• Tidak ada hasil yang ditemukan

kuliah 3 Pengendalian mutu ikan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "kuliah 3 Pengendalian mutu ikan"

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

WT dan BR DASAR THP-Diversifikasi dan Pengembangan 1

(2)

Diagram Ikan mati menuju

kebusukan

IKAN

MATI BUSUK

PRE-RIGOR RM POST-RIGOR

AMAT SEGAR KS

AKSI ENZIMATIS

AKSI

(3)

WT dan BR DASAR THP-Diversifikasi dan Pengembangan 3

The Major affecting food deterioration

included the following

1. Growth and activities microorganism, principally

bacteria, yeast and molds.

2. Activities of food enzymes and other chemical

reaction within food its self.

3. Infestation by insects, parasites, and rodents

4. Inappropriate temperature for a given foods

5. Either the gain or loss of moisture

6. Reaction with oxygen

7. Light

(4)

PENGENDALIAN

1. Heat

2. Cold

3. Drying

4. Acid

5. Sugar And Salt

6. Smoke

7. Atmosphere Composition

8. Chemical

(5)

WT dan BR DASAR THP-Diversifikasi dan Pengembangan 5

BEBERAPA

(6)
(7)

WT dan BR DASAR THP-Diversifikasi dan Pengembangan 7

1. HEAT PRESERVATION AND

PROCESSING

2. FOOD DEHYDRATION AND

CONCENTRATION

3. IRRADIATION, MICROWAVE

4. COLD PRESERVATION AND

PROCESSING

(8)

1.

PASTEURISASI

2.

BLANCHING

3.

STERILISASI

4.

BOILING

5.

SMOKING

6.

DEEP FRYING

(9)

WT dan BR DASAR THP-Diversifikasi dan Pengembangan 9

Tujuan utama

menonaktifkan enzim, mikroba dominan, reaksi kimiawi

dan fisik

Tujuan lain

Membuat makanan lebih

tender

(tekstur lembut) dan

palatable

(dapat diterima oleh indra pengecap)

1. Menghancurkan sebagian besar mikroorganisme (agar awet)

2. Treatment

untuk menghancurkan racun

Clostridium botulinum

(bila ada

kesalahan dalam

processing

, dimasukkan dalam uap air selama ± 10

menit, biasanya pada makanan berasam rendah)

(10)

PASTEURISASI

Pemanasan dengan suhu yang tidak terlalu tinggi, suhu yang

digunakan lebih rendah dari titik didih. Pasteurisasi biasa

diterapkan pada produk yang tidak tahan dengan suhu tinggi

Tujuan Pasteurisasi :

tergantung dari jenis makanan (pada susu ditujukan untuk

menghancurkan mikroorganisme patogen; pada sebagian besar

makanan (wine,

beer

,

juice

) berfungsi untuk memperpanjang daya

simpan

Pasteurisasi dilakukan selama beberapa menit pada suhu

60-70

o

C dan pada waktu tertentu harus dihentikan, karena jika

(11)

WT dan BR DASAR THP-Diversifikasi dan Pengembangan 11

BLANCHING

Proses blanching hampir sama dengan pasteurisasi,

hanya waktunya berlangsung singkat (hanya beberapa

detik). Proses ini dapat mencapai titik didih atau tidak.

Biasanya diterapkan pada sayuran dan buah-buahan

(mempertahankan kecerahan warna). Pada produk

perikanan biasanya bertujuan untuk membentuk tekstur

(disarankan untuk kerang-kerangan)

Perlakuan blanching harus diikuti dengan pengeringan

dan pendinginan (Freeze Drying)

(12)

PERBEDAAN BLANCHING &

PASTEURISASI

Parameter Blanching Pasteurisasi Suhu Dapat mencapai suhu

didih,

dapat juga tidak

Lebih rendah dari suhu didih

Produk Biasanya sayuran, buah dan kerang-kerangan

Susu, rajungan kaleng

Waktu Lebih cepat dari

pasteurisasi Lebih lama

Tujuan

utama Menginaktifkan enzim, pembentuk tekstur, pencerahan warna

(13)

