LAPORAN PENDAHULUAN LAPORAN PENDAHULUAN
KEHAMILAN DENGAN KOMPLIKASI PREEKLAMPSIA BERAT KEHAMILAN DENGAN KOMPLIKASI PREEKLAMPSIA BERAT
DISUSUN OLEH : DISUSUN OLEH : E Emmiilliiaa ((JJ..223300..1144..110011!! H Haa""aa## ((JJ..223300..1144..110022!! P$
P$%%&i&i''a Ma Maaa a AA)$)$%%'i'i**aa ((JJ.2.2330.0.1414..110303!! +
+$$lliiaa**aa ((JJ..223300..1144..1100!! R
R$$%%,,ii,,a a TTii))--**-- ((JJ..223300..1144..1100!!
PROGRAM PRO/ESI NERS PROGRAM PRO/ESI NERS /AKULTAS ILMU KESEHATAN /AKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIERSITAS MUHAMMADI+AH SURAKARTA UNIERSITAS MUHAMMADI+AH SURAKARTA
201 201
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Di Indonesia Preeklampsia berat (PEB) merupakan salah satu penyebab utama kematian maternal dan perinatal di Indonesia. PEB diklasifikasikan kedalam penyakit hypertensi yang disebabkan karena kehamilan. PEB ditandai oleh adanya hipertensi sedang-berat, edema, dan proteinuria yang masif. Penyebab dari kelainan ini masih kurang dimengerti, namun suatu keadaan patologis yang dapat diterima adalah adanya iskemia uteroplacentol.
Diagnosis dini dan penanganan adekuat dapat mencegah perkembangan buruk PE kearah PEB atau bahkan eklampsia penanganannya perlu segera dilaksanakan untuk menurunkan angka kematian ibu (!"I) dan anak. #emua kasus PEB harus diru$uk ke rumah sakit yang dilengkapi dengan fasilitas penanganan intensif maternal dan neonatal, untuk mendapatkan terapi definitif dan penga%asan terhadap timbulnya komplikasi-komplikasi.
Pemeriksaan antenatal yang teratur dan secara rutin mencari tanda preeklampsia sangat penting dalam usaha pencegahan preeklampsia berat, di samping pengendalian terhadap faktor-faktor predisposisi yang lain.
Preeklampsia adalah penyakit pada %anita hamil yang secara langsung disebabkan oleh kehamilan. Pre-eklampsia adalah hipertensi disertai proteinuri dan edema akibat kehamilan setelah usia kehamilan &' minggu atau segera setelah persalinan.
1.2 TUJUAN
A. T$"$a* Um$m
ahasis%a mampu mendokumentasikan asuhan kepera%atan pada pasien dengan preeklampsia berat.
B. T$"$a* K$%$%
1. ahasis%a memahami definisi preeklampsia berat.
2. ahasis%a mengetahui tanda dan ge$ala preeklampsia berat.
3. ahasis%a mengetahui etiologi dan patofisiologi preeklampsia berat.
4. ahasis%a mampu memberikan asuhan kepera%atan pada pasien dengan preeklampsia berat
BAB II
KONSEP DASAR MEDIS
Preeklampsia adalah kelainan multiorgan spesifik pada kehamilan yang ditandai dengan ter$adinya hipertensi, edema dan proteinuria tetapi tidak men$ukkan tanda-tanda kelainan askuler atau hipertensi sebelumnya, sedangkan ge$alanya biasanya muncul setelah kehamilan berumur &' minggu atau lebih (*urarif + "usuma, &').
Preeklampsia berat adalah suatu komplikasi kehamilan yang ditandai dengan timbulnya hipertensi '/' mm0g atau lebih disertai proteinuria dan atau disertai edema pada kehamilan &' minggu atau lebih (*ugroho, &'&).
