• Tidak ada hasil yang ditemukan

SNI 01-2895-1992

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SNI 01-2895-1992"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

V

sNt 01-2895-1992

Cara

uji

pewarna

tambahan

makanan

(2)

Daftar

lsi Daftar isi ... Halaman Prakata '1. Persiapan contoh 2. Acuan normatif

3

Uji kualitatif

4.

Metoda TLC scanner 7

(3)

Prakata

Rancangan Standar lndustri lndonesia untuk Cra

uji

makanan

/

minuman, bahan tambahan makanan, Cemaran logam

dar-cemaran

mikroba disusun berdasarkan hasil rapat pengurus

TTSI

makanan

/

minuman besertya intansi Departemen Kesehatan c.q. Pusat Pengawasan Obat dan Makanan beserta Departemen Perindustria c.q Balai Besar

lndustri Hasil Pertanian.

Pembuatan rancangan

Sll

Cara uji ini selain dimaksudkan utnuk menyempurnakan

standar

juga

dimaksudkan

untuk lebih

menyederhanakan

dan

penghematan disegala bidang, mengingat ada

51

buah SNI Makan

/

minuman yang direvisi disusun pada saat yang sama.

(4)

sNl

01-2895-1992

Cara

uji

pewarna

tambahan

makanan

1

Persiapan

contoh

Persiapan contoh sesuai SNI 01-2891-1992,-Cara uji makanan dan minuman butir 4.

2

Acuan normatif

1-

SNI 01-2895-1992,

Can

uji pewarna tambahan makanan

2-

Tahid, penggunaan kromatografi planer dengan metoda scanning untuk analisis bahan

aditif, dalam makanan dan minuman, Puslitbang Kimia Trapan LlPl, Bandung

3-

Pearson's. Chemical Analysis

of

Foods,1981, 8th ed

1-

AOAC. Official Methods of Analysis, 1984

5-

lntemational

Commission Microbiological Specification

for

Foods

(ICMSF).

of

The

Ii nte mati o n a I A s s o ci ati o n of M i c ro b i o ! og i ca t Cosiefies, 1 980.

6-

Campendium of Methods for the Microbiotogicat Examination of Food, 1976

7-

Siandard Methods

for

Examination

of

Waternad Wastewater, 1975 14rh

ed,

APHA

-ANWA

-

WPCF.

8-

Hasil-

hasil penelitian pengujian.

3

Uji

Kualitatif

&1

Metoda kromotografi kertas menggunakan benang wol

3.1.1

Prinsip

Ferryerapa

n

zal warna contoh benang

wol dalam

suasana

asam

dengan pemanasan,

drfutkan

dengan pelarutan benang wol yang telah benruarna.

3-1.2

Peralatan

-

Gelas piala 10 ml, 100 m|,250 ml

-

Pengaduk kaca

-

Kertas saring

-

Bejana kromotografi

-

Penangas air

-

Benang wol bebas lemak

-

Kertas saring biasa

-

Kertas saring whatman No. 1

(5)

l-arutan

elusi

ll Larutan

elusi

lll i-.trutan

elusi

lV l.-ryutan

elusi

Vl i-atrtan

elusi

Vll Lanrtan

elusi

Vlll l-anutan

elusi

lX

sNt 01-2895-1992

3"'1"3

Pereaksi

-

Asam asetat glasial p.a

-

Lanrtan asam asetat 6%

-

Annonia NH4OH, Bj. 0,88

-

Larutan baku zat warna makanan

-

Larutan elusi (pilih salah satu)

l,-aMan

elusi

I

:

Campuran perbandingan volume n. butanol: asam asetat glasial

:

Larutan

elusi

V

air=

4:5:

1.

Campuran perbandingan volume iso butanol: etanol: air = 3

:2

: 2.

-Larutan

NaCl 2% dalam alkohol 50%

Campuran perbandingan volume etil metil keton : asetat

:

air = 7 ..

3:3.

Carnpuran perlcandingan volume n. butanol: asam asetat glasial :

air=4:2:2,4

Campuran perbandingan berat fenol

:

air = 4 : 1

Campuran perbandingan volume etil metil keton: asetat

:

piridin :

air=11

:5:5.

Campuran perbandingan volume

etil metil

keton

:

aseton

:

air

:

amonia pekat = 3,5 : 1,5 ...

Encerkan 5 ml amonia pekat (Bj = 0,88) dengan air hingga 100 ml,

tambahkan

2

gram

trinatrium

sitrat kedalam larutan

amonium

tersebut

3-1.4

Cara kerja

3.1.4.1

Persiapan benang wol bebas lemak

Ekstrak

/

rendah benang wol dengan eter atau petroleum

3.'1.4"2

Penarikan warna dengan benang wol

3.1.4.2.1

Minuman tak beralkohol (misalnya minuman ringan)

Minuman tak beralkohol umumnya sudah bereaksi asam, hingga dapat langsung dilakukan penarikan

zat

warna dengan benang

wol. Jika

reaksinya

tidak

asam, harus diasamkan sedikit dengan penambahan asam asetat

atau

kalium hidrogen

sulfat

(KHSO4). Contoh

yang diperiksa 30

-

50 ml.

