• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAKIP PKT BPPT 2016 LAKIP 2016 PKT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "LAKIP PKT BPPT 2016 LAKIP 2016 PKT"

Copied!
80
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN

AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (AKIP)

DEPUTI BIDANG PENGKAJIAN KEBIJAKAN TEKNOLOGI

TAHUN ANGGARAN 2016

(2)

Laporan AKIP Deputi Bidang PKT Tahun Anggaran 2016 ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, yang atas rahmat-Nya, Deputi Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Bidang Pengkajian Kebijakan Teknologi (Deputi Kepala BPPT Bidang PKT) dapat menyelesaikan salah satu kewajibannya yaitu penyusunan Laporan AKIP (Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah) Tingkat Kedeputian untuk Tahun Anggaran 2016.

Laporan AKIP merupakan salah satu dari lima komponen dalam Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) yang wajib diterapkan di seluruh instansi pemerintah, baik untuk Pemerintah Pusat (Kementerian dan Lembaga) maupun Pemerintah Daerah. Kewajiban menyusun Laporan AKIP ini merupakan amanat Pemerintah melalui Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia No. 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

Deputi Bidang PKT menyusun Laporan AKIP Tahun 2016 ini sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban kepada Kepala BPPT dan masyarakat/ publik atas pelaksanaan tugas pokok melalui program dan kegiatan yang telah ditetapkan dalam dokumen Penetapan Kinerja PKT-BPPT Tahun 2016. Laporan AKIP Deputi Bidang PKT Tahun 2016 ini merupakan laporan kinerja yang kedua dalam periode Tahun 2015-2019, yang berisi tentang pencapaian sasaran strategis di tingkat Kedeputian (Eselon 1)yaitu erke a g ya Pusat Pusat I ovasi di Pergurua Ti ggi dan berfungsinya Te h opark Daerah. Indkator Kinerja Utama (IKU) yang digunakan untuk mengukur capaian sasaran strategis ini adalah

1. Berfungsinya 2 (dua) Pusat Inovasi (PI) Perguruan Tinggi.

2. Tumbuhnya 5 (lima) UKM Inovatif yang dihasilkan dari PI Perguruan Tinggi. 3. Adanya 2 (dua) Perguruan Tinggi yang melaksanakan perkuliahan Teknoprener. 4. Berfungsinya 3 (tiga) Pusat Inovasi (PI) Daerah.

(3)

Laporan AKIP Deputi Bidang PKT Tahun Anggaran 2016 iii Setelah melalui proses panjang selama satu tahun anggaran, secara umum dapat dikatakan bahwa realisasi/ capaian atas sasaran strategis Deputi Bidang PKT pada akhir Tahun 2016 dapat terpenuhi dengan baik. Kami berharap laporan ini bermanfaat bagi para pemangku kepentingan yang terkait.

Januari 2017 Deputi Kepala BPPT

Bidang Pengkajian Kebijakan Teknologi,

Dr. Ir. Gatot Dwianto, M.Eng.

(4)

Laporan AKIP Deputi Bidang PKT Tahun Anggaran 2016 iv

IKHTISAR EKSEKUTIF

Dalam menerapkan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) pada Tahun 2016, Deputi Bidang PKT memperhatikan dan merujuk pada peraturan terkait sistem perencanaan pembangunan nasional (SPPN) dan sejumlah ketentuan/ pedoman terkait SAKIP, khususnya ketentuan/ pedoman yang diatur oleh Kementerian PAN dan RB.

Secara keseluruhan kinerja Deputi Bidang PKT Tahun 2016 menunjukkan hasil yang baik dengan tercapainya target sasaran sesuai dengan yang telah ditetapkan sebelumnya. Sasaran strategis yang telah ditetapkan adalah erke a g ya Pusat Pusat I ovasi di Pergurua Ti ggi dan berfungsinya Te h opark Daerah. Capaian ini ditunjukkan dengan Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagai berikut :

1. Berfungsinya 2 (dua) Pusat Inovasi (PI) Perguruan Tinggi, yaitu PI Universitas Diponegoro Semarang dan PI Universitas Sriwijaya Palembang.

2. Tumbuhnya 5 (lima) UKM Inovatif yang dihasilkan dari PI Perguruan Tinggi, yaitu Pengusaha Kompor Minyak Jelantah (PI Unsri), Pengusaha Mesin CNC gravir, Cutting dan 3 D (PI Unsri), Pengusaha Akrab Batik (PI Pusmanu), Pengusaha Kerajianan Rozy (PI Pusmanu), dan Pengusaha Fotogranulator Vakum (PI Undip).

3. Adanya 2 (dua) Perguruan Tinggi yang melaksanakan perkuliahan Teknoprener, yaitu Universitas Diponegoro Semarang dan Universitas Pekalongan Kota Pekalongan.

4. Berfungsinya 3 (tiga) Pusat Inovasi (PI) Techno Park Daerah, yaitu PI Techno Park Cimahi, PI Techno Park Pelalawan, dan PI Techno Park Kota Pekalongan.

5. Tumbuhnya 11 (sebelas) UKM Inovatif yang dihasilkan dari PI Techno Park Daerah yang bergerak dalam bidang industri animasi, kerajinan, pangan, dan cetakan, yaitu PT. Wafa Aldira Indonesia, PT. Gambitechno Digital Solution, PT. Pasagi Kreatifa Indonesia, PT. Sawala Karya Arpindo, PT. Animasindo Intermedia Aksara, PT. Lariley Cahaya Mandiri, PT. Ruang Kreatif Aksara Indonesia, PT. Dobura Imani Janati, dan PT. Kreatif Geupro Sejati.

(5)

Laporan AKIP Deputi Bidang PKT Tahun Anggaran 2016 v 1. Monitoring dan evaluasi terhadap Penetapan Kinerja (PK) yang sudah disepakati dan

ditandatangani serta memberi peringatan agar komitmen PK dijalankan.

2. Reviu indikator dan penyempurnaan IKU dalam rangka memastikan pemanfaatan IKU. 3. Evaluasi Kinerja Program/Kegiatan Tahun 2016 berbasis kinerja sesuai Peraturan

Menteri Keuangan No 249/PMK.02/2011 tentang Pengukuran dan Evaluasi Kinerja atas Pelaksanaan RKA-KL.

4. Evaluasi internal terhadap akuntabilitas unit kerja sesuai dengan perencanaan kinerja yang ditetapka (PK masing-masing unit kerja).

5. Pelayanan publik (pelayanan teknologi) sesuai dengan Permen PAN & RB Nomor 38 dan 66 Tahun 2012 dalam rangka meningkatkan capaian outcome Eselon1.

6. Pembandingan capaian kinerja tahun 2016 dengan capaian kinerja periode/ tahun sebelumnya.

Selain itu diupayakan juga beberapa hal yaitu :

1. Penggambaran IKU Deputi Bidang PKT yang SMART (Specific, Measureable, Accountable, Realistic, Timebound).

2. Adanya tabel Sasaran Strategis dan IKU yang menggambarkan penjelasan, jumlah target, Program dan Sub Program, Capaian Outcome, dan Evidence pelaksanaan IKU. Hal ini penting dilakukan untuk meningkatkan kualitas tata kelola dan transparansi pelaksanaan IKU di Deputi Bidang PKT.

