• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penyelidikan Geolistrik dan Head-On di Daerah Panas Bumi Makale-Sangala, Kabupaten Tana Toraja, Provinsi Sulawesi Selatan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penyelidikan Geolistrik dan Head-On di Daerah Panas Bumi Makale-Sangala, Kabupaten Tana Toraja, Provinsi Sulawesi Selatan"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PENYELIDIKAN GEOLISTRIK DAN HEAD-ON

DI DAERAH PANAS BUMI MAKALE-SANGALA

KABUPATEN TANA TORAJA, PROPINSI SULAWESI SELATAN

Bakrun, Ario Mustang, Sri Widodo

Kelompok Program Penelitian Panas Bumi

SARI

Prospek panas bumi Makale yang berada di wilayah Kecamatan Makale dan Sangala, Kabupaten Tana

Toraja, Propinsi Sulawesi Selatan, dicirikan dengan adanya mata air panas dengan temperatur 31,4 o

C-43,6 oC, dengan pH = 7-8 di Desa Makula.

Hasil penyelidikan geolistrik tahanan jenis mengindikasikan daerah prospek dicirikan oleh anomali tahanan jenis relatif tinggi (>50 Ohm-m) yang menempati bagian tengah daerah penyelidikan yaitu disekitar bukit Kaero. Tahanan jenis tinggi tersebut secara konsisten berada pada setiap bentangan AB/2, walaupun luas dari masing-masing bentangan semakin dalam agak sedikit berkurang.

Lapisan batuan penyusun daerah ini dari hasil geolistrik sounding terdiri dari lapisan permukaan, diikuti oleh lapisan dengan tahanan jenis 75 – 600 Ohm-m yang diduga berupa lava andesit dan lapisan berikutnya adalah lapisan dengan tahanan jenis 3 – 40 Ohm-m yang diperkirakan adalah clay cap di daerah ini, lapisan paling bawah merupakan perulangan dari lapisan ke dua yang diduga merupakan batuan reservoar terdapat pada kedalaman > 500 meter.

Struktur/sesar berdasarkan hasil penyelidikan head-on pada lintasan X (B) terdapat tiga buah

struktur pada kedalaman lebih dari 400 meter, dengan sudut kemiringan antara 72-79

o

. Struktur

yang terakhir diperkirakan sebagai struktur utama berarah baratdaya-timurlaut. Pada lintasan Y

(C) struktur/sesar diperkirakan berupa zona terdapat antara titik ukur C 3450-3525, dengan

kemiringan 64

o

dan mencapai kedalaman 400 meter.

Potensi panas bumi terduga hasil penyelidikan geolistrik dengan luas daerah prospek 5 km2 dan suhu

bawah permukaan 110 oC , maka diperoleh potensi sebesar 12 MWe.

1. Pendahuluan

Secara administratif daerah panas bumi Makale-Sangala termasuk ke dalam wilayah Kecamatan Sangala, Kabupaten Tana Toraja, Provinsi Sulawesi Selatan (Gambar 1). Luas daerah

penyelidikan sekitar (15 x 15) km2, dengan

menggunakan peta dasar skala 1 : 50.000 edisi I tahun 1991, yaitu Peta Rupa Bumi Indonesia (Bakosurtanal), lembar peta Sulawesi Selatan, lembar-lembar peta tersebut masuk dalam zone 51 N di wilayah Provinsi Sulawesi Selatan, pulau Sulawesi. Secara geografis daerah penyelidikan dibatasi oleh koordinat 3º 1’ 59.96” - 3º 9’ 59.94” LS dan 119º 50’ 58.85” - 119º 58’ 58.96” BT.

Penyelidikan ini dilakukan untuk mengetahui penyebaran tahanan jenis secara lateral dan

vertikal serta untuk mengetahui jurus dan kemiringan struktur/ sesar geologi yang diperkirakan mengontrol manifestasi panas bumi di daerah ini.

