• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENANGANAN WASTE MATERIAL PADA PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG BERTINGKAT ABSTRAK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENANGANAN WASTE MATERIAL PADA PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG BERTINGKAT ABSTRAK"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

viii

PENANGANAN WASTE MATERIAL

PADA PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG BERTINGKAT ABSTRAK

Upaya pengelolaan terhadap material pada proyek konstruksi dapat menghindarkan pemborosan material dan timbunan waste atau sisa material di areal proyek yang dapat mempengaruhi kinerja sebuah proyek. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis sisa material yang sering terjadi dan bentuk penanganan yang sudah dilakukan saat ini oleh pihak proyek serta untuk menganalisis upaya yang dilakukan untuk meminimalkan dan menangani sisa material tersebut. Pengumpulan data dilakukan melalui survei menggunakan kuesioner dan wawancara kepada Project Manager di sejumlah proyek konstruksi gedung bertingkat di Kota Denpasar dan Badung. Analisis data dilakukan dengan perangkingan berdasarkan persentase bobot dari masing-masing jenis material sisa dan upaya yang dilakukan untuk meminimalkan dan menangani sisa material. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis sisa material yang paling sering terjadi adalah kayu bekisting, besi tulangan, cat, keramik, gypsum board/kalsiboard, bata/batako, semen, koral serta pasir. Bentuk penanganan yang sudah dilakukan saat ini oleh pihak proyek adalah menjual sisa material yang masih bernilai kepada salvage company atau memanfaatkannya untuk keperluan proyek mendatang dan membuang sisa material yang berupa limbah ke TPA. Upaya untuk meminimalkan sisa material dilakukan dengan tindakan pencegahan yang mencangkup optimalisasi penggunaan material, penerapan metode konstruksi yang efektif dan efisien serta peningkatan akurasi estimasi dan pemesanan. Hal ini dapat diterapkan secara efektif dan berkesinambungan bila didukung komitmen dari kontraktor pelaksana yaitu dengan menambahkan divisi khusus yang betugas merencanakan, melaksanakan dan mengontrol upaya pengelolaan sisa material. Kata kunci: Waste, Material, Proyek Konstruksi, Gedung Bertingkat

(2)

ix

WASTE MATERIAL HANDLING IN BUILDING CONSTRUCTION PROJECTS

ABSTRACT

Effort on managing construction wastes in a project is important to minimize construction wastes in the project area which can influence the performance of a project. This study aims to determine the type of material waste that frequently found and to identify the handling method that currenly conducted and to analyze the efforts that need to be developed to minimize and manage the residual materials. Data collection was conducted through a survey using questionnaires and interviews with Project Managers who are experienced in handling high rise building projects in Denpasar and Badung. Data analysis was performed by ranking the type of waste material and the related efforts made based on the their values of weight. The results showed that the most common types of residual materials covered wood formwork, reinforcement, paint, ceramics, gypsum board/kalsiboard, bricks cement, coral and sand. The current form of handling that implemented by the project party was by selling the remaining valuable material to the salvage company or use it for future project, and use or dispose of the residual waste materials into the landfill. The research suggested the efforts for minimizing waste materials incuded are optimizing the use of materials, selecting the effective and efficient construction methods and improving the accuracy of estimation and ordering. This can be implemented effectively and sustainably if it is supported by the contractor commitment that is by adding a division that specifically handling the planning, implementing and controlling of the remaining material of a project.

(3)

x DAFTAR ISI

Halaman

SAMPUL DALAM... i

PERSYARATAN GELAR... ii

LEMBAR PENGESAHAN... iii

LEMBAR PENETAPAN PANITIA PENGUJI TESIS... iv

SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT... v

UCAPAN TERIMAKASIH... vi

ABSTRAK... viii

ABSTRACT... ix

DAFTAR ISI... x

DAFTAR TABEL... xii

DAFTAR GAMBAR... xiii

DAFTAR LAMPIRAN... xiv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Rumusan Masalah... 4 1.3 Tujuan Penelitian ... 4 1.4 Manfaat Penelitian ... 5 1.5 Batasan Masalah ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Proyek Konstruksi ... 6

