• Tidak ada hasil yang ditemukan

ProdukHukum PerumahanRakyat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ProdukHukum PerumahanRakyat"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

NOMOR : 10 /Permen/M/2006

TENTANG

PETUNJUK PELAKSANAAN

VERIFIKASI PERTANGGUNG JAWABAN ANGGARAN

DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

Menimbang : a. Bahwa dengan telah ditetapkannya Keputusan Presiden Nomor 42

Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan

dan Belanja Negara sebagaimana telah diubah dengan Keputusan

Presiden Nomor 72 Tahun 2004 dan Keputusan Presiden Nomor 80

Tahun 2003, tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan

Barang/Jasa Pemerintah juga telah diubah dengan Keputusan

Presiden Nomor 61 Tahun 2004 perlu ditindaklanjuti dengan

Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat tentang Petunjuk

Pelaksanaan Verifikasi Pertanggungjawaban Anggaran di

lingkungan Kementerian Negara Perumahan Rakyat;

b. Bahwa sehubungan dengan huruf a diatas perlu ditetapkan dengan

Peraturan Menteri.

Mengingat : 1. Keputusan Presiden RI Nomor 42 Tahun 2002 tentang Pedoman

Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden Nomor 72

Tahun 2004;

2. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 80 Tahun 2003

tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

dan telah diubah dengan Keputusan Presiden Nomor 61 Tahun

2004;

(2)

4. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2005

tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata

Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia;

5. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2005

tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara

Republik Indonesia.

6. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 62 Tahun 2005

tentang Perubahan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor

9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan

Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia;

7. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor: 83/M/Tahun 2005

tentang pengangkatan pejabat eselon I di lingkungan Kementerian

Negara Perumahan Rakyat;

8. Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 134/PMK.06/2005 tentang

Pedoman Pembayaran Dalam Pelaksanaan APBN

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN VERIFIKASI

PERTANGGUNG JAWABAN ANGGARANDI LINGKUNGAN

KEMENTERIAN NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan :

1.

Verifikasi adalah salah satu bentuk pengawasan melalui pengujian terhadap

dokumen keuangan secara administratif dengan pedoman dan kriteria yang

berlaku.

2.

Daftar isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) merupakan dokumen pelaksanaan

anggaran yang disusun oleh Menteri dan disahkan oleh Dirjen

Perbendaharaan/Kepala Kantor Wilayah Dtjen Perbendaharaan atas nama

Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara.

(3)

BAB II

RUANG LINGKUP, MAKSUD DAN TUJUAN

Pasal 2

Ruang lingkup yang diatur dalam Peraturan Menteri, meliputi aspek-aspek:

a.

Aspek ketersediaan dana

b.

Aspek ketetapan tujuan pengeluaran

c.

Aspek kebenaran pembebanan anggaran

d.

Aspek kebenaran tagihan

e.

Aspek kelengkapan bukti pengeluaran

Pasal 3

Maksud ditetapkannya petunjuk pelaksanaan verifikasi pertanggungjawaban

anggaran dilingkungan Kementerian Negara Perumahan Rakyat adalah tersedianya

pedoman dalam pelaksanaan anggaran serta untuk menegakkan disiplin anggaran

sesuai dengan pedoman dan kriteria yang telah ditetapkan.

Pasal 4

Tujuan dari kegiatan pelaksanaan verifikasi adalah untuk mencegah terjadinya

penyimpangan yang dapat merugikan negara sebelum dilakukan pembayaran serta

untuk mengetahui apakah peraturan perundangan yang berlaku telah ditaati oleh

Satuan Kerja atau masih diperlukan adanya tindakan koreksi/perbaikan atas

kesalahan yang terjadi.

BAB III

HASIL VERIFIKASI

Pasal 5

Sebagai tindak lanjut sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 terhadap

temuan-temuan koreksi dilakukan sbb :

a.

Dalam hal pelaksanaan pengujian yang dilakukan sebelum terjadinya

pembayaran oleh Satuan Kerja, apabila terdapat temuan berupa penyimpangan

dari ketentuan-ketentuan yang berlaku bukti pengeluaran dikembalikan kepada

petugas yang bertanggungjawab untuk dilengkapi dan atau diperbaiki.

(4)

BAB IV

KETENTUAN PENUTUP

Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan dan Peraturan ini dapat

disebarluaskan kepada pihak-pihak yang berkepentingan untuk diketahui dan

dilaksanakan.

Ditetapkan di : J a k a r t a

Pada Tanggal : 01 Maret 2006

---

A.N. Menteri Negara Perumahan Rakyat

Sekretaris,

(5)

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN ...I -1

1. Latar Belakang ...I – 1

2. Pengertian Verifikasi...I – 2

3. Tujuan Verifikasi...I – 2

4. Ruang Lingkup Verifikasi ...I – 3

BAB II PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN KAS ...II – 1

1. Verifikasi Ketersediaan Dana...II – 1

2. Verifikasi Ketetapan Tujuan Pengeluaran...II – 1

3. Verifikasi Kebenaran Pembebanan Anggaran...II – 3

4. Verifikasi Kebenaran Tagihan...II – 5

5. Verifikasi Kelengkapan Bukti Pengeluaran ...II – 11

BAB III HASIL VERIFIKASI...III – 1

BAB IV LAPORAN HASIL VERIFIKASI ...IV– 1

(6)

1. LATAR BELAKANG

a. Kementerian Negara Perumahan Rakyat sebagai organisasi pemerintah mempunyai tugas menyelenggarakan sebagian tugas umum pemerintahan dan pembangunan di bidang perumahan.

b. Untuk melaksanakan tugas tersebut Kementerian Negara Perumahan Rakyat dilengkapi dengan satuan organisasi pelaksanan, yaitu satuan organisasi tingkat eselon I, eselon II, eselon III, dan eselon IV yang bertanggungjawab atas tercapainya tujuan Kementerian Negara Perumahan Rakyat menurut bidangnya masing-masing.

