TERAPI BERMAIN DAN
OKUPASI
OLEH SUKINAH, S.Pd
LATAR BELAKANG TERAPI BERMAIN
LATAR BELAKANG TERAPI BERMAIN
Diawali dengan pendapat Sigmund Freud
Diawali dengan pendapat Sigmund Freud
bahwa suatu pendekatan pendidikan dan
bahwa suatu pendekatan pendidikan dan
merupakan teknik-teknik penyembuhan
merupakan teknik-teknik penyembuhan
dengan cara bermain dan dapat dilihat
dengan cara bermain dan dapat dilihat
melalui analisa kejiwaan.
melalui analisa kejiwaan.
Terapi berasal penyembuhan, pengobatan
Terapi berasal penyembuhan, pengobatan
jasmani.
jasmani.
Caplan tahun 1974 : terapi permainan bisa
Caplan tahun 1974 : terapi permainan bisa
dilakukan dengan cara menggunakan alat
dilakukan dengan cara menggunakan alat
yang tidak berbahaya, misal : Buku cerita
yang tidak berbahaya, misal : Buku cerita
yang dapat digunakan untuk menumbuhkan
yang dapat digunakan untuk menumbuhkan
pola komunikasi antara siswa dengan
Konsep
Terapi permainan merupakan terapi kejiwaan
namun dalam pelaksanaannya faktor
ekspresi-gerak menjadi titik tumpuan bagi analisa
•
Bermain bagi anak merupakan
kebutuhan sebagaimana makan,
minum, kasih sayang, dsb.
•
Bermain harus seimbang antara
bermain aktif (kesenangan
diperoleh dari apa yang diperbuat)
dan bermain pasif (kesenangan
Bermain perlu:
Energi ekstra
Waktu
Alat permainan
Ruang
Pengetahuan cara bermain
Permainan disini merupakan suatu
Permainan disini merupakan suatu
kesibukan yang ada dalam
kesibukan yang ada dalam
kehidupan sehari-hari dari diri anak
kehidupan sehari-hari dari diri anak
berkebutuhan khusus dan berguna
berkebutuhan khusus dan berguna
bagi dirinya dalam kehidupannya
bagi dirinya dalam kehidupannya
Pengertian terapi bermain
Pengertian terapi bermain
1.
1. Teknik penyembuhan terhadap anak berkebutuhan khusus, Teknik penyembuhan terhadap anak berkebutuhan khusus, dengan menggunakan media berbagai macam bentuk
dengan menggunakan media berbagai macam bentuk
permainan, baik tanpa maupun memakai alat yang tidak
permainan, baik tanpa maupun memakai alat yang tidak
membahayakan dirinya, dan dapat dilaksanakan di alam
membahayakan dirinya, dan dapat dilaksanakan di alam
terbuka sepanjang membantu program pembelajaran.
terbuka sepanjang membantu program pembelajaran.
2.
2. Semula terapi bermain diterapkan berdasarkan ajaran dan pola Semula terapi bermain diterapkan berdasarkan ajaran dan pola kerja dari sigmund freud dengan titik tolaknya pada analisa
kerja dari sigmund freud dengan titik tolaknya pada analisa
kejiwaan sebagai alat untuk kegiatan yang berhubungan
kejiwaan sebagai alat untuk kegiatan yang berhubungan
dengan peningkatan kemampuan : berbicara, rasa interest,
dengan peningkatan kemampuan : berbicara, rasa interest,
kebenaran mengungkapkan “perasaan diri”.
kebenaran mengungkapkan “perasaan diri”.
3.
3. Terapi bermain berkembang menjadi suatu terapi yang menitik Terapi bermain berkembang menjadi suatu terapi yang menitik beratkan pada gerak seseorang (psychomotor performance)
beratkan pada gerak seseorang (psychomotor performance)
dengan alatnya berbagai bentuk permainan. Bentuk permainan
dengan alatnya berbagai bentuk permainan. Bentuk permainan
ini pun diharapkan dapat memacu anak yang bersangkutan
ini pun diharapkan dapat memacu anak yang bersangkutan
dapat melakukan kegiatan sehari-hari. Misalnya : kegiatan toilet
dapat melakukan kegiatan sehari-hari. Misalnya : kegiatan toilet
training.
