• Tidak ada hasil yang ditemukan

THERESIA KARUNIANINGSIH D1609082

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "THERESIA KARUNIANINGSIH D1609082"

Copied!
72
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

AKTIVITAS HUMAS PT. PLN (PERSERO) AREA SURAKARTA DALAM MONITORING OPINI PUBLIK DI MEDIA CETAK

Oleh :

THERESIA KARUNIANINGSIH D1609082

TUGAS AKHIR

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Dalam Memperoleh Sebutan Vokasi Ahli Madya (A.Md.) Program Studi Komunikasi Terapan Jurusan

Public Relations

DIII KOMUNIKASI TERAPAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET

(2)
(3)
(4)

commit to user MOTTO

Dengarkanlah nasihat dan terimalah didikan, supaya engkau menjadi bijak di masa

depan. Banyaklah rancangan di hati manusia, tetapi keputusan Tuhanlah yang

terlaksana.

(Amsal, 19: 20-21)

Siapa yang memperhatikan firman akan mendapat kebaikan, dan berbahagialah orang

yang percaya kepada Tuhan.

(Amsal 16 : 20)

Serahkanlah perbuatanmu kepada Tuhan, maka terlaksanakanlah segala rencanamu

(Amsal : 16 : 3)

Passion adalah anak tangga pertama sebuah perjalanan karier.

(Rene Suhardono Canoneo)

Jika Anda dapat memikirkan apa yang Anda inginkan di dalam benak, dan

menjadikannya pikiran yang dominan, Anda akan mendatangkan keinginan itu ke

dalam hidup Anda

(5)

commit to user PERSEMBAHAN

Laporan Tugas Akhir ini di persembahkan untuk :

Tuhan Yesus atas semua hal terbaik yang diberikan untukku.

Bapak dan Ibuku, atas semua doa, kasih sayang, pengertian dan

pengorbanan yang diberikan untukku.

Kakakku yang selalu memberi semangat

Satriyaku yang selalu memberi dukungan, semangat

Keluarga besarku, atas doa dan dukungan yang diberikan sehingga

aku bisa melalui semua tantangan dalam meraih mimpiku.

Sahabat-sahabatku yang selalu ada buat aku

Teman-teman Kelas Public Relations B angkatan 2009. Semoga

(6)

commit to user KATA PENGANTAR

Puji syukur Penulis Panjatkan Kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah

melipahkan berkatNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini

dengan baik. Tugas Akhir ini adalah salah satu syarat untuk memperoleh sebutan

Ahli Madya (A.Md.) Ilmu Komunikasi Terapa pada Fakulas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Dalam penyusunan Tugas Akhir ini penulis mengambil judul “Aktivitas Humas

PT. PLN (Persero) Area Surakrta Dalam Monitoring Opini Publik di Media Cetak”.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Tugas Akhir ini tidak terlepas dari

bantuan dan bimbingan yang telah diberikan oleh berbagai pihak. Oleh karena itu

dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapka terima kasih kepada :

1. Bapak Drs.Aryanto Budhy S, M.Si selaku Ketua Program Diploma III

Komunikasi Terapan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Sebelas Maret

2. Ibu Drs. Sofiah, M.Si selaku pembimbing penyusunan Tugas Akhir, terima

kasih atas waktu yang telah disempatkan dan masukan yang diberikan selama

bimbingan

3. Bapak Drs Mursito BM selaku penguji Tugas Akhir penulis, terima kasih atas

(7)

commit to user

4. Bapak Soeharmanto selaku Humas PT. PLN (Persero) Area Surakarta yang

telah membimbing penulis selama pelaksanaakan KKM. Terima kasih atas

wejangan-wejangan yang bapak berikan kepada penulis.

5. Seluruh karyawan-karyawati PT. PLN (Persero) Area Surakarta yang sangat

mendukung dan menerima dengan kekeluargaan penulis selama melaksanaan

KKM.

6. Keluarga yang tercinta, Bapak dan Ibu atas didikan, pengorbanan ketulusan

dan doa yang selalu menjadi motivator dalam berkarya: serta Kakak Felix

yang selalu mendukung saya. Berada ditengah-tengah kalian adalah suatu

kesempatan yang Tuhan berikan untuk merasakan Kasih

7. Sahabat-sahabatku Angkatan 2009 Kelas B jurusan Public Relations, terima

kasih atas kerjasamanya selama ini.

8. Seluruh pegawai Administrasi Diploma III, yang sudah membantu mengurus

administrasi selama proses kuliah.

9. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah

membantu terselesainya penulisan Tugas Akhir ini.

(8)

commit to user

Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan.

Akhir kata, semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan semua

pihak yang berkepentingan.

Surakarta, 14 Mei 2012

(9)

commit to user DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……… i

HALAMAN PERSTUJUAN ……… ii

HALAMAN PENGESAHAN ……….. iii

MOTTO ………. iv

PERSEMBAHAN ……….. v

KATA PENGANTAR ………. vi

DAFTAR ISI ……… vii

BAB I PENDAHULUAN ……… 1

A. Latar Belakang ……….. 1

B. Rumusan Masalah ………. 5

C. Tujuan KKM ………. 6

D. Manfaat KKM ……… 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ……….. 7

A. Komunikasi ……… 7

(10)

commit to user

2. Proses Komunikasi ……… 8

B. Hubungan Masyarakat ……… 11

1. Definisi Humas ………. 11

2. Fungsi Humas ……… 15

3. Tugas Humas ………. 16

4. Peran Humas ……….. 17

C. Aktivitas Humas PT. PLN (Persero) Area Surakarta Dalam Monitoring Opini Publik di Media Cetak ……… 18

1. Opini Publik ……… 18

2. Media Cetak……… 24

BAB III DISKRIPSI LEMBAGA ……….. 26

A. Sejarah Perusahaan ……….. 26

B. Dasar Hukum Perusahaan ………. 28

C. Falsafah Perusahaan ………. 29

D. Visi dan Misi Perusahaan ……… 30

E. Logo Perusahaan ……….. 31

F. Tujuan Perusahaan ……….. 32

G. Hak dan Kewajiban Perusahaan ……….. 33

H. Struktur Organisasi ………. 34

(11)

commit to user

BAB IV MONITORING OPINI PUBLIK DIMEDIA CETAK …… 50

A. Aktivitas Humas PT. PLN (Persero) Area Surakarta ………. 50

B. Monitoring Opini Publik ………. 52

C. Peran Humas sebagai Fungsi Aktivitas Monitoring Opini Publik ………. 54

BAB V PENUTUP ……….. 57

A. Kesimpulan ……….. 57

B. Saran ………. 58

DAFTAR PUSTAKA ……….. 61

(12)

commit to user BAB I

PENDAHULUHAN

A. Latar Belakang

Era demokrasi Negara Indonesia membuka kebebasan untuk mengemukakan

pendapat atau apirasinya baik positif maupun negatif. Era demokrasi ini berdampak

pada masyarakat yang semakin kritis. Pengungkapan kritis masyarakat tersebut salah

satunya dapat kita lihat dari banyaknya demonstrasi yang terjadi, baik dari kalangan

mahasiswa melalui BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) ataupun masyarakat yang

berbentuk LSM ( Lembaga swadaya Masyarakat). Isu atau persoalan yang

berkembang di masyarakat tersebut dapat di kategorikan sebagai opini publik. Isu

yang muncul di masyarakat biasanya di diskusikan oleh berbagai lapisan masyarakat

dan muncul pendapat pro dan kontra.

Opini publik merupakan pendapat atau pandangan tentang sesuatu. Karena

itu, opini bersifat subjektif kerena pandangan atau penilaian seseorang dengan yang

lainnya selalu berbeda meskipun dengan fakta yang sama. Dalam aktivitas public

relations yang menyangkut pendapat umum (opini publik) tersebut merupakan aspek

yang penting untuk keberhasilan menciptakan opini publik positif dan pada akhirnya

tercipta suatu citra yang baik bagi lembaga atau perusahaan yang menjadi tanggung

(13)

commit to user

perusahaan mampu melakukan monitoring isu atau suatu persoalan yang

berkembang di masyarakat terutama yang berkaitan dengan keberadaan

perusahaannya.

Aktivitas komunikasi Public Relations/Humas untuk menjalin hubungan baik

dengan media massa dalam rangka pencapaian pengertian, serta dukungan dalam

bentuk publikasi organisasi yang maksimal dan balance (berimbang). Bagi

perusahaan, media massa mempunyai peranan penting dalam penyebaran

informasi/berita kepada masyarakat juga kepada pemerintah dan dalam pembentukan

pendapat umum.

Informasi yang disampaikan di media massa pada umumnya dinilai

masyarakat memiliki kredibilitas tinggi, sehingga apa yang diungkapkan dianggap

suatu kebenaran yang ada di masyarakat. Dalam aktifitas public relations di media ,

maka seorang Public Relations dituntut untuk membangun dan mempertahankan

image positif perusahaan serta menjalin komunikasi baik dengan stakeholder.

