• Tidak ada hasil yang ditemukan

Keywords: Environment, Source of Learning, Activeness, Student Study Learning Result

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Keywords: Environment, Source of Learning, Activeness, Student Study Learning Result"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

____________________________________________ 1

Mahasiswa S1 Pendidikan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Malang. 2Dosen Geografi Universitas Negeri Malang.

3

Dosen Geografi Universitas Negeri Malang.

PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI

KELAS XI–IPS 3 DI SMAN I LAWANG KABUPATEN MALANG. Wahyu Dini Kustanti1

Drs. Timotius Suwarna, M.Pd2, Dr. Achmad Amirudin, M.Pd3

Pendidikan Geografi, Universitas Negeri Malang Jl. Semarang 5 Malang

ABSTRACK: This research is motivated by the lack learning quality is prove unsuccessful in learning proses. One of caused that is lack variation in source study of learning process. It can influence activeness and study learning result. The results showed that environmental function as a source of study can inmprove the activeness and study learning result.

Keywords: Environment, Source of Learning, Activeness, Student Study Learning Result ABSTRAK: Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kualitas pembelajaran merupakan bukti ketidakberhasilan dalam proses pembelajaran. Salah satu penyebabnya yaitu kurangnya variasi sumber belajar geografi yang digunakan dalam proses pembelajaran. Hal tersebut dapat mempengaruhi keaktifan dan hasil belajar siswa. Hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa.

Kata Kunci: Lingkungan, Sumber belajar, Keaktifan, Hasil belajar

Kualitas pendidikan perlu ditingkatkan dalam membangun sumber daya manusia yang berkompeten. Peningkatan kualitas tersebut dapat diupayakan dengan cara pembelajaran yang melibatkan siswa untuk membina sendiri secara aktif pengetahuan dengan mengunakan pengetahuan yang telah ada dalam diri mereka masing-masing. Siswa berperan melakukan kegiatan, aktif berfikir, menyusun konsep dan memberi makna tentang hal-hal yang sedang dipelajari sedangkan guru berperan sebagai fasilitator. Peranan guru sebagai fasilitator membantu agar proses pengkonstruksian pengetahuan oleh siswa berjalan lancar. Guru hanya membantu siswa untuk membentuk pengetahuannya sendiri. Oleh sebab itu guru harus dapat memanfaatkan sumber belajar yang bervariasi sesuai dengan materi pelajaran serta karakteristik siswa.

Penggunaan sumber belajar yang bervariasi akan memudahkan siswa untuk memahami dan menerapkan materi mata pelajaran geografi dalam kehidupan sehari-hari. Pada kenyataanya permasalahan yang sedang dihadapai guru khususya guru mata pelajaran geografi yaitu belum bervariasinya sumber belajar yang digunakan dalam pembelajaran dengan materi pembelajaran dan karakteristik siswa. Sehingga kekurangan inilah yang

(2)

____________________________________________ 1

Mahasiswa S1 Pendidikan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Malang. 2Dosen Geografi Universitas Negeri Malang.

3

Dosen Geografi Universitas Negeri Malang.

menjadikan siswa dalam pembelajaran kurang aktif dan menjadi salah satu penyebab hasil belajar siswa menjadi rendah dan tidak mencapai ketuntasan belajar yang ditentukan. Kurang aktifnya siswa dalam pembelajaran di mungkinkan karena sedikitnya informasi yang

didapatnya. Hal ini didasarkan pada data observasi awal didapatkan data bahwa keaktifan

siswa masih rendah, rata-rata skor keaktifan 22 dengan rentang skor 16 sampai 48. Selain rendahnya keaktifan belajar, hasil belajar siswa Kelas XI-IPS3 juga rendah. Rata-rata nilai hasil belajar siswa sudah mencapai 65. Namun ketuntasan klasikal masih rendah sebesar 18,75%.

Berdasarkan temuan masalah pembelajaran di SMA Negeri 1 Lawang, maka peneliti tertarik untuk mengkaji lebih mendalam mengenai penelitian tindakan kelas dengan menerapkan pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar pada kompetensi dasar menganalisis pelestarian lingkungan hidup dalam kaitannya dengan pembangunan berkelanjutan untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar geografi siswa kelas XI-IPS 1 SMA Negeri 1 Lawang Kabupaten Malang.

