• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS ATRIBUT PRODUK YANG DIPERTIMBANGKAN KONSUMEN DALAM PEMBELIAN HANDPHONE BLACKBERRY (Studi Kasus Pada Mahasiswa FISIP UPN “Veteran” Jawa Timur).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS ATRIBUT PRODUK YANG DIPERTIMBANGKAN KONSUMEN DALAM PEMBELIAN HANDPHONE BLACKBERRY (Studi Kasus Pada Mahasiswa FISIP UPN “Veteran” Jawa Timur)."

Copied!
156
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS ATRIBUT PRODUK YANG DIPERTIMBANGKAN

KONSUMEN DALAM PEMBELIAN HANDPHONE

BLACKBERRY

(Studi Kasus Pada Mahasiswa FISIP Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh Gelar Sarjana Administrasi Bisnis pada FISIP UPN “Veteran” Jawa Timur

Oleh :

VIVI SULISTIAWATI 0742010068

YAYASAN KESEJAHTERAAN PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

JURUSAN ILMU ADMINISTRASI BISNIS

SURABAYA

(2)

ANALISIS ATRIBUT PRODUK YANG DIPERTIMBANGKAN

KONSUMEN DALAM PEMBELIAN HANDPHONE

BLACKBERRY

(Studi Kasus Pada Mahasiswa FISIP Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur)

Disusun Oleh :

VIVI SULISTIAWATI NPM. 0742010068

Telah disetujui untuk mengikuti Ujian Skripsi

Menyetujui, PEMBIMBING UTAMA

Dra. Sonja Andarini, M.Si NIP. 196503261993092001

Mengetahui DEKAN

(3)

KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Analisis Atribut Produk Yang Dipertimbangkan Konsumen dalam pembelian Handphone BlackBerry (Studi Kasus Pada Mahasiswa FISIP Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur).

Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa hormat dan ucapan terima kasih kepada Ibu Dra. Sonja Andarini, M.Si, selaku dosen pembimbing yang bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan dan petunjuk kepada penulis, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Tidak lupa penulis juga menyampaikan terima kasih kepada :

1. Ibu Dra. Ec, Hj. Suparwati, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan ilmu Politik UPN “Veteran” Jawa Timur.

2. Bapak Drs. Sadjudi, SE., M.Si, selaku Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis. Fakultas Ilmu Sosial dan ilmu Politik UPN “Veteran” Jawa Timur. 3. Bapak Drs. Nurhadi, M.Si, selaku Sekretaris Program Studi Ilmu Administrasi

Bisnis. Fakultas Ilmu Sosial dan ilmu Politik UPN “Veteran” Jawa Timur. 4. Bapak dan Ibu dosen Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis yang telah

memberikan bimbingan dan ilmu pengetahuan dalam materi perkuliahan. 5. Kedua orang tuaku serta kedua adikku Terima kasih yang tiada hentinya atas

(4)

6. Yanuar Arifianto, Terima kasih atas semangat yang selalu diberikan tanpa henti-hentinya, semoga Allah membalasnya dengan memberikan ridho kebaikan kepadamu dan keluargamu.

7. Arie, devi, ifah, vitra, Terima kasih banyak selalu setia dalam suka dan duka memberikan dukungan kepada penulis.

8. Semua teman-teman Administrasi Bisnis 2007 serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan dukungan kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini.

Penulis juga menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih belum sempurna. Untuk itu penulis senantiasa bersedia dan terbuka dalam menerima saran dan kritik yang bersifat membangun. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak.

Surabaya, April 2011

(5)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

ABSTRAKSI ... x

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 9

1.3 Tujuan Penelitian ... 9

1.4 Manfaat Penelitian ... 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori ... 11

2.1.1 Pemasaran ... 11

2.1.1.1 Manajemen Pemasaran ... 11

2.1.1.2 Pengertian Pemasaran ... 12

2.1.1.3 Arti Penting Pemasaran ... 13

2.1.1.4 Konsep Pemasaran ... 14

(6)

2.1.2 Bauran Pemasaran ... 15

2.1.2.1 Produk ... 17

2.1.2.1.1 Pengertian Produk ... 17

2.1.2.1.2 Klasifikasi Produk ... 18

2.1.2.1.3 Atribut Produk ... 21

2.1.2.1.4 Kualitas Produk ... 36

2.1.2.1.5 Siklus Kehidupan Produk ... 37

2.1.2.2 Harga ... 38

2.1.2.2.1 Pengertian Harga ... 38

2.1.2.2.2 Tujuan Penetapan Harga... 40

2.1.2.2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penetapan Harga ... 41

2.1.2.3 Distribusi ... 43

2.1.2.3.1 Pengertian Distribusi ... 43

2.1.2.3.2 Menentukan Banyaknya Saluran Distribusi ... 44

2.1.2.3.3 Pengendalian Saluran Distribusi ... 45

2.1.2.3.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Saluran Distribusi ... 46

2.1.2.4 Promosi ... 50

2.1.2.4.1 Pengertian Promosi ... 50

2.1.2.4.2 Tujuan Promosi ... 51

2.1.2.4.3 Promotional Mix ... 52

2.1.2.4.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Promosi ... 54

2.1.3 Perilaku Konsumen ... 56

(7)

2.1.3.2 Teori-Teori Perilaku Konsumen ... 58

2.1.3.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen ... 60

2.1.4 Keputusan Membeli ... 63

2.1.4.1 Pengertian Keputusan Membeli ... 63

2.1.4.2 Motif-Motif Pembelian ... 64

2.1.4.3 Proses Keputusan Membeli ... 65

2.1.4.4 Proses Pengambilan Keputusan dalam Pembelian ... 67

2.1.4.5 Jenis-jenis Tingkah Laku Keputusan Pembelian ... 70

2.2 Teori Analisis Faktor ... 71

2.3 Kerangka Berpikir ... 73

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ... 76

3.1.1 Definisi Operasional ... 76

3.1.2 Pengukuran Variabel ... 79

3.2 Populasi, Sampel, dan Teknik Penarikan Sampel ... 80

3.2.1 Populasi ... 80

3.2.2 Sampel ... 80

3.2.3 Teknik Penarikan Sampel ... 81

3.3 Teknik Pengumpulan Data ... 81

3.3.1 Jenis Data ... 81

3.3.2 Sumber Data ... 82

(8)

3.4 Teknik Analisis ... 86

3.4.1 Teknik Analisis Data... 86

3.4.2 Uji Validitas ... 86

3.4.3 Uji Reliabilitas ... 87

3.4.4 Analisis Faktor ... 88

3.4.5 Model Analisis Faktor ... 95

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 98

4.2 Penyajian Data ... 101

4.2.1 Data Karakteristik Responden ... 101

4.2.2 Variabel-Variabel Penelitian ... 103

4.3 Analisis Hasil Penelitian ... 111

4.3.1 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 111

4.3.1.1 Uji Validitas Instrumen ... 111

4.3.1.2 Uji Reliabilitas ... 114

4.4 Analisis Faktor ... 114

4.4.1 Analisis Interkorelasi Antar Faktor ... 114

4.4.2 Melakukan Analisis Komponen Utama ... 117

4.4.3 Menentukan Rotasi Matrik Faktor ... 118

4.4.4 Menentukan Communalities ... 121

(9)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Atribut Produk ………25 Gambar 2.2 KerangkaBerpikir……….75 Gambar 4.1 Hasil Analisis Atribut Produk yang dipertimbangkan Konsumen

(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Klasifikasi Jenis Kelamin Responden ... 101

Tabel 4.2 Klasifikasi Program Studi Responden ... 102

Tabel 4.3 Klasifikasi Usia Responden ... 103

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Tanggapan Responden Terhadap Handphone BlackBerry ... 104

Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas ... 113

Tabel 4.6 Uji Kelayakan Analisis Faktor ... 115

Tabel 4.7 Anti Image Matrices ... 116

Tabel 4.8 Nilai Eigen untuk setiap faktor ... 118

Tabel 4.9 Hasil Rotasi Komponen Matrik ... 119

Tabel 4.10 Communalities ... 121

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Kuesioner

Lampiran 2 : Data Rekapitulasi Angket Responden Lampiran 3 : Uji Validitas

(13)

ANALISIS ATRIBUT PRODUK YANG DIPERTIMBANGKAN

KONSUMEN DALAM PEMBELIAN HANDPHONE

BLACKBERRY

(Studi Kasus Pada Mahasiswa FISIP UPN “Veteran” Jawa Timur) Oleh:

Vivi Sulistiawati 0742010068

ABSTRAKSI

Perkembangan teknologi yang sedemikian cepat telah merubah tata pergaulan dan kehidupan manusia. Produsen telepon genggam di dunia ini, bahkan di Indonesia sendiri saat ini sudah tidak terhitung jumlahnya. Beberapa diantaranya yang lazim dikenal ialah Nokia, Sony Ericson, Samsung, Iphone dan masih banyak lagi. Produsen telepon genggam di Indonesia mengalami peningkatan yang sangat luar biasa. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya berbagai macam merek. Melihat pangsa pasar yang menjanjikan, perusahaan RIM menghadirkan Handphone BlackBerry yang telah mampu menguasai pangsa pasar di Indonesia. Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini ialah Untuk mengetahui dan menganalisis faktor-faktor yang dipertimbangkan konsumen dalam mengambil keputusan membeli Handphone BlackBerry dan untuk mengetahui faktor-faktor yang dominan, dipertimbangkan konsumen dalam mengambil keputusan membeli Handphone BlackBerry.