(6)

sNt 01-2895-1992

3.1.4.2.2

Minuman beralkohol (Misalnya anggur)

DrCihkan dahulu untuk menghilangkan alkoholnya. Lalu periksa keasamannya. Jika perlu

asamkan dengan asan asetat atau kalium hidrogen sulfat (KHSOn) dahulu, sebelaum zat ',',arnanya ditarik dengan benang wol. Contoh yang diperiksa 30

-

50 ml.

3.1.4.2.3

Makanan

yang larut (misalnnya'selai,

kembang

gula, gula serbuk)

Larutan

:a

am air, lalu periksa kesamannya. Jika perlu, asamkan dengan asam asetat atau kalium

-

drogen sulfat (KHSO4). Contoh yang diperiksa 30

-

50 gram.

3.1.4.2.4

Makanan dengan komponen

utama pati

(misalnya

roti, biskuit, kue

-

kue

':;siard

powdef', golede raising powder. Geruslah 10 gram contoh hingga rata dengan

::-:nbahan

50 ml larutan amonia 2o/o didalam etanol 70%. Biarkan untuk beberapa lama,

::.r

ousingkan. Pindahkan cairan kedalam cawan poselin dan uapkan diatas penangas air.

-:--ikan

residu dalam air yang telah ditambah sedikit asam asetat. Tarik zat warna dengan

:E'ang

wol. Contoh yang diperiksa 20 gram.

3

'1.4.2.5

Manisan buah

-

buahan

-:.

-{an

seperti petunjuk untuk makanan dengan komponen utama pati.

1.4.2.6

Makanan yang mengandung banyak lemak (misalnya: sosis, daging, terasi ikan). Sosis

3annpurkan baik

-

baik 20 gram contoh yang telah dihaluskan dengan 14 ml air, 25 ml e:anol dan 1 amonia Bj0,88. Biarkan selama 30 menit, saring lalu pekatkan cairannya.

-enasi ikan

(fsh

paste)

Sampur baik

-

baik 20 gram contoh dengan

6

ml air, 20 ml aseton dan 1 tetes amonia

3j

0,BB pusingkan,

dan uapkan

asetonnya

diatas

penangas

air.

Hilangkan lemak :engan petroleum benzen.

3

1.4.2.7

Masukkan benang

wol

secukupnya kedalam contoh yang sudah dipersiapkan

-'::

Panaskan diatas

api

smbil diaduk

-

aduk selama

10

menit. Ambil benag

wol,

cuci

:*--

ang

-

ulang dengan air hingga bersih.

: '

1.2.8

Masukkan benang wol kedalam gelas piala 100 ml. Tambahkan larutan amonia

*-r€-

!anaskan

diatas penangas

air

hingga

zat

warna pada benang

wol

luntur. Ambil

:e:a::

,,,olnya, saring larutan berwarna tersebut dan pekatkan diatas penangas air.

(7)

sNt 01-2895-1992

3-t-4.2.9

Pekatan totolkan pada kertas kromotografi, juga totolkan zat warna pembanding

lr:rrg

cocok

(maksudnya:

jika

larutan pekatan

benrvarna

merah gunakan

zat

warna

pernbanding merah).

3.1-4.2.10

Masukkan kertas tersebut kedalam bejana kronotografi yang terlebih dahulu

sudah dijenuhkan dengan uap elusi (pilih salah satu elusi yang cocok, lihat butir2.1.3).

3.1"4.2.11

Bandingkan Rf becak contoh dengan Rf bercak standar.

CATATAN

1)

Zat wama yang larut dalam minyak akan memberi wama pada pelarut organik. Kalau

da

kesukaran maka gunakan larutan

5Oo/o

-

90%

aseton

atau

alkohol

yang rnengandung 2o/o

amonia

yang

sedikit

dihangatkan

(dalam

hal

ini

pati

akan

mengendap). Pelarut organik harus dihilangkan dahulu sebelu disamakan.

2)

Jenis rambatan elusi =

2

cm, penotolan

t

2 cm dari tepi bawah kertas

3)

Untuk warna merah yang sukar dibebaskan dari benang

wol

dengan larutan amonia.

Totolkan contoh dengan eluen

lll.

Bila Rf

=

1 berarti bhwa zat warna tersebut adalah

Rhomadin B.

3.3

Metoda menggunakan kolom poliamida

3.3-l

Metoda I

3-3.1.1

Prinsip

trenyerapan

zat warna

contoh

oleh

poliamida

dengan

pelarutan

zat warna yang

telah

bebas dari

pengotor

dalam NaOH

metanolai.

