• Tidak ada hasil yang ditemukan

MEMORANDUM HUKUM KASUS RAFFI AHMAD YANG DIDUGA MELAKUKAN TINDAK PIDANA NARKOTIKA DIKAITKAN DENGAN UU NO. 35 TAHUN 2009 TENTANG NARKOTIKA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MEMORANDUM HUKUM KASUS RAFFI AHMAD YANG DIDUGA MELAKUKAN TINDAK PIDANA NARKOTIKA DIKAITKAN DENGAN UU NO. 35 TAHUN 2009 TENTANG NARKOTIKA."

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

v

MEMORANDUM HUKUM TERHADAP KASUS RAFFI AHMAD YANG DIDUGA MELAKUKAN TINDAK PIDANA NARKOTIKA DIKAITKAN

DENGAN UU NO. 35 TAHUN 2009 TENTANG NARKOTIKA

Tatiana Romanova

110110090419

ABSTRAK

Dalam teori dan praktik hukum pidana dikenal adanya asas legalitas yang menyatakan bahwa tiada satu perbuatan dapat dipidana sebelum ada peraturan perundang-undangan yang mengaturnya. Raffi Ahmad merupakan tersangka kasus tindak pidana Narkotika yang diduga menyalahgunakan zat Methylone dimana zat tersebut belum diatur keberadaannya dalam UU No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Tidak adanya pengaturan mengenai zat Methylone tersebut memunculkan banyak kesulitan dalam proses pemeriksaan kasus mengingat tidak adanya ketentuan pidana yang mengatur penyalahgunaan zat Methylone. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah zat Methylone dapat dikatagorikan sebagai Narkotika menurut UU No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dan untuk mengetahui apakah Raffi Ahmad sebagai penyalahguna zat Methylone dapat dipidana sesuai dengan ketentuan dalam UU No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.

Metode penelitian dalam Memorandum Hukum ini bersifat deskriptif analitis yaitu penelitian yang menggambarkan situasi atau peristiwa yang tengah diteliti dan kemudian dianalisa berdasarkan fakta-fakta berupa data sekunder yang diperoleh dari bahan hukum primer, bahan hukum sekunder, dan bahan hukum tersier. Metode pendekatan yang digunakan adalah yuridis normatif dengan menganalisa data-data berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan permasalahan hukum. Teknik pengumpulan data dari penelitian ini dilakukan dengan studi literatur/dokumen untuk memperoleh data sekunder.

Referensi

Dokumen terkait

Nominal sanksi pidana denda di dalam Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika yang lebih tinggi dari pada nominal sanksi pidana denda yang terdapat

Korban Narkotika Diwilayah Kota Yogyakarta Berdasarkan UU No 35 Tahun 2009 dan Kendala – Kendala Terhambatnya Proses Rehabilitasi. Dalam bab ini, dijelaskan mengenai tinjauan

Selanjutnya, penyalahguna yang mendapat jaminan rehabilitasi berdasarkan Pasal 4 UU No. 35 Tahun 2009, namun dalam Pasal 127 penyalahguna dijadikan subyek yang dapat

Selanjutnya, penyalahguna yang mendapat jaminan rehabilitasi berdasarkan Pasal 4 UU No. 35 Tahun 2009, namun dalam Pasal 127 penyalahguna dijadikan subyek yang dapat

Karena ada kecenderungan terjadi peningkatan, Pelaksanaan penyidikan di Polres Sampang terhadap tindak pidana narkotika menurut UU No.35 Tahun 2009 Tentang Narkotika yang dilakukan oleh

Sebagai pengedar dikenakan ketentuan pidana berdasarkan pasal 114 Undang- undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang narkotika yang mana pada ayat 1 “Setiap orang yang tanpa hak atau melawan

35 Tahun 2009 Terkait sanksi-sanksi yang ditentukan dalam undang-undang Narkotika ini antara lain: a Pasal 128, berisi ketentuan: “tindak pidana Orang tua/Wali dari pecandu Narkotika

Sanksi Pidana Bagi Pelaku Pembiaran Tindak Pidana Narkotika di Tinjau Dari UU No.35 Tahun 2009 Tentang Narkotika Rumusan Pasal 131 UU No.35 Tahun 2009 Tentang Narkotika yang berbunyi