ANALISIS ATRIBUT PRODUK YANG DIPERTIMBANGKAN
KONSUMEN DALAM PEMBELIAN HANDPHONE
BLACKBERRY
(Studi Kasus Pada Mahasiswa FISIP Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur)
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh Gelar Sarjana Administrasi Bisnis pada FISIP UPN “Veteran” Jawa Timur
Oleh :
VIVI SULISTIAWATI 0742010068
YAYASAN KESEJAHTERAAN PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
JURUSAN ILMU ADMINISTRASI BISNIS
SURABAYA
ANALISIS ATRIBUT PRODUK YANG DIPERTIMBANGKAN
KONSUMEN DALAM PEMBELIAN HANDPHONE
BLACKBERRY
(Studi Kasus Pada Mahasiswa FISIP Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur)
Disusun Oleh :
VIVI SULISTIAWATI NPM. 0742010068
Telah disetujui untuk mengikuti Ujian Skripsi
Menyetujui, PEMBIMBING UTAMA
Dra. Sonja Andarini, M.Si NIP. 196503261993092001
Mengetahui DEKAN
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Analisis Atribut Produk Yang Dipertimbangkan Konsumen dalam pembelian Handphone BlackBerry (Studi Kasus Pada Mahasiswa FISIP Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur).
Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa hormat dan ucapan terima kasih kepada Ibu Dra. Sonja Andarini, M.Si, selaku dosen pembimbing yang bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan dan petunjuk kepada penulis, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Tidak lupa penulis juga menyampaikan terima kasih kepada :
1. Ibu Dra. Ec, Hj. Suparwati, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan ilmu Politik UPN “Veteran” Jawa Timur.
2. Bapak Drs. Sadjudi, SE., M.Si, selaku Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis. Fakultas Ilmu Sosial dan ilmu Politik UPN “Veteran” Jawa Timur. 3. Bapak Drs. Nurhadi, M.Si, selaku Sekretaris Program Studi Ilmu Administrasi
Bisnis. Fakultas Ilmu Sosial dan ilmu Politik UPN “Veteran” Jawa Timur. 4. Bapak dan Ibu dosen Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis yang telah
memberikan bimbingan dan ilmu pengetahuan dalam materi perkuliahan. 5. Kedua orang tuaku serta kedua adikku Terima kasih yang tiada hentinya atas
6. Yanuar Arifianto, Terima kasih atas semangat yang selalu diberikan tanpa henti-hentinya, semoga Allah membalasnya dengan memberikan ridho kebaikan kepadamu dan keluargamu.
7. Arie, devi, ifah, vitra, Terima kasih banyak selalu setia dalam suka dan duka memberikan dukungan kepada penulis.
8. Semua teman-teman Administrasi Bisnis 2007 serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan dukungan kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini.
Penulis juga menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih belum sempurna. Untuk itu penulis senantiasa bersedia dan terbuka dalam menerima saran dan kritik yang bersifat membangun. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak.
Surabaya, April 2011
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... iii
DAFTAR GAMBAR ... vii
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR LAMPIRAN ... ix
ABSTRAKSI ... x
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 9
1.3 Tujuan Penelitian ... 9
1.4 Manfaat Penelitian ... 10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori ... 11
2.1.1 Pemasaran ... 11
2.1.1.1 Manajemen Pemasaran ... 11
2.1.1.2 Pengertian Pemasaran ... 12
2.1.1.3 Arti Penting Pemasaran ... 13
2.1.1.4 Konsep Pemasaran ... 14
2.1.2 Bauran Pemasaran ... 15
2.1.2.1 Produk ... 17
2.1.2.1.1 Pengertian Produk ... 17
2.1.2.1.2 Klasifikasi Produk ... 18
2.1.2.1.3 Atribut Produk ... 21
2.1.2.1.4 Kualitas Produk ... 36
2.1.2.1.5 Siklus Kehidupan Produk ... 37
2.1.2.2 Harga ... 38
2.1.2.2.1 Pengertian Harga ... 38
2.1.2.2.2 Tujuan Penetapan Harga... 40
2.1.2.2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penetapan Harga ... 41
2.1.2.3 Distribusi ... 43
2.1.2.3.1 Pengertian Distribusi ... 43
2.1.2.3.2 Menentukan Banyaknya Saluran Distribusi ... 44
2.1.2.3.3 Pengendalian Saluran Distribusi ... 45
2.1.2.3.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Saluran Distribusi ... 46
2.1.2.4 Promosi ... 50
2.1.2.4.1 Pengertian Promosi ... 50
2.1.2.4.2 Tujuan Promosi ... 51
2.1.2.4.3 Promotional Mix ... 52
2.1.2.4.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Promosi ... 54
2.1.3 Perilaku Konsumen ... 56
2.1.3.2 Teori-Teori Perilaku Konsumen ... 58
2.1.3.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen ... 60
2.1.4 Keputusan Membeli ... 63
2.1.4.1 Pengertian Keputusan Membeli ... 63
2.1.4.2 Motif-Motif Pembelian ... 64
2.1.4.3 Proses Keputusan Membeli ... 65
2.1.4.4 Proses Pengambilan Keputusan dalam Pembelian ... 67
2.1.4.5 Jenis-jenis Tingkah Laku Keputusan Pembelian ... 70
2.2 Teori Analisis Faktor ... 71
2.3 Kerangka Berpikir ... 73
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ... 76
3.1.1 Definisi Operasional ... 76
3.1.2 Pengukuran Variabel ... 79
3.2 Populasi, Sampel, dan Teknik Penarikan Sampel ... 80
3.2.1 Populasi ... 80
3.2.2 Sampel ... 80
3.2.3 Teknik Penarikan Sampel ... 81
3.3 Teknik Pengumpulan Data ... 81
3.3.1 Jenis Data ... 81
3.3.2 Sumber Data ... 82
3.4 Teknik Analisis ... 86
3.4.1 Teknik Analisis Data... 86
3.4.2 Uji Validitas ... 86
3.4.3 Uji Reliabilitas ... 87
3.4.4 Analisis Faktor ... 88
3.4.5 Model Analisis Faktor ... 95
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 98
4.2 Penyajian Data ... 101
4.2.1 Data Karakteristik Responden ... 101
4.2.2 Variabel-Variabel Penelitian ... 103
4.3 Analisis Hasil Penelitian ... 111
4.3.1 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 111
4.3.1.1 Uji Validitas Instrumen ... 111
4.3.1.2 Uji Reliabilitas ... 114
4.4 Analisis Faktor ... 114
4.4.1 Analisis Interkorelasi Antar Faktor ... 114
4.4.2 Melakukan Analisis Komponen Utama ... 117
4.4.3 Menentukan Rotasi Matrik Faktor ... 118
4.4.4 Menentukan Communalities ... 121
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Atribut Produk ………25 Gambar 2.2 KerangkaBerpikir……….75 Gambar 4.1 Hasil Analisis Atribut Produk yang dipertimbangkan Konsumen
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Klasifikasi Jenis Kelamin Responden ... 101
Tabel 4.2 Klasifikasi Program Studi Responden ... 102
Tabel 4.3 Klasifikasi Usia Responden ... 103
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Tanggapan Responden Terhadap Handphone BlackBerry ... 104
Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas ... 113
Tabel 4.6 Uji Kelayakan Analisis Faktor ... 115
Tabel 4.7 Anti Image Matrices ... 116
Tabel 4.8 Nilai Eigen untuk setiap faktor ... 118
Tabel 4.9 Hasil Rotasi Komponen Matrik ... 119
Tabel 4.10 Communalities ... 121
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Kuesioner
Lampiran 2 : Data Rekapitulasi Angket Responden Lampiran 3 : Uji Validitas
ANALISIS ATRIBUT PRODUK YANG DIPERTIMBANGKAN
KONSUMEN DALAM PEMBELIAN HANDPHONE
BLACKBERRY
(Studi Kasus Pada Mahasiswa FISIP UPN “Veteran” Jawa Timur) Oleh:
Vivi Sulistiawati 0742010068
ABSTRAKSI
Perkembangan teknologi yang sedemikian cepat telah merubah tata pergaulan dan kehidupan manusia. Produsen telepon genggam di dunia ini, bahkan di Indonesia sendiri saat ini sudah tidak terhitung jumlahnya. Beberapa diantaranya yang lazim dikenal ialah Nokia, Sony Ericson, Samsung, Iphone dan masih banyak lagi. Produsen telepon genggam di Indonesia mengalami peningkatan yang sangat luar biasa. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya berbagai macam merek. Melihat pangsa pasar yang menjanjikan, perusahaan RIM menghadirkan Handphone BlackBerry yang telah mampu menguasai pangsa pasar di Indonesia. Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini ialah Untuk mengetahui dan menganalisis faktor-faktor yang dipertimbangkan konsumen dalam mengambil keputusan membeli Handphone BlackBerry dan untuk mengetahui faktor-faktor yang dominan, dipertimbangkan konsumen dalam mengambil keputusan membeli Handphone BlackBerry.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Prosedur penarikan sampel yang digunakan untuk mendapatkan responden adalah sampling purposive dan skala pengukuran yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah skala Likert serta teknik analisis yang digunakan adalah analisis faktor melalui bantuan komputer program SPSS for windows.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan analisis faktor didapatkan 6 faktor yang dipertimbangkan konsumen dalam membeli Handphone BlackBerry, meliputi Faktor 1 didukung oleh variabel Keanekaragaman produk BlackBerry (X1) dan fasilitas email (X11). Faktor 2 didukung oleh variabel fasilitas browsing/Google (X12) dan fasilitas fourshared (X13). Faktor 3 didukung oleh variabel faslitas
Facebook (X7). Faktor 4 didukung oleh variabel service (X17) dan fasilitas BlackBerry Messenger (X9). Faktor 5 didukung oleh variabel
tampilan menu BlackBerry (X2) dan Brand image (X16). Faktor 6 didukung oleh variabel kapasitas memori (X6) dan fasilitas Yahoo Messenger (X10).
