• Tidak ada hasil yang ditemukan

SMD WP: MEMBERDAYAKAN PETERNAK MELALUI PENGEMBANGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SMD WP: MEMBERDAYAKAN PETERNAK MELALUI PENGEMBANGAN"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

S

UCCES

S

TORY

SMD

WP:

MEMBERDAYAKAN

PETERNAK

MELALUI

PENGEMBANGAN

A

GROINDUSTRI

Dalam upaya mendorong peningkatan performance kelembagaan usaha kelompok peternak di pedesaan, pada tahun 2014 - 2015 Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, telah melaksanakan kegiatan pemberdayaan lulusan Perguruan Tinggi bidang Peternakan atau Kedokteran Hewan, untuk direkrut menjadi Sarjana Membangun Desa Wirausahawan Pendamping (SMD WP) guna ditempatkan di pedesaan sebagai Tenaga Wirausahawan Pendamping Kelompok Peternak dalam mengembangkan usaha agribisnis berbasis peternakan.

Jumlah total SMD WP yang telah direkrut oleh Ditjen PKH dari tahun 2014-2015 adalah 194 orang dengan rincian 117 laki-laki dan 77 perempuan. Adapun kualifikasi yang harus dipenuhi untuk menjadi SMD WP adalah:

a) Lulusan Perguruan/Sekolah Tinggi dari disiplin Ilmu Peternakan atau Kedokteran Hewan b) Kualifikasi minimal D3

c) Berusia maksimal 35 tahun

d) Belum mempunyai pekerjaan tetap (bukan pegawai : PNS, BUMN dan Swasta) e) Bukan SMD yang telah difasilitasi pemerintah

Dengan persyaratan harus mengajukan proposal rencana kerja pembimbingan, pendampingan dan pemberdayaan kelompok peternak dengan direkomendasi Kepala Dinas Peternakan atau Dinas yang membidangi fungsi Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten/Kota dimana calon SMD WP berdomisili.

PROFILSMDWPDISENTRASUSUCIPAGERAN-JAWABARAT

Rina Rosdianawati adalah salah satu SMD WP (Sarjana Membangun Desa Wirausaha Pendamping) Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan di Kota Cimahi dan pengelola gerai olahan susu Cipageran. Rina merupakan lulusan Sarjana Peternakan dari Universitas Padjadjaran dan telah menerima

Penghargaan tingkat provinsi dari Gubernur Jawa Barat sebagai wirausaha baru terbaik.

Lokasi Pemberdayaan Masyarakat yaitu tepatnya di Kelurahan Cipageran, kecamatan Cimahi Utara Kota Cimahi, dengan nama kelompok binaannya yaitu Sentra Susu Cipageran.

Kelompok peternak sapi perah dan kelompok olahan susu berada dalam satu wadah yaitu Sentra Susu Cipageran, sebuah konsep pemberdayaan yang dibimbing oleh Bank Jabar, BPPT, Bappeda, Diskopindagtan Kota Cimahi dan perguruan tinggi di Kota Bandung (FTIP Unpad, Fapet Unpad dan STIE Ekuitas), Kelurahan Cipageran dan diketuai oleh SMD WP Kota Cimahi.

Pada kelompok tersebut, sebelumnya usaha pengolahan susu, baik skala usaha kecil dan menengah pada umumnya masih dalam kondisi yang kurang memuaskan, maka hal yang perlu dilakukan adalah meningkatkan motivasi para peternak sapi perah tersebut melalui kelembagaan Kelompok/Gapoknak agar dapat melakukan perbaikan penanganan susu dan melakukan usaha pengolahan secara terus menerus dengan berupaya memperbaiki produk olahannya sesuai dengan permintaan pasar, melalui penambahan pengetahuan dan pendampingan pengolahan produk berbahan dasar susu sapi dalam rangka meningkatkan nilai ekonomi susu sehingga diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani/peternak di wilayah Cipageran

(2)

Perubahan sikap pada masyarakat terlihat meningkat secara perlahan, pada awalnya sebagian besar masyarakat rw 12,19 dan 21 merasa khawatir produknya tidak laku dijual dipasaran, karena mereka memiliki ruang lingkup pasar hanya sekitar wilayah rumah saja. Saat ini Beberapa kelompok mulai berani menjual produknya keluar wilayah Cipageran, salah satunya ke KUD Sarwamukti yang terletak di Bandung Barat, ke Gerai Poci (Pusat Oleh-oleh Cimahi) di Cimahi mall. Langganan pun mulai berdatangan ke kelompok atau ke gerai sentra susu cipageran. Bahkan tamu terjauh datang dari dosen Universitas Dili Timor Leste yang ingin mengadopsi proses pemberdayaan masyarakat yang ada di Kota Cimahi khususnya di Cipageran.

