BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini yaitu: 1. Variabel terikat: Identitas Diri Remaja
2. Variabel bebas: Dukungan Sosial Teman Sebaya dan Hubungan Orangtua-Remaja
3.2. Definisi Operasional
3.2.1 Definisi Identitas DiriGunarsa (2003) mengutarakan bahwa identitas dapat diartikan sebagai cara hidup tertentu yang sudah dibentuk pada masa-masa sebelumnya dan menentukan peran sosial manakah yang harus dijalankan. Selanjutnya Stuart dan Sudeen (1991) mengungkapkan tentang Identitas diri adalah cara-cara yang digunakan untuk membedakan individu satu dengan individu-individu lainnya.
Identitas diri adalah cara hidup tertentu yang digunakan oleh individu untuk menentukan peran sosial dan yeng membedakan individu yang satu dengan individu yang lainnya.
Aspek-aspek identitas diri yaitu: social identity, physical identity, personal identity, familial identity,
Style Inventory, yang disusun Berzonsky (1992) dan telah dimodifikasi oleh penulis berdasarkan teori Erikson (dalam Oya, Zeynep, Aly: 1999). Penilaian skala ini, makin tinggi nilai (scoring) yang diperoleh menunjukkan identitas diri remaja akan semakin positif, demikian juga sebaliknya.
3.2.2 Dukungan Sosial Teman Sebaya
Smet (1994) Dukungan sosial merupakan salah satu bentuk ikatan secara sosial yang menggambarkan kualitas dari hubungan interpersonal. Dukungan sosial adalah perasaan sosial yang dibutuhkan terus menerus dalam interaksi dengan orang lain. Sarafino (1998) menggambarkan dukungan sosial sebagai suatu kenyamanan, perhatian, penghargaan ataupun bantuan yang diterima individu dari orang lain maupun kelompok. Dalam pengertian lain disebutkan bahwa dukungan sosial adalah kehadiran orang lain yang dapat membuat individu percaya bahwa dirinya dicintai, diperhatikan dan merupakan bagian dari kelompok sosial, yaitu keluarga, rekan kerja dan teman dekat.
Aspek-aspek dukungan sosial yaitu: dukungan emosional, penghargaan, instrumental, dan informasi. Alat ukur yang digunakan sebagai acuan untuk mengukur dukungan sosial teman sebaya, menggunakan skala Student Social Support Scale disusun oleh Malecki dan Elliott (1999) dan telah dimodifikasi oleh penulis berdasarkan teori House (Smet, 1994). Penilaian skala ini, makin tinggi nilai (scoring) yang diperoleh, menunjukkan dukungan sosial semakin tinggi, demikian juga sebaliknya.
3.2.3 Hubungan Orangtua-Remaja
Jersild (dalam Santrock, 2007) Hubungan orangtua remaja mengacu kepada frekuaensi dan intensitas komunikasi antara orangtua dan remaja. Hubungan orangtua-remaja, seperti semua hubungan interpersonal lainnya, mencakup dua elemen yaitu memiliki komunikasi yang saling terbuka dan hubungan yang tidak dapat saling memahami. Selanjutnya Soetiningsih (2010) hubungan orangtua-remaja persepsi remaja tentang ikatan yang terjalin antara orangtua dengan dirinya
Hubungan orangtua-remaja adalah penilaian remaja tentang hubungan dalam keluarga yang terjalin melalui komunikasi antara orangtua dengan dirinya sehingga remaja merasakan kenyamanan secara psikologis.
menggunakan skala Index of Family Relations, disusun oleh Hudson (1993) dan dimodifikasi oleh penulis berdasarkan teori Somers, (2006). Penilaian skala ini, makin tinggi nilai (scoring) yang diperoleh, menunjukkan hubungan orangtua-remaja yang positif, demikian juga sebaliknya.
3.3 Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan
Sampel.
3.3.1 Populasi dan Sampel
Polulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Siswa-siswi SMA Kristen 1 Salatiga, jumlah populasi 605 siswa. Responden akan dipilih berdasarkan penggolongan usia remaja pertengahan yaitu usia 15-18 tahun. Alasannya pada masa ini remaja berada pada masa yang sulit secara khusus dalam masa pencarian identitas diri sehingga dukungan sosial teman sebaya dan hubungan orang tua-remaja memberikan peranan dalam identitas diri tua-remaja.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel random. Teknik sampling ini digunakan dalam pengambilan sampelnya dengan cara mencampur subjek-subjek di dalam populasi (Arikunto, 2002). Langkah-langkah yang digunakan untuk menentukan sampel:
berdasarkan cluster sampling, maka sampel diambil perkelas.
