Fokus Pagi Edisi Kamis, 25 Februari 2010 Tema : Kebijakan Lingkungan
Topik : Ancaman Bahaya Sampah
Sahabat MQ/ sekitar 90 persen tempat Pembuangan Akhir atau TPA Sampah yang ada di Indonesia/ dinilai tidak memenuhi syarat// Asisten Deputi Unsur Pengendalian pencemaran Limbah Domestik Kemetrian Lingkungan Hidup -Tri Bangun L Soni/ dalam kesempatan peringatan Hari Sampah di yogyakarta Ahad lalu mengatakan/ tempat pembuangan sampah di 26 Kota Besar termasuk metropolitan/ rawan longsor// Kondisi tersebut/ bahkan menempatkan Indonesia/ sebagai negara tertinggi tingkat kematiannya akibat sampah// Menurut Soni/ total rata-rata sampah nasional mencapai 200 ribu ton per hari// Dan dari angka tersebut/ Jakarta merupakan kota penyumbang sampah terbesar/ yaitu sekitar 6500 ton per hari// Sementara Yogyakarta/ tergolong Kota Besar dengan produksi sampah paling sedikit//
Pertumbuhan penduduk/ diakui atau tidak/, telah menimbulkan akibat bertambahnya pola konsumsi masyarakat/ yang akhirnya menyebabkan bertambahnya volume sampah// Bertambahnya volume/ bukan hanya pada jumlah/ tetapi juga pada jenis sampah yang semakin beragam// Kondisi ini/ diperparah dengan pola hidup masyarakat yang instan/ dan paradigma masyarakat yang masih menganggap sampah/ sebagai sesuatu yang harus dibuang dan disingkirkan// Ironisnya/ 90 persen TPA di Indonesia keberadaannya tidak memenuhi syarat// Seharusnya TPA dibuat dengan konsep Sanitary Land Field bukan Open Dumping System seperti kebanyakan ada//
Tahun 2013/ adalah akhir kesempatan untuk membuang secara terbuka// Setelah 2013/ tidak boleh ada lagi pembuangan secara terbuka// Namun begitu Sanitary Land Field juga perlu biaya mahal// akan lebih cocok adalah/ sampah yang dikelola dari sumbernya/ terutama sampah organic// Karena sampah organic/ dapat diubah menjadi kompos/ dan dapat mendukung pertanian berkelanjutan/ untuk menyuburkan tanah dan tanaman// Dari sekitar 500 jumlah TPA di Indonesia/ ada yang tahun ini habis masa berlakunya//
Di sisi lain/ pengelolaan sampah hanya dilakukan sebagai sesuatu yang bersifat rutin/ yaitu hanya dengan cara memindahkan/ membuang/ dan memusnahkan sampah// Pada akhirnya/ hal ini berdampak pada semakin langkanya tempat untuk membuang sampah/ dan produksi sampah yang semakin banyak mencapai ribuan m3/hari// Persoalan ini/ menyebabkan merebaknya TPA/TPS ilegal di berbagai tempat baik lahan kosong/ maupun di sungai – sungai yang terdapat di wilayah DI Yogyakarta/ dan hampir seluruh wilayah utamanya Kota Besar di Indonesia//
Bantul yang dibangun tahun 1995/ menyerupai kolam sampah raksasa// Luas TPA penampung sampah dari Sleman/ Kota Yogyakarta/ dan Bantul ini/ mencapai 10 hektar// Menimbang kondisi ini/ harus ada langkah mengurangi laju penuhnya sampah pada 2012//
Saat ini sahabat MQ/ sampah di TPA Piyungan memiliki ketinggian 20 meter-25 meter// Kondisinya terus meninggi/ karena setiap hari sekitar 400 ton sampah diangkut ratusan truk ke sana// Dengan kapasitas muat per truk rata-rata 2 ton/ berarti 200 truk setiap hari// Bila panjang satu truk 4 meter/ panjang deretan truk hampir seruas Jalan Malioboro/ yang sekitar 1 kilometer// Di TPA Piyungan/ memang tidak ada pengolahan sampah// Sampah yang ada/ hanya ditumpuk dan dipadatkan//
Ahad, 21 Februari lalu/ bertepatan dengan hari longsornya TPA LeuwiGajah/ diperingati sebagai Hari Sampah nasional// Persoalan samapah ini/ jelan bukan hanya urusan pemerintah// Ini semua/ menjadi tanggung jawab bersama// Masyarakat/ juga turut bertanggung jawab menghindari bencana sampah/ selain juga meminta pemerintah/ yang harus segera mengambil langkah mengurangi volume sampah// Upaya masyarakat dalam mengelola sampah/ saat ini telah dilakukan oleh beberapa wilayah di DIY// Untuk itu dalam Fokus Pagi kali ini/ kita akan mencoba mendiskusikan permasalahan ini/ dengan sejumlah nara sumber/ diantaranya adalah:
1.
