• Tidak ada hasil yang ditemukan

Index of /ProdukHukum/kehutanan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Index of /ProdukHukum/kehutanan"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Sumber: RY_PUSDALBANGHUT REG.I I 2009

R

R

A

A

P

P

A

A

T

T

K

K

O

O

O

O

R

R

D

D

I

I

N

N

A

A

S

S

I

I

P

P

E

E

N

N

A

A

N

N

G

G

A

A

N

N

A

A

N

N

P

P

E

E

R

R

M

M

A

A

S

S

A

A

L

L

A

A

H

H

A

A

N

N

P

P

E

E

N

N

G

G

E

E

L

L

O

O

L

L

A

A

A

A

N

N

H

H

U

U

T

T

A

A

N

N

(

(

P

P

E

E

N

N

A

A

N

N

G

G

A

A

N

N

A

A

N

N

P

P

E

E

N

N

A

A

M

M

B

B

A

A

N

N

G

G

A

A

N

N

P

P

A

A

S

S

I

I

R

R

D

D

I

I

K

K

A

A

W

W

A

A

S

S

A

A

N

N

T

T

N

N

G

G

.

.

M

M

E

E

R

R

A

A

P

P

I

I

)

)

Dalam rangka penanganan penambangan pasir di Kawasan Taman Nasional Gunung Merapi, Pusat Pengendalian Pembangunan Kehutanan Regional I I memfasilitasi Rapat Koordinasi Penanganan Permasalahan Penambangan Pasir di Kawasan TN G. Merapi. Rapat Koordinasi dilaksanakan pada tanggal 30 Oktober 2009 di Ruang Pertemuan I Gedung Badan Koordinasi Pembangunan Lintas Kabupaten/ Kota Provinsi Jawa Tengah Wilayah I I (Bakorwil I I ), Jl. P. Diponegoro No. 1, Magelang, Jawa Tengah.

Tujuan Rapat Koordinasi adalah dalam rangka percepatan pelaksanaan penanganan penambangan pasir di Kawasan TN G. Merapi dan memantau progres kegiatan Tim Teknis Penanganan Penambangan Pasir di Kawasan TN G. Merapi (sosialisasi, penegakan hukum dan pasca penanganan).

Rapat Koordinasi dihadiri oleh ± 105 orang yang terdiri dari unsur Departemen Kehutanan, UPT Departemen Kehutanan, Perum Perhutani, Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Tengah dan Tim Terpadu Penertiban Penambangan Pasir di Kawasan TN G. Merapi dan sekitarnya.

Kesepakatan tahapan penanganan penambangan pasir di kawasan Taman Nasional Gunung Merapi, meliputi :

1. Tahap Pra Operasi, meliputi : sosialisasi dan diseminasi

2. Tahap Penegakan Hukum (GAKKUM)

3. Tahap Pasca Penegakan Hukum, antara lain : pemberdayaan masyarakat.

Dari hasil diskusi selama berlangsungnya Rapat Koordinasi diperoleh hasil – hasil sebagai berikut :

1. Perlunya Penggalian potensi dan masalah penanganan penambangan pasir di kawasan Taman Nasional Gunung Merapi secara komprehensif dan terpadu dalam rangka pelaksanaan tahapan penanganan penmbangan sesuai sasaran yang tepat, meliputi I nventarisasi Pelaku Penambangan dan armadanya, Analisis aktor/ pelaku, Kajian pemulihan kawasan, Upaya-upaya pemberdayaan masyarakat.

2. Perencanaan penanganan permasalahan dilakukan dengan jalinan komunikasi, penggalian sumberdaya, penegasan komitmen, pemantapan kelembagaan.

3. Mengingat kondisi lingkungan kawasan Taman Nasional Gunung Merapi yang telah mengalami kerusakan dan tingkat kerusakannya telah memasuki tahap yang sangat serius, maka penegakan hukum dan pemberdayaan masyarakat eks penambang merupakan kegiatan prioritas yang harus dilaksanakan.

(2)

pelatihan peningkatan ekonomi masyarakat, pengembangan potensi melalui agrowisata, pengembangan industri alternatif pengganti alih profesi.