c. Dalam rangka pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga dibentuk unit organisasi operasional yang disebut Satuan Kerja yang dokumen pelaksanaan anggaran masing-masing Satuan Kerja dituangkan dalam Daftar Isisan Pelaksanaan Anggaran (DIPA).

d. Pembentukan Satuan Kerja di dalam mencapai tujuan Kementeraian Negara Perumahan Rakyat pada hakekatnya merupakan penyerahan wewenang satuan organiassi eselon I kepada bawahannya. Demikian pula Kepala Satuan Kerja di dalam merealisasikan tugasnya dibantu oleh Satuan Pelaksana yang lebih rendah sesuai dengan fungsinya.

e. Penyerahan wewenang tersebut akan menimbulkan hak dan kewajiban pada pihak masing-masing yaitu hak atasan untuk mengawasi bawahan dan kewajiban bawahan untuk memberikan pertanggungjawaban pelaksanaan tugasnya kepada atasan. Dengan demikian setiap jenjang organisasi memiliki fungsi pengawasan dan fungsi pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugasnya.

f. Untuk mengetahui bahwa pelasksanaan tugas umum pemerintahan dan pembangunan telah dilaksanakan sesuai dengan rencana dan pedoman serta kriteria seperti diuraikan pada butir (c), maka setiap jenjang organisasi akan melakukan pengawasan terhadap setiap tahapan proses kegiatan agar sesuai dengan peraturan dan kriteria yang telah ditetapkan. Pengawasan ini pada hakekatnya merupakan pengawasan melekat.

g. Pelaksanaan tugas umum pemerintahan dan pembangunan diwujudkan dalam bentuk pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Proses pelaksanaan anggaran tersebut terdiri dari beberapa tahapan, yaitu proses penyediaan anggaran, proses pengadaan barang dan jasa, proses pembayaran dan proses pertanggungjawaban. Setiap pelaksanaan proses kegiatan harus diawasi agar sesuai dengan rencana, pedoman dan kriteria yang telah ditetapkan untuk menghindari terjadinya penyimpangan.

h. Pada tingkat satuan kerja pelaksanaan pengawasan tersebut dinamakan “PENGENDALIAN” yaitu pengawasan yang dapat diikuti dengan tindakan turun tangan berupa koreksi atau kebijakan oleh pimpinan yang berwenang apabila dalam pelaksanaan dijumpai adanya ketidaksesuaian rencana/ketentuan yang berlaku atau adanya hambatan, gangguan dan kendala yang harsu segera ditindaklanjuti.

i. Dalam pelaksanaan anggaran, pengawasan pada umumnya bertujuan untuk menegakkan disiplin anggaran yaitu ketaatan terhadap pedoman dan kriteria yang telah ditetapkan. Secara dini pengawasan anggaran dilakukan dengan melakukan pengujian atas bukti pengeluaran anggaran tersebut sebelum dilakukan pembayaran. Pengujian tersebut dalam terminologi keuangan disebut “VERIFIKASI”.

(7)

k. Dalam Keputusan Presiden RI No. 42 Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara pasal 68 dan pasal 69. biro Keuangan Departemen, wajib melakukan verifikasi terhadap dokumen pengeluaran anggaran. ???

l. Buku petunjuk ini merupakan panduan dalam pelaksanaan kegiatan verifikasi pertanggungjawaban anggaran dengan segala aspek yang perlu diketahui, dipahami dan dikuasai agar dapat melakukan fungsi pengawasan seacra benar khusunya verifikasi.

2. PENGERTIAN VERIFIKASI

Verifikasi adalah salah satu bentuk pengawasan melalui pengujian terhadap dokumen keuangan secara administratif dengan pedoman dan kriteria yang berlaku.

3. TUJUAN VERIFIKASI

a. Untuk mencegah terjadinya penyimpangan yang dapat merugikan negara sebelum dilakukan pembayaran.

b. Untuk memperoleh kebenaran secara substantif dan formal, bahwa dokumen yang akan dikirimkan kepada KPPN telah lengkap dan benar sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

c. Untuk mengetahui apakah peraturan perundang-undangan yang berlaku telah ditaati oleh Satuan Kerja atau masih diperlukan adanya tindakan koreksi/perbaikan atas kesalahan yang terjadi.

4. RUANG LINGKUP VERIFIKASI

Ruang lingkup verifikasi mencakup aspek-aspek sbb :

a. Aspek ketersediaan dana, meliputi :

1) Apakah dana untuk membiayai pengeluaran tersebut tersedia dalam DIPA atau dokumen lain yang disamakan.

2) Apakah dana untuk membiayai pengeluaran tersebut jumlahnya cukup tersedia dalam DIPA atau dokumen lain yang disamakan.

b. Aspek ketepatan tujuan pengeluaran, meliputi :

1) Apakah tujuan pengeluaran yang tercantum dalam bukti pengeluaran sesuai dengan tujuan yang tercantum dalam dokumen perjanjian kontrak/SPK..

2) Apakah tujuan pengeluaran dalam dokumen perjanjian/kontrak/SPK sesuai tujuannya dengan uraian pekerjaan yang tercantum dalam DIPA atau dokumen lainnya yang disamakan.

3) Apakah volume dan jenis pekerjaan/barang yang tercantum dalam bukti pengeluaran sesuai dengan yang tercantum dalam DIPA atau dokumen lain yang disamakan.

c. Aspek kebenaran pembebanan anggaran, meliputi :

1) Sumber dana : rupiah murni atau pinjaman/hibah luar negeri 2) Jenis belanja : belanja pegawai, belanja barang atau belanja modal 3) Fungsi, Sub fungsi, Program yang tercantum dalam DIPA

4) Kegiatan yang tercantum dalam DIPA 5) Sub kegiatan

6) Mata Anggaran Keluaran (MAK).

