• Tidak ada hasil yang ditemukan

MARKET BRIEF PELUANG USAHA PRODUK PALA BUBUK (HS ) DI ITALIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MARKET BRIEF PELUANG USAHA PRODUK PALA BUBUK (HS ) DI ITALIA"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

MARKET BRIEF

PELUANG USAHA PRODUK PALA

BUBUK (HS 090812) DI ITALIA

ATASE PERDAGANGAN

KBRI ROMA

(2)

Market Brief Atdag Roma: Peluang Usaha Produk Pala Bubuk Di Italia 1

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ... 1 DAFTAR GAMBAR ... 2 DAFTAR TABEL ... 2 KATA PENGANTAR... 3 ABSTRAKSI ... 4 BAB I PENDAHULUAN ... 5 1.1 Pemilihan Produk ... 5

1.2 Profil Geografi Italia ... 6

BAB II POTENSI PASAR PRODUK PALA DI ITALIA ... 9

2.1 Kinerja Impor Produk Pala di Italia ... 9

2.1 Kinerja Ekspor Produk Pala di Italia ... 11

2.3 Regulasi Produk Pala di Italia ... 13

2.4 Saluran Distribusi Produk Pala di Italia ... 15

2.5 Hambatan dan Tantangan... 16

BAB III PELUANG DAN STRATEGI ... 17

3.1 Peluang ... 17

3.2 Strategi ... 18

BAB IV INFORMASI PENTING ... 19

4.1 Alamat dan Website Penting ... 19

(3)

Market Brief Atdag Roma: Peluang Usaha Produk Pala Bubuk Di Italia 2

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Peta Negara Italia ... 6

Gambar 2. Sepuluh besar pengimpor pala di dunia ... 9

Gambar 3. Profil Impor Pala di Italia ... 9

Gambar 4. Profil Impor Produk Pala Italia-Indonesia ... 10

Gambar 5. Sepuluh besar negara eksportir pala di dunia (2011) ... 11

Gambar 6. Profil Ekspor Pala Italia ke Dunia (2011-2015) ... 12

Gambar 7. Nilai ekspor kerajinan tangan kayu Italia ke Indonesia. ... 12

Gambar 8. Jalur distribusi produk pala di Italia ... 15

Gambar 9. Sepuluh negara utama tujuan ekspor pala dari Indonesia (2011) ... 17

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Neraca Perdagangan Italia - Indonesia HS 090812 (dalam Juta USD) ... 6

Tabel 2. Neraca Perdagangan Italia - Dunia HS 090812 (dalam Juta USD) ... 6

Tabel 3. Trend dan change Impor Produk Pala di Italia (2011-2015)... 10

Tabel 4. Negara Importir Pala ke Pasaran Italia 2011-2015 (M USD) ... 11

Tabel 5. Nilai ekspor ukiran dan hiasan kayu dari Italia ke 10 negara tujuan utama ... 13

Tabel 6. Analisa SWOT produk Pala ... 16

(4)

Market Brief Atdag Roma: Peluang Usaha Produk Pala Bubuk Di Italia 3

KATA PENGANTAR

Dalam upaya penyediaan informasi pasar produk 10 – 10 – 3 dan sesuai dengan keputusan Menteri Perdagangan RI No. 706/M-DAG/KEP/9/2011 tentang Pedoman Penyusunan dan Mekanisme Pelaporan Perwakilan Perdagangan di Luar Negeri, Atase Perdagangan KBRI Roma di Italia telah melakukan penyusunan Market Brief yang didasarkan pada studi literatur (desk study). Informasi pasar ini diharapkan dapat berguna sebagai dasar pengambilan kebijakan oleh pimpinan dan atau sebagai bahan referensi pelaku usaha dibidangnya.

Pada topik ini dipilih produk Pala bubuk (HS 090812) sesuai data yang mengindikasikan bahwa Indonesia memiliki potensi yang besar serta adanya peluang pasar untuk produk pala di Italia. Di dalam Market Brief ini akan diinformasikan mengenai latar belakang pemilihan produk, profil Italia, potensi pasar di Italia, serta peluang dan strategi memasuki pasar di Italia.

Untuk itu penyusunan laporan ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi yang berguna bagi pihak Pemerintah maupun Swasta di Indonesia, khususnya bagi kalangan eksportir dan pengusaha produk terkait dalam menyikapi peluang ekspor di italia.

Disadari sepenuhnya bahwa penulisan laporan ini masih terdapat banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik yang membangun dari berbagai pihak demi kesempurnaan penulisan ini sangat kami harapkan. Semoga Laporan Market Brief ini dapat memberikan manfaat bagi pihak yang membutuhkan informasi tentang produk pala.

Roma, April 2016

Atase Perdagangan KBRI Roma

(5)

Market Brief Atdag Roma: Peluang Usaha Produk Pala Bubuk Di Italia 4

ABSTRAKSI

Indonesia termasuk salah satu negara produsen dan pengekspor pala terbesar dunia, dengan pangsa pasar dunia sebesar 75 persen. Pasar utama tujuan ekspor pala Indonesia (dari sisi volume) adalah Vietnam, Amerika Serikat, Belanda, Jerman dan Italia. Indonesia merupakan produsen pala terbesar ke dua di dunia setelah Guatemala (2016) dengan kapasitas produksi sebesar 19.000 MT atau sekitar 39.500.000 USD. Dengan permintaan pala dunia yang terus meningkat, Indonesia merupakan eksportir utama di dunia dengan market share sebesar 40% untuk kawasan Asia dan Eropa.

