DIREKTORAT JENDERAL
PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN
1
KERANGKA PEMBANGUNAN PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN
KERANGKA PEMBANGUNAN PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN
NAWACITA
PEMENUHAN PANGAN ASAL TERNAK KETAHANAN PANGAN
PRODUKSI DAGING PRODUKSI SUSU
KOMODITAS UTAMA ; Sapi Potong, Sapi Perah, Kerbau Kambing, Domba, Unggas dan Babi
STRATEGI
1. Optimalisasi Produksi & Populasi 2. Penguatan Kelembagaan 3. Penguatan Infrastruktur 4. Pengembangan Investasi 5. Penguatan Sistem Logistik 6. Regulasi dan Deregulasi
PETERNAK BESAR PRODUKSI TELUR
BUMN/D BUMN/D PETERNAK MENENGAH
PETERNAK MIKRO-KECIL SWASTASWASTA
10 tahun Untuk Mencapai Swasembada Daging Sapi 10 tahun Untuk Mencapai Swasembada Daging Sapi 3
Khusus Sapi/Kerbau
DISTRIBUSITRANSPORTASI & LOGISTIC
DISTRIBUSI
TRANSPORTASI & LOGISTIC
BASIS SENTRA PRODUK
BASIS SENTRA PRODUK BASIS SENTRA PASARBASIS SENTRA PASAR
LAHAN & PAKAN POPULASI & PRODUKSI EKSPOR PASOKAN IMPOR PASOKAN LOKAL
LAHAN PAKAN POPULASI PRODUKSI
JABODE TABEK SENTRA PRODUKSI DAERAH LAIN JABODE TABEK DAERAH LAIN 1. Integrasi-Tanaman 2. Padang Peng-gembalaan 3. Silvo-Pastura 4. Pemeliharaan-Intensif 1. Hijauan 2. Konsentrat 3. Mineral 4. Vitamin - Pembibitan - Pembiakan - Keswan - Penggemukan - RPH & Fasilitas Pendukungnya UPT/ Pemeritah Investor Swasta/ Importir/BUMN/D Peternak Kecil/ Menengah/Besar Investor Swasta/ Importir/BUMN/D Peternak Kecil/ Menengah/Besar
RUANG LINGKUP
RUANG LINGKUP
42016
2022
2026
2035
2045
ROAD MAP SWASEMBADA DAGING SAPI 2045
Ekspor
Swasembada dan
Rintisan Ekspor
Ketersediaan
daging sapi lokal
(68 % )
Industrialisasi
Peternakan
Bioindustri
5
SWASEMBADA DAN RINTISAN EKSPOR (2016-2022)
2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 Kebutuhan (ton) 651.937 675.679 694.340 713.078 731.879 750.717 769.566 Produksi Lokal (ton) 442.253 456.096 461.046 472.185 506.784 584.022 688.914 Impor (ton) 209.683 219.583 233.294 240.894 225.096 166.695 80.652 Proporsi Lokal (%) 68 68 66 66 69 78 90 Proporsi Impor (%) 32 32 34 34 31 22 10 68 68 66 66 69 78 90 32 32 34 34 31 22 10 -10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 -100.000 200.000 300.000 400.000 500.000 600.000 700.000 800.000 900.000 6
h.