Dalam Laporan ini ditambahkan pula penjelasan mengenai kinerja lainnya yang merupakan kegiatan yang mendukung indikator kinerja utama yang dilaporkan sebagai penetapan kinerja Deputi Bidang PKT. Laporan capaian kinerja lainnya tersebut adalah Kinerja Pengelolaan Keuangan dengan total anggaran pelaksanaan program di Kedeputian

(6)

Laporan AKIP Deputi Bidang PKT Tahun Anggaran 2016 vi

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR... ii

IKHTISAR EKSEKUTIF ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR TABEL ... viii

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

1.1. Gambaran Umum ... 1

1.2. Kedudukan, Tugas dan Fungsi ... 2

1.3. Struktur Organisasi ... 3

1.4. Profil Sumber Daya Manusia ... 5

BAB II. PERENCANAAN KINERJA ... 11

2.1. Renstra Deputi Bidang PKT Tahun 2015-2019 ... 11

2.1.1. Visi dan Misi Deputi Bidang PKT ... 11

2.1.2. Tujuan Deputi Bidang PKT ... 12

2.1.3. Sasaran Strategis Deputi Bidang PKT ... 12

2.2. Keterkaitan Renstra PKT 2015-2019 dengan Renstra BPPT 2015-2019 ... 12

2.3. Rencana Kinerja Tahun 2016 (RKT 2016) ... 14

2.4. Penetapan Kinerja (PK) Tahun 2016 ... 16

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA DEPUTI BIDANG PKT ... 19

3.1. Uraian Kegiatan ... 19

3.2. Capaian Kinerja ... 23

3.2.1. Perbandingan Antara Target Dengan Realisasi Kinerja Tahun 2016 ... 23

3.2.2. Perbandingan Antara Realisasi Kinerja Serta Capaian Kinerja Tahun Ini Dengan Tahun Lalu dan Beberapa Tahun Terakhir ... 25

3.2.3. Analisis Penyebab Keberhasilan atau Peningkatan Kinerja ... 26

3.2.4. Analisis Kegiatan yang Mendukung Keberhasilan Pencapaian Kinerja ... 27

3.2.5. Realisasi Anggaran ... 29

BAB IV. PENUTUP ... 31

(7)

Laporan AKIP Deputi Bidang PKT Tahun Anggaran 2016 vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Struktur Organisasi Deputi Bidang PKT ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 2. Komposisi SDM Deputi Bidang PKT Berdasarkan Status Kepegawaian ... 6

Gambar 3. Komposisi SDM Deputi Bidang PKT Berdasarkan Jabatan Fungsional ... 7

Gambar 4. Komposisi SDM Deputi Bidang PKT Berdasarkan Pendidikan ... 8

Gambar 5. Komposisi SDM Deputi Bidang PKT Berdasarkan Usia ... 9

Gambar 6. Komposisi SDM Deputi Bidang PKT Berdasarkan Golongan ... 10

(8)

Laporan AKIP Deputi Bidang PKT Tahun Anggaran 2016 viii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Distribusi SDM Deputi Bidang PKT Berdasarkan Unit Kerja ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 2. Distribusi SDM Deputi Bidang PKT Berdasarkan Status Kepegawaian ... 5

Tabel 3. Distribusi SDM Deputi Bidang PKT Berdasarkan Jabatan Fungsional ... 6

Tabel 4 Distribusi SDM Deputi Bidang PKT Berdasarkan Pendidikan ... 7

Tabel 5. Distribusi SDM Deputi Bidang PKT Berdasarkan Usia ... 8

Tabel 6. Distribusi SDM Deputi Bidang PKT Berdasarkan Golongan ... 9

Tabel 7. Rencana Kinerja Tahunan Tingkat Eselon 1 ... 29

(9)

Laporan AKIP Deputi Bidang PKT Tahun Anggaran 2016 1

BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Gambaran Umum

Cita-cita pembangunan Indonesia sebagaimana dituangkan dalam Undang-undang Nomor 17 tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005 – diu gkapka se agai visi I do esia ya g Ma diri, Maju, Adil, da Mak ur . Ditegaskan pula bahwa arah pembangunan ekonomi Indonesia dilakukan melalui prinsip antara lain mengelola peningkatan produktivitas nasional melalui inovasi, penguasaan, penelitian, pengembangan dan penerapan Iptek menuju ekonomi berbasis pengetahuan serta kemandirian dan ketahanan bangsa secara berkelanjutan. Dalam kaitan inilah penguatan sistem inovasi menjadi agenda yang sangat penting dalam rangka mendorong pembangunan ekonomi yang berbasis pengetahuan. Langkah percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi Indonesia pun telah dicanangkan untuk membawa Indonesia sebagai kekuatan ekonomi 12 besar dunia di tahun 2025.

Dalam rangka mendukung pembangunan nasional tersebut, Deputi Bidang Pengkajian Kebijakan Teknologi – BPPT memfokuskan arah kebijakan dan prioritas program dan kegiatannya di dalam penguatan sistem inovasi untuk mendukung pembangunan yang progresif, inklusif, dan berkelanjutan di Indonesia. Hakikatnya, penguatan sistem inovasi merupakan langkah terpadu membenahi sistem yaitu suatu kesatuan yang mempengaruhi arah perkembangan dan kecepatan inovasi, difusi, dan proses pembelajaran, secara bersistem. Untuk itu, Kerangka Kebijakan Inovasi/ KKI (Innovation Policy Framework/ IPF) merupakan pijakan kolaboratif yang dikembangkan dan diimplementasikan dalam penguatan sistem inovasi secara sistemik. Hal ini dilakukan melalui 6 (enam) elemen KKI, yaitu: 1) Mengembangkan iklim/ lingkungan yang kondusif bagi inovasi dan bisnis; 2) Memperkuat kelembagaan dan daya dukung Iptek, serta meningkatkan kapasitas absorpsi dunia usaha; 3) Meningkatkan interaksi dan kemitraan Iptek & inovasi, serta pelayanan berbasis teknologi/ pengetahuan; 4) Mengembangkan budaya inovasi; 5) Meningkatkan keterpaduan/ koherensi penguatan sistem inovasi; 6) Meningkatkan penyelarasan dengan dinamika perkembangan global.

(10)

Laporan AKIP Deputi Bidang PKT Tahun Anggaran 2016 2 Flagship programs tersebut adalah: 1) Penguatan Sistem Inovasi Daerah; 2) Pengembangan Teknoprener dan Klaster Industri; 3) Pengembangan Kawasan Spesifik; dan 4) Pengembangan Strategi Teknologi dan Audit Teknologi.

Kerangka kerja penguatan sistem inovasi tersebut dikembangkan dan diimplementasikan secara kontekstual dengan memfokuskan program/ kegiatan BPPT untuk berkontribusi dalam penguatan sistem inovasi nasional dan dalam menciptakan/ mengembangkan kisah-kisah sukses percontohan penguatan sistem inovasi di Indonesia.

1.2. Kedudukan, Tugas, dan Fungsi

Berdasarkan Peraturan Kepala BPPT Nomor 009 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja BPPT, dijelaskan bahwa Kedudukan, Tugas dan Fungsi Deputi Kepala BPPT Bidang PKT adalah sebagai berikut :

1. Kedudukan

a. Deputi Bidang PKT adalah unsur pelaksana sebagian tugas dan fungsi BPPT di bidang pengkajian kebijakan teknologi, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala.

b. Deputi Bidang PKT dipimpin oleh seorang Deputi. 2. Tugas

Deputi Bidang PKT mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengkajian kebijakan teknologi.

3. Fungsi Deputi Bidang PKT

Dalam melaksanakan tugasnya, Deputi Bidang PKT menyelenggarakan fungsi:

a. Perumusan kebijakan teknis pelaksanaan di bidang pengkajian kebijakan teknologi; b. Pelaksanaan kegiatan kebijakan teknologi inovasi daerah, kebijakan teknologi

kawasan spesifik, pengembangan teknoprener dan klaster industri, dan kebijakan strategi teknologi dan audit teknologi;

(11)

Laporan AKIP Deputi Bidang PKT Tahun Anggaran 2016 3

1.3. Struktur Organisasi

Dalam Peraturan Kepala BPPT Nomor 009 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Bab V, Bagian kedua, Pasal 81, Deputi Bidang PKT terdiri dari 4 Pusat dengan perincian: Pusat Teknologi Inovasi Daerah membawahi Bagian Program dan Anggaran serta Kelompok Jabatan Fungsional, Pusat Teknologi Kawasan Spesifik membawahi Bagian Program dan Anggaran serta Kelompok Jabatan Fungsional, Pusat Teknoprener dan Klaster Industri membawahi Bagian Program dan Anggaran serta Kelompok Jabatan Fungsional, Pusat Strategi Teknologi dan Audit Teknologi membawahi Bagian Program dan Anggaran serta Kelompok Jabatan Fungsional.