(8)

1) Penerapan ketentuan mengenai persyaratan pembuatan bukti pengeluaran dan dokumen yang mendasarinya.

2) Penerapan ketentuan mengenai prosedur pengadaan barang/jasa. 3) Perhitungan secara aritmatik

4) Penerapan tarif

5) Perhitungan potongan-potongan

e. Aspek kelengkapan bukti pengeluaran, meliputi : 1) Bukti pengeluaran

2) Dokumen pendukung bukti pengeluaran

BAB II

PETUNJUK PELAKSANAAN VERIFIKASI

1. VERIFIKASI KETERSEDIAAN DANA

(9)

Verifikasi dilakukan terhadap jenis belanja yang tertera dalam DIPA terdiri dari belanja pegawai, belanja barang dan belanja modal.

Jenis Belanja

No Jenis Belanja Klasifikasi Belanja

1 Belanja Pegawai • Gaji dan tunjangan

• Honorarium, Vakasi & lembur 2 Belanja Barang • Barang & jasa

• Pemeliharaan

• Perjalanan

3 Belanja Modal • Tanah

• Peralatan & mesin

• Gedung & bangunan

• Jaringan

• Aset tetap/ fisik lainnya

2. VERIFIKASI KETEPATAN TUJUAN PENGELUARAN

Tujuan verifikasi ketepatan tujuan pengeluaran adalah untuk memperoleh kepastian bahwa jumlah pengeluaran yang tercantum dalam bukti pengeluaran penggunaannya telah sesuai dengan tujuan yang ditetapkan dalam DIPA.

Dokumen yang digunakan sebagai alat pengujian DIPA

Jenis Belanja

No Jenis Belanja/

Klasifikasi Belanja

Tujuan Pengeluaran

1 BELANJA PEGAWAI Kompensasi, baik dalam bentuk uang maupun barang yg diberikan kepada pegawai pemerintah baik yang bertugas di dalam maupun di luar negeri sebagai imbalan atas pekerjaan yg telah dilaksanakan, kecuali pekerjaan yang berkaitan dengan pembentukan modal.

Gaji & Tunjangan Kompensasi yg harus dibayarkan kepada pegawai pemerintah berupa gaji pokok sebagai tunjangan yang diterima berkaitan dengan jenis dan sifat pekerjaan yg dilakukan (tunjangan istri/suami, anak, jabatan struktural/fungsional, uang makan/laukpauk, tunjangan beras, PPh, tunjangan kemahalan) baik dalam bentuk uang maupun barang.

Honorarium, Vakasi & Lembur

Kompensasi yg harus dibayarkan kepada pegawai pemerintah berupa honorarium tim dsb, lembur, vakasi, tunjangan khusus dan berbagai pembiayaan kepegawaian lainnya sesuai dengan peraturan yg berlaku termasuk pegawai di lingkungan Kementerian Negara/lembaga yg dialihkan ke daerah & kantor di lingkungan kementerian Negara/lembaga yg dilikuidasi. 2 BELANJA BARANG Pembelian barang & jasa yg habis pakai untuk

memproduksi barang & jasa yg dipasarkan maupun yg tidak dipasarkan.

Barang & Jasa Pengeluaran yg dilakukan untuk membiayai keperluan kantor sehari-hari, pengadaan/penggantian inventaris kantor, langganan daya & jasa dll pengeluaran yg diperlukan untuk mebiayai pekerjaan yg bersifat non fisik secara langsung menunjang tugas pokok dan fungsi kementeriaan negara/lembaga.

Pemeliharaan Pengeluaran yg dilakukan untuk membiayai

(10)

No Jenis Belanja/ Klasifikasi Belanja

Tujuan Pengeluaran

bermotor dll yg berhubungan dgn penyelenggaraan pemerintahan, termasuk perbaikan peralatan dan sarana gedung.

Perjalanan Pengeluaran yg dilakukan untuk membiayai perjalanan dinas dlm rangka pelaksanaan tugas & fungsi serta jabatan.

3 BELANJA MODAL Pengeluaran yg dilakukan dalam rangka pembentukan modal, baik dalam bentuk tanah, peralatan dan mesin, gedung & bangunan, jaringan, maupun dlm bentuk fisik lainnya seperti buku, binatang dsb.

Tanah Pengeluaran yg diperlukan untuk

pengadaan/pembelian/pembebasan/penyelesaian balik nama & sewa tanah, pengosongan, pengurugan, perataan, epmatangan tanah, pembuatan ertifikat tanah, serta lain-lain yg bersifat administratif sehubungan dgn pembentukan modal.

Peralatan & mesin Pengeluaran yg diperlukan untuk pengadaan alat-alat & mesin yg dipergunakan dlm kegiatan pembentukan modal, termasuk didalamnya biaya untuk penambahan penggantian & peningkatan kualitas peralatan & mesin. Gedung & bangunan Pengeluaran yg diperlukan untuk perencanaan,

pengawasan & pengelolaan pembentukan modal untuk pembangunan gedung & bangunan termasuk didlmnya pengadaan berbagai barang kebutuhan pembangunan gedung dan bangunan.

Jaringan Pengeluaran yg diperlukan untuk penambahan,

penggantian, peningkatan, pembangunan, pembuatan serta perawatan prasaran dan sarana yg berfungsi auat merupakan bagian dari jaringan, seperti jalan, jembatan, jaringan irigasi, air bersih.

Aset Tetap/Fisik lainnya Pengeluaran dipergunakan dlm kegiatan pembentukan modal dlm bentukaset fisik lainnya seperti buku, binatang dll.

3. VERIFIKASI KEBENARAN PEMBEBANAN ANGGARAN

Tujuan verifikasi kebenaran pembebanan anggaran adalah untuk memperoleh kepastian bahwa pengeluaran tercantum dlm tanda bukti pengeluaran benar-benar telah dibebankan pada Program,Kegiatan, Sub Kegiatan dan Mata Anggaran Keluaran (MAK) serta tahun anggaran bersangkutan sesuai dengan DIPA.