METODE

Jenis Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) atau

disingkat PTK. PTK meliputi empat tahapan yaitu perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, pengamatan tindakan, dan refleksi. Berikut adalah diagram siklus dalam PTK:

Gambar 1 Siklus Penelitian Tindakan (Sumber: Fatchan, 2009: 23) Observasi Awal

Refleksi Awal Rencana

Tindakan I Pelaksanaan Tindakan I Observasi I Refleksi I

Siklus I

Rencana

Tindakan II Pelaksanaan Tindakan II Observasi II Refleksi II

Siklus II Dan seterusnya

(3)

____________________________________________ 1

Mahasiswa S1 Pendidikan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Malang. 2Dosen Geografi Universitas Negeri Malang.

3

Dosen Geografi Universitas Negeri Malang.

Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 1 Lawang di Jl. Pramuka No. 152 Lawang, Kabupaten Malang. Penelitian ini dilaksanakan di Kelas XI IPS 3 Tahun Ajaran 2012/2013

Dalam penelitian ini data yang dibutuhkan yaitu data observasi awal, data keaktifan dan hasil belajar. Untuk sumber data diperoleh dari guru mata pelajaran geografi dan siswa Kelas XI IPS 3 SMA N 1 Lawang. Data dikumpulkan dengan cara: (1) dokumentasi berupa data skor keaktifan dan nilai ulangan harian siswa ini diperoleh sebelum pelaksanaan tindakan untuk mengetahui kemampuan awal siswa. (2) Observasi digunakan untuk mencatat keaktifan siswa pada proses pembelajaran yang diisi oleh observer sesuai dengan format lembar observasi keaktifan siswa yang telah disediakan. (3) Tes digunakan untuk menilai hasil belajar setelah berakhirnya tindakan dan dilaksanakan satu minggu setelah selesainya tindakan yang dilakukan.

Penelitian ini menggunakan beberapa instrumen untuk memperoleh data yang diperlukan yaitu: (1) Lembar Observasi Keaktifan Siswa digunakan untuk mengetahui aktivitas yang dilakukan siswa pada saat pembelajaran berlangsung. Lembar observasi keaktifan siswa berisi tentang deskriptor keaktifan siswa selama proses pembelajaran yaitu keaktifan siswa

dalam hal respon nyata siswa (overt respons) yang meliputi kegiatan melihat (visual

activities), kegiatan lisan (oral activities), kegiatan mendengarkan (listening activities),

kegiatan menulis (writing activies), dan kegiatan mental (mental activities) yang diisi oleh

observer. (2) Soal tes hasil belajar disusun oleh peneliti dengan bentuk soal yang digunakan

yaitu soal uraian berjumlah 7 butir soal. Kemudian peneliti mengadakan analisis butir soal tes

yang telah diuji validitas dan reliabilitas pada setiap soal. Analisis ini digunakan untuk memilih soal yang baik dan memenuhi syarat yang digunakan untuk mengambil data. (3) Lembar Catatan Lapangan digunakan untuk mencatat seluruh kegiatan.

Data keaktifan dan hasil belajar yang diperoleh dianalisis dengan cara: (1) Keaktifan siswa dianalisis dengan cara membandingkan rata-rata skor keaktifan siswa pada saat pra tindakan dengan rata skor keaktifan siswa pada Siklus I, kemudian membandingkan rata-rata skor keaktifan Siklus I dengan rata-rata-rata-rata skor keaktifan siswa pada Siklus II, dan

seterusnya sampai tercapainya target. (2) Hasil Belajar Siswa dianalisis dengan cara membandingkan rata-rata nilai hasil belajar siswa pada saat pra tindakan dengan rata-rata nilai hasil belajar pada Siklus I kemudian membandingan rata-rata nilai hasil belajar siswa pada Siklus I dengan rata-rata nilai hasil belajar siswa pada Siklus II, dan seterusnya sampai tercapainya target.

(4)

____________________________________________ 1

Mahasiswa S1 Pendidikan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Malang. 2Dosen Geografi Universitas Negeri Malang.