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
Pemasaran merupakan salah satu aspek penting dalam menunjang keberhasilan bagi suatu perusahaan, dengan adanya persaingan yang semakin ketat akan mempengaruhi kelangsungan hidup perusahaan. Dalam kondisi yang demikian perusahaan akan dihadapkan pada tantangan perilaku, daya beli, selera dan sosial budaya. Pengelolaan perusahaan dituntut untuk selalu tanggap dan jeli dalam melihat situasi lingkungan perusahaan yaitu pasar tempat perusahan melakukan aktivitas pemasaran dan perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungan perusahaan.
Perubahan pasar yang terjadi dapat memberikan dampak bagi pihak perusahaan untuk mempertahankan dan meningkatkan usaha pemasarannya serta merupakan ancaman tidak lakunya suatu produk dari perusahaan yang tidak mampu menyesuaikan diri dalam persaingan dan situasi pasar, karena dengan banyaknya persaingan menyebabkan perusahaan dituntut untuk lebih memperhatikan usaha pemasarannya agar tidak mengalami penurunan.
upaya untuk mencapai tujuan pemasaran produk dengan demikian perusahaan perlu memahami dan mempelajari bagaimana perilaku keputusan pembelian konsumen dalam usaha memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Karena bagi konsumen, pasar menyediakan berbagai pilihan, produk serta merek beraneka ragam dan konsumen bebas memilih produk yang akan dibelinya. Jika produk tersebut dimata konsumen mampu memenuhi kebutuhan dan keinginannya, maka konsumen tentu saja akan membeli produk tersebut.
Produsen telepon genggam di dunia ini, bahkan di Indonesia sendiri saat ini sudah tidak terhitung jumlahnya. Beberapa diantaranya yang lazim dikenal ialah Nokia, Sony Ericson, Samsung, LG, Iphone dan masih banyak lagi. Semakin banyak produsen yang memproduksi barang serupa, maka akan semakin ketat persaingannya yang dari hari ke hari bukannya semakin menurun melainkan semakin tinggi intensitasnya. Produsen telepon genggam di Indonesia mengalami peningkatan yang sangat luar biasa. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya berbagai macam merek yang ada saat ini dan masing-masing merek tersebut berusaha memberikan manfaat yang lebih terhadap pesaingnya.
konsumen secara tepat. Sehingga konsumen dapat membedakan produk yang ditawarkan dan menjadikan produk tersebut melekat pada benak konsumen. Jadi kemampuan perusahaan untuk memposisikan produknya dan memperkenalkan atau memberikan informasi tentang karakteristik atribut produknya dengan baik kepada para konsumen merupakan kunci keberhasilan pemasaran produk atau jasa yang ditawarkan.
Atribut produk yang bersifat teknis tercermin pada produk itu atau yang merupakan inti dari produk itu (Core product), sedangkan atribut nonteknis dapat ditampilkan dalam beberapa macam bentuk antara lain:
1. Desain Produk
2. Bungkus atau kemasan 3. Merek (Brand)
a. Nama merek (brand name)
b. Trade Mark (merek dagang, simbol merek)
Faktor-faktor yang berpotensi mengakibatkan pilihan konsumen adalah faktor konsumen individual, pilihan merek disebabkan oleh kebutuhan konsumen, persepsi dari karakteristik merek dan perilaku alternatif. Pilihan merek yang disebabkan oleh demografi konsumen, gaya hidup, karakteristik personal, dampak lingkungan dan strategi pemasaran juga berdampak pada pengambilan keputusan serta lingkungan pembelian konsumen yang tercermin dari budaya (norma sosial, subkultur suku dan wilayah) Kelompok tatap muka (teman, anggota keluarga dan kelompok referensi).
Peneliti memilih pengguna BlackBerry sebagai obyek penelitian karena pada tahun 2010, Pertumbuhan pembelian BlackBerry di Indonesia terus meningkat signifikan, fenomena BlackBerry belakangan ini di Indonesia, sampai menjadi suatu kebutuhan untuk fashion pengguna juga dapat terkoneksi ekslusif melalui layanan BlackBerry chat yang menghubungkan sesama pengguna BlackBerry, setiap saat dan setiap waktu dapat dengan mudah melakukan chatting BlackBerry Messenger (BBM) selain itu pertumbuhan pengguna BlackBerry di Indonesia selama periode Januari 2010 tumbuh 49%, dan Jumlah penjualan BlackBerry mampu mengalahkan Apple Iphone dipenjualan ritel ponsel cerdas (smartphone). oleh karena itu peneliti ingin mengetahui dan mengkaji faktor apa saja yang dipertimbangkan konsumen dalam memutuskan membeli Handphone BlackBerry.
Fenomena keberadaan telepon genggam merupakan tuntutan masyarakat yang cenderung dalam berkomunikasi dengan produk telepon yang berkualitas, bervariasi, penyampaian informasi yang dimiliki produk mudah diterima. Oleh karena itu, Sejak pertama kali BlackBerry diperkenalkan tahun 1997, Ponsel cerdas (smartphone) buatan Research In Motion Kanada kini banyak di pakai secara luas. Bagi sebagian pemakai BlackBerry merupakan simbol mode (gaya hidup), konsumen menggemari BlackBerry karena kecanggihan fitur layanan yang dimilikinya.
2004, Fenomenal penjualan BlackBerry di pasar Indonesia tumbuh 49%,(Sumber: http//Detikinet.com) BlackBerry tumbuh melampaui pertumbuhan pasar smartphone, Pertumbuhan pasar yang sangat signifikan berhasil memenuhi keinginan pelanggan atas kebutuhan perangkat telekomunikasi dengan sentuhan lokal melalui kerjasama dengan tiga operator, yakni Telkomsel, Indosat dan Exelcomindo pratama, secara global, RIM berhasil membukukan pertumbuhan revenue 84%. (Sumber: http//Detikinet.com) RIM memproduksi tiga dari sepuluh produk peringkat teratas yang terjual laku di dunia, yaitu: BlackBerry Curve, BlackBerry Storm serta BlackBerry Bold. Jumlah penjualan BlackBerry mampu mengalahkan Apple Iphone dipenjualan ritel ponsel cerdas (smartphone) selama periode Januari 2010.
BlackBerry sebelumnya hanya dikenal sebagai gadget eksklusif milik para eksekutif. Kini Semua orang menginginkan BlackBerry, hal ini juga ini tidak lepas dari naiknya kemampuan beli konsumen dan peran penjual dalam memberikan skema harga yang semakin affordable. Peningkatan kemampuan beli konsumen menjadikan BlackBerry less exclusive dari sebelumnya namun tetap ekslusif karena harganya masih di atas jangkauan kebanyakan konsumen ponsel.
Asia Pasifik. Merebaknya penggunaan layanan BlackBerry tentunya juga tidak terlepas dari berbagai upaya yang dilakukan oleh tiga operator tersebut. Tidak hanya dari sisi fungsionalnya saja, tetapi juga upaya menjadikan penggunaan BlackBerry sebagai bagian dari gaya hidup. Pemakaian BlackBerry sudah tidak mengenal batas usia, pekerjaan, ataupun atribut-atribut status sosial lainnya. Kemampuan operator menyediakan inovasi layanan BlackBerry dengan basis tarif yang kian terjangkau.
Berdasarkan hasil penelitian bertajuk Mobile Broadband Study 2010 dilaporkan adanya peningkatan belanja pada tahun 2010, pembelian BlackBerry naik 40% (Sumber: http//chip.co.id). Penelitian ini menunjukkan bahwa permintaan terhadap BlackBerry bergerak meningkat pesat karena potensinya untuk menghadirkan pengalaman terkoneksi.
mengirimkan email dengan cepat, maupun email yang berukuran 1MB, selain itu BlackBerry dapat menampung email hingga puluhan ribu tanpa ada resiko hang, asalkan masih ada memori tersisa. (Sumber: www.berryindo.com)
Daftar lima peringkat atas penjualan ponsel cerdas tersebut antara lain: 1. BlackBerry
2. Apple iphone 3. LG Voyager 4. LG Dare 5. Samsung Rant
(Sumber: Direktori sellular Indonesia, 2010)
penting. Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis mengadakan penelitian “Analisis atribut produk yang dipertimbangkan konsumen dalam pembelian Handphone BlackBerry (Studi Kasus Pada Mahasiswa FISIP Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur)”
1.2Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Faktor apa saja yang dipertimbangkan konsumen dalam memutuskan membeli Handphone BlackBerry?
