• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Perhitungan Struktur Ruko

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laporan Perhitungan Struktur Ruko"

Copied!
92
0
0

Teks penuh

(1)

Berikut data Struktur Disajikan dalam bentuk gambar

Gambar Struktur 3D

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

A. PERATURAN PEMBEBANAN

Peraturan Pembebanan yang dipakai adalah Peraturan Pembebanan Indonesia 1983

Berikut Data Beban yang Digunakan dalam Perhitungan Struktur

Beton

=

2200 Kg/m3

Beton Bertulang

=

2400 Kg/m3

Pasangan Bata Merah

=

1700 Kg/m3

Pasangan Batu Cetak

=

2200 Kg/m3

Penggantung Langit Langit

=

7 Kg/m2

Penutup atap Genring

=

50 Kg/m2

Beban ME

=

13 Kg/m2

Penutup atap Seng Gelombang

=

10 Kg/m2

Penutup Lantai Dari Ubin

=

24 Kg/m2

Beban Mati Akibat Tendon Air

=

500 Kg/m2

Beban Hidup Lantai Rumah Tinggal

=

200 Kg/m2

Beban Hidup Lantai Toserba

=

250 Kg/m2

Beban Hidup Tangga

=

300 Kg/m2

B. DATA DIMENSI BANGUNAN

Luas Pelat Lantai 1

=

124

m2

Luas Pelat Lantai Atap

=

12.3

m2

Luas Pelat Dak Beton

=

13

m2

Panjang Total Balok Anak Ba20x30

=

13

m

Panjang Total Balok Anak Ba25x30

=

41.5 m

Panjang Total Balok Anak Ba20x25

=

1.5

m

Panjang Total Balok Induk BI30x40 (Lantai 1)

=

76

m

Panjang Total Balok Anak Ba25x30 (Lantai Atap)

=

3.5

m

Panjang Total Balok Induk BI30x40 (Lantai Atap)

=

14

m

Panjang Total Kolom (Lantai Dasar - Lantai 1)

=

87.5

m

Panjang Total Kolom (Lantai 1 - Atap)

=

60.2

m

Panjang Total Ring Balk 1 RB30x40

=

73

m

Panjang Total Ring Balk 2 RB20x25

=

40

m

Panjang Dinding Total Lantai Dasar

=

77

m

Panjang Total Dinding Lantai 1

=

77

m

Panjang Total Dinding Lantai Atap

=

23

m

(7)

Panjang Total Tangga (Tangga 1 & 2)

=

16

m

C. DATA BEBAN

BEBAN LANTAI 1

Pelat Lantai

=

Kg

Beban M/E

=

Kg

Beban Penggantung (Plafond)

=

Kg

Keramik

=

Kg

Beban Balok Anak Ba20x30

=

Kg

Beban Balok Anak Ba25x30

=

Kg

Beban Balok Anak Ba20x25

=

Kg

Beban Balok Induk BI30x40

=

Kg

Beban Kolom K40x40

=

Kg

Beban Dinding

=

Kg

Beban Tangga

=

Kg

Beban hidup Pada Lantai

=

Kg

Beban Hidup Pada Tangga

=

Kg

Total Beban Lantai 1

W1=

Kg

BEBAN ATAP

Pelat Lantai

=

Kg

Beban M/E

=

Kg

Beban Penggantung (Plafond)

=

Kg

Beban Balok Anak Ba25x30

=

Kg

Beban Balok Induk BI30x40

=

Kg

Beban Ring Balk 1 RB25x30

=

Kg

Beban Ring Balk 2 RB20x30

=

Kg

Beban Kolom K40x40

=

Kg

Beban Dinding

=

Kg

Beban Titik Akibat Kuda Kuda dan Atap

=

Kg

Total Beban Atap

W2=

Kg

D. PERHITUNGAN GAYA GESER AKIBAT GEMPA

BERAT BANGUNAN TOTAL

Berat Lantai 1

W1=

Kg

Berat Lantai 2

W2=

Kg

Berat Total

Wt=

Kg

30875

39096

1774.5

2400.78

21888

33600

101640

5760

955.5

3276

7470

180

249636

720

249635.78

1774.5

21024

4800

15411.2

50820

955.5

6000

105447

3528

630

4032

105447

355083

(8)

WAKTU GETAR BANGUNAN

Kota Kupang termasuk wilayah gempa 4

Ϛ = 0,17

Ϛ · n = 0,17 x 3 =

0.51 dtk

kontrol waktu getar ;

T1 = 0,06 · H^

=

0.29

dtk < Ϛ · n

KOEFISIEN KOEFISIEN

- Koefsn Gempa Dasar :

C

=

0.07

- Faktor Keutamaan :

I

=

1.0

- Faktor Reduksi gempa :

R

=

4.00

GAYA GESER HORIZONTAL

V = Vx = Vy (C x I x Wt) / R

=

Kg

DISTRIBUSI GAYA GESER HORIZONTAL

∑ Wi x hi

Wi x hi ∑ Wi x hi (Kg/m) 2 369065.20 1 1372996.79 1742061.99 ∑

E. PERHITUNGAN BEBAN PADA PORTAL

BEBAN PADA BALOK INDUK BI30x40

Beban Mati

Beban Sendiri

=

Kg/m

Beban Dinding

=

Kg/m

Total Beban Mati Balok Induk (qBIDL)

=

Kg/m

BEBAN PADA BALOK ANAK BA25x30

Beban Mati

Beban Sendiri

=

Kg/m

Beban Dinding

=

Kg/m

Total Beban Mati Balok Induk (qBADL)

=

Kg/m

180

150

330

6213.9522

Fi =

Wi x hi

x V

Tingkat Wi hi Wi x hi Fi =

untuk tiap portal 1/4 Fix 1/5 Fiy ( Kg ) ( m ) ( Kn ) ( Kn ) ( Kn ) x V 105447.20 3.50 1316.46 329.11 329.11 249635.78 5.50 4897.49 1224.37 1224.37 6213.95

288

792

1080

(9)

BEBAN PADA BALOK ANAK BA20x30

Beban Mati

Beban Sendiri

=

Kg/m

Beban Dinding

=

Kg/m

Total Beban Mati Balok Induk (qBADL)

=

Kg/m

BEBAN PADA BALOK ANAK BA20x25

Beban Mati

Beban Sendiri

=

Kg/m

Beban Dinding

=

Kg/m

Total Beban Mati Balok Induk (qBADL)

=

Kg/m

BEBAN RINGBALK 1 RB30x40

Beban Mati

Beban Sendiri

=

Kg/m

Beban Dinding

=

Kg/m

Total Beban Mati Balok Induk (qRB1DL)

=

Kg/m

BEBAN RINGBALK 2 RB20x25

Beban Mati

Beban Sendiri

=

Kg/m

Total Beban Mati Balok Induk (qRB2DL)

=

Kg/m

BEBAN KOLOM K40x40

Beban Mati

Beban Sendiri (qKDL)

=

Kg/m

BEBAN TITIK AKIBAT KUDA KUDA

Total Beban (Fk)

=

Kg

BEBAN PELAT

Beban Mati

Beban Sendiri

=

Kg/m2

Beban Spesi 2 cm

=

Kg/m2

Beban Penggantung (Plafond)

=

Kg/m2

Keramik

=

Kg/m2

Total Beban Mati Pelat Atap (qPLDL)

=

Kg/m2

120

1320

1320

372

1464

288

288

120

120

144

24

1440

720

384

500

288

42

18

(10)

Beban Hidup

Beban hidup Pada Lantai

=

Kg/m2

Total Beban Mati Pelat Atap (qPLLL)

=

Kg/m2

BEBAN ATAP

Beban Mati

Beban Penggantung (Plafond)

=

Kg/m2

Beban M/E

=

Kg/m2

Total Beban Mati Pelat Atap (qPLDL)

=

Kg/m2

BEBAN PELAT ATAP

Beban Mati

Beban Sendiri

=

Kg/m2

Beban Mati Akibat Tendon Air

=

Total Beban Mati Pelat Atap (qPLDL)

=

Kg/m2

Beban Hidup

Beban hidup Pada Lantai

=

Kg/m2

Total Beban Mati Pelat Atap (qPLLL)

=

Kg/m2

F. KOMBINASI PEMBEBANAN

Kombinasi Beban yang dimaksud adalah :

1. U = 1.4DL

2. U = 1.2DL + 1.6LL

3. U = 1.2DL + 1.0LL + 1.0 (± 1.0 Ex ± 0.3 Ey)

4. U = 1.2DL + 1.0LL + 1.0 (± 0.3 Ex ± 1.0 Ey)

250

250

288

288

18

25

43

250

250

(11)

