• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEDOMAN MTBS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEDOMAN MTBS"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

2015

UPT Puskesmas Sukomulyo

Alamat : Jl. Kalimantan No.104 GKB Gresik Telp/Fax :031- 3954818 / 3954818 Email :puskesmas.sukomulyo104@yahoo.com

PEDOMAN PELAYANAN POLI MTBS DAN ANAK

(2)

VISI MISI KEBIJAKAN MUTU , TATA NILAI, SLOGAN

PUSKESMAS SUKOMULYO

VISI

Memberikan pelayanan kesehatan bermutu dalam mewujudkan masyarakat mandiri untuk hidup sehat.

MISI

1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar yang Profesional dan bermutu 2. Meningkatkan kerjasama lintas program dan lintas sector.

3. Mendorong kemandirian dan peran serta masyarakat dalam perilaku hidup bersih dan sehat.

4. Menjalankan sistem organisasi yang efektif dan sesuai tatakelola yang baik.

KEBIJAKAN MUTU

1. Meningkatkan kompetensi SDM pendukung pelayanan.

2. Meningkatkan sarana dan prasarana kesehatan masyarakat dan lingkungan

3. Memberikan pelayanan yang prima.

4. Meningkatkan peran serta masyarakat untuk menuju kemandirian hidup sehat secara pribadi maupun masyarakat.

5. Melaksanakan pemeriksaan kesehatan bermutu bagi jamaah haji sesuai peraturan perundangan yang berlaku serta secara terus menerus melakukan peningkatan berkelanjutan terkait pemeriksaan kesehatan jamaah haji.

6. Menerapkan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008.

T

ATA NILAI

PESONAKU

(Profesional, Empati, Santun , Obyektif, Nyaman, Amanah, Kualitas Unggul)

SLOGAN

“Sahabat sehat anda”

(3)

DAFTAR ISI

Halaman Judul

Visi Misi Kebijikan Mutu , Tata Nilai, Slogan DAFTAR ISI

BAB I : PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG B. TUJUAN

C. RUANG LINGKUP PELAYANAN D. BATASAN OPERASIONAL E. LANDASAN HUKUM BAB II : STANDART KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber daya manusia B. Distribusi ketenagaan

C. Jadual Pelayanan BAB III : STANDART FASILITAS

A. Denah Ruang B. Standar Fasilitas

BAB IV : TATA LAKSANA PELAYANAN

A. Tata laksana pelayanan Poli MTBS dan Anak B. Tata laksanan sistem rujukan

BAB V : LOGISTIK

BAB VI : KESELAMATAN PASIEN BAB VII : KESELAMATAN KERJA BAB VIII : PENGENDALIAN MUTU BAB IX : PENUTUP

(4)

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK

DINAS KESEHATAN

UPT PUSKESMAS SUKOMULYO

JL. Kalimantan 104 Gresik Kota Baru Gresik Telp. 031-3954818 Fax, 0313954818, Email : puskesmas.sukomulyo104@yahoo.com

KEPUTUSAN KEPALA UNIT PELAKSANA TEKNIS PUSKESMAS SUKOMULYO

NOMOR : 445/ /437.52.08/2015 Tentang :

PEDOMAN PELAYANAN POLI MTBS DAN ANAK PUSKESMAS SUKOMUYO

KEPALA UPT PUSKESMAS SUKOMULYO

Menimbang : a. bahwa untuk mengatur bagaimana cara kerja di poli MTBS dan Anak dengan baik dan benar, agar tidak terjadi kesalahan perlu didukung oleh pedoman pelayanan poli MTBS dan Anak;

c. bahwa agar pedoman sebagaimana dimaksud pada huruf a, diatas mempunyai kekuatan hukum, perlu ditetapkan melalui surat Keputusan Kepala Unit Pelaksana Teknis Puskesmas Sukomulyo; Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8

Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 42;

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 116;

3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 tetang Pelayanan Publik, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112;

4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144;

5. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 193;

(5)

6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1691 Tahun 2011 tentang Keselamtan Pasien;

7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 5 Tahun 2014 tentang Panduan Praktik Klinis;

8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas;

9. Peraturan Bupati Gresik Nomor 37 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan.

10. SK Bupati tentnag ijin operasional Puskesmas ………..

11. Peraturan daerah ttg Tarif Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Nomor 4 tahu 201

MEMUTUSKAN :

Menetapkan :KEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS SUKOMULYO

TENTANG PEDOMAN PELAYANAN POLI MTBS DAN ANAK PUSKESMAS SUKOMUYO

KESATU : Memberlakukan pedoaman pelayanan POli MTBS dan

Anak sebagaimana terlampir.

