• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN PROSES DAN HASIL BELAJARSISWA (PenelitianTindakanKelasPadaMateriBumidanAlamSemestaKelas IV di SDN CilumberKabupaten Bandung Barat TahunAjaran 2013/2014).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN PROSES DAN HASIL BELAJARSISWA (PenelitianTindakanKelasPadaMateriBumidanAlamSemestaKelas IV di SDN CilumberKabupaten Bandung Barat TahunAjaran 2013/2014)."

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL

UNTUK MENINGKATKAN PROSES DAN HASIL BELAJAR SISWA

(Penelitian Tindakan Kelas Pada Materi Bumi dan Alam Semesta Kelas IV di SDN Cilumber

Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2013/2014)

SKRIPSI

Diajukan dalam Rangka Penyelesaian Studi Strata I

untuk Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

oleh

Chitra Ariesta

1003342

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

(2)

Penerapan Pendekatan Pembelajaran

Kontekstual untuk Meningkatkan Proses

dan Hasil Belajar Siswa

Oleh Chitra Ariesta

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Chitra Ariesta 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)
(4)

Chitra Ariesta, 2014

Penerapan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan Proses dan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMAKASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Hasil Penelitian ... 6

E. Definisi Operasional ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 8

A. Pembelajaran IPA ... 8

1. Pengertian IPA ... 8

2. Tujuan dan Fungsi Mata Pelajaran IPA ... 8

3. Materi IPA di SD Kelas IV ... 9

4. Prinsip-Prinsip Pelajaran IPA di SD ... 16

(5)

Chitra Ariesta, 2014

Penerapan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan Proses dan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Pengertian Pendekatan Pembelajaran Kontekstual ... 16

2. Karakteristik Pendekatan Pembelajaran Kontekstual ... 18

3. Komponen Pendekatan Pembelajaran Kontekstual ... 19

4. Prinsip Dasar Komponen Utama Pendekatan Kontekstual ... 20

5. Kelebihan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual ... 23

6. Kekurangan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual ... 23

C. Hasil Belajar ... 24

D. Penerapan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual di SD ... 25

E. Penelitian yang Relevan ... 26

BAB III METODE PENELITIAN ... 28

A. Metode Penelitian ... 28

B. Model Penelitian ... 28

C. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 30

D. Prosedur Penelitian ... 30

E. Instrumen Penelitian ... 37

F. Rancangan Analisis Data ... 39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 42

A. Hasil Penelitian ... 42

1. Siklus I ... 42

2. Siklus II ... 47

3. Siklus III ... 50

B. Pembahasan ... 54

1. Pelaksanaan ... 54

a. Siklus I ... 54

b. Siklus II ... 56

(6)

Chitra Ariesta, 2014

Penerapan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan Proses dan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 59

A. Simpulan ... 59

B. Rekomendasi ... 60

DAFTAR PUSTAKA ... 62

(7)

Chitra Ariesta, 2014

Penerapan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan Proses dan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN PROSES DAN HASIL BELAJAR IPA

(Penelitian Tindakan Kelas Pada Materi Bumi dan Alam Semesta Kelas IV di SDN Cilumber Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2013/2014)

Chitra Ariesta NIM.1003342

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul “ Penerapan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual untuk Meningkatkan

Proses dan Hasil Belajar IPA” dengan materi bumi dan alam semesta pada kelas VI di SD Negeri Cilumber, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) materi bumi dan alam semseta dengan menggunakan sebuah pendekatan pembelajaran kontekstual ( Contextual

Teaching Learning / CTL ) agar proses pembelajaran dikelas bisa lebih berkesan dan bermakna.

(8)

Chitra Ariesta, 2014

Penerapan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan Proses dan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakan Masalah

Perkembangan kemajuan teknologi didunia sudah semakin pesat, hal tersebut

haruslah sejalan dengan pembaharuan pendidikan. Melalui proses pendidikan yang

bermutu maka akan mencetak sumber daya manusia yang bermutu dan siap bersaing,

serta memiliki solusi-solusi untuk memecahkan permasalahan didunia nyata.

Peningkatan mutu pendidikan merupakan suatu hal yang sangat diharapkan oleh

semua pihak. Karena dengan pendidikan yang bermutu maka niscaya akan dapat

mencetak pribadi-pribadi yang dapat mengingkatkan sumber daya manusia. Ketika

kita berbicara mengenai mutu pendidikan maka akan terbayang seperti ada tembok

yang tinggi yang harus kita lewati. Karena untuk mencapai hal tersebut tidaklah

mudah, dan kita membutuhkan motivasi yang tinggi serta dukungan dari berbagai

pihak. Dalam peningkatan mutu pendidikan adakalanya kita juga harus melibatkan

berbagai kelompok masyarakat terutama yang memiliki kepedulian yang tinggi

terhadap pendidikan. Karena dengan hal seperti itu maka niscaya kita akan dapat

mencapai pada pendidikan yang bermutu.

Dalam pasal 31 ayat 4 yang berbunyi :

“ Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan sekurang-kurangnya 20% dari anggaran pendapatan dan belanja Negara serta dari anggaran pendapatan dan belanja daerah untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan nasional”.

Dapat diartikan bahwa negarapun memiliki peranan penting dalam upaya

pencapaian pendidikan yang bermutu, karena Negara telah memberikan anggaran

khusus untuk dunia pendidikan. Maka dari itu anggaran yang telah diberikan oleh

Negara harus bisa kita manfaatkan dengan sebaik-baiknya. Diantaranya dapat kita

gunakan untuk membangun sekolah yang layak dan memiliki standar nasional,

(9)

Chitra Ariesta, 2014

Penerapan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan Proses dan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Namun hal ini juga harus seimbang dengan kemauan atau motivasi guru dalam

melakukan proses pembelajaran dikelas. Guru harus memiliki motivasi yang sangat

tinggi sehingga ia mampu menciptakan sebuah pembelajaran yang bermutu bagi para

anak didiknya. Untuk menumbuhkan motivasi belajar pada para siswa bukanlah hal

yang mudah karena hal tersebut buakanlah sesuatu yang bisa dipaksakan. Perlu

adanya umpan agar seorang guru dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa.