Produsen pala Italia sendiri tidak mampu memenuhi permintaan dalam negerinya. Karena itulah pala menjadi produk yang sangat potensial untuk diekspor ke Italia mengingat besarnya potensi pasar. Pada tahun 2015, Italian Trade Agency (ITA) membuka peluang kerjasama ke beberapa pengekspor di bidang pertanian dan perkebunan dari Indonesia.

Dilihat dari tren pertumbuhannya, nilai ekspor pala Indonesia terus meningkat di pasar Italia. Indonesia merupakan pengimpor utama berturut-turut selama lima tahun terakhir, melebihi negara-negara eropa lainnya dengan perbedaan nilai impor cukup signifikan. Indonesia juga merupakan satu dari hanya dua negara di Asia yang mengimpor pala ke Italia. Negara peringkat ke dua dari Asia yang mengimpor pala ke Italia adalah Vietnam tetapi nilai impor masih sangat jauh di bawah Indonesia. Jika dibandingan dengan nilai ekspor dari Italia ke dunia, Italia sama sekali tidak melakukan kegiatan ekspor pala ke Indonesia. Dengan demikian, Italia adalah net importi produk pala terhadap Indonesia.

Tantangan yang dihadapi eksportir dari negara berkembang seperti Indonesia ketika memasuki pasar Italia adalah kemampuan menjamin konsistensi kualitas, rasa, aroma, dan warna yang sesuai dengan standar Uni Eropa. Selain itu, proses produksi yang masih tradisionnal serta kurangnya pendampingan petani menjadi salah satu hambatan utama dalam perkembangan ekspor pala dari Indonesia.

Dari uraian potensi ekspor pala di Italia, ketentuan regulasi pasar, saluran distribusi, dan peluang, maka di akhir uraian market brief akan disajikan strategi untuk produk pala sebagai berikut:

- Strategi produksi: Berupa penjajakan kemungkinan penanaman pala secara monokultur dan pelatihan kepada petani untuk budidaya intensif.

- Strategi produk: Penggunaan teknologi pengolahan pala paska-panen karena cara tradisional cukup rawan pencemaran.

- Strategi promosi: Pembentukan Asosiasi Pala yang efektif dan mempromosikan lebih gencar produk pala mengikuti pola pasar global dalam produk-produk herbal untuk kesehatan.

(6)

Market Brief Atdag Roma: Peluang Usaha Produk Pala Bubuk Di Italia 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Pemilihan Produk

Pala merupakan tanaman yang hamper keseluruhan bagiannya dapat di digunakan untuk berbagai macam tujuan. Selain sebagai bumbu, pala juga dapat diolah dan diambil minyak atsirinya yang dapat digunakan dalam industri kosmetik.

Sampai saat ini Indonesia termasuk salah satu negara produsen dan pengekspor pala terbesar dunia, dengan pangsa pasar dunia sebesar 75 persen. Pasar utama tujuan ekspor pala Indonesia (dari sisi volume) adalah Vietnam, Amerika Serikat, Belanda, Jerman dan Italia. Produksi pala Indonesia pada tahun 2011 mencapai 15.793 ton, yang dihasilkan dari luas areal produksi 118.345 hektar dan melibatkan 146.331 kepala keluarga (KK) petani pemilik. Provinsi Papua Barat menyumbang 8,6 persen terhadap produksi pala nasional. Pala Indonesia sebagian besar dihasilkan oleh perkebunan rakyat yaitu sekitar 99 persen, dengan cara penanganan pasca panen yang masih tradisional dengan peralatan seadanya dan dilakukan kurang higienis Ekspor pala memberi kontribusi sebesar 0,2% dari total ekspor Indonesia.1

Indonesia merupakan produsen pala terbesar ke dua di dunia setelah Guatemala (2016) dengan kapasitas produksi sebesar 19.000 MT atau sekitar 39.500.000 USD. Dengan permintaan pala dunia yang terus meningkat, Indonesia merupakan eksportir utama di dunia dengan market share sebesar 40% untuk kawasan Asia dan Eropa. Tujuan ekspor utama (dari sisi nilai) antara lain Vietnam, Belanda, USA, Italy, Jepang, Jerman, dan Singapura.2 Dengan terus meningkatnya permintaan di pasar dunia, maka produk pala menjadi pilihan yang menarik untuk dibahas dalam market brief ini.

Pasar Italia sendiri merupakan pasar potensial bagi pala Indonesia. Dapat di lihat dalam Tabel 1, neraca perdagangan Italia dalam produk pala selalu negatif dalam lima tahun terakhir, sejak 2011 hingga 2015. Pertumbuhan surplus neraca perdagangan juga positif, pada 2015 surplus meningkat sebesar 17% dibandingkan tahun 2014. Dengan demikian, Italia adalah net importir pala dari Indonesia.

