• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISIS PRESTASI TERBANG FASA TAKE-OFF DAN CLIMB

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV ANALISIS PRESTASI TERBANG FASA TAKE-OFF DAN CLIMB"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

ANALISIS PRESTASI TERBANG

FASA TAKE-OFF DAN CLIMB

4.1 Perbandingan antara hasil FDR dengan X-Plane

Hasil simulasi yang dikeluarkan oleh program X-Plane tidak sama walaupun inputan yang diberikan sama dengan data – data yang berada dalam Flight Data Recorder. Berbagai macam perbedaan telah ditemukan, pada bab ini akan dibahas tentang penyimpangan yang telah terjadi atau perbedaan yang telah terlihat antara keluaran data FDR dan program X-Plane. Parameter – parameter yang akan dibahas sesuai dengan yang telah dijelaskan pada bab I yaitu antara lain parameter berat, ketinggian (altitude), airspeed, dan sudut serang (Angle of Attack), di dalam tugas akhir ini hanya dibahas beberapa parameter yang telah diperoleh dari FDR dikarenakan terbatasnya data yang telah diperoleh pada FDR sendiri.

4.2 Analisis Penerbangan Fasa Lepas Landas

Bila dilihat dari grafik Berat Vs Waktu, terlihat tidak ada perbedaan antara grafik yang diperoleh dari hasil data FDR dan data hasil simulasi program X-Plane,

342500 342750 343000 343250 343500 343750 344000 344250 344500 344750 345000 0 10 20 30 40 50 Berat FDR Berat X-Plane Be r a t (k g )

Waktu (de tik)

Berat Vs Waktu

(2)

Dalam gambar grafik di atas dapat dilihat pergerakan grafik yang sama tidak terlalu berbeda. Dari hasil ini, pada fasa lepas landas program X-Plane dapat merepresentasikan hasil yang optimal sehingga hasil yang diperoleh sama seperti hasil data penerbangan yang sebenarnya.

Parameter selanjutnya adalah ketinggian yang diperoleh dari kedua data dapat dilihat pada grafik berikut,

Ketinggian Vs Waktu -100 0 100 200 300 400 500 600 700 0 10 20 30 40 50 Ketinggian X-Plane Ketinggian FDR Perhitungan Ket in g g ia n ( m et er)

Waktu (de tik)

Gambar 34. Ketinggian Vs Waktu ( Take-Off ).

Dapat dilihat dalam grafik di atas ketinggian dari hasil simulasi X-Plane bergerak lebih tinggi sedikit dari hasil penerbangan yang diberikan oleh FDR, tapi terlihat di dalam grafik bahwa baik hasil FDR ataupun dari program X-Plane bergerak menuju satu titik ketinggian yang sama setelah pesawat lepat landas. tetapi berbeda dengan grafik hasil perhitungan yang diperoleh dengan persamaan (2.3.5), yang bergerak lebih cepat menuju titik ketinggian 500 meter dibandingkan dengan data FDR ataupun X-Plane. Besar penyimpangan antara hasil perhitungan terhadap data FDR adalah sebesar 27.6 % sedangkan besar penyimpangan antara hasil simulasi X-Plane terhadap data FDR adalah sebesar 8.91 %. Perbedaan hasil perhitungan dengan hasil penerbangan ataupun hasil simulasi dikarenakan terlalu banyak asumsi yang digunakan sehingga membuat penyimpangan dari hasil yang sebenarnya. Dengan bergeraknya pesawat sangat cepat untuk mencapai suatu titik ketinggian tertentu, tentu banyak faktor yang dipengaruhinya seperti bahasan selanjutnya.

(3)

Parameter Airspeed, yaitu kecepatan udara disekitar pesawat pada fasa terbang lepas landas ditunjukan dalam gambar grafik berikut ini,

Airspeed Vs Waktu 0 20 40 60 80 100 120 140 0 10 20 30 40 50 Waktu ( De tik ) Ke cep a ta n ( m /s ) Airspeed FDR Airspeed X-Plane Hasil Perhitungan

Gambar 35. Airspeed Vs Waktu ( Take-Off ).

Pada gambar 34 pergerakan grafik kecepatan udara hasil data X-Plane lebih besar sesaat dibandingkan data kecepatan udara pada penerbangan yang sesungguhnya, begitu pula dengan hasil perhitungan penurunan persamaan (2.3.4) yang bergerak konstan menuju kecepatan sekitar 100 m/s lebih cepat dibandingkan hasil flight data recorder, besar penyimpangan antara hasil perhitungan terhadap data FDR adalah sebesar 16.5 % sedangkan besar penyimpangan antara hasil simulasi X-Plane terhadap data FDR adalah sebesar 12.3 %. Hal ini dikarenakan banyak faktor yang mempengaruhi kecepatan udara disekitar pesawat sedangkan pada simulasi dan perhitungan faktor – faktor yang mempengaruhi dianggap normal sehingga kecepatan udara yang disimulasikan juga kecepatan udara normalnya bedasarkan kecepatan pesawat, ketinggian, gaya dorong, dan faktor lainnya.

