• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perhitungan Atap Baja Ringan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Perhitungan Atap Baja Ringan"

Copied!
109
0
0

Teks penuh

(1)

10.50 1.31 1.31 5 .0 0 7.50 1.88 5. 0 0

(2)

14.40

B C

C

Pelat buhul

Pelat dasar/alas

Angkur ø1/2" Tampak atas Perletakan Sendi

B

L

Angkur ø1/2" Tampak atas

Perletakan Rol

B

L

(3)
(4)
(5)

7

.2

(6)
(7)

7

.2

(8)
(9)

RSUD Sumbawa K-18 m - 9

PERENCANAAN KUDA-KUDA BAJA

DATA-DATA TEKNIS

1 Bentang = 18 m

Tinggi rangka = 5.19 m Kemiringan Atap = 30 derajat Jarak Kuda-Kuda = 4 m

Mutu Baja = BJ37

Atap = Genteng pres beton

2 Ketentuan-ketentuan lain yang digunakan dalam perhitungan menurut Peraraturan Muatan Indonesia (PMI 1983)

3 Tata Cara Perencanaan Struktur Baja untuk Bangunan Gedung (SNI 03-1729-2002)

4 Perencanaan meliputi : Analisa Struktur

Perhitungan Gording Perhitungan gaya batang Perencanaan dimensi batang Sambuangan

PEMBEBANAN YANG DIPERHITUNGKAN 1 Beban Mati

Berat sendiri atap Berat sendiri gording Berat sendiri kuda-kuda 2 Beban Hidup

Beban hidup di atap yang ditimbulkan selama perawatan oleh pekerja, peralatan, dan material, atau selama penggunaan biasa oleh orang atau benda bergerak diambil sebesar P = 100 kg

3 Beban Angin

(10)

RSUD Sumbawa K-18 m - 10 PERHITUNGAN GORDING

Gording dipangaruhi oleh :

a Beban mati yaitu berat sendiri atap b Beban hidup, yaitu beban orang/alat

c Beban angin, yaitu angin muka (tekan) dan angin belakang (hisap)

Gording dipasang pada setiap titik buhul atau ada dipasang antara titik buhul Jarak Gording = 1.30 m

Jarak Kuda-Kuda = 4.00 m

Berat sendiri penutup atap = 50.00 (genting beton + reng dan usuk) Beban Hidup, P = 100.00 kg

Tekanan angin, W = 40.00 PEMBEBANAN

Beban Mati

Berat sendiri atap = 50.0 x 1.30 = 65.0 kg/m Berat sendiri gording (asumsi = = 8.0 kg/m qD = 73.0 kg/m

Beban Hidup = PL = 100.0 kg

Beban Angin

Muka angin (tekan) : C = = 0.20 Belakang Angin (hisap) : C = -0.40

Sehingga beban angin menjadi : Angin tekan = C x W x Jarak gording

qW = 10.40 kg/m

Angin hisap = C x W x Jarak gording qW = 20.80 kg/m

dalam mendesain gording yang ditinjau adalah angin tekan Kombinasi Pembebanan

Berdasarkan beban yang bekerja pada gording dan rangka baja maka harus mampu memikul semua kombinasi pembebanan di bawah ini :

1 1.4 D 2 1.2 D + 1.6 L + 0.5 (La atau H) 3 4 5 6 Keterangnan :

D Adalah baban mati yang diakibatkan oleh berat konstuksi permanen, termasuk dinding, lantai, atap, plafon, partisi tetap, tangga, dan peralatan layan tetap

L Adalah beban hidup yang ditimbulkan oleh penggunaan gedung termasuk kejut, tetapi tidak termasuk beban lingkungan seperti angin, hujan, dll. La Adalah beban hidup di atap yang yang ditimbulakan selama perawatan oleh

kg/m2

kg/m2

Koefisien angin dengan sudut  < 600, diiperoleh koefisien angin (PMI 1983) :

(0.02 - 0.40)

1.2 D + 1.6 (La atau H) + ( L atau 0.8 W) 1.2 D + 1.3W + L + 0.5 (La atau H) 1.2 D 1.0 E +  L

(11)

RSUD Sumbawa K-18 m - 11

pekerja, peralatan, dan material, atau selama penggunaan biasa oeleh orang dan benda bergerak.

H Adalah beban hujan, tidak termasuk yang diakibatkan genagan air. W Adalah beban angin

E Adalah beban gempa, yang ditentukan menurut SNI 03-1726-1989, atau penggantinya.

Dengan L =

Kekecualian : Faktor beban L didalam kombinasi pembebanan pada persamaan nomor 3, 4, dan 5 harus sama dengan 1.0 untuk garasi parkir, daerah yang di gunakan untuk pertemuan umum, dan semua daerah dimana beban hidup lebih besar dari 5 kPa

Pada perencanaan kuda-kuda dipakai adalah sebagai berikut : 1 1.4 D

2 1.2 D + + 0.5 La 3

4

Kesimpulan

Akibat beban mati qD = 73.0 kg/m Akibat beban hidup PL = 100.0 kg Akibat beban angin qW = 10.4 kg/m Momen Maksimum

L = 4.00 m

M mak beban terpusat = 1/4 P L MD = 146 kgm

ML = 100.00 kgm MW = 20.80 kgm

Kombinasi momen maksimum : Komb. 1 204.40 kgm

Komb. 2 364.40 kgm Mux = 182.2 kgm Komb. 3 252.24 kgm Muy = 315.58 kgm DIMENSI GORDING

Syarat :

Dicoba profil C kait 150x65x20x3.2 b = 6.5 cm h = 15 cm A = 9.567 Ix = 332 Iy = 53.8 Wx = 44.3

0.5 bila L < 5 kN/m2, dan L = 1.0 bila ≥ L 5 kN/m2

1.2 D + 1.6 La + 0.8 W 1.2 D + 1.3W + 0.5 La

M mak beban merata = 1/8 q L2

cm2 cm4 cm4 cm3 y x y y x M M WW

(12)

RSUD Sumbawa K-18 m - 12

Wy = 12.2

qprofi= 7.51 kg/m< berat asumsi, Ok q = 73.0 kg/m = 0.730 kg/cm

(13)

RSUD Sumbawa K-18 m - 13 KONTROL TEGANGAN = 1493 = 712.37  = 2206 < = 2400 KONTROL LENDUTAN Py = 86.603 kg Px = 50 kg qy = 63.22 kg/m qx = 36.5 kg/m E = ### E = ### Ix = 332 Iy = 53.8 L = 400 cm L = 400 cm = 0.317 + 0.1739 = 0.491 cm < L/250 1.60 cm Ok!! = 1.529 + 0.6196 = 2.148 cm > L/250 = 1.60 cm x kg/cm2 y kg/cm2 kg/cm2 y kg/cm2 kg/cm2 kg/cm2 cm3 cm3 yx

Dipasang sagrod dia. 12 mm di tengah bentang untuk mengatasi lendutan arah sumbu x (sumbu lemah bahan) y x P Px = Psin A Py = Pcos A A A 3 4 5 384 48 y x P L q L y E I E I x         4 3 5 384 48 qy L Py L E Iy E Iy        

(14)

RSUD Sumbawa K-18 m - 14 PERHITUNGAN BEBAN RANGKA KUDA-KUDA

1 Akibat Berat sendiri

Gaya-gaya akibat berat sendiri bekerja pada simpul batang tepi atas diakibatkan oleh : - Berat sendiri atap = 50.00

- Berat sendiri gording = 7.51 kg/m

- = 20

Besar gaya tiap titik simpul (P)

- Berat sendiri atap = 50.0 x 1.30 x 4.00 = 260.0 kg - Berat sendiri gording = 7.51 x 4.00 = 30.0 kg

- = 20 x 4.00 x 1.30 = 104.0 kg

PD = 394.0 kg 2 Akibat Beban Hidup

- Beban hidup (orang/alat) bekerja tiap titik simpul. PL = 100.0 kg 3 Akibat Beban Angin

- Angin tekan PWt = 10.4 x 4.00 = 41.6 kg - Angin hisap PWh = 20.8 x 4.00 = 83.2 kg PERHITUNGAN STATIKA DISELESAIKAN DENGAN PROGRAM SAP 2000 V.9

No Batang Panjang P No Batang Panjang P Ket. m kg m kg 1 1.30 COMB2 -8510.14 1' 1.30 COMB2 -8510.14 B a ta n g a ta s 2 1.30 COMB2 -8357.58 2' 1.30 COMB2 -8357.58 3 1.30 COMB2 -8244.18 3' 1.30 COMB2 -8244.18 4 1.30 COMB2 -7504.27 4' 1.30 COMB2 -7504.27 5 1.30 COMB2 -7089.33 5' 1.30 COMB2 -7089.33 6 1.30 COMB2 -7015.60 6' 1.30 COMB2 -7015.60 7 1.30 COMB2 -6022.45 7' 1.30 COMB2 -6022.45 8 1.30 COMB2 -5449.52 8' 1.30 COMB2 -5449.52 9 1.50 COMB4 5464.64 9' 1.50 COMB3 5994.59 10 1.50 COMB4 5734.77 10' 1.50 COMB4 6246.35 11 1.50 COMB4 5363.09 11' 1.50 COMB4 5792.04 12 1.50 COMB4 4957.68 12' 1.50 COMB4 5300.08 30 6.00 COMB4 3438.87 13 1.50 COMB4 1515.77 13' 1.50 COMB3 1411.20 14 1.50 COMB4 1838.09 14' 1.50 COMB3 1714.27 15 1.50 COMB4 2033.09 15' 1.50 COMB3 1896.20 16 1.50 COMB4 1310.13 16' 1.50 COMB3 1219.32 17 0.75 COMB3 -60.65 17' 0.75 COMB4 -92.19 B a ta n g d ia g o n a l 18 1.50 COMB2 -287.91 18' 1.50 COMB2 -287.91 19 1.50 COMB2 -559.12 19' 1.50 COMB2 -559.12 20 1.98 COMB4 416.65 20' 1.98 COMB3 379.77 21 2.25 COMB2 -899.49 21' 2.25 COMB2 -899.49 22 2.60 COMB4 506.77 22' 2.60 COMB3 464.89 23 3.00 COMB2 -1696.39 23' 3.00 COMB2 -1696.39 24 2.60 COMB4 354.23 24' 2.60 COMB3 330.48 25 2.25 COMB2 -731.51 25' 2.25 COMB2 -731.51 26 1.98 COMB4 198.84 26' 1.98 COMB3 183.89 27 1.50 COMB3 -295.45 27' 1.50 COMB4 -309.97 28 1.50 COMB2 -826.31 28' 1.50 COMB2 -826.31 kg/m2