2.1 Material ... 7

2.2 Manajemen Material ... 10

2.3 Material Sisa ... 12

2.4 Construction Waste Management ... 14

2.4.1 Reduce ... 15

2.4.2 Reuse ... 16

2.4.3 Recycle ... 17

2.4.4 Salvage ... 18

2.5 Penyebab Construction Waste ... 19

2.6 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen ... 22

BAB III KERANGKA BERPIKIR PENELITIAN 3.1 Kerangka Berpikir dan Konsep ... 25

BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian ... 27

4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 28

4.3 Sumber Data ... 28

(4)

xi

4.4.1 Uji validitas instrumen ... 31

4.4.2 Uji reliabilitas instrumen ... 31

4.5 Prosedur Penelitian ... 32

4.6 Analisis Data... 32

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Pendahuluan... 34

5.2 Karakteristik Responden... 34

5.3 Uji Instrumen Penelitian ... 35

5.4 Jenis Material Sisa yang Paling Sering Terjadi dan Bentuk Penanganan yang Dilakukan Saat Ini ... 37

5.5 Upaya yang Dilakukan untuk Meminimalkan dan Menangani Sisa Material Bangunan ... 40

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN 6.1 Simpulan ... 45

6.2 Saran ... 45

DAFTAR PUSTAKA ... 51

(5)

xii

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1 Jenis Material yang Sering Menimbulkan Sisa/Waste Berdasarkan Penelitian Sebelumnya... 13 Tabel 2.2 Nilai Tabel R Product Moment... 23 Tabel 4.1 Variabel Jenis Material... 29 Tabel 4.2 Variabel Upaya yang Dilakukan untuk Meminimalkan dan Menangani Sisa Material... 30 Tabel 4.3 Bobot Nilai Masing-masing Alternatif Jawaban... 33 Tabel 5.1 Hasil Uji Validitas Jenis Sisa Material yang Paling Sering Terjadi... 35 Tabel 5.2 Hasil Uji Validitas Upaya yang Dilakukan untuk Meminimalkan dan Menangani Sisa Material ... 36 Tabel 5.3 Hasil Uji Reliabilitas Jenis Sisa Material yang Paling Sering Terjadi... 37 Tabel 5.4 Hasil Uji Reliabilitas Upaya yang Dilakukan untuk Meminimalkan dan Menangani Sisa Material ... 37 Tabel 5.5 Jenis Sisa Material yang Paling Sering Terjadi... 38 Tabel 5.6 Ranking Upaya yang Dilakukan untuk Meminimalkan dan Menangani Sisa Material...41

(6)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 Prioritas Pengelolaan Limbah Konstrusi... 19 Gambar 3.1 Konsep Penelitian... 26 Gambar 4.1 Rancangan Penelitian... 27 Gambar 5.1 Struktur Organisasi Perusahaan Kontraktor dan Rancangan Penambahan Divisi Waste Control... 44

(7)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1 Kuesioner Penelitian Penanganan Sisa Material Pada Proyek Konstruksi Gedung Bertingkat... 54 Lampiran 2 Checklist Penelitian Penanganan Sisa Material Pada Proyek Konstruksi Gedung Bertingkat... 62 Lampiran 3 Sebaran Data Uji Validitas dan Reliabilitas Jenis Sisa Material... 69 Lampiran 4 Sebaran Data Uji Validitas dan Reliabilitas Upaya yang Dilakukan untuk Meminimalkan Dan Menangani Sisa Material... 70 Lampiran 5 Hasil Uji Validitas Jenis Material Sisa yang Paling Sering Terjadi... 71 Lampiran 6 Hasil Uji Reliabilitas Jenis Material Sisa yang Paling Sering Terjadi... 72 Lampiran 7 Uji Validitas Upaya yang Dilakukan untuk Meminimalkan dan Menangani Sisa Material... 73 Lampiran 8 Hasil Uji Reliabilitas Upaya yang Dilakukan untuk Meminimalisasi dan Menangani Sisa Material... 74 Lampiran 9 Sebaran Data Uji Hasil Jenis Sisa Material... 75 Lampiran 10 Sebaran Data Uji Hasil Bentuk Penangana Sisa Material yang Dilakukaan Saat Ini... 76 Lampiran 11 Sebaran Data Uji Hasil Upaya yang Dilakukan untuk Meminimalisasi dan Menangani Sisa Material... 79 Lampiran 12 Uji Hasil Jenis Sisa Material... 80 Lampiran 13 Uji Hasil Upaya yang Dilakukan untuk Meminimalkan dan Menangani Sisa Material... 81

