52
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil PenelitianBerdasarkan hasil penelitian mengenai partisipasi penyusunan anggaran dan
kinerja Aparatur Pemerintah Daerah Kota Bandung diperoleh data dan informasi.
4.1.1 Gambaran Umum Responden
Adapun data yang penulis peroleh mengenai profil responden adalah sebagai
berikut:
Tabel 4.1
Klasifikasi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Frekuensi Persentase
Pria 49 65,33%
Wanita 26 34,67%
Total 75 100%
Sumber : Data diolah
Berdasarkan tabel 4.1 dari 75 orang yang menjadi responden dalam penelitian
ini, terlihat bahwa responden berjenis kelamin pria lebih banyak dari pada wanita
Tabel 4.2
Kelompok Responden Berdasarkan Usia
Usia Frekuensi Persentase
21–30 Tahun 32 42,67%
31–40 Tahun 29 38,67%
41–50 Tahun 15 20,00%
>50 Tahun 0 0%
Jumlah 75 100%
Sumber : Data diolah
Berdasarkan tabel 4.2 dari 75 orang yang menjadi responden dalam penelitian
ini, terlihat bahwa responden paling banyak berusia antara 21–30 tahun yaitu
sebesar 42,67%, sedangkan responden paling sedikit yaitu berusia 41–50 tahun
yaitu sebesar 20,00%.
Tabel 4.3
Kelompok Responden Berdasarkan Jenjang Pendidikan Jenjang Pendidikan Frekuensi Persentase
SMA/SMK 9 12,00% Diploma 22 29,33% Strata 1 34 45,33% Strata 2 10 13,33% Strata 3 0 0% Lain-lain 0 0% Jumlah 75 100%
Berdasarkan tabel 4.3 dari 75 orang yang menjadi responden dalam penelitian
ini, terlihat bahwa responden yang memiliki jenjang pendidikan paling banyak yaitu
Strata 1 sebesar 45,33%, sedangkan responden yang memiliki jenjang pendidikan
paling sedikit yaitu SMA/SMK sebesar 12,00%.
Tabel 4.4
Kelompok Responden Berdasarkan Lama Bekerja
Lama Bekerja Frekuensi Persentase
1-5 Tahun 26 34,67%
6-10 Tahun 39 52,00%
11-15 Tahun 6 8,00%
> 15 Tahun 4 5,33%
Jumlah 75 100%
Sumber : Data diolah
Berdasarkan tabel 4.4 dari 75 orang yang menjadi responden dalam penelitian
ini, terlihat bahwa responden yang memiliki lama kerja paling banyak yaitu 6-10
tahun sebesar 52,00%, sedangkan responden yang memiliki lama kerja paling
sedikit yaitu > 15 tahun sebesar 5,33%.
4.1.2 Gambaran Variabel Partisipasi Penyusunan Anggaran
Partisipasi penyusunan anggaran pada Satuan Kerja Perangkat Daerah di Kota
Bandung terdiri atas :
1. Keikutsertaan Dalam Penyusunan Anggaran
Tanggapan responden mengenai indikator keikutsertaan dalam penyusunan
Tabel 4.5
Rekapitulasi Tanggapan Responden Mengenai Indikator Keikutsertaan Dalam Penyusunan Anggaran
N
o Pernyataan
Skor Tanggapan Responden
Skor Aktu al Sko r Ide al % Mea n Skor 5 4 3 2 1
1 Saya ikut serta
mengajukan usulan dalam penyusunan anggaran F 15 29 11 10 10 254 375 67, 73 3,39 % 20, 00 38, 67 14, 67 13, 33 13, 33 2 Saya terlibat cukup intensif falam proses penyusunan anggaran F 25 38 12 0 0 313 375 83, 47 4,17 % 33, 33 50, 67 16, 00 0 0 Total Skor F 40 67 23 10 10 567 750 75, 60 3,78 % 26, 67 44, 67 15, 33 6,6 7 6,6 7
Sumber : Data diolah
2. Kepuasan Dalam Penyusunan Anggaran
Tanggapan responden mengenai indikator kepuasan dalam penyusunan
Tabel 4.6
Rekapitulasi Tanggapan Responden Mengenai Indikator Kepuasan Dalam Penyusunan Anggaran
N
o Pernyataan
Skor Tanggapan Responden
Skor Aktu al Sko r Ide al % Mea n Skor 5 4 3 2 1
3 Saya merasa puas
jika usulan diterima dalam proses penyusunan anggaran F 14 28 13 11 9 252 375 67, 20 3,36 % 18, 67 37, 33 17, 33 14, 67 12, 00
4 Saya puas dengan
alasan atasan saat
revisi anggaran dibuat F 23 37 15 0 0 308 375 82, 13 4,11 % 30, 67 49, 33 20, 00 0 0 Total Skor F 37 65 28 11 9 560 750 74, 67 3,73 % 24, 67 43, 33 18, 67 7,3 3 6,0 0
Sumber : Data diolah
3. Kebutuhan Memberikan Pendapat
Tanggapan responden mengenai indikator kebutuhan memberikan pendapat
Tabel 4.7
Rekapitulasi Tanggapan Responden Mengenai Indikator Kebutuhan Memberikan Pendapat
N
o Pernyataan
Skor Tanggapan Responden
Skor Aktu al Sko r Ide al % Mea n Skor 5 4 3 2 1 5 Saya termotivasi karena pandangan dan usulan yang
telah diberikan dibutuhkan oleh organisasi. F 18 30 17 7 3 278 375 74, 13 3,71 % 24, 00 40, 00 22, 67 9,3 3 4,0 0 6 Adanya forum diskusi antar pegawai dan atasan sebelum penetapan anggaran F 17 31 15 8 4 274 375 73, 07 3,65 % 22, 67 41, 33 20, 00 10, 67 5,3 3 Total Skor F 35 61 32 15 7 552 750 73, 60 3,68 % 23, 33 40, 67 21, 33 10, 00 4,6 7
Sumber : Data diolah