WT dan BR DASAR THP-Diversifikasi dan Pengembangan 13

STERILISASI

Pemanasan dengan suhu yang sangat tinggi

Sterilisasi membunuh mikroba patogen dan non patogen (complete destruction of microorganisme)

Sterilisasi dapat menghancurkan nilai gizi, sehingga sterilisasi komersial diharapkan dapat menghancurkan spora bakteri tanpa mengubah nilai gizi

Spora lebih resisten pada suhu 121oC minimal 15 menit/

equivalen untuk C. botulinum dan Bacilus stearethermophilus

Sterilisasi Komersial

Tingkat sterilisasi dimana semua mikroba patogen dan

pembentuk toksin dapat dihancurkan atau dimusnahkan begitu juga dengan mikroorganisme yang jika ada, tumbuh dalam

produk dan menimbulkan kebusukan di bawah Penanganan dan kondisi penyimpanan normal

(14)

PENGERINGAN IKAN

Pengeringan ikan adalah mengeluarkan air dari ikan secara normal.

Umumnya air dapat dihilangkan dengan cara penguapan, namun penambahan garam atau gula dan aplikasi

tekanan juga dapat menghilangkan air.

Beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat pengeringan adalah ketebalan, luar permukaan,

(15)

WT dan BR DASAR THP-Diversifikasi dan Pengembangan 15

Keuntungan Freeze drying :

• Tidak ada pengurangan produk dan bentuk produk akan lebih baik • Tidak akan terjadi proses case hardening

• Tidak akan terjadi thermal damage yang akan menyebabkan hilangnya flavor

• Produk cepat rehidrasi karena adanya tekstur yang terbuka

Kerugian Freeze drying :

• Biaya primer, peralatan sangat mahal atau tidak ekonomis • Biaya operasional, biaya untuk energi meningkat

• Produk akhir, struktur yang terbuka menyebabkan produk mudah teroksidasi

FREEZE DRYING

(16)

SMOKING

Pengasapan adalah salah satu cara pengawetan yang memanfaatkan asap sebagai bahan pengawet.

Tujuan pengasapan

mematangkan dan mengempukkan daging, mengeringkan, memberikan warna yang baik, memberikan penampakan mengkilat pada produk serta mematikan mikroba awal yang terkandung dalam produk

Komponen asap mempunyai sifat sebagai

antiseptik, germisida dan memberikan flavor yang spesifik pada produk

Pengasapan dibagi menjadi dua bagian, yaitu pengasapan panas dan pengasapan dingin (Cuttiong 1965)

Pengasapan dingin adalah proses pengasapan dengan meletakkan ikan yang akan diasap agak jauh dari sumber asap dengan suhu sekitar 30-40oC serta lama pengasapan dapat berlangsung selama

(17)

WT dan BR DASAR THP-Diversifikasi dan Pengembangan 17

DEEP FRYING

Penggorengan merupakan suatu unit operasi yang digunakan untuk mengubah citarasa makanan dengan minyak goreng sebagai media pindah panas

Tujuan utama penggorengan adalah : meningkatkan warna, rasa dan aroma yang khas bahan pangan yang digoreng

Metode penggorengan

Penggorengan dangkal

Penggorengan dalam minyak

Sesuai untuk pangan yang mempunyai rasio luas permukaan terhadap volumenya besar. Permukaan pangan tidak menerima panas secara merata variasi suhu Pencoklatan tidak merata

Cocok untuk semua bahan pangan dalam berbagai bentuk. Menghasilkan warna dan penampakan

(18)
(19)

Iradiasi pengion (Cobalt-60,Cesium 137,Mesin

Berkas Elektron, Sinar X)

Sel hidup mengalami eksitasi, ionisasi,

dan perubahan kimia sehingga memberikan efek biologis

Pertumbuhan sel hidup terhamat

DAYA AWET BAHAN PANGAN MENINGKAT

PRINSIP

(20)