Berat sendiri kuda-kuda (L+2) kg/m kg/m2

Berat sendiri kuda-kuda (L+2) kg/m

Output Case Output Case Btg baw ah Btg tarik miri ng

(15)

RSUD Sumbawa K-18 m - 15 29 0.75 COMB3 146.67 29' 0.75 COMB4 159.57 B a ta n g d ia g o n a l

(16)

RSUD Sumbawa K-18 m - 16

PERENCANAAN DIMENSI BATANG

Kesimpulan :

Gaya batang maksimum masing-masing kelompok batang adalah sebagai berikut : Batang atas : L = #REF! cm Nu = #REF! kg tekan No.1 Batang bawah : L = #REF! cm Nu = #REF! kg tarik No.10

Batang tarik mirin: L = #REF! cm Nu = #REF! kg tarik No.15 Batang diagonal : L = #REF! cm Nu = #REF! kg tekan No.22 : L = #REF! cm Nu = #REF! kg tarik No.23 BATANG ATAS Nu = #REF! kg L = #REF! cm Dicoba Profil : 2 L 55 x 55 x 6 Plat bhl = 0.6 cm = 2.08 cm A = 6.31 = 12.62 = 1.07 cm Ix = 17.3 ex = 1.56 cm Iy = 17.3 ey = 1.56 cm ix = 1.66 cm et = 1.86 cm iy = 1.66 cm Iygab = 46.98 fy = 2400.00 240 Mpa Cek tekuk lokal

= tidak tersedia

= = 12.91

b = 55 t = 6

 = = 9.1667 < Ok!! Estimasi jarak kopel

k = 1

≤ #REF! cm Jika direncanakan spasi kopel adalah ganjil (3 spasi) = #REF! cm < #REF! cm

Perencanaan jarak pelat kopel dengan memperhatikan syarat kestabilan elemen. = #REF! < #REF! (stabil)

Cek kelangsingan sumbu bahan x-x

= #REF! < 200 Ok!! i cm2 cm2 i cm4 cm4 cm4 kg/cm2 p r r L1 L1

200

f

y

b

t

k

.

L

1

i

1

0.75

k

.

L

x

i

x

λ

1

=

k

.

L

1

i

1

λ

x

=

k

.

L

x

i

x

(17)

RSUD Sumbawa K-18 m - 17

= #REF! < 200 Ok!!

λ

x

=

k

.

L

x

(18)

RSUD Sumbawa K-18 m - 18 Cek kelangsingan sumbu bebas bahan y-y

= 1.9294 cm

= #REF!

= #REF! < 200 Ok!! Cek kestabilan elemen

#REF! < 200 (stabil) = #REF! > = #REF! Ok = #REF! > = #REF! Ok Cek kestabilan batang ganda

Kelangsingan yang menentukan adalah = #REF!

Tekuk yang terjadi pada sumbu bahan = #REF! = #REF! = #REF! Nn = As x fcr = #REF! kg Nu ≤ ≤ #REF! kg #

Tekuk yang terjadi pada sumbu bebas bahan = #REF! = #REF! x 1.2 x 1iy 1.2 x 1iy 0.25 < cx < 1.2 kg/cm2 ø Nn 0.25 < cx < 1.2

i

y

=

Iy

gab

2 .

A

λ

y

=

k

.

L

y

i

y

λ

iy

=

λ

y2

+

m

2

λ

12

λ

1

=

k

.

L

1

i

1

λ

cx

=

λ

x

π

f

y

E

ω

=

1 . 43

1 . 6

0 . 67

λ

cx

f

cr

=

f

y

ω

ω

=

1 . 43

1 . 6

0 . 67

λ

cx y cr

f

f

λ

cy

=

λ

iy

π

f

y

E

(19)

RSUD Sumbawa K-18 m - 19 = #REF! kg/cm2 y cr

f

f

(20)

RSUD Sumbawa K-18 m - 20 Nn = As x fcr = #REF! kg Nu ≤ ≤ #REF! kg # BATANG BAWAH Nu = #REF! kg tarik L = #REF! cm Dicoba Profil : 2 L 50 x 50 x 6 Plat bhl = 0.6 cm = 1.89 cm A = 5.69 = 11.38 = 0.96 cm Ix = 12.8 ex = 1.45 cm Iy = 12.8 ey = 1.45 cm ix = 1.5 cm et = 1.75 cm iy = 1.5 cm Iygab = 37.85 fy = 2400.00 = 1.82 cm

Cek terhadap beban tarik

Nu ≤ ø = 0.90

Nn = Ae x fy

= 0.85 x 2A x fy = 23215.2 kg Nu ≤ 20893.68 kg

#REF! ≤ 20893.68 kg Ok!! Cek kelangsingan batang

= = #REF! ≤ 240 Ok!!

BATANG TARIK MIRING

Nu = #REF! kg L = #REF! cm Dicoba Profil : 2 L 45 x 45 x 5 Plat bhl = 0.6 cm = 1.7 cm A = 4.3 = 8.6 = 0.87 cm Ix = 7.83 ex = 1.28 cm Iy = 7.83 ey = 1.28 cm ix = 1.35 cm et = 1.58 cm iy = 1.35 cm Iygab = 24.17 fy = 2400.00 = 1.68 cm ø Nn i cm2 cm2 i cm4 cm4 cm4 kg/cm2 ø Nn i cm2 cm2 i cm4 cm4 cm4 kg/cm2 y cr

f

f

i

y

=

Iy

gab

2 .

A

λ

240

k

.

L

i

min

i

y

=

Iy

gab

2 .

A

(21)

RSUD Sumbawa K-18 m - 21 Nu ≤ ø = 0.90 Nn = Ae x fy = 0.85 x 2A x fy = 17544 kg Nu ≤ 15789.6 kg #REF! ≤ 15789.6 kg Ok!! Cek kelangsingan batang

= = #REF! ≤ 240 Ok!! BATANG DIAGONAL Nu = #REF! kg tekan L = #REF! cm Nu = #REF! kg tarik L = #REF! cm Dicoba Profil : 2 L 50 x 50 x 6 Plat bhl = 0.6 cm = 1.89 cm A = 5.69 = 11.38 = 0.96 cm Ix = 12.8 ex = 1.45 cm Iy = 12.8 ey = 1.45 cm ix = 1.5 cm et = 1.75 cm iy = 1.5 cm Iygab = 37.85 ø Nn i cm2 cm2 i cm4 cm4 cm4

i

y

=

Iy

gab

2 .

A

λ

240

k

.

L

i

min

(22)

RSUD Sumbawa K-18 m - 22

Cek tekuk lokal

= tidak tersedia

= = 12.91

b = 60 t = 5

 = = 12 < Ok!!

Estimasi jarak kopel

k = 1

≤ #REF! cm Jika direncanakan spasi kopel adalah ganjil = #REF! cm < #REF! cm

Perencanaan jarak pelat kopel dengan memperhatikan syarat kestabilan elemen. = #REF! < #REF! (stabil)

Cek kelangsingan sumbu bahan x-x

= #REF! < 200 Ok!! Cek kelangsingan sumbu bebas bahan y-y

= 1.8238 cm

= #REF!

= #REF! < 200 Ok!! Cek kestabilan elemen

#REF! < 200 (stabil) = #REF! > = #REF! Ok = #REF! > = #REF! Ok Cek kestabilan batang ganda

Kelangsingan yang menentukan adalah = #REF! p r r L1 L1x 1.2 x 1iy 1.2 x 1iy

200

f

y

b

t

k

.

L

1

i

1

0.75

k

.

L

x

i

x

λ

1

=

k

.

L

1

i

1 λx=k.Lx ix

i

y

=

Iy

gab

2 .

A

λ

y

=

k

.

L

y

i

y

λ

iy

=

λ

y2

+

m

2

λ

12

λ

1

=

k

.