Swasembada dan Rintisan Ekspor (2016-2022)
a. Penyediaan lahan b. Penambahan Indukan c. Peningkatan kelahiran d. Peningkatan produktifitas e. Pembiayaan dan subsidi f. Penguatan kelembagaan g. Penguatan sistem logistik h. Regulasi dan deregulasi
Industrialisasi Peternakan (2027-2035)
a. Penguatan kelembagaan b. Penciptaan iklim yang
kondusif
c. Peningkatan produktifitas dan daya saing d. Teknologi dan informasi e. Pembiayaan dan subsidi f. Promosi dan ivestasi
Ekspor (2023-2026)
a. Penguatan akses pasar b. Peningkatan kelahiran c. Peningkatan produktifitas
dan daya saing d. Penguatan kelembagaan e. Penguatan sistem logistik f. Pembiayaan dan subsidi g. Regulasi dan deregulasi
Bioindustri (2037-2045)
a. Teknologi dan informasi b. Pembiayaan
c. Promosi dan ivestasi d. Peningkatan nilai tambah
dan daya saing e. Diversifikasi horisontal
dan vertikal
STRATEGI OPERASIONAL SDS 2045
7
KEBIJAKAN PENYEDIAAN LAHAN
REVISI KEBIJAKAN : - Permen LHK P50/2016,
- PP 33/2014 Tentang Jenis dan Tarif Atas Jenis PNBP sewa lahan - Permen Keuangan
176/PMK.011/2009 Tentang Pembebasan Bea Masuk - Pergub yang mewajibkan
perkebunan sawit diintegrasikan dengan sapi.
Langkah-Langkah Yang Diperlukan :
- Percepatan pengesahan PERDA RT/RWprovinsi - Percepatan pengesahan ijin
- Evaluasi Lahan HGU Terlantar - Kemitraan inti-plasma
- Percepatan Proses Perijinan, mulai dari ijin lokasi, ijin HGU dan IUP
- Pemetaan lahan untuk investasi peternakan sapi - Pencabutan Ijin
- Implementasi pengembangan kawasan komoditas peternakan
TAHUN 2016-2017
LAHAN YANG TEREALISASI UNTUK PETERNAKAN SAPI : 3,5 juta ha. 1. Lahan Sawit: 1,5 juta Ha.
- Ternak : 1,5 juta ekor
2. Padang Penggembalaan : 0,5 juta ha - Ternak : 500 ribu Ekor
3. Silvo-Pastura : 0,7 juta ha - Ternak : 700 ribu Ekor 4. Lahan eks tambang : 0,8 juta ha
- Ternak : 500 ribu ekor
TAHUN 2016
LAHAN TERSEDIA : 1 Juta Ha - Lahan Sawit : 600 Ribu Ha. - Silvo-Pastura (KPH) : 300 Ribu Ha. - Padang Pengembalaan
( Eks. Tanah Ulayat, HGU Terlantar,
KEBIJAKAN INSENTIF PEMBIAYAAN
1. Kredit Program: (i) Pembibitan dan
pengembangbiakan maksimal 5%; (ii) Penggemukan
7 %
2. Ternak sapi dapat dijadikan agunan
3. Asuransi Ternak sebagai komponen kredit
4. Permen Keuangan 176/PMK.011/2009 Tentang
Pembebasan Bea Masuk
5. Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk investasi
hulu
9
(2017-2022)
KEGIATAN UTAMA TAHUN LIMA TAHUN PERTAMA
(2017-2022)
Lanjutan...
11
RENCANA AKSI
LANJUTAN....
13
LANJUTAN....
LANJUTAN....
15
LANJUTAN....
Ketersediaan Daging Sapi Lokal
Ketersediaan Daging Sapi Lokal
1. Populasi 14,8 juta ekor
2. Kebutuhan : 651 ribu ton
3. Produksi lokal 442,2 ribu ton (68 %)
4. Peternak kecil: 96%
5. Peternak menengah/besar : 4% (bisnis)
17
Swasembada dan Rintisan Ekspor
(2016-2022)
Swasembada dan Rintisan Ekspor
(2016-2022)
1. Populasi: 23.230.645 ekor
2. Kebutuhan : 769.566 ton
3. Produksi lokal : 688.914 ton (90 %)
4. Ekspor daging sapi wagyu
5. Peternak kecil: 75 %
6. Peternak menengah/besar : 25 %
Ekspor (2023-2026)
Ekspor (2023-2026)
1. Populasi : 33.933.992 ekor
2. Kebutuhan : 847.607 ribu ton
3. Produksi lokal : 792.175 ribu Ton (93%)
4. Potensi Ekspor: 154.362 ribu ekor (29.329 ton)
5. Peternak kecil: 50 %
6. Peternak menengah/besar : 50 %
19Industrialisasi Peternakan
(2027-2035)
Industrialisasi Peternakan
(2027-2035)
1. Populasi : 38.802.239 ekor
2. Kebutuhan : 1.039.218 ton
3. Potensi ekspor : 89.752 ekor (17.053 ton)
4. Sistem produksi berkelanjutan
5. Peternak kecil: 30 %
6. Peternak menengah/besar : 70 %
Bioindustri (2036-2045)
Bioindustri (2036-2045)
1. Populasi: 41.745.441 ekor
1. Populasi: 41.745.441 ekor
2. Kebutuhan : 1.151.698 ton
3. Bioindustri Peternakan
4. Potensi ekspor : 450.049 ekor (85.509 ton)
5. Peternak kecil: 20 %
6. Peternak menengah/besar : 80 %
21
REVISI KEBIJAKAN :
1.