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Prosedur penarikan sampel yang digunakan untuk mendapatkan responden adalah sampling purposive dan skala pengukuran yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah skala Likert serta teknik analisis yang digunakan adalah analisis faktor melalui bantuan komputer program SPSS for windows.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan analisis faktor didapatkan 6 faktor yang dipertimbangkan konsumen dalam membeli Handphone BlackBerry, meliputi Faktor 1 didukung oleh variabel Keanekaragaman produk BlackBerry (X1) dan fasilitas email (X11). Faktor 2 didukung oleh variabel fasilitas browsing/Google (X12) dan fasilitas fourshared (X13). Faktor 3 didukung oleh variabel faslitas

Facebook (X7). Faktor 4 didukung oleh variabel service (X17) dan fasilitas BlackBerry Messenger (X9). Faktor 5 didukung oleh variabel

tampilan menu BlackBerry (X2) dan Brand image (X16). Faktor 6 didukung oleh variabel kapasitas memori (X6) dan fasilitas Yahoo Messenger (X10).

(14)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Pemasaran merupakan salah satu aspek penting dalam menunjang keberhasilan bagi suatu perusahaan, dengan adanya persaingan yang semakin ketat akan mempengaruhi kelangsungan hidup perusahaan. Dalam kondisi yang demikian perusahaan akan dihadapkan pada tantangan perilaku, daya beli, selera dan sosial budaya. Pengelolaan perusahaan dituntut untuk selalu tanggap dan jeli dalam melihat situasi lingkungan perusahaan yaitu pasar tempat perusahan melakukan aktivitas pemasaran dan perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungan perusahaan.

Perubahan pasar yang terjadi dapat memberikan dampak bagi pihak perusahaan untuk mempertahankan dan meningkatkan usaha pemasarannya serta merupakan ancaman tidak lakunya suatu produk dari perusahaan yang tidak mampu menyesuaikan diri dalam persaingan dan situasi pasar, karena dengan banyaknya persaingan menyebabkan perusahaan dituntut untuk lebih memperhatikan usaha pemasarannya agar tidak mengalami penurunan.

(15)

upaya untuk mencapai tujuan pemasaran produk dengan demikian perusahaan perlu memahami dan mempelajari bagaimana perilaku keputusan pembelian konsumen dalam usaha memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Karena bagi konsumen, pasar menyediakan berbagai pilihan, produk serta merek beraneka ragam dan konsumen bebas memilih produk yang akan dibelinya. Jika produk tersebut dimata konsumen mampu memenuhi kebutuhan dan keinginannya, maka konsumen tentu saja akan membeli produk tersebut.

Produsen telepon genggam di dunia ini, bahkan di Indonesia sendiri saat ini sudah tidak terhitung jumlahnya. Beberapa diantaranya yang lazim dikenal ialah Nokia, Sony Ericson, Samsung, LG, Iphone dan masih banyak lagi. Semakin banyak produsen yang memproduksi barang serupa, maka akan semakin ketat persaingannya yang dari hari ke hari bukannya semakin menurun melainkan semakin tinggi intensitasnya. Produsen telepon genggam di Indonesia mengalami peningkatan yang sangat luar biasa. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya berbagai macam merek yang ada saat ini dan masing-masing merek tersebut berusaha memberikan manfaat yang lebih terhadap pesaingnya.

(16)

konsumen secara tepat. Sehingga konsumen dapat membedakan produk yang ditawarkan dan menjadikan produk tersebut melekat pada benak konsumen. Jadi kemampuan perusahaan untuk memposisikan produknya dan memperkenalkan atau memberikan informasi tentang karakteristik atribut produknya dengan baik kepada para konsumen merupakan kunci keberhasilan pemasaran produk atau jasa yang ditawarkan.

Atribut produk yang bersifat teknis tercermin pada produk itu atau yang merupakan inti dari produk itu (Core product), sedangkan atribut nonteknis dapat ditampilkan dalam beberapa macam bentuk antara lain:

  1.  Desain Produk

2. Bungkus atau kemasan 3. Merek (Brand)

a. Nama merek (brand name)

b. Trade Mark (merek dagang, simbol merek)

Faktor-faktor yang berpotensi mengakibatkan pilihan konsumen adalah faktor konsumen individual, pilihan merek disebabkan oleh kebutuhan konsumen, persepsi dari karakteristik merek dan perilaku alternatif. Pilihan merek yang disebabkan oleh demografi konsumen, gaya hidup, karakteristik personal, dampak lingkungan dan strategi pemasaran juga berdampak pada pengambilan keputusan serta lingkungan pembelian konsumen yang tercermin dari budaya (norma sosial, subkultur suku dan wilayah) Kelompok tatap muka (teman, anggota keluarga dan kelompok referensi).

(17)

Peneliti memilih pengguna BlackBerry sebagai obyek penelitian karena pada tahun 2010, Pertumbuhan pembelian BlackBerry di Indonesia terus meningkat signifikan, fenomena BlackBerry belakangan ini di Indonesia, sampai menjadi suatu kebutuhan untuk fashion pengguna juga dapat terkoneksi ekslusif melalui layanan BlackBerry chat yang menghubungkan sesama pengguna BlackBerry, setiap saat dan setiap waktu dapat dengan mudah melakukan chatting BlackBerry Messenger (BBM) selain itu pertumbuhan pengguna BlackBerry di Indonesia selama periode Januari 2010 tumbuh 49%, dan Jumlah penjualan BlackBerry mampu mengalahkan Apple Iphone dipenjualan ritel ponsel cerdas (smartphone). oleh karena itu peneliti ingin mengetahui dan mengkaji faktor apa saja yang dipertimbangkan konsumen dalam memutuskan membeli Handphone BlackBerry.

Fenomena keberadaan telepon genggam merupakan tuntutan masyarakat yang cenderung dalam berkomunikasi dengan produk telepon yang berkualitas, bervariasi, penyampaian informasi yang dimiliki produk mudah diterima. Oleh karena itu, Sejak pertama kali BlackBerry diperkenalkan tahun 1997, Ponsel cerdas (smartphone) buatan Research In Motion Kanada kini banyak di pakai secara luas. Bagi sebagian pemakai BlackBerry merupakan simbol mode (gaya hidup), konsumen menggemari BlackBerry karena kecanggihan fitur layanan yang dimilikinya.

(18)

2004, Fenomenal penjualan BlackBerry di pasar Indonesia tumbuh 49%,(Sumber: http//Detikinet.com) BlackBerry tumbuh melampaui pertumbuhan pasar smartphone, Pertumbuhan pasar yang sangat signifikan berhasil memenuhi keinginan pelanggan atas kebutuhan perangkat telekomunikasi dengan sentuhan lokal melalui kerjasama dengan tiga operator, yakni Telkomsel, Indosat dan Exelcomindo pratama, secara global, RIM berhasil membukukan pertumbuhan revenue 84%. (Sumber: http//Detikinet.com) RIM memproduksi tiga dari sepuluh produk peringkat teratas yang terjual laku di dunia, yaitu: BlackBerry Curve, BlackBerry Storm serta BlackBerry Bold. Jumlah penjualan BlackBerry mampu mengalahkan Apple Iphone dipenjualan ritel ponsel cerdas (smartphone) selama periode Januari 2010.

BlackBerry sebelumnya hanya dikenal sebagai gadget eksklusif milik para eksekutif. Kini Semua orang menginginkan BlackBerry, hal ini juga ini tidak lepas dari naiknya kemampuan beli konsumen dan peran penjual dalam memberikan skema harga yang semakin affordable. Peningkatan kemampuan beli konsumen menjadikan BlackBerry less exclusive dari sebelumnya namun tetap ekslusif karena harganya masih di atas jangkauan kebanyakan konsumen ponsel.

(19)

Asia Pasifik. Merebaknya penggunaan layanan BlackBerry tentunya juga tidak terlepas dari berbagai upaya yang dilakukan oleh tiga operator tersebut. Tidak hanya dari sisi fungsionalnya saja, tetapi juga upaya menjadikan penggunaan BlackBerry sebagai bagian dari gaya hidup. Pemakaian BlackBerry sudah tidak mengenal batas usia, pekerjaan, ataupun atribut-atribut status sosial lainnya. Kemampuan operator menyediakan inovasi layanan BlackBerry dengan basis tarif yang kian terjangkau.

Berdasarkan hasil penelitian bertajuk Mobile Broadband Study 2010 dilaporkan adanya peningkatan belanja pada tahun 2010, pembelian BlackBerry naik 40% (Sumber: http//chip.co.id). Penelitian ini menunjukkan bahwa permintaan terhadap BlackBerry bergerak meningkat pesat karena potensinya untuk menghadirkan pengalaman terkoneksi.

