Universitas Kristen Maranatha
iv
ABSTRAK
Efek Analgesik Ekstrak Etanol Biji Pala (Myristicae
semen) terhadap mencit
betina galur
Swiss-Webster
Rahmi Ilmiya Ramli, 2007, Pembimbing I : Sugiarto Puradisastra, dr, M.Kes
Penbimbing II : Rosnaeni, dra., Apt
Nyeri merupakan perasaan tidak menyenangkan dan pengalaman yang
berhubungan dengan kerusakan jaringan. Obat-obat analgesik beberapa
diantaranya mempunyai efek samping yang merugikan, sehingga perlu dicari
alternatif yang lebih aman dari alam.
Salah satu obat tradisional yang secara empiris dapat mengurangi rasa nyeri
adalah biji pala (Myristicae semen).
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efek analgesik ekstrak etanol biji pala
dan potensinya bila dibandingkan dengan asetosal.
Desain penelitian prospektif eksperimental sungguhan, memakai Rancangan
Acak Lengkap (RAL) bersifat komparatif. Pengujian analgesik dengan metode
induksi nyeri panas (termik). Hewan uji 25 ekor mencit, berat 21-25 g, yang
dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan. Masing-masing kelompok diberi EEBP-1
(25 mg/kgBB), EEBP-2 (50 mg/kgBB), EEBP-3 (100 mg/kgBB), kontrol
(suspensi CMC 1%), serta pembanding (asetosal 0,42 g/kgBB). Data yang diukur
waktu reaksi 10-90 menit setelah perlakuan dalam detik. Analisis data
menggunakan ANAVA, dilanjutkan dengan uji Tukey
HSD
dengan =0,05
menggunakan program SPSS 11.0.
Hasil penelitian, waktu reaksi kelompok yang diberi EEBP-1 (8,02 detik) dan
EEBP-2 (7,08 detik) terdapat perbedaan yang sangat signifikan dibandingkan
dengan kontrol (4,31 detik), nilai
p
<0,01 dan tidak terdapat perbedaan yang
signifikan dibandingkan dengan pembanding (7,14 detik), nilai
p
>0,05.
Kesimpulan :
Ekstrak etanol biji pala dosis 25 mg/kgBB dan 50 mg/kgBB berefek analgesik
yang setara dengan pembanding.
Universitas Kristen Maranatha
v
ABSTRACT
Effect Analgesic Extract Etanol of Seed Nutmeg
( Myristicae semen)
to female Swiss-Webster’s mice
Rahmi Ilmiya Ramli
, 2007, Tutor I :
Sugiarto Puradisastra, dr. M.Kes
Tutor II :
Rosnaeni, dra.,Apt
Pain is inconvenience feeling and experience related to tissue damage. Some of
analgesic drugs have many side effects which harming, for that need to looked for
more safe alternative from nature.
One of the traditional drug which empirically can lessen pain is nutmeg seed
(Myristicae semen)
.
Target of this research to know analgesic effect extract etanol of nutmeg seed
and it’s potency compared to asetosal.
Research design really eksperimental prospectif, wearing Complete Random
Device (RAL). Analgesic test with heat pain induction (thermic). Animal test 25
mices, weight 21-25 g, divided to 5 treatment group. Each group given by EEBP-1
(25 mg / kgBW), EEBP-2 (50 mg / kgBW), EEBP-3 (100 mg / kgBW), control
(suspension CMC 1%), and comparator (asetosal 0,42 g / kgBW). Data which
measured time react 10-90 minute after treatment in second. Data analysis using
ANAVA, continued with test
Tukey
HSD with = 0,05 using program SPSS 11.0.
Result of research, time reaction group given by EEBP-1(8,02 second) and
EEBP-2 (7,08 second) there are very significant difference compared to control
(4,31 second) with p<0,01 and no significant difference compared to comparator
(7,14 second), with p>0,05.
Conclusion :
Extract Etanol of nutmeg seed dose 25 mg / kgBW and 50 mg / kgBW have
equivalent analgesic effect with comparator.
Universitas Kristen Maranatha
Universitas Kristen Maranatha
vii
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN... ii
LEMBAR PENGESAHAN... iii
ABSTRAK... iv
ABSTRACT.
...
v
PRAKATA... vi
DAFTAR ISI... vii
DAFTAR TABEL... x
DAFTAR GAMBAR... xi
DAFTAR LAMPIRAN...xii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...1
1.2 Identifikasi Masalah...2
1.3 Maksud dan Tujuan... 2
1.4 Kegunaan Penelitian...3
1.4.1 Kegunaan akademik...3
1.4.2 Kegunaan praktis...3
1.5.1 Kerangka Pemikiran... .3
1.5.2 Hipotesis... ..4
1.6 Metode Penelitian...4
1.7 Lokasi dan Waktu...4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
1. Nyeri... 5
1.1 Patofisiologi Nyeri... 5
1.2 Jenis-jenis Nyeri... 7
Universitas Kristen Maranatha
viii
1.4
Referred Pain
... 11
1.5 Analgesia...12
2. Obat yang berpengaruh terhadap Nyeri...13
2.1 Analgesik Opioid... 13
2.2 AINS... 14
2.3 Asetosal... 16
3. Pala (
Myristica fragrans
Houtt)...18
3.1 Karakteristik... 18
3.2 Taksonomi...19
3.3 Kegunaan pala... 20
3.4 Kandungan bioaktif dari pala... 20
3.5 Aktivitas farmakologis... 20
BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN
3.1 Alat dan Bahan... 22
3.2 Hewan Uji... 23
3.3 Bahan Uji... 23
3.4 Metode Penelitian... 23
3.4.1 Metode penarikan sampel... 24
3.4.2 Variabel Penelitian... 24
3.4.3 Prosedur Kerja... 25
3.4.4 Metode Analisis... 25
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian dan Pembahasan... 27
4.1.1 Sebelum Perlakuan...27
4.1.2 Setelah perlakuan ... 29
4.3 Pengujian Hipotesis... 34
4.3.1 Hal yang mendukung... 34
4.3.2 Hal yang tidak mendukung... 34
Universitas Kristen Maranatha
ix
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan... 35
5.2 Saran... 35
DAFTAR PUSTAKA... 36
LAMPIRAN I... 39
LAMPIRAN II... 40
LAMPIRAN III... 42
LAMPIRAN IV... 44
Universitas Kristen Maranatha
x
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Rerata dan standar deviasi waktu reaksi sebelum perlakuan...27