G. GAMBAR PORTAL DAN PEMBEBANAN

(12)

PERHITUNGAN BALOK INDUK 30/40

A. DATA BALOK LANTAI

BAHAN STRUKTUR

Kuat tekan beton,

f

c

' =

20 MPa

Tegangan leleh baja (deform) untuk tulangan lentur,

f

y

=

400 MPa

Tegangan leleh baja (polos) untuk tulangan geser,

f

y

=

240 MPa

DIMENSI BALOK

Lebar balok

b =

300 mm

Lebar balok

b =

300 mm

Tinggi balok

h =

400 mm

Diameter tulangan (deform) yang digunakan,

D =

18 mm

Diameter sengkang (polos) yang digunakan,

P =

10 mm

Tebal bersih selimut beton,

t

s

=

40 mm

MOMEN DAN GAYA GESER RENCANA

Momen rencana positif akibat beban terfaktor,

M

u +

=

112.524 kNm Momen rencana negatif akibat beban terfaktor,

M

u

=

112.524 kNm Gaya geser rencana akibat beban terfaktor,

V

u

=

130.294 kN

B. PERHITUNGAN TULANGAN

Untuk :

f

c

'

≤ 30 MPa,

b

1

=

0.85

Untuk :

f

c

'

> 30 MPa,

b

1

= 0.85 - 0.05 * ( f

c

' - 30) / 7 =

(13)

Rasio tulangan pada kondisi balance ,

r

b

= b

1

* 0.85 * f

c

’/ f

y

* 600 / ( 600 + f

y

) =

0.0217 Faktor tahanan momen maksimum,

R

max

= 0.75 * r

b

* f

y

* [1 – ½*0.75* r

b

* f

y

/ ( 0.85 * f

c

’ ) ] =

5.2589

Faktor reduksi kekuatan lentur,

f =

0.80

Jarak tulangan terhadap sisi luar beton,

d

s

= t

s

+  + D/2 =

59.00 mm

Jumlah tulangan dlm satu baris,

n

s

= ( b - 2 * d

s

) / ( 25 + D ) =

4.23

Digunakan jumlah tulangan dalam satu baris,

n

s

=

4 bh

Jarak horisontal pusat ke pusat antara tulangan,

x = ( b - n

s

* D - 2 * d

s

) / ( n

s

- 1 ) =

36.67 mm

Jarak vertikal pusat ke pusat antara tulangan,

y = D + 25 =

43.00 mm

1. TULANGAN MOMEN POSITIF

Momen positif nominal rencana,

M

n

= M

u+

/ f =

140.656 kNm Diperkirakan jarak pusat tulangan lentur ke sisi beton,

d' =

76 mm

Tinggi efektif balok,

d = h - d' =

324.00 mm

Faktor tahanan momen,

R

n

= M

n

* 10

6

/ ( b * d

2

) =

4.4663

R

n

<

R

max

(OK)

Rasio tulangan yang diperlukan : Rasio tulangan yang diperlukan :

r = 0.85 * f

c

’ / f

y

*

[ 1 -  * [1 – 2 * R

n

/ ( 0.85 * f

c

’ ) ] =

0.01322

Rasio tulangan minimum,

r

min

= 

f

c

' / ( 4 * f

y

) =

0.00280

Rasio tulangan minimum,

r

min

= 1.4 / f

y

=

0.00350

Rasio tulangan yang digunakan,

r =

0.01322

Luas tulangan yang diperlukan,

A

s

= r * b * d =

1285 mm

2

Jumlah tulangan yang diperlukan,

n = A

s

/ ( p / 4 * D

2

)

=

5.051

Digunakan tulangan,

6

D

18

Luas tulangan terpakai,

A

s

= n * p / 4 * D

2

=

1527 mm2

Jumlah baris tulangan,

n

b

= n / n

s

=

1.50

n

b < 3

(OK)

Baris Jumlah Jarak Juml. Jarak

ke

n

i

y

i

n

i

* y

i

1 4 59.00 236.00

2 2 102.00 204.00

3 0 0.00 0.00

n =

6 S [ ni * yi ] = 440

Letak titik berat tulangan,

d' = S

[ n

i

* y

i

] / n =

73.33 mm

73.33

<

76

perkiraan d' (OK)

Tinggi efektif balok,

d = h - d' =

326.67 mm

(14)

Momen nominal,

M

n

= A

s

* f

y

* ( d - a / 2 ) * 10

-6

=

162.936 kNm

Tahanan momen balok,

f

* M

n

=

130.349 kNm

Syarat :

f

* M

n

M

u+

130.349

>

112.524

AMAN (OK)

2. TULANGAN MOMEN NEGATIF

Momen negatif nominal rencana,

M

n

= M

u-

/ f =

140.656 kNm Diperkirakan jarak pusat tulangan lentur ke sisi beton,

d' =

75 mm

Tinggi efektif balok,

d = h - d' =

325.00 mm

Faktor tahanan momen,

R

n

= M

n

* 10

6

/ ( b * d

2

) =

4.4388

R

n

<

R

max

(OK)

Rasio tulangan yang diperlukan :

r = 0.85 * f

c

’ / f

y

*

[ 1 -  * [1 – 2 * R

n

/ ( 0.85 * f

c

’ ) ] =

0.01312

Rasio tulangan minimum,

r

min

= 

f

c

' / ( 4 * f

y

) =

0.00280

Rasio tulangan minimum,

r

min

= 1.4 / f

y

=

0.00350

Rasio tulangan yang digunakan,

r =

0.01312

Luas tulangan yang diperlukan,

A

s

= r * b * d =

1280 mm

2

2

Jumlah tulangan yang diperlukan,

n = A

s

/ ( p / 4 * D

2

)

=

5.028

Digunakan tulangan,

6

D

18

Luas tulangan terpakai,

A

s

= n * p / 4 * D

2

=

1527 mm2

Jumlah baris tulangan,

n

b

= n / n

s

=

1.50

n

b < 3

(OK)

Baris Jumlah Jarak Juml. Jarak

ke

n

i

y

i

n

i

* y

i

1 4 59.00 236.00

2 2 102.00 204.00

3 0 0.00 0.00

n =

6 S [ ni * yi ] = 440

Letak titik berat tulangan,

d' = S

[ n

i

* y

i

] / n =

73.33 mm

73.33

<

75

perkiraan d' (OK)

Tinggi efektif balok,

d = h - d' =

326.7 mm

a = A

s

* f

y

/ ( 0.85 * f

c

' * b ) =

119.750 mm

Momen nominal,

M

n

= A

s

* f

y

* ( d - a / 2 ) * 10

-6

=

162.936 kNm

Tahanan momen balok,

f

* M

n

=

130.349 kNm

Syarat :

f

* M

n

M

u

-

(15)

3. TULANGAN GESER

Gaya geser ultimit rencana,

V

u

=

130.294 kN

Faktor reduksi kekuatan geser,

f =

0.60

Tegangan leleh tulangan geser,

f

y

=

240 MPa

Kuat geser beton,

V

c

= (√ f

c

') / 6 * b * d * 10

-3

=

72.449 kN

Tahanan geser beton,

f * V

c

=

43.469 kN

Perlu tulangan geser

Tahanan geser sengkang,

f * V

s

= V

u

- f * V

c

=

86.825 kN

Kuat geser sengkang,

V

s

=

144.708 kN

Digunakan sengkang berpenampang :

2

P

10

Luas tulangan geser sengkang,

A

v

= n

s

* p / 4 * P

2

=

157.08 mm2 Jarak sengkang yang diperlukan :

s = A

v

* f

y

* d / ( V

s

* 10

3

) =

84.41 mm

Jarak sengkang maksimum,

s

max

= d / 2 =

163.33 mm

Jarak sengkang maksimum,

s

max

=

250.00 mm

Jarak sengkang yang harus digunakan,

s =

100.00 mm

Diambil jarak sengkang :

s =

100 mm

(16)