(20)

mengirimkan email dengan cepat, maupun email yang berukuran 1MB, selain itu BlackBerry dapat menampung email hingga puluhan ribu tanpa ada resiko hang, asalkan masih ada memori tersisa. (Sumber: www.berryindo.com)

(21)

Daftar lima peringkat atas penjualan ponsel cerdas tersebut antara lain: 1. BlackBerry

2. Apple iphone 3. LG Voyager 4. LG Dare 5. Samsung Rant

(Sumber: Direktori sellular Indonesia, 2010)

(22)

penting. Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis mengadakan penelitian “Analisis atribut produk yang dipertimbangkan konsumen dalam pembelian Handphone BlackBerry (Studi Kasus Pada Mahasiswa FISIP Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur)”

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:

1. Faktor apa saja yang dipertimbangkan konsumen dalam memutuskan membeli Handphone BlackBerry?

2. Faktor manakah yang dominan, yang dipertimbangkan konsumen dalam memutuskan membeli Handphone BlackBerry?

1.3Tujuan Penelitian

Sesuai dengan latar belakang dan perumusan masalah yang ditentukan maka tujuan penelitian yang hendak dicapai adalah:

1. Untuk mengetahui dan menganalisis faktor-faktor yang dipertimbangkan konsumen dalam mengambil keputusan membeli Handphone BlackBerry.

(23)

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi perusahaan dan instansi-instansi yang terkait dengan produk BlackBerry, dapat menjadi pertimbangan perusahaan guna meningkatkan kualitas produk terhadap konsumen dan menjadi penilaian terhadap faktor yang dipertimbangkan konsumen dalam memutuskan membeli Handphone BlackBerry.

2. Bagi peneliti, menerapkan teori-teori yang pernah didapat dan yang dipelajari selama mengikuti perkuliahan yang berhubungan dengan masalah yang telah dikemukakan diatas sehingga dapat diharapkan ilmu tersebut dapat diterapkan dengan baik dan benar.

(24)

. BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pemasaran

2.1.1.1Pengertian Manajemen Pemasaran

Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan pokok

yang dilakukan oleh perusahaan dalam mempertahankan kelangsungan

hidup untuk berkembang dan mendapatkan laba. Berhasil tidaknya dalam

mencapai tujuan bisnis bergantung pada keahlian mereka di bidang

pemasaran, keuangan, personalia, manajemen operasional dan bidang

lainnya yang terkait dengan perusahaan.

Pada pokoknya, manajemen itu terdiri atas perancangan dan

pelaksanaan rencana-rencana. Fungsi yang pertama harus dilakukan oleh

manajer adalah fungsi perencanaan. Untuk membuat perencanaan jangka

panjang, manajer harus menyediakan banyak waktu. Oleh karena itu,

Manajer harus mendelegasikan keputusan-keputusannya yang rutin

dilukukan setiap hari kepada para bawahan. Bagi perusahaan yang

penjualannya sangat berfluktuasi harus lebih matang dalam membuat

rencananya. Untuk itu dijelaskan definisi mengenai manajemen

pemasaran.

Menurut Swastha (2001 : 7), manajemen pemasaran adalah

(25)

ditujukan untuk mengadakan pertukaran dengan pasar yang dituju

dengan maksud untuk mencapai tujuan.

2.1.1.2Pengertian Pemasaran

Pemasaran merupakan salah satu dari sekian banyak kegiatan

penting yang dilakukan oleh setiap pengusaha untuk mempertahankan

kelangsungan hidup perusahaan itu sendiri, baik perusahaan yang

bergerak dibidang barang atau jasa.

Menurut Kotler (2003 : 9), marketing is a societal process by

which individuals and groups obtain what they need and want through

creating, offering and freely exchanging product and services of Value

with other. Pemasaran merupakan salah satu fungsi suatu organisasi yang

berperan memusatkan kegiatan organisasi dalam hubungannya dengan

pasar. Kegiatan tersebut diupayakan untuk memberikan kepuasan bagi

kebutuhan dan keinginan konsumen melalui produk yang dihasilkan

perusahaan.

Menurut Stanton (2000 :5), pemasaran adalah suatu sistem

keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk

merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan

barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan dan kegiatan konsumen saat

ini maupun konsumen potensial.

Menurut Alma (2000 : 2), marketing adalah usaha atau kegiatan

(26)

kegiatan membeli dan menjual, termasuk didalamnya kegiatan

menyalurkan barang dan jasa antara produsen dan konsumen.

Dari ketiga definisi diatas penelitian dapat menarik kesimpulan

bahwa marketing atau pemasaran adalah keseluruhan kegiatan-kegiatan

bisnis yang dilakukan untuk merencanakan menentukan harga,

mempromosikan serta menyalurkan barang dan jasa yang bertujuan

untuk menentukan kebutuhan konsumen.

2.1.1.3 Arti Penting Pemasaran

Menurut Alma (2000 : 4), pemasaran adalah suatu kegiatan yang

sangat menentukan dalam perencanaan dan pengambilan keputusan

dalam suatu perusahaan, sehingga pemasaran sangat diperlukan bagi

kelangsungan hidup perusahaan dalam iklim ekonomi apapun. Maka

kegiatan pemasaran perlu kiranya ditempatkan pada urutan terdepan dan

paling utama dalam perusahaan. Apabila ada suatu perusahaan tidak

mempunyai kegiatan pemasaran maka akan dapat dipastikan perusahaan

tersebut tidak bisa bertahan hidup dan akan tertinggal jauh dalam

perkembangan usahanya. Sehingga peranan pemasaran dalam

perkembangan usaha adalah sebagai penyumbang langsung untuk

(27)

2.1.1.4 Konsep Pemasaran

Dalam melaksanakan pemasaran dibutuhkan suatu

landasan/falsafah/ sikap yang mendasari kegiatan pemasaran yang

disebut konsep pemasaran.

Menurut E. Catur dan Ig. Bondan (2001 : 35), konsep pemasaran

merupakan suatu filsafat bisnis yang berpendapat kunci untuk mencapai

tujuan – tujuan organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan

pasar sasaran dan penyerahan produk yang memuaskan secara lebih

efektif dan lebih efisien dibanding para pesaing.

Jadi falsafah konsep pemasaran bertujuan memberikan kepuasan

terhadap keinginan dan kebutuhan konsumen serta seluruh kegiatan

diarahkan untuk mencapai tujuan tersebut.

2.1.1.5Tujuan Pemasaran

Tujuan pemasaran menurut Alma (2000 : 11) adalah mengetahui,

memahami dan memenuhi semua kebutuhan dan keinginan pasar unruk

mendapatkan volume penjualan sesuai target yang yang diharapkan.

Tercapainya kegiatan pemasaran dibuktikan dengan meningkatnya

volume penjualan sehingga didapatkan laba penjualan maksimum sesuai

atau melebihi target yang diharapkan, maka pada akhirnya dapat

mengalahkan pesaing.

 

(28)

 

2.1.2 Bauran Pemasaran (Marketing Mix)

Kegiatan dalam pemasaran sebenarnya menyangkut empat jenis

tindakan, yaitu tindakan mengenai produk, harga, promosi, dan distribusi.

Dari keempat jenis tindakan tersebut, di dalamnya perlu dipikirkan strategi

– strategi yang berkaitan dengan keempat tindakan tersebut, baik secara

individual maupun secara keseluruhan.

Kombinasi dari strategi produk, harga, promosi, dan distribusi

dalam mencapai tujuan pemasaran dinamakan Marketing Mix atau

bauran pemasaran.

Menurut Basu Swastha dan Irawan (2001 : 74). markting mix

adalah variabel–variabel yang dipakai oleh perusahaan sebagai sarana

untuk memenuhi atau melayani kebutuhan dan keinginan konsumen.

Dengan kata lain marketing mix merupakan kumpulan dari empat

variabel yaitu produk, harga, promosi, dan distribusi.

Menurut E. Catur dan Ig Bondan (2001 : 190), marketing mix juga

sering disebut strategi 4P (Product, Price, Promotion, and Placement)

dalam pemasaran yang merupakan alat yang dapat digunakan produsen

untuk mempengaruhi konsumen. Marketing Mix juga dapat diartikan

sebagai kombinasi dari empat kegiatan perusahaan yang merupakan inti

(29)

1. Produk

Produk adalah segala sesuatu yang dapat memenuhi/memuaskan

kebutuhan/keinginan manusia atau konsumen, baik yang berwujud

maupun yang tidak berwujud.

2. Harga

Harga merupakan salah satu bagian yang sangat menentukan dalam

usaha untuk mempengaruhi tanggapan konsumen terhadap produk

yang ditawarkan.

3. Promosi

Promosi adalah suatu komunikasi informasi dari penjual kepada

pembeli yang bertujuan untuk merubah sikap dan tingkah laku

pembeli, yang tadinya tidak mengenal menjadi mengenal dan menjadi

pembeli, sehingga dapat mengingat produk tersebut.

4. Saluran distribusi

Saluran distribusi dalam hal ini adalah saluran yang digunakan oleh

perusahaan untuk menyalurkan produk atas status kepemilikannya

dari produsen ke konsumen.

Marketing Mix merupakan suatu perangkat penentu keberhasilan

pemasaran perusahaan. Keputusan marketing mix ini sangat dipengaruhi

oleh keputusan penentuan posisi pasar yang dilakukan oleh perusahaan. Promosi dan distribusi tidak dijadikan peneliti sebagai faktor-faktor

yang dipertimbangkan konsumen dalam pembelian Handphone

(30)

komponen yang merupakan sifat-sifat produk, melainkan faktor-faktor

dari pemasaran yang berfungsi memperkenalkan keberadaan produk

kepada pembeli dan memudahkan pembeli dalam menjangkau produk

tersebut.

