• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) DINAS PELAYANAN PAJAK TAHUN 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) DINAS PELAYANAN PAJAK TAHUN 2014"

Copied!
103
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP)

DINAS PELAYANAN PAJAK

(2)

Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung

KATA PENGANTAR

Berdasarkan Instruksi Presiden RI Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) tahun 2014 sebagai pertanggungjawaban kinerja yang telah dihasilkan dalam tahun tersebut. LKIP tahun 2014 merupakan laporan hasil kerja atas pelaksanaan tugas, pokok dan fungsi Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung yang telah dilakukan pengukuran atas pencapaiannya, dilakukan evaluasi dan analisis kinerja sehingga memiliki nilai informasi yang bermanfaat bagi para pemangku kepentingan (stakeholders).

Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung melaporkan hasil kinerja atas perencanaan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi yang telah dirumuskan dalam dokumen Rencana Strategis Tahun 2013-2018, Rencana Kerja Tahun 2014, serta Anggaran Tahun 2014. Penyusunan LKIP tahun 2014 dimaksudkan untuk memenuhi dua kebutuhan. Pertama, sebagai media pertanggungjawaban kinerja kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Kedua, sebagai sarana untuk mengevaluasi dan menganalisis capaian kinerja Dinas Pelayanan Kota Bandung secara berkelanjutan dalam rangka memperbaiki kinerja yang akan datang.

(3)

Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung

Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu atas laporan Kinerja Instansi Pemerintah merupakan pendekatan yang digunakan dalam penyusunan LKIP. Laporan Kinerja ini, merupakan akhir dari serangkaian perencanaan, pelaksanaan, pengukuran, evaluasi dan analisis capaian kinerja selama tahun 2014 sebagai pertanggungjawaban atas pelaksanaan kinerja yang telah dicapai selama satu tahun dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance).

Harapan kami adalah semoga LKIP 2014 ini, dapat menjadi pedoman dalam mensikapi berbagai tantangan kedepan dalam rangka peningkatan kinerja di lingkungan Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung.

(4)

Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung

DAFTAR ISI

Halaman

Kata Pengantar ………... i Daftar Isi ………... iii

BAB I PENDAHULUAN ... 1 1.1 Gambaran Umum Organisasi ...

1.2 Tugas Pokok dan Fungsi………. 1.3 Landasan Hukum……….. 1.4 Ruang Lingkup……… 1 3 5 6

BAB II PERENCANAAN KINERJA ... 7

2.1 Renstra Disyanjak……….. ... 2.2 Renstra Disyanjak Hasil Reviu………

7 9 2.3 Indikator Kinerja Utama (Hasil Riviu)………. 14 2.4 Perjanjian Kinerja (Hasil Riviu)……….. 14

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ... 18 3.1 Kerangka Pengukuran Kinerja………..

3.2 Capaian Indikator Kinerja Utama………. 3.3 Pencapaian Kinerja Sasaran Strategis……… 3.4 Analisis Pencapaian Kinerja……… 3.5 Akuntabilitas Keuangan Kinerja……… 3.6 Prestasi dan Penghargaan………...

18 20 21 25 87 89 BAB IV PENUTUP ... 91

(5)

Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung

LAMPIRAN Lampiran I Lampiran II Lampiran III Lampiran IV : : : :

Prosentase Ketaatan Wajib Pajak Perjanjian Kinerja Tahun 2015

Capaian Realisasi PBB Perkecamatan Capaian Realisasi PBB Perkelurahan

(6)

Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung

BAB I

Pendahuluan

1.1. Gambaran Umum Organisasi

Meningkatkan pelaksanaan pemerintah yang berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab, sesuai Intruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) dan telah dikeluarkan Peraturan Pemerintah No. 08 Tahun 2006 Tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah. Sedangkan pelaksanaan lebih lanjut didasarkan atas Peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi BirokrasiNomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu atas laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah adalah perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggung jawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan visi dan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui alat pertanggung jawaban secara periodik.

Terwujudnya suatu tata pemerintahan yang baik dan akuntabel merupakan harapan semua pihak. Berkenan harapan tersebut diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas, terukur legitimate sehingga penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan dapat berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN). Sejalan dengan pelaksanaan Undang-undang Nomor 28 tahun 1999 tentang penyelenggaran negara yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme, maka di terbitkan Inpres Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

(7)

Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung

Untuk mencapai Akuntabilitas Instansi Pemerintah yang baik, Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung selaku unsur pembantu pimpinan, dituntut selalu melakukan pembenahan kinerja. Pembenahan kinerja diharapkan mampu meningkatkan peran serta fungsi Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung sebagai sub sistem dari sistem Pemerintahan Daerah yang berupaya memenuhi aspirasi masyarakat.

Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 05 Tahun 2013 sebagai pengganti Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2007 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah Kota Bandung, maka dari itu berubah pula nomenklatur Dinas Pendapatan Daerah menjadi Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung yang disingkat DISYANJAKKota Bandung dan Unit Pelaksana Teknis (UPT) menjadi Unit Pelayanan Pajak (UPP) yang terbagi di lima wilayah kerja yaitu : Bandung Tengah, Bandung Utara, Bandung Barat, Bandung Timur, Bandung Selatan, Dinas Pelayanan Pajak berkedudukan sebagai unsur pelaksana Pemerintah Kota Bandung di bidang Pendapatan Daerah. Sedangkan yang menjadi landasan hukum tentang uraian tugas pokok dan fungsi Dinas Pelayanan Pajak, Pemerintah Kota Bandung menerbitkan Peraturan Walikota Bandung No.534 Tahun 2014 tentang Tugas Pokok, Fungsi, Uraian Tugas dan Tata Kerja Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung. Berdasarkan peraturan Walikota tersebut, susunan organisasi Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung berkedudukan sebagai unsur pelaksanaan Pemerintah Kota Bandung di bidang Pendapatan Daerah,

Sebagai bahan landasan tersebut diatas maka Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP). Penyusunan LKIP Dinas Pelayanan PajakKota BandungTahun 2014 yang dimaksudkan sebagai perwujudan akuntabilitas penyelenggaraan kegiatan dinas yang dicerminkan dari pencapaian kinerja, visi, misi, realisasi pencapaian indikator kinerja utama dan sasaran dengan target yang telah ditetapkan.

(8)

Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung

Pemerintah Kota Bandung dalam mewujudkan nilai evaluasi SAKIP A, maka Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung berkontribusi dalam pencapaian tersebut dengan melakukan revisi Rencana Strategis (RENSTRA) 2018 dan Indikator Kinerja Utama (IKU) 2013-2018.Dengan adanya revisi tersebutdiharapkan dapat memperbaiki dan meningkatkan kualitas penyusunan perencanaan yang efektif dan efesien.Penyusunan LKIP tahun 2014 Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung secara otomatis dilakukan revisi LKIP Tahun 2014.

1.2. Tugas Pokok dan Fungsi

Sejalan dengan dinamika penyelenggaraan pemerintahan dan sinergitas program pembangunan yang berkelanjutan antara pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota, untuk mengoptimalkan kemampuan daerah dalam membangun daerah, telah diterbitkan Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Memperhatikan Pasal 98 pada undang-undang tersebut, pemerintah kemudian mengeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 91 Tahun 2010 yang memutuskan jenis pajak daerah yang dipungut berdasarkan penetapan Kepala Daerah atau dibayar sendiri oleh Wajib Pajak.

Perubahan aturan mengenai perpajakan tersebut, jenis pajak daerah yang dikelola Pemerintah Kota Bandung bertambah menjadi 9 (sembilan) mata pajak. Sebelum adanya pelimpahan wewenangan pajak ke daerah, Pemerintah Kota Bandung hanya memungut dan mengelola 6 (enam) mata pajak daerah, yaitu : 1. Pajak Hotel; 2. Pajak Restoran; 3. Pajak Hiburan; 4. Pajak Reklame; 5. Pajak Penerangan Jalan; 6. Pajak Parkir; menjadi bertambah 3 (tiga) mata pajak : Pajak Air Tanah, PBB P2 dan BPHTB, sehingga ketentuan-ketentuan yang mengatur perpajakan di Kota Bandung perlu diadakan penyesuaian.

(9)

Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung

Atas dasar hal tersebut, untuk meningkatkan pencapaian kinerja dinas daerah dalam pelaksanaan urusan yang menjadi kewenangan Pemerintah Kota Bandung, maka dilakukan perubahan susunan organisasi dinas daerah dengan ditetapkannya Peraturan Daerah Nomor 05 Tahun 2013 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 13 Tahun 2007 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah Kota Bandung. Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 05 Tahun 2013 Pasal 2, struktur dinas daerah mengalami perubahan baik komposisi, tugas pokok dan fungsi maupun nomenklaturnya. Salah-satu dinas daerah yang mengalami perubahan yaitu Dinas Pendapatan Kota Bandung baik tugas pokok dan fungsi maupun nomenklaturnya, sehingga struktur organisasi pun perlu disesuaikan dengan aturan yang berlaku. Nomenklatur Dinas Pendapatan Kota Bandung menjadi Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung dengan tugas melaksanakan sebagian urusan pemerintahan daerah di bidang pajak daerah.