PERHITUNGAN BALOK INDUK 25/30

A. DATA BALOK LANTAI

BAHAN STRUKTUR

Kuat tekan beton,

f

c

' =

20 MPa

Tegangan leleh baja (deform) untuk tulangan lentur,

f

y

=

400 MPa

Tegangan leleh baja (polos) untuk tulangan geser,

f

y

=

240 MPa

DIMENSI BALOK

Lebar balok

b =

250 mm

Lebar balok

b =

250 mm

Tinggi balok

h =

300 mm

Diameter tulangan (deform) yang digunakan,

D =

16 mm

Diameter sengkang (polos) yang digunakan,

P =

10 mm

Tebal bersih selimut beton,

t

s

=

40 mm

MOMEN DAN GAYA GESER RENCANA

Momen rencana positif akibat beban terfaktor,

M

u +

=

36.857 kNm Momen rencana negatif akibat beban terfaktor,

M

u

=

36.857 kNm Gaya geser rencana akibat beban terfaktor,

V

u

=

59.320 kN

B. PERHITUNGAN TULANGAN

Untuk :

f

c

'

≤ 30 MPa,

b

1

=

0.85

Untuk :

f

c

'

> 30 MPa,

b

1

= 0.85 - 0.05 * ( f

c

' - 30) / 7 =

(17)

Rasio tulangan pada kondisi balance ,

r

b

= b

1

* 0.85 * f

c

’/ f

y

* 600 / ( 600 + f

y

) =

0.0217 Faktor tahanan momen maksimum,

R

max

= 0.75 * r

b

* f

y

* [1 – ½*0.75* r

b

* f

y

/ ( 0.85 * f

c

’ ) ] =

5.2589

Faktor reduksi kekuatan lentur,

f =

0.80

Jarak tulangan terhadap sisi luar beton,

d

s

= t

s

+  + D/2 =

58.00 mm

Jumlah tulangan dlm satu baris,

n

s

= ( b - 2 * d

s

) / ( 25 + D ) =

3.27

Digunakan jumlah tulangan dalam satu baris,

n

s

=

3 bh

Jarak horisontal pusat ke pusat antara tulangan,

x = ( b - n

s

* D - 2 * d

s

) / ( n

s

- 1 ) =

43.00 mm

Jarak vertikal pusat ke pusat antara tulangan,

y = D + 25 =

41.00 mm

1. TULANGAN MOMEN POSITIF

Momen positif nominal rencana,

M

n

= M

u+

/ f =

46.072 kNm Diperkirakan jarak pusat tulangan lentur ke sisi beton,

d' =

75 mm

Tinggi efektif balok,

d = h - d' =

225.00 mm

Faktor tahanan momen,

R

n

= M

n

* 10

6

/ ( b * d

2

) =

3.6402

R

n

<

R

max

(OK)

Rasio tulangan yang diperlukan : Rasio tulangan yang diperlukan :

r = 0.85 * f

c

’ / f

y

*

[ 1 -  * [1 – 2 * R

n

/ ( 0.85 * f

c

’ ) ] =

0.01036

Rasio tulangan minimum,

r

min

= 

f

c

' / ( 4 * f

y

) =

0.00280

Rasio tulangan minimum,

r

min

= 1.4 / f

y

=

0.00350

Rasio tulangan yang digunakan,

r =

0.01036

Luas tulangan yang diperlukan,

A

s

= r * b * d =

583 mm

2

Jumlah tulangan yang diperlukan,

n = A

s

/ ( p / 4 * D

2

)

=

2.900

Digunakan tulangan,

5

D

16

Luas tulangan terpakai,

A

s

= n * p / 4 * D

2

=

1005 mm2

Jumlah baris tulangan,

n

b

= n / n

s

=

1.67

n

b < 3

(OK)

Baris Jumlah Jarak Juml. Jarak

ke

n

i

y

i

n

i

* y

i

1 3 58.00 174.00

2 2 99.00 198.00

3 0 0.00 0.00

n =

5 S [ ni * yi ] = 372

Letak titik berat tulangan,

d' = S

[ n

i

* y

i

] / n =

74.40 mm

74.40

<

75

perkiraan d' (OK)

Tinggi efektif balok,

d = h - d' =

225.60 mm

(18)

Momen nominal,

M

n

= A

s

* f

y

* ( d - a / 2 ) * 10

-6

=

71.695 kNm

Tahanan momen balok,

f

* M

n

=

57.356 kNm

Syarat :

f

* M

n

M

u+

57.356

>

36.857

AMAN (OK)

2. TULANGAN MOMEN NEGATIF

Momen negatif nominal rencana,

M

n

= M

u-

/ f =

46.072 kNm Diperkirakan jarak pusat tulangan lentur ke sisi beton,

d' =

75 mm

Tinggi efektif balok,

d = h - d' =

225.00 mm

Faktor tahanan momen,

R

n

= M

n

* 10

6

/ ( b * d

2

) =

3.6402

R

n

<

R

max

(OK)

Rasio tulangan yang diperlukan :

r = 0.85 * f

c

’ / f

y

*

[ 1 -  * [1 – 2 * R

n

/ ( 0.85 * f

c

’ ) ] =

0.01036

Rasio tulangan minimum,

r

min

= 

f

c

' / ( 4 * f

y

) =

0.00280

Rasio tulangan minimum,

r

min

= 1.4 / f

y

=

0.00350

Rasio tulangan yang digunakan,

r =

0.01036

Luas tulangan yang diperlukan,

A

s

= r * b * d =

583 mm

2

2

Jumlah tulangan yang diperlukan,

n = A

s

/ ( p / 4 * D

2

)

=

2.900

Digunakan tulangan,

5

D

16

Luas tulangan terpakai,

A

s

= n * p / 4 * D

2

=

1005 mm2

Jumlah baris tulangan,

n

b

= n / n

s

=

1.67

n

b < 3

(OK)

Baris Jumlah Jarak Juml. Jarak

ke

n

i

y

i

n

i

* y

i

1 3 58.00 174.00

2 2 99.00 198.00

3 0 0.00 0.00

n =

5 S [ ni * yi ] = 372

Letak titik berat tulangan,

d' = S

[ n

i

* y

i

] / n =

74.40 mm

74.40

<

75

perkiraan d' (OK)

Tinggi efektif balok,

d = h - d' =

225.6 mm

a = A

s

* f

y

/ ( 0.85 * f

c

' * b ) =

94.617 mm

Momen nominal,

M

n

= A

s

* f

y

* ( d - a / 2 ) * 10

-6

=

71.695 kNm

Tahanan momen balok,

f

* M

n

=

57.356 kNm

Syarat :

f

* M

n

M

u

-

(19)

3. TULANGAN GESER

Gaya geser ultimit rencana,

V

u

=

59.320 kN

Faktor reduksi kekuatan geser,

f =

0.60

Tegangan leleh tulangan geser,

f

y

=

240 MPa

Kuat geser beton,

V

c

= (√ f

c

') / 6 * b * d * 10

-3

=

41.926 kN

Tahanan geser beton,

f * V

c

=

25.156 kN

Perlu tulangan geser

Tahanan geser sengkang,

f * V

s

= V

u

- f * V

c

=

34.164 kN

Kuat geser sengkang,

V

s

=

56.940 kN

Digunakan sengkang berpenampang :

2

P

10

Luas tulangan geser sengkang,

A

v

= n

s

* p / 4 * P

2

=

157.08 mm2 Jarak sengkang yang diperlukan :

s = A

v

* f

y

* d / ( V

s

* 10

3

) =

148.97 mm

Jarak sengkang maksimum,

s

max

= d / 2 =

112.80 mm

Jarak sengkang maksimum,

s

max

=

250.00 mm

Jarak sengkang yang harus digunakan,

s =

100.00 mm

Diambil jarak sengkang :

s =

100 mm

(20)

PERHITUNGAN BALOK INDUK 20/30

A. DATA BALOK LANTAI

BAHAN STRUKTUR

Kuat tekan beton,

f

c

' =

20 MPa

Tegangan leleh baja (deform) untuk tulangan lentur,

f

y

=

400 MPa

Tegangan leleh baja (polos) untuk tulangan geser,

f

y

=

240 MPa

DIMENSI BALOK

Lebar balok

b =

200 mm

Lebar balok

b =

200 mm

Tinggi balok

h =

300 mm

Diameter tulangan (deform) yang digunakan,

D =

16 mm

Diameter sengkang (polos) yang digunakan,

P =

10 mm

Tebal bersih selimut beton,

t

s

=

40 mm

MOMEN DAN GAYA GESER RENCANA

Momen rencana positif akibat beban terfaktor,

M

u +

=

21.723 kNm Momen rencana negatif akibat beban terfaktor,

M

u

=

21.723 kNm Gaya geser rencana akibat beban terfaktor,

V

u

=

36.635 kN

B. PERHITUNGAN TULANGAN

Untuk :

f

c

'

≤ 30 MPa,

b

1

=

0.85

Untuk :

f

c

'