(12)

Laporan AKIP Deputi Bidang PKT Tahun Anggaran 2016 4 Struktur Organisasi Deputi Kepala BPPT Bidang PKT

(Peraturan Kepala BPPT No.009 Tahun 2015)

(13)

Laporan AKIP Deputi Bidang PKT Tahun Anggaran 2016 5

1.4. Profil Sumber Daya Manusia

Deputi Kepala BPPT Bidang PKT mempunyai aparatur/ sumber daya manusia (SDM) per 31 Desember 2016 secara keseluruhan berjumlah 283 orang yang rinciannya disajikan dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 1. Distribusi SDM Deputi Bidang PKT Berdasarkan Unit Kerja Per Desember 2016

No Unit Kerja Jumlah Persentase

1 Deputi Pengkajian Kebijakan Teknologi (PKT) 1 0,36 % 2 Pusat Teknologi Inovasi Daerah (PTID) 45 15,90 % 3 Pusat Teknologi Kawasan Spesifik (PTKS) 49 17,31 % 4 Pusat Teknoprener dan Klaster Industri (PTKI) 61 21,57 %

5 Pusat Strategi Teknologi dan Audit Teknologi

(PSTAT) 46 16,25 %

6 Balai Teknologi Industri Kreatif Keramik

(BTIKK) 57 20,14 %

7 Balai Inkubator Teknologi (BIT) 24 8,48 %

Total 283 100 %

Tabel 2. Distribusi SDM Deputi Bidang PKT Berdasarkan Status Kepegawaian Per Desember 2016

No Status Kepegawaian Jumlah Persentase

1 Aktif 251 88,70 %

2 Dipekerjakan 16 5,65 %

3 Tugas Belajar 16 5,65 %

(14)

Laporan AKIP Deputi Bidang PKT Tahun Anggaran 2016 6 Gambar 1. Komposisi SDM Deputi Bidang PKT Berdasarkan Status Kepegawaian

Per Desember 2016

Tabel 3. Distribusi SDM Deputi Bidang PKT Berdasarkan Jabatan Fungsional Per Desember 2016

No Jabatan Fungsional Jumlah Persentase

1 Perekayasa 137 48,41 %

2 Peneliti 23 8,13 %

3 Perencana 28 9,89 %

4 Arsiparis 2 0,71 %

5 Teknisi Litkayasa 30 10,60 %

6 Analis Kepegawaian 1 0,35 %

7 Pranata Humas 5 1,77 %

8 Fungsional Umum 57 20,14 %

Total 283 100 %

251

16 16

Status Kepegawaian

Aktif

(15)

Laporan AKIP Deputi Bidang PKT Tahun Anggaran 2016 7 Gambar 3. Komposisi SDM Deputi Bidang PKT Berdasarkan Jabatan Fungsional

Per Desember 2016

Tabel 4. Distribusi SDM Deputi Bidang PKT Berdasarkan Pendidikan Per Desember 2016

No Pendidikan Jumlah Persentase

1 < D3 45 15,90 %

2 D3 5 1,77 %

3 S1 92 32,51 %

4 S2 111 39,22 %

5 S3 30 10,60 %

Total 283 100 %

137

23 28

2 30 1 5

57

Jabatan Fungsional

Perekayasa Peneliti Perencana Arsiparis

(16)

Laporan AKIP Deputi Bidang PKT Tahun Anggaran 2016 8 Gambar 4. Komposisi SDM Deputi Bidang PKT Berdasarkan Pendidikan

Per Desember 2016

Tabel 5. Distribusi SDM Deputi Bidang PKT Berdasarkan Usia Per Desember 2016

No Usia Jumlah Persentase

1 20 – 30 Tahun 35 12,37 %

2 31 – 40 Tahun 52 18,37 %

3 41 – 50 Tahun 81 28,62 %

4 51 – 60 Tahun 107 37,81 %

5 >60 Tahun 8 2,83 %

Total 283 100 %

45 5

92 111

30

Pendidikan

(17)

Laporan AKIP Deputi Bidang PKT Tahun Anggaran 2016 9 Gambar 5. Komposisi SDM Deputi Bidang PKT Berdasarkan Usia

Per Desember 2016

Tabel 6. Distribusi SDM Deputi Bidang PKT Berdasarkan Golongan Per Desember 2016

No Golongan Jumlah Persentase

1 Golongan II 28 9,89 %

2 Golongan III 117 41,35 %

3 Golongan IV 138 48,76 %

Total 283 100 %

35

52

81 107

8

Usia

(18)

Laporan AKIP Deputi Bidang PKT Tahun Anggaran 2016 10 Gambar 6. Komposisi SDM Deputi Bidang PKT Berdasarkan Golongan

Per Desember 2016 28

117 138

Golongan

II

III

(19)

Laporan AKIP Deputi Bidang PKT Tahun Anggaran 2016 11

BAB II. PERENCANAAN KINERJA

2.1. Renstra Deputi Bidang PKT Tahun 2015-2019

Renstra Deputi Bidang PKT tahun 2019 mengacu pada Renstra BPPT Tahun 2015-2019 dan disusun dengan memperhatikan perkembangan lingkungan strategis terakhir serta mengacu pada dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Nasional 2015-2019 dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Nasional 2005-2025, khususnya Rencana Pembangunan Bidang Iptek.

2.1.1. Visi dan Misi Deputi Bidang PKT

Visi dan Misi Deputi Bidang PKT menginduk pada visi dan misi BPPT yaitu : Visi BPPT

Pusat U ggula Tek ologi ya g Me guta aka I ovasi da Laya a Tek ologi u tuk Me i gkatka Daya “ai g da Ke a diria Ba gsa .

Misi BPPT

1. Melaksanakan pengkajian dan penerapan teknologi yang menghasilkan inovasi dan layanan teknologi di bidang kebijakan teknologi.

2. Melaksanakan pengkajian dan penerapan teknologi yang menghasilkan inovasi dan layanan teknologi dibidang teknologi pengembangan sumber daya alam.

3. Melaksanakan pengkajian dan penerapan teknologi yang menghasilkan inovasi dan layanan teknologi dibidang teknologi agroindustri dan bioteknologi.

4. Melaksanakan pengkajian dan penerapan teknologi yang menghasilkan inovasi dan layanan teknologi dibidang teknologi informasi, energi, industri kimia, dan material.

5. Melaksanakan pengkajian dan penerapan teknologi yang menghasilkan inovasi dan layanan teknologi dibidang teknologi industri rancang bangun dan rekayasa.

(20)

Laporan AKIP Deputi Bidang PKT Tahun Anggaran 2016 12

2.1.2. Tujuan Deputi Bidang PKT

Tujuan Deputi Bidang PKT ditetapkan dengan mengacu pada :

- Misi 1 BPPT : Melaksanakan pengkajian dan penerapan teknologi yang menghasilkan inovasi dan layanan teknologi di bidang kebijakan teknologi.

- Tujuan 1 BPPT : Meningkatkan inovasi dan layanan teknologi dalam mendukung peningkatan daya saing dan kemandirian bangsa.

- Sasaran Strategis 1 dari Tujuan 1 BPPT : Terwujudnya inovasi untuk mendukung peningkatan daya saing dan kemandirian bangsa dengan salah satu indikatornya adalah jumlah NSTP/TP yang berfungsi.

Deputi Bidang PKT akan berkontribusi dalam pencapaian i dikator ju lah N“TP/TP ya g erfu gsi seperti terse ut di atas. Oleh kare a itu, pe apaia i dikator terse ut merupakan tujuan Deputi Bidang PKT ditambah dengan satu tujuan lainnya, yakni Rekomendasi Kebijakan Teknologi, yang merupakan pelaksanaan tupoksi Deputi Bidang PKT.

Dengan demikian tujuan Deputi Bidang PKT adalah: 1. Membangun Techno Park.

2. Membangun National Science & Techno Park (NSTP). 3. Melakukan Pengkajian Kebijakan Teknologi.

2.1.3. Sasaran Strategis Deputi Bidang PKT

Dengan demikian sasaran strategis Deputi Bidang PKT adalah: 1. Terwujud dan berfungsinya Techno Park.

2. Terwujudnya Pembangunan NSTP.

3. Tersusunnya Rekomendasi Kebijakan Teknologi.

2.2. Keterkaitan Renstra PKT 2015-2019 dengan Renstra BPPT 2015-2019 dan

Perencanaan Kinerja

Renstra BPPT Tahun 2015-2019 Visi BPPT

(21)

Laporan AKIP Deputi Bidang PKT Tahun Anggaran 2016 13 Misi BPPT

1. Melaksanakan pengkajian dan penerapan teknologi yang menghasilkan inovasi dan layanan teknologi di bidang kebijakan teknologi.

