• Tidak ada hasil yang ditemukan

Irwan Zaeni

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Irwan Zaeni"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

Vol.2, No.2, 2013, pp. 139~155 ISSN: 2089-3884

PENGGUNAAN KATA - KATA BAHASA INGGRIS DALAM BAHASA GAUL KALANGAN REMAJA INDONESIA ERA

PERKEMBANGAN SOCIAL NETWORKING (SEBUAH KAJIAN SINKRONIK-REFERENSIAL)

Irwan Zaeni

e-mail: telurocks@yahoo.com

ABSTRACT

Slang (bahasa gaul; Indonesian) is the language used by certain identical among Indonesian youth. Some linguists refer to it as slang (bahasa prokem; Indonesian) which is sourced from the Indonesian word itself varied. However, as the development of the age, teenage slang Indonesia, many use some English words are varied. This paper aims to describe some of the use of English words in the teenage slang Indonesia in the development of social networking. The method used in this research is the referential method for analysis focused on references from two different languages. The analysis showed that as the development of social networking, slang developed by using the words in English that is varied. In addition, the results of these variations cannot be categorized as any standardized uptake words into Indonesian.

ABSTRAK

Bahasa gaul adalah bahasa dengan identik tertentu yang digunakan oleh kalangan remaja Indonesia. Beberapa ahli linguistik menyebutnya sebagai bahasa prokem yang mana bahasa gaul tersebut bersumber dari kata Bahasa Indonesia sendiri yang mengalami variasi. Akan tetapi seiring berkembangnya zaman, bahasa gaul di kalangan remaja Indonesia banyak menggunakan beberapa kata Bahasa Inggris yang mengalami variasi. Paper ini bertujuan untuk mendeskripsikan beberapa penggunaan kata dari Bahasa Inggris dalam bahasa gaul kalangan remaja Indonesia pada era perkembangan social networking. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode referensial karena analisisnya difokuskan pada referensi dari kedua bahasa yang berbeda. Hasil analisis menunjukkan bahwa seiring berkembangnya sosial networking (jejaring sosial), bahasa gaul berkembang hingga menggunakan kata–kata dalam Bahasa Inggris yang mengalami ivariasi. Selain itu, kata–kata hasil variasi tersebut tidak bisa dikategorikan sebagai kata serapan yang dibakukan ke dalam Bahasa Indonesia.

(2)

A. PENDAHULUAN

Di Indonesia, para remaja seakan-akan mempunyai dunia sendiri, begitu juga bahasa yang berkembang di kalangan mereka. Seiring berkembangnya zaman, bahasa gaul semakin berkembang pesat dengan ditandai tidak hanya menggunakan kata- kata Bahasa Indonesia yang divariasi, bahkan menggunakan beberapa kata Bahasa Inggris yang divariasi. Hal itu biasanya digunakan oleh seorang remaja untuk menunjukkan bahwa dia tidak ketinggalan zaman, terlebih di dalam area sosial networking (jejaring sosial).

Penggunaan bahasa gaul dengan menggunakan beberapa kata Bahasa Inggris yang divariasi tersebut sering kita temui pada para remaja yang sedang berkomunikasi dengan teman-temannya yang tentunya dalam situasi formal. Sebagai contoh, kata Bahasa Inggris yang divariasi oleh para kalangan remaja Indonesia yang digunakan dalam bahasa gaul adalah kata “plend”. Kata aslinya adalah “friend”. Jika dilihat dari referensi yang dituju oleh kata “plend” tersebut adalah:

Kata/word Makna/meaning Referensi

Plend Teman

Seorang Teman

Friend Companion

Kata Bahasa Inggris "friend" yang berarti "teman" dan Kata Bahasa Gaul Remaja Indonesia "plend" yang berarti "teman" mengacu pada sebuah acuan yang sama, yaitu “seorang teman”. Kata "plend" termasuk dalam kategori kata benda (sama dengan kata "friend" dalam Bahasa Inggris). Seperti halnya contoh dalam sebuah kalimat, "Dia adalah plend-ku". Tetapi terkadang kata “plend” juga digunakan sebagai kata panggilan, contohnya pada kalimat, “plend, tunggu aku dong!”.

Contoh kata Bahasa Inggris yang divariasi yang digunakan oleh kalangan remaja Indonesia sebagai bahasa gaul lainnya adalah kata “cos” atau terkadang juga ditulis “coz”. Kata aslinya adalah

(3)

“because” yang berfungsi sebagai konjungsi. Jika dilihat dari referensi yang dituju oleh kata “cos/coz” tersebut adalah:

Kata/word Makna/meaning Referensi

Cos/coz Karena

Konjungsi untuk sebuah Alasan

Because Conj. for the reason that...