2.2 KLASI/IKASI
Preeklamsi di bagi men$adi & golongan yaitu (*urarif + "usuma, &')1 a. Preeklamsia ingan
) 2ekanan darah 3'/4' mm0g atau lebih yang di ukur pada posisi berbaring terlentang, atau kenaikan diastolic 5 mm0g atau lebih, kenaikan sistolik ' mm0g/lebih. 6ara pengukuran sekurang-kurangnya pada & kali pemeriksaan dengan $arak periksa $am, atau berada dalam interal 3 7 $am.
&) Edema umum1 kaki, $ari tangan dan muka atau berat badan meningkat kg atau lebih perminggu.
) Proteinuri kuantitatif ', gram atau lebih per liter, sedangkan ku%alitatif 8 atau &8 pada urine kateter atau midstream.
b. Preeklamsia Berat
) 2ekanan darah '/' mm0g atau lebih &) Proteinuria 5gram atau lebih perliter
) 9liguria yaitu $umlah urine : 5''cc/&3 $am
3) !danya gangguan serebral, gangguan isus, dan rasa nyeri pada epigastrium 5) 2erdapat edema paru dan sianosis
2.3 ETIOLOGI
Penyebab preeklampsia sampai sekarang belum diketahui secara pasti. !da beberapa faktor resiko yang mempengaruhinya diantaranya (anuaba, &'') 1
a. "ehamilan pertama, terutama primigraida muda. b. i%ayat keluarga dengan preeklampsia atau eklampsia.
c. Distensi rahim berlebihan 1 hidramnion, hamil ganda, mola hidatidosa.
d. Penyakit yang menyertai hamil 1 diadetes melitus, kegemukan, penyakit gin$al, an tekanan darah tinggi.
e. Ibu hamil dengan usia kurang dari &' tahun atau usia diatas 5 tahun.
2.4 PATO/ISIOLOGI
Pada pre eklampsia terdapat penurunan plasma dalam sirkulasi dan ter$adi peningkatan hematokrit. Perubahan ini menyebabkan penurunan perfusi ke organ, termasuk ke utero plasental fatal unit. ;asospasme merupakan dasar dari timbulnya
proses pre eklampsia. "onstriksi askuler menyebabkan resistensi aliran darah dan timbulnya hipertensi arterial.;asospasme dapat diakibatkan karena adanya peningkatan sensitifitas dari sirculating pressors. Pre eklampsia yang berat dapat mengakibatkan kerusakan organ tubuh yang lain. <angguan perfusi plasenta dapat sebagai pemicu timbulnya gangguan pertumbuhan plasenta sehinga dapat berakibat ter$adinya Intra Uterin Growth Retardation.
;asospasme bersama dengan koagulasi intraaskular akan menyebabkan gangguan perfusi darah dan gangguan multi organ. <angguan multiorgan ter$adi pada organ- oragan tubuh diantaranya otak, darah, paru- paru, hati/ lier, renal dan plasenta. Pada otak akan dapat menyebabkan ter$adinya edema serebri dan selan$utnya ter$adi peningkatan tekanan intrakranial. 2ekanan intrakranial yang meningkat menyebabkan
ter$adinya gangguan perfusi serebral, nyeri dan ter$adinya ke$ang. Pada darah akan ter$adi enditheliosis menyebabkan sel darah merah dan pembuluh darah pecah. Pecahnya pembuluh darah akan menyebabkan ter$adinya perdarahan,sedangkan sel darah merah yang pecah akan menyebabkan ter$adinya anemia hemolitik. Pada paru- paru, =!DEP akan meningkat menyebabkan ter$adinya kongesti ena pulmonal, perpindahan cairan sehingga akan mengakibatkan ter$adinya oedema paru. 9edema paru akan menyebabkan ter$adinya kerusakan pertukaran gas. Pada hati, asokontriksi pembuluh darah menyebabkan akan menyebabkan gangguan kontraktilitas miokard sehingga menyebabkan payah $antung. Pada gin$al, akibat pengaruh aldosteron, ter$adi peningkatan reabsorpsi natrium dan menyebabkan retensi cairan dan dapat menyebabkan ter$adinya edema. #elain itu, asospasme arteriol pada gin$al akan meyebabkan penurunan <> dan permeabilitas terrhadap protein akan meningkat. Penurunan <> tidak diimbangi dengan peningkatan reabsorpsi oleh tubulus sehingga menyebabkan diuresis menurun sehingga menyebabkan ter$adinya oligouri dan anuri. Permeabilitas terhadap protein yang meningkat akan menyebabkan banyak protein akan lolos dari filtrasi glomerulus dan menyenabkan proteinuria. Pada mata, akan ter$adi spasmus arteriola selan$utnya menyebabkan oedem diskus optikus dan retina. "eadaan ini dapat menyebabkan ter$adinya diplopia. Pada plasenta penurunan perfusi akan menyebabkan hipoksia/anoksia sebagai pemicu timbulnya gangguan pertumbuhan plasenta sehinga dapat berakibat ter$adinya Intra Uterin Growth Retardation serta
memunculkan diagnosa kepera%atan risiko ga%at $anin.
