• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tionghoa Menggugat Tragedi Mei 1998.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Tionghoa Menggugat Tragedi Mei 1998."

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

IqHUN

66

NO.092

@wA#eNe

SUANA

ilERDEIil

sEtAsA

19

MEl2015

PEREKATKOMUNITAS JAWA TENGAH

I warga Tionghoa

di

Indonesia. Mereka menjadi I sasaran pengaliban amuk massa yang terjadi siang

iilT

$.qed

tz-t!

tvtei 1ee.8. Banyak roko dan

i

SUnAff

17 tahun bersetang, namun peristiwa.

;

Mei

1998

nasih

menyisakan

frsoalan.

i".aro

Olgh

HendraKurniawan

HeildraKqrnia$an

i k€pedihan dan taurna bagi banyak korban, termasuk

masa kejayaan Nusantara dulu.

Ini

mengindikasi

batrwa gagasan integrasi jauh lebih tepat. Tlonghoa

harus

diakui

sebagai salah

satu suku

yang

kedudukanhya sama seperti halnya Jawa, Sunda,

Batal

Minqgkabau, DayAC

lrrgis,

dan suku-suku lainnyadi Indonesia

Pengakuan terhadap identitas

kultwal

meru-palanffiyang

perlu dimiliki oleh setiap kelompok masyarakat, tennasuk Tionghoa. Orang Tlonghoa

tidak dapat sepenuhnya menanggalkan

nilai-nilai

budaya negeri asalnya yang telatr mendarah dagng. Meskipun demikian" sebenamya orang Tionghoa

merasa me lu handafueni tan hangrungkebi terhadap negara tempat msreka.tilahirka& me-ncaripenghidu-pm, dan menjalani hidup hingga ajal menjemput.

- Salah besar apabila ada yang mengatakan bahwa

orang Tionghoa tidak

memiliki

rasa nasionalisme dan

tidak

memiliki

sumbangsih bagi negeri

ini.

Sejarah

telah

mencatat

sekiari

banyak

tokoh

Tionghoa yang berperan pada masa,pergerakan nasional, proklamasi, ikut serta dalarn pemerintahan,

hingga berjasa,mengh4rumkan nama bangsa

ini

melalui bidang-bidang yang ditekuninya. Sayang, tidak banyak yang mbnuliaminya dengan

baik

Menyadari

ini

tidak hanya meng. gerakkan Tlonghoa untuk

bangkil

namun kiranya juga mengetuk kesadaran sejarah.seluruh

elemin

bangsa- Harapan bangsa untuk hidup berdarrpingan secara harnionis sebagaimana dicita-citakan oleh

semboyan Bhinneka Tirng.gal Ika hanrs diwujudkan.

Kini

bukan hanya tuntutan keadilan bagi warga

Tronghoa atas Peristi, aMei f998 yang

pdlu

OipJr.:

juanglan; namunjugi momentum

unnrt-terganOen-g111arg

dan saling meropang antaranak bangsa. (10)

-

Hendra

Kurniawan

MPd,

dosen

Pendidilcan S ej

arah

lJniy ersitas Sanata Dharma (USD)Yogyalarta

irumah

milik

warga Tlonghoa dirusak Selain keru-I sian ekonnmi qkihet naniqralra- rla-

*-,-^L^-lgian

ekonomi akibat penjarahan dan perusakan,

I t clearo"o- fi.iL f^*^-,.1. kekerasan

fisik

termasuk kekerasan 7-^1-^-^^^- ^^1----^r r-

sitsuat

-Oan

itekanan mental dirasakan warga

Tionghoapada

'masa-masaitu

waktu

itu lebih

karena provokasi belaka.

'merasa

terancam. Sentimen anti-Tionghoa

mg tidak

mu&h

dihapus begitu sdja,

ninun

raSa kemanusiaan dan kehannonisan itu

Faktanya bggaimana pun sejmah telah berbicara tragedi

Mei

1998 menjadi catatan kelam

' awaltitikbalikbagi ryrargaTlonghoauntuk

i kesempatan yang sama sebagai warga

Pemerintahan selanjutnya sejak reformasi terus mencoba mengakomodasi Tionghoa beftagaibidang.

