• Tidak ada hasil yang ditemukan

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DAN GROUP INVESTIGATION (GI) PADA MATERI SEGITIGA DAN SEGIEMPAT DITINJAU DARI ADVERSITY QUOTIENT (AQ) SMP NEGERI SE-KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT TAHUN PELAJARAN 2014/2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DAN GROUP INVESTIGATION (GI) PADA MATERI SEGITIGA DAN SEGIEMPAT DITINJAU DARI ADVERSITY QUOTIENT (AQ) SMP NEGERI SE-KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT TAHUN PELAJARAN 2014/2015."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan tolak ukur berkembanganya suatu negara. Negara

dikatakan maju jika bidang pendidikannya selalu berkembang. Pendidikan yang

baik akan menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas, yang mampu

mengikuti perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan. Kualitas sumber daya

manusia salah satunya dipengaruhi oleh kemampuan dalam memahami

matematika. Menurut Masykur dan Fathani (2007:43), kedudukan matematika

dalam ilmu pengetahuan adalah sebagai ilmu dasar. Untuk dapat berkembang di

dunia sains, teknologi, atau disiplin ilmu lainnya, langkah awal yang harus ditempuh adalah menguasai ilmu dasarnya yaitu matematika. Sejalan dengan hal

tersebut, mata pelajaran matematika perlu diajarkan kepada peserta didik mulai

dari tingkat sekolah dasar untuk membekali mereka kemampuan berpikir logis,

analitis, sistematis, kritis, kreatif, serta kemampuan bekerja sama, (Daryanto,

2012: 240). Kompetensi tersebut diperlukan supaya peserta didik dapat memiliki

kemampuan mencari, mengelola, dan memanfaatkan informasi. Kemampuan

tersebut bisa diperoleh peserta didik jika peserta didik dapat melakukan

pembelajaran dengan baik dan memahaminya, sehingga peserta didik dapat

mengaplikasikan ilmu matematika ke dalam kehidupan sehari-hari. Apabila

kemampuan tersebut dapat dikuasai oleh peserta didik maka pembelajaran

dikatakan berhasil.

Keberhasilan belajar peserta didik dipengaruhi oleh beberapa faktor, dapat

berasal dari diri peserta didik sendiri maupun dari guru sebagai pendidik. Faktor

yang berasal dari guru diantaranya kemampuan dalam merancang pembelajaran

yang mampu menumbuhkan motivasi belajar peserta didik, menciptakan suasana

belajar yang menarik dan menyenangkan. Namun pada kenyataannya, peserta

didik masih menganggap matematika sebagai mata pelajaran yang menakutkan

sehingga susah untuk dipahami. Hal ini terjadi karena pendidik belum mampu

mengemas pembelajaran matematika ke dalam pembelajaran yang lebih

(2)

commit to user

2

prestasi belajar peserta didik tidak sesuai dengan yang diharapkan. Melihat hasil

Ujian Akhir Nasional pada tahun pelajaran 2013/2014 menunjukkan nilai mata

pelajaran matematika masih rendah. Rendahnya prestasi belajar peserta didik

pada mata pelajaran matematika juga dialami oleh peserta didik SMP di kota

Lampung kabupaten Tulang Bawang Barat. Materi pokok segitiga dan segiempat

merupakan salah satu materi yang memperoleh persentase kecil pada ujian

nasional tahun pelajaran 2013/2014.

Tabel 1.1 Persentase Penguasaan Materi UN SMP/MTS Tahun Pelajaran2013/2014

No

Urut Kemampuan Yang Diuji

Kota/ Kab. (%)

1 Menggunakan konsep operasi hitung dan sifat-sifat

bilangan, perbandingan, bilangan berpangkat, aritmatika

sosial, barisan bilangan, serta penggunaannya dalam

pemecahan masalah.

74,67

2 Memahami operasi bentuk aljabar, konsep persamaan dan

pertidaksamaan linier, persamaan garis, himpunan, relasi,

fungsi, sistem persamaan linier, serta penggunaannya

dalam pemecahan masalah.

72,50

3 Memahami konsep kesebangunan, sifat dan unsur bangun

datar, serta konsep hubungan antar sudut dan/atau garis,

serta menggunakannya dalam pemecahan masalah.

61,67

4 Memahami konsep dalam statistika, serta menerapkannya

dalam pemecahan masalah. 65,66

Berdasar Tabel 1.1 tersebut diketahui bahwa persentase penguasaan materi

bangun datar masih kecil dibanding materi yang lain. Materi ini merupakan materi

dasar peserta didik untuk memahami materi pada tingkatan lebih lanjut, jika

peserta didik kurang memahami materi ini maka akan sulit untuk memahami

materi yang berkaitan dengan bangun ruang pada kelas selanjutnya.

Penggunaan model pembelajaran langsung, dapat menjadi salah satu faktor

rendahnya nilai UN pada mata pelajaran matematika. Hal ini dikarenakan pada

(3)

commit to user

3

bersifat pasif. Peserta didik menerima apa yang disampaikan oleh guru dan

melaksanakan apa yang diperintah oleh guru. Pembelajaran langsung hanya

mentransfer stimulus dari guru kepada peserta didik, kurang adanya komunikasi

peserta didik dengan peserta didik lainnya ataupun peserta didik dengan gurunya.