Terapi bermain disusun untuk
Terapi bermain disusun untuk
menunjang :
menunjang :
Keterampilan mengurus diri sendiri
Keterampilan mengurus diri sendiri
(Self help skills)
(Self help skills)
Kemampuan untuk melakukan
Kemampuan untuk melakukan
kegiatan tertentu (psycho-motor
kegiatan tertentu (psycho-motor
performance)
performance)
Penyesuaian diri terhadap
Penyesuaian diri terhadap
lingkungannya (social adaptation)
lingkungannya (social adaptation)
Keterampilan diri bagi kesiapan kerja
Keterampilan diri bagi kesiapan kerja
Unsur-unsur dalam bermain
Unsur-unsur dalam bermain
Melepas ketegangan-ketegangan yang menghimpit hatinya
Melepas ketegangan-ketegangan yang menghimpit hatinya
Melatih keterampilan melalui panca inderanya atau
Melatih keterampilan melalui panca inderanya atau
sensomotorik
sensomotorik
Dilakukan dengan gembira, bahagia dengan fantasinya
Dilakukan dengan gembira, bahagia dengan fantasinya
dapat berkembang
dapat berkembang
Kebebasan memilih dan menentukan alat bermainnya
Kebebasan memilih dan menentukan alat bermainnya
Membantu melancarkan dan mengembangkan fungsi faal
Membantu melancarkan dan mengembangkan fungsi faal
tubuhnya (fisiologi) Misal : pernafasan, peredaran darah
tubuhnya (fisiologi) Misal : pernafasan, peredaran darah
dan pencernaan makanan (psikomotorik)
dan pencernaan makanan (psikomotorik)
Mampu mengembangkan kemampuan diri anak semaksima
Mampu mengembangkan kemampuan diri anak semaksima
mungkin sesuai dengan prestasi dirinya.
Tujuan Terapi permainan untuk mengembangkan aspek :
Tujuan Terapi permainan untuk mengembangkan aspek :
1.
1. Fisik meliputi perkembangan kekuatan organ tubuh, Fisik meliputi perkembangan kekuatan organ tubuh, peningkatan ketahanan otot-otot dan organ tubuh,
peningkatan ketahanan otot-otot dan organ tubuh,
pencegahan dan perbaikan sikap tubuh yang kurang baik.
pencegahan dan perbaikan sikap tubuh yang kurang baik.
2.
2. Intelektual meliputi kemampuan berkomunikasi, Intelektual meliputi kemampuan berkomunikasi,
menghitung angka dalam suatu permainan sehingga
menghitung angka dalam suatu permainan sehingga
dapat dikatakan menang atau kalah dll.
dapat dikatakan menang atau kalah dll.
3.
3. Emosi : penerimaan atas pimpinan orang lain, bagaimana Emosi : penerimaan atas pimpinan orang lain, bagaimana ia memimpin dll.
ia memimpin dll.
4.
4. Sosialisasi : bagaimana dapat bermain bersama, Sosialisasi : bagaimana dapat bermain bersama,
meningkatkan hubungan yang sehat dalam kelompok.
Contoh Sasaran terapi bermain
Contoh Sasaran terapi bermain
bagi anak tunagrahita :
bagi anak tunagrahita :
a.
a. Tunagrahita ringan : memiliki kemampuan koordinasi Tunagrahita ringan : memiliki kemampuan koordinasi
motorik yang baik, persepsi yang baik, berkreasi, fantasi,
motorik yang baik, persepsi yang baik, berkreasi, fantasi,
mengikuti pelajaran yang formal, untuk dapat
mengikuti pelajaran yang formal, untuk dapat
berprestasi.
berprestasi.
b.