3. Kelas yang terpilih dari hasil random yaitu kelas: XI Bahasa (33 siswa), XI IPS-1 (27 siswa), XII IPS-2 (30 siswa), yang berjumlah 90 siswa.
Langkah-langkah yang digunakan untuk memperoleh data:
1. Peneliti memberikan surat izin penelitian kepada kepala sekolah SMA Kristen 1 Salatiga
2. Mengadakan pendekatan dan penjelasan kepada guru bimbingan konseling tentang skala yang digunakan untuk pengumpulan data.
3. Skala di berikan oleh guru bimbingan konseling kepada subjek pada saat jam bimbingan konseling sesuai dengan jadwal yang telah diatur oleh pihak sekolah.
3.4 Alat Ukur Penelitian
Data yang akan dikumpulkan melalui penyebaran skala meliputi: nama, kelas, usia, jenis kelamin. Selain itu akan dikumpulkan juga data-data yang berkaitan dengan indikator variabel-variabel yang diteliti, yaitu dukungan sosial teman sebaya dan hubungan orangtua-remaja.
menggunakan alat ukur Identity Style Inventory, Berzonsky (1992). Untuk mengukur variabel hubungan orangtua-remaja menggunakan skala Index of Family Relations, Hudson (1993), dan untuk mengukur variabel dukungan sosial teman sebaya menggunakan alat Student Social Support Scale, Malecki dan Elliott (1999).
3.4.1 Skala Identitas Diri Remaja
Pengukuran variabel identitas diri menggunakan metode pengisian skala Identity Style Inventory. Subjek diminta untuk mengisi skala identitas diri yang terdiri dari aspek-aspek. social identity, physical identity, personal identity, familial identity,
Tabel 3.1
Daftar Item Skala Identitas Diri
Aspek Indikator Item Jumlah
Item
F U
1. Social Identity. Pemenuhan peran di rumah, sekolah,
tujuan yang hendak dicapai
1.Saya menghargai orangtua saya
2.Saya merasa memiliki peran penting dalam kelompok yang saya miliki
3.Saya merasa diterima dalam kelompok yang saya miliki
4.Saya mampu membangun hubungan yang baik dengan teman-teman saya 5.Saya dapat menghargai teman-teman dalam kelompok yang saya miliki
6.Saya sangat menikmati pertemanan dalam kelompok yang telah saya miliki.
7.Saya dapat
8.Studi merupakan hal yang penting bagi saya 9. Saya mengetahui dengan pasti tentang apa yang harus saya lakukan untuk masa depan saya
8
9
10.Saya menyukai situasi yang sesuai dengan norma-norma sosial.
2.Physical Identity.
Penerimaan secara fisik yang diperoleh juga melalui
penilaian dari teman
Sikap positif terhadap
penampilannya
11. Saya tidak suka meniru penampilan idola saya
12. Saya memiliki penampilan yang unik 13.Kadang-kadang
teman memberikan pujian terhadap penampilan saya
14. Saya mendapatkan pujian dari orang-orang disekitar saya
15. Saya menyukai warna kulit saya
16. Saya memiliki wajah yang tampan/cantik 17. Saya menuyukai bentuk tubuh saya
11 remaja dalam membangaun dalam diri remaja, serta memiliki
keyakinan dan
1.Keyakinan akan hal-hal yang harus dilakukan untuk masa depan.
2.Kedewasaan
dalam pengambilan keputusan
18.Saya tidak yakin dengan nilai-nilai hidup yang saya pegang.
19.Saya tidak yakin dengan apa yang akan saya lakukan di masa depan.
20.Saya tidak memikirkan dengan serius tentang masa depan saya, karena itu masih jauh.
18
19
pengendalian diri yang kuat.
3.Optimis untuk menghadapi masa depan
21.Saya sudah tahu dengan pasti akan melanjutkan studi di perguruan tinggi atau jurusan yang akan saya pilih.
22.Saya memiliki nilai-nilai keyakinan yang kuat.