Dengan melakukan monitoring opini publik maka perusahaan akan

mengetahui besarnya respect masyarakat akan keberadaan perusahaan, reaksi

masyarakat terharap program-program baru perusahaan, bahkan keluhan dan

kemarahan masyarakat akan pelayanan perusahaan. Maka seorang Public Relations

harus mempunyai kepekaan, dan kemampuan analisis terhadap informasi yang

(14)

commit to user

Kemampuan secara praktis sangat diperlukan dalam era globalisasi seperti

sekarang ini yang semuanya serba modern dan menggunakan tehnologi cangih.

Tenaga-tenaga terampil yang tidak hanya berbekal kemampuan teoristis akan

semakin diperhitungkan dan dibutuhkan dalam dunia kerja. Untuk itulah setiap

mahasiswa dilatih untuk bisa menerapkan segala ilmu yang diberikan pada saat

dibangku kuliah ke dalam latian praktek dalam dunia kerja yang nyata, salah satunya

adalah dengan Kuliah Kerja Media, sebagai salah satu wadah untuk mengetahui

sejauh mana kemampuan yang dimilikinya. Kuliah Kerja Media ini juga di siapkan

untuk para mahasiswa agar setelah lulus nantinya dapat langsung kerja di dunia kerja

yang sesungguhnya.

Sehubungan dengan hal tersebut maka penulis memilih PT. PLN (Persero)

Area Surakarta sebagai tempat untuk mempraktekkan semua teori yang pernah

didapat di bangku kuliah khususnya pada bidang Public Relations supaya terampil

dan memiliki wawasan yang luas tentang dunia kerja Public Relations.

Alasan lain penulis memilih PT. PLN (Persero) Area Surakarta merupakan

sebuah perusahaan yang memiliki budaya perusahaan yang sangat baik dan jelas,

meliputi misi, visi, nilai perusahaan PT. PLN (Persero), serta falsafah PT. PLN

(Persero) Area Surakarta yang mampu mewujudkan wawasan bersama dengan selalu

menjunjung tinggi dan menerapkan nilai-nilai diantaranya:

(15)

commit to user

2. Peduli (Care)

3. Intergritas (Intergrity)

4. Pembelajaran (Learner)

Sehingga banyak hal-hal yang dapat penulis jadikan bahan acuan dan referensi untuk

menambah pengetahuan dan ilmu bidang kehumasan.

PT. PLN (Persero) Area Surakarta adalah perusahaan yang bergerak dibidang

jasa pengelolaan listrik untuk seluruh wilayah se-Surakarta. Jangkauan wilayah yang

sangat luas dan kehidupan masyarakat yang beraneka ragam, menunut kerja keras

untuk melakukan kontrol terhadap setiap kebijakan yang diambil dalam perusahaan

dan melayani dengan sebaik-baiknya.

Dalam kesempatan ini penulis akan dapat memahami dan mengetahui

bagaimana aktivitas seorang Public Relations dalam monitoring media cetak

mengenahi opini public yang dilakukan sehari-hari. Tanggung jawab yang dipikul

oleh seorang Public Relations tidaklah ringan karena sebagai ujung tombak sebuah

perusahaan yang sudah dikenal banyak orang pastilah memiliki banyak

permasalahan. Saat menyelesaikan sebuah permasalahan perusahaan, seorang Public

Relations harus sangat berhati-hati karena segala keputusan dengan para

stakehodernya. Untuk itulah pada kesempatan ini penulis bermaksud menyusun

Tugas Akhir dengan judul “AKTIVITAS HUMAS PT. PLN (Persero) AREA

(16)

commit to user

Penulis mencatat bahwa PT. PLN (Persero) Area Surakarta gencar melakukan

monitoring opini public di media cetak. Dengan harapan akan meminimalkan

masalah-masalah yang terjadi di PT. PLN (Persero) Area Surakarta di mata

masyarakat.

B. Rumusan Masalah

Public Relations merupakan unit yang sangat penting yang keberadaannya

harus dapat menyesuaikan sebuag organisasi dengan kebutuhan dan keinginan

masyarakat.

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan diatas, maka dapat

dirumuskan masalah sebagai berikut :

Bagaimana aktivitas humas PT. PLN (Persero) Area Surakarta dalam monitoring

Opini Public di media cetak?

C. Tujuan Kuliah Kerja Media

1. Tujuan Operasional

Untuk mengetahui sejauh mana aktifitas PT. PLN (Persero) Area

(17)

commit to user

perbandingan antara teori dan praktek yang telah didapat di bangku kuliah

dengan kenyataan yang ada di lapangan.

2. Tujuan Fungsional

Agar hasil pengamatan diharapkan bisa di jadikan sebagai masukkan

dan informasi bagi pembaca maupun bagi PT. PLN (Persero) Area Surakarta

mengenahi arti penting monitoring opini public dimedia cetak.

3. Tujuan Individual

Untuk memenuhi syarat-syarat dalam memperoleh sebutan Ahli

Madya pada Program Diploma III Humas/Pubic Relations Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Manfaat Kuliah Kerja Media (KKM)

Adapun manfaat yang hendak dicapai dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Media (KKM)

tahun 2012 ini adalah:

1. Sebagai penerapan ilmu yang didapat di perkuliahan

2. Sebagai sarana pengenalan realitas dunia kerja yang nyata kepada mahasiswa

3. Untuk menambah pengalaman dan memperkaya wawasan penulis dalam

dunia kerja yang nyata sehingga dapat lebih mengenal dunia kerja

(18)

commit to user

4. Melatih penulis agar lebih aktif, krisis dan kreatif dalam menanggapi dunia

kerja sesungguhnya dan mampu menyelesaikan tugas-tugas yang harus

dikerjakan di lingkungan kerja.

5. Untuk mengetahui proses Public Relations atau humas

(19)

commit to user BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. KOMUNIKASI

1. Definisi Komunikasi

Istilah komunikasi berpangkal pada bahasa latin Communis yang

artinya membuat kebersamaan atau membangun kebersamaan antara dua

orang atau lebih. Komunikasi juga berasal dari akar kata bahasa latin

Communico yang artinya membagi.

Komunikasi menurut Everett M.Rogers, pakar Sosiologi

Padesaaan Amerika ialah “ Komunikasi adalah proses dimana suatu ide

dialihkan dari sumber kepada satu penerima atau lebih, dengan maksud

untuk mengubah tingkah laku mereka”.

Kemudian definisi itu disempurnakan oleh Rogers bersama

dengan D. Lawrence Kincaid sehingga memunculkan suatu definisi baru

yang menyatakan bahwa:

(20)

commit to user

Pemahaman konsep kumunikasi sebagai tindakan satu arah

menyoroti penyampaian pesan yang efektif dan mengisyaratkan bahwa

semua kegiatan komunikasi bersifat instrumental dan persuasif.

Beberapa definisi komunikasi yang sesuai dengan konsep diatas

ialah:

Komunikasi menurut Bernard Berelson dan Gary A. Steiner “

Komunikasi ialah transmisi informasi, gagasan, emosi, ketrampilan dan

sebagainya, dengan meggunakan simbol-simbol, kata-kata, gambar, fitur,

grafik, dan sebagainya.”

Sedangkan menurut Carl I. Hovland komunikasi adalah proses

yang memunginkan seseorang (komunikator) menyampaikan rangsangan

untuk mengubah perilaku seseorang. (Mulyana Deddy, 2007 : 68)

2. Proses Komunikasi

Dalam berkomunikasi kita menciptakan persamaan mengenahi

informasi, ide, pengertian dan sikap kita terhadap orang lain. Jadi, intinya

komunikator dan komunikan menuju kesepakatan pesan.

Proses komunikasi terbagi menjadi 2 tahap yaitu secara primer

dan sekunder:

1. Proses komunikasi secara primer

Adalah proes penyampaian pikiran dan atau perasaan kepada

orang lain dengan menggunakan lambang (symbol) sebagai media.

(21)

commit to user

bahasa, syarat, gambar, warna, dan lain sebagainya yang secara

langsung mampu “menerjemahkan” pikiran atau perasaan

komunikator kepada komunikan.

2. Proes komunikasi secara sekunder

Adalah proses penyampaian pesan oleh seorang kepada orang

lain dalam menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah

memakai lambing pada media pertama. Surat, telepon teleks, surat

kabar, majalah, radio, televisi, film dan masih banyak lagi yang

lainnya merupakan media kedua yang sering digunakan dalam

komunikasi.

Dalam proses komunikasi terdapat 5(lima) unsur komunikasi

yaitu :

1. Sumber (komunikator)

Sumber dalam proses komunikasi sering disebut pengirim atau

komunikator yang dalam bahasa Inggris disebut source, sender atau

encoder.

2. Pesan

Pesan proses komunikasi adalah sesuatu yang disampaikan

pengirim kepada penerima. Cara penyampaian pesan dapat dengan

tatap muka atau melalui media komunikasi.

Isi dari pesan itu dapat bermacam-macam mulai dari ilmu

(22)

commit to user

3. Media

Media adalah alat yang digunakan untuk memindahkan pesan

dari sumber kepada penerima. Dalam proses komunikasi antar pribadi

panca indera dianggap sebagai media komunikasi, dalam komunikasi

massa media dapat dibedakan menjadi 2(dua) macam yakni media

cetak dan media elektronik.