b. Tunagrahita sedang : memiliki koordinasi gerak yang baik, Tunagrahita sedang : memiliki koordinasi gerak yang baik, kemampuan motorik halus yang baik, kemampuan
kemampuan motorik halus yang baik, kemampuan
persepsi dan sensomotorik yang baik.
persepsi dan sensomotorik yang baik.
c.
c. Tunagrahita berat dan sangat berat kita harus lebih hati-Tunagrahita berat dan sangat berat kita harus lebih hati-hati menyusunnya, yang terpenting agar mereka : dapat
hati menyusunnya, yang terpenting agar mereka : dapat
memiliki gerak dasar (locomotor), mempergunakan
memiliki gerak dasar (locomotor), mempergunakan
persepsi geraknya bagi kehidupan sehari-hari, ikut dan
persepsi geraknya bagi kehidupan sehari-hari, ikut dan
memiliki suasana gembira, dapat bersosialisasi seoptimal
memiliki suasana gembira, dapat bersosialisasi seoptimal
mungkin sesuai dengan keberadaannya.
Ruang Lingkup terapi bermain hendaknya
Ruang Lingkup terapi bermain hendaknya
disesuaikan dengan tujuan dan sasarannya:
disesuaikan dengan tujuan dan sasarannya:
Permainan yang berkaitan dengan sensomotoris :
Permainan yang berkaitan dengan sensomotoris :
membedakan halus – kasar, menyusun bentuk.
membedakan halus – kasar, menyusun bentuk.
Permainan yang berguna bagi pengembangan
Permainan yang berguna bagi pengembangan
kekuatan : mengangkat dan menaruh benda,
kekuatan : mengangkat dan menaruh benda,
bergerak dari satu sisi ke sisi lainnya dengan
bergerak dari satu sisi ke sisi lainnya dengan
tempo tertentu.
tempo tertentu.
Permainan yang bersifat simbolis : role play
Permainan yang bersifat simbolis : role play
dokter-dokteran, mencangkul di sawah dsbnya.
dokter-dokteran, mencangkul di sawah dsbnya.
Permainan yang berhubungan dengan kegiatan
Permainan yang berhubungan dengan kegiatan
lomba : gobag dosor, sunda manda dsbnya. Baik
lomba : gobag dosor, sunda manda dsbnya. Baik
permainan tradisional maupun yang sudah
permainan tradisional maupun yang sudah
dimodifikasi bentuk pertandingan.
Dua prinsip pokok saat pelaksanaan
Dua prinsip pokok saat pelaksanaan
terapi bermain :
terapi bermain :
1.
1. Prinsip Kegunaan : Prinsip Kegunaan : a. Prinsip pengembangan :
a. Prinsip pengembangan :
- Fungsi fisik (melancarkan peredaran darah, dan bagian tubuh Fungsi fisik (melancarkan peredaran darah, dan bagian tubuh
lainnya)
lainnya)
- Fungsi intelektual (pengembangan daya fikir atau nalarnya, Fungsi intelektual (pengembangan daya fikir atau nalarnya,
daya kreasi serta ekspresi dirinya)
daya kreasi serta ekspresi dirinya)
- Fungsi emosi (melatih menahan diri, mampu menyatakan Fungsi emosi (melatih menahan diri, mampu menyatakan
perasaan dirinya)
perasaan dirinya)
- Fungsi sosialisasi (mengenal orang lain atau lingkungannya, Fungsi sosialisasi (mengenal orang lain atau lingkungannya,
dapat bekerja sama dengan orang lain)
dapat bekerja sama dengan orang lain)
b. Prinsip rekreatif : perolehan kesenangan dan kegembiraan
b. Prinsip rekreatif : perolehan kesenangan dan kegembiraan
c. Prinsip aktifitas : munculnya self activity sesuai dengan
c. Prinsip aktifitas : munculnya self activity sesuai dengan
keinginan dan kesenangannya.
keinginan dan kesenangannya.
d. Prinsip penyembuhan :dapat memperbaiki kelainan atau
2. Prinsip yang berkaitan dengan pelaksanaannya:
2. Prinsip yang berkaitan dengan pelaksanaannya:
a.
a.