Tabel 4.2 Uji ANAVA pada waktu reaksi rerata sebelum perlakuan... 28
Tabel 4.3 Hasil ANAVA setiap interval pengamatan... 29
Tabel 4.4 Rerata dan standar deviasi waktu reaksi selama pengamatan 90
menit setelah perlakuan...31
Tabel 4.5 Uji ANAVA waktu reaksi rerata setelah perlakuan... 32
Universitas Kristen Maranatha
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Jaras penjalaran sinyal nyeri... 6
Gambar 2.2 Sensitasi syaraf pusat oleh mediator kimia... 6
Gambar 2.3 Struktur kimia Prostaglandin... 7
Gambar 2.4 Komponen-komponen syaraf pada kulit... 11
Gambar 2.5 Sistem analgesia batang otak dan medula spinalis...12
Gambar 2.6 Skema Mekanisme kerja obat AINS...14
Gambar 2.7 Struktur kimia Aspirin... 16
Gambar 2.8 Tanaman pala... 19
Gambar 2.9 Biji pala... 19
Gambar 2.10 Skema mekanisme kerja eugenol...21
Gambar 3.1 Plat panas... 22
Universitas Kristen Maranatha
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I Konversi dosis... 39
Lampiran II Data kasar hasil pengamatan waktu reaksi mencit selama
90 menit dalam berbagai kelompok perlakuan... 40
Lampiran III Prosedur ekstraksi biji pala pelarut etanol... 42
39
Lampiran I:
KONVERSI DOSIS
Dosis Asetosal
Dosis Asetosal = 30 mg/100 g tikus (Wahjoedi,1989)
Konversi dari tikus 200 g untuk mencit dengan BB 20 g = 0,14 (Paget and Barnes, 1964)
Untuk tikus dengan BB 200 g = 200/100 x 30
= 60 mg
Untuk mencit dengan BB 20 g = 60 x 0,14
= 8,4 mg/0,5 cc
Untuk mencit dengan BB 22,4 g = 22,4/20 x 8,4
= 9,41 mg/0,5 cc
40
Lampiran II :
Data kasar hasil pengamatan waktu reaksi mencit selama 90 menit dalam berbagai
kelompok perlakuan
Perlakuan : Ekstrak Etanol Biji Pala 25 mg/kgBB
Mencit
Sebelum Perlakuan
Sesudah Perlakuan
10'
5'
Rerata
10'
20'
30'
45'
60'
90'
Rerata
I
4.58
4.62
4.60
4.7
5.26
5.97
9.07
13.06 14.48
8.76
II
3.88
3.53
3.71
5.12
6.16
7.06
7.66
8.06
9
7.18
III
3.79
3.92
3.86
5.16
6.06
6.19
6.2
8.06
9.1
6.80
IV
4.86
4.86
4.86
6.99
8.36
8.3
10.98 11.96
9.97
9.43
V
5.78
5.12
5.45
5.98
6.76
6.68
8.26
9.7
10.26
7.94
Perlakuan : Ekstrak Etanol Biji Pala 50 mg/kgBB
Mencit
Sebelum Perlakuan
Sesudah Perlakuan
10'
5'
Rerata
10'
20'
30'
45'
60'
90'
Rerata
I
4.96
6.57
5.77
8.36
11.07 12.04
6.73
5.26
4.37
7.97
II
4.41
4.06
4.24
8.07
6.8
9.54
7.98
6.24
5.14
7.30
III
5.16
4.96
5.06
5.23
6.3
8.8
6.26
6.86
5.97
6.57
IV
3.96
3.41
3.69
5
6.5
7.8
6
6.16
5.68
6.19
V
4.76
6.06
5.41
7.4
8
11.5
8.1
4.56
4.8
7.39
Perlakuan : Ekstrak Etanol Biji Pala 100 mg/kgBB
Mencit
Sebelum Perlakuan
Sesudah Perlakuan
10'
5'
Rerata
10'
20'
30'
45'
60'
90'
Rerata
I
5.79
5.5
5.65
4.68
5.91
5.46
3.1
2.3
4.8
4.38
II
4.2
3.79
4.00
5.3
6.46
4.1
5.5
12.36
6.6
6.72
III
6
4.76
5.38
4.76
3.6
4.7
7.36
8.5
3.16
5.35
IV
4.6
6.2
5.40
5
3.7
5.1
5.49
4.36
4.56
4.70
41
Kontrol (CMC 1%)
Mencit
Sebelum Perlakuan
Sesudah Perlakuan
10'
5'
Rerata
10'
20'
30'
45'
60'
90'
Rerata
I
5.02
4.37
4.70
6.15
4.1
4.81
2.7
4.31
3.54
4.27
II
3.02
4.28
3.65
6.17
4.55
3.26
4.37
3.49
4.15
4.33
III
4.63
4.66
4.65
5.68
4.77
4.97
4.37
4.15
3.69
4.61
IV
5.16
3.99
4.58
4.09
4.63
5.29
2.65
4.33
3.97
4.16
V
5.16
6
5.58
3.58
4.14
4.64
4.49
4.62
4.31
4.30
Pembanding (Asetosal 0,42 g/kgBB)
Mencit
Sebelum Perlakuan
Sesudah Perlakuan
10'
5'
Rerata
10'
20'
30'
45'
60'
90'
Rerata
I
4.32
4.07
4.20
8.85
4.2
6.27
8.38
8.94
7.04
7.28
II
3.25
5.38
4.32
7.13
9.53
7.27
6.59
6.24
6.62
7.23
III
4.03
4.8
4.42
5.85
7.19
9
5.4
6.53
11.42
7.57
IV
3.79
5.85
4.82
9.91
6.47
7.9
5.62
5.36
5.29
6.76
42
Lampiran III
PROSEDUR EKSTRAKSI BIJI PALA PELARUT ETANOL
1.
Biji pala dipilih yang sudah tua dan kering sebanyak 1050 g, dibuang
cangkangnya.
2.
Simplisia yang sudah kering digiling, di timbang diperoleh berat bersih 620 g.
3.
Serbuk simplisia tersebut dimasukkan kedalam wadah simplisia pada alat
ekstraksi sejenis ekstraktor dengan perbandingan 1 : 5. Prosesnya dilakukan
secara kontinyu hingga senyawa dalam simplisia telah terekstraksi secara merata /
sempurna selama 4 jam dengan seting suhu maksimal 50°C.
4.
Ekstrak cair tersebut dipekatkan menggunakan alat Evaporator.
5.
Ekstrak pekat dikeringkan hingga diperoleh ekstrak kering dengan menggunakan
oven / lemari pengering selama 20 jam dengan suhu 60°C. Ekstrak kering yang
diperoleh sebanyak 122 g.
43
Lampiran IV :
Hasil analisis statistik dari berbagai kelompok perlakuan
3.1 Waktu reaksi 10 menit sebelum perlakuan
Oneway
Descriptives Waktu Reaksi 10 menit sebelum perlakuan
N Mean
Std. Deviation
Std. Error
95% Confidence Interval for Mean
Min Max Lower
Bound
Upper Bound
Eks.Biji Pala D-1 5 4.5780 .81125 .36280 3.5707 5.5853 3.79 5.78
Eks.Biji Pala D-2 5 4.6500 .47487 .21237 4.0604 5.2396 3.96 5.16 Eks.Biji Pala D-3 5 4.8780 .97336 .43530 3.6694 6.0866 3.80 6.00
Kontrol 5 4.5980 .90842 .40626 3.4701 5.7259 3.02 5.16 Pembanding 5 3.6980 .51572 .23064 3.0576 4.3384 3.10 4.32
Total 25 4.4804 .81140 .16228 4.1455 4.8153 3.02 6.00
Test of Homogeneity of Variances Waktu Reaksi 10 menit sebelum perlakuan
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
1.030 4 20 .416
ANOVA Waktu Reaksi 10 menit sebelum perlakuan
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 4.112 4 1.028 1.759 .177
Within Groups 11.689 20 .584
44
3.2 Waktu reaksi 5 menit sebelum perlakuan
Oneway
Descriptives Waktu Reaksi 5 menit sebelum perlakuan
N Mean
Std.