5. Perlunya penegakan disiplin dan budaya malu kepada aparat penertiban.

6. Penegasan komitmen bersama dalam rangka penegakan penertiban penambangan illegal.

7. Pengalokasian anggaran pada masing-masing sektor dalam pelaksanaan penertiban dan penanganan penambangan pasir di kawasan Taman Nasional Gunung Merapi, utamanya dari Departemen Kehutanan.

Sebagai tindak lanjut hasil Rapat Koordinasi dalam rangka percepatan penanganan penambangan pasir di Kawasan TN G. Merapi, akan dilakukan kegiatan sebagai berikut :

1. Pertemuan Rapat Koordinasi Tim Teknis penanganan permasalahan penambangan pasir di kawasan Taman Nasional Gunung Merapi agar dapat dilaksanakan untuk membuat kegiatan yang aplikatif.

2. Penyusunan pembagian tugas/ peran, kegiatan serta langkah-langkah strategis oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah berikut tata waktunya dan pendanaannya.

3. Tahapan-tahapan hasil rapat Tim Teknis yang telah dilaksanakan pada rapat terdahulu dan telah disepakati agar segera dilaksanakan.

4. Operasi Penegakan Hukum agar segera dilaksanakan secara terpadu sesuai jadwal yang telah dibicarakan dengan dukungan dana dan tenaga SPORC Departemen Kehutanan.

5. Secara simultan upaya-upaya pemberdayaan masyarakat harus dilakukan sesuai potensi lokal yang ada.

6. Pada tahap Pasca Operasi perlu disusun Rencana Pelaksanaan Jangka Panjang baik dari segi sosial maupun lingkungannya.

7. Tahap Pra Operasi Penegakan Hukum dirancang dengan Rencana Operasi yang didahului dengan PULBAKET (Pengumpulan Bahan dan Keterangan) yang akurat dan detail serta dilaksanakan dari wilayah hulu sampai hilir kawasan Taman Nasional Gunung Merapi di wilayah adminisrasi Kabupaten Magelang

8. Perlu dibentuk Posko Pengendalian penanganan penambangan pasir illegal yang lokasinya berdekatan dengan TKP.

9. Penegasan zonasi Taman Nasional Gunung Merapi sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.56/ Menhut-I I / 2006 agar segera diusulkan untuk dapat ditetapkan.

10. Membangun kerjasama dengan Yayasan Obor Tani Semarang.

P

PUUSSAATTPPEENNGGEENNDDAALLIIAANNPPEEMMBBAANNGGUUNNAANNKKEEHHUUTTAANNAANNRREEGGIIOONNAALLIIII

Referensi

Dokumen terkait

UPT KSDA memiliki tugas penyelenggaraan konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya dan pengelolaan kawasan cagar alam, suaka margasatwa, taman wisata alam, dan

Mengoreksi surat dan draft dalam rangka pengelolaan kawasan Cagar Alam dan Suaka Margasatwa, Taman Wisata Alam dan Taman Buru dan kegiatan perlindungan,

Mengoreksi surat dan draft dalam rangka pengelolaan kawasan Cagar Alam dan Suaka Margasatwa, Taman Wisata Alam dan Taman Buru dan kegiatan perlindungan,

I snaini Yanuardi, S.Hut, MM Dinas Kehutanan Kabupaten Pasir Kalimantan Timur 31 Siti Nurjanah, SP, MP Dinas Kehutanan Kabupaten Pasir Kalimantan Timur 32 Joni, S.Hut Dinas

Pilihan Desa Konservasi adalah desa-desa yang berada di dalam dan sekitar kawasan konservasi (taman nasional, cagar alam, taman wisata alam, suaka margasatwa dan taman hutan

Gunung Sago/Gunung Malintang Tanah

NAMA TAMAN BURU LOKASI No. NAMA TAMAN BURU LOKASI

Statistik Taman Nasional Karimunjawa disajikan berdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan, baik yang dilaksanakan oleh Balai Taman Nasional Karimunjawa, instansi terkait,