IRADIASI BAHAN PANGAN

SIFAT DAN KEUNGGULAN TEKNOLOGI :

1. produk yang akan diproses harus lolos GAP dan

GMP

2. merupakan proses “dingin” dengan sumber yang

aman (emisi radiasi gamma : 1.17 & 1.33 MeV)

3. mengeliminasi/membunuh serangga dan mikroba

patogen

4. kesegaran bahan tetap terjaga

5. mempertahankan kualitas bahan selama

penyimpanan

6. tidak meninggalkan residu

ramah lingkungan

7. praktis, karena bahan pangan diproses di dalam

kemasan yang terseleksi

(21)

WT dan BR DASAR THP-Diversifikasi dan Pengembangan 21

(22)

Definisi :

Suatu metode perlakuan suhu rendah tetapi masih diatas titik beku, baik dilakukan secara sendirian ataupun dikombinasikan dengan teknik pengawetan lain.

Tujuan :

Memperpanjang masa simpan produk, yaitu dengan :

1. Menekan laju perubahan kimiawi (enzimatis) dan respirasi.

2. Memperlambat atau mengurangi laju pertumbuhan mikroorganisme pembusuk dan perusak.

3. Mencegah laju kerusakan lainnya.

Manfaat :

(23)

WT dan BR DASAR THP-Diversifikasi dan Pengembangan 23

DEFINISI

PEMBEKUAN (

FREEZING

)

(24)

Pokok-pokok penting untuk mencapai prinsip-prinsip pembekuan adalah :

1. Pemahaman terhadap bahan baku produk (seperti sifat biologis, terutama jenis dan sifat bahan baku; teknik praperlakuan; suhu produk; bentuk, ukuran, dan ketebalan produk; serta mutu produk).

2. Penguasaan terhadap sistem dan proses pembekuan (seperti faktor untuk menetapkan laju dan waktu pembekuan; termodinamika dan metode pindah panas; sirkulasi medium; kecepatan aliran medium; serta distribusi medium pembeku).

PRINSIP PEMBEKUAN

(25)
(26)

Bentuk ikan yang dibekukan :

A. - whole

- drawn fish, dressed

- fillet, steak, stick

(27)

Udang : - utuh

- kupas tanpa kepala

- kupas rebus

Lobster : - utuh

- tanpa kepala

- direbus (dengan/tanpa kepala)

Kepiting : - daging

- kaki+kulit (segar/masak)

Tiram, kerang : - daging

(28)

Cara Pembekuan :

1. Sharp freezer

ikan diletakkan di atas rak dengan pipa-pipa

pendingin

- pembekuan lambat (12-15 jam)

- bahan pendingin : amonia, freon

dialirkan dalam pipa-pipa

(29)

2. Air blast freezer

udara dingin ditiup ke ikan

- sebuah ruangan/kamar/terowongan

- utk pembekuan ikan dlm jumlah besar

- lama pembekuan tergantung kecepatan

udara

Catatan : + utk produk berbeda ukuran & jenis

dengan waktu yang sama

- terjadi proses pengeringan produk

(30)

3. Contact / Multi – Plate Freezer

ikan dijepit diantara plat-plat dingin

- untuk produk yang dikemas

mis : fillet, stick, steak, udang, kerang dll.

(31)

4. Immersion Freezer (Brine Freezing)

ikan dicelup ke dalam cairan dingin

- untuk ikan-ikan utuh (tongkol, tuna, udang)

- cairan paling efektif : lar.garam 22,4%

(pada suhu -21°C masih cair)

- jenis lain : - lar. Garam CaCl2 (-48°C)

- alkohol (-67°C)

(32)

5. Spray Freezer

(33)
(34)

didinginkan

(precooling)

dibekukan

glazing

dibungkus dan/atau dipak

cold storage

(35)

PENANGANAN stlh PEMBEKUAN

Glazing

+) lapisan es (glaze) pada permukaan ikan dg :

- penyemprotan

- pencelupan

(Fungsi : menghindari dehidrasi dan oksidasi)

(36)

Masuk Cold Storage

 untuk mempertahankan daya simpan ikan beku

(37)

WT dan BR DASAR THP-Diversifikasi dan Pengembangan

37

(38)

TRADITIONAL FERMENTED FISH

is Formed By Biochemical Changes Similar to Natural

Processed.