1 http://www.ilo.org/wcmsp5/groups/public/---asia/---ro-bangkok/---ilo-jakarta/documents/publication/wcms_342735.pdf 2 http://anyflip.com/qlhp/sjra/basic/

(7)

Market Brief Atdag Roma: Peluang Usaha Produk Pala Bubuk Di Italia 6 Tabel 1. Neraca Perdagangan Italia - Indonesia HS 090812 (dalam Juta USD)

Sumber: WTA/Istat 2011 2012 2013 2014 2015 Trend (%) 12-15 Change (%) 15/14 Export 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 - - Import 0.00 1.41 1.49 0.93 1.09 -11.73 17.03 Balance of Trade 0.00 -1.41 -1.49 -0.93 -1.09

Tabel 2. Neraca Perdagangan Italia - Dunia HS 090812 (dalam Juta USD) Sumber: WTA/Istat 2011 2012 2013 2014 2015 Trend (%) 12-15 Change (%) 15/14 Export 0.00 6.83 7.03 5.74 3.38 -20.64 -41.16 Import 0.00 2.85 2.68 2.91 2.11 -7.80 -27.58 Balance of Trade 0.00 3.98 4.35 2.83 1.27

Sebaliknya, dalam Tabel 2, dapat di lihat bahwa Italia juga merupakan eksportir pala, di mana neraca dagang menunjukkan setiap tahunnya Italia mengekspor pala cukup banyak dibandingkan nilai impor. Hal ini bias disebabkan harga ekspor yang tinggi sementara harga beli impor yang rendah, selain itu juga karena Italia merupakan anggota Uni Eropa sehingga lebih mudah untuk bertransaksi.

Pala Indonesia memiliki ciri khas yang diminati pasar internasional. Terdapat berbagai macam jenis produk pala yang diproduksi di Indonesia, namun yang paling diminati oleh pasar internasional adalah jenis King of Species atau Pala Raja dengan kulit yang cukup tebal dan biji kecil. Beberapa jenis pala lainnya antara lain Pala Meraya, Pala Bui, Pala Pencuri dan Pala Holland.3 Jenis produk pala yang dimaksud dalam market brief kali ini adalah yang termasuk dalam kode HS 090812, yaitu nutmeg; dried or crushed.

1.2 Profil Geografi Italia

Italia sebelah utara berbatasan langsung dengan empat negara Eropa yaitu Perancis, Swiss, Austria dan Slovenia. Memiliki posisi yang strategis yaitu berada di tengah-tengah antara Eropa dan Afrika, Italia meiliki keuntungan sebagai negara yang memberikan akses ke negara-negara Eropa Utara, negara-negara Mediterania dan negara-negara Eropa Timur. Wilayah Italia meliputi luas kedaulatan 301.340 km2

3

http://anyflip.com/qlhp/sjra/basic/ Gambar 1. Peta Negara Italia

(8)

Market Brief Atdag Roma: Peluang Usaha Produk Pala Bubuk Di Italia 7 termasuk dua pulau utama yaitu pulau Sisilia dan pulau Sardinia, yang merupakan dua pulau utama di samping 38 pulau lainnya.

Italia memiliki dua teritorial yang independen yaitu Kota Vatican dan Republik San Marino.

Kota perdagangan di Italia adalah Milan dengan GDP per kapita pada awal tahun 2014 mencapai € 35.137. Milan disebut-sebut sebagai salah satu kota utama untuk keuangan dan bisnis dimana GDP-nya merupakan ke-4 tertinggi di Eropa dan ke-26 tertinggi di dunia. Milan juga menduduki 20 besar sebagai kota dengan finansial terbaik. Berdasarkan estimasi sensus yang dilakukan oleh ISTAT pada Desember 2013, populasi di Italia mencapai 60.782.668 jiwa dengan dua wilayah berpenduduk terbesar di wilayah Italia-Utara sebanyak 27 % dari jumlah populasi dan wilayah Italia-Selatan sebanyak 23 % dari jumlah populasi

Bahasa yang digunakan sehari-hari adalah bahasa Italia. Mayoritas penduduk Italia beragama Katolik dengan persentase sebesar 83%. Italia dikenal sebagai negara yang penuh dengan peninggalan sejarah dan jenius dalam kebudayaan. Saat ini Italia memiliki 400 buah museum, galeri dan situs arkeologi.

Italia memiliki fasilitas transportasi yang sangat baik, dimana jaringan kereta api dikontrol oleh Trenitalia, Ferrovie dello Stato (Perusahaan Kereta Api Italia) yang rata-rata mengangkut setidaknya 23,3 juta ton komoditas sejak tahun 2005 dan kecenderungan jumlah penumpang yang selalu meningkat.

Jaringan jalan raya untuk pengangkutan kargo dan truk serta transportasi penumpang juga terus bertambah. Sementara komoditas minyak menggunakan pelayaran sebagai moda transportasi utama dengan jaringan pelabuhan antara lain di Genova, La Spezia, Napoli, Trieste, Livorno dan Venezia. Untuk moda penerbangan, Italia telah mengalami pertumbuhan yang signifikan sejak tahun 2005 dimana tercatat setidaknya terdapat 48,9 juta penumpang domestik dan 63,2 juta penumpang internasional. Italia telah membangun dua bandara udara yang modern di Roma yaitu Fiumicino dan Ciampino serta dua di Milan yaitu Linate dan Malpensa yang mencatat 50% kedatangan dan penerbangan internasional dilakukan di Milan.