23. Saya telah memikirkan dengan serius tentang hal-hal yang akan saya lakukan dalam hidup saya
21
22
23
24. Saya sangat optimis untuk menghadapi masa depan
25. Saya yakin dengan keputusan yang telah saya ambil untuk masa depan.
26. saya berpikir untuk berkomitmen pada cita-cita saya
keluarga yang ditunjukkan melaui rasa saling
menghargai antara orangtua-remaja.
1.Melakukan nilai-nilai yang diajarkan oleh orang tua.
27.Saya melakukan segala sesuatu sesuai dengan nilai-nilai yang diajarkan oleh orangtua.
28.Saya berusaha untuk mandiri dalam berbagai hal
29.Orangtua selalu ingin yang terbaik untuk saya
27
28
2.Komunikasi dalam keluarga yang terjalin dengan baik
30.Orangtua saya selalu memahami saya
31.Saya selalu ingin membangun komunikasi yang baik dalam keluarga.
32.Saya memiliki hubungan yang akrab dengan semua anggota keluarga. remaja untuk peduli dengan kebutuhan orang lain, pemahaman politik, serta nilai-nilai agama yang dianut.
1.memahami
tentang dasar-dasar kepercayaan yang dianut.
2.Peduli terhadap kebutuhan teman serta berusaha untuk menolongnya
3. Pemahaman remaja tentang politik.
33.Saya telah meluangkan banyak waktu untuk membaca buku-buku rohani
34. Saya memahami tentang dasar-dasar iman dalam agama yang saya anut
35.Saya tidak yakin dengan nilai-nilai kepercayaan (agama) yang saya anut.
33
34
35
36.Saya berusaha untuk menolong teman yang belum mengerti tentang tugas yang berikan oleh guru.
37.Saya memiliki pandangan politik yang konsisten.
3.4.2 DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA.
Pengukuran variabel dukungan sosial teman sebaya menggunakan metode pengisian skala Student Social Support Scale. Subjek diminta untuk mengisi skala dengan dukungan sosial teman sebaya yang terdiri dari aspek: dukungan emosional, penghargaan, instrumental, dan informasi. Skala Student Social Support Scale di susun oleh Malecki dan Elliott (1999), digunakan sebagai acuan dan dimodifikasi oleh penulis berdasarkan aspek-aspek dukungan sosial teman sebaya, disusun berdasarkan teori House (Smet, 1994). dengan tingkat validitas bergerak dari 0,325-0,381, dengan tingkat reliabilitas 0,97.
Tabel 3.2
Daftar Item Skala Dukungan Sosial Teman Sebaya
Aspek Indikator Item Jumlah
Item
F U
1.Dukungan emosional. Empati,
kepulian, kasih sayang,dan mendengarkan
1.Memahami keadaan teman
2.Bersedia untuk
1.Teman saya berusaha membuat saya tenang ketika berada dalam kondisi yang sedang kacau.
2.Teman saya memaafkan ketika saya membuat kesalahan.
3.Ketika saya sedih, teman saya memahami perasaan saya.
1
2
3
4.Teman saya selalu memberikan perhatian yang positif buat saya 5.Ketika saya sedang dalam masalah, teman
mendengarkan keluhan teman
bersedia mendengarkan keluhan saya. 5
2.Dukungan penghargaan. Memberikan ungkapan-ungkapan positif yang membangun, dorongan untuk maju,
memberikan pujian dan memiliki rasa hormat kepada teman.
1.Memberikan pujian terhadap hal-hal yang positif
6.Teman saya memuji saya ketika saya melakukan sesuatu yang positif.
7. Teman saya selalu menghargai saya.
8.Teman-teman saya melakukan hal-hal yang baik kepada saya.
6
7
8
2.Saling memberikan saran kepada teman dalam sebuah kelompok atau tim.
9.Teman saya meminta
saya untuk
memberikan saran atau ide.
10. Saya dipilih untuk menjadi anggota dalam suatu tim.
9
10
3.Dukungan Instrumental. Bantuan yang diwujudkan dalam bentuk materi,
waktu,tenaga.
1. Memberikan waktu kepada teman yang membutuhkan untuk
memecahkan masalah yang dihadapi.