> 30 MPa,

b

1

= 0.85 - 0.05 * ( f

c

' - 30) / 7 =

(21)

Rasio tulangan pada kondisi balance ,

r

b

= b

1

* 0.85 * f

c

’/ f

y

* 600 / ( 600 + f

y

) =

0.0217 Faktor tahanan momen maksimum,

R

max

= 0.75 * r

b

* f

y

* [1 – ½*0.75* r

b

* f

y

/ ( 0.85 * f

c

’ ) ] =

5.2589

Faktor reduksi kekuatan lentur,

f =

0.80

Jarak tulangan terhadap sisi luar beton,

d

s

= t

s

+  + D/2 =

58.00 mm

Jumlah tulangan dlm satu baris,

n

s

= ( b - 2 * d

s

) / ( 25 + D ) =

2.05

Digunakan jumlah tulangan dalam satu baris,

n

s

=

2 bh

Jarak horisontal pusat ke pusat antara tulangan,

x = ( b - n

s

* D - 2 * d

s

) / ( n

s

- 1 ) =

52.00 mm

Jarak vertikal pusat ke pusat antara tulangan,

y = D + 25 =

41.00 mm

1. TULANGAN MOMEN POSITIF

Momen positif nominal rencana,

M

n

= M

u+

/ f =

27.154 kNm Diperkirakan jarak pusat tulangan lentur ke sisi beton,

d' =

75 mm

Tinggi efektif balok,

d = h - d' =

225.00 mm

Faktor tahanan momen,

R

n

= M

n

* 10

6

/ ( b * d

2

) =

2.6819

R

n

<

R

max

(OK)

Rasio tulangan yang diperlukan : Rasio tulangan yang diperlukan :

r = 0.85 * f

c

’ / f

y

*

[ 1 -  * [1 – 2 * R

n

/ ( 0.85 * f

c

’ ) ] =

0.00734

Rasio tulangan minimum,

r

min

= 

f

c

' / ( 4 * f

y

) =

0.00280

Rasio tulangan minimum,

r

min

= 1.4 / f

y

=

0.00350

Rasio tulangan yang digunakan,

r =

0.00734

Luas tulangan yang diperlukan,

A

s

= r * b * d =

330 mm

2

Jumlah tulangan yang diperlukan,

n = A

s

/ ( p / 4 * D

2

)

=

1.642

Digunakan tulangan,

4

D

16

Luas tulangan terpakai,

A

s

= n * p / 4 * D

2

=

804 mm2

Jumlah baris tulangan,

n

b

= n / n

s

=

2.00

n

b < 3

(OK)

Baris Jumlah Jarak Juml. Jarak

ke

n

i

y

i

n

i

* y

i

1 2 58.00 116.00

2 2 99.00 198.00

3 0 0.00 0.00

n =

4 S [ ni * yi ] = 314

Letak titik berat tulangan,

d' = S

[ n

i

* y

i

] / n =

78.50 mm

78.50

>

75

perkirakan lagi d' (NG)

Tinggi efektif balok,

d = h - d' =

221.50 mm

(22)

Momen nominal,

M

n

= A

s

* f

y

* ( d - a / 2 ) * 10

-6

=

56.037 kNm

Tahanan momen balok,

f

* M

n

=

44.830 kNm

Syarat :

f

* M

n

M

u+

44.830

>

21.723

AMAN (OK)

2. TULANGAN MOMEN NEGATIF

Momen negatif nominal rencana,

M

n

= M

u-

/ f =

27.154 kNm Diperkirakan jarak pusat tulangan lentur ke sisi beton,

d' =

75 mm

Tinggi efektif balok,

d = h - d' =

225.00 mm

Faktor tahanan momen,

R

n

= M

n

* 10

6

/ ( b * d

2

) =

2.6819

R

n

<

R

max

(OK)

Rasio tulangan yang diperlukan :

r = 0.85 * f

c

’ / f

y

*

[ 1 -  * [1 – 2 * R

n

/ ( 0.85 * f

c

’ ) ] =

0.00734

Rasio tulangan minimum,

r

min

= 

f

c

' / ( 4 * f

y

) =

0.00280

Rasio tulangan minimum,

r

min

= 1.4 / f

y

=

0.00350

Rasio tulangan yang digunakan,

r =

0.00734

Luas tulangan yang diperlukan,

A

s

= r * b * d =

330 mm

2

2

Jumlah tulangan yang diperlukan,

n = A

s

/ ( p / 4 * D

2

)

=

1.642

Digunakan tulangan,

4

D

16

Luas tulangan terpakai,

A

s

= n * p / 4 * D

2

=

804 mm2

Jumlah baris tulangan,

n

b

= n / n

s

=

2.00

n

b < 3

(OK)

Baris Jumlah Jarak Juml. Jarak

ke

n

i

y

i

n

i

* y

i

1 2 58.00 116.00

2 2 99.00 198.00

3 0 0.00 0.00

n =

4 S [ ni * yi ] = 314

Letak titik berat tulangan,

d' = S

[ n

i

* y

i

] / n =

78.50 mm

78.50

>

75

perkirakan lagi d' (NG)

Tinggi efektif balok,

d = h - d' =

221.5 mm

a = A

s

* f

y

/ ( 0.85 * f

c

' * b ) =

94.617 mm

Momen nominal,

M

n

= A

s

* f

y

* ( d - a / 2 ) * 10

-6

=

56.037 kNm

Tahanan momen balok,

f

* M

n

=

44.830 kNm

Syarat :

f

* M

n

M

u

-

(23)

3. TULANGAN GESER

Gaya geser ultimit rencana,

V

u

=

36.635 kN

Faktor reduksi kekuatan geser,

f =

0.60

Tegangan leleh tulangan geser,

f

y

=

240 MPa

Kuat geser beton,

V

c

= (√ f

c

') / 6 * b * d * 10

-3

=

33.541 kN

Tahanan geser beton,

f * V

c

=

20.125 kN

Perlu tulangan geser

Tahanan geser sengkang,

f * V

s

= V

u

- f * V

c

=

16.510 kN

Kuat geser sengkang,

V

s

=

27.517 kN

Digunakan sengkang berpenampang :

2

P

10

Luas tulangan geser sengkang,

A

v

= n

s

* p / 4 * P

2

=

157.08 mm2 Jarak sengkang yang diperlukan :

s = A

v

* f

y

* d / ( V

s

* 10

3

) =

308.25 mm

Jarak sengkang maksimum,

s

max

= d / 2 =

110.75 mm

Jarak sengkang maksimum,

s

max

=

250.00 mm

Jarak sengkang yang harus digunakan,

s =

100.00 mm

Diambil jarak sengkang :

s =

100 mm

(24)

PERHITUNGAN BALOK INDUK 20/25

A. DATA BALOK LANTAI

BAHAN STRUKTUR

Kuat tekan beton,

f

c

' =

20 MPa

Tegangan leleh baja (deform) untuk tulangan lentur,

f

y

=

400 MPa

Tegangan leleh baja (polos) untuk tulangan geser,

f

y

=

240 MPa

DIMENSI BALOK

Lebar balok

b =

200 mm

Lebar balok

b =

200 mm

Tinggi balok

h =

250 mm

Diameter tulangan (deform) yang digunakan,

D =

16 mm

Diameter sengkang (polos) yang digunakan,

P =

10 mm

Tebal bersih selimut beton,

t

s

=

40 mm

MOMEN DAN GAYA GESER RENCANA

Momen rencana positif akibat beban terfaktor,

M

u +

=

7.361 kNm Momen rencana negatif akibat beban terfaktor,

M

u

=

7.361 kNm Gaya geser rencana akibat beban terfaktor,

V

u

=

20.631 kN

B. PERHITUNGAN TULANGAN

Untuk :

f

c

'

≤ 30 MPa,

b

1

=

0.85

Untuk :

f

c

'

> 30 MPa,

b

1

= 0.85 - 0.05 * ( f

c

' - 30) / 7 =

(25)

