• Tidak ada hasil yang ditemukan

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 1 dari 25 hal Putusan Nomor 1273 K/Pdt.Sus-BPSK/2017

P U T U S A N

Nomor 1273 K/Pdt.Sus-BPSK/2017

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G

memeriksa perkara perdata khusus sengketa konsumen pada tingkat kasasi memutus sebagai berikut dalam perkara antara:

HAMDANI,bertempat tinggal di Kampung Kelawi Timur RT 003, RW 006, Kelurahan Lubuk Lintah, Kecamatan Kuranji, Padang, Sumatera Barat;

Pemohon Kasasi dahulu Termohon Keberatan; L a w a n

PT. BANK MANDIRI (Persero) Tbk, berkedudukan di Jakarta yang salah satu cabangnya berlokasi di Jalan Bagindo Aziz Chan Nomor 21 Padang, Sumatera Barat, yang diwakili oleh Aribowo, selaku Senior Vice President PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Region II/Sumatera 2, dalam hal ini memberi kuasa kepada Bondan Tunjung Laksono, dan kawan-kawan, Para Pegawai PT Bank Mandiri (Persero), Tbk., Small Medium Enterprise Collection & Recovery Area Padang, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 30 Mei 2017;

Termohon Kasasi dahulu Pemohon Keberatan; Mahkamah Agung tersebut;

Membaca surat-surat yang bersangkutan;

Menimbang, bahwa dari surat-surat tersebut ternyata bahwa sekarang Termohon Kasasi dahulu sebagai Pemohon Keberatan telah mengajukan keberatan terhadap Putusan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen Nomor 515/Arbitrase/BPSK-BB/II/2017 tanggal 16 Mei 2017 yang amarnya sebagai berikut:

1. Mengabulkan permohonan Konsumen untuk seluruhnya. 2. Menyatakan ada kerugian dipihak Konsumen.

3. Menyatakan Pelaku Usaha yang tidak pernah menghadiri persidangan yang secara patut dipanggil Majelis Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) Kabupaten Batu Bara secara menurut Hukum dan Perundang-Undangan yang berlaku di Wilayah Negara Republik Indonesia adalah merupakan perbuatan melawan hukum dan bertentangan dengan Undang Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen Pasal 54

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(2)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 2 dari 25 hal Putusan Nomor 1273 K/Pdt.Sus-BPSK/2017

ayat (4) jo Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia Nomor 350/MPP/Kep/12/2001 tentang Pelaksanaan Tugas dan Wewenang Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) Pasal 36 butir (3)yang menyebutkan bahwa:

“Bilamana pada persidangan ke II (kedua) konsumen tidak hadir, maka gugatannya dinyatakan gugur demi hukum. Sebaliknya jika pelaku usaha yang tidak hadir, maka gugatan konsumen dikabulkan oleh Majelis tanpa kehadiran pelaku usaha”.

4. Menyatakan Pelaku Usaha yang tidak pernah memberikan dokumen salinan/fotocopy perjanjian yang mengikat diri antara Konsumen dengan Pelaku Usaha seperti: perjanjian kredit, polis asuransi dan akta pemberian hak tanggungan maupun yang lainnya walaupun telah diminta oleh Konsumen kepada Pelaku Usaha, maka tindakannya adalah merupakan unsur kesengajaan Pelaku Usaha dan merupakan perbuatan melawan hukum serta bertentangan dengan Undang Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.

5. Menyatakan perjanjian kredit yang telah dibuat dan ditandatangani bersama antara Konsumen dengan Pelaku Usaha batal demi hukum dan tidak memiliki kekuatan hukum yang mengikat.

6. Menyatakan Konsumen telah beriktikad baik dalam melakukan/ melaksanakan kewajibannya kepada Pelaku Usaha dengan membayarkan angsuran setiap per-bulannya kepada Pelaku Usaha sebelum Konsumen mengalami perekonomian keluarga yang sedang memburuk.

7. Menyatakan Pelaku Usaha yang akan dan/atau telah melakukan pelelangan dengan lelang eksekusi hak tanggungan di muka umum atas agunan yang menjadi jaminan Konsumen kepada Pelaku Usaha yang guna untuk pembayaran kembali atas fasilitas pinjaman kredit yang telah diberikan oleh Pelaku Usaha kepada Konsumen dengan lelang eksekusi hak tanggungan di muka umum melalui perantara Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Padang, berupa:

 Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor 6284 Desa/Kelurahan Kuranji berupa sebidang tanah non pertanian berikut segala sesuatu yang ada di atasnya seluas 853 m² (delapan ratus lima puluh tiga meter persegi), yang terletak di:

Provinsi : Sumatera Barat; Kabupaten/Kota : Padang;

Kecamatan : Kuranji

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(3)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 3 dari 25 hal Putusan Nomor 1273 K/Pdt.Sus-BPSK/2017

Desa/Kelurahan : Kuranji;

Lebih jauh diuraikan dalam Surat Ukur Nomor 04758/2012 tanggal 29 Maret 2012 nama pemegang hak tertulis/terdaftar atas nama Hamdani.  Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor 6195 Desa/Kelurahan Kuranji berupa

sebidang tanah non pertanian berikut segala sesuatu yang ada di atasnya seluas 602 m² (enam ratus dua meter persegi), yang terletak di: Provinsi : Sumatera Barat;

Kabupaten/Kota : Padang; Kecamatan : Kuranji; Desa/Kelurahan : Kuranji;

Lebih jauh diuraikan dalam Surat Ukur Nomor 04684/2011 tanggal 28 Desember 2011 nama pemegang hak berdasarkan Akta Jual Beli tanggal 14 Februari 2012 tertulis/terdaftar atas nama Hamdani.

 Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor 2175 Desa/Kelurahan Gunung Sarik berupa sebidang tanah non pertanian berikut segala sesuatu yang ada di atasnya seluas 263 m² (dua ratus enam puluh tiga meter persegi), yang terletak di:

Provinsi : Sumatera Barat; Kabupaten/Kota : Kota Padang; Kecamatan : Kuranji; Desa/Kelurahan : Gunung Sarik;

Lebih jauh diuraikan dalam Surat Ukur Nomor 01051/2007 tanggal 24 Juli 2007 nama pemegang hak berdasarkan Akta Jual Beli tanggal 29 Februari 2008 Nomor 25/2008 tertulis/terdaftar atas nama Hamdani.  Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor 6065 Desa/Kelurahan Kuranji berupa

sebidang tanah non pertanian berikut segala sesuatu yang ada di atasnya seluas 700 m² (tujuh ratus meter persegi), yang terletak di: Provinsi : Sumatera Barat;

Kabupaten/Kota : Padang; Kecamatan : Kuranji; Desa/Kelurahan : Kuranji;

Nama pemegang hak berdasarkan Akta Jual Beli tanggal 2 Mei 2003 Nomor 394/JB/K/2003 tertulis/terdaftar atas nama Zulmawarni.

 Dan surat-surat lainnya yang menjadi agunan/jaminan Konsumen/ Hamdani kepada Pelaku Usaha/PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Kantor Cabang/KC Padang Lapangan Imam Bonjol.