Permen LHK P50/2016, Pasal 4 pada butir m khusus untuk pangan tertentu
dan energi, dapat menggunakan Kawasan Hutan Produksi dengan pola
pinjam pakai. Diusulkan “pangan tertentu” termasuk didalamnya
gula/tebu, peternakan sapi dan jagung serta kedelai.
2.
Pada Lampiran PP 33/2014 Tentang Jenis dan Tarif Atas Jenis PNBP sewa
lahan dengan pola pinjam pakai untuk HP = Rp. 1,6 Juta/Ha/Th. Diusulkan
khusus untuk Pertanian Strategis (tebu, sapi dan Pajale) ditetapkan PNBP
Rp.0 untuk rakyat dan maksimal Rp. 500 Ribu/Ha/Thn.
3.
Diusulkan Revisi Permen Keungan 176/PMK.011/2009 Tentang Pembebasan
Bea Masuk atas Impor Mesin Serta Barang dan Bahan Untuk Pembangunan
atau Pengembangan Industri (dan pertanian dalam arti luas) dalam rangka
Penanaman Modal. Shg memungkinkan pemasukan sapi indukan juga
mendapatkan fasilitas bea masuk 0%.
4.
Pergub yang mewajibkan perkebunan kelapa sawit diintegrasikan dengan
sapi.
Langkah-Langkah Yang Diperlukan :
1. Percepatan pengesahan PERDA RT/RW bagi provinsi yang belum menetapkan.
2. Percepatan pengesahan ijin kerjasama pemanfaatan lahan Perhutani, Inhutani, KPH dan BUMN lainnya.
3. Diusulkan agar Presiden membuat Tim khusus (Independen) untuk mengevaluasi lahan HGU terlantar dan lahan yang sudah keluar ijin lokasi dai para Bupati tetapi tidak diproses lebih lanjut oleh investor yang bersangkutan, untuk kemudian dialihkan kepada investor yang lain yang serius berinvestasi
4. Pemerintah perlu membentuk Lembaga Perwalian untuk mengontrol kemitraan inti-plasma, agar menjamin berkelanjutan dan tidak ada eksploitasi diantara partisipan terkait.