Berdasarkan Peraturan Daerah KotaBandung No. 05 Tahun 2013 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah Kota Bandung, Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung mempunyai tugas dan kewajiban Membantu Walikota dalammelaksanakan sebagian urusan pemerintahan dibidang pendapatan daerah berdasarkan azas otonomi dan pembantuan.Dalam menyelenggarakan tugas dan kewajiban tersebut Dinas Pelayanan PajakKota Bandung mempunyai fungsi :

a.Perumusan kebijakan teknis operasional di bidang Pelayanan Pajak; b.Pelaksanaan tugas teknis pelayanan pajak yang meliputi: perencanaan

pajak, pemungutan pajak, dan pengendalian pajak daerah; c. Pelaksanaan teknis administratif Dinas;

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Walikota sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

Tugas dan kewajiban Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung dipimpin oleh Kepala Dinas,yang dalam pelaksanaan tugasnya dibantu oleh :

(10)

Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung

a. Sekretariat, membawahi:

1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; 2. Sub Bagian Keuangan; dan

3. Sub Bagian Program dan Anggaran. b. Bidang Perencanaan, membawahi:

1. Seksi Perencanaan Pajak Daerah; 2. Seksi Data dan Potensi Pajak;dan 3. Seksi Analisa dan Pelaporan.

c. Bidang Pajak Pendaftaran, membawahi: 1. Seksi Pendaftaran dan Pendataan;

2. Seksi Verifikasi, Otorisasi dan Pembukuan;dan 3. Seksi Penyelesaian Piutang.

d. Bidang Pajak Penetapan, membawahi: 1. Seksi Penilaian dan Pengaduan;

2. Seksi Penetapan dan Pembukuan;dan 3. Seksi Penagihan.

e. Bidang Pengendalian, membawahi: 1. Seksi Penyuluhan;

2. Seksi Pengawasan; dan 3. Seksi Penindakan.

f. Unit Pelayanan Pemungutan,terdiri atas: 1. UPP Bandung Barat;

2. UPP Bandung Utara; 3. UPP Bandung Tengah; 4. UPP Bandung Selatan; dan 5. UPP Bandung Timur

g. Kelompok Jabatan Fungsional

1.3.Landasan Hukum

LKIP KotaBandung ini disusun berdasarkan beberapa landasan hukum sebagai berikut :

(11)

Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung

1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan NegaraYang Bersih, Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;

2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;

3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;

4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;

5. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014Tentang Sistem AkuntabilitasKinerja Instansi Pemerintah;

6. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.;

7. Peraturan Daerah KotaBandung Nomor 03 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) KotaBandung Tahun 2013-2018.

1.4. Ruang Lingkup

Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah KotaBandung Tahun 2014ini menyesuaikan hasil reviu dengan Kemenpan RB dan konsultasi serta koordinasi dengan Bagian Organisasi RB, maka menggunakan sistematika sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

1.1. GAMBARAN UMUM ORGANISASI 1.2. TUPOKSI ORGANISASI

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENSTRA DISYANJAK

2.2. HASIL REVIU RENSTRA DISYANJAK

(HASIL PENYELARASAN DARI IKU DAN PK DARI YANG LAMA KE YANG BARU)

2.3. IKU HASIL REVIU BARU 2.4. PK HASIL REVIU BARU

(12)

Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

3.1. KERANGKA PENGUKURAN KINERJA 3.2. CAPAIAN IKU

3.3. PENCAPAIAN KINERJA SASARAN STRATEGIS 3.4. ANALISIS PENCAPAIAN KINERJA

3.5. AKUNTABILITAS KEUANGAN KINERJA 3.6. PRESTASI DAN PENGHARGAAN

(13)

Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung

BAB II

Perencanaan Kinerja

2.1. Renstra Disyanjak

Berdasarkan Perda No 03 Tahun 2014tanggal 28 Mei 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2013-2018. Rancangan RPJMD termaksud merupakan dasar dari penyusunan Rencana Strategis Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung yang kemudian diterjemahkan ke dalam Rencana Kerja pada setiap tahunnya. Ketiga komponen yang terdiri dari RPJMD, Rencana Strategis dan Renja tersebut, saling terkait dan menghasilkan sinergi yang cukup kuat dalam menciptakan pedoman strategis bagi Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung terutama dalam mendukung pencapaian pada Misi ke-4 Kota Bandung yaitu “MEMBANGUN PEREKONOMIAN YANG KOKOH, MAJU, DAN BERKEADILAN”, dari Visi Kota Bandung yaitu : “Mewujudkan Kota

Bandung yang Unggul, Nyaman dan Sejahtera” atau mewujudkan

BANDUNG JUARA.

Bertitik tolak dari kewenangan tugas dan fungsi Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung sebagaimana diuraikan pada bab terdahulu, maka dirumuskan visi Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung yang mempunyai peran dan fungsi dalam menjembatani keadaan masa kini dan masa datang yang diinginkan serta dapat menggerakkan unsur organisasi untuk bertindak lebih terarah sebagaimana diuraikan di atas terutama dikaitkan dengan pelaksanaan otonomi yang secara mutlak harus didukung oleh sumberdaya manusia aparatur yang mampu mengelola unsur-unsur organisasi secara optimal, efektif dan efisien serta mampu merumuskan kebijakan-kebijakan yang implementatif yang ditujukan untuk kesejahteraan masyarakat.

(14)

Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung

Guna mewujudkan hal-hal tersebut, Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung telah menetapkan Visinya yaitu:

“Professional dan Prima dalam Pengelolaan Pajak Daerah Menuju Bandung Unggul, Nyaman dan Sejahtera”

Pengelolaan Pajak Daerah yang dimaksud adalah sesuai dengan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 sebagai pengganti dari Undang-Undang-Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 (perubahan atas Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah) dan berdasarkan Peraturan Daerah Nomor : 20 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah.

Menurut Undang-undang dan Perda tersebut serta berdasarkan potensi yang ada, jenis pajak yang dikelola oleh Dinas Pelayanan PajakKota Bandung terdiri dari:

a. Pajak Hotel; b. Pajak Restoran; c. Pajak Hiburan; d. Pajak Reklame;

e. Pajak Penerangan Jalan; f. Pajak Parkir;

g. Pajak Air Tanah;

h. Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB); i. Pajak Bumi dan Bangunan

Misi

Mewujudkan visi yang telah disepakati dan ditetapkan, disusun misi organisasi yang merupakan dasar/alasan keberadaan suatu organisasi. Sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 tahun 2010, Misi DISYANJAK adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi DISYANJAK. Rumusan misi DISYANJAK yang baik membantu lebih jelas penggambaran visi DISYANJAK yang ingin dicapai, serta menguraikan upaya-upaya apa yang harus dilakukan oleh DISYANJAK bersangkutan.

(15)

Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung

2.2. Renstra Disyanjak Hasil Reviu

(Hasil Penyelarasan Dari IKU Dan PK Dari Yang Lama Ke Yang Baru)

Penyempurnaan Visi dan Misi yang merupakan hasil reviu sertarekomendasi/konsultasi dengan Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara Reforfmasi Birokrasi maka disusunlah visi, misi, tujuan, sasaran dan indikator sesuai arahan Kemenpan RB tersebut untuk memperjelas jalan, atau langkah yang akan dilakukan dalam rangka mencapai perwujudan visi, misi, tujuan dan sasaran DISYANJAK. Atas dasar konsultasi dan arahan tersebut maka diadakan penyerderhanan dan penyempurnaan dengan menggunakan bahasa yang sederhana, ringkas, dan mudah dipahami tanpa mengurangi maksud yang ingin dijelaskan.

Memperkuat akuntabilitas dalam penerapan tata pemerintahan yang baik di Indonesia maka diterbitkannya Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah. Adapun hasil hasil rekomendasi sebagai berikut :

a. Rekomendasi Tim Reviu Kemempan-RB Terhadap Misi SKPD

1. Misi Ke 3 dan 4 bisa di drop karena bukan core business-nya Disyanjak.

b. Uraian Misi Setelah Reviu

1.Menjadikan Pajak Daerah sebagai Penopang Pembangunan

(16)

Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung

2.2.1 MISI

Perubahan Misi Sebelum dan Setelah Reviu MISI

(sebelum reviu)

MISI (setelah reviu) 1. Menjadikan Pajak Daerah

sebagai Penopang Pembangunan

1. Menjadikan Pajak Daerah sebagai Penopang Pembangunan

2. Meningkatkan Kualitas Pelayanan Pajak Daerah

2. Meningkatkan Kualitas Pelayanan Pajak Daerah

3. Menumbuhkembangkan kesadaran dan kepatuhan masyarakat dalam membayar pajak

Di Drop

4. Mewujudkan

pertanggungjawaban keuangan yang wajar, akurat, akuntabel dan pelaksanaan kinerja yang optimal

Di Drop

2.2.2.TUJUAN

Uraian Tujuan Sebelum dan Setelah Reviu TUJUAN

(sebelum reviu)

TUJUAN (setelah reviu)

Optimalisasi penerimaan pajak

daerah Optimalisasi penerimaan pajak daerah.

