• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN TEKNIK COPY THE MASTER MELALUI MEDIA TEKS FEATURE DALAM SURAT KABAR PADA PEMBELAJARAN MENULIS NASKAH DRAMA: penelitian eksperimen terhadap Siswa Kelas VIII SMP Negeri 6 Cimahi Tahun Pelajaran 2015/2016.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN TEKNIK COPY THE MASTER MELALUI MEDIA TEKS FEATURE DALAM SURAT KABAR PADA PEMBELAJARAN MENULIS NASKAH DRAMA: penelitian eksperimen terhadap Siswa Kelas VIII SMP Negeri 6 Cimahi Tahun Pelajaran 2015/2016."

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)

PADA PEMBELAJARAN MENULIS NASKAH DRAMA

(Penelitian Eksperimen terhadap Siswa Kelas VIII SMP Negeri 6 Cimahi Tahun Pelajaran 2015/2016)

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

SKRIPSI

oleh

DINAN YUNIAR PRAMULIA

1105774

DEPARTEMEN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

PENERAPAN TEKNIK COPY THE MASTER

MELALUI MEDIA TEKS FEATURE DALAM SURAT KABAR

PADA PEMBELAJARAN MENULIS NASKAH DRAMA

(PENELITIAN EKSPERIMEN TERHADAP SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 6 CIMAHI TAHUN

PELAJARAN 2015/2016)

oleh

Dinan Yuniar Pramulia

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra

© Dinan Yuniar Pramulia 2015

Universitas Pendidikan Indonesia

November 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

PENERAPAN TEKNIK COPY THE MASTER

MELALUI MEDIA TEKS FEATURE DALAM SURAT KABAR

PADA PEMBELAJARAN MENULIS NASKAH DRAMA

(PENELITIAN EKSPERIMEN TERHADAP SISWA KELAS VIII

SMP NEGERI 6 CIMAHI TAHUN PELAJARAN 2015/2016)

disetujui dan disahkan oleh pembimbing:

pembimbing I,

Dr. Dadang S. Anshori, M.Si. NIP 197204031999031002

Pembimbing II,

Drs. Encep Kusumah, M.Pd. NIP 196502101991121001

diketahui

Ketua Departemen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia,

(4)

Penerapan Teknik Copy the Master Melalui Media Teks Feature dalam Surat Kabar

pada Pembelajaran Menulis Naskah Drama

(Penelitian Eksperimen Semu terhadap Siswa Kelas VIII SMP Negeri 6 Cimahi Tahun Pelajaran 2015/2016)

Dinan Yuniar Pramulia

Departemen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FPBS, Universitas Pendidikan Indonesia

Surel: dinan.yuniar@student.upi.edu

Abstrak

Penelitian ini dilatarbelakangi keingintahuan peneliti untuk mengujicobakan keefektifan teknik copy the master melalui media teks feature dalam surat kabar pada pembelajaran menulis naskah drama seingga mampu memberikan alternatif teknik pembelajaran dalam mengatasi permasalahan kemampuan menulis naskah drama. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu dengan desain pretest-postest control group design. Berdasarkan penghitungan uji hipotesis dengan taraf kepercayaan 95% dan derajat kebebasan (dk) = 58 diperoleh hasil ttabel sebesar 2,0021 dan thitung sebesar 3,1. Hal ini berarti thitung (3,1) > ttabel (2,0021). Dengan kata lain, terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan menulis naskah drama di kelas eksperimen dan kelas pembanding setelah kelas eksperimen mendapat perlakuan teknik copy the master melalui media teks feature dalam surat kabar pada pembelajaran menulis naskah drama. Teknik copy the master melalui media teks feature dalam surat kabar efektif pada pembelajaran menulis naskah drama. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak. Artinya, teknik copy the master melalui media teks feature dalam surat kabar efektif pada pembelajaran menulis naskah drama.

(5)

Abstract

This research is motivated curiosity of researchers to try out the effectiveness of the copy the master’s technique via text media feature in newspapers on learning playwriting so able to provide an alternative technique of learning in overcoming problems of the ability to write a playwriting text. The method used in this study is a quasi experimental method with quasi-experiment with a design pretest-postest control group design. Based on the calculation hypothesis test with 95% confidence level and degrees of freedom (df) = 58 result ttable < tcount > ttable, that is 2,0021 < 3,1

> 2,0021. In other words, there is a significant difference between the ability to write

(6)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR BAGAN ... xi

DAFTAR DIAGRAM ... xii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ...1

B. Rumusan Masalah ...5

C. Tujuan Penelitian ...5

D. Manfaat Penelitian...5

E. Sistematik Penelitian ...6

F. Definisi Operasional ...6

BAB II IHWAL TEKNIK COPY THE MASTER, MEDIA FEATURE, DAN DRAMA A. Teknik Copy the Master ...8

1. Teknik Copy the Master ...8

2. Hierarki Keilmuan Copy the Master ...8

3. Langkah-langkah Copy the Master ...9

4. Manfaat Teknik Copy the Master ...9

5. Kebaikan dan Kelemahan Penggunaan Teknik Copy the Master ...10

B. Feature ...10

1. Pengertian Feature ...10

2. Media Feature dalam Surat Kabar ...12

a. Media dalam Pembelajaran ...12

(7)

d. Jenis-jenis Media Pembelajaran ...14

C. Drama ...15

1. Pengertian Drama ...15

2. Unsur-unsur Drama ...15

a. Unsur Intrinsik...15

b. Struktur Drama ...17

c. Kerangka Drama ...18

3. Pengertian Naskah Drama ...19

a. Jenis Naskah Drama ...20

b. Teknik Menulis Naskah Drama...20

c. Stuktur Naskah Drama ...21

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian ...22

B. Alur Penelitian ...23

C. Populasi dan Sampel Penelitian ...26

1. Populasi ...26

2. Sampel ...26

D. Instrumen Penelitian ...27

1) Instrumen Tes ...30

2) Instrumen perlakuan ...31

E. Prosedur Penelitian ...40

1) Tahap Persiapan ...40

2) Tahap Pelakasanaan Penelitian ...40

3) Tahap Pengolahan Data...41

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN PENELITIAN ...47

A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian ...47

B. Data Penelitian...49

a. Data Tes Awal ...50

b. Data Tes Akhir ...53

C. Pengujian Prasyarat Analisis Data...57

1. Uji Reliabilitas Data ...57

(8)

3. Uji Homogenitas Data ...82

D. Uji Hipotesis ...84

1. Uji Hipotesis ...84

E. Analisis Deskriptif Hasil Tes Awal dan Tes Akhir ...87

1. Deskripsi Analisis Data Tes Awal ...87

2. Deskripsi Analisis Data Tes Akhir ...104

F. Pembahasan Hasil Penelitian ...116

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI A. Simpulan ...119

B. Implikasi, dan Rekomendasi ...120

DAFTAR PUSTAKA ...121

LAMPIRAN-LAMPIRAN

(9)