2. Geologi dan Geokimia

Berdasarkan data geologi, batuan di daerah penyelidikan dari tua ke muda terdiri dari batuan sedimen berumur Eosen dan Miosen, batuan vulkanik berumur Pliosen dan alluvium.

(2)

2006, PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI

serpih kemerahan, serpih napalan kelabu (Tmgn), Kubah lava Buntang (Tlbg), lava Buntao (Tlbo), Lava Kaero (Qlk1), kubah lava Kaero (Qlk2) dan Aluvium (Qal) (Gambar 2.).

Di daerah penyelidikan terdapat 4 buah struktur, salah satu struktur yaitu sesar mendatar

(strikeslip-fault), berarah N55°E-N60°E, merupakan sesar mengiri yang memotong struktur lipatan dan sesar mendatar yang terbentuk sebelumnya. Sesar tersebut merupakan struktur yang mengontrol pembentukan vulkanik Kaero dan mata air panas Makula. Untuk mengetahui ke arah mana kemiringan dari struktur tersebut, maka pada struktur ini dilakukan pengukuran head-on.

Berdasarkan persamaan geotermometer SiO2 dan

Na/K, diperoleh nilai temperatur 107 oC dan 110

oC, termasuk kedalam tipe temperatur rendah.

3. Hasil Penyelidikan

3.1 Pemetaan Tahanan Jenis (Mapping)

Pada peta tahanan jenis AB/2=250 m terdapat anomali rendah < 10 Ohm-m di bagian tengah, baratlaut dan sedikit di barat daerah penyelidikan, kemudian diikuti oleh tahanan jenis sedang dengan tahanan jenis 10-50 Ohm-m mengelilingi tahanan jenis tinggi (Gambar 3).

Pada peta tahanan jenis semu AB/2=1000 m, luas tahanan jenis > 50 Ohm-m cenderung mengecil, untuk tahanan jenis rendah < 10 Ohm-m di bagian barat dan timur mempunyai luas makin mengecil, sedangkan tahanan jenis sedang mempunyai luas yang cenderung meluas (gambar 4).

Anomali tahanan jenis tinggi >50 Ohm-m terdiri dari dua kelompok yaitu : kelompok pertama berada di bagian baratlaut memanjang dengan arah timurlaut-tenggara dan kelompok ke dua berada di timurlaut daerah penyelidikan.

Hasil penyelidikan geolistrik tahanan jenis mengindikasikan daerah prospek dicirikan oleh anomali tahanan jenis tinggi > 50 Ohm-m yang menempati bagian tengah daerah penyelidikan, tidak seperti umumnya daerah panas bumi, di daerah ini daerah prospek dicirikan oleh anomali tahanan jenis tinggi. Anomali tahanan jenis tinggi merupakan batuan vulkanik yang menyusun sebagian lokasi penyelidikan, sehingga anomali tahanan jenis terlihat jelas diantara batuan sekelilingnya yang terdiri dari batuan sedimen, seperti pada peta anomali tahanan jenis semu pada bentangan AB/2=250 sampai dengan bentangan AB/2=1000 m (gambar 3 dan 4).

Daerah prospek berada pada tahanan jenis tinggi > 50 Ohm-m yang menempati bagian tengah daerah penyelidikan yang ditempati oleh satuan batuan vulkanik, seperti terlihat pada penampang tahanan jenis lintasan C dan D (gambar 5 dan 6).

3.2 Pendugaan Tahanan Jenis (Sounding)

Pengukuran sounding dilaksanakan hampir di setiap lintasan. Hasil interpretasi data sounding diperoleh tahanan jenis sebenarnya, yaitu lapisan batuan permukaan, diikuti oleh lapisan dengan tahanan jenis 75 -600 Ohm-m berupa lava andesit dan lapisan berikutnya adalah lapisan dengan tahanan jenis 3 – 40 Ohm-m yang diperkirakan

adalah clay cap, lapisan paling bawah merupakan

perulangan dari lapisan ke dua yang diduga merupakan batuan reservoir dengan kedalaman > 500 meter (Gambar 7).