Melaksanakan kebijakan Insentif dan disinsentif

Terpenuhinya aspek keadilan dan kemampuan masyarakat dalam pengenaan pajak daerah.

Meningkatkan kepuasan atas

Pelayanan Pajak Daerah Meningkatkan kepuasan atas Pelayanan Pajak Daerah. Terwujudnya Partisipasi dan

kepatuhan Masyarakat Terhadap

Pentingnya Membayar Pajak Di Drop Terwujudnya Laporan keuangan

SKPD dan Laporan Akuntabilitas

(17)

Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung

Tujuan dan Indikator Tujuan

TUJUAN

Uraian Indikator

Optimalisasi penerimaan pajak daerah.

Jumlah Penerimaan pajak daerah: 1. Pajak Hotel

2. Pajak Restoran 3. Pajak Hiburan 4. Pajak Parkir 5. Pajak BPHTB

6. Pajak Penerangan Jalan 7. Pajak Reklame

8. Pajak Air Tanah 9. PBB

Terpenuhinya aspek keadilan dan kemampuan masyarakat dalam pengenaan pajak daerah.

Jumlah kelompok sasaran yang mendapatkan insentif pajak Meningkatkankepuasan atas

PelayananPajak Daerah. IKM bidang pelayanan pajak daerah

2.2.3.SASARAN

Uraian Sasaran Sebelum dan Setelah Reviu SASARAN

(sebelum reviu)

SASARAN (setelah reviu)

 Meningkatnya Pendapatan Asli Daerah agar tercapainya Penerimaan pajak daerah sesuai potensi

Tercapainya target Penerimaan Pajak Daerah

 Mengembangkan insentif fiskal untuk menarik sektor swasta/masyarakat dalam pembiayaan dan penyediaan fasilitas publik

Insentif (pengurangan) pajak bagi wajib pajak kategori tertentu sesuai dengan perundangan yang berlaku sebagai bentuk penghargaan.

 Terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan publik.

Terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan publik.

 Meningkatnya kesadaran dan kepatuhan masyarakat membayar pajak.

Meningkatnya kesadaran dan kepatuhan masyarakat membayar pajak.

 Meningkatnya pengawasan atas pelaksanaan pengelolaan perpajakan daerah.

Di Drop

 Meningkatnya kapasitas danakuntabilitas kinerja instansi pemerintah (birokrasi).

Meningkatnya kapasitas

danakuntabilitas kinerja instansi pemerintah (birokrasi).

(18)

Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung

2.2.4.INDIKATOR KINERJA SASARAN

Uraian Indikator Kinerja Sasaran Sebelum dan Setelah Reviu INDIKATOR KINERJA

(sebelum reviu)

INDIKATOR KINERJA (setelah reviu)

Penerimaan pajak daerah

Jumlah Penerimaan pajak daerah: 1. Pajak Hotel

2. Pajak Restoran 3. Pajak Hiburan 4. Pajak Parkir 5. Pajak BPHTB

6. Pajak Penerangan Jalan 7. Pajak Reklame

8. Pajak Air Tanah 9. PBB

Jumlah realisasi penerimaan pajak dibandingkan dengan target tahun berjalan dari 9 Mata Pajak Daerah yaitu :

1.Pajak Hotel 2.PajakRestoran 3.PajakHiburan 4.PajakParkir 5.Pajak BPHTB 6.PajakPeneranganJalan 7.PajakReklame

8.Pajak Air Tanah

9.PBB

Di Drop

Jumlah kelompok sasaran/jenis yang

mendapatkan insentif pajak

Jumlah kelompok sasaran yang mendapatkan insentif pajak IKM bidang pembayaran pajak

daerah IKM bidang pelayanan pajak daerah

Prosentase Wajib Pajak yang taat membayar Pajak Daerah

Prosentase Wajib Pajak yang membayar Pajak Daerah

Prosentase Wajib Pajak yang membayar Pajak Daerah secara tepat waktu

Prosentase jumlah Wajib Pajak (WP) yang

ditindaklanjuti terhadap nota pengantar yang harus

ditindaklanjuti.

(19)

Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung

INDIKATOR KINERJA (sebelum reviu) INDIKATOR KINERJA (setelah reviu) Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti dibandingkan dengan jumlah pengaduan yang masuk.

Di Drop

Prosentase Temuan BPK/ Inspektorat yang

ditindaklanjuti.

Prosentase Temuan BPK/ Inspektorat yang ditindaklanjuti.

Penilaian AKIP/Lakip SKPD oleh Kementerian PAN /inspektorat.

Nilai hasil evaluasi AKIP SKPD oleh Kemenpan RB /Inspektorat.

Prosentase tertib Administrasi

Barang / Aset Daerah. Di Drop

2.2.5.TARGET KINERJA SASARAN

Rincian Target Kinerja Sasaran Setelah Reviu

INDIKATOR KINERJA SATUAN KONDISI AWAL RENSTRA

TARGET KINERJA PADA TAHUN

HASIL REVIU TAHUN 2015 KONDISI AKHIR RENSTRA

2014 2015 2016 2017 2018

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

Jumlah Penerimaan

Pajak Daerah : Triliun Rp. 1,194 1,400 1,613 1,850 2,118 2,426 2,426

1. Pajak Hotel Miliar Rp. 177,490 199,350 236 281 326 381 381 2. Pajak Restoran 118,700 135 156 181 216 261 261 3. Pajak Hiburan 37,767 45 56,5 66,5 76 87 87 4. Pajak Parkir 7,797 12 15 18 21 22,5 22,5 5. Pajak BPHTB 415,761 439,650 488 540 602 670 670 6. Pajak Penerangan Jalan 135,297 156 180 210 245 275,658 275,658 7. Pajak Reklame 17,604 23 26,5 30 35,181 42 42

8. Pajak Air Tanah 3,566 30 33 36,5 40 45 45

9. PBB 280,104 360 422 487 557 642 642 Jumlah kelompok sasaran yang mendapatkan insentif pajak Jumlah Kelompoks asaran 0 12 13 14 15 15 15 Prosentase Wajib

Pajak yang membayar

(20)

Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung

INDIKATOR KINERJA SATUAN

KONDISI AWAL RENSTRA

TARGET KINERJA PADA TAHUN

HASIL REVIU TAHUN 2015 KONDISI AKHIR RENSTRA

2014 2015 2016 2017 2018

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

Prosentase Wajib

Pajak yang membayar Pajak Daerah secara tepat waktu

% 66.87 80.9 82 83 84 85 85

IKM bidang pelayanan

pajak daerah Nilai 86.78 516.14 75.5 79.5 83.5 87.5 87.5

Prosentase temuan

BPK/Inspektorat yang

ditindaklanjuti % - 80 80 85 90 90 90

Nilai Hasil Evaluasi

AKIP SKPD oleh

Kemenpan RB/

Inspektorat

Nilai 53.41 63.89 65 68 70 76 76

2.3.INDIKATOR KINERJA UTAMA (HASIL REVIU)

Indikator Kinerja Utama merupakan ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah, oleh karena itu Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung melalui Surat Keputusan Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung No. 050/119 – Disyanjak tanggal 3 Maret 2015 menetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU) Disyanjak sebagai berikut :

NO INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET

1 2 3 4

1

Jumlah Penerimaan Pajak Daerah : Rp. 1.400.000.000.000,00 1. Pajak Hotel 202.850.000.000,00 2. Pajak Restoran 140.000.000.000,00 3. Pajak Hiburan 45.000.000.000,00 4. Pajak Parkir 12.000.000.000,00 5. Pajak BPHTB 428.000.000.000,00

6. Pajak Penerangan Jalan 158.000.000.000,00

7. Pajak Reklame 24.000.000.000,00

8. Pajak Air Tanah 30.000.000.000,00

9. PBB 360.000.000.000,00

2 IKM Bidang Pelayanan Pajak

(21)

Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung

2.4. PERJANJIAN KINERJA (HASIL REVIU)

Perjanjian Kinerja merupakan tekad dan janji yang penting dan perlu dilakukan oleh pimpinan instansi di lingkungan Pemerintahan karena merupakan wahana proses yang akan memberikan perspektif mengenai apa yang diinginkan untuk dihasilkan. Perencanaan kinerja yang dilakukan oleh instansi akan dapat berguna untuk menyusun prioritas kegiatan yang dibiayai dari sumber dana yang terbatas. Dengan perencanaan kinerja tersebut diharapkan fokus dalam mengarahkan dan mengelola program atau kegiatan instansi akan lebih baik, sehingga diharapkan tidak ada kegiatan instansi yang tidak terarah.