No Klasifikasi Belanja Kode MAK

I. Belanja Pegawai

1. Belanja Gaji Pokok PNS 511111

2. Pembulatan Gaji & Tunjangan PNS 511119 3. Belanja Tunjangan suami/istri PNS 511121

4. Belanja Tunjangan Anak PNS 511122

5. Belanja Tunjangan Struktural PNS 511123 6. Belanja Tunjangan Fungsional PNS 511124

7. Belanja Tunjangan PPh PNS 511125

8. Belanja Tunjangan Beras PNS 511126

(11)

II. Belanja Barang

1. Belanja Keperluan sehari-hari kantor 521111

2. Belanja Inventaris kantor 521112

3. Belanja Pengadaan bahan makanan 521113 4. Belanja barang untuk pelaksanaan Tupoksi

bersifat kontraktual

521114

5. Belanja barang operasional lainnya 521119

6. Belanja bahan 521211

7. Belanja langganan daya & jasa 522111

8. Belanja jasa pos & giro 522112

9. Belanja biaya pemeliharaan gedung & bangunan 523111 10. Belanja biaya pemeliharaan gedung & bangunana

lainnya

523112

11. Belanja biaya pemeliharaan peralatan & mesin 523121 12. Belanja biaya pemeliharaan peralatan & mesin

lainnya

523122

13. Belanja perjalanan biasa 524111

14. Belanja pemeliharaan jalan & jembatan 523131 15. Belanja biaya pemeliharaan irigasi 523132 16. Belanja pemeliharaan jaringan 523133

17. Belanja pemeliharaan lainnya 523141

18. Belanja perjalanan lainnya 524119

III. Belanja Modal

1. Belanja modal tanah 531111

2. Belanja modal peralatan mesin 532111

3. Belanja modal gedung & bangunan 533111 4. Belanja modal jalan & jembatan 534111

5. Belanja modal irigasi 534112

6. Belanja modal jaringan 534113

7. Belanja modal fisik lainnya 534119

4. VERIFIKASI KEBENARAN TAGIHAN

Tujuan verifikasi kebenaran tagihan untuk memperoleh kepastian apakah tanda bukti pengeluaran telah benar dibuat sesuai dengan ketentuan yg berlaku. Verifikasi kebenaran tagihan dilakukan terhadap :

4.1. kebenaran pengisian dokumen tanda bukti, meliputi : a. Kuitansi

b. Dokumen Perjanjian/kontrak/SPK (KPBJ)

c. Berita acara pemeriksaan hasil pekerjaan/penyerahan barang/serah terima pekerjaan d. Berita Acara Pembayaran

e. Daftar-daftar pembayaran

4.2. Kebenaran Perhitungan, meliputi : a. Perhitungan perkalian b. Perhitungan penjumlahan c. Perhitungan potongan-potongan d. Penerapan tarif

4.3. Kebenaran prosedur pengadaan barang & jasa, meliputi : a. Pelelangan

(12)

4.1. Verifikasi Kebenaran Pengisian Dokumen Tanda Bukti

No Jenis Dokumen Isi Pokok Dokumen

1. Kuitansi 1. Atas Nama Wajib Bayar

Bukti pengeluaran dari Satuan Kerja yg melakukan pembayaran atas tagihan kepada negara dibuat atas nama Kepala Satuan Kerja/Pejabat Pembuat Komitmen

2. Nama yg berhak menerima pembayaran

Dalam bukti pengeluaran nama yg berhak menerima harsu sama dgn nama org yg tertera dlm kontrak/SPK/ dokumen lainnya baik ejaan tulisan

3. Uraian Pembayaran

Uraian pembayaran harus sama dgn kegiatan/pekerjaan yg tercantum dlm kontrak/SPK/ dokumen lainnya baik volume kualitas & tahapan pembayaran.

4. Jumlah uang yg tertulis dlm angka & huruf harus sama.

5. Bea Materai

ƒ Pembayaran sampai dgn Rp. 250.000 tdk dikenakan bea materai

ƒ Pembayaran di atas Rp. 250.000 – Rp. 1.000.000 dikenakan materai Rp. 3000 ƒ Pembayaran di atas Rp. 1.000.000

dikenakan bea materai Rp. 6.000

Kecualia ada peraturan yg mengubahnya.

6. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)

Pengusaha kena pajak wajib mencantumkan NPWP pada kuitansi atau dokumen pendukung lainnya

7. Tandatangan yg berhak menerima

pembayaran

Dilakukan oleh yg berhak menerima pembayaran atau oleh kuasanya berdasarkan surat kuasa yg sesuai dgn ketentuan yg berlaku.

8. Tandatangan Setuju dibayar melalui LS

Dilakukan oleh Kepala Satker atau pejabat yg ditunjuk.

9. Tandatangan Setuju & Lunas dibayar

Dilakukan oleh bendahara pengeluaran dan diketahui oleh Kepala Satuan Kerja atau Pejabat Pembuat Komitmen.

10. Penulisan kuitansi tidak boleh cacat, berupa coretan/hapusan/tindihan.

2. Surat Perintah Kerja (SPK) Unsur-unsur SPK sekurang-kurangnya harus memuat :

1. Pihak yg memerintahkan & yg menerima perintah pelaksanaan pekerjaan serta ditandatangani oleh kedua belah pihak.

(13)

pembayarannya.