4. Kerelaan Dalam Memberikan Pendapat
Tanggapan responden mengenai indikator kerelaan dalam memberikan
Tabel 4.8
Rekapitulasi Tanggapan Responden Mengenai Indikator Kerelaan Dalam Memberikan Pendapat
No Pernyataan
Skor Tanggapan Responden Skor Aktua l Skor Ideal % Mean Skor 5 4 3 2 1
7 Saya selalu berinisiatif untuk memberikan usulan dalam penyusunan anggaran F 26 37 12 0 0 314 375 83,7 3 4,19 % 34,6 7 49,3 3 16,0 0 0 0 8 Usulan penetapan anggaran yang diusulkan oleh pegawai pernah ditanggapi F 23 38 14 0 0 309 375 82,4 0 4,12 % 30,6 7 50,6 7 18,6 7 0 0 Total Skor F 49 75 26 0 0 623 750 83,0 7 4,15 % 32,6 7 50,0 0 17,3 3 0 0
Sumber : Data diolah
5. Besarnya Pengaruh Terhadap Penetapan Anggaran Final
Indikator besarnya pengaruh terhadap penetapan anggaran final ini terdiri dari
2 butir pernyataan yaitu:
Tabel 4.9
Rekapitulasi Tanggapan Responden Mengenai Indikator Besarnya Pengaruh Terhadap Penetapan Anggaran Final
No Pernyataan
Skor Tanggapan Responden Skor Aktua l Skor Ideal % Mean Skor 5 4 3 2 1 9 Saya memiliki pengaruh terhadap keputusan anggaran final F 14 28 13 11 9 252 375 67,2 0 3,36 % 18,6 7 37,3 3 17,3 3 14,6 7 12,0 0 10 F 18 30 17 7 3 278 375 3,71
No Pernyataan
Skor Tanggapan Responden Skor Aktua l Skor Ideal % Mean Skor 5 4 3 2 1 Adanya usulan
anggaran dari saya
berpengaruh dalam anggaran akhir % 24,0 0 40,0 0 22,6 7 9,33 4,00 74,1 3 Total Skor F 32 58 30 18 12 530 750 70,6 7 3,53 % 21,3 3 38,6 7 20,0 0 12,0 0 8,00
Sumber : Data diolah
6. Seringnya Atasan Meminta Pendapat Saat Angggaran Sedang Disusun
Tanggapan responden mengenai indikator seringnya atasan meminta
pendapat saat angggaran sedang disusun ini terdiri dari 2 butir pernyataan yaitu:
Tabel 4.10
Rekapitulasi Tanggapan Responden Mengenai Indikator Seringnya Atasan Meminta Pendapat Saat Angggaran Sedang Disusun
No Pernyataan
Skor Tanggapan Responden Skor Aktua l Skor Ideal % Mean Skor 5 4 3 2 1
11 Saya selalu diminta
pendapat dalam proses penyusunan anggaran oleh atasan F 17 31 15 8 4 274 375 73,0 7 3,65 % 22,6 7 41,3 3 20,0 0 10,6 7 5,33 12 Pegawai diminta
usulan apabila atasan merasa membutuhkan pendapat dari orang lain F 18 34 14 6 3 283 375 75,4 7 3,77 % 24,0 0 45,3 3 18,6 7 8,00 4,00 Total Skor F 35 65 29 14 7 557 750 74,2 7 3,71 % 23,3 3 43,3 3 19,3 3 9,33 4,67
Sumber : Data diolah
Tabel 4.11
Rekapitulasi Tanggapan Responden Mengenai Variabel Partisipasi Penyusunan Anggaran N o Indikator Skor Aktua l Skor Ideal % Mean Skor Kategori
1 Keikutsertaan dalam penyusunan
anggaran 567 750 75,60 3,78 Baik
2 Kepuasan dalam penyusunan
anggaran 560 750 74,67 3,73 Baik
3 Kebutuhan memberikan pendapat 552 750 73,60 3,68 Baik
4 Kerelaan dalam memberikan
pendapat
623 750 83,07 4,15 Baik
5 Besarnya pengaruh terhadap
penetapan anggaran final
530 750 70,67 3,53 Baik
6 Seringnya atasan meminta pendapat
saat angggaran sedang disusun
557 750 74,27 3,71 Baik
Total 3389 4500 75,31 3,77 Baik
Sumber : Data diolah
Berdasarkan tabel 4.9 di atas, partisipasi penyusunan anggaran pada Satuan
Kerja Perangkat Daerah di Kota Bandung jika digambarkan dengan menggunakan
garis kontinum maka akan tampak sebagai berikut :
1 1,8 2,6 3,4 4,2 5 Gambar 4.1
3,77 cukup baik
buruk
Garis Kontinum Kategorisasi Penilaian Variabel Partisipasi Penyusunan Anggaran
4.1.3 Gambaran Mengenai Variabel Kinerja Aparatur Pemerintah Daerah Kinerja aparatur pemerintah daerah dana pada Satuan Kerja Perangkat Daerah
di Kota Bandung terdiri atas :
1. Pencapaian Target Kinerja Dari Suatu Program
Tanggapan responden mengenai indikator pencapaian target kinerja dari suatu
program yang tinggi terdiri dari 1 butir pernyataan yaitu :
Tabel 4.12
Rekapitulasi Tanggapan Responden Mengenai Indikator Pencapaian Target Kinerja Dari Suatu Program
No Pernyataan
Skor Tanggapan Responden Skor Aktua l Skor Ideal % Mean Skor 5 4 3 2 1 1 Saya mampu menyeesaikan setiap pekerjaan sesuai
dengan sasaran kerja yang telah ditetapkan
F 12 33 11 10 9 254 375 67,7 3 3,39 % 16,0 0 44,0 0 14,6 7 13,3 3 12,0 0 Total Skor F 12 33 11 10 9 254 375 67,7 3 3,39 % 16,0 0 44,0 0 14,6 7 13,3 3 12,0 0
2. Ketetapan dan Kesesuaian Hasil
Tanggapan responden mengenai indikator ketetapan dan kesesuaian hasil
terdiri dari 2 butir pernyataan yaitu :
Tabel 4.13
Rekapitulasi Tanggapan Responden Terhadap Indikator Ketetapan dan Kesesuaian Hasil