DAFTAR TABEL

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Populasi Penelitian ...26

3.2 Sampel Penelitian ...27

3.3 Hubungan Data yang diperlukan, Sumber Data, dan Instrumen Penelitian27 3.4 Format Penilaian Kemampuan Menulis Naskah Drama ...28

3.5 Format Kriteria Menulis Naskah Drama Siswa ...29

3.6 Penilaian Naskah Drama Berdasarkan Skor ...42

3.7 Format ANAVA ...43

3.8 Tabel Guilford ...43

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Data Tes Awal Kelas Eksperimen ...50

4.2 Rekapitulasi Hasil Tes Awal Kelas Eksperimen ...51

4.3 Deskripsi Data Tes Awal Kelas Pembanding ...52

4.4 Rekapitulasi Hasil Tes Awal Kelas Pembanding ...53

4.5 Deskripsi Data Tes Akhir Kelas Eksperimen...54

4.6 Rekapitulasi Hasil Tes Akhir Kelas Eksperimen ...55

4.7 Deskripsi Data Tes Akhir Kelas Pembanding ...55

4.8 Rekapitulasi Hasil Data Tes Akhir Kelas Pembanding...56

4.9 Data Skor Uji Antarpenimbang Hasil Tes Awal Kelas Eksperimen...57

4.10 Format ANAVA Data Tes Awal Kelas Eksperimen...59

4.11 Data Skor Uji Antarpenimbang Hasil Tes Awal Kelas Pembanding ...60

4.12 Format ANAVA Data Tes Awal Kelas Pembanding ...62

4.13 Data Skor Uji Antarpenimbang Hasil Tes Akhir Kelas Eksperimen ...62

4.14 Format ANAVA Data Tes Akhir Kelas Eksperimen ...64

4.15 Data Skor Uji Antarpenimbang Hasil Tes Akhir Kelas Pembanding ...65

4.16 Format ANAVA Data Tes Awal Kelas Pembanding ...67

4.17 Distribusi Data Tes Awal Kelas Eksperimen ...68

4.18 Distribusi Mean Tes Awal Kelas Eksperimen ...69

(10)
(11)

DAFTAR BAGAN

BAB III METODE PENELITIAN

(12)

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Kemampuan berbahasa yang dapat menunjang keberhasilan seseorang dalam mempelajari berbagai bidang studi ini didapatkan ketika kita belajar Bahasa Indonesia. Selain sebagai pelajaran utama di sekolah, pembelajaran Bahasa Indonesia ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan berbahasa siswa. Kemampuan berbahasa ini meliputi kemampuan mendengarkan, kemampuan berbicara, kemampuan membaca, dan kemampuan menulis yang keseluruhan tujuannya tidak lain adalah agar tercapainya kemampuan berkomunikasi yang mumpuni. Dari keempat aspek tersebut peneliti memilih aspek keterampilan menulis karena merupakan suatu kegiatan produktif dan ekspresif yang harus dikembangkan.

(13)

Pembelajaran menulis naskah drama disebutkan pembelajaran menulis yang sulit dilaksanakan oleh siswa, seperti terdapat dalam penelitian yang dilakukan oleh Teti Milawati pada tahun 2011, pembelajaran drama kurang diminati oleh anak karena menghayati naskah drama yang berwujud dialog cukup sulit karena mengubah narasi ke dalam bentuk dialog menggunakan metode yang monoton sehingga anak merasa bosan dan tidak tertarik untuk mengikuti pembelajaran drama.

Senada dengan pernyataan penelitian yang dilakukan Teti Milawati, Siska Novya Shinta Dewi dalam penelitiannya pada tahun 2013 mengatakan bahwa dalam pembelajaran sastra, menulis naskah drama merupakan salah satu pembelajaran sastra yang kurang diminati siswa dibandingkan dengan pembelajaran drama lain. Hal ini dikarenakan memahami dan menghayati naskah drama yang berupa dialog membutuhkan ketekunan yang lebih.

(14)

pembelajaran drama di kelas. Hal ini berujung pada ketiadaan motivasi siswa untuk menulis. Sebagaimana dikemukakan oleh Waluyo (2001, hlm. 1) bahwa di sekolah-sekolah, naskah drama paling kurang diminati.

Kemampuan menulis, seperti menulis naskah drama membutuhkan perhatian dan keseriusan dari instrumen penyelenggara pendidikan, terutama guru. Karena di dalam keadaan nyata keterampilan menulis belum optimal dikuasasi oleh siswa. Oleh karena itu, perlunya guru mencari dan menerapkan pendekatan yang sesuai dalam upaya meningkatkan kemampuan menulis siswa. Maka dari itu peran guru sangatlah diperlukan dalam rangka meningkatkan pembelajaran siswa. Fenomena yang terjadi saat ini, menulis terkesan memiliki citra sebagai hal yang memerlukan perhatian, dan harus dilakukan dengan sungguh-sungguh. Oleh karena itu, sekiranya perlu ada sebuah inovasi agar pembelajaran menulis itu dapat menyenangkan sehingga memudahkan siswa untuk mengorganisasikan ide-idenya. Maka dalam hal ini media dan sumber belajarlah yang akan menjadi patokannya.

Saat ini masih banyak guru yang masih menggunakan metode ceramah dari awal hingga akhir pembelajaran tanpa menggunakan teknik tambahan sedangkan siswa hanya berperan sebagai pendengar. Metode seperti ini membuat siswa menjadi pasif, kegiatan ini membuat pikiran siswa tidak bekerja karena siswa tidak diberikan gambaran tentang materi yang sedang disampaikan. Siswa tidak dapat memperoleh keterampilan menulis hanya dengan duduk, menyimak keterangan guru dan mencatat apa yang disampaikan gurunya. Kemampuan menulis bisa berkembang jika siswa terlatih untuk membuat tulisan dengan mengamati objek secara langsung.

Peneliti tertarik untuk menggabungkan antara teknik dan media untuk membantu mempermudah siswa dalam membuat penelitian naskah drama dengan menggunakan media teks feature dalam surat kabar. Teknik yang dipilih adalah teknik copy the master.

(15)

contoh atau master yang kelak dijadikan acuan untuk siswa dalam membuat suatu tulisan.

Penelitian mengenai teknik copy the master sebelumnya pernah dilakukan oleh Aep Rohimat pada tahun 2013. Hasil penelitian tersebut menunjukan perbedaan tingkat kemampua siswa sebelum dan sesudah diberi perlakuan copy the master. Hal ini terbukti dari nilai rata-rata yang diperoleh tes awal dan tes akhir kelas eksperimen, yaitu tes awal mendapat nilai 50,08% sedangkan tes akhir mendapatkan nilai 65,54%.