Deviation Std. Error
95% Confidence Interval for Mean
Min Max Lower
Bound
Upper Bound
Eks.Biji Pala D-1 5 4.4100 .66430 .29709 3.5852 5.2348 3.53 5.12 Eks.Biji Pala D-2 5 5.0120 1.32298 .59165 3.3693 6.6547 3.41 6.57 Eks.Biji Pala D-3 5 4.8900 .97355 .43538 3.6812 6.0988 3.79 6.20 Kontrol 5 4.6600 .78629 .35164 3.6837 5.6363 3.99 6.00 Pembanding 5 4.6620 1.04937 .46929 3.3590 5.9650 3.21 5.85
Total 25 4.7268 .92467 .18493 4.3451 5.1085 3.21 6.57
Test of Homogeneity of Variances Waktu Reaksi 5 menit sebelum perlakuan
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
.926 4 20 .469
ANOVA Waktu Reaksi 5 menit sebelum perlakuan
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 1.085 4 .271 .279 .888
Within Groups 19.435 20 .972
45
3.3 Waktu reaksi 10 menit setelah perlakuan
Oneway
Descriptives Waktu Reaksi 10 menit setelah perlakuan
N Mean
Std. Deviation
Std. Error
95% Confidence Interval for Mean
Min Max Lower
Bound
Upper Bound
Eks.Biji Pala D-1 5 5.5900 .90967 .40682 4.4605 6.7195 4.70 6.99 Eks.Biji Pala D-2 5 6.8120 1.58986 .71101 4.8379 8.7861 5.00 8.36
Eks.Biji Pala D-3 5 4.8600 .29394 .13145 4.4950 5.2250 4.56 5.30 Kontrol 5 5.1340 1.21537 .54353 3.6249 6.6431 3.58 6.17
Pembanding 5 7.6740 1.66550 .74483 5.6060 9.7420 5.85 9.91 Total 25 6.0140 1.57006 .31401 5.3659 6.6621 3.58 9.91
Test of Homogeneity of Variances Waktu Reaksi 10 menit setelah perlakuan
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
5.712 4 20 .003
ANOVA Waktu Reaksi 10 menit setelah perlakuan
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 28.391 4 7.098 4.613 .008
Within Groups 30.770 20 1.539
46
Post Hoc TestsMultiple Comparisons Dependent Variable: Waktu Reaksi 10 menit setelah perlakuan Tukey HSD
(I) Kelompok Perlakuan (J) Kelompok Perlakuan
Mean Difference
(I-J)
Std.
Error Sig.
95% Confidence Interval Lower Bound Upper Bound Eks.Biji Pala D-1 Eks.Biji Pala D-2 -1.2220 .78448 .539 -3.5695 1.1255
Eks.Biji Pala D-3 .7300 .78448 .882 -1.6175 3.0775 Kontrol .4560 .78448 .976 -1.8915 2.8035 Pembanding -2.0840 .78448 .097 -4.4315 .2635
Eks.Biji Pala D-2 Eks.Biji Pala D-1 1.2220 .78448 .539 -1.1255 3.5695
Eks.Biji Pala D-3 1.9520 .78448 .133 -.3955 4.2995
Kontrol 1.6780 .78448 .243 -.6695 4.0255 Pembanding -.8620 .78448 .805 -3.2095 1.4855 Eks.Biji Pala D-3 Eks.Biji Pala D-1 -.7300 .78448 .882 -3.0775 1.6175 Eks.Biji Pala D-2 -1.9520 .78448 .133 -4.2995 .3955
Kontrol -.2740 .78448 .997 -2.6215 2.0735
Pembanding -2.8140(*) .78448 .014 -5.1615 -.4665 Kontrol Eks.Biji Pala D-1 -.4560 .78448 .976 -2.8035 1.8915 Eks.Biji Pala D-2 -1.6780 .78448 .243 -4.0255 .6695 Eks.Biji Pala D-3 .2740 .78448 .997 -2.0735 2.6215
Pembanding -2.5400(*) .78448 .030 -4.8875 -.1925 Pembanding Eks.Biji Pala D-1 2.0840 .78448 .097 -.2635 4.4315
Eks.Biji Pala D-2 .8620 .78448 .805 -1.4855 3.2095
Eks.Biji Pala D-3 2.8140(*) .78448 .014 .4665 5.1615 Kontrol 2.5400(*) .78448 .030 .1925 4.8875
* The mean difference is significant at the .05 level.
Homogeneous Subsets
Waktu Reaksi 10 menit setelah perlakuan Tukey HSD
Kelompok Perlakuan N
Subset for alpha = .05
1 2
Eks.Biji Pala D-3 5 4.8600
Kontrol 5 5.1340
Eks.Biji Pala D-1 5 5.5900 5.5900 Eks.Biji Pala D-2 5 6.8120 6.8120
Pembanding 5 7.6740
Sig. .133 .097
47
3.4 Waktu reaksi 20 menit setelah perlakuan
Oneway Descriptives
Waktu Reaksi 20 menit setelah perlakuan
N Mean
Std. Deviation
Std. Error
95% Confidence Interval for Mean
Min Max Lower
Bound
Upper Bound
Eks.Biji Pala D-1 5 6.5200 1.15888 .51827 5.0811 7.9589 5.26 8.36 Eks.Biji Pala D-2 5 7.7340 1.97807 .88462 5.2779 10.1901 6.30 11.07
Eks.Biji Pala D-3 5 5.0700 1.32737 .59362 3.4219 6.7181 3.60 6.46 Kontrol 5 4.4380 .30111 .13466 4.0641 4.8119 4.10 4.77
Pembanding 5 7.5040 2.40233 1.07435 4.5211 10.4869 4.20 10.13 Total 25 6.2532 1.98048 .39610 5.4357 7.0707 3.60 11.07
Test of Homogeneity of Variances Waktu Reaksi 20 menit setelah perlakuan
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
2.728 4 20 .058
ANOVA Waktu Reaksi 20 menit setelah perlakuan
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 42.617 4 10.654 4.136 .013
Within Groups 51.518 20 2.576
48
Post Hoc TestsMultiple Comparisons Dependent Variable: Waktu Reaksi 20 menit setelah perlakuan Tukey HSD
(I) Kelompok Perlakuan (J) Kelompok Perlakuan
Mean Difference
(I-J) Std. Error Sig.
