• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan kosmetik. Besarnya jumlah penduduk Indonesia usia tahun

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. perusahaan kosmetik. Besarnya jumlah penduduk Indonesia usia tahun"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Wanita adalah makhluk yang identik dengan keindahan, mereka selalu ingin tampil cantik dan menarik dalam berbagai keadaan dan selalu ingin menjadi pusat perhatian bagi sekelilingnya. Hal inilah yang menjadi alasan mengapa wanita senang mempercantik diri dengan menggunakan berbagai macam kosmetik (Kementrian Perindustrian Republik Indonesia, 2012).

Kondisi ini dimanfaatkan betul oleh produsen kosmetik. Jumlah penduduk sekitar 250 juta jiwa, menjadikan Indonesia pasar yang menjanjikan bagi perusahaan kosmetik. Besarnya jumlah penduduk Indonesia usia 15-64 tahun menjadi potensi pasar kosmetik di Indonesia. Jumlah penduduk wanita Indonesia usia 15-64 tahun pada tahun 2010 mencapai 78 juta orang, dan diperkirakan tumbuh sekitar 1,49 % per tahun (Badan Pusat Statistik, 2010).

Nilai pasar (market size) industri kosmetik di Indonesia tahun 2015 diestimasi tumbuh 9% menjadi Rp 64,3 triliun dibanding 2014 sebesar Rp 59,03 triliun, menurut perhitungan data duniaindustri.com. Pertumbuhan tersebut dikategorikan relatif tinggi seiring perlambatan perekonomian nasional.

Pendorong pertumbuhan pasar industri kosmetik terutama karena adanya pergeseran tren kecantikan yang menumbuhkan diversifikasi produk kosmetik yang lebih luas serta peningkatan kesadaran terkait kecantikan untuk konsumen pria maupun wanita dalam berbagai kategori umum.

(2)

2 Nilai pasar industri kosmetik yang dihitung berdasarkan kompilasi dan estimasi duniaindustri.com mencakup produk kosmetik buatan lokal maupun impor. Produk kosmetik itu meliputi produk berbasis kecantikan mulai dari bedak dan produk make up, pelembab kulit, produk pemutih kulit, sabun kecantikan muka, krim wajah, produk spa, minyak wangi dan deodorant, produk perawatan tubuh, produk pewarna rambut, pil diet dan obat langsing, jamu kecantikan, hingga produk pewangi. Perbandingan nilai pasar dan pertumbuhan kosmetik di Indonesia dapat dilihat pada Tabel 1.1 sebagai berikut:

Tabel 1.1. Nilai Pasar Industri Kosmetik di Indonesia

TOTAL NILAI PENJUALAN INDUSTRI KOSMETIK DI INDONESIA

Keterangan 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015* Nilai Pasar (dalam rupiah) 28,76 Triliun 31,56 Triliun 37,38 Triliun 42,61 Triliun 49, 61 Triliun 59, 03 Triliun 64,34 Triliun Pertumbuhan 9,7% 8,87% 18,4% 14% 16,4% 19% 9% (Duniaindustri.com, 2015)

Perhitungan nilai pasar industri kosmetik ini lebih tinggi dibanding data dari Persatuan Perusahaan Kosmetika Indonesia (Perkosmi). Perkosmi sebelumnya memperkirakan pada 2013 penjualan kosmetik tumbuh 15% menjadi Rp 11,22 triliun dibanding 2012 sebesar Rp 9,76 triliun. Sementara produk kecantikan dan perawatan tubuh global pada 2012 mencapai US$ 348 miliar, tumbuh tipis US$ 12 miliar dibanding tahun sebelumnya, berdasarkan data Euro Monitor (Duniaindustri.com, 2015).

Selain itu, faktor kesamaan iklim, sosial budaya, daya beli, berpotensi membuat konsumen ASEAN memiliki preferensi yang sama dengan konsumen

(3)

3 Indonesia. Hal ini dapat menjadi pendorong produk kosmetik Indonesia dapat diterima dengan baik di pasar ASEAN.

Adanya pasar bebas ASEAN dan China (AC-FTA) yang telah berlaku mulai tahun 2015 selain dapat menjadi peluang pasar bagi industri kosmetik Indonesia, juga dapat menjadi tantangan karena adanya perjanjian ini membuat produk China lebih leluasa masuk ke pasar ASEAN. Hal ini berpotensi meningkatkan persaingan yang haras dihadapi pemain Indonesia (Kementrian Perindustrian Republik Indonesia, 2012).

