• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pengaruh Atribut Produk Terhadap Keputusan Pembelian Produk Handphone Blackberry Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Analisis Pengaruh Atribut Produk Terhadap Keputusan Pembelian Produk Handphone Blackberry Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara"

Copied!
117
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

ANALISIS PENGARUH ATRIBUT PRODUK TERHADAP

KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK HANDPHONE

BLACKBERRY PADA MAHASISWA FAKULTAS

EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

OLEH :

Kristina Handayani Manurung 080521002

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN EKSTENSI DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(2)

ABSTRAK

“Analisis Pengaruh Atribut Produk Terhadap Keputusan Pembelian Produk Blackberry Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera

Utara”

Tujuan Penelitian adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh atribut produk terhadap keputusan pembelian handphone blackberry pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif asosiatif. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa fakultas ekonomi USU yang masih aktif , dengan jumlah responden sebanyak 100 orang. Pengujian hipotesis di lakukan dengan menggunakan analisis regresi linier berganda, dengan variabel bebas, yaitu Harga sebagai X1, Mutu sebagai X2, Merek sebagai X3, Kemasan sebagai X4, Layanan

sebagai X5 dan variabel terikat yaitu Keputusan Pembelian sebagai Y dan dengan

mengunakan program spss for windows versi 19.00

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara serempak variabel independen (mutu/kualitas, merek, kemasan, harga dan layanan) berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel dependen (keputusan pembelian). Berdasarkan hasil pengujian koefisien determinasi (R2), nilai R Square sebesar 0.654 berarti sebesar 65.4% keputusan pembelian dapat dijelaskan oleh mutu/kualitas, merek, kemasan, harga, pelayanan sedangkan sisanya dan dijelaskan oleh variabel lain.

(3)

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur bagi Yesus Kristus atas segala berkat dan hikmat yang telah diberikanNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Dalam penyusunan skripsi ini, banyak hal yang penulis alami dan menerima dukungan dari pihak-pihak yang tak henti menberikan semangat dan dukungannya. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih sebesarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Azhar, MEc.Ac selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr. Isfenti Sadali SE, ME selaku Ketua Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

3. Ibu Dra. Marhayanie, Msi selaku Sekertaris Departemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara sekaligus sebagai Dosen Pembaca Penilai yang telah banyak membantu, mendukung dan memberikan arahan serta saran selama proses skripsi ini dibuat sehingga skripsi ini dapat rampung dengan baik.

4. Ibu Dr. Endang Sulisty Rini, SE, Msi selaku Ketua Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

5. Bapak Drs. Ami Dilham, Msi selaku Dosen Pembimbing penulis yang selalu mendukung dan memberikan arahan selama skripsi ini dibuat.

6. Teristimewa rasa terima kasih terdalam untuk kedua orangtua yang kuhormati dan kusayangi B. Manurung dan H. Br Sihombing yang selalu mendoakan dan mendukung tiada henti penulis untuk terus maju dan meraih kesuksesan dalam hidup terlebih saat proses penyelesaian masa kuliah.

(4)

9. Kepada seluruh teman-teman fakultas Ekonomi, angkatan 2008; Adinda, Andrew, Lusi, Mitha, Neni dan lainnya, yang telah memberikan dukungan dan semangat dalam penyelesaian skripsi ini.

10.Kepada pihak-pihak lain baik keluarga, teman dan kolega yang tak dapat disebutkan satu per satu disini , saya pun turut mengucapkan terima kasih atas doa dan dukungan yang telah diberikan kepada saya sehingga skripsi saya dapat selesai dengan baik.

Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan peneliti lainnya. Serta penulis berharap saran dan kritik yang membangun untuk menyempurkan skripsi ini.

Medan, February 2014 Penulis

(5)

DAFTAR ISI

2.1.6. Pengambilan Keputusan Konsumen ...28

2.1.7. Hubungan Atribut Produk Dengan Keputusan Pembelian .31 2.2. Penelitian Terdahulu ... 32

2.3. Kerangka Konseptual ... 33

2.4. Hipotesis ... 35

BAB III METODE PENELITIAN ... 36

3.1. Jenis Penelitian ... 36

3.2. Tempat Dan Waktu Penelitian ... 36

3.3. Batasan Operasional ... 37

3.4. Definisi Operasional... 37

3.5. Skala Pengukuran ... 38

3.6. Populasi Dan Sampel ... 39

3.7. Jenis Data ... 40

3.8. Metode Pengumpulan Data ... 41

3.9.Uji Validitas dan Reliabilitas ... 41

3.10 Tekhnis Analisis Data ... 45

BAB IV HASILDAN PEMBAHASAN ... 51

(6)

4.2. Hasil Penelitian ... 55

4.3. Pembahasan ... 74

BAB V KESIMPULANDAN SARAN ... 77

DAFTAR PUSTAKA ... 79

(7)

DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman

1.1. Penjualan Produk Handphone Blackberry ... 5

2.1. Penelitian Terdahulu ... 32

3.1. Defenisi Operasional Variabel dan Indikator ... 37

3.2. SkorPernyataan ... 39

3.3. UjiValiditasVariabelIndependen ... 43

3.4. UjiValiditasVariabelDependen ... 44

3.5. HasilUjiReliabilitas………… ………... 45

3.6. HubunganAntarVariabel………..………...49

4.1. Umur Responden ... 55

4.2. JenisKelaminResponden ... 55

4.3. Pendidikan Responden ... 56

4.4. PengeluaranResponden ... 56

4.5. Lama Pakai HP Blackberry ... 56

4.6. Distribusi FrekuensiTanggapanRespondenTerhadap VariabelIndependen ... 57

4.7. Distribusi FrekuensiTanggapanRespondenTerhadap VariabelDependen ... 61

4.8. Analisis Regresi Linier Berganda ... 63

4.9. Hasil Uji Normalitas Pendekatan Kolmogrov-Smirnov One-Sample Kolmogrov-Smirnov Test ... 67

4.10. Hasil Uji Multikolinearitas ... 68

4.11. Hasil UjiAutokorelasi ... 70

4.12. Hasil UjiKoefisienDeterminansi (R2) ... 71

4.13. HasilUjiSignifikanSimultan (Uji-F) ... 72

(8)

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Halaman

2.1. Proses Pengambilan Keputusan Pembelian ... 28

2.2.Kerangka Konseptual ... 34

4.1.Logo Blackberry ... 53

4.2.Histogram Uji Normalitas ... 65

4.3.Uji NormalitasP-P Plot ... 66

(9)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Judul Halaman

1 KuesionerPenelitian ... 81

2 ValiditasdanReliabilitas ... 84

3 TabelUjiValiditas ... 91

4 AnalisisDeskriptif ... 94

(10)

ABSTRAK

“Analisis Pengaruh Atribut Produk Terhadap Keputusan Pembelian Produk Blackberry Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera

Utara”

Tujuan Penelitian adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh atribut produk terhadap keputusan pembelian handphone blackberry pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif asosiatif. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa fakultas ekonomi USU yang masih aktif , dengan jumlah responden sebanyak 100 orang. Pengujian hipotesis di lakukan dengan menggunakan analisis regresi linier berganda, dengan variabel bebas, yaitu Harga sebagai X1, Mutu sebagai X2, Merek sebagai X3, Kemasan sebagai X4, Layanan

sebagai X5 dan variabel terikat yaitu Keputusan Pembelian sebagai Y dan dengan

mengunakan program spss for windows versi 19.00

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara serempak variabel independen (mutu/kualitas, merek, kemasan, harga dan layanan) berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel dependen (keputusan pembelian). Berdasarkan hasil pengujian koefisien determinasi (R2), nilai R Square sebesar 0.654 berarti sebesar 65.4% keputusan pembelian dapat dijelaskan oleh mutu/kualitas, merek, kemasan, harga, pelayanan sedangkan sisanya dan dijelaskan oleh variabel lain.

(11)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Kebutuhan akan teknologi informasi dan komunikasi merupakan hal yang sangat penting bagi manusia. Bahkan teknologi informasi dan komunikasi sudah menjadi ciri dan trend bagi masyarakat saat ini. Dewasa ini handphone merupakan sebuah barang yang tidak lagi didominasi oleh masyarakat menengah ke atas. Dinamika handphone yang telah menjadi kebutuhan primer untuk menjalin komunikasi yang cepat di kalangan masyarakat menjadikan handphone tersebut telah bergeser yang awalnya merupakan kebutuhan sekunder menjadi kebutuhan primer.

Pemasaran adalah salah satu aspek penting dalam menunjang keberhasilan perusahaan. Dalam kondisi demikian perusahaan akan dihadapkan pada masalah perilaku, daya beli, selera dan sosial budaya. Penjualan handphone dewasa ini sudah sangat dinamis. Setiap saat dengan mudahnya keluar produk-produk terbaru yang memiliki fitur-fitur yang canggih dan lebih maju. Perubahan pasar yang terjadi dapat memberikan dampak bagi pihak perusahaan agar mampu menyesuaikan diri dalam persaingan dan situasi pasar untuk dapat mempertahankan dan meningkatkan pemasarannya.