Penyusunan Penetapan Kinerja Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2014 mengacu pada dokumen Renstra Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2013-2018, dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2014, dokumen Rencana Kerja (Renja) Tahun 2014, dan dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Tahun 2014. Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung telah menetapkan Penetapan Kinerja Tahun 2014 dengan uraian sebagai berikut:

(22)

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2014 DINAS PELAYANAN PAJAK KOTA BANDUNG

NO SASARAN INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET

1 2 3 4 5

1 Tercapainya target penerimaan

pajak daerah

Jumlah Penerimaan Pajak Daerah :

Rp. 1.400.000.000.000,00 1. Pajak Hotel 202.850.000.000,00 2. Pajak Restoran 140.000.000.000,00 3. Pajak Hiburan 45.000.000.000,00 4. Pajak Parkir 12.000.000.000,00 5. Pajak BPHTB 428.000.000.000,00

6. Pajak Penerangan Jalan 158.000.000.000,00

7. Pajak Reklame 24.000.000.000,00

8. Pajak Air Tanah 30.000.000.000,00

9. PBB 360.000.000.000,00

2

Insentif (pengurangan) pajak bagi wajib pajak katagori tertentu sesuai dengan perundangan yang berlaku sebagai bentuk penghargaan

Jumlah kelompok sasaran yang

mendapatkan insentif pajak KelompokSasaranJumlah 12

3 Meningkatnya Kesadaran dan Kepatuhan Masyarakat Dalam

Membayar Pajak

Prosentase Wajib Pajak yang

membayar Pajak Daerah % 81.9

Prosentase Wajib Pajak yang

membayar Pajak Daerah secara tepat waktu.

% 80.9

4 Terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan publik IKM bidang pelayanan pajak daerah Nilai 516.14

5 Meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja instansi

pemerintah (Birokrasi)

Prosentase temuan BPK/Inspektorat

yang ditindaklanjuti % 80

Nilai Hasil Evaluasi AKIP SKPD oleh

(23)

RENCANA ANGGARAN

NO SASARAN PROGRAM RENCANA (Rp) %

1 Tercapainya target penerimaan pajak daerah Program peningkatan dan pengembangan pengelolaan

keuangan 12.038.250.000,00 30,07

2

Insentif (pengurangan) pajak bagi wajib pajak katagori tertentu sesuai dengan perundangan yang berlaku sebagai bentuk penghargaan

Program peningkatan dan pengembangan pengelolaan

keuangan 420.495.000,00 1,05

3 Meningkatnya Kesadaran dan Kepatuhan Masyarakat Dalam Membayar Pajak

Program peningkatan dan pengembangan pengelolaan

keuangan 1.508.400.000,00 3,77

4 Terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan publik

Program pelayanan administrasi

perkantoran 13.849.156.300,00 34,59

Program peningkatan sarana

dan prasarana aparatur 9.402.500.000,00 23,49

Program peningkatan disiplin

aparatur 700.000.000,00 1,75

Program peningkatan kapasitas

sumber daya aparatur 1.685.098.700,00 4,21

5 Meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (Birokrasi)

Program perencanaan

pembangunan daerah 230.000.000,00 0,57

Program peningkatan

pengembangan sistem pelaporan

capaian kinerja dan keuangan 200.000.000,00 0,50

(24)

Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung

BAB III

Akuntabilitas Kinerja

Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan misi organisasi kepada pihak-pihak yang berwenang menerima pelaporan akuntabilitas/pemberi amanah. DinasPelayanan PajakKota Bandung selaku pengemban amanah masyarakat melaksanakan kewajiban berakuntabilitas melalui penyajian Laporan Akuntabilitas KinerjaDinas Pelayanan Pajak Kota Bandung yang dibuat sesuai ketentuan yang diamanatkan dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan tersebut memberikan gambaran penilaian tingkat pecapaian target masing-masing indikator sasaran srategis yang ditetapkan dalam dokumen Renstra Tahun 2013-2018 maupun Renja Tahun 2014. Sesuai dengan ketentuan tersebut, pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang ditetapkan untuk mewujudkan misi dan visi pemerintah.

3.1. Kerangka Pengukuran Kinerja

Salah satu fondasi utama dalam menerapkan manajemen kinerja adalah pengukuran kinerja dalam rangka menjamin adanya peningkatan dalam pelayanan publik dan meningkatkan akuntabilitas dengan melakukan klarifikasi output dan outcomeyang akan dan seharusnya dicapai untuk memudahkan terwujudnya organisasi yang akuntabel.

(25)

Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung

Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan antara kinerja yang seharusnya terjadi dengan kinerja yang diharapkan. Pengukuran kinerja ini dilakukan secara berkala triwulanan dan tahunan. Pengukuran dan pembandingan kinerja dalam laporan kinerja harus cukup menggambarkan posisi kinerja instansi pemerintah.

Pengukuran kinerja dilaksanakan sesuai dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

Indikator kinerja adalah ukuran keberhasilan yang menggambarkan terwujudnya kinerja, tercapainya hasil program dan hasil kegiatan. Indikator kinerja instansi pemerintah harus selaras antar tingkatan unit organisasi. Indikator kinerja yang digunakan harus memenuhi kriteria spesifik, dapat diukur, dapat dicapai, relevan, dan sesuai dengan kurun waktu tertentu. Nilai capaian atas pengukuran kinerja dapat dikategorikan dan diinterprestasikan sebagai berikut:

No. Capaian Kinerja Interprestasi

1 >100% Melebihi / melampaui target

2 =100% Tercapai

3 <100% Tidak Tercapai

Berdasarkan hasil evaluasi kinerja dilakukan analisis pencapaian kinerja untuk memberikan informasi yang lebih transparan mengenai sebab-sebab tercapai atau tidak tercapainya kinerja yang diharapkan.

Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung dapat memberikan gambaran penilaian tingkat pencapaian target kegiatan dari masing-masing kelompok indikator kinerja kegiatan, dan penilaian tingkat pencapaian target sasaran dari masing-masing indikator kinerja sasaran yang ditetapkan dalam

(26)

Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung

tersebut,pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang telah ditetapkan dalam mewujudkan misi dan visi instansi pemerintah. Pelaporan Kinerja ini didasarkan pada Penetapan Kinerja SKPD Tahun 2014 dan Indikator Kinerja Utama Tahun 2014 dan hasil review atas Rencana Strategis Dinas Pelayanan Pajak Tahun 2013-2018, telah ditetapkan 5 (lima) sasaran dengan 7 (tujuh)indikator kinerja dengan rincian sebagai berikut :

 Sasaran 1 terdiri dari 1 indikator  Sasaran 2 terdiri dari 2 indikator  Sasaran 3 terdiri dari 1 indikator  Sasaran 4 terdiri dari 1 indikator  Sasaran 5 terdiri dari 2 indikator

3.2. Capaian Indikator Kinerja Utama

Mengukur dan peningkatan kinerja serta lebih meningkatnya akuntabilitas kinerja pemerintah, maka setiap instansi pemerintah perlu menetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU). Untuk itu pertama kali yang perlu dilakukan instansi pemerintah adalah menentukan apa yang menjadi kinerja utama dari instansi pemerintah yang bersangkutan. Dengan demikian kinerja utama terkandung dalam tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah, sehingga IKU adalah merupakan ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah. Dengan kata lain IKU digunakan sebagai ukuran keberhasilan dari instansi pemerintah yang bersangkutan. Upaya untuk meningkatkan akuntabilitas, Dinas Pelayanan PajakKota Bandung juga melakukan reviu terhadap Indikator Kinerja Utama dan ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Kepala Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Nomor : 050/119-Disyanjak Tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) Dilingkungan Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung, dalam melakukan reviu dengan memperhatikan

(27)

Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung

capaian kinerja, permasalahan dan isu-isu strategis yang sangat mempengaruhi keberhasilan suatu organisasi. Hasil pengukuran atas indikator kinerja utama Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung tahun 2014 menunjukan hasil sebagai berikut:

Tabel 3.1

Capaian Indikator Kinerja Utama Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung

NO Indikator Kinerja Satuan Tahun 2014 %

Target Realisasi 1 2 3 4 5 6 1 Jumlah Penerimaan Pajak Daerah: Rupiah (Rp) 1.400.000.000.000 1.400.939.931.883 100,07 1.Pajak Hotel 202.850.000.000 204.674.481.155 100,90 2.Pajak Restoran 140.000.000.000 142.676.225.417 101,91 3.Pajak Hiburan 45.000.000.000 40.980.498.102 91,07 4.PPJ 158.000.000.000 159.123.681.023 100,71 5.Pajak Parkir 12.000.000.000 12.198.543.998 101,65 6.BPHTB 428.150.000.000 418.786.427.368 97,81 7.Pajak Reklame 24.000.000.000 23.694.034.638 98,73 8.Pajak Air Tanah 30.000.000.000 26.230.430.978 87,43 9.P B B 360.000.000.000 372.575.609.204 103,49 2 IKM Bidang Pelayanan Pajak Daerah Nilai 516,14 516,14 100%

Rata-rata Capaian IKU 100,04%

Kinerja Capaian Sasaran Melebihi Target

Tabel tersebut terlihat bahwa rata-rata capaian IKU sebesar 100,04% dengan Kinerja Capaian Sasaran melebihi target. Karena IKU merupakan ukuran keberhasilan dari suatu SKPD, maka bisa dikatakan Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung telah berhasil mencapai target yang ditetapkan.