95% Confidence Interval Lower Bound Upper Bound Eks.Biji Pala D-1 Eks.Biji Pala D-2 -1.2140 1.01507 .754 -4.2515 1.8235
Eks.Biji Pala D-3 1.4500 1.01507 .617 -1.5875 4.4875
Kontrol 2.0820 1.01507 .279 -.9555 5.1195
Pembanding -.9840 1.01507 .866 -4.0215 2.0535
Eks.Biji Pala D-2 Eks.Biji Pala D-1 1.2140 1.01507 .754 -1.8235 4.2515
Eks.Biji Pala D-3 2.6640 1.01507 .103 -.3735 5.7015
Kontrol 3.2960(*) 1.01507 .029 .2585 6.3335
Pembanding .2300 1.01507 .999 -2.8075 3.2675
Eks.Biji Pala D-3 Eks.Biji Pala D-1 -1.4500 1.01507 .617 -4.4875 1.5875
Eks.Biji Pala D-2 -2.6640 1.01507 .103 -5.7015 .3735
Kontrol .6320 1.01507 .970 -2.4055 3.6695
Pembanding -2.4340 1.01507 .157 -5.4715 .6035
Kontrol Eks.Biji Pala D-1 -2.0820 1.01507 .279 -5.1195 .9555 Eks.Biji Pala D-2 -3.2960(*) 1.01507 .029 -6.3335 -.2585
Eks.Biji Pala D-3 -.6320 1.01507 .970 -3.6695 2.4055
Pembanding -3.0660(*) 1.01507 .047 -6.1035 -.0285
Pembanding Eks.Biji Pala D-1 .9840 1.01507 .866 -2.0535 4.0215
Eks.Biji Pala D-2 -.2300 1.01507 .999 -3.2675 2.8075
Eks.Biji Pala D-3 2.4340 1.01507 .157 -.6035 5.4715
Kontrol 3.0660(*) 1.01507 .047 .0285 6.1035
* The mean difference is significant at the .05 level.
Homogeneous Subsets
Waktu Reaksi 20 menit setelah perlakuan Tukey HSD
Kelompok Perlakuan N
Subset for alpha = .05
1 2
Kontrol 5 4.4380
Eks.Biji Pala D-3 5 5.0700 5.0700
Eks.Biji Pala D-1 5 6.5200 6.5200
Pembanding 5 7.5040
Eks.Biji Pala D-2 5 7.7340
Sig. .279 .103
49
3.5 Waktu reaksi 30 menit setelah perlakuan
Oneway
Descriptives Waktu Reaksi 30 menit setelah perlakuan
N Mean
Std. Deviation
Std. Error
95% Confidence Interval for Mean
Min Max Lower
Bound
Upper Bound
Eks.Biji Pala D-1 5 6.8400 .91992 .41140 5.6978 7.9822 5.97 8.30 Eks.Biji Pala D-2 5 9.9360 1.79463 .80258 7.7077 12.1643 7.80 12.04
Eks.Biji Pala D-3 5 4.5040 .90514 .40479 3.3801 5.6279 3.16 5.46 Kontrol 5 4.5940 .78328 .35029 3.6214 5.5666 3.26 5.29
Pembanding 5 7.2320 1.30241 .58246 5.6148 8.8492 5.72 9.00 Total 25 6.6212 2.31650 .46330 5.6650 7.5774 3.16 12.04
Test of Homogeneity of Variances Waktu Reaksi 30 menit setelah perlakuan
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
1.974 4 20 .138
ANOVA Waktu Reaksi 30 menit setelah perlakuan
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 100.005 4 25.001 17.372 .000
Within Groups 28.784 20 1.439
50
Post Hoc TestsMultiple Comparisons Dependent Variable: Waktu Reaksi 30 menit setelah perlakuan Tukey HSD
(I) Kelompok Perlakuan (J) Kelompok Perlakuan
Mean Difference
(I-J)
Std.
Error Sig.
95% Confidence Interval Lower Bound Upper Bound Eks.Biji Pala D-1 Eks.Biji Pala D-2 -3.0960(*) .75874 .005 -5.3664 -.8256
Eks.Biji Pala D-3 2.3360(*) .75874 .042 .0656 4.6064
Kontrol 2.2460 .75874 .053 -.0244 4.5164 Pembanding -.3920 .75874 .985 -2.6624 1.8784 Eks.Biji Pala D-2 Eks.Biji Pala D-1 3.0960(*) .75874 .005 .8256 5.3664
Eks.Biji Pala D-3 5.4320(*) .75874 .000 3.1616 7.7024 Kontrol 5.3420(*) .75874 .000 3.0716 7.6124 Pembanding 2.7040(*) .75874 .015 .4336 4.9744
Eks.Biji Pala D-3 Eks.Biji Pala D-1 -2.3360(*) .75874 .042 -4.6064 -.0656 Eks.Biji Pala D-2 -5.4320(*) .75874 .000 -7.7024 -3.1616
Kontrol -.0900 .75874 1.000 -2.3604 2.1804 Pembanding -2.7280(*) .75874 .014 -4.9984 -.4576
Kontrol Eks.Biji Pala D-1 -2.2460 .75874 .053 -4.5164 .0244 Eks.Biji Pala D-2 -5.3420(*) .75874 .000 -7.6124 -3.0716
Eks.Biji Pala D-3 .0900 .75874 1.000 -2.1804 2.3604 Pembanding -2.6380(*) .75874 .018 -4.9084 -.3676
Pembanding Eks.Biji Pala D-1 .3920 .75874 .985 -1.8784 2.6624 Eks.Biji Pala D-2 -2.7040(*) .75874 .015 -4.9744 -.4336
Eks.Biji Pala D-3 2.7280(*) .75874 .014 .4576 4.9984 Kontrol 2.6380(*) .75874 .018 .3676 4.9084
* The mean difference is significant at the .05 level.
Homogeneous Subsets
Waktu Reaksi 30 menit setelah perlakuan Tukey HSD
Kelompok Perlakuan N
Subset for alpha = .05
1 2 3 4
Eks.Biji Pala D-3 5 4.5040
Kontrol 5 4.5940 4.5940
Eks.Biji Pala D-1 5 6.8400 6.8400
Pembanding 5 7.2320
Eks.Biji Pala D-2 5 9.9360
Sig. 1.000 .053 .985 1.000
51
3.6 Waktu reaksi 45 menit setelah perlakuan
Oneway
Descriptives Waktu Reaksi 45 menit setelah perlakuan
N Mean
Std. Deviation
Std. Error
95% Confidence Interval for Mean
Min Max Lower
Bound
Upper Bound
Eks.Biji Pala D-1 5 8.4340 1.76824 .79078 6.2384 10.6296 6.20 10.98 Eks.Biji Pala D-2 5 7.0140 .97339 .43531 5.8054 8.2226 6.00 8.10
Eks.Biji Pala D-3 5 5.4900 1.53860 .68808 3.5796 7.4004 3.10 7.36 Kontrol 5 3.5900 1.14245 .51092 2.1715 5.0085 2.07 4.49
Pembanding 5 6.2540 1.29545 .57934 4.6455 7.8625 5.28 8.38 Total 25 6.1564 2.06674 .41335 5.3033 7.0095 2.07 10.98
Test of Homogeneity of Variances Waktu Reaksi 45 menit setelah perlakuan
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
.227 4 20 .920
ANOVA Waktu Reaksi 45 menit setelah perlakuan
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 64.815 4 16.204 8.596 .000
Within Groups 37.699 20 1.885
52
Post Hoc TestsMultiple Comparisons Dependent Variable: Waktu Reaksi 45 menit setelah perlakuan Tukey HSD
(I) Kelompok Perlakuan (J) Kelompok Perlakuan
Mean Difference
(I-J)
Std.
Error Sig.