Selanjutnya penelitian serupa juga pernah dilakukan oleh Shintia Rizki pada tahun 2013. Hasil penelitian tersebut menunjukan perbedaan tingkat kemampuan siswa sebelum dan sesudah diberi perlakuan copy the master berbasis perkembangan intelektual dengan bertambahnya nilai rata-rata sebesar 23,1%.

Berdasarkan pemaparan di atas, peneliti melakukan uji coba penggunaan media pembelajaran yang dekat dengan keseharian siswa sehingga bisa menumbuhkan minat terhadap pembelajaran menulis naskah drama. Berbeda dengan penelitian sebelumnya, pada penelitian kali ini peneliti menggabungkan antara teknik copy the master dengan media teks

feature dalam surat kabar. Media teks feature dalam surat kabar adalah

(16)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut.

1) Bagaimana kemampuan menulis siswa pada pembelajaran menulis naskah drama yang menerapkan teknik copy the master melalui media feature di kelas eksperimen?.

2) Bagaimana kemampuan menulis siswa pada pembelajaran menulis naskah drama yang menerapkan media gambar di kelas pembanding?

3) Adakah keefektifan menulis naskah drama siswa pada pembelajaran dengan menggunakan teknik copy the master melalui media feature di kelas eksperimen dan media gambar di kelas pembanding?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah, tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan:

1) Kemampuan menulis siswa pada pembelajaran menulis naskah drama dengan menggunakan teknik copy the master melalui media feature di kelas ekperimen;

2) Kemampuan menulis siswa pada pembelajaran menulis naskah drama dengan menggunakan media gambar di kelas pembanding;

3) ada atau tidaknya perbedaan kemampuan menulis siswa pada pembelajaran menulis naskah drama setelah menggunakan teknik copy the

master melalui media feature di kelas ekperimen dan media gambar di

kelas pembanding.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini sebagai berikut.

1) Penelitian ini diharapkan dapat lebih menyosialisasikan penggunaan media

feature dalam pembelajaran menulis naskah drama.

(17)

mengembangkan pembelajaran menulis naskah drama sehingga dapat meningkatkan kemampuan dalam menulis naskah drama.

E. Sistematik Penelitian

Sistematik penelitian dalam skripsi ini meliputi Bab I Pendahuluan, Bab II Landasan Teoretis Ihwal Teknik Copy the Master, Media Feature, Drama, Bab III Metodologi Penelitian, Bab IV Analisis dan Pembahasan, dan Bab V Simpulan, Implikasi dan Rekomendasi. Bab I Pendahuluan berisi latar belakang penilitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, sistematik penelitian, dan definisi operasional. Bab II berisi mengenai ihwal teknik copy the master, media feature, dan drama. Bab III metodologi penelitian berisi alur penelitian, populasi dan sampel, instrumen penelitian, instrumen perlakuan, dan prosedur penelitian. Bab IV hasil penelitian dan pembahasan berisi pemaparan dan pembahasan data yang didapatkan dalam penelitian. Kemudian Bab V berisi simpulan dari penelitian yang dilakukan dan saran dari peneliti.

F. Definisi Operasional

Beberapa dalam penelitian ini dideskripsikan sebagai berikut. 1) Teknik Copy the Master adalah teknik yang menuntut siswa untuk

dapat meniru model yang ditawarkan oleh guru. Teknik ini sama dengan memuat imitasi suatu tulisan yang sudah ada.

2) Teks Feature dalam Surat Kabar adalah media yang

(18)

3) Naskah Drama adalah salah satu jenis karya sastra yang ditulis

dalam bentuk dialog. Di dalamnya terdapat minimal dua orang yang disebut sebagai pelaku atau tokoh. Naskah drama memiliki karakteristik khusus yaitu memiliki dua dimensi, sebagai teks sastra dan sebagai seni pertunjukan.

4) Pembelajaran Menulis Naskah Drama adalah salah satu dari

(19)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen. Sugiyono (2012, hlm. 72) mengungkapkan bahwa metode penelitian eksperimen ini dapat diartikan sebagai metode penilitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang dikendalikan. Penelitian dengan pendekatan eksperimen dilakukan untuk menyelidiki kemungkinan hubungan sebab-akibat (cause and effect) dengan cara mengekspos satu atau lebih kelompok eksperimental dan satu atau lebih kondisi eksperimen. Hasilnya dibandingkan dengan satu atau lebih kelompok pembanding yang tidak dikenai perlakuan.

Arikunto (2010, hlm. 123-124) mengungkapkan bahwa garis besar penelitian eksperimen itu terbagi menjadi dua yaitu pre experimental (pra-eksperimen) dan true experimental (eksperimen murni) dalam penelitian ini peneliti melakukan penelitian dengan menggunakan true experimental design yaitu jenis-jenis eksperimen yang dianggap menggunakan true experimental

design yaitu jenis-jenis eksperimen yang dianggap sudah baik karena sudah

memenuhi persyaratan. Yang dimaksud dengan persyaratan dalam eksperimen adalah adanya kelompok lain yang tidak dikenal eksperimen dan ikut mendapatkan pengamatan. Dengan adanya kelompok lain yang disebut kelompok pembanding atau kelompok pembanding ini akibat yang diperoleh dari perlakuan dapat diketahui secara pasti karena dibandingkan dengan yang tidak mendapat perlakuan (Arikunto, 2010, hlm. 125).

Adapun desain yang dipilih adalah pretest-postest control group design. Di dalam desain ini observasi dilakukan sebanyak dua kali yaitu sebelum eksperimen dan setelah eksperimen. Observasi yang dilakukan sebelum eksperimen disebut

pretest dan observasi sesudah eksperimen disebut posttest. Tujuan pengambilan

(20)

Pretest-posttest Control Group design

Pola: E 01 X1 02 K 03 X2 04

Keterangan:

E = kelompok eksperimen K = kelompok pembanding

01 = uji awal pada kelompok eksperimen 02 = uji akhir pada kelompok eksperimen 03 = uji awal pada kelompok pembanding 04 = uji akhir pada kelompok pembanding

X1 = perlakuan pada kelompok eksperimen berupa pembelajaran menulis naskah drama dengan menggunakan teknik copy the master melalui media feature dalam surat kabar

X2 = perlakuan pada kelompok pembanding berupa pembelajaran menulis naskah drama dengan menggunakan media gambar.

Dalam penelitian ini peneliti ingin mencari efektivitas media feature dalam surat kabar terhadap pembelajaran menulis naskah drama. Kelompok eksperimen dan kelompok pembanding diberikan uji awal untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok pembanding. Selanjutnya kelompok eksperimen mendapat perlakuan dengan teknik copy the

master melalui media feature dalam surat kabar sedangkan kelompok pembanding

mendapatkan perlakuan gambar.