2. Faktor manakah yang dominan, yang dipertimbangkan konsumen dalam memutuskan membeli Handphone BlackBerry?
1.3Tujuan Penelitian
Sesuai dengan latar belakang dan perumusan masalah yang ditentukan maka tujuan penelitian yang hendak dicapai adalah:
1. Untuk mengetahui dan menganalisis faktor-faktor yang dipertimbangkan konsumen dalam mengambil keputusan membeli Handphone BlackBerry.
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi perusahaan dan instansi-instansi yang terkait dengan produk BlackBerry, dapat menjadi pertimbangan perusahaan guna meningkatkan kualitas produk terhadap konsumen dan menjadi penilaian terhadap faktor yang dipertimbangkan konsumen dalam memutuskan membeli Handphone BlackBerry.
2. Bagi peneliti, menerapkan teori-teori yang pernah didapat dan yang dipelajari selama mengikuti perkuliahan yang berhubungan dengan masalah yang telah dikemukakan diatas sehingga dapat diharapkan ilmu tersebut dapat diterapkan dengan baik dan benar.
. BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pemasaran
2.1.1.1Pengertian Manajemen Pemasaran
Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan pokok
yang dilakukan oleh perusahaan dalam mempertahankan kelangsungan
hidup untuk berkembang dan mendapatkan laba. Berhasil tidaknya dalam
mencapai tujuan bisnis bergantung pada keahlian mereka di bidang
pemasaran, keuangan, personalia, manajemen operasional dan bidang
lainnya yang terkait dengan perusahaan.
Pada pokoknya, manajemen itu terdiri atas perancangan dan
pelaksanaan rencana-rencana. Fungsi yang pertama harus dilakukan oleh
manajer adalah fungsi perencanaan. Untuk membuat perencanaan jangka
panjang, manajer harus menyediakan banyak waktu. Oleh karena itu,
Manajer harus mendelegasikan keputusan-keputusannya yang rutin
dilukukan setiap hari kepada para bawahan. Bagi perusahaan yang
penjualannya sangat berfluktuasi harus lebih matang dalam membuat
rencananya. Untuk itu dijelaskan definisi mengenai manajemen
pemasaran.
Menurut Swastha (2001 : 7), manajemen pemasaran adalah
ditujukan untuk mengadakan pertukaran dengan pasar yang dituju
dengan maksud untuk mencapai tujuan.
2.1.1.2Pengertian Pemasaran
Pemasaran merupakan salah satu dari sekian banyak kegiatan
penting yang dilakukan oleh setiap pengusaha untuk mempertahankan
kelangsungan hidup perusahaan itu sendiri, baik perusahaan yang
bergerak dibidang barang atau jasa.
Menurut Kotler (2003 : 9), marketing is a societal process by
which individuals and groups obtain what they need and want through
creating, offering and freely exchanging product and services of Value
with other. Pemasaran merupakan salah satu fungsi suatu organisasi yang
berperan memusatkan kegiatan organisasi dalam hubungannya dengan
pasar. Kegiatan tersebut diupayakan untuk memberikan kepuasan bagi
kebutuhan dan keinginan konsumen melalui produk yang dihasilkan
perusahaan.
Menurut Stanton (2000 :5), pemasaran adalah suatu sistem
keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk
merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan
barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan dan kegiatan konsumen saat
ini maupun konsumen potensial.
Menurut Alma (2000 : 2), marketing adalah usaha atau kegiatan
kegiatan membeli dan menjual, termasuk didalamnya kegiatan
menyalurkan barang dan jasa antara produsen dan konsumen.
Dari ketiga definisi diatas penelitian dapat menarik kesimpulan
bahwa marketing atau pemasaran adalah keseluruhan kegiatan-kegiatan
bisnis yang dilakukan untuk merencanakan menentukan harga,
mempromosikan serta menyalurkan barang dan jasa yang bertujuan
untuk menentukan kebutuhan konsumen.
2.1.1.3 Arti Penting Pemasaran
Menurut Alma (2000 : 4), pemasaran adalah suatu kegiatan yang
sangat menentukan dalam perencanaan dan pengambilan keputusan
dalam suatu perusahaan, sehingga pemasaran sangat diperlukan bagi
kelangsungan hidup perusahaan dalam iklim ekonomi apapun. Maka
kegiatan pemasaran perlu kiranya ditempatkan pada urutan terdepan dan
paling utama dalam perusahaan. Apabila ada suatu perusahaan tidak
mempunyai kegiatan pemasaran maka akan dapat dipastikan perusahaan
tersebut tidak bisa bertahan hidup dan akan tertinggal jauh dalam
perkembangan usahanya. Sehingga peranan pemasaran dalam
perkembangan usaha adalah sebagai penyumbang langsung untuk
2.1.1.4 Konsep Pemasaran
Dalam melaksanakan pemasaran dibutuhkan suatu
landasan/falsafah/ sikap yang mendasari kegiatan pemasaran yang
disebut konsep pemasaran.
Menurut E. Catur dan Ig. Bondan (2001 : 35), konsep pemasaran
merupakan suatu filsafat bisnis yang berpendapat kunci untuk mencapai
tujuan – tujuan organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan
pasar sasaran dan penyerahan produk yang memuaskan secara lebih
efektif dan lebih efisien dibanding para pesaing.
Jadi falsafah konsep pemasaran bertujuan memberikan kepuasan
terhadap keinginan dan kebutuhan konsumen serta seluruh kegiatan
diarahkan untuk mencapai tujuan tersebut.
2.1.1.5Tujuan Pemasaran
Tujuan pemasaran menurut Alma (2000 : 11) adalah mengetahui,
memahami dan memenuhi semua kebutuhan dan keinginan pasar unruk
mendapatkan volume penjualan sesuai target yang yang diharapkan.
Tercapainya kegiatan pemasaran dibuktikan dengan meningkatnya
volume penjualan sehingga didapatkan laba penjualan maksimum sesuai
atau melebihi target yang diharapkan, maka pada akhirnya dapat
mengalahkan pesaing.
2.1.2 Bauran Pemasaran (Marketing Mix)
Kegiatan dalam pemasaran sebenarnya menyangkut empat jenis
tindakan, yaitu tindakan mengenai produk, harga, promosi, dan distribusi.
Dari keempat jenis tindakan tersebut, di dalamnya perlu dipikirkan strategi
– strategi yang berkaitan dengan keempat tindakan tersebut, baik secara
individual maupun secara keseluruhan.
Kombinasi dari strategi produk, harga, promosi, dan distribusi
dalam mencapai tujuan pemasaran dinamakan Marketing Mix atau
bauran pemasaran.
Menurut Basu Swastha dan Irawan (2001 : 74). markting mix
adalah variabel–variabel yang dipakai oleh perusahaan sebagai sarana
untuk memenuhi atau melayani kebutuhan dan keinginan konsumen.
Dengan kata lain marketing mix merupakan kumpulan dari empat
variabel yaitu produk, harga, promosi, dan distribusi.
Menurut E. Catur dan Ig Bondan (2001 : 190), marketing mix juga
sering disebut strategi 4P (Product, Price, Promotion, and Placement)
dalam pemasaran yang merupakan alat yang dapat digunakan produsen
untuk mempengaruhi konsumen. Marketing Mix juga dapat diartikan
sebagai kombinasi dari empat kegiatan perusahaan yang merupakan inti
1. Produk
Produk adalah segala sesuatu yang dapat memenuhi/memuaskan
kebutuhan/keinginan manusia atau konsumen, baik yang berwujud
maupun yang tidak berwujud.
2. Harga
Harga merupakan salah satu bagian yang sangat menentukan dalam
usaha untuk mempengaruhi tanggapan konsumen terhadap produk
yang ditawarkan.
3. Promosi
Promosi adalah suatu komunikasi informasi dari penjual kepada
pembeli yang bertujuan untuk merubah sikap dan tingkah laku
pembeli, yang tadinya tidak mengenal menjadi mengenal dan menjadi
pembeli, sehingga dapat mengingat produk tersebut.
4. Saluran distribusi
Saluran distribusi dalam hal ini adalah saluran yang digunakan oleh
perusahaan untuk menyalurkan produk atas status kepemilikannya
dari produsen ke konsumen.
Marketing Mix merupakan suatu perangkat penentu keberhasilan
pemasaran perusahaan. Keputusan marketing mix ini sangat dipengaruhi
oleh keputusan penentuan posisi pasar yang dilakukan oleh perusahaan. Promosi dan distribusi tidak dijadikan peneliti sebagai faktor-faktor
yang dipertimbangkan konsumen dalam pembelian Handphone
komponen yang merupakan sifat-sifat produk, melainkan faktor-faktor
dari pemasaran yang berfungsi memperkenalkan keberadaan produk
kepada pembeli dan memudahkan pembeli dalam menjangkau produk
tersebut.
