• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi belajar Bahasa Indonesia siswa kelas XI MIPA 1 SMA Pangudi Luhur Sedayu yang bergaya belajar Dominan Aural dan Read/Write

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Strategi belajar Bahasa Indonesia siswa kelas XI MIPA 1 SMA Pangudi Luhur Sedayu yang bergaya belajar Dominan Aural dan Read/Write"

Copied!
164
0
0

Teks penuh

(1)PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. STRATEGI BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS XI MIPA 1 SMA PANGUDI LUHUR SEDAYU YANG BERGAYA BELAJAR DOMINAN AURAL DAN READ/WRITE. SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. –. Oleh: Prasetyo 151224023. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2020. i.

(2) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. HALAMAN PERSEMBAHAN Karya ini saya persembahkan sebagai bukti ungkapan syukur dan terima kasih kepada: 1. Tuhan Yesus dan Bunda Maria yang selalu memberi kekuatan, kesehatan, dan pengharapan dalam segala situasi yang saya hadapi. 2. Kedua orang tua saya, Sutarko dan Agnes Suyuti yang senantiasa merawat, mendidik, mendukung, dan mendoakan saya. 3. Keluarga Mas Nicolas Bayu Kristiawan dan Mbak Ari Setyarti yang senantiasa memberi semangat dan mendukung saya. 4. Keponakan Emannuel Nathan Reswara. 5. Bapak Dr. B. Widharyanto, M. Pd. selaku dosen pembimbing skripsi yang senantiasa sabar dan dedikasi tinggi membimbing saya untuk menyelesaikan skripsi ini. 6. Para dosen PBSI, FKIP, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang dengan kesabaran dan dedikasi tinggi telah mengajari dan membimbing saya selama masa perkuliahan. 7. Para guru, karyawan dan siswa kelas XI MIPA 1 SMA Pangudi Luhur Sedayu yang memberikan kesempatan kepada saya untuk melakukan penelitian di sana. 8. Seluruh saudara, sahabat, dan semua orang yang telah memberikan pengalaman dan inspirasi hidup kepada saya.. iv.

(3) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. MOTO. Yoh Iso Yoh -PSIS-. To Dare Is To Do -Spurs-. v.

(4) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRAK. Prasetyo. 2020. Strategi Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas XI MIPA 1 SMA Pangudi Luhur Sedayu yang Bergaya Belajar Dominan Aural dan Read/Write. Skripsi. Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Univeristas Sanata Dharma. Gaya belajar, dan strategi belajar bahasa adalah hal yang penting dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Pengetahuan guru terhadap dua hal tersebut berguna dalam perencanaan dan proses pembelajaran bahasa Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan karakteristik Gaya Belajar siswa Aural dan Read/write dan Strategi Belajarnya dalam Kasus Siswa kelas XI MIPA 1 SMA Pangudi Luhur Sedayu. Untuk menjawab dua tujuan tersebut peneliti menggunakan metode deskriptif kualitatif. Instrumen yang digunakan peneliti meliputi dua kuesioner VARK dari Flemming dan bentuk inventaris strategi untuk pembelajaran bahasa dari Oxford. Temuan pertama, karakteristik siswa bergaya belajar aural [A] adalah mengandalkan indera pendengaran dalam menangkap informasi dan menyukai aktivitas berdiskusi. Secara khusus, jika gaya aural muncul bersama dengan gaya kinestetik [AK], dia memiliki tambahan karakteristik seperti menyukai aktivitas yang mendemonstrasikan suatu gerakan dan melakukan percobaan. Jika gaya [AK] ini bervariasi dengan gaya visual [AKV], maka karakteristik belajarnya akan tambah dengan mengandalkan indera penglihatan dalam memperoleh informasi. Jika gaya [AKV] ini bervariasi dengan gaya read/write [AKVR], maka dia juga menyukai memperoleh informasi dalam bentuk teks grafis. Sementara itu karakteristik siswa bergaya belajar read/write [R] adalah memperoleh informasi dalam bentuk teks grafis dan menyukai kegiatan membaca. Secara khusus, jika gaya read/write ini muncul bersama dengan gaya aural [RA], dia memiliki tambahan karakteristik seperti mengandalkan indera pendengaran dalam memperoleh informasi dan menyukai aktivitas berdiskusi. Jika gaya [RA] ini bervariasi dengan visual [RAV] atau [RVA], maka karakteristik belajarnya akan bertambah dengan mengandalkan indera penglihatan dalam proses menangkap informasi. Temuan kedua, siswa bergaya belajar aural dan variannya cenderung menggunakan strategi kognitif, kompensasi, metakognitif, afektif dan sosial, dalam belajar keterampilan menyimak dan berbicara. Pada keterampilan membaca dan menulis, siswa bergaya ini cenderung menggunakan strategi memori, kognitif, kompensasi, metakognitif, afektif dan social. Sementara itu siswa bergaya belajar read/write dan variannya cenderung menggunakan strategi memori, kognitif, kompensasi, metakognitif, afektif dan sosial, pada keterampilan menyimak dan berbicara. Pada keterampilan membaca, siswa bertipe ini menggunakan strategi memori, kompensasi, metakognitif, afektif, dan sosial. Pada keterampilan menulis, siswa bertipe ini cenderung menggunakan srategi memori, kognitif, kompensasi, metakognitif, afektif dan sosial.. Kata kunci: Gaya belajar, Karakteristik belajar, Strategi belajar bahasa. viii.

(5) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRACT. Prasetyo. 2020. Indonesian Language Learning Strategies towards Class XI MIPA 1 Students at SMA Pangudi Luhur Sedayu by Using the Dominant of Aural and Read / Write Learning Styles. Thesis. Yogyakarta: Indonesian Language and Literature Education Study Program, Department of Language and Arts Education, Faculty of Teacher Training and Education, Sanata Dharma University. Learning style and language learning strategy are the important things in learning Indonesiab language. The teacher’s knowledge of these two things are useful in planning and learning Indonesian language. This study has two objectives to describe the characteristics of Aural and read / write students’ learning styles and their learning strategies in the case of class XI MIPA 1 students at SMA Pangudi Luhur Sedayu. To answer these two objectives, the researcher used a qualitative descriptive method. The instruments used by the researcher included two VARK questionnaires from Flemming and an inventory of strategies for language learning from Oxford. The first finding, the characteristics of students with aural learning style [A] are relying on their sense of hearing to capture information and enjoy discussion activities. In particular, if the aural force appears together with the kinesthetic force [AK], it has additional characteristics such as liking activities that demonstrate a movement and performing experiments. If this [AK] style varies with the visual style [AKV], then the learning characteristics will be enhanced by relying on the sense of sight to obtain information. If this [AKV] style varies with the [AKVR] read / write style, then he also likes to acquire information in the graphic text form. Meanwhile, the characteristics of students learning style read / write [R] are obtaining information in the form of graphic text and liking reading activities. In particular, if this read / write style appears in conjunction with the aural [RA] style, it has additional characteristics such as relying on the auditory sense of information and enjoyment of discussion. If this [RA] style varies with visual [RAV] or [RVA], then the learning characteristics will be increased by relying on the visual sense in the process of capturing information. The second finding, was that students with aural learning styles and their variants tended to use cognitive, compensatory, metacognitive, affective and social strategies in learning listening and speaking skills. In reading and writing skills, students in this style tend to use memory, cognitive, compensatory, metacognitive, affective and social strategies. Meanwhile, students with read / write learning styles and their variants tend to use memory, cognitive, compensatory, metacognitive, affective and social strategies for listening and speaking skills. In reading skills, students of this type use memory, compensation, metacognitive, affective, and social strategies. In writing skills, students of this type tend to use memory, cognitive, compensatory, metacognitive, affective and social strategies.. Keywords: learning styles, learning characteristics, language learning strategies. ix.

(6) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL ........................................................................................i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................ii HALAMAN PENGESAHAN ...........................................................................iii HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................iv MOTO ...............................................................................................................v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...........................................................vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPERLUAN AKADEMIS.............................................vii ABSTRAK .........................................................................................................viii ABSTRACT ........................................................................................................ix KATA PENGANTAR .......................................................................................x DAFTAR ISI ......................................................................................................xiii DAFTAR TABEL .............................................................................................xvi DAFTAR ISTILAH ..........................................................................................xvii DAFTAR LAMPIRAN .....................................................................................xviii DAFTAR GAMBAR .........................................................................................xix BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................................1 1.1. Latar Belakang ....................................................................................1. 1.2. Rumusan Masalah...............................................................................4. 1.3. Tujuan Penelitian ................................................................................4. 1.4. Manfaat Penelitian ..............................................................................5. 1.5. Batasan Istilah.....................................................................................6. 1.6. Sistematika Penulisan .........................................................................7. BAB II LANDASAN TEORI ...........................................................................8 2.1. Penelitian yang Relevan .....................................................................8. 2.2. Landasan Teori ...................................................................................9. 2.2.1. Definisi Gaya Belajar .........................................................................9. 2.2.2. Gaya Belajar Model VARK ...............................................................10. 2.2.2.1. Gaya Belajar Visual ............................................................................11 xiii.

(7) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 2.2.2.2. Gaya Belajar Aural .............................................................................12. 2.2.2.3. Gaya Belajar Read/Write ....................................................................13. 2.2.2.4. Gaya Belajar Kinesthetic ....................................................................14. 2.2.3. Strategi Belajar Bahasa.......................................................................15. 2.2.4. Keterampilan Berbahasa .....................................................................20. 2.2.5. Keterampilan Berbicara ......................................................................21. 2.2.6. Keterampilan Menyimak ....................................................................22. 2.2.7. Keterampilan Membaca ......................................................................22. 2.2.8. Keterampilan Menulis ........................................................................23. 2.2.9. Pembelajaran Baahasa Indonesia........................................................23. 2.3. Kerangka Berpikir ..............................................................................24. BAB III METODOLOGI PENELITIAN .......................................................25 3.1. Jenis Penelitian ...................................................................................25. 3.2. Sumber Data dan Data Penelitian .......................................................25. 3.3. Teknik Pengumpulan Data .................................................................26. 3.3.1. Metode Kuesioner...............................................................................26. 3.4. Teknik Analisis Data ..........................................................................30. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.................................32 4.1. Deskripsi Data ....................................................................................32. 4.1.1. Gaya Belajar Siswa Kelas XI MIPA 1 SMA Pangudi Luhur Sedayu ................................................................................................32. 4.1.2. Strategi Belajar Bahasa Siswa Bergaya Belajar Aural dan Read/Write ..........................................................................................36. 4.2. Analisis Data.......................................................................................38. 4.2.1. Karakteristik Siswa Kelas XI MIPA 1 SMA Pangudi Luhur Bergaya Belajar Aural dan Read/Write dalam Belajar Bahasa ..........38. 4.2.1.1. Karakteristik Belajar Siswa Bergaya Belajar Aural ...........................39. 4.2.1.2. Karakteristik Belajar Siswa Bergaya Belajar Read/Write ..................45. 4.2.2. Strategi Belajar Bahasa Siswa Kelas XI MIPA 1 SMA Pangudi Luhur Sedayu Bergaya Belajar Aural dan Read/Write.........50. 4.2.2.1. Strategi Belajar Bahasa Siswa Bergaya Belajar Aural dalam. xiv.