L

1

i

1

(23)

RSUD Sumbawa K-18 m - 23 Tekuk yang terjadi pada sumbu bahan

= #REF! = #REF! = #REF! Nn = As x fcr = #REF! kg Nu ≤ ≤ #REF! kg #

Tekuk yang terjadi pada sumbu bebas bahan = #REF! = #REF! = #REF! Nn = As x fcr = #REF! kg Nu ≤ #REF! kN ≤ #REF! kg # cx > 1.2 kg/cm2 ø Nn cx > 1.2 kg/cm2 ø Nn

λ

cx

=

λ

x

π

f

y

E

f

cr

=

f

y

ω

f

cr

=

f

y

ω

λ

cy

=

λ

iy

π

f

y

E

ω

=

1. 25

λ

c2

ω

=

1. 25

λ

c2

(24)

RSUD Sumbawa K-18 m - 24 Cek terhadap gaya tarik

Nu = #REF! kg L = #REF! cm Dicoba Profil : 2 L 45 x 45 x 5 Plat bhl = 0.6 cm = 1.89 cm A = 4.3 = 8.6 = 0.96 cm Ix = 7.83 ex = 1.45 cm Iy = 7.83 ey = 1.45 cm ix = 1.35 cm et = 1.75 cm iy = 1.35 cm Iygab = 29.04 fy = 2400.00 = 1.84 cm Nu ≤ ø = 0.90 Nn = Ae x fy = 0.85 x 2A x fy = 17544 kg Nu ≤ 15789.6 kg #REF! ≤ 15789.6 kg Ok!! Cek kelangsingan batang

= = #REF! ≤ 240 Ok!!

Kesimpulan :

Dimensi gording :

Dimensi batang atas : 2L55.55.6 Dimensi batang bawah : 2L50.50.6 Dimensi btg tarik diag. : 2L50.50.6 Dimensi btg diagonal : 2L45.45.5 Pelat simpul tebal 60 mm

PERENCANAAN SAMBUNGAN

Direnc. memakai baut dimater 1/2 inch = 12.70 mm

Direnc. memakai baut dimater 5/8 inch = 15.87 mm (Batang atas) Kekuatan baut :

Kuat geser

Vd = =

Dengan :

= 0.5 untuk baut tanpa ulir pada batang geser = 0.4 untuk baut dengan ulir pada bidang geser = 0.75 adalah faktor reduksi

= Tegangan tarik putus baut

= Luas brutto penampang baut pada daerah tak berulir i cm2 cm2 i cm4 cm4 cm4 kg/cm2 ø Nn øf x Vn øf x r1 x fub x A b r1 øf fub Ab

i

y

=

Iy

gab

2 .

A

λ

240

k

.

L

i

min

(25)

RSUD Sumbawa K-18 m - 25 Kuat tumpu

Vd = =

Dengan :

= 0.75 adalah faktor reduksi

= Diameter baut nominal pada daerah tak berulir = Tebal pelat buhul

= Tegangan tarik putus yang terendah baut atau pelat d = 12.70 mm d = 15.87 mm = 6 mm = 3700 = 0.50 cm = 0.40 = 0.75 Kuat geser = 2812.23 kg sambuangan tampang 2 = 4391.34 kg sambuangan tampang 2 Kuat tumpu = 5074.92 kg sambuangan tampang 2 = 6341.65 kg sambuangan tampang 2 Jadi kekuatan baut berdasarkan kuat geser

øf x Rn 2.4 x øf x db x tp x fu øf db tb fu tb fu kg/cm2 tp r1 øf Vd Vd Vd Vd

(26)

RSUD Sumbawa K-18 m - 26 Perencanaan jumlah baut :

No Gaya, kg baut, bh No Gaya, kg baut, bh

1 -8510.14 2 1' -8510.14 2 2 -8357.58 2 2' -8357.58 2 3 -8244.18 2 3' -8244.18 2 4 -7504.27 2 4' -7504.27 2 5 -7089.33 2 5' -7089.33 2 6 -7015.60 2 6' -7015.60 2 7 -6022.45 2 7' -6022.45 2 8 -5449.52 2 8' -5449.52 2 9 5464.64 2 9' 5994.59 2 10 5734.77 2 10' 6246.35 2 11 5363.09 2 11' 5792.04 2 12 4957.68 2 12' 5300.08 2 30 3438.87 2 0 0.00 2 13 1515.77 2 13' 1411.20 2 14 1838.09 2 14' 1714.27 2 15 2033.09 2 15' 1896.20 2 16 1310.13 2 16' 1219.32 2 17 -60.65 2 17' -92.19 2 18 -287.91 2 18' -287.91 2 19 -559.12 2 19' -559.12 2 20 416.65 2 20' 379.77 2 21 -899.49 2 21' -899.49 2 22 506.77 2 22' 464.89 2 23 -1696.39 2 23' -1696.39 2 24 354.23 2 24' 330.48 2 25 -731.51 2 25' -731.51 2 26 198.84 2 26' 183.89 2 27 -295.45 2 27' -309.97 2 28 -826.31 2 28' -826.31 2 29 146.67 2 29' 159.57 2 Catatan :

Batang Atas dgn No. batang 1 s/d 8 dipakai baut dia 5/8 inch

(27)

RSUD Sumbawa K-18 m - 27

PERENCANAAN PERLETAKAN

VA = 4158 kg komb. 3 VB = 4173 kg komb. 3 HA = 720 kg komb. 3 PERLETAKAN SENDI VA = 4158 kg komb. 3 HA = 720 kg komb. 3 f'c = 20 kg f'c ijin = 0.25 f'c 5.00 Mpa = 50 fy = 2400

Luas Pelat A = VA/f'c beton = 83.16

Untuk kaki perletakan dipakai profil 2L50x50x6 (diambil sama dengan dimensi batang bawah sehingga lebar pelat 2 x 5 + 0.6 = 10.6 cm --> diapakai 15 cm

5.0 cm = siku profil

0.6 cm = jarak antara frofil Lebar = 15 cm

Panjang = 5.544 cm dipakai = 15 cm B x H = 225

f'c = V/A = 18.48 < 50

Tebal pelat yang diperlukan Ditinjau per cm lebar

c = 2.20 cm

Mu = =

= 44.722 kgcm = 0.0863 cm

Sangat tipis : dipakai sama dengan tebal pelat buhu= 6 mm 15 x 15 x 6 ANGKUR PERLETAKAN

Dipakai angkur baut 1/2 in = 12.7 mm

Yang dipakai sebagai dasar perhitungan adalah akibat geser H = 720 kg

Keguatan geser baut angkur Vd = 1406.11 kg (tampang satu) kg/cm2 kg/cm2 cm2 cm2 kg/cm2 kg/cm2 1/2 x q x c2 1/2 x f'c x c2

Jadi perletakan Sendi dipakai pelat dasar :

t

=

6

M

(28)

RSUD Sumbawa K-18 m - 28

Jadi jumlah angkur n = 0.512 buah (dipakai 2 buah) PERLETAKAN ROL

Dimensi pelat dasar rol diapaki sama dengan perletakan sendi karena gaya sama 15 x 15 x 6

(29)

Dicoba Profil : 2 L 65 x 65 x 7 Plat bhl = 0.7 cm = 2.47 cm A = 8.7 = 17.4 = 1.26 cm Ix = 33.4 ex = 1.85 cm Iy = 33.4 ey = 1.85 cm ix = 1.96 cm et = 2.20 cm iy = 1.96 cm Iygab = 88.14 fy = 2400.00 Dicoba Profil : 2 L 60 x 60 x6 Plat bhl = 0.6 cm = 2.29 cm A = 6.91 = 13.82 = 1.17 cm Ix = 22.8 ex = 1.69 cm Iy = 22.8 ey = 1.69 cm ix = 1.82 cm et = 1.99 cm iy = 1.82 cm Iygab = 58.37 fy = 2400.00 Dicoba Profil : 2 L 45 x 45 x 7 Plat bhl = 0.7 cm = 1.67 cm A = 5.86 = 11.72 = 0.87 cm Ix = 10.4 ex = 1.36 cm Iy = 10.4 ey = 1.36 cm ix = 1.33 cm et = 1.71 cm iy = 1.33 cm Iygab = 36.93 fy = 2400.00 Dicoba Profil : 2 L 50 x 50 x 7 Plat bhl = 0.7 cm = 1.88 cm A = 6.56 = 13.12 = 0.96 cm Ix = 14.6 ex = 1.49 cm Iy = 14.6 ey = 1.49 cm ix = 1.49 cm et = 1.84 cm iy = 1.49 cm Iygab = 47.40 fy = 2400.00 Dicoba Profil : 2 L 50 x 50 x 6 i cm2 cm2 i cm4 cm4 cm4 kg/cm2 i cm2 cm2 i cm4 cm4 cm4 kg/cm2 i cm2 cm2 i cm4 cm4 cm4 kg/cm2 i cm2 cm2 i cm4 cm4 cm4 kg/cm2

(30)

Plat bhl = 0.6 cm = 1.89 cm A = 5.69 = 11.38 = 0.96 cm Ix = 12.8 ex = 1.45 cm Iy = 12.8 ey = 1.45 cm ix = 1.5 cm et = 1.75 cm iy = 1.5 cm Iygab = 37.85 fy = 2400.00 Dicoba Profil : 2 L 45 x 45 x 5 Plat bhl = 0.6 cm = 1.7 cm A = 4.3 = 8.6 = 0.87 cm Ix = 7.83 ex = 1.28 cm Iy = 7.83 ey = 1.28 cm ix = 1.35 cm et = 1.58 cm iy = 1.35 cm Iygab = 24.17 fy = 2400.00 i cm2 cm2 i cm4 cm4 cm4 kg/cm2 i cm2 cm2 i cm4 cm4 cm4 kg/cm2

(31)

PERHITUNGAN BEBAN BALOK

A. PERATAAN BEBAN

CONTOH Pelat UKURAN 6.00 m x 12.00 m Pemerataan Beban Pelat Type 1

L = 8.00 m lx= 4 m

L/2 = 4.00 m ly= 8 m

a = 2.00 m

b = 2.00 m

1. Diagram bidang pembebanan awal

= luas segitiga = 0.500 x 2.000 x 2.000 = 2.000 = luas segiempat = 2.000 x 2.000 = 4.000