Hal tersebut menyebabkan peserta didik berada pada keadaan bosan dan tidak

memiliki semangat untuk belajar matematika. Suatu pembelajaran akan lebih

berarti apabila peserta didik bereksperimen sendiri daripada mendengarkan

ceramah guru (Tuan, 2010: 66). Dalam kelas diskusi peserta didik mendapatkan

waktu dan kesempatan yang lebih banyak untuk memperjelas pemahaman,

(Walshaw dan Anthony, 2009). Khususnya pembelajaran matematika, hendaknya

guru menggunakan model dimana peserta didik berpartisipasi dalam diskusi untuk

memecahkan masalah matematika yang dipelajari (Goos, 2004: 259). Salah satu

model yang dimaksud adalah model pembelajaran kooperatif. Hasil penelitian

Tran (2012), menyimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif mengedepankan

interaksi sosial, meningkatkan aktivitas, ingatan dan prestasi peserta didik. Hasil

tersebut sejalan dengan penelitian yang menyimpulkan pembelajaran kooperatif

bermanfaat untuk meningkatkan partisipasi peserta didik dalam memahami materi

(Smith-Stoner dan Molle, 2010), hal tersebut dikarenakan dalam model

pembelajaran kooperatif peserta didik saling bekerja sama dalam kelompok dan

setiap peserta didik aktif dalam proses pembelajaran (Simsek, 2012). Penerapan

model pembelajaran kooperatif mengacu pada paham konstruktivisme, dimana

peserta didik dituntut untuk belajar secara mandiri. Penelitian Doymus (2007)

menyimpulkan pembelajaran yang didasarkan pada pembelajaran kooperatif

secara signifikan menghasilkan prestasi lebih baik daripada menggunakan

pembelajaran tradisional. Selain itu hasil penelitian Awofala, et. Al (2012) menyimpulkan bahwa hasil post tes dengan pembelajaran kooperatif lebih baik

daripada pembelajaran individual. Salah satu model pembelajaran kooperatif yang

tepat untuk meningkatkan prestasi belajar peserta didik adalah Numbered Heads Together (NHT). Model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together selanjutnya disebut NHT adalah model yang memberikan kesempatan kepada

peserta didik untuk saling memberikan ide-ide dan pertimbangan yang paling

(4)

commit to user

4

nomor yaitu setiap anak mendapatkan nomor tertentu, dan setiap nomor

mandapatkan kesempatan yang sama untuk menunjukkan kemampuan mereka

dalam menjawab pertanyaan. Peserta didik tidak hanya memahami konsep namun

bisa berinteraksi dengan temannya, berani mengungkapkan pendapat, tidak ada

peserta didik yang dominan di dalam kelompok. Kelebihan dari NHT diantaranya,

meningkatkan prestasi peserta didik, memperdalam pemahaman peserta didik,

menyenangkan peserta didik dalam belajar, mengembangkan sikap positif peserta

didik, mengembangkan rasa percaya diri peserta didik, mengembangkan rasa

saling memiliki. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Daeka (2014)

menyimpulkan ba

pembelajaran kooperatif tipe NHT sama baiknya dengan model pembelajaran

kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dan lebih baik daripada model

Selain NHT, model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation yang selanjutnya disebut GI juga dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik. GI

adalah model pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada peserta didik

untuk melakukan investigasi atau pemecahan masalah secara berkelompok. Model

pembelajaran kooperatif tipe GI ini melibatkan peserta didik sejak perencanaan,

baik dalam menentukan topik maupun cara untuk mempelajarinya melalui

investigasi. Model pembelajaran kooperatif tipe ini menuntut para peserta didik

untuk memiliki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi maupun dalam

keterampilan proses kelompok (group process skills). Dalam model pembelajaran kooperatif tipe GI guru mengidentifikasi topik dan membagi kelas dalam beberapa

kelompok heterogen, merencanakan tugas yang akan dipelajari, melaksanakan

investigasi, menyiapkan laporan akhir, mempresentasikan laporan akhir, dan

evaluasi (Slavin, 2005: 218). Adapun kelebihan model pembelajaran kooperatif

tipe GI Pembelajaran berpusat pada peserta didik, sehingga peserta didik berperan

aktif, peserta didik dilatih untuk memiliki kemampuan yang baik dalam

berkomunikasi, melatih peserta didik untuk menumbuhkan kemampuan berpikir

mandiri. Dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dan GI

(5)

commit to user

5

pembelajarann kooperatif diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar peserta

didik dan mengatasi permasalahan yang ada dalam proses pembelajaran.