(12)

Keputusan pembelian merupakan tahap dalam proses pengambilan keputusan pembeli dimana konsumen benar-benar membeli produk (Kotler dan Keller 2007:214).Atribut produk merupakan unsur-unsur produk yang dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan konsumen.Atribut produk menurut Tjiptono (2002:103) adalah “Unsur-unsur produk yang dipandang penting oleh pelanggan dan dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan”. Atribut produk meliputi merek, kemasan, jaminan (garansi), pelayanan, dan sebagainya.

Produsen produk handphone diseluruh dunia mengalami peningkatan dengan bermunculannya produsen-produsen merek baru. Beberapa produsen handphone yang sudah dikenal baik oleh masyarakat antara lain : Nokia, Sony Ericsson, Samsung, LG, Iphone dan masing banyak lagi. Semakin banyak produsen yang memproduksi barang yang sama maka semakin tinggi persaingan yang terjadi dimana masing-masing memberikan manfaat yang lebih dari pesaingnya. Oleh karena itu perusahaan harus dapat memposisikan produknya sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen secara tepat. Sehingga konsumen dapat membedakan produk yang ditawarkan dan menjadikan produk tersebut melekat dibenak konsumen. Kemampuan perusahaan dalam memposisikan produk dan menginformasikan karakteristik atribut produk dengan baik merupakan kunci keberhasilan pemasaran produk yang ditawarkan.

(13)

yang menarik disertai dengan kemudahan untuk mengakses informasi yang cepat serta fitur-fitur tertentu yang hanya dimiliki oleh handphone ini menyebabkan masyarakat mulai tertarik untuk menggunakannya.

Blackberry pertama kali diperkenalkan pada tahun 1997 oleh perusahaan Kanada, Research In Motion (RIM). Blackberry diciptakan oleh Mike Lazaridis. Lahir 14 Maret 1961, di Istambul Turki. Orangtuanya berdarah Yunani. Pada usia lima tahun, ia ikut keluarganya pindah ke Kanada. Mereka menetap di Windsor, Ontario. Tahun 1979, ia mulai kuliah di University of Waterloo, Ontario, Kanada. Namun, Mike tidak menyelesaikan kuliahnya hingga tamat dan bahkan Drop Out. Akan tetapi, beberapa tahun kemudian lewat produk telepon pintar atau smartphone ciptaannya, Blackberry,kini dia mampu mengantarkan perusahaannya, Research In Motion (RIM) menjadi perusahaan besar dunia. (www.harianberita.com).

(14)

Blackberry sebelumnya hanya dikenal sebagai gadget eksklusif namun kini semua orang ingin mengunakan blackberry. Hal ini juga tidak terlepas dari meningkatnya daya beli konsumen dan perusahaan RIM yang juga semakin affordable. Peningkatan daya beli konsumen ini mengakibatkan blackberry less exclusive namun namun exclusive karena harga blackberry masih diatas jangkauan harga konsumen kebanyakan.

Pertumbuhan penjualan blackberry terus meningkat signifikan, informasi dari Research in Motion (RIM) selaku penyedia teknologi blackberry menyatakan bahwa pertumbuhan penjualan di Indonesia adalah yang paling tinggi dibandingkan dengan kawasan lain di benua Asia pasifik. Hal ini didukung juga oleh kemampuan operator dalam menyediakan inovasi layanan paket blackberry dengan basis tarif yang semakin terjangkau.

Blackberry dinilai telah berhasil mewujudkan permintaan pasar pada umumnya yakni perangkat mobile canggih dengan prosesor yang kuat, memori melimpah, layar yang lebih besar dan fitur-fitur canggih seperti yang terdapat pada komputer. Kecanggihan fitur yang paling menonjol pada handphone Blackberry adalah instant messaging. Pesan instan (Instant messaging) adalah sebuah teknologi Internet yang mengizinkan para pengguna dalam jaringan internet untuk mengirimkan pesan-pesan singkat secara langsung pada saat yang bersamaan (real time) menggunakan teks kepada pengguna lainnya yang sedang terhubung ke jaringan yang sama. Fungsi antar muka yang terdapat dalam Instant Messaging adalah :Instant messages, Chat, Web links, Video, Images, Files, Talk,

(15)

Tabel 1.1 Penjualan Produk Handphone Blackberry

Tahun Penjualan ($ Juta) Laba Operasi ($ Juta) Laba Bersih ($ Juta)

2002 294 (58) (28)

2003 307 (64) (149)

2004 595 78 52

2005 1.350 386 206

2006 2.066 617 375

2007 3.037 807 632

2008 6.009 1.731 1.294

2009 11.065 2.722 1.893

2010 14.953 3.507 2.457

2011 19.907 4.739 3.444

Sumber :

(diakses pada tgl 15 September 2013)

(16)

Mahasiswa sebagai kaum intelektual merupakan komunitas yang dianggap tanggap akan perkembangan teknologi. Mahasiswa tidak bisa lepas dari dunia informasi dan berita. Banyak mahasiswa yang mencari informasi referensi tugas-tugas mereka dengan cara browsingmelalui internet di handphonedan kebanyakan dari mahasiswa selalu mengikuti arus perkembangan kemajuan teknologi komunikasi karena konsentrasi kuliah yang memang menuntut untuk selalu memperbarui informasi yang beredar.

Fenomenamenggunakan Blackberry hingga lupa waktu dan tempat juga dirasakan mahasiswa dan mahasiswi USU. Bahkan ketika dosen sedang menerangkan pun mahasiswa bisa menggunakan fasilitas fitur Blackberry secara sembunyi-sembunyi. Parahnya lagi ada mahasiswa yang menggunakan kecanggihan Blackberry sebagai jalan keluar dalam mencari jawaban untuk soal-soal di perkuliahan. Di lain hal, banyak mahasiswa yang menggunakan ponsel Blackberry menjadi tahu lebih banyak info tentang kampus dan perkuliahan, seperti misalnya melalui grup-grup chat pada fitur instant messaging Blackberry Messanger. Jadi dengan demikian, dapat diketahui bahwa banyak motif yang melatarbelakangi mahasiswa dan mahasiswi USU dalam menggunakan kecanggihan fitur Blackberry Messanger. Oleh karena itu¸ para konsumen perlu mengetahui variasi produk blackberry serta manfaat yang sesuai dengan kebutuhan mereka sehingga dapat memenuhi kebutuhan yang tepat dengan produk blackberry yang diinginkan.

(17)

produk dan tingkat kepentingan relatif mereka serta yang hal menarik perhatian pada merek perusahaan dengan tujuan akhir memutuskan melakukan pembelian.

Berdasarkan latarbelakang tersebut, peneliti tertarik melakukan penelitian “Analisis Pengaruh Atribut Produk Terhadap Keputusan Pembelian Handphone Blackberry pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara”.

1.2Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan diatas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah terdapat pengaruh atribut produk terhadap keputusan pembelian produk handphone Blackberry

terhadap mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara?”

1.3Tujuan dan Manfaat Penelitian

1 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis Pengaruh Atribut Produk Terhadap Keputusan Pembelian handphone Blackberry pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi : a. Perusahaan

(18)

b. Peneliti

Untuk menerapkan teori-teori dan pengetahuan yang didapat dibangku kuliah ke dalam masalah yang sebenarnya terjadi pada suatu perusahaan. c. Peneliti Lain

(19)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1Uraian Teoritis

2.1.1 Pemasaran

Menurut Kotler dan Keller (2007:6), pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan dan menyerahkan nilai kepada pelanggan dan mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan para pemilik sahamnya.

Konsep paling dasar yang melandasi pemasaran adalah kebutuhan manusia.Kebutuhan manusia adalah pernyataan dari perasaan kekurangan. Kebutuhan meliputi fisik dasar akan makanan, pakaian, kehangatan, dan rasa aman, kebutuhan sosial akan rasa memiliki dan kasih sayang. Keinginan adalah kebutuhan manusia yang dibentuk oleh budaya kepribadian seseorang.Konsep pemasaran mengatakan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi adalah pada penentuan kebutuhan dan keinginan dari pasar sasaran dan pada pemberian kepuasan yang diinginkan dengan lebih efektif dan efisien daripada para pesaing.Memahami kebutuhan, keinginan dan permintaan pelanggan secara rinci merupakan masukan penting untuk merancang strategi pemasaran.

2.1.2 Bauran Pemasaran

(20)

pelanggan.Alat-alat tersebut dapat digunakan untuk menyusun strategi jangka panjang dan merancang program taktik jangka pendek. Keputusan mengenai setiap unsur bauran pemasaran ini saling berkaitan satu sama lain. Kendati demikian tingkat kepentingan yang di tekan kepada masing-masing unsur antar jasa cenderung bervariasi. Bauran pemasaran jasa meliputi (Tjiptono, 2005:30) :

1. Product (Produk)

Merupakan bentuk penawaran organisasi jasa yang ditujukan untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemuas kebutuhan dan keinginan pelanggan. Dalam konteks ini produk dapat berupa apa saja (baik yang berwujud fisik maupun tidak) yang dapat ditawarkan kepada pelanggan potensial untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan tertentu.

