AVIAN INFLUENZA
AVIAN INFLUENZA
KEJADIAN : Jawa Tengah, Jawa Barat, Banten dan KEJADIAN : Jawa Tengah, Jawa Barat, Banten dan Jawa Timur
Jawa Timur
Diagnosa awal : ND tipe Asiatik (ND Diagnosa awal : ND tipe Asiatik (ND velogenik-viscerotropik)/VVND
viscerotropik)/VVND
Lokasi serangan : sistim pencernaan, pernapasan Lokasi serangan : sistim pencernaan, pernapasan dan syaraf.
dan syaraf.
Penyebab :
Penyebab :
Virus RNA, Fam. Orthomyxoviridae, Genus : Virus RNA, Fam. Orthomyxoviridae, Genus :
Orthomyxovirus : tipe A, B dan C. Orthomyxovirus : tipe A, B dan C.
Tipe A : unggas, manusia, kuda, babi, mamalia lainTipe A : unggas, manusia, kuda, babi, mamalia lain Tipe B dan C : manusiaTipe B dan C : manusia
Beramplop, 2 permukaan antigen: hemaglutinin Beramplop, 2 permukaan antigen: hemaglutinin
(HA) dan Neuraminidase (NA) (HA) dan Neuraminidase (NA)
HA : 15 macam, NA : 9 macamHA : 15 macam, NA : 9 macam
Kombinasi keduanya hasilkan lebih dari 100 tipe Kombinasi keduanya hasilkan lebih dari 100 tipe
virus. virus.
ILUSTRASI SEL VIRUS AI
ILUSTRASI SEL VIRUS AI
SIFAT VIRUS
SIFAT VIRUS
Hemaglutinasi pada unggas
Hemaglutinasi pada unggas
Peka terhadap panas, pH yg ekstrim
Peka terhadap panas, pH yg ekstrim
Kondisi non isotonis dan udara kering
Kondisi non isotonis dan udara kering
Peka terhadap pelarut lemak, spt : deterjen
Peka terhadap pelarut lemak, spt : deterjen
Daya infeksi rendah oleh : formalin,
Daya infeksi rendah oleh : formalin,
oksidator,
oksidator,
β
β
-propiolakton, iodine, larutan
-propiolakton, iodine, larutan
asam, eter, ion amonium dan klorida
asam, eter, ion amonium dan klorida
Tahan dalam tubuh unggas sampai beberapa
Tahan dalam tubuh unggas sampai beberapa
bulan
bulan
Dikeluarkan dari tbh penderita lewat :
Dikeluarkan dari tbh penderita lewat :
sekresi hidung, feses dan mata.
sekresi hidung, feses dan mata.
Dalam feses tahan thd usaha inaktiasi : pada
Dalam feses tahan thd usaha inaktiasi : pada
suhu 4
suhu 4
00C tahan 30 -35 hari dan pada suhu
C tahan 30 -35 hari dan pada suhu
20
20
00C tahan 7 hari.
C tahan 7 hari.
CARA PENULARAN
CARA PENULARAN
Kontak langsung
Kontak langsung
Tidak langsung ; udara tercemar oleh
Tidak langsung ; udara tercemar oleh
muntahan, feses atau droplet penderita
muntahan, feses atau droplet penderita
Feses yg mengandung virus bs mencemari :
Feses yg mengandung virus bs mencemari :
air minum, pakan, kandang, burung liar,
air minum, pakan, kandang, burung liar,
pakaian, sepatu, peralatan, kendaraan,
pakaian, sepatu, peralatan, kendaraan,
serangga.
serangga.
Sumber utama penularan :
Sumber utama penularan :
1. Spesies lain dalam kelompok unggas
1. Spesies lain dalam kelompok unggas
domestik (dari itik ke ayam).
domestik (dari itik ke ayam).
2. Burung eksotik yg dipelihara
2. Burung eksotik yg dipelihara
3. Burung liar (migrasi burung air).
3. Burung liar (migrasi burung air).
4. Hewan lain (kalkun dapat tertular dari
4. Hewan lain (kalkun dapat tertular dari
babi)
babi)
MASA INKUBASI
MASA INKUBASI
Beberapa jam sampai 3 hari ( satu individu)Beberapa jam sampai 3 hari ( satu individu) Kurang lebih 14 hari (satu flok)Kurang lebih 14 hari (satu flok)
Variasi tergantung : Variasi tergantung :
Jumlah virusJumlah virus
Virulensi virusVirulensi virus
Spesies ternak yg terinfeksiSpesies ternak yg terinfeksi
Kemampuan mendeteksi gejala yg muncul.Kemampuan mendeteksi gejala yg muncul.
GEJALA KLINIS
GEJALA KLINIS
Bervariasi, tergantung : spesies ternak, jenis Bervariasi, tergantung : spesies ternak, jenis
kelamin, umur, infeksi ikutan lain, faktor kelamin, umur, infeksi ikutan lain, faktor
lingkungan, tingkat virulensi virus lingkungan, tingkat virulensi virus
Abnormalitas sist. pernapasan, pencernaan, Abnormalitas sist. pernapasan, pencernaan,
reproduksi dan syaraf reproduksi dan syaraf
Gejala awal : turun napsu makan, emasiasi, turun Gejala awal : turun napsu makan, emasiasi, turun
prod. telur, gejala pernapasan : batuk, bersin, julur prod. telur, gejala pernapasan : batuk, bersin, julur
GEJALA KLINIS
GEJALA KLINIS
Sianosis pada daerah kulit yang tidak
Sianosis pada daerah kulit yang tidak
berbulu
berbulu
Gangguan syaraf
Gangguan syaraf
Diare
Diare
Beberapa kasus mati mendadak
Beberapa kasus mati mendadak
GEJALA KLINIS
GEJALA KLINIS
Jengger, muka dan pial
sianosis
AVIAN INFLUENZA
AVIAN INFLUENZA
GEJALA KLINIS
PERUBAHAN PASCA MATI
PERUBAHAN PASCA MATI
Virus virulensi ringan
Virus virulensi ringan
Radang kataral,fibrinous,serofibrinous,Radang kataral,fibrinous,serofibrinous,
mukopurulen sinusmukopurulen sinus
Edema trakhea dan eksudat cair sampai kentalEdema trakhea dan eksudat cair sampai kental
Kantung udara menebal dengan eksudat berfibrin sampai Kantung udara menebal dengan eksudat berfibrin sampai
mengkeju
mengkeju
PeritonitisPeritonitis
AVIAN INFLUENZA
PERUBAHAN PASCA MATI
PERUBAHAN PASCA MATI
AVIAN INFLUENZA
PERUBAHAN PASCA MATI
PERUBAHAN PASCA MATI
AVIAN INFLUENZA
PERUBAHAN PASCA MATI
PERUBAHAN PASCA MATI
2. Virus ganas:
2. Virus ganas:
Hewan mati mendadakHewan mati mendadak
Kongesti,hemoragi, penimbunan cairan pada rongga Kongesti,hemoragi, penimbunan cairan pada rongga
perut.
perut.
Nekrosis organ dalam : proventrikulus, gizzard, ususNekrosis organ dalam : proventrikulus, gizzard, usus Bengkak sinusBengkak sinus
Kongesti paru-paruKongesti paru-paru
AVIAN INFLUENZA
AVIAN INFLUENZA
AVIAN INFLUENZA
PERUBAHAN PASCA MATI
PERUBAHAN PASCA MATI
PERUBAHAN PASCA MATI
PERUBAHAN PASCA MATI
AVIAN INFLUENZA
AVIAN INFLUENZA
AVIAN INFLUENZA
PERUBAHAN PASCA MATI
AVIAN INFLUENZA
AVIAN INFLUENZA
PERUBAHAN PASCA MATI
AVIAN INFLUENZA
AVIAN INFLUENZA
PERUBAHAN PASCA MATI
AVIAN INFLUENZA
AVIAN INFLUENZA
PERUBAHAN PASCA MATI
DIAGNOSA
DIAGNOSA
Isolasi dan identifikasi
Isolasi dan identifikasi
Uji serologis (7-10 hari) pasca infeksi
Uji serologis (7-10 hari) pasca infeksi
Jenis uji : HI, Elisa.
Jenis uji : HI, Elisa.
DIAGNOSIS BANDING
DIAGNOSIS BANDING
ND, SHS, Coryza, Chlamydiosis,
ND, SHS, Coryza, Chlamydiosis,
PENGOBATAN
PENGOBATAN
Tidak efektif
Tidak efektif
Kurangi infeksi sekunder bakteri dan
Kurangi infeksi sekunder bakteri dan
meningkatkan daya tahan tubuh :
meningkatkan daya tahan tubuh :
antibiotik spektrum luas dan multivitamin,
antibiotik spektrum luas dan multivitamin,
cairan elektrolit
cairan elektrolit
KONTROL DAN PENCEGAHAN
KONTROL DAN PENCEGAHAN
Prinsip : mencegah kontak penderita
Prinsip : mencegah kontak penderita
KONTROL DAN PENCEGAHAN
KONTROL DAN PENCEGAHAN
Usaha hilangkan penyakit
Usaha hilangkan penyakit
Butuh biaya dan waktu Butuh biaya dan waktu
Karantina, pemotongan, pemusnahan, Karantina, pemotongan, pemusnahan, dekontaminasi dan desinfeksidekontaminasi dan desinfeksi
KONTROL DAN PENCEGAHAN
KONTROL DAN PENCEGAHAN
Pada virus yg tdk virulen :
Pada virus yg tdk virulen :
Penutupan daerah wabah Penutupan daerah wabah
pengaturan pemasaran produk (perhatian : pengaturan pemasaran produk (perhatian :
pemasaran : 4 minggu setelah tidak pemasaran : 4 minggu setelah tidak
ditemukannya penyakit pada kandang) ditemukannya penyakit pada kandang)
Pergantian unggas ayam : 4 minggu setelah Pergantian unggas ayam : 4 minggu setelah
AVIAN INFLUENZA
KONTROL DAN PENCEGAHAN
KONTROL DAN PENCEGAHAN
Vaksinasi
Vaksinasi
Vaksin inaktif : menurunkan gejala klinis dan Vaksin inaktif : menurunkan gejala klinis dan
kematian kematian
Vaksin rekombinan antara Fowl Pox dengan virus Vaksin rekombinan antara Fowl Pox dengan virus
AI : materi genetik virus AI dimasukkan ke dalam AI : materi genetik virus AI dimasukkan ke dalam