Dari hasil data demografi wanita usia produktif yang besar dan nilai pasar kosmetik di Indonesia yang meningkat, penulis menyatakan bahwa hal-hal tersebut merupakan sinyal dan tren positif untuk membuka lapangan usaha dalam bidang industri kosmetik di Indonesia.

1.1.1 Analisis Lingkungan Eksternal

Pasar kosmetik dalam negeri saat ini masih didominasi oleh industri multinasional dengan penguasaan pangsa pasar 70%, sedangkan industri nasional masih 30%. Walaupun sudah banyak industri kosmetik besar yang berasal dari indonesia seperti PT Paragon Technology an Innovation, PT Mustika Ratu, PT. Tempo Scan Pacific Tbk, dan PT Cantika Puspa Pesona, ternyata industri kosmetik dalam negeri masih belum dapat megalahkan pangsa pasar industri kosmetik multinasional seperti PT. Unilever Indonesia Tbk dan PT. Tanco Indonesia Tbk. Hal ini karena masih tingginya ketergantungan bahan baku

(4)

4 kosmetik terhadap produk impor (Harian Ekonomi Neraca, 2015).Tabel 1.2 menjelaskan daftar pesaing perusahaan kosmetik yang bermain dipasar indonesia:

Tabel 1.2. Daftar Pesaing Perusahaan Kosmetik Yang Bermain di Pasar Indonesia Nama perusahaan Produk yang memiliki brand yang kuat

Kekuatan dan Konsep bisnis Ruang Lingkup Pemasaran PT Unilever Indonesia Tbk PONDS, DOVE, VASELINE, LIFEBUOY

Memiliki diversifikasi produk kosmetik yang luas dari perawatan kulit, rambut, wangi-wangian hingga wajah yang dikemas secara modern, membangun brand yang kuat, dan harga terjangkau

Internasional PT Mandom Indoensia Tbk GATSBY, PIXY, PUCELLE

Memiliki diversifikasi produk kosmetik yang luas dari perawatan kulit, rambut, wangi-wangian hingga wajah yang dikemas secara modern

Internasional PT Mustika Ratu Tbk MUSTIKA RATU, PUTERI, TAMAN SARI

Spesifik menghasilkan produk dari kekayaan alam indonesia, brand dan produk memberikan perawatan kecantikan secara holistik yaitu kecantikan luar dan dalam melalui tradisi Indonesia, dimana kecantikan dari luar dilakukan dengan melakukan perawatan dengan menggunakan produk personal care dan dari dalam adalah dengan menggunakan jamu.

Internasional PT Martina Berto Tbk PAC, CARING, SARIAYU, BIOKOS, MIRABELLA, BELIA, RUDY HADISUWARNO mengembangkan, memproduksi dan memasarkan produk perawatan kecantikan dan spa yang bernuansa ketimuran dan alami dengan standar mutu internasional guna memenuhi kebutuhan konsumen di berbagai segmen pasar dari premium, menengah atas, menengah dan menengah-bawah

(5)

5 Tabel 1.2. Daftar Pesaing Perusahaan Kosmetik Yang Bermain

di Pasar Indoensia (Lanjutan) Nama

perusahaan

Produk yang memiliki brand

yang kuat

Kekuatan dan Konsep bisnis Ruang

Lingkup Pemasaran PT Akasha Wira International Tbk MAKARIZO, WELLA mengembangkan, memproduksi dan memasarkan produk perawatan kecantikan profesional untuk perawatan rambut. Internasional PT. Monica HijauLestari THE BODY SHOP Mengembangkan, memproduksi dan memasarkan produk perawatan kecantikan untuk tubuh, rambut, dan wajah yang bersifat alami, ramah lingkungan, dan bebas uji coba pada hewan. Internasional PT. Perdana Duta Persada THE FACE SHOP Mengembangkan, memproduksi dan memasarkan produk perawatan kecantikan untuk tubuh, rambut, dan wajah yang bersifat alami dengan harga yang terjangkau. Internasional PT. Kingsmen Indonesia BATH & BODY WORKS Mengembangkan, memproduksi dan memasarkan produk perawatan kecantikan untuk tubuh, rambut, wajah, hingga pewangi ruangan yang bersifat alami dan bervariasi.

Internasional

PT. Gloria Origita Cosmetics

PURBASARI Mengembangkan, memproduksi dan memasarkan produk dekoratif dan perawatan tubuh dengan harga yang terjangkau.