Ketua Lestari (Lembaga Studi dan Tata Mandiri)&Koordinator Aksi Hari
Sampah DIY _agus Hartono
2.
PengelolaTPA Piyungan/ R ferry Anggoro Suryokusumo
3.
Pemimpin Indonesia Solid Waste Association / Sri Bebassari
Nara Sumber Jam 06.15
Ketua Lestari (Lembaga Studi dan Tata Mandiri)&Koordinator Aksi Hari Sampah Di DIY -Agus Hartono -0856 286 1257 / 081 227 384 231
1. Ahad 21 februari lalu/ daam rangka peringatan hari Sampah/ mas agus dan sejumlah rekan/ menggelar aksi damai dan deklarasi 15 elemen masyarakat peduli sampah di DIY// Bisa disampaikan/ apa latar belakang dari diadakannya aksi ini?//
2. Apakah aksi ini juga sebagai bentuik dukungan ditetapkannya 21 februari sebagai Hari Peduli Sampah?//
3. Diantara yang turut menjadi isu utama dalam peringatan hari Peduli sampah ini/ adalah sosialisasi prinsip 3 R dalam pengelolaan samapah// Bisa dijelaskan mas?//
4. Mas menyatakan/ behwa permasalahan sampah ini/ adalah tanggung jawab bersama baik pemerintah maupun masyarakat// Menurut mas/ sejauh mana perhatian dan keterlibatan masyarakat maupun pemerintah terkait dengan masalah sampah ini?//
Nara Sumber Jam 06.45 PengelolaTPA Piyungan
Manajer sekretariat Bersama Yogyakarta Sleman dan Bantul/ Sekber Kartamantul R ferry Anggoro Suryokusumo
0813 280 815 36
1.
Ada yang menyebutkan bahwa kondisi TPA Piyungan yang selama ini
menjadi tempat pembuangan Akhir Sampah dari Kota, bantul dan
Sleman, tahun 2012 sudah tidak dapat menampung sampah lagi?//
2.
Bisa diinformasikan seperti apa sekarang kondisinya?//
3.
Pertambahan volume sampah di TPA Piyungan sendiri sejauh ini seperti
apa?//
4.
Apa yang menjadi faktor pemicu pertumbuhan sampah tersebut
Bapak?//
5.
Apa solusi atau langkah yang akan segera ditempuh untuk
mengantisipasi “banjir” sampah di TPA Piyungan tahun 2012 tersebut?//
6.
Keterlibatan masyarakat dalam melakukan pengelolaan sampah secara
mandiri seperti apa?//
7.
Kesadaran akan sampah ini belum merata di seluruh warga Yogyakarta//
Mengapa?// Faktor sosialisasi yang terbatas/ atau masyarakat yang
memang tidak mau peduli?//
8.
Di Jogjakarta sendiri/ daerah mana saja yang telah melakukan
pengelolaan secara mandiri?// atau berhasil memanfaatkan sampah
menjadi barang daur ulang dan berdaya guna?//
9.
Apa harapan Bapak juga himbauan kepada masyarakat terkait soal
sampah khususnya di Yogyakarta//
10.
Masyarakat sendiri masih banyak yang belum paham soal manfaat dan
arti penting melakukan pengelolaan sampah/ ada yang ingin Bapak
sampaikan?//
Nara Sumber jam 7.15
Pakar Pengelolaan Sampah dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, juga dari Dana Mitra Lingkungan, Pemimpin Indonesia Solid Waste Association
-Sri Bebasari-
0811-825-241 / 0815-883-9534,
1. Bagaimana Ibu memandang pengelolaan sampah di Indonesia?//
2. Kesalahan apa yang masih terus terjadi dalam pengelolaan sampah kita?// 3. Benarkah pelaku-pelaku yang terlibat dalam pengelolaan sampah ini/ bergerak
sendiri2?// dan tidak ada departemen atau badan khusus yang melakukan penanganan sampah?//
disahkan April 2008 lalu?//
5. Langkah apa yang harus segera dilakukan untuk mengatasi persoalan sampah yang sudah semakin parah di negara kita bu?//
Cadangan :
Masyarakat Jogja yang melakukan pengelolaan sampah secara mandiri Iswanto, Koordinator paguyuban Sukunan Bersemi
-0274 621 739, 0815 787 55 703 1. Pengelolaan sampah seperti apa yang selama ini dilakukan?// 2. Bagaimana keterlibatan Masyarakat dalam program ini?//
3. Sebagian masyarakat telah memiliki kesadaran untuk melakukan pengelolaan sampah/ sebagian lagi tidak// Menurut Bapak./ mengapa hal ini terjadi?// 4. Seberapa jauh kesadaran masyarakat terkait sampah?//
5. Apa hal yang harus menjadi catatan penting dalam peringatan Hari Sampah tahun ini?//