95% Confidence Interval Lower Bound Upper Bound Eks.Biji Pala D-1 Eks.Biji Pala D-2 1.4200 .86832 .493 -1.1784 4.0184
Eks.Biji Pala D-3 2.9440(*) .86832 .022 .3456 5.5424 Kontrol 4.8440(*) .86832 .000 2.2456 7.4424 Pembanding 2.1800 .86832 .128 -.4184 4.7784
Eks.Biji Pala D-2 Eks.Biji Pala D-1 -1.4200 .86832 .493 -4.0184 1.1784 Eks.Biji Pala D-3 1.5240 .86832 .425 -1.0744 4.1224
Kontrol 3.4240(*) .86832 .006 .8256 6.0224 Pembanding .7600 .86832 .903 -1.8384 3.3584 Eks.Biji Pala D-3 Eks.Biji Pala D-1 -2.9440(*) .86832 .022 -5.5424 -.3456 Eks.Biji Pala D-2 -1.5240 .86832 .425 -4.1224 1.0744
Kontrol 1.9000 .86832 .224 -.6984 4.4984
Pembanding -.7640 .86832 .901 -3.3624 1.8344 Kontrol Eks.Biji Pala D-1 -4.8440(*) .86832 .000 -7.4424 -2.2456 Eks.Biji Pala D-2 -3.4240(*) .86832 .006 -6.0224 -.8256 Eks.Biji Pala D-3 -1.9000 .86832 .224 -4.4984 .6984
Pembanding -2.6640(*) .86832 .043 -5.2624 -.0656 Pembanding Eks.Biji Pala D-1 -2.1800 .86832 .128 -4.7784 .4184
Eks.Biji Pala D-2 -.7600 .86832 .903 -3.3584 1.8384 Eks.Biji Pala D-3 .7640 .86832 .901 -1.8344 3.3624 Kontrol 2.6640(*) .86832 .043 .0656 5.2624
* The mean difference is significant at the .05 level.
Homogeneous Subsets
Waktu Reaksi 45 menit setelah perlakuan Tukey HSD
Kelompok Perlakuan N
Subset for alpha = .05
1 2 3
Kontrol 5 3.5900
Eks.Biji Pala D-3 5 5.4900 5.4900
Pembanding 5 6.2540 6.2540
Eks.Biji Pala D-2 5 7.0140 7.0140
Eks.Biji Pala D-1 5 8.4340
Sig. .224 .425 .128
53
3.7 Waaktu reaksi 60 menit setelah perlakuan
Oneway
Descriptives Waktu Reaksi 60 menit setelah perlakuan
N Mean
Std. Deviation
Std. Error
95% Confidence Interval for Mean
Min Max Lower
Bound
Upper Bound
Eks.Biji Pala D-1 5 10.1680 2.27383 1.01689 7.3447 12.9913 8.06 13.06 Eks.Biji Pala D-2 5 5.8160 .90481 .40464 4.6925 6.9395 4.56 6.86
Eks.Biji Pala D-3 5 7.8360 4.42324 1.97813 2.3438 13.3282 2.30 12.36 Kontrol 5 4.1800 .42131 .18841 3.6569 4.7031 3.49 4.62
Pembanding 5 6.5240 1.43364 .64114 4.7439 8.3041 5.36 8.94 Total 25 6.9048 2.97560 .59512 5.6765 8.1331 2.30 13.06
Test of Homogeneity of Variances Waktu Reaksi 60 menit setelah perlakuan
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
8.284 4 20 .000
ANOVA Waktu Reaksi 60 menit setelah perlakuan
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 101.353 4 25.338 4.559 .009
Within Groups 111.148 20 5.557
54
Post Hoc TestsMultiple Comparisons Dependent Variable: Waktu Reaksi 60 menit setelah perlakuan Tukey HSD
(I) Kelompok Perlakuan (J) Kelompok Perlakuan
Mean Difference
(I-J) Std. Error Sig.
95% Confidence Interval Lower Bound Upper Bound Eks.Biji Pala D-1 Eks.Biji Pala D-2 4.3520 1.49096 .058 -.1095 8.8135 Eks.Biji Pala D-3 2.3320 1.49096 .536 -2.1295 6.7935
Kontrol
5.9880(*) 1.49096 .005 1.5265 10.449 5
Pembanding 3.6440 1.49096 .144 -.8175 8.1055
Eks.Biji Pala D-2 Eks.Biji Pala D-1 -4.3520 1.49096 .058 -8.8135 .1095
Eks.Biji Pala D-3 -2.0200 1.49096 .662 -6.4815 2.4415
Kontrol 1.6360 1.49096 .806 -2.8255 6.0975
Pembanding -.7080 1.49096 .989 -5.1695 3.7535
Eks.Biji Pala D-3 Eks.Biji Pala D-1 -2.3320 1.49096 .536 -6.7935 2.1295
Eks.Biji Pala D-2 2.0200 1.49096 .662 -2.4415 6.4815
Kontrol 3.6560 1.49096 .142 -.8055 8.1175
Pembanding 1.3120 1.49096 .901 -3.1495 5.7735
Kontrol Eks.Biji Pala D-1
-5.9880(*) 1.49096 .005 -10.4495 -1.5265 Eks.Biji Pala D-2 -1.6360 1.49096 .806 -6.0975 2.8255 Eks.Biji Pala D-3 -3.6560 1.49096 .142 -8.1175 .8055
Pembanding -2.3440 1.49096 .531 -6.8055 2.1175
Pembanding Eks.Biji Pala D-1 -3.6440 1.49096 .144 -8.1055 .8175
Eks.Biji Pala D-2 .7080 1.49096 .989 -3.7535 5.1695 Eks.Biji Pala D-3 -1.3120 1.49096 .901 -5.7735 3.1495
Kontrol 2.3440 1.49096 .531 -2.1175 6.8055
* The mean difference is significant at the .05 level.
Homogeneous Subsets
Waktu Reaksi 60 menit setelah perlakuan Tukey HSD
Kelompok Perlakuan N
Subset for alpha = .05
1 2
Kontrol 5 4.1800
Eks.Biji Pala D-2 5 5.8160 5.8160
Pembanding 5 6.5240 6.5240
Eks.Biji Pala D-3 5 7.8360 7.8360
Eks.Biji Pala D-1 5 10.1680
Sig. .142 .058
55
3.8 Waktu reaksi 90 menit setelah perlakuan
Oneway
Descriptives Waktu Reaksi 90 menit setelah perlakuan
N Mean
Std. Deviation
Std. Error
95% Confidence Interval for Mean
Min Max Lower
Bound
Upper Bound
Eks.Biji Pala D-1 5 10.5620 2.25664 1.00920 7.7600 13.3640 9.00 14.48 Eks.Biji Pala D-2 5 5.1920 .64720 .28944 4.3884 5.9956 4.37 5.97
Eks.Biji Pala D-3 5 4.5600 1.31848 .58964 2.9229 6.1971 3.16 6.60 Kontrol 5 3.9320 .31784 .14214 3.5374 4.3266 3.54 4.31
Pembanding 5 7.6700 2.30881 1.03253 4.8032 10.5368 5.29 11.42 Total 25 6.3832 2.88728 .57746 5.1914 7.5750 3.16 14.48
Test of Homogeneity of Variances Waktu Reaksi 90 menit setelah perlakuan
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
1.944 4 20 .142
ANOVA Waktu Reaksi 90 menit setelah perlakuan
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 149.348 4 37.337 14.721 .000
Within Groups 50.725 20 2.536
56
Post Hoc TestsMultiple Comparisons Dependent Variable: Waktu Reaksi 90 menit setelah perlakuan Tukey HSD
(I) Kelompok Perlakuan (J) Kelompok Perlakuan
Mean Difference
(I-J) Std. Error Sig.