5. Pemetaan lahan yang sesuai untuk investasi peternakan sapi. 6. Pencabutan Ijin Lokasi HPK yang lebih dari 3 Tahun Tidak di proses 7. Pencabutan HTI yang terlantar & dirubah peruntukkannya untuk Sapi 8. Pencabutan HGU terlantar, baik BUMN maupun Swasta
9. Percepatan Proses Perijinan, mulai dari ijin lokasi, ijin HGU dan IUP
23
RANCANGAN USULAN LOKASI KAWASAN PETERNAKAN
SAPI POTONG DAN KERBAU
KOMODITAS PROPINSI KAB/KOTA
1. Sapi Potong Aceh Aceh Timur, Aceh Besar, Aceh Utara, Aceh Tamiang, Bener Meriah
Sumut Asahan, Simalungung, Deli Serdang, Langkat, Serdang Bedagai, Batubara, Labuhanbatu Utara, Labuhanbatu Sumbar Pesisir Selatan, Solok, Dharmasraya, Pasaman Barat Riau Kuansi, Inhul, Siak, Kampar, Rohul, Rohil, pelalawan Jambi Merangin, Sarolangun, Tebo, Bungo
Sumsel Lahat, Muba, Banyuasin
Bengkulu Bengkulu Utara, Muko-muko, Bengkulu Tengah, Kaur Lampung Lampung Selatan, Lampung Timur, Lampung Tengah,
Pesewaran, Tulang Bawang Barat, Way Kanan Babel Bangka Tengah, Bangka Tengah
Kepri Bintan
KOMODITAS PROPINSI KAB/KOTA
1. Sapi Potong Jabar Bogor, Sukabumi, Bandung, Tasikmalaya, Kuningan, Sumedang, Subang, Purwakarta,
Jateng Kebumen, Magelang, Klaten, Karanganyar, Sragen, Grobogan, Blora, Rembang, Pati
DIY Gunung Kidul, Kulon Progo
Jatim Probolinggo, Magetan, Ngawi, Bojonegoro, Tuban, Bangkalan, Sampang, Pamekasan, Sumenep, Kota Probolinggo, Nganjuk, Lamongan
Banten Tangerang
Bali Badung, Klungkung, Karang Asem, Buleleng NTB Lombok Tengah, Lombok Timur, Sumbawa, Dompu,
Bima, Sumbawa Barat
NTT Sumba Timur, Kupang, TTS, TTU, Belu, Ngada, Rote Ndao
Kalbar Sambas, Sanggau, Ketapang, Bengkayang Kalteng Pulang Pisau, Kobar, Kapuas
Lanjutan ...
25
KOMODITAS PROPINSI KAB/KOTA
1. Sapi Potong Kalsel Tanah Laut, Kota Baru, Banjar, Barito Kuala
Kaltim Paser, Kukar, Kutai timur, berau, Penajem Paser Utara Kaltara Nunukan, Tarakan, Bulungan
Sulut Minahasa, Minsel, Bolmong
Sulteng Banggai, Morowali, Poso, Donggala, Buol, Parigi Moutong, Tojo Una-una, Sigi, Morowali Utara Sulsel Bulukumba, Gowa, Sinjai, Bone, Pangkep, Barru,
Sidrap, Pinrang, Enrekang
Sultra Muna, Kolaka, Konsel, Bombana, Konawe Gorontalo Bone Bolango, Boalemo
Sulbar Polman, Mamuju Maluku Maluku Tengah, Buru
Malut Halmahera Timur, Halmahera Utara
Pabar Fakfak, Sorong, Tambrauw, Manokwari Selatan Papua Merauke, Keerom
Lanjutan ...
KOMODITAS PROPINSI KAB/KOTA
2. Kerbau Aceh Simeulue, Aceh Tengah, Aceh Barat Sumut Tobasa, Samosir, Dairi
Sumbar Sijunjung, Padang Pariaman, Agam, Solok Selatan
Sumsel OKI, Muara Enim Bengkulu Bengkulu Selatan Lampung Tulang Bawang
Jateng Kendal, Pemalang, Brebes, Demak, Kudus, Jepara
Banten Pandeglang, Lebak, Serang
NTT Manggarai Barat
Kalsel HSU
Sulsel Tator, Toraja Utara
Lanjutan ...
27
KOMODITAS PROPINSI KAB/KOTA
2. Kerbau Aceh Simeulue, Aceh Tengah, Aceh Barat Sumut Tobasa, Samosir, Dairi
Sumbar Sijunjung, Padang Pariaman, Agam, Solok Selatan
Sumsel OKI, Muara Enim Bengkulu Bengkulu Selatan Lampung Tulang Bawang
Jateng Kendal, Pemalang, Brebes, Demak, Kudus, Jepara
Banten Pandeglang, Lebak, Serang
NTT Manggarai Barat
Kalsel HSU
Sulsel Tator, Toraja Utara