10
III.
Metode Penelitian
A.
Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan selama bulan Agustus-September 2013 saat musim selatan. Pengambilan sampel pada siang hari (11.00-14.00), saat air laut mulai surut sampai akan pasang kembali.
Musim selatan berlangsung dari bulan April-September, dan setelah itu akan terjadi pergantian musim yaitu musim barat yang berlangsung dari bulan Oktober – Maret. Musim selatan ditandai dengan angin kencang, panas yang berkepanjangan dan gelombang besar. Pada musim ini jika terjadi pasang surut, kedalaman air laut di lokasi penelitian +50 cm, bahkan saat bulan baru dan bulan purnama, yaitu pasang surutnya maksimum, dapat mencapai kekeringan.
Lokasi penelitian (gambar 2) terletak di Pulau Misool, tepatnya di Pantai Waigama dan di Pulau Katapu Distrik Misool Utara. Kedua pulau itu termasuk Kabupaten Raja Ampat. Pantai Waigama dan Katapu memiliki jenis pantai berpasir, kerikil dan campuran pasir berlumpur
11
Gambar 2. Peta Lokasi Penelitian
B.
Alat dan Bahan Penelitian
Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rol meter, plot ukuran 3x3m dan 1x1m, alat tulis, parang,
kantong plastik serta kamera. Bahan yang digunakan adalah bulu babi Tripneustes gratilla yang ditemukan di plot-plot pengamatan ukuran 3x3m. Adapun vegetasi lamun yang diteliti adalah yang ditemukan di plot ukuran 1x1m.
C.
Prosedur Penelitian
12
stasiun ditempatkan 10 plot ukuran 3x3m dan 10 plot ukuran 1x1m. Semua plot diletakkan secara acak.
Perhitungan jumlah individu bulubabi T. gratilla
dilakukan dalam plot ukuran 3x3m. Selanjutnya semua bulu babi yang ada di plot-plot 3x3m diambil dengan tangan, kemudian dimasukkan di kantong plastik berlabel tanda stasiun/plot.
Perhitungan jumlah jenis dan jumlah individu jenis lamun dilakukan dalam plot ukuran 1x1m. Semua jenis lamun yang ada di plot-plot 1x1m dipotong, kemudian dimasukkan di dalam kantong plastik yang berlabel tanda stasiun/plot.
D.
Analisis Data
1. Bulu babi Kelimpahan
Kelimpahan bulu babi dihitung berdasarkan rumus yang dikemukakan oleh Odum(1971 dalam Anon 2013) yaitu :
a. Kerapatan Jenis dan Kerapatan Relatif Jenis(Fachrul 2012).
Kerapatan Jenis
Ki = ni/A
Keterangan : Ki = Kerapatan jenis ke-i(ind/m2)
ni = Jumlah total individu dari jenis ke-i(ind)
A = Luas area total pengambilan sampel(m2)
13
KR = ni/∑n
Keterangan : KR = Kerapatan Relatif (%) ni = Jumlah individu ke-i(ind)
∑n = Jumlah individu seluruh jenis
b. Frekuensi Jenis dan Frekuensi Relatif (Fachrul 2012).
Frekuensi Jenis Fi = Pi/∑P
Keterangan :FI = Frekuensi Jenis ke-i
Pi =Jumlah petak sampel tempat
Keterangan : FR = Frekuensi Relatif (%) Fi = Frekuensi jenis ke-i
∑F = Jumlah frekuensi untuk seluruh jenis
c. Keanekaragaman Jenis
Penghitungan keanekaragaman jenis dilakukan dengan menggunakan Indeks Keanekaragaman Shanon-Wiener (Odum 1983)
H' = - ∑ pi ln pi
Keterangan: H’ = indeks keanekaragaman Shannon
-Wiener Pi = ni/N
Ni = jumlah individu jenis ke-i
N= jumlah total individu seluruh jenis
Kriteria;
H` < 1 = Keanekaragaman rendah 1 < H`<3 = Keanekaragaman sedang