95% Confidence Interval Lower Bound Upper Bound Eks.Biji Pala D-1 Eks.Biji Pala D-2 5.3700(*) 1.00723 .000 2.3560 8.3840 Eks.Biji Pala D-3 6.0020(*) 1.00723 .000 2.9880 9.0160
Kontrol 6.6300(*) 1.00723 .000 3.6160 9.6440
Pembanding 2.8920 1.00723 .064 -.1220 5.9060
Eks.Biji Pala D-2 Eks.Biji Pala D-1 -5.3700(*) 1.00723 .000 -8.3840 -2.3560
Eks.Biji Pala D-3 .6320 1.00723 .969 -2.3820 3.6460
Kontrol 1.2600 1.00723 .723 -1.7540 4.2740
Pembanding -2.4780 1.00723 .140 -5.4920 .5360
Eks.Biji Pala D-3 Eks.Biji Pala D-1 -6.0020(*) 1.00723 .000 -9.0160 -2.9880
Eks.Biji Pala D-2 -.6320 1.00723 .969 -3.6460 2.3820
Kontrol .6280 1.00723 .970 -2.3860 3.6420
Pembanding -3.1100(*) 1.00723 .041 -6.1240 -.0960
Kontrol Eks.Biji Pala D-1 -6.6300(*) 1.00723 .000 -9.6440 -3.6160 Eks.Biji Pala D-2 -1.2600 1.00723 .723 -4.2740 1.7540
Eks.Biji Pala D-3 -.6280 1.00723 .970 -3.6420 2.3860
Pembanding -3.7380(*) 1.00723 .011 -6.7520 -.7240
Pembanding Eks.Biji Pala D-1 -2.8920 1.00723 .064 -5.9060 .1220
Eks.Biji Pala D-2 2.4780 1.00723 .140 -.5360 5.4920
Eks.Biji Pala D-3 3.1100(*) 1.00723 .041 .0960 6.1240
Kontrol 3.7380(*) 1.00723 .011 .7240 6.7520
• The mean difference is significant at the .05 level. Homogeneous Subsets
Waktu Reaksi 90 menit setelah perlakuan Tukey HSD
Kelompok Perlakuan N
Subset for alpha = .05
1 2 3
Kontrol 5 3.9320
Eks.Biji Pala D-3 5 4.5600
Eks.Biji Pala D-2 5 5.1920 5.1920
Pembanding 5 7.6700 7.6700
Eks.Biji Pala D-1 5 10.5620
Sig. .723 .140 .064
57
3.9 Waktu reaksi rerata total sebelum perlakuan
Oneway
Descriptives Waktu Reaksi rerata sebelum perlakuan
N Mean
Std. Deviation
Std. Error
95% Confidence Interval for Mean
Min Max Lower
Bound
Upper Bound
Eks.Biji Pala D-1 5 4.4940 .72284 .32326 3.5965 5.3915 3.71 5.45
Eks.Biji Pala D-2 5 4.8310 .85565 .38266 3.7686 5.8934 3.69 5.77
Eks.Biji Pala D-3 5 4.8840 .81596 .36491 3.8709 5.8971 4.00 5.65 Kontrol 5 4.6290 .68381 .30581 3.7799 5.4781 3.65 5.58 Pembanding 5 4.1800 .61925 .27694 3.4111 4.9489 3.16 4.82
Total 25 4.6036 .72738 .14548 4.3034 4.9038 3.16 5.77
Test of Homogeneity of Variances Waktu Reaksi rerata sebelum perlakuan
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
.755 4 20 .566
ANOVA Waktu Reaksi rerata sebelum perlakuan
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 1.612 4 .403 .727 .584
Within Groups 11.086 20 .554
58
3.10 Waktu reaksi rerata total setelah perlakuan
Oneway
Descriptives Waktu Reaksi rerata setelah perlakuan
N Mean
Std. Deviation
Std. Error
95% Confidence Interval for Mean
Min Max Lower
Bound
Upper Bound
Eks.Biji Pala D-1 5 8.0190 1.08853 .48681 6.6674 9.3706 6.80 9.43 Eks.Biji Pala D-2 5 7.0840 .70562 .31556 6.2079 7.9601 6.19 7.97
Eks.Biji Pala D-3 5 5.3867 .92665 .41441 4.2361 6.5373 4.38 6.72 Kontrol 5 4.3113 .18143 .08114 4.0861 4.5366 4.16 4.60
Pembanding 5 7.1430 .32430 .14503 6.7403 7.5457 6.76 7.57 Total 25 6.3888 1.52572 .30514 5.7590 7.0186 4.16 9.43
Test of Homogeneity of Variances Waktu Reaksi rerata setelah perlakuan
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
3.512 4 20 .025
ANOVA Waktu Reaksi rerata setelah perlakuan
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 45.149 4 11.287 21.062 .000
Within Groups 10.718 20 .536
59
Post Hoc TestsMultiple Comparisons Dependent Variable: Waktu Reaksi rerata setelah perlakuan
Tukey HSD
(I) Kelompok Perlakuan (J) Kelompok Perlakuan
Mean Difference
(I-J)
Std.
Error Sig.
95% Confidence Interval Lower Bound Upper Bound Eks.Biji Pala D-1 Eks.Biji Pala D-2 .9350 .46300 .293 -.4505 2.3205
Eks.Biji Pala D-3 2.6323(*) .46300 .000 1.2469 4.0178
Kontrol 3.7077(*) .46300 .000 2.3222 5.0931 Pembanding .8760 .46300 .353 -.5095 2.2615
Eks.Biji Pala D-2 Eks.Biji Pala D-1 -.9350 .46300 .293 -2.3205 .4505 Eks.Biji Pala D-3 1.6973(*) .46300 .012 .3119 3.0828
Kontrol 2.7727(*) .46300 .000 1.3872 4.1581 Pembanding -.0590 .46300 1.000 -1.4445 1.3265 Eks.Biji Pala D-3 Eks.Biji Pala D-1 -2.6323(*) .46300 .000 -4.0178 -1.2469
Eks.Biji Pala D-2 -1.6973(*) .46300 .012 -3.0828 -.3119 Kontrol 1.0753 .46300 .179 -.3101 2.4608
Pembanding -1.7563(*) .46300 .009 -3.1418 -.3709 Kontrol Eks.Biji Pala D-1 -3.7077(*) .46300 .000 -5.0931 -2.3222 Eks.Biji Pala D-2 -2.7727(*) .46300 .000 -4.1581 -1.3872 Eks.Biji Pala D-3 -1.0753 .46300 .179 -2.4608 .3101
Pembanding -2.8317(*) .46300 .000 -4.2171 -1.4462 Pembanding Eks.Biji Pala D-1 -.8760 .46300 .353 -2.2615 .5095
Eks.Biji Pala D-2 .0590 .46300 1.000 -1.3265 1.4445 Eks.Biji Pala D-3 1.7563(*) .46300 .009 .3709 3.1418 Kontrol Negati 2.8317(*) .46300 .000 1.4462 4.2171
* The mean difference is significant at the .05 level.