No Pernyataan
Skor Tanggapan Responden Skor Aktua l Skor Ideal % Mean Skor 5 4 3 2 1 2 Saya menggunakan anggaran sesuai
dengan yang telah
ditetapkan F 14 29 12 10 10 252 375 67,2 0 3,36 % 18,6 7 38,6 7 16,0 0 13,3 3 13,3 3 3 Saya selalu elaksanakan kegiatan, program, dan kebijaksanaan sesuai
dengan kebutuhan dan
prioritas untuk menciptakan suatu efektivitas F 14 39 12 6 4 278 375 74,1 3 3,71 % 18,6 7 52,0 0 16,0 0 8,00 5,33 Total Skor F 28 68 24 16 14 530 750 70,6 7 3,53 % 18,6 7 45,3 3 16,0 0 10,6 7 9,33
Sumber : Data diolah
3. Tingkat Pencapaian Program
Tanggapan responden mengenai indikator tingkat pencapaian program
Tabel 4.14
Rekapitulasi Tanggapan Responden Terhadap Indikator Tingkat Pencapaian Program
No Pernyataan
Skor Tanggapan Responden Skor Aktua l Skor Ideal % Mean Skor 5 4 3 2 1
4 Saya telah maksimal
melaksanakan sasaran kerja, kegiatan, dan program F 14 39 12 7 3 279 375 74,4 0 3,72 % 18,6 7 52,0 0 16,0 0 9,33 4,00 Total Skor F 14 39 12 7 3 279 375 74,4 0 3,72 % 18,6 7 52,0 0 16,0 0 9,33 4,00
Sumber : Data diolah
4. Dampak Hasil Kegiatan Terhadap Masyarakat
Tanggapan responden mengenai indikator dampak hasil kegiatan terhadap
masyarakat terdiri dari 1 butir pernyataan yaitu :
Tabel 4.15
Rekapitulasi Tanggapan Responden Terhadap Indikator Dampak Hasil Kegiatan Terhadap Masyarakat
No Pernyataan
Skor Tanggapan Responden Skor Aktua l Skor Ideal % Mean Skor 5 4 3 2 1 5 Saya membawa
pengaruh baik terhadap lingkungan masyarakat
atas kinerja yang
dihasilkan F 18 45 12 0 0 306 375 81,6 0 4,08 % 24,0 0 60,0 0 16,0 0 0 0 Total Skor F 18 45 12 0 0 306 375 81,6 0 4,08 % 24,0 0 60,0 0 16,0 0 0 0
Sumber : Data diolah
5. Kesesuaian Realisasi Anggaran Dengan Anggaran
Tanggapan responden mengenai indikator dampak hasil kegiatan terhadap
masyarakat terdiri dari 1 butir pernyataan yaitu :
Tabel 4.16
Rekapitulasi Tanggapan Responden Terhadap Indikator Dampak Hasil Kegiatan Terhadap Masyarakat
No Pernyataan
Skor Tanggapan Responden Skor Aktua l Skor Ideal % Mean Skor 5 4 3 2 1
6 Hasil anggaran yang
telah dicapai sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan F 12 33 11 10 9 254 375 67,7 3 3,39 % 16,0 0 44,0 0 14,6 7 13,3 3 12,0 0 Total Skor F 12 33 11 10 9 254 375 67,7 3 3,39 % 16,0 0 44,0 0 14,6 7 13,3 3 12,0 0
Sumber : Data diolah
6. Pencapaian Efisiensi Operasional
Tanggapan responden mengenai indikator pencapaian efisiensi operasional
Tabel 4.17
Rekapitulasi Tanggapan Responden Terhadap Indikator Pencapaian Efisiensi Operasional
No Pernyataan
Skor Tanggapan Responden Skor Aktua l Skor Ideal % Mean Skor 5 4 3 2 1
7 Ketetapan biaya yang
dianggarkan
sebelumnya sesuai
dengan pengeluaran
dalam melaksanakan
program dan kegiatan
F 20 45 10 0 0 310 375 82,6 7 4,13 % 26,6 7 60,0 0 13,3 3 0 0 Total Skor F 20 45 10 0 0 310 375 82,6 7 4,13 % 26,6 7 60,0 0 13,3 3 0 0
Sumber : Data diolah
7. Moral Perilaku Pegawai
Indikator moral perilaku pegawai terdiri dari 1 butir pernyataan yaitu :
Tabel 4.18
Rekapitulasi Tanggapan Responden Terhadap Indikator Moral Perilaku Pegawai
No Pernyataan
Skor Tanggapan Responden Skor Aktua l Skor Ideal % Mean Skor 5 4 3 2 1
8 Saya selalu berperilaku
sesuai dengan
peraturan yang telah ditetapkan F 20 43 12 0 0 308 375 82,1 3 4,11 % 26,6 7 57,3 3 16,0 0 0 0 Total Skor F 20 43 12 0 0 308 375 82,1 3 4,11 % 26,6 7 57,3 3 16,0 0 0 0
Sumber : Data diola
Tabel 4.19
Rekapitulasi Tanggapan Responden Mengenai Variabel Kinerja Aparatur Pemerintah Daerah N o Indikator Skor Aktua l Skor Ideal % Mean Skor Kategori
1 Pencapaian target kinerja dari suatu
program 254 375
67,7
3 3,39
Cukup Baik
2 Ketetapan dan kesesuaian hasil 530 750 70,6
7 3,53 Baik
3 Tingkat pencapaian program 279 375 74,4
0 3,72 Baik
4 Dampak hasil kegiatan terhadap
masyarakat 306 375
81,6
0 4,08 Baik
5 Kesesuaian realisasi anggaran dengan
anggaran 254 375
67,7
3 3,39
Cukup Baik
6 Pencapaian efisiensi operasional 310 375 82,6
7 4,13 Baik
7 Moral perilaku pegawai 308 375 82,1
3 4,11 Baik
Total 2241 3000 74,7
0 3,74 Baik
Sumber : Data diolah
Berdasarkan tabel 4.19 di atas, kinerja aparatur pemerintah daerah pada
Satuan Kerja Perangkat Daerah di Kota Bandung jika digambarkan dengan
1 1,8 2,6 3,4 4,2 5 Gambar 4 2
Garis Kontinum Kategorisasi Penilaian Variabel Kinerja Aparatur Pemerintah Daerah