4. Persyaratan & spesifikasi teknis. 5. Jangka waktu penyelesaian pekerjaan

6. Sanksi dlm hal rekanan tdk memenuhi kewajibannya.

7. Persetujuan untuk melaksanakan SPK 8. Bermaterai cukup

3. Surat Perjanjian/Kontrak Surat Perjanjian/Kontrak sekurang-kurangnya memuat ketentuan mengenai:

1. Para pihak yg menandatangani kontrak yg meliputi nama, jabantan & alamat

2. Pokok pekerjaan yg diperjanjikan dgn uraian yg jelas mengenai jenis & jumlah barang/jasa yg diperjanjikan

3. Hak & Kewajiban para pihak yg terkait dlm perjanjian

4. Niali atau harag kontrak pekerjaan,serta syarat-syarat pembayaran

5. Persyaratan & spesifikasi teknis yg jelas & rinci

6. Tempat & jangka waktu

penyelesaian/penyerahan dgn disertai jadwal waktu penyelesaian yg pasti serta syarat-syarat penyerahan

7. Jaminan teknis/hasil pekerjaan yg dilaksanakan dan atau ketentuan mengenai kelaikan

8. Ketentuan mengenai cidera janji & sanksai dalam hal para pihak tidak memenuhi kewajibannya

9. Ketentuan mengenai pemutusan kontrak secara sepihak

10. Ketentuan mengenai kewajiban para pihak dlm hal terjadi kegagalan dlm pelaksanaan pekerjaan

11. Ketentuan mengenai perlindungan tenaga kerja

12. Ketentuan mengenai bentuk & tanggungjawab gangguan lingkungan

13. Ketentuan mengenai penyelesaian perselisihan 14. Bermaterai cukup

4. Berita Acara Pemeriksaan Hasil

Pekerjaan/serah terima pekerjaan

Sekurang-kurangnya memuat :

1. Tempat, hari, tanggal pembuatan berita acara 2. Nama, jabatan, alamat kedua belah pihak 3. Dasar pembuatan berita acara

4. Prestasi kemajuan fisik pekerjaan/ hasil pekerjaan yg akan diserahkan.

5. Pernyataan pihak kesatu menerima pekerjaan dari pihak kedua

6. Pernyataan besarnya pembayaran yg berhak diterima oleh pihak kedua

7. Nama & tandatangan kedua belah pihak

5. Berita Acara Pembayaran Sekurang-kurangnya memuat :

1. Tempat, hari, tanggal pembuatan berita acara 2. Nama, jabatan, alamat kedua belah pihak 3. Dasar pembuatan berita acara

4. Harga kontrak

5. Perhitungan pembayaran, meliputi :

(14)

b. Jumlah angsuran dlm berita acara ini

c. Perhitungan uang muka & potongan lainnya

d. Jumlah yg berhak diterima dgn berita acara pembayaran ini

e. Nama & ttd kedua belah pihak

6. Bermaterai cukup

6. Daftar Pembayaran a.l : - Daftar Gaji/upah - Daftar lembur - Daftar honorarium - Daftar tunjangan - Lain-lain

Sekurang-kurangnya memuat : 1. Uraian pekerjaan/pembayaran 2. Periode pekerjaan

3. Nama yg berhak menerima pembayaran 4. Jumlah hari/jam kerja

5. Tarif perhari/perjam 6. Potongan-potongan 7. Jumlah yg dibayarkan

8. Tandatangan yg menerima pembayaran 9. Nama & ttd pembuat daftar

10. Nama, ttd dua orang saksi (untuk upah pekerja harian lepas)

11. Nama, ttd pengawas lapangan (untuk upah pekerja harian lepas)

12. Tandatangan Bendahara/Kepala Satker/Pejabat lain yg ditunjuk

4.2. Verifikasi Kebenaran Perhitungan

No Jenis Dokumen Isi Pokok Dokumen

1. Kontrak/SPK Perhitungan perkalian & penjumlahan dlm volume/kuantitas & harga.

2. Berita Acara Pembayaran • Perhitungan prosentase kemajuan pekerjaan

• Perhitungan uang muka & potongan-potongan 3. Faktur Perhitungan perkalian & penjumlahan

4. Kuitansi Kesesuaian jumlah uang dlm kuintansi dgn jumlah uang dlm Berita Acara Pembayaran & faktur

5. Daftar Pembayaran a. Gaji PNS

• Perhitungan gaji pokok & tunjangan-tunjangan

• Perhitungan potongan-potongan

• Penjumlahan vertikal & horizontal b. Gaji bulanan pegawai

satker

• Perhitungan gaji dlm 1 bulan

• Perhitungan potongan-potongan

• Penjumlahan vertikal & horizontal

c. Upah pekerja Harian Lepas • Perhitungan jumlah hari kerja

• Perhitungan potongan-potongan

• Penjumlahan vertikal & horizontal

d. Tunjangan • Perhitungan besarnyan tunjangan yg

dibayarkan

• Perhitungan potongan-potongan

• Penjumlahan vertikal & horizontal

e. Lembur • Perhitungan jumlah hari & jam lembur

• Perhitungan besarnya lembur yg dibayarkan

(15)

f. Honorarium • Perhitungan honorarium yg dibayarkan

• Penjumlahan vertikal & horizontal

6. Pembayaran Pembebasan Tanah

a. Daftar ganti rugi tanah/bangunan/tanaman diatasnya

• Perhitungan luas tanah x harga satuan ganti rugi

• Perhitungan jumlah & jenis tanaman x harga satuan ganti rugi

• Perhitungan luas & jenis bangunan x harga satuan ganti rugi

• Penjumlahan vertikal & horizontal

b. Honorarium Panitia 1% x taksiran ganti rugi (kali ganti rugi maksimum Rp 2 milyar)

c. Biaya administrasi Panitia 1% x taksiran ganti rugi (kali ganti rugi maksimum Rp 2 milyar)

d. Biaya operasional panitia 2% x taksiran ganti rugi (kali ganti rugi maksimum Rp 2 milyar)

7. Biaya Perjalana Dinas • Perhitungan jumlah hari x tarif

• Perhitungan biaya angkutan

• Penjumlahan vertikal & horizontal

4.3. Verifikasi kebenaran Prosedur Pengadaan Barang/Jasa

4.3.1. Tata Cara Pengadaan a. Pelelangan

b. Penunjukan langsung c. Pemilihan langsung d. Swakelola

4.3.2. Prosedur pelelangan

Pekerjaan Jasa pemborongan/Konstruksi ;