2.1.2.1Produk

2.1.2.1.1 Pengertian Produk

Menurut Fandy Tjiptono (2001 : 95), produk merupakan kegiatan

yang dilakukan didalam menciptakan segala sesuatu yang dapat

ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta., dicari, dibeli,

digunakan sebagai kebutuhan pasar yang bersangkutan. Secara

konseptual produk adalah pemahaman subyektif dan produsen atas

sesuatu yang bisa ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuan

organisasi melalui pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen,

sesuai dengan kompetensi dan kapasitas organisasi serta daya beli

pasar.

Menurut Philip Kotler (2000 : 22), produk adalah apa saja yang

dapat ditawarkan ke dalam pasar untuk diperhatikan, dimiliki,

dipergunakan atau dikonsumsi sehingga dapat memuaskan keinginan

atau kebutuhan termasuk di dalamnya adalah obyek fisik, jasa, barang,

orang, tempat, organisasi dan gagasan.

Menurut Angipora (2002 : 157), Produk dibagi menjadi tiga

(31)

a. Barang Tidak Tahan Lama (Non Durable Goods)

Barang berwujud yang secara normal biasanya dikonsumsi dalam

satu atau dua kali penggunaan.

Contoh : Makanan dan minuman ringan

b. Barang Tahan Lama (Durable Goods)

Barang berwujud yang secara normal biasanya dapat bertahan lama

sehingga dapat digunakan dalam banyak pemakaian.

Contoh : Pakaian, televisi, lemari es, dan sebagainya.

c. Jasa (services)

Suatu aktivitas, manfaat, atau kepuasan yang ditawarkan untuk

dijual. Jasa merupakan benda yang tidak berwujud, tidak dapat

dipisahkan, dan mudah habis.

Contoh : Lembaga pendidikan, hotel, salon kecantikan dan

sebagainya.

2.1.2.1.2 Klasifikasi Produk

Dengan melihat perbedaan antara pasar konsumen dengan pasar

bisnis, produk dikategorikan secara luas sebagai produk konsumen dan

produk bisnis tergantung untuk maksud apa seseorang membeli produk

tersebut.

Menurut Boone dan Kurtz (2002 : 49), adapun kategori dari

produk yaitu :

(32)

Untuk mengelompokkan produk konsumen berdasarkan tipenya,

para pemasar memfokuskan diri pada kebiasaan belanja Konsumen.

Produk konsumen dibagi menjadi tiga kategori, yaitu :

a. Produk Rumah Tangga (Convenience Products)

Produk-produk yang sering dibeli konsumen dengan segera dan

segera dan dengan usaha kecil.

Contoh : koran, permen, susu, roti dan sebagainya.

b. Produk Belanja (Shopping Products)

pembelian secara khusus, yang hanya dilakukan setelah pembeli

membandingkan beberapa produk di toko pesaing untuk

mengevaluasi beberapa karakteristiknya.

Contoh : karpet, perabot rumah tangga.

c. Produk-Produk Khusus (Specialty Products)

Produk-produk yang pembelinya mau melakukan usaha khusus

untuk mendapatkannya. Produk ini cenderung berharga mahal dan

merupakan merek terkenal dan didistribusikan di tempat-tempat

tertentu.

Contoh : kendaraan porche, tas Louis Vuitton.

2. Kategori Produk Bisnis

Sering dikenal sebagai produk industri atau produk organisasi.

Produk ini dibagi dalam lima kategori, yaitu :

(33)

Rangkaian atau kumpulan peralatan modal utama, seperti sistem

pabrik baru, alat-alat berat, dan peralatan yang dibuat sesuai

pesanan.

b. Peralatan Aksesori (Accessory Equipment)

Meliputi barang-barang modal yang biasanya tidak terlalu mahal

dan berumur lebih pendek dari instalasi.

Contoh : scanner, mesin faks, dan perkakas.

c. Komponen bagian dari Material (Component Parts and

Materials)

Produk-produk bisnis yang termasuk bagian dari produk akhir

perusahaan lain.

d. Bahan-bahan Mentah (Raw Materials)

Serupa dengan komponen bagian dari material, karena menjadi

bahan-bahan masukan bagi produk jadi dari perusahaan lain. Di

dalamnya termasuk produk-produk pertanian, seperti : kapas,

gandum, pupuk, ternak, juga bahan alam seperti : tambang besi,

batu-batuan, kayu, dan batu bara.

e. Barang Pendukung (Supplies)

Barang yang digunakan dalam kegiatan harian perusahaan dan

merupakan beban bagi peerusahaan namun tidak menjadi bagian

dari produk akhir.

(34)

2.1.2.1.3 Atribut Produk

Menurut Mowen dan Minor (2002:312) atribut produk adalah

karakteristik atau fitur yang mungkin dimiliki atau tidak dimiliki oleh

obyek. Atribut dibedakan menjadi dua yaitu atribut intrinsik dan atribut

ekstrinsik. Atribut intrinsik adalah segala sesuatu yang berhubungan

dengan sifat aktual produk, sedangkan atribut ekstrinsik adalah segala

sesuatu yang diperoleh dari aspek eksternal produk, seperti nama

merek, kemasan dan label. Manfaat produk adalah hasil positif yang

diberikan atribut kepada konsumen.

Menurut Stanton yang dikutip oleh Alma (2002:139) yang

dikatakan atribut produk adalah seperangkat atribut baik berwujud

maupun yang tidak berwujud, termasuk didalamnya masalah warna,

harga, nama baik pabrik serta pelayanan pengecer yang diterima oleh

pembeli guna memuaskan keinginannya.

Menurut Rismiati dan Suratno (2002:204), variabel-variabel

produk yang perlu dibahas sehubungan dengan pemasaran produk

adalah: atribut produk, merek, label dan pelayanan. Semua produk

memiliki atribut yang berwujud seperti mutu, ciri-ciri, dan model.

Semua atribut produk terbentuk dalam proses realisasi produk yang

akhirnya dibuat prototipe produk. Setelah perusahaan memperkenalkan

atribut produk dipasaran, maka ia akan menyempurnakan atribut

produk agar bisa bertahan dalam menghadapi tantangan dalam siklus

(35)

penetapan manfaat yang akan disampaikan produk, dimana manfaat

dikomunikasikan dan disampaikan oleh atribut produk. Atribut produk

(Tjiptono,2001:103) adalah unsur-unsur produk yang dipandang

penting oleh konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan

untuk melakukan pembelian.

Menurut Tjiptono (2001:104) dan Rismiati (2002) Berikut akan

diuraikan sehubungan dengan masing-masing atribut produk:

1. Mutu produk

Mutu adalah kemampuan yang bisa dinilai dari suatu merek dalam

menjalankan fungsinya, maka mutu merupakan pengertian gabungan

dari daya tahan, keandalan, ketepatan, kemudahan pemeliharaan dan

perbaikan serta segala atribut lain.

2. Fitur produk (ciri-ciri produk)

Menurut Rismiati dan Suratno (2002:205) produk apapun dapat

dipasarkan dengan ciri-ciri yang beragam. Perusahaan harus

mengidentifikasikan mana ciri-ciri pokok produknya yang akan

dipasang secara standar dan mana ciri-ciri pilihan (optional) yang

lebih sesuai dengan kebutuhan konsumen. Ciri produk dipasaran

merupakan suatu cara untuk memenangkan persaingan. Kenyataan

bahwa banyak perusahaan sangat inovatif dalam menemukan ciri-ciri

tambahan bagi produk-produk mereka yang lebih sesuai dengan

keinginan konsumen. Sebuah produk yang ditawarkan dengan

(36)

membedakan produk perusahaan dari produk pesaing. Menjadi

produsen pertama yang memperkenalkan fitur baru yang dibutuhkan

dan bernilai adalah satu cara paling efektif untuk bersaing.

3. Rancangan produk (desain produk)

Cara lain untuk menambah nilai konsumen adalah melalui rancangan

produk yang berbeda dari yang lain. Rancangan dapat menjadi salah

satu alat untuk bersaing dalam pemasaran perusahaan. Desain adalah

konsep yang lebih luas dibandingkan gaya. Gaya hanya menguraikan

penampilan produk. Pada hakikatnya, desain yang cantik akan

membawa keuntungan. Desain dapat menciptakan semacam

kepribadian tersendiri sehingga memberikan keunggulan bila

dibandingkan dengan produk pesaing yang kelihatan serupa. Dalam

siklus kehidupan produk yang pada tahap penurunan, desain yang

bagus dapat menggantikan produk baru. Desain bagus juga mampu

menarik perhatian, meningkatkan kinerja produk, memberi

keunggulan bersaing yang kuat dipasar sasaran, memperlihatkan nilai

tertentu dan mempermudah konsumen dalam memilih barang.

4. Merek

Merek merupakan nama, istilah, tanda, simbol,warna, lambang atau

kombinasi atribut-atribut produk lainnya yang diharapkan dapat

memberikan identitas dan diferensiasi terhadap produk pesaing.

(37)

5. Kemasan

Pengemasan (packaging) merupakan proses yang berkaitan dengan

perancangan dan pembuatan wadah (container) atau pembungkus

(wrapper) untuk suatu produk.

6. Layanan pelengkap

Dewasa ini produk apapun tidak terlepas dari unsur jasa dan

pelayanan, baik jasa itu sebagai produk inti (jasa murni) maupun

jasa sebagai pelengkap. Produk inti umumnya sangat bervariasi

antara tipe bisnis yang satu dengan tipe bisnis yang lain, tetapi

layanan pelengkapnya memiliki kesamaan.