Prinsip Korelasi dianjurkan bahan bagi terapi
Prinsip Korelasi dianjurkan bahan bagi terapi
bermain tidak hanya dipergunakan bagi latihan
bermain tidak hanya dipergunakan bagi latihan
tertentu saja melainkan berhubungan dengan
tertentu saja melainkan berhubungan dengan
peningkatan fungsi gerak lainnya. Misal media
peningkatan fungsi gerak lainnya. Misal media
tanah liat bisa digunakan pengembangan latihan
tanah liat bisa digunakan pengembangan latihan
motorik maupun peningkatan kreatifitas anak.
motorik maupun peningkatan kreatifitas anak.
b.
b.
Prinsip skala perkembangan mental, bahan atau
Prinsip skala perkembangan mental, bahan atau
materi hendaknya disesuaikan dengan
materi hendaknya disesuaikan dengan
kemampuannya sesuai dengan keberadaannya
kemampuannya sesuai dengan keberadaannya
serta sesuai dengan kebutuhan dari anak
serta sesuai dengan kebutuhan dari anak
(individual needs)
(individual needs)
c.
c.
Prinsip pengulangan, hendaknya dilakukan
Prinsip pengulangan, hendaknya dilakukan
secara berulangulang. Karena anak-anak
secara berulangulang. Karena anak-anak
berkebutuhan khusus terutama anak tunagrahita
berkebutuhan khusus terutama anak tunagrahita
berkesulitan berkonsentrasi pada satu tujuan
Perkembangan Bermain
Perkembangan Bermain
Tahapan perkembangan bermain yang mencerminkan tingkat
Tahapan perkembangan bermain yang mencerminkan tingkat
perkembangan sosial :
perkembangan sosial :
1.
1.
Unoccupied Play : anak tidak terlibat bermain hanya Unoccupied Play : anak tidak terlibat bermain hanya mengamati kejadian di sekitarnya yang menarikmengamati kejadian di sekitarnya yang menarik
perhatian anak.
perhatian anak.
2.
2.
Solitary Play (Bermain Sendiri) anak sibuk bermain sendiri Solitary Play (Bermain Sendiri) anak sibuk bermain sendiri sehingga tidak memperhatikan kehadiran anak-anak lainsehingga tidak memperhatikan kehadiran anak-anak lain
di sekitarnya.
di sekitarnya.
3.
3.
Onlooker Play (Pengamat) kegiatan bermain dengan Onlooker Play (Pengamat) kegiatan bermain denganmengamati anak-anak lain melakukan kegiatan bermain
mengamati anak-anak lain melakukan kegiatan bermain
dan tampak ada minat yang semakin besar terhadap
dan tampak ada minat yang semakin besar terhadap
kegiatan anak lain yang diamatinya.
kegiatan anak lain yang diamatinya.
Ketiga jenis permainan di atas termasuk nonsosial play Ketiga jenis permainan di atas termasuk nonsosial play karena amat minimalnya faktor interaksi sosial yang
karena amat minimalnya faktor interaksi sosial yang
terjadi dalam kegiatan bermain tersebut.
4. Paralel Play (Bermain Paralel) tampak saat dua anak
4. Paralel Play (Bermain Paralel) tampak saat dua anak
atau lebih bermain dengan jenis alat permainan yang
atau lebih bermain dengan jenis alat permainan yang
sama dan melakukan gerakan atau kegiatan yang
sama dan melakukan gerakan atau kegiatan yang
sama.Misal :main mobil-mobilan, lego, balok-balok dll
sama.Misal :main mobil-mobilan, lego, balok-balok dll
5. Assosiative Play (Bermain Asosiatif) ditandai dengan
5. Assosiative Play (Bermain Asosiatif) ditandai dengan
adanya interaksi antar anak yang bermain, saling tukar
adanya interaksi antar anak yang bermain, saling tukar
alat permainan, padahal jika diamati anak sebenarnya
alat permainan, padahal jika diamati anak sebenarnya
tidak terlibat dalam kerjasama.Misal : menggambar.
tidak terlibat dalam kerjasama.Misal : menggambar.