Kata Bahasa Inggris "because" yang berarti "karena” dan Kata Bahasa Gaul Remaja Indonesia "cos/coz" yang berarti "karena" mengacu pada sebuah acuan yang sama, yaitu “konjungsi untuk sebuah alasan”. Kata "cos/coz" termasuk dalam kategori kata penghubung (sama dengan kata "because" dalam Bahasa Inggris). Seperti halnya contoh dalam kalimat, "Aku tidak masuk sekolah, cos aku sedang sakit”.

Kedua contoh dari penggunaan kata - kata Bahasa Inggris dalam bahasa gaul kalangan remaja Indonesia itu tidak bersifat baku. Hal tersebut sangat berbeda dengan penyerapan bahasa asing yang digunakan dalam Bahasa Indonesia yang baku. Penyerapan bahasa asing yang digunakan dalam Bahasa Indonesia yang baku itu harus melalui berbagai proses pembakuan terlebih dahulu. Berbeda dengan penggunaan kata - kata Bahasa Inggris dalam bahasa gaul kalangan remaja Indonesia yang tidak melalui proses pembakuan terlebih dahulu.

Contoh di atas merupakan sebagian kecil dari penggunaan kata - kata Bahasa Inggris dalam bahasa gaul kalangan remaja Indonesia. Tentunya masih banyak lagi penggunaan kata - kata Bahasa Inggris dalam bahasa gaul kalangan remaja Indonesia lain dalam kategori yang berbeda.

Penelitian tentang penggunaan kata - kata Bahasa Inggris dalam bahasa gaul kalangan remaja Indonesia, menjadi pembahasan lebih lanjut dalam tulisan ini. Penelitian ini difokuskan pada dua permasalahan, yakni (1) referensial kata - kata Bahasa Inggris dalam bahasa gaul kalangan remaja Indonesia, dan (2) kedudukan kata - kata tersebut dalam Bahasa Indonesia.

Karena penelitian ini berdasarkan rujukan/referensi makna dari kedua bahasa yang berbeda, maka metode yang tepat digunakan dalam penelitian ini adalah metode referensial. Selain itu,

(4)

untuk mengetahui kedudukan penggunaan kata - kata Bahasa Inggris dalam bahasa gaul kalangan remaja Indonesia dalam Bahasa Indonesia perlu juga digunakan metode kualitatif dengan cara mencari data apakah kata – kata tersebut termasuk kata – kata adaptasi yang dibakukan dalam Bahasa Indonesia atau tidak.

B. LANDASAN TEORI

Penelitian ini berdasarkan pada teori linguistik struktural Ferdinand De Saussure (1857 - 1913) yaitu konsep sinkronik dengan teori tanda linguistik. Salah satu konsep De Sausure adalah telaah sinkronik dan diakronik. Yang dimaksud dengan telaah bahasa secara sinkronik adalah mempelajari suatu bahasa pada satu kurun waktu tertentu saja. Sedangkan telaah bahasa secara diakronik adalah telaah bahasa sepanjang masa, atau sepanjang zaman bahasa itu digunakan oleh penuturnya (Chaer: 347).

Karena menggunakan teori sinkronik (yang berarti mengkaji sebuah bahasa dalam kurun waktu tertentu), dalam penelitian ini membutuhkan metode referensial yang bisa dibuktikan melalui komponen tanda linguistik yang juga dikemukakan oleh Ferdinand de Saussure juga. Dalam hal ini dapat digunakan untuk membuktikan referensi atau rujukan dari kata kedua bahasa tersebut, apakah kedua kata tersebut memang benar - benar memiliki maksud yang sama atau tidak.

Ferdinand de Saussure mengemukakan bahwa setiap tanda atau tanda linguistik (signe' atau signe' linguistique) dibentuk oleh dua komponen yang tidak dapat terpisahkan, yaitu komponen

signifiant dan komponen signifie. Yang dimaksud dengan signifiant

adalah citra bunyi atau kesan psikologis bunyi yang timbul dalam pikiran kita. Sedangkan signifie' adalah pengertian atau kesan makna yang ada dalam pikiran kita. Untuk lebih jelas, ada yang menyamakan signe' itu sama dengan 'kata'; signifie' sama dengan 'makna'; dan signifiant sama dengan bunyi bahasa dalam bentuk fonem-fonem tertentu (Chaer: 348).