2. Pricing (Harga)

Keputusan bauran harga berkenaan dengan kebijaksanaan strategis dan taktis, seperti tingkat harga, struktur diskon, syarat pembayaran, dan tingkat diskriminasi harga diantara berbagai kelompok pelanggan.

3. Promotion (Promosi)

Bauran promosi tradisional meliputi berbagai metode untuk mengkomunikasikan manfaat jasa kepada pelanggan potensial dan akrual. Metode-metode ini terdiri dari periklanan, promosi penjualan, direct marketing (pemasaran langsung), personal selling (penjualan pribadi), danpublic relation (hubungan public).

4. Place (Tempat)

(21)

mengenai dimana distributor resmi harus didirikan).Selain itu, keputusan mengenai penggunaan perantara untuk meningkatkan aksesibilitas jasa bagi para pelanggan (misalnya dimana service center harus didirikan). Pemilihan lokasi yang tepat akan berperan besar terhadap tingkat penjualan produk kedepannya.

5. People (Orang)

Bagi sebagian besar orang, jasa merupakan unsur vital dalam bauran pemasaran.Bila produksi dapat dipisahkan dengan konsumsi, sebagaimana dijumpai dalam kebanyakan kasus pemasaran barang manufaktur, pihak manajemen biasanya dapat mengurangi pemakaian sumber daya manusia terhadap output akhir yang diterima pelanggan.

6. Pysical Evidence (Bukti fisik)

Karakteristik intangible (tidak berwujud) pada jasa menyebabkan pelanggan potensial tidak bisa menilai suatu jasa sebelum mengkonsumsinya.Ini menyebabkan resiko yang dipersepsikan konsumen dalam keputusan pembelian semakin besar.Bukti fisik ini bisa dalam berbagai bentuk, misalnya brosur handphone yang menarik dan memuat foto produk handphone.

1. Process (Proses)

Proses produksi atau operasi merupakan faktor paling penting bagi konsumen high-contacts service, yang sering kali juga berperan sebagai co-producer jasa bersangkutan.

2. Customer service (Pelayanan konsumen)

(22)

bauran pemasaran ini tidak bisa diisolasi hanya ada departemen layanan pelanggan, tetapi menjadi perhatian dan tanggung jawab semua ponsel produksi, baik yang dikerjakan maupun oleh organisasi jasa maupun pemasok.

2.1.3 Produk

2.1.3.1 Pengertian Produk

Menurut Kotler dan Amstrong (2008:346),produk adalah “Segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk menarik perhatian, dibeli, digunakan atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan”.

Menurut Rambat (2001:58) produk adalah keseluruhan konsep objek atau proses yang memberikan sejumlah nilai manfaat kepada konsumen. Yang perlu diperhatikan dalam produk adalah konsumen tidak hanya membeli fisik dari produk itu saja tetapi membeli benefit dan value dari produk tersebut.

2.1.3.2 Klasifikasi Produk

Produk tidak hanya diciptakan menurut definisi produk itu saja. Perusahaan di dalam menghasilkan produk juga harus memperhatikan penggolongan produk itu sendiri yang dapat digolongkan menjadi beberapa bagian menurut tujuan pemakaiannya. Penggolongan produk menurut Kotler (2001:215-218) dibagi menjadi :

a. Klasifikasi Barang Konsumen (Consumer Goods)

(23)

1. Barang Konvenien

Adalah barang yang biasanya sering dibeli oleh pelanggan tanpa membutuhkan banyak pertimbangan dan hanya membutuhkan sedikit usaha. Contohnya adalah produk tembakau, sabun dan surat kabar.

Barang konvenien dibagi menjadi :

- Barang kebutuhan sehari-hari (staple goods). Contohnya pasta gigi, mie instan dan lain-lain.

- Barang impulse (impulse goods). Contohnya surat kabar di samping kasir, dan lain-lain.

- Barang emergensi (emergency goods). Contohnya payung, lilin, senter dan lain-lain.

2. Barang shopping (shopping goods)

Adalah barang yang selama proses pemilihan dan pembelian, pelanggan biasanya melakukan pembandingan berdasarkan beberapa kriteria seperti kesesuaian, kualitas, harga dan gaya. Contohnya perabot rumah, pakaian, mobil bekas, dan perkakas utama. Barang shopping dibagi menjadi dua:

- Barang Shopping yang homogen, yakni barang shopping yang memiliki kesamaan dalam kualitas tetapi berbeda dalam harga dan mendorong pembeli untuk melakukan perbandingan.

- Barang shoppingyang heterogen, yakni barang shopping yang segi-segi produk seringkali lebih pentiing bagi konsumen dari pada harga.

3. Barang special (Speciality goods)

(24)

jenis tertentu, mobil, komponen stereo, peralatan fotografi dan lain-lain. 4. Barang Yang tidak dicari (Unsought goods)

Adalah barang yang tidak diketahui oleh kosumen atau kalau diketahui biasanya tidak terpikirkan untuk dibeli. Contohnya Asuransi jiwa, batu nisan dan lain-lain.

b. Klasifikasi barang industry (Industrial Goods)

1. Material dan suku cadang

Adalah barang yang secara utuh memasuki produk pemanufaktur dan dapat dikelompokkan menjadi:

i.Bahan Baku

Terdiri dari dua kelas utama, yakni produk pertanian dan produk hasil alam. ii.Material dan suku cadang jadi

Terdiri dari material komponen dan suku cadang komponen. 2.Barang modal

Adalah barang-barang yang dapat digunakan untuk jangka waktu lama (long lasting) yang memudahkan pengembangan dan atau pengolahan produk jadi.Ada dua kelompok yaitu:

• Instalasi : Terdiri dari gedung dan peralatan.

• Peralatan: Terdiri dari peralatan dan perkakas pabrik yang portabel, serta peralatan kantor.

3. Persediaan dan layanan (Supplies and service)

(25)

layanan konsultasi bisnis.

2.1.3.3Siklus Kehidupan Produk

Sebuah produk memiliki siklus hidup berarti menegaskan empat hal yaitu: 1. Produk memiliki umur yang terbatas.

2. Penjualan produk melalui berbagai tahap yang berbeda, masing-masing memberikan tantangan, peluang dan masalah yang berbeda bagi penjual. 3. Laba naik dan turun pada berbagai tahap yang berbeda selama siklus hidup

produk.

4. Produk memerlukan strategi pemasaran, keuangan, manufaktur, pembelian, dan sumber daya manusia yang berbeda dalam tiap tahap siklus hidupnya. Daur hidup produk (DHP) mempunyai tima tahap yaitu :

1. Pemgembangan produk mulai ketika perusahaan menemukan dan mengembangkan suatu gagasan produk baru. Selamapengembangan produk, penjualan nol dan biaya investasi perusahaan menumpuk.

2. Introduksi adalah periode pertumbuhan penjualan yang lambat ketika produk diperkenalkan di pasar. Laba belum diperoleh dalam tahap ini karena pengeluaran besar untuk memperkenalkan produk.

3. Pertumbuhan merupakan periode penerimaan pasar dan peningkatan laba yang pesat.

4. Kedewasaan adalah periode pertumbuhan penjualan yang menurun karena produk telah diterima oleh sebagian besar pembeli potensial. Tingkat laba tetap atau menurun karena pengeluraran pemasaran bertambah untuk mempertahankan produk menghadapi persaingan.

(26)

2.1.4 Atribut Produk

Unsur-unsur atribut produk menurut Tjiptono (1997:231) terdiri dari : Merek, Harga, Desain, Jaminan, Kualitas, Pelayanan produk. Atribut yang dimiliki oleh suatu produk harus berbeda dengan produk lain agar konsumen dapat membedakan produk kita dengan produk pesaing. Unsur-unsur atribut produk tersebut harus mampu untuk menjadi suatu daya tarik bagi konsumen dan merupakan suatu faktor yang dianggap penting oleh konsumen untuk membuat keputusan pembelian.

Adapun yang termasuk dalam unsur-unsur atribut produk dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Kualitas produk

Kualitas produk adalah kemampuan produk untuk melaksanakan fungsinya, termasuk keawetan, kehandalan, ketepatan, kemudahan dipergunakan dan diperbaiki, serta atribut bernilai yang lain,

2.Merek

Merek merupakan nama, istilah, tanda, simbol/lambang, desain, warna, gerak, atau kombinasi atribut-atribut produk lainnya yang diharapkan dapat memberikan identitas dan diferensiasi terhadap produk pesaing. Pada dasarnya suatu merek juga merupakan janji penjual untuk secara konsisten menyampaikan serangkaian ciri-ciri, manfaat, dan jasa tertentu kepada para pembeli.Merek yang baik juga menyampaikan jaminan tambahan berupa jaminan kualitas. Merek sendiri digunakan untuk beberapa tujuan, yaitu:

(27)

Yang bermanfaat dalam diferensiasi atau membedakan produk suatu perusahaan dengan produk pesaingnya. Ini akan memudahkan konsumen untuk mengenalinya saat berbelanja dan saat melakukan pembelian ulang. b. Alat promosi. Sebagai daya tarik produk.

c. Untuk membina citra.

Memberikan keyakinan, jaminan kualitas, serta prestise tertentu kepada konsumen,

d. Untuk mengendalikan pasar.