(8) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Empat Keterampilan Berbahasa .........................................................51 4.2.2.2. Strategi Belajar Bahasa Siswa Bergaya Belajar Read/Write dalam Empat Keterampilan Berbahasa .........................................................74. 4.3. Pembahasan ........................................................................................98. 4.3.1. Karakteristik Siswa Kelas XI MIPA 1 SMA Pangudi Luhur Bergaya Belajar Aural dan Read/Write dalam Belajar Bahasa ..........98. 4.3.2. Strategi Belajar Bahasa Siswa Bergaya Belajar Aural dan Read/Write ..........................................................................................102. 4.4. Hubungan Temuan dengan Penelitian Terdahulu ..............................107. BAB V PENUTUP .............................................................................................109 5.1. Simpulan .............................................................................................109. 5.2. Saran ...................................................................................................111. DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................113 LAMPIRAN .......................................................................................................115. xv.

(9) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR TABEL. Tabel 2.1. Klasifikasi dan Turunan Strategi Belajar Bahasa Model Oxford (1990) ..............................................................................15. Tabel 3.1. Kisi-kisi kuesioner Strategi Belajar Bahasa ................................27. Tabel 4.1. Gaya Belajar Siswa dan Varian Gaya Belajar .............................33. Tabel 4.2. Data Gaya Belajar Aural dan Read/Write ...................................35. Tabel 4.3. Data Strategi Belajar Bahasa .......................................................36. Tabel 4.4. Strategi Belajar Bahasa Siswa Bergaya Belajar Aural yang Dominan Digunakan dalam Menyimak.......................................51. Tabel 4.5. Strategi Belajar Bahasa Siswa Bergaya Belajar Aural yang Dominan Digunakan dalam Berbicara ........................................57. Tabel 4.6. Strategi Belajar Bahasa Siswa Bergaya Belajar Aural yang Dominan Digunakan dalam Membaca ........................................64. Tabel 4.7. Strategi Belajar Bahasa Siswa Bergaya Belajar Aural yang Dominan Digunakan dalam Menulis ...........................................69. Tabel 4.8. Strategi Belajar Bahasa Siswa Bergaya Belajar Read/Write yang Dominan Digunakan dalam Menyimak ..............................74. Tabel 4.9. Strategi Belajar Bahasa Siswa Bergaya Belajar Read/Write yang Dominan Digunakan dalam Berbicara................................80. Tabel 4.10. Strategi Belajar Bahasa Siswa Bergaya Belajar Read/Write yang Dominan Digunakan dalam Membaca ...............................88. Tabel 4.11. Strategi Belajar Bahasa Siswa Bergaya Belajar Aural yang ....... Dominan Digunakan dalam Menulis ...........................................92. Tabel 4.12. Sub Jenis dan Penerapan yang Digunakan Siswa Bergaya Belajar Aural ...............................................................................103. Tabel 4.13. Sub Jenis dan Penerapan yang Digunakan Siswa Bergaya Belajar Read/Write ......................................................................105. xvi.

(10) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR ISTILAH V. : Visual. A. : Aural. R. : Read/Write. K. : Kinesthetic. SM. : Strategi Memori. Skog. : Strategi Kognitif. SKom. : Strategi Kompensasi. SMet. : Strategi Metakognitif. SAfek. : Strategi Afektif. SSos. : Strategi Sosial. EIH. : Evlin Indira Handoko. RGS. : Ruth Grace Sophie. TSW. : Theresia Sri Wijayanti. TBF. : Thomas Becket Felix. YWS. : Yohanes Wahyu Santoso. ADGD. : Angela Dwivani Gratia Dei. B. : Bowo. RMB. : Rafael Mahesa Bintang. SAL. : Stefani Amanda Laksita. TDD. : Timotius Dayu Danurdara. xvii.

(11) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR LAMPIRAN. Lampiran 1. Surat Izin Penelitian ....................................................................116. Lampiran 2. Surat Permohonan Validasi Instrumen Penelitian .......................117. Lampiran 3. Kuesioner VARK Versi 8.01 .......................................................118. Lampiran 4. Kunci Jawaban Kuesioner VARK Versi 8.01 .............................123. Lampiran 5. Hasil Validasi Instrumen .............................................................125. Lampiran 6. Kuesioner Jawaban Siswa ...........................................................130. Lampiran 7. Olah Data Siswa Bergaya Belajar Read/Write ............................148. Lampiran 8. Olah Data Siswa Bergaya Belajar Aural .....................................149. Lampiran 9. Olah Data Gaya Belajar Read/Write............................................150. Lampiran 10 Olah Data Gaya Belajar Aural .....................................................151 Lampiran 11 Foto Dokumentasi .......................................................................152. xviii.

(12) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR GAMBAR. Gambar 1. Kerangka Berpikir .......................................................................24. xix.

(13) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Belajar merupakan kegiatan atau proses usaha untuk seseorang memperoleh ilmu pengetahuan. Belajar perlu dilakukan oleh semua orang, terutama peserta didik di dalam lingkungan pendidikan. Di sekolah kegiatan belajar dilakukan sesuai aturan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dari dinas pendidikan. Masrun & Martinah dalam Ghufron & Risnawita (2012:4), mengemukakan bahwa pada dasarnya belajar merupakan sebuah proses untuk melakukan perubahan perilaku seseorang, baik lahiriah maupun batiniah. Perubahan menuju kebaikan, dari yang jelek menjadi baik. Proses perubahan tersebut sifatnya relatif permanen dalam artian bahwa kebaikan yang diperoleh berlangsung lama dan proses perubahan tersebut dilakukan secara adaptif, tidak mengabaikan kondisi lingkungannya. Dalam pembelajaran di kelas siswa mempunyai gaya belajar yang mempermudah siswa dalam menerima informasi yang diberikan oleh guru. Gaya belajar menurut Gufron & Risnawita (2012: 42) adalah sebuah pendekatan yang menjelaskan mengenai bagaimana individu belajar atau cara yang ditempuh oleh masing-masing orang untuk berkonsentrasi pada proses, dan menguasai informasi yang sulit dan baru melalui presepsi yang berbeda. Dalam proses pembelajaran di kelas, siswa memiliki gaya belajar yang berbeda-beda, perbedaan gaya belajar itu menunjukan cara tercepat dan dan terbaik bagi setiap. 1.

(14) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2. individu bisa mendapatkan informasi. Gaya belajar penting diketahui siswa dan guru karena kemampuan seseorang dalam memahami dan memperoleh informasi berbeda-beda. Seorang siswa mungkin menyukai kegiatan belajar melalui aktivitas membaca, namun ada siswa lain yang menyukai kegiatan belajar melalui aktivitas mendengarkan. Perbedaan ini adalah cara termudah bagi siswa untuk menyerap informasi selama belajar. James & Gardner dalam Gufron & Risnawita (2012: 42), berpendapat bahwa gaya belajar adalah cara yang kompleks di mana para siswa menganggap dan merasa paling efektif dan efisien dalam memproses, menyimpan, memanggil kembali apa yang telah mereka pelajari ada yang cepat, sedang dan lambat. Gaya dan strategi belajar memiliki peranan penting dalam proses pembelajaran. Peserta didik yang kerap dipaksa belajar dengan cara kurang cocok dengan mereka tidak menutup kemungkinan akan menghambat proses belajarnya terutama dalam hal berkonsentrasi saat menyerap informasi yang diberikan. Pada akhirnya hal itu juga akan berpengaruh pada hasil belajar yang belum maksimal sebagaimana yang diharapkan. Guru hendaknya memahami gaya dan strategi belajar masing-masing siswa di dalam kelas dan menggunakan cara dan metode mengajar yang bervarisi. Kualitas proses pembelajaran di sekolah akan meningkat jika cara dan metode mengajar guru diterapkan sesuai dengan karakteristik dan strategi belajar siswa. Terjadinya kesesuaian antara cara dan metode mengajar yang diterapkan guru dengan karakteristik dan strategi belajar siswa akan berpengaruh terhadap meningkatnya kemampuan siswa dalam menangkap dan memahami pesan.

(15) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3. pembelajaran yang disamapaikan. Oxford dalam Iskandarwassid & Sunendar (2010), mendefinisikan strategi belajar sebagai tingkah laku atau tindakan yang dipakai oleh pembelajar agar pembelajar bahasa lebih berhasil, terarah dan menyenangkan. Oxford dalam Suwarsih (2013), menggolongkan strategi belajar menjadi strategi langsung dan nir-langsung. Strategi langsung terdiri atas strategi ingatan, strategi kognitif, dan strategi kompensasi, sedangkan strategi nirlangsung terdiri atas strategi metakognitif, strategi afektif, dan strategi sosial. Strategi belajar yang siswa gunakan mempunyai peranan penting dalam menentukan keberhasilan dan meningkatkan kualitas proses pembelajaran. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia terdapat empat keterampilan berbahasa, yaitu keterampilan menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Gaya dan strategi belajar menjadi bagian penting dalam pembelajaran bahasa Indonesia, karena dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia siswa membutuhkan cara menyerap informasi yang dianggapnya cocok selama proses tersebut. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pengklasifikasian gaya belajar menurut Neil D. Fleming, yaitu gaya belajar VARK. Brown dalam Widharyanto (2017), Gaya belajar VARK adalah model yang dikembangkan oleh Neil. D Flemming pada tahun 1987 terhadap model yang sudah ada, yakni VAK ( Visual, Aural, Kinestetic). Fleming membedakan prefensi modalitas Visual dengan Read/Writing (R) karena diantara keduanya memiliki kecenderungan yang berbeda. Dari apa yang dia baca dan amati tampak jelas bahwa beberapa siswa memiliki prefensi yang berbeda untuk kata-kata tertulis (grafis) sementara yang lainnya lebih suka informasi simbolis (gambar) seperti dalam peta, diagram dan grafik..