= + = 6.00 m²

= ………1

14.667

2. Diagram bidang setelah merata (beban pelat ekivalen) =

= 8.000 ………. 2

Pers. 1 = Pers. 2

heq = 1.833 m Pemerataan Beban Pelat Type 2

Perataan beban akibat pelat (khusus pelat dua arah) dimaksudkan untuk

menyederhanakan perhitungan pembebanan portal sedemikian rupa sehingga beban merata tersebut eqivalen dengan beban pelat aktualnya. Selengkapnya diuraikan seprti contoh dibawah ini.

w1 w2 RA W1 W2 Mc1 RA (L/2) - W1 (a/3 + b) - W2 (b/2) m3 Mc2 1/8 x heq x L2 heq . m2

(32)

L = 4.000 m L/2 = 2.000 m a = 2.000 m

1. Diagram bidang pembebanan awal

w = luas segitiga = 0.500 x 2.000 x 2.000 = 2.000

= w = 2 m²

=

= 2.667 ……..………. 1

2. Diagram bidang pembebanan setelah merata (beban pelat eqivalen) = = 2.000 ………. 2 Pers. 1 = Pers. 2 heq = 1.333 m Bentuk L L/2 a b w1 w2 m m m m 6 Travesium 6.000 3.000 2.000 1.000 2.000 2.000 7.667 4.500 4 Segitiga 4.000 2.000 2.000 0.000 2.000 0.000 2.667 2.000 4 Travesium 4.000 2.000 1.500 0.500 1.125 0.750 2.438 2.000 3 Segitiga 3.000 1.500 1.500 0.000 1.125 0.000 1.125 1.125 B PERHITUNGAN PEMBEBANAN Pelat Lantai = 4.16 = 2.50 PEMBEBANAN PORTAL PORTAL A Balok 1 Dimensi Balok 30 x 50 a. Beban Pelat = 4.160 x 1.704 = 7.087 KN/m = 4.160 x 1.704 = 7.087 KN/m b. Beban dinding = 0.15 x 3.50 x 17 = 8.925 KN/m = 23.10 kN/m c. Beban hidup lantai = 2.50 x 1.704 = 4.259 KN/m

RA

Mc1 RA (L/2) - w(a/3) m3

Mc2 1/8 heq L2

heq . m2

Dengan cara yang sama, maka perataan beban eqivalen Pelat disajikan dalam tabel dibawah ini DIMENSI PELAT Mc1 Mc2 m2 m2 m3 m3 qDL kN/m2 qLL kN/m2 Beban mati qD1

(33)

= 2.50 x 1.704 = 4.259 KN/m = 8.52 kN/m Balok 2 Dimensi Balok 30 x 40 a. Beban Pelat = 4.160 x 1.000 = 4.160 KN/m = 4.160 x 1.000 = 4.160 KN/m b. Beban dinding = 0.15 x 3.50 x 17 = 8.925 KN/m = 17.25 kN/m c. Beban hidup lantai = 2.50 x 1.000 = 2.500 KN/m

= 2.50 x 1.000 = 2.500 KN/m = 5.00 kN/m Balok sloop Dimensi Balok 20 x 20 a. Beban dinding = 0.15 x 3.50 x 17 = 8.925 KN/m = 8.93 kN/m

PORTAL MEMANJANG (TENGAH) Balok A = B = C = D = F = G = H Modul Bentang 4.00 m Dimensi Balok 20x30 a. Beban Pelat = 4.160 x 1.333 = 5.547 KN/m = 4.160 x 1.219 = 5.070 KN/m b. Beban dinding = 0.15 x 3.50 x 17 = 8.925 KN/m = 19.54 KN/m c. Beban hidup lantai = 2.50 x 1.333 = 3.333 KN/m

= 2.50 x 1.219 = 3.047 KN/m = 6.38 KN/m Berat sendiri balok tidak masuk dalam perhitungan pembebanan, karena masuk otomatis dalam program

C PERHITUNGAN BEBAN GEMPA

PERHITUNGAN BERAT BANGUNAN

Berat bangunan dihitung per pias portal, karena portal seragam.

Gaya geser gempa diperhitungkan bekerja sebagai gaya horizontal pada masing-masing portal Beban hidup qL1 Beban mati qD1 Beban hidup qL1 Beban mati qD1 Beban mati qD1 Beban hidup qL1 1/2(h2+t) t

(34)

Beban gempa dihitung berdasarkan pias portal yang ditinjau Beban maksimum diambil pada portal A

PORTAL MELINTANG BERAT BAGIAN ATAP

- Berat kuda-kuda baja = 0.25 x 15.00 x 34.0 x 1.2 = 153.0 - Berat atap Genting atap K-K = 0.10 x 15.00 x 34.0 x 1.6 = 81.6 - Berat balok ring/ikat (20/25) = 0.25 x 0.25 x 34 x 4 x 24 = 204.0 - Berat balok ring/ikat (20/25) = 0.25 x 0.25 x 15 x 11 x 24 = 247.5

- Beban hidup = 1.00 x 12.00 x 2.0 = 24.0

- Kolom atas 30/30 = 0.30 x 0.30 x 2.0 x 36 x 24 = 155.5 Wa = 865.6 BERAT BAGIAN LANTAI

- Plat lantai = 4.16 x 32.00 x 15 x 1 = 2,196

- Beban hidup lantai (reduksi 3 = 2.50 x 32.00 x 15 x ### = 840.0 - Kolom atas 30/30 = 0.30 x 0.30 x 2 x 36 x 24 = 155.5 - Kolom bawah 40/40 = 0.40 x 0.40 x 2 x 36 x 24 = 276.5 - Berat balok melintang (30/50) = 0.30 x 0.50 x 15 x 8 x 24 = 432.0 - Berat balok memanjang (20/3 = 0.20 x 0.30 x 32 x 4 x 24 = 184.3 W2 = 4085 REKAP BEBAN TOTAL

- Beban total (Wt) = 4,950.4 KN TOTAL BEBAN HORIZONTAL

Total Gaya Horizontal (V) = C . I . Wt / R

= 448.45 KN

T = : H = 10 = 0.337 detik

(dari garfik wilayah 3 didapat kofisien gempa 0.55) dimana : 0.06 x H 0.75 1/2(h2+t) 1/2(h1+h2) F1 F2

Gbr. Distribusi beban gempa h1

h2 t

(35)

C = 0.55 untuk jenis tanah sedang zona 3 I = 1.4 faktor fungsi gedung

R = 8.5 faktor reduksi gempa (daktail penuh)

Gaya Gempa Per portal hi wi hi x wi Fi F1 = 14.6 kN 10.00 865.62 8656.20 117.05 F2 = 41.4 kN

6.00 4084.80 24508.80 331.40 33165.00

Beban join akibat berat atap

= 234.6 : 8 = 29 kN

= 24.0 : 8 = 3.0 kN

 wi x hi

PD PL

(36)

m² m² menyederhanakan perhitungan pembebanan portal sedemikian rupa sehingga beban merata tersebut eqivalen dengan beban pelat aktualnya. Selengkapnya diuraikan seprti

(37)

m² m 1.704 1.333 1.219 1.000 KN/m KN/m KN/m kN/m KN/m Dengan cara yang sama, maka perataan beban eqivalen Pelat disajikan dalam tabel

(38)

KN/m kN/m KN/m KN/m KN/m kN/m KN/m KN/m kN/m KN/m kN/m KN/m KN/m KN/m KN/m KN/m KN/m KN/m Berat sendiri balok tidak masuk dalam perhitungan pembebanan, karena masuk otomatis

(39)

masing-153.0 KN 81.6 KN 204.0 KN 247.5 KN 24.0 KN 155.5 KN 865.6 KN 2,196 KN 840.0 KN 155.5 KN 276.5 KN 432.0 KN 184.3 KN 4085 KN

(40)
(41)

PERENCANAAN KUDA-KUDA BAJA

DATA-DATA TEKNIS

1 Bentang = 15 m

Tinggi rangka = 5.83 m

Kemiringan Atap = 30 derajat

Jarak Kuda-Kuda = 6 m

Mutu Baja BJ34 = Fy = 210 Mpa Fu = 340 Mpa

Atap = Genteng

2 Ketentuan-ketentuan lain yang digunakan dalam perhitungan menurut Peraraturan Muatan Indonesia (PMI 1983)

3 Tata Cara Perencanaan Struktur Baja untuk Bangunan Gedung (SNI 03-1729-2002)

4 Perencanaan meliputi : Analisa Struktur

Perhitungan Gording Perhitungan gaya batang Perencanaan dimensi batang Perencanaan Sambungan

PEMBEBANAN YANG DIPERHITUNGKAN 1 Beban Mati

Berat sendiri atap Berat sendiri gording Berat sendiri kuda-kuda 2 Beban Hidup

Beban hidup di atap yang ditimbulkan selama perawatan oleh pekerja, peralatan, dan material, atau selama penggunaan biasa oleh orang atau benda bergerak diambil sebesar P = 100 kg

3 Beban Angin

Beban angin ditinjau dari kanan dan kiri yang bekerja tegak lurus bidang atap

PERHITUNGAN GORDING Gording dipangaruhi oleh :

a Beban mati yaitu berat sendiri atap b Beban hidup, yaitu beban orang/alat

c Beban angin, yaitu angin muka (tekan) dan angin belakang (hisap)

Gording dipasang pada setiap titik buhul atau ada dipasang antara titik buhul

Jarak Gording = 1.73 m

Jarak Kuda-Kuda = 6.00 m

Berat sendiri penutup atap = 60.00 (genting + reng dan usuk) Beban Hidup, P = 100.00 kg