Beberapa sektor yang turut mendukung kondisi ekonomi Italia diantaranya adalah sektor pos dan telekomunikasi. Italia telah mengalami reorganisasi yang dilakukan pada tahun 2004 dimana Italia berhasil menggabungkan 3.440 perusahaan skala kecil menjadi beberapa perusahaan skala besar. Beberapa perusahaan komunikasi yang berskala multinasonal antara lain: Vodavone, Telecom, Tele2, Wind, H3g serta memiliki pasar yang terus berkembang, dimana 70% populasi memiliki setidaknya satu telepon selular. Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah Italia juga mulai memberikan insentif kepada perusahaan swasta. Italia juga memiliki sistem IT yang sangat baik pada kantor-kantor administrasi lokalnya.

(9)

Market Brief Atdag Roma: Peluang Usaha Produk Pala Bubuk Di Italia 8 Otoritas sektor perbankan Italia berada di bawah Bank of Italy yang berdasarkan hukum perbankan Eropa bertanggung jawab sebagai peninjau, pemeriksa serta menganalisa sistem perbankan di seluruh negeri.

(10)

Market Brief Atdag Roma: Peluang Usaha Produk Pala Bubuk Di Italia 9

BAB II

POTENSI PASAR PRODUK PALA DI ITALIA

2.1 Kinerja Impor Produk Pala di Italia

Pada tahun 2015, Italian Trade Agency (ITA) membuka peluang kerjasama ke beberapa pengekspor di bidang pertanian dan perkebunan dari Indonesia.4 Kualitas dan keamanan produk adalah isu utama yang menjadi perhatian pembeli dan konsumen Eropa, termasuk Italia. Italia termasuk dalam lima besar pengimpor produk pala Uni Eropa, dan sepuluh besar di dunia, seperti ditunjukkan pada Gambar 2.

Gambar 2. Sepuluh besar pengimpor pala di dunia Sumber: UN Comtrade

Gambar 3. Profil Impor Pala di Italia Sumber: Istat

4 Lukas Hendra, “ITA Tawarkan Peluang Ekspor Produk Asal Sulut,” Industri, 9 9 Juni 2015,

diakses pada 12 Desember 2015, http://industri.bisnis.com/read/20150609/12/441808/ita-tawarkan-peluang-ekspor-produk-asal-sulut 0,00 2,85 2,68 2,91 2,11 0,00 0,50 1,00 1,50 2,00 2,50 3,00 3,50 2011 2012 2013 2014 2015 Ni la i (M US D) Tahun

Profil Impor Produk Pala di Italia 2011-2015 (M USD)

(11)

Market Brief Atdag Roma: Peluang Usaha Produk Pala Bubuk Di Italia 10 Kinerja impor pala di Italia pada 2011-2015 pada Gambar 3. Nilai impor rata-rata senilai 2.11 Juta USD setiap tahunnya, dengan profil relatif stabil dari tahun ke tahun. Dengan melihat profil lima tahun terakhir, Impor pala di Italia cendeerung menurun, akan tetapi tidak terlalu signifikan.

Gambar 4. Profil Impor Produk Pala Italia-Indonesia (sumber: Istat)

Profil dengan trend negatif dapat dicermati dari Gambar 4 di mana penurunan nilai impor cukup besar terjadi antara 2013-2014, namun demikian nilai impor kembali membaik pada tahun 2015. Persentase trend nilai impor 2010-2014 dan perubahan kinerja impor dalam satu tahun terakhir (2013-2014) dapat dilihat dalam Tabel 3 di mana perubahan positif di 2014-2015 untuk nilai impor dari Indonesia berkebalikan dengan impor keseluruhan secara global.

Tabel 3. Trend dan change Impor Produk Pala di Italia (2011-2015) Sumber: Istat Deskripsi Trend (%) (2011-2015) Change (%) (2014-2015) Impor - Dunia -7.80 -27.58 Impor - Indonesia -11.73 17.03 0,00 1,41 1,49 0,93 1,09 0,00 0,20 0,40 0,60 0,80 1,00 1,20 1,40 1,60 2011 2012 2013 2014 2015 N ila i ( M US D) Tahun

Profil Impor Produk Pala di Italia - Indonesia 2011-2015 (M USD)

(12)

Market Brief Atdag Roma: Peluang Usaha Produk Pala Bubuk Di Italia 11 Tabel 4. Negara Importir Pala ke Pasaran Italia 2011-2015 (M USD)

Sumber: Istat Peringkat Nama Negara 2010 2011 2012 2013 2014 Trend (%) 2010-2014 Change (%) 2013/14 1 Indonesia 0.00 1.41 1.49 0.93 1.09 -11.73 17.03 2 Netherlands 0.00 0.21 0.31 0.37 0.44 27.00 19.27 3 Vietnam 0.00 0.60 0.00 0.54 0.12 #NUM! -77.85 4 Germany 0.00 0.13 0.09 0.13 0.11 -2.69 -13.24 5 France 0.00 0.23 0.19 0.14 0.09 -25.92 -33.27 13 Ireland 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 #NUM! #DIV/0! 14 Romania 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 #NUM! #DIV/0! 15 India 0.00 0.01 0.00 0.00 0.00 #NUM! #DIV/0!