(16) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut, masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimanakah karakteristik siswa kelas XI MIPA 1 SMA Pangudi Luhur Sedayu yang bergaya belajar Aural dan Read/Write dalam pembelajaran bahasa Indonesia? 1.1 Bagaimanakah karakteristik siswa kelas XI MIPA 1 SMA Pangudi Luhur Sedayu yang bergaya belajar Aural dalam pembalajaran bahasa Indonesia? 1.2 Bagaimanakah karakteristik siswa kelas XI MIPA 1 SMA Pangudi Luhur Sedayu yang bergaya belajar Read/Write dalam pembelajaran bahasa Indonesia? 2. Bagaimanakah strategi belajar bahasa siswa kelas XI MIPA 1 SMA Pangudi Luhur Sedayu yang bergaya belajar Aural dan Read/Write? 2.1 Bagaimanakah strategi belajar bahasa siswa kelas XI MIPA 1 SMA Pangudi Luhur Sedayu yang bergaya belajar Aural dalam empat keterampilan berbahasa? 2.2 Bagaimanakah strategi belajar bahasa siswa kelas XI MIPA 1 SMA Pangudi Luhur Sedayu yang bergaya belajar Read/Write dalam empat keterampilan berbahasa? 1.3 Tujuan Penelitian Sesuai rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini sebagai berikut..

(17) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5. 1. Mendeskripsikan karakteristik siswa kelas XI MIPA 1 SMA Pangudi Luhur Sedayu yang bergaya belajar Aural dan Read/Write dalam pembelajaran bahasa Indonesia. 1.1 Mendeskripsikan karakteristik siswa kelas XI MIPA 1 SMA Pangudi Luhur Sedayu yang bergaya belajar Aural dalam pembelajaran bahasa Indonesia. 1.2 Mendeskripsikan karakteristik siswa kelas XI MIPA 1 SMA Pangudi Luhur Sedayu yang bergaya belajar Read/Write dalam pembelajaran bahasa Indonesia. 2. Mendeskripsikan strategi belajar bahasa siswa kelas XI MIPA 1 SMA Pangudi Luhur Sedayu yang bergaya belajar Aural dan Read/Write. 2.1 Mendeskripsikan strategi belajar bahasa siswa kelas XI MIPA 1 SMA Pangudi Luhur Sedayu yang bergaya belajar Aural dalam dalam empat keterampilan berbahasa. 2.2 Mendeskripsikan strategi belajar bahasa siswa kelas XI MIPA 1 SMA Pangudi Luhur Sedayu yang bergaya belajar Read/Write dalam empat keterampilan berbahasa. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini terdiri dari manfaat teoritis dan manfaat praktis seagai berikut. 1. Bagi Pembaca Pembaca dapat memperoleh pengetahuan mengenai gaya belajar, secara khusus gaya belajar model VARK, serta strategi belajar bahasa Indonesia. 2. Bagi Siswa.

(18) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6. Siswa dapat mengidentifikasi dan mengenali gaya belajar masing-masing sehingga mampu mengoptimalkan belajarnya. 3. Bagi Guru Bagi guru, informasi tentang gaya belajar, dan strategi belajar dapat membantu dalam perencanaan dan proses pembelajaran bahasa Indonesia. 4. Bagi Peneliti Lain Bagi peneliti lain, penelitian ini dapat digunakan untuk mengembangkan penelitian yang sejenis dan dapat dijadikan pedoman dalam penelitian. 1.5 Batasan Istilah 1. Gaya Belajar Brown menjelaskan bahwa gaya belajar adalah cara di mana individu menerima dan memproses informasi dalam situasi belajar (Widharyanto, 2017). 2. Gaya Belajar Visual Brown menjelaskan gaya belajar visual mengandalkan indera mata atau penglihatan dalam proses menangkap informasi sebelum akhirnya memahami informasi tersebut (Widharyanto, 2017). 3. Gaya Belajar Aural Brown menjelaskan gaya belajar aural mengandalkan indera telinga atau pendengaran dalam menangkap informasi dan tersebut (Widharyanto, 2017). 4. Gaya Belajar Read/Write. memahami informasi.

(19) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7. Brown menjelaskan gaya belajar read/write lebih suka memperoleh informasi dengan bentuk teks grafis bukan gambar, yang memuat kata-kata, kalimat, paragraf, atau wacana (Widharyanto, 2017). 5. Gaya Belajar Kinesthetic Brown menjelaskan gaya belajar kinesthetic lebih suka memperoleh informasi melalui aktivitas praktik yang melibatkan fisik dan mengalami langsung dalam situasi kelas atau di luar kelas (Widharyanto, 2017). 6. Strategi Belajar Bahasa O’Malley & Chamot menjelaskan strategi belajar bahasa sebagai teknik dan perangkat yang digunakan oleh pembelajar bahasa kedua untuk mengingat dan mengatur sampel bahasa kedua (Hardan, 2013). 1.6 Sistematika Penulisan Penelitian ini terdiri dari lima bab. Bab 1 berisi latar pendahuluan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penelitian. Bab II berisi penelitian yang relevan, kajian pustaka dan kerangka berpikir. Bab III berisi tentang metodologi penelitian yang terdiri dari jenis penelitian, sumber data dan data penelitian, metode dan teknik pengumpulan data, instrumen penelitian dan teknik analisis data. Pada Bab IV berisi deskripsi data, analisis data dan pembahasan. Bab V berisi penutup yang terdiri dari simpulan dan saran..

(20) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Penelitian Terdahulu yang Relevan Penelitian yang pertama dilakukan oleh Widharyanto dan Binawan (2020) dalam penelitiannya yang berjudul Learning Style and Language Learning Strategies of Students From Various Ethnics In Indonesia. Penelitian ini memiliki tiga tujuan, yaitu mendeskripsikan gaya belajar, strategi belajar bahasa, serta persamaan dan perbedaan kedua hal tersebut pada mashasiswa etnik Jawa, Papua, Flores, Dayak dan Batak. Pada penelitian ini yang membedakan adalah meneliti gaya dan strategi belajar mahasiswa dari berbagai etnis di Indonesia. Persamaan dengan penelitian ini adalah meneliti tentang gaya dan strategi belajar bahasa. Penelitian yang kedua dilakukan oleh Zakaria, Zakaria, Azmi (2018) dalam penelitiannya yang berjudul Languange Learning Strategies Used Secondary Schools Students in Enhancing Speaking Skills. Penelitian ini memiliki tujuan (1) mengidentifikasi strategi yang paling sering digunakan di kalangan sekolah menengah untuk meningkatkan keterampilan berbicara mereka (2) menganalisis jika ada perbedaan dalam penggunaan strategi di antara gender. Perbedaan dengan penelitian ini pada bagian perbedaan dalam penggunaan strategi di antara gender. Persamaan dengan penelitian ini adalah meneliti berkaitan tentang strategi belajar bahasa.. 8.

(21) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9. Penelitian yang ketiga dilakukan oleh Alqadi (2015) dalam penelitiannya yang berjudul Different Learning Style of L2 Learners. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan gaya belajar bahasa secara umum dan gaya belajar dalam L2, mencocokkan berbagai gaya belajar dan strategi pengajaran pendidik untuk mengembangkan potensi siswa dalam L2. Perbedaan dengan penelitian ini adalah tentang bahasa L2 dan mencocokkan berbagai gaya belajar dan strategi. Persamaan dengan penelitian ini adalah meneliti berkaitan dengan gaya dan strategi belajar bahasa. 2.2 Landasan Teori Peneliti akan menyajikan beberapa materi untuk mengkaji penelitian ini. Materi-materi di sini akan dimanfaatkan sebagai bentuk pedoman dalam proses pengkajian dalam penelitian ini. Berikut ini teori-teori yang digunakan peneliti. 2.2.1 Definisi Gaya Belajar Peneiti menemukan beberapa pengertian gaya belajar menurut beberapa ahli. Pertama, Brown dalam Widharyanto (2017), mendefinisikan gaya belajar sebagai cara di mana individu menerima dan memproses informasi dalam situsai belajar. Kedua, Willing dalam Widharyanto (2020), mendefinisikan gaya belajar sebagai kebiasaan belajar yang disenangi oleh pembelajar. Keiga, Ghuftron & Risnawita (2010:42), mendefinisikan bahwa gaya belajar merupakan sebuah pendekatan yang menjelaskan mengenai bagaimana individu belajar atau cara yang ditempuh oleh masing-masing orang untuk berkonsentrasi pada proses, dan menguasai informasi yang sulit dan baru melalui presepsi yang berbeda. Keempat, Sarasin dalam Widharyanto (2020), menjelaskan gaya belajar sebagai cara tertentu.

(22) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10. di mana individu terlibat dalam pembelajaran. Jadi, dari pendapat ahli tersebut, peneliti menyimpulkan bahawa gaya belajar adalah cara belajar yang digunakan atau disukai oleh siswa untuk mendapatkan informasi pada proses belajar. 2.2.2 Gaya Belajar Model VARK Gaya belajar VARK adalah model yang dikembangkan oleh Neil D. Fleming pada tahun 1987 terhadap model yang sudah ada, yakni VAK (Visual, Aural, Kinesthetic). Fleming dengan latar belakang sebagai seorang penilik sekolah di New Zealand dan kemudian berpindah menjadi peneliti di Lincoln University, mengkaji secara longitudinal preferensi modalitas belajar guru dan siswa berdasarkan persoalan konkret pembelajaran di sekolah-sekolah. Gaya belajar VARK ini sangat populer pada tahun 1980an dan berpengaruh dalam dunia pendidikan. Selanjutnya, Fleming membedakan preferensi modalitas Visual dengan Read/Writing (R) karena di antara keduanya memiliki kecenderungan yang berbeda. Dari apa yang dia baca dan amati, tampak jelas bahwa beberapa siswa memiliki preferensi yang berbeda untuk kata-kata tertulis (grafis) sementara yang lainnya lebih suka informasi simbolis (gambar) seperti dalam peta, diagram, dan grafik. Kedua preferensi tidak selalu ditemukan pada orang yang sama. Untuk selanjutnya, gaya belajar model Fleming memiliki 4 preferensi modalitas, yakni Visual, Aural atau Auditory, Read/Write , dan Kinesthetic dan disingkat menjadi VARK (Widharyanto, 2017). Menurut Marcy dalam Widharyanto (2017), model gaya belajar VARK ini dikembangkan dalam upaya untuk meningkatkan pengembangan fakultas dan membantu siswa menjadi pelajar yang lebih baik. Lebih lanjut, VARK, menurut.