(42)

Tekanan angin, W = 40.00 PEMBEBANAN

Beban Mati

Berat sendiri atap = 60.0 x 1.73 = 103.8 kg/m

Berat sendiri gording = = 21.35 kg/m

qD = 125.2 kg/m

Beban Hidup = PL = 100.0 kg

Beban Angin

Muka angin (tekan) : C = = 0.20

Belakang Angin (hisap) : C = -0.40 Sehingga beban angin menjadi :

Angin tekan = C x W x Jarak gording qW = 13.84 kg/m

Angin hisap = C x W x Jarak gording qW = 27.68 kg/m

dalam mendesain gording yang ditinjau adalah angin tekan momen-momen pada gording

pada arah sumbu lemah dipasang trestank pada 1/4 bentang sehingga,

Ly = 1/4 X jarak antar kuda-kuda Ly = 1/4 X 6

= 1.500 m = 150 cm akibat beban mati

berat total q = 125.2 kgm qx = q cos α = 125.2 cos 30 = 108.38 kg/m qy = q sin α = 125.2 sin 30 = 62.58 kg/m Mx = 1/8 qx Lx^2 = 0,125 x 108.38 x 6 ^2 = 487.724 kgm My = 1/8 qy Ly^2 = 0,125 x 62.58 x 1.5 ^2 = 17.599 kgm

Akibat beban hidup

P = 100 kg ( berdasarkan PPIVG )

kg/m2

Koefisien angin dengan sudut  < 600, diiperoleh koefisien angin (PMI 1983) :

(43)

Mx = 1/4 ( P cos α ) Lx = 0.25 x 100 cos30 x 6 = 130 kgm My = 1/4 ( P cos α ) Lx = 0.25 x 100 sin 30 x 1.5 = 18.75 kgm

Akibat beban angin

Karena beban angin bekerja tegak lurus sumbu x sehingga hanya ada Untuk angin tekan : Mx = 1/8 x Wtekan x Lx^2

= 0.13 x ### x 6 ^2 = 62 kgm Mx = 1/8 x Whisap x Lx^2 = 0.13 x ### x 6 ^2 = 125 kgm Kombinasi Pembebanan

Berdasarkan beban yang bekerja pada gording dan rangka baja maka harus mampu memikul semua kombinasi pembebanan di bawah ini :

1 1.4 D 2 1.2 D + 1.6 L + 0.5 (La atau H) 3 4 5 6 Keterangnan :

D Adalah baban mati yang diakibatkan oleh berat konstuksi permanen, termasuk dinding, lantai, atap, plafon, partisi tetap, tangga, dan peralatan layan tetap

L Adalah beban hidup yang ditimbulkan oleh penggunaan gedung termasuk kejut, tetapi tidak termasuk beban lingkungan seperti angin, hujan, dll. La Adalah beban hidup di atap yang yang ditimbulakan selama perawatan oleh

pekerja, peralatan, dan material, atau selama penggunaan biasa oeleh orang dan benda bergerak.

H Adalah beban hujan, tidak termasuk yang diakibatkan genagan air. W Adalah beban angin

E Adalah beban gempa, yang ditentukan menurut SNI 03-1726-1989, atau penggantinya.

Dengan L =

Kekecualian : Faktor beban L didalam kombinasi pembebanan pada persamaan nomor 3, 4, dan 5 harus sama dengan 1.0 untuk garasi parkir, daerah yang di gunakan untuk pertemuan umum, dan semua daerah dimana beban hidup lebih

1.2 D + 1.6 (La atau H) + ( L atau 0.8 W) 1.2 D + 1.3W + L + 0.5 (La atau H) 1.2 D 1.0 E +  L

0.9 D 1.3 W atau 1.0 E)

(44)

besar dari 5 kPa

Pada perencanaan kuda-kuda dipakai adalah sebagai berikut : 1 1.4 D

2 1.2 D + + 0.5 La 3

4

Kesimpulan

Akibat beban mati qD = 125.2 kg/m Akibat beban hidup PL = 100.0 kg Akibat beban angin qW = 13.8 kg/m Momen Maksimum

L = 6.00 m

M maks beban terpusat = 1/4 P L MD = 487.724 kgm

ML = 129.90 kgm

MW = 62.28 kgm

Kombinasi momen maksimum : Komb. 1 682.81 kgm

Komb. 2 890.66 kgm Mux = 890.66 X sin 30 = 445 kgm Komb. 3 731.18 kgm Muy = 890.66 x cos 30 = 771 kgm Komb. 4 861.09 kgm

DIMENSI GORDING Syarat :

< 1 Dicoba profil C kait 180x75X7X10,5

b = 180 cm Zx= 177723 mm3 h = 75 cm Zy= 52626 mm3 A = 27.2 Ix = 1380 Iy = 131 Sx = 153.33 Sy = 24.39 qprofil = 21.35 kg/m ASUMSIKAN PENAMPANG KOMPAK

Mnx = Zx x Fy = ### x 210 = 37321830 Nmm 1.2 D + 1.6 La + 0.8 W

1.2 D + 1.3W + 0.5 La

M maks beban merata = 1/8 q L2

cm2

cm4

cm4

cm3

(45)

Mny = Zy x Fy = 52626 x 210 = 11051460 Nmm KONTROL : Mny + Muy < 1 Ө x Mnx Ө x Mny 445.32975 x 10^4 + 771.33375 x 10^4 < 1 0.9 x 37321830 0.9 x 11051460 0.90807655 < 1 Ok!! KONTROL LENDUTAN Py = 50 kg Px = 86.603 kg qy = 62.58 kg/m qx = 108.38 kg/m E = 2000000 E = 2000000 Ix = 1380 Iy = 131 L = 600 cm L = 150 cm = 0.383 + 0.0815 = 0.464 cm < L/250 ### cm Ok!! = 0.027 + 0.023241378 = 0.051 cm < L/250 = ### cm Ok!!  = + = 0.051

^2

+ 0.464 ^2 = 0.4669

PERHITUNGAN BEBAN RANGKA KUDA-KUDA

kg/cm2 kg/cm2 cm3 cm3 yxx^2y^2 y x P Px = Psin A Py = Pcos A A A y x P Px = Psin A Py = Pcos A A A 4 3 5 384 48 qx L Px L E Iy E Iy         3 4 5 384 48 y x P L q L y E I E I x         4 3 5 384 48 qx L Px L E Iy E Iy        

(46)

Akibat Berat sendiri (Beban Mati)

1 Gaya-gaya akibat berat sendiri bekerja pada simpul batang tepi atas diakibatkan oleh :

- Berat sendiri atap = 60.00

- Berat sendiri gording = 21.35 kg/m - Berat sendiri Kuda-kuda :

Profil L 110 x 110 x 12 = 19.7 kg/m Profil L 60 x 60 x 10 = 8.69 kg/m Profil L 50 X 50 X 5 = 3.77 kg/m Besar gaya tiap titik simpul (P)

- Berat sendiri atap = ### x 1.73 x 6.00 = 622.8 - Berat sendiri gording = 21.35 x 6.00 = 128.1 - Berat sendiri kuda-kuda :

Profil 2L 110 x 110 x 12 = 19.70 x 2 x 21 = 818.9 Profil 2L 60 x 60 x 10 = 8.69 x 2 x 17 = 301.0 Profil 2L 50 X 50 X 5 = 3.77 x 2 x 0 = 0.0

per titik simpul = 53.3

- Berat alat sambung = 0.25 x 53.3 = 13.3

PD = 817.6 Akibat Beban Hidup

2 - Beban hidup (orang/alat) bekerja tiap titik simpul. PL = 100.0 Akibat Beban Angin

3 - Angin tekan PWt = ### x 6.00 = 83.0

- Angin hisap PWh = ### x 6.00 = 166.1

PERHITUNGAN STATIKA DISELESAIKAN DENGAN PROGRAM SAP 2000 V.9

No Batang Panjang P Panjang P Ket.

m kg m kg 12 1.92 COMB4 1018.98 21 1.67 COMB3 40386.9 13 1.92 COMB3 10620.24 22 1.92 COMB3 43894.68 14 1.92 COMB3 19400.4 23 1.92 COMB3 40253.28 15 1.92 COMB3 27549.18 24 1.92 COMB3 35707.14 16 1.92 COMB3 34147.56 25 1.92 COMB3 30260.34 17 1.92 COMB3 39499.5 26 1.92 COMB3 23907.78 18 1.92 COMB3 43610.1 27 1.92 COMB3 16654.56 19 1.92 COMB3 46474.26 28 1.92 COMB3 8497.62 20 1.67 COMB3 41650.68 29 1.92 COMB1 635.46 30 1.92 COMB3 757.86 40 1.92 COMB3 -26225.22 31 1.92 COMB3 -9608.4 41 1.92 COMB3 -46030.56 32 1.92 COMB3 -18730.3 42 1.92 COMB3 -43363.26 33 1.92 COMB3 -26608.7 43 1.92 COMB3 -39791.22 34 1.92 COMB3 -33241.8 44 1.92 COMB3 -35318.52 35 1.92 COMB3 -38632.5 45 1.92 COMB3 -29940.06 36 1.92 COMB3 -42774.7 46 1.92 COMB3 -23659.92 37 1.92 COMB3 -45676.6 47 1.92 COMB3 -16477.08 kg/m2 Output

Case BatangNo Output Case

Bata ng b awah Bata ng a tas

(47)

