• Tidak ada hasil yang ditemukan

151306967 Makalah Kesehatan Dan Kesetan Kerja

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "151306967 Makalah Kesehatan Dan Kesetan Kerja"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

‘’HUBUNGAN KERJA INDUSTRI’’

Disusun oleh

NAMA: Muhammad rezha galiansyah

NIM : E11111037

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat ALLAH SWT, yang telah senantiasa melimpahkan Rahmat dan Hidayah- NYA sehingga kita semua dalam keadaan sehat walafiat dalam menjalankan aktifitas sehari-hari. Penyusun juga panjatkan kehadiran ALLAH SWT, karena hanya dengan kerido’an-NYA Makalah dengan judul “KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA” ini dapat terselesaikan.

(3)

1.Kata pengantar

2.Daftar isi

3.BAB 1 Pendahuluan

a. latar belakang

b.rumusan masalah

c.tujuan

d.metode

e.sitematika

4.BAB II Pembahasan

a.kesehatan kerja

b.langkah diagnosis penyakit akibat kerja

c.manajerial kesehatan kerja

5.BAB IIIPenutup

a.kesimpulan

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

karenya perku dipelihata dan ditingkatkan kualitasnya.

Faktor perilaku dan lingkungan mempunyai peranan yang sangat pentinmg dalam peningkatan

kualitas kesehA. Latar Belakang

Kesehatan adalah hak asasi manusia dan merupakan investsi, juga merupakan karunia Tuhan, oleh atan, dan merupakan pilar-pilar utama dalam pencapaian Indonesia Sehat 2010/2013. Masalah perilaku menyangkut kebiasaan, budaya, dan masalah-masalah lain yang tidak mudah diatasi. Untuk itu semua perlu peningkatan kesadaran dan kepedulian masyarakat untuk hidup sehat, perlunya pengembangan kemitraan dan pemberdayaan masyarakat.

(5)

pemberian ganti rugi, perawatan, rehabilitasi dlm kecelakaan kerja, menekankan perawat sebagai tenaga kesehatan untuk melaksanakan tugas mengenai kesehatan pekerja dengan baik.

B.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belang di atas, maka ditariklah rumusan masalah sebagai berikut: 1. Apa itu kesehatan kerja?

2. Mengetahui dan memahami langkah diagnosis penyakit akibat kerja.

3. Mengetahui dan memahami manajerial kesehatan kerja

D.

Metode

Metode yang digunakan dalam pembuatan makalah ini adalah pencarian (browsing) internet.

(6)

b. Saran

BAB II

PEMBAHASAN

A.

Kesehatan Kerja

a. Pengertian

kesehatan kerja adalah spesialisasi dalam ilmu kesehatan /kedokteran beserta prakteknya yang bertujuan, agar pekerja /masyarakat pekerja memperoleh derajat kesehatan setinggitingginya, baik fisik, mental maupun sosial, dengan usaha-usaha

preventif dan kuratif, terhadap penyakit-penyakit / gangguan-gangguan kesehatan yang diakibatkan faktor-faktor pekerjaan dan lingkungan kerja, serta terhadap penyakit-penyakit umum

sasaran / lingkupnya : manusia pekerja & sekitar

sifat : medis

higene perusahaan / lingk. kerja adalah spesialisasi dlm ilmu higene beserta prakteknya yang dengan mengadakan penilaian kepada faktor-faktor penyebab penyakit kualitatif dan kuantitatif dalam lingkungan kerja dan perusahaan melalui

pengukuran yang hasinya dipergunakan unt dasar tindakan korektif kepada lingkungan tersebut serta bila perlu pencegahan, agar pekerja dan masyarakat sekitar suatu perusahaan terhindar dari bahaya akibat kerja serta dimungkinkan mengecap derajat kesehatan setinggi-tingginya

sasaran/lingkup : lingkungan kerja

(7)

keselamatan kerja adalah keselamatan yg bertalian dg mesin, pesawat, alat kerja, bahan dan proses pengolahannya, landasan tempat kerja dan lingkungannya serta cara-cara melakukan pekerjaan.

b. Landasan Hukum Kesehatan kerja.

a. U.U No.14 tahun.1969 tentang ketentuan Pokok Tenaga Kerja. b. U.U No.1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.

c. U.U No.23 tahun 1992 tentang Kesehatan.

d. U.U No.3 tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja.