(23) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11. Fleming. dalam Widharyanto (2017), mengacu pada kategori preferensi. komunikasi. Ini berkaitan dengan cara seseorang mengambil dan memberikan informasi. Selama bertahun-tahun Fleming mengkaji preferensi modalitas sensorik seseorang dengan menggunakan kuesioner VARK dan hasilya adalah sebagai berikut. Pertama, seorang siswa mungkin memiliki preferensi untuk satu modalitas (unimodal) atau lebih dari satu modalitas (multimodal), yakni dua preferensi gaya belajar (bimodal), tiga preferensi gaya belajar (trimodal), dan preferensi empat gaya belajar (quadrimodal). Kedua, modalitas belajar yang disukai tersebut mempengaruhi perilaku individu, termasuk belajarnya. Ketiga, preferensi gaya belajar tidak tetap, namun stabil dalam jangka menengah. Ketiga, baik guru dan siswa, dipercaya keduanya dapat mengidentikasi dan memberikan contoh-contoh penggunaan modalitas preferensi dalam belajar. Keempat, informasi yang diakses menggunakan strategi yang selaras dengan preferensi modalitas siswa lebih mungkin dipahami dan dapat memotivasi. Kelima, pencocokan strategi pembelajaran dengan preferensi modalitas juga cenderung mengarah ketekunan tugas-tugas belajar, pendekatan lebih mendalam untuk belajar, dan metakognisi aktif dan efektif. Keenam, pengetahuan tentang, dan bertindak atas, preferensi modal seseorang adalah kondisi penting untuk meningkatkan belajar seseorang. 2.2.2.1 Gaya Belajar Visual Siswa dengan gaya belajar visual mengandalkan indera mata atau penglihatan dalam proses menangkap informasi sebelum akhirnya memahami informasi tersebut. Siswa dengan gaya ini lebih mudah mengingat apa yang mereka lihat daripada apa yang mereka dengar, baca,. dan lakukan. Preferensi yang.

(24) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12. mengandalkan indera mata ini lebih mudah, lebih menarik, manakala menangkap dan memahami informasi yang berasal peta, gambar, desain, diagram laba-laba, grafik, flow chart, diagram berlabel, semua anak panah simbolik, lingkaran, hirarki, foto, power point, film, demonstrasi guru, dan sebagainya yang digunakan orang untuk menyajikan informasi sebagai pengganti wujud kata-kata. Untuk menguji seorang siswa memiliki kecenderungan gaya belajar visual, berikut ini beberapa pertanyaan yang biasa diujikan. Pertama, untuk memperoleh dan mengingat suatu informasi, apakah anda harus melihat gambar, skema, ilustrasi, grafik, dan sejenisnya? Kedua, apakah bahasa tubuh dari pembicara sangat membantu anda dalam menangkap informasi? Ketiga, apakah seni, keindahan, dan estetika penting bagi Anda? Keempat, apakah visualisasi informasi dalam pikiran membantu anda mengingat informasi secara lebih baik? Jika jawaban siswa atas keempat pertanyaan ini adalah ya, maka siswa tersebut memiliki peferensi gaya belajar visual ( Widharyanto, 2017). 2.2.2.2 Gaya Belajar Aural Siswa dengan gaya belajar Aural mengandalkan indera telinga atau pendengaran dalam menangkap informasi dan memahami informasi tersebut. Siswa sangat memperhatikan intonasi, lafal, dan kecepatan bicara dari guru pada saat menjelaskan, bertanya, atau menjawab pertanyaan. Keberhasilan dalam menangkap informasi dan memahami informasi sangat bergantung pada pengemasan informasi tersebut. Jika informasi disajikan dalam bentuk rekaman, presentasi, cerita, atau dibacakan dengan keras, maka siswa dengan preferensi gaya aural akan lebih senang, lebih nyaman, dan lebih mudah..

(25) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13. Untuk menguji seorang siswa memiliki kecenderungan gaya belajar aural, berikut ini beberapa pertanyaan yang biasa diujikan. Pertama, untuk memperoleh dan mengingat suatu informasi, apakah anda harus mendengarkan penjelasan, rekaman, presentasi, atau diskusi? Kedua, apakah kejelasan intonasi, lafal, dan kecepatan bicara dari pembicara sangat membantu anda dalam menangkap informasi? Ketiga, apakah situasi yang tenang, tidak ramai, tidak gaduh sangat penting bagi anda ketika mendengarkan penjelasan, presentasi, lagu, atau rekaman? Keempat, apakah mengulang-ulang (menghafal) infomasi dalam hati atau pikiran membantu anda mengingat informasi? Jika jawaban siswa atas keempat pertanyaan ini adalah ya, maka siswa tersebut memiliki peferensi gaya belajar aural (Widharyanto, 2017). 2.2.2.3 Gaya Belajar Baca/Tulis Siswa dengan gaya belajar baca/tulis lebih suka memperoleh informasi dalam bentuk teks grafis dan bukan gambar, yang memuat kata-kata, kalimat, paragraf, atau wacana. Siswa dengan gaya ini lebih nyaman dalam aktivitas belajar dengan input dan output dalam bentuk teks. Dengan demikian, kegiatan membaca buku (teks, pelajaran, ilmiah), koran (artikel, opini, berita, iklan, tajuk rencana, biografi), majalah (petunjuk mengoperasikan sesuatu, resep masakan, informasi hiburan), novel, esai, brosur, leaflet, surat, poster, serta menerjemahkan dengan kamus, menulis kembali, meringkas, mencatat, menulis pokok-pokok informasi, menulis kata-kata kunci, dan membuat parafrase, merupakan kunci keberhasilan dalam memperoleh dan memahami informasi..

(26) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14. Untuk menguji seorang siswa memiliki kecenderungan gaya belajar baca/tulis, berikut ini beberapa pertanyaan yang biasa diujikan. Pertama, untuk memperoleh dan mengingat suatu informasi, apakah anda harus membaca suatu teks? Kedua, apakah kejelasan tulisan, termasuk tanda baca, pilihan kata (diksi), kelogisan kalimat, keefektifan kalimat, dan paragraf yang variatif, sangat membantu anda dalam menangkap informasi? Ketiga, apakah menuliskan kembali informasi dalam diagram ke dalam beberapa kalimat membantu anda dalam mengingat informasi tersebut? Keempat, apakah membuat catatan kecil, menandai kalimat-kalimat tertentu dalam buku, membantu anda mengingat informasi? Jika jawaban siswa atas keempat pertanyaan ini adalah ya, maka siswa tersebut memiliki peferensi gaya belajar baca/tulis (Widharyanto, 2017). 2.2.2.4 Gaya Belajar Kinestetik Siswa dengan gaya belajar kinestetik lebih suka memperoleh informasi melalui aktivitas praktik yang melibatkan fisik dan mengalami langsung dalam situasi kelas atau di luar kelas. Pengalaman merupakan hal yang penting bagi siswa kinestetik.. Aktivitas. seperti. melakukan. percobaan,. membuat. sesuatu,. mendemonstrasikan suatu gerakan, bermain drama atau role playing, merupakan aktivitas yang mereka minati. Untuk menguji seorang siswa memiliki kecenderungan gaya belajar kinestetik, berikut ini beberapa pertanyaan yang biasa diujikan. Pertama, untuk memperoleh dan mengingat suatu informasi, apakah anda harus melakukan aktivitas fisik, seperti mempraktikkan, mendemonstrasikan, atau memeragakan? Kedua, apakah pengalaman langsung dengan objek dan bahan sangat membantu.

(27) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15. anda dalam menangkap informasi? Ketiga, apakah sulit bagi anda untuk duduk diam untuk beberapa saat dan fokus memahami suatu informasi? Keempat, apakah aktivitas praktik lebih menarik daripada aktivitas berpikir dan mengingat? Jika jawaban siswa atas keempat pertanyaan ini adalah ya, maka siswa tersebut memiliki peferensi gaya belajar kinestetik (Widharyanto, 2017). 2.2.3. Strategi Belajar Bahasa Oxford dalam Widharayanto (2020), merumuskan enam kategori utama. strategi belajar bahasa, yang dikelompokkan ke dalam strategi langsung dan tidak langsung, seperti yang dipaparkan dalam Tabel 2.1 Strategi langsung mengisyaratkan pemakaian bahasa target untuk meyiasati pembelajaran. Strategi langsung meliputi strategi memori, strategi kognitif, dan strategi kompensasi. Sebaliknya, strategi tidak langsung tidak menggunakan bahasa target untuk menyiasati pembelajaran. Strategi ini mencakup strategi metakognitif, strategi afektif, dan strategi sosial. Tabel 2.1 Klasifikasi dan Turunan Strategi Belajar Bahasa Model Oxford (1990) Strategi Langsung Strategi. Menciptakan hubungan mental. Memory. Mengelompokkan, Mengasosiasi, Menggunakan kata-kata. (terkait cara. baru dalam konteks. bagaimana. Menggunakan imaji dan bunyi- Menggunakan imaji,. pembelajar. bunyi. Memetakan semantik, Menggunakan kata kunci,.

(28) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16. mengingat. Merepre-sentasikan suara. bahasa). dalam memori. Mengulang dengan tuntas. Mengkaji kembali struktur. Menggunakan tindakan. Melakukan respon fisik, Menggunakan teknik mekanik. Strategi Kognitif Berlatih. Mengulang, Mempraktikkan secara. (terkait dengan. formal dengan sistem bunyi. bagaimana. dan tulisan, Menyadari dan. pembelajar. menggunakan rumus dan. berpikir tentang. pola, Praktik secara. belajarnya). alamiah Menerima dan mengirim pesan. Mendapatkan ide secara cepat, Menggunakan sumber untuk menerima dan mengirim pesan. Menganalisis dan menalar. Bernalar deduktif, Menganalisis ekspresi, Melakukan analisis kontras, Menerjemahkan, Mentransfer.