38 1.92 COMB3 -47332.1 48 1.92 COMB3 -8390.52 39 1.92 COMB3 -26172.2 49 1.92 COMB1 635.46 50 2.08 COMB3 -672.18 72 1.68 COMB4 2734.62 51 1.20 COMB3 -7217.52 73 1.20 COMB4 -2313.36 52 1.68 COMB3 9038.22 74 1.68 COMB4 3245.64 53 1.20 COMB3 -6441.3 75 1.20 COMB3 -2836.62 54 1.68 COMB3 7948.86 76 1.68 COMB3 3975.96 55 1.20 COMB3 -5666.1 77 1.20 COMB3 -3394.56 56 1.68 COMB3 6860.52 78 1.68 COMB3 4765.44 57 1.20 COMB3 -4888.86 79 1.20 COMB3 -3962.7 58 1.68 COMB3 5772.18 80 1.68 COMB3 5555.94 59 1.20 COMB3 -4116.72 81 1.20 COMB3 -4521.66 60 1.68 COMB3 4682.82 82 1.68 COMB3 6346.44 61 1.20 COMB3 -3335.4 83 1.20 COMB3 -5086.74 62 1.68 COMB3 3594.48 84 1.68 COMB3 7135.92 63 1.20 COMB3 -2564.28 85 1.20 COMB3 -5648.76 64 1.68 COMB3 2506.14 86 1.68 COMB3 7926.42 65 1.20 COMB3 -1785 87 1.20 COMB1 -6212.82 66 1.68 COMB3 1416.78 88 2.08 COMB1 -550 67 1.20 COMB3 23036.7 68 2.05 COMB3 -22618.5 69 2.16 COMB3 25521.42 70 2.05 COMB3 -21059.94 71 1.20 COMB3 21608.7 s

PERENCANAAN DIMENSI BATANG

Kesimpulan :

Gaya batang maksimum masing-masing kelompok batang adalah sebagai berikut : : L = 192.00 cm Nu = 47332 kg tekan Batang atas : L = 192.00 cm Nu = 46474 kg tarik Batang bawah : L = 168.35 cm Nu = 9038 kg tarik Batang tengah L = 120.00 cm Nu = 7218 kg tekan

: L = 216.00 cm Nu = 25521 kg tarik L = 205.00 cm Nu = -22619 kg tekan BATANG ATAS = 47332 kg Nu = 192 cm L 2 L 110 x 110 x 12 Dicoba Pro= 1.2 cm 1 = 4.21 cm Plat bhl = 25.1 = 50.2 = 2.15 cm i cm2 cm2 iBata ng te ngah 1

(48)

A = 280 ex = 3.15 cm Ix = 280 ey = 3.15 cm Iy = 3.34 cm et = 3.75 cm ix = 3.34 cm Iygab = 712.62 iy fy = 2400.00 240 Mpa Cek te= tidak tersedia

= = 12.91

b = 55 t = 6

= = 9.1667 < Ok!!

Estimasi jarak kopel

k = 1

≤ 92.69461 cm Jika direncanakan spasi kopel adalah ganjil (3 spasi) = 64 cm < 92.695 cm

Perencanaan jarak pelat kopel dengan memperhatikan syarat kestabilan elemen. = 29.767 < 64 (stabil)

Cek kelangsingan sumbu bahan x-x

= 57.485 < 200 Ok!!

Cek kelangsingan sumbu bebas bahan y-y

= 3.7677 cm

= 50.959

= 59.017 < 200 Ok!!

Cek kestabilan elemen

29.76744 < 200 (stabil) cm4 cm4 cm4 kg/cm p r r L1 L1

200

f

y

b

t

k

.

L

1

i

1

0 . 75

k

.

L

x

i

x

λ

1

=

k

.

L

1

i

1

λ

x

=

k

.

L

x

i

x

i

y

=

Iy

gab

2 .

A

λ

y

=

k

.

L

y

i

y

λ

iy

=

λ

y2

+

m

2

λ

12

λ

1

=

k

.

L

1

i

1

200

f

y

b

t

k

.

L

1

i

1

0 . 75

k

.

L

x

i

x

λ

1

=

k

.

L

1

i

1

λ

x

=

k

.

L

x

i

x

i

y

=

Iy

gab

2 .

A

λ

y

=

k

.

L

y

i

y

λ

iy

=

λ

y2

+

m

2

λ

12

λ

1

=

k

.

L

1

i

1

(49)

= 57.485 > = 35.721 Ok

= 59.017 > = 35.721 Ok

CeKelangsingan yang menentukan adalah = 59.01667135

Tekuk yang terjadi pada sumbu bahan = 0.6339 = 1.2167 = 1973 Nn = As x fcr = 99022.06 kg Nu ≤ ≤ 89119.86 kg > Nu …….Ok!!

Tekuk yang terjadi pada sumbu bebas bahan = 0.6508 = 1.2285 = 1954 Nn = As x fcr = 98068.72 kg Nu ≤ ≤ 88261.84 kg > Nu …….Ok! BATANG BAWAH = 46474 kg tarik Nu = 192 cm L 2 L 110 x 110 x 12x 1.2 x 1iy 1.2 x 1iy 0.25 < cx < 1.2 kg/cm2 ø Nn 0.25 < cx < 1.2 kg/cm2 ø Nn

λ

1

=

k

.

L

1

i

1

λ

cx

=

λ

x

π

f

y

E

ω

=

1 . 43

1 . 6

0 . 67

λ

cx

f

cr

=

f

y

ω

ω

=

1 . 43

1 . 6

0 . 67

λ

cx y cr

f

f

λ

cy

=

λ

iy

π

f

y

E

λ

1

=

k

.

L

1

i

1

λ

cx

=

λ

x

π

f

y

E

ω

=

1 . 43

1 . 6

0 . 67

λ

cx

f

cr

=

f

y

ω

ω

=

1 . 43

1 . 6

0 . 67

λ

cx y cr

f

f

λ

cy

=

λ

iy

π

f

y

E

(50)

Dicoba Pro= 1.2 cm = 4.21 cm Plat bhl = 25.1 = 50.2 = 2.15 cm A = 280 ex = 3.15 cm Ix = 280 ey = 3.15 cm Iy = 3.34 cm et = 3.75 cm ix = 3.34 cm Iygab = 712.62 iy fy = 2400.00 = 3.77 cm CeNu ≤ ø = 0.90 Nn = Ae x fy = 0.85 x 2A x fy = 102408 kg Nu ≤ 92167.2 kg 46474.26 ≤ 92167.2 kg Ok!!

Cek kelangsingan batang

= = 57.485 ≤ 240 Ok!! BATANG TENGAH = 7218 kg tekan Nu = 120.00 cm L = 9038 kg tarik Nu = 168.35 cm L 2 L 50 x 50 x 5 Dicoba Pro= 1.2 cm = 1.9 cm Plat bhl = 4.8 = 9.6 = 0.98 cm A = 11 ex = 1.4 cm Ix = 11 ey = 1.4 cm Iy = 1.51 cm et = 2.00 cm ix = 1.51 cm Iygab = 41.42 iy

Cek te= tidak tersedia

= = 12.91 b = 50 t = 9 = = 5.5556 < Ok!!  i cm2 cm2 i cm4 cm4 cm4 kg/cm ø Nn i cm2 cm2 i cm4 cm4 cm4 p r r

i

y

=

Iy

gab

2 .

A

λ

240

k

.

L

i

min

200

f

y

b

t

i

y

=

Iy

gab

2 .

A

λ

240

k

.

L

i

min

200

f

y

b

t

(51)

Estimasi jarak kopel

k = 1

≤ 58.4106 cm Jika direncanakan spasi kopel adalah ganjil = 40 cm < 58.411 cm

Perencanaan jarak pelat kopel dengan memperhatikan syarat kestabilan elemen. = 40.816

Cek kelangsingan sumbu bahan x-x

= 79.47 < 200 Ok!!

Cek kelangsingan sumbu bebas bahan y-y

= 2.0772 cm

= 57.771

= 70.735 < 200 Ok!!

Cek kestabilan elemen

40.81633 < 200 (stabil) = 79.47019868 > = 48.98 Ok

= 70.74 > = 48.98 Ok

CeKelangsingan yang menentukan adalah = 70.73535621

Tekuk yang terjadi pada sumbu bahan = 0.8763 L1 L1x 1.2 x 1iy 1.2 x 1iycx > 1.2 1 1 1

.

i

L

k

1 1 1

.

i

L

k

k

.

L

1

i

1

0 . 75

k

.

L

x

i

x λx=k.Lx ix

i

y

=

Iy

gab

2 .

A

λ

y

=

k

.

L

y

i

y

λ

iy

=

λ

y2

+

m

2

λ

12

λ

1

=

k

.

L

1

i

1

λ

cx

=

λ

x

π

f

y

E

k

.

L

1

i

1

0 . 75

k

.

L

x

i

x λx=k.Lx ix

i

y

=

Iy

gab

2 .

A

λ

y

=

k

.

L

y

i

y

λ

iy

=

λ

y2

+

m

2

λ

12

λ

1

=

k

.

L

1

i

1

λ

cx

=

λ

x

π

f

y

E

(52)

= 0.9598 = 2500 Nn = As x fcr = 24003.93 kg Nu ≤ ≤ 21603.54 kg > Nu …….Ok! Tekuk yang terjadi pada sumbu bebas bahan

= 0.78 = 0.7604 = 3156 Nn = As x fcr = 30298.27 kg Nu ≤ 7218 kN ≤ 27268.45 kg > Nu …….Ok!