KEDUA : Mengamanatkan ke[ada Penanggung jawab Poli MTBS dan Anak beserta petugas yang lain mempedomani pedoman pelayanan serta melengkapi standar operasional prosedur dan juknis yang diperlukan. KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

KEEMPAT : Bila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam surat keputusan ini, akan diadakan peninjauan kembali.

Ditetapkan di Gresik pada tanggal

KEPALA UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS

(6)

ANIK LUTHFIYAH

Lampiran :

SK Kepala Unit Pelaksana Teknis Puskesmas Sukomulyo Nomor :

Tentang : Pedoman Pelayanan Poli MTBS dan Anak Puskesmas Sukomulyo

PEDOMAN PELAYANAN DI POLI MTBS dan anak PUSKESMAS SUKOMULYO

BAB 1 PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Puskesmas sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama di satu wilayah kecamatan atau bagian wilayah kecamatan yang difungsikan sebagai Gate Keeper dalam pelayanan kesehatan, harus dapat memberikan jaminan terhadap penyelenggara pelayanan kesehatan masyarakat dan perorangan yang paripurna, adil, merata, berkualitas dan memuaskan masyarakat.

Pelayanan kesehatan adalah upaya yang diselenggarakan oleh suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat.

Pelayanan kesehatan yang bermutu adalah pelayanan kesehatan yang dapat memuaskan setiap pemakai jasa pelayanan kesehatan sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata penduduk, serta yang penyelenggaraannya sesuai dengan kode etik dan standar pelayanan profesi yang telah ditetapkan.

(7)

Dalam rangka memberikan Pelayanan kesehatan yang bermutu , maka di Poli mtbs perlu dibuat standar pelayanan yang merupakan pedoman bagi semua pihak dalam tata cara pelaksanaan pelayanan yang diberikan ke pasien pada umumnya dan khususnya pasien poli mtbs puskesmas sukomulyo ,Berkaitan dengan hal tersebut diatas maka, dalam melakukan pelayanan poli mtbs harus berdasarkan standar pelayanan poli mtbs puskesmas sukomulyo.

B. TUJUAN

Sebagai bahan pedoman untuk melaksanakan kegiatan pelayanan di poli mtbs pada pasien anak usia 2 bulan -12 tahun, sehingga dapat memberikan pelayanan kesehatan yang cepat dan tepat dan memberikan kepuasan pada masyarakat.

C. RUANG LINGKUP PELAYANAN

Ruang lingkup pelayanan poli mtbs meliputi :

Dimulai dari memanggil pasien sesuai urutan antrian hingga penulisan di kertas pemeriksaan dan penatalaksanaan sesuai kondisi pasien.

D. BATASAN OPERASIONAL

MTBS ( Manajemen terpadu balita sakit ) adalah

E. LANDASAN HUKUM

1. Undang – undang No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan

2. Undang – undang No 29 Tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran 3. Undang – undang No 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen 4. Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI No 75 Tahun 2014 tentang Pusat

Kesehatan Masyarakat

5. Surat keputusan Menteri Kesehatan RI No.1691 tahun 2011 tentang keselamtan pasien rumah sakit

(8)

BAB II

STANDAR KETENAGAAN

A. KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA

Pola ketenagaan dan kualifikasi SDM poli mtbs adalah :

B. DISTRIBUSI KETENAGAAN

Petugas di poli mtbs berjumlah 3 (tiga) orang dengan standar minimal sudah melaksanakan pelatihan mtbs/mtbm, No Jenis ketenenagaan Kompetensi (Ijazah) Kompetensi tambahan (pelatihan) Jumlah 1 Fungsional dokter Dokter 1. Pelatihan MTBS/ MTBM 1 2 Fungsional perawat terampil D III Keperawata n 1. Pelatihan MTBS/ MTBM 1 3 Fungsional bidan terampil D III kebidanan 1. Pelatihan MTBS / MTBM 1

(9)

Kategori :