Merek memegang peranan penting dalam pemasaran.Ada perbedaan yang cukup besar antara produk dan merek.Produk hanyalah sesuatu yang dihasilkan pabrik, sedangkan merek merupakan sesuatu yang dibeli konsumen.Bila produk bisa dengan mudah ditiru pesaing, maka merek selalu memiliki keunikan yang relatif sukar dijiplak.Merek berkaitan erat dengan persepsi, sehingga sesungguhnya persaingan yang terjadi antar perusahaan adalah pertarungan persepsi dan bukan sekedar pertarungan produk. Agar suatu merek dapat mencerminkan makna-makna yang ingin disampaikan, maka ada beberapa persyaratan yang harus diperhatikan, yaitu:

a. Merek harus khas atau unik.

b. Merek harus menggambarkan sesuatu mengenai manfaat produk dan pemakainya,

(28)

e. Merek tidak boleh mengandung arti yang buruk di negara dan dalam bahasa lain.

f. Merek harus dapat menyesuaikan diri (adaptable) dengan produk-produk baru yang mungkin ditambahkan ke dalam lini produk.

3. Pengemasan (Packaging)

Pengemasan (packaging) merupakan proses yang berkaitan dengan perancangan dan pembuatan wadah (container) atau pembungkus (wrapper) untuk suatu produk. Pemberian kemasan pada suatu produk bisa memberikan tiga manfaat utama, yaitu manfaat komunikasi, manfaat fungsional, dan manfaat perseptual.

a. Manfaat Komunikasi.

Manfaat utama kemasan adalah sebagai media pengungkapan informasi produk kepada konsumen. Informasi tersebut meliputi cara menggunakan produk, komposisi produk, dan informasi khusus (efek sampingan, frekuensi pemakaian yang optimal, dan sebagainya). Informasi lainnya berupa segel atau simbol bahwa produk tersebut halal dan telah lulus pengujian/disahkan oleh instansi pemerintah yang berwenang.Merek berkaitan erat dengan persepsi, sehingga sesungguhnya persaingan yang terjadi antar perusahaan adalah pertarungan persepsi

b. Manfaat Fungsional.

Kemasan seringkali pula memastikan peranan fungsional yang penting, seperti memberikan kemudahan, perlindungan, dan penyimpanan.

(29)

Kemasan juga bermanfaat dalam menanamkan persepsi tertentu dalam benak konsumen. Air mineral seperti Aqua diberi kemasan yang berwarna biru muda untuk memberikan persepsi bahwa produknya segar dan sehat.

4. Jaminan (Garansi)

Jaminan (Garansi), yaitu janji yang merupakan kewajiban produsen atas produknya kepada konsumen, dimana para konsumen akan diberi ganti rugi bila produk ternyata tidak bisa berfungsi sebagaimana yang diharapkan atau dijanjikan. Jaminan bisa meliputi kualitas produk, reparasi, ganti rugi (uang kembali atau produk ditukar), dan sebagainya.Dewasa ini jaminan seringkali dimanfaatkan sebagai aspek promosi, terutama pada produk-produk tahan lama.tidak tumpah, sebagai alat pemegang, mudah menyemprotkannya (seperti obat nyamuk, parfum) dan lain-lain.

- Bermanfaat dalam pemakaian ulang (reusable), misalnya untuk diisi kembali (refill) atau wadah lain.

- Memberikan daya tarik (promotion), yaitu aspek artistik, warna, bentuk, maupun desainnya.

-Sebagai identitas (image) produk, misalnya berkesan kokoh/awet, lembut dan mewah.

- Distribusi (Shipping), misalnya mudah disusun, dihitung, dan ditangani. - Informasi, yaitu menyangkut isi, pemakaian, dan kualitas.

-Sebagai cermin inovasi produk, berkaitan dengan kemajuan.

5. Harga

(30)

pasar.Hal itu disebabkan karena pada dasarnya harga merupakan sesuatu yang ditawarkan perusahaan kepada konsumen atau pembeli institusional.Apakah harga tadi dapat diterima, konsumen, pembeli institusional atau pasarlah yangmemutuskan.Bila mana pasar dapat menerima harga yang ditawarkan, produk yang bersangkutan laku.Sebaliknya apabila pasar menolaknya, perusahaan yang bersangkutan wajib meninjau kembali harga yang mereka tawarkan atau (jika dirasa perlu) menarik kembali produk mereka dari pasar.

2.1.5 Perilaku Konsumen

2.1.5.1Pengertian Perilaku Konsumen

Setiadi (2003:3) mendefenisikan perilakukonsumen sebagai interaksi dinamis antara afeksi dan kognisi, perilaku dan lingkungannya dimana manusia melakukan kegiatan pertukaran dalam hidup mereka. Defenisi tersebut terdapat 3 (tiga) ide penting, yaitu :

1. Perilaku konsumen adalah dinamis.

2. Hal tersebut melibatkan interaksi antara afeksi dan kognisi, perilaku dan kejadian disekitar.

(31)

merupakan hal terakhir yang ditekankan dalam defenisi perilaku konsumen yaitu pertukaran individu.

2.1.5.2Jenis Perilaku Pembelian

Semakin kompleks keputusan yang harus diambil biasanya semakin banyak peserta pembelian dan semakin banyak pertimbangan untuk membeli.Menurut Kotler (2000:160): Terdapat empat tipe tingkah laku perilaku pembelian antara lain:

1. Tingkah laku membeli yang kompleks

Konsumen menjalani tingkah laku membeli yang kompleks kalau mereka amat terlibat dalam pembelian dan mempunyai perbedaan pandangan yang berarti di antara merek.Konsumen sangat terlibat kalau produknya mahal, berisiko, jarang dibeli, dan amat dicerminkan citra diri. 2. Tingkah laku membeli yang mengurangi ketidak cocokan

Ketika konsumen sangat terlibat dalam pembelian barang yang mahal, jarang dibeli, dan berisiko, tetapi melibatkan perbedaan merek.Setelah pembelian, konsumen mungkin mengalami ketidakcocokan oleh karena itu pada saat pemasar melakukan purna jual harus dikomunikasikan dengan memberikan bukti dan dukungan untuk membantu konsumen merasa senang mengenai pilihan mereknya.

3. Tingkah laku membeli yang merupakan kebiasaan

(32)

pilihannya. Bila mereka tetap mengambil merek yang sama, ini lebih merupakan kebiasaan ketimbang loyalitas yang tinggi terhadap merek. 4. Tingkah laku membeli yang mencari variasi

Tingkah laku membeli yang mencari variasi dalam situasi yang ditandai oleh keterlibatan konsumen rendah, tetapi perbedaan merek dianggap berarti.Dalam keadaan seperti ini, konsumen sering kali mengganti merek. Misalnya, membeli kue kering, seorang konsumen mungkin memilih satu merek yang disuka, namun lain kali konsumen mungkin mengambil merk lain tujuannya agar tidak bosan dan mencoba sesuatu yang berbeda. Pengganti merek demi variasi bukan karena tidak puas.

2.1.5.3Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

Menurut Kotler (2000:144), pembelian konsumen dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut:

1. Faktor budaya

Faktor budaya memberikan pengaruh paling luas dan dalam pada tingkah laku konsumen. Pemasar harus mengetahui peran yang dimainkan oleh: a. Budaya

Budaya adalah kumpulan nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan dan tingkah laku yang dipelajari oleh seorang anggota masyarakat dari keluarga dan lembaga penting lainnya.

b. Sub budaya

Sub budaya adalah sekelompok orang dengan sistem nilai terpisah berdasarkan pengalaman dan situasi kehidupan yang umum.

c. Kelas sosial

(33)

para anggotanya menganut nilai-nilai, minat dan tingkah laku yang serupa.

2. Faktor sosial

Kelas sosial ditentukan oleh satu faktor tunggal, seperti pendapatan, tetapi diukur sebagai kombinasi dari pekerjaan, pendapatan, pendidikan, kekayaan dan variabel lain. Dalam beberapa sistem sosial, anggota dari kelas yang berbeda memelihara peran tertentu dan tidak dapat mengubah posisi sosial mereka. Tingkah laku konsumen juga dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial, yaitu: a. Kelompok

Kelompok adalah dua orang atau lebih yang berinteraksi untuk mencapai sasaran individu atau bersama.Beberapa merupakan kelompok primer yang mempunyai interaksi reguler tapi informal-seperti keluarga, teman, tetangga dan rekan sekerja.Beberapa merupakan kelompok sekunder, yang mempunyai interaksi lebih formal dan kurang reguler.Ini mencakup organisasi seperti kelompok keagamaan, asosiasi profesional dan serikat pekerja.

b. Keluarga

Keluarga adalah organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat dan telah diteliti secara mendalam, pemasar tertarik dalam peran dan pengaruh suami, istri dan anak-anak pada pembelian berbagai produk dan jasa.

c. Peran dan status

(34)

3. Faktor pribadi

Keputusan membeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi, yaitu: a. Umur dan tahap daur hidup.