2.1.2.1Produk
2.1.2.1.1 Pengertian Produk
Menurut Fandy Tjiptono (2001 : 95), produk merupakan kegiatan
yang dilakukan didalam menciptakan segala sesuatu yang dapat
ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta., dicari, dibeli,
digunakan sebagai kebutuhan pasar yang bersangkutan. Secara
konseptual produk adalah pemahaman subyektif dan produsen atas
sesuatu yang bisa ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuan
organisasi melalui pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen,
sesuai dengan kompetensi dan kapasitas organisasi serta daya beli
pasar.
Menurut Philip Kotler (2000 : 22), produk adalah apa saja yang
dapat ditawarkan ke dalam pasar untuk diperhatikan, dimiliki,
dipergunakan atau dikonsumsi sehingga dapat memuaskan keinginan
atau kebutuhan termasuk di dalamnya adalah obyek fisik, jasa, barang,
orang, tempat, organisasi dan gagasan.
Menurut Angipora (2002 : 157), Produk dibagi menjadi tiga
a. Barang Tidak Tahan Lama (Non Durable Goods)
Barang berwujud yang secara normal biasanya dikonsumsi dalam
satu atau dua kali penggunaan.
Contoh : Makanan dan minuman ringan
b. Barang Tahan Lama (Durable Goods)
Barang berwujud yang secara normal biasanya dapat bertahan lama
sehingga dapat digunakan dalam banyak pemakaian.
Contoh : Pakaian, televisi, lemari es, dan sebagainya.
c. Jasa (services)
Suatu aktivitas, manfaat, atau kepuasan yang ditawarkan untuk
dijual. Jasa merupakan benda yang tidak berwujud, tidak dapat
dipisahkan, dan mudah habis.
Contoh : Lembaga pendidikan, hotel, salon kecantikan dan
sebagainya.
2.1.2.1.2 Klasifikasi Produk
Dengan melihat perbedaan antara pasar konsumen dengan pasar
bisnis, produk dikategorikan secara luas sebagai produk konsumen dan
produk bisnis tergantung untuk maksud apa seseorang membeli produk
tersebut.
Menurut Boone dan Kurtz (2002 : 49), adapun kategori dari
produk yaitu :
Untuk mengelompokkan produk konsumen berdasarkan tipenya,
para pemasar memfokuskan diri pada kebiasaan belanja Konsumen.
Produk konsumen dibagi menjadi tiga kategori, yaitu :
a. Produk Rumah Tangga (Convenience Products)
Produk-produk yang sering dibeli konsumen dengan segera dan
segera dan dengan usaha kecil.
Contoh : koran, permen, susu, roti dan sebagainya.
b. Produk Belanja (Shopping Products)
pembelian secara khusus, yang hanya dilakukan setelah pembeli
membandingkan beberapa produk di toko pesaing untuk
mengevaluasi beberapa karakteristiknya.
Contoh : karpet, perabot rumah tangga.
c. Produk-Produk Khusus (Specialty Products)
Produk-produk yang pembelinya mau melakukan usaha khusus
untuk mendapatkannya. Produk ini cenderung berharga mahal dan
merupakan merek terkenal dan didistribusikan di tempat-tempat
tertentu.
Contoh : kendaraan porche, tas Louis Vuitton.
2. Kategori Produk Bisnis
Sering dikenal sebagai produk industri atau produk organisasi.
Produk ini dibagi dalam lima kategori, yaitu :
Rangkaian atau kumpulan peralatan modal utama, seperti sistem
pabrik baru, alat-alat berat, dan peralatan yang dibuat sesuai
pesanan.
b. Peralatan Aksesori (Accessory Equipment)
Meliputi barang-barang modal yang biasanya tidak terlalu mahal
dan berumur lebih pendek dari instalasi.
Contoh : scanner, mesin faks, dan perkakas.
c. Komponen bagian dari Material (Component Parts and
Materials)
Produk-produk bisnis yang termasuk bagian dari produk akhir
perusahaan lain.
d. Bahan-bahan Mentah (Raw Materials)
Serupa dengan komponen bagian dari material, karena menjadi
bahan-bahan masukan bagi produk jadi dari perusahaan lain. Di
dalamnya termasuk produk-produk pertanian, seperti : kapas,
gandum, pupuk, ternak, juga bahan alam seperti : tambang besi,
batu-batuan, kayu, dan batu bara.
e. Barang Pendukung (Supplies)
Barang yang digunakan dalam kegiatan harian perusahaan dan
merupakan beban bagi peerusahaan namun tidak menjadi bagian
dari produk akhir.
2.1.2.1.3 Atribut Produk
Menurut Mowen dan Minor (2002:312) atribut produk adalah
karakteristik atau fitur yang mungkin dimiliki atau tidak dimiliki oleh
obyek. Atribut dibedakan menjadi dua yaitu atribut intrinsik dan atribut
ekstrinsik. Atribut intrinsik adalah segala sesuatu yang berhubungan
dengan sifat aktual produk, sedangkan atribut ekstrinsik adalah segala
sesuatu yang diperoleh dari aspek eksternal produk, seperti nama
merek, kemasan dan label. Manfaat produk adalah hasil positif yang
diberikan atribut kepada konsumen.
Menurut Stanton yang dikutip oleh Alma (2002:139) yang
dikatakan atribut produk adalah seperangkat atribut baik berwujud
maupun yang tidak berwujud, termasuk didalamnya masalah warna,
harga, nama baik pabrik serta pelayanan pengecer yang diterima oleh
pembeli guna memuaskan keinginannya.
Menurut Rismiati dan Suratno (2002:204), variabel-variabel
produk yang perlu dibahas sehubungan dengan pemasaran produk
adalah: atribut produk, merek, label dan pelayanan. Semua produk
memiliki atribut yang berwujud seperti mutu, ciri-ciri, dan model.
Semua atribut produk terbentuk dalam proses realisasi produk yang
akhirnya dibuat prototipe produk. Setelah perusahaan memperkenalkan
atribut produk dipasaran, maka ia akan menyempurnakan atribut
produk agar bisa bertahan dalam menghadapi tantangan dalam siklus
penetapan manfaat yang akan disampaikan produk, dimana manfaat
dikomunikasikan dan disampaikan oleh atribut produk. Atribut produk
(Tjiptono,2001:103) adalah unsur-unsur produk yang dipandang
penting oleh konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan
untuk melakukan pembelian.
Menurut Tjiptono (2001:104) dan Rismiati (2002) Berikut akan
diuraikan sehubungan dengan masing-masing atribut produk:
1. Mutu produk
Mutu adalah kemampuan yang bisa dinilai dari suatu merek dalam
menjalankan fungsinya, maka mutu merupakan pengertian gabungan
dari daya tahan, keandalan, ketepatan, kemudahan pemeliharaan dan
perbaikan serta segala atribut lain.
2. Fitur produk (ciri-ciri produk)
Menurut Rismiati dan Suratno (2002:205) produk apapun dapat
dipasarkan dengan ciri-ciri yang beragam. Perusahaan harus
mengidentifikasikan mana ciri-ciri pokok produknya yang akan
dipasang secara standar dan mana ciri-ciri pilihan (optional) yang
lebih sesuai dengan kebutuhan konsumen. Ciri produk dipasaran
merupakan suatu cara untuk memenangkan persaingan. Kenyataan
bahwa banyak perusahaan sangat inovatif dalam menemukan ciri-ciri
tambahan bagi produk-produk mereka yang lebih sesuai dengan
keinginan konsumen. Sebuah produk yang ditawarkan dengan
membedakan produk perusahaan dari produk pesaing. Menjadi
produsen pertama yang memperkenalkan fitur baru yang dibutuhkan
dan bernilai adalah satu cara paling efektif untuk bersaing.
3. Rancangan produk (desain produk)
Cara lain untuk menambah nilai konsumen adalah melalui rancangan
produk yang berbeda dari yang lain. Rancangan dapat menjadi salah
satu alat untuk bersaing dalam pemasaran perusahaan. Desain adalah
konsep yang lebih luas dibandingkan gaya. Gaya hanya menguraikan
penampilan produk. Pada hakikatnya, desain yang cantik akan
membawa keuntungan. Desain dapat menciptakan semacam
kepribadian tersendiri sehingga memberikan keunggulan bila
dibandingkan dengan produk pesaing yang kelihatan serupa. Dalam
siklus kehidupan produk yang pada tahap penurunan, desain yang
bagus dapat menggantikan produk baru. Desain bagus juga mampu
menarik perhatian, meningkatkan kinerja produk, memberi
keunggulan bersaing yang kuat dipasar sasaran, memperlihatkan nilai
tertentu dan mempermudah konsumen dalam memilih barang.
4. Merek
Merek merupakan nama, istilah, tanda, simbol,warna, lambang atau
kombinasi atribut-atribut produk lainnya yang diharapkan dapat
memberikan identitas dan diferensiasi terhadap produk pesaing.