3

Dosen Geografi Universitas Negeri Malang.

HASIL

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap keaktifan siswa yang dilakukan pada setiap kegiatan pembelajaran saat observasi awal sebelum memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar maupun selama memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar pada Siklus I dan Siklus II, serta analisis terhadap data yang dikumpulkan, rata-rata skor keaktifan yang

diperoleh menunjukkan adanya peningkatan.Perbandingan keaktifan siswa pada saat

observasi awal dan selama memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar terdapat pada

Tabel 1 sebagai berikut.

Tabel 1. Perbandingan Keaktifan Siswa pada saat Observasi Awal dan selama Pemanfaatan

Lingkungan sebagai Sumber Belajar di Kelas XI-IPS 3 SMA Negeri 1 Lawang

No. Tindakan Rata-rata Skor Keaktifan

1. Observasi Awal 22

2. Siklus I 33

3. Siklus II 41

Pada Tabel 1 menunjukkan bahwa perbandingan rata-rata skor keaktifan siswa saat observasi awal ke Siklus I dan ke Siklus II. Pada saat observasi awal sebelum memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar rata-rata skor yang diperoleh siswa adalah 22 dengan rentang 16 sampai 46. Setelah tindakan pada Siklus I terjadi peningkatan rata-rata skor yang diperoleh siswa sebesar 11 yaitu menjadi 33. Dari hasil skor rata-rata keaktifan siswa pada Siklus I juga mengalami peningkatan rata-rata skor keaktifan siswa pada Siklus II yang dilakukan dari hasil refleksi Siklus I. Rata-rata skor keaktifan siswa pada Siklus II mengalami peningkatan sebesar 8 menjadi 41. Peningkatan rata-rata skor keaktifan tersebut

menunjukkan bahwa memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar dapat meningkatkan keaktifan siswa.

Peningkatan rata-rata skor keaktifan siswa dalam grafik dapat dilihat pada Grafik 1 di bawah ini.

(5)

____________________________________________ 1

Mahasiswa S1 Pendidikan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Malang. 2

Dosen Geografi Universitas Negeri Malang. 3

Dosen Geografi Universitas Negeri Malang.

Grafik 1 Peningkatan Keaktifan Belajar Siswa pada Saat Observasi Awal dan selama Memanfaatkan

Lingkungan sebagai Sumber Belajar di Kelas XI-IPS 3 SMA Negeri 1 Lawang

Dari grafik 1 dapat disimpulkan bahwa skor rata-rata keaktifan siswa pada observasi awal mengalami peningkatan pada skor rata-rata keaktifan Siklus I kemudian skor rata-rata keaktifan pada Siklus I juga mengalami peningkatan rata-rata skor keatifan siswa pada Siklus II. Jadi pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa.

Data tentang hasil belajar dalam proses pembelajaraan dengan memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar diperoleh melalui tes tulis. Nilai tes hasil belajar ini digunakan untuk membandingkan besarnya peningkatan hasil belajar pada saat observasi awal sebelum memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar, setelah tindakan pada observasi awal ke Siklus I ke Siklus II. Peningkatan hasil belajar tersebut berupa peningkatan nilai rata-rata satu kelas. Perbandingan peningkatan hasil belajar pada saat observasi awal ke Siklus I, ke Siklus II akan dipaparkan dalam Tabel 2 berikut.

Tabel 2 Perbandingan Hasil Belajar Siswa pada saat Observasi Awal dan selama Pemanfaatan

lingkungan sebagai sumber belajardi Kelas XI-IPS 3 SMA Negeri 1 Lawang

No. Tindakan Rata-rata Nilai Hasil Belajar

1. Observasi Awal 65 2. Siklus I 74 3. Siklus II 79 22 33 41 0 10 20 30 40 50 PRA TINDAKAN SIKLUS 1 SIKLUS 2

SKOR KEAKTIFAN SISWA

SKOR KEAKTIFAN SISWA Sk o r K ea kt if an

(6)

____________________________________________ 1

Mahasiswa S1 Pendidikan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Malang. 2

Dosen Geografi Universitas Negeri Malang. 3

Dosen Geografi Universitas Negeri Malang.