4.1.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas 4.1.4.1 Hasil Pengujian Validitas
Hasil pengujian validitas untuk partisipasi penyusunan anggaran dan kinerja
aparatur pemerintah daerah yaitu sebagai berikut :
Tabel 4.20 Validitas Variabel Partisipasi Penyusunan Anggaran Butir Pertanyaan r hitung r tabel Keterangan
P1 0,935 0,227 Valid P2 0,861 0,227 Valid P3 0,923 0,227 Valid P4 0,807 0,227 Valid P5 0,944 0,227 Valid P6 0,942 0,227 Valid 3,74 cukup baik buruk
Butir Pertanyaan r hitung r tabel Keterangan P7 0,869 0,227 Valid P8 0,819 0,227 Valid P9 0,923 0,227 Valid P10 0,944 0,227 Valid P11 0,942 0,227 Valid P12 0,916 0,227 Valid
Sumber: Pengolahan Data
Berdasarkan uji validitas terhadap variabel partisipasi penyusunan anggaran
tersebut memenuhi kriteria validitas yaitu nilai r hitung > nilai r tabel.
Tabel 4.21
Validitas Variabel Kinerja Aparatur Pemerintah Daerah Butir Pertanyaan r hitung r tabel Keterangan
P1 0,926 0,227 Valid P2 0,897 0,227 Valid P3 0,903 0,227 Valid P4 0,901 0,227 Valid P5 0,859 0,227 Valid P6 0,926 0,227 Valid P7 0,820 0,227 Valid P8 0,851 0,227 Valid
Sumber: Pengolahan Data
Berdasarkan uji validitas terhadap variabel kinerja aparatur pemerintah daerah
4.1.4..2 Hasil Pengujian Reliabilitas
Hasil pengujian reliabilitas untuk partisipasi penyusunan anggaran dan
kinerja aparatur pemerintah daerah yaitu sebagai berikut :
Tabel 4.22
Reliabilitas Variabel Partisipasi Penyusunan Anggaran
Reliability Statistics Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items ,983 ,983 12
Sumber: Hasil Output SPSS
Berdasarkan tabel di atas, nilai koefesien reliabilitas cronbach's alpha based
on standardized items (r) variabel partisipasi penyusunan anggaran sebesar
0,983>0,6, maka variabel partisipasi penyusunan anggaran dikatakan reliabel.:
Tabel 4.23
Reliabilitas Variabel Kinerja Aparatur Pemerintah Daerah
Reliability Statistics Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items ,972 ,971 8
Berdasarkan tabel di atas, nilai koefesien reliabilitas cronbach's alpha based
on standardized items (r) variabel kinerja aparatur pemerintah daerah sebesar
0,972>0,6, maka variabel disiplin kerja dikatakan reliabel.
4.1.5 Analisis Koefisien Korelasi Pearson
Di bawah ini akan disajikan hasil pengujian analsisi korelasi pearson yaitu sebagai
berikut :
Tabel 4.24
Analisis Koefisien Korelasi Pearson
Correlations Partisipasi Penyusunan Anggaran Kinerja Aparatur Pemerintah Daerah Partisipasi Penyusunan Anggaran Pearson Correlation 1 ,701 Sig. (2-tailed) ,000 N 75 75
Kinerja Aparatur Pemerintah Daerah
Pearson Correlation ,701 1
Sig. (2-tailed) ,000
N 75 75
Sumber: Hasil Output SPSS
Dari tabel 4.24 di atas diketahui nilai koefisien korelasi pearson untuk
variabel partisipasi penyusunan anggaran sebesar 0,701 berada diantara
0,60<0,701<0,799, artinya variabel partisipasi penyusunan anggaran menunjukan
hubungan yang kuat dan positif terhadap variabel kinerja aparatur pemerintah
4.1.6 Uji Asumsi Klasik 4.1.6.1 Uji Normalitas
Di bawah ini akan disajikan hasil pengujian normalitas menggunakan uji
kolmogrov smirnov yaitu sebagai berikut :
Tabel 4.25
Uji Normalitas Kolmogrov Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 75
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation ,60164180 Most Extreme Differences Absolute ,100
Positive ,073
Negative -,100
Kolmogorov-Smirnov Z ,867
Asymp. Sig. (2-tailed) ,439
Sumber: Hasil Output SPSS
Berdasarkan tabel 4.25 di atas, menunjukan bahwa besarnya nilai
kolmogrov smirnov adalah 0,867 dengan nilai signifikansi 0,439. Oleh karena nilai
signifikansi yang dihasilkan oleh kolmogrov smirnov lebih dari atau 5% (taraf nyata
signifikansi penelitian) yaitu (0,439>0,05), maka dapat disimpulkan bahwa Ho
diterima atau data residual berdistribusi normal, dengan kata lain model regresi
4.1.6.2 Uji Heteroskedastisitas
Di bawah ini akan disajikan hasil pengujian heteroskedastisitas mengunakan
grafik scatterplot yaitu sebagai berikut :
Sumber: Hasil Output SPSS
Gambar 4.3 Uji Heteroskedastisitas
Dari hasil pengujian scatter plot pada Gambar 4.2 dapat dilihat bahwa tidak
ada pola yang jelas dan titik-titik menyebar antara di bawah 0 sampai di atas 0 pada
sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi hetersokedastisitas pada
model regresi.