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(4)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 4 dari 25 hal Putusan Nomor 1273 K/Pdt.Sus-BPSK/2017

Adalah perbuatan melawan hukum (onrechtmatigedaad) dan bertentangan dengan:

1. Bertentangan dengan Pasal 26 Undang Undang Hak Tanggungan (UUHT) Nomor 4 Tahun 1996 yang mengharuskan eksekusi Hak Tanggungan menggunakan Pasal 224 HIR/258 RBG yang mengharuskan ikut campur Ketua Pengadilan Negeri, (bukan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 93/PMK.06/2010 jo Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 106/PMK.06/2013).

2. Bertentangan dengan Angka 9 tentang Penjelasan Umum Undang Undang Hak Tanggungan (UUHT) Nomor 4 Tahun 1996 yang menyatakan bahwa: “Agar ada kesatuan pengertian dan kepastian penggunaan ketentuan tersebut” maka ditegaskan lebih lanjut dalam undang-undang ini. Bahwa sebelum ada peraturan perundangan-undangan yang mengaturnya, maka peraturan mengenai eksekusi Hipotik yang diatur dalam HIR/RBG berlaku terhadap eksekusi Hak Tanggungan.

3. Bertentangan dengan Pasal 1211 KUHPerdata yang mengharuskan lelang melalui pegawai umum (Pengadilan Negeri).

4. Bertentangan dengan Pasal 200 ayat (1) HIR yang mewajibkan Ketua Pengadilan Negeri (dalam perkara a quoPengadilan Negeri Padang) untuk memerintahkan Kantor Lelang (Kantor Pelayanan Kekayaan Negera dan Lelang (KPKNL) Padang untuk menjualnya (bukan pelaku usaha yang meminta kepada Kantor Pelayanan Kekayaan Negera dan Lelang/KPKNL).

5. Bertentangan dengan Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 3210 K/PDT/1984 tanggal 30 Januari 1986 yang menyatakan bahwa “Pelaksanaan pelelangan yang tidak dilaksanakan atas penetapan/fiat Ketua Pengadilan Negeri, maka lelang tersebut telah bertentangan dengan Pasal 224 HIR/258 RBG”, sehingga tidak sah, sehingga pelaksanaan parate eksekusi harus melalui fiat Ketua Pengadilan Negeri.

6. Bertentangan dengan Undang Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan yang menyebutkan jenis, hirarki peraturan perundang-undangan, adalah yaitu:

1) Undang Undang Dasar Tahun 1945; 2) Ketetapan MPR;

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(5)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 5 dari 25 hal Putusan Nomor 1273 K/Pdt.Sus-BPSK/2017

3) Undang Undang/Perpu; 4) Peraturan Pemerintah; 5) Peraturan Presiden; 6) Peraturan Daerah Provinsi; 7) Peraturan Daerah;

Sedangkan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia (in casu) Nomor 93/PMK.06/2010 jo Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 106/PMK.03/2013 tidak termasuk jenis peraturan perundang-undangan, apalagi Pasal 26 Undang Undang Hak Tanggungan Nomor 4 Tahun 1996 tidak ada memerintahkan bahwa peraturan pelaksanaannya adalah Peraturan Menteri Keuangan. 8. Menyatakan tidak sah dan batal demi hukum:

A. Permintaan lelang yang akan dan/atau telah dilakukan Pelaku Usaha dengan cara melalui Perantara Kantor Pelayanan Kekayaan Negera dan Lelang (KPKNL) Padang terhadap agunan yang menjadi jaminan Konsumen kepada Pelaku Usaha berupa:

 Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor 6284 Desa/Kelurahan Kuranji berupa sebidang tanah non pertanian berikut segala sesuatu yang ada di atasnya seluas 853 m² (delapan ratus lima puluh tiga meter persegi), yang terletak di:

Provinsi : Sumatera Barat; Kabupaten/Kota : Padang;

Kecamatan : Kuranji; Desa/Kelurahan : Kuranji;

Lebih jauh diuraikan dalam Surat Ukur Nomor 04758/2012 tanggal 29 Maret 2012 nama pemegang hak tertulis/terdaftar atas nama Hamdani.

 Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor 6195 Desa/Kelurahan Kuranjiberupa sebidang tanah non pertanian berikut segala sesuatu yang ada di atasnya seluas 602 m² (enam ratus dua meter persegi), yang terletak di:

Provinsi : Sumatera Barat; Kabupaten/Kota : Padang;

Kecamatan : Kuranji; Desa/Kelurahan : Kuranji;

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(6)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 6 dari 25 hal Putusan Nomor 1273 K/Pdt.Sus-BPSK/2017

Lebih jauh diuraikan dalam Surat Ukur Nomor 04684/2011 tanggal 28 Desember 2011 nama pemegang hak berdasarkan Akta Jual Beli tanggal 14 Februari 2012 tertulis/terdaftar atas nama Hamdani.  Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor 2175 Desa/Kelurahan Gunung Sarik

berupa sebidang tanah non pertanian berikut segala sesuatu yang ada di atasnya seluas 263 m² (dua ratus enam puluh tiga meter persegi), yang terletak di:

Provinsi : Sumatera Barat; Kabupaten/Kota : Kota Padang; Kecamatan : Kuranji; Desa/Kelurahan : Gunung Sarik;

Lebih jauh diuraikan dalam Surat Ukur Nomor 01051/2007 tanggal 24 Juli 2007 nama pemegang hak berdasarkan Akta Jual Beli tanggal 29 Februari 2008 Nomor 25/2008 tertulis/terdaftar atas nama Hamdani.  Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor 6065 Desa/Kelurahan Kuranji

berupa sebidang tanah non pertanian berikut segala sesuatu yang ada di atasnya seluas 700 m² (tujuh ratus meter persegi), yang terletak di:

Provinsi : Sumatera Barat; Kabupaten/Kota : Padang;

Kecamatan : Kuranji; Desa/Kelurahan : Kuranji;

Nama pemegang hak berdasarkan Akta Jual Beli tanggal 02 Mei 2003 Nomor 394/JB/K/2003 tertulis/terdaftar atas nama Zulmawarni.

 Dan surat-surat lainnya yang menjadi agunan/jaminan Konsumen/Hamdani kepada Pelaku Usaha/PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk. Kantor Cabang/KC Padang Lapangan Imam Bonjol. B. Lelang yang akan dan/atau telah dilakukan Kantor Pelayanan Kekayaan

Negera dan Lelang (KPKNL) Padang atas permintaan dari Pelaku Usaha terhadap agunan yang menjadi jaminan Konsumen lepada Pelaku Usaha berupa:

 Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor 6284 Desa/Kelurahan Kuranji berupa sebidang tanah non pertanian berikut segala sesuatu yang ada di atasnya seluas 853 m² (delapan ratus lima puluh tiga meter persegi), yang terletak di:

Provinsi : Sumatera Barat; Kabupaten/Kota : Padang;

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(7)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 7 dari 25 hal Putusan Nomor 1273 K/Pdt.Sus-BPSK/2017

Kecamatan : Kuranji; Desa/Kelurahan : Kuranji;

Lebih jauh diuraikan dalam Surat Ukur Nomor 04758/2012 tanggal 29 Maret 2012 nama pemegang hak tertulis/terdaftar atas nama Hamdani.

 Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor 6195 Desa/Kelurahan Kuranji berupa sebidang tanah non pertanian berikut segala sesuatu yang ada di atasnya seluas 602 m² (enam ratus dua meter persegi), yang terletak di:

Provinsi : Sumatera Barat; Kabupaten/Kota : Padang;

Kecamatan : Kuranji; Desa/Kelurahan : Kuranji;

Lebih jauh diuraikan dalam Surat Ukur Nomor 04684/2011 tanggal 28 Desember 2011 nama pemegang hak berdasarkan Akta Jual Beli tanggal 14 Februari 2012 tertulis/terdaftar atas nama Hamdani.  Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor 2175 Desa/Kelurahan Gunung Sarik

berupa sebidang tanah non pertanian berikut segala sesuatu yang ada di atasnya seluas 263 m² (dua ratus enam puluh tiga meter persegi), yang terletak di:

Provinsi : Sumatera Barat; Kabupaten/Kota : Kota Padang; Kecamatan : Kuranji; Desa/Kelurahan : Gunung Sarik;

Lebih jauh diuraikan dalam Surat Ukur Nomor 01051/2007 tanggal 24 Juli 2007 nama pemegang hak berdasarkan Akta Jual Beli tanggal 29 Februari 2008 Nomor 25/2008 tertulis/terdaftar atas nama Hamdani.  Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor 6065 Desa/Kelurahan Kuranji

berupa sebidang tanah non pertanian berikut segala sesuatu yang ada di atasnya seluas 700 m² (tujuh ratus meter persegi), yang terletak di:

Provinsi : Sumatera Barat; Kabupaten/Kota : Padang;

Kecamatan : Kuranji; Desa/Kelurahan : Kuranji;

Nama pemegang hak berdasarkan Akta Jual Beli tanggal 2 Mei 2003 Nomor 394/JB/K/2003 tertulis/terdaftar atas nama Zulmawarni.

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(8)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 8 dari 25 hal Putusan Nomor 1273 K/Pdt.Sus-BPSK/2017

 Dan surat-surat lainnya yang menjadi agunan/jaminan Konsumen/Hamdani kepada Pelaku Usaha/PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk. Kantor Cabang/KC Padang Lapangan Imam Bonjol. C. Akibat hukum yang timbul karena Lelang yang akan dan/atau telah

dilakukan oleh pelaku usaha dengan cara melalui Perantara Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Padang adalah seperti/antara lain:

 Membalik namakan Sertifikat Hak Milik (SHM) ke atas nama orang lain atau menerbitkan Sertifikat Hak Milik (SHM) ke atas nama orang lain.

 Apabila tanah, rumah dan kebun yang menjadi sengketa dalam perkaraa quodikuasai dan/atau dimiliki oleh orang lain

9. Menghukum Pelaku Usaha untuk membatalkan pelelangan yang akan dan/atau telah dilakukan Pelaku Usaha atas agunan yang menjadi jaminan Konsumen kepada Pelaku Usaha yaitu guna pembayaran kembali atas fasilitas pinjaman kredit yang telah diberikan oleh Pelaku Usaha kepada Konsume dengan cara lelang eksekusi hak tanggungan di muka umum melalui perantara Kantor Pelayanan Kekayaan Negera dan Lelang (KPKNL) Padang, berupa:

 Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor 6284 Desa/Kelurahan Kuranji berupa sebidang tanah non pertanian berikut segala sesuatu yang ada di atasnya seluas 853 m² (delapan ratus lima puluh tiga meter persegi), yang terletak di:

Provinsi : Sumatera Barat; Kabupaten/Kota : Padang;

Kecamatan : Kuranji; Desa/Kelurahan : Kuranji;

Lebih jauh diuraikan dalam Surat Ukur Nomor 04758/2012 tanggal 29 Maret 2012 nama pemegang hak tertulis/terdaftar atas nama Hamdani.  Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor 6195 Desa/Kelurahan Kuranji berupa

sebidang tanah non pertanian berikut segala sesuatu yang ada di atasnya seluas 602 m² (enam ratus dua meter persegi), yang terletak di: Provinsi : Sumatera Barat;

Kabupaten/Kota : Padang; Kecamatan : Kuranji; Desa/Kelurahan : Kuranji;

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(9)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 9 dari 25 hal Putusan Nomor 1273 K/Pdt.Sus-BPSK/2017

Lebih jauh diuraikan dalam Surat Ukur Nomor 04684/2011 tanggal 28 Desember 2011 nama pemegang hak berdasarkan Akta Jual Beli tanggal 14 Februari 2012 tertulis/terdaftar atas nama Hamdani.

 Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor 2175 Desa/Kelurahan Gunung Sarik berupa sebidang tanah non pertanian berikut segala sesuatu yang ada di atasnya seluas 263 m² (dua ratus enam puluh tiga meter persegi), yang terletak di:

Provinsi : Sumatera Barat; Kabupaten/Kota : Kota Padang; Kecamatan : Kuranji; Desa/Kelurahan : Gunung Sarik;

Lebih jauh diuraikan dalam Surat Ukur Nomor 01051/2007 tanggal 24 Juli 2007 nama pemegang hak berdasarkan Akta Jual Beli tanggal 29 Februari 2008 Nomor 25/2008 tertulis/terdaftar atas nama Hamdani.  Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor 6065 Desa/Kelurahan Kuranji berupa

sebidang tanah non pertanian berikut segala sesuatu yang ada di atasnya seluas 700 m² (tujuh ratus meter persegi), yang terletak di: Provinsi : Sumatera Barat;

Kabupaten/Kota : Padang; Kecamatan : Kuranji; Desa/Kelurahan : Kuranji;

Nama pemegang hak berdasarkan Akta Jual Beli tanggal 2 Mei 2003 Nomor 394/JB/K/2003 tertulis/terdaftar atas nama Zulmawarni.

 Dan surat-surat lainnya yang menjadi agunan/jaminan Konsumen/Hamdani kepada Pelaku Usaha/PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk. Kantor Cabang/KC Padang Lapangan Imam Bonjol.

10. Menghukum Pelaku Usaha untuk mengembalikan agunan yang menjadi jaminan Konsumen kepada Pelaku Usaha berupa:

 Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor 6284 Desa/Kelurahan Kuranji berupa sebidang tanah non pertanian berikut segala sesuatu yang ada di atasnya seluas 853 m² (delapan ratus lima puluh tiga meter persegi), yang terletak di:

Provinsi : Sumatera Barat; Kabupaten/Kota : Padang;

Kecamatan : Kuranji; Desa/Kelurahan : Kuranji;

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(10)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 10 dari 25 hal Putusan Nomor 1273 K/Pdt.Sus-BPSK/2017

Lebih jauh diuraikan dalam Surat Ukur Nomor 04758/2012 tanggal 29 Maret 2012 nama pemegang hak tertulis/terdaftar atas nama Hamdani.  Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor 6195 Desa/Kelurahan Kuranji berupa

sebidang tanah non pertanian berikut segala sesuatu yang ada di atasnya seluas 602 m² (enam ratus dua meter persegi), yang terletak di: Provinsi : Sumatera Barat;

Kabupaten/Kota : Padang; Kecamatan : Kuranji; Desa/Kelurahan : Kuranji;

Lebih jauh diuraikan dalam Surat Ukur Nomor 04684/2011 tanggal 28 Desember 2011 nama pemegang hak berdasarkan Akta Jual Beli tanggal 14 Februari 2012 tertulis/terdaftar atas nama Hamdani.

 Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor 2175 Desa/Kelurahan Gunung Sarik berupa sebidang tanah non pertanian berikut segala sesuatu yang ada di atasnya seluas 263 m² (dua ratus enam puluh tiga meter persegi), yang terletak di:

Provinsi : Sumatera Barat; Kabupaten/Kota : Kota Padang; Kecamatan : Kuranji; Desa/Kelurahan : Gunung Sarik;

Lebih jauh diuraikan dalam Surat Ukur Nomor 01051/2007 tanggal 24 Juli 2007 nama pemegang hak berdasarkan Akta Jual Beli tanggal 29 Februari 2008 Nomor 25/2008 tertulis/terdaftar atas nama Hamdani.  Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor 6065 Desa/Kelurahan Kuranji berupa

sebidang tanah non pertanian berikut segala sesuatu yang ada di atasnya seluas 700 m² (tujuh ratus meter persegi), yang terletak di: Provinsi : Sumatera Barat;

Kabupaten/Kota : Padang; Kecamatan : Kuranji; Desa/Kelurahan : Kuranji;

Nama pemegang hak berdasarkan Akta Jual Beli tanggal 2 Mei 2003 Nomor 394/JB/K/2003 tertulis/terdaftar atas nama ZULMAWARNI.  Dan surat-surat lainnya yang menjadi agunan/jaminan

Konsumen/Hamdani kepada Pelaku Usaha/PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk. Kantor Cabang/KC Padang Lapangan Imam Bonjol.

11. Menghukum Pelaku Usaha untuk menghapus biaya denda tunggakan serta suku bunga tunggakan yang menjadi akibat keterlambatan pembayaran

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(11)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 11 dari 25 hal Putusan Nomor 1273 K/Pdt.Sus-BPSK/2017

angsuran setiap per bulannya seperti denda finalty, denda bunga berjalan dan denda tunggakan bunga maupun lainnya yang bertentangan dengan peraturan.

12. Menghukum Pelaku Usaha untuk membayar uang denda sebesar Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah) setiap harinya, apabila lalai atau tidak mau mematuhi keputusan pada butir 9 (sembilan), 10 (sepuluh) dan 11 (sebelas) tersebut di atas, terhitung sejak keputusan ini berkekuatan hukum tetap (in kracht).

Bahwa, terhadap amar Putusan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen tersebut, Pemohon Keberatan telah mengajukan keberatan di depan persidangan Pengadilan Negeri Padang yang pada pokoknya sebagai berikut: 1) BPSK Kabupaten Batu Bara bukan lembaga peradilan dan bukan pelaku

kekuasaan kehakiman sehingga dalam menjatuhkan putusan tidak berhak menggunakan irah-irah ”Demi Keadilan Berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa” a. Bahwa BPSK Kabupaten Batu Bara dalam memeriksa dan menjatuhkan

Putusan dalam perkara a quo telah keliru menerapkan hukum karena melanggar ketentuan Undang Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman berupa mencantumkan titel eksekutorial atau irah-irah ”Demi Keadilan Berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa”. b. Bahwa Pasal 1 angka (4) jo. Pasal 45 ayat (1) jo. Pasal 49 ayat (1)

Undang Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (”UU PK”), Pasal 2 Kepmenperindag Nomor 350/2001 dan Pasal 18 Undang Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman (”Undang Undang Kekuasaan Kehakiman”) telah jelas dan tegas mengatur bahwa BPSK Kabupaten Batu Bara bukanlah lembaga peradilan atau pelaku kekuasaan kehakiman, melainkan hanya sebagai suatu lembaga yang dibentuk oleh Pemerintah, yang berfungsi menangani dan menyelesaikan sengketa konsumen di luar pengadilan. c. Bahwa BPSK Kabupaten Batu Bara juga bukan Lembaga/Badan

Arbitrase yang memiliki kewenangan memeriksa dan memutuskan seperti suatu Badan Arbitrase sebagaimana yang dimaksud dalam Undang Undang Nomor 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa (”Undang Undang Arbitrase”), hal mana ditegaskan oleh Dr. Susanti Adi Nugroho, S.H., M.H. (Mantan Hakim Agung dan Kapuslitbang Hukum dan Peradilan, Mahkamah Agung RI) dalam buku ”Proses Penyelesaian Sengketa Konsumen Ditinjau dari Hukum Acara serta Kendala Implementasinya” Penerbit Kencana

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(12)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 12 dari 25 hal Putusan Nomor 1273 K/Pdt.Sus-BPSK/2017

Prenada Media Group, Jakarta, Cetakan ke-1, April 2008, hal. 318-319, sebagai berikut: ”UU PK tidak menetapkan BPSK sebagai suatu badan arbitrase, dan tidak memberikan kewenangan memutuskan seperti yang dilakukan oleh suatu badan arbitrase. BPSK hanya memutuskan dan menetapkan ada atau tidaknya kerugian di pihak konsumen”.

d. Bahwa di samping itu, Dr. Susanti Adi Nugroho, S.H., M.H., dalam buku yang sama hal. 318, juga menyatakan bahwa ”...sengketa konsumen bukan merupakan sengketa yang dapat diselesaikan melalui arbitrase sebagai dimaksud dalam Undang Undang Arbitrase”.

e. Bahwa karena bukan merupakan lembaga peradilan atau pelaku kekuasaan kehakiman maupun badan arbitrase sebagaimana dimaksud dalam UU Kekuasaan Kehakiman dan Undang Undang Arbitrase, maka Putusan BPSK tidak boleh menggunakan irah-irah ”Demi Keadilan Berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa”. Apabila lembaga yang bukan lembaga peradilan atau badan arbitrase menjatuhkan suatu putusan dengan menggunakan irah-irah tersebut di atas, maka putusan tersebut mengandung cacat hukum karena melanggar dan melampaui ketentuan Undang Undang Kekuasaan Kehakiman sehingga harus dinyatakan batal demi hukum (null and void). Terkait dengan hal tersebut di atas, dapat digunakan analogi atas putusan yang dijatuhkan oleh Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), dimana putusan KPPU yang sebelumnya memuat irah-irah tersebut telah dibatalkan oleh Mahkamah Agung sebagaimana telah ditegaskan dalam Yurisprudensi Putusan Mahkamah Agung Nomor 03 K/KPPU/2002 tanggal 2 Januari 2003, yang pada pokoknya menyatakan bahwa adanya irah-irah dalam Putusan KPPU, dimana Putusan KPPU notabene bukan putusan lembaga peradilan atau pelaku kekuasaan kehakiman adalah tindakan yang melanggar Undang Undang Kekuasaan Kehakiman, dan oleh karena itu putusan dimaksud mengandung cacat hukum dan Bahwa dalam perkara a quo, ternyata Putusan BPSK Kabupaten Batu Bara (yang notabene bukan lembaga peradilan maupun badan arbitrase yang dimaksud dalam Undang Undang Arbitrase) memuat irah-irah ”Demi Keadilan Berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa”, maka dari itu Putusan BPSK Kabupaten Batu Bara tersebut telah terbukti mengandung cacat hukum karena melanggar dan melampaui Undang Undang Kekuasaan Kehakiman, dan oleh karenanya Putusan BPSK Kabupaten Batu Bara dimaksud harus dinyatakan batal/dibatalkan.