0ipertensi akan merangsang medula oblongata dan sistem saraf parasimpatis akan meningkat. Peningkatan saraf simpatis mempengaruhi traktus gastrointestinal dan
ekstrimitas. Pada traktus gastrointestinal dapat menyebabkan ter$adinya hipoksia duodenal dan penumpukan ion 0 menyebabkan 06l meningkat sehingga dapat menyebabkan nyeri epigastrik. #elan$utnya akan ter$adi akumulasi gas yang meningkat, merangsang mual dan timbulnya muntah. Pada ektrimitas dapat ter$adi metabolisme anaerob menyebabkan !2P diproduksi dalam $umlah yang sedikit yaitu & !2P dan pembentukan asam laktat. 2erbentuknya asam laktat dan sedikitnya !2P yang
diproduksi akan menimbulkan keadaan cepat lelah.
2. PATHA+S Tekanan Meningkat (TD > 140/90 Norma Hamil < 20 Hamil > 20 Keang Keang #u$erim$o%%ed Hi$erten%i eklam%ia &enurunan $engi%ian di a%o%$a%me $ada $emuluh
Penurunan curah &ro%e% * +ardia+out$ut menurun olume dan TD
&er,u%i darah ke $la%enta Merang%ang medulla
Kelebihan volume
Resiko cedera
Traktu% #i%tem %ara, %im$ati%
&enum$ukan darah di Hi$ok%i duodenal dan $enum$ukan &emuluh 'a%okon%trik -.D& meningkat H- Metaoli%me Konge%ti 'ena
Neri e$iga%trik .kral
&ro%e% $er$indahan +airan karena $eredaan tekanan
(*urarif, &')
2. MANI/ESTASI KLINIS
Preeklampsia digolongkan preeklampsia berat bila ditemukan satu atau lebih ge$ala sebagai berikut (Pra%irohard$o, &''?) dan (*ugroho, &'') 1
a. 2ekanan darah sistolik @ ' mm0g dan tekanan darah diastolik @ ' mm0g. 2ekanan darah ini tidak menurun meskipun ibu hamil sudah dira%at dirumah sakit dan sudah men$alani tirah baring.
b. Proteinuria lebih 5 gram/&3 $am atau 38 dalam pemeriksaan kualitatif. c. 9liguria, yaitu produksi urin kurang dari 5'' cc/&3 $am.
d. "enaikan kadar kreatinin plasma.
e. <angguan isus dan serebral 1 penurunan kesadaran, nyeri kepala, skotoma dan pandangan kabur.
f. *yeri epigastrium atau nyeri pada kuadran kanan atas abdomen (akibat teregangnya kapsula <lisson).
g. Edema paru-paru dan sianosis.
h. 2rombositopenia berat1 : ''.''' sel/mm atau penurunan trombosit dengan cepat.
i. <angguan fungsi hepar (kerusakan hepatoselular)1 peningkatan kadar alanin dan aspartate aminotransferase.