1 orang dokter (Dokter bertindak sebagai konsultan) 1 orang perawat

1 orang bidan

C. JADUAL PELAYANAN

Jam buka pelayanan : senin- kamis : 08.00 - 11.30 Jumat : 08.00 - 10.00 Sabtu : 08.00 - 10.30 BAB III STANDAR FASILITAS A. DENAH RUANG MEJA ANAMNESA BED PEMERIKSAAN TROLY WAST AFEL SAMPAH MEDIS SAMPAH NON MEDIS MEJA ANAMNESA

(10)

B. STANDAR FASILITAS I. Fasilitas & Sarana

Poli MTBS berlokasi di lantai 1 gedung puskesmas sukomulyo. Ruangan terdiri dari 1 (satu ) tempat tidur pemeriksaan dan mempunyai fasilitas air mengalir untuk cuci tangan.

Peralatan poli mtbs adalah sejumlah alat medis yang dipergunakan untuk melaksanakan pelayanan kesehatan di poli mtbs

A. Set Pemeriksaan Kesehatan Anak 1. Alat pengukur panjang bayi 2. Pengukur tinggi badan anak

3. Sphygmomanometer dan manset anak 4. Steteskop Pediatric 5. Termometer anak 6. Timbangan anak 7. Timbangan bayi 8. Otoscope 9. Spatula lidah 10. ARI timer 11. Meteran 12. Pen light

B. Bahan Habis Pakai 1. Kasa/ kapas 2. MAsker wajah

3. Sabun Tangan/ antiseptic 4. Sarung tangan non steril

C. Perlengkapan 1. Bantal

2. Sarung bantal 3. Selimut 4. Tirai

5. Tempat sampah tertutup yang dilengkapi dengan injakan pembuka penutup

(11)

1. Kursi kerja 2. Lemari arsip 3. Meja tulis 1/2 biro 5. Pencatatan dan Pelaporan

1. Buku register pelayanan 2. Formulir informed consent 3. Formulir rujukan

4. Form mtbs / mtbm 5. Kertas resep

6. Surat keterangan sakit 7. Surat keterangan sehat

BAB IV

(12)

A. TATA LAKSANA PELAYANAN POLI MTBS

a. Petugas Penanggung Jawab

 Perawat/ bidan poli

a. Perangkat Kerja

 Status Medis

 Timbangan

 Microtoa

 Form mtbs/mtbm

a. Tata Laksana Pelayanan poli mtbs

2. Memanggil pasien sesuai nomer urut 3. Mengukur Berat Badan dan Tinggi badan

4. Melakukan anamnese dan mencatat di rekam medis 5. Pemeriksaan fisik dan vital sign pasien

6. Klasifikasi sesuai umur (< 5 tahun atau > 5 tahun)

7. Jika < 5 tahun klasifikasikan penyakit dan lakukan tindakan sesuai dengan buku panduan mtbs/ mtbm Dan catat di form mtbs dan mtbm

8. JIka > 5 tahun pengobatan berdasarkan pada buku pengobatan rasional 9. Bila tidak diperlukan tindakan lainnya pasien diberi resep dan bisa langsung

pulang

10. Pasien dianjurkan kontrol kembali sesuai dengan saran petugas

B. TATA LAKSANA SISTEM RUJUKAN

(13)

 Dokter

 Perawat/ bidan

II. Perangkat Kerja

 Formulir persetujuan tindakan

 Formulir rujukan

III. Tata Laksana Sistim Rujukan 1. Rujukan luar gedung

Pasien/ keluarga pasien dijelaskan oleh petugas mengenai keadaan pasien untuk dirujuk ke rs guna pemeriksaan lebih lanjut.

Perawat/ bidan menisi form rujukan dengan kelngkapan : asal puskesmas, poli/ rs tujuan, Identitas pasien, keluhan dan diagnosa

2. Pemeriksaan Laboratorium

 Pasien / keluarga pasien dijelaskan oleh dokter jaga mengenai tujuan pemeriksaan laboratorium , bila setuju maka keluarga pasien harus mengisi informed consent  Petugas mengisi formulir pemeriksaan dan diserahkan ke petugas laboratorium

3. Rujukan dalam gedung

 Pasien / keluarga pasien dijelaskan mengenai tujuan pemeriksaan/ tindakan lanjutan

Bila keluarga setuju, jika rujukan perlu tidakan maka harus mengisi inform consent

(14)

