• Tidak ada hasil yang ditemukan

Organ Pencernaan Sapi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Organ Pencernaan Sapi"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

This page was exported from - Karya Tulis Ilmiah

Export date: Sun Sep 3 3:01:00 2017 / +0000 GMT

Organ Pencernaan Sapi

LINK DOWNLOAD [25.66 KB]

Organ Pencernaan Sapi | Pada proses penyerapan nutrisi, dibutuhkan organ pencernaan. Berikut ini adalah organ-organ dalam

pencernaan sapi :

Mulut

Pakan mengalami penghancuran di dalam mulut secara mekanik karena menggunakan gigi. Selain itu pakan juga mengalami penghancuran dengan pencampuran saliva. Menurut Rianto (2011), saliva disekresikan ke dalam mulut oleh 3 pasang glandula saliva, yaitu glandula parotid yang terletak di depan telinga, glandula submandibularis (submaxillaris) yang terletk pada rahang bawah, dan glandula sublingualis yang terletak di bawah lidah.

Saliva pada sapi tidak mengandung enzim amylase sehingga proses pencernaan hanya berlangsung secara mekanik. Saliva memiliki kandungan bikarbinat sehingga memiliki sifat buffer (penyangga), saliva yang masuk ke dalam rumen akan berguna dalam menjaga pH rumen agar tidak naik atau turun terlalu tajam.

Rumen

Pakan yang telah melewati mulut maka akan melewati pharynx dan melalui oesophagus menuju rumen. Menurut Rianto(2011), rumen merupakan kantong yang besar sebagai tempat persediaan dan pencampuran bahan pakan untuk fermentasi oleh

mikroorganime. Fungsi utama rumen adalah tempat untuk mencerna serat kasar dan zat-zat pakan dengan bantuan mikroba. Mikroba tersebut dalam suasana anaerob dan sebagian dapat hidup dalam suasana fakultatif anaerob.

Saluran pencernaan sapi tidak menghasilkan enzim untuk mencerna selulosa yang merupakan bagian terbesar dari pakan serat, yaitu sekitar 30-60% dari total bahan kering. Karena enzim yang digunakan dalam pencernaan serat berasal dari mikroba. Hal ini sesuai dengan pendapat Blakely (1994), rumen volumenya dapat mencapai 200 liter, rumen mengandung mikroorganisme, bakteri, dan protozoa yang akan menghancurkan bahan-bahan berserat, mencerna bahan-bahan itu untuk kepentingan mikroba itu sendiri, membentuk asam-asam lemak mudah terbang, serta mensintesis vitamin B serta asam-asam amino.

Retikulum

Retikulum disebut honey comb, hal ini dikarenakan wujudnya yang berbentuk seperti rumah lebah. Menurut Blakely (1994), bentuk reticulum mencegah benda-benda asing seperti misalnya kawat untuk tidak terus bergerak ke saluran pencernaan lebih lanjut. Retikulum seringkali tertusuk oleh benda-benda tajam sehingga menyebabkan keadaan yang disebut penyakit hardware. Keadaan ini bersifat fatar karena jantung letaknya berdekatan. Menurut Rianto (2011), retikulum berfungsi mengatur aliran digest dari rumen ke omasum.

Omasum

Permukaan dinding omasum berlipat dan kasar. Menurut Rianto (2011), omasum berdinding berlipat-lipat dan kasar, terdapat 5 lamina(daun) yang menyerupai duri (spike). Lamina adalah penyaring partikel digesti yang akan masuk ke abomasum.

Menurut Blakely (1994), omasum menerima campuran pakan dan air, dan sebagian besar air itu diserap oleh luasnya daerah penyerapan yang terdiri dari banyak lapis.