Tabel 2 menunjukkan peningkatan rata-rata nilai hasil belajar siswa dari observasi awal ke setelah tindakan. Pada saat observasi awal sebelum memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar rata-rata nilai hasil belajar siswa adalah 65,22 dengan klasifikasi cukup aktif. Setelah pelaksanaan tindakan pada Siklus I rata-rata nilai hasil belajar pada Siklus I meningkat sebesar 8,37 dari observasi awal menjadi 73,75 dengan klasifikasi cukup aktif. Setelah tindakan pada Siklus II rata-rata nilai hasil belajar lebih meningkat lagi sebesar 5,25 dari

Siklus I menjadi 79 dengan klasifikasi aktif. Peningkatan rata-rata nilai hasil belajar siswa tersebut menunjukkan bahwa memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Peningkatan rata-rata hasil belajar siswa dalam grafik dapat dilihat pada Grafik 2 di bawah ini.

Grafik 2 Peningkatan Hasil Belajar siswa pada saat Observasi Awal dan selama Pemanfaatan Lingkungan sebagai Sumber Belajar di Kelas XI-IPS 3 SMA Negeri 1 Lawang

Dari grafik 2 dapat disimpulkan bahwa skor rata-rata hasil belajar siswa pada observasi awal mengalami peningkatan pada skor rata-rata hasil belajar Siklus I kemudian skor rata-rata hasil belajar pada Siklus I juga mengalami peningkatan rata-rata skor hasil belajar siswa pada Siklus II. Jadi pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

65.22 74 79 0 20 40 60 80 100

PRA TINDAKAN SIKLUS 1 SIKLUS 2

HASIL BELAJAR SISWA

HASIL BELAJAR SISWA N ila i h as il b el aj ar

(7)

____________________________________________ 1

Mahasiswa S1 Pendidikan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Malang. 2Dosen Geografi Universitas Negeri Malang.

3

Dosen Geografi Universitas Negeri Malang.

PEMBAHASAN

A. Keaktifan Belajar pada Pelaksanaan Pemanfaatan Lingkungan sebagai Sumber Belajar

Berdasarkan pelaksanaan tindakan dan observasi yang dilakukan pada setiap siklus (Siklus I dan Siklus II) menunjukkan bahwa keaktifan siswa dengan pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar mengalami peningkatan. Peningkatan kektifan siswa ditunjukkan oleh adanya peningkatan rata-rata skor keaktifan siswa. Pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar pada Siklus I dan Siklus II dapat meningkatkan skor rata-rata keaktifan dari skor rata-rata keaktifan pada pra tindakan. Dengan demikian skor rata-rata keaktifan siswa telah meningkat dan siswa menampakkan keaktifannya yang diukur dalam indikator perilaku

keaktifan Visual Activities, Oral Activities, Listening Activities, Mental Activities, dan

Writing Activitie.

Pada Siklus I skor rata-rata keaktifan telah mengalami peningkatan namun terdapat beberapa kelemahan yang mengakibatkan peningkatan keaktifan menjadi belum maksimal. Maka hasil refleksi Siklus I digunakan untuk menyempurnaan perencanaan Siklus II. Pada Siklus II terjadi peningkatan skor rata-rata keaktifan dari Siklus I. Berdasarkan telah tersebut dapat diketahui bahwa skor rata-rata keaktifan dari observasi awal meningkat pada Siklus I dan skor rata-rata keaktifan pada Siklus I meningkat lagi pada Siklus II. Peningkatan ini menunjukkan bahwa keaktifan belajar siswa sudah berjalan dengan baik dan siswa mulai peduli, peka terhadap masalah-masalah lingkungan disekitar mereka bahkan di lingkungan universal. Keaktifan seluruh siswa juga meningkat melalui sistem kerjasama untuk saling membantu antar anggota kelompok dalam mengerjakan tugas kelompok. Dengan demikian dapat diambil kesimpulan pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar dapat

meningkatkan keaktifan belajar siswa Kelas XI-IPS 3 SMA Negeri 1 Lawang pada kompetensi dasar menganalisis pelestarian lingkungan hidup dalam kaitannya dengan pembangunan berkelanjutan.