$. Pertumbuhan $anin intrauterine yang terhambat.
k. #indrom HELLP(Hemolisis, Elevated liver function test and Low Platelet Count)
2. KOMPLIKASI
"omplikasi yang dikaitkan dengan preeklampsia berat menurut Aalsh (&''?) meliputi1 a. <angguan plasenta
. <agal gin$al akut 5. !brupsio retina ,. <agal $antung 6. 0emoragi serebral
7. I< ( Intrauterine Growth Restriction) ). "ematian maternal dan $anin.
2.8 PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK a. Pemeriksaan =aboratorium
1! Pemeriksaan darah lengkap dengan hapusan darah
Penurunan hemoglobin (nilai ru$ukan atau kadar normal hemoglobin untuk %anita hamil adalah & 7 3 gr C)
0ematokrit meningkat (nilai ru$ukan 7 3 olC) 2rombosit menurun (nilai ru$ukan 5' 7 35' ribu/mm )
Nyeri &eruahan $er,u%i
aringan ke $eri,er
edema3 gangguan ,ung%i Kelemahan
Intoleransi Gangguan
2! rinalisis
Ditemukan protein dalam urine. 3! Pemeriksaan >ungsi hati
Bilirubin meningkat (* : mg/dl) =D0 ( laktat dehidrogenase ) meningkat !spartat aminomtransferase ( !#2 ) F ' ul.
#erum <lutamat pirufat transaminase (#<P2) meningkat (* 5-35 u/ml) #erum glutamat oGaloacetic trasaminase (#<92) meningkat (* : u/l) 2otal protein serum menurun ( * ,-?, g/dl )
3) 2es kimia darah
!sam urat meningkat ( * &,3-&, mg/dl ) b. adiologi
) ltrasonografi
Ditemukan retardasi pertumbuhan $anin intra uterus. Pernafasan intrauterus lambat, aktiitas $anin lambat, dan olume cairan ketuban sedikit.
&) "ardiotografi
Diketahui denyut $antung $anin lemah. 2.8 PEN9EGAHAN
ntuk mencegah ke$adian preeklampsia berat dapat dilakukan nasehat tentang dan berkaitan dengan preeklampsia 1
a. Diet makanan. akanan tinggi protein, rendah karbohidrat, cukup itamin, rendah lemak. akanan berorientasi pada empat sehat lima sempurna.
. 6ukup istirahat. Istirahat yang cukup pada hamil semakin tua dalam arti beker$a seperlunya dan disesuaikan dengan kemampuan. =ebih banyak duduk atau berbaring kearah punggung $anin sehingga aliran darah menu$u plasenta tidak
mengalami gangguan.
5. Penga%asan antenatal. Bila ter$adi perubahan perasaan dan gerak $anin dalam rahim segera datang ke tempat pemeriksaan.
(Pra%irohard$o, &''?)
2. PENATALAKSANAAN MEDIS
Ditin$au dari umur kehamilan dan perkembangan ge$ala-ge$ala preeklampsia berat selama pera%atan maka pera%atan dibagi men$adi (*ugroho, &'&)1
a. Pera%atan aktif yaitu kehamilan segera diakhiri atau diterminasi ditambah pengobatan medisinal. #edapat mungkin sebelum pera%atan aktif pada setiap penderita dilakukan pemeriksaan fetal assesment (*#2 dan #<). Indikasi 1
. Ibu
- sia kehamilan minggu atau lebih.