Abomasum

Menurut Rianto (2011), abomasum disebut perut sejati pada ternak ruminansia (termasuk sapi). Pada dinding abomasum memiliki kelenjar pencernaan yang menghasilkan cairan lambung yang mengandung pepsinogen, garam, onorganik, mukosa, asam

hidrokhlorat dan faktor interisnsik yang penting untuk absorpsi vitamin B12 secara efisien. Menurut Blakely (1994), sebagian besar pekerjaan pencernaan diselesaikan oleh abomasum, disebut perut sejati karena kemiripan fungsi perut tunggal pada hewan-hewan bukan ruminansia. Di dalam abomasum terdapat unsur-unsur penyusun berbagai nutrient yang dihasilkan melalui proses kerja cairan lambung terhadap bakteri dan protozoa dan diserap melalui dinding usus halu. Bahan-bahan yang tidak tercerna bergerak ke cecum dan usus besar. Kemudian diekskresikan sebagai feses.

Intestine (usus halus)

Menurut Rianto (2011), intestine terdiri atas tiga bagian, yaitu duodenum, jedunum, dan ileum. Panjang intestine pada sapi adalah

(2)

This page was exported from - Karya Tulis Ilmiah

Export date: Sun Sep 3 3:01:00 2017 / +0000 GMT

22-30 kali panjang tubuhnya. Kelenjar duodenum menghasilkan cairan alkalin yang berguna sebagai pelumas dan melindungi dinding duodenum dari asam hidroklorat yang masuk dari abomasum. Pada ujung duodenum terdapat kelenjar empedu dan pancreas, kelenjar empedu menghasilkan cairan yang berisi garama sodium dan potassium dari asam empedu. Garam-garam ini berfungsi mengaktifkan enzim lipase yang dihasilkan pancreas dan mengemulsikan lemak digesta sehingga mudah diserap lewat dinding usus.

Usus Besar

Menurut Rianto (2011), ada tiga pokok yang terdpat dalam kelompok usus besar, yaitu colon, caecum, dan rectum. Pada saat digesta masuk ke dalam colon, sebagian besar digesta yang mengalami hidrolisis sudah terserap sehingga materi yang masuk ke dalam colon adalah materi yang tidak dicerna.

Hanya sedikit sekali digesta yang terserap lewat dinding usus besar. Materi yang tidak terserap kemudian dikeluarkan lewat anus sebagai feses. Materi yang keluar dari feses meliputi air, sisa-sisa pakan yang tidak tercerna, sekresi saluran pencernaan, sel-sel ephitelium saluran pencernaan, garam-garam anorganik, bakteri, dan produk-produk dari proses dekomposisi oleh mikrobia.

Daftar Pustaka

Blakely, J dan David H Blade . 1994. Ilmu Peternakan. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press Rianto, E dan Endang Purbowati . 2011. Panduan Lengkap Sapi Potong. Bogor : Penebar Swadaya Subronto. 2008. Ilmu Penyakit Ternak I-a (mammalia). Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.

Referensi

Dokumen terkait

Interpretant juga merujuk pada argument yaitu ketika Captain America bertarung dengan Winter Soldier yang berarti bahwa Captain America dengan segala keberanian dan

Jika terjadi gangguan gempa bumi lebih dari 7 SR akan mengakibatkan gedung Cyber menjadi runtuh karena secara struktur gedung Cyber tidak dirancang untuk data

Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa variabel Peningkatan Pelayanan (X1), Penertiban Administrasi (X2), dan Pengawasan (X3) secara simultan memiliki

Kompetensi Dasar Materi Pokok/ Pembelajar an Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar Teknik Bentuk Instrumen Contoh Instrumen kehidupan

sehingga informasi secara tahunan perusahaan dapat diketahui, tidak mengalami delisting selama periode penelitian, menyajikan lapor- an keuangannya dalam satuan mata uang

Dengan melihat jumlah persentase dari kondisi rumah penderita ISPA yang di lihat dari tipe rumah, luas ventilasi, kamarisasi dan kepadatan hunian dalam

Hasil penelitian ini adalah motiviasi ibu nifas dalam memberikan ASI eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan Di Ruang Gayatri RSUD Wahidin Sudirohusodo Kota

Perancangan Pusat Perawatan Kecantikan dan Kebugaran Wanita di Bali ini menerapkan sebuah konsep yang terinspirasi dari metafora kombinasi wanita Bali dari cara berpakaian dan