4.1.7 Analisis Regresi Linear Sederhana
Di bawah ini akan disajikan model persamaan regresi menggunakan
analisis regresi linear sederhana yaitu sebagai berikut :
Tabel 4.26
Regresi Linear Sederhana
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) ,806 ,239 3,377 ,001 Partisipasi Penyusunan Anggaran ,690 ,082 ,701 8,403 ,000
Sumber : Hasil Output SPSS
Model persamaan regresi yang terbentuk berdasarkan hasil penelitian yaitu
sebagai berikut :
Y = 0,806 + 0,690 X
Dari model persamaan regresi tersebut dapat dijelaskan :
1. Jika α = konstanta sebesar 0,806 artinya apabila variabel independen yaitu
variabel partisipasi penyusunan anggaran dianggap konstan (bernilai 0),
maka variabel dependen yaitu variabel kinerja aparatur pemerintah daerah
akan bernilai sebesar 0,806.
2. Jika nilai koefisien regresi variabel partisipasi penyusunan anggaran
menunjukan sebesar 0,690, artinya apabila variabel partisipasi penyusunan
anggaran mengalami peningkatan sebesar (satu) satuan, maka variabel
dependen yaitu variabel kinerja aparatur pemerintah daerah akan
mengalami peningkatan sebesar 0,690.
4.1.8 Pengujian Hipotesis
Di bawah ini akan disajikan hasil pengujian hipotesis parsial menggunakan
Tabel 4.27 Pengujian Hipotesis Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) ,806 ,239 3,377 ,001 Partisipasi Penyusunan Anggaran ,690 ,082 ,701 8,403 ,000
Sumber : Hasil Output SPSS
Berdasarkan tabel 4.27, hasil pengujian hipotesis pada model regresi,
diperoleh nilai signifikansi variabel partisipasi penyusunan anggaran sebesar
0,000<0,05 (taraf nyata signifikansi penelitian). Selain itu dapat dilihat juga
dari hasil perbandingan antara thitung dan ttabel yang menunjukan nilai thitung
sebesar 8,403, sedangkan ttabel sebesar 1,994. Dari hasil tersebut terlihat bahwa
thitung>ttabel yaitu 8,403>1,994, maka dapat disimpulkan bahwa Ha diterima,
artinya variabel partisipasi penyusunan anggaran berpengaruh terhadap kinerja
aparatur pemerintah daerah.
4.1.9 Analisis Koefisien Determinasi
Di bawah ini akan disajikan hasil pengujian koefesien determinasi yaitu
Tabel 4.28 Koefisien Determinasi Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square 1 ,701a ,492 ,485
Sumber : Hasil Output SPSS
Berdasarkan hasil pengujian koefesien determinasi pada tabel 4.21 di atas,
menunjukkan bahwa nilai R2 sebesar 0,492 yang berarti bahwa variabilitas variabel
dependen yaitu kinerja aparatur pemerintah daerah yang dapat dijelaskan oleh
variabel independen yaitu variabel partisipasi penyusunan anggaran dalam
penelitian ini adalah sebesar 49,2%, sedangkan sisanya sebesar 50,8% dijelaskan
oleh variabel-variabel lain di luar model penelitian.
4.2 Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian pengaruh partisipasi penyusunan anggaran
terhadap kinerja aparatur pemerintah daerah pada Satuan Kerja Perangkat Daerah
di Kota Bandung yaitu sebagai berikut :
4.2.1 Partisipasi Penyusunan Anggaran Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah di Kota Bandung
Partisipasi penyusunan anggaran pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Di Kota
Bandung menunjukan bahwa nilai total skor aktual yang diperoleh dari seluruh
pernyataan-pernyataan yang membentuk variabel partisipasi penyusunan anggaran
yang diperoleh adalah sebesar 75,31%. dan nilai mean skor ideal sebesar 3,77
termasuk dalam kategoribaik. Hal ini menunjukan bahwa partisipasi penyusunan
anggaran yang ditunjukan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah di Kota Bandung
termasuk ke dalam kategori baik. Partisipasi penyusunan anggaran pada Satuan
Kerja Perangkat Daerah di Kota Bandung terdiri atas :
1. Keikutsertaan Dalam Penyusunan Anggaran
Partisipasi dalam penyusunan anggaran yang melibatkan setiap unit kerja
atau satuan kerja perangkat daerah akan memtoivasi setiap aparatur pemerintah
daerah pada satuan kerja perangkat daerah untuk dapat menigkatkan kinerjanya
dalam mempertanggungjawabkan anggaran yang telah disepakati. Berkaitan
dengan mengajukan usulan diperoleh nilai persentase sebesar 67,73% dengan
mayoritas responden yang menyatakan setuju sebesar 38,67% bahwa responden
beranggapan ikut serta mengajukan usulan dalam penyusunan anggaran.