Media cetak seperti surat kabar, majalah, buku, leaflet, brosur,

stiker, bulletin, hand out, poster, spanduk sedangkan media elektronik

antara lain radio, film, televisi, video recording, computer, elektronik

board, audio cassette dan semacamnya.

Selain media cetak maupun elektronik ada media komunikasi

seperti dalam kegiatan dan tempat-tempat tertentu banyak ditemui

dalam masyarakat, misalnya arisan, panggung hiburan, pesta rakyat.

4. Penerima (komunikan)

Penerima dalam proses komunikasi adalah pihak yang menjadi

sasaran pesan yang dikirim oleh sumber atau komunikator.

Dalam bahasa Inggris disebut audience atau receiver . Penerima ada

dalam proses komunikasi karena adanya sumber. Dalam

berkomunikasi prinsip dasarnya adalah mengetahui dan memahami

karakteristik penerima (khalayak), agar mendapat peluang untuk

(23)

commit to user

5. Umpan balik/efek

Ada anggapan bahwa umpan balik merupakan salah satu

bentuk dari pada pengaruh yang berasal dari penerima. Akan tetapi

seharusnya umpan balik bisa juga berasal dari unsur lain seperti pesan

dan media, meski pesan belum sampai pada penerima.

B. HUBUNGAN MASYARAKAT

1. Definisi Humas

Istilah public relations sering diartikan sebagai “Hubungan

masyarakat (humas)”, arti kata public dalam public relations adalah

sekumpulan orang atau kelompok dalam masyarakat yang memiliki

kepentingan atau perhatian terhadap perusahaan (pelanggan PLN).

Hubungan masyarakat (humas) atau Public Relations sebenarnya

sudah dikenal dan dipraktikkan orang sejak berabad-abad yang lalu, dan

dalam perkembangannya, humas memiliki berbagai macam definisi dari

berbagai pakar untuk memberikan gambaran fungsi humas / public

relations.

Pada dasarnya, Public Relations merupakan bidang atau fungsi

tertentu yang diperlukan oleh setiap organisasi atau perusahaan, baik itu

organisasi yang bersifat komersial (perusahaan) maupun organisasi yang

komersial. Humas atau Public Relations mencakup bentuk komunikasi

yang terselenggara antara organisasi yang bersangkutan dengan siapa saja

(24)

commit to user

Cultip-Center-Broom mendefinisikan humas sebagai usaha

terencana untuk mempengaruhi pandangan melalui karakter yang baik

serta tindakan yang bertanggung jawab, didasarkan atas komunikasi dua

arah yang saling memuaskan.(Morrisan, 2008: 7)

Sedangkan definisi humas atau public relations menurut Edward

L, Berney: “inducing the public to have understanding for and goodwill”

(membujuk public untuk memiliki pegertian yang mendukung serta

memiliki niat baik). (Morrisan, 2008 : 6)

Pada bulan Agustus 1987, Majelis Humas Dunia (World

Assembly of Public Relations) mendefinisikan humas sebagai berikut:

“Public Relations is the art and social science of analyzing tend, predicting their consequences, counseling organization leaders and implementing planned programs of action which serve both the organization’s” (Humas adalah seni dan ilmu sosial dalam

menganalisis kecenderungan memperkirakan akibat-akibat,

memberikan saran kepada pimpinan perusahaanserta

melaksanakan program tindakan terencana yang melayani baik kepentingan organisasi dan khalayaknya). (Morrisan, 2008: 8)

Menurut Frank Jefkins, terdapat begitu banyak definisi humas

atau public relations namun ia sendiri memberikan batasan humas, yaitu

sesuatu yang merangkum keseluruhan komunikasi yang terencana , baik

kedalam maupun keluar antara suatu organisasi dengan semua

khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang

(25)

commit to user

- Humas sebagai Sebuah Aktivitas

Humas adalah sebuah komunikasi dua arah dengan publik

(perusahaan/organisasi), yang bertujuan untuk menumbuhkan saling

pengertian, saling percaya dan saling membantu/kerja sama.

Pemahaman humas sebagai aktifitas dianalogikan dengan soft

selling dalam dunia pemasaran, dianalogikan dengan humas relations

dalam dunia personalia, dan dianalogikan sebagai publisitas dalam

dunia politik.

Sebagai sebuah aktifitas komunikasi dua arah dengan

tujuan-tujuan yang disebutkan diatas, dapat diasumsikan bahwa hampir

semua perusahaan telah menerapkannya.

Pengertian humas tidak hanya sekedar aktivitas komunikasi

yang memiliki tujuan. Namun untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut,

humas memiliki metode-metode, strategi, dan formula-formula yang

hanya dapat dilakukan oleh orang yang berlatih filosofi, konsep

maupun teknis. (Kusumastuti Frida, 2002 : 9)

- Humas sebagai Lembaga

Sebagai lembaga, humas dianalogikan sebagai corong

perusahaan, pusat informasi ke luar dan ke dalam (“menangani”

wartawan/pers, mengelola majalah perusahaan, menerima / menangani

(26)

kegiatan-commit to user

kegitan perusahaan), kepanjangan tangan pemimpin perusahaan dalam

hal komunikasi.

Devisi humas secara logika harus jelas pengorganisasiannya.

Pengorganisasian berarti pengertian tentang struktur organisasi, job

discriptions, tanggung jawab dan wewenangnya serta sistem kerjanya.

Dalam struktur organisasi devisi humas berada di bagian

tengah, namun struktur idealnya bila dihubungkan dengan tujuan dan

fungsi tentu berada di atas, langsung dibawah top manajer.

(Kusumastuti Frida, 2002 : 11)

- Humas sebagai Profesi

Humas sebagai profesi atau “lapangan pekerjaan”,

dianalogikan dengan ketrampilan berkomunikasi, ketrampilan tampil

diri, ketrampilan menulis, ketrampilan menarik perhatian.

Sebagai sebuah profesi yang professional memang sangat

dekat dengan jenis-jenis pekerjaan yang berkaitan dengan komunikai,

baik komunikasi lisan maupun tulis. Professional humas bisa berperan

sebagai teknisi maupun konseptor.

Syarat humas ebagai profesi yang professional antara lain

adanya body knowledge, etika yang baik (etika profesi) yang baku dan

pengontrolannya oleh badan profesi, terakhir control access bagi

orang untuk memsuki profesi humas. (Kusumastuti Frida, 2002 :

(27)

commit to user

2. Fungsi Humas

Menurut Cutlip & Center dalam buku “Public Relations Writing”

menyebutkan Humas memiliki fungsi sebagai berikut :

1. Menunjang kegiatan manajemen dan mencapai tujuan

organisasi/perusahaan.

2. Menciptakan komunikasi dua arah secara timbal balik dengan

menyebarkan informasi dari perusahaan kepada publik dan

menyalurkan opini publik kepada perusahaan.

3. Melayani publik dan memberikan nasihat kepada pimpinan

perusahaan untuk kepentingan umum.

4. Membina hubungan secara harmonis antara perusahaan dengan publik,

baik internal maupun eksternal. (Krisyantono Rachmat, 2008 : 19)

Fungsi Public Relations yang dilaksanakan dengan baik

benar-benar merupakan alat yang ampuh untuk memperbaiki, mengembangkan

peraturan, budaya perusahaan atau organisasi, suasana kerja yang

kondusif, peka terhadap karyawan yang perlu pendekatan khusus, perlu di

motivasi dalam meningkatkan kinerjanya. (Rumanti Maria Assumpta,

2002 : 34)

Public Relations sebagai “jalan penengah” antara organisasi dan

publik internal maupun eksternal. Dengan singkat dapat dikatakan bahwa

(28)

commit to user

adanya komunikasi timbal balik yang diperlukan dalam menangani,

mengatasi masalah yang muncul, atau meminimalkan munculnya masalah.

3. Tugas Humas

Tugas dari Humas dalam organisasi atau perusahaan

(Kusumastuti Frida, 2002 : 25-26)

1. Mengevaluasi program-program organisasi khususnya yang berkaitan

dengan public

2. Menginterpresentasikan, menganalisis, dan mengevaluasi

kecenderungan perilaku publik kemudian direkomendasikan kepada

menejemen untuk merumuskan kebijakan organisasi atau perusahaan.

3. Mempertemukan kepentingan organisasi atau perusahaan dengan

kepentingan publik.

Sedangkan tugas Humas dalam organisasi maupun perusahaan

menurut Cutlip dan Center adalah:

1. Mendidik melalui kegiatan non profit suatu publik untuk

menggunakan barang atau instansinya.

2. Mengadakan usaha untuk mengatasi salah paham antara instansi

dengan publik.

3. Meningkatkan penjualan barang atau jasa.

4. Meningkatkan kegiatan perusahaan yang berkaitan dengan kegitan

(29)

commit to user

5. Mendidik dan meningkatkan tuntutan serta kebutuhan masyarakat

akan barang dan jasa dihasilkan oleh perusahaan.

6. Mencegah pergeseran penggunaaan barang atau jasa sejenis dari

pesaingan perusahaan Humas antara lain oleh konsumen.