6. Cooperative Play (Bermain bersama) bermain bersama,
6. Cooperative Play (Bermain bersama) bermain bersama,
ditandai dengan adanya kerjasama atau pembagian
ditandai dengan adanya kerjasama atau pembagian
tugas dan pembagian peran antara anak-anak yang
tugas dan pembagian peran antara anak-anak yang
terlibat dalam permainan untuk mencapai satu tujuan
terlibat dalam permainan untuk mencapai satu tujuan
tertentu. Misal : bermain dokter-dokteran, bekerjasama
tertentu. Misal : bermain dokter-dokteran, bekerjasama
membuat suatu karya bangunan dari balok-balok
Peran dan Fungsi Terapi Bermain Dalam Permainan
Peran dan Fungsi Terapi Bermain Dalam Permainan
1.
1. Fungsi : untuk membantu kelancaran belajar dengan kegiatan dalam Fungsi : untuk membantu kelancaran belajar dengan kegiatan dalam
bentuk permainan yang menyenangkan dan tidak membosankan.
bentuk permainan yang menyenangkan dan tidak membosankan.
2.
2. Peran dalam pendidikan ;Peran dalam pendidikan ;
a.
a. Sarana pencegahan : tidak menambah permasalahan baru dan Sarana pencegahan : tidak menambah permasalahan baru dan
menghmbat proses belajarnya.
menghmbat proses belajarnya.
b.
b. Sarana penyembuhan : dapat disembuhkan atau dilatih sebagai Sarana penyembuhan : dapat disembuhkan atau dilatih sebagai
sarana belajar melalui bentuk-bentuk permainan yang ber7an
sarana belajar melalui bentuk-bentuk permainan yang ber7an
mengembalikan fungsi fisik,psiko-terapi,modifikasi perilaku,
mengembalikan fungsi fisik,psiko-terapi,modifikasi perilaku,
mengembangkan fungsi sosial, melatih bicara, mempertajam atau
mengembangkan fungsi sosial, melatih bicara, mempertajam atau
latihan visual, latihan auditif, latihan taktil, dll.
latihan visual, latihan auditif, latihan taktil, dll.
c.
c. Sarana penyesuaian diri : anak-anak sulit beradaptasi, oleh karena Sarana penyesuaian diri : anak-anak sulit beradaptasi, oleh karena
itu dilatih bekelompok dalam permainan.
itu dilatih bekelompok dalam permainan.
d.
d. Sarana untuk mengembangkan ketajaman penginderaan : untuk Sarana untuk mengembangkan ketajaman penginderaan : untuk
menjernihkan penglihatan (visual) misal ; permainan warna, bentuk,
menjernihkan penglihatan (visual) misal ; permainan warna, bentuk,
jarak dll.
jarak dll.
e.
e. Sarana mengembangkan kepribadian : anak dapat bergerak dengan Sarana mengembangkan kepribadian : anak dapat bergerak dengan
bebas dan aktif melakukan berbagai kegiatan dengan perasaan
bebas dan aktif melakukan berbagai kegiatan dengan perasaan
gembira dan menyenangkan.
gembira dan menyenangkan.
Sarana untuk latihan aktifitas sehari-hari : permainan memasak,
Permainan sebagai terapi
Permainan sebagai terapi
Bermain : setiap kegiatan yang dilakukan untuk kesenangan yang
Bermain : setiap kegiatan yang dilakukan untuk kesenangan yang
ditimbulkannya, tanpa mempertimbangkan hasil akhir, dilakukan
ditimbulkannya, tanpa mempertimbangkan hasil akhir, dilakukan
secara sukarela dan tidak ada paksaan atau tekanan dari luar atau
secara sukarela dan tidak ada paksaan atau tekanan dari luar atau
kewajiban.
kewajiban.