Nasional

PT. Victoria Care Indonesia

HERBORIST Mengembangkan, memproduksi dan memasarkan produk dekoratif, perawatan tubuh, dan perawatan kesehatan. Nasional PT. Wangsa Jelita WANGSA JELITA Mengembangkan, memproduksi dan memasarkan produk perawatan tubuh yang alami dengan tujuan membantu komintas petani

Nasional

PT. Bali Sari BALI RATIH Mengembangkan, memproduksi dan memasarkan produk perawatan tubuh dan spa yang alami

(6)

6 Dilihat dari daya beli masyarakat indonesia, meskipun ekonomi melambat dan daya beli masyarakat merosot, yang dapat dilihat dari data laju Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia Tahun dasar 2010 dari Badan Pusat Stastik pada gambar 1.1 yang merosot dari rata-rata 5,5% pada tahun 2013, dan kemudian turun hingga menjadi rata-rata 4,8% pada tahun 2015, ternyata industri kosmetik tetap saja berkibar.

Gambar 1.1. Laju Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia Tahun dasar 2010

(Badan Pusat Statistik, 2015)

Kenaikan pertumbuhan industri kosmetik ini dipengaruhi oleh adanya perubahan gaya hidup masyarakat dimana penggunaan kosmetik tidak lagi hanya didominasi oleh perempuan karena pria juga sudah banyak yang membeli produk kosmetik dan perawatan kulit. Hal ini juga membuat industri kosmetik di Indonesia tidak terpengaruh oleh krisis moneter yang terjadi pada 2009, dan diperkirakan menjadi negara dengan potensi pertumbuhan yang tinggi di industri

(7)

7 kosmetik. Data dari Kementerian Perindustrian memaparkan bahwa industri kosmetik plus jamu nasional mencatatkan kinerja yang terus tumbuh dimana sepanjang 2014 ekspor keduanya menembus US$ 1,004 miliar yang berarti tumbuh 2,9% dibanding ekspor tahun 2013 yang mencapai US$ 975 juta (Wulandari, 2015).

Kemajuan teknologi sangat berperan penting dalam industri kosmetik. Di era yang serba instan ini, banyak kosmetik yang menjanjikan khasiat dan fungsi yang instan dan cepat pula untuk meningkatkan penampilan dan memuaskan konsumen, hal ini dapat dilakukan karena teknologi modern yang sudah ada sehingga mudah untuk mengambil zat aktif dari suatu bahan baku dalam skala yang besar dan juga perkembangan ilmu pengetahuan tentang khasiat dan fungsi-fungsi baru dari bahan baku yang belum pernah terpikirkan untuk dijadikan kosmetik.

Di pasaran terdapat banyak kosmetik dari berbagai macam jenis bahan alam dari tanaman, mineral, ataupun bahan kimia sintetik yang dapat diproduksi secara sederhana melalui peralatan rumah tangga hingga peralatan canggih di pabrik. Untuk pemasaran produk kosmetik, teknologi media sosial sangat berperan penting terhadap pemasaran, karena dapat meminimalisir biaya untuk menanamkan aset membuka toko ataupun biaya pemasaran di media cetak berbayar.

Peraturan pemerintah tentang kosmetik yang beredar di atur oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dalam Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor HK.03.1.23.08.11.07517 tahun

(8)

8 2011 Tentang Persyaratan teknis Bahan Kosmetika dan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 1175/MENKES/PERNIII/2010 Tentang izin produksi Kosmetika Didalam peraturan tersebut disebutkan bahwa kosmetik yang diproduksi harus memenuhi persayaratan Cara pembuatan Kosmetik Yang Baik (CPKB). Apabila akan dipasarkan untuk dikonsumsi secara luas, maka produsen harus melakukan notifikasi kepada BPOM untuk ditinjau kelayakannya dan kemudian mendapat nomor registrasi. Apabila melanggar ketentuan tersebut maka produsen akan dikenakan sanksi denda atapun produk ilegalnya dimusnahkan oleh BPOM.

Integrasi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) berpotensi membuat pasar Indonesia rentan dimasuki kosmetik, obat dan makanan ilegal berbahaya. Peningkatan pengawasan terhadap produk-produk tersebut dinilai mendesak. Harga yang ditawarkan lebih murah dan dapat menjangkau masyarakat (kalangan) bawah. Hal ini sering kali tak terdeteksi dan harus dilakukan peningkatan pengawasan. Produk kosmetik dan obat ilegal kian bervariasi sehingga pengawasan terhadapnya perlu ditingkatkan. Terlebih, produk-produk yang berbahaya cenderung jauh lebih menarik pembeli (Panggabean, 2016).

Maka dari itu, penelitian ini bermaksud menindaklanjuti permasalahan tentang kosmetik di Indonesia dengan membuat produk kosmetik dengan bahan kimia alami yang unik, aman, ramah lingkungan, legal dan berkualitas.