(Kusumastuti Frida, 2002 : 26)

Melihat dari uraian diatas disimpulkan tugas dari seorang humas

antara lain :

1. Menyampaikan berbagai informasi atau ide yang menyangkut

organisasi atau perusahaan kepada publik maupun pimpinan.

2. Memberikan masukan kepada pimpinan untuk kemajuan perusahaan.

3. Membantu pemimpin dalam menyelesaikan masalah organisasi

maupun perusahaan.

4. Peran Humas

Menurut Broom and Smith, terdapat 4(empat) peranan humas yaitu

sebagai berikut :

1. Expert Priciber Communication

Petugas humas dianggap sebagai seorang yang ahli. Bertugas

menasihati pemimpin atau pimpinan perusahaan.

2. Problem Solving Process Facilitator

Peranan humas sebagai fasilitator dalam proses pemecahan

(30)

commit to user

dilibatkan dalam setiap manajemen krisis. Dahkan humas bila

memungkin dapat menjadi leader dalam penanganan krisis

manajemen.

3. Communication Facilitator

Peranan petugas humas sebagai fasilitator komunkasi antara

perusahaan / organisasi dengan publik. Baik dengan public eksternal

perusahaan maupun internal perusahaan. Istilah yang sering digunakan

adalah sebagai jembatan komunikasi antara publik dengan perusahaan.

Sebagai media atau penengah bila terjadi miscommunication.

4. Technician Communication

Petugas humas dianggap sebagai pelaksana teknis komunikasi.

Humas menyediakan layanan di bidang teknis, sementara kebijakan

dan keputusan teknik komunikasi mana yang akan digunakan bukan

merupakan keputusan petugas humas, melainkan manajemen dan

petugas humas yang melaksanakannya. (Kusumastuti Frida, 2002 :

24-25)

C. Aktivitas Humas PT.PLN (Persero) Area Surakarta Dalam Monitoring

Opini Public di Media Cetak

1. Opini public

Opini public asal kata dari Inggris “Public Opinion”. Menurut

Djoenasih dalam buku Dasar-dasar Public Relations, opini public dalam

(31)

commit to user

demikian public diterjemahkan dengan “umum” sedangkan opinion dialih

bahasakan dengan “pendapat”. Dalam ilmu komunikasi terdapat istilah

lain, “Hubungan Masyarakat”.

Opini juga berasal dari bahasa Latin yang terdiri dari 2 (dua) kata,

yaitu Opinari dan Publicus. Opinari berarti berpikir atau menduga. Kata

Opinion, sendiri mengandung arti kata Onis yang berarti harapan. Kata

Opinion sendiri dalam bahasa Inggris berhubungan erat dengan kata

Option dan Hope, yang berasal dari bahasa Latin Optio yang artinya

pilihan atau harapan.

Dengan demikian, hubungan antara kedua kata itu, opini publik,

menyangkut hal seperti dugaan, perkiraan, harapan, dan pilihan yang

dilakukan oleh banyak orang .

John Dewey, dalam Effendy (1991), yang dikutip dari buku

Dasar-dasar Public Relations, mendefiniskan publik sebagai sekelompok

orang yang bersama-sama dipengaruhi oleh suatu kegiatan atau gagasan

khusus.

Sedangkan Cultip dan Center menyebutkan publik merupakan

sebuah kata benda kolektif bagi suatu kelompok-sekelompok orang yang

sama-sama terikat oleh suatu kepentingan yang sama dan menunjukkan

perasaan yang sama. (Sumirat Soleh, 2008 : 105)

Menurut Leonard W. Doob, yang dikutip oleh Sunarjo, opini

(32)

commit to user

merupakan anggota dari sebuah masyarakat yang sama. Doob mempunyai

pendapat bahwa sifat opini public itu akan tetap latent (terpendam) dan

baru memperlihatkan sifat yang aktif apabila issue itu timbul dalam

kelompok tersebut. (Sumirat Soleh, 2008 : 103)

Sedangkan menurut Steitel, opini public adalah kumpulan

pendapat individu terhadap masalah tertentu yang mempengaruhi suatu

kelompok orang-orang (masyarakat). (Sumirat Soleh, 2008 : 104)

Sebagai salah satu tugas utama Public Relations adalah

monitoring opini publik dimedia cetak, dimana praktisi humas bekerja.

Praktisi humas berupaya agar publik dapat memberikn opini yang positif

bagi perusahaan atau organisasi, namun disisi lain humas harus berupaya

mengumpulkan informasi dari khalayak, menginpretasikan informasi itu

dan melaporkan kepada manajemen jika informasi itu memiliki pengaruh

terhadap keputusan menejemen.

Noelle-Neuman (1984), mengdefinisikan opini publik sebagai

berikut:

(33)

commit to user

Opini publik identik dengan pengertian kebebasan, keterbukaan

dalam mengungkapkan ide-ide, pendapat, keinginan, kebutuhan, keluhan,

kritik yang membangun, dan kebebasan dalam mengungkapkan ide-ide

dan pendapat menurut Rousseau, Vollaire, Milson, Mill dalam buku

Dasar-dasar Public Relatons Teori dan Praktek. (Maria Assumta, 2002 :

61)

a. Pembentukan Opini Publik

Opini timbul sebagai pembicaraan tebtang masalah yang

controversial yang menimbulkan pendapat berbeda-beda. Menurut

Cultip-Center pementukkan opini publik berkaitan dengan sikap atau

attitude yang didefinisikan oleh Cultip-Center ialah kcenderungan

untuk memberikan respon terhadap suatu masalah atau suatu situasi

tertentu.

Sikap ada dalam diri seseorang, sedangkan pernyataan

(ekspresi) merupakan sesuatu yang keluar dari dalam diri seseorang.

Dengan demikian, antara opini dan sikap atau sebaliknya

terdapat suatu kerjasama yang berkesinambungan di dalam diri

manusia dalam menghadapai suatu masalah atau situasi tertentu.

Menurut Bernard Hennessy dalam buku Pendapat Umum yang

duktip oleh Helena Oli, menguraikan para ilmuan sosial, wartawan,

dan mahasiswa, perilaku lainnya biasanya berhubungan dengan

(34)

commit to user

Setiap orang ambil bagian dalam sejumlah opini bersama orang

lain, sekalipun kondisi yang menentukan jumlah kesepakatan yang

diperoleh dalam masyarakat dan dalam bagian masyarakat dari bangsa

sampai keluarga jarang dipertimbangkan.

Proses pembentukan opini dalam setiap kasus mungkin lambat

atau cepat ditangguhkan pada setiap saat. Faktor-faktor yang

membatasi dan mempengaruhi sejumlah fakta, pengalaman dan

penilaian yang merupakan bagian dari perumusan opini mungkin

terjadi dalam kombinasi yang hampir tidak berakhir intensitas dan

berbagai macam.

Pembentukan atau perubahan opini tidak selamanya

disebabkan komunikasi, tetapi masyarakat memperoleh

pengetahuannya tentang persoalan masyarakat melalui komunikasi.

b. Kekuatan Opini Publik

Opini publik atau pendapat umum sebagai suatu kesatuan

pernyataan tentang suatu hal yang bersifat kontroversial merupakan

suatu penilaian sosial, maka pada opini public melekat beberapa

kekuatan, diantaranya adalah: (Oli Helena, 2007 : 60-62)

1. Opini publik dapat menjadi suatu hukuman sosial terhadap orang

(35)

commit to user

2. Opini publik sebagai pendukung bagi kelangsungan berlakunya

norma sopan santun dan susila, baik antara yang muda dengan yang

lebih tua, atau dengan sesamanya.

3. Opini publik dapat mempertahankan eksistensi suatu organisasi

atau perusahaan tetapi juga dapat menghancurkan organisasi atau

perusahaan .

4. Opini publik dapat mempertahankan atau menghancurkan suatu

kebudayaan.

5. Opini publik dapat melestaikan norma sosial.

Dalam menyoroti kekuatan opini publik, ini dapat menjadi

hukum sosial, pendukung bagi kelangsungan berlakunya norma sopan

santun dan susila, mempertahankan eksistensi suatu organisasi atau

perusahaan atau menghancurkan organisasi atau perusahaan, opini

publik juga dapat mempertahankan dan menghancurkan kebudayaan.

2. Media Cetak

Media massa pada awalnya dikenal dengan istilah pres berasal

dari bahasa Belanda, yang dalam bahasa Inggris berarti press. Yang secara

umum pres berarti cetak dan secara khusus berarti penyiaran secara

(36)

commit to user

Dalam perkembangannya pres memiliki 2 (dua) arti penting

yakni:

Pres dalam arti luas adalah meliputi segala penerbitan termasuk media

massa elektronik, siaran radio, dan siaran televisi.