Motivasi belajar siswa dalam proses belajar mengajar perlu digali salah

satunya dengan sebuah pendekatan pembelajaran. Misalnya penggunaan sebuah

pendekatan pembelajaran kontekstual dalam pebelajaran dikelas belum sepenuhnya

dilakukan oleh para guru-guru sekolah dasar, hal itu dikarenakan beberapa faktor

yaitu masih adanya guru yang belum memahami tentang pendekatan pembelajaran

kontekstual serta belum tersedianya fasilitas yang lengkap. Dengan kata lain sekolah

juga memiliki peranan penting diantaranya untuk memfasilitasi berbagai macam

media yang dapat menunjang sebuah pendekatan pembelajaran kontekstual. Sebuah

pendekatan merupakan sebagian kecil faktor yang dapat menentukan keberhasilan

pembelajaran, faktor-faktor yang lain diantaranya yaitu fasilitas pendukung yang

memadai, kondisi ruangan kelas, kulitas guru, pendekatan pembelajaran, model

pembelajaran serta masih banyak lagi, sehingga pendekatan pembelajaran hanyalah

salah satu faktor yang berpengaruh terhadap hasil pembelajaran.

Pendekatan pembelajaran kontekstual merupakan suatu pendekatan dalam

pembelajaran dimana materi dalam pembelajaran dikaitkan dengan kehidupan dunia

nyata (Muchlis Masnur, KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual,

2009:41). Misalnya dalam materi pembelajaran Matematika tentang penjumlahan dan

pengurangan dapat dikaitkan dengan kegiatan jual beli didalam kehidupan sehari-hari

peserta didik. Dalam pelajaran IPA tentang rotasi bumi dapat dicontohkan dengan

kejadian terbit dan tenggelamnya matahari serta dapat pula menambahkan media

yaitu berupa video. Penggunaan pendekatan pembelajaran kontekstual dapat

(10)

Chitra Ariesta, 2014

Penerapan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan Proses dan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dijelaskan, karena sebuah materi yang menggunakan pendekatan pembelajaran ini

dikaitkan dengan kegiatan yang siswa sering lakukan dalam kehidupan

sehari-harinya.

Pendekatan kontekstual (Contextual Teaching Learning / CTL) merupakan

konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan

situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara

pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka

sebagai anggota keluarga atau masyarakat. Dengan konsep itu, hasil pembelajaran

diharapkan lebih bermakna bagi siswa. Proses pembelajaran berlangsung secara

alamiah dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan mengalami langsung, bukan sebuah

pembelajaran dengan mentransfer pengetahuan dari guru kepada siswa. Dengan kata

lain strategi pembelajaran lebih dipentingkan daripada hasil. Hal tersebut sejalan

denga buku yang ditulis oleh (Dharma, dkk, Contextual Teaching Learning).

Berbicara mengenai hasil belajar maka akan berkaitan tentang pendekatan,

metode, model, strategi, ataupun teknik yang digunakan oleh guru pada saat proses

pembelajaran dikelas. Suatu pendekatan, metode, model, strategi, ataupun teknik

yang digunakan oleh guru dikelas dikatakan berhasil secara sempurna apabila seluruh

siswa yang mengikuti pembelajaran pada saat itu memperoleh hasil belajar yang baik

(tidak ada siswa yang mendapat nilai dibawah KKM). Namun apabila dalam suatu

kelas terdapat beberapa siswa yang mendapatkan nilai rendah (dibawah KKM) belum

tentu pendekatan, metode, model, strategi ataupun teknik yang digunakan oleh guru

dikelas tidak berhasil. Hal tersebut bisa dikarenakan oleh faktor-faktor yang lain

misalnya : pada saat pembelajaran berlangsung siswa tidak memperhatikan dengan

baik, siswa dalam keadaan yang kurang sehat, siswa tidak bersemangat, serta

mungkin masih banyak lagi.

Rendahnya hasil belajar di kelas IV SDN Cilumber disebabkan oleh beberapa

hal, diantaranya:

(11)

Chitra Ariesta, 2014

Penerapan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan Proses dan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. kegiatan belajar berpusat pada guru;

3. guru menghambat kreativitas siswa dengan menanamkan prinsip yang salah

kepada siswa yaitu ketika ada guru yang masuk semua siswa harus diam;

4. kurangnya interaksi antara guru dengan siswa sehingga tidak tercipta suasana

belajar yang menyenangkan; dan

5. guru menanamkan kebiasaan belajar dengan cara menghafal.

Kondisi proses pembelajaran yang telah disebutkan pada paragraf di atas,

membuat IPA menjadi salah satu pelajaran sulit dan membosankan bagi siswa karena

di dalamnya siswa tidak diberi kesempatan untuk berpengalaman langsung. Hal

tersebut mengakibatkan hakikat IPA bukan lagi merupakan suatu produk, proses, dan

aplikasi. Melainkan hanyalah sebuah pembelajaran IPA dimana guru hanya lebih

menekankan pada siswa dapat menghafal materi yang ia ajarkan.