The Food Value of Fermented Products may be

Altered from The Fresh Fish But in Many Aspects Its

Benefit in Costomer.

The Advantages of Traditional Fermented Fish Products are

:

- High Acceptability,

- Low Cost

- Easy of Preparation

- Safety

(39)

WT dan BR DASAR THP-Diversifikasi dan Pengembangan 39

Fermented Fish in Which The Fish Still Retains Its

Original Form when The Fermentation was Started.

Fermented Fish in Which The Fish is Macerated Into

Paste-like Products.

Fermented Fish from which The Fish is Completely

Hydrolized Into Liquid Form.

(40)

1. Traditional Product Mainly Fermented by The Action

of Enzymes Normaly Present in Fresh Fish and Trails

to Which Salt Has Been Added

2. Traditional Product Fermented By The Combined

Affects Fish Enzyme Supplemented With Microbial

Enzyme Supplied in The Form of Starter Cultures on

Fish Flest in Trail With Added Salt

3. Non Traditional Product Manufacture By Accelerated

Fermentation, Acid Ensilage and Chemical Hydrolysis

FERMENTED FISH PRODUCTS ARE

DIVIDED CATEGORIES

(41)

Rujukan

1.

Wini Trilaksani dan Bambang Riyanto,

DASAR THP-Diversifikasi

dan Pengembangan, Departemen Teknologi Hasil Perairan Fakultas

Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB

2.

Blog Rahayu Kusdarwati

(42)

Buku-buku penting

Alasalvar C dan Taylor T. 2002. Seafoods-Quality, Technology, and Nutraceutical Applications. Springer-Herlag Berlin Heidelberg New York.

Bremmer HA. 2002. Safety and Quality Issues in Fish

Processing. CRC Press. Woodhead Publishing Limited Canbridge England.

Clucas, Word AR. 1996. Post Harvest Fisheries Development. A Guide to Handling, Preservation, Processing and

Quality

Manley DJR. 2000. Technology of Biscuits, Crackers, and

Cookies, Third Edition. CRC Press LLC. Boca Raton, Florida. USA.

Park JW dan MT Morrissey. 2000. Surimi and Surimi Seafood.

(43)

Referensi

Dokumen terkait

Keberhasilan program pengendalian mutu terpadu didukung oleh penerapan biaya mutu yang efisien dan menghasilkan produk dengan kualitas yang tinggi dan harga yang terjangkau

Kecacatan produk sangat berpengaruh dalam pemasaran hasil produk, karena tingginya persaingan yang ada dalam sektor industri dan kemampuan penilaian konsumen terhadap mutu

Hal ini berarti bahwa produk ikan cakalang asap yang diberi larutan kulit buah manggis yang mengalami penyimpanan dari 0 hari sampai hari ke 9 masih layak untuk

terbaik Konsentrasi tersebut menghasilkan mutu sampel kulit gurami tersamak yang memenuhi standar mutu kulit untuk bahan baku produk, kecuali parameter kemuluran dan

 Pengendalian mutu bahan baku, proses produksi dan produk jadi diperlukan untuk menghindari produk yang tidak sesuai dan mengetahui kesesuaian produk yang

Dengan melihat bahwa proses penangkapan jenis ikan pelagis besar diantaranya tuna, cakalang dan tongkol merupakan jenis ikan yang cepat mengalami penurunan mutu

berarti bahwa produk ikan cakalang asap yang diberi larutan kulit buah manggis yang mengalami penyimpanan dari 0 hari sampai hari ke 9 masih layak untuk dikonsumsi

Penindakan Action Penindakan action pengendalian mutu bahan baku yang dilakukan oleh QA manajer apabila bahan baku atau produk akhir tidak memenuhi standar atau regulasi yang