Pres dalam artisempit adalah hanya terbatas pada media massa cetak,

yakni surat kabar, majalah dan bulletin kantor berita. (Wardhani Diah,

2008 :29)

Media massa mempunyai peranan penting bagi organisasi atau

perusahaan dalam menyampaikan kepada publik luar, serta banyak

jumlahnya. (Publik eksternal suatu organisasi atau perusahaan)

Komunikasi massa atau komunikasi melalui atau menggunakan

media massa mempunyai karakteristik sebagai berikut:

1. Proses berlangsung satu arah

2. Komunikasi melembaga

3. Peranannya bersifat umum dan untuk kepentingan umum

4. Medianya menimbulkan keserempakan

5. Komunikasinya atau publiknya heterogen. (Onong, 2002:145)

Menurut Helene Oli dalam bukunya “Opini Publik”, media

massa memberikan tiga fungsi pokok yaitu:

1. Sebagai hiburan

(37)

commit to user

3. Sebagai pemberi informasi dan pendapat tentang be rbagai peristiwa

masyarakat. (Oli Helena, 2007 : 69)

Organisasi atau perusahaan mengunakan media massa untuk

menjangkau khalayak yang tersebar tanpa diketahui dimana mereka

berada. Media massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian

pesan dari sumber kepada khalayak (penerima) dengan menggunakan

(38)

commit to user BAB III

DISKRIPSI LEMBAGA / INSTANSI

A. Sejarah Perusahaan

Ketenagaan di bumi Indonesia dimulai sejak zaman Belanda pada

akhir abad ke 19, bermula dari munculnya ketenagalistrikkan yang

dibangkitkan oleh beberapa perusahaan Belanda untuk keperluan sendiri,

diantaranya pabrik gula. Ketenagalistrikkan yang dimaksudkan adalah segala

sesuatu yang menyangkut penyediaan dan pemanfaatan tenaga listrik.

Kelistrikkan untuk kemanfaatan umum ada pada perusahaan swasta Belanda

yaitu CV. Nign di Batavia. Perusahaan ini semula bergerak di bidang gas,

akan tetapi dikemudian hari memperluas usahanya dibidang listrik untuk

manfaat umum. Kemudian mulai tahun 1893 oleh pemerintah-pemerintah

daerah pada zaman penjajahan Belanda banyak didirikan

perusahaan-perusahaan listrik yaitu Batavia (Jakarta) ,Surabaya, Medan, Palembang,

Makasar dan Ambon.

Adapun di Surakarta ketenagalistrikan dimulai pada tahun 1901 yang

ditandai berdirinya N.V.Solosce Electric Itet Mij (SEM) di Surakarata yang

(39)

commit to user

di Purbayan . Usaha pelistrikkan saat itu penguatnya hanya dari 2 mesin diesel

yang operasionalisasinya hanya hidup pada malam hari saja.

Baru pada tahun 1936 mulai ada aliran listrik (stroom) siang hari karena sudah

ada Dagstrom. Ketika itu layanan listrik sudah punya ranting didaerah klaten,

boyolali dan sragen. Selanjutnya pada tahun 1942 kekuasaan diambil alih dari

tangan Belanda ke tangan Jepang. Jepang menguasahi pelistrikkan di

Indonesia, berlangsung dampai tahun 1945 dengan nama diganti menjadi

Jawa Dengki Jigiyoso (Listrik Jawa Tengah).

Setelah Indonesia merdeka, beberapa waktu setelah Proklamasi

Kemerdekaan Negara Kesatuan Replublik Indonesia 17 Agustus 1945, pada

bulan September 1945 penuasaan listrik diambil ahli oleh pemerintah

Republik Indonesia dari tangan jepang. Pada tanggal 27 Oktober 1945,

presiden Soekarno membentuk Jawatan listrik dan Gas, dengan kapasitas

pembangkit tenaga listrik yang hanya sebesar 157,5 MW saja.

Dalam perkembangannya, PT.PLN (Persero) telah mendirikan 6 anak

perusahaan dan 1 Perusahaan patungan, yaitu:

1. PT. Indonesia Power

2. PT. Pembangkit Jawa Bali (PT.PJB)

3. PT. Indoneia Coronets Plus

4. Pelayanan Listrik Nasional Batam (PT. PLN Batam)

(40)

commit to user

6. Pelayanan Listrik Nasional Tarakan (PT. PLN Tarakan ) dan perusahaan

patungan PLN PERTAMINA yaitu GEO Dipa Energi.

Sebagai Perusahaan Perseroan Terbatas, mana anak perusahaan diharapkan

dapat bergerak lebih leluasa dengan antara lain membentuk Perusahaan Joint

Venture, menjual saham dalam Bursa Efek, menerbitkan Obligasi dan

kegiatan-kegiatan usaha lainnya. Disamping itu, untuk mengantisipasi

Otonomi Daerah, PLN juga telah membentuk Unit Bisnis Strategis

berdasarkan kewilayahan dengan kewenangan manajemen yang lebih luas.

B. Dasar Hukum Perusahaan

1. Anggaran dasar PLN tahun 1998

2. Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 1994 tentang penagihan bentuk

Perusahaan Umum (Perum) Listrik Negara menjadi perusahaan Perseroan

(Persero)

3. Peraturan Pemerintah No.12 tahun 1998 tentang Perusahaan Perseroan

(Persero)

4. Peraturan Pemerintah No.50 tahun 1998 tentang pengalihan Kedudukan

Tugas

5. Intruksi Presiden No.15 Tahun 1998 entang pengalihan Pembinaan

Terhadap Perusahaan Persroan (Persero) dan Perseroan Terbatas yang

sebagian sahamnya dimiliki Negara Republik Indonesia kepada Mentri

(41)

commit to user

6. Praturan Perundang-undangan yang berkaitan dengan usaha PLN:

a. Peraturan Peerintah Republik Indonesia (PP) No.18 Tahun 1972

juncto PP No. 54 tahun 1981 dan Undang-Undang No.15 tahun 1985

sebagai juncto PP No. 17 tahun 1990 (Pasal 5)

b. PP No.17 tahun 1990 pasal 5

C. Falsafah Perusahaan

Pembawa Kecerahan dan Kegairahan dalam Kehidupan Masyarakat yang

Produktif “.

Kita, warga PLN yakin bahwa :

a. Perusahaan kita bukan sekedar penyedia energi akan tetapi juga

berkontribusi pada pengembangan masyarakat yang produktif dan

peningkatan kualitas kehidupan masyarakat.

b. Keberhasilan perusahaan bukan sekedar ditentukan oleh besarnya laba tapi

juga oleh kemampuan perusahaan memberikan pelayanan terbaik kepada

para pelanggan, sehingga mereka mampu ikut serta aktif dalam kegiatan

produtif dan memperoleh kehidupan yang sejahtera.

c. Pekerja PLN bukan faktor produksi, tetapi adalah manusia bermartabat

yang memiliki potensi, yang dapat dikontribusikannya untuk mewujudkan

keberhasilan perusahaan.

d. Kegiatan Usaha dan Proses Kerja tidak sekedar dijalankan untuk mengejar

(42)

commit to user

cerdas pembaruan perusahaan secara berkesinambungan, dalam

penyelenggaraan bisnis secara vertikal.

D. Visi dan Misi Perusahaan

Visi

Menjadi Perusahaan Listrik Regional setara kelas dunia yang berorientasi

pada pelanggan, unggul dan mandiri.

Misi

a. Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang kin yang terkait,berorientsi

pada kepuasaan pelanggan, anggota perusahaan dan pemegang saham.

b. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas

tenaga listrik.

c. Mengupayakan agar tenaga listrik sebagai media untuk meningatkan

kuakitas kehidupan masyarakat.

d. Mengupayakan agar tenaga listrik enjadi pendorong kegiatan ekonomi.

(43)

commit to user

F. Logo Perusahan

Komposisi Logo PLN

Logo PLN Persero terdiri dari :

a. Lambang kilat yang berwana merah, terletak didepan dari keseluruhan

komposisi.

b. Gelombang udara yang brwana biru berjumlah 3 baris terletak

digelombang belakang kilat.

c. Persegi panjang berwarna kuning dengan posisi poltrait berwarna

kuning seakan-akan membikai seluruh kesatuan komposisi.

Arti Logo

a. Lambang kita yang berwana merah

Listrik akan membawa manfaat positif bagi semua pihak apabila

dimanfaatkan dengan tepat. Namun juga dapat membawa hal yang

negatif apabila disalah gunakan. Kilat merupakan fenomena dan

(44)

commit to user

dengan ion negatif yangada dibumi bertumbukan dengan kedua ion

tersebut mengakibatkan percikan api listrik yang disertai cahaya dan

suara.

b. Gelombang udara yang berwana biru

Udara merupakan medium bagi ion-ion listrik, demikian pula PT. PLN

( Persero ) berkeinginan untuk menjadi media atau penyalur energy

listrik bagi konsumennya.

c. Persegi panjang berwana kuning

Diartikan sebagai cahaya yang terang duharapkan energi listrik yang

diproduksi dan distribusikan oleh PT. PLN ( Persero ) kepada

konsumen dapat membawa manfaat seperti cahaya dalam kegelapan.

G. Tujuan Perusahaan

Adapun sifat, maksud dan tujuan PT. PLN ( Persero ) berdasarkan Peraturan

Pemerintah No. 23 Tahun 1994 yaitu :

1. Menyediakan tenaga listrik bagi kepentingan umum dan sekaligus

memupuk keuntungan berdasarkan prinsip pengelolalaan peusahaan.