(9)

9 1.1.2. Analisis Lingkungan Internal

Lingkungan internal perusahaan menitikberatkan kepada faktor-faktor dari dalam perusahaan yang memiliki perngaruh terhadap bisnis yang dijalankan. Lingkungan internal berfokus pada rencana pendirian perusahaan. Tabel 1.3. merupakan gambaran bisnis kosmetik dari Pita Beauty Care:

Tabel 1.3. Kerangka Bisnis Pita Beauty Care

Bentuk usaha Persekutuan komanditer (CV)

Diferensiasi produk Lulur badan alami dengan varian buah

naga campur sereh, buah naga campur kayu manis, dan coklat.

Segmen pasar 1. Wanita usia produktif (18-60 tahun)

2. Salon dan spa

Bentuk pemasaran Online dan word of mouth

Bisnis kosmetik Pita Beauty Care yang akan didirikan berupa produksi dan penjualan lulur badan dari bahan alami dengan aneka aroma tanpa bahan kimia sintetik berbahaya. Proses produksi pengolahan bahan baku dilakukan oleh pabrik maklon kosmetik dari Bekasi yang formulanya dibuat sesuai permintaan pada studi ini (istilah dari aktivitas ini disebut sebagai maklon produksi yang tujuannya untuk meminimalisir biaya untuk investasi alat-alat pabrik dan sumber daya manusia sebagai tenaga kerja), setelah itu pengemasan dan operasional lainnya seperti pemasaran dan penjualan dilakukan melalui konsinyasi dengan toko-toko kosmetik, salon dan spa, reseller, serta melalui website dan media sosial kepada end user.

Kosmetik merupakan produk yang identik dengan wanita, sehingga segmen pasar dari produk Pita Beauty Care adalah wanita berusia produktif berumur 18-60 tahun yang peduli terhadap perawatan kecantikan dengan bahan alami serta

(10)

10 salon dan spa. Status kepemilikan usaha kosmetik ini bersifat persekutuan komanditer. Lokasi kantor dan gudang uasaha ini terletak di daerah Jakarta Timur. Penelitian ini menuangkan konsep kosmetik yang terbuat dari bahan alami yang aman, tanpa bahan tambahan atau pengawet berbahaya dari bahan kimia sintetik, ramah lingkungan, dan unik. Keunikan yang merupakan kelebihan dari produk Pita Beauty Care terletak pada pemilihan bahan baku utama yang masih jarang digunakan dalam produk lulur, yaitu buah naga. Buah naga dikenal sebagai buah yang didewakan karena banyak sekali manfaatnya dari mencegah penuaan dini, menangkal radikal bebas, mencerahkan kulit, dan mencegah serta menghilangkan jerawat karena banyak mengandung vitamin. Namun karena buah naga tidak memiliki aroma yang khas, maka produk lulur buah naga dicampur dengan bahan-bahan lainnya yang memiliki aroma yang khas seperti daun sereh dan kayu manis. Untuk mengimbangi produk yang sudah beredar dipasaran, Pita Beauty Care juga memproduksi lulur yang berasal dari bahan baku coklat yang memang merupakan produk yang sudah banyak diminati konsumen.

Pita Beauty Care dikonsepkan sebagai produk kosmetik yang dapat dibeli secara online dan melalui mitra penjualan kosmetik seperti toko kosmetik dan reseller, sehingga bisnis ini tidak perlu memiliki toko sendiri. Hal ini bertujuan untuk meminimalisir investasi bangunan toko dan memperluas jangkauan pemasaran yang dapat dibeli oleh seluruh masyarakat Indonesia di semua lokasi, karena penyampaian barang kepada konsumen dapat melalui agen-agen pengiriman terdekat dan pembayaran dapat dilakukan secara transfer uang antar rekening bank.

(11)

11 1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan analisis lingkungan eksternal, jumlah konsumen kosmetik semakin meningkat, pertumbuhan penjualan kosmetik di Indonesia juga semakin besar, namun dari sisi pemain yang ada belum menawarkan konsep kosmetika yang berbeda dan sesuai keinginan konsumen. Disisi lain secara linkungan internal, entitas bisnis ini memiliki kemampuan namun sayanganya belum ada dokumen yang secara komprehensif mengkaji kelayakan dari rencana bisnis sebagai panduan untuk mengimplementasikannya

Bisnis kosmetik Pita Beauty Care memiliki peluang untuk dikembangkan di Indonesia. Prediksi meningkatnya target pasar dan meningkatnya nilai pasar kosmetik di Indonesia menunjukkan sinyal dan tren positif yang menjadi peluang bagi pengusaha-pengusaha pada bidang kosmetik untuk mengembangkan bisnisnya dengan inovasi-inovasi yang dilakukan tidak hanya pada produk namun juga jasa kepada konsumen.