Orang mengubah barang dan jasa yang mereka beli selama masa hidupnya. Selera akan makanan, pakaian, perabot dan rekreasi sering kali berhubungan dengan umur. Membeli juga dibentuk oleh tahap daur hidup keluarga, tahap-tahap yang mungkin dilalui oleh keluarga sesuai dengan kedewasaannya.Pemasar seringkali menentukan sasaran pasar dalam bentuk tahap daur hidup dan mengembangkan produk yang sesuai serta rencana pemasaran untuk setiap tahap.

b. Pekerjaan

Pekerjaan seseorang mempengaruhi barang dan jasa yang dibelinya. Pemasar berusaha mengenali kelompok pekerjaan yang mempunyai minat di atas rata-rata akan produk dan jasa mereka. Sebuah perusahaan bahkan dapat melakukan spesialisasi dalam memasarkan produk menurut kelompok pekerjaan tertentu.

c. Situasi Ekonomi

(35)

d.Gaya hidup

Pola kehidupan seseorang yang diwujudkan dalam aktivitas (pekerjaan, hobi, berbelanja, olahraga, kegiatan sosial), minat (makanan, mode, keluarga, rekreasi) dan opini yang lebih dari sekedar kelas sosial dan kepribadian seseorang, gaya hidup menampilkan pola bereaksi dan berinteraksi seseorang secara keseluruhan di dunia.

e. Kepribadian dan Konsep Diri

Kepribadian setiap orang jelas mempengaruhi tingkah laku membelinya.Kepribadian mengacu pada karakteristik psikologi unik yang menyebabkan respons yang relatif konsisten dan bertahan lama terhadap lingkungan dirinya sendiri.Kepribadian biasanya diuraikan dalam arti sifat-sifat seperti rasa percaya diri, dominasi, kemudahan bergaul, otonomi, mempertahankan diri, kemampuan menyesuaikan diri, dan keagresifan.Kepribadian dapat bermanfaat untuk menganalisis tingkah laku konsumen untuk pemilihan produk atau merek tertentu.

4.Faktor psikologis.

Pilihan barang yang dibeli seseorang lebih lanjut dipengaruhi oleh faktor psikologi yang penting:

a.Motivasi.

(36)

seseorang untuk mencari kepuasan. b. Persepsi

Persepsi adalah proses yang dilalui orang dalam memilih, mengorganisasikan dan mengintepretasikan informasi guna membentuk gambaran yang berarti mengenai dunia.

c.Pengetahuan

Menurut Kotler (2000:157) menyatakan: Pembelajaran menggambarkan perubahan dalam tingkah laku individual yang muncul dari pengalaman. Ahli teori pembelajaran mengatakan bahwa kebanyakan tingkah laku manusia dipelajari.Pembelajaran berlangsung melalui saling pengaruh dorongan,

rangsangan, petunjuk respon dan pembenaran.

d. Keyakinan dan sikap

(37)

2.1.6 Pengambilan Keputusan Konsumen

2.1.6.1Proses Pengambilan Keputusan Pembelian

Proses pembelian yang spesifik terdiri dari urutan kejadian berikut :

Pengenalan masalah kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternative keputusan pembelian dan perilaku pasca pembelian. Tugas pemasar adalah memahami perilaku pembeli pada tiap - tiap tahap dan pengaruh apa yang bekerja pada tahap - tahap itu.

Secara umum proses itu dapat dilihat sebagai berikut:

Gambar 2.1Proses Pengambilan Keputusan Pembelian Sumber: Setiadi (2003:16)

2.1.6.2Proses Keputusan Membeli

Menurut Kotler (2000:162) tahap-tahap yang dilewati pembeli untuk mencapai keputusan membeli melewati lima tahap, yaitu:

a. Pengenalan kebutuhan

Proses membeli dimulai dengan pengenalan kebutuhan dimana pembeli mengenali adanya masalah atau kebutuhan. Pembeli merasakan perbedaan antara keadaan nyata dan keadaan yang diinginkan.

Pengenalan Masalah

Pencarian

Informasi Alternatif Evaluasi

Keputusan Pembelian

Perilaku

Pasca

(38)

b.Pencarian Informasi

Seorang konsumen yang sudah terkait mungkin mencari lebih banyak informasi tetapi mungkin juga tidak. Bila dorongan konsumen kuat dan produk yang dapat memuaskan ada dalam jangkauan, konsumen kemungkinan akan membelinya. Bila tidak, konsumen dapat menyimpan kebutuhan dalam ingatan atau melakukan pencarian informasi yang berhubungan dengan kebutuhan tersebut.

c. Evaluasi alternatif

(39)

d.Keputusan Membeli

Dalam tahap evaluasi, konsumen membuat peringkat merek dan membentuk niat untuk membeli.Pada umumnya, keputusan membeli konsumen adalah membeli merek yang paling disukai, tetapi dua faktor dapat muncul antara niat untuk membeli dan keputusan untuk membeli. Faktor pertama adalah sikap orang lain, yaitu pendapat dari orang lain mengenai harga, merek yang akan dipilih konsumen. Faktor kedua adalah faktor situasi yang tidak diharapkan, harga yang diharapkan dan manfaat produk yang diharapkan.Akan tetapi peristiwa-peristiwa yang tak diharapkan bisa menambah niat pembelian.

e. Tingkah laku pasca pembelian.

Tahap dari proses keputusan pembeli, yaitu konsumen mengambil tindakan lebih lanjut setelah membeli berdasarkan pada rasa puas atau tidak puas. Yang menentukan pembeli merasa puas atau tidak puas dengan suatu pembelian terletak pada hubungan antara harapan konsumen dengan prestasi yang diterima dari produk. Bila produk tidak memenuhi harapan, konsumen merasa tidak puas, bila memenuhi harapan konsumen merasa puas, bila melebihi harapan konsumen akan

merasa puas. Konsumen mendasarkan harapan mereka pada informasi yang mereka terima dari

(40)

2.1.7Hubungan Atribut Produk dengan Keputusan Pembelian

Konsumen akan melihat suatu produk berdasarkan pada karakteristik atau ciri atau atribut dari produk tersebut. Atribut produk adalah cara untuk menambah unsur yang membedakan sebuah produk dengan produk lainnya. Setiap konsumen memiliki kemampuan yang berbeda–beda dalam menyebutkan atribut dari suatu produk, hal ini disebabkan karena konsumen memiliki pengetahuan yang berbeda mengenai produk. Produsen perlu memahami apa yang diketahui oleh konsumen, atribut apa saja yang dikenal dari suatu produk, atribut mana yang dianggap paling penting oleh konsumen. Pengetahuan mengenai atribut tersebut akan mempengaruhi pengambilan keputusan konsumen. Pengetahuan yang lebih banyak mengenai atribut suatu produk akan memudahkan konsumen untuk memilih produk yang akan dibelinya.

(41)

2.2 Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1

Tabel Penelitian Terdahulu

No Peneliti / Tahun

Judul Penelitian Variabel Analisis Hasil 1 Very /

Kerangka konseptual merupakan fondasi penelitian, dimana hubungan antar variabel dijelaskan, disusun dan delaborasi secara logis dan relevan.

(42)

Atribut produk adalah faktor-faktor yang dipertimbangkan oleh pembeli pada saat membeli produk.Menurut Simamora (2003:147) atribut produk merupakan sifat-sifat produk yang menjamin agar produk tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan yang diharapkan oleh pembeli.Atribut produk tersebut terdiri dari merek, mutu, kemasan, harga dan jaminan/garansi. Konsumen akan melihat suatu produk berdasarkan karakteristik atau atribut produk handphone blackberry dan menimbang atribut mana yang dianggap paling penting sebelum memutuskan untuk melakukan pembelian. Atribut produk dapat menjadi salah satu alat bersaing yang paling kuat dalam memenangkan perhatian dan keputusan konsumen jika produk tersebut memiliki atribut yang baik dan menarik. Konsumen akan merasa bahwa produk tersebut memiliki kelebihan untuk dibandingkan dengan produk lain sejenis, sehingga akan memiliki nilai tambah.

Adapun hubungan variabel atribut terhadap keputusan pembelian dapat digambarkan dalam kerangka konseptual sebagai berikut :

Atribut Produk (X)

Sumber : Kotler (2001) , Setiadi (2003), data diolah.

Gbr 2.2 Kerangka Konseptual

Penjelasan hubungan yang terdapat didalam kerangka konseptual ini adalah bahwa sebagai berikut :

1. Variabel X (variabel bebas)

Keputusan Pembelian (Y)

Mutu/Kualitas (X1)

Merek (X2)

Kemasan (X3)

Harga (X4)

(43)

a. Variabel X1 yaitu Mutu/Kualitas, Kemampuan produk itu untuk melaksanakan fungsinya, termasuk didalamnya keawetan, keandalan, ketepatan, kemudahan dipergunakan untuk diperbaiki.

b. Variabel X2 yaitu Merek, Nama, istilah, tanda, simbol/lambang, desain, warna, gerak, atau kombinasi atribut-atribut produk lainnya yang diharapkan dapat memberikan identitas dan diferensiasi terhadap produk pesaing.

c. Variabel X3 yaitu Kemasan, Proses yang berkaitan dengan perancangan dan pembuatan wadah (container) atau pembungkus (Wrapper) untuk suatu produk. d. Variabel X4 yaitu Harga, Satuan nilai yang melekat dalam suatu produk yang mempengaruhi manfaat yang dirasakan atas suatu barang.

e. Variabel X5 yaitu Layanan, Jasa pendukung yang diberikan oleh perusahaan untuk memberikan kepuasan bagi konsumen..