Perubahan sikap yang paling tampak di dalam kelompok-kelompok olahan susu adalah tumbuhnya kepercayaan diri karena bertambahnya pengetahuan yang dimiliki serta bertambahnya pengalaman karena sering berinteraksi dengan orang yang lebih berpengalaman dan orang-orang yang sukses. Cara berproduksi pun mulai mengalami perbaikan, beberapa kelompok sudah mulai memiliki SOP yaitu standart operasional produksi, salah satunya adalah dengan menggunakan masker.

Waktu-waktu senggang lebih banyak digunakan untuk berproduksi memenuhi pesanan pelanggan, bahkan terkadang mereka libur ke kebun apabila pesanan belum terpenuhi, memang Cipageran tidak berubah menjadi pusat industry, tapi geliat ekonomi mulai tampak dan aktivitas sehari-hari dimanfaatkan untuk berproduksi ataupun musyawarah dikelompok. Disiang atau sore hari akan tampak kelompok ibu-ibu mengerjakan berbagai kegiatan produksi, semangat mulai timbul kembali ketika produk-produk mereka setelah perbaikan di segala sisi didatangi penggemar dan pelanggan. Meningkatnya penjualan berarti sejalan dengan peningkatan penghasilan kelompok, memang mengolah produk olahan susu belum menjadi mata pencaharian utama, tapi kegiatan ini memberikan dampak yang positif, bertambahnya penghasilan berarti meningkatnya ekonomi dimasyarakat, serta seringnya berkumpul dan bersosialisasi menjadikan masyarakat semakin saling memahami satu sama lain, meskipun tidak dapat dipungkiri ada gesekan-gesekan persaingan antar kelompok, tetapi persaingan itu pun dapat diredam dengan seringnya seluruh kelompok berkumpul di gerai melakukan sharing problem, pelatihan dan kunjungan ke tempat-tempat lain bersama-sama. Berdasarkan data Bappeda dan juga berdasarkan pengamatan dilapangan, penyerapan susu yang digunakan oleh pengolah susu baru mencapai 10 % tetapi sudah menambah penghasilan sebanyak 50 %, diharapkan penyerapan susu di Cipageran bisa meningkat menjadi 20% sehingga penghasilan rata-rata meningkat menjadi 100% bahkan lebih lagi dimasa yang akan datang.

PROFILSMDWPKABUPATENKLATEN-JAWATENGAH

Selanjutnya adalah Ari Retnowati, S.Pt (SMD WP Kabupaten Klaten) adalah lulusan Sarjana Peternakan dari Institut Pertanian Bogor tahun 2006 yang berdomisili di Kabupaten Klaten Provinsi Jawa Tengah. Bidang keahlian yang diambil pada saat kuliah adalah Teknologi Hasil Peternakan. Selama di bangku kuliah, beberapa kali lulusan Sarjana Peternakan IPB tersebut terlibat pendampingan peternak di Sukabumi dalam hal pengolahan susu. Berbekal sedikit keilmuan di bangku kuliah dan keinginan untuk mengaplikasikan ilmu tersebut di lapangan serta mimpi dan cita cita untuk mengembangkan wawasan di bidang peternakan serta pemberdayaan masyarakat dalam hal ini peternak, maka Ari mengikuti seleksi Calon Sarjana Membangun Desa Wirausahawan Pendamping (SMD WP) pada tahun 2014. Tahun pertama sebagai SMD WP Ari mendampingi sepuluh kelompok ternak yeng terdiri dari komoditas sapi perah, sapi potong, dan ayam buras. Menginjak tahun kedua pendampingan, jumlah kelompok binaan menjadi tujuh kelompok dan tahun ketiga ini mendampingi enam kelompok ternak. Lokasi kelompok binaannya adalah di Kecamatan Jatinom, Jogonalan, dan Prambanan dengan jarak masing masing kurang lebih 10-14 km dari tempat tinggalnya. Tantangan terbesar yang dia hadapi sampai saat ini adalah bagaimana membuka pola pikir peternak untuk mengembangkan usaha peternakannya ke arah usaha bisnis terutama pasca panen dan melakukan pemberdayaan masyarakat terhadap mereka semua.

(3)

Pendampingan dilakukan pada kelompok yang sebagian besar peternak masih menggunakan prinsip pemeliharaan secara turun temurun. Sebagai contoh adalah pemerahan susu yang masih jauh dari higienitas dan belum terbiasanya peternak melakukan recording : IB, produk susu. Melalui intensitas silaturahmi ke rumah pribadi sebagian anggota dan melalui pertemuan kelompok serta melihat apa yang Ari lakukan dalam berjualan susu, saat ini sebagian peternak sudah rutin dan tertib melakukan recording, pemerahan sesuai GMP, mau mengkonsumsi susu, pengolahan susu meski masih dalam skala kecil.