2. Mengusahakan penyediaan listrik dalam jumlah dan mutu yang

memadai dengan tujuan untuk :

a. Meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara adil

dan merata serta mendorong peningkatan kegiatan ekonomi.

b. Mengusahakan keuntungan agar dapat membiayai pengembangan

(45)

commit to user

3. Merintis kegiatan-kegiatan usaha penyedian tenaga listrik.

4. Menyelenggarakan usaha-usaha lain yang menunjang usaha

penyediaan tenaga listrik sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

H. Hak dan Kewajiban Perusahaan

Hak dan kewajiban PT. PLN ( Persero ) Area Pelayanan dan Jaringan

Surakarta diatur melalui Keputusan Direksi PT. PLN ( Persero ) Nomor :

097.K/010/DIR/1999 tanggal 11 Mei 1999 tentang Peraturan Perusahaan PT .

PLN ( Persero ) dalam pasal 8 sebagai berikut :

1. Perseroan berhak :

a. Memberikan pekerjaan atau perintah yang layak kepada pegawai

sesuai tugas dan tanggung jawabnya.

b. Menugaskan untuk bekerja lembur dengan memperhatikan ketentuan

yang ditetapkan oleh Direksi.

c. Menuntut suatu prestasi/hasil kerja sesuai dengan target yang

ditetapkan dalam Rencana Kerja Perseroan.

d. Menetapkan pegawai di unit kerja maupun yang terdapat di wilayah

kerja perseroan.

e. Menetapkan/menugas karyakan pegawai ke instansi lain di luar

perseroan baik dalam negeri maupun luar negeri.

f. Memberikan sanksi kepada pegawai yang melakukan pelanggaran

(46)

commit to user

g. Memutuskan hubungan kerja/memperhentikan pegawai dengan

memperhatikan ketentuan yang ditetapkan oleh Direksi dan Peraturan

Perundang-undangan yang berlaku.

2. Perseroan berkewajiban :

a. Memberikan gaji, uang lembur, dan tunjangan-tunjangan lain sesuai

dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Direksi.

b. Memperhatikan, memelihara keselamatan dan kesehatan kerja.

c. Memberikan penghargaan bagi pegawai yang berjasa dan setia kepada

Perseroan.

d. Memberikan hak-hak kepegawaian lainnya sesuai ketentuan yang

ditetapkan oleh Direksi.

e. Menaati ketentuan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

I. Struktur Organisasi

Struktur Organisasi adalah suatu kerangka yang menujukkan

hubungan antara personil dalam menyelesaikan tugas perusahaan maupun

suatu organisasi. Struktur Organisasi yang baik akan menunjang pengelolaan

perusahaan yang baik pula. Dengan demikian diharapkan dapat mencapai

hasil yang maksimal baik dalam kualitas maupun kuantitas.

Struktur Organisasi yang ditetapkan di PT. PLN ( Persero ) Area

Pelayanan dan Jaringan Surakarta adalah organisasi garis dan dan dalam

melaksanakan tugas-tugasnya Manajer dibantu oleh Asisten Manajer yang

(47)

commit to user

Manajer memberi perintah kepada tiap-tiap bagian secara langsung, namun

demikian Manajer merupakan penanggung jawab tertinggi di perusahaan.

Adapun struktur organisasi yang dimiliki oleh PT. PLN ( Persero ) area

pelayanan dan Jaringan Surakarta terdiri dari :

1. Manajer APJ.

2. Fungsional Ahli, yang terdiri dari :

a. Ahli Penekanan Losses.

b. Ahli kinerja dan Korporat.

c. Ahli hukum, Humas, dan PUKK.

3. Bagian Pemasaran :

Bagian ini dipimpin oleh seorang Asisten Manajer yang membawa

1 ( satu ) Atmu dan 3 ( tiga ) seksi, yaitu :

a. Atmu Riset Pasar

b. Seksi Penjualan.

c. Seksi Peningkatan Pelayanan.

d. Seksi penerangan dan Perakitan

4. Bagian Niaga

Bagian ini dipimpin oleh seorang Asisten Manajeryang

membawahi 4 ( empat ) seksi, yaitu :

a. Seksi Tata Usaha Langganan.

b. Seksi Pengolahan Data.

(48)

commit to user

d. Seksi Penagihan.

5 Bagian Distribusi

Bagian ini dipimpin oleh seorang Asisten Manajer yang

membawahi 4 ( empat ) seksi, yaitu :

a. Atmu Mutu dan Keandalan.

b. Atmu Proteksi dan Pengukuran.

c. Atmu Perencanaan dan Pengembangan Jaringan Distribusi

d. Atmu regu PDKB ( Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan ).

e. Seksi Operasi Distribusi.

f. Seksi Pemeliharaan dan Konstruksi Distribusi.

6 Bagian Keuangan

Bagian ini dipimpin oleh seorang Asisten Manajer yang

membawahi 4 ( empat ) seksi, yaitu :

a. Seksi Pengendalian Anggaran dan Keuangan.

b. Seksi Pengawasan pendapat.

c. Seksi Akuntansi.

d. Seksi Perbekalan.

7. Bagian SDM Administrasi.

Bagian ini dipimpin oleh seorang Asisten Manajer yang

membawahi 2 ( dua ) seksi dan 1 ( satu ) regu satpam, yaitu :

a. Seksi SDM.

(49)

commit to user

c. Regu Satpam.

8. PT. PLN ( Persero ) Area Pelayanan dan Jaringan Surakarta mempunyai

12 kantor unit yang tersebar se-eks Karesidenan Surakarta, Yaitu :

a. Kantor PT. PLN ( Persero ) UP Surakarta Kota.

b. Kantor PT. PLN ( Persero ) UP Manahan.

c. Kantor PT. PLN ( Persero ) UP Surakarta.

d. Kantor PT. PLN ( Persero ) UP Grogol.

e. Kantor PT. PLN ( Persero ) UP Sukoharjo.

f. Kantor PT. PLN ( Persero ) UP Wonogiri.

g. Kantor PT. PLN ( Persero ) UP Palur.

h. Kantor PT. PLN ( Persero ) UP Kartasura.

i. Kantor PT. PLN ( Persero ) UP Karanganyar

j. Kantor PT. PLN ( Persero ) UP Sragen.

k. Kantor PT. PLN ( Persero ) UP Sumberlawang.

l. Kantor PT. PLN ( Persero ) UP Jarisrono.

Berikut ini adalah uraian tugas pokok dan fungsi masing-masing

jabatan di PT. PLN ( Persero ) Area Pelayanan dan Jaringan Surakarta :

1. Manajer Area Pelayanan Jaringan

Tugas pokok Manajer Area Pelayanan Jaringan adalah

bertanggungjawab atas pengelolaan usaha secara efektif dan effisien serta

menjalin penerimaan hasil penjualan tenaga listrik, peningkatan kualitas

(50)

commit to user

jaringan tegangan rendah ( JTR ), sambungan rumah ( SR ), alat pembatas

dan Pengukur ( APP ), pengelolaan keuangan serta pengelolaan SDM dan

administrasi, membina hubungan kerja, kemitraan, dan komunikasi yang

efektif guna menjaga citra perusahaan serta mewujudkan Good Corporate

Governance. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana tersebut di

atas,

Manajer Area pelayanan dan Jaringan mempunyai fungsi :

a. Menyusun prakiraan kebutuhan tenaga listrik

b. Menyusun dan menerapkan program penjualan tenaga listrik.

c. Memantau perkembangan jumlah pelanggan dan jenis tariff.

d. Menyusun program peningkatan kualitas pelayanan pelanggan.

e. Mengkoordinir dan mengendalikan pengoperasian jaringan tegangan

menengah ( JTM ) dan jaringan tegangan rendah ( JTR ), sambungan

rumah ( SR ), dan APP-nya.

f. Menangani permasalahan hukum yang terjadi di lingkungan

administrasi.

g. Melaksanakan pengelolaan SDM, keuangan dan administrasi.

h. Membuat evaluasi secara berkala terhadap kegiatan pengelolaan

i. Pemasaran, Niaga, Distribusi, Keuangan, SDM, dan Administrasi.

j. Melaporkan kegiatan yang berhubungan dengan tugas pokok sesuai

prosedur yang ditetapkan.

(51)

commit to user

a. Bidang Hukum : Menyelesaikan segala permasalahan yang

menyangkut hukum, misalnya kontrak kerja antara PT. PLN ( Persero

) dengan para pelanggan yang biasanya terdapat dalam SPJBTL (

Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik ).

b. Bidang Hukum dan PKBL ( Program Kemitraan dan Bina

Lingkungan).

Kemitraan

1. Melaksanakan analisa proposal dari pengusaha kecil dan

memberikan bantuan berupa pinjaman modal kerja dengan

bunga lunak 9 kurang dari 10 juta dikenai bunga 6% pertahun

dan lebih dari 10 juta dikenai 8% pertahun ). Contohnya

industri batik, industri tahu, industri jamu, industri kerajinan

tangan, perkayuan untuk kusen, dan pintu, meneler, dan

lain-lain.

2. membantu sarana promosi untuk pemasaran hasil produksinya

Contohnya mengikuti Pekan Raya Jakarta, Pameran singapura

dan Jerman.