Pengaruh bermain bagi perkembangan anak ;
Pengaruh bermain bagi perkembangan anak ;
1.
1. Perkembangan fisik mengembangkan oto dan melatih seluruh bagian Perkembangan fisik mengembangkan oto dan melatih seluruh bagian
tubuhnya.
tubuhnya.
2.
2. Dorongan berkomunikasi dengan sesama agar dapat bermain Dorongan berkomunikasi dengan sesama agar dapat bermain
bersama.
bersama.
3.
3. Penyaluran energi emosional yang terpendamPenyaluran energi emosional yang terpendam
4.
4. Penyaluran kebutuhan dan keinginanPenyaluran kebutuhan dan keinginan
5.
5. Sebagai sumber belajarSebagai sumber belajar
6.
6. Rangsangan bagi kreatifitasRangsangan bagi kreatifitas
7.
7. Perkembangan wawasan diriPerkembangan wawasan diri
8.
8. Belajar bermasyarakatBelajar bermasyarakat
9.
9. Standar moralStandar moral
Belajar bermain sesuai dengan peran jenis kelamin
Sasaran Terapi Bermain
Sasaran Terapi Bermain
1.
1. Anak gangguan mental dengan penyerta gangguan psikis, sosial Anak gangguan mental dengan penyerta gangguan psikis, sosial
emosi dan komunikasi, sasaran pada mental, psikologi, sosial
emosi dan komunikasi, sasaran pada mental, psikologi, sosial
emosional dan komunikasinya.
emosional dan komunikasinya.
2.
2. Anak berkesulitan belajar dengan gangguan penyerta psikologis, Anak berkesulitan belajar dengan gangguan penyerta psikologis,
sosial emosional, gerak kurang koordinasi, tremor, kelayuhan atau
sosial emosional, gerak kurang koordinasi, tremor, kelayuhan atau
kaku.
kaku.
3.
3. Anak gangguan perilaku atau emosiAnak gangguan perilaku atau emosi
4.
4. Anak gangguan bahasa penyertanya psikis, sosial emosional dan Anak gangguan bahasa penyertanya psikis, sosial emosional dan
ada kalanya terbelakang mental.
ada kalanya terbelakang mental.
5.
5. Anak gangguan pendengaran penyertanya berbahasa atau bicara, Anak gangguan pendengaran penyertanya berbahasa atau bicara,
psikis, sosial emosional, dan terkadang mental.
psikis, sosial emosional, dan terkadang mental.
6.
6. Anak gangguan penglihatan penyerta psikis dan sosial emosional.Anak gangguan penglihatan penyerta psikis dan sosial emosional.
7.
7. Anak gangguan fisik dan kesehatan penyertanya psikis, sosial Anak gangguan fisik dan kesehatan penyertanya psikis, sosial
emosional.
Materi Terapi Bermain
Materi Terapi Bermain
Permainan dengan berbagai alat atau benda
Permainan dengan berbagai alat atau benda
misal; pasir, tanah liat, bola dll
misal; pasir, tanah liat, bola dll
Permainan dengan berbagai bentuk gerakan,
Permainan dengan berbagai bentuk gerakan,
seperti : jongkok, berdiri, loncat, jalan, lari,
seperti : jongkok, berdiri, loncat, jalan, lari,
merangkak, melempar dll.
merangkak, melempar dll.
Permainan dengan berbagai macam ketepatan
Permainan dengan berbagai macam ketepatan
arah atau sasaran seperti : kelereng, halma,
arah atau sasaran seperti : kelereng, halma,
catur, bola sodok, karambol, panahan, baseball
catur, bola sodok, karambol, panahan, baseball
dll
dll
Permainan dengan memerlukan keberanian
Permainan dengan memerlukan keberanian
seperti : meniti papan, loncatan, lari mundur dll.
seperti : meniti papan, loncatan, lari mundur dll.