e. Beberapa keputusan bersama antara Departemen Kesehatan dengan Departemen lain yang berkaitan dengan Kesehatan dan Keselamatan Kerja.

f. P.P No.32 tahun. 1996 tentang Tenaga Kesehatan.

g. Permenkes RI No 986/ 1992 dan Keputusan Dirjen P2M-PL No. HK.00.06.44 dan No.00.06.6.598 mengenai beberapa Aspek Persyaratan Lingkungan Rumah Sakit.

h. SK Menkes No.43 Tahun 1988 tentang cara pembuatan obat yang baik (CPOB).

i. Konvensi No. 155/1981, ILO menetapkan kewajiban setiap negara untuk

merumuskan melaksanankan dan mengevaluasi kebijaksanaan nasionalnya di bidang kesehatan dan keselamatan kerja serta lingkungannya.

c. Gangguan Kesehatan Dan Daya Kerja

Beberapa factor yang mempengaruhi kesehatan dan daya kerja :

1) Beban kerja : • Fisik • Mental • Sosial

2) Beban tambahan akibat lingk.kerja :

• gol. fisik -gol. Fisiologis • gol. kimia -gol. Psikologis • gol. Biologis

3) kapasitas kerja :

(8)

• jenis kelamin

faktor fisik adalah faktor didalam tempat kerja yg bersifat fisika diantaranya adalah :

(9)

• gelombang mikro, dll efisiensi dan produktivitas kerja tinggi dan akhirnya meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan

pekerja.sikap tubuh dlm kerja :

• semua pekerjaan sebaiknya dalam sikap duduk / duduk – berdiri bergantian

• semua sikap tubuh yang tak alami – hindari. bila tak mungkin usahakan beban statik

diperkecil

• tempat duduk harus menjamin relaksasi otot-otot, tidak ada penekanan pada paha shg terjaga

sirkulasi darah dan sensibilitas pada paha.

8) Gizi Kerja

gizi kerja adalah nutrisi (zat makanan) yg diperlukan pekerja unt memenuhi

(10)
(11)

adalah semua upaya untuk menyerasikan kapasitas kerja, beban kerja agar setiap pekerja dapat bekerja secara sehat tanpa membahayakan dirinya sendiri maupun masyarakat yang ada di sekelilingnya (Depekes, 1995; 2) Hygiene Perusahaan dan Kesehatan kerja (Hyperkes) adalah bagian dari usaha kesehatan masyarakat yang ditujukan kepada masyarakat pekerja, masyarakat sekitar perusahaan dan masyarakat umum yang menjadi konsumen dari hasil produksi perusahaan tersebut sehingga dapat terhindar dari penyakit-penyakit atau gangguan kesehatan yang diakibatkan pekerjaan dan lingkungan pekerjaan, dan dapat meningkatkan derajat kesehatan. Langkah-langkah Manajerial Keperawatan Kerja Dalam pelaksanaan kesehatan kerja memerlukan langkah- langkah manajerial untuk menjamin kesehatan dan keselamatan pekerja. Langkah-langkah Usaha Kesehatan Kerja (UKK) merupakan langkah utama dalam manajemen keperawatan okupasi. UKK yang dapat dilakukan di perusahaan adalah :

a. Pencegahan dan pemberantasan penyakit-penyakit dan kecelakaan-kecelakaan akibat kerja

b. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan tenaga kerja

c. Perawatan dan mempertinggi efisiensi dan daya produktivitas tenaga kerja

d. Pemberantasan kelelahan tenaga kerja

e. Meningkatkan kegairahan serta kenikmatan kerja

f. Perlindungan masyarakat sekitar perusahaan dari bahaya-bahaya pencemaran yang berasal

dari perusahaan

g. Perlindungan masyarakat luas dari bahaya-bahaya yang mungkin ditimbulkan oleh

produk-produk industri

h. Pemeliharaan dan peningkatan higiene dan sanitasi perusahaan seperti kebersihan,

pembuangan limbah, sumber air bersih dan sebagainya

Ruang lingkup kesehatan kerja meliputi berbagai upaya penyerasian antara pekerja dengan pekerja dan lingkungan kerjanya baik secara fisik maupun psikis dalam hal cara/metoda kerja, proses kerja dan kondisi kerja yang bertujuan untuk:

1. Memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat pekerja di semua lapangan

pekerjaan yang setinggi-tingginya baik secara fisik, mental maupun kesejahteraan sosialnya. 2. Mencegah gangguan kesehatan masyarakat pekerja yang diakibatkan oleh keadaan/kondisi

lingkungan kerjanya.