3.3 Head-On

Penyelidikan Head-On dilakukan pada struktur yang diduga mengontrol pemunculan airpanas Makula, pengukuran dilaksanakan di dua lintasan yaitu X (B) dan Y (C) pada bentangan AB/2=200, 400, 500, 600 dan AB/2=800 meter.

Hasil penyelidikan head on pada lintasan X (B) terdapat beberapa perpotongan kurva, sebagai indikasi adanya struktur pada bentangan tersebut yaitu di antara titik ukur B3325-B3375, B3500-B3575 dan B3725-B3825 dengan sudut

kemiringan berturut-turut sebesar 72o, 79o dan

73o, struktur tersebut berarah baratdaya-timurlaut

(Gambar 8). Pada lintasan Y (C) struktur/sesar diperkirakan terdapat antara titik ukur

C3450-C3525 (Gambar 9), dengan kemiringan 64o dan

mencapai kedalaman 400 meter.

4. Diskusi

Berdasarkan pemetaan tahanan jenis anomali berada di bagian tengah daerah penyelidikan yaitu disekitar G.Kaero yang mengindikasikan daerah prospek dengan tahanan jenis tinggi > 50 Ohm-m yang ditempati oleh satuan batuan vulkanik,

dengan luas 5 km2. Pada umumnya daerah

(3)

diduga reservoar berada pada kedalaman >500 meter yang dipengaruhi oleh batuan lava Kaero yang memanasi air pada zona lemah di sekitar struktur yang berarah timurlaut-baratdaya.

Potensi panas bumi terduga hasil penyelidikan

geolistrik dengan luas daerah prospek 5 km2 dan

suhu bawah permukaan 110 oC , maka diperoleh

potensi terduga sebesar 12 Mwe.

Hasil pengukuran head-on pada lintasan X dan Y, didapat struktur yang mengontrol airpanas yang berarah baratdaya-timurlaut dengan kemiringan kemiringan antara 72-79º ke arah tenggara.

5. Simpulan dan Saran

1) Luas daerah prospek dari hasil penyelidikan

geolistrik adalah 5 Km2, dengan potensi

sebesar 12 MWe.

2) Struktur yang mengontrol pemunculan

airpanas di Makula adalah struktur yang berarah baratdaya-timurlaut dengan kemiringan ke arah tenggara.

3) Luas daerah prospek yang kecil dengan suhu

bawah permukaan yang rendah ( entalpi rendah), bisa dikembangkan untuk pemanfaatan panas bumi secara langsung (direct use).

6. Daftar Pustaka

1) Kusnadi, Dedi, 2006, Penyelidikan

geokimia di daerah panas bumi Makale-Sangala, Kab. Tator, Provinsi Sulawesi Selatan, tidak dipublikasi.

1) Dobrin, M.B; 1976: Introduction to

Geophysical Prospecting. Mc. Grow Hill, yp.357-475

2) Hochstein, MP;1982: Introduction to

Geothermal Prospecting, Geothermal Institute, University of Auckland, New Zealand.

3) Heri Sundhoro & Yuano Reizky, 2006,

Penyelidikan geologi di daerah panas bumi Makale-Sangala, Kab. Tator, Provinsi Sulawesi Selatan, tidak

dipublikasi.

4) Lawless, J., 1995. Guidebook: An

Introduction to Geothermal System.

Short course. Unocal Ltd. Jakarta.

5) Parasnis, D.S., 1979: Principles of

Applied Geophysics, Chapman and Hall,p. 59-96.