Dari Tabel 4, dapat dilihat bahwa Indonesia merupakan pengimpor utama berturut-turut selama lima tahun terakhir, melebihi negara-negara eropa lainnya dengan perbedaan nilai impor cukup signifikan. Indonesia juga merupakan satu dari hanya dua negara di Asia yang mengimpor pala ke Italia. Negara peringkat ke dua dari Asia yang mengimpor pala ke Italia adalah Vietnam tetapi nilai impor masih sangat jauh di bawah Indonesia. Dapat dicermati pula pada tahun 2015, saat nilai impor dari negara lain menurun, impor pala dari Indonesia justru meningkat. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa kinerja impor pala dari Indonesia ke Italia menunjukkan nilai yang positif, dan diharapkan akan terus meningkat.

2.1 Kinerja Ekspor Produk Pala di Italia

Selain melakukan kegiatan Impor, Italia juga mengekspor Pala ke pasaran Uni Eropa pada umumnya. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 5 di mana Italy juga termasuk dalam 10 besar pengekspor pala di dunia pada tahun 2011. Akan tetapi, nilai ekspor Italia sangat rendah, yaitu hanya sebesar sepersepuluh dari total ekspor pala Indonesia.

(13)

Market Brief Atdag Roma: Peluang Usaha Produk Pala Bubuk Di Italia 12 Gambar 6. Profil Ekspor Pala Italia ke Dunia (2011-2015)

Sumber: Istat

Berdasarkan data pada gambar 6, dapat dilihat bahwa Italia terus melakukan kegiatan ekspor meskipun selalu menunjukkan trend yang negatif. Pada tahun 2012, meskipun terimbas dampak melemahnya perekonomian eropa, Italia masih tetap melakukan kegiatan ekspor. Dapat diasumsikan bahwa produk pala merupakan produk yang potensial karena tidak terpengaruh secara signifikan oleh melemahnya perekonomian Eropa di tahun 2012.

Gambar 7. Nilai ekspor kerajinan tangan kayu Italia ke Indonesia. Sumber: Istat

Jika dibandingan dengan nilai ekspor dari Italia ke dunia, Italia sama sekali tidak melakukan kegiatan ekspor pala ke Indonesia. Dengan demikian, Italia adalah net importi produk pala terhadap Indonesia. Nilai ekspor pala dari Italia ke 10 negara tujuan utama serta posisi Indonesia dapat dilihat pada Tabel 5.

0,00 6,83 7,03 5,74 3,38 0,00 1,00 2,00 3,00 4,00 5,00 6,00 7,00 8,00 2011 2012 2013 2014 2015 Ni la i (M US D) Tahun

Profil Ekspor Produk Pala di Italia 2011-2015 (M USD) 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,10 0,20 0,30 0,40 0,50 0,60 0,70 0,80 0,90 1,00 2011 2012 2013 2014 2015 Ni la i (M US D) Tahun

Profil Ekspor Produk Pala di Italia 2011-2015 (M USD)

(14)

Market Brief Atdag Roma: Peluang Usaha Produk Pala Bubuk Di Italia 13 Tabel 5. Nilai ekspor ukiran dan hiasan kayu dari Italia ke 10 negara tujuan utama

Sumber: Istat

Rank Country 2011 2012 2013 2014 2015 Trend (%)

11-15 Change (%) 15/14 World 0.00 6.83 7.03 5.74 3.38 -20.64 -41.16 1 United Kingdom 0.00 2.78 2.18 1.45 1.03 -28.63 -28.84 2 Belgium 0.00 0.21 0.43 0.83 0.65 51.39 -21.49 3 France 0.00 0.18 0.90 0.87 0.49 34.15 -44.05 4 Germany 0.00 1.28 1.47 0.96 0.38 -33.63 -60.87 5 Spain 0.00 0.22 0.34 0.56 0.36 21.25 -36.71 6 Greece 0.00 0.53 0.42 0.36 0.22 -24.22 -38.82 7 Switzerland 0.00 0.30 0.25 0.07 0.08 -40.18 29.00 8 Netherlands 0.00 0.72 0.82 0.43 0.08 -50.89 -80.43 9 Croatia 0.00 0.00 0.02 0.03 0.02 #NUM! -20.87 10 United

States 0.00 0.00 0.00 0.00 0.02 #NUM! #DIV/0!

2.3 Regulasi Produk Pala di Italia

Legislasi Dasar Hukum Deskripsi Singkat

General Food Law

Regulation (EC) No 178/2002

Merupakan peraturan yang berisi prinsip umum, persyaratan dan prosedur pembuatan keputusan dalam produksi makanan yang mencakup seluruh tahapan dalam proses produksi dan distribusi makanan.

http://ec.europa.eu/food/safety/general_food _law/index_en.htm Ketentuan kadar kontaminan Regulation (EC) No. 1881/2006 (Annex 2.1.9 dan 2.2.11)

Berisi peraturan mengenai kadar mycotoxins (aflatoksin, ochratoxin, dan lain-lainnya) dalam pala. http://eur-lex.europa.eu/legal- content/EN/TXT/PDF/?uri=CELEX:02006R1881-20140101&rid=2 Ketentuan peggunaan pestisida Regulation 396/2005

Merupakan peraturan kadar residu pestisida yang boleh terkandung dalam makanan. http://eur-lex.europa.eu/legal-content/EN/TXT/PDF/?uri=CELEX:32014R1146 &from=EN Ketentuan kandungan zat adiktif dan buatan Regulation EU 234/2011 dengan amandemen Commison

Berisi spesifikasi zat-zat dan substansi E-nomor yang dapat digunakan dalam pala. Hal ini untuk menghindari praktek-praktek illegal yang menguntungkan sebagian pihak.