Setelah membahas kecepatan udara disekitar pesawat pada fasa terbang lepas landas, di bawah ini akan dibahas perbandingan grafik sudut yang tercipta pada pesawat ketika fasa lepas landas berdasarkan data pada simulasi dan data penerbangan yang sebenarnya.

(4)

Angle of Attack -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 10 20 30 40 50 Waktu ( detik ) Sudut Se r a ng ( de g r e e ) AOA FDR AOA X-Plane

Gambar 36. AOA Vs Waktu ( Take-Off ).

Pada fasa lepas landas, pergerakan sudut pesawat yang diberikan pada hasil simulasi lebih cepat naik dibandingkan data FDR, namun dengan perbedaan yang dihasilkan seperti yang terlihat pada grafik di atas tidak membuat perbedaan dalam mencapai ketinggian antara penerbangan yang dilakukan lewat simulasi dengan penerbangan yang sesungguhnya. Pada grafik hasil data X-Plane terlihat sudut yang terbentuk setelah naik signifikan kemudian turun kembali lalu beranjak naik kembali, hal ini disebabkan karena penyelarasan program X-Plane untuk menyamakan hasil simulasi sedekat mungkin dengan inputan yang diberikan.

4.3 Analisis Penerbangan Fasa Terbang Menanjak

Seperti pada subbab sebelumnya, hal pertama yang dibahas adalah parameter berat. Bila dilihat dari grafik Berat Vs Waktu, terlihat terdapat perbedaan antara grafik yang diperoleh dari hasil data FDR dan data hasil simulasi program X-Plane,

(5)

342500 342750 343000 343250 343500 343750 344000 344250 344500 344750 345000 50 100 150 200 250 Berat FDR Berat X-Pl ane Be r a t (k g )

Waktu (de tik) Berat Vs Waktu

Gambar 37. Berat Vs Waktu (Climb).

Dalam gambar grafik di atas dapat dilihat pergerakan grafik yang sama pada awal namun berikutnya mengalami penyimpangan untuk jangka waktu yang lama. Data hasil keluaran X-Plane pun tidak seakurat data aslinya, banyak faktor yang mempengaruhi konsumsi bahan bakar seperti specific fuel comsumtion (sfc), dengan adanya sfc ini dapat diketahui berapa banyak bahan bakar yang dipakai dalam 1 jam oleh pesawat udara. Pada kasus ini sfc antara data FDR dan X-Plane sudah tentu berbeda dan bisa dilihat dari grafik di atas, salah satu faktor yang penting dalam mempengaruhi sfc adalah pengaturan mesin pesawat dan ketinggian permukaan laut karna dipengaruhi tekanan yang turut mempengaruhi massa jenis udara sekitar. Dengan persamaan yang diperoleh dari hasil perhitungan diperoleh gradien ( slope ) kemiringan yang merepresentasikan sfc, sfc yang diperoleh untuk pemakaian bahan bakar yang diperoleh berdasarkan data FDR adalah sebesar 3,1102 lb\s sedangkan konsumsi bahan bakar pada hasil simulasi program X-Plane sudah disamakan yaitu sebesar 3,1100 lb\s.

(6)

Parameter selanjutnya adalah ketinggian yang diperoleh dari kedua data dapat dilihat pada grafik berikut,

Ketinggian Vs Waktu -1000 0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000 50 100 150 200 250 Ketinggian X-Plane Ketinggian FDR Perhitungan K e ti n g g ia n ( m et er )

Waktu (de tik)

Gambar 38. Ketinggian Vs Waktu (Climb).

Dapat dilihat dalam grafik yang ada di atas, data ketinggian yang diperoleh FDR dan hasil simulasi tidak jauh berbeda, begitupula hasil yang diperoleh dari perhitungan dengan menggunakan persamaan ( 2.4.4 ) tidak jauh berbeda terutama waktu dalam mencapai suatu ketinggian yang ingin dicapai.

Besar penyimpangan antara hasil perhitungan terhadap data FDR adalah sebesar 3.7 % sedangkan besar penyimpangan antara hasil simulasi X-Plane terhadap data FDR adalah sebesar 1.45 %. Sedikit perbedaan yang terjadi antara hasil X-Plane dan FDR terjadi karena pada kondisi riil pesawat dipengaruhi banyak faktor diantaranya yang paling signifikan adalah faktor gaya dorong yang tidak terdapat dalam data FDR sehingga tidak dapat dijadikan suatu referensi gaya dorong pada saat menjalankan simulasi program X-Plane. Selain faktor dari gaya dorong, faktor atmosfir juga sangat berpengaruh dalam melakukan suatu penerbangan, namun datanya tidak lengkap sehingga tidak bisa diinputkan dalam data simulasi.

Kecepatan udara bebas disekitar pesawat udara yang disensor dengan suatu alat. Dapat dilihat pada gambar di bawah ini, bahwa airspeed sedikit berbeda antara data diambil dari FDR dan data simulasi dari program X-Plane. Perbedaan yang ada dapat

(7)

sesungguhnya ( grafik yang diperoleh dari data yang diambil pada FDR ) tidak lebih besar dibandingkan hasil yang diperoleh dengan menggunakan program X-Plane.