5. Kemasan
Pengemasan (packaging) merupakan proses yang berkaitan dengan
perancangan dan pembuatan wadah (container) atau pembungkus
(wrapper) untuk suatu produk.
6. Layanan pelengkap
Dewasa ini produk apapun tidak terlepas dari unsur jasa dan
pelayanan, baik jasa itu sebagai produk inti (jasa murni) maupun
jasa sebagai pelengkap. Produk inti umumnya sangat bervariasi
antara tipe bisnis yang satu dengan tipe bisnis yang lain, tetapi
layanan pelengkapnya memiliki kesamaan.
7. Jaminan (garansi)
Jaminan adalah janji yang merupakan kewajiban produsen atas
produknya kepada konsumen, dimana para konsumen akan diberi ganti
rugi bila produk ternyata tidak bisa berfungsi sebagaimana yang
diharapkan atai dijanjikan. Jaminan bisa meliputi kualitas produk,
reparasi, ganti rugi (uang kembali atau produk ditukar) dan
sebagainya. Jaminan sendiri ada yang bersifat tertulis dan ada pula
yang tidak tetulis. Dewasa ini sering seringkali jaminan dimanfaatkan
sebagai aspek promosi, terutama pada produk-produk tahan lama.
Konsumen tidak hanya membeli produk sekedar memuaskan
kebutuhan akan tetapi juga bertujuan memuaskan keinginan. Oleh
karena itu produsen harus memperhatikan secara hati-hati kebijakan
akan atribut suatu produknya.
Gambar 2.1: Atribut Produk Dari Beberapa Lapisan (Alma, 2001 : 98)
Semua kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan atau produsen
dalam menentukan dan mengembangkan atribut produknya, memperbaiki
atribut produk lama, memperbanyak kegunaan dari atribut produk yang
sudah ada.
1. Manfaat produk merupakan inti dari produk. Dimana setiap dari
produk yang dihasilkan harus memiliki kegunaan atau manfaat bagi
2. Atribut produk formal tediri dari pembungkus, merek, kualitas, label
dan model. Atribut produk formal produk merupakan karakteristik dari
produk yang akan ditawarkan dan merupakan pembeda dari produk
satu dengan yang lainnya.
3. Kelengkapan produk terdiri dari harga, pelayanan, garansi, promosi
dan pengiriman. Kelengkapan produk merupakan bagian produk
dimana produk yang ditawarkan tersebut dapat memberikan nilai
sehingga konsumen dapat memperolehnya.
Dalam atribut produk Para pemasar berkewajiban untuk
memahami konsumen, mengetahui apa yang dibutuhkannya, apa
seleranya dan bagaimana ia mengambil keputusan. Sehingga pemasar
dapat memproduksi barang ataupun jasa yang sesuai dengan kebutuhan
konsumen. Pemahaman yang mendalam mengenai konsumen akan
memungkinkan pemasar dapat mempengaruhi keputusan konsumen.
Sehingga konsumen mau membeli apa yang ditawarkan oleh pemasar.
Fakta yang ditemukan dalam Purnomo (2000) dalam Jurnal Aplikasi
Manajemen (2003:228) menyatakan bahwa atribut produk mempunyai
pengaruh signifikan terhadap struktur keputusan pembelian.
Menurut Gito Sudarmo (2000 : 188), atribut produk adalah suatu
komponen yang merupakan sifat-sifat produk yang menjamin agar
produk tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan yang
atau sifat-sifat yang sesuai dengan apa yang diharapkan oleh
pembelinya, maka produk tersebut akan dianggap cocok oleh
konsumen. Produk yang demikian akan menjadi produk yang akan
berhasil. Atribut produk dapat berupa sesuatu yang berwujud atau
tangible maupun sesuatu yang tidak berwujud atau intangible. Atribut
yang berwujud dapat berupa desain produk, bungkus, merek, dan
sebagainya. Sedangkan yang tidak berwujud ini terdapat pada
angan-angan atau image konsumen terhadap nama merek yang diberikan
terhadap produk itu.
Menurut Enterprise (2009: 75) Pada atribut produk, yang
berkaitan dengan atribut produk dari Handphone BlackBerry pada
dasar media perangkat BlackBerry antara lain meliputi:
1. Keanekaragaman produk BlackBerry dari berbagai tipe BlackBerry,
Bentuk fisik/bentuk nyata dari Handphone BlackBerry dalam berbagai
tipe yang lain dan memiliki keistimewaan tersendiri dari setiap tipe
tersebut, diantaranya BlackBerry Bold, BlackBerry javelin,
BlackBerry curve Gemini, BlackBerry curve 9300, BlackBerry onyx,
BlackBerry torch dan lain-lain. Dari setiap tipe tersebut menawarkan
berbagai kemudahan dan fitur-fitur yang dimiliki oleh tipe-tipe
tersebut yang dapat mempengaruhi konsumen sebelum konsumen
mengambil keputusan dalam pembelian Handphone BlackBerry
2. Tampilan menu BlackBerry merupakan tampilan pada layar
Handphone dalam memandu pengguna didalam pengoperasian
Handphone yang terdiri dari berbagai menu seperti pesan, aplikasi,
media, kontak, permainan, BlackBerry app world yang digunakan
sebagai pintu masuk dalam mendownload aplikasi tambahan yang
diinginkan, dan fitur-fitur lainnya.
3. Warna merupakan ragam pilihan dari Handphone BlackBerry yang
ditawarkan untuk menarik minat konsumen, diantaranya warna hitam,
putih, merah dan ungu Dengan pilihan warna tersebut dapat
menunjukkan keeleganan dan selera dari pengguna BlackBerry
tersebut.
4. Tombol keypad adalah Tombol-tombol yang ada pada Handphone
BlackBerry untuk memudahkan konsumen dalam pengoperasiannya,
maupun tombol kursor berupa trackpad dan trackball yang digunakan
untuk menggeser mencari menu pada layar Handphone, selain berupa
tombol ada juga pada Handphone BlackBerry tipe Torch yang
menggunakan tombol sentuh/touch pada layar ponsel untuk
mempermudahkan pengguna didalam pengoperasian Handphone.
5. Digital Camera Merupakan salah satu kecanggihan teknologi yang
terdapat pada Handphone, yaitu dapat merekam dan memotret gambar
dimana kamera BlackBerry mempunyai ukuran dari 2 Mega Pixel
6. Kapasitas memori merupakan Kapasitas yang ditawarkan BlackBerry
yang dapat dimanfaatkan untuk menyimpan gambar, suara, video serta
fasilitas lainnya, dimana memori eksternal yang ditawarkan mempunyai
daya tampung 2 GB (giga byte).
7. Handphone BlackBerry memiliki layanan fasilitas Facebook yaitu
fasilitas dalam layanan internet jejaring sosial Facebook yang dapat
mempertemukan pengguna Facebook dengan teman-teman dari
pengguna Facebook dalam berkomunikasi, pada jejaring sosial ini.
8. Handphone BlackBerry memiliki layanan fasilitas Twitter yaitu
fasilitas dalam layanan internet jejaring sosial Twitter yang dapat
mempertemukan pengguna Twitter dengan teman-teman dari
pengguna Twitter dalam berkomunikasi, pada jejaring sosial ini.
9. Handphone BlackBerry menawarkan fasilitas BlackBery Messenger
yaitu fasilitas yang menjadi ciri khas dari setiap BlackBerry, merupakan
fasilitas layanan chatting/obrolan sesama pengguna BlackBerry maupun
forum grup.
10.Handphone BlackBerry dapat mengakses langsung Yahoo Messenger
yaitu fasilitas layanan chatting melalui media internet Yahoo, tidak
hanya sesama pengguna BlackBery yang dapat melakukan chatting,
tetapi semua orang yang memiliki email dan menjadi teman dalam
11.Handphone BlackBerry dapat mengakses fasilitas Email yaitu
pengiriman pesan email pada pesan masuk dan pesan keluar email
dengan menggunakan Handphone BlackBerry.
12.Handphone BlackBerry memiliki fasilitas Browsing/Google yaitu
fasilitas jelajah internet sebagai sumber informasi dengan menggunakan
Handphone BlackBerry pada situs layanan google, pengguna
BlackBerry dapat mengakses langsung atau melakukan browsing.
13.Handphone BlackBerry memiliki fasilitas fourshared yaitu Layanan
dalam mendownload lagu dengan menggunakan Handphone
BlackBerry.