7. Jaminan (garansi)

Jaminan adalah janji yang merupakan kewajiban produsen atas

produknya kepada konsumen, dimana para konsumen akan diberi ganti

rugi bila produk ternyata tidak bisa berfungsi sebagaimana yang

diharapkan atai dijanjikan. Jaminan bisa meliputi kualitas produk,

reparasi, ganti rugi (uang kembali atau produk ditukar) dan

sebagainya. Jaminan sendiri ada yang bersifat tertulis dan ada pula

yang tidak tetulis. Dewasa ini sering seringkali jaminan dimanfaatkan

sebagai aspek promosi, terutama pada produk-produk tahan lama.

(38)

Konsumen tidak hanya membeli produk sekedar memuaskan

kebutuhan akan tetapi juga bertujuan memuaskan keinginan. Oleh

karena itu produsen harus memperhatikan secara hati-hati kebijakan

akan atribut suatu produknya.

Gambar 2.1: Atribut Produk Dari Beberapa Lapisan (Alma, 2001 : 98)

 

Semua kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan atau produsen

dalam menentukan dan mengembangkan atribut produknya, memperbaiki

atribut produk lama, memperbanyak kegunaan dari atribut produk yang

sudah ada.

1. Manfaat produk merupakan inti dari produk. Dimana setiap dari

produk yang dihasilkan harus memiliki kegunaan atau manfaat bagi

(39)

2. Atribut produk formal tediri dari pembungkus, merek, kualitas, label

dan model. Atribut produk formal produk merupakan karakteristik dari

produk yang akan ditawarkan dan merupakan pembeda dari produk

satu dengan yang lainnya.

3. Kelengkapan produk terdiri dari harga, pelayanan, garansi, promosi

dan pengiriman. Kelengkapan produk merupakan bagian produk

dimana produk yang ditawarkan tersebut dapat memberikan nilai

sehingga konsumen dapat memperolehnya.

  Dalam atribut produk Para pemasar berkewajiban untuk

memahami konsumen, mengetahui apa yang dibutuhkannya, apa

seleranya dan bagaimana ia mengambil keputusan. Sehingga pemasar

dapat memproduksi barang ataupun jasa yang sesuai dengan kebutuhan

konsumen. Pemahaman yang mendalam mengenai konsumen akan

memungkinkan pemasar dapat mempengaruhi keputusan konsumen.

Sehingga konsumen mau membeli apa yang ditawarkan oleh pemasar.

Fakta yang ditemukan dalam Purnomo (2000) dalam Jurnal Aplikasi

Manajemen (2003:228) menyatakan bahwa atribut produk mempunyai

pengaruh signifikan terhadap struktur keputusan pembelian.

Menurut Gito Sudarmo (2000 : 188), atribut produk adalah suatu

komponen yang merupakan sifat-sifat produk yang menjamin agar

produk tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan yang

(40)

atau sifat-sifat yang sesuai dengan apa yang diharapkan oleh

pembelinya, maka produk tersebut akan dianggap cocok oleh

konsumen. Produk yang demikian akan menjadi produk yang akan

berhasil. Atribut produk dapat berupa sesuatu yang berwujud atau

tangible maupun sesuatu yang tidak berwujud atau intangible. Atribut

yang berwujud dapat berupa desain produk, bungkus, merek, dan

sebagainya. Sedangkan yang tidak berwujud ini terdapat pada

angan-angan atau image konsumen terhadap nama merek yang diberikan

terhadap produk itu.

Menurut Enterprise (2009: 75) Pada atribut produk, yang

berkaitan dengan atribut produk dari Handphone BlackBerry pada

dasar media perangkat BlackBerry antara lain meliputi:

1. Keanekaragaman produk BlackBerry dari berbagai tipe BlackBerry,

Bentuk fisik/bentuk nyata dari Handphone BlackBerry dalam berbagai

tipe yang lain dan memiliki keistimewaan tersendiri dari setiap tipe

tersebut, diantaranya BlackBerry Bold, BlackBerry javelin,

BlackBerry curve Gemini, BlackBerry curve 9300, BlackBerry onyx,

BlackBerry torch dan lain-lain. Dari setiap tipe tersebut menawarkan

berbagai kemudahan dan fitur-fitur yang dimiliki oleh tipe-tipe

tersebut yang dapat mempengaruhi konsumen sebelum konsumen

mengambil keputusan dalam pembelian Handphone BlackBerry

(41)

2. Tampilan menu BlackBerry merupakan tampilan pada layar

Handphone dalam memandu pengguna didalam pengoperasian

Handphone yang terdiri dari berbagai menu seperti pesan, aplikasi,

media, kontak, permainan, BlackBerry app world yang digunakan

sebagai pintu masuk dalam mendownload aplikasi tambahan yang

diinginkan, dan fitur-fitur lainnya.

3. Warna merupakan ragam pilihan dari Handphone BlackBerry yang

ditawarkan untuk menarik minat konsumen, diantaranya warna hitam,

putih, merah dan ungu Dengan pilihan warna tersebut dapat

menunjukkan keeleganan dan selera dari pengguna BlackBerry

tersebut.

4. Tombol keypad adalah Tombol-tombol yang ada pada Handphone

BlackBerry untuk memudahkan konsumen dalam pengoperasiannya,

maupun tombol kursor berupa trackpad dan trackball yang digunakan

untuk menggeser mencari menu pada layar Handphone, selain berupa

tombol ada juga pada Handphone BlackBerry tipe Torch yang

menggunakan tombol sentuh/touch pada layar ponsel untuk

mempermudahkan pengguna didalam pengoperasian Handphone.

5. Digital Camera Merupakan salah satu kecanggihan teknologi yang

terdapat pada Handphone, yaitu dapat merekam dan memotret gambar

dimana kamera BlackBerry mempunyai ukuran dari 2 Mega Pixel

(42)

6. Kapasitas memori merupakan Kapasitas yang ditawarkan BlackBerry

yang dapat dimanfaatkan untuk menyimpan gambar, suara, video serta

fasilitas lainnya, dimana memori eksternal yang ditawarkan mempunyai

daya tampung 2 GB (giga byte).

7. Handphone BlackBerry memiliki layanan fasilitas Facebook yaitu

fasilitas dalam layanan internet jejaring sosial Facebook yang dapat

mempertemukan pengguna Facebook dengan teman-teman dari

pengguna Facebook dalam berkomunikasi, pada jejaring sosial ini.

8. Handphone BlackBerry memiliki layanan fasilitas Twitter yaitu

fasilitas dalam layanan internet jejaring sosial Twitter yang dapat

mempertemukan pengguna Twitter dengan teman-teman dari

pengguna Twitter dalam berkomunikasi, pada jejaring sosial ini.

9. Handphone BlackBerry menawarkan fasilitas BlackBery Messenger

yaitu fasilitas yang menjadi ciri khas dari setiap BlackBerry, merupakan

fasilitas layanan chatting/obrolan sesama pengguna BlackBerry maupun

forum grup.

10.Handphone BlackBerry dapat mengakses langsung Yahoo Messenger

yaitu fasilitas layanan chatting melalui media internet Yahoo, tidak

hanya sesama pengguna BlackBery yang dapat melakukan chatting,

tetapi semua orang yang memiliki email dan menjadi teman dalam

(43)

11.Handphone BlackBerry dapat mengakses fasilitas Email yaitu

pengiriman pesan email pada pesan masuk dan pesan keluar email

dengan menggunakan Handphone BlackBerry.

12.Handphone BlackBerry memiliki fasilitas Browsing/Google yaitu

fasilitas jelajah internet sebagai sumber informasi dengan menggunakan

Handphone BlackBerry pada situs layanan google, pengguna

BlackBerry dapat mengakses langsung atau melakukan browsing.

13.Handphone BlackBerry memiliki fasilitas fourshared yaitu Layanan

dalam mendownload lagu dengan menggunakan Handphone

BlackBerry.

  Atribut produk yang bersifat teknis tercermin pada produk itu

atau yang merupakan inti dari produk itu (Core product), sedangkan

atribut nonteknis dapat ditampilkan dalam beberapa macam bentuk

antara lain:

1. Desain Produk

Desain atau bentuk produk merupakan atribut yang sangat penting

untuk mempengaruhi konsumen agar mereka tertarik dan kemudian

membelinya. Dalam praktik dapat dilihat bahwa desain produk dari

merek yang satu berbeda dengan produk sejenis dengan merek yang

lain. Menurut Tjiptono (2001: 103) cara lain untuk menambah

kekhasan produk adalah dengan desain produk. Desain merupakan

(44)

manajemen khususnya team pengembangan produk. Hal tersebut

terjadi karena desain adalah totalitas dari keistimewaan yang

mempengaruhi cara penampilan dari fungsi suatu produk dalam hal

kebutuhan konsumen. Produk yang dirancang dengan baik atau

menarik perhatian konsumen lebih besar dan meningkatkan jumlah

penjualan. Desain yang baik adalah mempunyai kegunaan atau

manfaat yang dibutuhkan oleh konsumen. Jadi dapat disimpulkan

desain adalah daya tarik yang terdapat dalam sebuah produk, yang

dapat dilihat dari tampilan produk itu.