No Nilai Pengadaan Rekanan yg diundang

1. s/d Rp. 1 milyar Usaha kecil & Koperasi Kecil

Kecuali untuk paket pekerjaan yg menurut kompetensi teknis yg tidak dapat dipenuhi oleh usaha kecil/koperasi kecil

2. Diatas Rp. 1 milyar Bukan Usaha Kecil

Perusahaan asing dapat ikut serta untuk nilai > Rp. 50 milyar, harus bekerjasama dgn perusahaan nasional

4.4. Pekerjaan Pemasok Barang/Jasa lainnya

No Nilai Pengadaan Rekanan yg diundang

1. s/d Rp. 1 milyar Usaha kecil & Koperasi Kecil

2. Diatas Rp. 1 milyar Bukan Usaha Kecil

(16)

milyar, harus bekerjasama dgn perusahaan nasional

4.5. Pekerjaan Jasa Konsultansi

No Nilai Pengadaan Rekanan yg diundang

1. s/d Rp. 1 milyar Pengusaha kecil 2. Diatas Rp. 1 milyar Bukan Usaha Kecil

Perusahaan asing dapat ikut serta untuk nilai > Rp. 5 milyar, harus bekerjasama dgn perusahaan nasional

1. Pemilihan Langsung

a. Untuk pengadaan sampai dgn Rp. 100 juta

b. Jika metode pelelangan umum atau pelelangan terbatas dinilai tidak efisien

c. Dilaksanakan penyedia barang/jasa membandingkan penawaran dari beberapa penyedia jasa sekurang-kurangnya 3 penawaran yg telah lulus pra kualifikasi

d. Dilakukan negosiasi secara berasing, baik dilakukan untuk teknis maupun harga dan harus diumumkan minimal melalui papan pengumuman resmi untuk penerangan umum/ melalui internet

2. Penunjukkan Langsung

a. Pengadaan dengan nilai di bawah Rp. 50 juta

b. Pengadaan barang/jasa yg setelah dilakukan pelelangan ulang hanya 1 peserta yg memenuhi syarat.

c. Dalam kondisi tertentu dan khusus, penanganan darurat/mendesak setelah mendapat persetujuan dari Menteri/Pimpinan

d. Penyedia barang/jasa tunggal

3. Swakelola

a. Pekerjaan yg dilihat dari segi besaran, sifat, lokasi atau pembiayaannya tidak diminati oleh penyedia barang/jasa

b. Pekerjaan yg secara rinci/detil tidak dapat dihitung/ ditentukan terlebih dahulu

c. Pekerjaan penyelenggaraan diklat, kursus, penataran, seminar, percontohan yg bersifat khusus untuk pengembangan teknologi/metode kerja yg belum dapat dilaksanakan oleh penyedia barang/jasa dan atau pekerjaan khusus yg bersifat pemrosesan data, perumusan kebijakan pemerintah, pengujian di laboraturium, pengembangan sistem tertentu dan penelitian oleh perguruan tinggi/lembaga ilmiah pemerintah.

d. Pekerjaan yg bersifat rahasia

e. Dapat dilaksanakan oleh pengguna barang/jasa, insatnsi pemerintah lain & kelompok masyarakat/LSM/penerima hibah.

5. VERIFIKASI KELENGKAPAN BUKTI PENGELUARAN

(17)

Verifikasi dilakukan terhadap :

5.1. Kelengkapan Bukti Pengeluaran

5.1.1. Kelengkapan Bukti Pengeluaran Gaji Upah

No Jenis Dokumen Jenis Pengeluaran

Gaji pegawai

proyek

Upah pekerja

harian

Tunjangan Honorarium Lembur

1. Surat Keputusan X - X X -

2. Surat Perintah Kerja

- X - - X

3. Daftar hadir - X - - X

4. Kuitansi X X X X X

5. Daftar Gaji X - - - -

6. Daftar Upah - X - - -

7. Daftar Tunjangan

- - X - -

8. Daftar Honorarium

- - - X -

9. Daftar Lembur - - - - X

5.1.2. Kelengkapan Bukti Pengeluaran Pengadaan Tanah

No Jenis Dokumen Jenis Pengeluaran

Biaya ganti

rugi Honorarium panitia Biaya Administrasi Panitia Biaya Oprasi Panitia

1. Surat Keputusan

Pembentukan Panitia Pengadaan

X - - -

2. Surat permohonan

penetapan lokasi bangunan dr instansi yg memerlukan

tanah kpd Bupati/Walikotamadya

melalui Kepala Kantor Pertanahan kabupaten

X - - -

3. Surat persetujuan

penetapan lokasi pembangunan untuk kepentingan umum dari Gubernur/

Bupati/Walikotamadya

X - - -

4. Permohonana pengadaan tanah kepada panitian pengadaan tanah dari instansi yg berkepentingan

X - - -

5. Pengumuman hasil

inventarisasi berupa daftar & peta

X - - -

6. Surat keputusan panitian tentang bentuk & besarnya ganti kerugian

X - - -

7. Surat pernyataan pelepasan hak atau penyerahan tanah

(18)