Selain karena kurang sesuainya model pembelajaran yang digunakan,

rendahnya prestasi belajar peserta didik juga bisa dipengaruhi oleh kemampuan

peserta didik dalam merespon materi yang disampaikan oleh guru. Sejalan dengan

hasil penelitian yang dilakukan oleh Azizah (2013) yang menyimpulkan bahwa

prestasi belajar peserta didik dipengaruhi oleh kemampuan peserta didik dalam

merespon materi yang disampaikan guru. Hal sama juga dikatakan oleh Rahayu

(2014), yang menyatakan bahwa selain model pembelajaran, prestasi belajar

peserta didik juga dipengaruhi oleh Adversity Quotient (AQ). Dengan demikian guru seharusnya mengetahui kemampuan peserta didik dalam marespon materi

yang diberikan atau mengerjakan soal, mengatasi masalah yang dihadapi. Supaya

guru bisa menentukan model pembelajaran yang tepat untuk digunakan dalam

proses pembelajaran.

Kemampuan seseorang dalam merespon suatu masalah dikenal dengan

Adversity Quotient (AQ). Dimana AQ adalah suatu ukuran untuk mengetahui respon seseorang terhadap kesulitan (Stoltz, 2000: 9). Kemampuan seseorang

dalam merespon suatu masalah dikenal dengan Adversity Quotient (AQ). Dimana AQ adalah suatu ukuran untuk mengetahui respon seseorang terhadap kesulitan

(Stoltz, 2000: 9). Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan, rendahnya

prestasi belajar matematika dikarenakan peserta didik kurang berperan aktif dalam

proses pembelajaran, kurang bersemangat dalam belajar matematika, kurang

tepatnya model pembelajaran dan kemampuan peserta didik dalam merespon atau

menyelesaikan soal Adversity Quotients (AQ).

Untuk meminimalisasi rendahnya prestasi belajar matematika peserta didik

diperlukan inovasi dalam pembelajaran, maka penelitian ini akan menggunakan

model pembelajaran kooperatif tipe NHT, GI dan model pembelajaran langsung

yang ditinjau dari AQ peserta didik. Supaya permasalahan yang akan dibahas

dalam penelitian ini tidak terlalu komplek maka perlu diberikan batasan-batasan

permasalahan. Penelitian dilakukan pada peserta didik SMP Negeri kelas VII

semester genap pada materi segitiga dan segiempat se-kabupaten Tulang Bawang

(6)

commit to user

6

penelitian ini adalah model pembelajaran kooperatif tipe NHT, GI dan model

pembelajaran langsung dimana dari data yang diperoleh pada penelitian-penelitian

sebelumnya disimpulkan bahwa pembelajaran matematika dengan model

pembelajaran tersebut menghasilkan prestasi yang berbeda.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Manakah model pembelajaran yang menghasilkan prestasi belajar

matematika lebih baik, model pembelajaran kooperatif tipe NHT, model

pembelajaran kooperatif tipe GI, atau model pembelajaran langsung?

2. Manakah prestasi belajar matematika peserta didik yang lebih baik, peserta

didik dengan AQ climbers, campers atau quitters?

3. Pada masing-masing model pembelajaran, manakah yang mempunyai prestasi

belajar matematika lebih baik, peserta didik dengan AQ climbers, campers atau quitters?

4. Pada masing-masing AQ, manakah yang menghasilkan prestasi belajar

matematika lebih baik, model pembelajaran kooperatif tipe NHT, model

pembelajaran kooperatif tipe GI atau model pembelajaran langsung?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini antara lain untuk:

1. Mengetahui model pembelajaran yang menghasilkan prestasi belajar

matematika lebih baik, model pembelajaran kooperatif tipe NHT, model

pembelajaran kooperatif tipe GI atau model pembelajaran langsung.

2. Mengetahui prestasi belajar matematika yang lebih baik, peserta didik dengan

AQ climbers, campers atau quitters.

3. Mengetahui pada masing-masing model pembelajaran, AQ mana yang

mempunyai prestasi belajar matematika lebih baik, peserta didik dengan AQ

(7)

commit to user

7

4. Mengetahui pada masing-masing AQ, model mana yang menghasilkan

prestasi belajar matematika lebih baik, model pembelajaran kooperatif tipe

NHT, model pembelajaran kooperatif tipe GI atau model pembelajaran

langsung.

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah ada, maka

manfaat penelitian ini sebagai berikut:

1. Manfaat teoritis

Sebagai bahan referensi untuk pertimbangan penelitian selanjutnya dan

menghasilkan pengetahuan lebih terperinci tentang model pembelajaran

kooperatif tipe NHT dan GI untuk meningkatkan prestasi belajar matematika.

2. Manfaat praktis

a. Bagi peserta didik

1) Meningkatkan keaktivan peserta didik .

2) Meningkatkan motivasi peserta didik dalam mengikuti pembelajaran

matematika.