B. Hasil Belajar pada Pelaksanaan Pemanfaatan Lingkungan sebagai Sumber Belajar

Kemampuan siswa selama proses pembelajaran yang berlangsung dengan

pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar diketahui dengan menggunakan tes tulis. Dari data tes tersebut, data pada saat observasi awal dibandingkan dengan data hasil belajar Siklus I dan hasil belajar Siklus I dibandingkan dengan data hasil belajar Siklus II. Data awal

(8)

____________________________________________ 1

Mahasiswa S1 Pendidikan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Malang. 2Dosen Geografi Universitas Negeri Malang.

3

Dosen Geografi Universitas Negeri Malang.

hasil belajar dari nilai Ulangan siswa sebelum tindakan. Data Siklus I dan Siklus II diperoleh dari tes tulis dilaksanakan satu minggu setelah tindakan.

Rata-rata nilai hasil belajar siswa mengalami peningkatan dari observasi awal ke Siklus I, dan terjadi peningkatan nilai rata-rata dari Siklus I ke Siklus II. Pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar pada Siklus I belum maksimal meskipun rata-rata hasil belajar siswa dikatakan telah mengalami peningkatan. Pada Siklus I dan Siklus II siswa diajak untuk belajar secara berkelompok dengan pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar dan metode pemberian tugas. Berdasarkan hasil yang diperoleh dapat dikatakan bahwa siswa dapat menyesuaikan diri dalam belajar dan terjadi peningkatan rata-rata hasil belajar. Pembelajaran pada Siklus I dengan pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar masih belum bisa dipahami siswa, namun setelah diterapkan kembali pada Siklus II dengan penyempurnaan dari hasil refleksi Siklus I, rata-rata hasil belajar siswa lebih meningkat.

Peningkatan rata-rata hasil belajar dikarenakan pembelajaran dengan pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar sangat membantu siswa dalam memahami materi pelestarian lingkungan dalam kaitannya dengan pembangunan berkelanjutan. Materi tersebut dipelajari dengan mencari informasi masalah-masalah lingkungan serta dampaknya terhadap kehidupan masyarakat yang ada di sekitar mereka di tiga bidang yaitu di bidang pertanian, industri dan pertambangan, pada Siklus I dan pada Siklus II mengenai masalah lingkungan di desa dan kota akibat pembangunan serta dampaknya bagi kehidupan sehingga mereka lebih paham dengan materi tersebut. Selain itu pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar juga dapat membantu siswa memperluas pengetahuannya mengenai materi yang dipelajari, karena selain mencari informasi langsung di lingkungan, siswa juga disarankan untuk tetap mempelajari konsep dari buku-buku yang relevan dan mencari informasi lain di internet. Hal tersebut didukung oleh pendapat Santrock (2007:484) mengemukakan bahwa “pengetahuan akan bertambah luas dan makin mendalam jika murid terus membangun hubungan antara informasi baru dengan pengalaman dalam pengetahuan mereka yang sudah ada”. Pemilihan masalah yang terjadi di sekitar siswa sangat diperlukan. Hal ini dikarenakan permasalahan yang setiap hari terjadi di sekitar siswa merupakan pengalaman dalam pengetahuan awal yang dimiliki oleh siswa. Pengalaman dalam pengetahuan awal tersebut dihubungkan dengan informasi baru sehingga pengetahuan siswa menjadi lebih luas dan mendalam hingga pada akhirnya hasil belajar siswa meningkat.

(9)

____________________________________________ 1

Mahasiswa S1 Pendidikan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Malang. 2Dosen Geografi Universitas Negeri Malang.

3

Dosen Geografi Universitas Negeri Malang.

Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI-IPS 3 SMA Negeri 1 Lawang. Hal ini juga tidak terlepas dari keaktifan yang telah dicapai oleh siswa setelah proses pembelajaran dengan pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar, sehingga memperoleh hasil belajar yang maksimal. Sebab aktivitas belajar sangat mempengaruhi hasil belajar siswa, karena belajar merupakan kegiatan yang dilakukan oleh siswa bukan sesuatu yang dilakukan terhadap siswa. Seperti yang dikatakan oleh Sudjana (2010:37) ”ada hubungan antara proses dan hasil yang dicapai. Makin besar usaha untuk menciptakan kondisi proses pembelajaran maka semakin besar hasil atau produk dari pembelajaran itu”.