Rasio tulangan pada kondisi balance ,

r

b

= b

1

* 0.85 * f

c

’/ f

y

* 600 / ( 600 + f

y

) =

0.0217 Faktor tahanan momen maksimum,

R

max

= 0.75 * r

b

* f

y

* [1 – ½*0.75* r

b

* f

y

/ ( 0.85 * f

c

’ ) ] =

5.2589

Faktor reduksi kekuatan lentur,

f =

0.80

Jarak tulangan terhadap sisi luar beton,

d

s

= t

s

+  + D/2 =

58.00 mm

Jumlah tulangan dlm satu baris,

n

s

= ( b - 2 * d

s

) / ( 25 + D ) =

2.05

Digunakan jumlah tulangan dalam satu baris,

n

s

=

2 bh

Jarak horisontal pusat ke pusat antara tulangan,

x = ( b - n

s

* D - 2 * d

s

) / ( n

s

- 1 ) =

52.00 mm

Jarak vertikal pusat ke pusat antara tulangan,

y = D + 25 =

41.00 mm

1. TULANGAN MOMEN POSITIF

Momen positif nominal rencana,

M

n

= M

u+

/ f =

9.202 kNm Diperkirakan jarak pusat tulangan lentur ke sisi beton,

d' =

75 mm

Tinggi efektif balok,

d = h - d' =

175.00 mm

Faktor tahanan momen,

R

n

= M

n

* 10

6

/ ( b * d

2

) =

1.5023

R

n

<

R

max

(OK)

Rasio tulangan yang diperlukan : Rasio tulangan yang diperlukan :

r = 0.85 * f

c

’ / f

y

*

[ 1 -  * [1 – 2 * R

n

/ ( 0.85 * f

c

’ ) ] =

0.00394

Rasio tulangan minimum,

r

min

= 

f

c

' / ( 4 * f

y

) =

0.00280

Rasio tulangan minimum,

r

min

= 1.4 / f

y

=

0.00350

Rasio tulangan yang digunakan,

r =

0.00394

Luas tulangan yang diperlukan,

A

s

= r * b * d =

138 mm

2

Jumlah tulangan yang diperlukan,

n = A

s

/ ( p / 4 * D

2

)

=

0.686

Digunakan tulangan,

4

D

16

Luas tulangan terpakai,

A

s

= n * p / 4 * D

2

=

804 mm2

Jumlah baris tulangan,

n

b

= n / n

s

=

2.00

n

b < 3

(OK)

Baris Jumlah Jarak Juml. Jarak

ke

n

i

y

i

n

i

* y

i

1 2 58.00 116.00

2 2 99.00 198.00

3 0 0.00 0.00

n =

4 S [ ni * yi ] = 314

Letak titik berat tulangan,

d' = S

[ n

i

* y

i

] / n =

78.50 mm

78.50

>

75

perkirakan lagi d' (NG)

Tinggi efektif balok,

d = h - d' =

171.50 mm

(26)

Momen nominal,

M

n

= A

s

* f

y

* ( d - a / 2 ) * 10

-6

=

39.952 kNm

Tahanan momen balok,

f

* M

n

=

31.962 kNm

Syarat :

f

* M

n

M

u+

31.962

>

7.361

AMAN (OK)

2. TULANGAN MOMEN NEGATIF

Momen negatif nominal rencana,

M

n

= M

u-

/ f =

9.202 kNm Diperkirakan jarak pusat tulangan lentur ke sisi beton,

d' =

75 mm

Tinggi efektif balok,

d = h - d' =

175.00 mm

Faktor tahanan momen,

R

n

= M

n

* 10

6

/ ( b * d

2

) =

1.5023

R

n

<

R

max

(OK)

Rasio tulangan yang diperlukan :

r = 0.85 * f

c

’ / f

y

*

[ 1 -  * [1 – 2 * R

n

/ ( 0.85 * f

c

’ ) ] =

0.00394

Rasio tulangan minimum,

r

min

= 

f

c

' / ( 4 * f

y

) =

0.00280

Rasio tulangan minimum,

r

min

= 1.4 / f

y

=

0.00350

Rasio tulangan yang digunakan,

r =

0.00394

Luas tulangan yang diperlukan,

A

s

= r * b * d =

138 mm

2

2

Jumlah tulangan yang diperlukan,

n = A

s

/ ( p / 4 * D

2

)

=

0.686

Digunakan tulangan,

4

D

16

Luas tulangan terpakai,

A

s

= n * p / 4 * D

2

=

804 mm2

Jumlah baris tulangan,

n

b

= n / n

s

=

2.00

n

b < 3

(OK)

Baris Jumlah Jarak Juml. Jarak

ke

n

i

y

i

n

i

* y

i

1 2 58.00 116.00

2 2 99.00 198.00

3 0 0.00 0.00

n =

4 S [ ni * yi ] = 314

Letak titik berat tulangan,

d' = S

[ n

i

* y

i

] / n =

78.50 mm

78.50

>

75

perkirakan lagi d' (NG)

Tinggi efektif balok,

d = h - d' =

171.5 mm

a = A

s

* f

y

/ ( 0.85 * f

c

' * b ) =

94.617 mm

Momen nominal,

M

n

= A

s

* f

y

* ( d - a / 2 ) * 10

-6

=

39.952 kNm

Tahanan momen balok,

f

* M

n

=

31.962 kNm

Syarat :

f

* M

n

M

u

-

(27)

3. TULANGAN GESER

Gaya geser ultimit rencana,

V

u

=

20.631 kN

Faktor reduksi kekuatan geser,

f =

0.60

Tegangan leleh tulangan geser,

f

y

=

240 MPa

Kuat geser beton,

V

c

= (√ f

c

') / 6 * b * d * 10

-3

=

26.087 kN

Tahanan geser beton,

f * V

c

=

15.652 kN

Perlu tulangan geser

Tahanan geser sengkang,

f * V

s

= V

u

- f * V

c

=

4.979 kN

Kuat geser sengkang,

V

s

=

8.298 kN

Digunakan sengkang berpenampang :

2

P

10

Luas tulangan geser sengkang,

A

v

= n

s

* p / 4 * P

2

=

157.08 mm2 Jarak sengkang yang diperlukan :

s = A

v

* f

y

* d / ( V

s

* 10

3

) =

795.10 mm

Jarak sengkang maksimum,

s

max

= d / 2 =

85.75 mm

Jarak sengkang maksimum,

s

max

=

250.00 mm

Jarak sengkang yang harus digunakan,

s =

100.00 mm

Diambil jarak sengkang :

s =

100 mm

(28)

PERHITUNGAN RING BALOK 30/40

A. DATA BALOK LANTAI

BAHAN STRUKTUR

Kuat tekan beton,

f

c

' =

20 MPa

Tegangan leleh baja (deform) untuk tulangan lentur,

f

y

=

400 MPa

Tegangan leleh baja (polos) untuk tulangan geser,

f

y

=

240 MPa

DIMENSI BALOK

Lebar balok

b =

300 mm

Lebar balok

b =

300 mm

Tinggi balok

h =

400 mm

Diameter tulangan (deform) yang digunakan,

D =

16 mm

Diameter sengkang (polos) yang digunakan,

P =

10 mm

Tebal bersih selimut beton,

t

s

=

40 mm

MOMEN DAN GAYA GESER RENCANA

Momen rencana positif akibat beban terfaktor,

M

u +

=

52.195 kNm Momen rencana negatif akibat beban terfaktor,

M

u

=

52.195 kNm Gaya geser rencana akibat beban terfaktor,

V

u

=

60.061 kN

B. PERHITUNGAN TULANGAN

Untuk :

f

c

'

≤ 30 MPa,

b

1

=

0.85

Untuk :

f

c

'

> 30 MPa,

b

1

= 0.85 - 0.05 * ( f

c

' - 30) / 7 =

(29)

Rasio tulangan pada kondisi balance ,

r

b

= b

1

* 0.85 * f

c

’/ f

y

* 600 / ( 600 + f

y

) =

0.0217 Faktor tahanan momen maksimum,

R

max

= 0.75 * r

b

* f

y

* [1 – ½*0.75* r

b

* f

y

/ ( 0.85 * f

c

’ ) ] =

5.2589

Faktor reduksi kekuatan lentur,

f =

0.80

Jarak tulangan terhadap sisi luar beton,

d

s

= t

s

+  + D/2 =

58.00 mm

Jumlah tulangan dlm satu baris,

n

s

= ( b - 2 * d

s

) / ( 25 + D ) =

4.49

Digunakan jumlah tulangan dalam satu baris,

n

s

=

4 bh

Jarak horisontal pusat ke pusat antara tulangan,

x = ( b - n

s

* D - 2 * d

s

) / ( n

s

- 1 ) =

40.00 mm

Jarak vertikal pusat ke pusat antara tulangan,

y = D + 25 =

41.00 mm

1. TULANGAN MOMEN POSITIF

Momen positif nominal rencana,

M

n

= M

u+

/ f =

65.244 kNm Diperkirakan jarak pusat tulangan lentur ke sisi beton,

d' =

75 mm

Tinggi efektif balok,

d = h - d' =

325.00 mm

Faktor tahanan momen,

R

n

= M

n

* 10

6

/ ( b * d

2

) =

2.0590

R

n

<

R

max

(OK)