2. Melaksanakan pengkajian dan penerapan teknologi yang menghasilkan inovasi dan layanan teknologi dibidang teknologi pengembangan sumber daya alam.

3. Melaksanakan pengkajian dan penerapan teknologi yang menghasilkan inovasi dan layanan teknologi dibidang teknologi agroindustri dan bioteknologi.

4. Melaksanakan pengkajian dan penerapan teknologi yang menghasilkan inovasi dan layanan teknologi dibidang teknologi informasi, energi, industri kimia, dan material. 5. Melaksanakan pengkajian dan penerapan teknologi yang menghasilkan inovasi dan

layanan teknologi dibidang teknologi industri rancang bangun dan rekayasa.

6. Melaksanakan tata kelola pemerintahan yang baik melalui reformasi birokrasi dalam rangka mewujudkan inovasi dan layanan teknologi.

Tujuan

Dalam rangka mewujudkan visi dan melaksanakan misi BPPT ke dalam program-program yang mendukung pembangunan nasional dan pembangunan bidang yang akan dilaksanakan, maka tujuan BPPT tahun 2015-2019 adalah sebagai berikut :

1. Meningkatkan inovasi dan layanan teknologi dalam mendukung peningkatan daya saing dan kemandirian bangsa.

2. Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik untuk mendukung inovasi dan layanan teknologi.

Sasaran Strategis BPPT

1. Terwujudnya inovasi untuk mendukung peningkatan daya saing dan kemandirian bangsa 2. Meningkatnya kualitas layanan teknologi BPPT

3. Terwujudnya penyelenggaraan pemerintahan yang bersih, akuntabel dan berkinerja tinggi

(22)

Laporan AKIP Deputi Bidang PKT Tahun Anggaran 2016 14 Terkait dengan perencanaan kinerja untuk memenuhi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Deputi Bidang PKT menggunakan Renstra sebagai acuan dalam membuat Rencana Kinerja Tahunan (RKT). Alur pikir keterkaitan Renstra PKT 2015-2019 dengan Renstra BPPT 2015-2019 serta Rencana Kerja (Renja), RKT dan Penetapan Kinerja (PK) dapat dilihat dari gambar berikut ini :

Gambar 7. Alur Keterkaitan Renstra, Rencana Kerja (Renja), RKT dan Penetapan Kinerja (PK)

2.3. Rencana Kinerja Tahun 2016 (RKT 2016)

Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Deputi Bidang PKT ditetapkan sejalan dengan ketentuan skema IKU yang berlaku di BPPT. Sedangkan Outcome Deputi Bidang PKT (Eselon 1) diarahkan dalam rangka memberikan kontribusi penting BPPT dalam meningkatkan inovasi dan layanan teknologi dalam mendukung peningkatan daya saing dan kemandirian bangsa yang akan dicapai melalui pencapaian kinerja dari program/kegiatan/sub kegiatan dari unit-unit kerja yang ditugaskan untuk melaksanakannya.

R P J M N Visi, Misi, Tujuan,

Sasaran Strategis BPPT

(23)

Laporan AKIP Deputi Bidang PKT Tahun Anggaran 2016 15 Perencanaan Kinerja Tahunan merupakan penjabaran dari sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam rencana strategis yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah melalui berbagai kegiatan tahunan. Rencana Kinerja Deputi Bidang PKT Tahun 2016 disajikan pada tabel berikut :

Tabel 7. Rencana Kinerja Tahunan Tingkat Eselon 1

Unit Organisasi/Eselon I : Deputi Bidang PKT

Tahun Anggaran : 2016

No Sasaran Program Indikator Kinerja Target Kriteria Pencapaian Indikator Kinerja pengelola PI yang didukung oleh 3. Adanya tenant yang

diinkubasi atau UKM yang dilayani

PKS terkait. lulus inkubasi atau adanya inovasi dari UKM eksisting

Sertifikat

(24)

Laporan AKIP Deputi Bidang PKT Tahun Anggaran 2016 16 No Sasaran Program Indikator Kinerja Target Kriteria Pencapaian

Indikator Kinerja Tim Pengelola PI. 3. Adanya tenant yang

diinkubasi atau UKM yang dilayani.

PKS terkait atau Surat lulus inkubasi atau adanya inovasi dari UKM eksisting

Akte Notaris Legalisasi PPBT.

* Pusat Inovasi merupakan suatu organisasi atau unit organisasi sebagai simpul, hub atau gateway dari jaringan kemitraan yang berfungsi untuk menumbuhkem-bangkan UKM inovatif dan atau PPBT

2.4. Penetapan Kinerja (PK) Tahun 2016

Dokumen Penetapan Kinerja (PK) merupakan suatu dokumen pernyataan kinerja/kesepakatan kinerja atau perjanjian kinerja antara atasan dan bawahan untuk mewujudkan target kinerja tertentu berdasarkan pada sumberdaya yang dimiliki oleh instansi. Adapun fungsi dokumen Penetapan Kinerja selain digunakan sebagai alat komunikasi antara atasan dan bawahan yang bersifat top-down juga dijadikan sebagai alat untuk menggabungkan pengukuran kinerja dengan strategi organisasi.

(25)
(26)
(27)

Laporan AKIP Deputi Bidang PKT Tahun Anggaran 2016 19

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA DEPUTI BIDANG PKT

3.1. Uraian Kegiatan

Kegiatan 2016 dilaksanakan dengan tujuan untuk mencapai sasaran strategis dengan indikator dan target seperti yang telah ditetapkan. Sasaran Strategis yang telah ditetapkan adalah erke a g ya Pusat I ovasi Pergurua Ti ggi N“TP da erfu gsi ya Techno Park Daerah. “e agai i dikator dari pe apaia target i i eliputi :

1. Berfungsinya 2 (dua) Pusat Inovasi (PI) Perguruan Tinggi.

2. Tumbuhnya 5 (lima) UKM Inovatif yang dihasilkan dari PI Perguruan Tinggi. 3. Adanya 2 (dua) Perguruan Tinggi yang melaksanakan perkuliahan Teknoprener. 4. Berfungsinya 3 (tiga) Pusat Inovasi (PI) Daerah.

5. Tumbuhnya 11 (sebelas) UKM Inovatif yang dihasilkan dari PI Techno Park Daerah.

Indikator ini memiliki arti yang jelas dan tidak multi tafsir. Adapun metode yang digunakan untuk pengukuran capaian kinerja ini adalah dengan menghitung jumlah Pusat Inovasi yang terbangun dan berfungsi, jumlah UKM Inovatif yang tumbuh, dan jumlah perguruan tinggi yang melaksanakan perkuliahan Teknoprener.

Kegiatan yang dilakukan untuk mencapai sasaran dengan indikator seperti diuraikan di atas terdiri dari :

1. Pengembangan National Science Techno Park (NSTP). Kegiatan ini meliputi :

- Pengembangan Pusat Inovasi di Universitas Diponegoro Semarang Jawa Tengah, Universitas Pekalongan Kota Pekalongan Jawa Tengah, dan Universitas Sriwijaya Palembang Sumatera Selatan.

- Penumbuhan UKM Inovatif melalui perekrutan dan inkubasi tenant oleh Pusat Inovasi Perguruan Tinggi di Universitas Diponegoro, Universitas Pekalongan, Politeknik Pusmanu Kota Pekalongan, dan Universitas Sriwijaya.

- Pelaksanaan perkuliahan Teknoprener di Universitas Diponegoro Semarang, dan Universitas Pekalongan Kota Pekalongan.

2. Pengembangan Techno Park.

(28)

Laporan AKIP Deputi Bidang PKT Tahun Anggaran 2016 20 terbentuk dan berfungsinya Pusat Inovasi Techno Park serta tumbuhnya UKM Inovatif.

Outcome yang dihasilkan dari pelaksanaan kegiatan-kegiatan seperti diuraikan di atas adalah :

- Berkembang dan berfungsinya Pusat Inovasi yang akan memberikan layanan meliputi: Jasa Layanan Berbasis Teknologi/ Pengetahuan (mis. : desain, prototyping, pengujian, inkubasi bisnis berbasis teknologi, pengembangan bisnis, dsb.), Pengembangan SDM UKM, Intermediasi/Jejaring Bisnis UKM, dan Fasilitasi Akses Pembiayaan.