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(13)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 13 dari 25 hal Putusan Nomor 1273 K/Pdt.Sus-BPSK/2017

2) BPSK Kabupaten Batu Bara tidak memiliki kewenangan/kompetensi absolut untuk memeriksa sengketa antara Pemohon Keberatan dengan Termohon Keberatan.

a. Bahwa adanya Surat dari Direktorat Jendral Standarisasi dan Perlindungan Konsumen Kementrian Perdagangan Republik Indonesia Nomor 688/SPK.3.2/SD/12/2015 tanggal 31 Desember 2015 yang ditandatangani oleh Ganef Judawati selaku Direktur Pemberdayaan Konsumen, yang isinya menyatakan:

1. “Jika didalam Perjanjian terdapat klausula yang menyatakan secara tegas bahwa apabila terjadi sengketa akan diselesaikan di Pengadilan Negeri, maka para pihak dalam perjanjian harus mentaati ketentuan tersebut seperti mentaati undang-undang. Dengan demikian BPSK secara absolut tidak memiliki wewenang (kompetensi absolut) untuk menyelesaikan sengketa atas perjanjian tersebut.”.

2. “Terhadap produk hukum (perjanjian) yang diterbitkan atau dikeluarkan oleh instansi/lembaga lain, BPSK dalam amar putusannya tidak berwenang membatalkan produk hukum dimaksud, akan tetapi merekomendasikan kepada instansi/lembaga yang berwenang untuk membatalkan putusan tersebut”.

b. Berdasarkan Surat dari Direktorat Jenderal tersebut di atas, maka BPSK tidak memiliki kewenangan untuk menyelesaikan sengketa berdasarkan Perjanjian dan membatalkan suatu produk hukum yang dikeluarkan oleh instansi/lembaga lain. Berdasarkan Surat tersebut,Putusan BPSK yang membatalkan permintaan lelang maupun lelang atas SHM tersebut telah bertentangan dengan Surat dari Direktorat Jendral dimaksud.

c. Bahwa berdasarkan Keputusan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 679/M-DAG/KEP/5/2017 tanggal 5 Mei 2017 tentang Pemberhentian anggota Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen pada Pemerintah Kabupaten Batu Bara periode tahun 2012-2017 dan surat dari Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Nomor 306/PKTN.2.4/SD/5/2017 tanggal 15 Mei 2017 perihal Penyampaian Keputusan Menteri Perdagangan, maka seluruh anggota BPSK Kabupaten Batu Bara sudah tidak dapat lagi melaksanakan tugas sebagai anggota BPSK terhitung sejak tanggal ditetapkan Keputusan Menteri tersebut, sehingga Putusan BPSK Nomor 515/Arbitrase/BPSK-BB/II/2017 tanggal 16 Mei 2017 adalah tidak sah dan batal demi hukum.

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(14)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 14 dari 25 hal Putusan Nomor 1273 K/Pdt.Sus-BPSK/2017

d. Bahwa para pihak, dalam perjanjian kredit telah sepakat untuk menyelesaikan sengketa pada Kantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri yang wewenangnya meliputi wilayah tempat kedudukan kantor Pemohon Keberatan yang memberi kredit, yaitu Pengadilan Negeri Padang, sehingga telah jelas bahwa BPSK Kabupaten Batu Bara tidak berwenang untuk menyelesaikan sengketa tersebut.

e. Bahwa hubungan hukum antara Pemohon Keberatan dengan Termohon Keberatan tidak semata hanya pelaku usaha dengan Konsumen melainkan kreditur dengan debitur dengan objek berupa pemberian fasilitas kredit yang didasarkan pada perjanjian kredit, sehingga seharusnya perselisihan keperdataan antara Pemohon Keberatan dan Termohon Keberatan diselesaikan di Pengadilan Negeri Padang, bukan di BPSK Baru Bara.

f. Bahwa sesuai ketentuan Pasal 23jo.Pasal 19 ayat (1) Undang Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen yang pada intinya menyatakan pelaku usaha yang menolak dan/atau tidak memberi tanggapan dan/atau tidak memenuhi ganti rugi atas kerusakan, pencemaran, dan/atau kerugian konsumen akibat mengkonsumsi barang dan/atau jasa yang dihasilkan/diperdagangkan dapat digugat melalui BPSK atau badan peradilan di tempat kedudukan konsumen.

g. Bahwa ketentuan tersebut tidak relevan untuk dijadikan dasar Termohon Keberatan untuk mengajukan gugatan melalui BPSK Batubara karena jelas Termohon Keberatan tidak mengalami kerugian akibat barang/jasa yang diberikan oleh Pemohon Keberatan, sebaliknya Termohon Keberatan telah menikmati fasilitas kredit sebesar Rp1.575.000.000,00 (satu miliar lima ratus tujuh puluh lima juta rupiah) dari Pemohon Keberatan dan saat ini justru Pemohon Keberatan yang mengalami kerugian akibat Termohon Keberatan tidak melaksanakan kewajibannya untuk melunasi hutang kepada Pemohon Keberatan. Dengan demikian, dalil gugatan yang diajukan oleh Termohon Keberatan melalui BPSK haruslah ditolak seluruhnya.

h. Bahwa ”BPSK tidak memiliki kewenangan untuk mengadili perselisihan yang timbul dari Perjanjian Kredit dengan jaminan karena perselisihan tersebut tidak termasuk sengketa konsumen dan produsen yang diatur dalam Undang Undang Perlindungan Konsumen” (vide Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 549 K/Pdt/2015 tanggal 22 Oktober 2015).

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(15)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 15 dari 25 hal Putusan Nomor 1273 K/Pdt.Sus-BPSK/2017

3) BPSK Kabupaten Batu Bara telah keliru dalam memberikan pertimbangan hukum dan menjatuhkan putusan.

Bahwa BPSK Kabupaten Batu Bara telah melakukan kekeliruan dalam memberikan pertimbangan hukum dan menjatuhkan putusan. Hal tersebut dengan didasarkan pada alasan-alasan sebagai berikut:

a) Bahwa Termohon Keberatan dengan suratnya tanggal 31 Mei 2012 telah mengajukan permohonan fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK) kepada Pemohon Keberatan dengan tujuan untuk tambahan Modal Kerja Usaha Perdagangan Bahan Bangunan.

b) Bahwa atas permohonan kredit dari Termohon Keberatan tersebut di atas, Pemohon Keberatan telah menyetujui memberikan fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK) kepada Termohon Keberatan sesuai Perjanjian Kredit Nomor CRO.PDG/188/KMK/2012 tanggal 18 Juli 2012, dengan limit kredit sebesar Rp2.000.000.000,00 (dua miliar Rupiah).

c) Bahwa terhadap fasilitas Kredit Modal Kerja tersebut di atas, telah dilakukan perpanjangan dan perubahan limit kredit sesuai:

AddendumI (Pertama) tanggal 22 Juli 2013 tentang Perpanjangan jangka waktu dan perubahan sifat kredit (semularevolving menjadi non revolving).

Addendum II (Kedua) tanggal 18 November 2013 tentang Restrukturisasi.

AddendumIII (Ketiga) tanggal 27 Agustus 2014 tentang Pepanjangan jangka waktu dan penarikan sebagian agunan fasilitas kredit.

Addendum IV (Keempat) tanggal 25 September 2014 tentang Penurunan Limit Kredit (semula Rp2.000.000.000,00 menjadi Rp1.575.000.000,00).

d) Bahwa Perjanjian Kredit Nomor CRO.PDG/188/KMK/2012 tanggal 18 Juli 2012 telah ditandatangani oleh Termohon Keberatan beserta isteri Termohon Keberatan di atas meterai Rp6.000,00 (enam ribu rupiah). Hal ini membuktikan bahwa Termohon Keberatan telah sepakat dan setuju dengan ketentuan-ketentuan didalam Perjanjian Kredit dan addendum-addendumnya, sehingga Perjanjian Kredit tersebut adalah sah menurut hukum (videPasal 1320jo Pasal 1338 KUHPerdata) yang menegaskan “Semua Persetujuan yang dibuat sesuai dengan undang-undang berlaku sebagai undang-undang bagi mereka yang membuatnya”.