Selamaini bertahun-tatrun telatr tercipA stereotip Atif teftadap warga Tlonghoa yang

aiidentil*;

perilaku tidak

patiotilq

eksklusif, bersifat

dan

apolitik

Warga Tionghoa diupayakan

uar dari lingkaran mayoritas dan dit€mpatkan agal gr?ng asmg(outsidcr) di negeri yang sejak ir telah menjadi tanatr aimya Subumya sehtimLen

;i-fionghoa

layaknya

bom

waktu yang

siap

kaga_n s1ja. Puncaknya

terjadi

dalam rasialpadaMei 1998.

Sahh

besar

bila

mengatakan

tak

memiliki

orang Tionghoa

nasionalisme dan

sumbangsih

bqgineger,i ini

mudahnya disulut. Pembauran yang dianjurkan

pemerintati Orde Baru tidak mengiratr pada keruku-nan hidup bermasyarakat,

namunluitru

memicu

kerentanan sosial sekaligus me,matikan demolaasi.

SdahSatusuku

'Pembauran

semestinya dapat berjalan secara wajar dan alamiatr sebagaimana pemall rcrjqdi pada

;

SelainJakartabeberapakotadilndonesiamenja-idi salsi bisu pecahnyakonflik SARAyang menyasar

l*utgu

Tionghoa,

misalnya

di

Solo,

Kebu.nen, ilfudu$, Pekalongan, Situbondo, Rengasdengklok,

Bagan Siapiapi, hingga Makassar.

eunyat

yang menganalisis bahwa isu rasial yang te{iadi pada

yatanyabanyak penduduk yang bukan Ttonghoa emberi bantuan dan melindungi orang Tlonghoa

,

Saat itu tak hanya kerugian harta benda namun

iugaperlakuan keji dan tidak senonoh (oenveransan Lan perkosaan) harus diterima olehlmasyaraiat fionghoa yang menjadi korban. Thk heran'apabila panyak yaqg keryudian bertondong-bondong pergi rc negara tarn dan enggan kembali ke Indonesia neslcipun dalam hati kecilnya muncul kerinduan.

i

Tragedi

Mei

1998 merupakan bukti bahwa

kon-1ep asimilasi yang diusung oleh Onde Banr gagal dan futsifut rrr.niutr-u.

s""d;;"r"drTr"d;;tfi;

Referensi

Dokumen terkait

Penulis tertarik untuk mengkaji dan mengembangkan penelitian dengan topik serupa (yakni analisis performa mata uang virtual) dengan menggunakan metode, alternatif

Dari Penelitian dan pembuatan sistem pendukung keputusan prioritas Penerima Bantuan Pinjaman Modal UMK Pada Dinas Perdagangan Koperasi Dan UMKM maka penulis

Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan model pemprediksian performansi aerodinamika dari turbin angin Darrieus dengan metode multiple streamtube, memvalidasi model

Kombinasi Pemberian Starbio dan EM-4 melalui Pakan dan Air Minum terhadap Perlorman Itik Lokal Umur l-6 Minggu. Riswandi, Sofia Sandi, dan Fitra Yosi

Menilai budaya dalam penilaian pupose budaya adalah mengevaluasi faktor yang mungkin dipengaruhi oleh organisasi cocok , untuk memahami masa depan budaya dinamika

sehingga informasi secara tahunan perusahaan dapat diketahui, tidak mengalami delisting selama periode penelitian, menyajikan lapor- an keuangannya dalam satuan mata uang

gaul apabila mereka sedang berbicara dengan teman sebanyanya di saat pembelajaran atau yang lebih tua darinya di dalam lingkungan sekolah dibandingkan dengan

Inflasi Jawa Timur bulan Februari 2013 terjadi karena sebagian besar kelompok pengeluaran mengalami kenaikkan harga yang ditunjukkan oleh kenaikkan indeks harga