- Tumbuhnya UKM Inovatif yang akan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.

- Terlaksananya perkuliahan Teknoprener yang akan meningkatkan budaya inovasi di kalangan kaum muda.

Secara ringkas, Capaian Kinerja Sasaran Strategis dapat disajikan pada tabel berikut : Tabel 8. Capaian Kinerja Sasaran Strategis

Sasaran Strategis :

Berke a g ya Pusat I ovasi Pergurua Ti ggi N“TP da erfu gsi ya Techno Park

Daerah

Indikator Kinerja Utama (IKU) : - Berfungsinya 2 (dua) Pusat Inovasi (PI) Perguruan Tinggi.

- Tumbuhnya 5 (lima) UKM Inovatif yang dihasilkan dari PI Perguruan Tinggi. - Adanya 2 (dua) Perguruan Tinggi yang melaksanakan perkuliahan Teknoprener. - Berfungsinya 3 (tiga) Pusat Inovasi (PI) Daerah.

- Tumbuhnya 11 (sebelas) UKM Inovatif yang dihasilkan dari PI Techno Park Daerah. Penjelasan IKU :

Pusat Inovasi (PI) dapat dinyatakan berfungsi jika ada lembaga pengelola PI yang didukung oleh dokumen legal, ada tim pengelola PI, dan ada tenant yang diinkubasi atau UKM yang dilayani.

UKM Inovatif dapat dikatakan terbentuk jika ada Pengusaha Pemula Berbasisi Teknologi (PPBT) yang lulus inkubasi atau adanya inovasi dari UKM eksisting.

(29)

Laporan AKIP Deputi Bidang PKT Tahun Anggaran 2016 21 Program/Kegiatan Capaian Kinerja Outcome Bukti Pendukung

PPT Bidang Kebijakan Teknologi.

1. Berfungsinya 2 (dua) Pusat Inovasi di

Perguruan Tinggi, yaitu di Universitas

Diponegoro (Undip) Semarang dan Universitas Sriwijaya (Unsri) Palembang.

1.1. Adanya lembaga PI yang didukung oleh dokumen legal yang ditunjukkan dengan Surat Keputusan Rektor Undip dan Unsri tentang Lembaga PI. (Lampiran 1)

1.2.Adanya tim pengelola PI yang ditunjukkan dengan adanya SK Rektor Rektor Undip dan Unsri tentang Tim Pengelola PI. (Lampiran 2)

1.3.Adanya tenant yang diinkubasi atau UKM yang dilayani yang ditunjukkan dengan adanya Perjanjian Kerjasama (PKS) tenant dengan PI Undip dan PI Unsri serta BA Co Inkubasi. (Lampiran 3)

2. Tumbuhnya 5 (lima) UKM Inovatif yang dihasilkan dari PI Perguruan Tinggi.

2.1. Adanya PPBT yang lulus inkubasi atau adanya inovasi dari UKM eksisting yang ditunjukkan dengan adanya Sertifikat kelulusan PI

Perguruan Tinggi (Unsri, Undip, Pusmanu) atau Akte Notaris PPBT.

(Lampiran 4) 3. Terlaksananya

Perkuliahan

Teknoprener di 2 (dua) Perguruan Tinggi, yaitu di Undip dan Unikal.

3.1. Adanya Satuan Acara

Perkuliahan (SAP) di Undip dan Unikal.

(30)

Laporan AKIP Deputi Bidang PKT Tahun Anggaran 2016 22 4. Berfungsinya 3 (tiga)

Pusat Inovasi di Techno Park Daerah.

4.1. Adanya lembaga PI yang didukung oleh dokumen legal yang ditunjukkan dengan SK Walikota/ Bupati tentang Lembaga PI.

(Lampiran 6)

4.2.Adanya tim pengelola PI yang ditunjukkan dengan adanya SK Walikota/ Bupati tentang Tim Pengelola PI.

(Lampiran 7)

4.3.Adanya tenant yang diinkubasi atau UKM yang dilayani yang ditunjukkan dengan adanya Keterangan Pelaksanaan Inkubasi/ Layanan oleh PI Techno Park Daerah. (Lampiran 8)

5. Tumbuhnya 11 (sebelas) UKM Inovatif yang dihasilkan dari PI Techno Park Daerah.

5.1.Adanya PPBT yang lulus inkubasi yang ditunjukkan dengan adanya Akte Notaris Pendirian PPBT.

(Lampiran 9)

(31)

Laporan AKIP Deputi Bidang PKT Tahun Anggaran 2016 23

3.2.

Capaian Kinerja

3.2.1. Perbandingan Antara Target Dengan Realisasi Kinerja Tahun 2016

Perbandingan antara target dengan realisasi kinerja tahun 2016 disajikan dalam tabel berikut :

Tabel 9. Perbandingan Antara Target Dengan Realisasi Kinerja Tahun 2016

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi % Program/

Kegiatan Mitra

Berke a g ya Pusat I ovasi Pergurua Ti ggi

N“TP

Jumlah Pusat Inovasi (PI) Perguruan Tinggi yang berfungsi.

1. Universitas Diponegoro, Semarang. 2. Universitas

Sriwijaya, Palembang.

Jumlah UKM Inovatif yang dihasilkan dari PI Perguruan Tinggi.

(32)

Laporan AKIP Deputi Bidang PKT Tahun Anggaran 2016 24

1. Universitas Diponegoro, Semarang. 2. Universitas

Pekalongan, Kota

Pekalongan.

Berfu gsi ya

Techno Park Daerah

Jumlah Pusat Inovasi (PI) Techno Park Daerah yang

Jumlah UKM Inovatif yang dihasilkan dari PI

Techno Park Daerah

(33)

Laporan AKIP Deputi Bidang PKT Tahun Anggaran 2016 25 3.2.2. Perbandingan Antara Realisasi Kinerja Serta Capaian Kinerja Tahun Ini Dengan Tahun

Lalu dan Beberapa Tahun Terakhir

Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir dapat disajikan sebagai berikut :

Gambar 8. Perbandingan Antara Realisasi Kinerja Serta Capaian Kinerja Tahun Ini dengan Tahun Lalu dan Beberapa Tahun Terakhir

Pertumbuhan

Perguruan Tinggi di UNS  Diterapkannya

Rekomendasi

Pengembangan Pusat Inovasi di UNS

 Terbangun dan berfungsinya 5 Pusat Inovasi

 Tumbuhnya 20 UKM Inovatif

 Tersedianya 5 skema pembiayaan untuk bisnis inovatif

2016

 Terbangun dan berfungsinya 5 Pusat Inovasi di Undip, Unikal, Techno Park Cimahi, Pekalongan, dan Pelalawan  Tumbuhnya 16 UKM

Inovatif di Semarang, Pekalongan, Palembang, Cimahi, dan Pelalawan.  Diterapkannya

Rekomendasi Kurikulum

Technopreneurship

(34)

Laporan AKIP Deputi Bidang PKT Tahun Anggaran 2016 26 3.2.3. Analisis Penyebab Keberhasilan atau Peningkatan Kinerja

Keberhasilan pencapaian target kinerja tahun 2016 ini disebabkan oleh beberapa faktor sebagai berikut :

 Kepemimpinan di lingkungan PKT.

Pimpinan di lingkungan Deputi Bidang PKT (Deputi, Ka. Unit Kerja, serta Kabag. Program dan Anggaran) dapat memberikan arahan yang jelas dan tegas mengenai tindakan yang harus diambil dalam menghadapi segala dinamika perubahan kebijakan yang terjadi dalam pelaksanaan kegiatan.

 SDM pelaksana kegiatan.

Sumber Daya Manusia di lingkungan Deputi Bidang PKT rata-rata cukup memiliki integritas dan keterampilan yang memadai dalam melaksanakan tugas pendampingan pengembangan National Science Techno Park (NSTP) dan Pengembangan Techno Park di Daerah.

 Anggaran.

Anggaran yang disediakan untuk melaksanakan tugas cukup memadai untuk mencapai target yang ditetapkan.

 Komitmen mitra.

