PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL
UNTUK MENINGKATKAN PROSES DAN HASIL BELAJAR SISWA
(Penelitian Tindakan Kelas Pada Materi Bumi dan Alam Semesta Kelas IV di SDN Cilumber
Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2013/2014)
SKRIPSI
Diajukan dalam Rangka Penyelesaian Studi Strata I
untuk Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
oleh
Chitra Ariesta
1003342
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN PEDAGOGIK
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
Penerapan Pendekatan Pembelajaran
Kontekstual untuk Meningkatkan Proses
dan Hasil Belajar Siswa
Oleh Chitra Ariesta
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan
© Chitra Ariesta 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Oktober 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Chitra Ariesta, 2014
Penerapan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan Proses dan Hasil Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
PERNYATAAN ... i
ABSTRAK ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
UCAPAN TERIMAKASIH ... iv
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 5
C. Tujuan Penelitian ... 5
D. Manfaat Hasil Penelitian ... 6
E. Definisi Operasional ... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 8
A. Pembelajaran IPA ... 8
1. Pengertian IPA ... 8
2. Tujuan dan Fungsi Mata Pelajaran IPA ... 8
3. Materi IPA di SD Kelas IV ... 9
4. Prinsip-Prinsip Pelajaran IPA di SD ... 16
Chitra Ariesta, 2014
Penerapan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan Proses dan Hasil Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Pengertian Pendekatan Pembelajaran Kontekstual ... 16
2. Karakteristik Pendekatan Pembelajaran Kontekstual ... 18
3. Komponen Pendekatan Pembelajaran Kontekstual ... 19
4. Prinsip Dasar Komponen Utama Pendekatan Kontekstual ... 20
5. Kelebihan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual ... 23
6. Kekurangan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual ... 23
C. Hasil Belajar ... 24
D. Penerapan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual di SD ... 25
E. Penelitian yang Relevan ... 26
BAB III METODE PENELITIAN ... 28
A. Metode Penelitian ... 28
B. Model Penelitian ... 28
C. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 30
D. Prosedur Penelitian ... 30
E. Instrumen Penelitian ... 37
F. Rancangan Analisis Data ... 39
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 42
A. Hasil Penelitian ... 42
1. Siklus I ... 42
2. Siklus II ... 47
3. Siklus III ... 50
B. Pembahasan ... 54
1. Pelaksanaan ... 54
a. Siklus I ... 54
b. Siklus II ... 56
Chitra Ariesta, 2014
Penerapan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan Proses dan Hasil Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 59
A. Simpulan ... 59
B. Rekomendasi ... 60
DAFTAR PUSTAKA ... 62
Chitra Ariesta, 2014
Penerapan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan Proses dan Hasil Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN PROSES DAN HASIL BELAJAR IPA
(Penelitian Tindakan Kelas Pada Materi Bumi dan Alam Semesta Kelas IV di SDN Cilumber Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2013/2014)
Chitra Ariesta NIM.1003342
ABSTRAK
Penelitian ini berjudul “ Penerapan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual untuk Meningkatkan
Proses dan Hasil Belajar IPA” dengan materi bumi dan alam semesta pada kelas VI di SD Negeri Cilumber, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) materi bumi dan alam semseta dengan menggunakan sebuah pendekatan pembelajaran kontekstual ( Contextual
Teaching Learning / CTL ) agar proses pembelajaran dikelas bisa lebih berkesan dan bermakna.
Chitra Ariesta, 2014
Penerapan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan Proses dan Hasil Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakan Masalah
Perkembangan kemajuan teknologi didunia sudah semakin pesat, hal tersebut
haruslah sejalan dengan pembaharuan pendidikan. Melalui proses pendidikan yang
bermutu maka akan mencetak sumber daya manusia yang bermutu dan siap bersaing,
serta memiliki solusi-solusi untuk memecahkan permasalahan didunia nyata.
Peningkatan mutu pendidikan merupakan suatu hal yang sangat diharapkan oleh
semua pihak. Karena dengan pendidikan yang bermutu maka niscaya akan dapat
mencetak pribadi-pribadi yang dapat mengingkatkan sumber daya manusia. Ketika
kita berbicara mengenai mutu pendidikan maka akan terbayang seperti ada tembok
yang tinggi yang harus kita lewati. Karena untuk mencapai hal tersebut tidaklah
mudah, dan kita membutuhkan motivasi yang tinggi serta dukungan dari berbagai
pihak. Dalam peningkatan mutu pendidikan adakalanya kita juga harus melibatkan
berbagai kelompok masyarakat terutama yang memiliki kepedulian yang tinggi
terhadap pendidikan. Karena dengan hal seperti itu maka niscaya kita akan dapat
mencapai pada pendidikan yang bermutu.