Sejauh ini belum ada penelitan produk kosmetik terutama lulur yang berasal dari buah naga, dan pelayanan produk kosmetik kepada konsumen secara online yang ditangani tenaga profesional yang ahli yaitu apoteker untuk memberikan konsultasi terpercaya bagi konsumen sekaligus meningkatkan brand image dari profesi apoteker agar dikenal dimasyarakat. Hal-hal tersebut diharapkan mampu menjadi nilai keunikan tersendiri.

(12)

12 1.3 Pertanyaan Penelitian

Apakah rencana bisnis kosmetik Pita Beauty Care memiliki kelayakan secara ekonomi dan non ekonomi?

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyusun rencana bisnis kosmetik Pita Beauty Care dan mengkaji kelayakannya secara ekonomi dan non ekonomi.

1.5 Manfaat Penelitan

Manfaat dari penelitian ini adalah: a. Bagi akademisi,

Memberikan pengetahuan tambahan kepada akademisi yang akan menyusun rencana bisnis, khususnya pada industri kosmetik.

b. Bagi praktisi bisnis,

Dapat menjadi acuan dalam mendirikan dan menjalankan bisnis kosmetik terutama dari bahan baku alami, serta dapat memahami peluang dan hambatan apa saja yang ada di bisnis ini yang berpengaruh terhadap kelayakan bisnis.

1.6 Sistematika Penulisan

Bagian berikut menjelaskan secara rinci sistematika penulisan untuk masing-masing bagian. Bagian utama tesis terdiri dari 5 (lima) bab.

(13)

13 Pada Bab I, yaitu bab pendahuluan dibahas latar belakang masalah dan rumusan masalah. Dari masalah tersebut disusun pertanyaan penelitian, tujuan penelitian serta manfaat penelitian yang diharapkan. Dijabarkan pula sistematika penulisan dari penelitian ini.

Pada Bab II, yang itu bab landasan teori dijelaskan landasan teori yang mencakup definisi hal-hal yang berkaitan dengan penelitian ini. Selain itu dijelaskan pula kerangka penelitian yang digunakan dalam penulisan penelitian ini.

Pada Bab III, yaitu bab metode penelitian dijelaskan level analisis dari penelitian ini, sumber data yang digunakan dan metode pengumpulan data. Dijelaskan pula teknik analisis data tersebut.

Pada Bab IV, yaitu bab strategi dan rencana dijabarkan kanvas model bisnis perencanaan dari penelitian ini. Setiap bagian dari kanvas model bisnis dibahas satu persatu. Pada bab ini juga dijelaskan aspek fungsional bisnis dari penelitian ini.

Pada Bab V. Yaitu bab rencana aksi dijelaskan mengenai perencanaan pelaksanaan bisnis yang mencakup waktu dan kegiatan, penanggung jawab tiap kegiatan, serta ukuran kinerja.

Gambar

Gambar 1.1. Laju Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia   Tahun dasar 2010

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian di Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali tentang analisis faktor- faktor yang berpengaruh terhadap partisispasi pria dalam keluarga berencana menyatakan bahwa

Inti permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana cara perusahaan, di sini PT Lion Wings yang merupakan produsen shampoo Emeron, untuk dapat mengembangkan

Selain itu, penelitian ini juga melihat bagaimana peranan BPOM dan lembaga lain yang terkait dalam mengawasi maraknya peredaran produk kosmetik tidak berizin resmi

Pada penelitian tersebut, Nas, dkk (2005) menyorot aspek-aspek yang terkait dengan pemrosesan informasi sosial, dikhususkan pada variabel agresi yang reaktif dan

Hasil analisis data pada perokok yang menjadi subyek dalam penelitian ini didapatkan bahwa ketergantungan fisik terhadap nikotin yang terjadi memang

Kegunaan etanol berdasarkan beberapa tinjauan pustaka di antaranya adalah sebagai pelarut dan reagen dalam laboratorium dan industri, minuman beralkohol, bahan bakar

7 Pada teknik caption yang telah dilakukan di Panti Lansia Budi Dharma, muncul beberapa kategori antara lain signage, furniture, idle space, sanitasi, interaksi

Kosmetik lokal Indonesia semakin bermunculan dan wanita yang sadar akan kecantikan pun semakin leluasa untuk memilih produk sesuai yang mereka inginkan dan mereka