B. Alur Penelitian

(21)

ri

Bagan 3.1

Skema Alur Penelitian

Analisis Materi pada Buku Teks

Analisis Bahan Ajar

Analisis Materi KTSP

Pengalihan Teks Dasar menjadi Naskah Drama

Media Feature

Pembuatan Instrumen

Pembuatan Soal

Temuan

Pengolahan Data

Pembahasan

(22)

Pada skema penelitian terlihat bahwa dalam penelitian ini dilakukan beberapa langkah sebagai berikut.

1) Mempelajari landasan teoretis tentang topik dan subjek yang akan diteliti sekaligus untuk mendapatkan rumusan masalah, alat penilaian dan menentukan sampel penelitian.

2) Menentukan sampel penelitian. Sampel penelitian yang dipilih adalah dua kelas yang belajar dengan guru yang sama. Siswa yang terpilih berasal dari dua kelas yang memiliki kemampuan berkategori sedang. Hal ini bertujuan untuk lebih menampilkan peranan teknik copy the master melalui media

feature dalam naskah drama pada pembelajaran menulis naskah drama.

3) Menyusun instrumen penelitian yang terdiri dari lembar analisis aspek-aspek yang terdapat pada naskah drama.

4) Validitas instrumen.

5) Perbaikan instrumen penelitian.

6) Mempersiapkan instrumen dan mengurus surat izin penelitian.

7) Observasi awal untuk mengetahui keadaan sekolah dan untuk mendapatkan informasi tentang data siswa yang akan dijadikan sampel penelitian.

8) Menentukan jadwal penelitian.

9) Melaksanakan tes awal mengenai kemampuan menulis naskah drama sebelum pembelajaran menulis naskah drama.

10) Melakukan pembelajaran dengan memberikan perlakuan menggunakan teknik copy the master melalui media feature dalam naskah drama sebelum pembelajaran menulis naskah drama.

11) Melaksanakan tes akhir mengenai kemampuan menulis naskah drama siswa pada sampel yang sama.

(23)

C. Populasi dan Sampel Penelitian

Sebuah penelitian tentu membutuhkan subjek menjadi fokus penelitian. Adapun populasi dan sampel yang akan menjadi subjek penelitian dan sampel dalam proses penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Populasi

Populasi merupakan keseluruhan objek penelitian (Arikunto, 2010, hlm.

173). Populasi bukan hanya orang, tetapi juga objek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada objek/subjek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subjek atau objek tersebut (Sugiyono, 2012, hlm. 80). Berdasarkan uraian tersebut, yang menjadi populasi dari penelitian ini adalah seluruh kelas VIII SMPN 6 Cimahi tahun pelajaran 2015/2016, dengan sebaran sebagai berikut:

Tabel 3.1

Populasi Penelitian

Populasi Jumlah

8A 8B 8C 8D 8E 8F 8G 8H 8I 8J 30 32 42 43 44 44 44 43 45 30

Jumlah 397

2. Sampel

(24)

kesimpulan penelitian sebagai suatu yang berlaku bagi populasi (Arikunto, 2010, hlm. 174). Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi (Arikunto, 2010, hlm. 174). Pada penelitian ini, peneliti menggunakan teknik pengambilan sampel purposive sampling, karena peneliti mendapatkan saran dari guru pelajaran Bahasa Indonesia untuk memakai dua kelasnya untuk bisa dijadikan tempat penelitian, yaitu kelas 8A dan 8J. Kelas 8A yang berjumlah 30 orang, terpilih sebagai sampel pelaku kelas eksperimen. Siswa kelas 8J yang berjumlah 30 orang, terpilih sebagai sampel pelaku kelas pembanding.

Purposive sampling adalah pengambilan sampel secara sengaja sesuai

dengan persyaratan sampel yang diperlukan. Dalam bahasa sederhana

purposive sampling itu dapat dikatakan sebagai secara sengaja mengambil

sampel tertentu sesuai persyaratan sampel.

Tabel 3.2

Sampel Penelitian

Sampel Jumlah

Kelas 8A 30

Kelas 8J 30

D. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan pada penelitian ini didasarkan atas data yang diperlukan, sumber data, dan instrumen penelitian yang digunakan.

Tabel 3.3

Hubungan Data yang Diperlukan, Sumber Data, dan Instrumen Penelitian

Data yang diperlukan Sumber Data Instrumen Penelitian Kemampuan menulis

naskah drama siswa

Hasil tes awal dan tes akhir naskah drama siswa

(25)

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar analisis kemampuan menulis naskah drama siswa yang berisi indikator-indikator aspek-aspek naskah drama untuk menjaring data kemampuan siswa tentang menulis naskah drama. Penggunaan instrumen ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa.

Pada kedua kelas baik kelas eksperimen maupun kelas pembanding dilakukan dua kali tes, yaitu:

a) tes awal, tes ini digunakan untuk mengukur kemampuan awal siswa masing-masing di antara kedua kelas tersebut;

b) tes akhir, tes ini digunakan untuk melihat efektifitas hasil belajar pada kedua kelas.

Tabel 3.4

Format Penilaian Kemampuan Menulis Naskah Drama (diadaptasi dari

Sumiyadi, 2010)

No Aspek penilaian Skor

1 Kelengkapan aspek

formal drama

16 – 20 11 – 15 6 – 10 5

2 Kelengkapan unsur

intrinsik

16 – 30 11 – 15 6 – 10 5

3 Keterpaduan

unsur/struktur

16 – 30 11 – 15 6 – 10 5

4 Kesesuaian penggunaan

bahasa

16 – 20 11 – 15 6 – 10 5

(26)

Tabel 3.5

Format Kriteria Penilaian Menulis Naskah Drama Siswa

Aspek yang dinilai Kriteria Skor

Kelengkapan Aspek

Format Drama

Memuat empat sub aspek:  Judul

 Informasi tokoh  Kramagung &

wawancang

 Pembagian babak & adegan

16 – 20

Memuat tiga sub aspek 11 – 15 Memuat dua sub aspek 6 – 10 Memuat satu sub aspek 5

Kelengkapan Unsur

Intrinsik

Memuat tiga sub aspek:  Fakta cerita (plot,

tokoh dan latar)  Sarana cerita (gaya

bahasa, simbolisme dan ironi)

 Pengembangan tema

16 – 30

Memuat dua sub aspek 11 – 15 Memuat satu sub aspek 6 – 10 Tidak memuat satupun sub

aspek

5

Keterpaduan

Unsur/Struktur

Memuat tiga sub aspek:  Kaidah & penahapan

plot

 Dimensi tokoh: fisiologi, sosiologis dan psikologis 

(27)

tempat, waktu dan suasana

Memuat dua sub aspek 11 – 15 Memuat satu sub aspek 6 – 10 Tidak memuat satupun sub

aspek

5

Kesesuaian

Penggunaan Bahasa

Memuat tiga sub aspek:  Kaidah EYD  Keajekan penulisan  Ragam bahasa yang digunakan dimensi tokoh

16 – 20

Memuat dua sub aspek 11 – 15 Memuat satu sub aspek 6 – 10 Tidak memuat satupun sub

aspek

5

(diadaptasi dari Sumiyadi, 2010)

1) Instrumen Tes

Format lembar soal yang digunakan sebagai berikut. Kerjakanlah!