(35)

Laporan AKIP Deputi Bidang PKT Tahun Anggaran 2016 27 3.2.4. Analisis Kegiatan yang Mendukung Keberhasilan Pencapaian Kinerja

Kegiatan yang mendukung keberhasilan pencapaian Sasaran Strategis 1 :

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

1 Berke a g ya Pusat I ovasi Pergurua Ti ggi

N“TP .

Jumlah Pusat Inovasi (PI) Perguruan Tinggi yang berfungsi.

2

Jumlah UKM Inovatif yang dihasilkan dari PI Perguruan Tinggi.

5 Jumlah Perguruan Tinggi yang

melaksanakan perkuliahan Teknoprener.

2

Pendampingan Kelembagaan dan

Budaya Inovasi Teknoprener

Pembiayaan Bisnis Inovatif dan

Jaringan Kemitraan Pusat

Inovasi

Penguatan Kelembagaan dan

Jejaring Pusat Inovasi

Fasilitasi Pengembangan

UKM INovatif

(36)

Laporan AKIP Deputi Bidang PKT Tahun Anggaran 2016 28 Kegiatan yang mendukung keberhasilan pencapaian Sasaran Strategis 2 :

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

1 Berfu gsi ya Techno Park Daerah.

Jumlah Pusat Inovasi (PI) Techno Park Daerah yang berfungsi.

3

Jumlah UKM Inovatif yang dihasilkan dari PI Techno Park Daerah.

11

Pengembangan Teknoprener

Pengembangan Klaster Industri

Pengembangan Kapasitas Inovatif

Pengembangan Ekosistem Inovasi

(37)

Laporan AKIP Deputi Bidang PKT Tahun Anggaran 2016 29 3.2.5. Realisasi Anggaran

Realisasi anggaran yang dialokasikan untuk pencapaian IKU adalah sebagai berikut : Tabel 10. Realisasi Anggaran Pencapaian IKU Deputi Bidang PKT Tahun 2016

Indikator

Kinerja Target Realisasi % Program

Anggaran Pagu/

Perolehan Pengeluaran %

Jumlah Pusat

428.525.000 415.669.250 97

Jumlah UKM

915.462.000 897.152.760 98

Jumlah

693.934.000 652.297.960 94

Jumlah Pusat

649.600.000 617.120.000 95

Jumlah UKM Inovatif yang dihasilkan dari PI Techno Park Daerah

(38)

Laporan AKIP Deputi Bidang PKT Tahun Anggaran 2016 30 Secara keseluruhan, Realisasi Anggaran Deputi Bidang PKT Tahun 2016 adalah seperti diuraikan pada tabel berikut :

Tabel 11. Rencana dan Realisasi Anggaran Deputi Bidang PKT Tahun 2016

UNIT KERJA PAGU AWAL PAGU REVISI REALISASI %

PTID 7.600.174.000 2.566.131.000 2.529.586.270 98,58 PTKI 9.221.282.000 8.132.663.000 7.729.398.996 95,04 PTKS 9.398.234.000 2.127.460.000 2.098.695.500 98,65

PSTAT 1.200.000.000 680.766.000 679.197.988 99,77

BIT 6.081.042.000 4.951.283.000 4.562.477.874 92,15 BTIKK 6.894.132.000 6.811.440.000 6.287.943.668 92,32

(39)

Laporan AKIP Deputi Bidang PKT Tahun Anggaran 2016 31

BAB IV. PENUTUP

Dari hasil pengukuran atas capaian kinerja yang disajikan di Bab III, terlihat bahwa capaian sasaran strategis bernilai 100%. Hal ini merupakan hal positif karena akan mempercepat pencapaian target keseluruhan dalam Renstra BPPT. Ditinjau dari pelaksanaan anggaran, dari pagu revisi sebesar Rp. 25.269.743.000, Deputi Bidang PKT dapat merealisasikannya sebesar 94,53 % atau sejumlah Rp. 23.887.300.000.

Dalam upaya pencapaian Akuntabilitas Kinerja Deputi Bidang PKT Tahun 2016, dilakukan beberapa hal sebagai berikut:

1. Pelaksanaan Rencana Aksi untuk mencapai Penetapan Kinerja (PK) masing-masing IKU dan telah dilakukan monitoring dan evaluasi terhadap PK yang sudah disepakati dan ditandatangani serta memberi peringatan agar komitmen PK dijalankan.

2. Reviu indikator dan penyempurnaan IKU dalam dokumen perencanaan dalam rangka memastikan pemanfaatan IKU.

3. Evaluasi program/kegiatan berbasis kinerja.

4. Evaluasi internal terhadap akuntabilitas unit kerja sesuai dengan perencanaan kinerja yang ditetapka (PK masing-masing unit kerja).

5. Pelaksanaan pelayanan publik (pelayanan teknologi) sesuai dengan PerMenPAN & RB Nomor 38 dan 66 Tahun 2012 dalam rangka meningkatkan capaian outcome Eselon1. 6. Pembandingan capaian kinerja tahun 2016 dengan:

 Capaian kinerja periode/tahun sebelumnya;

 Target akhir.

Selain itu, di dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Deputi Bidang PKT Tahun 2016 ini disampaikan juga beberapa hal menyangkut :

1. Penggambaran IKU Deputi Bidang PKT yang SMART (Specific, Measureable, Accountable, Realistic, Timebound).

(40)

Laporan AKIP Deputi Bidang PKT Tahun Anggaran 2016 32 Deputi Bidang PKT. Penjelasan IKU mencakup informasi pihak dan jumlah industri/instansi pemerintah yang memanfaatkan produk teknologi.

(41)

Laporan AKIP Deputi Bidang PKT Tahun Anggaran 2016 33

LAMPIRAN

(42)
(43)

Laporan AKIP Deputi Bidang PKT Tahun Anggaran 2016 35

LAMPIRAN

(44)
(45)

Laporan AKIP Deputi Bidang PKT Tahun Anggaran 2016 37

LAMPIRAN

(46)
(47)
(48)
(49)

Laporan AKIP Deputi Bidang PKT Tahun Anggaran 2016 41

LAMPIRAN

Akte Notaris Pendirian PPBT oleh PI Perguruan Tinggi :

(50)
(51)
(52)
(53)
(54)

Laporan AKIP Deputi Bidang PKT Tahun Anggaran 2016 46

LAMPIRAN

Satuan Acara Perkuliahan (SAP) Technopreneurship di Perguruan Tinggi. - SAP Technopreneurship Fakultas Teknik Undip.

Program Studi:

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO

Kode Mata Kuliah

Mata Kuliah Angka Kredit Semester Mata Kuliah Prasyarat

METODE PENILAIAN MATERI KELAS

Keaktifan Presensi Laporan/Tugas Kinerja Quiz

    

Standar Kompetensi

a. Memahami pengertian Bisnis berbasisTeknologi

b. Mengaplikasikan prinsip2 dan teori Technopreneurship dan manajemen pada bisnis terpilih yang menggunakan sains dan teknologi dengan penuh empati dan arif

c. Memahami dan mengendalikan berbagai faktor yang mempengaruhi bisnis terpilih tersebut secara sistematis.

d. Membuat bisnis plan dengan berwawasan azas sebesar-besarnya untuk kesejahteraan manusia

SILABUS

Perte muan

Ke-

Kompetensi Dasar Pokok Bahasan Metode Pembelajaran Sumber/Bahan

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Mahasiswa dapat

mengemukakan prinsip dasar Technopreneur (Hubungan antara Technopreneur dan

1. Konsep dan Pengantar Technopreneur

2. Penciptaan Lapangan Kerja dan Daya Saing Bangsa 3. Proses Komersialisasi

Dosen,SCL, diskusi Modul,Bahan

(55)

Laporan AKIP Deputi Bidang PKT Tahun Anggaran 2016 47

penciptaan lapangan kerja, and ekonomi nasional.)