3) Penerapan pembelajaran kooperatif tipe NHT dan GI dalam

pembelajaran matematika dapat membantu dan mempermudah

peserta didik dalam memahami konsep matematika.

b. Bagi guru matematika

Sebagai alternatif dalam mengatasi kesulitan peserta didik dalam

pembelajaran matematika, yaitu dengan memilih model pembelajaran

yang digunakan dalam proses pembelajaran sesuai dengan AQ peserta

didik. Sehingga konsep matematika dapat dipahami oleh peserta didik

(8)

commit to user

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DAN GROUP INVESTIGATION

(GI) PADA MATERI SEGITIGA DAN SEGIEMPAT DITINJAU DARI

ADVERSITY QUOTIENT (AQ) SMP NEGERI SE-KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT TAHUN PELAJARAN 2014/2015

TESIS

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Pendidikan Matematika

oleh:

IRMA AYUWANTI S851402024

PROGRAM PASCASARJANA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

(9)

commit to user

ii

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DAN GROUP INVESTIGATION

(GI) PADA MATERI SEGITIGA DAN SEGIEMPAT DITINJAU DARI

ADVERSITY QUOTIENT (AQ) SMP NEGERI SE-KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT TAHUN PELAJARAN 2014/2015

TESIS

Oleh

Irma Ayuwanti

S851402024

Komisi Nama Tanda Tangan Tanggal

Pembimbing

Pembimbing I Prof. Drs. Tri Atmojo K., M.Sc, Ph.D ... ... NIP 19630826 198803 1 002

Pembimbing II Dr. Riyadi, M.Si ... ...

NIP 19670116 199402 4 001

Telah dinyatakan memenuhi syarat

Pada tanggal ...

Kepala Program Studi Magister Pendidikan Matematika FKIP UNS

(10)

commit to user

iii

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DAN GROUP INVESTIGATION

(GI) PADA MATERI SEGITIGA DAN SEGIEMPAT DITINJAU DARI

ADVERSITY QUOTIENT (AQ) SMP NEGERI SE-KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT TAHUN PELAJARAN2014/2015

TESIS

Oleh

IRMA AYUWANTI S851402024

Tim Penguji

Jabatan Nama Tanda Tangan Tanggal

Ketua Prof. Dr. Budiyono, M.Sc

NIP. 19530915 197903 1 003 ... ... 2015

Sekretaris Dr. Mardiyana, M.Si

NIP. 19660225 199302 1 002 ... ... 2015

Anggota Prof. Drs. Tri Atmojo K, M.Sc., Ph.D

NIP. 19630826 198803 1 002 ... ... 2015

Dr. Riyadi, M.Si

NIP. 19670116 199402 1 001 ... ... 2015

Telah dipertahankan didepan penguji Dinyatakan telah memenuhi syarat

Pada tanggal………

Dekan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Prof. Dr. Joko Nurkamto, M.Pd NIP. 19610124 198702 1 001

Kepala Program Studi

Magister Pendidikan

Matematika

Dr. Mardiyana, M.Si

(11)

commit to user

iv

PERNYATAAN ORISINALITAS DAN PUBLIKASI ISI TESIS

Saya menyatakan dengan sebenarnya bahwa:

Tesis yang berjudul: “EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN

KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DAN

GROUP INVESTIGATION (GI) PADA MATERI SEGITIGA DAN

SEGIEMPAT DITINJAU DARI ADVERSITY QUOTIENT (AQ) SMP

NEGERI SE-KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT TAHUN

PELAJARAN 2014/2015”.

1. Tesis ini adalah karya penelitian sendiri dan bebas plagiat, serta tidak

terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk

memperoleh gelar akademik serta tidak terdapat karya atau pendapat yang

pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain kecuali secara tertulis

digunakan sebagai acuan dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber

acuan serta daftar pustaka. Apabila dikemudian hari terbukti terdapat

plagiat dalam karya ilmiah ini, maka saya bersedia menerima sanksi

sesusai peraturan perundang-undangan (Permendiknas No. 17, Tahun

2010)

2. Publikasi sebagian atau keseluruhan isi tesis pada jurnal atau forum ilmiah

lain harus seijin dan menyertakan tim pembimbing sebagai author dan

FKIP UNS sebagai institusinya. Apabila dalam waktu sekurang-kurangnya

satu semester (enam bulan sejak pengesahan tesis) saya tidak melakukan

publikasi dari sebagian atau keseluruhan tesis ini, maka Prodi Pendidikan

Matematika FKIP-UNS berhak mempublikasikanya pada jurnal ilmiah

yang diterbitkan oleh Prodi Pendidikan Matematika FKIP-UNS. Apabila

saya melakukan pelanggaran dari ketentuan publikasi ini, maka saya

bersedia mendapatakan sanksi akademik yang berlaku.

Surakarta, Juni 2015 Mahasiswa

(12)

commit to user

v MOTTO

“Dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap”

(QS. Alam Nasyrah, 8)

“Kebahagiaan tidak akan habis hanya karena membaginya, karena kebahagiaan

bertambah ketika kita bersedia untuk berbagi”.

(13)

commit to user

vi

PERSEMBAHAN

Tesis ini penulis persembahkan kepada:

1. Kedua orang tuaku (bapak Casmono dan ibu Sulastri), yang sangat luar

biasa menyayangi, mengasihi, memfasilitasi dan membimbing serta

memotivasi untuk kesuksesan pendidikanku.