2. Bungkus atau kemasan

Menurut Tjiptono (2002:106) kemasan adalah wadah atau

pembungkus produk. Pengemasan digunakan untuk melindungi

produk selama dalam pengangkutan, kemasan juga digunakan

menghindari dari kerusakan, pengotoran maupun penurunan mutu

produk. Seringkali pembeli mengambil keputusan untuk membeli

suatu barang hanya karena kemasannya yang lebih menarik dari

kemasan produk lain yang sejenis. Jadi, jika ada produk yang sama

mutunya, maupun bentuknya dan dan mereknya pun juga sudah

sama-sama dikenal oleh pembeli, maka kecenderungannya pembeli

akan memilih produk yang kemasannya lebih menarik. Dengan

demikian kemasan dapat digunakan sebagai salah satu alat strategi

bersaing dengan perusahaan yang memproduksi atau menjual produk

(45)

secara matang, kemudian dilaksanakan secara baik. Cara

pengemasan/pembungkusan yang baik akan menguntungkan

perusahaan karena berbagai hal antara lain:

a. Bungkus yang indah akan/menarik akan menambah hasrat untuk

membeli.

b. Bungkus yang khas akan mempermudah pembeli mengingat

produknya.

c. Bungkus yang baik akan melindungi kualitas produk.

d. Mempermudah pengangkutan (transportasi).

e. Memudahkan penyimpanan dan penyusutan di rak toko (show

room).

Pemberian kemasan pada produk bisa memberikan tiga manfaat

utama yaitu:

a. Manfaat komunikasi, manfaat utama kemasan adalah sebagai

media pengungkapan informasi produk kepada konsumen,

informasi tersebut meliputi cara menggunakan produk, komposisi

produk dan informasi khusus (efek sampingan, frekuensi

pemakaian yang optimal dan sebagainya). Informasi lainnya

berupa segel atau simbol bahwa produk tersebut telah lulus

pengujian atau disyahkan oleh instansi yang berwenang.

b. Manfaat Fungsional, kemasan seringkali pula memastikan

peranan fungsional yang penting, seperti memberikan

(46)

c. Manfaat perseptual, kemasan juga bermanfaat dalam

menanamkan persepsi tertentu dalam benak konsumen.

3. Merek (Brand)

c. Nama merek (brand name) diperlukan untuk membedakan dalam

memasarkan produk hasil produksi suatu pabrik dengan pabrik

yang lain. Dalam perkembangan bisnis yang semakin pesat ini

nama merek semakin menduduki peranan yang besar, seringkali

nama merek tertentu digunakan sebagai penilaian kualitas produk

perusahaan oleh sebagian pembeli. Menurut Tjiptono (2005:104)

Merek adalah sebuah nama, simbol, gambar, atau kombinasi dari

tiga-tiganya yang bisa membedakan suatu produk tertentu dengan

produk sejenis lainnya yang diperdagangkan dipasar. Bagi

pembeli, merek merupakan jaminan hanya produk yang

bersangkutan mempunyai mutu yang dapat memberikan kepuasan

kepada mereka. Selain itu merek merupakan bagian yang sangat

penting dalam sebuah produk dan merek juga bisa menambah

nilai produk, merek memudahkan konsumen dalam

mengidentifikasikan produk.

Agar merek bisa mencerminkan makna-makna yang ingin

disampaikan, maka ada beberapa persyaratan yang harus

diperhatikan yaitu: Mudah untuk diucapkan, mudah untuk

dikenali, mudah untuk diingat, memiliki ciri khas tersendiri atau

(47)

disimpulkan merek adalah atribut utama yang dipertimbangkan

oleh konsumen. Karena dengan merek konsumen akan

mengetahui kualitas atau mutu dari suatu produk.

Ada enam makna yang bisa disampaikan melalui suatu

merek (Kotler, et al:1996 dalam Tjiptono, 2002:104), yaitu:

1. Atribut, sebuah merek menyampaikan atribut-atribut

tertentu, misalnya Marcedes mengisyaratkan mahal, tahan

lama, berkualitas, nilai jual kembali yang tinggi, cepat dan

sebagainya.

2. Manfaat, merek bukanlah sekedar sekumpulan atribut,

karena yang dibeli konsumen. Atribut harus diterjemahkan

kedalam manfaat-manfaat fungsional dan atau emosional.

Misal atribut mahal dapat diterjemahkan dalam manfaat

emosional seperti “mobil ini dapat meningkatkan gengsiku”.

Atribut tahan lama dapat dicerminkan dalam manfaat

fungsional seperti “saya tidak perlu membeli mobil baru

setiap beberapa tahun”.

3. Nilai-nilai, merek juga menyatakan nilai-nilai produsennya.

Contohnya Marcedes berarti kinerja tinggi, keamanan,

prestise, dan sebagainya.

4. Budaya, merek juga mungkin mencerminkan budaya

tertentu. Marcedes mencerminkan budaya jerman, yaitu

(48)

5. Kepribadian, merek juga dapat memproyeksikan

kepribadian tertentu. Apabila merek itu menyangkut orang

atau suatu obyek apa yang terbayangkan.

6. Pemakai, merek memberi kesan mengenai jenis konsumen

yang membeli atau menggunakan produknya.

Merek memegang peranan penting dalam pemasaran. Ada

perbedaan yang cukup besar antara produk dan merek (Tjiptono,

2001:105).Produk hanyalah sesuatu yang dihasilkan pabrik,

sedangkan merek merupakan sesuatu yang dibeli konsumen.

Bila produk bisa dengan mudah ditiru oleh pesaing, maka merek

selalu memiliki keunikan yang relatif sukar dijiplak. Merek

berkaitan erat dengan persepsi, ssungguhnya persaingan yang

terjadi antar perusahaan adalah pertarungan persepsi dan bukan

sekedar pertarungan produk.

d. Trade Mark (merek dagang, simbol merek)

Trade mark adalah sebagian dari brand yang dinyatakan

dalam bentuk simbol atau logo, desain, warna atau huruf tertentu.

Cap atau simbol merupakan tanda untuk menunjukkan kepada

yang berkepentingan, perusahaan mana penghasil produk

tersebut. Trade mark atau merek dagang dilindungi

undang-undang apabila sudah didaftarkan pada pemerintah, sehingga

perusahaan mempunyai hak

(49)

suatu produk yang menyampaikan informasi mengenai produk

dan penjual. Sebuah simbol bisa merupakan bagian dari kemasan

atau bisa pula dicantumkan dengan produk itu.

2.1.2.1.4 Kualitas Produk

Kualitas Produk merupakan salah satu faktor penentu seseorang

dalam membeli produk. Menurut pendapat Handoko (2000: 54)

kualitas adalah faktor yang terdapat dalam suatu produk tersebut

bernilai sesuai dengan maksud untuk apa produk itu diproduksi.

Kualitas ditentukan oleh sekumpulan kegunaan atau fungsinya

termasuk didalamnya daya tahan, ketidaktergantungan pada produk

atau komponen lain dan sebagainya, serta harga ditentukan oleh biaya

produksi. Tuntutan terhadap aspek ini adalah dari sebuah produk yang

dihasilkan sudah menjadi keharusan yang harus dipenuhi oleh suatu

perusahaan kalau tidak menginginkan konsumen yang dimilikinya

beralih kepada produk-produk pesaingnya yang dianggap memiliki

kualitas produk yang lebih baik. Harga yang tinggi dalam sebuah

produk biasanya memberikan kesan bahwa produk yang bersangkutan

mempunyai kualitas yang tinggi. Dalam hal ini kita tidak boleh

langsung bekesimpulan bahwa perusahaan harus mendesain kualitas

setinggi-tingginya. Daftar-daftar yang terdapat dalam kualitas produk

adalah ketahan lamaan, keterandalan, ketelitian, taraf kemudahan

(50)

kemampuan produk yang digunakan oleh para produsen untuk menarik

pembeli. Selain terjamin dari sisi keamanan dan kenyamanan,

pembelian perangkat BlackBerry melalui operator, akan memberikan

jaminan purna jual yang lebih baik. Hal ini didapatkan karena adanya

kepastian mengenai keaslian perangkat BlackBerry. BlackBerry akan

mendapatkan garansi resmi dari RIM yang berlaku setahun penuh.

Selain itu, juga akan mendapatkan kemudahan untuk bisa melakukan

upgrade system dan perbaikan BlackBerry pada saat BlackBerry

sedang bermasalah.

2.1.2.1.5 Siklus Kehidupan Produk

Produk yang berhasil telah melalui beberapa tahapan mulai dari

perkenalan awal sampai dengan penurunan dan penarikan penjualan

dari pasar.

Menurut Boone dan Kurtz (2002 : 52), siklus hidup produk

(Product Life Cycle) terdiri dari empat tahap:

1. Peluncuran

Pada tahap awal siklus hidup produk, perusahaan berusaha untuk

membangun permintaan produk baru yang ditawarkannya.

2. Pertumbuhan

Penjualan naik dengan cepat selama produk berada dalam tahap

pertumbuhan. perusahaan menggunakan pendekatan orang per

(51)

lain untuk mencoba membeli produknya. Volume penjualan yang

meningkat mulai mendatangkan keuntungan.

3. Kematangan

Pada awal kematangan, penjualan industri terus meningkat. Pada

masa ini para pemasar menekankan pada segmentasi pasar dengan

menambah variasi produk baru secara berkala yang disesuaikan

dengan kelompok pelanggan yang berbeda. Banyak pemasar

menurunkan harga untuk mempertingi daya tarik produk-

produknya.