(8)

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Dalam konsep kehidupan, kita sebagai manusia merupakan bagian dari lingkungan. Semua kegiatan dan aktivitas manusia sangat berhubungan dengan lingkungan. Di era perkembangan teknologi yang sangat pesat seperti saat ini, manusia membuat berbagai inovasi untuk memudahkan kehidupannya. Di bidang konstruksi, saat ini pembangunan dilakukan terus-menurus tanpa memerhatikan dampak lingkungan akibat pembangunan tersebut. Pembangunan yang dilakukan lebih berfokus pada sisi finansial dan keuntungan yang akan didapatkan, tanpa mempertimbangkan dampak yang akan terjadi dari sisi lingkungan. Untuk meminimalkan berbagai permasalahan lingkungan yang mulai dirasakan di kehidupan masyarakat saat ini, perlu dilakukan penghematan dalam penggunaan sumber daya dan dilaksanakan pembangunan yang berwawasan lingkungan.

Dalam pelaksanaan proyek konstruksi, khususnya pembangunan gedung diperlukan berbagai tahapan pekerjaan, dari tahapan perencanaan, tahapan pelaksanaan dan pengawasan yang meliputi: pekerjaan arsitektur, struktur, mekanik dan elektrik, serta tata lingkungan. Dalam pelaksanaan proyek konstruksi akan selalu terdapat masalah maupun kendala-kendala. Berbagai macam permasalahan pada proyek konstruksi dapat terjadi karena beberapa hal, seperti: adanya perubahan desain pada tahap pelaksanaan, tenaga kerja yang kurang ahli, koordinasi yang kurang baik antara pihak-pihak yang terlibat, kesalahan pemilihan metode konstruksi yang digunakan, serta lemahnya perencanaan dan pengendalian proyek tersebut. Berbagai permasalahan tersebut akan mengakibatkan terjadinya pemborosan material dalam pekerjaan di lokasi proyek dan menyebabkan keterlambatan pelaksanaan proyek.

Pembangunan berbagai infrastruktur haruslah berdasarkan teknologi bangunan yang dipilih dan tuntutan ekologis alam. Salah satunya adalah pemilihan penggunaan material konstruksi. Pemilihan bahan bangunan,

(9)

2

pengolahan, transportasi, pembangunan, pemeliharaan, hingga akhirnya menjadi sampah harus diperhatikan, sehingga dapat meminimalkan jumlah limbah. Dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan yang berkelanjutan (sustainable

construction) totalitas tim proyek sangat diperlukan, salah satunya adalah

penanganan sisa material bangunan atau waste material yang efektif dan efisien pada tahap konstruksi. Penanganan sisa material bangunan sangat penting diperhatikan oleh pelaksana pembangunan, yaitu pihak kontraktor, dimulai dari tahap perencanaan dan estimasi hingga pelaksanaan di lapangan.

Penyebab adanya sisa material pada proyek konstruksi tidak hanya terfokus pada akibat dari pemborosan material di lokasi proyek, tetapi juga berhubungan dengan sejumlah aktivitas lain, seperti: tahapan kerja yang tidak dibutuhkan,

repair dan rework, keterlambatan jadwal, penanganan material yang buruk,

pemilihan metode konstruksi, waktu tunggu, peralatan, pergerakan pekerja, dan kurangnya keamanan (Alarcon, 1995; Alwi, 1995; Koskela, 1993; Robinson, 1991; Lee et al., 1999; Pheng and Hui, 1999, Alwi et al., 2002). Sisa material konstruksi ini akan terus bertambah sesuai dengan perkembangan pembangunan yang dilaksanakan, selain memengaruhi biaya proyek juga akan menimbulkan permasalahan baru yang dapat mengganggu lingkungan proyek dan sekitarnya (Gavilan, 1994).