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar geografi siswa kelas XI-IPS 3 SMA Negeri 1 Lawang pada Kompetensi Dasar menganalisis pelestarian lingkungan hidup dalam kaitannya dengan pembangunan berkelanjutan. Terjadi peningkatan rata-rata skor keaktifan siswa dari

observasi awal ke Siklus I dan meningkat lagi rata-rata skor keaktifan siswa dari Siklus I ke Siklus II. Hal ini dikarenakan siswa memperoleh informasi secara langsung dari lingkungan sehingga pengetahuan yang diperoleh akan merangsang keaktifan siswa.

Saran bagi guru geografi di SMA Negeri 1 Lawang dapat memanfaatkan lingkungan sebagai alternatif variasi sumber belajar geografi dalam meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa. Bagi penelitian lain yang sejenis pada waktu yang akan datang diharapkan dapat mengembangkan modifikasi-modifikasi lain dalam pemanfaatan lingkungan sumber belajar untuk mengetahui modifikasi terbaik dan tepat dalam meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa.

DAFTAR RUJUKAN

Fatchan, Achamad&Dasna, I Wayan. 2009. MetodePenelitianTindakanKelas. Surabaya:

JenggalaPustakaUtamaberkerjasamadenganLembagaPenelitianUniversitsNegeri Malang.

Santrock, John. W. 2008. Psikologi Pendidikan Edisi Kedua. Jakarta: Kencana Premada

Media Group

Gambar

Gambar 1 Siklus Penelitian Tindakan (Sumber: Fatchan, 2009: 23) Observasi Awal Refleksi Awal Rencana Tindakan I Pelaksanaan Tindakan I Observasi I Refleksi I  Siklus I Rencana Tindakan II Pelaksanaan Tindakan II Observasi II Refleksi II  Siklus II Dan sete
Tabel 1.  Perbandingan Keaktifan Siswa pada saat Observasi Awal dan selama Pemanfaatan  Lingkungan sebagai Sumber Belajar  di Kelas XI-IPS 3 SMA Negeri 1  Lawang
Grafik 1  Peningkatan  Keaktifan Belajar Siswa  pada Saat Observasi Awal  dan selama  Memanfaatkan  Lingkungan sebagai Sumber Belajar d i Kelas XI-IPS 3 SMA Negeri 1  Lawang
Tabel 2  menunjukkan peningkatan rata-rata nilai hasil belajar siswa dari observasi  awal ke setelah tindakan

Referensi

Dokumen terkait

caesaria. Penelitian pada tahun 2001, persalinan di Rumah Sakit Haji Adam Malik Medan sebanyak 290 kasus dengan 69 kasus tindakan sectio caesaria. Sedangkan di Rumah Sakit

Selain dari staff, kami juga meminta bantuan dari para pengajar LTC untuk menjadi pembawa acara sekaligus juga ada yang menjadi pembuka dalam berdoa dan juga ada

Metode FCFS yang diterapkan oleh Koperasi Batur Jaya menghasilkan rata-rata waktu penyelesaian pekerjaan paling lama dibandingkan ketiga metode lainnya, penghitungan nilai

kekurangannya.pendapatan dari sumber-sumber lain yang berkaitan dengan proyek atau pembatasan yang dilakukan oleh pemerintah dalam hal ini peningkatan tarif atau juga

dalam melaksanakan putusan Pengadilan Tata Usaha Negara tersebut diperlukan terobosan hukum, persepsi, pola pikir dan mengubah perilaku yang dilakukan dengan

Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah sampel tanah terganggu yang diambil di lahan perkebunan karet dengan tanaman sela meranti, damar, gaharu dan

Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat, rahmat, taufik dan hidayah-Nya, penyusunan skripsi yang berjudul “Perancangan Prototipe

Diharapkan hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi para guru/pelatih olahraga khususnya cabang atletik tentang kemampuan lompat jauh gaya menggantung untuk dapat