(15)

Market Brief Atdag Roma: Peluang Usaha Produk Pala Bubuk Di Italia 14

Legislasi Dasar Hukum Deskripsi Singkat

Implementing Regulation (EU) No 562/2012 ment_agents/common_auth_proc_guid/index_ en.htm Keamanan dan keterlacakan sistem manajemen bahan makanan (Ketentuan tambahan) BRC Global Standar Food

Standar keamanan dan kualitas untuk pembuatan, pengemasan, penyimpanan dan distribusi. http://search.standardsmap.org/assets/media/ BRCGlobalStandardsFood/English/AtAGlance_E N.pdf International Featured Standards

Berisi ketentuan tentang proses pengemasan dan memastikan tidak adanya kontaminasi pada makanan selama proses pengemasan. http://search.standardsmap.org/assets/media/ IFSFoodVersion6/English/AtAGlance_EN.pdf Food Safety System Certification 22000-FSSC22000

Sertifikasi produk sesuai standar ISO 22000, ISO 22003 dan spesifikasi teknis rantai produksi bahan makanan. http://search.standardsmap.org/assets/media/ FoodSafetySystemCertification22000/English/A tAGlance_EN.pdf Safe Quality Food Program - SQF

Merupakan sertifikasi independen untuk memastikan sistem keamanan makanan dan jaminan mutu pemasok (supplier) sudah sesuai dengan peraturan di skala internasional dan domestik. http://search.standardsmap.org/assets/media/ SafeQualityFoodProgramSQF/English/AtAGlanc e_EN.pdf Corporate Social Responsibility

ISO 26000 Pembeli Uni Eropa menaruh perhatian pada proses operasi perusahaan produsen untuk memenuhi tanggung jawab terhadap dampak sosial dan lingkungan.

http://www.iso.org/iso/home/standards/iso26 000.htm Sertifikasi produk berkelanjutan Fairtrade Trade Standard

Sertifikasi tentang sistem perdagangan yang berdasarkan hubungan yang adil antara produsen dan konsumen. Sistem ini terutama menguntungkan pedagang kecil di negara berkembang.

http://www.fairtrade.net/about-fairtrade/what-is-fairtrade.html

(16)

Market Brief Atdag Roma: Peluang Usaha Produk Pala Bubuk Di Italia 15

Legislasi Dasar Hukum Deskripsi Singkat

Rainforest Chain of Custody Standard

Sertifikasi skema pembangunan berkelanjutan yang berpihak pada masyarakat dan

lingkungan.

http://www.rainforest-alliance.org/agriculture/certification/coc

2.4 Saluran Distribusi Produk Pala di Italia

Saluran distribusi produk pala termasuk dalam saluran distribusi rempah-rempah. dapat memasuki pasar Uni Eropa melalui importir, broker/agen, pemroses/penggiling (processor), sektor industri (food processor), dan pedagang retail.

Gambar 8. Jalur distribusi produk pala di Italia Sumber: CBI

Importir adalah perantara antara eksportir dengan end user industri dan retail. Importir membeli dalam kuantitas bulk dan memiliki kontrak jangka panjang dengan pemasok. Selain importir pada umumnya, di Uni Eropa juga terdapat specialized importers yang fokus pada produk premium dan bersertifikat (organik, fair trade, dll), varian rempah berkualitas tinggi. Sedangkan broker/agen, tidak membeli produk dari pemasok, hanya mempertemukan penjual dan pembeli dan bekerja dengan komisi (0,5-2%)5. Memasuki pasar ekspor Italia melalui broker menjadi pilihan yang menarik bila ekspotir tidak

5 “Market Insights for Indonesian Spices,” CBI Ministry of Foreign Affairs, diakses pada 12 Agustus

2015, http://www.cbi.eu/sites/default/files/study/tailored-information-indonesian-spices-eu-market-insights-indonesia-europe-spices-herbs-2013.pdf

(17)

Market Brief Atdag Roma: Peluang Usaha Produk Pala Bubuk Di Italia 16 memiliki pengetahuan yang cukup akan pasar Italia dan berhubungan dengan importir baru.

Processor biasanya membeli rempah dalam partai besar dengan kualitas dan persyaratan yang spesifik. Perusahaan ini biasanya melakukan pemrosesan untuk dipasok ke kalangan industri besar. Untuk ekspor ke Sektor Industri, pengekspor diharuskan untuk dapat memenuhi standar kualitas tinggi dalam hal pelayanan, kualitas, dan volume produk. Biasanya Sektor Industri jarang mengimpor barang langsung dari negara produsen. Saluran distribusi terakhir adalah langsung ke pedagang retail. Namun pada prakteknya hal ini jarang dilakukan.

