23
Dalam melakukan penelitian salah satu hal yang penting adalah metode penelitian yang akan dipakai penulis. Hal ini akan diuraikan pada bab III yang meliputi indentifikasi variabel, definisi operasional, populasi, sampel penelitian, instrumen penelitian, analisis item, proses pengumpulan data, seleksi item skala, hasil seleksi item dan analisis data.
3.1. Identifikasi Variabel Penelitian
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Variabel bebas : Dukungan Sosial Orangtua dan Kecerdasan emosi
2. Variabel tergantung : Prestasi belajar
3.2. Definisi Operasional Variabel Penelitian 3.2.1. Prestasi Belajar
Penilaian terhadap hasil belajar siswa untuk mengetahui sejauhmana ia telah mencapai sasaran belajar inilah yang disebut sebagai prestasi belajar. Seperti yang dikatakan oleh Winkel (1997) bahwa proses belajar yang dialami oleh siswa menghasilkan perubahan-perubahan dalam bidang pengetahuan dan pemahaman, dalam bidang nilai, sikap dan keterampilan. Adanya perubahan tersebut tampak dalam prestasi belajar yang dihasilkan oleh siswa terhadap pertanyaan, persoalan atau tugas yang diberikan oleh guru. Melalui prestasi belajar siswa dapat mengetahui kemajuan-kemajuan yang telah dicapainya dalam belajar.
3.2.2. Dukungan Sosial Orangtua
Dukungan sosial orang tua merupakan persepsi bahwa individu sebagai makluk sosial memerlukan orang lain dan merasa dicintai, diperhatikan dan diterima di dalam keluarga. Aspek-aspek dari dukungan sosial yaitu bimbingan, hubungan yang dapat dipercaya, penghargaan atau pengakuan, kesempatan pemeliharaan, keterikatan dan integrase sosial, Weiss,(dalam Cutrona & Russell,1987)
3.2.3. Kecerdasan Emosi
dapat menempatkan emosinya pada porsi yang tepat, memilih kepuasan, dan mengatur suasana hati.
Pengukuran kecerdasan emosi berdasarkan 5 aspek kecerdasan emosi dari Goleman (2000) yaitu mengenali emosi diri, mengelola emosi diri, memotivasi diri sendiri, empati atau mengenali emosi orang lain, dan membina hubungan dengan orang lain atau ketrampilan sosial.
3.3 Populasi dan sampel, teknik pengambilan sampel dan metode pengumpulan data.
3.3.1. Populasi dan sampel
Arikunto (2006), menyatakan bahwa populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. Populasi dalam penelitian sejumlah 385 siswa. Sugiyono (2006), menyatakan bahwa sampel adalah bagian dari jumlah dan kareakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel yang diambil dalam penelitian ini diperoleh langsung dari siswa-siswa SMK PGRI 1 Salatiga jurusan Keperawatan yang berjumlah 140 siswa
3.3.2. Metode pengumpulan data
Pengumpulan data menggunakan skala psikologi. Data-data yang dikumpulkan adalah data-data yang berkaitan dengan indicator variable-variabel yang diteliti, yaitu dukungan sosial orangtua dan kecerdasan emosi. Semua skala yang digunakan baik skala dukungan sosial orangtua dan Skala Kecerdasan Emosi adalah model Likert yang telah dimodifikasi menjadi empat kategori jawaban dan aitem-aitem dalam skala ini dikelompokkan dalam aitem favorable serta unfavorable. Skor untuk aitem favorable adalah sebagai berikut:
Sangat Sesuai (SS) : Dengan skor 4
Sesuai (S) : Dengan skor 3
Tidak Sesuai (TS) : Dengan skor 2 Sangat Tidak Sesuai (STS) : Dengan skor 1
Selajutnya untuk aitem unfavorable yang berisikan pernyataan-pernyataan yang tidak mendukung objek sikap skor yang diberikan adalah sebagai berikut:
1.3.3. Alat Ukur Prestasi Belajar
Dalam penelitian ini pengukuran prestasi belajar menggunakan penilaian sebagai pengukur keberhasilan (fungsi formatif), yaitu nilai-nilai harian pada masa semester I.