- !danya tanda-tanda atau ge$ala impending eklampsia, kegagalan terapi konseratif yaitu setelah $am pengobatan medisinal ter$adi kenaikan
desakan darah atau setelah &3 $am pera%atan medisinal, ada ge$ala-ge$ala status Huo (tidak ada perbaikan)
&. anin
- 0asil fetal assesment $elek (*#2 dan #<) - !danya tanda I< ($anin terhambat) . =aboratorium
!danya J0E==P #yndromeK (hemolisis dan peningkatan fungsi hepar, trombositopenia)
Pengobatan medikamentosa 1 a) a%at inap
b) 2irah baring miring ke satu sisi. 2anda ital perlu diperiksa setiap ' menit, refleks patella setiap $am.
c) Infus deGtrose 5C dimana setiap liter diselingi dengan infus = ('-&5 cc/$am) 5'' cc.
d) Diet cukup protein, rendah karbohidrat, lemak dan garam.
e) Pemberian obat anti ke$ang magnesium sulfat (g#93). #yarat-syarat pemberian g#931
- 2ersedia antidotum g#93 yaitu calcium gluconas 'C gr ('C dalam ' cc) diberikan I; dalam menit.
- efleks patella positif kuat.
- >rekuensi pernapasan lebih G/menit.
- Produksi urin lebih '' cc dalam 3 $am sebelumnya (',5 cc/"gBB/$am) 3. - g#93 dihentikan bila 1 !da tanda-tanda keracunan yaitu kelemahan otot,
refleks fisiologis menurun, fungsi $antung terganggu, depresi ##P, kelumpuhan dan selan$utnya dapat menyebabkan kematian karena kelumpuhan otot pernapasan karena ada serum ' magnesium pada dosis adekuat adalah 3- mEH/liter. efleks fisiologis menghilang pada kadar ?-' mEH/liter. "adar &-5 mEH/liter dapat ter$adi kelumpuhan otot pernapasan dan F 5 mEH/liter ter$adi kematian $antung.Berikan calcium gluconase 'C gr ('C dalam ' cc) secara I; dalam %aktu menit, berikan oksigen dan lakukan pernapasan buatan
- g#93 dihentikan $uga bila setelah 3 $am pasca persalinan sudah ter$adi perbaikan (tekanan darah kembali normal).
f) Deuretikum tidak diberikan kecuali bila ada tanda-tanda edema paru, payah $antung kongestif atau edema anasarka. Diberikan furosemid in$eksi 3' mg I. g) !nti hipertensi diberikan bila 1 2ekanan darah sistolik F ?' mm0g, diastolik F
' mm0g atau !P lebih &5 mm0g. #asaran pengobatan adalah tekanan diastolik :'5 mm0g (bukan : 4' mm0g) karena akan menurunkan perfusi plasenta.Bila diperlukan penurunan tekanan darah secepatnya dapat diberikan
obat-obat antihipertensi parenteral (tetesan kontinyu), catapres in$eksi. Dosis yang dapat dipakai 5 ampul dalam 5'' cc cairan infus atau press disesuaikan dengan tekanan darah.Bila tidak tersedia antihipertensi parenteral dapat diberikan tablet antihipertensi secara sublingual diulang selang $am, maksimal 3-5 kali. Bersama dengan a%al pemberian sublingual maka obat yang sama mulai diberikan secara oral.
Pengobatan obstetrik (terminasi kehamilan)1
2erminasi kehamilan sedapat mungkin peraginam dengan induksi persalinan yang agresif. Persalinan peraginam sebaiknya berakhir sebelum &3 $am. Bila persalinan peraginam dengan induksi persalinan diperkirakan melebihi &3$am,
kehamilan sebaiknya diakhiri dengan #6.
. Pera%atan konseratif yaitu kehamilan tetap dipertahankan ditambah pengobatan medis/farmakologi.
. Indikasi 1 bila kehamilan kurang dari minggu tanpa disertai tanda-tanda inpending eklampsia dengan keadaan $anin baik.
&. Pengobatan medis/farmakologi 1 sama dengan pera%atan medispada pengelolaan aktif. 0anya loading dose g#93 tidak diberikan I;, cukup intramuskular sa$a dimana 3 gram pada pantat kiri dan 3 gram pada pantat kanan.