C. SEKILAS TENTANG BAHASA GAUL REMAJA INDONESIA

Seiring berkembangnya sosial networking (jejaring sosial), bahasa gaul semakin berkembang pesat. Perkembangan tersebut tidak hanya di Jakarta saja, tetapi juga bisa ditemui pada kalangan remaja

(5)

Indonesia di daerah mana saja. Bahkan bahasa sumbernya tidak berasal dari Bahasa Indonesia, tetapi Bahasa Inggris yang menjadi sumber yang divariasi sebagai bahasa gaul remaja Indonesia. Bahasa gaul adalah ragam bahasa Indonesia nonstandar yang lazim digunakan di Jakarta yang muncul pada tahun 1980-an menggantikan ragam bahasa prokem. Ragam bahasa ini semula diperkenalkan oleh generasi muda yang mengambilnya dari kelompok waria dan masyarakat terpinggir lain. Sintaksis dan morfologi ragam ini memanfaatkan sintaksis dan morfologi Bahasa Indonesia dan dialek Betawi. Bahasa prokem ditandai oleh kata-kata Indonesia atau kata dialek Betawi yang dipotong dua fonemnya yang paling akhir kemudian disisipi bentuk -ok- di depan fonem terakhir yang tersisa. Misalnya, kata "bapak" dipotong menjadi "bap", kemudian disisipi -ok- menjadi "bokap" (Kridalaksana: 25-26).

Menurut Kawira (1990) bahasa prokem bukan milik mutlak para remaja. Banyak golongan yang sudah mantan remaja masih juga menggunakannya. Tetapi menurut Preston dan Shuy, ragam bahasa (istilah Preston dan Shuy: variasi) tertentu digunakan, antara lain, menurut usia, situasi, dan topik pembicaraan. Jadi, meskipun remaja, bila berbicara tentang topik yang serius dan situasinya formal, tentu akan menggunakan ragam formal, bukan ragam santai (Chaer: 104-105).

D. PEMBAHASAN

Dalam mendeskripsikan beberapa penggunaan bahasa gaul dengan menggunakan beberapa kata Bahasa Inggris yang divariasi oleh kalangan remaja Indonesia pada era perkembangan Social

Networking (jejaring sosial) ada beberapa hal yang harus

diperhatikan, yaitu menyejajarkan kedua bahasa yang berbeda tersebut, kemudian digambarkan sesuai dengan teori De Saussure tentang tanda atau tanda linguistik (signe’ atau signe’ linguistique) untuk mengetahui kesamaan acuan dari kedua kata dengan bahasa yang berbeda tersebut. Setelah itu, dimasukkan kata tersebut ke dalam contoh kalimat yang digunakan oleh para remaja Indonesia sebagai bahasa gaul yang sering mereka gunakan.

(6)

1. Referensial Kata - Kata Bahasa Inggris dalam Bahasa Gaul Kalangan Remaja Indonesia

Beberapa variasi yang terjadi di kalangan remaja Indonesia ada yang sudah digunakan di kalangan orang - orang Inggris yang biasanya dipakai dalam percakapan non-formal juga. Tetapi yang membedakan adalah cara penulisan yang dilakukan oleh kalangan remaja Indonesia. Seperti halnya penulisan kata “bro” yang dilakukan oleh orang - orang Inggris yang maksudnya adalah kata “brother”, sedangkan remaja Indonesia menuliskannya dengan “brow” untuk maksud yang sama, yaitu “brother/saudara (laki-laki)”. Jadi, yang dimaksudkan dalam penggunaan bahasa gaul dengan menggunakan beberapa kata Bahasa Inggris yang divariasi oleh kalangan remaja Indonesia pada era perkembangan Social

Networking (jejaring sosial) di sini adalah ditinjau dari penulisannya,

bukan cara pengucapannya. Adapun penggunaan kata - kata Bahasa Inggris dalam bahasa gaul kalangan remaja Indonesia pada data yang ditemukan adalah sebagai berikut.

1.1. Plend yang berarti “teman”

Kata “plend” bersumber pada kata dalam Bahasa Inggris, yaitu “friend” yang berarti “teman”. Menurut Kamus Oxford Learner’s Pocket Dictionary (fourth edition:177), kata “friend” berarti “person

you know well and like, but who is not relative; helper or supporter”.

Dalam Bahasa Indonesia kata tersebut berarti “teman; sahabat; kawan” (Salim: 377).

Jika digambarkan sesuai dengan teori De Saussure tentang tanda atau tanda linguistik (signe’ atau signe’ linguistique) adalah sebagai berikut:

‘teman’ ‘teman’

(signifie'/makna) (signifie'/makna)

friend ... (Seorang Teman) ... plend

(signe'/kata) (signe'/kata)

/f,r,e,n/ /p,l,e,n/ (signifiant/bentuk) (signifiant/bentuk)

(7)

Kata “friend” dan “plend” adalah sebagai signe atau tanda.