2. Variabel Y (Variabel Terikat ) yakni Keputusan Pembelian dimana keputusan konsumen untuk membeli produk blackberry.

Maka penelitian ini menganalisis pengaruh variabel Mutu/Kualitas, Merek, Kemasan, Harga dan layanan dalam mempengaruhi konsumen untuk melakukan pembelian atas produk handphone blackberry di kalangan mahasiswa fakultas ekonomi USU.

2.4 Hipotesis

(44)

Keputusan Pembelian Produk Blackberry pada mahasiswa Fakultas

(45)

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian asosiatif yaitu penelitian yang menghubungkan dua variabel atau lebih, untuk menganalisis, serta menginterprestasikan data dari variabel atribut produk yang mempengaruhi variabel keputusan pembelian konsumen dalam menggunakan handphone Blackberry. Penelitian ini mempunyai dua variabel yaitu variabel bebas (X) dan variabel (Y), dimana variabel bebasnya yaitu atribut produk terdiri dari lima subvariabel yaitu harga (X1), mutu (X2), merek (X3), kemasan (X4) dan layanan

(X5). Sedangkan variabel terikat (Y) adalah keputusan pembelian dalam

membelihandphone Blackberry.

Penelitian ini ingin melihat pengaruh atribut produk terdiri dari lima subvariabel yaitu harga (X1), mutu (X2), merek (X3), kemasan (X4) dan layanan

(X5) terhadap keputusan pembelian dalam membeli handphone Blackberry pada

mahasiswa Universitas Sumatera Utara.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara ,Jalan Prof.T.M. Hanafiah, SH yang akan dimulai dari bulan September tahun 2013 sampai dengan bulan Februari tahun 2014.

3.3 Batasan Operasional Variabel

Batasan Operasional variabeldalam penelitian ini adalah:

a. Variabel bebas (X) terdiri dari Mutu (X1) ,Merek (X2), Kemasan (X3),

(46)

b. Variabel dependen (Y) yaitu Keputusan Pembelian handphone Blackberry terhadap mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3.4Definisi Operasional

Defenisi operasional dari variabel-variabel yang akan diteliti adalah :

Tabel 3.1

Defenisi Operasioinal Variabel dan Indikator

Variabel Defenisi Variabel Indikator Skala

Ukur

Atribut Produk (X) terdiri dari : Mutu/

Merek (X2) Nama, istilah, tanda, simbol/lambang,

desain, warna, gerak, atau kombinasi atribut-atribut produk lainnya yang

Kemasan(X3) Proses yang berkaitan dengan

perancangan dan pembuatan wadah

Harga (X4) Satuan nilai yang melekat dalam suatu

produk yang mempengaruhi manfaat yang dirasakan atas suatu barang.

1. Keterjangkauan

Layanan (X5) Jasa pendukung yang diberikan oleh

(47)

Keputusan

Pengukuran variabel yang digunakan dalam pengolahan data pada penelitian ini menggunakan skala Likert.Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.Dengan skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indicator variabel. Kemudian indicator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrument yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan (Sugiyono, 2008:132). Kriteria pengukurannya adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2

(48)

membeli dan menggunakan handphone blackberry. Populasi tidak diketahui sehingga untuk menentukan jumlah sampel digunakan rumus (Supramono,2003:62) :

Keterangan:

n = Jumlah sampel

zα = Nilai standard normal yang besarnya tergantung nilai α Bila α = 0,05 z = 1,96

Bila α = 0,01 z = 1,67 p = Estimasi proporsi populasi q = 1 - p

d = Penyimpangan yang ditolerir 10%

Dari hasil penelitian Abdul Malik (2011) di kota Malang, proporsi populasi (p) sekitar 52 %. Ini berarti nilai p = 0,52 dan nilai q = 1 – p sebesar 0,48. Dengan limit dari error (d) ditetapkan 0,10 dan nilai Alfa = 0,05, maka jumlah sampel yang dibutuhkan sebesar:

= 95,88 dibulatkan menjadi 100 orang

(49)

digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data (dalam Sugiono, 2008 : 122).Adapun populasi mahasiswa fakultas ekonomi Universitas Sumatera utara diambil sampai tahun ajaran 2012 adalah 6.202 orang.

3.7 Jenis Data

Penelitian ini mengunakan dua jenis data, yaitu :

a. Data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari responden secara langsung di lokasi penelitian melalui kuesioner dan wawancara mengenai variabel yang diteliti.

b. Data sekunder adalah data yang berisikan informasi dan teori-teori yang digunakan untuk mendukung penelitian. Peneliti memperoleh data melalui studi pustaka atau internet.

3.8 Metode Pengumpulan Data

Dalam hal pengambilan data dalam penyusunan karya ilmiah ini, maka penulis mengambil beberapa teknik dalam pengumpulan data yaitu:

a. Daftar Pertanyaan (questioner), yaitu suatu daftar yang berisi pertanyaan-pertanyaaan untuk diisi para responden. Dengan mengajukan daftar pertanyaan kepada para mahasiswa yang ada di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, Jalan Prof.T.M. Hanafiah, SH.

(50)

c. Studi dokumentasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengumpulkan dan mempelajari data dari buku-buku dan internet yang berkaitan dengan penelitian.

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas

a. Uji Validitas

Ketetapan pengujian suatu hipotesis tentang hubungan variabel penelitian sangat tergantung pada kualitas data yang dipakai dalam pengujian tersebut. Pengujian hipotesis tidak akan mengenai sasarannya bila mana data yang dipakai tidak reliabel dan tidak menggambarkan secara tepat konsep yang diukur. Oleh karena itu perlu dilakukan uji validitas dan reabilitas instrumen.

Menurut Sugiyono (2008:109) valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukurapa yang seharusnya diukur. Butir pertanyaan yang valid dinyatakan dengan kriteria sebagai berikut:

a. Jika r hitung> r tabel, maka pernyataan tersebut dinyatakan valid.

b. Jika r hitung< r tabel, maka pernyataan tersebut dinyatakan tidak valid.

Instrumen yang dilakukan dalam uji validitas dan reliabilitas penelitian ini adalah kuesioner yang terdiri dari 28 pernyataan. Pernyataan yang berhubungan dengan mutu/kualitas (X1) sebanyak 5 pernyataan,

merek (X2) sebanyak 3 pernyataan, kecemasan (X3) sebanyak 6

pernyataan, harga (X4) sebanyak 4 pernyataan, pelayanan (X5) sebanyak 5

pernyataan dan keputusan pembelian (Y) sebanyak 5 pernyataan.

(51)

respondendi Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, Jalan Universitas No. 4 USU, dengan ketentuan apabila nilai rhitung> rtabel berarti

data empirik dari variabel penelitian adalah valid. Uji validitas dilakukan dengan menggunakan bantuan aplikasi software SPSS 19.0 for windows.Berdasarkan jumlah sampel 30 pada tingkat signifikan 5% (0,05), maka nilai r tabel adalah 0,361. Sedangkan nilai r hitung dapat dilihat dari output nilai korelasi antara tiap item dengan skor total item. Dari pengujian dengan mengguanakan program SPSS Statistics 19.0 for windows, maka di dapat hasil yang dapat dilihat pada tabel 3.3 dibawah ini

a. Uji Validitas Variabel Independen

Tabel 3.3

(52)

P1 0,536 0,361 Valid

P2 0,606 0,361 Valid

P3 0,767 0,361 Valid

P4 0,752 0,361 Valid

P5 0,857 0,361 Valid

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (2013)

Berdasarkan Tabel 3.3 diatas menunjukkan bahwa seluruh pernyataan instrumen variabel independent adalah valid, hal ini dapat dilihat dari rhitungoutput

nilai korelasi antara tiap item dengan skor total item pada keseluruhan pernyataan lebih besar dari rtabel (0.361), sehingga 23 pernyataan variabel independent dapat

digunakan untuk penelitian.

b. Uji Validitas Instrumen Variabel Dependent

Tabel 3.4

Uji Validitas Instrumen Variabel Dependent Item

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (2013)

Berdasarkan Tabel 3.4 diatas menunjukkan bahwa seluruh pernyataan instrumen variabel dependen adalah valid, hal ini dapat dilihat dari rhitungoutput

nilai korelasi antara tiap item dengan skor total item yang pada keseluruhan pernyataan lebih besar dari rtabel (0.361), sehingga 5 pernyataan variabel dependen

dapat digunakan untuk penelitian.

b. Uji Reliabilitas

(53)

valid dalam uji validitas akan ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut:

1. Jika r alpha positif atau > r tabel maka pernyataan reliabel.

2. Jika r alpha negatif atau < r tabel maka pernyataan tidak reliabel.

Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana suatu instrumen dapat dipercaya. Pengujian reliabilitas ini dilakukan dengan uji Alpha Cronbach. Variabel dikatakan reliabel jika nilai r Alpha Cronbach > 0,6

Tabel 3.4 Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Cronbach

Alpha

Keterangan

Mutu/Kualitas 0,799 Reliabel

Merek 0,634 Reliabel

Kecemasan 0,697 Reliabel

Harga 0,620 Reliabel

Pelayanan 0,739 Reliabel

Keputusan Pembelian 0,739 Reliabel

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (2013)

Berdasarkan Tabel 3.4 diatas dapat diketahui bahwa nilai Cronbach Alpha dari seluruh variabel yang diujikan nilainya sudah diatas 0,6 maka dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel dalam penelitian ini dalam uji reliabilitas dinyatakan reliabel.