2.5 Hambatan dan Tantangan

Tantangan yang dihadapi eksportir dari negara berkembang seperti Indonesia ketika memasuki pasar Italia adalah kemampuan menjamin konsistensi kualitas, rasa, aroma, dan warna yang sesuai dengan standar Uni Eropa. Selain itu, pasar Italia juga semakin memberi perhatian lebih pada kesehatan. Sehingga, eksportir harus menjamin kualitas dan keamanan pala Indonesia yang masuk ke pasar Italia. Selain itu, eksportir juga harus menjamin bahwa pasokan ke pasar Italia konsisten secara jumlah dan kualitas, sesuai kesepakatan yang dibuat dengan pihak importir.

Meskipun saat ini Indonesia merupakan pemasok utama produk pala di Italia, dan juga di dunia, tetap diperlukan analisa SWOT sebagai landasan untuk pengembangan di masa depan. Hasil analisa dapat dilihat pada Tabel 6 berikut.

Tabel 6. Analisa SWOT produk Pala

Kekuatan Kelemahan

- Hasil pala melimpah dengan umur produktif cukup panjang

- 100% tanaman asli masyarakat Indonesia

- Kualitas daging buah pala yang terjamin dan memenuhi standar internasional - Komitmen dari pemerintah cukup tinggi

- Pengetahuan petani mengenai teknik budidaya intensif masih kurang - Kurangnya sarana prasarana

pendukung pasca panen

- Pola panen yang tidak sesuai (panen muda) dapat menurunkan kualitas panen

- Masih terbatasnya pendampingan terhadap petani

- Posisi tawar menawar petani cukup rendah karena ketergantungan pada tengkulak

Peluang Tantangan

- Permintaan pasar yang terus meningkat - Tumbuhnya pasaran baru untuk herbal

dan rempah-rempah

- Standar mutu di kawasan Uni Eropa - Pemanfaatan lahan pertanian di

Indonesia untuk keperluan pemukiman, industri, dan lainnnya

(18)

Market Brief Atdag Roma: Peluang Usaha Produk Pala Bubuk Di Italia 17

BAB III

PELUANG DAN STRATEGI

3.1 Peluang

Dapat dilihat pada Gambar 9, Italy termasuk 5 besar negara tujuan ekspor pala dari Indonesia. Hal ini merupakan data di tahun 2011, dan dengan mengingat profil impor pala dari Indonesia yang relatif positif dari 2011-2015, hal ini menunjukkan adanya peluang yang cukup besar untuk Indonesia terus mengekspor pala ke Italia.

Gambar 9. Sepuluh negara utama tujuan ekspor pala dari Indonesia (2011) Sumber: UN Comtrade

Indonesia juga memegang pasar produk pala di Italia sebesar 51%. Hal ini sesuai dengan data dari ISTAT seperti pada Tabel 7. Dengan share yang signifikan ini, peluang Indonesia untuk terus bertahan di pasaran Italia untuk produk pala sangatlah tinggi. Hal ini diikuti oleh permintaan pasar global untuk produk pala yang juga terus meningkat, serta kualitas pala Indonesia yang sangat baik. Selain potensi konsumsi pasar Italia yang terus meningkat, Indonesia merupakan produsen jenis pala yang diminati pasar Italia.

Tabel 7. Market Share produk pala di Italia berdasaarkan negara (2015) Sumber: ISTAT

Rank Country Share (%)

2015 1 Indonesia - 51.66 2 Netherlands - 20.95 3 Vietnam - 5.71 4 Germany - 5.19 5 France - 4.44 6 Belgium - 4.17 7 Austria - 2.79 8 United Kingdom - 2.71 9 Poland - 2.05 10 Spain - 0.24

(19)

Market Brief Atdag Roma: Peluang Usaha Produk Pala Bubuk Di Italia 18 3.2 Strategi

No Strategi Deskripsi Outcome

1 Strategi Produksi Penanaman pala secara monokultur

Dengan penanaman jenis ini diharapkan produktivitas pala Indonesia meningkat. Selain lahannya yang luas,

produktivitas menjadi faktor yang penting untuk

meningkatkan ekspor dan menarik investasi di bidang ini. Pendampingan petani

agar dapat melakukan budi daya intensif

Indonesia dianggap sudah maju dalam pengelolaan pertanian pala, namun hal ini tetap perlu dilakukan untuk menjaga kualitas dan kuantitas pala Indonesia.

2 Strategi Produk Mesin pengolahan paska panen

Biji pala lebih higienis dan mengurangi potensi tercemarnya bakteri 3 Strategi Promosi Pembentukan Asosiasi

Pala Indonesia untuk meningkatkan pengaruh petani dan mengurangi ketergantungan terhadap tengkulak

Keberadaan asosisasi yang efektif dapat memberi informasi penting kepada petani dan membentuk pasar yang berkelanjutan untuk ekspor pala.

Mempromosikan pala indonesia secara intensif

Mengikuti pola pasar

internasional dalam hal produk herbal dan rempah

(20)

Market Brief Atdag Roma: Peluang Usaha Produk Pala Bubuk Di Italia 19

BAB IV

INFORMASI PENTING

4.1 Alamat dan Website Penting

1.

Kedutaan Italia di Indonesia.

Jl. Dipenogoro 45 Jakarta 10310, Indonesia.

2.