2. Adikku tersayang (Iqbal Mei Setiyawan), yang selalu memberikan

keceriaan dan senyuman sebagai motivasiku.

3. Keluarga besar (bapak Sutaji dan Ibu Mainem), yang selalu mendoakan

dalam setiap cita-citaku.

4. Rekan-rekan seangkatan, terimakasih untuk segala dukungan, bantuan,

kebersamaan, dan kekeluargaan selama pendidikan di UNS.

5. Sahabat tercinta, keluarga besar FK2A, dan wisma NANDA 2 terimakasih

untuk semua motivasi, saran dan kasih sayang kalian.

(14)

commit to user

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapakan kehadirat Allah SWT, yang telah

melimpahkan rahmad dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis dengan judul “Eksperimentasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) dan Group Investigation (GI) pada Materi

Segitiga dan Segiempat Ditinjau dari Adversity Quotient (AQ) SMP Negeri

se-Kabupaten Tulang Bawang Barat Tahun Pelajaran 2014/2015”.

Tesis ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Magister

Program Pascasarjana Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan. Selama menyelesaikan tesis, Penulis tidak terlepas dari bantuan dan

bimbingan serta sumbangan pemikiran dari semua pihak. Oleh karena itu pada

kesempatan ini, Penulis menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan

yang tulus kepada:

1. Prof. Dr. Joko Nurkamto, M.Pd., Dekan Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret yang telah memberikan kesempatan kepada

penulis untuk menyusun tesis sekaligus memberikan izin melakukan

penelitian di lapangan.

2. Dr. Mardiyana, M.Si., Kepala Program Studi Magister Pendidikan

Matematika Universitas Sebelas Maret yang telah memberikan motivasi

kepada penulis dalam menyelesaikan tesis ini.

3. Prof. Drs. Tri Atmojo K., M.Sc, Ph.D., Pembimbing I yang selalu

memberikan arahan, semangat dan nasehat dalam penyusunan tesis ini.

4. Dr. Riyadi, M.Si., Pembimbing II yang selalu memberikan arahan,

semangat dan nasehat dalam penyusunan tesis ini.

5. Seluruh Dosen Program Studi Pendidikan Matematika Pascasarjana

Universitas Sebelas Maret yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat.

6. Sri Mustika Ningsih, S.Pd., Kepala sekolah SMPN 3 Tumijajar dan Heldi

Merlinto, S.Si., guru matematika yang telah menjadi mitra selama

(15)

commit to user

viii

7. Slumun S. Pd., Kepala sekolah SMPN 1 Tulang Bawang Udik dan

Suyanto, S.Pd., guru matematika yang telah menjadi mitra selama

pelaksanaan penelitian.

8. Harmiatti, S.Pd., Kepala sekolah SMPN 5 Tulang Bawang Tengah dan

Endang Nurhayani, S.Pd., guru matematika yang telah menjadi mitra

selama pelaksanaan penelitian.

9. Agus Wibowo M.Pd., Mayasari, S.Psi., M.Psi., Psi., dan Siti Nurlaila

M.Psi., validator angket Adversity Quotient (AQ) yang telah membantu

memvalidasi angket.

10.H. Radius Noorie, M.Pd., Sudarman Dami, M.Pd., dan Suyanto

S.Pd.,validator soal tes prestasi belajar yang telah membantu memvalidasi

soal tes.

11.Keluargaku yang selalu mendo’akan dan memotivasi dalam penelitian dan

menyelesaikan pendidikan.

12.Reka-rekan mahasiswa Program Studi Magister Pendidikan Matematika

Universitas Sebelas Maret. Khususnya angkatan Maret 2014 yang telah

membantu dan memberikan motivasi dalam menyelesaikan tesis ini.

13.Keluarga FK2A dan wisma NANDA 2 yang selalu memberikan semangat

dan do’a.

14.Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis Berdo’a semoga Allah SWT membalas segala amal dan kebaikan

dengan pahala yang berlipat, dan semoga tesis ini bermanfaat untuk kita semua.

Surakarta, Juni 2015

(16)

commit to user

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

PERNYATAAN ORISINALITAS DAN PUBLIKASI ISI TESIS ... iv

MOTTO ... v

PERSEMBAHAN ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

ABSTRAK ... xv

ABSTRACT ... xvii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka ... 8

1. Prestasi Belajar Matematika ... 8

a. Pengertian Prestasi ... 8

b. Pengertian Belajar ... 8

c. Pengertian Matematika ... 9

d. Pengertian Prestasi Belajar Matematika ... 9

2. Pelaksanaan pembelajaran KTSP ... 10

3. Model Pembelajaran Kooperatif ... 13

(17)