4. Penurunan

Penjualan dalam industri selama tahap penurunan menurun terus,

Sejalan dengan perubahan pilihan konsumen atau adanya

peluncuran inovasi produk yang penting, yang menyebabkan pola

pembelian bergeser pada alternatif yang baru.

2.1.2.2 Harga

2.1.2.2.1 Pengertian Harga

Menurut Alma (2004 : 169), di dalam teori ekonomi pengertian

harga, nilai dan utility merupakan konsep yang saling berhubungan

Yang dimaksud dengan utility ialah suatu atribut yang melekat pada

suatu barang yang memungkinkan barang tersebut dapat memenuhi

kebutuhan (needs), keinginan (wants) dan memuaskan konsumen

(52)

ditukarkan dengan produk yang ditawarkan. Jadi harga (price) adalah

nilai suatu barang yang dinyatakan dalam uang.

Menurut Basu Swastha (2003 : 241) harga adalah jumlah uang

(ditambah beberapa produk kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk

mendapatkan sejumlah kombinasi dari produk dan pelayanannya.

Menurut Kotler (2001 : 439) Harga memiliki dua peranan utama

dalam proses pengambilan keputusan para pembeli yaitu peranan

alokasi dan peranan informasi :

1. Peranan alokasi dan harga

fungsi harga dalam membantu para pembeli untuk memutuskan

cara memperoleh manfaat atau utilitas tertinggi yang diharapkan

berdasarkan daya belinya. Dengan demikian adanya harga dapat

membantu para pembeli untuk memutuskan cara mengalokasikan

daya belinya pada berbagai jenis barang dan jasa.

2. Peranan informasi dan harga

fungsi harga dalam mendidik konsumen mengenai faktor-faktor

produk, seperti kualitas. Hal ini terutama bermanfaat dalam situasi

dimana pembeli mengalami kesulitan untuk menilai faktor produk

atau manfaatnya secara obyektif. Persepsi yang sering berlaku

adalah bahwa harga yang mahal mencerminkan kualitas yang

tinggi.

 

(53)

2.1.2.2.2 Tujuan Penetapan Harga

Menurut Fandy Tjiptono (2000 : 152) ada empat jenis tujuan

penetapan harga, yaitu :

1. Tujuan berorientasi pada laba

Istilah ini dikenal dengan maksimisasi laba. Adanya tingkat laba

yang sesuai atau yang diharapkan sebagai sasaran laba.

2. Tujuan Berorientasi pada Volume

Istilah ini bisanya disebut volume pricing objectives. Harga yang

ditetapkan sedemikian rupa agar dapat mencapai target volume

penjualan atau pangsa pasar.

3. Tujuan Berorientasi Pada Citra

Citra atau image suatu perusahaan dapat dibentuk melalui strategi

penetapan harga. Perusahaan dapat menetapkan harga tinggi untuk

membentuk atau mempertahankan citra prestisius. Pada hakekatnya

baik penerapan harga tinggi maupun rendah bertujuan untuk

meningkatkan persepsi konsumen terhadap keseluruhan bauran

produk yang ditawarkan perusahaan.

4. Tujuan Stabilitas Harga

Dalam pasar yang konsumennya sangat sensitif terhadap harga, bila

suatu perusahaan menurunkan harganya, maka para pesaingnya

harus menurunkan pula harga mereka. Kondisi seperti ini yang

mendasari terbentuknya tujuan stabilisasi harga dalam industri

(54)

dilakukan dengan jalan menetapkan harga untuk mempertahankan

hubungan yang stabil antara harga suatu perusahaan dan harga

pemimpin industri.

5. Tujuan-Tujuan Lainnya

Harga dapat pula ditetapkan dengan tujuan mencegah masuknya

pesaing, mempertahankan loyalitas pelanggan, mendukung

penjualan ulang atau menghindari campur tangan pemerintah.

2.1.2.2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penetapan Harga

Menurut Swastha (2001 : 240), faktor-faktor yang mempengaruhi

penetapan harga, yaitu :

1. Keadaan Perekonomian

Keadaan perekonomian sangat mempengaruhi tingkat harga yang

berlaku. Misalnya, di Indonesia setelah ada keputusan Pemerintah

15 November 1978 yang mencantumkan nilai tukar $ 1,- (satu

dollar) Amerika dari Rp 415,00 menjadi Rp 625,00 terjadilah

reaksi di kalangan masyarakat khususnya masyarakat bisnis.

Reaksi spontan terhadap keputusan tersebut adalah adanya

kenaikan harga-harga

2. Penawaran dan Permintaan

Permintaan adalah sejumlah barang yang dibeli oleh pembeli pada

tingkat harga tertentu. Pada umumnya, tingkat harga yang lebih

(55)

Penawaran adalah suatu jumlah yang ditawarkan oleh penjual pada

suatu tingkat harga tertentu. Pada umumya, harga yang lebih tinggi

mendorong jumlah yang ditawar lebih besar.

3. Elastisitas Permintaan

Sifat permintaan pasar ini tidak hanya mempengaruhi penentuan

harganya tetapi juga mempengaruhi volume yang dapat dijual.

untuk beberapa jenis barang, Harga dan volume penjualan ini

dibanding terbalik, artinya jika terjadi kenaikan harga maka

penjualan akan menurun dan sebaliknya.

4. Persaingan

Harga jual beberapa macam barang sering dipengaruhi oleh

keadaan persaingan yang ada. Barang-barang dari hasil pertanian

misalnya, dijual dalam keadaan persaingan murni. Banyaknya

penjual dan pembeli ini akan mempersulit penjual perseorangan

untuk menjual dengan harga lebih tinggi kepada pembeli yang lain.

5. Biaya

Biaya merupakan dasar dalam penentuan harga, sebab suatu tingkat

harga yang tidak dapat menutup biaya akan mengakibatkan

kerugian. sebaliknya, apabila suatu tingkat harga melebihi semua

biaya, baik biaya produksi, biaya operasi maupun biaya non

(56)

6. Tujuan Perusahaan

penetapan harga suatu barang sering dikaitkan dengan

tujuan-tujuan yang akan dicapai. setiap perusahaan tidak selalu

mempunyai tujuan yang sama dengan perusahaan lainnya.

tujuan-tujuan yang hendak dicapai tersebut antara lain :

a. Laba maksimum

b. Volume penjualan tertentu

c. Penguasa pasar

d. Kembalinya modal yang tertanam dalam jangka waktu tetentu.

7. Pengawasan Pemerintah

Pengawasan pemerintah juga merupakan faktor penting dalam

penentuan harga. Pengawasan pemerintah tersebut dapat

diwujudkan dalam bentuk : penentuan harga maksimum dan

minimum, diskriminasi harga, serta praktek-praktek lain yang

mendorong atau mencegah usaha-usaha ke arah monopoli.

2.1.2.3Distribusi

2.1.2.3.1 Pengertian Distribusi

Secara garis besar, pendistribusian dapat diartikan sebagai

kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar dan mempermudah

penyampaian barang dan jasa dari produsen ke konsumen, sehingga

penggunaannya sesuai dengan yang diperlukan (jenis, jumlah, harga,

(57)

distribusi, perusahaan kerapkali harus bekerjasama dengan berbagai

perantara (middleman) dan saluran distribusi (distribution channel)

untuk menawarkan produknya ke pasar.

Fandy Tjiptono (2000 : 187), saluran distribusi adalah rute atau

rangkaian perantara, baik yang dikelola pemasar maupun yang

independent, dalam menyampaikan barang dari produsen ke konsumen.

Menurut Angipora (2002 : 296), saluran distribusi sebagai

himpunan perusahaan dan perorangan yang mengambil alih

hak/membantu dalam mengalihkan hak atas barang atau jasa tersebut

berpindah tangan dari produsen ke konsumen.

Dari kedua definisi tersebut diatas, maka dapat disimpulkan

bahwa saluran distribusi adalah lembaga yang terlibat dalam proses

penyampaian barang atau jasa dari produsen ke konsumen sebagai

pihak yang memerlukan/membutuhkan produk yang dihasilkan oleh

suatu perusahaan.

2.1.2.3.2 Menentukan Banyaknya Saluran Distribusi

Menurut Swastha dan Irawan (2002 : 302), dalam hal ini

produsen mempunyai tiga alternatif pilihan, yaitu :

1. Distribusi Intensif

Dilakukan untuk produsen yang menjual barang konvinien,

perusahaan berusaha untuk menggunakan penyalur, terutama

(58)

konsumen. Hal ini dimaksudkan untuk mempercepat pemenuhan

kebutuhan konsumen. Makin cepat kebutuhan konsumen terpenuhi

maka konsumen makin merasakan adanya kepuasan.

2. Distribusi Selektif

Perusahaan yang menggunakan distribusi selektif berusaha

memilih suatu jumlah pedagang besar dan atau pengecer yang

terbatas pada suatu daerah geografis, produk yang disalurkan

biasanya tergolong baru, barang khusus. Penggunaan saluran

selektif dimaksudkan untuk meniadakan penyalur yang tidak

menguntungkan dan meningkatkan volume penjualan dengan

jumlah transaksi lebih terbatas.

3. Distribusi Ekslusif

Distribusi ini dilakukan oleh perusahaan dengan hanya

menggunakan satu pedagang besar atau pengecer dalam daerah

atau pasar tertentu. Jadi produsen atau penyedia hanya menjual

produknya kepada satu pedagang besar atau satu pengecer saja.