Airspeed Vs Waktu -20 0 20 40 60 80 100 120 140 50 100 150 200 250 Waktu ( De tik ) K e c e pa ta n ( m /s ) Airspeed FDR Airspeed X-Plane Perhitungan

Gambar 39. Airspeed Vs Waktu (Climb).

Pada gambar 38, pergerakan grafik kecepatan udara hasil data X-Plane awalnya lebih besar dibandingkan data kecepatan udara pada penerbangan yang sesungguhnya tetapi setelah detik ke 200 kecepatan pesawat yang terukur sama antara FDR dan X-Plane, tidak jauh berbeda dengan hasil yang diperoleh dengan hasil perhitungan pada persamaan (2.4.0) dimana terlihat kecepatan pesawat terlihat berada diantara hasil dari X-Plane dan FDR. Besar penyimpangan antara hasil perhitungan terhadap data FDR adalah sebesar 6.8 % sedangkan besar penyimpangan antara hasil simulasi X-Plane terhadap data FDR adalah sebesar 8.7 %. Perbedaan yang terjadi terutama sebelum detik ke 200 dapat terjadi karena banyak faktor yang tidak dapat dideteksi oleh FDR sehingga inputan yang diberikan ke dalam program menjadi tidak optimal dan banyak faktor yang tidak bisa dihitung dengan menggunakan rumusan matematika.

Sudut yang tercipta pada pesawat ketika fasa terbang menanjak berdasarkan data pada simulasi dan data penerbangan yang sebenarnya dapat dilihat pada gambar grafik di bawah ini,

(8)

Angle of Attack -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 50 100 150 200 250 Waktu ( detik ) Su du t Se r a ng ( de g r e e ) AOA FDR AOA X-Plane

Gambar 40. AOA Vs Waktu (Climb).

Pada fasa terbang menanjak, setelah nilainya naik ketika melakukan lepas landas pergerakan sudut pesawat yang diberikan pada hasil simulasi dan data FDR dapat dibilang konstan pada interval tertentu. Antara detik ke 100 sampai detik ke 150, sudut yang terbentuk sangat tidak beraturan dikarenakan pada waktu ini pesawat menstabilkan diri untuk berganti dasa penerbangan menjadi fasa terbang jelajah sehingga dapat dilihat pula dalam grafik pada gambar 37 setelah detik 150 data yang diambil dari rekaman data penerbangan yang sebenarnya dengan data yang diperoleh hasil simulasi program X-Plane, keduanya bergerak konstan dengan sudut yang sangat tidak jauh berbeda, tidak lama setelah detik 150 pesawat sudah berada pada masa terbang jelajah.

Dari hasil simulasi yang telah dipaparkan dalam bab ini, banyak analisis yang dapat diambil berdasarkan perbedaan atau persamaan dari hasil data yang diperoleh dari penerbangan yang sesungguhnya atau yang berasal dari FDR dengan data hasil simulasi yang dijalankan dengan menggunakan program X-Plane. Dengan adanya analisis ini pada bab selanjutnya akan dituliskan kesimpulan yang dapat diperoleh dalam analisis yang dilakukan dalam tugas akhir ini.

Gambar

Gambar  33. Berat Vs Waktu ( Take-Off ).
Gambar  34. Ketinggian Vs Waktu ( Take-Off ).
Gambar  35. Airspeed Vs Waktu ( Take-Off ).
Gambar  36. AOA Vs Waktu ( Take-Off ).
+5

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh atribut produk, bauran promosi baik secara simultan maupun parsial terhadap keputusan pembelian sepeda motor

Tujuan penelitian ini adalah menyelidiki pengaruh fraksi berat serat serabut kelapa pada 5%, 15%, 25%, 35% dan 45% terhadap kekuatan kejut biokomposit, serta menganalisa

Berdasarkan hasil uji analisis dapat diketahui bahwa pemasaran melalui e-mail di internet berpengaruh secara nyata (signifikan) terhadap pemrosesan informasi produk UKM pada

Selain itu ultracapacitor [11] ,spin transistor [10] , FET inverter [3] , dan berbagai komponen gerbang logika [6][7] telah dikembangkan oleh para periset.Sifat

Hasil yang diperoleh dari uji pemuluran dan simpangan menunjukkan bahwa semakin besar persentase kandungan dari magnetit (Fe 3 O 4 ) pada ferogel maka sifat magneto-elastisitas

Gambar 5.10 Hasil solusi jadwal berdasarkan data produksi barang tertentu

Guru mempersilahkan peserta didik untuk bertanya tentang materi menggiring bola seperti yang sudah dilihat dalam video tadi melalui grub wa

Penanggulangan yang dilakukan oleh dinas social dengan berprioritas pada pem- buatan posko masih belum efektif untuk mengurang keberadaan mereka di jalan raya.