Signifie atau makna dari kata “friend” adalah “teman”, dan signifiant

atau citra bunyinya adalah “/f,r,e,n/”. Sedangkan Signifie atau makna dari kata “plend” adalah “teman”, dan signifiant atau citra bunyinya adalah “/p,l,e,n/”.

Kata Bahasa Inggris "friend" yang berarti "teman" dan Kata Bahasa Gaul Remaja Indonesia "plend" yang berarti "teman" tersebut mengacu pada sebuah acuan yang sama, yaitu “seorang teman”. Kata "plend" termasuk dalam kategori kata benda (sama dengan kata "friend" dalam Bahasa Inggris). Seperti halnya contoh dalam sebuah kalimat, "Dia adalah plend-ku". Tetapi terkadang kata “plend” juga digunakan sebagai kata panggilan, contohnya pada kalimat, “Plend, tunggu aku dong!”.

1.2. Brow yang berarti “saudara (laki-laki)”

Kata “brow” bersumber pada kata dalam Bahasa Inggris, yaitu “brother” yang berarti “saudara (laki-laki)”. Menurut Kamus Oxford

Advanced Learner’s Dictionary (fifth edition: 142), kata “brother”

berarti “a man or boy having the same parents as another person”. Dalam Bahasa Indonesia kata tersebut berarti “saudara (laki-laki); saudara tiri; teman dekat; teman sebangsa atau senegara; sandera; anggota dari suatu perkumoulan; sekelompok orang-orang beriman; saudara seiman” (Salim: 116).

Jika digambarkan sesuai dengan teori De Saussure tentang tanda atau tanda linguistik (signe’ atau signe’ linguistique) adalah sebagai berikut:

‘saudara (laki-laki)’ ‘saudara (laki-laki)’ (signifie'/makna) (signifie'/makna)

brother ... (Seorang Saudara (laki-laki)) ... brow

(signe'/kata) (signe'/kata)

/ˈˈˈˈbrʌʌʌʌð.ər/ /b,r,o,u/ (signifiant/bentuk) (signifiant/bentuk)

(8)

Kata “brother” dan “brow” adalah sebagai signe atau tanda. Signifie atau makna dari kata “brother” adalah “saudara (laki-laki)”, dan

signifiant atau citra bunyinya adalah /ˈbrʌð.ə r/. Sedangkan, Signifie

atau makna dari kata “brow” adalah “saudara (laki-laki)”, dan

signifiant atau citra bunyinya adalah “/b,r,o,u/”.

Kata Bahasa Inggris "brother" yang berarti "saudara (laki-laki)" dan Kata Bahasa Gaul Remaja Indonesia "brow" yang berarti "saudara (laki-laki)" tersebut mengacu pada sebuah acuan yang sama, yaitu “Seorang saudara (laki-laki)”. Kata "brow" termasuk dalam kategori kata benda (sama dengan kata "brother" dalam Bahasa Inggris). Tetapi kata “brow” lebih condong digunakan sebagai kata panggilan, contohnya pada kalimat, “Brow, mau ke mana kamu?”. Di sisi lain, kata “brow” dalam Bahasa Inggris makna sebenarnya adalah kening; alis mata; tempat alis mata tumbuh; puncak bukit (Salim: 116).

1.3. Sis yang berarti “saudara (perempuan)”

Kata “sis” bersumber pada kata dalam Bahasa Inggris, yaitu “sister” yang berarti “saudara (perempuan)”. Menurut Kamus Oxford

Advanced Learner’s Dictionary (fifth edition: 1105-1106), kata “sister”

berarti “a daughter of the same parents as oneself or the person

mentioned”. Dalam Bahasa Indonesia kata tersebut berarti “saudara

(perempuan)” (Salim: 837).

Jika digambarkan sesuai dengan teori De Saussure tentang tanda atau tanda linguistik (signe’ atau signe’ linguistique) adalah sebagai berikut:

‘saudara (prp)’ ‘saudara (prp)’ (signifie'/makna) (signifie'/makna)

sister ... (Seorang Saudara (prp)) ... sis

(signe'/kata) (signe'/kata)

/ˈsɪs.tər/ /s,i,s/

(9)

Kata “sister” dan “sis” adalah sebagai signe atau tanda. Signifie atau makna dari kata “sister” adalah “saudara (perempuan)”, dan

signifiant atau citra bunyinya adalah /ˈsɪs.tər/. Sedangkan Signifie

atau makna dari kata “sis” adalah “saudara (perempuan)”, dan

signifiant atau citra bunyinya adalah “/s,i,s/”.