Beberapa penelitian juga menyatakan bahwa biaya material menyerap 50-70% dari biaya proyek. Biaya ini belum termasuk biaya penyimpanan material. Oleh karena itu, penggunaan teknik manajemen yang baik dan tepat untuk membeli, menyimpan, mendistribusikan, dan menghitung material konstruksi menjadi sangat penting (Ervianto, 2004). Tahapan pelaksanaan ini harus dilakukan agar sisa material yang dihasilkan dapat seminimal mungkin, sehingga tidak terjadi penumpukan sisa material di lokasi proyek dan tentunya dapat menghemat biaya.

Di Bali sebagai daerah wisata, kebutuhan akan pembangunan struktur maupun infrastruktur terus meningkat. Banyak proyek konstruksi yang dilaksanakan, khususnya di Kabupaten Badung dan Kota Denpasar. Dalam pelaksanaannya, proyek-proyek konstruksi yang ada tentunya tidak terlepas dari

(10)

3

permasalahan sisa material. Sering terjadi penumpukan sisa material di lokasi proyek hingga mempersempit lahan di areal proyek. Lambatnya penanganan sisa material yang dilakukan oleh pihak yang terlibat dalam proyek, dapat mengganggu kegiatan pekerjaaan pada proyek tersebut.

Penelitian terdahulu yang membahas sisa material konstruksi telah banyak dilakukan, di antaranya menyangkut: bentuk dan penyebab sisa material, jenis sisa material yang paling memengaruhi kinerja atau pelaksanaan proyek konstruksi, dan faktor-faktor penyebab terjadinya waste atau pemborosan pada proyek konstruksi (Kaming et al, 2014), faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam penerapan Waste Management dan jenis penanganan waste material yang dihasilkan dari pelaksanaan proyek konstruksi (Noviana, 2011), jenis, kuantitas, serta faktor-faktor penyebab sisa material konstruksi dominan yang timbul di proyek konstruksi, dan dampak sisa material konstruksi dominan terhadap lingkungan (Devia et al, 2010; Intan et al, 2005; Hastuti et al, 2006).

Menurut Noviana (2011), faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam penerapan Waste Management pada proyek konstruksi diklasifikasikan berdasarkan 4 kategori penanganan, yaitu: reduce, reuse, recycle, dan salvage. Pada klasifikasi Reduce, faktor yang perlu diperhatikan adalah: pelatihan kepada pekerja dalam penggunaan peralatan seefisien mungkin, optimalisasi penggunaan material, dan penerapan metode konstruksi yang efisien. Fakor pada klasifikasi

Reuse adalah: pemanfaatan sisa material yang salvageable, pemanfaatan material

dekonstruksi, dan pengalokasian untuk proyek mendatang. Selanjutnya klasifikasi

Recycle faktor yang perlu diperhatikan adalah: Upcycle, meningkatkan nilai jika

dibandingkan dengan produksi sebelumnya, Recycle, bernilai sama jika dibandingkan dengan produksi sebelumnya, dan Downcycle, menurunkan nilai jika dibandingkan dengan produksi sebelumnya. Terakhir, pada klasifikasi

Salvage faktor yang perlu diperhatikan adalah: pemindahan sisa material yang

bernilai oleh salvage company, sisa material disumbangkan kepada organisasi amal, dan pekerja diizinkan mengambil sisa material yang salvageable.

Implementasi penanganan sisa material pada proyek konstruksi sendiri

(11)

4

penelitian terkait. Untuk itu, penulis mencoba melakukan penelitian lebih lanjut untuk menganalisis jenis material sisa yang paling sering ditimbulkan dalam pelaksanaan proyek konstruksi gedung bertingkat, bentuk penanganannya yang sudah dilakukan oleh pihak proyek dan upaya yang dilakukan untuk meminimalkan dan menangani sisa material pada proyek konstruksi gedung bertingkat di Bali khususnya di Kabupaten Badung dan Kota Denpasar. Dengan mengetahui upaya yang dilakukan untuk meminimalkan dan menangani sisa material pada proyek konstruksi gedung bertingkat, pihak-pihak yang terlibat dalam proyek konstruksi dapat mengetahui cara maupun solusi yang harus dilakukan, sehingga dapat memanfaatkan material bangunan dan memprediksi biaya yang akan dikeluarkan untuk pengadaan material maupun pengelolaan dan pengolahan limbahnya secara efisien. Untuk memenuhi tujuan sebuah proyek konstruksi, yaitu: tepat mutu, tepat waktu, dan tepat biaya dapat tercapai dengan baik.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan penjelasan dan beberapa masalah yang diuraikan pada latar belakang, maka yang dapat dirumuskan masalah penanganan sisa material pada pelaksanaan proyek konstruksi gedung bertingkat adalah:

1. Jenis sisa material apakah yang paling sering ditimbulkan?

2. Bagaimana bentuk penanganannya yang dilakukan saat ini oleh pihak proyek (existing)?

3. Upaya apa yang dilakukan untuk meminimalkan dan menangani sisa material?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui jenis sisa material yang sering ditimbulkan.

2. Untuk mengetahui bentuk penanganan sisa material yang dilakukan saat ini oleh pihak-pihak yang terlibat di dalam proyek.

3. Untuk mengetahui upaya yang dilakukan untuk meminimalkan dan menangani sisa material.

(12)

5

1.4 Manfaat Penelitian

Untuk memberikan informasi kepada berbagai pihak yang terlibat dalam proyek konstruksi, yaitu pemilik proyek, konsultan dan kontraktor mengenai penangan sisa material bangunan pada bangunan gedung bertingkat. Dengan mengetahui tindakan yang seharusnya dilakukan untuk meminimalkan dan menangani sisa material bangunan pada proyek konstruksi gedung bertingkat, pihak-pihak yang terlibat dalam sebuah proyek konstruksi diharapkan dapat mengurangi sisa material dalam pelaksanaan proyek konstruksi sehingga nantinya dapat meningkatkan kualitas proyek dan menghemat biaya.

1.5 Batasan Masalah

Agar penelitian dapat terfokus dan terarah pada tujuan utamanya, sehingga tidak menyimpang dari tujuan penelitian, maka perlu adanya pembatasan masalah. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini yaitu:

1. Sisa material yang menjadi fokus penelitian adalah sisa dari material bangunan. 2. Penelitian dibatasi pada proyek konstruksi/bangunan gedung bertingkat dengan

nilai proyek minimal Rp. 5.000.000.000,-.

3. Penelitian dilakukan pada perusahaan kontraktor skala besar yang menangani proyek konstruksi/bangunan gedung bertingkat di daerah Badung dan Denpasar.

4. Penelitian dilakukan tidak meninjau Subkontraktor yang dilibatkan dalam pelaksanaan proyek.

Referensi

Dokumen terkait

Seseorang yang memiliki ghamophobia tetap bisa menyukai atau mencintai sesorang, namun ketika mereka mengetahui bahwa orang yang mereka sukai juga menyukai dan

Pada evaluasi menu ini, kita dapat memeriksa apakah produk-produk yang ditawarkan dalam menu tersebut sudah memiliki kondisi yang ideal, di mana posisi ideal dari sebuah

Berdasarkan wawancara yang dilakukan penulis kepada sekretaris tiga Fungsi Protokol dan Konsuler Kedutaan Besar Republik Indonesia di Manila Bapak Abun Bunyamin, beliau

Penelitian terkait upaya penanganan sisa material pada proyek konstruksi sendiri masih terbatas di Provinsi Bali, sehingga penelitian ini bertujuan untuk

Alasan melakukan internalisasi pendidikan karakter yang dilakukan oleh pengasuh di Pondok Asih Sesami adalah pendidikan dirasakan sebagai modal utama dalam

Teori ini menjelaskan bahwa perilaku seseorang ditentukan oleh dua buah cognition yaitu values (nilai) dan intentions (tujuan). Umumnya, manajer menerima penetapan tujuan

Dalam pelaksanaan proyek konstruksi, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya sisa material (waste) besi tulangan memiliki pengaruh besar dalam pembiayaan proyek

Untuk kategori lainnya atau kategori tambahan, baik responden proyek gedung maupun responden perumahan menjawab penyebab terjadinya sisa material adalah buruknya