(29) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17. Strategi. Menciptakan struktur untuk. Mencatat,. masukan dan luaran. Menggarisbawahi. Menerka dengan cerdas. Menggunakan petunjuk. Kompensasi. Meringkas,. linguistik, Menggunakan petunjuk lain. (terkait dengan. Mengatasi hambatan berbicara. Memakai bahasa ibu,. cara mahasiswa. dan menulis. Meminta tolong, Meman-. mengatasi. faatkan mimik dan gestur,. keterbatasan. menghindari komunikasi. pengetahuan-. sebagian atau utuh,. nya). Memilih topik, Menggunakan sinonim Strategi Tidak Langsung. Strategi. Fokus pada belajar. Metakognitif. Menghubungkan dengan bahan yang sudah diketahui, Memperhatikan,. (terkait dengan. Menunda berbicara untuk. bagaimana. menyimak. pembelajar. Mengatur. mengelola. kegiatan belajar. dan. merencanakan Mencari tahu tentang pembelajaran bahasa,. pembelajaran. Melakukan pengatur-an,. bahasanya). mengidentifikasi tujuan dari tugas bahasa, Merencanakan tugas bahasa,.

(30) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18. Mangatur waktu untuk berlatih Mengevaluasi proses belajar. Memonitor sendiri, Mengevaluasi sendiri. Strategi Afektif. Mengurangi kecemasan. Melakukan relaksasi, Meditasi, Menarik nafas. (terkait dengan bagaimana. yang dalam Memotivasi diri. Membuat pernyataan positif,. pembelajar. Mengambil keputusan dengan. mengelola. bijaksana, Menghargai diri. perasaan. dan. sendiri. sikapnya dalam Mengontrol emosi. Mendengarkan bahasa tubuh,. belajar bahasa). Menggunakan checklist, Menulis buku harian, Membahas perasaan dengan teman. Strategi Sosial. Bertanya. Bertanya untuk mengklarifikasi atau verifikasi,. (terkait dengan pelibatan orang. Bertanya untuk mengoreksi Bekerjasama dengan yang lain. Bekerja sama dengan teman,. lain dalam. Bekerja sama dengan pemakai. interaksi. bahasa baru yang mahir. belajar). Berempati dengan yang lain. Mengembangkan pemahaman budaya,.

(31) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19. Menyadari. pikiran. dan. perasaan orang lain. Oxford dalam Suwarsih (2013:181), menggolongkan strategi belajar menjadi strategi langsung dan nir-langsung. Strategi langsung terdiri atas strategi ingatan, strategi kognitif, dan strategi kompensasi, sedangkan strategi nirlangsung terdiri atas strategi metakognitif, strategi afektif, dan strategi sosial. Strategi ingatan membantu siswa menghubungkan butir-butir satu dengan lainnya, tetapi tidak selalu melibatkan pemahaman yang dalam. Stategi kognitif memapukan siswa untuk memanipulasi materi bahasa dengan cara langsung, misalnya melalui penalaran, analisis, pencatatan, rangkuman, sintesis, membuat kerangka, mengatur kembali informasi untuk membuat skema yang lebih kuat, praktik dalam ajang alami, dan memraktikkan struktur dan bunyi secara formal. Menurut beberapa penelitian yang disitir Oxford dalam Suwarsih (2013: 181), strategi kognitif secara signifikan terkait dengan kemahiran bahasa kedua atau bahasa asing. Strategi metakognitif digunakan untuk mengelola keseluruhan proses pembelajaran. strategi metakognitif mencakup: mengidentifikasi gaya belajarnya sendiri, merencanakan tugas bahasa kedua atau bahasa asing, mengumpulkan dan mengatur materi, mengatur ruang dan jadwal belajar, memantau kesalahan, mengevaluasi keberhasilan tugas, dan mengevaluasi keberhasilan strategi belajar apapun. Strategi kompensasi membantu siswa mengadakan pengetahuan yang hilang. Termasuk dalam strategi ini adalah menebak dari konteks dalam mendengarkan dan membaca, menggunakan sinonim dan mengupayakan menemukan kata untuk membantu.

(32) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20. dalam berbicara dan menulis, dan, khusus untuk berbicara, menggunakan isyarat. Strategi afektif memampukan para siswa untuk mengungkapkan perasaan yang terkait dengan pembelajaran bahasa, misalnya dengan mengidentifikasi tingkat kecemasan, berbicara tentang perasaan, menghadiahi diri sendiri, karena telah tampil bagus, dan menggunakan nafas dalam-dalam atau berbicara positif tentang diri sendiri. Terakhir, strategi sosial membantu para siswa bekerja sama dengan orang lain dan memahami bahasa dan budaya sasaran. Strategi sosial menyakup kegiatan-kegiatan berikut: bertanya untuk memverifikasi, meminta klarifikasi, meminta bantuan dalam mengerjakan tugas bahasa, berbicara dengan mitra percakapan penutur asli, dan menjaga norma sosial dan budaya. 2.2.4 Keterampilan Berbahasa Menurut Tarigan (2008:2), keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen, yaitu 1. Keterampilan menyimak (listening skills) 2. Keterampilan berbicara (speaking skills) 3. Keterampilan membaca (reading skills) 4. Keterampilan menulis (writing skills) Setiap keterampilan itu erat sekali hubungannya dengan tiga keterampilan lainnya dengan cara yang beraneka ragam. Dalam memperoleh ketarampilan berbahasa, kita biasanya memlalui suatu hubungan urutan yang teratur: mula-mula pada masa kecil kita belajar menyimak bahasa kemudian berbicara, sesudah itu kita belajar membaca dan menulis. Menyimak dan berbicara kita pelajari sebelum.

(33) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21. masuki sekolah. Keempat keterampilan tersebut pada dasarnya merupakan satu kesatuan, merupakan catur tunggal. Selanjutnya, setiap keterampilan itu erat pula hubungannya dengan prosespross mendasari bahasa. Bahasa seseorang mencerminkan pikirannya. Semakin terampil seseorang berbahasa, semakin cerah dan jelas pula jalan pikirannya. Keterampilan hanya dapat dikuasai dengan jalan praktik dan banyak pelatihan. Melatih keterampilan berbahasa berarti pula melatih keterampilan berpikir. 2.2.5 Keterampilan Berbicara Keterampilan berbicara adalah keterampilan produktif lisan. Keterampilan ini menuntut siswa untuk menunjukkan kemampuan komunikasi lisan dalam berbagai interaksi percakapan (Widharyanto, 2017). Brown & Yule dalam Widharyanto (2017), menyampaikan bahwa ada dua jenis interaksi percakapan, yakni percakapan transaksional dan percakapan interaksional. Kemampuan dalam percakapan transaksional antara lain: pemberian informasi dan menerima informasi. misalnya, seorang pegawai bank memberikan informasi tentang berbagai jenis deposito dan proses pengurusannya kepada nasabah bank; seorang polisi memberi petunjuk pengurusan SIM dan STNK kepada calon pengendara sepeda motor; seorang dokter memberikan petunjuk meminum obat kepada pasien; dan sebagainya. Selanjutnya, kemampuan dalam percakapan interaksional mencakup fungsi-fungsi sosial dari bahasa seperti memberi salam kepada orang lain dalam suatu pertemuan; memperkenalkan diri dan orang lain dalam situasi resmi maupun tidak resmi, berpidato dalam peringatan hari Kemerdekaan Indonesia; dan sebagainya (Widharyanto, 2017). Berbicara adalah kemampuan mengucapkan.

(34) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22. bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan, serta menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan (Tarigan, 2008:15). 2.2.6 Keterampilan Menyimak Keterampilan mendengarkan atau menyimak adalah keterampilan reseptif lisan. Keterampilan ini menuntut siswa untuk menunjukkan kemampuannya dalam menangkap dan memahami informasi lisan yang disampaikan, baik menggunakan media maupun tidak (Widharyanto, 2017). Menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, apresiasi, serta interpretasi, untuk memperoleh informasi, menangkap isi, serta memahami makna komunikasi yang tidak disampaikan oleh si pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan (Tarigan, 2008:31). 2.2.7 Keterampilan Membaca Keterampilan membaca adalah keterampilan reseptif tulis. Keterampilan ini menuntut siswa untuk menunjukkan kemampuannya dalam menangkap dan memahami informasi tulis dari berbagai teks, baik fiksi maupun non fiksi, sastra maupun non sastra. Membaca adalah merekonstruksi makna dan maksud penulis. Untuk membaca genre teks tersebut, Grellet menjelaskan ada empat cara berikut: (1) skimming, yakni membaca teks secara cepat dan sekilas untuk memperoleh ide utama teks; (2) scanning, membaca teks secara cepat dan sekilas untuk menemukan informasi tertentu dalam teks; (3) ekstensif, membaca teks-teks panjang untuk tujuan rekreatif atau hiburan, menambah wawasan, dan meningkatkan kelancaran (fluency) berbahasa; dan (4) intensif, yakni membaca teks-teks pendek untuk.

(35) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23. mendapatkan informasi dan mengembangkan akurasi dalam memahami teks (Widharyanto 2017). Menurut membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata/bahasa tulis (Tarigan, 2008:7). 2.2.8 Keterampilan Menulis Keterampilan menulis adalah keterampilan produktif tulis. Keterampilan ini menuntut siswa untuk menunjukkan kemampuannya dalam menuangkan gagasan dan ide-idenya dalam bentuk tulis dan dalam berbagai jenis teks, baik fiksi maupun non fiksi, sastra maupun non sastra. Agar dapat menuangkan gagasan dan ideidenya secara lancar, Canale dalam Widharyanto (2017) mengisyaratkan bahwa siswa harus memiliki kompetensi tatabahasa, kompetensi sosiolinguistik, dan kompetensi wacana (Widharyanto, 2017). Menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan grafik tersebut (Tarigan, 2008:22). 2.2.9 Pembelajaran Bahasa Indonesia Menuut Brown dalam Suwarsih (2013: 1), bidang pengajaran bahasa telah mengalami berbagai perkembangan yang terkait dengan perkembangan atau metode dar belajar bahasa lisan ke belajar kaidah-kaidah bahasa kembali ke belajar bahasa lisan. Dalam sejarah perjalanan bangsa Indonesia, perubahan kurikulum telah dilakukan beberapa kali dengan tujuan mengembangkan ranah perkembangan.