(28)

2) Instrumen Perlakuan

i. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana pelaksanaan pembelajaran digunakan sebagai pedoman dalam kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan di kelas eksperimen dan kelas kontrol (pembanding). Rencana pelaksanaan pembelajaran ini dibuat dengan mengacu pada silabus yang merupakan penjabaran dari KTSP. Berikut rencana pembelajaran yang peneliti gunakan.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP) KELAS EKSPERIMEN

K.D. 8.2

Sekolah SMPN 6 Cimahi

Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas/Semester VIII/1

Standar Kompetensi 8. Mengungkapkan pikiran dan perasaan melalui kegiatan menulis kreatif naskah drama

Kompetensi Dasar 8.2 Menulis kreatif naskah drama satu babak dengan memperhatikan kaidah penulisan naskah drama

Indikator ● Mampu menyusun kerangka cerita drama Anak-anak sekalian!

Siapa bilang menulis naskah drama itu sulit? Menulis naskah drama itu mudah. Coba kalian pikirkan, sebenarnya banyak sekali persoalan kehidupan yang bisa kalian gunakan sebagai bahan penulisan naskah drama. Apalagi kalian sebelumnya telah mendapatkan visualisasi (gambaran) dengan berita yang ada dalam feature pada surat kabar. Tentu kalian dapat lebih mudah untuk mendapatkan ide/gagasan bukan? Oleh karena itu, silakan kalian tuangkan semua ide/gagasan kalian ke dalam bentuk naskah drama!

(29)

berdasarkan kerangka cerita drama dengan memperhatikan kaidah-kaidah penulisan naskah drama

Alokasi Waktu 10 x 40 menit (5 pertemuan)

I. Tujuan Pembelajaran

Siswa mampu

1. Menyusun kerangka cerita drama dengan benar.

2. Menulis naskah drama satu babak berdasarkan kerangka cerita drama dengan memperhatikan kaidah-kaidah penulisan naskah drama.

II. Materi Pembelajaran

1. Menyusun kerangka naskah drama dengan memperhatikan kaidah penulisan drama.

Drama merupakan tiruan kehidupan manusia yang dimasukkan di atas pentas. Ketika menyaksikan drama, penonton seolah-olah melihat kejadian sesungguhnya di sekitar mereka. Drama adalah gambaran kehidupan manusia. Masalah yang diangkat, kadang-kadang sama dengan masalah yang dialami penonton.

Unsur yang membangun drama adalah sebagai berikut. 1) Plot atau kerangka cerita.

Merupakan jalinan cerita atau kerangka cerita dari awal hingga akhir. Plot memperlihatkan jalinan konflik antara dua tokoh yang berlawanan. Biasanya plot diawali dengan pengenalan karakter tokoh drama, dilanjutkan dengan pertikaian awal dan menjadi klimaks atau titik puncak cerita. Setelah itu konflik mereda atau menurun dan ditemukan jalan pemecahan atau penyelesaian.

2) Penokohan dan perwatakan.

(30)

3) Mengenali penyusunan naskah drama. Menyusun naskah drama dapat dimulai dengan menentukan suatu konflik. Konflik dapat ditemukan dengan mengawali konflik yang ada di sekitar, mengamati konflik dalam sinetron/film, atau membayangkan konflik yang pernah dialami.

2. Mengembangkan kerangka cerita menjadi teks drama satu babak dengan memperhatikan kaidah penulisan drama.

III. Metode Pembelajaran

Teknik Copy the Master

IV. Langkah-Langkah Pembelajaran

Pertemuan Pertama

Kegiatan Alokasi

Waktu A. Kegiatan Awal

1. Peserta didik melakukan doa sebelum memulai pelajaran (jika jam pertama)

2. Guru mengecek dahulu kehadiran siswa. 3. Untuk menggali konsepsi awal peserta didik,

guru melakukan apersepsi dengan bertanya jawab pada peserta didik pengalaman menulis naskah drama; percakapan.

4. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran

(31)

B. Kegiatan Inti

1. Guru menyiapkan contoh naskah drama 2. Guru membagikan naskah drama ke setiap

siswa, satu meja mendapat satu naskah (sebangku berdua)

3. Guru memberi waktu kepada siswa untuk membaca naskah drama

4. Siswa selesai membaca naskah drama

5. Guru memberikan penjelasan materi mengenai unsur-unsur yang membangun dalam drama; seperti unsur intrinsik (penokohan, konflik, peristiwa, alur, latar, tema), struktur drama (babak, adegan, dialog, prolog, epilog), kerangka drama (plot, karakter, tahapan alur), pengertian naskah drama, teknik membuat naskah drama

6. Untuk mengetahui temuan awal, guru memberikan tes awal kepada siswa tentang menulis naskah drama

7. Guru membagikan soal beserta lembar kerja siswa

8. Secara individu siswa menulis kerangka naskah drama berdasarkan pemahaman awal siswa dengan meniru kerangka naskah drama yang sudah siswa baca sebelumnya sesuai dengan ketentuan arahan pada soal yang diberikan oleh guru

60 menit

C. Penutup

1. Siswa mengumpulkan hasil kerjanya 2. Guru menanggapi hasil kerja siswa dan

memberikan penilaian

(32)

Pertemuan Kedua

Pertama-tama guru mengawali pembelajaran dengan Basmallah, lalu guru mengecek kehadiran siswa. Setelah mengecek kehadiran siswa, guru menyampaikan tujuan pembelajaran, guru menjelaskan bahwa pada pertemuan kedua guru akan memberikan sedikit cara untuk bisa membuat naskah drama dengan menggunakan teks feature pada pembelajaran naskah drama sebagai media yang akan dilakukan tes pada pertemuan selanjutnya.

Teks feature yang terpilih berjudul Endang, Sang Pria Nomaden dari

Cililin. Guru membagikan teks feature tersebut ke seluruh siswa. Setelah semua

(33)

Setelah siswa selesai membaca teks feature, guru membimbing siswa untuk menemukan unsur apa saja yang berhubungan dengan drama di dalam teks

feature tersebut.

Siswa mendapatkan kerangka di tiap paragraf yang ada dalam teks feature. Pada paragraf awal teks feature ditemukan dua aspek drama, unsur intrinsik dan keterpaduan unsur/struktur. Unsur intrinsik terdapat satu sub aspek dalam drama, yaitu fakta cerita (latar). Keterpaduan unsur/struktur yang ditemukan adalah penahapan plot dan dimensi latar. Penahapan plot/alur pada paragraf pertama yaitu sebagai resolusi atau perkenalan awal tokoh, sedangkan dimensi latar berupa latar waktu dan tempat. Dimensi waktu terdapat pada kalimat Terik

matahari yang menyengat kulit. Kalimat tersebut menggambarkan keadaan saat

siang hari, sekitar pukul 12.00. Dimensi latar terdapat pada kalimat di sudut

kampus UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Pada paragraf kedua ditemukan kembali unsur intrinsik, yaitu informasi tokoh. Hal ini terdapat pada kalimat Endang Saptaji (50) lelaki paruh baya asal

Cililin ... bekerja sebagai buruh proyek PT. Saluyu.