Kamar Dagang Italia di Indonesia. Italian Business Association Indonesia (IBAI). Wisma BRI II, 15th Floor, Suite 1501 Jend. Sudirman No. 44 46 Jakarta 10210 IndonesiaTel: +62 (21) 571-3540 ; Fax: +62 (21) 571-9013.

Email: luigicarlo.gastel@pirelli.com. Kontak person: Dr. Luigi Carlo Gastel (President)

3.

Kedutaan Besar Republik Indonesia Italia di Roma. Ambasciata della Repubblica di Indonesia.

Via Campania 53-55,00187 Roma, Italia. Tel: +39064200911; Fax: +39064880280 / +390648904910

4.

Kantor Promosi Perdagangan Indonesia di Italia. ITPC MILAN, Via Vittor Pisani No.8 Piano 6° Milan, Italia.

5.

Pihak Yang Dihubungi Bila Terjadi Dispute. Departemen Perdagangan Luar Negeri Italia (Instituito Nazionale per il commercio) Estero http://www.ice.gov.it/. Kementrian perdagangan Italia

http://www.mincomes.it/ atau

http://europa.eu/abc/governments/index_en.htm

6.

Untuk Memastikan Nilai Mata Uang Euro

Untuk memastikan nilai tukar euro dengan mata uang lainnya, dapat dilakukan dengan mengakses http://www.oanda.com/ atau dapat juga melalui Euromonitor International (agensi riset) E-mail: mailto:info@euromonitor.comhttp://www.euromonitor.com

7.

International Chamber of Commerce. E-mail: mailto:webmaster@iccwbo.org. http://www.iccwbo.org

8.

International Trade Centre UNCTAD/ WTO

E-mail: mailto:tirc@intracen.org. http://www.intracen.org

9.

Organisasi Promosi Perdagangan Italia

ICE, National Institute for Foreign Trade. Address: Via Liszt 21, 00144 Rome, Italy. Telephone: (39) 6-59921 Telefax: (39) 6-59926900

10.

Informasi produk dapat dilihat di Eurostat dan Italian National Statistics (http://www.istat.it).

11.

Peraturan dan persyaratan yang harus dipenuhi untuk ekspor ke Italia dapat dilihat di situs CBI Ministry of Foreign Affairs di http://www.cbi.eu/

12.

Referensi untuk syarat dan ketentuan memulai bisnis di Italia disediakan oleh World Bank di situs

http://www.doingbusiness.org/data/exploreeconomies/italy/#enforcing-contracts

(21)

Market Brief Atdag Roma: Peluang Usaha Produk Pala Bubuk Di Italia 20 4.2 Asosiasi dan major player

1. European Spice Association – ESA

Reuterstrasse 151, 53113 Bonn. Tel: +49-228-210180. Fax: +49-228-229460. Email: esa@verbaendebuero.de

http://www.esa-spices.org 2. Officina degli Aromi Srl.

via Mameli, 28, 21040 Morazzone (VA), Italy, Tel: + 39 332 873077. Fax: +38 332 464334

http://www.officinadegliaromi.it 3. Aromi Mediterranei Visa Srl

Via F.lli Buscetto Loc. Casarzano, 84014, Nocera Inferione, Italy

Tel: + 39 081924 445. Fax: + 39-081-5179211. Email: info@lacosentina.com. http://www.aromi.it

4. Mercato del Gusto

Via Paolo Biganzoli 4 – 21040 Jerago con Orago, Italy. Tel: +393404989030.

Gambar

Tabel 2. Neraca Perdagangan Italia - Dunia HS 090812 (dalam Juta USD)  Sumber: WTA/Istat     2011  2012  2013  2014  2015  Trend (%)  12-15  Change (%) 15/14  Export  0.00  6.83  7.03  5.74  3.38  -20.64  -41.16  Import  0.00  2.85  2.68  2.91  2.11  -7.80
Gambar 3. Profil Impor Pala di Italia   Sumber: Istat
Gambar 4. Profil Impor Produk Pala Italia-Indonesia  (sumber: Istat)
Gambar 5. Sepuluh besar negara eksportir pala di dunia (2011)
+5

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana strategi teks pemunculan korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dalam rubrik “Nah Ini Dia” yang ada pada

Penggunaan bahan matrik Methocel K4M CR ® , NaHCO3, dan Ethocel ® dalam model optimasi SLD untuk mendapatkan formula optimum tablet floating aspirin belum pernah

HAMKA WILAYAH KOTA

Gambar 4.27 Soal latihan siswa konsep perbesaran bayangan pada

Game juga menyediakan goals(tujuan) untuk pengguna, sehingga pengguna mempunyai tujuan dalam memainkan game tersebut, jika game tidak mempunyai goals mungkin pengguna akan

Setelah pemberian jus mentimun dan tomat selama 7 hari, pada hari ke-8 dilakukan pengambilan darah post-test pada kelompok kontrol dan perlakuan untuk mengetahui kadar glukosa

Penarikan MS-manipulator ke daerah operasi merupakan kunci keberhasilan untuk mengatasi kerusakan booting dan terputusnya mekanisme pada gerakan naik-turun slave arm

Hasil penelitian mengenai persepsi wisatawan Australia terhadap produk jika dikaitkan dengan kelompok umur menghasilkan persepsi sebagai berikut: pada kelompok