. Pengobatan obstetri 1
a) #elama pera%atan konseratif 1 obserasi dan ealuasi sama seperti pera%atan aktif hanya disini tidak dilakukan terminasi.
b) g#93 dihentikan bila ibu sudah mempunyai tanda-tanda preeklampsia ringan, selambat-lambatnya dalam &3 $am.
c) Bila setelah &3 $am tidak ada perbaikan maka dianggap pengobatan medisinal gagal dan harus diterminasi.
d) Bila sebelum &3 $am hendak dilakukan tindakan maka diberi lebih dulu g#93 &'C & gr I;.
3. Penderita dipulangkan bila 1
a) Penderita kembali ke ge$ala-ge$ala / tanda-tanda preeklampsia ringan dan telah dira%at selama hari.
b) Bila selama hari tetap berada dalam keadaan preeklamsia ringan 1 penderita dapat dipulangkan dan dira%at sebagai preeklampsia ringan (diperkirakan lama pera%atan -& minggu).
BAB III
KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAATAN
3.1 PENGKAJIAN
Pengka$ian yang dilakukan terhadap ibu preeklamsia antara lain sebagai berikut 1 a. Identitas umum ibu.
b. Data ri%ayat kesehatan. ) i%ayat kesehatan dahulu
• "emungkinan ibu menderita penyakit hipertensi sebelum hamil.
• "emungkinana ibu mempunyai ri%ayat preeklamsi pada kehamilan terdahulu. • Biasanya mudah ter$adi pada ibu dengan obesitas.
• Ibu mungkin pernah menderita penyakit gin$al kronis. &) i%ayat kesehatan sekarang
• Ibu merasa sakit kepala di daerah frontal. • *yeri epigastrium.
• <angguan irus L penglihatan kabur, skotoma dan diplopia. • !noreksia, mual dan muntah.
• <angguan serebral lainnya 1 terhuyung-huyung, reflek tinggi dan tidak tenang. • Edema pada ekstermitas.
• 2engkuk terasa berat.
• "enaikan berat badan mencapai kg seminggu. • i%ayat kesehatan keluarga
• "emungkinan mempunyai ri%ayat preeklamsia dan eklamsia dalam keluarga. ) i%ayat perka%inan.
Biasanya ter$adi pada %anita diba%ah usia &' tahun dan diatass 5 tahun. c. Pemeriksaan fisik biologis
"eadaan umum 1 lemah
"epala 1 sakit kepala, %a$ah edema.
ata 1 kon$ungtia sedikit anemis, edema pada retina. Pencernaan abdomen 1 nyeri epigastrium, anoreksi, mual dan muntah.
Ekstermitas L edema pada kaki dan tangan $uga $ari-$ari. #istem persarafan 1 hiper refleksi, klonus pada kaki.
<astrourinaria 1 oliguria, proteinuria.
Pemeriksaan $anin L bunyi $antung $anin tidak teratur, gerakan $anin melemah. d. Pemeriksaan penun$ang
) Data sosial ekonomi
Preeklamsia berat banyak ter$adi pada %anita dari golongan ekonomi rendah, karena kurang mengkonsumsi makanan yang mengandung protein dan $uga kurang melakukan pera%atan antenatal yang teratur.
Biasanya ibu preeklamsia ini berada dalam kondisi yang labil dan mudah marah, ibu merasa kha%atir akan keadaan dirinya dan keadaan $anin dalam kandungannya, dia takut anaknya nanti lahir cacat atau meninggal duni, sehingga ia takut untuk melahirkan.
3.2 DIAGNOSA KEPERAATAN
a. "elebihan olume cairan berhubungan dengan gangguan mekanisme regulasi akibat dari kerusakan fungsi glomerulus sekunder terhadap penurunan cardiac output.
. Penurunan curah $antung berhubungan dengan perubahan preload (penurunan aliran balik ena).
5. <angguan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan membran aleolar kapiler. ,. *yeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis.
6. esiko cedera pada $anun berhubungan dengan tidak adekuatnya perfusi darah ke plasenta.