Homogeneous Subsets
Waktu Reaksi rerata setelah perlakuan Tukey HSD
Kelompok Perlakuan N
Subset for alpha = .05
1 2
Kontrol 5 4.3113
Eks.Biji Pala D-3 5 5.3867
Eks.Biji Pala D-2 5 7.0840
Pembanding 5 7.1430
Eks.Biji Pala D-1 5 8.0190
Sig. .179 .293
1
Universitas Kristen Maranatha
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Nyeri adalah suatu sensasi tidak menyenangkan yang bisa dirasakan
sebagai rasa sakit, yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Nyeri dapat
timbul di bagian manapun dari tubuh apabila terjadi kerusakan jaringan akibat
luka, terbentur, dan lain sebagainya. Sekitar setengah dari jumlah pasien yang
berkunjung ke dokter mengalami nyeri (Fields and Martin, 2005). Nyeri sering
merupakan gejala yang mengikuti penyakit kronis, seperti kanker, penyakit
peradangan yang kronis dan neuropatia. Pada penderita kanker stadium lanjut
yang sudah bermetastase ke berbagai tempat, mungkin analgetika merupakan
salah satu pilihan yang penting dilakukan untuk penderita tersebut (Longo,
2005; Wikipedia, 2006).
Obat analgesik banyak beredar di pasaran, dengan tempat kerja yang
berbeda-beda, baik bekerja pada syaraf pusat, maupun bekerja pada syaraf
perifer. Obat-obat tersebut mempunyai beberapa efek samping yang
mengganggu, antara lain addiksi, untuk obat golongan opioid (H.Sardjono,
O.Santoso, Hedi R Dewoto, 1995). Obat golongan AINS beberapa diantaranya
menyebabkan gangguan saluran pencernaan seperti gastritis yang bila berat
dapat menyebabkan perdarahan saluran cerna, agranulositosis, anemia aplastik
dan gangguan fungsi trombosit. Efek samping lain obat-obat analgesik yaitu
dapat menimbulkan reaksi hipersensitivitas yang terjadi pada beberapa orang
(Freddy Wilmana, 1995).
Masyarakat telah mencari alternatif yaitu dengan herbal yang mempunyai
daya tarik abadi karena sifatnya yang alami, asli, lebih aman dan lebih baik
toleransinya dibanding dengan obat modern, dan harganya lebih terjangkau
(Juckett, 2004). Salah satunya adalah dengan biji pala (Myristicae
semen).
Tanaman pala merupakan tanaman asli dari kepulauan Maluku. Biji pala
Universitas Kristen Maranatha
2
masakan karena beberapa sifat pala adalah mempunyai aroma yang khas,
yang memberi citra pada masakan, dan hangat
.
Biji pala sejak dulu secara
empiris banyak digunakan untuk obat tradisional antara lain sebagai obat sakit
pada saluran cerna seperti kram perut, anti kembung ,mual dan lain
sebagainya.
Biji pala sebagai analgesik sudah pernah diteliti dengan metode induksi
nyeri (geliat) pada tahun 2004, oleh Indah Dwi Nurbaini dari Sekolah Tinggi
Farmasi Bandung, dan diperoleh hasil mencit yang diberikan ekstrak etanol
biji pala dengan dosis 25 mg/kgBB dapat memberikan daya proteksi analgesik
yang lebih tinggi yaitu 33,51% dalam menurunkan jumlah geliat mencit
selama waktu 60 menit.
Penulis tertarik untuk melakukan penelitian ini untuk mengetahui
bagaimana ekstrak biji pala (Myristicae semen) dapat berefek analgesik
dengan metode lain, yaitu metode induksi nyeri dengan panas (termik).
1.2
Identifikasi Masalah
1.2.1
Apakah ekstrak etanol biji pala berefek analgesik.
1.2.2
Bagaimana potensi analgesik ekstrak etanol biji pala dibandingkan dengan
asetosal.
1.3 Maksud dan Tujuan
1.3.1 Maksud dari penelitian ini adalah mengembangkan pengobatan tradisional
dengan biji pala sebagai obat alternatif mengatasi rasa nyeri.
1.3.2 Tujuan dari penelitan ini adalah untuk mengetahui efek analgesik ekstrak
etanol biji pala.
Universitas Kristen Maranatha
3
1.4 Kegunaan Penelitian
1.4.1
Kegunaan akademik
Untuk menambah wawasan bidang farmakologi tumbuhan obat
tradisional Indonesia khususnya biji pala (Myristicae
semen) sebagai
analgesik
1.4.2
Kegunaan praktis
Sebagai informasi kepada masyarakat bahwa biji pala dapat digunakan
sebagai obat alternatif analgesik alami
1.5
Kerangka pemikiran dan Hipotesis
1.5.1
Kerangka Pemikiran
Nyeri terjadi karena trauma pada sel menyebabkan kerusakan pada
membran sel, yang merupakan fosfolipid bilayer. Fosfolipid membran sel
dipecah oleh ensim fosfolipase menjadi asam arakidonat. Kemudian asam
arakidonat akan dipecah oleh ensim siklooksigenase menjadi endoperoksid
yang selanjutnya membentuk prostaglandin.
Prostaglandin menyebabkan sensitasi reseptor nyeri terhadap stimulus
mekanik dan kimiawi. Jadi prostaglandin menimbulkan hiperalgesia,
kemudian mediator kimiawi seperti bradikinin dan histamin merangsangnya
dan menimbulkan nyeri yang nyata (Freddy Wilmana, 1995).
Lalu nosiseptor akan mengeluarkan zat-zat kimia yang meningkatkan
kepekaan terhadap nyeri, termasuk substansi P (Hartwig & Wilson, 2005).
Pala mengandung antara lain
eugenol
dan i
soeugenol
yang merupakan
inhibitor dari siklooksigenase dan menghambat sintesis prostaglandin
(Brunetton, 1999), akibatnya sensitasi reseptor nyeri dihambat . Eugenol juga
meningkatkan aliran ion didalam dan Ca
2+menuju channel kation non
selektif, yang memainkan peranan penting pada pelepasan substansi P,
Universitas Kristen Maranatha
4
1.5.2 Hipotesis
1.5.2.1 Ekstrak etanol biji pala berefek sebagai analgesik
1.5.2.2 Ekstrak etanol biji pala memiliki potensi analgesik yang setara
dengan asetosal.
1.6
Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian prospektif eksperimental sungguhan,
memakai Rancangan Acak Lengkap (RAL) dan bersifat komparatif.
Pengujian efek analgesik menggunakan metode induksi nyeri dengan
panas (termik) menggunakan plat panas dengan suhu 55°C yang dilengkapi
dengan termostat.
Data yang diukur adalah waktu reaksi terhadap nyeri yang pertama kali
muncul, yaitu mengangkat atau menjilat telapak kaki depan, atau meloncat
setelah hewan coba diletakkan pada plat panas dalam detik.
Analisis data menggunakan ANAVA satu arah, dilanjutkan dengan uji
Tukey
HSD
dengan 0,05 menggunakan program SPSS 11.0.
1.7
Lokasi dan Waktu
Penelitian dilakukan di Laboratorium Farmakologi Fakultas Kedokteran
Universitas Kristen Maranatha.
Universitas Kristen Maranatha
35
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1.