Cek terhadap gaya tarik

= 9038 kg Nu = 168.35 cm L 2 L 50 x 50 x 5 Dicoba Pro= 1,2 cm = 1.9 cm Plat bhl = 4.8 = 9.6 = 0.98 cm A = 11 ex = 1.4 cm Ix = 11 ey = 1.4 cm Iy = 1.51 cm et = 2.00 cm ix = 1.51 cm Iygab = 41.42 iy fy = 2400.00 = 2.08 cm Nu ≤ ø = 0.90 Nn = Ae x fy = 0.85 x 2A x fy = 19584 kg Nu ≤ 17625.6 kg 9038.22 ≤ 17625.6 kg Ok!! kg/cm2 ø Nn cx > 1.2 kg/cm2 ø Nn i cm2 cm2 i cm4 cm4 cm4 kg/cm ø Nn

f

cr

=

f

y

ω

f

cr

=

f

y

ω

λ

cy

=

λ

iy

π

f

y

E

i

y

=

Iy

gab

2 .

A

ω

=

1. 25

λ

c2

ω

=

1. 25

λ

c2

f

cr

=

f

y

ω

f

cr

=

f

y

ω

λ

cy

=

λ

iy

π

f

y

E

i

y

=

Iy

gab

2 .

A

ω

=

1. 25

λ

c2

ω

=

1. 25

λ

c2

(53)

BATANG TENGAH= -22619 kg tekan Nu = 205.00 cm L = 25521 kg tarik Nu = 216.00 cm L 2 L 110 x 110 x 12 Dicoba Pro= 1.2 cm = 4.21 cm Plat bhl = 25.1 = 50.2 = 2.15 cm A = 280 ex = 3.15 cm Ix = 280 ey = 3.15 cm Iy = 3.34 cm et = 3.75 cm ix = 3.34 cm Iygab = 712.62 iy

Cek te= tidak tersedia

= = 12.91

b = 50 t = 9

= = 5.5556 < Ok!!

Estimasi jarak kopel

k = 1

≤ 98.97081 cm Jika direncanakan spasi kopel adalah ganjil = 32.99027 cm < 98.971 cm

Perencanaan jarak pelat kopel dengan memperhatikan syarat kestabilan elemen. = 15.344

Cek kelangsingan sumbu bahan x-x

= 61.377 < 200 Ok!!

Cek kelangsingan sumbu bebas bahan y-y

= 3.7677 cm i cm2 cm2 i cm4 cm4 cm4 p r r L1 L1 1 1 1

.

i

L

k

1 1 1

.

i

L

k

200

f

y

b

t

k

.

L

1

i

1

0 . 75

k

.

L

x

i

x

λ

x

=

k

.

L

x

i

x

i

y

=

Iy

gab

2 .

A

200

f

y

b

t

k

.

L

1

i

1

0 . 75

k

.

L

x

i

x

λ

x

=

k

.

L

x

i

x

i

y

=

Iy

gab

2 .

A

(54)

= 3.7677 cm

= 54.41

= 56.532 < 200 Ok!!

Cek kestabilan elemen

15.34431 < 200 (stabil) = 61.37724551 > = 18.413 Ok

= 56.53 > = 18.413 Ok

CeKelangsingan yang menentukan adalah = 56.53210573

Tekuk yang terjadi pada sumbu bahan = 0.6768 = 0.5725 = 4192 Nn = As x fcr = 210430.5 kg Nu ≤ ≤ 189387.4 kg Ok!! Tekuk yang terjadi pada sumbu bebas bahan

= 0.6234 = 0.4857 x 1.2 x 1iy 1.2 x 1iycx > 1.2 kg/cm2 ø Nn cx > 1.2

i

y

=

Iy

gab

2 .

A

λ

y

=

k

.

L

y

i

y

λ

iy

=

λ

y2

+

m

2

λ

12

λ

1

=

k

.

L

1

i

1

λ

cx

=

λ

x

π

f

y

E

f

cr

=

f

y

ω

f

cr

=

f

y

ω

λ

cy

=

λ

iy

π

f

y

E

ω

=

1. 25

λ

c2

ω

=

1. 25

λ

c2

i

y

=

Iy

gab

2 .

A

λ

y

=

k

.

L

y

i

y

λ

iy

=

λ

y2

+

m

2

λ

12

λ

1

=

k

.

L

1

i

1

λ

cx

=

λ

x

π

f

y

E

f

cr

=

f

y

ω

f

cr

=

f

y

ω

λ

cy

=

λ

iy

π

f

y

E

ω

=

1. 25

λ

c2

ω

=

1. 25

λ

c2

(55)

= 4941

Nn = As x fcr

= 248046.5 kg

Nu ≤

≤ 223241.9 kg Ok!!

Cek terhadap gaya tarik

= 25521 kg Nu = 216.00 cm L 2 L 60 x 60 x 10 Dicoba Pro= 1.2 cm = 2.23 cm Plat bhl = 11.1 = 22.2 = 1.15 cm A = 34.9 ex = 1.85 cm Ix = 34.9 ey = 1.85 cm Iy = 1.78 cm et = 2.45 cm ix = 1.78 cm Iygab = 136.82 iy fy = 2400.00 = 2.48 cm Nu ≤ ø = 0.90 Nn = Ae x fy = 0.85 x 2A x fy = 45288 kg Nu ≤ 40759.2 kg 25521.42 ≤ 40759.2 kg Ok!!

Cek kelangsingan batang

= = 57.485 ≤ 240 Ok!!

Kesimpulan :

: C 150.75.75.4,5

Dimensi gording : 2L 110.110.12 Dimensi batang atas : 2L 110.110.12

Dimensi batang bawah : 2L 50.50.5 (sesuai gambar) Dimensi btg tengah : 2L 60.60.10 (sesuai gambar) : 2L 110.110.12 (sesuai gambar) : tebal 12 mm

Pelat simpul

PERENCANAAN SAMBUNGAN

s Direnc. memakai baut dimater 1/2 inch = 12.17 mm

kg/cm2 ø Nn i cm2 cm2 i cm4 cm4 cm4 kg/cm ø Nn

f

cr

=

f

y

ω

i

y

=

Iy

gab

2 .

A

λ

240

k

.

L

i

min

f

cr

=

f

y

ω

i

y

=

Iy

gab

2 .

A

λ

240

k

.

L

i

min

(56)

Direnc. memakai baut dimater 5/8 inch = 15.87 mm Direnc. memakai baut dimater 1 inch = 24,34 mm

Kekuatan baut :

KuVd = =

Dengan :

= 0.5 untuk baut tanpa ulir pada batang geser = 0.4 untuk baut dengan ulir pada bidang geser = 0.75 adalah faktor reduksi

= Tegangan tarik putus baut

= Luas brutto penampang baut pada daerah tak berulir

KuVd = =

Dengan :

= 0.75 adalah faktor reduksi

= Diameter baut nominal pada daerah tak berulir = Tebal pelat buhul

= Tegangan tarik putus yang terendah baut atau pelat

d 1 = 12.17 mm d 2 = 15.87 mm d 3 = 24.34 mm = 12 mm = 3700 = 0.50 cm = 0.40 = 0.75 Kuat geser = 2582.40 kg sambungan tampang 2 = 4391.34 kg sambungan tampang 2 = 10329.61 kg sambungan tampang 2 Kuat tumpu = 9726.264 kg sambungan tampang 2 = 12683.304 kg sambungan tampang 2 = 19452.53 kg sambungan tampang 2 Jadi kekuatan baut berdasarkan kuat geser

øf x Vn øf x r1 x fub x A b r1 øf fub Ab øf x Rn 2.4 x øf x db x tp x fu øf db tb fu tb fu kg/cm2 tp r1 øf Vd 1 Vd 2 Vd 3 Vd 1 Vd 2 Vd 3

(57)

Perencanaan jumlah baut :

No Gaya Baut, bh Dipakai No. Gaya Baut, bh Dipakai

12 1018.98 0.098646512 2 51 -7217.52 -1.6435803 2 13 10620.24 1.028135622 3 52 9038.22 2.0581918 2 14 19400.4 1.878134799 3 53 -6441.3 -1.4668188 2 15 27549.18 2.667010662 4 54 7948.86 1.8101217 2 16 34147.56 3.305793733 4 55 -5666.1 -1.2902895 2 17 39499.5 3.823910099 4 56 6860.52 1.5622839 2 18 43610.1 4.221853487 5 57 -4888.86 -1.1132957 2 19 46474.26 4.49913017 5 58 5772.18 1.3144462 2 20 41650.68 4.032163847 5 59 -4116.72 -0.9374633 2 21 40386.9 3.909818473 5 60 4682.82 1.0663761 2 22 43894.68 4.249403414 5 61 -3335.4 -0.7595404 2 23 40253.28 3.896882845 5 62 3594.48 0.8185383 2 24 35707.14 3.456775232 4 63 -2564.28 -0.5839402 2 25 30260.34 2.929475556 4 64 2506.14 0.5707005 2 26 23907.78 2.314490092 4 65 -1785 -0.4064818 2 27 16654.56 1.612312566 3 66 1416.78 0.3226304 2 28 8497.62 0.822646741 3 67 23036.7 2.2301616 3 29 635.46 0.061518295 2 68 -22618.5 -2.1896761 3 30 757.86 0.172580579 2 69 25521.4 2.4707051 3 31 -9608.4 -0.930180326 2 70 -21060 -2.0387933 3 32 -18730.28 -1.813261101 2 71 21608.7 2.0919183 3 33 -26608.74 -2.575967534 4 72 2734.62 0.6227302 2 34 -33241.8 -3.218107944 4 73 -2313.36 -0.5268005 2 35 -38632.5 -3.73997663 4 74 3245.64 0.7391001 2 36 -42774.72 -4.140981121 5 75 -2836.62 -0.6459577 2 37 -45676.62 -4.421911379 5 76 3975.96 0.9054093 2 38 -47332.08 -4.582174932 5 77 -3394.56 -0.7730123 2 39 -26172.18 -2.533704564 4 78 4765.44 1.0851904 2 40 -26225.22 -2.538839317 4 79 -3962.7 -0.9023897 2 41 -46030.56 -4.456175983 5 80 5555.94 1.2652038 2 42 -43363.26 -4.197957135 5 81 -4521.66 -1.0296766 2 43 -39791.22 -3.852151243 5 82 6346.44 1.4452172 2 44 -35318.52 -3.419153288 4 83 -5086.74 -1.1583571 2 45 -29940.06 -2.898469545 4 84 7135.92 1.6249983 2 46 -23659.92 -2.290494994 4 85 -5648.76 -1.2863408 2 47 -16477.08 -1.595130891 2 86 7926.42 1.8050117 2 48 -8390.52 -0.812278489 2 87 -6212.82 -1.4147891 2 49 635.46 0.061518295 2 88 -550 -0.1252465 2 50 -672.18 -0.15306945 2