2.Kepekaan pada kebutuhan
11. Tidak ada teman yang membantu saya dalam memecahkan masalah yang saya hadapi.
12. Teman saya selalu bertanya tentang apa yang saya butuhkan.
12
11
13. Teman saya membantu saya dalam menyelesaikan
melakukan berbagai kegiatan bersama denganku.
15.Teman menolong dalam kebutuhan sekolah. untuk dapat memecahkan masalah yang sedang
dihadapi oleh teman.
1.Memberikan informasi kepada teman yang membutuhkan.
2.Bersedia memberikan bantuan tenaga untuk menolong teman.
16.Teman memberikan penjelasan kepada saya ketika ada hal-hal yang membuat saya bingung.
17.Teman tidak memberikan informasi kepada saya tentang kegiatan yang ada di sekolah.
18.Teman tidak menasehatkan saya ikut terlibat aktif dalam kegiatan di sekolah.
16
17
18
19.Tidak ada teman yang mau meluangkan waktu untuk mengerjakan sesuatu yang sulit dengan saya. 20.Teman membantu saya ketika saya membutuhkannya.
19
20
3.4.3 SKALA HUBUNGAN ORANGTUA-REMAJA
Pengukuran variabel hubungan orangtua-remaja menggunakan metode pengisian skala Index of Family Relations. Subjek diminta untuk mengisi skala hubungan orangtua-remaja yang terdiri dari aspek-aspek: kelekatan, komunikasi, dan kenyamanan. skala Index of Family Relations, disusun oleh Hudson (1993) digunakan sebagai acuan dan dimodifikasi oleh penulis berdasarkan aspek-aspek hubungan orangtua-remaja, disusun berdasarkan teori Somers, (2006), dengan tingkat validitas bergerak dari 0,26-0,71, dengan tingkat reliabilitas 0,90
Tabel 3.3
Daftar Item Skala Hubungan Orangtua-Remaja
Aspek Sub Aspek Indikator Jumlah
Item
F U
1. Kelekatan Adanya
hubungan yang harmonis dalam keluarga
1.Orangtua
meminta pendapat saya dalam pengambilan keputusan yang penting.
1
2.Orangtua selalu peduli pada keadaan saya.
2
3.Orangtua selalu menunjukan pada
4.Orangtua
5.Saya merasa bangga dengan orangtua saya
23
6. Orangtua mengatakan pada saya bahwa dia bangga pada saya
5
7.Orangtua saya selalu
memberikan
dukungan yang baik dalam setiap kegiatan di sekolah.
6
2. Komunikasi Adanya
hubungan yang baik dalam keluarga
dengan cara membangun komunikasi
8. Orangtua memarahi saya ketika melakukan hal yang negatif
7
9.Orangtua mendengarkan keluhan-keluhan saya tentang kegiatan di sekolah.
8
10.Orangtua menegur saya dengan kasar.
kadang saya bertengkar dengan orangtua saya.
13.Kadang-kadang saya berbeda pendapat dengan orangtua saya.
12
14.Saya dilarang untuk bertanya sesuatu yang merupakan
rahasia kepada orangtua.
13
15.Saya selalu mendiskusikan tentang masa depan dengan orangtua
3. Kehangatan Adanya suasana kehangatan yang selalu diciptakan dalam segala keadaan
17. Orangtua memberikan
respon yang negatif terhadap pendapat saya
14
18.Orangtua mengancam saya bila saya tidak melakukan hal yang
diinginkannya.
15
19.Jika saya melakukan
kesalahan maka orangtua selalu membuat saya rasa bersalah.
16
20.Orangtua selalu membantu saya dalam
21.Dalam
keluarga kami selalu mencipakan suasana yang nyaman.
18
22.Saya menikmati kebersamaan dengan orangtua
21
23.Jika saya berbuat kesalahan maka orangtua memukul saya dengan kasar.
19
24.Saya bahagia berada di tengah-tengah keluarga saya.
20
25.Saya selalu rukun dengan orangtua
22
Jumlah 25 16 9
3.4 Seleksi Item dan Reliabilitas Alat Ukur 3.4.1 Validitas
(khususnya daya diskriminasi) dengen menggunakan teknik korelasi Corrected Item-Total Correlation. Aswar (2010) menyatakan bahwa item yang memiliki daya diskriminasi baik memiliki nilai r 0,3. Namun apabila item yang memiliki indeks daya diskriminasi tidak mencukupi jumlah yang diinginkan, dapat mempertimbangkan untuk menurunkan batas kriteria menjadi 0,25. Dalam penelitian ini, penulis memakai daya diskriminasi item 0,25.
3.4.2 Uji Reliabilitas
Reliabilitas alat ukur menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran dengan alat tersebut dapat dipercaya. Hal ini ditunjukan oleh taraf konsistensi skor yang diperoleh oleh para subjek yang diukur dengan alat yang sama, atau diukur dengan alat yang setara pada kondisi yang berbeda (Suryabrata, 1999). Reliabilitas adalah suatu nilai yang menunjukkan konsistensi suatu alat pengukuran di dalam mengukur gejala yang sama.
Dalam reliabilitas menggunakan metode Alpha Cronbach, dan dengan menggunakan program SPSS for windows versi17.0.
3.5 Hasil Uji Seleksi Item dan Reliabilitas.
try out pertama, ternyata banyak item-item yang gugur. Skala identitas diri, dari 36 item terdapat 28 yang memenuhi dan 8 gugur, Skala Dukungan sosial teman sebaya, 17 item yang memenuhi dan 3 item gugur, Skala Hubungan orangtua-remaja, 23 item yang memenuhi dan 2 item gugur. Dari ketiga skala, skala identitas diri merupakan skala yang sangat penting dan memperoleh data pada item yang penting yang gugur pada Social identity,(5 item: 2 item yang memenuhi dan 3 item gugur), Physical identity Personal (3 item: 2 item yang memenuhi dan 1 item gugur), identity Familia (6 item: 5 item yang memenuhi dan item gugur), identity Moral-Ethical identity (8 item: 6 item yang memenuhi dan 2 item gugur ), dengan rentan nilai validitas bergerak dari 0,301-0,639. Koefisian Alpha Cronbach dari 28 item yang memenuhi adalah 0,740. Oleh karena itu, penulis melakukan try out kedua di SMA Lab UKSW dengan subjek yang berbeda dengan subjek pada try out pertama.
3.5.1 Skala Identitas Diri
Identitas diri diukur berdasarkan aspek-aspek identitas diri yaitu social identity, physical identity, personal identity, familial identity, moral-ethical identity. Berdasarkan data try out, dilakukan perhitungan seleksi item dan reliabilitas terhadap 38 item, diperoleh 25 item yang memenuhi dan 13 item gugur. Daya diskriminasi skala identitas diri bergerak dari 0,280-0,851. Koefisian Alpha Cronbach dari 25 item yang memenuhi adalah 0,883. Penyebaran item yang memenuhi dan item gugur dari skala identitas diri dapat dilihat pada tabel di bawah ini
Tabel 3.4
Sebaran Item yang Memenuhi dan Item Gugur Skala Identitas Diri
NO ASPEK JUMLAH
ITEM
NOMOR ITEM YANG MEMENUHI
NOMOR ITEM GUGUR
1 Social identity
10 1,2,3,4,6,7,10 5,8,9 2 Physical
identity
7 12,16 11,13,14,15,
17 3 Personal
identity
9 18,19,21, 22, 23, 24,25,26
20 4 Familial
identity
6 28,29,30,31,32 27
5
Moral-Ethical identity
3.5.2 Skala Dukungan Sosial Teman Sebaya
Berdasarkan data try out, dilakukan seleksi item dan reliabilitas terhadap 20 item, diperoleh 17 item yang memenuhi dan 3 item gugur. Daya diskriminasi skala dukungan sosial teman sebaya bergerak dari 0,250-0,635. Koefisian Alpha Cronbach dari 17 item yang memenuhi adalah 0,749 Penyebaran item yang memenuhi dan item gugur dari skala dukungan sosial teman sebaya dapat di lihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 3.5
Sebaran Item yang Memenuhi dan Item Gugur Skala Dukungan Sosial Teman Sebaya
NO ASPEK JUMLAH
ITEM
NOMOR ITEM YANG MEMENUHI
NOMOR ITEM GUGUR
1 Dukungan emosional
5 1,3,4,5 2
2 Dukungan penghargaan
5 6,7,8,9,10
-3 Dukungan instrumental
5 12,13,14 11,15
4 Dukungan informasi
5 16, 17, 18, 19,20
3.5.3 Skala Hubungan Orangtua-Remaja