Berdasarkan observasi kenyataannya tingkat penguasaan guru terhadap materi

pembelajaran cukup baik, namun tidak dapat melaksanakan pembelajaran secara

optimal. Ini dikarenakan guru tersebut kurang bisa memilih dan menempatkan

penggunaan pendektan yang tepat dalam pembelajaran IPA sehingga menyebabkan

rendahnya hasil belajar siswa terhadap materi. Begitupun nilai yang diperoleh siswa,

dibuktikan dengan hasil tes atau evaluasi yang diberikan guru, dapat dikatahui bahwa

dari 26 siswa, 15 orang siswa dengan persentase ….. memperoleh nilai di bawah

KKM dan 11 orang siswa dengan persentase …. % memperoleh nilai di atas KKM,

sementara Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan oleh sekolah yaitu

70.

Menurut Nasution (2006:36) “Hasil belajar adalah hasil dari suatu interaksi tindak belajar mengajar dan biasanya ditunjukkan dengan nilai tes yang diberikan guru”.

Sedangkan menurut Dimyati dan Mudjiono (2002:36) “Hasil belajar adalah

hasil yang ditunjukkan dari suatu interaksi tindak belajar dan biasanya ditunjukkan

(12)

Chitra Ariesta, 2014

Penerapan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan Proses dan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan dari pemaparan dua ahli diatas dapat disimpulkan bahwa hasil

belajar merupakan sebuah hasil yang didapat atau diperoleh oleh siswa yang biasanya

berasal dari nilai tes dimana sebelumnya siswa mengalami suatu tindak belajar atau

proses belajar terlebih dahulu.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan di atas,

permasalahan yang akan diteliti adalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakan perencanaan penerapan pendekatan pembelajaran kontekstual

untuk meningkatkan hasil belajar IPA pada siswa kelas VI SDN Cilumber ?

2. Bagaimanakah pelaksanaan penerapan pendekatan pembelajaran kontekstual

untuk meningkatkan hasil belajar IPA pada siswa kelas VI SDN Cilumber ?

3. Bagaimanakah peningkatan hasil belajar siswa kelas IV SDN Cilumber setelah

melalui penerapan pendekatan pembelajaran kontekstual pada materi bumi dan

alam semesta ?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang telah ditentukan, maka tujuan yang

ingin dicapai dalam penelitian ini adalah mengetahui :

1. Perencanaan penerapan pendekatan pembelajaran kontekstual untuk

meningkatkan hasil belajar IPA pada siswa kelas VI SDN Cilumber

2. Pelaksanaan pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar dengan

menggunakan pendekatan pembelajaran kontekstual pada materi bumi dan alam

semesta untuk siswa kelas IV SDN Cilumber.

3. Peningkatan hasil belajar siswa didik kelas IV SDN Cilumber melalui penerapan

pendekatan pembelajaran kontekstual pada materi bumi dan alam semesta.

(13)

Chitra Ariesta, 2014

Penerapan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan Proses dan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Adapun manfaat yang penulis harapkan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Manfaat teoretis, memberikan gambaran tentang bagaimana efektivitas

penggunaan penerapan pendekatan pembelajaran kontekstual pada materi bumi

dan alam semesta dalam meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Secara praktis, penelitian ini dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

a. Bagi siswa

Dapat membantu kesulitan-kesulitan yang dihadapi siswa terutama dalam

memahami materi tentang bumi dan alam semesta.

b. Bagi guru

Penelitian ini dapat dijadikan salah satu referensi ataupun alternatif bagi guru

dalam menggunakan pendekatan pembelajaran untuk meningkatkan hasil

belajar siswa.

c. Bagi peneliti

Dapat memahami lebih mendalam mengenai pendekatan pembelajaran

kontekstual, mengetahui proses atau tahapan yang terdapat dalam pendekatan

pembelajaran kontekstual, serta dapat mengetahui pengaruh penggunaan

pendekatan pembelajaran kontekstual terhadap hasil belajar siswa.

d. Bagi pihak yang berkepentingan

Dapat dijadikan acuan ataupun bahan belajar mengenai pendekatan

pembelajaran kontekstual bahkan dapat pula dijadikan sebagai bahan referensi

untuk mengadakan penelitian selanjutnya.

E. Definisi Operasional

Dalarn penelitian ini terdapat dua variabel yaitu pendekatan kontekstual

sebagai variabel bebas dan hasil belajar siswa sebagai variabel terikat. Untuk

mengarahkan peneliti dalam pengambilan data maka diperlukan adanya batasan

(14)

Chitra Ariesta, 2014

Penerapan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan Proses dan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Pendekatan pembelajaran kontekstual atau Contextual Teaching Learning (CTL)

adalah konsep belajar yang membantu guru untuk mengaitkan materi yang sedang

diajarkan dengan situasi pada dunia yang nyata pada diri siswa, serta untuk

mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya

dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari hari. Langkah-langkah dari

pendekatan pembelajaran kontekstual yaitu harus mencakup 7 komponen utama

yang terdiri dari : 1) Kontruktivisme; 2) Bertanya; 3)Inkuiri; 4) Masyarakat

belajar; 5) Permodelan; 6) Refleksi atau umpan balik; 7) Penilaian yang

sebenarnya.

2. Hasil belajar merupakan sebuah hasil yang diperoleh oleh seorang siswa, dimana

sebelumnya siswa tersebut telah melewati sebuah proses pembelajaran terlebih dahulu.

Setelah siswa tersebut telah melewati rangkaian tahapan pembelajaran barulah bisa

(15)

Chitra Ariesta, 2014

Penerapan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan Proses dan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini yaitu

metode Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang berusaha

menerapkan pendekatan kontekstual dengan tujuan untuk meningkatkan proses dan

hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA pokok bahasan bumi dan alam semesta.

PTK adalah suatu bentuk refleksi diri yang dilakukan oleh para partisipan (guru, siswa, atau kepala sekolah) dalam situasi-situasi sosial (termasuk pendidikan) untuk memperbaiki rasionalitas dan kebenaran praktik-praktik sosial atau pendidikan yang dilakukan sendiri, pengertian mengenai praktik-praktik ini, dan situasi-situasi (dan lembaga-lembaga) tempat praktik-praktik tersebut dilaksanakan (Harjodipuro, 1997 dalam Car dan Kemmis).

Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa Penelitian Tindakan

Kelas dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki sesuatu yang dilakukan oleh

seorang guru ataupun calon guru agar kemampuan para peserta didiknya bisa

meningkat.

Penelitian tindakan kelas ini berlangsung bersamaan dengan prses belajar

mengajar dikelas sehingga siswa tidak merasa terbebani dengan adanya penelitian

yang kita jalani. Apabila kita melakukan penelitian diluar jam belajar para siswa

maka siswa akan merasakah berbagai hal seperti lelah, khawatir dan bahkan takut

dikarenakan mungkin para siswa tersebut menganggap penelitian yang kita lakukan

adalah sebuah ujian untuk menereka.

B. Model Penelitian

Model PTK yang digunakan dalam penelitian ini adalah model spiral seperti

(16)

Chitra Ariesta, 2014

Penerapan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan Proses dan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.1 Model Spiral Kemmis & Mc. Taggart

(http://www.ishaqmadeamin.com/2012/11/metode-ptk-3-metode-spiral-dari-kemmis.html)

Berdasarkan dari gambar 3.1 yakni model spiral Kemmis & Mc. Taggart

ketika kita telah menemukan masalah dalam sebuah kelas maka tahapan awal yang

silakukan adalah membuat sebuah perencanaan I yaitu berupa sebuah RPP dan

menentukan instrument yang akan digunakan dalam pelaksanaan nanti. Setelah tahap

perencanaan selesai maka tahapan selanjutnya adalah pelaksanaan atas apa yang telah

kita rencanakan yang kemudian disusul dengan kegiatan observasi dan juga refleksi.

(17)

Chitra Ariesta, 2014

Penerapan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan Proses dan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

apakah penelitian kita akan berhenti sampai disitu atau dilanjut dalam penelitian

tahap II dan seterusnya.

C. Lokasi dan Subjek Penelitian

1. Tempat Penelitian

Lokasi tempat dilaksanakannya penelitian ini adalah di ruang kelasIV SD

Negeri Cilumber yang berada di Kecamatan Lembang dan Kabupaten Bandung Barat.

Adapun alasan pemilihan tempat dikarenakan di SD Negeri Cilumber merupakan

tempat dimana peneliti melakukan PPL. Ketika melaksanakan PPL peneliti

menemukan permasalahan pada pembelajaran IPA khususnya pada siswa kelas IV

masih tergolong rendah terutama pada pokok bahasan bumi dan alam semesta.

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di kelas IV SD Negeri Cilumber yang berada di

Kecamatan Lembang dan Kabupaten Bandung Barat pada semester genap Tahun

ajaran 2013/2014. Waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan Penelitian Tindakan

kelas ini adalah 4 bulan. Dimulai dari bulan Februari 2014 sampai dengan bulan Mei

2014.

3. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa SD Negeri Cilumber Kecamatan

Lembang, Kabupaten Bandung Barat dengan jumlah 26 orang siswa yang terdiri dari

11 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan. Kelas ini dipilih oleh peneliti karena

menurut Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) materi mengenai bumi dan

alam semesta diberikan/ada di kelas IV.

D. Prosedur Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini dirancang untuk dilaksanakan dalam 3 siklus.

Setiap siklus masing-masing dirancang untuk 1 x pertemuan (@2x35 menit) serta

(18)

Chitra Ariesta, 2014

Penerapan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan Proses dan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yaitu perencanaan (Plan), tindakan (Action), pengamatan (Observation), dan refleksi

(Reflection).

Sebelum melakukan penelitian, terlebih dahulu peneliti melakukan tahap

persiapan penelitian dengan melakukan kegiatan pendahuluan setelah itu peneliti

melakukan tahap tindakan penelitian.

Siklus I

1. Tahap Pendahuluan (Pra Penelitian)

a. Menentukan lokasi yang akan dijadikan tempat penelitian, dan memilih subjek

penelitian yang akan diteliti

b. Meminta izin kepada Kepala Sekolah dan guru kelas IV SD Negeri Cilumber

beserta rekan sejawat untuk diajak sebagai tim pelaksanaan penelitian.

c. Melakukan observasi terhadap pembelajaran siswa di kelas yang akan dijadikan

subjek penelitian guna mendapatkan gambaran awal mengenai situasi dan kondisi

SD Negeri Cilumber secara keseluruhan, terutama siswa kelas IV.

d. Identifikasi permasalahan, dimulai dari:

1) Setelah melakukan observasi di dalam kelas, peneliti melakukan analisis

untuk mengetahui kesulitan-kesulitan yang dialami oleh siswa pada saat

kegiatan pembelajaran berlangsung, serta mencari kesulitan yang dialami oleh

guru.

2) Melakukan kajian terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

tahun 2006, model- model pembelajaran IPA, buku sumber IPA kelas IV, dan

pembelajaran IPA di kelas IV.

3) Menentukan model atau pendekatan pembelajaran yang relevan dengan

karakteristik siswa, bahan ajar, dan proses belajar mengajar yang sedang

berlangsung pada pembelajaran IPA.

4) Menyusun RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) pada pembelajaran IPA

dengan menerapkan pendekatan kontekstual atau Contextual Teaching and

(19)

Chitra Ariesta, 2014

Penerapan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan Proses dan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5) Menyusun serta menetapkan teknik pemantauan pada setiap tahap penelitian.

2. Tahap Tindakan

Tahapan tindakan pada penelitian tindakan kelas akan diuraikan sebagai berikut:

a. Tahap Perencanaan

1) Membuat kesepakatan dengan guru (rekan sejawat) sebagai observer dan

memberikan penjelasan kepada observer tentang hal-hal yang harus dilakukan

oleh observer serta menjelaskan tentang instrumen lembar observasi yang harus

diisi oleh observer sehingga observer bisa mengerti mengenail hal yang akan

mereka lakukan.

2) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) IPA dengan menerapkan 7

komponen utama pendekatan kontekstual yakni sebagai berikut : a)

contructuvism (kontruktivisme, membangun, membentuk); b) questioning

(bertanya); c) inquiry (menyelidiki, menemukan); d) learning community

(masyarakat belajar); e) modeling (permodelan); f) reflection (refleksi, umpan

balik); g) authentic assessment (penilaian yang sebenarnya).

3) Menyiapkan Lembar Kerja Siswa (LKS) yang nantinya akan dikerjakan oleh

siswa secara berkelompok dengan maksud agar mereka dapat belajar secara

berkelompok atau mengajarkan siswa mengenai pentingnya bekerjasama.

4) Menetapkan dan merancang media pembelajaran untuk menerapkan pendekatan

kontekstual pada mata pelajaran IPA kelas IV B pada pokok bahasan bumi dan

alam semesta.

5) Membuat alat evaluasi hasil bagi siswa untuk mengetahui peningkatan hasil

belajar di kelas IV B.

6) Menyiapkan instrumen tes tertulis berupa lembar soal tes uraian siklus I.

7) Menyiapkan instrument non tes berupa lembar observasi siswa dan guru dalam

pembelajaran.

(20)

Chitra Ariesta, 2014

Penerapan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan Proses dan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1) Menyerahkan lembar observasi kepada observer agar mereka bisa mengamati

aktivitas guru dan siswa pada saat proses penelitian berlangsung.

2) Melaksanakan penelitian IPA berdasarkan dengan perencanaan pembelajaran dan

media pembelajaran yang telah guru siapkan sebelumnya.

3) Melakukan atau melaksaakan tes siklus I untuk mendapatkan data mengenai hasil

belajar siswa tentang sub pokok bahasan bumi dan alam semesta.

4) Mencatat dan merekam semua aktivitas belajar yang terjadi oleh pengamat

(observer) pada lembar observasi sebagai sumber data yang akan digunakan pada

tahap refleksi.

5) Melakukan diskusi dengan para pengamat (observer) untuk mengklarifikasi hasil

pengamatan pada lembar observasi yang telah mereka isi.

6) Guru melakukan penilaian terhadap proses pembelajaran yang telah berlangsung

dalam bentuk nilai individual dan nilai kelompok.

c. Tahap Observasi

1) Observer melakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa dan guru dalam

pembelajaran IPA dengan menerapkan pendekatan kontekstual.

2) Observer mengisi lembar observasi.

3) Peneliti melakukan observasi atau pengamatan selama proses pembelajaran

berlangsung dengan sub pokok bahasan bumi dan alam semesta.

4) Peneliti melakukan pengamatan mengenai hasil belajar siswa setelah menerapkan

pendekatan kontekstual.

d. Refleksi

Peneliti melakukan analisis terhadap semua data yang dikumpulkan dari

penelitian tindakan pada siklus I. Setelah hasil belajar siswa dan pengamatan observer

(21)

Chitra Ariesta, 2014

Penerapan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan Proses dan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dilaksanakan pada siklus I. Temuan pada tahap refleksi pada siklus I digunakan untuk

memperbaiki RPP dan pembelajaran pada siklus II.

Siklus II

a. Tahap Perencanaan

1) Melakukan pendataan terhadap kelebihan dan kekurangan pada siklus I sebagai

bahan perbaikan pada pelaksanaan di siklus II.

2) Menetapkan sub pokok bahasan yang lebih kompleks dari pokok bahasan siklus I,

dan dalam siklus II ini peneliti membahas mengenai kenampakan benda langit

yaitu bulan.

3) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan memperhatikan

refleksi pada siklus I.

4) Menyiapkan media pembelajaran yang sesuai dengan rencana pembelajaran pada

siklus II.

5) Menyiapkan instrumen tes tertulis berupa lembar soal tes pilihan ganda siklus II.

6) Menyiapkan instrumen non tes berupa lembar observasi siswa dan guru dalam

pembelajaran.

b. Tahap Pelaksanaan

1) Melaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus II dengan mempertimbangkan

perbaikan-perbaikan pada siklus I serta bobot materi yang lebih kompleks.

Diharapkan pada siklus II ini siswa mampu menguasai sub pokok bahasan bumi

dan alam semesta yaitu kenampakan benda langit khususnya bulan dalam

pembelajaran IPA dengan menerapkan pendekatan kontekstual sehingga hasil

belajar siswa dapat meningkat.

(22)

Chitra Ariesta, 2014

Penerapan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan Proses dan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3) Mencatat dan merekam semua aktivitas belajar yang terjadi oleh pengamat pada

lembar observasi sebagai sumber data yang nantinya akan dipergunakan pada

tahap refleksi.

4) Melakukan diskusi dengan pengamat untuk mengklarifikasi hasil pengamatan

pada lembar observasi

5) Guru melakukan penilaian terhadap proses pembelajaran yang telah berlangsung

dalam bentuk nilai individual dan nilai kelompok yang ada di siklus II.

c. Tahap Pengamatan

Kegiatan pengamatan pada sikus II relatif sama dengan siklus I yaitu:

1) Observer melakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa dan guru dalam

pembelajaran IPA dengan menerapkan pendekatan kntekstual.

2) Observer mengisi lembar observasi.

3) Peneliti melakukan observasi atau pengamatan selama proses pembelajaran

berlangsung dengan sub pokok bumi dan alam semesta yaitu kenampakan benda

langit khususnya bulan.