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(16)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 16 dari 25 hal Putusan Nomor 1273 K/Pdt.Sus-BPSK/2017

e) Bahwa sebagai jaminan pelunasan atas fasilitas kredit yang diberikan oleh Pemohon Keberatan kepada Termohon Keberatan, Termohon Keberatan telah menyerahkan agunan berupa:

 Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor 2175 atas nama Hamdani, telah diikat dan dibebani Hak Tanggungan peringkat I (pertama) sesuai Akta Pemberian Hak Tanggungan (APHT) Nomor 273/2012 tanggal 12 September 2012 jo Sertifikat Hak Tanggungan (SHT) Nomor 4619/2012 tanggal 24 September 2012, dengan nilai pengikatan sebesar Rp900.000.000,00 (sembilan ratus juta rupiah).

 Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor 6195 atas nama Hamdani, yang telah diikat dan dibebani Hak Tanggungan peringkat I (pertama) sesuai Akta Pemberian Hak Tanggungan (APHT) Nomor 274/2012 tanggal 12 September 2012 jo Sertifikat Hak Tanggungan (SHT) Nomor 4618/2012 tgl. 24 September 2012, dengan total pengikatan sebesar Rp450.000.000,00 (empat ratus lima puluh juta rupiah).  Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor 6056 atas nama Hamdani, yang

telah diikat dan dibebani Hak Tanggungan peringkat I (pertama) sesuai Akta Pemberian Hak Tanggungan (APHT) Nomor 272/2012 tanggal 12 September 2012 jo Sertifikat Hak Tanggungan (SHT) Nomor 4613/2012 tgl. 24 September 2012, dengan total pengikatan sebesar Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah).

 Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor 6284 atas nama Hamdani, yang telah diikat dan dibebani Hak Tanggungan peringkat I (pertama) sesuai Akta Pemberian Hak Tanggungan (APHT) Nomor 270/2012 tanggal 12 September 2012 jo Sertifikat Hak Tanggungan (SHT) Nomor 4614/2012 tgl. 24 September 2012, dengan total pengikatan sebesar Rp250.000.000,00 (dua ratus lima puluh juta rupiah). f) Bahwa pengikatan Hak Tanggungan atas SHM Nomor 2175, SHM

Nomor 6195, SHM Nomor 6056 dan SHM Nomor 6284, telah dilakukan secara yuridis formal sesuai ketentuan perundang-undangan, karena telah ditandatangani oleh pemilik jaminan, yaitu: Hamdani di hadapan Notaris Martalena,S.H, sehingga tidak ada ketentuan perundang-undangan yang dilanggar oleh Pemohon Keberatan.

g) Bahwa sesuai Pasal 6 Undang Undang Nomor 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan atas Tanah beserta Benda-benda yang berkaitan dengan Tanah (Undang Undang Hak Tanggungan/UUHT), menegaskan apabila debitur cidera janji, Pemegang Hak Tanggungan

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(17)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 17 dari 25 hal Putusan Nomor 1273 K/Pdt.Sus-BPSK/2017

Peringkat I mempunyai hak untuk menjual objek hak tanggungan atas kekuatan sendiri melalui pelelangan umum serta mengambil pelunasan piutangnya dari hasil penjualan tersebut.

h) Bahwa mengacu hal tersebut, tampaklah bahwa semua perbuatan hukum Pemohon Keberatan telah dilakukan sesuai persetujuan, kesepakatan bersama dengan Termohon Keberatan dalam Perjanjian Kredit jo. Sertifikat Hak Tanggungan dan juga telah sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku, karenanya tidak ada perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh Pemohon Keberatan, dan justru terbukti bahwa Pemohon Keberatan merupakan pihak yang beriktikad baik yang menurut hukum hak-haknya haruslah dilindungi (videPasal 1341 ayat 2 KUHPerdata).

i) Bahwa sejak bulan Maret 2015, Termohon Keberatan sudah mulai menunggak pembayaran kewajiban kredit kepada Pemohon Keberatan, yang apabila tidak segera dibayarkan tepat waktu maka tunggakan bunga semakin lama akan bertambah besar.

j) Bahwa oleh karena Termohon Keberatan tidak membayar kewajiban hutangnya kepada Pemohon Keberatan, maka Pemohon Keberatan mengirimkan Surat Peringatan kepada Termohon Keberatan, antara lain:

 Surat Nomor RCC.PLG/1817/2016 tanggal 29 Februari 2016 perihal Peringatan I (Pertama).

 Surat Nomor RCC.PLG/2522/2016 tanggal 16 Maret 2016 perihal Peringatan II (Kedua).

 Surat Nomor RCC.PLG/3888/2016 tanggal 8 April 2016 perihal Peringatan III (Ketiga/Terakhir).

k) Bahwa walaupun telah diberikan Surat Peringatan sebanyak 3 (tiga) kali, tetapi Termohon Keberatan masih belum juga melunasi kewajibannya membayar hutang kepada Pemohon Keberatan, sehingga Pemohon Keberatan menyatakan fasilitas kredit Termohon Keberatan jatuh tempo seketika sesuai surat Nomor RCC.PLG/4028/2016 tanggal 20 April 2016 perihal Pernyataan wanprestasi (default).

l) Bahwa total kewajiban Termohon Keberatan yang harus dibayarkan kepada Pemohon Keberatan per tanggal 29 Mei 2017 adalah sebesar Rp2.430.598.874,04 (dua miliar empat ratus tiga puluh juta lima ratus

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(18)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 18 dari 25 hal Putusan Nomor 1273 K/Pdt.Sus-BPSK/2017

sembilan puluh delapan ribu delapan ratus tujuh puluh empat rupiah empat sen), dengan perincian sbb:

 Hutang Pokok : Rp1.032.600.000,00;  Bunga Berjalan : Rp696.142.061,99;  Denda : Rp693.501.253,77;  Biaya lain-lain : Rp3.550.000,00;  Denda Berjalan : Rp4.805.558,28;

m) Bahwa sesuai butir 3 (l) di atas, total kewajiban hutang Termohon Keberatan kepada Pemohon Keberatan adalah sebesar Rp2.430.598.874,04, sehingga dalam hal Termohon Keberatan tidak memenuhi kewajibannya kepada Pemohon Keberatan maka Pemohon Keberatan sebagai Badan Usaha Milik Negara akan mengalami kerugian secara materiil yang berpotensi menjadi kerugian Negara. n) Bahwa Putusan BPSK Batu Bara Medan sangatlah tidak berdasar

hukum, mengada-ada, terburu-buru, terkesan prorata dan terbukti salah satu amar Putusan yaitu terkait SHM Nomor 6065 Desa/Kelurahan Kuranji a.n. Zulmawarni tidak pernah diagunkan oleh Termohon Keberatan kepada Pemohon Keberatan, karenanya Putusan a quo harus dibatalkan dan tidak berkekuatan hukum.