Rasio tulangan yang diperlukan : Rasio tulangan yang diperlukan :

r = 0.85 * f

c

’ / f

y

*

[ 1 -  * [1 – 2 * R

n

/ ( 0.85 * f

c

’ ) ] =

0.00550

Rasio tulangan minimum,

r

min

= 

f

c

' / ( 4 * f

y

) =

0.00280

Rasio tulangan minimum,

r

min

= 1.4 / f

y

=

0.00350

Rasio tulangan yang digunakan,

r =

0.00550

Luas tulangan yang diperlukan,

A

s

= r * b * d =

537 mm

2

Jumlah tulangan yang diperlukan,

n = A

s

/ ( p / 4 * D

2

)

=

2.669

Digunakan tulangan,

6

D

16

Luas tulangan terpakai,

A

s

= n * p / 4 * D

2

=

1206 mm2

Jumlah baris tulangan,

n

b

= n / n

s

=

1.50

n

b < 3

(OK)

Baris Jumlah Jarak Juml. Jarak

ke

n

i

y

i

n

i

* y

i

1 4 58.00 232.00

2 2 99.00 198.00

3 0 0.00 0.00

n =

6 S [ ni * yi ] = 430

Letak titik berat tulangan,

d' = S

[ n

i

* y

i

] / n =

71.67 mm

71.67

<

75

perkiraan d' (OK)

Tinggi efektif balok,

d = h - d' =

328.33 mm

(30)

Momen nominal,

M

n

= A

s

* f

y

* ( d - a / 2 ) * 10

-6

=

135.608 kNm

Tahanan momen balok,

f

* M

n

=

108.486 kNm

Syarat :

f

* M

n

M

u+

108.486

>

52.195

AMAN (OK)

2. TULANGAN MOMEN NEGATIF

Momen negatif nominal rencana,

M

n

= M

u-

/ f =

65.244 kNm Diperkirakan jarak pusat tulangan lentur ke sisi beton,

d' =

75 mm

Tinggi efektif balok,

d = h - d' =

325.00 mm

Faktor tahanan momen,

R

n

= M

n

* 10

6

/ ( b * d

2

) =

2.0590

R

n

<

R

max

(OK)

Rasio tulangan yang diperlukan :

r = 0.85 * f

c

’ / f

y

*

[ 1 -  * [1 – 2 * R

n

/ ( 0.85 * f

c

’ ) ] =

0.00550

Rasio tulangan minimum,

r

min

= 

f

c

' / ( 4 * f

y

) =

0.00280

Rasio tulangan minimum,

r

min

= 1.4 / f

y

=

0.00350

Rasio tulangan yang digunakan,

r =

0.00550

Luas tulangan yang diperlukan,

A

s

= r * b * d =

537 mm

2

2

Jumlah tulangan yang diperlukan,

n = A

s

/ ( p / 4 * D

2

)

=

2.669

Digunakan tulangan,

6

D

16

Luas tulangan terpakai,

A

s

= n * p / 4 * D

2

=

1206 mm2

Jumlah baris tulangan,

n

b

= n / n

s

=

1.50

n

b < 3

(OK)

Baris Jumlah Jarak Juml. Jarak

ke

n

i

y

i

n

i

* y

i

1 4 58.00 232.00

2 2 99.00 198.00

3 0 0.00 0.00

n =

6 S [ ni * yi ] = 430

Letak titik berat tulangan,

d' = S

[ n

i

* y

i

] / n =

71.67 mm

71.67

<

75

perkiraan d' (OK)

Tinggi efektif balok,

d = h - d' =

328.3 mm

a = A

s

* f

y

/ ( 0.85 * f

c

' * b ) =

94.617 mm

Momen nominal,

M

n

= A

s

* f

y

* ( d - a / 2 ) * 10

-6

=

135.608 kNm

Tahanan momen balok,

f

* M

n

=

108.486 kNm

Syarat :

f

* M

n

M

u

-

(31)

3. TULANGAN GESER

Gaya geser ultimit rencana,

V

u

=

60.061 kN

Faktor reduksi kekuatan geser,

f =

0.60

Tegangan leleh tulangan geser,

f

y

=

240 MPa

Kuat geser beton,

V

c

= (√ f

c

') / 6 * b * d * 10

-3

=

72.672 kN

Tahanan geser beton,

f * V

c

=

43.603 kN

Perlu tulangan geser

Tahanan geser sengkang,

f * V

s

= V

u

- f * V

c

=

16.458 kN

Kuat geser sengkang,

V

s

=

27.429 kN

Digunakan sengkang berpenampang :

2

P

10

Luas tulangan geser sengkang,

A

v

= n

s

* p / 4 * P

2

=

157.08 mm2 Jarak sengkang yang diperlukan :

s = A

v

* f

y

* d / ( V

s

* 10

3

) =

446.68 mm

Jarak sengkang maksimum,

s

max

= d / 2 =

164.17 mm

Jarak sengkang maksimum,

s

max

=

250.00 mm

Jarak sengkang yang harus digunakan,

s =

100.00 mm

Diambil jarak sengkang :

s =

100 mm

(32)

PERHITUNGAN RING BALOK 20/25

A. DATA BALOK LANTAI

BAHAN STRUKTUR

Kuat tekan beton,

f

c

' =

20 MPa

Tegangan leleh baja (deform) untuk tulangan lentur,

f

y

=

400 MPa

Tegangan leleh baja (polos) untuk tulangan geser,

f

y

=

240 MPa

DIMENSI BALOK

Lebar balok

b =

200 mm

Lebar balok

b =

200 mm

Tinggi balok

h =

250 mm

Diameter tulangan (deform) yang digunakan,

D =

12 mm

Diameter sengkang (polos) yang digunakan,

P =

10 mm

Tebal bersih selimut beton,

t

s

=

40 mm

MOMEN DAN GAYA GESER RENCANA

Momen rencana positif akibat beban terfaktor,

M

u +

=

6.036 kNm Momen rencana negatif akibat beban terfaktor,

M

u

=

6.036 kNm Gaya geser rencana akibat beban terfaktor,

V

u

=

7.487 kN

B. PERHITUNGAN TULANGAN

Untuk :

f

c

'

≤ 30 MPa,

b

1

=

0.85

Untuk :

f

c

'

> 30 MPa,

b

1

= 0.85 - 0.05 * ( f

c

' - 30) / 7 =

(33)

Rasio tulangan pada kondisi balance ,

r

b

= b

1

* 0.85 * f

c

’/ f

y

* 600 / ( 600 + f

y

) =

0.0217 Faktor tahanan momen maksimum,

R

max

= 0.75 * r

b

* f

y

* [1 – ½*0.75* r

b

* f

y

/ ( 0.85 * f

c

’ ) ] =

5.2589

Faktor reduksi kekuatan lentur,

f =

0.80

Jarak tulangan terhadap sisi luar beton,

d

s

= t

s

+  + D/2 =

56.00 mm

Jumlah tulangan dlm satu baris,

n

s

= ( b - 2 * d

s

) / ( 25 + D ) =

2.38

Digunakan jumlah tulangan dalam satu baris,

n

s

=

2 bh

Jarak horisontal pusat ke pusat antara tulangan,

x = ( b - n

s

* D - 2 * d

s

) / ( n

s

- 1 ) =

64.00 mm

Jarak vertikal pusat ke pusat antara tulangan,

y = D + 25 =

37.00 mm

1. TULANGAN MOMEN POSITIF

Momen positif nominal rencana,

M

n

= M

u+

/ f =

7.545 kNm Diperkirakan jarak pusat tulangan lentur ke sisi beton,

d' =

75 mm

Tinggi efektif balok,

d = h - d' =

175.00 mm

Faktor tahanan momen,

R

n

= M

n

* 10

6

/ ( b * d

2

) =

1.2319

R

n

<

R

max

(OK)

Rasio tulangan yang diperlukan : Rasio tulangan yang diperlukan :

r = 0.85 * f

c

’ / f

y

*

[ 1 -  * [1 – 2 * R

n

/ ( 0.85 * f

c

’ ) ] =

0.00320

Rasio tulangan minimum,

r

min

= 

f

c

' / ( 4 * f

y

) =

0.00280

Rasio tulangan minimum,

r

min

= 1.4 / f

y

=

0.00350

Rasio tulangan yang digunakan,

r =

0.00350

Luas tulangan yang diperlukan,

A

s

= r * b * d =

123 mm

2

Jumlah tulangan yang diperlukan,

n = A

s

/ ( p / 4 * D

2

)