3.10 Teknis Analisis Data

a. Metode Analisis Deskriptif

(54)

b. Metode Analisis Statistik

1. Analisis Regresi Linier Berganda

Dalam upaya menjawab permasalahan dalam penelitian ini maka digunakan analisis regresi linear berganda (Multiple Regression). Analisis Regresi adalah studi mengenai ketergantungan variabel dependen (terikat) dengan satu atau lebih variabel independen (varabel penjelas/bebas), dengan tujuan untuk mengestimasi dan/atau memprediksi rata-rata populasi atau nilai-nilai variabel dependen berdasarkan nilai variabel independen yang diketahui (Ghozali, 2005:130).Adapun model persamaan yang digunakan adalah menurut Newbold (1995 : 483) adalah sebagai berikut, Hipotesis pada Kualitas Pelayanan (X) :

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5+ e

Keterangan :

Y = Kepuasan Pelanggan

a = Konstanta, nilai yang dianggap tetap b1,b2,b3,b4,b5 = Koefisien regresi X1 = Bukti Fisik (Tangible)

X2 = Keandalan (Reliability)

X3 = Daya Tanggap (Responsiveness)

X4 = Jaminan (Assurance)

X5 = Empati (Emphaty)

E = error

(55)

Syarat asumsi klasik yang harus dipenuhi model regresi berganda sebelum data tersebut dianalisis adalah sebagai berikut :

a. Uji Normalitas

Uji normalitas, bertujuan untuk mengetahui suatu distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dengan bentuk lonceng dan distribusi data tersebut tidak mereng ke kiri atau ke kanan.

b. Uji Heterokedastisitas

Uji Heterokedastisitas berarti varians variabel independen adalah konstan atau sama untuk setiap nilai tertentu variabel independen (homokedastisitas). Model regresi yang memenuhi persyaratan adalah dimana terdapat kesamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap atau disebut homokedastisitas. Deteksi heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan metode scatter plot dengan memplotkan nilai ZPRED (nilai prediksi) dengan SRESID (nilai residualnya). Model yang baik didapatkan jika tidak terdapat pola tertentu pada grafik, seperti mengumpul ditengah, menyempit kemudian melebar atau sebaliknya melebar kemudian menyempit (Situmorang, et al, 2011 : 100).

c. Uji Multikolinearitas

(56)

gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor) melalui program SPSS.

Tolerance mengukur variabelitas variabel terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai umumnya yang biasa dipakai adalah nilai Tolerance > 0,1 atau nilai VIF < 10, maka tidak terjadi multikolinearitas (Situmorang et al, 2011 : 133).

2. Pengujian Hipotesis

1. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk menjelaskan proporsi

variabel dependen (bebas) yang mampu dijelaskan oleh variasi variabel independennya (terikat).Nilai koefisien determinasi adalah 0 < R2 < 1.Nilai

R2 yang kecil berarti kemampuan variabel independen hampir memberikan

semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen. Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah bias terhadap jumlah variabel dependen yang dimasukkan terhadap model. Oleh karena itu, banyak peneliti menganjurkan nilai adjusted R2 pada saat mana model regresi yang terbaik (Ghozali, 2006).

Tabel 3.5

Tabel Hubungan Antar Varabel

Nilai Interpretasi

0,0 – 0,19 Sangat tidak erat

0,2 – 0,39 Tidak erat

0,4 – 0,59 Cukup erat

0,6 – 0,79 Erat

0,8 – 0,99 Sangat erat

(57)

b. Uji Signifikan Simultan / Uji Serentak (Uji-F)

Uji-F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh bersama-sama terhadap variabel terikat.Uji-F digunakan untuk melihat secara bersama-sama variabel bebas yaitu Kualitas Pelayanan mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat yaitu Kepuasan Pelanggan.

Adapun Uji-F menggunakan langkah-langkah sebagai berikut :

1. H0 : b1 = b2 = b3 = b4 = b5, artinya secara bersama-sama tidak terdapat

pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas yaitu Mutu/Kualitas (x1), Merek (X2), Harga (X3), Kemasan (X4) dan layanan (X5) terhadap varabel terikat yaitu Keputusan Pembelian (Y).

2. Ha : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ b4 ≠ 0, artinya secara bersama-sama terdapat pengaruh

yang positif dan signifikan dari variabel bebas yaitu Mutu/Kualitas (x1), Merek (X2), Harga (X3), Kemasan (X4) dan layanan (X5) terhadap varabel terikat yaitu Keputusan Pembelian (Y).

Kriteria pengambilan keputusan :

H0 diterima atau Ha ditolak, jika Fhitung<Ftabel pada α = 10%

H0 ditolak atau Ha diterima, jika Fhitung>Ftabel pada α = 10%

c. Uji Signifikan Individual / Uji Parsial (Uji-t)

(58)

1. H0 : b1 = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan

signifikan dari variabel bebas yaitu Kualitas Pelayanan terhadap variabel terikat yaitu Kepuasan Pelanggan.

2. Ha : b1 ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan

signifikan dari variabel bebas yaitu Kualitas Pelayanan terhadap variabel terikat yaitu Kepuasan Pelanggan.

Kriteria pengambilan keputusan :

H0 diterima atau Ha ditolak, jika thitung<ttabel pada α = 10%

(59)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum

Blackberry merupakan salah satu smartphone yang dewasa ini mulai mencuat di kalangan pengguna handphone.Smartphone. Blackberry pertama kali diperkenalkan pada tahun 1997 oleh perusahaan Kanada, Research In Motion (RIM). Blackberry diciptakan oleh Mike Lazaridis. Lahir 14 Maret 1961, di Istambul Turki. Orangtuanya berdarah Yunani. Pada usia lima tahun, ia ikut keluarganya pindah ke Kanada. Mereka menetap di Windsor, Ontario. Tahun 1979, ia mulai kuliah di University of Waterloo, Ontario, Kanada. Namun, Mike tidak menyelesaikan kuliahnya hingga tamat dan bahkan Drop Out. Akan tetapi, beberapa tahun kemudian lewat produk telepon pintar atau smartphone ciptaannya, Blackberry,kini dia mampu mengantarkan perusahaannya, Research In Motion (RIM) menjadi perusahaan besar dunia. (www.harianberita.com).

(60)

mampu mengalahkan Apple Iphone dipenjualan ritel ponsel cerdas (smartphone) selama periode januari 2010.

Blackberry sebelumnya hanya dikenal sebagai gadget eksklusif namun kini semua orang ingin mengunakan blackberry. Hal ini juga tidak terlepas dari meningkatnya daya beli konsumen dan perusahaan RIM yang juga semakin affordable. Peningkatan daya beli konsumen ini mengakibatkan blackberry less exclusive namun namun exclusive karena harga blackberry masih diatas jangkauan harga konsumen kebanyakan.

Pertumbuhan penjualan blackberry terus meningkat signifikan, informasi dari Research in Motion (RIM) selaku penyedia teknologi blackberry menyatakan bahwa pertumbuhan penjualan di Indonesia adalah yang paling tinggi dibandingkan dengan kawasan lain di benua Asia pasifik. Hal ini didukung juga oleh kemampuan operator dalam menyediakan inovasi layanan paket blackberry dengan basis tarif yang semakin terjangkau.

(61)

Messaging adalah : Instant messages, Chat, Web links, Video, Images, Files, Talk,

Mobile Capabilties. (sumber:

Gambar 4.1 Logo Blackberry

Diakses : 09 February 20

Blackberry juga digunakan untuk chatting seperti halnya yahoo messager dengan cara memasukkan pin / nomor identitas blackberry disebut dengan BBM (Blackberry Messanger). Pengguna akan terhubung eksklusif dengan pengguna Blackberry yang lain dan setiap saat dapat melakukan chatting Blackberry Messanger (BBM) yang saat ini lebih dikenal dengan BBMan. Sehingga melalui layanan BBM ini dapat digunakan membangun silaturahmi yang baik dengan teman, kerabat dan hadaitaulan. Disamping itu banyak pula orang yang menggunakan media BBM sebagai sarana dalam berbisnis fashion pakaian atau fashion yang lainnya untuk mempromosikan barang mereka.