(28)

Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung

Secara umum Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung telah dapat melaksanakan tugas dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam Renstra 2013-2018. Jumlah Sasaran yang ditetapkan untuk mencapai misi dan visi Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2013-2018 sebanyak 5 (lima) sasaran.

Pada tahun 2014 ditetapkan 5 (lima) sasaran strategis dengan 7 (tujuh) indikator kinerja yang ditetapkan melalui Penetapan Kinerja Tahun 2014. Dari 5 (lima) sasaran dengan indikator kinerja sebanyak 7 (tujuh) indikator kinerja, pencapaian kinerja sasaran Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung adalah sebagai berikut :

Tabel 3.2

Pencapaian Kinerja Sasaran Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2014

NO. SASARAN STRATEGIS CAPAIAN

1 Melebihi Target 2

2 Tercapai 3

3 Tidak Tercapai 0

(29)

Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung

Tabel 3.3

PENCAPAIAN TARGET SASARAN

No Sasaran Jumlah Indikator Capaian rata-rata kinerja sasaran Tidak Tercapai (<100%) Tercapai (100%) Melebihi Target (>100%) 00.00 s/d 49.99 50.00 s/d 64.99 65.00 s/d 74.99 75.00 s/d 89.99 90.00 s/d 99.99 A Misi 1: Menjadikan Pajak Daerah sebagai Penopang

Pembangunan

1 Tercapainya target penerimaan pajak daerah 1 100,07% 1

2 Meningkatnya kesadaran dan kepatuhan masyarakat membayar pajak daerah. 2 100% 2

3 Insentif (pengurangan) pajak bagi Wajib Pajak kategori tertentu sesuai dengan perundangan

yang berlaku sebagai bentuk penghargaan. 1 100% 1

B Misi 2: Meningkatnya Kualitas Pelayanan Pajak Daerah.

4 Terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan

publik. 1 100% 1

5 Meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (birokrasi). 2 112,50% 1 1

(30)

24

Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung

Dari 5 (lima)Sasaran diatas, pencapaian realisasi indikator kinerja Misi terhadap target yang sudah ditetapkan sebagai berikut:

Tabel 3.4

PENCAPAIAN TARGET MISI

No. Misi Jumlah Indikator Sasaran Tingkat Pencapaian Tidak Tercapai (<100%) Tercapai(100%) Melebihi Target (>100%)

Jumlah % Jumlah % Jumlah %

1 Menjadikan Pajak Daerah sebagai penopang pembangunan 4 3 100% 1 100,07%

2 Meningkatkan kualitas pelayanan Pajak Daerah 3 2 100% 1 125,00%

(31)

Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung

Pencapaian Kinerja dari lima sasaran dan tujuh indikator kinerja Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung dengan rincian sebagai berikut:

3.4. Analisis Pencapaian Kinerja

Evaluasi bertujuan agar diketahui pencapaian realisasi, kemajuan dan kendala yang dijumpai dalam rangka pencapaian misi, agar dapat dinilai dan dipelajari guna perbaikan pelaksanaan program/kegiatan di masa yang akan datang.Selain itu, dalam evaluasi kinerja dilakukan pula analisis efisiensi dengan cara membandingkan antara output dengan input baik untuk rencana maupun realisasi. Analisis ini menggambarkan tingkat efisiensi yang dilakukan oleh instansi dengan memberikan data nilai output per unit yang dihasilkan oleh suatu input tertentu.

Selanjutnya dilakukan pula pengukuran/penentuan tingkat efektivitas yang menggambarkan tingkat kesesuaian antara tujuan dengan hasil, manfaat atau dampak. Selain itu, evaluasi juga dilakukan terhadap setiap perbedaan kinerja (performance gap) yang terjadi, baik terhadap penyebab terjadinya gap maupun strategi pemecahan masalah yang telah dan akan dilaksanakan.

Tabel 3.5

KATEGORI PENCAPAIAN INDIKATOR SASARAN

No. Kategori Jumlah

Indikator Persentase A.

Misi 1:

Menjadikan Pajak Daerah sebagai penopang pembangunan 4 100% 1 Melebihi Target 1 25% 2 Tercapai 3 75% 3 Tidak Tercapai 0 0% B. Misi 2:

Meningkatkan kualitas pelayanan Pajak Daerah 3 100%

1 Melebihi Target 1 33,33%

2 Tercapai 2 66,67%

(32)

Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung

Pernyataan kinerja sasaran strategis, dilakukan analisis capaian kinerja sebagai berikut:

1. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini;

2. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir;

3. Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi;

4. Membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan standar nasional (jika ada);

5. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan;

6. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya;

7. Analisis program / kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja.

Pengukuran kinerja terhadap indikator kinerja yang telah dicapai pada tahun 2014 dan membandingkan antara target dan realisasi pada indikator sasaran dari 5 sasaran dan7indikator kinerja dari2Misi, sebagaimana telah ditetapkan dalam Renstra Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung tahun 2013-2018, analisis pencapaian kinerja dalam pelaksanaan program dan kegiatan secara rinci dapat dilihat sebagai berikut :

I. Sasaran 1:

TERCAPAINYA TARGET PENERIMAAN PAJAK DAERAH

Peraturan Daerah Nomor : 20 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah, bahwa Pajak Daerah adalah kontribusi wajib kepada Daerah yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan peraturan perundang - undangan, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan Daerah yang

(33)

Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung

besarnya untuk kemakmuran rakyat Daerah.Pajak dipungut karena adanya suatu keadaan, kejadian, atau perbuatan yang menurut peraturan perundang-undangan dikenakan pajak. Pajak Daerah di Kota Bandung terdiri dari sebagai berikut :

A. Pajak Pendaftaran 1. Pajak Hotel, 2. Pajak Restoran, 3. Pajak Hiburan,

4. Pajak Penerangan Jalan, 5. Pajak Parkir,

6. Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan, dan B. Pajak Penetapan

1. Pajak Bumi dan Bangunan Perkotaan. 2. Pajak Reklame,

3. Pajak Air Tanah,

Pajak-pajak daerah tersebut telah memberikan kontribusi terbesar terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung, hal ini dapat dibuktikan dengan adanya peningkatan pembangunan baik sarana maupun prasarana yang diperuntukan bagi kesejahteraan masyarakat Kota Bandung.Untuk anggaran tahun 2014 DPRD kota Bandung telah menetapkan pendapatan pada APBD sebesar Rp. 4,732 Trilyun, dimana pendapatan tersebut digunakan untuk belanja pembangunan Kota Bandung yang besarnya Rp. 5,16 trilyun. Dengan komposisinya pendapatan APBD tersebut yang terdiri dari pendapatan asli daerah (PAD) Rp 1,7 triliun , dana perimbangan Rp 1,9 triliun, dan pendapatan daerah lainnya yang sah Rp 1,02 triliun.

Perbandingan komposisi di atas dapat dilihat bahwa PAD mempunyai porsi cukup besar yaitu hampir mencapai 36%, yang sebagian besarnya merupakan pendapatan dari Pajak Daerah sebagaimana telah ditetapkan target pendapatan Rp.1,4 trilyun dari pajak daerah untuk tahun 2014. Adanya kenaikan target sebesar 31,7% dari target Tahun 2013 Rp.1,063 trilyun ke penetapan target Rp. 1,4 trilyun di tahun 2014. Dari data

(34)

Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung

tersebut terlihat bahwa Pajak Daerah merupakan salah satu pendukung penting pembangunan Kota Bandung. Dengan semakin tinggi pendapatan asli daerah, maka semakin tinggi kemampuan suatu daerah untuk membiayai sendiri penyelenggaraan pembangunan daerahnya.

Mencapai target tersebut diperlukan optimalisasi penggalian potensi pajak daerah, serta peningkatan pelayanan terhadap wajib pajak. Pajak daerah seharusnya bersifat “visible”, dalam arti bahwa pajak seharusnya jelas bagi pembayar pajak daerah, objek dan subjek pajak dan besarnya pajak terutang dapat dengan mudah dihitung sehingga dapat mendorong akuntabilitas daerah. Pajak yang diserahkan kepada daerah seharusnya relatif mudah diadministrasikan atau dengan kata lain perlu pertimbangan efisiensi secara ekonomi berkaitan dengan kebutuhan data, seperti identifikasi jumlah pembayar pajak, penegakkan hukum (law-enforcement)

dan sistem informasi.