Atribut produk yang bersifat teknis tercermin pada produk itu
atau yang merupakan inti dari produk itu (Core product), sedangkan
atribut nonteknis dapat ditampilkan dalam beberapa macam bentuk
antara lain:
1. Desain Produk
Desain atau bentuk produk merupakan atribut yang sangat penting
untuk mempengaruhi konsumen agar mereka tertarik dan kemudian
membelinya. Dalam praktik dapat dilihat bahwa desain produk dari
merek yang satu berbeda dengan produk sejenis dengan merek yang
lain. Menurut Tjiptono (2001: 103) cara lain untuk menambah
kekhasan produk adalah dengan desain produk. Desain merupakan
manajemen khususnya team pengembangan produk. Hal tersebut
terjadi karena desain adalah totalitas dari keistimewaan yang
mempengaruhi cara penampilan dari fungsi suatu produk dalam hal
kebutuhan konsumen. Produk yang dirancang dengan baik atau
menarik perhatian konsumen lebih besar dan meningkatkan jumlah
penjualan. Desain yang baik adalah mempunyai kegunaan atau
manfaat yang dibutuhkan oleh konsumen. Jadi dapat disimpulkan
desain adalah daya tarik yang terdapat dalam sebuah produk, yang
dapat dilihat dari tampilan produk itu.
2. Bungkus atau kemasan
Menurut Tjiptono (2002:106) kemasan adalah wadah atau
pembungkus produk. Pengemasan digunakan untuk melindungi
produk selama dalam pengangkutan, kemasan juga digunakan
menghindari dari kerusakan, pengotoran maupun penurunan mutu
produk. Seringkali pembeli mengambil keputusan untuk membeli
suatu barang hanya karena kemasannya yang lebih menarik dari
kemasan produk lain yang sejenis. Jadi, jika ada produk yang sama
mutunya, maupun bentuknya dan dan mereknya pun juga sudah
sama-sama dikenal oleh pembeli, maka kecenderungannya pembeli
akan memilih produk yang kemasannya lebih menarik. Dengan
demikian kemasan dapat digunakan sebagai salah satu alat strategi
bersaing dengan perusahaan yang memproduksi atau menjual produk
secara matang, kemudian dilaksanakan secara baik. Cara
pengemasan/pembungkusan yang baik akan menguntungkan
perusahaan karena berbagai hal antara lain:
a. Bungkus yang indah akan/menarik akan menambah hasrat untuk
membeli.
b. Bungkus yang khas akan mempermudah pembeli mengingat
produknya.
c. Bungkus yang baik akan melindungi kualitas produk.
d. Mempermudah pengangkutan (transportasi).
e. Memudahkan penyimpanan dan penyusutan di rak toko (show
room).
Pemberian kemasan pada produk bisa memberikan tiga manfaat
utama yaitu:
a. Manfaat komunikasi, manfaat utama kemasan adalah sebagai
media pengungkapan informasi produk kepada konsumen,
informasi tersebut meliputi cara menggunakan produk, komposisi
produk dan informasi khusus (efek sampingan, frekuensi
pemakaian yang optimal dan sebagainya). Informasi lainnya
berupa segel atau simbol bahwa produk tersebut telah lulus
pengujian atau disyahkan oleh instansi yang berwenang.
b. Manfaat Fungsional, kemasan seringkali pula memastikan
peranan fungsional yang penting, seperti memberikan
c. Manfaat perseptual, kemasan juga bermanfaat dalam
menanamkan persepsi tertentu dalam benak konsumen.
3. Merek (Brand)
c. Nama merek (brand name) diperlukan untuk membedakan dalam
memasarkan produk hasil produksi suatu pabrik dengan pabrik
yang lain. Dalam perkembangan bisnis yang semakin pesat ini
nama merek semakin menduduki peranan yang besar, seringkali
nama merek tertentu digunakan sebagai penilaian kualitas produk
perusahaan oleh sebagian pembeli. Menurut Tjiptono (2005:104)
Merek adalah sebuah nama, simbol, gambar, atau kombinasi dari
tiga-tiganya yang bisa membedakan suatu produk tertentu dengan
produk sejenis lainnya yang diperdagangkan dipasar. Bagi
pembeli, merek merupakan jaminan hanya produk yang
bersangkutan mempunyai mutu yang dapat memberikan kepuasan
kepada mereka. Selain itu merek merupakan bagian yang sangat
penting dalam sebuah produk dan merek juga bisa menambah
nilai produk, merek memudahkan konsumen dalam
mengidentifikasikan produk.
Agar merek bisa mencerminkan makna-makna yang ingin
disampaikan, maka ada beberapa persyaratan yang harus
diperhatikan yaitu: Mudah untuk diucapkan, mudah untuk
dikenali, mudah untuk diingat, memiliki ciri khas tersendiri atau
disimpulkan merek adalah atribut utama yang dipertimbangkan
oleh konsumen. Karena dengan merek konsumen akan
mengetahui kualitas atau mutu dari suatu produk.
Ada enam makna yang bisa disampaikan melalui suatu
merek (Kotler, et al:1996 dalam Tjiptono, 2002:104), yaitu:
1. Atribut, sebuah merek menyampaikan atribut-atribut
tertentu, misalnya Marcedes mengisyaratkan mahal, tahan
lama, berkualitas, nilai jual kembali yang tinggi, cepat dan
sebagainya.
2. Manfaat, merek bukanlah sekedar sekumpulan atribut,
karena yang dibeli konsumen. Atribut harus diterjemahkan
kedalam manfaat-manfaat fungsional dan atau emosional.
Misal atribut mahal dapat diterjemahkan dalam manfaat
emosional seperti “mobil ini dapat meningkatkan gengsiku”.
Atribut tahan lama dapat dicerminkan dalam manfaat
fungsional seperti “saya tidak perlu membeli mobil baru
setiap beberapa tahun”.
3. Nilai-nilai, merek juga menyatakan nilai-nilai produsennya.
Contohnya Marcedes berarti kinerja tinggi, keamanan,
prestise, dan sebagainya.
4. Budaya, merek juga mungkin mencerminkan budaya
tertentu. Marcedes mencerminkan budaya jerman, yaitu
5. Kepribadian, merek juga dapat memproyeksikan
kepribadian tertentu. Apabila merek itu menyangkut orang
atau suatu obyek apa yang terbayangkan.
6. Pemakai, merek memberi kesan mengenai jenis konsumen
yang membeli atau menggunakan produknya.
Merek memegang peranan penting dalam pemasaran. Ada
perbedaan yang cukup besar antara produk dan merek (Tjiptono,
2001:105).Produk hanyalah sesuatu yang dihasilkan pabrik,
sedangkan merek merupakan sesuatu yang dibeli konsumen.
Bila produk bisa dengan mudah ditiru oleh pesaing, maka merek
selalu memiliki keunikan yang relatif sukar dijiplak. Merek
berkaitan erat dengan persepsi, ssungguhnya persaingan yang
terjadi antar perusahaan adalah pertarungan persepsi dan bukan
sekedar pertarungan produk.
d. Trade Mark (merek dagang, simbol merek)
Trade mark adalah sebagian dari brand yang dinyatakan
dalam bentuk simbol atau logo, desain, warna atau huruf tertentu.
Cap atau simbol merupakan tanda untuk menunjukkan kepada
yang berkepentingan, perusahaan mana penghasil produk
tersebut. Trade mark atau merek dagang dilindungi
undang-undang apabila sudah didaftarkan pada pemerintah, sehingga
perusahaan mempunyai hak
suatu produk yang menyampaikan informasi mengenai produk
dan penjual. Sebuah simbol bisa merupakan bagian dari kemasan
atau bisa pula dicantumkan dengan produk itu.
2.1.2.1.4 Kualitas Produk
Kualitas Produk merupakan salah satu faktor penentu seseorang
dalam membeli produk. Menurut pendapat Handoko (2000: 54)
kualitas adalah faktor yang terdapat dalam suatu produk tersebut
bernilai sesuai dengan maksud untuk apa produk itu diproduksi.
Kualitas ditentukan oleh sekumpulan kegunaan atau fungsinya
termasuk didalamnya daya tahan, ketidaktergantungan pada produk
atau komponen lain dan sebagainya, serta harga ditentukan oleh biaya
produksi. Tuntutan terhadap aspek ini adalah dari sebuah produk yang
dihasilkan sudah menjadi keharusan yang harus dipenuhi oleh suatu
perusahaan kalau tidak menginginkan konsumen yang dimilikinya
beralih kepada produk-produk pesaingnya yang dianggap memiliki
kualitas produk yang lebih baik. Harga yang tinggi dalam sebuah
produk biasanya memberikan kesan bahwa produk yang bersangkutan
mempunyai kualitas yang tinggi. Dalam hal ini kita tidak boleh
langsung bekesimpulan bahwa perusahaan harus mendesain kualitas
setinggi-tingginya. Daftar-daftar yang terdapat dalam kualitas produk
adalah ketahan lamaan, keterandalan, ketelitian, taraf kemudahan
kemampuan produk yang digunakan oleh para produsen untuk menarik
pembeli. Selain terjamin dari sisi keamanan dan kenyamanan,
pembelian perangkat BlackBerry melalui operator, akan memberikan
jaminan purna jual yang lebih baik. Hal ini didapatkan karena adanya
kepastian mengenai keaslian perangkat BlackBerry. BlackBerry akan
mendapatkan garansi resmi dari RIM yang berlaku setahun penuh.
Selain itu, juga akan mendapatkan kemudahan untuk bisa melakukan
upgrade system dan perbaikan BlackBerry pada saat BlackBerry
sedang bermasalah.