3. Memberikan perlindungan bagi pekerja didalam pekerjaannya dari kemungkinan bahaya

yang disebabkan oleh faktor-faktor yang membahayakan kesehatan.

4. Menempatkan dan memelihara pekerja disuatu lingkungan pekerjaannya yang sesuai dengan

kemampuan fisik dan psikis pekerjaannya.

(12)

yang berhubungan dengan pekerjaan maupun yang tidak berhubungan dengan pekerjaan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa status kesehatan kerja dari masyarakat pekerja dipengaruhi tidak hanya oleh bahaya-bahaya kesehatan ditempat kerja dan kingkungan kerja tetapi juga faktor-faktor pelayanan kesehatan kerja, perilaku kerja serta faktor-faktor lainnya.

Lingkungan Kerja dan Penyakit Yang Ditimbulkannya Penyakit akibat kerja dan atau penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan dapat disebabkan oleh pemaparan terhadap lingkungan kerja. Dewasa ini terhadap kesenjangan antara pengetahuan ilmiah tentang bagaimana bahaya-bahaya kesehatan berperan dan usaha-usaha untuk mencegahnya. Juga masih terdapat pendapat yang sesat bahwa dengan mendiagnosis secara benar penyakit-penyakit akibat kerja yang disebabkan oleh zat/bahan yang berbahaya dilingkungan kerja, sudah membuat sutuasi terkendalikan. Walaupun merupakan langkah yang penting namun hal ini bukan memecahkan masalah yang sebenarnya. Pendekatan tersebut tetap membiarkan lingkungan kerja yang tidak sehat tetap tidak berubah, dengan demikian potensi untuk menimbulkan gangguan kesehatan yang tidak diinginkan juga tidak berubah' Hanya dengan diagnosa" dan "pengobatan/ penyembuhan" dari lingkungan kerja, yang dalam hal ini disetarakan berturut-turut dengan "pengenalan/evaluasi" dan "pengendalian efektif" dari bahaya-bahaya kesehatan yang ada dapat membuat lingkungan kerja yang sebelumnya tidak sehat menjadi sehat. Untuk dapat mengantisipasi dan mengetahui kemungkinan bahaya-bahaya dilingkungan kerja yang diperkirakan dapat menimbulkan penyakit akibat kerja utamanya terhadap para pekerja, ditempuh 3 langkah utama yaitu :

1. Pengenalan lingkungan kerja

2. evaluasi lingkungan kerja dan

3. pengendalian lingkungan dari berbagai bahaya dan resiko kerja.

Pengenalan lingkungan kerja Pengenalan dari berbagai bahaya dan risiko kesehatan dilingkungan kerja biasanya pada waktu survai pendahuluan dengan cara melihat dan mengenal ("walk-through survey"), yang salah satu langkah dasar yang pertama-tama harus dilakukan dalam upaya program kesehatan kerja. Beberapa diantara bahaya dan resiko tersebut dapat denganmudah dikenali, seperti masalah kebisingan disuatu tempat, bilamana sebuah percakapan sulit untuk didengar, atau masalah panas disekitar tungku pembakaran atau peleburan yang dengan segara dapat kita rasakan.

Beberapa hal lainnya yang tidak jelas atau sulit untuk dikenali seperti zat-zat kimia yang berbentuk dari suatu rangkaian proses produksi tanpa adanya tanda-tanda sebelumnya. Untuk dapat mengenal bahaya dan resiko lingkungan kerja dengan baik dan tepat, sebelum dilakukan survai pendahuluan perlu didapatkan segala informasi mengenai proses dan cara kerja yang digunakan, bahan baku dan bahan tambahan lainnya, hasil antara hasil akhir hasil sampingan serta limbah yang dihasilkan.

Kemungkinan terbentuknya zat-zat kimia yang berbahaya secara tak terduga perlu pula dipertimbangkan. Hal-hal lain yang harus diperhatikan pula yaitu efek-efek terhadap kesehatan dari semua bahaya-bahaya dilingkungan kerja termasuk pula jumlah pekerja yang potensial terpapar, sehingga langkah yang ditempuh, evaluasi serta pengendaliannya dapat dilakukan sesuai dengan prioritas kenyataan yang ada.