Program Bina Lingkungan

Memberikan bantuan secara cuma- cuma/gratis kepada lingkungan

seputar kantor PLN dan asset PLN ( tiang listrik, jaringan listrik,

(52)

commit to user

masyarakat untuk peduli dan ikut membantu mengamankan

instalasi jaringan listrik, bangunan/peralatan kantor PLN dari

gangguan pencurian karena lokasinya sangat jauh dari jangkaun

pengawasan personil PLN.

Menjalin kerjasama dengan pers ( media cetak dan eleltonik )

1. Media cetak : Solopos, Suara Merdeka, Jawa Pos, Radar Solo

dan kompas.

2. Media elekteonik : Radio RRI Surakarta, Ria FM, Metta FM

dan Slenk FM

Program kemitraan adan Bina Lingkungan merupakan suatu

bentuk pengaktualisasian fungsi community relations agar

hubungan PT. PLN ( Persero ) Area Pelayanan dan jaringan

Surakarta dengan masyarakat semakin baik. Sekain itu, perusahaan

juga memberikan beasiswa kepada para pelajar yang berprestasi,

bantuan dana operasional kepada beberapa sekolah, dan pemberian

penerangan secara cuma-cuma disekitar lingkungan perusahaan.

3. Asisten Manajemen Pemasaran

Tugas pokok Asisten Manajemen Pemasaran adalah bertanggung jawab

atas kajian penetapan harga listrik, prakiran kebutuhan tenaga listrik,

usulan pengembangan produk dan jasa baru, penyusunan potensi pasar,

(53)

commit to user

dan penyuluhan. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana tersebut

di atas, Asisten Manajemen Pemasaran mempunyai fungsi :

a. Memberi masukan untuk penetapan harga listrik.

b. Menyusun prakiraan kebutuhan energi.

c. Membuat usulan pengembangan produk dan jasa baru.

d. Melaksanakan riset pasar.

e. Menyusun metode dan menyusun pelaksanaan segmentasi pasar.

f. Menyusun metode dan petunjuk pelaksanaan promosi.

g. Mengelola peneraan dan pengujian peralatan distribusi.

h. Melaksanakan kegiatan kehumasan dan penyuluhan

ketenagalistrikan dan prosedur pelayanan kepada

pelanggan/masyarakat.

i. Membuat evaluasi triwulan atas kegiatan pemasaran dan rencana

perbaikannya.

4. Asisten Manajer Niaga.

Tugas pokok Asisten Manajer Niaga adalah bertanggungjawab atas

pelaksanaan dan pengembangan pelayanan pelanggan atau calon

pelanggan hasil penjualan listrik, pengelolaan piutang, pelaksanaan P2TL.

Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana tersebut di atas, Asisten

Manajer Niaga mempunyai fungsi :

a. Mengkoordinir proses administrasi Pasang Baru dan Perubahan

(54)

commit to user

b. Secara aktif unit dalam penyelesaian klain.

c. Secara aktif membantu unit dalam manajemen baca listrik.

d. Mengelola dan mengkoordinir hasil penjualan tenaga listrik

e. Memonitor pengelolaan piutang

f. Mengkoordinir pemutusan dan penyambungan pelanggan yang

menunggak.

g. Mengkoordinir pelaksanaan P2TL pada unit di bawahnya.

h. Mengoperasikan dan memelihara sistem informasi.

i. Membuat evaluasi triwulan atas kegiatan niaga dan rencana

perbaikannya.

5. Asisten Manajer Distribusi

Tugas pokok Asisten Manajer Distribusi adalah bertanggungjawab atas

pelaksanaan pembuatan desain kontruksi, rencana dan SOP untuk operasi

dan pemeliharaan, perbekalan dan evaluasi pengelolaan distribusi yang

dikelola unit. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana tersebut di

atas, Asisten Manajer Distribusi mempunyai fungsi :

a. Membuatan desain kontruksi berdasarkan desaian stándar.

b. Menyusun usulan pengembangan distribusi.

c. Membuat analis kerja jaringan distribusi.

d. Menyusun rencana operasi dan pemeliharaan jaringan distribusi.

e. Menyusun SOP pelaksanaan operasi dan pemeliharaan jaringan

(55)

commit to user

f. Membantu pelaksanaan Pasang Baru dan Perubahan Daya pada

konsumen selektif.

g. Melaksanakan pembangunan jaringan distribusi dan sarana

lainnya.

h. Melaksanakan administrasi pembangunan.

i. Melaksankan tata laksanan perbekalan.

j. Melaksanakan pemutakhiran peta jaringan distribusi

k. Membuat evaluasi triwulan atas kegiatan operasi dan pemeliharaan

distribusi serta rencana perbaikannya.

6. Asisten Manajer Keuangan

Tugas pokok Asisten Manajer Keuangan adalah bertanggungjawab atas

penyusunan RKAP dan cash flow, melaksanakan pengelolaan pendanaan

dan arus kas secara akurat serta kegiatan perbekalan. Untuk melaksanakan

tugas pokok sebagaimana tersebut di atas, Asisten Manajer Keuangan

mempunyai fungsi :

a. Menyusun RKAP dan cash flow.

b. Menyusun dan memantau anggaran belanja dan pendapatan APJ,

Unit Pelayanan ( UP ), Unit Jaringan ( UJ ), dan Unit pelayanan

Jaringan ( UPJ ).

c. Membuat laporan hasil penjualan tenaga listrik dan pendapatan

lainnya.

(56)

commit to user

e. Melaksanakan dan mengkoordinir pembiayaan operasi dan

investasi.

f. Membuat evaluasi triwulan atas kegiatan keuangan dan rencana

perbaikannya.

7. Asisten Manajer SDM dan Administrasi.

Tugas pokok Asisten Manajer SDM dan Administrasi adalah

bertanggungjawab atas pelaksanaan pemngelolaan dan pengembangan

SDM, tata usaha sekretariat, rumah tangga, keamanan, keselamatan dan

kesehatan lingkungan kerja dan kegiatan umum lainnya, pelaksanaan

bidang kehumasan serta penanganan masalah hukum. Asisten Manajer

SDM dan Administrasi mempunyai fungsi :

a. Menyusun dan mengusulkan formasi tenaga kerja.

b. Melaksanakan program pendidikan dan pelatihan pegawai

c. Melaksanakan pengembangan karir pegawai.

d. Menyusun dan mengusulkan mutasi pegawai.

e. Melaksanakan updating data pegawai.

f. Memproses pelanggaran disiplin pegawi.

g. Mengelola penyusunan anggaran pegawai dan pembayaran

penghasilan pegawai. Mengelola kesekretarisan dan rumah tangga

kantor.

(57)

commit to user

i. Membuat evaluasi triwuklan tas kegiatan SDM dan Administrasi

serta rencana perbaikannya.

J. Personalia Kepegawaian

1. Jumlah Karyawan

Dalam penempatan secara kuantitatif bila di lihat dari posisi jabatan atau

bidang kerja PT. PLN ( Persero ) APJ Surakarta dapat diketahui jumlah

karyawan adalah 326 orang. Terkait dengan jumlah karyawannya tersebut,

maka dapat di lihat pada table berikut ini :

Tabel

Komposisi Karyawan Berdasarkan Bidang Kerja

Di. PT. PLN ( Persero ) Area Pelayanan dan Jaringan Surakarta

Tahun 2007

No. Bagian / Unit Jumlah

1. Manajer APJ Surakarta 1

2. Fungsional Ahli APJ Surakarta 18

3. Bagian Pemasaran 10

4. Bagian Niaga 13

5. Bagian Distribusi 47

6. Bagian Keuangan 12

7. Bagian SDM dan Administrasi 15

8. UPJ Karanganyar 17

[image:57.612.117.540.185.705.2]
(58)

commit to user

10. UPJ Wonogiri 18

11. UPJ Sragen 18

12. UPJ Palur 19

13. UPJ Kartasura 18

14. UPJ Jatisrono 18

15. UPJ Sumber Lawang 19

16. UPJ Manahan 22

17. UPJ Grogol 19

18. UPJ Surakarta Kota 23

JUMLAH 326

2. Jam Kerja

Waktu/jam kerja karyawan pada PT. PLN ( Persero ) Area Surakarta

secara umum diatur sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan peraturan

perundangan yaitu 8 jam sehari atau 40 jam seminggu. Jumlah tersebut

dalam pelaksanaannya diatur sebagai berikut :

a. Senin-Kamis : Pukul 07.30 – 16.30 WIB, termasuk istirahat 1 jam

b. Jum’at : Pukul 07.00 – 16.30 WIB, termasuk istirahat 1 jam

c. Sabtu : Buka khusus loket pembayaran rekening

a. Minggu : Libur

b. Khusus untuk pelayanan gangguan buka selama 24 Jam.

(59)

commit to user

Mengenai apa yang sebaiknya dilakukan dan apa yang sebaiknya

harusdihindarkan bagi karyawan PT. PLN ( Persero ) Area Surakarta

diatur dalam Keputusan Direksi PT. PLN ( Persero ) Nomor :

097.K/010/DIR/1999 tanggal 1 Mei 1999 tentang peraturan perusahaan

PT. PLN ( Persero ) APJ Surakarta dalam pasal 9 sebagai berikut :

a. Karyawan berkewajiban

1. Memberikan keterangan yang sebenarnya mengenai data pribadi

keluarga maupun mengenai pekerjaan kepada perseroan.