4) Peneliti melakukan pengamatan terhadap hasil belajar siswa setelah menerapkan

pendekatan kontekstual.

d. Tahap Refleksi

Peneliti melakukan analisis terhadap semua data yang dikumpulkan dari

penelitian tindakan pada siklus II. Setelah hasil belajar siswa dan pengamatan

observer telah dikaji, selanjutnya peneliti menyususn perencanaan untuk siklus III.

Temuan pada tahap refleksi pada siklus I dan II digunakan untuk memperbaiki RPP

dan pembelajaran pada siklus III.

Siklus III

(23)

Chitra Ariesta, 2014

Penerapan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan Proses dan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1) Melakukan pendataan terhadap kelebihan dan kekurangan pada siklus I dan siklus

II sebagai bahan perbaikan pada pelaksanaan di siklus III.

2) Menetapkan sub pokok bahasan yang lebih kompleks dari pokok bahasan siklus

II, dan dalam siklus III ini peneliti membahas mengenai kenampakan benda langit

yang dapat dilihat dari bumi tanpa menggunakan alat bantu.

3) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan memperhatikan

refleksi pada siklus I dan II.

4) Menyiapkan media pembelajaran yang sesuai dengan rencana pembelajaran pada

siklus III.

5) Menyiapkan instrumen tes tertulis berupa lembar soal tes pilihan ganda siklus III.

6) Menyiapkan instrumen non tes berupa lembar observasi siswa dan guru dalam

pembelajaran.

b. Tahap Pelaksanaan

1) Melaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus III dengan mempertimbangkan

perbaikan-perbaikan pada siklus I dan II serta bobot materi yang lebih kompleks.

Diharapkan pada siklus III ini siswa mampu menguasai sub pokok bahasan bumi

dan alam semesta yaitu kenampakan benda langit yang dapat dilihat dari bumi

tanpa menggunakan alat bantu dalam pembelajaran IPA dengan menerapkan

pendekatan kontekstual sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat.

2) Melakukan tes siklus untuk mendapatkan data hasil belajar siswa pada siklus III.

3) Mencatat dan merekam semua aktivitas belajar yang terjadi oleh pengamat pada

lembar observasi sebagai sumber data yang nantinya akan dipergunakan pada

tahap refleksi.

4) Melakukan diskusi dengan pengamat untuk mengklarifikasi hasil pengamatan

pada lembar observasi

5) Guru melakukan penilaian terhadap proses pembelajaran yang telah berlangsung

(24)

Chitra Ariesta, 2014

Penerapan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan Proses dan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Tahap Pengamatan

Kegiatan pengamatan pada sikus III relatif sama dengan siklus I dan siklus II

yaitu:

1) Observer melakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa dan guru dalam

pembelajaran IPA dengan menerapkan pendekatan kntekstual.

2) Observer mengisi lembar observasi.

3) Peneliti melakukan observasi atau pengamatan selama proses pembelajaran

berlangsung dengan sub pokok bumi dan alam semesta yaitu kenampakan benda

langit yang dapat dilihat dari bumi tanpa alat bantu.

4) Peneliti melakukan pengamatan terhadap hasil belajar siswa setelah menerapkan

pendekatan kontekstual.

d. Tahap Refleksi

Data yang diperoleh pada tahap pengamatan dikumpulkan kemudian

dianalisis oleh peneliti untuk mendapatkan suatu simpulan. Diharapkan setelah akhir

siklus III ini, hasil belajar siswa kelas IV B SDN Cilumber Kec. Lembang Kab.

Bandung Barat pada mata pelajaran IPA pokok bahasan bumi dan alam semesta

melalui pendekatan kontekstual dapat meningkat. Apabila data yang diharapkan

belum sesuai maka akan dilanjutkan pada silkus selanjutnya.

e. Membuat Kesimpulan Hasil Penelitian ( rekomendasi)

Setelah semua proses selesai dilaksanakan, maka dapat ditarik kesimpulan

yang mengacu pada hasil penelitian dan pembahasan

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

(25)

Chitra Ariesta, 2014

Penerapan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan Proses dan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Dalam penelitian ini akan digunakan tiga RPP yang disesuaikan dengan Standar

Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD). Indikator-indikator yang tertera

pada setiap RPP merupakan hasil Analisis Materi Pelajaran (AMP).

b. Lembar Kerja Siswa (LKS)

LKS dalam penelitian ini yaitu LKS pada mata pelajaran IPA dengan menerapkan

pendekatan kontekstual tentang materi bumi dan alam semesta terdiri dari 3 paket

LKS (1 LKS untuk 1 kali pertemuan).

2. Instrumen Pengumpulan Data

a. Lembar Observasi

Lembar observasi dalam penelitian ini digunakan untuk melihat aktivitas belajar

guru dan siswa yang dilakukan oleh pengamat tentang aktivitas pembelajaran IPA

dalam menerapkan pendekatan kontekstual. Lembar obeservasi yang digunakan

berbentuk lembar observasi terbuka yang harus diisi oleh pengamat secara naratif

pada kolom deskripsi yang sesuai dengan item pertanyaan/ pernyataan. Teknik

observasi yang dilakukan adalah observasi langsung, yakni pengamat mengamati

dan mencatat objek yang diteliti (aktivitas guru dan siswa) selama proses

pembelajaran.

b. Tes Tertulis

Tes yang digunakan dalam penelitian ini yaitu post test. Digunakan untuk

mengetahui hasil belajar siswa mengenai materi bumi dan alam semesta pada

mata pelajaran IPA melalui pendekatan kontekstual.. Pelaksanaannya yaitu pada

(26)

Chitra Ariesta, 2014

Penerapan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan Proses dan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

peningkatan dari hasil belajar siswa. Adapun bentuk tes yang digunakan yaitu tes

tertulis berbentuk pilihan ganda.

c. Dokumentasi

Merupakan penelaahan terhadap referensi-referensi yang berhubungan dengan

fokus permasalahan penelitian. Data ini dapat bermanfaat bagi peneliti untuk

menguji dan menafsirkan fokus permasalahan dalam penelitian.