8. Kuitansi X X X X 9. Bukti pembayaran biaya

honorarium oleh panitia

- X - -

10. Bukti pengeluaran biaya administrasi oleh panitia

- - X -

11. Bukti pengeluaran biaya operasional oleh panitia

- - - X

1. Daftar nominal pembayaran ganti rugi

X - - -

5.1.3. Kelengkapan Bukti Pengeluaran Perjalanan Dinas

No Jenis Dokumen Jenis Pengeluaran

Perjalanan Dinas Dlm Negeri Perjalanan Dinas Pindah Perjalanan Dinas Luar Negeri

1. Daftar Nominatif (pembayaran LS) X X X

2. Surat Perintah Tugas X - X

3. Surat Keputusan Menteri - X X

4. Surat Perintah Perjalanan Dinas X X X

5. Kuitansi X X X

6. Surat Keputusan Sekneg - - X

7. Daftar Perincian Perjalanan Dinas X X X

8. Daftar Biaya pengepakan/ penggudangan/

pengangkutan barang

- X -

9. Daftar biaya pemetian/ perawatan/ pengawetan/pembungkusan/

pemakaman/pembakaran.pengiriman jenazah

X - -

5.1.4. Kelengkapan Bukti Pengeluaran Pengadaan Barang/Jasa

No Jenis Dokumen Jenis Pengadaan

Barang Jasa

Pemborongan

Jasa Konsultansi 1. Kontrak dilampiri :

ƒ Surat Penunjukkan X X X

ƒ Dokumen penawaran X X X

ƒ Spesifikasi Umum X X -

ƒ Spesifikasi Khusus X X -

ƒ Gambar-gambar X X -

ƒ KAK/TOR - - X

ƒ Adenda dalam Proses pemilihan

X X X

ƒ Daftar Kuantitas & Harga untuk kontrak harga satuan

X X -

ƒ Hasil Negosiasi - - X

(19)

2. Kuitansi X X X

3. BA Pemeriksaan Pekerjaan X X X

4. BA Penyerahan pekerjaan X X X

5. BA pembayaran X X X

6. Faktur pajak & SSP X X X

7. Surat pernyataan dr Kepala satker/ Pejabat yg ditunjuk bahwa penetapan rekanan bersangkutan telah dilakukan menurut ketentuan yg berlaku

X X X

5.2. Kelengkapan Dokumen yg disampaikan ke KPPN

5.2.1. Pembayaran dengan menggunakan UP

a. Surat Pernyataan Tanggungjawab Belanja (SPTB) b. Faktur Pajak & SSP

5.2.2. Pembayaran Langsung (LS)

a. Belanja pegawai

1) Daftar gaji/gaji susulan/kekurangan gaji/lembur/honor & vakasi yg di tandatangani oleh kuasa PA atau pejabat yg ditunjuk dan Bendahara Pengeluaran.

2) Surat-surat Keputusan Kepegawaian dlm hal terjadi perubahan pada daftar gaji

3) Surat Keputusan Pemberian honor/vakasi & SPK lembur 4) Surat Setoran Pajak (SSP)

b. Non Belanja Pegawai

1) Resume kontrak/ SPK atau Daftar Nominatif Perjalanan Dinas 2) Surat Pernyataan Tanggungjawab Belanja (SPTB)

3) Faktur pajak & SSP

BAB III HASIL VERIFIKASI

Sebagai tindak lanjut terhadap temuan-temuan verifikasi dilakukan sbb :

(20)

bertanggung jawab atas pelaksanaan pekerjaan tsb untuk dilengkapi dan atau diperbaiki sehingga memenuhi persyaratan seharusnya.

Bentuk nota pengembalian seperti tertera pada contoh nomor 1.

2. Dalam hal pelaksanaan pengujian dilakukan oleh Bagian Keuangan setelah terjadinya pembayaran yg dilakukan, maka bila terdapat temuan berupa penyimpangan dari ketentuan-ketentuan yg berlaku, atas temuan tersebut Bagian Keuanagn mengirimkan Nota Hasil Verifikasi kepada Kepala Satuan Kerja bersangkutan.

Nota hasil verifikasi tsb memuat temuan-temuan hasil verifikasi & langkah-langkah tindak lanjut yg harus dilakukan oleh Kerpala Satuan Kerja dimaksud.

Bentuk nota Hasil Verifikasi seperti tertera pada contoh nomor 2.

Contoh 1

Nomor : ...,... Lampiran :

Kepada YTh

... ... Di

...

(21)

Setelah dilakukan penelitian terhadap bukti-bukti tagihan saudara mengenai pembayaran untuk : ...

Berdasarkan SPP nomor ...Tanggal...ditemukan Kekurangan/kesalahan sbb :

1. ...

2. ...

3. ...

4. ...

5. ...

Agar kekurangan / kesalahan tsb dapat dilengkapi/diperbaiki sebelum tagihan tsb diajukan kembali kepada kami.

...,...

... NIP...

Tembusan kepada Yth :

Contoh 2

Nomor : ...,... Lampiran :

Kepada YTh

... ... Di

...

Perihal : Nota Hasil Verifikasi

(22)

1. Pelaksanaan verifikasi tsb diatas didasarkan pada 5 kriteria yaitu :

1.1. Ketersediaan dana

1.2. Ketepatan tujuan pengeluaran 1.3. Kebenaran pembebanan anggaran 1.4. Kebenaran tagihan

1.5. Kelengkapan bukti pengeluaran

2. Hasil temuan verifikasi berupa kesalahan/penyimpangan sebagaimana tertera pada lajur (4) daftar lampiran... Terhadap temuan tsb dimohon dengan hormat perhatian saudara untuk melakukan tindaklanjut penyelesaiannya sebagaimana dimaksud pada lajur (6) lampiran yg sama.

3. Kami mohon agar tanggapan berupa tindaklanjut disampaikan langsung kepada Bagian Keuangan dalam waktu tidak lebih dari 1 bulan.

Dalam hal terdapat penyetoran uang ke rekening Kas Negara, agar melampirkan copy tanda bukti setoran yang dimaksud.

Atas perhatiannya diucapkan terimakasih.

Sekretariat Kementerian Negara Perumahan Rakyat Kepala Bagian Keuangan

.H. Abdul Hamid, SE, MSi NIP. 1100... Tembusan kepada Yth :

1. Bapak Sekretaris Kementerian Negara Perumahan Rakyat, sebagai laporan 2. Bapak Inspektorat Kementerian Negara Perumahan Rakyat

3. Satuan Kerja

4. Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara di... 5. Sdr...