Berkaitan dengan proses penyusunan anggaran diperoleh adalah sebesar
83,47% dengan mayoritas responden yang menyatakan setuju sebesar 50,67%,
bahwa responden beranggapan mereka terlibat cukup intensif dalam proses
penyusunan anggaran.Secara keseluruhan, keikutsertaan dalam penyusunan
anggaran pada Satuan Kerja Perangkat Daerah di Kota Bandung termasuk ke dalam
kategori baik.
2. Kepuasan Dalam Penyusunan Anggaran
Kepuasan merupakan kesesuaian hasil yang dirasakan setiap unit kerja
anggaran yang sudah ditetapkan secara partisipatif. Berkaitan dengan kepuasan
usulan diperoleh adalah sebesar 67,20% dengan mayoritas responden yang
menyatakan setuju sebesar 37,33%, bahwa responden beranggapan mereka merasa
puas jika usulan diterima dalam proses penyusunan anggaran. Namun dalam
pelaksanaannya terkadang usulan anggaran sering ditolak ditolak oleh kepala
daerah Pemerintah Kota Bandung.
Berkaitan dengan alasan atasan saat revisi anggaran diperoleh adalah
sebesar 82,13% dengan mayoritas responden yang menyatakan setuju sebesar
49,33%, bahwa responden beranggapan mereka puas dengan alasan atasan saat
revisi anggaran dibuat. Namun dalam pelaksanaannya masih banyak aparatur
Satuan Kerja Perangkat Daerah yang kurang merasa puas atas revisi anggaran yang
dilakukan. Dikarenakan terkadang revisi anggaran yang dilakukan tidak sesuai
kebutuhan program dari Satuan Kerja Perangkat Daerah.
3. Kebutuhan Memberikan Pendapat
Kebutuhan merpuakan adanya peranan atau pentingnya partisipasi dari
setiap unit kerja dalam proses penyusunan anggaran. Berkaitan dengan motivasi
atas usulan diperoleh adalah sebesar 74,13% dengan mayoritas responden yang
menyatakan setuju sebesar 40,00%, bahwa responden beranggapan mereka
termotivasi karena pandangan dan usulan yang telah diberikan dibutuhkan oleh
organisasi.
Berkaitan dengan forum diskusi diperoleh adalah sebesar 73,07% dengan
beranggapan adanya forum diskusi antar pegawai dan atasan sebelum penetapan
anggaran. Namun dalam pelaksanaannya forum diskusi yang diadakan antar
pegawai dengan atasa sebelum penetapan naggaran kurang eberjalan maksimal. Hal
tersebut dikarenakan forum diskusi tersebut terkadang hanya mereview hasil
anggaran yang telah disusun dan kurang dalam pembahasan detail mengenai
kesesuaian anggaran dengan program dari masing-masing Satuan Kerja Perangkat
Daerah.
4. Kerelaan Dalam Memberikan Pendapat
Kerelaan merupakan kemauan atau inisiatif dari setiap unit kerja untuk
berpartisipasi secara aktif dalam proses penyusunan anggaran. Berkaitan dengan
inisiatif dalam memberikan usulan diperoleh adalah sebesar 83,73% dengan
mayoritas responden yang menyatakan setuju sebesar 49,33%, bahwa responden
beranggapan mereka selalu berinisiatif untuk memberikan usulan dalam
penyusunan anggaran. Pada dasarnya aparatur Satuan Kerja Perangkat Daerah
memliki inisiatif yang cukup baik dalam mengajukan ususlan anggaran.
Berkaitan dengan tanggapan usulan diperoleh adalah sebesar 82,40%
dengan mayoritas responden yang menyatakan setuju sebesar 50,67%, bahwa
responden beranggapan usulan penetapan anggaran yang diusulkan oleh pegawai
pernah ditanggapi. Namun dalam pelaksanaannya usulan anggraan yang diajukan
oleh aparatur Satuan Kerja Perangkat Daerah usulan anggaran sering ditolak atau
kurang direspon hal itu menyebabkan aparatur Satuan Kerja Perangkat Daerah
5. Besarnya Pengaruh Terhadap Penetapan Anggaran Final
Besarnya pengaruh dalm hal ini menunjukan seberapa besar peran dan
kontribusi yang diberikan para manajer terhadap keputusan anggaran final.
Berkaitan dengan keputusan anggaran diperoleh adalah sebesar 67,20% dengan
mayoritas responden yang menyatakan setuju sebesar 37,33%, bahwa responden
beranggapan mereka memiliki pengaruh terhadap keputusan anggaran final.
Berkaitan dengan usulan anggaran diperoleh adalah sebesar 74,13% dengan
mayoritas responden yang menyatakan setuju sebesar 40,00%, bahwa responden
beranggapan usulan anggaran berpengaruh dalam anggaran akhir. Namun dalam
pelaksanaannya masih banyak aparatur Satuan Kerja Perangkat Daerah yang
merasa ususlan anggaran yang diajukan tidak terlalu berpengaruh te4rhadap
pentepan anggaran akhir.