2.1.2.1.5 Siklus Kehidupan Produk
Produk yang berhasil telah melalui beberapa tahapan mulai dari
perkenalan awal sampai dengan penurunan dan penarikan penjualan
dari pasar.
Menurut Boone dan Kurtz (2002 : 52), siklus hidup produk
(Product Life Cycle) terdiri dari empat tahap:
1. Peluncuran
Pada tahap awal siklus hidup produk, perusahaan berusaha untuk
membangun permintaan produk baru yang ditawarkannya.
2. Pertumbuhan
Penjualan naik dengan cepat selama produk berada dalam tahap
pertumbuhan. perusahaan menggunakan pendekatan orang per
lain untuk mencoba membeli produknya. Volume penjualan yang
meningkat mulai mendatangkan keuntungan.
3. Kematangan
Pada awal kematangan, penjualan industri terus meningkat. Pada
masa ini para pemasar menekankan pada segmentasi pasar dengan
menambah variasi produk baru secara berkala yang disesuaikan
dengan kelompok pelanggan yang berbeda. Banyak pemasar
menurunkan harga untuk mempertingi daya tarik produk-
produknya.
4. Penurunan
Penjualan dalam industri selama tahap penurunan menurun terus,
Sejalan dengan perubahan pilihan konsumen atau adanya
peluncuran inovasi produk yang penting, yang menyebabkan pola
pembelian bergeser pada alternatif yang baru.
2.1.2.2 Harga
2.1.2.2.1 Pengertian Harga
Menurut Alma (2004 : 169), di dalam teori ekonomi pengertian
harga, nilai dan utility merupakan konsep yang saling berhubungan
Yang dimaksud dengan utility ialah suatu atribut yang melekat pada
suatu barang yang memungkinkan barang tersebut dapat memenuhi
kebutuhan (needs), keinginan (wants) dan memuaskan konsumen
ditukarkan dengan produk yang ditawarkan. Jadi harga (price) adalah
nilai suatu barang yang dinyatakan dalam uang.
Menurut Basu Swastha (2003 : 241) harga adalah jumlah uang
(ditambah beberapa produk kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk
mendapatkan sejumlah kombinasi dari produk dan pelayanannya.
Menurut Kotler (2001 : 439) Harga memiliki dua peranan utama
dalam proses pengambilan keputusan para pembeli yaitu peranan
alokasi dan peranan informasi :
1. Peranan alokasi dan harga
fungsi harga dalam membantu para pembeli untuk memutuskan
cara memperoleh manfaat atau utilitas tertinggi yang diharapkan
berdasarkan daya belinya. Dengan demikian adanya harga dapat
membantu para pembeli untuk memutuskan cara mengalokasikan
daya belinya pada berbagai jenis barang dan jasa.
2. Peranan informasi dan harga
fungsi harga dalam mendidik konsumen mengenai faktor-faktor
produk, seperti kualitas. Hal ini terutama bermanfaat dalam situasi
dimana pembeli mengalami kesulitan untuk menilai faktor produk
atau manfaatnya secara obyektif. Persepsi yang sering berlaku
adalah bahwa harga yang mahal mencerminkan kualitas yang
tinggi.
2.1.2.2.2 Tujuan Penetapan Harga
Menurut Fandy Tjiptono (2000 : 152) ada empat jenis tujuan
penetapan harga, yaitu :
1. Tujuan berorientasi pada laba
Istilah ini dikenal dengan maksimisasi laba. Adanya tingkat laba
yang sesuai atau yang diharapkan sebagai sasaran laba.
2. Tujuan Berorientasi pada Volume
Istilah ini bisanya disebut volume pricing objectives. Harga yang
ditetapkan sedemikian rupa agar dapat mencapai target volume
penjualan atau pangsa pasar.
3. Tujuan Berorientasi Pada Citra
Citra atau image suatu perusahaan dapat dibentuk melalui strategi
penetapan harga. Perusahaan dapat menetapkan harga tinggi untuk
membentuk atau mempertahankan citra prestisius. Pada hakekatnya
baik penerapan harga tinggi maupun rendah bertujuan untuk
meningkatkan persepsi konsumen terhadap keseluruhan bauran
produk yang ditawarkan perusahaan.
4. Tujuan Stabilitas Harga
Dalam pasar yang konsumennya sangat sensitif terhadap harga, bila
suatu perusahaan menurunkan harganya, maka para pesaingnya
harus menurunkan pula harga mereka. Kondisi seperti ini yang
mendasari terbentuknya tujuan stabilisasi harga dalam industri
dilakukan dengan jalan menetapkan harga untuk mempertahankan
hubungan yang stabil antara harga suatu perusahaan dan harga
pemimpin industri.
5. Tujuan-Tujuan Lainnya
Harga dapat pula ditetapkan dengan tujuan mencegah masuknya
pesaing, mempertahankan loyalitas pelanggan, mendukung
penjualan ulang atau menghindari campur tangan pemerintah.
2.1.2.2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penetapan Harga
Menurut Swastha (2001 : 240), faktor-faktor yang mempengaruhi
penetapan harga, yaitu :
1. Keadaan Perekonomian
Keadaan perekonomian sangat mempengaruhi tingkat harga yang
berlaku. Misalnya, di Indonesia setelah ada keputusan Pemerintah
15 November 1978 yang mencantumkan nilai tukar $ 1,- (satu
dollar) Amerika dari Rp 415,00 menjadi Rp 625,00 terjadilah
reaksi di kalangan masyarakat khususnya masyarakat bisnis.
Reaksi spontan terhadap keputusan tersebut adalah adanya
kenaikan harga-harga
2. Penawaran dan Permintaan
Permintaan adalah sejumlah barang yang dibeli oleh pembeli pada
tingkat harga tertentu. Pada umumnya, tingkat harga yang lebih
Penawaran adalah suatu jumlah yang ditawarkan oleh penjual pada
suatu tingkat harga tertentu. Pada umumya, harga yang lebih tinggi
mendorong jumlah yang ditawar lebih besar.
3. Elastisitas Permintaan
Sifat permintaan pasar ini tidak hanya mempengaruhi penentuan
harganya tetapi juga mempengaruhi volume yang dapat dijual.
untuk beberapa jenis barang, Harga dan volume penjualan ini
dibanding terbalik, artinya jika terjadi kenaikan harga maka
penjualan akan menurun dan sebaliknya.
4. Persaingan
Harga jual beberapa macam barang sering dipengaruhi oleh
keadaan persaingan yang ada. Barang-barang dari hasil pertanian
misalnya, dijual dalam keadaan persaingan murni. Banyaknya
penjual dan pembeli ini akan mempersulit penjual perseorangan
untuk menjual dengan harga lebih tinggi kepada pembeli yang lain.
5. Biaya
Biaya merupakan dasar dalam penentuan harga, sebab suatu tingkat
harga yang tidak dapat menutup biaya akan mengakibatkan
kerugian. sebaliknya, apabila suatu tingkat harga melebihi semua
biaya, baik biaya produksi, biaya operasi maupun biaya non
6. Tujuan Perusahaan
penetapan harga suatu barang sering dikaitkan dengan
tujuan-tujuan yang akan dicapai. setiap perusahaan tidak selalu
mempunyai tujuan yang sama dengan perusahaan lainnya.
tujuan-tujuan yang hendak dicapai tersebut antara lain :
a. Laba maksimum
b. Volume penjualan tertentu
c. Penguasa pasar
d. Kembalinya modal yang tertanam dalam jangka waktu tetentu.
7. Pengawasan Pemerintah
Pengawasan pemerintah juga merupakan faktor penting dalam
penentuan harga. Pengawasan pemerintah tersebut dapat
diwujudkan dalam bentuk : penentuan harga maksimum dan
minimum, diskriminasi harga, serta praktek-praktek lain yang
mendorong atau mencegah usaha-usaha ke arah monopoli.
2.1.2.3Distribusi
2.1.2.3.1 Pengertian Distribusi
Secara garis besar, pendistribusian dapat diartikan sebagai
kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar dan mempermudah
penyampaian barang dan jasa dari produsen ke konsumen, sehingga
penggunaannya sesuai dengan yang diperlukan (jenis, jumlah, harga,
distribusi, perusahaan kerapkali harus bekerjasama dengan berbagai
perantara (middleman) dan saluran distribusi (distribution channel)
untuk menawarkan produknya ke pasar.
Fandy Tjiptono (2000 : 187), saluran distribusi adalah rute atau
rangkaian perantara, baik yang dikelola pemasar maupun yang
independent, dalam menyampaikan barang dari produsen ke konsumen.
Menurut Angipora (2002 : 296), saluran distribusi sebagai
himpunan perusahaan dan perorangan yang mengambil alih
hak/membantu dalam mengalihkan hak atas barang atau jasa tersebut
berpindah tangan dari produsen ke konsumen.
Dari kedua definisi tersebut diatas, maka dapat disimpulkan
bahwa saluran distribusi adalah lembaga yang terlibat dalam proses
penyampaian barang atau jasa dari produsen ke konsumen sebagai
pihak yang memerlukan/membutuhkan produk yang dihasilkan oleh
suatu perusahaan.