Catatan : Batang 12 s/d 29 menggunakan baut D 1 inch Batang 30 s/d 49 menggunakan baut D 1 inch Batang 50 s/d 66 menggunakan baut D 5/8 inch Batang 67 s/d 71 menggunakan baut D 1 inch Batang 72 s/d 88 menggunakan baut D 5/8 inch

(58)

PE

TABLE: Base Reactions (Output SAP 2000)

Reaksi Pv Komb Ph Komb

kg kg

Sendi 7071.71 COMB3 1497.6 COMB4

Roll 6492.20 COMB3 0 PERLETAKAN SENDI = 7072 kg VA = 1498 kg HA = 20 MPa f'c = 0.25 f'c 5.00 MPa = 50 f'c ijin = 2400 fy A = VA/f'c beton Luas Pelat = 141.4342

Untuk kaki perletakan dipakai profil 2L110x110x12 (diambil sama dengan dimensi batang bawah sehingga lebar pelat 2 x 11 + 1.2 = 23.2 cm --> diapakai 25 cm

cm = siku profil

### cm = jarak antara frofil

1 = 25 cm

Lebar = 5.657368 cm dipakai = 15 cm Panjang = 375

B x H = V/A = 18.858 < 50

f'c

Tebal pelat yang diperlukan Ditinjau per cm lebar

= 0.90 cm

c

= =

Mu = 7.6374468 kgcm = 0.027636 cm

dipakai sama dengan tebal pelat buhul = 12 mm Sangat tipis : 25 x 15 x 12 ANGKUR PERLETAKAN = 15.9 mm kg/cm2 kg/cm2 cm2 cm2 kg/cm2 kg/cm2 1/2 x q x c2 1/2 x f'c x c2

Jadi perletakan Sendi dipakai pelat dasar :

B B

t

=

6

M

f

y

.

B

t

=

6

M

f

y

.

B

(59)

Dipakai angkur baut 5/8 inch

vb Yang d= 1497.6 kg

Ph

Vd = 4391.34 kg (tampang satu) Keguatan geser baut angkur = 0.341 buah (dipakai 2 buah) Jadi jumlah angkur n

PERLETAKAN ROL

Dimensi pelat dasar rol dipakai sama dengan perletakan sendi karena gaya sama 25 x 15 x 12

(60)

PERENCANAAN KUDA-KUDA BAJA

Beban hidup di atap yang ditimbulkan selama perawatan oleh pekerja, peralatan,

(61)

kg/m kg/m kg/m

(62)

termasuk dinding, lantai, atap, plafon, partisi tetap, tangga, dan peralatan Adalah beban hidup yang ditimbulkan oleh penggunaan gedung termasuk Adalah beban hidup di atap yang yang ditimbulakan selama perawatan oleh

(63)

mm3 mm3

(64)
(65)

Gaya-gaya akibat berat sendiri bekerja pada simpul batang tepi atas diakibatkan oleh : 622.8 kg 128.1 kg 818.9 kg 301.0 kg 0.0 kg 53.3 kg 13.3 kg 817.6 kg 100.0 kg 83.0 kg 166.1 kg Ket. Bata ng b awah Bata ng a tas

(66)

No.38 No.19 No.52 No.51 No.69 No.68 Bata ng te ngah 1

(67)

Jika direncanakan spasi kopel adalah ganjil (3 spasi)

Perencanaan jarak pelat kopel dengan memperhatikan syarat kestabilan elemen. kg/cm2

(68)
(69)
(70)
(71)
(72)

Cek kelangsingan batang

= = 111.49 ≤ 240 Ok!!

Kesimpulan :

Dimensi gording : 150x65x20x3.2 Dimensi batang atas : 2L55.55.6 Dimensi batang bawah : 2L50.50.6 Dimensi btg tarik diag. : 2L50.50.6 Dimensi btg diagonal : 2L45.45.5 Pelat simpul : Tebal 6 mm

Perencanaan jarak pelat kopel dengan memperhatikan syarat kestabilan elemen.

PERENCANAAN SAMBUNGAN

Direnc. memakai baut dimater 1/2 inch = 12.70 mm

Direnc. memakai baut dimater 5/8 inch = 15.87 mm (Batang atas) Kekuatan baut :

Kuat geser

Vd = =

Dengan :

= 0.5 untuk baut tanpa ulir pada batang geser = 0.4 untuk baut dengan ulir pada bidang geser = 0.75 adalah faktor reduksi

øf x Vn øf x r1 x fub x A b r1 øf

λ

240

k

i

.

L

min

λ

240

k

i

.

L

min

(73)

= Tegangan tarik putus baut

= Luas brutto penampang baut pada daerah tak berulir

Kuat tumpu

Vd = =

Dengan :

= 0.75 adalah faktor reduksi

= Diameter baut nominal pada daerah tak berulir = Tebal pelat buhul

fub Ab øf x Rn 2.4 x øf x db x tp x fu øf db tb

(74)

PERENCANAAN PERLETAKAN

TABLE: Base Reactions (Output SAP 2000)

Reaksi Pv Komb Ph Komb

kg kg

Sendi 5920.00 COMB2 1310 COMB5

Roll 5920.00 COMB2 0 PERLETAKAN SENDI VA = 5920 kg HA = 1310 kg f'c = 20 MPa f'c ijin = 0.25 f'c 5.00 MPa = 50 fy = 2400

Luas Pelat A = VA/f'c beton

= 118.4

Untuk kaki perletakan dipakai profil 2L50x50x6 (diambil sama dengan dimensi batang bawah sehingga lebar pelat 2 x 5 + 0.6 = 10.6 cm --> diapakai 15 cm

5.0 cm = siku profil kg/cm2

kg/cm2

kg/cm2

(75)

0.6 cm = jarak antara frofil

Lebar = 15 cm

Panjang = 7.893333333 cm dipakai = 15 cm

B x H = 225

f'c = V/A = 26.311 < 50

Tebal pelat yang diperlukan Ditinjau per cm lebar

c = 2.20 cm

Mu = =

= 63.67288889 kgcm

= 0.103015281 cm

Sangat tipis : dipakai sama dengan tebal pelat buhul = 6 mm 15 x 15 x 6 ANGKUR PERLETAKAN

Dipakai angkur baut 1/2 inch = 12.7 mm

Yang dipakai sebagai dasar perhitungan adalah akibat geser

Ph = 1310 kg

Keguatan geser baut angkur Vd = 0.00 kg (tampang satu) Jadi jumlah angkur n = #DIV/0! buah (dipakai 2 buah)

cm2

kg/cm2 kg/cm2

1/2 x q x c2 1/2 x f'c x c2

Jadi perletakan Sendi dipakai pelat dasar :

B B

t

=

6

M

f

y

.

B

t

=

6

M

f

y

.

B

(76)

Dipakai 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

(77)
(78)
(79)
(80)
(81)
(82)
(83)
(84)

Bata ng b awah Bata ng a tas

(85)

Bata ng te

ngah 1

(86)
(87)
(88)
(89)
(90)
(91)

Referensi

Dokumen terkait

Keuntungan yang didapatkan dengan menggunakan rangka atap baja adalah: Merupakan material baru yang makin diminati, bahan ini dapat dibuat dengan bermacam

pendukungnya (kolom atau ringbalk) harus dilaksanakan secara benar dan cermat, agar rangka atap baja ringan terpasang sesuai dengan persyaratannyaa. Persyaratan teknis rangka

Beban hidup adalah beban terpusat yang terjadi karena beban pekerja yang bekerja pada saat pembuat atau perbaikan kuda-kuda pada atap dan beban air hujan... Gambar 4.13

Pemasangan kuda-kuda rangka baja ringan di atas struktur pendukungnya (kolom atau ringbalk  ) harus dilaksanakan secara benar dan cermat, agar rangka atap baja ringan

Beban hidup adalah beban terpusat yang terjadi karena beban pekerja yang bekerja pada saat pembuat atau perbaikan kuda-kuda pada atap dan beban air hujan... Gambar 4.1.12 Input

Contohnya untuk berbagai produk struktur seperti rangka atap baja ringan haruslah menggunakan baja ringan dengan tegangan tarik tinggi (G550).Namun untuk berbagai produk

pendukungnya (kolom atau ringbalk) harus dilaksanakan secara pendukungnya (kolom atau ringbalk) harus dilaksanakan secara benar dan cermat, agar rangka atap baja ringan terpasang

pekerja, peralatan, dan material atau selama penggunaan biasa oleh orang dan benda bergerak. H adalah beban hujan, tidak termasuk yang diakibatkan genangan air. Faktor beban untuk