Kata Bahasa Inggris "sister" yang berarti "saudara (perempuan)" dan Kata Bahasa Gaul Remaja Indonesia "sis" yang berarti "saudara (perempuan)" tersebut mengacu pada sebuah acuan yang sama, yaitu “Seorang saudara (perempuan)”. Kata "sis" termasuk dalam kategori kata benda (sama dengan kata "sister" dalam Bahasa Inggris). Tetapi kata “sis” lebih condong digunakan sebagai kata panggilan, contohnya pada kalimat, “Sis, jangan pulang dulu ya!”.

1.4. Beb yang berarti “sayang”

Kata “beb” bersumber pada kata dalam Bahasa Inggris, yaitu “baby” yang berarti “kekasih”. Menurut Kamus Oxford Advanced Learner’s

Dictionary (fifth edition: 72), kata “baby” berarti “a very young child or animal; a form of address expressing affection for for a young woman, lover, husband, wife, etc”. Dalam Bahasa Indonesia kata

tersebut berarti “bayi; anggota termuda dalam keluarga atau kelompok; orang yang kekanak-kanakan; anak binatang yang baru lahir; (Slang) objek yang dicintai atau dibanggakan; kekasih” (Salim: 61).

Jika digambarkan sesuai dengan teori De Saussure tentang tanda atau tanda linguistik (signe’ atau signe’ linguistique) adalah sebagai berikut:

‘kekasih’ ‘kekasih’

(signifie'/makna) (signifie'/makna)

baby ... (Seorang Kekasih) ... beb

(signe'/kata) (signe'/kata)

/’b,e,i,b,i/ /b,e,b/

(10)

Kata “baby” dan “beb” adalah sebagai signe atau tanda.

Signifie atau makna dari kata “baby” adalah “kekasih”, dan signifiant

atau citra bunyinya adalah “/’b,e,i,b,i/”. Sedangkan Signifie atau makna dari kata “beb” adalah “kekasih”, dan signifiant atau citra bunyinya adalah “/b,e,b/”.

Kata Bahasa Inggris "baby" yang berarti "kekasih" dan Kata Bahasa Gaul Remaja Indonesia "beb" yang berarti "kekasih" tersebut mengacu pada sebuah acuan yang sama, yaitu “seorang kekasih”. Kata "beb" termasuk dalam kategori kata benda (sama dengan kata "baby" dalam Bahasa Inggris). Tetapi kata “beb” lebih condong digunakan sebagai kata panggilan, contohnya pada kalimat, “Beb, balas sms-ku dong!”.

1.5. Pliss yang berarti “tolong”

Kata “pliss” bersumber pada kata dalam Bahasa Inggris, yaitu “please” yang berarti “tolong”. Menurut Kamus Oxford Advanced

Learner’s Dictionary (fifth edition: 886), kata “please” berarti “to make sb happy; making a polite request”. Dalam Bahasa Indonesia kata

tersebut berarti “berbuat sesuka hati; menyenangkan; memuaskan; silahkan; tolong” (Salim: 676).

Jika digambarkan sesuai dengan teori De Saussure tentang tanda atau tanda linguistik (signe’ atau signe’ linguistique) adalah sebagai berikut:

‘tolong’ ‘tolong’ (signifie'/makna) (signifie'/makna)

please ... (Meminta Tolong) ... pliss

(signe'/kata) (signe'/kata)

/p,l,i:,z/ /p,l,i,s/ (signifiant/bentuk) (signifiant/bentuk)

Kata “please” dan “pliss” adalah sebagai signe atau tanda.

Signifie atau makna dari kata “please” adalah “tolong”, dan signifiant

(11)

dari kata “pliss” adalah “tolong”, dan signifiant atau citra bunyinya adalah “/p,l,i,s/”.

Kata Bahasa Inggris "please" yang berarti "tolong" dan Kata Bahasa Gaul Remaja Indonesia "pliss" yang berarti "tolong" tersebut mengacu pada sebuah acuan yang sama, yaitu “meminta tolong”. Kata "pliss" biasanya digunakan untuk memohon atau meminta tolong (sama dengan kata "please" dalam Bahasa Inggris). Seperti halnya pada contoh, “Pliss, jangan putusin aku!”.