commit to user

x

b. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe GI ... 18

4. Model pembelajaran langsung ... 21

5. Adversity Quotient (AQ) ... 23

a. Climbers ... 24

b. Campers ... 24

c. Quitters ... 25

B. Penelitian Yang Relevan ... 29

C. Kerangka Pikir ... 31

D. Hipotesis Penelitian ... 39

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 41

1. Tempat Penelitian ... 41

2. Waktu Penelitian ... 41

B. Metode Penelitian ... 42

1. Jenis Penelitian ... 42

2. Rancangan Penelitian ... 42

C. Populasi dan Sampel ... 43

1. Populasi ... 43

2. Sampel ... 43

D. Teknik Pengambilan Sampel ... 43

E. Veriabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 45

1. Variabel Terikat ... 45

2. Variabel Bebas ... 45

F. Metode Pengumpulan Data ... 46

1. Metode Dokumentasi ... 46

2. Metode Angket ... 47

3. Metode Tes ... 48

G. Instrument Penelitian ... 48

1. Angket... 48

2. Tes Prestasi Belajar... 51

H. Teknik Analisis Data ... 54

(18)

commit to user

xi

2. Uji Keseimbangan ... 56

3. Uji Hipotesis ... 57

4. Uji lanjut Analisis Variansi (Komparasi ganda) ... 61

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Uji Coba Instrumen ... 63

1. Instrumen Angket Adversity Quotient (AQ) ... 63

2. Instrumen Tes Prestasi BelajarMatematika ... 65

B. Uji Data Kemampuan Awal ... 67

1. Uji Prasyarat ... 67

2. Uji Keseimbangan ... 68

C. Deskripsi Data Hasil Penelitian ... 69

1. Prestasi Berdasarkan Model Pembelajaran ... 69

2. Prestasi Berdasarkan Adversity Quotient (AQ) ... 69

3. Prestasi Berdasarkan Model Pembelajaran danAQ ... 70

D. Hasil Pengujian Hipotesis ... 71

1. Prasyarat Analisis Variansi Dua Jalan ... 71

2. Analisis Variansi Dua Jalan Dengan Sel Tak Sama ... 72

3. Uji Komparasi Ganda ... 73

E. Pembahasasn Hasil Analisis Data ... 79

F. Keterbatasan Penelitian ... 86

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan ... 87

B. Implikasi ... 88

C. Saran ... 90

(19)

commit to user

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Persentase Penguasaan Materi UN SMP/MTS... 2

Tabel 2.1 Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif ... 15

Tabel 3.1 Waktu Penelitian ... 42

Tabel 3.2 Rancangan Penelitian ... 43

Tabel 3.3 Interpretasi Tingkat Kesukaran Butir Tes ... 55

Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Konsistensi Internal Untuk Angket AQ ... 64

Tabel 4.2 Hasil Perhitungan Tingkat Kesukaran Butir Soal Instrumen Tes Prestasi Belajar Matematika ... 66

Tabel 4.3 Hasil Perhitungan Daya Pembeda Butir Soal Instrumen Tes Prestasi Belajar Matematika ... 66

Tabel 4.4 Deskripsi Data Kemampuan Awal ... 67

Tabel 4.5 Uji Normalitas Populasi Data Kemampuan Awal ... 68

Tabel 4.6 Data Prestasi Belajar Matematika Peserta Didik Pada Masing- Masing Model Pembelajaran ... 70

Tabel 4.7 Data Prestasi Belajar Matematika Peserta Didik Pada Masing-Masing AQ ... 71

Tabel 4.8 Data Prestasi Belajar Matematika Peserta Didik Pada Masing-Masing Model Pembelajaran dan AQ ... 70

Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas Prasyarat Anava Dua Jalan... 71

Tabel 4.10 Hasil Uji Homogen Prasyarat Anava Dua Jalan ... 72

Tabel 4.11 Rangkuman Anava Dua Jalan dengan Sel Tak Sama ... 73

Tabel 4.12 Rangkuman Rerata Marginal pada Masing-Masing Sel ... 73

Tabel 4.13 Hasil Uji Komparasi Rerata Antar Baris ... 74

Tabel 4.14 Hasil Uji Komparasi Rerata Antar Kolom ... 75

(20)

commit to user

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1.1 Silabus Pembelajaran ... 98