7. Intoleransi aktiitas berhubungan dengan kelemahan umum.
3.3 INTERENSI KEPERAATAN.
a. "elebihan olume cairan berhubungan dengan perubahan gangguan mekanisme regulasi akibat dari kerusakan fungsi glomerulus sekunder terhadap penurunan cardiac output.
2u$uan 1 olume cairan seimbang. "riteria hasi 1
1! 2idak ada edema, efusi
2! 2idak ter$adidistensi ena $ugularis, reflek hepato$ugular 8
3! emelihara tekanan ena sentral, tekanan kapiler paru,output $antung dan ital sign dalam batas normal.
4! 2idak ter$adi kelelahan, kecemasan atau kebingungan. Interensi 1
) Pantau tanda-tanda ital, catat %aktu pengisian kapiler (capillary refil).
/ dapat di$adikan pedoman untuk penggantian cairan atau menilai respon dari kardioaskular.
&) Pantau dan catat intake dan output setiap hari.
/ diharapkan dapat diketahui adanya keseimbangan cairan dan dapat diramalkan keadaan dan kerusakan glomerulus.
/ keadaan edema merupakan indikator keadaan cairan dalam tubuh. 3) Berikan diet rendah garam.
/ akan mengurangi ter$adinya kelebihan cairan. 5) "olaborasi pemberian obat antidiuretik.
/ diuretik dapt meningkatkan filtrasi glomerulus dan menghambat penyerapan sodium dan air dalam tubulus gin$al.
b. Penurunan curah $antung berhubungan dengan perubahan preload (penurunan aliran balik ena).
2u$uan L curah $antung kembali normal "riteria hasil 1
) 2anda ital dalam batas normal.
&) 2idak ada oedem paru, perifer dan tidak ada asites. ) Dapat mentoleransi aktiitas.
Interensi
) Pantau nadi dan tekanan darah
/ mengetahui peningkatan olume plasma, relaksasi askuler dengan penuruna tahanan perifer.
&) =akukan tirah baring pada ibu dengan posisi miring ke kiri.
/ meningkatakan aliran balik ena, curah $antung dan perfusi gin$al. ) Pemantauan parameter hemodinamik inasif (kolaborasi)
/ memberikan gambaran akurat dari perubahan askular dan olume cairan. 3) "olaborasi pemberian obat antihipertensi
/ meningkatkan relaksasi otot polos kardioaskular dan membantu meningkatkan suplai darah.
c. <angguan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan membran aleolar kapiler. 2u$uan L
"riteria hasil 1
) ;ital sign dalam batas normal &) !<D dalam rentang normal.
) enun$ukan perbaikan entilasi dan oksigenasi $aringan adekuat. Interensi
) "a$i tanda-tanda ital
/ indikator dalam menetukan interensi selan$utnya.
&) 9bserasi tingkat kesadaran, catat tanda-tanda sianosis dan perubahan %arna kulit, membran mukosa dan kuku.
/ akumulasi sekret dapat mengganggu oksigenasi.
) !n$urkan untuk bedrest, batasi dan bantu aktiitas sesuai kebutuhan. / mengurangi kebutuhan oksigenasi.
3) "olaborasi pemberian oksigen
/ meningkatkan $umlah oksigen di paru-paru. 5) "olaborasi monitor !<D
/ menurunnya saturasi oksigen (Pa9&) atau meningkatnya (Pa69&) menun$ukan perlunya penanganan yang lebih adekuat atau perubahan terapi.
d. *yeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis. 2u$uan 1 nyeri terkontrol atau berkurang.
"riteria hasil 1
) 22; dalam rentang normal. &) #kala nyeri '- (dari '-')
) "lien mengungkapkan nyeri berkurang.
3) "lien tampak relaks, dapat beristirahat dan beraktiitas sesuai kemampuan. Interensi 1
) "a$i nyeri secara komprehensif
/ mengidentifikasi dera$at nyeri serta sebagai standar dalam menetukan interensi selan$utnya.
&) 9bserasi respon non erbal dari ketidaknyamanan. / mengetahui tingkat nyeri klien.