DESAIN TERAPI BERMAIN
Perlu memperhatikan :
•
Tujuan terapi
•
Jenis kelainan anak serta penyimpangan atau
gangguan dan potensi yang masih dapat
dikembangkan
•
Media yang diperlukan
•
Jenis permainan yang disediakan
•
Desain alat evaluasi
Model Dick and Carrey yang diterapkan terapi bermain :
1.
Mengidentifikasi tujuan umum pengajaran
2.Melaksanakan analisis pengajaran
3.
Mengidentifikasi tingkah laku masukan dari
karakteristik siswa
4.
Merumuskan tujuan performansi
5.
Mengembangkan butir-butir tes acuan patokan
6.Mengembangkan strategi pengajaran
7.
Mengembangkan dan memilih material pengajaran
8.
Mendesain dan melaksanakan evaluasi formatif
9.Merevisi bahan pengajaran
Contoh Program Terapi Bermain :
Contoh Program Terapi Bermain :
I.
I. Tujuan Umum : Memperbaiki fungsi organ tubuh tertentu yang Tujuan Umum : Memperbaiki fungsi organ tubuh tertentu yang menyimpang agar mampu melaksanakan kegiatan sehari-hari
menyimpang agar mampu melaksanakan kegiatan sehari-hari
seoptimal mungkin.
seoptimal mungkin.
II.
II. Tujuan Khusus :Tujuan Khusus :
1. Mengalihkan pemusatan pikiran/perhatian anak yang selalu tertuju 1. Mengalihkan pemusatan pikiran/perhatian anak yang selalu tertuju pada dirinya. Menunjang Penyembuhan unsur
pada dirinya. Menunjang Penyembuhan unsur
psikologis/fisik/sosial/komunikasi
psikologis/fisik/sosial/komunikasi
2. Meningkatkan derajat gerak fungsi sendi siku2. Meningkatkan derajat gerak fungsi sendi siku III. Materi Kegiatan :
III. Materi Kegiatan :
1. Memberikan kesibukan tangan yang mengutamakan gerakan fungsi 1. Memberikan kesibukan tangan yang mengutamakan gerakan fungsi sendi siku :
sendi siku :
a. Menyikat tali rapia dengan sikat kawata. Menyikat tali rapia dengan sikat kawat
b. Menangkap dan melempar bolab. Menangkap dan melempar bola
c. Memukul dengan paluc. Memukul dengan palu
d. Memukul dengan alat musik (perkusi,drum,gong)d. Memukul dengan alat musik (perkusi,drum,gong)
2. Kelompok terapi bersama untuk motivasi latihan :2. Kelompok terapi bersama untuk motivasi latihan :
a. Bermain musik bersama (musik terapi)a. Bermain musik bersama (musik terapi)
IV. Waktu Kegiatan :
Antara 30 menit-40 menit setiap pertemuan V. Urutan Kegiatan :
1. Relaksasi/penenangan
2. Pelatihan merupakan observasi/evaluasi kemampuan
yang telah dimiliki anak
3. Pelaksanaan latihan : berapa kali anak harus melakukan
gerakan sendi siku diberikan bertahap : misal untuk
pertemuan 1 :10X,pertemuan2 : 15X dstnya. Berapa kali anak harus melakukan kegiatan dengan dua belah
tangan. Berapa pertemuan anak harus melakukan pengulangan yang sama. Alat-alat apa yang dapat digunakan atau perlu dimodifikasi
4. Evaluasi :tes perbuatan. 5. Peninjauan kembali latihan
Dalam terapi bermain Guru,terapis, instruktur perlu :
1.
Merancang tujuan umum dan khusus yang akan
dicapai setelah pembelajaran berakhir
2.
Menganalisis materi pembelajaran sebagai bahan
yang akan diproses dalam mencapai tujuan
3.
Memahami karakteristik siswa sebagai subyek
yang akan diberi pembelajaran terapi bermain
agar dapat melakukan kegiatan terapi dengan
lancar.
4.
Guru, terapis, instruktur dapat merumuskan
tujuan yang dapat dilakukan anak dan