(23)

Halaman :...

DAFTAR LAMPIRAN SURAT KEPALA BAGIAN KEUANGAN KEMENTERIAN NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

Nomor : Tanggal:

Kepada Yth :... Kode :...

No URUT

SPM GU/LS BUKTI PENGELUARAN TEMUAN

VERIFIKASI

KODE PETUNJUK TINDAK

LANJUT

(24)

Contoh 3

Nomor : ...,...

Lampiran : 1 berkas

Kepada YTh

Menteri Perumahan Rakyat Di

Jakarta

Perihal : Laporan Hasil Verifikasi Bagian Keuangan

Sesuai dengan Keppres No. 42 tahun 2002 Pasal 68 dan 69, bersama ini kami sampaikan dengan hormat laporan hasil verifikasi terhadap SPM dan dokumen lainnya mengenai Kantor Satuan Kerja di lingkungan Kementerian Negara Perumahan Rakyat untuk tahun anggaran...Sampai dengan bulan...dengan status sbb :

1. Jumlah SPM diverifikasi ...buah

2. Temuan hasil verifikasi

a. Temuan hasil Verifikasi selesai ditanggapi ...buah b. Temuan hasil Verifikasi masih dalam proses tindak lanjut ...buah c. Jumlah temuan hasil verifikasi ...buah ...buah

3. Uang yang harus disetor ke Kas Negara

a. Uang yg sudah disetor ke Kas Negara Rp...

b. Uang yg belum disetor ke Kas Negara Rp...

c. Jumlah Uang yg harus disetor ke Kas Negara Rp...

Atas perkenan dan petunjuk Menteri selanjutnya kami ucapkan terimakasih.

SEKRETARIS

KEMENTERIAN NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

...

(25)

1. Inspektur Kementerian Negara Perumahan Rakyat

2. Para Kepala Satuan Kerja di lingkungan Kementerian Negara Perumahan Rakyat 3. Kepala Bagian Keungan Kementerian Negara Perumahan Rakyat

BAB IV

LAPORAN HASIL VERIFIKASI

Pelaksanaan verifikasi oleh Bagian Keuangan setiap bulannya dilaporkan kepada Menteri Negara Perumahan Rakyat dengan menggunakan bentuk laporan seperti tertera pada contoh nomor 3a sampai dengan 3c.

Laporan hasil verifikasi tsb memuat :

1. Jumlah SPM/SP2D yang telah diverifikasi

2. Jumlah temuan hasil verifikasi, meliputi :

a. Temuan verifikasi yang telah selesai ditanggapi

b. Temuan verifikai yang masih dalam proses tindak lanjut c. Jumlah temuan hasil verifikasi seluruhnya

3. Jumlah uang yang harus disetorkan ke Kas Negara, meliputi : a. Uang yang telah disetor ke Kas Negara

b. Uang yang belum di setor ke Kas Negara

(26)

Contoh No. 3a

LAPORAN TEMUAN VERIFIKASI BAGIAN KEUANGAN Status s/d bulan :...

TEMUAN HASIL VERIFIKASI UANG YANG HARUS DISETOR KE KAS NEGARA

SELESAI DITANGGAPI

DALAM PROSES

TELAH DITINDAKLANJUTI

DALAM PROSES

No SATMINKAL JUMLAH SPM

DIVERIFIKASI

JUMLAH

JUMLAH % JUMLAH %

JUMLAH (Rp)

JUMLAH (Rp) % JUMLAH (Rp) %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

(27)

Contoh No. 3b

TEMUAN HASIL VERIFIKASI BAGIAN KEUANGAN (REKAPITULASI per SATMINKAL & KRITERIA)

Status s/d bulan :...

TEMUAN PERKRITERIA No SATMINKAL

JUMLAH KETERSEDIAAN DANA

KETEPATAN TUJUAN KEBENARAN

PEMBEBANAN

KEBENARAN TAGIHAN

KELENGKAPAN TANDA BUKTI

1 2 3 4 5 6 7 8

(28)

Contoh No. 3C

TEMUAN VERIFIKASI BAGIAN KEUANGAN ANGGARAN BELANJA

(REKAPITULASI per SATMINKAL & JENIS BELANJA) Status s/d bulan :...

BELANJA BARANG

No SATMINKAL JUMLAH

PEGAWAI BARANG MODAL

1 2 3 4 5 6

(29)
(30)

Referensi

Dokumen terkait

Di tingkat pusat sebenarnya ada Bulog (Badan Urusan Logistik), namun dalam kinerjanya lebih sering menurunkan harga beras daripada menaikan. Lebih sering

Naiknya angka produksi ini disebabkan karena ramalan luas panen mengalami peningkatan sebesar 5,23% dibandingkan tahun 2014 dan produktivitas padi meningkat sebesar

Untuk aktivitas 6, agar petani dapat lebih menyasar pada kegiatan yang memfasilitasi penyediaan sarana dan prasarana pasca panen kakao, sehingga nantinya petani dapat

Dari hasil penelitian ini adalah bentuk pendidikan kedisiplinan yang diterapkan orang tua terhadap anaknya di desa Cikuya Kecamatan Banjarharjo Kabupaten Brebes

Dari hasil analisis kelangsingan penampang pada sub bab 2.6.1 diketahui bahwa profil yang digunakan merupakan penampang kompak, maka berlaku :. Mn

Then, the method of data analyze is logistic regression (binomial and ordinal).The results show that level of dependence, wealth, expenditure, follow up on audit findings and

Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti ini peroleh, diketahui bahwa hasil penelitian menunjukkan bahwa self efficacy peserta didik di SMPN 6 Bandar Lampung

Namun madrasah lebih mempunyai ciri khas tersendiri yaitu dengan berciri khas agama Islam yang diaplikasikan dalam pembelajaran, suasanana lingkungan, pendidik dan