(36) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24. menjadi baik. Pada tahun 2013 pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, melakukan suatu hajatan besar dalam ikhitiar mencerdaskan anak bangsa, yaitu hajatan yang terkait dengan perkembangan kurikulum (Mahsun, 2014). 2.3 Kerangka Berpikir Kerangka yang digunakan dalam penelitian ini dijelaskan sebagai berikut: 1. Penelitian ini mendeskripsikan gaya dan strategi belajar bahasa siswa kelas XI MIPA 1 SMA Pangudi Luhur Sedayu.. Keterampilan Menyimak. Siswa Kelas XI MIPA 1 SMA Pangudi Luhur Sedayu. Gaya Belajar Model VARK dari Fleming. Strategi Belajar Bahasa dari Oxford. Keterampilan Membaca Keterampilan Berbicara Keterampilan Menulis.

(37) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian Penelitian strategi belajar bahasa siswa bergaya aural dan read/write dalam pembelajaran bahasa Indonesia kelas XI MIPA 1 SMA Pangudi Luhur Sedayu dilakukan dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Moleong (2014: 6), menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian, misalnya perilaku, presepsi, motivasi dll, secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk katakata dan bahasa, pada suatu konteks khusus alamiah dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan gaya belajar dan strategi belajar bahasa siswa kelas XI MIPA 1 SMA Pangudi Luhur Sedayu dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Data yang telah ditemukan kemudian dianalisis dan dideskripsikan. 3.2 Sumber Data dan Data Penelitian Sumber data dari penelitian ini adalah siswa siswi kelas XI MIPA 1 SMA Pangudi Luhur Sedayu. Data berupa pernyataan reflektif tertulis. siswa yang. memperlihatkan kecenderungan gaya belajar dan strategi belajar. Menurut Arikunto (2006:129), sumber data adalah subjek dari mana data dapat diperoleh. Sumber data. 25.

(38) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26. merupakan tempat asal muasalnya data sedangkan data merupakan bahan penelitian yang diambil dari sumber data. Sumber data penelitian ini terdiri dari 30 siswa kelas XI MIPA 1 SMA Pangudi Luhur Sedayu untuk mengetahui gaya belajar satu kelas XI MIPA 1. Dalam penelitian ini, peneliti memfokuskan kajian pada siswa 5 siswa bergaya belajar dominan aural dan 5 siswa bergaya belajar dominan read/write untuk dianalisis strategi belajar bahasa yang digunakan. 3.3 Teknik Pengumpulan Data Data dikumpulkan dengan instrumen kuesioner. Instrumen penelitian merupakan alat bantu bagi peneliti dalam mengumpulkan data (Suharsimi Arikunto 2006: 149). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan instrumen berupa pedoman kuesioner. Kuesioner VARK versi 8.01 yang telah diuji validitas digunakan untuk mengetahui gaya belajar siswa dan kuesioner strategi belajar Oxford yang telah dimodifikasi dan divalidasi dosen ahli untuk mengetahui gaya belajar siswa. Berikut deskripsi lebih lanjut mengenai kedua instrumen tersebut. 3.3.1 Metode Kuesioner Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2011:142). Dalam penelitian ini menggunakan dua kuesioner, yakni kuesioner VARK versi 8.01 untuk mengetahui gaya belajar siswa dan kuesioner strategi belajar bahasa dari Oxford untuk mengetahui strategi belajar bahasa yang digunakan siswa. Pada kuesioner VARK versi 8.01 menggunakan tipe pilihan untuk meminta salah satu jawaban atau lebih dari sekian banyak jawaban.

(39) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27. (alternatif) yang sudah disediakan. Berikut Tabel 3.5 kisi-kisi kuesioner strategi belajar bahasa dari Oxford yang telah dimodifikasi. Tabel 3.5 Kisi-Kisi Kuesioner Strategi Belajar Bahasa No. Strategi Belajar. Kategori Sub Jenis. Ketera. Penerapan. Keterampilan. ngan. Berbahasa 1. 2. Memori. Memori. Review. Tampilan. Empat Keterampilan (1C1). dengan baik. terstruktur. Berbahasa. Ciptakan. Menghubungkan. Membaca, menulis. (1A1). hubungan. antar kata. Membaca. (1A3). mental 3. Memori. Ciptakan. Memasukkan. hubungan. dalam konteks. mental 4. 5. Memori. Memori. Review. Tampilan. Empat keterampilan (1C1). dengan baik. terstruktur. berbahasa. Ciptakan. Hubungan. kata Membaca. hubungan. dengan tempat. (1A2). mental 6. Kognitif. Praktik. Mengulang. Berbicara, menulis. (2A1). Praktik alami. Menyimak. (2A5). bahasa 7. Kognitif. Praktik bahasa.

(40) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28. 8. Kognitif. Analisis dan Teremahkan. Membaca. (2C4). Menulis. (2C2). bernalar 9. 10. Kognitif. Kognitif. Analisis dan Menganalisis bernalar. ungkapan. Membuat. Meringkas. Menulis. (2D2). Gunakan gestur. Berbicara. (3B3). Atasi. Memodifikasi. Berbicara, menulis. (3B6). keterbatasan. pesan. Kata kunci. Membaca. (3B7). Gunakan. Menyimak. (3A8). Menulis. (3A8). struktur untuk masukan dan luaran 11. Kompensasi. Atasi keterbatasan dalam wicara dan tulisan. 12. Kompensasi. dalam wicara dan tulisan 13. Kompensasi. Atasi keterbatasan dalam wicara dan tulisan. 14. Kompensasi. Tebak. sinonim 15. Kompensasi. Tebak. Gunakan sinonim.

(41) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29. 16. Metakognitif. Atur. dan Buat pernyataan Empat keterampilan (4B3). rencanakan. positif. berbahasa. Memperhatikan. Menyimak. kegiatan belajar 17. Metakognitif. Memusatkan. (4A2). belajar 18. 19. Metakognitif. Metakognitif. Memusatkan. Cari dan cipta Empat keterampilan (4A1). belajar. kesempatan. Atur. dan Mencari. rencanakan. kesempatan. kegiatan. praktik. berbahasa Empat keterampilan (4B6) berbahasa. belajar 20. Metakognitif. Atur. dan Menentukan. rencanakan. Membaca. (4B3). Berbicara. (5A1). (5B2). sasaran. kegiatan belajar 21. Afektif. Turunkan. Meditasi,. kecemasan. pernapasan, relaksasi. 22. Afektif. Dorong diri. Ambil resiko. Berbicara. 23. Afektif. Dorong diri. Hargai. Empat keterampilan (5B3). keberhasilan. berbahasa. Belajar bahasa. Menulis. 24. Afektif. Kelola emosional. (5C3).

(42) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30. 25. Afektif. Kelola. Diskusikan. Berbicara. emosional. perasaan dengan. (5C4). teman 26. Sosial. Tanyakan. Tanya. untuk Menyimak. (6A2). koreksi 27. Sosial. Kerja sama. Dengan ahli. 28. Sosial. Kerja sama. Dengan. Sosial. Kerja sama. Dengan. (6B2). teman Empat keterampilan (6B1). sebaya 29. Berbicara. berbahasa teman Berbicara. (6A1). sebaya 30. Sosial. Empati. Kembangkan. Berbicara. (6C1). pemahaman budaya. 3.4 Teknik Analisis Data Menurut Sugiyono (2011: 245), kegiatan analisis data penelitian dilakuakan setelah pengumpulan data selesai. Kemudian Seiddel dalam Moleong (2014:248), mengungkapkan proses analisis data kualitatif sebagai berikut: 1. Mencatat yang menghasilkan catatan lapangan, dengan hal itu diberi kode agar sumber datanya tetap dapat ditelusuri. 2. Mengumpulkan, memilah-memilah, mengklasifikasikan, memtesiskan, membuat ikhtisar, dan membuat indeksnya..

(43) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31. 3. Berpikir dengan jalan membuat agar kategori data itu mempunyai makna, mencari, dan menemukan pola hubungan-hubungan dan membuat temuan-temuan umum. Adapun langkah untuk melakukan teknik analisis data sebagai berikut, 1. Tahap Identifikasi Peneliti mengidentifikasi jawaban siswa pada kueisioner VARK dari Fleming dan kuesioner Strategi Belajar Bahasa dari Oxford. 2. Tahap Klasifikasi Peneliti mengklasifikasikan tipe gaya belajar dan strategi belajar menurut kriteria. Pertama, kriteria gaya belajar, yaitu ≤ 4, lebih besar atau sama dengan 4. Kedua, kriteria strategi belajar siswa, yaitu 4 sebagai indikator sering dan 5 sebagai indikator selalu. 3. Tahap Menginterpretasi Penelitian memberikan makna-makna atas temuan-temuan. 4. Tahap Deskripsi Peneliti mendeskripsikan hasil penelitian atau temuan ke dalam bentuk deskriptif..

(44) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Deskripsi Data Ada dua tipe data dalam penelitian ini, yakni (1) perilaku dan kebiasaan belajar yang disebut gaya belajar, dan (2) cara belajar bahasa yang disebut strategi belajar bahasa. Kedua data penelitian ini berasal dari sumber primer, yakni siswa kelas XI MIPA 1 SMA Pangudi Luhur Sedayu. Data dari sumber primer ini didapatkan dengan menggunakan dua instrumen kuesioner, yakni kuesioner gaya belajar VARK versi 8.01 dan kuesioner strategi belajar bahasa model Oxford versi 7.0 yang dimodifikasi. Pengambilan data dilakukan pada hari Kamis tanggal 12 Desember 2019 di SMA Pangudi Luhur Sedayu. 4.1.1 Gaya Belajar Siswa Kelas XI MIPA 1 SMA Pangudi Luhur Sedayu Data gaya belajar siswa diperoleh dari jawaban 30 siswa terhadap 16 pernyataan tertutup yang terdapat dalam kuesioner VARK versi 8.01. Jawaban atas 16 pernyataan tertutup tersebut berupa empat pilihan, yang mengarahkan siswa pada preferensi belajar visual, aural, read/write atau kinesthetic. Tabel 4.1 berikut memperlihatkan jawaban 30 siswa dalam menjawab 16 pernyataan dari kuesioner VARK versi 8.01.. 32.