6. Seringnya Atasan Meminta Pendapat Saat Angggaran Sedang Disusun
Seringnya atasan meminta pendapat atau usulan dalam proses penyusunan
anggaran mengacu kepada ada tidaknya kesempatan bagi para pegawai untuk
mengemukakan pendapat atau mengajukan usulan anggaran. Berkaitan dengan
atasan meminta pendapat diperoleh adalah sebesar 73,07% dengan mayoritas
responden yang menyatakan setuju sebesar 41,33%, bahwa responden beranggapan
mereka selalu diminta pendapat dalam proses penyusunan anggaran oleh atasan.
Berkaitan dengan usulan jika diminta diperoleh adalah sebesar 75,47%
responden beranggapan mereka diminta usulan apabila atasan merasa
membutuhkan pendapat dari orang lain.
4.2.2 Kinerja Aparatur Pemerintah Daerah Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah di Kota Bandung
Kinerja aparatur pemerintah daerah pada Satuan Kerja Perangkat Daerah di
Kota Bandung menunjukan bahwa nilai total skor aktual yang diperoleh dari
seluruh pernyataan-pernyataan yang membentuk variabel kinerja aparatur
pemerintah daerah adalah sebesar 2241 dan skor ideal sebesar 3000, sedangkan
nilai total persentase yang diperoleh adalah sebesar 74,70% dan nilai mean skor
sebesar 3,74 termasuk dalam kategori baik. Hal ini menunjukan bahwa kinerja
aparatur pemerintah daerah yang ditunjukan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah
di Kota Bandung termasuk ke dalam kategori baik. Kinerja aparatur pemerintah
daerah pada Satuan Kerja Perangkat Daerah di Kota Bandung terdiri atas:
1. Pencapaian Target Kinerja Dari Suatu Program
Pencapaian target kinerja dalam menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan
tujuan dan sasaran yang telah ditentukan perusahaan dalam meningkatkan suatu
program. Berkaitan dengan pencapaian sesuai sasaran diperoleh adalah sebesar
67,73% dengan mayoritas responden yang menyatakan setuju sebesar 44,00%,
bahwa responden beranggapan mampu menyelesaikan setiap pekerjaan sesuai
dengan sasaran kerja yang telah ditetapkan. Namun dalam pelaksanaannya masih
banyak sasaran kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah di Kota Bandung yang belum
terealilasi atau belum mencapai target sasaran kerja yang telah ditetapkan. Hal
pembangunan infrastruktur di Kota Bandung yang dianggap bermasalah karena
pengerjaanya yang tidak tepat waktu.
2. Ketepatan dan kesesuaian hasil
Ketepatan dan kesesuaian hasil dalam penggunaan anggaran harus sesuai
dengan ketentuan yang telah ditetapkan dan melaksanakan program atau kegiatan
untuk menciptakan suatu efektivitas. Berkaitan dengan penggunaan anggaran
diperoleh adalah sebesar 67,20% dengan mayoritas responden menyatakan setuju
sebanyak 38,67% bahwa responden beranggapan telah menggunakan anggaran
sesuai dengan yang telah ditetapkan. Namun dalam pelaksanaannya masih terdapat
Satuan Kerja Perangkat Daerah yang menggunakan anggaran tidak sesuai dengan
anggaran yang ditetapkan. Hal tersebut tercermin dari laporan Badan Pemeriksa
Keuangan (BPK) masih terdapat 11 Satuan Kerja Perangkat Daerah yang
melanggar azas kepatuhan dalam laporan keuangannya terkait dengan nilai dan
kepatuhan dalam mengikuti aturan penggunaan anggaran pemerintah sebagaimana
diatur dalam Permendagri.
Berkaitan dengan penggunaan anggaran sesuai kebutuhan diperoleh adalah
sebesar 74,13% dengan mayoritas responden menyatakan setuju sebanyak 52,00%
bahwa responden beranggapan selalu melaksanakan kegiatan, program, dan
kebijaksanaan sesuai dengan kebutuhan dan prioritas untuk menciptakan suatu
efektivitas. Namun dalam pelaksanaannya masih terdapat Satuan Kerja Perangkat
Daerah dalam menggunakan anggaran kurang bisa menempatkan kebutuhan dan
Daerah harus lebih berhati-hati dalam menggunakan anggaran, serta memahami
dan mentaati prosedur yang sudah ditetapkan.
3. Tingkat Pencapaian Program
Tingkat pencapaian program dalam memaksimalkan pelaksanaan sasaran
kerja, kegiatan, dan program. Berkaitan dengan memaksimalakan sasaran diperoleh
adalah sebesar 74,40% dengan mayoritas responden menyatakan setuju sebanyak
52,00% bahwa responden beranggapan telah maksimal melaksanakan sasaran
kerja, kegiatan, dan program. Namun dalam pelaksanaannya masih terdapat Satuan
Kerja Perangkat Daerah yang belum mampu maksimal dalam melaksanakan
sasaran kerja, kegiatan, dan program sesuai dengan target.
4. Dampak Hasil Kegiatan Terhadap Masyarakat
Dampak hasil kegiatan harus memberikan pengaruh baik terhadap
lingkungan masyarakat atas kinerja perusahaan yang dihasilkan. Berkaitan dengan
pengaruh terhadap masyarakat diperoleh adalah sebesar 81,60% dengan mayoritas
responden menyatakan setuju sebanyak 60,00% bahwa responden beranggapan
membawa pengaruh baik terhadap lingkungan masyarakat atas kinerja yang
dihasilkan. Namun dalam pelaksanaannya masih terdapat Satuan Kerja Perangkat
Daerah yang masih kurang memberikan pengaruh baik terhadap masyarakat. Hal
tersebut tercermin dari laporan Ombudsman yang menyebutkan bahwa beberapa
Satuan Kerja Perangkat Daerah di Kota Bandung masih memiliki pelayanan publik
5. Kesesuaian Realisasi Anggaran Dengan Anggaran
Kesesuaian realisasi anggaran harus tercapai sesuai dengan rencana yang
telah ditetepakan perusahaan sebelumnya agar tercapainya sasaran. Berkaitan
dengan realisasi anggaran diperoleh adalah sebesar 67,73% dengan mayoritas
responden menyatakan setuju sebanyak 44,00% bahwa responden beranggapan
hasil anggaran yang telah dicapai sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
Namun dalam pelaksanaannya hasil penetapan anggaran yang divbuat masih
banyak yang kurang s \esuai dengan rencana program yang akan diajalankan oleh
Satuan Kerja Perangkat Daerah. Hal tersebut karena kurang maksmilnya
penyusunan anggaran yang dilakukan.