2. Melaksanakan semua tugas/perintah dan pekerjaan yang diberikan

oleh Perseroan denan sebaik-baiknya dan dengan penuh rasa

tanggung jawab.

3. Menyimpan semua keterangan yang dianggap sebagai rahasia

Perseroan, yang didapat oleh jabatannya maupun di dalam

pergaulannya di lingkungan perseroan.

4. Setia kepada Perseroan dan menjaga citra serta membela

kepentingan Perseroan.

5. Selalu menjaga kesopanan dan kesusilaan norma-norma pergaulan

yang berlaku dalam masyarakat.

6. Menjaga dan memelihara barang-barang milik Perseroan yang

dipercayakan kepadannya atau yang digunakan dalam pelaksanaan

tugas.

(60)

commit to user

8. Menaati dan melaksankan setiap ketentuan/peraturan yang berlaku

di lingkungan perseroan.

9. Selalu berusaha meningkatkan pelayanan kepada pelanggan.

b. Karyawan dilarang

1. Melakukan hal-hal yang tidak patut diperbuat oleh pegawai yang

bermartabat.

2. Menyalahgunakan wewenang dan jabatan.

3. Melakukan perbuatan yang dapat merugikan Perseroan.

4. Melakukan kegiatan usaha yang dapat merugikan Perseroan.

5. Melalaikan tugas kedinasan.

6. Melakukan perbuatan yang tidak terpuji.

7. Bekerja untuk Negara Asing, bidang usaha lain atau instansi di

luar Perseroan tanpa ijin dari Perseroan.

4. Kesejahteraan Karyawan

1. Sebagai bentuk perhatian dan kepedulian/tanggung jawab manajen

serta untuk menunjang kesehatan dan kesejahteraan karyawan, maka

PT. PLN ( Persero ) APJ Surakarta memberikan sarana yang

menyangkut kesejahteraan karyawan, diantaranya sebagai berikut :

a. Tersediannya sarana kesehatan, dokter kontrak dan rumah sakit

yang ditunjuk khusus oleh perusahaan dengan Perjanjian Kerja

Sama.

(61)

commit to user

c. Adanya penghargaan berupa kenaikan pangkat dan bonus kepada

karyawan-karyawan yang berprestasi.

(62)

commit to user BAB IV

MONITORING OPINI PUBLIK DI MEDIA CETAK

A. Aktifitas Humas PT. PLN (Persero) Area Surakarta

Aktifitas humas pada setiap perusahaan itu berbeda-beda tergantung

kesadaran perusahaan akan pentingnya aktifitas humas. Pemahaman

perusahaan terhadap fungsi humas dapat di lihat dari seberapa besar

perusahaan memberi ruang kepada devisi humas untuk menciptakan citra

yang positif bagi perusahaan . PT.PLN (Persero) Area Surakarta telah

menyadari pentingnya humas dalam perusahaan sebagai jembatan antara

perusahaan dengan pelanggan (masyarakat).

Kegiatan humas yang rutin dilakukan untuk membagi informasi

kepada karyawan yang lain adalah acara setelah senam pagi, yang diadakan

setiap hari jum’at pada pukul 07.00 sampai 08.00. Kegitan tersebut guna

untuk membina komunikasi internal perusahaan, acara tersebut berisi sharing

mengenahi topik yang diangkat seputar keadaan perusahaan, kebijakan baru

yang ada diperusahaan, acara-acara yang akan di adakan oleh perusahaan, dan

sesi Tanya-jawab tentang perusahaan. Walaupun materi yang share seputar

kondisi perusahaan, namun tidak akan membosankan karena dibawakan

dengan suasana santai, sehingga dapat meningkatkan kekerabatan antar

(63)

commit to user

Selain membina hubungan baik dengan internal stakeholders, humas

PT. PLN (Persero) Area Surakarta juga membina hubungan baik dengan

eksternal stakeholder untuk menciptakan citra positif perusahaan. Kegiatan

yang dilakukan salah satu adalah dengan memberikan bantuan secara

cuma-cuma kepada masyarakat sekitar kantor PLN atau asset PLN yang jauh dari

pengawasan petugas.

Kegiatan humas PT.PLN (Persero) Area Surakarta selain sharing

setelah senam pagi pada hari Jum’at dan pemberian bantuan secara

cuma-cuma, humas PT.PLN (Persero) Area Surakarta juga membangun hubungan

baik dengan media massa, baik cetak maupun elektronik. Di media elektronik

seperti radio, humaslah yang mewakili perusahaan sebagai narasumber dalam

talk show di radio. Dalam acara talk show di radio yang diadakan secara rutin

adalah radio Metta FM, Radio RRI Surakarta, Radio Ria FM, Radio Slenk

FM. Di media cetak yang juga termasuk stakeholders perusahaan sangat

dibutuhkan karena juga membantu dalam penyampaian pegumuman,

kebijakan perusahaan, dan juga sosialisasi kebijakan baru dari perusahaan.

Tidak hanya memberitahukan dan melaksanakan kegiatan-kegiatan

perusahaan yang bertujuan untuk mengkomunikasikan tujuan perusahaan

pada pelanggan (masyarakat), namun juga human mencari tahu bagaimana

pendapat atau feed back dari penggan (masyarakat), kegiatan tersebut disebut

(64)

commit to user

bagaimana opini publik mengenahi perusahaan, baik opini ke arah positif

maupun negatif.

Dalam sebuah aktifitas humas, humas melakukan sebuah komunikasi

dua arah dengan publik (perusahaan/organisasi), yang bertujuan untuk

menumbuhkan saling pengertian, saling percaya dan saling membantu/kerja

sama.

B. Monitoring Opini Publik

Dalam pelaksanaan tugas monitoring opini publik humas PT.PLN

(Persero) Area Surakarta menumpulkan opini publik dari media massa cetak.

Media cetak yang digunakan humas sebagai sumber berita adalah Solopos,

Jawa Pos, Radar Solo, Kompas, dan Suara Merdeka. Dalam pelaksanaan

KKM di bagian humas PT.PLN (Persero) Area Surakarta, penulis terlibat

langsung dalam tugas monitoring opini publik. Monitoring opini publik yang

merupakan tugas rutin yang didelegasikan pada penulis adalah mengkliping

berita yang berhubungan dengan kelistrikan atau PT.PLN (Persero).

Opini publik yang diambil untuk dirangkum dalam kliping merupakan

tanggapan masyarakat pada perusahaan yang berisi tanggapan, keluhan, kritik,

pengaduan, masukan dan pandangan pelanggan mengenahi kebijakan baru

perusahaan. Opini publik disampaikan melalui berbagai rubrik yang

disediakan oleh media massa cetak sebagai suara konsumen yang disampaikan

melalui berbagai cara seperti rubrik Gagasan dalam Koran Kompas, rubrik

(65)

commit to user

Merdeka. Opini publik yang berkaitan dengan pelayanan PT.PLN (Persero)

Area Surakarta adalah seputar pemadaman dan penanganan gangguan.

Melalui rubrik yang disedikan media cetak maka humas dapat mengetahui

seberapa efektif pengumuman atau penyampaian informasi yang dikeluarkan

perusahaan diterima oleh masyarakat dengan cara monitoring. Sebagai

contoh, opini publik atau tanggapan mengenahi pelayanan PLN dapat di lihat

dalam koran harian Jawa Pos tanggal 9 Fbruari 2012 yang di tulis oleh bapak

Yulianto Perum TNI-AL Blok E

Gambar

Tabel Komposisi Karyawan Berdasarkan Bidang Kerja

Referensi

Dokumen terkait

faktor yang menjadi penyebab konflik pada proyek konstruksi dari Hellard (1997). dan Shahab (2000) dan

[r]

Hasil ini menjelaskan bahwa Hipotesis 4 ditolak dengan kata lain dapat dijelaskan bahwa Loyalitas pengguna moda transportasi berbasis aplikasi daring tidak

Valbury Asia Securities hanya sebagai informasi dan bukan ditujukan untuk memberikan rekomendasi kepada siapa pun untuk membeli atau. menjual suatu

Capaian kinerja nyata indikator Persentase pelayanan administrasi kependudukan tepat waktu adalah sebesar 79.25 dari target sebesar 78.7 yang direncanakan dalam Perjanjian

Simpulan dari hasil penelitian ini diantaranya: (1) pelaksanaan pembelajaran untuk mengenalkan konsep sains pada anak kelompok B TK Pertiwi Lombe dilakukan melalui

Anda juga harus mengingat bahwa definisi atau pengertian alat komunikasi adalah suatu media untuk menyampaikan informasi, jadi tidak masalah jika anda menggunakan versi modern

Dari Gambar 5 dapat dilihat bahwa peningkatan kuat tekan beton pada hasil pengujian ini ada yang lebih tinggi dan ada yang lebih rendah dari perkiraan kuat tekan teoritis