F. Rancangan Analisis Data

Setelah penelitian telah selesai dilaksanakan maka tahapan selanjutnya adalah

data-data yang diperoleh saat penelitian dari awal pelaksanaan hingga akhir

pelaksanaan kemudian dikumpulkan untuk diolah dan dianalisis. Jenis data yang

didapat dalam penelitian ini yaitu data kualitatif dan data kuantitatif.

1. Analisis Data Kualitatif

Data kulitatif merupakan sebuah data yang didapatkan dari lembar

pengamatan aktivitas guru dan aktivitas siswa didalam kelas saat dilaksanakannya

penelitian. Data ini berupa pengamatan secara terbuka dan juga dokumentasi. Dalam

hal ini para pengamat atau observer harus mengisi kolom deskripsi jawaban

berbentuk narasi pada kolom yang sesuai dengan pertanyaan/pernyataan pada lembar

observasi yang telah disiapkan dan dibuat oleh peneliti. Dalam penelitian ini peneliti

meminta bantuan kepada 3 teman sejawat yang masih satu jurusan untuk menjadi

observer. Tujuan dari adanya observer yaitu untuk keakuratan data hasil pengamatan.

Cara mengolah data kualitatif yaitu dengan menerjemahkan serta mendiskusikan

dengan para observer (pengamat) apabila terdapat jawaban dari observer yang perlu

diklarifikasi atau kurang dipahami. Kemudian peneliti mengelompokkan jawaban

pengamat yang positif dan negatif dari setiap item pertanyaan/ pernyataan. Jika

banyaknya observer yang menjawab positif lebih banyak dari yang menjawab negatif,

(27)

Chitra Ariesta, 2014

Penerapan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan Proses dan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penelitian. Jika terjadi sebaliknya, maka aktivitas guru atau siswa dalam

pembelajaran tidak sesuai dengan harapan penelitian.

a. Pengolahan data aktivitas guru

Akitivitas guru dinilai oleh para observer yang pada saat penelitian berlangsung

telah berada di ruangan penelitian dan mengamati kinerja guru dalam proses

pembelajaran. Adapun tujuan dari diadakannya pengamatan terhadap aktivitas

guru agar guru bisa mengetahui kekurangannya pada saat mengajar dikelas

sehingg kinerja guru kedepannya bisa lebih baik lagi.

b. Pengolahan Dokumentasi

Dokumentasi diolah dengan memilah-milah dokumentasi yang sesuai dengan

pembelajaran. Dokumentasi ini akan dimasukkan ke dalam lampiran.

Dari hasil analisis data secara kualitatif secara keseluruhan, dapat disimpulkan

bahwa semua komponen utama dalam pendekatan kontekstual telah dilaksanakan

dengan baik dalam pembelajaran IPA mengenai materi bumi dan alam semesta

terhadap siswa kelas IV B pada semester dua di SD Negeri Cilumber.

2. Data Kuantitatif

Data kuantitatif diperoleh dari hasil prasiklus dan posttest untuk melihat hasil

belajar siswa dalam pembelajaran IPA di setiap siklusnya sehingga dapat disimpulkan

apakah terjadi peningkatan hasil belajar dalam pembelajaran IPA pokok bahasan

bumi dan alam semesta.

a. Pengolahan Hasil Tes

Data yang diperoleh dari hasil tes (pra siklus dan posttest), kemudian diolah

melalui penskoran yang telah direncanakan sebelumnya. Setelah iu skor tersebut

dirubah kedalam bentuk nilai, sehingga dapat dihitung nilai rata-ratanya.

(28)

Chitra Ariesta, 2014

Penerapan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan Proses dan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pemberian nilai dari guru kapada siswa dilaksanakan melalui proses

membandingkan antara skor mentah hasil tes yang dimiliki oleh masing-masing

individu dengan skor maksimum ideal yang diperkirakan dapat dicapai. Adapun

tujuan dari pengubahan skor ini adalah untuk memudahkan peneliti dalam

membandingkan hasil.

Pengubahan skor mentah menjadi nilai standar dapat dihitung dengan

menggunakan rumus:

2) Menghitung rata-rata (mean)

Mean adalah teknik penulisan kelompok yang didasarkan atas nilai rata-rata

dari kelompok tersebut. (Sugiyono,2007)

Rata-rata hitung nilai pra siklus dan posttest dapat dihitung dengan menggunakan

rumus:

Keterangan:

x = rata-rata hitung ∑ x = jumlah seluruh skor n = banyaknya data

Nilai = Skor x 100

(29)

Chitra Ariesta, 2014

Penerapan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan Proses dan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Simpulan

Berdasarkan pembahasan dalam penelitian mengenai penerapan pendekatan

kontekstual untuk meningkatkan proses dan hasil belajar siswa Kelas IV SD Negeri

Cilumberl Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat dalam pembelajaran IPA

pada pokok bahasan bumi dan alam semesta dapat ditarik simpulan sebagai berikut:

1. Perencanaan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan kontekstual ini

meliputi penyusunan RPP dengan melaksanakan tujuh komponen utama

pendekatan kontekstual yaitu kontruktivisme (membangun), bertanya, inkuiri

(menemukan), masyarakat belajar, permodelan, refleksi, dan penilaian yang

sesungguhnya. Pada siklus I, perencanaan masih jauh dari sempurna dan belum

cukup baik meningkatkan proses dan hasil belajar siswa. sedangkan perencanaan

tindakan siklus II dapat mengefektifkan waktu dan dapat memberikan peranan

dalam meningkatkan proses dan hasil belajar siswa. Dan setelah melaksanakan

siklus III barulah proses dan hasil belajar siswa ini benar-benar meningkat.

2. Pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan kontekstual mencakup

tujuh komponen utama yaitu: 1) kontruktivisme, membangun pengetahuan awal

siswa mengenai materi ajar; 2) bertanya, kegiatan yang dilakukan oleh guru dan

siswa dalam pembelajaran guna memunculkan rasa penasaran siswa terhadap

materi; 3) inkuiri, menemukan atau menyelidiki sesuatu hal yang berkaitan

dengan materi ajar; 4) masyarakat belajar, sebuah kegiatan dimana siswa harus

bisa belajar bekerjasama atau berkelompok; 5) permodelan, kegiatan belajar yang

bisa menunjukkan model yang dapat dijadikan bahan acuan dalam bentuk

penampilan tokoh, demonstrasi, penampilan hasil karya, cara mengoperasikan

sesuatu, dan sebagainya; 6) refleksi, kegiatan belajar peserta didik yang

(30)

Chitra Ariesta, 2014

Penerapan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan Proses dan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengenai masalah atau kesulitan yang dihadapi tiap peserta didik serta berusaha

memecahkannya secara bersama-sama; 7) penilaian yang sesungguhnya, kegiatan

belajar yang bisa mengamati perkembangan kompetensi peserta didik melalui

kegiatan-kegiatan yang nyata dalam ketika pembelajaran berlangsung.

Pada pelaksanaan siklus I peneliti kurang mampu mengkondisikan kelas, namun

dengan melakukan kontrak pembelajaran di siklus II dan III peneliti sudah

mampu menguasai kelas.

3. Terdapat peningkatan proses dan hasil belajar siswa Kelas IV SDN Cilumber

Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat dari siklus I ke siklus III. Pada

siklus I nilai rata siswa hanya mencapai 76,15. Pada siklus II nilai

rata-ratanya mengalami kenaikan hingga 81,15. Selanjutnya pada siklus III nilai siswa

mencapai rata-rata 89,23.

B. Rekomendasi

Sebagai implikasi dari hasil penelitian, berikut ini dikemukakan saran yang

diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam upaya meningkatkan

proses dan hasil belajar IPA di SD, khususnya dalam menerapkan dan

mengembangkan pendekatan kontekstual

1. Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas ini ternyata proses dan hasil belajar

siswa dapat meningkat dengan menerapkan pendekatan kontekstual, siswa lebih

antusias pada saat pembelajaran sehingga hasil belajar siswa pun dapat

meningkat. Untuk itu diharapkan kepada guru-guru untuk selalu menekankan

pembelajaran pada pengalaman langsung sehingga siswa bisa menemukan sendiri

pengetahuannya.

2. Penelitian-penelitian lain tentang penerapan pendekatan kontekstual perlu

dikembangkan lebih lanjut dengan pelaksanaan kegiatan yang lebih baik lagi

sehingga dapat dijadikan contoh atau alternative bagi pelaksanaan kegiatan

(31)

Chitra Ariesta, 2014

Penerapan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan Proses dan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Analisis terhadap proses dan hasil belajar siswa melalui penerapan pendekatan

kontekstual menunjukkan adanya peningkatan, sehingga guru dapat

mempertimbangkan untuk menerapkan pendekatan kontekstual di kelas.

(32)

Chitra Ariesta, 2014

Penerapan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan Proses dan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

RIWAYAT HIDUP

Chitra Ariesta, lahir di Indramayu 31 Maret 1992.

Penulis merupakan anak pertama dari tiga bersaudara dari

pasangan Bapak Ruslanto dan Ibu Neni Rosdiyawati.

Jenjang pendidikan yang penulis tempuh yaitu Sekolah

Dasar Negeri Karangampel Kidul II (Kabupaten

Indramayu), lulus pada tahun 2004. Kemudian

melanjutkan ke SMP Negeri 1 Karangampel (Kabupaten

Indramayu), lulus pada tahun 2007. Setelah itu, penulis

melanjutkan ke SMA Negeri 1 Krangkeng (Kabupaten Indramayu) dan lulus pada

tahun 2010. Kemudian pada tahun 2010, penulis melanjutkan pendidikan pada

jenjang Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu

Gambar

Gambar 3.1 Model Spiral Kemmis & Mc. Taggart

Referensi

Dokumen terkait

Telah dilakukan Penelitian tentang Studi Perbandingan Penambahan Variasi Ragi Tape dan Ragi Roti dalam Pembuatan Bioetanol dari Fermentasi Glukosa Hasil Hidrolisis Selulosa

Perpustakaan secara tradisional memang lebih mudah untuk dikelola, dan memerlukan biaya yang relatif lebih kecil dibandingkan dengan perpustakaan yang berbasiskan komputer, akan

UPAYA PELESTARIAN NILAI-NILAI BUDAYA SEBAGAI CIVIC CULTURE PADA PERKAWINAN SUKU BANJAR DI KALIMANTAN SELATAN.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Masjid Al-Aqsa/ akan diruntuhkan.../ Rakyat Palestina/ kini hidup dalam krisis berkepanjangan/ Yahudinisasi juga makin ditegakkan/ melalui pembangunan pemukiman

PENERAPAN METODE KWL (KNOW-WANT TO KNOW- LEARNED) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 3 CIKIDANG.. KABUPATEN

Telah dilakukan penelitian tentang pengaruh ferri sulfat dan zeolit dalam proses penurunan kadar besi dan mangan dengan metode elektrokoagulasi.. Dalam penelitian ini, ferri sulfat

DENAH RUANGAN UJIAN SEKOLAH (US) DAN UJIAN NASIONAL (UN) TAHUN PELAJARAN 2013/2014R. SMK NEGERI

Sehubungan dengan akan dilaksanakannya klarifikasi dan negosiasi dan dengan berakhirnya masa sanggah, untuk itu kami mengundang Direktur Utama / Pimpinan Perusahaan