Lampiran 1.2 RPP NHT ... 101

Lampiran 1.3 RPP GI ... 106

Lampiran 1.4 RPP Langsung ... 111

Lampiran 1.5 LAS NHT ... 115

Lampiran 1.6 LAS GI ... 117

Lampiran 2.1 Kisi-Kisi Angket Uji Coba ... 119

Lampiran 2.2 Angket Uji Coba ... 120

Lampiran 2.3 Lembar Validasi Kisi-Kisi Angket ... 123

Lampiran 2.4 Lembar Validasi Angket ... 126

Lampiran 2.5 Konsistensi Internal Angket ... 138

Lampiran 2.6 Uji Reliabilitas Angket ... 146

Lampiran 2.7 Kisi-Kisi Angket Hasil Uji Coba ... 153

Lampiran 2.8 Angket Hasil Uji Coba ... 154

Lampiran 3.1 Kisi-Kisi Uji Coba Tes Prestasi ... 157

Lampiran 3.2 Soal Tes Prestasi Uji Coba ... 159

Lampiran 3.3 Lembar Validasi Kisi-Kisi Tes Prestasi ... 164

Lampiran 3.4 Lembar Validasi Soal Tes Prestasi ... 167

Lampiran 3.5 Analisis Tingkat Kesukaran Dan Daya Beda Tes Prestasi ... 177

Lampiran 3.6 Analisis Reliabilitas Tes Prestasi ... 183

Lampiran 3.7 Kisi-Kisi Ter Prestasi ... 189

Lampiran 3.8 Soal Tes Prestasi ... 191

Lampiran 3.9 Kunci Jawaban Tes Prestasi ... 194

Lampiran 4.1 Daftar Sekolah ... 200

Lampiran 4.2 Daftar Siswa Dan Nilai Semester Ganjil ... 201

Lampiran 4.3 Data Hasil Angket ... 205

(21)

commit to user

xiv

Lampiran 5.1 Uji Normalitas Kemampuan Awal ... 213

Lampiran 5.2 Uji Homogenitas Kemampuan Awal ... 222

Lampiran 5.3 Uji Keseimbangan ... 226

Lampiran 6.1 Uji Normalitas Kelompok Model Pembelajaran ... 230

Lampiran 6.2 Uji Normalitas Kelompok Angket ... 240

Lampiran 6.2 Uji Homogenitas Antar Model Pembelajaran ... 250

Lampiran 6.4 Uji Homogenitas Antar Angket ... 254

Lampiran 6.5 Analisis Variansi Dua Jalan Dengan Sel Tak Sama ... 258

(22)

commit to user

xv ABSTRAK

Irma Ayuwanti. S8581402024. 2015. Eksperimentasi Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT)dan Group Investigation

(GI) padaMateri Segitiga dan Segiempat Ditinjau dari Adversity Quotient

(AQ) SMP Negeri Se-Kabupaten Tulang Bawang Barat Tahun Pelajaran 2014/2015. Pembimbing I: Prof. Drs. Tri Atmojo Kusmayadi, M.Sc.,Ph.D. Pembimbing II: Dr. Riyadi, M.Si,Tesis. Program Studi Magister Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret. Surakarta.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) model pembelajaran mana yang menghasilkan prestasi belajar matematika lebih baik, model pembelajaran NHT, GI atau model pembelajaran langsung. (2) mana yang mempunyai prestasi belajar matematika lebih baik, peserta didik dengan AQ climbers, campers atau quitters. (3) pada masing-masing model pembelajaran (NHT, GI dan pembelajaran langsung), mana yang mempunyai prestasi belajar

matematika yang lebih baik, peserta didik dengan AQ climbers, campers atau

quitters.(4) pada masing-masing AQ(climbers, campers, and quitters), model mana yang menghasilkan prestasi belajar matematika lebih baik, modelNHT, GIatau model pembelajaran langsung.

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental semu dengan desain

faktorial 3 3. Populasi pada penelitian adalah seluruh peserta didik kelas VII

SMP Negeri di kabupaten Tulang Bawang Barat tahun pelajaran 2014/2015.

Teknik pengambilan sampel pada penelitian menggunakan stratified claster

random sampling. Sampel berjumlah 281 peserta didik: 93 peserta didik untuk kelas eksperimen1dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT, 93 peserta didik untuk kelas eksperimen 2 dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe GI, dan 95 peserta didik untuk kelas kontrol menggunakan model pembelajaran langsung. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah angket AQ dan tes prestasi belajar.

Berdasarkan Hasil penelitian, diperoleh kesimpulan bahwa: (1) model pembelajaran NHT menghasilkan prestasi belajar matematika lebih baik daripada model pembelajaran GI dan model pembelajaran langsung, model pembelajaran GI menghasilkan prestasi belajar matematika lebih baik daripada model pembelajaran langsung.(2) prestasi belajar matematika peserta didik dengan AQ climbers lebih baik daripada peserta didik dengan AQ campers dan quitters,

prestasi belajar matematika peserta didik dengan AQ campers lebih baik daripada

peserta didik denganAQ quitters. (3) pada model pembelajaran NHT, peserta

didik dengan AQ climbers dan campers mempunyai prestasi belajar matematika

yang sama, peserta didik dengan AQ climbers dan AQ campers mempunyai

prestasi belajar matematika lebih baik daripada peserta didik dengan AQ quitters,

pada model pembelajaran GI, peserta didik dengan AQ climbers dan campers

mempunyai prestasi belajar matematika yang sama, peserta didik dengan AQ climbers mempunyai prestasi belajar matematika lebih baik daripada peserta didik

(23)

commit to user

xvi

prestasi belajar matematika yang sama, pada model pembelajaran langsung,

peserta didik dengan AQ climbers, campers dan quitters mempunyai prestasi

belajar matematika yang sama. (4) pada peserta didik dengan AQclimbers, model

pembelajaran NHT menghasilkan prestasi belajar matematika yang sama dengan model pembelajaran GI, model pembelajaran NHT menghasilkan prestasi belajar matematika lebih baik daripada model pembelajaran langsung, model pembelajaran GI menghasilkan prestasi belajar matematika yang sama dengan

model pembelajaran langsung, pada peserta didik dengan AQ campers, model

pembelajaran NHT menghasilkan prestasi belajar matematika yang sama dengan model pembelajaran GI, model pembelajaran NHT menghasilkan prestasi belajar matematika lebih baik daripada model pembelajaran langsung, model pembelajaran GI menghasilkan prestasi belajar matematika yang sama dengan

model pembelajaran langsung, pada peserta didik dengan AQ quitters, model

pembelajaran NHT, GI dan langsung menghasilkan prestasi belaja rmatematika yang sama.