6) Telford, W.M. et al, 1982. Applied

(4)

2006, PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI

Gambar 1. Peta Indek Daerah penyelidikan

5 0 0 P eta Indeks - 1 º

- 3 º

Lokas i penyelid ikan - 4 º

l ava a ndesit, se tempat breksi lava

batupasir kuarsa f lu t e c a s t , g r a d e d b e d d i n g

batugamping, serpih kemerahan, serpih nap alan kel abu

f lu t e c a s t , g r a d e d b e d d i n g p a r a le l la m i n a s i f lu t e c a s t batugampi ng

K eteranga n m e te r

batugampi ng, menje mari deng an batupasi r kongl o-meratan l ava a ndesit dan breksi lava andesi ti k kubah lava andesi ti k kubah lava andesi ti k 0 1 , 0 0 0 2 , 0 0 0

batupasi r si sipa n ba tu-l anau dan batutu-l empung S truktur S edimen

B ukit Bun tao B atua n S edime n

aluviu m

B ukit Bun tang

P rofil U mur batupasi r dan breksi p a r a le l la m i n a s i ,

(5)

119º 120º 121º 122º

Lokasi penyelidikan Peta Indeks

SULAWESI

MAKALE

822000 823000 824000 825000 826000 827000 828000 9652200

Kote Pasang Tongko

Bassang Toroan Wala

Borong

Kalambesi Malimongan Kombong

0 1000 2000 3000

U

KETERANGAN :

Sungai

Jalan

Kontur interval 25 m

Mata air panas

PETA TAHANAN JENIS SEMU AB/2=250 M DAERAH PANAS BUMI SANGALLA., MAKALE KECAMATAN SANGALLA, KABUPATEN TANA TORAJA

PROVINSI SULAWESI SELATAN

A

Gambar 3. Peta Tahanan Jenis Semu AB/2=250 m, Daerah Panas Bumi Makale -Sangalla.

822000 823000 824000 825000 826000 827000 828000 9652200

Kote Pasang Tongko

Bassang Toroan Wala

Borong

Kalambesi Malimongan Kombong

119º 120º 121º 122º

-4º

Lokasi penyelidikan Peta Indeks

SULAWESI

MAKALE

0 1000 2000 3000

U

KETERANGAN :

Sungai

Jalan

Kontur interval 25 m

Mata air panas

PETA TAHANAN JENIS SEMU AB/2=1000 M DAERAH PANAS BUMI SANGALLA-MAKALE KECAMATAN SANGALLA, KABUPATEN TANA TORAJA

PROVINSI SULAWESI SELATAN

10 60 110 160 210 260Ohm

(6)

2006, PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI

0 500 1000

12.20 12.67

12.84 12.89 12.96

13.25 13.90

16.95 17.90

18.20

18.70 19.24

19.50

21.51 22.30

23.11 23.70

23.80

23.90

25.12 26.90

27.70 28.30 29.40

29.57

29.60 34.90

36.20 40.40 43.70

47.30 49.60

50.00 76.90

77.03 78.30

79.90

80.10 84.60

86.30 86.40

108.50 275.00 290.30 336.10

422.20 D 2000 D 2500

D 3000 D 3500

D 4000 D 4500 D 5000 D 5500 D 6000 Mapping Lintasan D

KETERANGAN : < 15 Ohm 15 - 25 Ohm

25 - 50 Ohm > 50 Ohm

Baratlaut Tenggara

Gambar 5. Penampang Tahanan Jenis Semu Lintasan D

0 500 1000

0 500 1000

5.26 6.72

6.28 8.21 8.56 10.45

27.05 10.68 10.27 11.12

142.10 153.20 167.70 35.20 31.70 39.50 39.40 39.50

407.40 158.60 92.50 54.70 47.60 68.60 93.60 103.30

242.90 280.80 180.50 136.20

9.60 15.10 15.00 18.50 13.10 10.20 8.60 6.60

5.05 7.60 12.70 20.30

10.20 21.20 23.30 25.50

21.20 16.60 16.20 18.90 C 1500 C 2000 C 2500

C 3000 C 3500

C 4000 C 4300 C 5000 C 5500 C 6000

KETERANGAN : < 15 Ohm 15 - 25 Ohm

25 - 50 Ohm > 50 Ohm

Mapping Lintasan C

Baratlaut Tenggara

(7)