2.1.2.3.2 Menentukan Banyaknya Saluran Distribusi
Menurut Swastha dan Irawan (2002 : 302), dalam hal ini
produsen mempunyai tiga alternatif pilihan, yaitu :
1. Distribusi Intensif
Dilakukan untuk produsen yang menjual barang konvinien,
perusahaan berusaha untuk menggunakan penyalur, terutama
konsumen. Hal ini dimaksudkan untuk mempercepat pemenuhan
kebutuhan konsumen. Makin cepat kebutuhan konsumen terpenuhi
maka konsumen makin merasakan adanya kepuasan.
2. Distribusi Selektif
Perusahaan yang menggunakan distribusi selektif berusaha
memilih suatu jumlah pedagang besar dan atau pengecer yang
terbatas pada suatu daerah geografis, produk yang disalurkan
biasanya tergolong baru, barang khusus. Penggunaan saluran
selektif dimaksudkan untuk meniadakan penyalur yang tidak
menguntungkan dan meningkatkan volume penjualan dengan
jumlah transaksi lebih terbatas.
3. Distribusi Ekslusif
Distribusi ini dilakukan oleh perusahaan dengan hanya
menggunakan satu pedagang besar atau pengecer dalam daerah
atau pasar tertentu. Jadi produsen atau penyedia hanya menjual
produknya kepada satu pedagang besar atau satu pengecer saja.
2.1.2.3.3 Pengendalian Saluran Distribusi
Produsen yang menjual produknya melalui penyalur atau
distributor harus dapat merancang produk dan program pemasaran yang
menarik. Untuk membuat agar penyalur lebih terikat pada produsen.
Menurut Swastha dan Irawan (2002 : 307), maka produsen harus
1. Produsen harus menyatakan bahwa tugasnya tidak berakhrir pada
saat produk terjual, tetapi masih perlu memberikan pelayanan
sesudah penjualan kepada pembeli akhir.
2. Produsen harus menyatakan bahwa masalah yang dihadapi
penyalur merupakan masalah bagi produsen dan tidak dapat
diabaikan jika ingin mempertahankan posisi pasarnya.
3. Produsen harus member ganti kepada penyalur atas garansi dan
servis lain yang diberikan kepada pembeli.
4. Produsen harus dapat memberikan semangat kepada penyalur
dengan member sejumlah insentif, misalnya berupa proteks,
konsensi harga, dan sebagainya.
2.1.2.3.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Saluran Distribusi
Menurut Swastha (2001 : 299), faktor-faktor yang mempengaruhi
saluran distribusi, yaitu :
1. Pertimbangan Pasar
Beberapa faktor pasar yang harus dipertimbangkan adalah :
a. Konsumen atau pasar industri, apabila pasarnya berupa pasar
industri, maka pengecer jarang atau bahkan tidak pernah
digunakan dalam saluran ini.
b. Jumlah pembeli potensial, jika jumlah konsumen relatif kecil
dalam pasarnya, maka perusahaan dapat mengadakan
c. Konsentrasi pasar secara geografis, untuk daerah konsentrasi
yang mempunyai tingkat kepadatan yang tinggi, maka
perusahaan dapat menggunakan distributor industri.
d. Jumlah pesanan, jika jumlah pesanan yang dibeli oleh pemakai
industri tidak begitu besar atau relatif kecil, maka perusahaan
dapat menggunakan distributor industri (untuk barang-barang
jenis perlengkapan operasi).
e. Kebiasaan dalam pembelian, kebiasaan membeli dari
konsumen akhir dan pemakai industri sangat berpengaruh pula
terhadap kebijakan dalam penyaluran.
2. Pertimbangan Barang
Beberapa faktor yang dipertimbangkan dari segi barang, antara lain
a. Nilai unit, jika nilai unit dari barang yang diual relatif rendah
maka saluran distribusinya pendek atau langsung.
b. Besar dan berat barang, manajemen harus mempertimbangkan
ongkos angkut dalam hubungannya dengan nilai barang secara
keseluruhan dimana besar dan berat barang sangat menentukan.
c. Mudah rusaknya barang, jika barang yang dijual mudah rusak
maka perusahaan tidak perlu menggunakan perantara, jika ingin
menggunakan perantara maka harus dipilih perantara yang
d. Sifat teknis, dalam hal ini produsen harus mempunyai penjual
yang dapat menerangkan berbagai masalah teknis penggunaan
dan pemeliharaannya.
e. Barang standard dan pesanan, jika barang yang dijual berupa
barang standard maka dipelihara sejumlah persediaan pada
penyalur, sebaliknya jika barang berdasarkan pesanan maka
penyalur tidak perlu memelihara persediaan.
f. Luasnya produk line, jika perusahaan membuat satu macam
barang saja maka penggunaan pedagang besar sebagai penyalur
adalah baik dan sebaliknya jika macam barangnya banyak maka
perusahaan dapat menjual langsung kepada pengecer.
3. Pertimbangan Perusahaan
Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan adalah :
a. Sumber pembelanjaan, penggunaan saluran distribusi langsung
atau pendek biasanya memerlukan jumlah dana yang lebih
besar.
b. Pengalaman dan kemampuan manajemen, biasanya perusahaan
yang menjual barang baru atau ingin memasuki pasar baru, lebih
suka menggunakan perantara karena umumnya perantara sudah
mempunyai pengalaman, sehingga manajemen dapat mengambil
pelajaran dari hal tersebut.
c. Pengawasan saluran, faktor pengawasan saluran kadang-kadang
distribusinya. Pengawasan akan lebih mudah dilakukan jika
saluran distribusinya pendek.
d. Pelayanan yang diberikan oleh penjual, jika produsen mau
memberikan pelayanan yang lebih baik seperti membangun
etalase, mencarikan pembeli untuk perantara, maka akan banyak
perantara yang bersedia menjadi penyalurnya.
4. Pertimbangan Perantara
Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan adalah :
a. Pelayanan yang diberikan oleh perantara, jika perantara mau
memberikan pelayanan yang baik, maka produsen akan bersedia
menggunakannya sebagai penyalur.
b. Kegunaan perantara, perantara akan digunakan sebagai penyalur
apabila ia dapat membawa barang produsen dalam persaingan
dan selalu memberikan usul tentang barang baru.
c. Sikap perantara terhadap kebijaksanaan produsen, kalau
perantara bersedia menerima resiko yang dibebankan oleh
produsen, maka produsen dapat memilihnya sebagai penyalur.
d. Volume penjualan, dalam hal ini produsen cenderung memilih
perantara yang dapat menawarkan barangnya dalam volume
yang besar untuk jangkan waktu yang lama.
e. Ongkos, jika ongkos dalam penyaluran barang dapat lebih
ringan dengan digunakannya perantara, maka hal ini dapat
2.1.2.4 Promosi
2.1.2.4.1 Pengertian Promosi
Promosi merupakan salah satu bagian dalam bauran pemasaran
yang sangat penting dilaksanakan oleh perusahaan dalam memasarkan
produk atau jasa.
Menurut Rambat Lupiyoadi (2001 : 108), kegiatan promosi bukan
saja berfungsi sebagai alat komunikasi antara perusahaan dan
konsumen, melainkan juga sebagai alat untuk mempengaruhi konsumen
dalam kegiatan membeli/penggunaan jasa sesuai dengan keinginan dan
kebutuhannya. Hal ini dilakukan dengan menggunakan alat-alat
promosi.
Menurut Basu Swastha dan Irawan (2001 : 349), promosi dapat
diartikan sebagai arus informasi atas persuasi satu arah yang dibuat
untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang
menciptakan pertukaran dalam pemasaran.
Berdasarkan pendapat diatas, maka dapat diambil kesimpulan
bahwa promosi memegang peranan penting bagi perusahaan untuk
dapat mengenalkan produknya sehingga diminati dan akhirnya dibeli
2.1.2.4.2 Tujuan Promosi
Menurut Swasta dan Irawan dalam bukunya Manajemen
Pemasaran (2001 : 353) tujuan promosi adalah sebagai berikut :
1. Memodifikasi tingkah laku
Dengan melakukan komunikasi dalam berbagai alasan antara lain :
mencari kesenangan, mencari bantuan, memberi pertolongan,
memberi informasi, mengemukakan pendapat dan ide-ide.
2. Memberitahu
Untuk memberitahu atau mengabarkan kepada pasar yang dituju
tentang penawaran perusahaan. Promosi yang bersifat informasi ini
sangat penting bagi konsumen karena dapat membantu dalam
mengambil keputusan untuk membeli.
3. Membujuk
Bersifat mengajak atau merayu pembeli untuk membeli produk
yang ditawarkan. Promosi tersebut diharapkan untuk mendorong
pembeli agar dapat memberi pengaruh dalam waktu yang lama
terhadap perilaku pembeli.
4. Mengingat
Bersifat mengingatkan, dilakukan terutama untuk mempertahankan