=

1.083

Digunakan tulangan,

4

D

12

Luas tulangan terpakai,

A

s

= n * p / 4 * D

2

=

452 mm2

Jumlah baris tulangan,

n

b

= n / n

s

=

2.00

n

b < 3

(OK)

Baris Jumlah Jarak Juml. Jarak

ke

n

i

y

i

n

i

* y

i

1 2 56.00 112.00

2 2 93.00 186.00

3 0 0.00 0.00

n =

4 S [ ni * yi ] = 298

Letak titik berat tulangan,

d' = S

[ n

i

* y

i

] / n =

74.50 mm

74.50

<

75

perkiraan d' (OK)

Tinggi efektif balok,

d = h - d' =

175.50 mm

(34)

Momen nominal,

M

n

= A

s

* f

y

* ( d - a / 2 ) * 10

-6

=

26.942 kNm

Tahanan momen balok,

f

* M

n

=

21.554 kNm

Syarat :

f

* M

n

M

u+

21.554

>

6.036

AMAN (OK)

2. TULANGAN MOMEN NEGATIF

Momen negatif nominal rencana,

M

n

= M

u-

/ f =

7.545 kNm Diperkirakan jarak pusat tulangan lentur ke sisi beton,

d' =

75 mm

Tinggi efektif balok,

d = h - d' =

175.00 mm

Faktor tahanan momen,

R

n

= M

n

* 10

6

/ ( b * d

2

) =

1.2319

R

n

<

R

max

(OK)

Rasio tulangan yang diperlukan :

r = 0.85 * f

c

’ / f

y

*

[ 1 -  * [1 – 2 * R

n

/ ( 0.85 * f

c

’ ) ] =

0.00320

Rasio tulangan minimum,

r

min

= 

f

c

' / ( 4 * f

y

) =

0.00280

Rasio tulangan minimum,

r

min

= 1.4 / f

y

=

0.00350

Rasio tulangan yang digunakan,

r =

0.00350

Luas tulangan yang diperlukan,

A

s

= r * b * d =

123 mm

2

2

Jumlah tulangan yang diperlukan,

n = A

s

/ ( p / 4 * D

2

)

=

1.083

Digunakan tulangan,

4

D

12

Luas tulangan terpakai,

A

s

= n * p / 4 * D

2

=

452 mm2

Jumlah baris tulangan,

n

b

= n / n

s

=

2.00

n

b < 3

(OK)

Baris Jumlah Jarak Juml. Jarak

ke

n

i

y

i

n

i

* y

i

1 2 56.00 112.00

2 2 93.00 186.00

3 0 0.00 0.00

n =

4 S [ ni * yi ] = 298

Letak titik berat tulangan,

d' = S

[ n

i

* y

i

] / n =

74.50 mm

74.50

<

75

perkiraan d' (OK)

Tinggi efektif balok,

d = h - d' =

175.5 mm

a = A

s

* f

y

/ ( 0.85 * f

c

' * b ) =

53.222 mm

Momen nominal,

M

n

= A

s

* f

y

* ( d - a / 2 ) * 10

-6

=

26.942 kNm

Tahanan momen balok,

f

* M

n

=

21.554 kNm

Syarat :

f

* M

n

M

u

-

(35)

3. TULANGAN GESER

Gaya geser ultimit rencana,

V

u

=

7.487 kN

Faktor reduksi kekuatan geser,

f =

0.60

Tegangan leleh tulangan geser,

f

y

=

240 MPa

Kuat geser beton,

V

c

= (√ f

c

') / 6 * b * d * 10

-3

=

26.087 kN

Tahanan geser beton,

f * V

c

=

15.652 kN

Hanya perlu tul.geser min

Tahanan geser sengkang,

f * V

s

= V

u

- f * V

c

=

- kN

Kuat geser sengkang,

V

s

=

7.487 kN

Digunakan sengkang berpenampang :

2

P

10

Luas tulangan geser sengkang,

A

v

= n

s

* p / 4 * P

2

=

157.08 mm2 Jarak sengkang yang diperlukan :

s = A

v

* f

y

* d / ( V

s

* 10

3

) =

881.17 mm

Jarak sengkang maksimum,

s

max

= d / 2 =

87.75 mm

Jarak sengkang maksimum,

s

max

=

250.00 mm

Jarak sengkang yang harus digunakan,

s =

100.00 mm

Diambil jarak sengkang :

s =

100 mm

(36)

PERHITUNGAN PLAT LANTAI (SLAB )

PLAT LENTUR DUA ARAH (TWO WAY SLAB )

A. DATA BAHAN STRUKTUR

Kuat tekan beton,

f

c

' =

20 MPa

Tegangan leleh baja untuk tulangan lentur,

f

y

=

240 MPa

B. DATA PLAT LANTAI

Panjang bentang plat arah x,

L

x

=

3.00 m

Panjang bentang plat arah y,

L

y

=

3.50 m

Tebal plat lantai,

h =

120 mm

Koefisien momen plat untuk :

L

y

/ L

x

=

1.17 KOEFISIEN MOMEN PLAT

Lapangan x

C

lx

=

36

Lapangan y

C

ly

=

17

Tumpuan x

C

tx

=

76

Tumpuan y

C

ty

=

57

Diameter tulangan yang digunakan,

 =

10 mm

Tebal bersih selimut beton,

t

s

=

20 mm

C. BEBAN PLAT LANTAI

1. BEBAN MATI (DEAD LOAD )

No Jenis Beban Mati Berat satuan Tebal (m) Q (kN/m2)

1 Berat sendiri plat lantai (kN/m3) 24.0 0.12 2.880

2 Berat finishing lantai (kN/m3) 22.0 0.05 1.100

3 Berat plafon dan rangka (kN/m2) 0.2 - 0.200

4 Berat instalasi ME (kN/m2) 0.5 - 0.500

Total beban mati,

Q

D

=

4.680

2. BEBAN HIDUP (LIVE LOAD )

Beban hidup pada lantai bangunan = 300 kg/m2

Q

L

=

3.000 kN/m

(37)

3. BEBAN RENCANA TERFAKTOR

Beban rencana terfaktor,

Q

u

= 1.2 * Q

D

+ 1.6 * Q

L

=

10.416 kN/m

2

4. MOMEN PLAT AKIBAT BEBAN TERFAKTOR

Momen lapangan arah x,

M

ulx

= C

lx

* 0.001 * Q

u

* L

x 2

=

3.375 kNm/m

Momen lapangan arah y,

M

uly

= C

ly

* 0.001 * Q

u

* L

x2

=

1.594 kNm/m Momen tumpuan arah x,

M

utx

= C

tx

* 0.001 * Q

u

* L

x2

=

7.125 kNm/m Momen tumpuan arah y,

M

uty

= C

ty

* 0.001 * Q

u

* L

x

2

=

5.343 kNm/m

Momen rencana (maksimum) plat,

M

u

=

7.125 kNm/m

D. PENULANGAN PLAT

Untuk :

f

c

'

≤ 30 MPa,

b

1

=

0.85

Untuk :

f

c

'

> 30 MPa,

b

1

= 0.85 - 0.05 * ( f

c

' - 30) / 7 =

-Faktor bentuk distribusi tegangan beton,

b

1

=

0.85 Rasio tulangan pada kondisi balance ,

r = b * 0.85 * f '/ f * 600 / ( 600 + f ) =

0.0430

r

b

= b

1

* 0.85 * f

c

'/ f

y

* 600 / ( 600 + f

y

) =

0.0430

Faktor tahanan momen maksimum,

R

max

= 0.75 * r

b

* f

y

* [ 1 – ½* 0.75 * r

b

* f

y

/ ( 0.85 * f

c

') ] =

5.9786 Faktor reduksi kekuatan lentur,

f =

0.80

Jarak tulangan terhadap sisi luar beton,

d

s

= t

s

+  / 2 =

25.0 mm

Tebal efektif plat lantai,

d = h - d

s

=

95.0 mm

Ditinjau plat lantai selebar 1 m,

b =

1000 mm

Momen nominal rencana,

M

n

= M

u

/ f =

8.906 kNm

Faktor tahanan momen,

R

n

= M

n

* 10

-6

/ ( b * d

2

) =

0.98678

R

n

<

R

max

(OK)