Tabel 3.6

Capaian Target Sasaran 1

NO Indikator Kinerja Satuan Tahun 2014 % Target Realisasi

1 2 3 4 5 6

1 Jumlah Penerimaan Pajak Daerah Rupiah (Rp) 1.400.000.000.000 1.400.939.931.884 100,07 1.Pajak Hotel 202.850.000.000 204.674.481.155 100,90 2.Pajak Restoran 140.000.000.000 142.676.225.418 101,91 3.Pajak Hiburan 45.000.000.000 40.980.498.102 91,07 4.PPJ 158.000.000.000 159.123.681.023 100,71 5.Pajak Parkir 12.000.000.000 12.198.543.998 101,65 6.BPHTB 428.150.000.000 418.786.427.368 97,81 7.Pajak Reklame 24.000.000.000 23.694.034.638 98,73 8.Pajak Air Tanah 30.000.000.000 26.230.430.978 87,43 9.P B B 360.000.000.000 372.575.609.204 103,49

Capaian Sasaran 100,07 %

Kinerja Capaian Sasaran Melebihi Target

Secara keseluruhan target penerimaan pajak daerah dapat tercapai dengan realiasi penerimaan jumlah Rp. 1.400.939.931.884,- dari target yang ditetapkan sebesar Rp.1.400.000.000.000,- atau sebesar

(35)

Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung

100,07%,dengan komposisi 5 (lima) mata pajak daerah dapat terpenuhi targetnya dan 4 (empat) mata pajak yang tidak dapat tercapai target dengan grafik dan penjelasan sebagai berikut:

Pajak Hotel

REALISASI BULANAN PAJAK HOTEL TAHUN 2014

BULAN POKOK DENDA JUMLAH JAN 20.630.821.514 33.106.500 20.663.928.014 FEB 13.172.845.784 25.254.828 13.198.100.612 MAR 12.838.771.221 16.003.398 12.854.774.619 APR 15.681.492.987 16.973.545 15.698.466.532 MEI 13.292.537.625 12.529.243 13.305.066.868 JUN 18.922.936.523 66.232.037 18.989.168.560 JUL 17.638.818.292 8.851.775 17.647.670.067 AGU 14.334.483.916 66.891.959 14.401.375.875 SEP 18.622.377.676 186.221.798 18.808.599.474 OKT 17.668.895.659 18.580.646 17.687.476.305 NOV 19.321.228.125 24.743.213 19.345.971.338 DES 22.026.853.504 47.029.387 22.073.882.891 JUMLAH 204.152.062.826 522.418.329 204.674.481.155 0 100.000.000.000 200.000.000.000 300.000.000.000 400.000.000.000 500.000.000.000 Pajak Hotel Pajak Restoran Pajak Hiburan PPJ Pajak Parkir BPHTB Pajak Reklame Pajak Air Tanah PBB

Realisasi Target Pendapatan Pajak Tahun 2014

(36)

Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung

Pada Tahun 2014 realisasi pendapatan mata pajak hotel adalah sebesar Rp.204.674.481.155,- yang merupakan jumlah total antara realisasi pokok sebesar Rp. 204.152.062.826 dan denda sebesar Rp.522.418.329,- dimana pajak hotel ini terdiri dari hotel bintang yang terbagi dalam klasifikasi hotel bintang Lima, hotel bintang empat, hotel bintang tiga, hotel bintang dua dan hotel bintang satu. Selain itu terdapat pula mata pajak hotel melati yang terdiri dari hotel melati tiga, hotel melati dua dan hotel melati satu, serta Rumah Kos. Dari semua klasifiksi pajak hotel/rumah kos, maka hotel bintang 4 memberikan andil yang paling besar terhadap realisasi pencapaian target pajak daerah yang telah ditetapkan sebelumnya. Apabila di lihat dari realisasi bulanan maka perolehan pajak hotel berada pada puncaknya di Bulan Januari dan Bulan Desember yang berada pada kisaran 20 Milyar dan pendapatan terendah berada pada bulan Maret di kisaran 12 Milyar. Dari data yang disajikan di atas maka dapat disimpulkan bahwa tingkat hunian hotel di kota Bandung mencapai puncaknya pada awal tahun dan akhir tahun, salah satu faktornya adalah banyaknya pendatang yang ingin menghabiskan waktu akhir tahunnya di kota bandung dimana Bandung dikenal sebagai salah

5.000.000.000 10.000.000.000 15.000.000.000 20.000.000.000 25.000.000.000

JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGU SEP OKT NOV DES

Realisasi Pendapatan Pajak Hotel

(37)

Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung

satu kota tujuan wisata baik bagi wisatawan domestik maupun bagi wisatawan mancanegara.

Untuk besarnya realisasi sub mata pajak hotel, terlihat pada tabel dan grafik berikut ini:

REALISASI PAJAK HOTEL TAHUN 2014 Uraian Jumlah Hotel Bintang 5 50.399.452.438 Hotel Bintang 4 79.451.849.291 Hotel Bintang 3 35.363.258.946 Hotel Bintang 2 15.204.208.869 Hotel Bintang 1 1.533.038.669 Hotel Melati 3 14.478.832.575 Hotel Melati 2 4.187.973.313 Hotel Melati 1 2.732.291.615 Rumah Kos 801.157.110 Denda 522.418.329 JUMLAH 204.674.481.155 - 20.000.000.000 40.000.000.000 60.000.000.000 80.000.000.000 100.000.000.000 Hotel Bintang 5 Hotel Bintang 4 Hotel Bintang 3 Hotel Bintang 2 Hotel Bintang 1 Hotel Melati 3 Hotel Melati 2 Hotel Melati 1 Rumah Kos

Realisasi Pajak Hotel

(38)

Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung

CAPAIAN KINERJA TRIWULANAN PAJAK HOTEL TAHUN 2014

BULAN TARGET REALISASI CAPAIAN Triwulan I 37.579.299.997 46.716.803.245 124,32% Triwulan II 82.690.300.000 94.709.505.205 114,54% Triwulan III 132.311.800.000 145.567.150.621 110,02% Triwulan IV 202.850.000.000 204.674.481.155 100,90%

Dilihat dari capaian kinerja per triwulannya, dari grafik di atas menampilkan tren penurunan. Terlihat dari capaian triwulan ke-1 yang berhasil memperoleh capaian kinerja sebesar 124,32%, selanjutnya menurun hingga pada triwulan IV hanya mencapai 100,90%. Sebagai bahan pertimbangan untuk penetapan target triwulanan tahun berikutnya, diharapkan dapat memaksimalkan target pada triwulan pertama. Hal ini didasarkan pada besarnya angka hunian hotel Bulan Desember, yang pajaknya baru dibayarkan Bulan Januari tahun berikutnya.

Pajak Restoran 124,32% 114,54% 110,02% 100,90% 0,00% 20,00% 40,00% 60,00% 80,00% 100,00% 120,00% 140,00% 0 50.000.000.000 100.000.000.000 150.000.000.000 200.000.000.000 250.000.000.000

Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV

Capaian Kinerja Pajak Hotel

(39)

Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung

REALISASI BULANAN PAJAK RESTORAN

TAHUN 2014

BULAN POKOK DENDA JUMLAH

JAN 12.070.573.753 25.916.707 12.096.490.460 FEB 10.294.465.651 16.612.231 10.311.077.882 MAR 9.756.653.139 23.933.391 9.780.586.530 APR 11.223.031.509 21.302.179 11.244.333.688 MEI 10.918.499.172 12.550.577 10.931.049.749 JUN 12.663.166.279 36.065.408 12.699.231.687 JUL 11.965.282.575 34.236.254 11.999.518.829 AGU 13.481.292.318 21.213.648 13.502.505.966 SEP 12.800.621.605 23.990.286 12.824.611.891 OKT 10.962.265.043 16.198.706 10.978.463.749 NOV 11.884.532.159 17.072.737 11.901.604.896 DES 14.377.532.688 27.421.993 14.404.954.681 JUMLAH 142.397.915.891 276.514.117 142.674.430.008

Pada tahun 2014 perolehan pajak restoran adalah sebesar Rp.142.674.430.008,- yang merupakan jumlah total antara realisasi pendapatan pokok sebesar Rp. 142.397.915.891,- dan denda sebesar Rp.276.514.117,- dimana realisasi pajak restoran dapat melampaui target yang ditetapkan sebesar Rp. 140.000.000.000,- atau sebesar 101,91%. Mata pajak restoran terdiri dari sub mata pajak restoran, pajak rumah

2.000.000.000 4.000.000.000 6.000.000.000 8.000.000.000 10.000.000.000 12.000.000.000 14.000.000.000 16.000.000.000

JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGU SEP OKT NOV DES

Realisasi Pendapatan Pajak Restoran

(40)

Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung

makan, dan pajak katering, dimana pendapatan terbesar pajak restoran ini disumbang oleh sub mata pajak restoran sebesar Rp. 89.944.407.257,- . Bila dilihat dari pendapatan per bulan maka perolehan pajak restoran terbesar berada pada bulan Desember yaitu sebesar 14 Milyar, hal ini dapat terjadi dengan keterkaitan antara tingginya tingkat hunian hotel di kota Bandung pada akhir tahun yang diikuti dengan tingginya pendapatan pajak restoran pada bulan Desember.