Berdasarkan data try out, dilakukan seleksi item dan reliabilitas terhadap 25 item, diperoleh 22 item yang memenuhi dan 3 item gugur. Daya diskriminasi skala hubungan orangtua-remaja bergerak dari 0,231-0,763. Koefisian Alpha Cronbach dari 22 item valid adalah 0,758. Penyebaran item yang memenuhi dan item gugur dari skala identitas diri dapat di lihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 3.6
Sebaran Item yang Memenuhi dan Item Gugur Skala Hubungan Orangtua-Remaja
NO ASPEK JUMLAH
ITEM
NOMOR ITEM YANG MEMENUHI
NOMOR ITEM GUGUR
1 Kelekatan 7 1,2, 3,4,5,6, 23 -2 Komunikasi 9 8, 9,10,11,
13,24,25
7,12 4 Kehangatan 9 14,15,16,17,18,
19,20,21
22
3.6.1 Penyusunan Skala setelah Try Out
Setelah melakukan seleksi item dan reliabilitas, Skala tersebut telah memenuhi kaidah seleksi item dan reliabilitas. Item-item yang dinyatakan memenuhi syarat disusun kembali dan memberikan nomor urut. Untuk skala identitas diri diberi nomor 1 sampai 25, untuk skala dukungan sosial teman sebaya diberi nomor 1 sampai 17, dan untuk skala hubungan orangtua-remaja diberi nomor urut 1 sampai 22. Penjelasan dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 3.7
Susunan Nomor Item Baru Skala Identitas Diri
No Aspek Nomor Item Jumlah
1 Social identity 1,2,3,4,5(6),6(7),7(10) 7 2 Physical
identity
8(12), 9(16) 2
3 Personal identity
10(18),11(19),12(21),13(22), 14(23),15(24),
16(25),17(26),18(28)
9
4 Familial identity
19(29), 20(30),21(31), 22(32)
4
5 Moral-Ethical identity
23(33),24(34),25(35) 3
Tabel 3.8
Susunan Nomor Item Baru Skala Dukungan Sosial Teman Sebaya
No Aspek Nomor Item Jumlah
1 Dukungan emosional
1,2(3),3(4),4(5) 4
2 Dukungan penghargaan
5(6),6(7),7(8), 8(9),9(10)
5
3 Dukungan instrumental
10(12),11(13),12(14) 3
4 Dukungan informasi 13(16),14(16),15(18), 16(19),17(20)
5
Item Lama: ( ) Jumlah 17
Tabel 3.9
Susunan Nomor Item Baru Skala Hubungan Orangtua-Remaja
No Aspek Nomor Item Jumlah
1 Kelekatan 1,2,3,4,5,6,20(23) 7 2 Komunikasi 7(8),8(9),9(10),10
(11),11(13),19(22), 22(25)
7
3 Kehangatan 12(14),13(15),14(16), 15(17),16(18),17(19) 18(20),19 (21)
8
3.6. Teknik Analisis Data
3.6.1 Uji Asumsi Klasik3.6.1.1 Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal, seperti diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil (Ghozali, 2009). Pengujian normalitas dilakukan dengan melihat grafik histogram, P-P Plot Test, dan uji one sampel kolmogorov-smirnov. Pada uji kolmogorov-smirnov apabila nilai signifikansi >0,05 maka dapat disimpulkan data nilai residual terdistibusi normal. Normalitas P-P Plot Test dideteksi dengan melihat titik-titik yang mengikuti garis linear yang bergerak dari bawah keatas, sehingga bila titik-titik tersebut mengikuti garis linear, berarti data terdistribusi normal, dan analisis dapat dilanjutkan (Santoso, 2000).
3.6.1.2 Uji Multikolonieritas
Varians inflation factor (VIF). Nilai yang umumnya untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalan nilai tolerance 0.10 dengan nilai VIF 10 (Ghozali, 2009).
3.6.1.3 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskesdatisitas. Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas yaitu dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan redualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah sumbu Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual yang telah di studentized (Ghozali, 2009).
3.6.1.4 Uji Linearitas
dengan p>0.05 maka dapat dikatakan adanya hubungan yang linear antara variabel bebas dengan variabel terikat.
3.6.2 UJI HIPOTESIS