(13)

dan atau kuantitatif, melalui berbagai teknik misalnya pengukuran kebisingan, penentuan indeks tekanan panas, pengumpulan dan analisis dari sampel udara untuk zat-zat kimia dan partikelpartikel (termasuk ukuran partikel) dan lain-lain. Hanya setelah didapatkan gambaran yang lengkap dan menyeluruh dari proses pemajanan kemudian dapat dibandingkan dengan standar kesehatan kerja yang berlaku, maka penilaian dari bahaya atau risiko yang sebenarnya terdapat dilingkungan kerja yang telah tercapai.

Pengendalian lingkungan kerja dimaksudkan untuk mengurangi atau menghilangkan pemajanan terhadap zat atau bahan yang berbahaya dilingkungan kerja. kedua tahapan sebelumnya pengenalan dan evaluasi, tidak dapat menjamin sebuah lingkungan kerja yang sehat. Jadi hal ini hanya dapat dicapai dengan teknologi pengendalian yang adekuat untuk mencegah efek kesehatan yang merugikan dikalangan para pekerja. Walaupun setiap kasus mempunyai keunikan masing-masing, terdapat prinsip-prinsip dasar teknologi pengendalian yang dapat diterapkan, baik secara sendiri maupun dalam bentuk kombinasi, terhadap sejumlah besar situasi tempat kerja untuk memulainya ada beberapa pertanyaan yang perlu dikemukakan, dan jawabanya diharapkan dapat memberi pedoman terhadap jenis teknologi pengendalian yang paling tepat dan mungkin untuk dilaksanakan.

BAB III

PENUTUP

A

(14)

Upaya kesehatan kerja adalah upaya penyerasian kapasitas kerja, beban kerja dan lingkungan kerja agar setiap pekerja dapat bekerja secara sehat tanpa membahayakan dirinya sendiri maupun lingkungan agar diperoleh produktifitas kerja yangoptimal. Kesehatan kerja adalah semua upaya untuk menyerasikan kapasitas kerja, beban kerja agar setiap pekerja dapat bekerja secara sehat tanpa membahayakan dirinya sendiri maupun masyarakat yang ada di sekelilingnya (Depekes, 1995; 2). Langkah-langkah Manajerial Keperawatan Kerja, diantaranya: a. Pencegahan dan pemberantasan penyakit-penyakit dan kecelakaan-kecelakaan akibat kerja

b. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan tenaga kerja

c. Perawatan dan mempertinggi efisiensi dan daya produktivitas tenaga kerja

d. Pemberantasan kelelahan tenaga kerja

e. Meningkatkan kegairahan serta kenikmatan kerja

f. Perlindungan masyarakat sekitar perusahaan dari bahaya-bahaya pencemaran yang berasal

dari perusahaan

g. Perlindungan masyarakat luas dari bahaya-bahaya yang mungkin ditimbulkan oleh

produk-produk industri

h. Pemeliharaan dan peningkatan higiene dan sanitasi perusahaan seperti kebersihan,

pembuangan limbah, sumber air bersih dan sebagainya.

B

Saran

Referensi

Dokumen terkait

Hasil pelatihan menunjukkan bahwa peserta memiliki wawasan, pemahaman dan sikap bekerja yang selamat dan sehat, yang meliputi: Pengertian dan Tujuan Keselamatan dan Kesehatan

Bekerja sesuai dengan Standar operasi prosedur kerja yang telah ditetapkan untuk keselamatan dan kesehatan pekerja. 4 Fasilitas isi kotak P3K

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan suatu program yang dibuat pekerja maupun pengusaha sebagai upaya untuk mencegah kecelakaan dan penyakit yang terjadi ditempat

Berdasarkan hasil penelitian, aspek yang paling berpengaruh adalah pekerja melaporkan jika terjadi kecelakaan kerja atau situasi yang bahaya, dimana dengan adanya

Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan suatu program yang dibuat pekerja maupun pengusaha sebagai upaya mencegah timbulnya kecelakaan dan penyakit akibat kerja dengan

Upaya Kesehatan Kerja adalah suatu upaya yang bertujuan memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan pekerja dan kapasitas kerjanya serta mencegah terjadinya gangguan

1. Beban kerja mental harus disesuaikan dengan kemampuan dan kapasitas kerja pekerja yang bersangkutan dengan menghindarkan adanya beban berlebih maupun beban

1. Beban kerja mental harus disesuaikan dengan kemampuan dan kapasitas kerja pekerja yang bersangkutan dengan menghindarkan adanya beban berlebih maupun beban