BABV LOGISTIK

A. Bahan dan obat 1. Parasetamol sirup 1 2. Parasetamol tablet 3. Vitamin A 200.000 iu 4. Vitamin A 100.000 iu 5. Oralit 6. Gelas 7. Sendok

8. Teko tempat air

Penyediaan obat dan bahan habis pakai dilakukan melalui gudang obat. Kebutuhan obat, bahan habis pakai dihitung tiap 1 bulan. berdasarkan analisis kebutuhan obat dan bahan habis pakai satu bulan yang lalu dengan cadangan 10 %,

(15)

BAB VI

KESELAMATAN PASIEN

 Keselamatan Pasien ( Patient Safety ) Adalah suatu sistem dimana rumah sakit membuat

asuhan pasien lebih aman. Hal ini termasuk asesmen resiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan resiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya, implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko. Sistem ini mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh Kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil.

 Tujuan penerapan keslamatan paisen adaah terciptanya budaya keselamtan pasien, meningkatkan akuntabilitas puskesmas terhadap apsien dan masyarakat, menurunkan kejadian tidak diharapkan (KTD) di puskesmas, terlaksananya program- program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan kejadian tidak diharapkan.

 Puskesmas sukomlyo wajib menerapkan standar keselamtan pasien yang meliputi :

1. Hak pasien

2. Mendidik pasien dan keluarga

3. Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan

4. Penggunaan metoda-metoda peningkatan kinerja untuk melakukan evaluasi dan program peningkatan keselamatan pasien

5. Mendidik staf tentang keselamatan pasien

6. Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien

7. Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai

keselamatan pasien

 Tujuh langkah menuju keselamatan pasien di puskesmas sukomulyo adalah : 1. Membangun kesdaran akan nilai keselmatan pasien

2. Memimpin dan mendukung staf

3. Mengintegrasikan aktivitas pengelolaan resiko 4. Mengembangkan sistem pelaporan

5. Melibatkan dan berkomunikasi dengan pasien

6. Belajar dan berbagi pengalaman tentang keselamatan pasien 7. Mencegag cedera melalui implementasi sistem keselamatan pasien

(16)

BAB VII

KESELAMATAN KERJA

I. Pendahuluan

HIV / AIDS telah menjadi ancaman global. Ancaman penyebaran HIV menjadi lebih tinggi karena pengidap HIV tidak menampakkan gejal. Setiap hari ribuan anak berusia kurang dari 15 tahun dan 14.000 penduduk berusia 15 - 49 tahun terinfeksi HIV. Dari keseluruhan kasus baru 25% terjadi di Negara - negara berkembang yang belum mampu menyelenggarakan kegiatan penanggulangan yang memadai.

Angka pengidap HIV di Indonesia terus meningkat, dengan peningkatan kasus yang sangat bermakna. Ledakan kasus HIV / AIDS terjadi akibat masuknya kasus secara langsung ke masyarakat melalui penduduk migran, sementara potensi penularan dimasyarakat cukup tinggi (misalnya melalui perilaku seks bebas tanpa pelingdung, pelayanan kesehatan yang belum aman karena belum ditetapkannya kewaspadaan umum dengan baik, penggunaan bersama peralatan menembus kulit : tato, tindik, dll).

Penyakit Hepatitis B dan C, yang keduanya potensial untuk menular melalui tindakan pada pelayanan kesehatan. Sebagai ilustrasi dikemukakan bahwa menurut data PMI angka kesakitan hepatitis B di Indonesia pada pendonor sebesar 2,08% pada tahun 1998 dan angka kesakitan hepatitis C dimasyarakat menurut perkiraan WHO adalah 2,10%. Kedua penyakit ini sering tidak dapat dikenali secara klinis karena tidak memberikan gejala.

Dengan munculnya penyebaran penyakit tersebut diatas memperkuat keinginan untuk mengembangkan dan menjalankan prosedur yang bisa melindungi semua pihak dari penyebaran infeksi. Upaya pencegahan penyebaran infeksi dikenal melalui “ Kewaspadaan Umum “ atau “Universal Precaution” yaitu dimulai sejak dikenalnya infeksi nosokomial yang terus menjadi ancaman bagi “Petugas Kesehatan”.

Tenaga kesehatan sebagai ujung tombak yang melayani dan melakukan kontak langsung dengan pasien dalam waktu 24 jam secara terus menerus tentunya mempunyai resiko terpajan infeksi, oleh sebab itu tenaga kesehatan wajib menjaga kesehatan dan keselamatan darinya dari resiko tertular penyakit agar dapat bekerja maksimal.