Ekstrak etanol biji pala (Myristicae semen) dosis 25 mg/kgBB dan 50
mg/kgBB dapat berefek analgesik
2.
Ekstrak etanol biji pala dosis 25 mg/kgBB dan 50 mg/kgBB memiliki
potensi analgesik yang setara dengan pembanding yaitu asetosal.
3.
Ekstrak etanol biji pala dosis 100 mg/kgBB tidak berefek sebagai
analgesik.
5.2 Saran
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui dosis efektif
terkecil (<25 mg/kgBB) dari ekstrak etanol biji pala yang berefek sebagai
analgesik.
Perlu dilakukan juga penelitian dengan menggunakan hewan uji lain.
Perlu dilakukan penelitian mengenai efek analgesik biji pala dengan
fraksinasi dengan pelarut organik lain.
Perlu dilakukan penelitian mengenai uji toksisitas baik pada mencit
maupun hewan coba lain untuk mengetahui batas aman dan dapat
36
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
Bruneton, Jean. 1999.
Pharmacology Phytochemistry Medicinal Plants
. 2nd ed.
France: Lavoisier Publishing. p. 567-568
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1989.
Vademekum Bahan Obat
Alam
.
Jakarta : Dirjen POM. h. 218-222
Fields H. L., Martin J. B. 2005. Pain : Pathophisiology and management. In :
Dennis K., Fauci A.S., Longo D. L., Braunwald E., Hauser S. L., Jameson
J. L.eds.
Harrison’s Principles of Internal Medicine
. Vol I. 16
thed. USA :
Mc. Graw-Hill Co. Inc. p. 71-75
Furst D. E., Munster T. 2002. Obat-obat antiinflamasi nonsteroid, obat-obat
antireumatik pemodifikasi penyakit, analgesik non opioid dan obat-obat
untuk pirai. Dalam : Katzung, Bertram.G,ed.
Farmakologi Dasar dan
Klinik
. Buku 2. edisi 8. Jakarta : Salemba Medika. h. 449-471
Ganong W. F. 2002.
Buku Ajar Fisiologi Kedokteran
. Edisi 20. Jakarta : EGC. h.
135-139
Guyton A. C., Hall, J. E. 1997
. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran
. Edisi 9. Jakarta :
EGC. h. 761-772
H Sardjono, O Santoso, dan Hedi R. Dewoto. 1995. Analgesik opioid dan
antagonis. Dalam: Sulistia G. Ganiswara,ed.
Farmakologi Dan Terapi
.
Edisi 4. Jakarta: Gaya Baru. h. 189-196
Hartwig, M. S., Wilson, L. M . 2006. Nyeri. Dalam : Price, Sylvia A., Wilson,
Lorraine M.
Patofisiologi. Konsep klinis proses-proses penyakit
. Edisi 6.
Vol I. Jakarta : EGC. p. 1063-1073
Holdcroft A and Power I. 2006. Recent Developments : Management of Pain.
http://www.bmjjournals.com/cgi. July 12
th2006
Indah Dwi Nurbaini. 2004. Efek Analgesik Ekstrak Etanol Biji Pala (Myristicae
semen) terhadap mencit galur
Swiss-Webster
dengan metode geliat.
Sekolah Tinggi Farmasi Bandung. h 23-24
Juckett G. 2004. Herbal medicines. In : Craig C. R., Stizel R. E.
Modern
Pharmacology with Clinical Application
. 6th ed. Piladelphia : Lippincott
Williams & Wilkins. p. 785
Universitas Kristen Maranatha
37
Kemas Ali Hanafiah. 1991.
Rancangan Percobaan, Teori dan Aplikasi
. Jakarta :
Rajawali Pers
Kim J. S, Lee C. H, Kim Y. B, Yang B. H, Piao Z. G, Park K,
et al
.. 2002. Effect
of eugenol on ionic current and substance P release in trigeminal ganglion
neuron. http://iadr.confex.com/iadr/2002 Sandiego/tech
program/abstract_16911.htm/. July 19
th2006
Longo, D L. 2005. Approach to the patient with cancer. In : Dennis K., Fauci
A.S., Longo D. L., Braunwald E., Hauser S. L., Jameson J. L.eds.
Harrison’s Principles of Internal Medicine
. Vol I. 16
thed. USA : Mc.
Graw-Hill Co. Inc. p. 789
Milto, Lori D., Frey, Rebecca J. 2007.Nutmeg.
http://www.answers.com/topic/nutmeg. February 21
th2007
MedicineNet. http://www.medicinenet.com.2006. Chronic Pain. 12
thAugust 2006
Mycek M. J., Harvey R. A., Champe P.C. 2001.
Farmakologi Ulasan Bergambar
.
Edisi 2. Jakarta : Widya Medika. p. 404-414
Ogbru O. 2005. Nonsteroidal Antiinflammatory Drugs (NSAIDs).
http://www.medicinenet.com/nonsteroidal_antiinflammatory_drugs/article
.htm. August 2
nd2006
P Freddy Wilmana. 1995. Analgesik-antipiretik-analgesik antiinflamasi
nonsteroid dan obat pirai. Dalam : Sulistia G. Ganiswara,ed.
Farmakologi
Dan
Terapi
. Edisi 4. Jakarta: Gaya Baru. h. 207-220
Paget G. E. and Barnes I. M. 1964. Toxicity test. In : Laurence D. R. and
Bacharach A. L.eds.
Evolution of drug activities pharmacometrics
. Vol I.
London and New York : Academic Press. p. 161-162
Perry, L. M.1980.
Medicinal plants of Cast and Southeast Asia
. Cambridge,
Massachusetts, and London : The MIT press. p. 279-280
Rudgley R. 1998. Nutmeg from the Encyclopedia of Psychoactive Substances.
http://moodfoods.com/index.html. August 2
nd2006
Sidik Kosasih P., Soediro Soetarna. 1993. Analgetika. Dalam :
Penapisan
farmakologi pengujian fitofarmaka dan pengujian klinik
. Jakarta :
Yayasan Pengembangan Bahan Obat Alami Phyto Medica. h. 4-5
Soetrisna R. B. 1974.
Farmakognosi
. Edisi 4. Jakarta : Pharmascience Pasific.
p.1593
Universitas Kristen Maranatha
37
Academic Press. p. 37-40
Wahjoedi, Yun Astuti N., B. Nuratmi. 1997. Efek antipiretik ekstrak atanol daun
johor (
Coassia sianea
Lamk) pada tikus putih.
Buletin Penelitian
Kesehatan
, 25 : 34-36
Way L. W., Fields H. L., Shumacher M. A. 2002. Analgesik opioid dan antagonis
opioid. Dalam : Katzung, Bertram.G,ed.
Farmakologi Dasar dan
Klinik
.
Buku 2. edisi 8. Jakarta : Salemba Medika. h. 292-306
Wikipedia. 2006. Nonsteroidal Antiinflammatory Drug.
http://en.wikipedia.org/wiki/Non-steroidal-antiinflammatory drug. August
5
th2006
_______. 2006b. Analgesic
.http://en.wikipedia.org/wiki/analgesic. August 5
th2006
_______. 2006c. Aspirin. http://en.wikipedia.org/wiki/aspirin. August 5
th2006
_______. 2006d. Pain
.
http://en.wikipedia.org/wiki/pain. August 5
th2006