(45) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33. Tabel 4.1 Gaya Belajar Siswa dan Varian Gaya Belajar Kode. Jumlah Pilihan Option. Siswa. Jawaban Gaya Belajar. Klasifikasi Tipe. V. A. R. K. Unimodal Bimodal. Trimodal. AYK. 3. 2. 4. 2. ACL. 5. 5. 3. 8. ADGD. 2. 3. 9. 2. AWW. 8. 7. 2. 9. AH. 2. 5. 1. 8. √. AY. 4. 3. 2. 7. √. ATA. 9. 10. 3. 11. √. CNL. 4. 3. 4. 5. √. KK. 3. 1. 3. 10. B. 4. 5. 7. 0. DWY. 6. 3. 5. 3. √. EFK. 3. 4. 2. 8. √. EIH. 2. 5. 4. 5. FAP. 5. 1. 2. 8. HGW. 8. 5. 5. 7. MSC. 6. 6. 1. 10. MAL. 1. 3. 3. 8. MB. 10. 4. 5. 11. NFND. 8. 2. 4. 6. Quadrimodal. √ √ √ √. √ √. √ √. √ √ √ √.

(46) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34. RMB. 3. 4. 6. 3. RGA. 14. 13. 9. 13. RAPE. 2. 4. 3. 7. RGS. 7. 12. 4. 9. SAL. 2. 7. 8. 1. √. TTY. 3. 1. 4. 9. √. TSW. 1. 6. 3. 6. √. TZ. 3. 1. 4. 8. √. TBF. 5. 6. 1. 4. √. TDD. 5. 4. 6. 1. √. YWS. 9. 11. 5. 11. √ √ √ √. √. Berdasarkan Tabel 4.1, dari 30 siswa kelas XI MIPA 1 SMA Pangudi Luhur Sedayu yang menjawab kuesioner VARK versi 8.01 terdapat 16 siswa bergaya dominan kinestethic, 5 siswa bergaya dominan aural, 5 siswa bergaya dominan read/write dan 4 siswa bergaya dominan visual. Dalam penelitian ini, peneliti memfokuskan kajian pada siswa bergaya dominan aural dan read/write untuk dianalisis strategi belajar bahasa yang digunakan. Siswa bergaya belajar dominan aural, yaitu EIH, RGS, TSW, TBF dan YW dan siswa bergaya belajar dominan read/write, yaitu ADGD, B, RM, SAL dan TD. Dalam penelitian ini, kriteria yang digunakan untuk menentukan seorang siswa masuk dalam klasifikasi preferensi gaya belajara aural dan read/write adalah apabila rerata skor jawaban atas 16 pernyataan dalam kuesioner mencapai ≤ 4, lebih besar atau sama dengan 4. Berikut.

(47) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35. ini deskripsi khusus dari 5 siswa bergaya aural dan 5 siswa bergaya read/write, seperti tergambar dalam Tabel 4.2. Tabel 4.2 Data Gaya Belajar Aural dan Read/Write Aural. Kode. Jumlah Option. Klasifikasi Tipe. Siswa. Jawaban Gaya Belajar V. A. R. K. EIH. 2. 5. 4. 5. RGS. 7. 12. 4. 9. TSW. 1. 6. 3. 6. TBF. 5. 6. 1. 4. YWS. 9. 11. 5. 11. Unimodal. Bimodal. Trimodal. Quadrimodal. √ √ √ √ √ Read/Write. Kode. Jumlah Option. Klasifikasi Tipe. Siswa. Jawaban Gaya Belajar V. A. R. K. Unimodal. Bimodal. ADGD 2. 3. 9. 2. √. B. 4. 5. 7. 0. RMB. 3. 4. 6. 3. √. SAL. 2. 7. 8. 1. √. TDD. 5. 4. 6. 1. Trimodal. √. √. Quadrimodal.

(48) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36. 4.1.2 Strategi Belajar Bahasa Siswa yang Bergaya Belajar Aural dan Read/Write Data strategi belajar bahasa siswa diperoleh dari jawaban 5 siswa bergaya aural dan 5 siswa bergaya read/write terhadap 30 pernyataan tertutup yang terdapat dalam kuesioner strategi belajar bahasa model Oxford versi 7.0. Jawaban atas 30 pernyataan tersebut berupa pilihan selalu (5), sering (4), kadang-kadang (3), jarang (2), dan tidak pernah (1) tentang implementasi enam strategi belajar bahasa, yakni strategi memori, strategi kognitif, strategi kompensasi, strategi metakognitif, strategi afektif, dan strategi sosial, dalam praktik belajar bahasa Indonesia di kelas. Data strategi belajar bahasa dari 5 siswa bergaya aural dan 5 siswa bergaya read/write dapat dicermati dalam Tabel 4.3 berikut ini. Tabel 4.3 Data Strategi Belajar Pernyataan. Hasil Check List Jawaban Siswa Aural. Read/Write. Kognitif. Memori. EIH RGS TSW TBF YWS ADGD B RMB SAL TDD 1. 3. 3. 3. 3. 3. 4. 3. 2. 2. 4. 2. 2. 4. 2. 4. 4. 3. 3. 2. 3. 3. 3. 1. 1. 1. 2. 2. 1. 3. 1. 1. 3. 4. 3. 3. 2. 3. 3. 5. 3. 3. 2. 4. 5. 2. 4. 4. 3. 4. 4. 4. 3. 2. 3. 6. 2. 2. 1. 4. 3. 4. 4. 3. 1. 5. 7. 5. 4. 4. 4. 3. 5. 5. 4. 3. 4.

(49) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Sosial. Afektf. Metakognitif. Kompensasi. 37. 8. 3. 3. 4. 3. 3. 2. 3. 2. 2. 3. 9. 3. 5. 4. 3. 5. 5. 3. 3. 4. 4. 10. 2. 5. 5. 3. 4. 5. 3. 4. 4. 4. 11. 1. 4. 4. 5. 4. 3. 4. 3. 5. 3. 12. 3. 4. 4. 5. 3. 4. 2. 3. 2. 4. 13. 2. 1. 2. 4. 4. 1. 4. 2. 1. 3. 14. 5. 4. 4. 4. 2. 3. 3. 3. 3. 4. 15. 2. 5. 1. 3. 3. 3. 2. 3. 2. 3. 16. 1. 4. 4. 4. 4. 5. 4. 4. 2. 3. 17. 2. 4. 5. 5. 5. 5. 2. 3. 5. 3. 18. 3. 3. 4. 4. 3. 5. 4. 3. 1. 4. 19. 2. 1. 3. 4. 1. 3. 5. 4. 1. 4. 20. 3. 4. 2. 3. 2. 3. 3. 4. 2. 5. 21. 3. 2. 1. 4. 3. 5. 1. 4. 1. 3. 22. 3. 5. 1. 4. 3. 5. 4. 4. 1. 4. 23. 3. 5. 2. 2. 3. 5. 3. 3. 1. 4. 24. 3. 1. 1. 2. 2. 3. 4. 3. 1. 3. 25. 3. 2. 1. 2. 1. 2. 4. 2. 1. 3. 26. 3. 4. 5. 4. 2. 3. 4. 4. 5. 3. 27. 3. 4. 4. 5. 4. 5. 2. 3. 2. 3. 28. 3. 4. 4. 5. 4. 5. 2. 2. 2. 3. 29. 3. 4. 4. 4. 2. 5. 4. 4. 4. 5. 30. 3. 2. 4. 4. 2. 5. 3. 3. 3. 4.

(50) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38. Penentuan strategi belajar bahasa siswa, baik siswa bergaya belajar aural maupun read/write didasarkan pada kriteria strategi 4 (sering) dan 5 (selalu). Artinya kriteria dari option jawaban dari kuesioner strategi belajar dari Oxford yang dipilih siswa meliputi angka 4 indikator sering dan 5 indikator selalu. 4.2 Analisis Data Pada bagian ini dilakukan analisis terhadap data tentang karakteristik belajar dan strategi belajar bahasa siswa yang dideskripsikan pada 4.1. Analisis dibagi menjadi empat bagian. Bagian pertama analisis tentang karakteristik belajar siswa aural dan read/write. Bagian kedua analisis tentang strategi belajar Bahasa siswa kelas XI MIPA 1 SMA Pangudi Luhur Sedayu yang bergaya aural dan read/write. Bagian ketiga strategi belajar Bahasa siswa kelas XI MIPA 1 SMA Pangudi Luhur Sedayu yang bergaya aural dalam empat keterampilan berbahasa. Bagian keempat strategi belajar Bahasa siswa kelas XI MIPA 1 SMA Pangudi Luhur Sedayu yang bergaya read/write. 4.2.1 Karakteristik Siswa Kelas XI MIPA 1 SMA Pangudi Luhur Bergaya Belajar Aural dan Read/Write dalam Belajar Bahasa Dari paparan data pada Tabel 4.2 ditemukan bahwa siswa bergaya aural dan read/write, baik yang bergaya belajar tunggal (unimodal), maupun bergaya paduan dua gaya belajar (bimodal), paduan tiga gaya belajar (trimodal), dan paduan empat gaya belajar (quadrimodal), ditemukan pada siswa kelas XI MIPA 1 SMA Pangdui Luhur Sedayu. Dari data pada Tabel 4.2, peneliti menganalisis karakteristik belajar yang dimiliki siswa bergaya domian aural. dan dominan read/write. Berikut.