Informasi tokoh terdapat juga pada paragraf ketiga, yaitu dalam kalimat

(34)

Pada paragraf keempat ditemukan dua unsur intrinsik, yaitu latar waktu dan informasi tokoh. Latar waktu terdapat dalam kalimat sekitar pukul 08.00 dan

sampai pukul 22.00. Informasi tokoh terdapat dalam kalimat badannya kecil berusaha mengumpulkan tenaga untuk menyusun kerangka besi sehingga tetes keringat pun bercucuran membasahi wajah dan seluruh tubuhnya. Pada paragraf

keempat pun ditemukan dialog, yaitu dalam kalimat “Kalau lembur bisa dapat

sampai Rp.700.000, saya Cuma tamatan SD ya inilah kerja yang bisa saya

lakukan untuk keluarga”.

Pada paragraf kelima ditemukan subaspek keterpaduan unsur/struktur yaitu dimensi tokoh; psikologis, dan unsur konflik, terdapat dalam kalimat Siap tidak

(35)

Pada paragraf keenam ditemukan pula keterpaduan unsur/struktur yaitu aspek dimensi tokoh; sosiologis dan juga sebagai klimaks, terdapat dalam kalimat Endang selalu menyisihkan uang bagi pendidikan anak-anaknya. Tiga

anaknya yang kini masih mengenyam pendidikan di SMP dan SD membutuhkan biaya yang cukup banyak.

Sebelum menutup pembelajaran, Guru melakukan refleksi dengan meminta tanggapan kepada siswa serta menyimpulkan materi pembelajaran. Selanjutnya menginformasikan materi untuk pertemuan berikutnya.

Pertemuan ketiga

Sebelum memulai pembelajaran, guru membaca Basmallah, lalu mengecek kehadiran siswa. Guru menyiapkan siswa untuk bisa memulai pembelajaran. Setelah itu guru memberi tahu pada siswa tujuan pembelajaran pada pertemuan ketiga.

Kepada siswa kembali dihadirkan teks feature yang sudah pernah dibaca pada pertemuan sebelumnya. Kali ini siswa diminta untuk lebih fokus pada teks

feature tersebut.

Siswa kembali diingatkan dan diarahkan oleh guru untuk mengidentifikasi teks feature yang sudah guru bagikan. Tiap siswa mendapatkan satu carik teks

feature.

Untuk melatih pemahaman siswa dalam menulis naskah drama, guru memberikan latihan kepada siswa menulis naskah drama dengan tema

“kehidupan sosial”. Siswa membuat kerangka drama dengan cara meniru (copy

the master) dan mengembangkan kembali kisah yang ada di dalam teks feature

(36)

Pertemuan keempat

Dari proses berlatih pada pertemuan ketiga, maka diperoleh kerangka drama sesuai copy the master.

Setelah diperoleh kerangka dengan menggunakan teknik copy the master melaui media feature, guru pada pertemuan keempat melakukan latihan kepada siswa berlatih menyusun drama utuh dari kerangka yang tersusun pada pertemuan kedua dan ketiga.

Pertemuan kelima

Kegiatan Alokasi

Waktu A. Kegiatan Awal

1. Peserta didik melakukan doa sebelum memulai pelajaran (jika jam pertama) 2. Guru mengecek kehadiran siswa

3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

10 menit

B. Kegiatan Inti

1. Untuk mengetahui pemahaman akhir, guru menyiapakan lembar soal dan lembar kerja siswa

2. Siswa mengerjakan tugas sesuai dengan arahan pada indikator soal

60 menit

C. Penutup

1. Guru dan peserta didik melakukan refleksi pembelajaran berupa bertanya jawab mengenai kesulitan pada materi 2. Guru menutup pembelajaran dengan

mendoakan agar pembelajaran yang telah dilakukan bermanfaat bagi peserta didik

(37)

E. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian yang dilakukan pada saat penelitian, dibagi menjadi tiga tahap, yaitu:

1) Tahap Persiapan;

2) Tahap Pelaksanaan Penelitian; 3) Tahap Pengolahan Data.

Adapun uraian dari tahap-tahap penelitian di atas sebagai berikut.

1) Tahap Persiapan

a. Pengajuan proposal penelitian pada dosen pembimbing sampai disetujui,

b. Melengkapi perizinan dari Departemen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan pihak sekolah,

c. Pembuatan instrumen penelitian,

d. Penentuan kelas yang akan dijadikan sampel penelitian,

e. Menghubungi guru bidang studi Bahasa Indonesia untuk diminta kesediaannya dalam penelitian.

2) Tahap Pelaksanaan Penelitian

a. Pelaksanaan tes awal.

Tahap pengumpulan data awal dilakukan dengan mengadakan tes uraian menulis naskah drama dengan alokasi waktu 60 menit secara langsung terhadap sampel penelitian.

b. Pelaksanaan KBM menggunakan teknik copy the master melalui media feature dalam surat kabar.

Pada pertemuan kedua, peneliti mulai melaksanakan perlakuan yakni dengan pengenalan media feature pada pembelajaran menulis naskah drama.

c. Pada pertemuan ketiga siswa diberikan kembali perlakuan. Setelah diberi perlakuan, siswa dihimbau untuk membuat satu buah naskah drama dengan tema “Kehidupan sosial”. Guru memberikan keringanan pada siswa untuk meniru kerangka yang ada dalam teks

(38)

d. Pelaksanaan tes akhir.

Tahap pengumpulan data akhir dilakukan dengan mengadakan tes uraian menulis naskah drama yang sama pada pelaksanaan tes awal dengan alokasi waktu 60 menit secara langsung terhadap sampel penelitian.

3) Tahap Pengolahan Data

Setelah data penelitian terkumpul melalui tes awal dan tes akhir, selanjutnya data tersebut diolah dan dianalisis dengan menggunakan rumus statistik yang relevan untuk mengetahui tingkat keberhasilan hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti. Langkah-langkah yang dilakukan peneliti dalam mengolah data penelitiannya adalah sebagai berikut.