6. Pencapaian Efisiensi Operasional
Biaya yang dianggarkan harus sesuai dengan ketetapan biaya sesuai dengan
pengeluaran dalam melaksanakan kegiatan agar tercapainya efisiensi operasional.
Berkaitan dengan kesesuaian anggaran diperoleh adalah sebesar 82,67% dengan
mayoritas responden menyatakan setuju sebanyak 60,00% bahwa responden
beranggapan ketetapan biaya yang dianggarkan sebelumnya sesuai dengan
pengeluaran dalam melaksanakan program dan kegiatan. Namun dalam
pelaksanaannya masih terdapat ketidaksesuaian pengelauaran dengan biaya yang
dianggarakan sebelumnya. Hal tersebut mengharuskan Satuan Kerja Perangkat
Daerah harus lebih berhati-hati dalam menggunakan anggaran memahami dan
7. Moral Perilaku Pegawai
Moral perilaku pegawai dalam lingkungan kerja dijaga dengan baik sesuia
dengan peraturan yang telah ditetapkan agar terjdinya kedisiplinan di lingkungan
perushaan. Berkaitan dengan perilaku diperoleh adalah sebesar 82,13% dengan
mayoritas responden menyatakan setuju sebanyak 57,33% bahwa responden
beranggapan mereka selalu berperilaku sesuai dengan peraturan yang telah
ditetapkan. Namun dalam pelaksanaannya masih terdapat ketidaksesuaian
pelaksanaan anggaran yang dilakukan Satuan Kerja Perangkat Daerah dengan
peraturan yang berlaku umum. Hal tersebut tercermin dari laporan Badan
Pemerikasa Keuangan (BPK) yang menenmukan masih adanya Satuan Kerja
Perangkat Daerah yang tidak mengikuti nilai dan kepatuhan dalam mengikuti
aturan penggunaan anggaran pemerintah sebagaimana diatur dalam Permendagri.
4.2.3 Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Aparatur Pemerintah Daerah
Hasil penelitian menunjukan bahwa partisipasi penyusunan anggaran
berpengaruh terhadap kinerja aparatur pemerintah daerah. Besarnya pengaruh
partisipasi penyusunan anggaran dalam memberikan kontribuasi pengaruh terhadap
kinerja aparatur pemerintah daerah sebesar 49,2%. Hasil penelitian ini didukung
oleh landasan teori pada pembahasan sebelumnya yang menyatakan bahwa adanya partisipasi dalam penyusunan anggaran yang melibatkan setiap unit kerja
atau satuan kerja perangkat daerah akan memtoivasi setiap aparatur pemerintah
daerah pada satuan kerja perangkat daerah untuk dapat menigkatkan kinerjanya
tinggi partisipasi penyusunan anggaran, maka semakin tinggi pula kinerja aparatur
pemerintah daerah. Partisipasi dianggap sebagai sarana aktualisasi yang terbaik
untuk para pekerja dalam rangka mengingatkan diri mereka kepada masing-masing
tanggung jawab atas tugas yang didapat (Anthony dan Govindarajan, 2005).
Anggaran pemerintah daerah dibuat melalui usulan dari unit kerja yang
disampaikan kepada kepala bagian dan diusulkan kepada kepada daerah, dan
setelah itu bersama-sama DPRD menetapkan anggaran daerah yang dibuat sesuai
dengan peraturan daerah yang berlaku. Proses anggaran daerah disusun dan
dilaksanakan oleh tim anggaran eksekutif bersama-sama unit organisasi perangkat
daerah (unit kerja).Hal ini sangat penting karena aparat SKPD pemerintah daerah
akan merasa lebih produktif dan puas akan pekerjaannya sehingga memungkinkan
munculnya perasaan berprestasi yang akan meningkatkan kinerjanya. Partisipasi
penyusunan anggaran terhadap kinerja pemerintah daerah menjelaskan partisipasi
akan menguntungkan suatu organisasi perusahaan. Partisipasi telah menunjukkan
dampak positif terhadap sikap pegawai dalam meningkatkan kerja organisasi
(Dharmanegara, 2010).
Oleh akrena itu dengan adanya partisipasi dalam proses penyusunan anggaran
di yang melibatkan seluruh unsur SKPD pada Pemerintah Kota Bandung, maka
akan menciptakan kondusifitas dan kesesuaian antara angfgaran yang ditetapkan
dengan kebutuhan program yang menajdi sasaran seluruh jajaran Pemerintah Kota
Bandung. Kesesuaian anggaran yang ditetapakan akan menciptakan kepuasan bagi
seluruh jajaran Pemerintah Kota Bandung sehingga dapat ebrdampak pada kinerja
penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Yanida (2013), Abdullah (2010),
Rohman (2012), Purnomo (2015), Intan (2014), Ratmanik (2013), dan Sardjito dan
Muthaher (2007). Hasil penelitiannya menunjukan bahwa partisipasi penyusunan