1.6. Piss yang berarti “damai”

Kata “piss” bersumber pada kata dalam Bahasa Inggris, yaitu “peace” yang berarti “damai”. Menurut Kamus Oxford Advanced

Learner’s Dictionary (fifth edition: 852), kata “peace” berarti “freedom from war or violence”. Dalam bahasa Indonesia kata tersebut berarti

“perdamaian; ketentraman; keamanan dan ketertiban umum” (Salim: 648).

Jika digambarkan sesuai dengan teori De Saussure tentang tanda atau tanda linguistik (signe’ atau signe’ linguistique) adalah sebagai berikut:

‘damai’ ‘damai’ (signifie'/makna) (signifie'/makna)

peace ... (Kedamaian) ... piss

(signe'/kata) (signe'/kata)

/p,i:,s/ /p,i,s/ (signifiant/bentuk) (signifiant/bentuk)

Kata “peace” dan “piss” adalah sebagai signe atau tanda.

Signifie atau makna dari kata “peace” adalah “damai”, dan signifiant

atau citra bunyinya adalah “/p,i:,s/”. Sedangkan Signifie atau makna dari kata “piss” adalah “damai”, dan signifiant atau citra bunyinya adalah “/p,i,s/”.

Kata Bahasa Inggris "peace" yang berarti "damai" dan Kata Bahasa Gaul Remaja Indonesia "piss" yang berarti "damai" tersebut mengacu pada sebuah acuan yang sama, yaitu “kedamaian”. Kata "piss" adalah kata benda tetapi juga biasanya digunakan sebagai

(12)

ajakan untuk cinta damai (sama dengan kata "peace" dalam Bahasa Inggris). Seperti halnya pada contoh, “semuanya aku harap piss!”.

1.7. Suwer yang berarti “sumpah”

Kata “suwer” bersumber pada kata dalam Bahasa Inggris, yaitu “swear” yang berarti “sumpah”. Menurut Kamus Oxford Advanced

Learner’s Dictionary (fifth edition: 1206), kata “swear” berarti “to use offensive words”. Dalam Bahasa Indonesia kata tersebut berarti

“bersumpah; menyumpah; mengesahkan dengan sumpah; mengutuk” (Salim: 903).

Jika digambarkan sesuai dengan teori De Saussure tentang tanda atau tanda linguistik (signe’ atau signe’ linguistique) adalah sebagai berikut:

‘sumpah’ ‘sumpah’

(signifie'/makna) (signifie'/makna)

swear ... (Menyatakan Sumpah) ... suwer

(signe'/kata) (signe'/kata)

/s,w,e,ə,r/ /s,u,w,e,r/

(signifiant/bentuk) (signifiant/bentuk)

Kata “swear” dan “suwer” adalah sebagai signe atau tanda.

Signifie atau makna dari kata “swear” adalah “sumpah”, dan signifiant atau citra bunyinya adalah “/s,w,e,ə,r/”. Sedangkan Signifie

atau makna dari kata “suwer” adalah “sumpah”, dan signifiant atau citra bunyinya adalah “/s,u,w,e,r /”.

Kata Bahasa Inggris "swear" yang berarti "sumpah" dan Kata Bahasa Gaul Remaja Indonesia "suwer" yang berarti "sumpah" tersebut mengacu pada sebuah acuan yang sama, yaitu “menyatakan sumpah”. Kata "suwer" biasanya digunakan sebagai sumpah atau mempertahankan pendapat (sama dengan kata "swear" dalam Bahasa Inggris). Seperti halnya pada contoh, “Suwer, aku tidak mencuri uangmu!”.

(13)

1.8. Cori yang berarti “maaf”

Kata “cori” bersumber pada kata dalam Bahasa Inggris, yaitu “sorry” yang berarti “maaf”. Menurut Kamus Oxford Advanced Learner’s

Dictionary (fifth edition: 1134), kata “sorry” berarti “feeling sadness or regret”. Dalam Bahasa Indonesia kata tersebut berarti “sedih;

menyesal atas sesuatu” (Salim: 856).

Jika digambarkan sesuai dengan teori De Saussure tentang tanda atau tanda linguistik (signe’ atau signe’ linguistique) adalah sebagai berikut:

‘maaf’ ‘maaf’ (signifie'/makna) (signifie'/makna)

sorry ... (Menyatakan Penyesalan) ... cori

(signe'/kata) (signe'/kata)

/s,ɒ

ɒɒ

ɒ ,r,i/

/c,o,r,i/ (signifiant/bentuk) (signifiant/bentuk)

Kata “sorry” dan “cori” adalah sebagai signe atau tanda.