Kata kunci: NHT, GI, Model Pembelajaran Langsung dan Adversity Quotient

(24)

commit to user

xvii ABSTRACT

Irma Ayuwanti. S8581402024. 2015. Experimentation Cooperative Learning Numbered Head Together (NHT) Type and Group Investigation (GI) Type to

Teach Triangle and Square Material Viewed from Students’ Adversity

Quotient (AQ) on State Junior High Schools throughout West Tulang Bawang Regency in Academic Year of 2014/2015. Consultant I: Prof. Drs. Tri Atmojo Kusmayadi, M.Sc., Ph.D. Consultant II: Dr. Riyadi, M.Si., Tesis. Mathematics Educational Department of Graduate School, Faculty of Education and Teacher Training Sebelas Maret University. Surakarta.

The objectives of the research were to find out: (1) which one providing better mathematics learning achievement, NHT, GI or direct learning model, (2) in the student Adversity Quotient, which one having better mathematics learning achievement, climbers, campers or quitters AQ, (3) in each learning models (NHT, GI and direct) which one providing better mathematics learning achievement, climbers, campers or quitters AQ, (4) in each student AQ (climbers, campers, and quitters) which one providing better mathematics learning achievement, NHT, GI or direct learning model.This study was a quasi-experimental research. The research design used was a 3x3 factorial design.

The population of research was all VII graders of Junior High Schools throughout West Tulang Bawang Regency in the school year of 2014/2015. Meanwhile the sample was taken using stratified cluster random sampling. The sample consisted of 281 students: 93 students for experiment I class, 93 for experiment II class and 95 for control class. The instruments used to collect the data were learning AQ questionnaire and mathematics learning achievement test. Based the result of research, it could be concluded as follows: (1) NHT learning model provided mathematics learning achievement better than GI learning model and direct learning model, GI learning model provided mathematics learning achievement better than direct learning model. (2) The learning achievement of the students with climbers AQ was better than that of those with campers and quitters AQ, and the learning achievement of the students with campers AQ was better than that of those with quitters AQ. (3) In NHT learning model, students with climbers and campers AQ had the same achievement, students with climbers and campers AQ had better achievement than students with quitters AQ; In GI learning model, students with climbers and campers AQ had the same achievement, students with climbers AQ categories had better achievement than students with quitters AQ, students with campers and quitters AQ had the same achievement; in direct learning model, students with climbers, campers and quitters AQ had the same achievement. (4) in climbers AQ, NHT learning model gave the same achievement as GI learning model, NHT learning model gave better achievement than in direct learning model, GI learning model gave the same achievement as direct learning model; in campers AQ, NHT learning model gave the same achievement as GI learning model, NHT learning model gave better achievement than in direct learning model, GI learning model gave the same achievement as direct learning model; in quitters AQ, NHT, GI and direct learning model gave the same achievement.

Gambar

Tabel 1.1 Persentase

Referensi

Dokumen terkait

Model untuk menggambarkan pengaruh kurs yuan terhadap kurs dolar AS secara parsial dapat digambarkan dari hasil perhitungan persamaan dari SPSS seperti

Menurut Robinson, keterlibatan ( involvement ) karyawan dalam pekerjaan adalah tingkat saat karyawan di perusahaan bersedia bekerja. Keterlibatan ini tercermin dalam

Budaya dan keyakinan juga mempengaruhi penyembuhan luka perineum, misalnya kebiasaan berpantang makan telur, ikan dan daging ayam, akan mempengaruhi asupan gizi

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul ”Model Ge- neralized Space Time Autoregressive Integrated dengan Pembobot Normalisasi Korelasi Silang pada Perkembangan

Pengendalian kualitas pekerjaan dalam suatu pelaksanaan proyek harus dilakukan dengan tujuan untuk melakukan kontrol terhadap progress dan hasil pekerjaan yang ada di lapangan

Salah satu bentuk diskriminasi terberat yang dialami oleh minoritas Melayu Muslim di Thailand adalah kebijakan asimilasi budaya yang diterapkan secara paksa oleh pemerintah

dan fasilitas utama pada berbagai versi PowerPoint secara prinsip adalah sama 1. Dilihat dari kaidah pembelajaran, meningkatkan kadar hasil belajar yang tinggi, sangat

dengan klik tombol open setelah dokumen yang akan dibut telah disorot. Segera isi dokumen Excel tersebut akan dibuka oleh program Excel.