Rasio tulangan yang diperlukan :

r = 0.85 * f

c

' / f

y

*

[ 1 -  [ 1 – 2 * R

n

/ ( 0.85 * f

c

' ) ] =

0.0042

Rasio tulangan minimum,

r

min

=

0.0025

Rasio tulangan yang digunakan,

r =

0.0042

Luas tulangan yang diperlukan,

A

s

= r * b * d =

403 mm

2

Jarak tulangan yang diperlukan,

s = p / 4 * 

2

* b / A

s

=

195 mm

Jarak tulangan maksimum,

s

max

= 2 * h =

240 mm

Jarak tulangan maksimum,

s

max

=

200 mm

Jarak sengkang yang harus digunakan,

s =

195 mm

Diambil jarak sengkang :

s =

190 mm

Digunakan tulangan,

 10

-

100

(38)

E. KONTROL LENDUTAN PLAT

Modulus elastis beton,

E

c

= 4700*√ f

c

' =

21019 MPa

Modulus elastis baja tulangan,

E

s

=

2.00E+05 MPa

Beban merata (tak terfaktor) padaplat,

Q = Q

D

+ Q

L

=

7.680 N/mm

Panjang bentang plat,

L

x

=

3000 mm

Batas lendutan maksimum yang diijinkan,

L

x

/ 240 =

12.500 mm Momen inersia brutto penampang plat,

I

g

= 1/12 * b * h

3

=

144000000 mm3 Modulus keruntuhan lentur beton,

f

r

= 0.7 * √ fc' =

3.130495168 MPa

Nilai perbandingan modulus elastis,

n = E

s

/ E

c

=

9.52

Jarak garis netral terhadap sisi atas beton,

c = n * A

s

/ b =

7.473 mm

Momen inersia penampang retak yang ditransformasikan ke beton dihitung sbb. :

I

cr

= 1/3 * b * c

3

+ n * A

s

* ( d - c )

2

=

57390911 mm4

y

t

= h / 2 =

60 mm

Momen retak :

M

cr

= f

r

* I

g

/ y

t

=

7513188 Nmm

Momen maksimum akibat beban (tanpa faktor beban) :

M

a

= 1 / 8 * Q * L

x2

=

8640000 Nmm Inersia efektif untuk perhitungan lendutan,

Inersia efektif untuk perhitungan lendutan,

I

e

= ( M

cr

/ M

a

)

3

* I

g

+ [ 1 - ( M

cr

/ M

a

)

3

] * I

cr

=

114341088 mm 4

Lendutan elastis seketika akibat beban mati dan beban hidup :

d

e

= 5 / 384 * Q * L

x4

/ ( E

c

* I

e

) =

3.370 mm Rasio tulangan slab lantai :

r = A

s

/ ( b * d ) =

0.0083

Faktor ketergantungan waktu untuk beban mati (jangka waktu > 5 tahun), nilai :

z = 2.0

l = z / ( 1 + 50 * r ) =

1.4151 Lendutan jangka panjang akibat rangkak dan susut :

d

g

= l * 5 / 384 * Q * L

x4

/ ( E

c

* I

e

) =

4.769 mm

Lendutan total,

d

tot

= d

e

+ d

g

=

8.140 mm

Syarat :

d

tot

L

x

/ 240

(39)

ANALISIS KEKUATAN KOLOM BETON BERTULANG

DENGAN DIAGRAM INTERAKSI

KODE KOLOM

K5

INPUT DATA KOLOM

Kuat tekan beton,

f

c

' =

20

MPa

Tegangan leleh baja,

f

y

=

390

MPa

Lebar kolom,

b =

400

mm

Tinggi kolom,

h =

400

mm

Tebal brutto selimut beton,

d

s

=

50

mm

Jumlah tulangan,

n =

16

buah

Diameter tulangan,

D =

16

mm

PERHITUNGAN DIAGRAM INTERAKSI

Modulus elastis baja,

E

s

=

2.E+05

MPa

β

1

= 0.85

untuk f

c

'  30 MPa

β

1

= 0.85 - 0.008 (f

c

' - 30)

untuk f

c

' > 30 MPa

Faktor distribusi tegangan,

β

1

=

0.85

Luas tulangan total,

A

s

= n * p / 4 * D

2

=

3217

mm

2

Jarak antara tulangan,

x = ( h - 2*d

s

) / 4 =

75.000

mm

Rasio tulangan,

r = A

s

/ A

g

=

2.01%

Faktor reduksi kekuatan,

(40)

f =

0.80

untuk P

n

= 0

f = 0.65 + 0.15 * ( P

no

- P

n

) / P

no

No

Luas masing-masing tulangan

Jarak tulangan thd. sisi beton

Pada kondisi tekan aksial sentris (M

no

= 0) :

1

A

s1

= 5/16 * A

s

=

1005

mm

2

d

1

= 4*x + d

s

=

350

mm

P

no

= 0.80*[ 0.85*f

c

' *b*h + A

s

*(f

y

- 0.85*f

c

')]*10

-3

2

A

s2

= 2/16 * A

s

=

402

mm

2

d

2

= 3*x + d

s

=

275

mm

P

no

=

3136

kN

3

A

s3

= 2/16 * A

s

=

402

mm

2

d

3

= 2*x + d

s

=

200

mm

0.1 * f

c

' * b * h *10

-3

=

320

kN

4

A

s4

= 2/16 * A

s

=

402

mm

2

d

4

= x + d

s

=

125

mm

Pada kondisi balance :

5

A

s5

= 5/16 * A

s

=

1005

mm

2

d

5

= d

s

=

50

mm

c = c

b

= 600 / (600 + f

y

) * d

1

=

212.12

mm

A

s

=

3217

mm

2

Pada kondisi garis netral terletak pada jarak c dari sisi beton tekan terluar :

Regangan pada masing-masing baja tulangan :

ε

si

= 0.003 * ( c - d

i

) / c

Tegangan pada masing-masing baja tulangan :

Untuk

| ε

si

| < f

y

/ E

s

maka :

f

si

= e

si

* E

s

Untuk

| ε

si

|  f

y

/ E

s

maka :

f

si

=| ε

si

| / e

si

* f

y

Jumlah interval jarak grs netral =

125

Dc =

3.2000

URAIAN PERHITUNGAN

PERSAMAAN

UNIT

Gaya-gaya internal pada masing-masing baja tulangan :

F

si

= A

si

* f

si

* 10

-3

kN

Resultan gaya internal baja tulangan :

C

s

= [ S

F

si

]*10

-3

kN

Momen akibat gaya internal masing-masing baja tulangan :

M

si

= F

si

*(h/2 - d

i

)

kNmm

M

s

= S M

si

kNmm

Tinggi blok tegangan tekan beton,

a = β

1

* c

mm

Gaya internal pada beton tekan :

C

c

= 0.85 * f

c

' * b * a * 10

-3

kN

Momen akibat gaya internal tekan beton :

M

c

= C

c

* (h - a) / 2

kNmm

Gaya aksial nominal :

P

n

= C

s

+ C

c

kN

Momen nominal :

M

n

= (M

c

+ M

s

)*10

-3

Referensi

Dokumen terkait

Estimsi kolom dilakukan berdasarkan beban dari pelat lantai diatasnya serta beban aksial dari daerah yang ditopang oleh kolom tersebut.. Pembebanan Pelat

Portal ini ditinjau pada arah melintang dan memanjang. Beban pelat atap. Beban orang atau pekerja. Semua beban mati atau hidup untuk merencanakan portal akan

11) Menempatkan beban beban yang bersifat merata, untuk beban mati pada balok atap caranya, pilih satuan kg-m, klik semua balok atap, klik assign, klik frame static loads, pilih

Beban mati segitiga dan trapesium eqivalen pada lantai 2 ………. Beban mati segitiga dan trapesium eqivalen pada lantai atap ……

Memasukkan semua beban reaksi dari perletakan tangga, beban reaksi dari balok pengatrol dan balok perletakan mesin lift Memasukkan beban mati pada pelat lantai sebagai beban

Berat sendiri, beban mati pelat, beban hidup, beban gempa, beban angin dan beban tekanan tanah dapat dimodelkan dengan mudah dengan SANSPRO, dengan prosedur sebagai berikut

Berat sendiri Beban Mati Tambahan Prategang Beban Lajur &#34;D&#34; Gaya Rem Pengaruh Temperatur Beban Angin Susut dan Rangkak.

Beban Mati DL dan Beban Hidup LL Perhitungan pembebanan yang bekerja pada balok dan kolom menggunakan pola pembebanan dengan memperhitungkan beban-beban beban dalam bidang luasan