Teknologi

4. Strategi Komersialisasi Teknologi

5. Skema Komersialisasi Teknologi

2 Mahasiswa dapat

memetakan produk produk hasil dari tekno prener

1. Presentasi Produk – produk yang telah dipilih dan akan digunakan/dibuat/dihitung TRL,Bisnis Plan

Presentasi,

Narasumber BPPT Modul,Bahan Ajar

3 Mahasiswa mampu

memahami

konsep Teknometer

1. Konsep Technology Readiness Level

2. Teknometer

3. Aplikasi Teknometer

4. Technology Readiness Level (TRL) dan Innovation Readiness Level

(IRL)

Dosen, SCL, Tugas Modul,Bahan

Ajar

4 Mahasiswa mampu

memahami dan

mengaplikasikan konsep Teknometer. Serta mampu memahami cara – cara pemasaran

1. Mahasiswa menghitung TRL produk yang telah dipilih

Presentasi, PBL, Narasumber

Modul,Bahan Ajar

5 Mahasiswa mampu

memahami dan

mengaplikasikan konsep pemasaran dan kelayakan usaha

1. Marketing

2. Pengenalan konsep kelayakan usaha

3. Analisis Aspek Teknik 4. Analisis Aspek Pasar 5. Analisis Aspek Bisnis 6. Marketing Intelegence

Narasumber, SCL Modul,Bahan

Ajar

6 Mahasiswa mampu

mengidentifikasi peluang usaha, menilai peluang usaha, dan memilih peluang usaha yang telah

teridentifikasi dan pemanfaatan potensi

setempat menuju daya saing.

1. Pengenalan peluang usaha

2. Sumber-sumber peluang usaha

3. Pendekatan identifikasi peluang usaha

4. Menilai peluang usaha 5. Persyaratan peluang usaha

terpilih

6. Konsep Sentra, Klaster dan OVOP

SCL, Dosen Modul,Bahan

Ajar

7 Mahasiswa mampu

memahami konsep

kelayakan usaha dan menilai kelayakan usaha terpilih

1. Pengenalan konsep kelayakan usaha

2.Kelayakan aspek teknologi

Diskusi,Dosen Modul,Bahan

(56)

Laporan AKIP Deputi Bidang PKT Tahun Anggaran 2016 48

berdasarkan aspek

teknologi, aspek pemasaran, aspek sumber daya manusia, dan keuangan.

3.Kelayakan aspek pemasaran 4.Kelayakan aspek sumber daya

manusia

5.Kelayakan aspek keuangan

8 Mahasiswa mampu

memahami

memperesentasikan

kelayakan usaha dan menilai kelayakan usaha terpilih berdasarkan aspek

teknologi, aspek pemasaran, aspek sumber daya manusia, dan keuangan.dari produk yang dipilih TRL terbesar

1.Presentasi mengenai kelayakan Usaha dari Produk yang dipilih dan mempunyai TRL terbesar

Presentasi, PBL (UTS)

Modul,Bahan Ajar

9 Mahasiswa mampu

memahami dan mel

latih bagaimana proses

mengawali dan menjalankan usaha

1. Tantangan dalam mengawali usaha

2. Resikodalam berusaha 3. Tantangan ketika menghadapi

kegagalan

4. Investasi dalam berusaha

5. Membangkitkan usaha

kembali

SCL, Narasumber Modul,Bahan

Ajar

10 Mahasiswa mengetahui

pentingnya evaluasi peluang usaha dan mampu

mengevaluasi usaha terpilih berdasarkan produk dan pasar.

1. Pentingnya Evaluasi Usaha 2.Evaluasi Produk

3.Evaluasi Pasar

Dosen, Diskusi Modul,Bahan

Ajar

11 Mahasiswa memahami

teknik penulisan business plan

dan mampu menerapkan teknik penulisan business plan

pada usaha terpilih

1. Rencana Business Plan

2. Contoh-contoh Format

Business Plan

Dosen, Diskusi Penyusunan Tugas

Modul,Bahan Ajar

12 Mahasiswa mengetahui dan

memahami wawasan

technopreneurship dan fungsi mengetahui inkubator bisnis teknologi.

1. Pengantar Inkubator 2. Proses Inkubasi tenant 3.Konsep Triple Helix mengaplikasi dan menjaga Etika Bisnis dalam

menjalankan usaha

1. Etika Bisnis SCL,Praktisi Modul,Bahan

(57)

Laporan AKIP Deputi Bidang PKT Tahun Anggaran 2016 49

14 Mahasiswa dapat

mengetahui dan memahami Hak Kekayaan Intelektual dan Perijinan Usaha

1. Konsep Hak kekayaan Intelektual (HKI) 2. Jenis-jenis Hak Kekayaan

Intelektual (HKI)

3. Persyaratan Administrasi dan Proses Perlindungan HKI 4. Perijinan Usaha

Dosen Internal,

Diskusi,

Modul,Bahan Ajar

15 Mahasiswa mampu

memahami konsep motivasi dan gaya kepemimpinan dalam Managemen serta mengaplikasikannya Usaha

1. Konsep Motivasi 2.Hubungan Industrial

3.Hubungan dengan mitra kerja 4.Hubungan dengan karyawan

Narasumber, Diskusi,

Modul,Bahan Ajar

16 Mahasiswa mampu

memahami dan

mempresentasikan Bisnis Plan

1. Presentasi Bisnis Plan dari produk yang telah dipilih

Narasumber, Diskusi, (UAS)

(58)

Laporan AKIP Deputi Bidang PKT Tahun Anggaran 2016 50 - SAP Technopreneurship Unikal

JUDUL MATA KULIAH : Technopreuneurship NOMOR KODE/SKS : BDP.032 / 3 SKS

DESKRIPSI SINGKAT : Technopreneurship (kewirausahaan berbasis teknologi) diadopsi dari dua kata yaitu technology (teknologi) dan enterpreneuship (kewirausahaan).

Teknologi diartikan sebagai kapabilitas yang dapat digunakan untuk

menghasilkan produk. Sedangkan kewirausahaan diartikan sebagai

kegiatan memulai usaha baru yang didasarkan pada penyediaan produk/

layanan baru yang dibutuhkan pasar, memiliki nilai ekonomi dan sosial,

adanya kesempatan, dan telah memperhitungkan semua resiko. Jadi,

kewirausahaan Berbasis Teknologi adalah pengusaha teknik atau

technopreneur yang memulai usaha baru yang didasarkan pada

penyediaan produk/ layanan baru yang dibutuhkan pasar yang dihasilkan

dari ilmu pengetahuan (science), teknologi (technology), dan rekayasa

(engineering).

Tujuan Instruksinal Umum : Setelah menyelesaikan mata kuliah ini, mahasiswa akan dapat memahami aspek-aspek tentang Technopreunership/kewirausahaan berbasis teknologi meliputi konsep dan proses dalam melakukan komersialisasi teknologi, Hak Kekayaan Intelektual dan proses-proses yang dilakukan

dalam pengajuan HKI, Technology Readiness Level, teknometer,

Innovation Readiness Level serta aplikasinya dalam kondisi riil, Aplikasi

Teknometer, Inkubator Bisnis Teknologi, Peluang Usaha, kelayakan

Usaha, Evaluasi Bisnis dan Teknik Penyusunan Bisnis Plan.

Persyaratan : Pengantar Ilmu Ekonomi

No TIK Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Metode Media Waktu

1 Mahasiswa mengetahui dan memahami definisi

konsep dan proses dalam

melakukan komersialisasi

teknologi.

1. Konsep Komersialisasi Teknologi

2. Proses Komersialisasi Teknologi

3. Strategi Komersialisasi Teknologi

4. Skema Komersialisasi Teknologi

5. Mekanisme Komersialisasi

Teknologi

6. Model Pembiayaan

 Komersialisasi Teknologi

 TRLs dan DRLs

 Konsinyasi

 Lisensi

 Kontrak Kerjasama

 Angel Investor

 Venture Capitalist

 Seeds capital

2 Mahasiswa mengetahui dan memahami konsep

Hak Kekayaan Intelektual

1. Konsep Hak Kekayaan Intelektual

(HKI)

2. Jenis-jenis Hak Kekayaan

Hak Kekayaan Intelektual

(59)

Laporan AKIP Deputi Bidang PKT Tahun Anggaran 2016 51

dan proses-proses yang

dilakukan dalam pengajuan

HKI.