KT Ngudi Rejeki desa Bengking Kecamatan Jatinom adalah salah satu contoh kelompok binaan yang saat ini anggotanya mulai melakukan pengolahan susu menjadi yoghurt dan susu pasteurisasi meski masih dalam skala kecil dan belum kontinyu. Sebelumnya mereka belum tergerak untuk melakukan pengolahan. Pada tahun ini, KT Ngudi Rejeki ini akan mendapatkan bantuan peralatan pengolahan susu dari APBD 1. Harapannya, bantuan alat ini mampu menambah semangat peternak dalam melakukan olahan susu. Hal yang selalu Ari tanamkan ke KT ini adalah semangat berwirausaha harus dijalani dengan penuh sukacita tanpa sebuah paksaan. Kesederhaan peralatan bukan menjadi penghalang dalam melakukan produksi, selama prinsip prinsip higienitas tetap terjaga dengan baik. KT Ngudi Rejeki saat ini sudah memiliki brand “KING MILK”.

KT Glagah 1 desa Glagah Kecamatan Jatinom merupakan kelompok binaannya yang sudah pernah mendapatkan bantuan agroindustri susu APBN tahun 2012, dimana pada tahun 2014, peralatan tersebut belum termanfaatkan secara optimal dengan kendala pada pemasaran produk. Anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) Glagah 1 sudah mampu melakukan pengolahan susu. Pemberdayaan kembali terhadap mereka dengan cara membantu pemasaran, yaitu dengan mengikuti bazar dharma wanita, menjadikan KT Glagah sebagai tempat edutrip anak-anak sekolahan TK, dan mengkampanyekan minum susu di beberapa sekolahan. Selain itu juga dilakukan perbaikan packaging

produk meliputi pembuatan label dan kemasan. Sebelumnya, packaging produk-nya sangat sederhana. Melalui perbaikan packaging mampu menaikkan kelas produk yang dihasilkan. Pada saat ini, KWT Glagah juga sudah memahami bahwa proses pengolahan susu harus senantiasa menjaga higienitas. KT Glagah 1 sudah memiliki brand “STRONG MILK” dengan produknya : susu pasteurisasi, permen susu, kerupuk susu, stick susu, puding susu dan sabun susu dengan merk “JELITA”.

KT Ngudi Mulyo di desa Gondangan Kecamatan Jogonalan yang memiliki komoditas sapi potong merupakan kelompok binaan Ari yang sebelumnya tidak memahami kelembagaan kelompok dan adanya administrasi kelompok. Pada saat ini, KT ini secara dinamika kelompok sudah berjalan sangat tertib begitu juga denga ketertiban administrasi. Semua sudah dilakukan secara kesadaran mandiri.

DOKUMENTASI KEGIATAN....

(4)

Membangun kedekatan emosional dengan silaturahmi pribadi ke rumah peternak

Pendampingan kelompok : di Tempat Penampungan Susu, pertemuan rutin, kandang kelompok

Pemberdayaan di KWT Glagah 1 : persiapan proses produksi

(5)

Pemberdayaan KWT Glagah 1 : pembuatan stik, kerupuk, dan dodol susu

Produk olahan KT Ngudi Rejeki Bengking : kefir dan susu pasteurisasi

Produk olahan KWT Glagah 1 : stik susu, permen susu, susu pasteurisasi

Kampanye minum susu di SD dan TK, memberikan pelatihan pengolahan kefir kerjasama dengan UIN Surakarta untuk peternak sapi perah di Klaten

(6)

Beberapa contoh label kemasan produk kelompok

Menjalin komunikasi dengan pihak Universitas dan pakar dalam pembinaan kelompok

Pelaku usaha KWT Glagah 1...berharap mampu memberdayakan mereka untuk lebih maju dan sukses bersama

(7)

Proses Pembuatan Sabun Susu Di Kelompok Melek Aksara

Referensi

Dokumen terkait

Basis data (atau database) adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program

Sehubungan dengan telah dilaksanakannya evaluasi terhadap dokumen penawaran yang masuk pada paket pekerjaan Pembangunan jembatan Panda (Gendi Bonte), Pokja Bidang Bina Marga

mempunyai fungsi korektif karena pembelajaran ini dilakukan dalam rangka perbaikan dalam proses pembelajaran. b) fungsi pemahaman, dalam pelaksanaan remedial terjadi

Dari diskusi di atas, tujuan penelitian ini adalah: (a) mengetahui perkembangan pasar modern dan pasar tradisional di kota Bengkulu, dan (b) mengetahui jumlah omset

Bahwa Turut Terbanding I telah diberitahu untuk memeriksa berkas perkara banding (inzage) pada tanggal 17 April 2020, dan Turut Terbanding I tidak melaksanakan

Dapat disimpulkan bahwa semakin besar fraksi etanol dalam pelarut, morfologi permukaan coat- ing semakin seragam dengan struktur pori yang teratur yang

komunikasi yang baik antara anak dengan orang tua akan membantu anak dalam. mengahadapi

Pada fungsi file transfer activity, pengguna bisa mengirimkan bermacam file -gambar, video, audio, dokumen, aplikasi, dll.- dari smartphone pengguna ke smartphone lain dalam