1. Memberikan penilaian terhadap hasil menulis naskah drama siswa dari setiap aspek yang dinilai.

2. Mengolah skor tes awal dan tes akhir menjadi nilai dengan rumus : Nilai = ∑

∑ x 100

Tabel 3.6

Penilaian Naskah Drama Berdasarkan Skor

Nilai Kategori Rentang Nilai

A Baik Sekali 85-100

B Baik 75-84

C Cukup 60-74

D Kurang 40-59

E Sangat Kurang 0-39

(Nurgiyantoro, 2001, hlm. 399)

3. Uji reliabilitas antarpenimbang

(39)

reliabilitas antarpenimbang ini merupakan perangkat pengolahan data yang berfungsi agar penilai tidak melakukan kesubjektifitasan dalam menilai hasil belajar siswa. Berikut adalah langkah-langkah penghitungan reliabilitas antar penimbang:

a. Menghitung jumlah kuadrat siswa

SSt∑ t2 = ∑ ∑ - ∑ b. Menghitung kuadrat penguji

SSp∑ p2 = ∑ ∑ - ∑ c. Menghitung kuadrat total

SStot∑ 2t = ∑ 2 - ∑ d. Menghitung jumlah kekeliruan

SSkk∑ 2kk = SStot∑ 2t - SSt∑ t2

[image:39.595.107.516.425.607.2]

Hasil penghitungan data di atas dimasukkan ke dalam tabel ANAVA (Analisys Of Varian)

Tabel 3.7

Format ANAVA

Variasi SS DK Varians

Siswa SSt∑ t2 N-1 ∑ (Vt)

Penguji SSp∑ p2 K-1 -

Kekekliruan SSkk∑ 2kk

(N-1) (K-1)

(Vkk ) Reliabilitas antarpenimbang dihitung dengan rumus :

rxy= keterangan:

rxy= reliabilitas yang dicari Vt = Varian tes

Vkk= Varian dari kekeliruan

(40)
[image:40.595.145.499.82.256.2]

Tabel 3.8

Tabel Guilford

Rentang Kriteria

0,80-1,00 Korelasi reliabilitas sangat tinggi 0,60-0,80 Korelasi reliabilitas tinggi

0,40-0,60 Korelasi reliabilitas sedang 0,20-0,40 Korelasi reliabilitas rendah

0,00-0,20 Korelasi reliabilitas sangat rendah

(Subana,dkk, 2005, hlm. 132) 4. Melakukan uji normalitas nilai hasil tes awal dan tes akhir dengan

rumus chi-kuadrat.

Berikut ini langkah-langkah yang digunakan untuk menghitung

Chi Kuadrat ( menurut Sudjana (2000, hlm. 77-169) a. Menentukan skor terbesar dan terkecil

b. Menentukan Rentangan (R)

R = skor terbesar – skor terkecil c. Menentukan banyaknya kelas (BK)

BK = 1+3,3 log n (Rumus Sturgess) d. Menentukan panjang kelas (i)

i =

e. Membuat tabulasi dengan tabel penolong No. Kelas

Interval

Nilai Tengah

1 2 Jumlah

f. Menentukan rata-rata ̅

(41)

g. Menentukan simpangan baku (S)

√ ∑

h. Membuat daftar frekuensi yang diharapkan dengan cara :

1) Menentukan batas kelas, yaitu angka skor kiri kelas interval pertama dikurangi 0,5 dan kemudian angka skor kanan kelas interval ditambah 0,5.

2) Mencari nilai Z-score untuk kelas batas interval dengan rumus :

̅ (Sudjana, 2000, hlm. 169) 3) Mencari luas 0 – Z dari tabel Kurva Normal dari 0 – Z dengan

menggunakan angka-angka untuk kelas batas.

4) Mencari luas tiap kelas interval dengan jalan mengurangkan angka-angka 0 – Z yaitu angka baris pertama dikurangi baris kedua, angka baris kedua dikurangi angka baris ketiga dan begitu seterusnya. Kecuali untuk angka yang berbeda pada baris tengah ditambahkan dengan angka pada baris berikutnya.

5) Mencari frekuensi yang diharapkan (fe). Dengan cara mengalikan luas tiap interval dengan jumlah responden (n). i. Mencari Chi-Kuadrat hitung ( h)

(Sudjana, 2004, hlm. 180) j. Membandingkan ( h) dengan ( t)

Untuk α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk) = k-1 Dengan kriteria keputusan :

- Jika, h≤ nilai t , maka distribusi data normal - Jika, h> nilai t , maka distribusi data tidak normal

Keterangan :

(42)

5. Melakukan uji homogenitas

Dalam melakukan uji homogenitas, peneliti menggunakan metode Uji Varians (Uji F). Berikut adalah langkah-langkah Uji F : a. Menghitung varians terbesar dan varians terkecil :

(Arifin, 2011, hlm. 286) b. Bandingkan nilai Fhitung dengan nilai Ftabel

Dengan rumus :F tabel = Fα

Dan derajat kebebasan (dk) = dk / dk

Kriteria pengujian :

- Jika : Fhitung Ftabel, maka data homogen - Jika : Fhitung Ftabel, maka data tidak homogen

6. Melakukan uji t

Dalam membandingkan perbedaan variabel yang dihipotesiskan, peneliti menggunakan uji t. Hipotesis yang dapat terjadi adalah sebagai berikut:

tidak terdapat perbedaan antara hasil belajar siswa

kelas eksperimen yang menerapkan teknik copy the master melalui media feature dalam surat kabar dengan hasil belajar siswa kelas kontrol yang tidak menerapkan teknik copy the

master melalui media feature dalam surat kabar.

terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil

belajar siswa kelas eksperimen yang menerapkan teknik copy

the master melalui media feature dalam surat kabar dengan hasil

belajar siswa kelas kontrol yang tidak menerapkan teknik copy

the master melalui media feature dalam surat kabar.

(43)

̅ ̅

Yang mana :

(Sudjana, 2004:162)

Keterangan : t = nilai

= nilai rata rata kelas pertama = nilai rata rata kelas kedua s = simpangan baku

= jumlah sampel kelas pertama = jumlah sampel rata kelas pertama

Setelah mengetahui jumlah t hitung, langkah selanjutnya adalah mencari t tabel dengan menggunakan tabel distribusi t dengan derajat kebebasan

Kriteria :

- Jika nilai > nilai maka ditolak dan menerima , artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa kelas eksperimen yang menerapkan teknik copy

the master melalui media feature dalam surat kabar dengan hasil

belajar siswa kelas kontrol yang tidak menerapkan teknik copy

the master melalui media feature dalam surat kabar.

- Jika nilai nilai maka diterima dan menolak , artinya tidak terdapat perbedaan antara hasil belajar siswa kelas eksperimen yang menerapkan teknik copy the master melalui media feature dalam surat kabar dengan hasil belajar siswa kelas kontrol yang tidak menerapkan teknik copy the

(44)

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Sebelum mendapatkan pembelajaran dengan teknik copy the master melalui media teks feature dalam surat kabar, pembelajaran menulis naskah drama untuk kelas VIII di SMP Negeri 6 Cimahi menggunakan metode ceramah. Metode ini biasanya disertai dengan pemberian contoh dan latihan siswa. Kemampuan siswa untuk menulis naskah drama sebelum perlakuan terbilang kurang baik, baik di kelas eksperimen maupun kelas pembanding.