Untuk besarnya realisasi sub mata pajak restoran, terlihat pada tabel dan grafik berikut ini:

REALISASI PAJAK RESTORAN TAHUN 2014 Uraian Jumlah Restoran 89.944.407.257 Rumah Makan 43.595.922.456 Katering 8.857.586.178 Denda 276.514.117 JUMLAH 142.674.430.008 89.944.407.257 43.595.922.456 8.857.586.178 276.514.117 Restoran Rumah Makan Katering Denda - 20.000.000.000 40.000.000.000 60.000.000.000 80.000.000.000 100.000.000.000

Realisasi Pendapatan Pajak Restoran

(41)

Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung

Dilihat dari capaian kinerja per triwulannya pada grafik di atas menampilkan tren penurunan. Terlihat dari capaian triwulan ke-1 yang sangat tinggi yaitu sebesar 132,46%, selanjutnya menurun hingga pada triwulan IV hanya mencapai 101,91%. Sebagai bahan pertimbangan untuk penetapan target triwulanan tahun berikutnya, sebaiknya pembebanan target pendapatan pajak restoran dapat dimaksimalkan pada triwulan

132,46% 110,49% 111,49% 101,91% 0,00% 20,00% 40,00% 60,00% 80,00% 100,00% 120,00% 140,00% 0 20.000.000.000 40.000.000.000 60.000.000.000 80.000.000.000 100.000.000.000 120.000.000.000 140.000.000.000 160.000.000.000

Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV

Capaian Kinerja Pajak Restoran

Target Realisasi Capaian

CAPAIAN KINERJA TRIWULANAN PAJAK RESTORAN TAHUN 2014

BULAN TARGET REALISASI CAPAIAN Triwulan I 24.300.000.000 32.188.154.872 132,46% Triwulan II 60.750.000.000 67.122.825.688 110,49% Triwulan III 94.530.000.000 105.389.406.682 111,49% Triwulan IV 140.000.000.000 142.676.225.417 101,91%

(42)

Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung

pertama. Hal ini didasarkan pada besarnya angka hunian hotel Bulan Desember yang berdampak pada besarnya pendapatan bidang kuliner, sedangkan pajaknya baru dibayarkan Bulan Januari tahun berikutnya.

Pajak Hiburan

REALISASI BULANAN PAJAK HIBURAN TAHUN 2014

BULAN POKOK DENDA JUMLAH

JAN 3.885.641.317 5.317.789 3.890.959.106 FEB 2.745.201.606 2.045.421 2.747.247.027 MAR 3.176.600.050 153.374.523 3.329.974.573 APR 3.355.721.424 19.246.462 3.374.967.886 MEI 3.393.045.054 9.607.674 3.402.652.728 JUN 3.607.998.861 4.769.358 3.612.768.219 JUL 3.278.511.583 6.578.563 3.285.090.146 AGU 2.296.908.287 17.537.278 2.314.445.565 SEP 3.457.772.242 8.970.075 3.466.742.317 OKT 3.324.057.945 3.983.625 3.328.041.570 NOV 3.567.519.833 2.126.420 3.569.646.253 DES 4.641.173.009 16.789.703 4.657.962.712 JUMLAH 40.730.151.211 250.346.891 40.980.498.102 500.000.000 1.000.000.000 1.500.000.000 2.000.000.000 2.500.000.000 3.000.000.000 3.500.000.000 4.000.000.000 4.500.000.000 5.000.000.000

JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGU SEP OKT NOV DES

Realisasi Pajak Hiburan

(43)

Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung

Pajak hiburan pada tahun 2014 ini mengalami penurunan realisasi yang cukup signifikan dimana realisasi pendapatan berada dibawah target yang ditetapkan yaitu sebesar Rp. 40.980.498.102 atau sebesar 91,07% dari target yang telah ditetapkan sebesar Rp. 45 Milyar. Jumlah realisasi pendapatan mata pajak hiburan ini merupakan akumulasi dari pendapatan pokok sebesar Rp. 40.730.151.211,- dan denda sebesar Rp. 250.346.891,-. Mata Pajak hiburan terdiri dari 14 sub mata pajak dengan perolehan tertinggi berasal dari pajak Bioskop sebesar 17 Milyar dan terendah berasal dari pajak diskotik sebesar Rp. 23.874.000,- hal ini disebabkan adanya himbauan pembatasan jam operasional tempat hiburan malam dari pihak kepolisian.

Besarnya realisasi sub mata pajak hiburan, terlihat pada tabel dan grafik berikut ini:

REALISASI PAJAK HIBURAN TAHUN 2014 Uraian Jumlah Bioskop 17.442.352.018 Insidentil 359.820.750 Pameran 111.948.000 Diskotik 23.874.000 Karaoke 10.632.568.027 Klab Malam 1.372.913.487 Sirkus - Billiard 407.232.541 Bowling 32.058.000 MPA 4.082.122.997 Panti Pijat 3.689.151.251 Mandi Uap / Spa 92.736.581 Fitnes 2.381.318.756 Olahraga 102.054.803 Denda 250.346.891 JUMLAH 40.980.498.102

(44)

Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung

CAPAIAN KINERJA TRIWULANAN PAJAK HIBURAN TAHUN 2014

BULAN TARGET REALISASI CAPAIAN Triwulan I 8.524.900.001 9.968.180.706 116,93% Triwulan II 18.762.400.001 20.398.716.703 108,72% Triwulan III 30.012.400.000 29.424.847.567 98,04% Triwulan IV 45.000.000.000 40.980.498.102 91,07% - 5.000.000.000 10.000.000.000 15.000.000.000 20.000.000.000 Bioskop Pameran Karaoke Sirkus Bowling Panti Pijat Fitnes Denda

Realisasi Pendapatan Pajak Hiburan

Realisasi Pendapatan Pajak Hiburan

116,93% 108,72% 98,04% 91,07% 0,00% 20,00% 40,00% 60,00% 80,00% 100,00% 120,00% 140,00% 0 5.000.000.000 10.000.000.000 15.000.000.000 20.000.000.000 25.000.000.000 30.000.000.000 35.000.000.000 40.000.000.000 45.000.000.000 50.000.000.000

Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV

Capaian Kinerja Pajak Hiburan

(45)

Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung

Grafik diatas menggambarkan tren capaian kinerja per triwulan Pajak Hiburan yang menampilkan tren penurunan. Terlihat dari capaian triwulan ke-1 sebesar 116,93%, selanjutnya terus mengalami penurunan hingga pada triwulan III dan IV Pajak Hiburan tidak berhasil mencapai target yaitu hanya mencapai 91,07% pada triwulan terakhir. Sebagai bahan pertimbangan untuk penetapan target triwulanan tahun berikutnya, sebaiknya pembebanan target pendapatan pajak hiburan dapat dimaksimalkan pada triwulan pertama. Hal ini didasarkan pada besarnya angka hunian hotel Bulan Desember yang berdampak pada besarnya pendapatan sektor hiburan, serta adanya libur nasional yang cukup banyak sehingga akan menaikkan pendapatan sektor hiburan pada bulan tersebut, sedangkan pajaknya baru dibayarkan Bulan Januari tahun berikutnya.