Signifie atau makna dari kata “sorry” adalah “maaf”, dan signifiant

atau citra bunyinya adalah “/s,

ɒ

ɒɒ

ɒ

,r,i /”. Sedangkan Signifie atau

makna dari kata “cori” adalah “maaf”, dan signifiant atau citra bunyinya adalah “/c,o,r,i /”.

Kata Bahasa Inggris "sorry" yang berarti "maaf" dan Kata Bahasa Gaul Remaja Indonesia "cori" yang berarti "maaf" tersebut mengacu pada sebuah acuan yang sama, yaitu “menyatakan penyesalan”. Kata "cori" biasanya digunakan sebagai ungkapan permintaan maaf (sama dengan kata "sorry" dalam Bahasa Inggris). Seperti halnya pada contoh, “Cori banget, aku sering menyakiti perasaanmu!”.

1.9. Okeh yang berarti “baiklah”

Kata “okeh” bersumber pada kata dalam Bahasa Inggris, yaitu “ok” yang berarti “baiklah”. Menurut Kamus Oxford Advanced Learner’s

(14)

Dictionary (fifth edition: 805), kata “ok” berarti “all right; satisfactory or in a satisfactory way”. Dalam Bahasa Indonesia kata tersebut

berarti “sesuatu yang menyatakan pengesahan atau persetujuan; baiklah” (Salim: 610).

Jika digambarkan sesuai dengan teori De Saussure tentang tanda atau tanda linguistik (signe’ atau signe’ linguistique) adalah sebagai berikut:

‘baiklah’ ‘baiklah’ (signifie'/makna) (signifie'/makna)

ok ... (Pernyataan Persetujuan) ... okeh

(signe'/kata) (signe'/kata)

/’o,u,’k,e,i/ /o,k,e,h/ (signifiant/bentuk) (signifiant/bentuk)

Kata “ok” dan “okeh” adalah sebagai signe atau tanda. Signifie atau makna dari kata “ok” adalah “baiklah”, dan signifiant atau citra bunyinya adalah “/’o,u,’k,e,i/”. Sedangkan Signifie atau makna dari kata “okeh” adalah “baiklah”, dan signifiant atau citra bunyinya adalah “/o,k,e,h /”.

Kata Bahasa Inggris "ok" yang berarti "baiklah" dan Kata Bahasa Gaul Remaja Indonesia "okeh" yang berarti "baiklah" tersebut mengacu pada sebuah acuan yang sama, yaitu “pernyataan persetujuan”. Kata "okeh" biasanya digunakan sebagai ungkapan persetujuan (sama dengan kata "ok" dalam Bahasa Inggris). Seperti halnya pada contoh, “Okeh, aku akan pergi dari hidupmu!”.

1.10. Cos yang berarti “karena”

Kata “cos” bersumber pada kata dalam Bahasa Inggris, yaitu “because” yang berarti “karena”. Menurut Kamus Oxford Advanced

Learner’s Dictionary (fifth edition: 93), kata “because” berarti “Conj. for the reason that...”. Dalam Bahasa Indonesia kata tersebut berarti

(15)

Jika digambarkan sesuai dengan teori De Saussure tentang tanda atau tanda linguistik (signe’ atau signe’ linguistique) adalah sebagai berikut:

‘karena’ ‘karena’ (signifie'/makna) (signifie'/makna)

because ... (Konjungsi untuk sebuah Alasan) ... cos

(signe'/kata) (signe'/kata)

/ b.ɪ.ˈ.k.ə.z / /c,o,s/ (signifiant/bentuk) (signifiant/bentuk)

Kata “because” dan “okeh” adalah sebagai signe atau tanda.

Signifie atau makna dari kata “because” adalah “karena”, dan signifiant atau citra bunyinya adalah “/bɪˈkəz /”. Sedangkan Signifie

atau makna dari kata “cos” adalah “karena”, dan signifiant atau citra bunyinya adalah “/c,o,s /”.

Kata Bahasa Inggris "because" yang berarti "karena" dan Kata Bahasa Gaul Remaja Indonesia "cos" yang berarti "karena" tersebut mengacu pada sebuah acuan yang sama, yaitu “konjungsi untuk sebuah alasan”. Kata "cos" biasanya digunakan sebagai konjungsi untuk sebuah alasan (sama dengan kata "because" dalam Bahasa Inggris). Seperti halnya pada contoh, “Aku tidak masuk sekolah, cos aku sedang sakit”.