) "a$i efek pegalaman nyeri terhadap kualitas hidup.
/ mengetahui bagaimana pengaruh nyeri terhadap kualitas hidup klien.
3) !$arkan penggunaan teknik non farmakologi (relaksasi, napas dalam, massase punggung, guide imagery dll)
/ meningkatkan kenyamanan.
5) "olaborasi pemberian obat antasida.
/ menetralkan peningkatan asam lambung.
e. esiko cedera pada $anin berhubungan dengan tidak adanya perfusi darah ke plasenta. 2u$uan 1 $anin dalam keadaan sehat.
"riteria hasil 1
) 2idak ter$adi abortus, kehamilan dapat dipertahankan &) Denyut $antung $anin (8) normal ( &'-' kali/menit ). Interensi 1
) Pantau tekanan darah ibu
/ mengetahui aliran darah ke plasenta seperti tekanan darah tinggi menyebabkan aliran darah ke plasenta berkurang, sehingga suplai 9& ke $anin berkurang.
&) Pantau bunyi $antung $anin.
/ keadaan $antung $anin lemah atau menurun menandakan suplai oksigen ke plasenta berkurang, sehingga dapat direncanakan tindakan selan$utnya.
) !n$urkan ibu untuk beristirahat
/ diharapkan metabolisme tubuh menurun sehingga peredaran darah ke plasenta men$adi adekuat sehingga kebutuhan oksigen $anin dapat terpenuhi.
3) !n$urkan ibu agar tidur miring ke kiri.
/ agar ena kaa dibagian kanan tidak tertekan oleh uterus yang membesar sehingga aliran darah ke plasenta men$adi lancar.
5) "olaborasi pemberian obat antihipertensi.
/ obat antihipertensi akan menurunkan tonus arteri dan menyebabkan penurunan afterload $antung dengan asodilatasi pembuluh darah, sehingga tekanan darah
turun. Dengan menurunnya tekanan darah maka aliran darah ke plasenta men$adi adekuat.
f. Intoleransi aktiitas berhubungan dengan kelemahan umum. 2u$uan 1 klien dapat menoleransi aktiitas.
"riteria hasil 1
) 2anda-tanda ital dalam rentang normal.
&) "lien mampu berpartisipasi dalam aktiitas fisik tanpa disertai perubahan pada 22;
Interensi 1
) "a$i tingkat kemampuan klien dalam beraktiitas.
/ mengetahui tingkat toleransi klien terhadap aktifitas fisik. &) Batasi aktiitas yang berlebihan
/ menghemat atau mengurangi kebutuhan oksigen.
) Bantu klien untuk memenuhi kebutuhan aktiitas sehari-hari / agar kebutuhan !D= klien dapat tetap terpenuhi.
3) Dorong keluarga dalam support mental klie
/ mengurangi beban psikologis atau stress klien yang dapat memperburuk keadaan dirinya dan $anin.
DA/TAR PUSTAKA
De%i, dkk. &'. Asuhan ehamilan untu! e"idanan# akarta1 #alemba medika
anuaba, I <ede Bagus. &''. $emahami eadaan Re%rodu!si &anita# akarta1 E<6 itayani. &'. Asuhan e%erawatan $aternitas# akarta1 #alemba edika
*ugroho, 2aufan. &''. esehatan &anita, Gender dan Permasalahann'a# Mogyakarta1 *uha edika
*urarif + "usuma. &'. Asuhan !e%erawatan eerdasar!an ia*nosa $edis + AA ic-oc# Mogyakarta1 edia !ction Publishing
Pur%aningsih, A. &''. Asuhan e%erawatan $aternitas# Mogyakarta1 I#B* ans$oer, !rif. &''&. a%ita .ele!ta edo!teran# akarta1 edia !usculapius
Aikn$osastro, 0anifa. &''. Ilmu !e"idanan# akarta1 Mayasan Bina Pustaka #ar%ono Pra%ihard$o