Intelektual (HKI)

3. Persyaratan Administrasi dan

Proses Perlindungan HKI

 Merek Dagang

 Rahasia Dagang

 First to File

 First to Invent

3 Mahasiswa memahami dan mengembangkan rencana stra

dalam proses komersialisasi t

1. Analisis Aspek Teknik

2. Analisis Aspek Pasar

3. Analisis Aspek Bisnis

 Model Komersialisasi

 Aspek Teknis

 Kelayakan Teknis

 Produksi

 Propotipe

 Validasi pasar

 Diversifikasi Pasar

 Start-up Bisnis

 Kematangan Bisnis

Ceramah dan diskusi

LCD 2 x 50 menit

4 Setelah mengikuti kuliah mahasiswa dapat

Level serta aplikasinya

dalam kondisi riil.

1. Konsep Technology Readiness

Level

2. Teknometer

3. Aplikasi Teknometer

4. Technology Readiness Level (TRL)

dan Innovation Readiness Level

(IRL)

 TRL

 TRL-NASA

 Tingkat Kesiapan Teknologi

5 Setelah mengikuti perkuliahan mahasiswa dapat mengetahui dan memahami wawasan technopreneurship dan fungsi mengetahui inkubator bisnis teknologi.

1. Pengantar Technopreneurship

2. Pengantar Inkubator

 Teknopreneur

 Inkubator

 Inovasi

 Invention to Product

 Tenant

6 Setelah mengikuti perkuliahan mahasiswa dapat meengetahui dan memahami wawasan dan

fungsi inkubator bisnis

teknologi dalam

menghasilkan Perusahaan

Pemula Berbasis

Teknologi ( PPBT)

1. Tujuan Pendirian Inkubator

2. Inkubator di Perguruan Tinggi

3. Proses Inkubasi Tenant

 Teknopreneur

 Inkubator

 Inovasi

 Invention to Product

 Tenant

7 Setelah mengikuti perkuliahan mahasiswa mampu mengidentifikasi peluang usaha, menilai peluang usaha, dan memilih peluang usaha yang telah teridentifikasi.

7. Pengenalan peluang usaha

8. Sumber-sumber peluang usaha

9. Pendekatan identifikasi peluang

usaha

10. Menilai peluang usaha

11. Persyaratan peluang usaha terpilih

 Peluang usaha

 Sumber-sumber peluang usaha

 Market pull

 Technology push

 Persyaratan peluang usaha terpilih

8 Setelah mengikuti perkuliahan mahasiswa mampu memahami konsep

kelayakan usaha dan

menilai kelayakan usaha

1. Pengenalan konsep kelayakan

usaha

2. Kelayakan aspek teknologi

3. Kelayakan aspek pemasaran

4. Kelayakan aspek SDM

5. Kelayakan aspek keuangan

 Pihak-pihak dalam analisis kelayakan usaha

 Kelayakan aspek teknologi

 Lokasi usaha

 Segmentasi pasar

(60)

Laporan AKIP Deputi Bidang PKT Tahun Anggaran 2016 52

terpilih berdasarkan aspek

teknologi, aspek

pemasaran, aspek SDM,

dan keuangan.

 Target pasar

 Diferensiasi pasar

 Persaingan dan strategi pasar

9 Setelah mengikuti perkuliahan mahasiswa dapat memahami mampu memahami konsep

kelayakan usaha dan

menilai kelayakan usaha

terpilih berdasarkan aspek

teknologi, aspek

pemasaran, aspek sumber

daya manusia, dan

keuangan.

1. Pengenalan konsep kelayakan

usaha

2. Kelayakan aspek teknologi

3. Kelayakan aspek pemasaran

4. Kelayakan aspek sumber daya

manusia

5. Kelayakan aspek keuangan

 Konsep MC dan MR

 Pendekatan titik impas

 Metode linier programing

 Mesin dan peralatan

 Bahan baku dan bahan penolong

 Tenaga kerja

 Layout dan bangunan

 Siklus hidup produk

 Kelayakan aspek SDM

 Kepemilikan

 Organisasi dan Tim manajemen

 Kelayakan aspek keuangan

 Kebutuhan dana

 Fixed asset.

 Kebutuhan dan keinginan konsumen

 Tolling sheme

 Cash flow model

 Depresiasi

 Metode garis lurus (straight line method)

 Metode jumlah digit tahun (sum of year digit)

 Metode keseimbangan menurun (decline

balancing)

 Buying scheme

 Tolling sheme

 Cash flow model

 Depresiasi

 Metode garis lurus (straight line method)

 Metode jumlah digit tahun Metode keseimbangan

menurun (decline

balancing)

 Metode unit produksi (unit product method)

 Analisis kelayakan investasi

 Payback Period

(61)

Laporan AKIP Deputi Bidang PKT Tahun Anggaran 2016 53

 Net Present Value

 Internal Rate of Return

 Profitability Index

 Analisa sensitivitas

 Break Even Point

 Proyeksi neraca

 Proyeksi laba dan rugi

 Proyeksi neraca

 Proyeksi laba dan rugi 11 Setelah mengikuti kuliah

ini Mahasiswa mengetahui

pentingnya evaluasi

peluang usaha dan mampu

mengevaluasi usaha

terpilih berdasarkan

produk dan pasar.

1. Pentingnya Evaluasi Usaha

2. Evaluasi Produk

3. Evaluasi Pasar

 Kegagalan Usaha Baru

 Spesifikasi Teknik Penting

 Pengembangan dan Uji Coba Produk

12 Mahasiswa memahami konsep business plan dan

mampu merencanakan

usaha melalui analisis

kelayakan produk,

kelayakan teknologi,

kelayakn produksi, dan

kelayakan keuangan.

1. Kelayakan Produk

2. Kelayakan Teknologi

3. Kelayakan Produksi

4. Kelayakan Keuangan

 Definisi kelayakan produk bisnis

 Penilaian kelayakan produk

 Penelitian primer

 Penelitian sekunder

 Focus group discussion

 Concept testing (α test)

 Usability testing (β test)

 Definisi kelayakan teknologi

 Penilaian kelayakan teknologi

 Definisi kelayakan produksi

 Penilaian kelayakan produksi

13 Mahasiswa memahami teknik penulisan business plan dan mampu menerapkan teknik penulisan business plan pada usaha terpilih.

1. Rencana Business Plan

2. Contoh-contoh Format Business

Plan

 Business plan

 Cover depan

 Daftar isi

 Ringkasan eksekutif

 Gambaran perusahaan

 Strategi pemasaran

 Analisis persaingan

 Rencana desain dan pengembangan

 Rencana operasi dan manajemen

 Analisis keuangan

 Lampiran

14 Studi kasus dan Penulisan Bisnis Plan ( 2-3 kali tatap muka)

(62)

Laporan AKIP Deputi Bidang PKT Tahun Anggaran 2016 54

LAMPIRAN

(63)
(64)
(65)
(66)

Laporan AKIP Deputi Bidang PKT Tahun Anggaran 2016 58

LAMPIRAN

SK Walikota/ Bupati tentang Tim Pengelola PI.

(67)
(68)
(69)
(70)

Laporan AKIP Deputi Bidang PKT Tahun Anggaran 2016 62

LAMPIRAN

(71)
(72)

Laporan AKIP Deputi Bidang PKT Tahun Anggaran 2016 64

LAMPIRAN

(73)
(74)
(75)
(76)
(77)
(78)
(79)
(80)

Gambar

Gambar 1. Struktur Organisasi Deputi Bidang PKT
Tabel 1. Distribusi SDM Deputi Bidang PKT Berdasarkan Unit Kerja
Gambar 1. Komposisi SDM Deputi Bidang PKT Berdasarkan Status Kepegawaian Per Desember 2016
Gambar 3. Komposisi SDM Deputi Bidang PKT Berdasarkan Jabatan Fungsional Per Desember 2016
+7

Referensi

Dokumen terkait

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena hanya dengan rahmat dan karuniaNya penulis dapat menyelesaikan penelitian ini dengan judul

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena berkat rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penulisan Skripsi yang

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Kuasa yang telah memberikan rahmat, kasih dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan

Segala puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas rahmat-Nya pada hari ini Rabu Tanggal 28 September 2016 kita bersama dapat berkumpul

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yesus Kristus, Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala kemurahan, rahmat, dan karunia-Nya yang dilimpahkan kepada saya sehingga

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, yang telah memberikan rahmat, perlindungan, kesehatan, dan kemudahan bagi penulis dalam

Puji syukur penulis panjatkan kepada kehadirat Tuhan yang Maha Kuasa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan rahmat dan kuasa-Nyalah penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi