Mulai dari kita ; mari berzakat
“Ibda’ binafsika tsuma lighairika”, demikianlah hadits yang sangat popular ditelinga kita. Artinya adalah mulai dari dirimu, baru kepada orang lain. Memulai segala sesuatu dari diri kita merupakan suatu keharusan, sebelum kita mengajak orang lain untuk melakukannya. Sebab dengan demikian berarti kita telah memberikan suritauladan yang baik. Sehingga apa yang kita ucapkan dengan apa yang kita lakukan adalah seimbang dan selaras, dan itulah hakekat yang sebenarnya dari iman.Sungguh saya terharu ketika membaca sepucuk surat yang dikirim oleh Bapak Kiswoyo Taufik dari Surabaya Jawa Timur. Bukan karena isinya yang menyayat hati tetapi karena komitmennya untuk mengajak orang lain membayar zakat sangat luar biasa. Ia mengkliping laporan perolehan dana ZIS ke 24 yang termuat di majalah Suara Muhammadiyah, dan mengganti berita kegiatan Lazismuh dengan ajakan membayar zakat. Keliping tersebut kemudian ia fotocopy dan membagikannya kepada jamaah pengajian. Dan yang lebih hebat lagi ternyata Pak Kiswoyo tidak hanya sekedar mengajak, tetapi beliau sendiri juga membayar zakat ke Lazis Muhammadiyah dengan melampirkan bukti transfer.
Saya tidak bisa membayangkan, kalau ada sepuluh orang saja yang seperti Pak Kiswoyo Taufik, maka perkembangan Lazismuh akan semakin cepat. Sehingga akan semakin banyak para muzaki yang terbantu ketika akan membayar zakat, dan akan semakin banyak pula mustahik yang menjadi berdaya dengan dana zakat yang diterimanya.
Tak hanya pak Kiswoyo, Pimpinan Cabang Muhammadiyah Tegalsari Surabaya, juga melakukan hal yang serupa. Menurut Drs Andi Haryadi, ketua PCM Tegalsari, hal itu dimaksudkan dalam rangka sosialisasi Lazismuh ke masyarakat, sebab kalau dari SM saja kan terbatas. Disamping itu, agar lebih banyak orang yang membaya zakat ke Lazismuh. Caranya adalah, ketika ada kegiatan sholat Idul Fitri dan Idul Adha, khotib diwajibkan untuk membuat naskah khutbah. Kemudian, naskah tersebut di cetak dan diperbanyak untuk dibagikan kepada jamaah. Di dalam cetakan naskah khutbah tersebut, terdapat semacam iklan ajakan berzakat lengkap dengan rekening banknya. Sehingga secara otomatis akan diketahui oleh para jamaah.
Kreatifitas tersebut layak untuk kita hargai dan dapat dijadikan contoh oleh kita semua. Karena itu, mari kita mulai dari diri, keluarga, dan teman sejawat kita untuk menunaikan kewajiban membayar zakat. Agar harta yang kita peroleh menjadi bersih dan mendapatkan berkah dari Allah SWT. Semoga. (Faozan Amar)
Berita foto
Contoh naskah ajakan berzakat hasil karya Bapak Kiswoyo Taufik yang dibagikan kepada para jamaah pengajian. Siap menyusul?.