2.1.2.3.3 Pengendalian Saluran Distribusi

Produsen yang menjual produknya melalui penyalur atau

distributor harus dapat merancang produk dan program pemasaran yang

menarik. Untuk membuat agar penyalur lebih terikat pada produsen.

Menurut Swastha dan Irawan (2002 : 307), maka produsen harus

(59)

1. Produsen harus menyatakan bahwa tugasnya tidak berakhrir pada

saat produk terjual, tetapi masih perlu memberikan pelayanan

sesudah penjualan kepada pembeli akhir.

2. Produsen harus menyatakan bahwa masalah yang dihadapi

penyalur merupakan masalah bagi produsen dan tidak dapat

diabaikan jika ingin mempertahankan posisi pasarnya.

3. Produsen harus member ganti kepada penyalur atas garansi dan

servis lain yang diberikan kepada pembeli.

4. Produsen harus dapat memberikan semangat kepada penyalur

dengan member sejumlah insentif, misalnya berupa proteks,

konsensi harga, dan sebagainya.

2.1.2.3.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Saluran Distribusi

Menurut Swastha (2001 : 299), faktor-faktor yang mempengaruhi

saluran distribusi, yaitu :

1. Pertimbangan Pasar

Beberapa faktor pasar yang harus dipertimbangkan adalah :

a. Konsumen atau pasar industri, apabila pasarnya berupa pasar

industri, maka pengecer jarang atau bahkan tidak pernah

digunakan dalam saluran ini.

b. Jumlah pembeli potensial, jika jumlah konsumen relatif kecil

dalam pasarnya, maka perusahaan dapat mengadakan

(60)

c. Konsentrasi pasar secara geografis, untuk daerah konsentrasi

yang mempunyai tingkat kepadatan yang tinggi, maka

perusahaan dapat menggunakan distributor industri.

d. Jumlah pesanan, jika jumlah pesanan yang dibeli oleh pemakai

industri tidak begitu besar atau relatif kecil, maka perusahaan

dapat menggunakan distributor industri (untuk barang-barang

jenis perlengkapan operasi).

e. Kebiasaan dalam pembelian, kebiasaan membeli dari

konsumen akhir dan pemakai industri sangat berpengaruh pula

terhadap kebijakan dalam penyaluran.

2. Pertimbangan Barang

Beberapa faktor yang dipertimbangkan dari segi barang, antara lain

a. Nilai unit, jika nilai unit dari barang yang diual relatif rendah

maka saluran distribusinya pendek atau langsung.

b. Besar dan berat barang, manajemen harus mempertimbangkan

ongkos angkut dalam hubungannya dengan nilai barang secara

keseluruhan dimana besar dan berat barang sangat menentukan.

c. Mudah rusaknya barang, jika barang yang dijual mudah rusak

maka perusahaan tidak perlu menggunakan perantara, jika ingin

menggunakan perantara maka harus dipilih perantara yang

(61)

d. Sifat teknis, dalam hal ini produsen harus mempunyai penjual

yang dapat menerangkan berbagai masalah teknis penggunaan

dan pemeliharaannya.

e. Barang standard dan pesanan, jika barang yang dijual berupa

barang standard maka dipelihara sejumlah persediaan pada

penyalur, sebaliknya jika barang berdasarkan pesanan maka

penyalur tidak perlu memelihara persediaan.

f. Luasnya produk line, jika perusahaan membuat satu macam

barang saja maka penggunaan pedagang besar sebagai penyalur

adalah baik dan sebaliknya jika macam barangnya banyak maka

perusahaan dapat menjual langsung kepada pengecer.

3. Pertimbangan Perusahaan

Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan adalah :

a. Sumber pembelanjaan, penggunaan saluran distribusi langsung

atau pendek biasanya memerlukan jumlah dana yang lebih

besar.

b. Pengalaman dan kemampuan manajemen, biasanya perusahaan

yang menjual barang baru atau ingin memasuki pasar baru, lebih

suka menggunakan perantara karena umumnya perantara sudah

mempunyai pengalaman, sehingga manajemen dapat mengambil

pelajaran dari hal tersebut.

c. Pengawasan saluran, faktor pengawasan saluran kadang-kadang

(62)

distribusinya. Pengawasan akan lebih mudah dilakukan jika

saluran distribusinya pendek.

d. Pelayanan yang diberikan oleh penjual, jika produsen mau

memberikan pelayanan yang lebih baik seperti membangun

etalase, mencarikan pembeli untuk perantara, maka akan banyak

perantara yang bersedia menjadi penyalurnya.

4. Pertimbangan Perantara

Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan adalah :

a. Pelayanan yang diberikan oleh perantara, jika perantara mau

memberikan pelayanan yang baik, maka produsen akan bersedia

menggunakannya sebagai penyalur.

b. Kegunaan perantara, perantara akan digunakan sebagai penyalur

apabila ia dapat membawa barang produsen dalam persaingan

dan selalu memberikan usul tentang barang baru.

c. Sikap perantara terhadap kebijaksanaan produsen, kalau

perantara bersedia menerima resiko yang dibebankan oleh

produsen, maka produsen dapat memilihnya sebagai penyalur.

d. Volume penjualan, dalam hal ini produsen cenderung memilih

perantara yang dapat menawarkan barangnya dalam volume

yang besar untuk jangkan waktu yang lama.

e. Ongkos, jika ongkos dalam penyaluran barang dapat lebih

ringan dengan digunakannya perantara, maka hal ini dapat

(63)

2.1.2.4 Promosi

2.1.2.4.1 Pengertian Promosi

Promosi merupakan salah satu bagian dalam bauran pemasaran

yang sangat penting dilaksanakan oleh perusahaan dalam memasarkan

produk atau jasa.

Menurut Rambat Lupiyoadi (2001 : 108), kegiatan promosi bukan

saja berfungsi sebagai alat komunikasi antara perusahaan dan

konsumen, melainkan juga sebagai alat untuk mempengaruhi konsumen

dalam kegiatan membeli/penggunaan jasa sesuai dengan keinginan dan

kebutuhannya. Hal ini dilakukan dengan menggunakan alat-alat

promosi.

  Menurut Basu Swastha dan Irawan (2001 : 349), promosi dapat

diartikan sebagai arus informasi atas persuasi satu arah yang dibuat

untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang

menciptakan pertukaran dalam pemasaran.

Berdasarkan pendapat diatas, maka dapat diambil kesimpulan

bahwa promosi memegang peranan penting bagi perusahaan untuk

dapat mengenalkan produknya sehingga diminati dan akhirnya dibeli

(64)

2.1.2.4.2 Tujuan Promosi

Menurut Swasta dan Irawan dalam bukunya Manajemen

Pemasaran (2001 : 353) tujuan promosi adalah sebagai berikut :

1. Memodifikasi tingkah laku

Dengan melakukan komunikasi dalam berbagai alasan antara lain :

mencari kesenangan, mencari bantuan, memberi pertolongan,

memberi informasi, mengemukakan pendapat dan ide-ide.

2. Memberitahu

Untuk memberitahu atau mengabarkan kepada pasar yang dituju

tentang penawaran perusahaan. Promosi yang bersifat informasi ini

sangat penting bagi konsumen karena dapat membantu dalam

mengambil keputusan untuk membeli.

3. Membujuk

Bersifat mengajak atau merayu pembeli untuk membeli produk

yang ditawarkan. Promosi tersebut diharapkan untuk mendorong

pembeli agar dapat memberi pengaruh dalam waktu yang lama

terhadap perilaku pembeli.

4. Mengingat

Bersifat mengingatkan, dilakukan terutama untuk mempertahankan

Gambar

Gambar 4.1 Hasil Analisis Atribut Produk yang dipertimbangkan Konsumen
Gambar 2.1: Atribut Produk Dari Beberapa Lapisan  (Alma, 2001 : 98)
Tabel 4.1.
Tabel 4.2.
+7

Referensi

Dokumen terkait

Perusahaan harus konsisten untuk memberikan produk yang berkualitas pada konsumennya. Banyaknya pilihan produk pesaing membuat konsumen cenderung akan mempertimbangkan kualitas

Tujuan dari penelitian ini adalah “Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh atribut produk yaitu Merek, Harga, dan Kualitas terhadap keputusan pembelian

Berdasarkan hasil penelitian yang di dapat bahwa faktor promosi ,faktor produk, faktor koleksi,dan faktor teman menjadi pertimbangan konsumen dalam keputusan pembelian produk endek

Berdasarkan hasil penelitian yang di dapat bahwa faktor promosi ,faktor produk, faktor koleksi,dan faktor teman menjadi pertimbangan konsumen dalam keputusan pembelian produk endek

Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis tertarik untuk mengadakan suatu penelitian mengenai persepsi konsumen terkait dengan atribut produk handphone berbasis android

Perusahaan harus fokus pada kualitas produk BlackBerry karena sesungguhnya bagi konsumen yang loyal merasa sudah cukup puas dengan produk BlackBerry, sesuai dengan

“ANALISIS PRODUK, HARGA, KUALITAS, PROMOSI YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN MAHASISWA UMK TERHADAP

Tabel 10 Hasil Perhitungan Sikap Konsumen Handphone Blackberry ATRIBUT BELIEF EVALUATION SIKAP PRODUK 0,86 0,93 0,80 PRICE 0,58 0,80 0,46 PLACE 1,04 0,95 0,99