PENAMPANG SOUNDING ABCDEF DAERAH PANAS BUMI SANGALLA-MAKALE

KABUPATEN TANATORAJA- SULSEL

-100 -50 0 50 100 150 200 250 300 350 400 450 500 550 600 650 700 750 800 850 900 950 1000

-100 -50 0 50 100 150 200 250 300 350 400 450 500 550 600 650 700 750 800 850 900 950 1000

A 4000

B 4000

C 4300 D 4500

E 4000 F 4500

258 17

11

125

18010 300

20

14 21

8

70

3

200025015 80 5

90

7

1501330 9

100

8

15 25 10

30

15

60

kETERANGAN :

70 - 125 Ohm-m 3 - 30 Ohm-m

65- 80 Ohm-m

Gambar 7. Penampang Sounding Lintasan A-4000, B-4000, C-4300, D-4500, E-4000 dan F-4500

baratlaut tenggara

500 600 700 800 900 1000

500 600 700 800 900 1000 B4600

15 25 40 60 80 100 120 140 160 180 200 220 240 260 280Ohm-m

Me

te

r

B3400 B3200

B3600 B3800 B4000 B4200

B4400 B4800

(8)

2006, PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI

baratlaut tenggara

400 500 600 700 800 900 1000

400 500 600 700 800 900 1000

0 15 25 40 60 80 100 150 200 250 300 350 400 450 500 550 600 650ohm-m

Me

te

r

C 3400

C 4000 C3600

C 4200 C 4400

C 4600 C 4800 C 3800

C4000 C 3200

Gambar

Gambar 1. Peta Indek Daerah penyelidikan
Gambar 3. Peta Tahanan Jenis Semu AB/2=250 m, Daerah Panas Bumi  Makale -Sangalla.
Gambar 5. Penampang Tahanan Jenis Semu Lintasan D
Gambar 8. Penampang tahanan jenis semu lintasan X (B) daerah Makale-Sangala.
+2

Referensi

Dokumen terkait

Hasil pengujian secara parsial menunjukkan bahwa independensi tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas audit, akuntabilitas dan kompetensi secara parsial

Penelitian ini merupakan survay deskriptif, untuk mengetahui gambaran kualitas hidup penderita kanker serviks setelah pengobatan di Rumah Sakit Islam Faisal

Penetapan Pemenang Nomor : Pen /15/AIPMAS/II/2017/ Baintelkam tanggal 24 Februari 2017 tentang penetapan pemenang Lelang Pengadaan Active IP Monitoring and Analitic

• SMART (SIMPLE MULTI ATTRIBUTE RATING TECHNIQUE) MERUPAKAN METODE PENGAMBILAN KEPUTUSAN YANG MULTIATRIBUT YANG DIKEMBANGKAN OLEH EDWARD PADA TAHUN 1977.. • PEMBOBOTAN DAN

Surat Keputusan Kepala Satuan II Pelopor Nomor: Kep/78/XII/2016 tanggal 22 Desember 2016 perihal penunjukan tugas sebagai Pejabat Pengadaan 100 (seratus) buah sarung

• jika hanya E1 yang muncul, maka masalah tidak akan timbul karena aturan yang akan digunakan adalah aturan 3, tetapi apabila E1 dan E2 sama- sama muncul maka kedua aturan (aturan

Pada hari ini Jumat tanggal Tiga puluh satu bulan Oktober tahun Dua Ribu Empat Belas kami yang bertanda tangan dibawah ini Pokja ULP berdasarkan Surat Keputusan

Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris : 1) pengaruh kepemilikan intutusional terhadap nilai perusahaan, 2) pengaruh ukuran perusahaan terhadap nilai