Terkait dengan teknik copy the master melalui media teks feature dalam surat kabar, dinilai dari respons siswa yang mengikuti pembelajaran dengan menggunakan teknik ini, tampak jelas bahwa teknik ini merupakan teknik pembelajaran yang mampu meningkatkan minat siswa dalam pembelajaran, khususnya menulis naskah drama. Tentu saja hal ini bisa terwujud jika pelaksanaannya dilakukan dengan baik. Selain itu, dilihat dari hasil tes yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa teknik ini memiliki efek positif pada pembelajaran. Hal ini dapat disimpulkan berdasarkan hasil tes kelas eksperimen atau kelas yang mendapat perlakuan pembelajaran dengan menggunakan teknik

copy the master melalui media teks feature dalam surat kabar yang rata-rata

mengalami peningkatan sebelum diberikan perlakuan. Hal ini juga tercermin dari perbandingan nilai rata-rata kelas pembanding atau kelas yang tidak mendapat perlakuan pembelajaran dengan menggunakan teknik copy the master melalui media teks feature dalam surat kabar yang peningkatannya lebih rendah dibandingkan dengan kelas eksperimen.

(45)

Setelah diterpakan teknik copy the master melalui media teks feature dalam surat kabar pada pembelajaran menulis naskah drama, hasilnya membuktikan terdapat peningkatan signifikan terhadap kelas eksperimen daripada kelas pembanding. Pada tahap tes awal kelas eksperimen memperoleh nilai rata-rata 63,5 dan pada tahap tes akhir kelas eksperimen mendapat rata-rata-rata-rata nilai 74,3. Kelas pembanding pada tes awal memperoleh rata-rata nilai 62,3 dan pada tes akhir memperoleh rata-rata nilai 67.

B. Implikasi, dan Rekomendasi

Berdasarkan simpulan yang telah dijelaskan sebelumnya, peneliti mengajukan beberapa saran yang bisa diterapkan oleh pembaca skripsi ini.

1. Teknik copy the master melalui media teks feature dalam surat kabar merupakan teknik pembelajaan yang efektif untuk materi menulis naskah drama sehingga teknik ini bisa dijadikan alternatif untuk para tenaga pengajar untuk memberikan pembelajaran di kelas.

2. Meski data berkata demikian, bukan berarti teknik ini tidak memiliki beberapa kekurangan. Kekurangan yang muncul bisa dari tenaga pengajar sendiri atau dari siswa.

(46)

Daftar Pustaka

Anshori dan Kurniawan. (2005). Bahasa jurnalistik. Jakarta: Rineka Cipta.

Arifin, Z. (2011). Penelitian pendidikan: Metode & paradigma baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Arikunto, S. (2010). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Arsyad, A. (2011). Media pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Devi, S.N.S. (2013). Skripsi. Peningkatan keterampilan menulis naskah drama

satu babak melalui media gambar berseri dengan menggunakan teknik pengandaian diri pada siswa kelas VIII SMPN 2 Kramat Kab. Tegal.

Tidak diterbitkan.

Endaswara, S. (2011). Pembelajaran drama. Yogyakarta: CAPS.

Fathurrohman, P., dan Sutikno, S. (2011). Strategi belajar mengajar melalui

penamaan konsep umum dan konsep islami. Bandung: Refika Aditama.

Hasanuddin. (1996). Drama: Karya dalam dua dimensi. Bandung: Angkasa. Ishwara, L. (2011). Jurnaslisme dasar. Jakarta: Kompas.

Marahimin, I. (2005). Menulis secara populer. jakarta: PT Dunia Pustaka Jaya. Milawati, T. (2011). Tesis. Peningkatan kemampuan anak memahami drama dan

menulis teks drama melalui model pembelajaran Somatis Auditor Visual Intelektual (SAVI). Tidak diterbitkan.

Munandi, Y. (2008). Media pembelajaran. Cipayung-Ciputat: Gaung Persada. Nurgiyantoro, B. (2001). Penilaian dalam pengajaran bahasa dan sastra.

Yogyakarta: BPFE.

Rizki, S. (2013). Skripsi. Penerapan teknik copy the master bebrbasis

perkembangan intelektual dalam pembelajaran menulis teks berita. Tidak

diterbitkan.

Rohimat, A. (2013). Skripsi. Penerapan teknik copy the master dalam

pembelajarn menulis ulasan persuasi. Tidak diterbitkan.

Sadiman, A. S. et al. (2007). Media pendidikan, pengertian, pengembangan, dan

(47)

Santana, K.S. (2005). Jurnalisme kontemporer. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. Subana, R. dan Sudrajat. (2000). Statistik pendidikan. Bandung: Pustaka Setia. Sugiyono. (2012). Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung:

ALFABETA.

Sumiyadi. (2010). Kriteria penilaian penulisan naskah drama. [online]. Tersedia: www.UPI.edu. [17 Juli 2015]

Tambayong, J. (1981). Dasar-dasar dramaturgi. Bandung: Pustaka Prima.

Tarigan, H.G. (1994). Menulis sebagai suatu keterampilan berbahasa. Bandung: Angkasa.

Waluyo, H.J. (2001). Drama teori dan pengajarannya. Yogyakarta: PT Hanindita Graha Widya.

Wulandari, R. (2013). Skripsi. Pemanfaatan media berita peristiwa dalam surat

Gambar

Tabel 3.1
Tabel 3.2
Tabel 3.4
Tabel 3.5
+3

Referensi

Dokumen terkait

Penerapan dan pengembangan IT Governance Bank BTN mengacu kepada penerapan manajemen risiko sesuai ketentuan BI untuk penggunaan teknologi informasi yang wajib

Keterbatasan fungsi pendengaran yang dimiliki anak tunarungu, berdampak pada hambatan komunikasi, yaitu selalu tidak sempurna (baik verbal maupun tulisan) sehingga dapat

Visi : Menjadi instansi pemerintah yang menyelenggarakan sistem administrasi perpajakan modren yang efektif, efisien, dan dipercaya masyarakat dengan integritas

Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor Kep-758/KMK.01/1993 tentang Organisasi dan atau Kerja Direktorat Jenderal Pajak. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia

Maka berdasarkan fakta tersebut, harus ada alat bantu pembelajaran yang dapat membantu para siswa dalam pemahaman lebih terhadap mata pelajaran fisika khususnya

Demikian permohonan saya, atas perhatiannya disampaikan terima kasih.

Hier können Sie unsere Reise­ und Sicherheitshinweise abonnieren – für ausgewählte Länder oder für alle zusammen: Sie werden bei Erscheinen an eine von Ihnen angegebene

This study attempted to find out the main obstacles of the staffs of the Children Development Program in GSJA Tuntang in learning speaking skills.. The researcher collected the