Pajak Reklame

REALISASI BULANAN PAJAK REKLAME TAHUN 2014

BULAN POKOK DENDA JUMLAH

JAN 1.175.439.183 3.119.011 1.178.558.194 FEB 2.727.358.847 2.558.896 2.729.917.743 MAR 2.498.861.047 2.280.224 2.501.141.271 APR 1.352.914.522 2.588.360 1.355.502.882 MEI 1.296.657.770 1.611.661 1.298.269.431 JUN 2.228.020.601 4.417.665 2.232.438.266 JUL 1.619.817.142 4.241.943 1.624.059.085 AGU 2.139.889.613 6.507.194 2.146.396.807 SEP 2.946.921.152 8.766.240 2.955.687.392 OKT 2.449.151.647 9.303.822 2.458.455.469 NOV 1.661.097.083 580.125 1.661.677.208 DES 1.545.275.478 4.580.412 1.549.855.890 JUMLAH 23.641.404.085 50.555.553 23.691.959.638

(46)

Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung

CAPAIAN KINERJA TRIWULANAN PAJAK REKLAME TAHUN 2014

BULAN TARGET REALISASI

CAPAIAN Triwulan I 3.450.000.000 6.409.617.208 185,79% Triwulan II 8.050.000.000 11.295.827.787 140,32% Triwulan III 12.650.000.000 18.021.971.071 142,47% Triwulan IV 24.000.000.000 23.694.034.638 98,73% 500.000.000 1.000.000.000 1.500.000.000 2.000.000.000 2.500.000.000 3.000.000.000 3.500.000.000

JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGU SEP OKT NOV DES

Realisasi Pendapatan Pajak Reklame

(47)

Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung

Pajak Reklame merupakan salah satu mata pajak lainnya yang pada tahun 2014 ini tidak mencapai target yang ditetapkan yaitu sebesar 24 Milyar, dimana realisasi pendapatan untuk pajak reklame ini sebesar Rp.23.694.034.638,- atau terealisasikan sebesar 98,73 %. Hal ini disebabkan adanya moratorium pemberian ijin reklame baru di tanah Pemerintah Kota seperti pada Berm, sebagai salah satu kebijakan Pemerintah Kota Bandung dalam menata estetika kota. Pajak reklame terdiri dari enam sub mata pajak dimana perolehan terbesar berasal dari sub mata pajak reklame papan sebesar 21 Milyar dan terkecil berasal dari sub mata pajak reklame balon udara sebesar Rp. 16.190.000,-

Untuk besarnya realisasi sub mata pajak reklame, terlihat pada tabel dan grafik berikut ini:

185,79% 140,32% 142,47% 98,73% 0,00% 20,00% 40,00% 60,00% 80,00% 100,00% 120,00% 140,00% 160,00% 180,00% 200,00% 0 5.000.000.000 10.000.000.000 15.000.000.000 20.000.000.000 25.000.000.000 30.000.000.000

Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV

Capaian Kinerja Pajak Reklame

(48)

Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung

REALISASI PAJAK REKLAME TAHUN 2014

Uraian Jumlah Reklame Papan 21.760.647.373 Reklame Kain Spanduk 500.523.224 Reklame Berjalan 563.938.933 Reklame Balon Udara 16.190.000 Reklame Bando Jalan 800.104.555 Reklame Template - Denda 50.555.553 JUMLAH 23.691.959.638

Pajak Penerangan Jalan

Pajak penerangan jalanpada tahun 2014 dalam realisasi di akhir triwulan ke empat menghasilkan pendapatan sebesar Rp.159.123.681.023,- atau sebesar 100,71% dari target yang ditetapkan yaitu sebesar 158 Milyar.Untuk pajak penerangan jalan ini Dinas Pelayanan Pajak hanya menerima pembayaran dari pihak otoritas kelistrikan nasional yaitu PLN yang besaran pajaknya telah ditetapkan oleh pihak PLN, adapun realisasi

- 5.000.000.000 10.000.000.000 15.000.000.000 20.000.000.000 25.000.000.000 Reklame Papan

Reklame Kain Spanduk Reklame Berjalan Reklame Balon Udara Reklame Bando Jalan Denda

Realisasi Pendapatan Pajak Reklame

(49)

Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung

pajak penerangan jalan dapat meningkat seiring dengan kenaikan tarif daftar listrik.

Besarnya realisasi mata pajak penerangan jalan, terlihat pada tabel dan grafik berikut ini:

REALISASI BULANAN PAJAK PPJU TAHUN 2014 BULAN JUMLAH JAN 12.667.061.594 FEB 12.642.692.275 MAR 12.375.291.368 APR 11.913.177.314 MEI 12.804.552.181 JUN 12.714.989.557 JUL 13.721.817.409 AGU 13.427.226.203 SEP 13.420.973.133 OKT 13.959.658.837 NOV 14.590.321.280 DES 14.885.919.872 JUMLAH 159.123.681.023 2.000.000.000 4.000.000.000 6.000.000.000 8.000.000.000 10.000.000.000 12.000.000.000 14.000.000.000 16.000.000.000

JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGU SEP OKT NOV DES

Realisasi Pendapatan PPJ

(50)

Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung

CAPAIAN KINERJA TRIWULANAN PAJAK PPJ TAHUN 2014

BULAN TARGET REALISASI

CAPAIAN Triwulan I 36.750.000.000 37.685.045.237 102,54% Triwulan II 74.250.000.000 75.117.764.289 101,17% Triwulan III 114.750.000.000 115.687.781.034 100,82% Triwulan IV 158.000.000.000 159.123.681.023 100,71% Pajak Parkir 102,54% 101,17% 100,82% 100,71% 99,50% 100,00% 100,50% 101,00% 101,50% 102,00% 102,50% 103,00% 0 20.000.000.000 40.000.000.000 60.000.000.000 80.000.000.000 100.000.000.000 120.000.000.000 140.000.000.000 160.000.000.000 180.000.000.000

Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV

Capaian Kinerja Pajak Penerangan Jalan

(51)

Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung

200.000.000 400.000.000 600.000.000 800.000.000 1.000.000.000 1.200.000.000 1.400.000.000

JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGU SEP OKT NOV DES

Realisasi Pendapatan Pajak Parkir

Pajak Parkir (Rp)

REALISASI BULANAN PAJAK PARKIR TAHUN 2014

BULAN POKOK DENDA JUMLAH

JAN 1.239.966.716 3.925.420 1.243.892.136 FEB 818.055.283 2.256.540 820.311.823 MAR 835.350.554 3.693.636 839.044.190 APR 901.531.781 2.489.410 904.021.191 MEI 914.138.699 6.236.106 920.374.805 JUN 1.001.095.415 3.750.220 1.004.845.635 JUL 947.683.155 2.733.415 950.416.570 AGU 1.161.653.910 6.443.644 1.168.097.554 SEP 1.087.663.455 4.289.130 1.091.952.585 OKT 1.050.305.947 2.911.395 1.053.217.342 NOV 1.064.626.322 2.328.949 1.066.955.271 DES 1.133.008.538 2.406.358 1.135.414.896 JUMLAH 12.155.079.775 43.464.223 12.198.543.998

(52)

Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung

CAPAIAN KINERJA TRIWULANAN PAJAK PARKIR TAHUN 2014

BULAN TARGET REALISASI

CAPAIAN Triwulan I 2.320.000.000 2.903.249.149 125,14% Triwulan II 5.050.000.000 5.732.489.780 113,51% Triwulan III 8.050.000.000 8.942.956.489 111,09% Triwulan IV 12.000.000.000 12.198.543.998 101,65%

Realisasi Pajak Parkir Tahun 2014 sebesar Rp12.198.543.998,- dari target yang ditetapkan sebesar Rp. 12.000.000.000,-, dimana raihan capaian kinerja tertinggi terdapat pada Triwulan I. Pada Tahun 2014 ini tarif pajak parkir mengalami kenaikan dari semula Rp. 2000,-/jam, menjadi Rp. 3000,-/jam. Kenaikan tarif sebesar 50% seharusnya mendongkrak naik pendapatan pajak parkir, tetapi pada Tahun 2014 kenaikan tersebut belum terlihat signifikan. Diharapkan pada Tahun 2015 kenaikan tarif parkir ini akan memberikan peningkatan yang cukup besar pada pendapatan pajak.

Pajak Air Tanah

125,14% 113,51% 111,09% 101,65% 0,00% 20,00% 40,00% 60,00% 80,00% 100,00% 120,00% 140,00% 0 2.000.000.000 4.000.000.000 6.000.000.000 8.000.000.000 10.000.000.000 12.000.000.000 14.000.000.000

Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV

Capaian Kinerja Pajak Parkir

Referensi

Dokumen terkait

Dengan memanjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT, atas rahmat dan karuniaNya, Saya dapat menyelesaikan kegiatan pengabdian kepada masyarakat melalui Pelatihan Pembibitan Durian

Selanjutnya pengukuran kinerja terhadap indikator kinerja yang telah dicapai pada tahun 2019 dan membandingkan antara target dan realisasi pada indikator sasaran

Selanjutnya pengukuran kinerja terhadap indikator kinerja yang telah dicapai pada tahun 2019 dan membandingkan antara target dan realisasi pada indikator sasaran

Selanjutnya pengukuran kinerja terhadap indikator kinerja yang telah dicapai pada tahun 2018 dan membandingkan antara target dan realisasi pada indikator sasaran dari 2 sasaran dan

Selanjutnya pengukuran kinerja terhadap indikator kinerja yang telah dicapai pada tahun 2020 dan membandingkan antara target dan realisasi pada indikator sasaran

Selanjutnya pengukuran kinerja terhadap indikator kinerja yang telah dicapai pada tahun 2020 dan membandingkan antara target dan realisasi pada indikator sasaran dari sebanyak

Selanjutnya pengukuran kinerja terhadap indikator kinerja yang telah dicapai pada tahun 2018 dan membandingkan antara target dan realisasi pada indikator sasaran dari

Selanjutnya pengukuran kinerja terhadap indikator kinerja yang telah dicapai pada tahun 2018 dan membandingkan antara target dan realisasi pada indikator sasaran