Pada pH tertentu dan

setelah pekatan,

pernbandingan zat warna contoh dengan zat warna standar dilakukan secara kromotografi

tertas-441.2

Peralatn

-

Kolom kromotografi

-

Crelas ukur

-

Buchi rotavapor atau yang sejenisnya

-

Bejana kromotografi

-

Pemanas listrik / teklu

-

Babng pengaduk

(8)

-Il

sNt 01-2895-1992

l(ertas saring

Kertas saring whatman No. 1

3-3-1,3

Pereaksi

-

Aseton

-

NaOH metanolat

-

Larutan baku zat warna

-

Larutan elusi (lihat 2.1.3)

-

Lanrtan asam asetat metanolat

\3.1.4

Cara kerja

3.3t-4.1

Contoh cairan

4frtr6t

25

ml

contoh,

masukkan kedalam

kolom

poliamida sepanjang

2

cm. Cuci

zat

peuona

yang terserap dengan

5 ml

aseton sebanyak

5

kali dan kemudian tuangkan air

flas

sebanyak

5

kali dan

kemudian tuangkan

5

ml air panas

sebanyak

5

kali

untuk mnenghnangkan pengotor, yaitu gula, asam

dan

sebagainya. Elusi dengan

20 ml

NaOH mnetarnlat untuk melepas

zat

pewarna.

Atur ph

larutan

yang

diperoleh menjadi

5

-

6

eEBn

cara

menambahkan larutan asam

asetat

metanolat. Uapkan

larutan

metanolat

&tgan

alat buchi rotavapor menjadi 1 ml. Selanjutnya lakukan seperti cara 2.1.4.1 butir 1

drt

seyerusnya.

3.31.4.2

Contoh padatan atau pasta, timbang dengan seksama 10 gram contoh, larutkan

dalarn 25 ml air panas. Selanjutnya lakukan seperti 2.2.1.4.1.

"

L7

Metoda ll

a3

2"1

Prinsip

Ferryerapan

zal

warna

oleh

poliamida, dilanjutkan dengan pelarutan

zat warna

dengan

me0Flfletanol.

Pada pH tertentu dan setelah pekatan, pembandingan zat warna contoh

&rEan

zat warna standar dilakukan secara kromatografi kertas

3.3"22

Peralatan

TewE

mikro kromatografi 15

x

150 mm dengan ukuran bagian bawah 3 x 100 mm.

(9)

a','a

sNt

01-2895-1992

::::

Fereaksi

-

-::-:-<

poliamida

-'"':::-.1-Natriumhidroksida

- -:--:i:r

1 gram NaOH dalam metanolT0To encerkan sampai 1 liter

^^^1^+ - , =-= - -dsdllldsetdt

-

lz-:-rkan

100 ml metanol dengan 100 ml asam asetat glasial

-

-

?-.:<si

metil CM Selulosa

-::-an

ion exchange celulosa CM22

-

' .'

='.2-

:

-a:ronia

-

)=-.:-:.ran

96 ml metanol dengan 5 ml amonia (Bj. 0,BB)

- - .- :,i

Cara kerja

:

:

1.1

l,iakanan larut atau sedikit larut dengan air

-

z-:?'.<.?n sejumlah contoh lebih kurang

5

gram

dengan air. Asamkan dengan air.

r::-.':r

dengan beberapa tetets asam asetat, kemudian saring dengan

balu

kaca

-:ic , ^^/l

-

:

i.:.',

saringan beberapa

kali

dengan

1

gram poliamida

bila

supernatan masih

::-,.,

a-na tambahkan lagi 0,5 gram poliamida

!"':s...r..(an poliamida kedalam tabung

mikro

15

x

150 mm, dengan

ukuran bagian

::,,,a:3

x 100 mm

--:-3

cagian bawah tabung dengan bulu kaca (g/ass wool) dan biarkan cairan menetes

:

*s

coliamida dengan 10 ml air panas sebanyak

6

kali, dan

5

ml aseton sebanyak 3

.

z

sekali

-

kali,

agitasi poliamida dengan pengaduk.

Aseton akan

menghilangkan ,,,2:72 yang bersifat basa sedangkan warna sintetik yang bersifat asam akan tertinggal

:a'

seberapa dan terserap poliamida bersama zat warna alam tertentu

I -s

poliamida dengan

5

ml

metanol-NaOH sebanyak

2

kali

Eluen ditampung dan

:

=:*i

pH-nya menjadi 5

-

6 dengan penambahan metanol-asam asetat. Tambahkan 10

a,r

dan

0,5

gram

poliamida

dan

masukkan

kedalam tabung mikro yang

lain

::

amida dicuci dengan air panas, sampai air yang keluar dari tabung mempunyai pH

::-a

Cengan air.