2. Kedudukan Kata – Kata Bahasa Inggris yang Divariasi sebagai Bahasa Gaul Remaja Indonesia dalam Bahasa Indonesia

Untuk mendasarkan penyusunan tata bahasa seperti halnya pembakuan Bahasa Indonesia itu diacukan untuk ragam bahasa tinggi, misalnya pidato resmi, ceramah, khotbah, penyiaran (resmi/formal) lewat radio dan televisi, tajuk rencana dan makalah surat kabar, bukan ragam yang rendah, yaitu ragam yang biasanya dipakai di dalam percakapan yang akrab (Dardjowidjojo, dkk: 10-11).

(16)

Ragam bahasa baku bisa disebut juga ragam bahasa orang berpendidikan, yakni bahasa dunia pendidikan, merupakan pokok yang sudah agak banyak ditelaah orang. Ragam bahasa tersebut juga disebut sebagai ragam bahasa standar yang mana memiliki sifat kemantapan dinamis, yaitu berupa kaidah dan aturan yang tetap dan tidak dapat berubah setiap saat. Ragam bahasa standar juga memiliki sifat kecendekiannya yang umumnya masih bersumber pada bahasa asing (Dardjowidjojo, dkk: 12-13).

Fungsi dari bahasa baku adalah sebagai pemersatu, pemberi kekhasan, pembawa kewibawaan, dan sebagai kerangka acuan. Pembakuan atau penstandaran bahasa dapat dilakukan dan diselenggarakan oleh badan pemerintah yang resmi atau oleh organisasi swasta. (Dardjowidjojo, dkk: 14-15).

Jika ditelaah berdasarkan pernyataan – pernyataan diatas, kata – kata Bahasa Inggris yang divariasi sebagai bahasa gaul remaja Indonesia yang telah dibahas pada bagian pembahasan tersebut tidak termasuk ke dalam kategori kata – kata yang telah dibakukan sebagai bahasa yang baku di Indonesia.

D. KESIMPULAN

Dari pembahasan di atas, peneliti dapat mengambil sebuah kesimpulan bahwa seiring berkembangnya sosial networking (jejaring sosial), bahasa gaul berkembang hingga menggunakan kata – kata dalam Bahasa Inggris yang divariasi. Para remaja Indonesia sering menggunakan kata – kata tersebut ketika berbicara dengan teman – temannya dalam situasi non-formal. Hal itu lebih sering kita temukan dalam jejaring sosial atau juga dalam percakapan pesan singkat, karena perkembangan awalnya muncul di saat mereka menggunakannya dalam bentuk tulisan.

Selain itu, kata – kata hasil variasi tersebut tidak bisa dikategorikan sebagai kata serapan yang dibakukan ke dalam Bahasa Indonesia. Jadi kata – kata tersebut hanya sekedar menjadi semacam trend yang muncul di saat sosial networking (jejaring sosial) berkembang pesat, sehingga penyebarannya sangat mudah.

(17)

E. DAFTAR PUSTAKA

Chaer, Abdul. 2007. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta.

___________. 1993. Pembakuan Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.

Djardjowidjojo, Soenjono dkk. 1988. Tata Bahasa Baku Bahasa

Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Hornby, A S. 1995. Oxford Advanced Learner’s Dictionary Fifth

Edition. New York: Oxford University Press.

Kridalaksana, Harimurti. 2008. Kamus Linguistik (Edisi Keempat). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Oxford Learner’s Pocket Dictionary Fourth Edition. New York: Oxford

University Press.

Salim, Peter. 2010. Modern English-Indonesian Dictionary. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Referensi

Dokumen terkait

disebut risiko sosial adalah kejadian atau peristiwa yang dapat menimbulkan potensi terjadinya kerentanan sosial yang ditanggung oleh individu, keluarga, kelompok

a. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius. Menjunjung tinggi sikap kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama, moral dan

Bursa Indonesia hari ini diperkirakan dapat bergerak menguat ditopang oleh baiknya sentiment positif golabl dan regional pada akhir tahun lalu dan juga minat beli investor

Penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Veronica & Utama (2006) menemukan bahwa praktik corporate governance yang diukur dari

Sedangkan Nasional mengalami inflasi sebesar 0,14 persen dengan indeks harga konsumen sebesar 125,59. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Kota Sorong sebesar 1,10

Pertumbuhan penduduk Indonesia yang semakin besar, produk domestik bruto yang semakin tinggi, pendapatan perkapita semakin besar dan perkembangan inflasi dibawah

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah variabel harga, distribusi dan promosi secara parsial dan simultan memiliki pengaruh terhadap nilai penjualan dan untuk

Penambahan vitamin C dalam media pengencer dapat mempengaruhi tingkat motilitas, viabilitas, abnormalitas dan integritas membran plasmaa spermatozoa tanpa sexing