(51) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39. analisis karakteristik siswa bergaya aural pada 4.2.1.1 dan karakteristik siswa bergaya read/write pada 4.2.1.2. 4.2.1.1 Karakteristik Belajar Siswa Bergaya Belajar Aural 1. Karakteristik Belajar Siswa Bergaya Belajar Aural Bimodal [A+K] Siswa bergaya belajar bimodal tipe aural variannya dengan kinesthetic memiliki 5 karakteristik. Pertama, karakteristik mengandalkan indera pendengaran dalam menangkap informasi. Kedua, karakteristik menyukai aktivitas berdiskusi. Ketiga, karakteristik memperoleh informasi melalui aktivitas praktik. Keempat, karakteristik melakukan percobaan. Kelima, karakteristik menyukai aktivitas yang mendemonstrasikan suatu gerakan. Karakteristik pertama terlihat dari jawaban TSW dalam menjawab pernyataan nomor (5) ketika ingin belajar cara menggunakan kamera foto yang lebih baik saya akan ajukan pertanyaan dan bicarakan tentang kamera dan fiturfiturnya, (6) ketika ingin belajar bermain catur atau permainan kartu baru saya akan mendengarkan seseorang yang menjelasankannya dan ajukan pertanyaan, (9) ketika ingin mengetahui lebih banyak tentang tour yang sedang saya lakukan saya akan berbicara dengan orang yang merencanakan tour atau orang lain yang akan melakukan tour. Karakteristik kedua terlihat dari jawaban TSW dalam menjawab kuesioner pernyataan nomor (10) ketika memutuskan untuk bekerja atau kuliah penting bagi saya berkomunikasi dengan orang lain melalui diskusi, (12) saya lebih suka pembicara atau guru yang menggunakan tanya jawab, berbicara, diskusi.

(52) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40. kelompok atau pembicara tamu, (16) ketika saya ingin belajar tentang proyek baru saya akan meminta kesempatan untuk mendiskusikan proyek. Karakteristik ketiga terlihat dari jawaban TSW dalam menjawab pernyataan kuesioner nomor (1) ketika saya perlu menemukan jalan ke toko yang direkomendasikan teman saya, saya akan cari tahu di mana toko yang direkomendasikan teman saya. Karakteristik keempat terlihat dari jawaban TSW dalam menjawab kuesioner nomor (13) ketika saya ingin belajar melakukan sesuatu yang baru dikomputer saya akan mulai menggunakannya dan pelajari dengan cobacoba. Karakteristik kelima terlihat dari jawaban TSW dalam menjawab kuesioner nomor (8) situs web memiliki video yang menunjukkan cara membuat grafik atau bagan khusus. Ada seseorang yang berbicara, beberapa daftar kata-kata yang menggambarkan apa yang harus dilakukan beberapa diagram saya akan mempelajari dengan menonton aksinya, (14) ketika belajar dari internet saya suka video dengan menunjukkan cara melakukan sesuatu, (15) ketika saya telah menyelesaikan kompetisi atau ujian dan saya ingin mendapatkan umpan balik menggunakan contoh dari apa yang telah saya lakukan. 2. Karakteristik Belajar Bergaya Belajar Aural Trimodal [AKR] Siswa bergaya belajar tipe aural dengan variannya kinesthetic dan read/write memiliki 6 karakteristik. Pertama, karakteristik mengandalkan indera pendengaran dalam menangkap informasi. Kedua, karakteristik menyukai aktivitas berdiskusi. Ketiga, karakteristik menyukai aktivitas yang mendemonstrasikan suatu gerakan. Keempat karakteristik melakukan percobaan. Kelima, karakteristik.

(53) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41. memperoleh informasi dalam bentuk teks garfis. Keenam karakteristik menyukai kegiatan membaca. Karakteristik pertama terlihat dari jawaban EIH dalam menjawab kuesioner nomor (1) ketika saya perlu menemukan jalan ke toko yang direkomendasikan teman saya, saya akan minta teman saya untuk memberi tahu arahnya, (8) situs web memiliki video yang menunjukkan cara membuat grafik atau bagan khusus. Ada seseorang yang berbicara, beberapa daftar kata-kata yang menggambarkan apa yang harus dilakukan beberapa diagram saya akan mempelajarinya dengan cara mendengarkan. Karakteristik kedua terlihat dari jawaban TSW dalam menjawab kuesioner nomor (7) ketika saya ingin mencari tahu tentang rumah atau apartemen, sebelum saya mengunjunginya saya akan diskusi dengan pemilik, (10/A) ketika memutuskan untuk bekerja atau kuliah penting bagi saya berkomunikasi dengan orang lain melalui diskusi, (12) saya lebih suka pembicara atau guru yang menggunakan tanya jawab, berbicara, diskusi kelompok atau pembicara tamu. Karakteristik ketiga terlihat dari jawaban EIH dalam menjawab kuesioner nomor (6) ketika ingin belajar bermain catur atau permainan kartu baru saya akan gunakan diagram yang menjelaskan berbagai tahapan, gerakan, strategi dalam game. Karakteristik keempat terlihat dari jawaban (13) ketika saya ingin belajar melakukan sesuatu yang baru dikomputer saya, saya akan mulai menggunakan dan pelajari dengan coba-coba. Karakteristik kelima dan keenam terlihat dari jawaban EIH dalam menjawab kuesioner nomor (2) ketika saya akan menabung lebih banyak uang dan memutuskan di antara berbagai opsi saya akan baca brosur cetak yang menjelaskan opsi secara terperinci, (3) ketika saya belajar saya baca buku,.

(54) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42. artikel, dan handout, (4) ketika saya memiliki masalah dengan jantung, saya lebih suka dokter itu memberi saya sesuatu untuk dibaca untuk menjelaskan apa yang salah. 3. Karakteristik Belajar Bergaya Belajar Aural Trimodal [AVK] Siswa bergaya belajar trimodal tipe aural variannya dengan visual dan kinesthetic memiliki 4 karakteristik. Pertama, karakteristik mengandalkan indera pendengaran dalam menangkap informasi. Kedua, karakteristik menyukai aktivias diskusi. Ketiga, karakteristik mengandalkan indera penglihatan dalam memperoleh informasi. Keempat, karakteristik menyukai aktivitas yang mendemonstrasikan suatu gerakan. Karakteristik pertama terlihat dari jawaban TBF dalam menjawab kuesioner nomor (1) ketika saya perlu menemukan jalan ke toko yang direkomendasikan teman saya, saya akan minta teman saya untuk memberi tahu arahnya. Karakteristik kedua terlihat dari jawaban (10) ketika memutuskan untuk bekerja atau kuliah penting bagi saya berkomunikasi dengan orang lain melalui diskusi, (12) saya lebih suka pembicara atau guru yang menggunakan tanya jawab, berbicara, diskusi kelompok atau pembicara tamu, (13) ketika saya ingin belajar melakukan sesuatu yang baru dikomputer saya, saya akan berbicara dengan orang lain yang tahu tentang program ini, (16) ketika saya ingin belajar tentang proyek baru saya akan meminta kesempatan untuk mendiskusikan proyek. Karakteristik ketiga terlihat dari jawaban TBF dalam menjawab kuesioner nomor (5) ketika ingin belajar cara menggunakan kamera foto yang lebih baik saya.

(55) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43. akan gunakan diagram yang menunjukkan kamera dan apa yang dilakukan masingmasing bagian, (6) ketika ingin belajar bermain catur atau permainan kartu baru saya akan lihat orang lain bermain game sebelum bergabung, (9) ketika ingin mengetahui lebih banyak tentang tour yang sedang saya lakukan saya akan lihat detail tentang hal-hal penting dan kegiatan dalam tour. Karakteristk keempat terlihat dari jawaban TBF dakam menjawab kuesioner nomor (7) ketika saya ingin mencari tahu tentang rumah atau apartemen, sebelum saya mengunjunginya saya akan maket yang menunjukkan kamar dan peta area, (8) situs web memiliki video yang menunjukkan cara membuat grafik atau bagan khusus. Ada seseorang yang berbicara, beberapa daftar kata-kata yang menggambarkan apa yang harus dilakukan beberapa diagram saya akan mempelajarinya dengan cara menonton aksinya, (14) ketika belajar dari internet saya suka video dengan menunjukkan cara melakukan sesuatu. 4. Karakteristik Belajar Bergaya Belajar Aural Quadrimodal [AKVR] Siswa bergaya belajar quadrimodal tipe aural variannya dengan kinesthetic, visual, dan read/write memiliki 8 karakteristik. Pertama, mengandalkan indera pendengaran dalam menangkap informasi. Kedua, karakteristik menyukai aktivias diskusi. Ketiga, karakteristik melakukan percobaan.. Keempat, karakteristik. memperoleh informasi melalui aktivitas praktik. Kelima, karakteristik menyukai aktivitas yang mendemonstrasikan suatu gerakan. Keenam, karakteristik mengandalkan indera penglihatan. Ketujuh, karakteristik memperoleh informasi dalam bentuk teks grafis. Kedelapan, karakteristik menyukai kegiatan membaca..

Gambar

Gambar 1    Kerangka Berpikir ......................................................................
Tabel 2.1 Klasifikasi dan Turunan Strategi Belajar Bahasa Model Oxford (1990)  Strategi Langsung  Strategi  Memory  (terkait cara  bagaimana  pembelajar
Tabel 3.5 Kisi-Kisi Kuesioner Strategi Belajar Bahasa
Tabel 4.1 Gaya Belajar Siswa dan Varian Gaya Belajar
+7

Referensi

Dokumen terkait

Meski demikian, upaya mencapai pro-poor growth, tidak dapat dilepaskan dari kandungan unsur strategi pembangunan yang pro-growth, pro-job, pro-poor, dan pro- environment,

Penelitian ini merupakan penelitian survey deskriptif, bertujuan untuk mengetahui perilaku yang dilihat dari pengetahuan, sikap, dan tindakan keluarga tentang

Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Mandey, (2012) yaitu Analisis Penerapan Akuntansi untuk Pendapatan Asli Daerah pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset

Pemberian vitamin A, B 12 , C dan kombinasi ketiganya melalui drinking water menunjukkan hasil berbeda tidak nyata antara kontrol dan perlakuan pada tulang

Pada penelitian ini tidak terdapat hubungan yang bermakna antara status gizi dengan lamanya hemodialisis, baik penilaian status gizinya dengan Skinfold maupun LILA

Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa senyawa flavonoid hasil isolasi pada konsentrasi 0,6% dan 0,8% memiliki aktivitas mukolitik yang setara dengan

Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji pengaruh variabel waktu dan pH terhadap kadar karboksil, swelling power, solubility pada proses oksidasi, dan memperoleh kondisi

Faktor penghambatnya kadang-kadang pasien tidak diperhatikan dan perawat tidak siap pas pasien membutuhkan hanya karena mereka sibuk, jumlah yang sudah banyak,