=

-s

cengan 1O ml laritan metanol-NaOH dan eluen disamakan dengan asam asetat,

.

=-,:'an

uapkan dan kerjakan seperti pada2.1.4.2.9.

:

*-:-<

zat yang bersifat basa, pindahkan kedalam tabung mikroyang mengandung 1

:-:^^

Cation exchange Resin", biarkan beberapa menit

dan elusi

dengan

5

ml

air

::-:s

sebanyak

5

kali.

Kemudian

elusi dengan

3

bagian metanol asam

asetat

(10)

sNt

01-2895-1992

l-4212

Makana berpati

'!)

Arh.fi

10

gram

contoh dengan

50 ml

metanol-amonia, biarkan

pati

mengendap dan

saring dengan wol gelas.

4

Saringan diatur pHnya menjadi 5

-

6

dengan asam asetat, encerkan dengan

air

dan hmbahkan 1 gram poliamida

3)

Selanjutnya kerjakan seperti pada bagian 2.1.4.2.9 dan2.2.2.4.1.5).

t32.4.3

Makan berlemak

"il}

Haluskan 10 gram contoh dengan 3 gram pasir yang telah dicuci dengan asam, 7 gram cefrte dan 20 ml aseton dalam lumpang

2!

Tuangkan cairan dan ekstrak lemak dengan aseton beberapa kali (Bila perlu gunakan

asebn

ini seperti pada bagian 2.2.2.4.1.5).

Sil .$qa

contoh dalam lumpang dimasukkan kedalam tabung mikro khromatografi, elusi

dengan 5 ml metanol-amonia sebanyak 2 kaliuntuk membebaskan zat warna

4il

Encerkan eluen dengan

40 ml air dan atur pH

menjadi

5

-

5

dengan asam asetat,

bmudian

tambahkan 1 gram poliamida.

5$

lGriakan selanjutnya seperti pada bagian (2.2.2.4.1.5 dan 2.1.4.2.9).

I

letoda

TLC

scanner

4.t

Sinar yang

melalui bercak

pada

panjang gelombang

tertentu akan diubah

oleh

trtu*S

sinyal listrik dan dicatat oleh rekorder sebagai puncak

-

puncak tertentu. Dengan

ffisn

kalibrasi stndar, kandungan zat warna dalam contoh dapat ditetapkan.

tL:l

Peralatan

Il'!-C scanner

/13

Pereaksi

fltftil

uii zat wama kualitatif (2.1.3 atau2.2.1.3)

(11)

sNt 01-2895-1992

{{

Cara kerja

t-

Scan bercak yang terjadi pada kertas kromatografi dengan menggunakan TLC scanner dailam kondisi tertentu.

L

L"uas ptrncak yang diperoleh diubah menjadi konsentrasi dengan kalibrasi standar

CAT'ATAN Untuk tujuan kuantitatif penimbangan

/

pengukuran contoh harus teliti dan penotolan

comr0otr

@a

kertas harus dapat jumlahnya. Banyaknya penotolan

umumnya

2 ml.

GATATAT{ Untuk vitamin B

t-

Eks{raksi cair

...

.... Spektrofotometer

2- Fofiamlcta

.... Densitometer.

I

Referensi

Dokumen terkait

Data konsentrasi sisa zat warna Rhodamin B pada variasi pH awal larutan menggunakan adsorben silika teraktivasi asam dan basa ………. Data konsentrasi sisa zat warna

Indikator asam basa adalah suatu zat kimia yang memiliki warna yang berbeda jika dimasukkan dalam larutan asam dan basa.. Batas-batas ketika indicator

Kertas indikator asam basa biasa digunakan untuk membedakan suatu larutan, apakah larutan itu bersifat asam ataupun basa, dengan cara memberikan perubahan warna

Untuk membantu mengamati titik akhir titrasi asam basa, dapat digunakan indikator tertentu yang berupa asam atau basa lemah yang memiliki zat warna yang berbeda dalam

Zat warna dalam contoh makanan diserap benang wol dalam suasana asam dengan pemanasan, lalu zat warna dalam benang wol dilarutkan kembali dalam suasana basa,

Keadaan Bau Rasa Warna pH Kekeruhan Zat yang terlarut Zat organik angka KMnO4 Total organik karbon Nitrat sebagai NO3 Nitrit sebagai NO2 Amonium NH4 Sulfat SO4 Klorida Cl Fluorida

Apabila dilihat secara keseluruhan, maka pandan yang menggunakan zat warna asam memiliki kadar selulosa yang lebih kecil bila dibandingkan dengan yang menggunakan zat warna basa,

Aplikasi Zat Warna Kembang Telang Sebagai Indikator Titrasi Asam Basa yang Dibandingkan dengan Indikator Fenolftalein Perubahan warna yang terjadi dalam asam atau pun basa dapat