(62)

Fenomenamenggunakan Blackberry hingga lupa waktu dan tempat juga dirasakan mahasiswa dan mahasiswi USU. Bahkan ketika dosen sedang menerangkan pun mahasiswa bisa menggunakan fasilitas fitur Blackberry secara sembunyi-sembunyi. Parahnya lagi ada mahasiswa yang menggunakan kecanggihan Blackberry sebagai jalan keluar dalam mencari jawaban untuk soal-soal di perkuliahan. Di lain hal, banyak mahasiswa yang menggunakan ponsel Blackberry menjadi tahu lebih banyak info tentang kampus dan perkuliahan, seperti misalnya melalui grup-grup chat pada fitur instant messaging Blackberry Messanger. Jadi dengan demikian, dapat diketahui bahwa banyak motif yang melatarbelakangi mahasiswa dan mahasiswi USU dalam menggunakan kecanggihan fitur Blackberry Messanger. Oleh karena itu¸ para konsumen perlu mengetahui variasi produk blackberry serta manfaat yang sesuai dengan kebutuhan mereka sehingga dapat memenuhi kebutuhan yang tepat dengan produk blackberry yang diinginkan.

Oleh karena itu pemasar perlu memahami bagaimana perilaku konsumen dalam usaha memuaskan kebutuhan dan keinginannya. Pemasar perlu mengembangkan strategi yang membantu pembeli mempelajari atribut-atribut produk dan tingkat kepentingan relatif mereka serta yang hal menarik perhatian pada merek perusahaan dengan tujuan akhir memutuskan melakukan pembelian.

4.2 Hasil penelitian

4.2.1 Analisis Deskriptif

(63)

penyusunan, dan penganalisaan data, sehingga dapat diketahui gambaran umum dari objek yang diteliti. Data utama dalam penelitian ini adalah informasi dari responden melalui kuesioner yang berisikan tentang pernyataan-pernyataan untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan dalam menganalisis masalah penelitian yang telah dirumuskan.

1. Analisis Deskriptif Responden

a. Umur

Tabel 4.1 Umur Responden

NO UMUR FREKUENSI %

1 <17 TAHUN 4 4.0

2 17-22 TAHUN 82 82.0

3 23-28 TAHUN 11 11.0

4 >28 TAHUN 3 3.0

TOTAL 100 100,0

Berdasarkan tabel 4.1 diatas dapat dilihat bahwa umur responden mayoritas 17-22 tahun sebanyak 82,0%, dan minoritas >28 tahun sebanyak 3,0%.

b. Jenis Kelamin

Tabel 4.2

Jenis Kelamin Responden

NO JENIS KELAMIN FREKUENSI %

1 LAKI-LAKI 48 48.0

2 PEREMPUAN 52 52.0

(64)

Berdasarkan tabel 4.2 diatas dapat dilihat bahwa jenis kelamin responden mayoritas perempuan sebanyak 53,0%, dan minoritas laki-laki sebanyak 48,0%.

c. Pendidikan

Tabel 4.3

Pendidikan Responden

NO PENDIDIKAN FREKUENSI %

1 D3 54 54.0

2 S1 46 46.0

TOTAL 100 100,0

Berdasarkan tabel 4.3 diatas dapat dilihat bahwa pendidikan responden mayoritas D3 sebanyak 54,0%, dan minoritas S1 sebanyak 46,0%.

d. Pengeluaran

Tabel 4.4

Pengeluaran Responden

NO PENGELUARAN FREKUENSI %

1 < RP.500000 41 41.0

2 RP.500000-1500000 41 41.0

3 RP.1500000-2500000 10 10.0

4 >RP.2500000 8 8.0

TOTAL 100 100,0

(65)

e. Lama Pakai HP Blackberry

Tabel 4.5

Lama Pakai HP Blackberry

NO LAMA PAKAI HP

BLACKBERRY

FREKUENSI %

1 <1 TAHUN 9 9.0

2 1-2 TAHUN 47 47.0

3 3-5 TAHUN 41 41.0

4 >5 TAHUN 3 3.0

TOTAL 100 100,0

Berdasarkan tabel 4.5 diatas dapat dilihat bahwa lama pakai HP Blackberry mayoritas 1-2 tahun sebanyak 47,0%, dan minoritas >3 tahun sebanyak 3,0%.

2. Analisis Deskriptif Variabel

Pada penelitian ini akan dijelaskan secara deskriptif hasil dari penelitian mutu/kualitas, merek, kemasan, harga, pelayanan terhadap keptusan pembelian dengan tanggapan responden sebagai berikut :

Sangat setuju = 5

Setuju = 4

Netral = 3

Tidak setuju = 2 Sangat tidak setuju = 1 a. Variabel Independen

(66)

Tabel 4.6

Distribusi Frekuensi Tanggapan Responden Terhadap Variabel Independen

ITEM

PERNYA

TAAN

STS TS N S SS TOTAL

F % F % F % F % F % F %

1 1 1.0 8 8.0 16 16.0 41 41.0 34 34.0 100 100

2 0 0.0 2 2.0 8 8.0 46 46.0 44 44.0 100 100

3 0 0.0 8 8.0 8 8.0 33 33.0 48 48.0 100 100

4 0 0.0 14 14.0 12 12.0 37 37.0 37 37.0 100 100

5 0 0.0 4 4.0 7 7.0 50 50.0 39 39.0 100 100

6 0 0.0 7 7.0 13 13.0 54 54.0 26 26.0 100 100

7 4 4.0 5 5.0 9 9.0 41 41.0 41 41.0 100 100

8 0 0.0 9 9.0 5 5.0 37 37.0 49 49.0 100 100

9 0 0.0 8 8.0 14 14.0 47 47.0 31 31.0 100 100

10 0 0.0 6 6.0 11 11.0 51 51.0 32 32.0 100 100

11 0 0.0 2 2.0 6 6.0 38 38.0 54 54.0 100 100

12 3 3.0 12 12.0 9 9.0 35 35.0 41 41.0 100 100

13 0 0.0 9 9.0 7 7.0 47 47.0 37 37.0 100 100

14 0 0.0 10 10.0 13 13.0 39 39.0 38 38.0 100 100

15 0 0.0 12 12.0 8 8.0 39 39.0 41 41.0 100 100

16 0 0.0 4 4.0 7 7.0 37 37.0 52 52.0 100 100

17 0 0.0 8 8.0 9 9.0 39 39.0 44 44.0 100 100

(67)

19 3 3.0 12 12.0 19 19.0 41 41.0 25 25.0 100 100

20 0 0.0 12 12.0 16 16.0 37 37.0 35 35.0 100 100

21 0 0.0 5 5.0 16 16.0 47 47.0 32 32.0 100 100

22 0 0.0 10 10.0 11 11.0 39 39.0 40 40.0 100 100

23 0 0.0 9 9.0 9 9.0 29 29.0 53 53.0 100 100

Sumber : Pengolahan Data Primer (2013).

Berdasarkan tabel 4.6 diatas dapat dilihat bahwa :

1. Pada pernyataan pertama diperoleh bahwa mayoritas responden menjawab setuju sebanyak 41 orang (41,6%), dan minoritas menjawab sangat tidak setuju sebanyak 1 orang (1,0%).

2. Pada pernyataan kedua diperoleh bahwa mayoritas responden menjawab setuju sebanyak 46 orang (46,0%), dan minoritas menjawab tidak setuju sebanyak 2 orang (2,0%)

3. Pada pernyataan ketiga diperoleh bahwa mayoritas responden menjawab sangat setuju sebanyak 48 orang (48,0%), dan minoritas menjawab tidak setuju sebanyak 8 orang (8,0%)

4. Pada pernyataan keempat diperoleh bahwa mayoritas responden menjawab setuju sebanyak 39 orang (39,0%), dan minoritas menjawab tidak setuju sebanyak 14 orang (14,0%)

Gambar

Tabel 1.1 Penjualan Produk Handphone Blackberry
Gambar 2.1Proses Pengambilan Keputusan Pembelian
Tabel 2.1 Tabel Penelitian Terdahulu
Tabel 3.1 Defenisi Operasioinal Variabel dan Indikator
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tabel 4.6 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kecemasan Responden dalam Menghadapi Menopause di Dusun Gulon Srihardono Pundong Bantul Yogyakarta Berdasarkan

Titrasi dengan larutan natri- um tiosulfat 0,1N sampai warns yodium hllang dari larutan* Dekafc pada akhir titrasi dila-.. kukan

21 Tahun 2001 Tentang Pedoman Umum Asuransi Syariah, dari mulai akad yang dilakukan antara peserta dan perusahaan terdiri atas akad tabarru‟ , yang telah

“ sebagai seorang prajurit, saya harus siap untuk dipindah tugaskan kemana saja, ya jadi pekerjaan ini sebagai prioritas utama saya, karena pekerjaan sebagai TNI ini

Melihat fenomena yang terjadi selama 5 tahun (2009-2013) ini yaitu penurunan laju pertumbuhan subsektor peternakan terhadap PDRB sektor pertanian untuk itu perlu

kesempatan- Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi berjudul “ DAYA ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL, FRAKSI ETIL ASETAT, DAN PERASAN DAUN LIDAH MERTUA (Sansevieria

perjanjian antara pihak penjual dan pembeli sering timbulnya suatu permasalahan di antara kedua belah pihak seperti yang terjadi dalam penelitian ini yaitu mengenai

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan metode pembelajaranKooperatif Numbered Heads Together (NHT) tejadi suasana pembelajaran yang menyenangkan sehingga hasil