II. Tujuan

a. Petugas kesehatan didalam menjalankan tugas dan kewajibannya dapat melindungi diri sendiri, pasien dan masyarakat dari penyebaran infeksi.

b. Petugas kesehatan didalam menjalankan tugas dan kewajibannya mempunyai resiko tinggi terinfeksi penyakit menular dilingkungan tempat kerjanya, untuk menghindarkan paparan tersebut, setiap petugas harus menerapkan prinsip “Universal Precaution”.

III. Tindakan yang beresiko terpajan

a. Cuci tangan yang kurang benar.

b. Penggunaan sarung tangan yang kurang tepat. c. Penutupan kembali jarum suntik secara tidak aman. d. Pembuangan peralatan tajam secara tidak aman.

(17)

e. Tehnik dekontaminasi dan sterilisasi peralatan kurang tepat. f. Praktek kebersihan ruangan yang belum memadai.

IV. Prinsip Keselamatan Kerja

Prinsip utama prosedur Universal Precaution dalam kaitan keselamatan kerja adalah menjaga higiene sanitasi individu, higiene sanitasi ruangan dan sterilisasi peralatan. Ketiga prinsip tesebut dijabarkan menjadi 5 (lima) kegiatan pokok yaitu :

a. Cuci tangan guna mencegah infeksi silang

b. Pemakaian alat pelindung diantaranya pemakaian sarung tangan guna mencegah kontak dengan darah serta cairan infeksi yang lain.

c. Pengelolaan alat kesehatan bekas pakai

d. Pengelolaan jarum dan alat tajam untuk mencegah perlukaan e. Pengelolaan limbah dan sanitasi ruangan.

(18)

BAB VIII

PENGENDALIAN MUTU

Indikator mutu yang digunakan di poli mtbs Puskesmas SUkomulyo dalam memberikan pelayanan adalah

1. waktu tunggu poli mtbs ≤ 60 menit

Waktu tunggu adalah waktu yang diperlukan mulai pasien selesai mendaftar sampai dilayani di poli 2. kepuasan pelanggan ≥ 90%

Kepuasan adalh pernyataan tentang persepsi pelanggan terhadap pelayanan yang diberikan. 3. Jam buka pelayanan

Jam buka pelayanan adalah jam dimulainya pelayanan di poli jam buka 08.00 s.d 11.30setiap hari kerja kecuali jumat dan sabtu

(19)

BAB IX PENUTUP

Demikian pedoman penyelenggaraan pelayanan poli mtbs ini dibuat sebagai acuan pelayanan bagi petugas di puskesmas sukomulyo. Mudah - mudahan dengan adanya pedoman pelayanan ini, dapat lebih memudahkan semua pihak yang terkait dengan penyelenggaraan kegiatan dan pelayanan internal maupun eksternal.

Referensi

Dokumen terkait

PEDOMAN STANDAR PENGELOLAAN PENYAKIT BERDASARKAN KEWENANGAN TINGKAT PELAYANAN KESEHATAN PANDUAN STANDAR MINIMAL ALAT KESEHATAN PEMBERI PELAYANAN KESEHATAN DI PROVINSI JAWA

Buku ini disusun dalam rangka revisi buku Pedoman Pelayanan Rumah Sakit kelas B1, B2, C1, C2 dan D yang diterbitkan tahun 1986 dan buku Standar Peralatan, Ruang

bahwa dalam rangka pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal dan Peraturan Menteri

Dalam rangka menjamin pasien memperoleh pelayanan asuhan keperawatan berkualitas, maka perawat sebagai pemberi pelayanan harus bermutu, kompeten, etis

menghendaki pelayanan kesehatan yang aman dan bermutu, serta dapat menjawab kebutuhan mereka, bermutu, serta dapat menjawab kebutuhan mereka, oleh karena itu upaya peningkatan

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan

Buku Pedoman Standar Nasional Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) disusun sebagai acuan bagi penanggung jawab program PKPR di tingkat Pusat, Provinsi, Kabupaten/ Kota

Program PKL sangat penting untuk memberikan bekal kemampuan bagi peserta didik, maka perlu dibuat suatu pedoman, sesuai dengan pernyataan pada Pasal 4 tentang Standar Proses SP yang