Bahwa, berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas, Pemohon Keberatan mohon kepada Pengadilan Negeri Padang agar memberikan putusan sebagai berikut:

1. Menerima dan mengabulkan permohonan keberatan Pemohon Keberatan untuk seluruhnya.

2. Menyatakan putusan Arbitrase BPSK Kabupaten Batubara Nomor 515/Arbitrase/BPSK-BB/II/2017 tanggal 16 Mei 2017 batal dan tidak berkekuatan hukum.

3. Menyatakan sah dan mengikat Perjanjian Kredit Nomor CRO.PDG/188/KMK/2012 tanggal 18 Juli 2012 beserta Addendum-addendumnya.

4. Menghukum Termohon Keberatan untuk membayar seluruh biaya perkara. Atau apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono).

Bahwa, terhadap keberatan tersebut di atas, Termohon Keberatan mengajukan eksepsi yang pada pokoknya sebagai berikut:

A. Tentang kewenangan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK)

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(19)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 19 dari 25 hal Putusan Nomor 1273 K/Pdt.Sus-BPSK/2017

 Bahwa Termohon keberatan menolak dengan tegas seluruhnya Pemohon-Keberatan kecuali dalil-dalil yang diakui secara tegas dalam jawaban ini;

 Bahwa menurut Undang Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen Kewenangan Badan Penyelsaian Sengketa Konsumen (BPSK) adalah:

1. Undang Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.

a) Menurut Pasal 45 ayat (1) yang berbunyi:

“Setiap konsumen yang dirugikan dapat menggugat pelaku usaha melalui Lembaga yang bertugas menyelesaikan sengketa konsumen dan pelaku usaha atau melalui peradilan yang berada di lingkungan peradilan umum”

b) Bahwa menurut Pasal 52 tentang Tugas dan Wewenang Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK), yang menyatakan: a. Melaksanakan penanganan dan penyelesaian sengketa

konsumen dengan cara melalui mediasi atau arbitrase atau konsiliasi.

b. Memberikan konsultasi perlindungan konsumen.

c. Melakukan pengawasan terhadap pencantuman klausula baku. d. Melaporkan kepada penyidik umum apabila terjadi

pelanggaran ketentuan dalam undang-undang ini.

e. Menerima pengaduan baik tertulis maupun tidak tertulis, dari konsumen tentang terjadinya pelanggaran terhadap perlindungan konsumen.

f. Melakukan penelitian dan pemeriksaan sengketa perlindungan konsumen.

g. Memanggil pelaku usaha yang diduga telah melakukan pelanggaran terhadap perlindungan konsumen.

h. Memanggil dan menghadirkan saksi, saksi ahli dan/atau setiap orang yang dianggap mengetahui pelanggaran terhadap undang-undang ini.

i. Meminta bantuan penyidik untuk menghadirkan pelaku usaha, saksi, saksi ahli, atau setiap orang sebagaimana dimaksud huruf g dan huruf h, yang tidak bersedia memenuhi panggilan badan penyelesaian sengketa konsumen.

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(20)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 20 dari 25 hal Putusan Nomor 1273 K/Pdt.Sus-BPSK/2017

j. Mendapatkan, meneliti dan/atau menilai surat, dokumen, atau alat bukti lain guna penyelidikan dan/atau pemeriksaan.

k. Memutuskan dan menetapkan ada atau tidak adanya kerugian dipihak konsumen.

l. Memberitahukan putusan kepada pelaku usaha yang melakukan pelanggaran terhadap perlindungan konsumen. m. Menjatuhkan sanksi administratif kepada pelaku usaha yang

melanggar ketentuan undang-undang ini.

c) Bahwa menurut Keputusan Presiden Nomor 18 Tahun 2010 pada Pasal 2, yang menyatakan:

“Setiap konsumen yang dirugikan atau ahli warisnya dapat mengajukan kepada pelaku usaha di Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) tepat berdomisili konsumen atau pada Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK).

d) Bahwa surat pernyataan Termohon Keberatan tentang memilih Arbitrase di Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) Kabupaten Batu Bara.

e) Bahwa dalam Undang Undang Nomor 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase Keputusan mencantumkan Irah-Irah “Demi Keadilan Berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa”.

Sehingga Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) berwenang mutlak menangani perkara ini.

Bahwa, terhadap keberatan tersebut, Pengadilan Negeri Padang telah memberikan putusan Nomor 82/Pdt.Sus-BPSK/2017/PN Pdg. tanggal 20 Juli 2017 yang amarnya sebagai berikut:

Dalam Eksepsi:

 Menolak eksepsi dari Termohon Keberatan; Dalam Pokok Perkara:

1. Mengabulkan permohonan Pemohon Keberatan untuk sebagian;

2. Menyatakan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) Kabupaten Batu Bara tidak berwenang untuk mengadili sengketa perdata tentang wanprestasi (ingkar janji);

3. Menyatakan Putusan Arbitrase Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) Kabupaten Batu Bara Nomor 515/Arbitrase/BPSK-BB/II/2017 tanggal 16 Mei 2017 batal demi hukum;

4. Menghukum Termohon Keberatan untuk membayar biaya perkara sejumlah Rp426.000,00 (empat ratus dua puluh enam ribu rupiah)

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(21)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 21 dari 25 hal Putusan Nomor 1273 K/Pdt.Sus-BPSK/2017

5. Menolak Permohonan Pemohon Keberatan untuk selain dan selebihnya; Menimbang, bahwa Putusan Pengadilan Negeri Padang tersebut telah diberitahukan kepada Termohon Keberatan pada tanggal 26 Juli 2017, terhadap putusan tersebut, Termohon Keberatan mengajukan permohonan kasasi pada tanggal 1 Agustus 2017, sebagaimana ternyata dari Akta Permohonan Kasasi Nomor 82/Pdt.Sus.BPSK/2017/PN Pdg, Akta Nomor 31/2017 yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Negeri Padang, permohonan tersebut diikuti dengan memori kasasi yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Padang pada tanggal 9 Agustus 2017;

Bahwa memori kasasi telah disampaikan kepada Pemohon Keberatan pada tanggal 16 Agustus 2017, kemudian Pemohon Keberatan mengajukan kontra memori kasasi yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Padang pada tanggal 25 Agustus 2017;

Menimbang, bahwa permohonan kasasi a quo beserta keberatan-keberatannya telah diberitahukan kepada pihak lawan dengan saksama, diajukan dalam tenggang waktu dan dengan cara yang ditentukan dalam undang-undang, oleh karena itu permohonan kasasi tersebut secara formal dapat diterima;

Menimbang, bahwa keberatan-keberatan kasasi yang diajukan oleh Pemohon Kasasi dalam memori kasasinya adalah:

I. Tentang Keberatan Pertama:

A. Tentang Tidak Berwenang atau Melampaui Wewenang:

- Bahwa, Judex Facti salah dalam pertimbangan hukumnya yang menyatakan bahwa BPSK tidak berwenang untuk memeriksa dan mengadili perkara a quo, sedangkan menurut Pasal 52 huruf (a) UUPK Nomor 8 Tahun 1999joPasal 45 ayat (1) menyatakan:

1. Pasal 52 huruf (a) “Tugas dan Wewenang BPSK meliputi melaksanakan pengawasan dan penyelesaian sengketa konsumen dengan cara melalui mediasi atau arbitrase atau konsiliasi”;