1.3.4 Alat Ukur Dukungan Sosial Orangtua
Dukungan sosial orangtua merupakan cara pandang individu mengenai sikap orangtua terhadap dirinya yang membuatnya merasa diterima, dicintai, diperhatikan, dihargai dan menjadi bagian dari keluarga. Dukungan sosial orangtua diukur dengan menggunakan skala Dukungan Sosial Orangtua yang disusun oleh penulis berdasarkan beberapa ketentuan dukungan sosial, yaitu bimbingan (guidance), hubungan yang dapat dipercaya (reliabel alliance), penghargaan atau pengajkuan (reassurance of worth), perasaan individu bahwa ia dibutuhkan oleh orang lain (opportunity for nutureance), ketertarikan (attatchment), dan integrasi sosial (Weiss,1974, dalam Cutrona & Russel,1994). Semakin tinggi nilai (scoring) skala tersebut, menunjukkan dukungan sosial orangtua semakin tinggi, demikian juga sebaliknya.
Tabel 3.2
Item Favorable dan Unfavorable Dukungan Sosial Orangtua
No Aspek Indikator Aitem F U
1 Bimbingan (guidance)
Nasehat yang diberikan
Orangtua selalu memberikan nasehat agar saya tekun dalam belajar
1
Orangtua selalu menenangkan perasaaan saya jika gelisah menghadapi ujian
2
Saran dalam memecahkan masalah
Orangtua tidak pernah menasehati saya tentang pentingnya pendidikan
3
2 Hubungan yang dapat dipercaya (reliable alliance)
Waktu Orangtua selalu memikirkan banyak hal yang berhubungan dengan pelajaran saya di sekolah
4
perhatian dari orangtua karena orangtua sibuk Bantuan yang
diberikan
Orangtua
memasukkan saya dalam bimbingan belajar, agar mampu mengikuti pelajaran di kelas
6
3 Penghargaan atau penilaian (Reassurance of worth)
Penghargaan atau penilaian positif
Orangtua selalu memberikan pujian apabila saya mampu menyelesaikan tugas sekolah dengan sebaik-baikny
7
Walaupun prestasi saya jelek orangtua tidak peduli
8
Orangtua selalu mencontohkan keberhasilan orang lain kepada saya, agar dapat meningkatkan kemampuan dalam belajar
9
4 Perasaaan individu yang membutuhkan oranglain (opportunity for nuturance)
Perasaaan individu kepada orang lain
Dalam kelompok saya juga memberikan pendapat
10
Saya selalu menolong teman-teman di sekolah
11
Selalu tergantung kepada orang lain
Saya peduli terhadap teman saya
12
saya suka berkumpul dengan teman-teman selain di sekolah
5 Keterikatan (attachment)
Kedekatan emosional
Saya tidak mendapat kasih sayang dari orangtua karena terlalu sibuk dengan
pekerjaan
14
Kasih sayang yang diberikan orangtua kepada saya membuat saya rajin untuk belajar
15
Memperoleh rasa aman
Perhatian yang saya dapatkan dari orangtua membuat perasaaan saya nyaman dalam belajar
16
Keadaan dirumah membuat saya nyaman dan tentram
17
6 Integrase sosial (sosial
Integration)
Ikut dalam aktivitas kelompok
Saya suka belajar bersama teman-teman
18
Memberikan rasa
kebersamaan dalam kelompok
Saya lebih senang mengikuti
ektrakurikuler
19
Saya memilih teman-teman yang pintar dan berprestasi, sehingga mendorong saya untuk berprestasi
20
Total 16 4
3.3.5. Alat Ukur Kecerdasan Emosi
Tabel 3.3
Item Favorable dan Unfavorable kecerdasan emosi
No Aspek Indikator Aitem F U
1 Kesadaran diri
Kesadaran emosional
Saya memahami kondisi emosi saya
1
Ketika saya marah, saya tahu alasannya
2
Penilaian diri Saya cenderung dapat mengungkapkan
perasaan yang saya rasakan
3
Kepercayaan diri Saya mempunyai kepercayaan diri bahwa dapat melakukan yang terbaik dalam sekolah saya
4
Pada hari pertama masuk sekolah saya dapat cepat beradaptasi dengan lingkungan sekolah
5
2 Mengelola emosi
Mampu
mengendalikan diri
Ketika ada masalah, saya bisa tenang menghadapinya
6
Kemampuan menyesuaikan diri
Saya dapat mengontrol perasaan-perasaan saya ketika menghadapi masalah
7
Saya tidak dapat menyelesaikan tugas-tugas dengan baik
8
3 Memotivasi diri sendiri
Inisiatif Saya hanya belajar jika ada ulangan / tes
9
Saya mempunyai target tinggi dalam belajar
10
Saya semangat ketika mengikuti pelajaran
Optimisme Saya bersungut-sungut jika mendapat tugas
12
Saya mampu mencari cara yang sesuai untuk belajar yang nyaman
13
Saya tetap fokus dalam menyelesaikan tugas sekolah walaupun capek
14
Saya harus
mewujudkan cita-cita saya
15
4 Mengenali emosi yang lain
Empati Saya biasanya berpikir tentang perasaan teman sebelum bicara
16
Saya memperhitungkan
teman ketika
berkumpul / berteman dengan mereka
17
Kesadaran organisasi
Saya dapat menolong teman saya yang membutuhkan saran
18
Saya dapat
menciptakan
kekompakan dalam tugas kelompok sesuai tujuan
19
5 Membina hubungan
Pengaruh inspirasi
Saya dapat
menjalankan sendiri apa yang diminta dari orang lain
20
Saya dapat membuat orang yang baru saya kenal berbicara mengenai diri mereka sendiri
21
Pengelolaan konflik
Saya dapat
menyelesaikan / memecahkan masalah dalam kelompok
Dalam situasi konflik
saya dapat
mendamaikan dua belah pihak yang bertengkar
23
Kerjasama team Saya menghargai hasil kerja orang lain
24
Total 19 5
3.5. Daya Diskriminasi dan Reliabilitas Alat Ukur 3.5.1 Daya Diskriminasi
Menurut Azwar (2015) daya diskriminasi aitem adalah sejauh mana aitem mampu membedakan antara individu atau kelompok individu yang memiliki dan yang tidak memiliki atribut yang diukur. Pengujian daya diskriminasi aitem dilakukan dengan cara menghitung koefisien korelasi antara distribusi skor aitem dengan distribusi skor skala itu sendiri. Komputasi ini akan menghasilkan koefisien korelasiaitem-total.
Sebagai kriteria pemilihan aitem berdasarkan korelasi aitem total biasanya digunakan batasan rix ≥ 0.30. Semua aitem yang mencapai koefisien korelasi minimal 0,30 daya bedanya dianggap memuaskan. Aitem yang koefisien korelasinya kurang dari 0,30 dapat diinterpretasikan sebagai aitem yang memiliki daya beda rendah (Azwar, 2015).
3.5.2 Reliabilitas
3.6 Uji Asumsi
3.6.1 Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui data dalam penelitian normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan metode One-Sample Kolmogorov-Smirnov Z dari Statistical Program for Sosial Science (SPSS) 16.0 for windows release.
3.6.2 Uji Multikolinieritas
Uji Multikolonieritas dilakukan untuk mengetahui hubungan linear yang sempurna atau mendekati sempurna antara variabel independen yang terdapat dalam model regresi. Jika dalam uji multikoloieritas terjadi korelasi maka terdapat problem.
3.6.3 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Homoskedastisitas terjadi jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, jika terdapat perbedaan maka disebut heteroskedstisitas.
3.6.4 Uji Linieritas
Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui linearitas hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat untuk mengetahui signifikansi penyimpangan dari linearitas hubungan tersebut. Jika penyimpangan tidak signifikan (p > 0.05), dan signifikansi linearitas signifikan (p < 0.05), maka hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat adalah linear (Hadi, 2000).
3.6.5 Uji Hipotesis