2. Pasal 45 ayat (1) “Konsumen yang dirugikan dapat menggugat pelaku usaha melalui lembaga yang bertugas menyelesaikan sengketa antara Konsumen dengan pelaku usaha atau melalui peradilan yang berada di lingkungan peradilan umum”. Sehingga Judex Factitidak berwenang atau melampaui wewenangnya. II. Tentang Keberatan Kedua:

B. Tentang salah dalam menerapkan atau melanggar hukum yang berlaku.

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(22)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 22 dari 25 hal Putusan Nomor 1273 K/Pdt.Sus-BPSK/2017

- Bahwa, menurut Peraturan Mahkamah Agung RI Nomor 1 tahun 2006 tentang Tata Cara Mengajukan Keberatan Terhadap Keputusan BPSK pada Pasal 6 ayat (3) menyatakan:

(3) “Keberatan terhadap Putusan arbitrase BPSK dapat diajukan apabila memenuhi persyaratan pembatalan putusan arbitrase sebagaimana diatur dalam Pasal 70 Undang Undang Nomor 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa, yaitu:

a. Surat atau dokumen yang diajukan dalam pemeriksaan, setelah putusan dijatuhkan, diakui palsu atau dinyatakan palsu.

b. Setelah putusan arbitrase BPSK diambil ditemukan dokumen yang bersifat menentukan yang disembunyikan oleh pihak lawan; atau

c. Putusan diambil dari hasi ltipumuslihat yang dilakukan oleh salah satu pihak dalam pemeriksaan sengketa”

(4) “Dalam hal keberatan diajukan atas dasar sebagaimana dimaksud ayat (3) Majelis Hakim dapat mengeluarkan pembatalan putusan BPSK” (5) “Dalam hal keberatan diajukan atas dasar alasan lain diluar

ketentuan sebagaimana dimaksud ayat (3), Majelis Hakim dapat mengambil sendiri sengketa konsumen yang bersangkutan” (6) “Dalam mengadili sendiri, Majelis Hakim wajib memperhatikan

ganti rugi sebagaimana diatur dalam Pasal 19 ayat (2) Undang Undang Nomor 8 Tahun 1999”

Sedangkan, Judex Facti dalam keputusannya dalam halaman 50-51 sama sekali tidak ada membuat keputusan Mengadili Sendiri sebagaimana diamanatkan oleh Peraturan Mahkamah Agung RI Nomor 01 tahun 2006 tersebut di atas, tetapi hanya membuat keputusan “Mengadili” Saja apalagi Judex Facti tidak ada membuat pertimbangan Pasal (3) Perma Nomor 01 Tahun 2006 tersebut, sehingga Judex Facti telah salah dalam menerapkan hukum atau melanggar hukum yang berlaku dalam kasus a quo telah melanggar Perma Nomor 01 Tahun 2006 tentang Tata Cara Mengajukan Keberatan Terhadap Putusan BPSK sebagaimana disebutkan di atas. III. Tentang Keberatan Ketiga:

C. Tentang lalai mematuhi syarat-syarat yang di wajibkan oleh peraturan perundang-undangan yang mengancam kelalaian itu dengan batalnya peraturan yang bersangkutan.

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(23)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 23 dari 25 hal Putusan Nomor 1273 K/Pdt.Sus-BPSK/2017

- Bahwa, segala sesuatu yang telah disebutkan pada keberatan pertama maupun keberatan kedua secaramutatis mutandistermasuk dalam Keberatan Ketiga ini, maka tidak perlu untuk diulangi lagi. Menimbang, bahwa terhadap keberatan-keberatan tersebut, Mahkamah Agung berpendapat:

Bahwa keberatan-keberatan tersebut tidak dapat dibenarkan, oleh karena setelah meneliti secara saksama memori kasasi tanggal 9 Agustus 2017 dan kontra memori kasasi tanggal 25 Agustus 2017 dihubungkan dengan pertimbanganJudex Facti, dalam hal ini Pengadilan Negeri Padang tidak salah menerapkan hukum dengan pertimbangan sebagai berikut:

Bahwa pertimbangan hukum putusan Judex Facti ”yang menyatakan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) tidak berwenang untuk mengadili perkara ini” dapat dibenarkan dan tidak bertentangan dengan hukum, karena berdasarkan fakta-fakta dalam perkara a quo telah memberikan pertimbangan yang cukup, dan ternyata hubungan hukum antara Pemohon Keberatan dengan Termohon Keberatan adalah berdasarkan Perjanjian Pemberian Fasilitas Kredit, dalam hal ini Pemohon Keberatan selaku Kreditur dan Termohon Keberatan selaku Debitur dan ternyata pula pihak Termohon Keberatan selaku Debitur telah cidera janji (wanprestasi) atas pemberian fasilitas kredit tersebut atau telah berhenti membayar, sehingga sengketa Pemohon Keberatan dengan Termohon Keberatan secara absolut merupakan kewenangan Peradilan Umum (Pengadilan Negeri) dan bukan merupakan kewenangan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK);

Bahwa lagi pula alasan-alasan mengenai penilaian hasil pembuktian yang bersifat penghargaan tentang suatu kenyataan, hal mana tidak dapat dipertimbangkan dalam pemeriksaan pada tingkat kasasi, karena pemeriksaan dalam tingkat kasasi hanya berkenaan dengan adanya kesalahan penerapan hukum, adanya pelanggaran hukum yang berlaku, adanya kelalaian dalam memenuhi syarat-syarat yang diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan yang mengancam kelalaian itu dengan batalnya putusan yang bersangkutan atau bila Pengadilan tidak berwenang atau melampaui batas wewenangnya sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 30 Undang Undang Nomor 14 Tahun 1985 sebagaimana telah diubah dengan Undang Undang Nomor 5 Tahun 2004 dan perubahan kedua dengan Undang Undang Nomor 3 Tahun 2009;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, ternyata bahwa Putusan Pengadilan Negeri Padang Nomor 82/Pdt.Sus-BPSK/2017/PN Pdg. tanggal 20 Juli 2017 dalam perkara ini tidak bertentangan dengan hukum

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

Referensi

Dokumen terkait

Sekolah biasa mengklasifikasikan siswa ke dalam suatu ruangan belajar yang berbeda-beda dengan harapan agar proses instruksional yang terjadi dapat berjalan dengan baik

A Lorentz telah menurunkan persamaan transformasi dengan menganggap bahwa kecepatan cahaya tetap sama di semua kerangka acuan inersial dan koordinat waktu (t) juga

Teknik analisis yang digunakan adalah Regresi Linier Berganda dengan jumlah responden sebanyak 100 responden, yang akan mempermudah untuk melihat perananan gaya hidup,

Produk barang jadi dari lateks cair dengan cara pembusaan yang dipakai untuk busa pencuci piring umumnya mempunyai sifat-sifat tertentu seperti halnya kandungan

Universitas Indonesia Kebijakan mutu Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Barat adalah mengutamakan kepuasan pelanggan dalam rangka mewujudkan masyarakat

Program Pelayanan Kesehatan Bergerak dimulai pada tahun 2011 untuk mengurangi kesenjangan dalam pelaksanaan program dan kegiatan didaerah terpencil, perbatasan dan

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis Mikroenkapsulasi Ekstrak Rimpang Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb) Tersalut Gel Kitosan-Alginat adalah karya saya dengan arahan dari

Sebagai misi Pemerintah Kota Kupang Tahun 2013-2017, yang harus menjadi bidang konsentrasi sesuai tugas dan fungsi Sekretariat DPRD Kota Kupang adalah misi “meningkatkan