Dalam pasal 31 ayat 4 yang berbunyi :
“ Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan sekurang-kurangnya 20% dari anggaran pendapatan dan belanja Negara serta dari anggaran pendapatan dan belanja daerah untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan nasional”.
Dapat diartikan bahwa negarapun memiliki peranan penting dalam upaya
pencapaian pendidikan yang bermutu, karena Negara telah memberikan anggaran
khusus untuk dunia pendidikan. Maka dari itu anggaran yang telah diberikan oleh
Negara harus bisa kita manfaatkan dengan sebaik-baiknya. Diantaranya dapat kita
gunakan untuk membangun sekolah yang layak dan memiliki standar nasional,
Chitra Ariesta, 2014
Penerapan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan Proses dan Hasil Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Namun hal ini juga harus seimbang dengan kemauan atau motivasi guru dalam
melakukan proses pembelajaran dikelas. Guru harus memiliki motivasi yang sangat
tinggi sehingga ia mampu menciptakan sebuah pembelajaran yang bermutu bagi para
anak didiknya. Untuk menumbuhkan motivasi belajar pada para siswa bukanlah hal
yang mudah karena hal tersebut buakanlah sesuatu yang bisa dipaksakan. Perlu
adanya umpan agar seorang guru dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa.
Motivasi belajar siswa dalam proses belajar mengajar perlu digali salah
satunya dengan sebuah pendekatan pembelajaran. Misalnya penggunaan sebuah
pendekatan pembelajaran kontekstual dalam pebelajaran dikelas belum sepenuhnya
dilakukan oleh para guru-guru sekolah dasar, hal itu dikarenakan beberapa faktor
yaitu masih adanya guru yang belum memahami tentang pendekatan pembelajaran
kontekstual serta belum tersedianya fasilitas yang lengkap. Dengan kata lain sekolah
juga memiliki peranan penting diantaranya untuk memfasilitasi berbagai macam
media yang dapat menunjang sebuah pendekatan pembelajaran kontekstual. Sebuah
pendekatan merupakan sebagian kecil faktor yang dapat menentukan keberhasilan
pembelajaran, faktor-faktor yang lain diantaranya yaitu fasilitas pendukung yang
memadai, kondisi ruangan kelas, kulitas guru, pendekatan pembelajaran, model
pembelajaran serta masih banyak lagi, sehingga pendekatan pembelajaran hanyalah
salah satu faktor yang berpengaruh terhadap hasil pembelajaran.
Pendekatan pembelajaran kontekstual merupakan suatu pendekatan dalam
pembelajaran dimana materi dalam pembelajaran dikaitkan dengan kehidupan dunia
nyata (Muchlis Masnur, KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual,
2009:41). Misalnya dalam materi pembelajaran Matematika tentang penjumlahan dan
pengurangan dapat dikaitkan dengan kegiatan jual beli didalam kehidupan sehari-hari
peserta didik. Dalam pelajaran IPA tentang rotasi bumi dapat dicontohkan dengan
kejadian terbit dan tenggelamnya matahari serta dapat pula menambahkan media
yaitu berupa video. Penggunaan pendekatan pembelajaran kontekstual dapat
Chitra Ariesta, 2014
Penerapan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan Proses dan Hasil Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dijelaskan, karena sebuah materi yang menggunakan pendekatan pembelajaran ini
dikaitkan dengan kegiatan yang siswa sering lakukan dalam kehidupan
sehari-harinya.
Pendekatan kontekstual (Contextual Teaching Learning / CTL) merupakan
konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan
situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara
pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka
sebagai anggota keluarga atau masyarakat. Dengan konsep itu, hasil pembelajaran
diharapkan lebih bermakna bagi siswa. Proses pembelajaran berlangsung secara
alamiah dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan mengalami langsung, bukan sebuah
pembelajaran dengan mentransfer pengetahuan dari guru kepada siswa. Dengan kata
lain strategi pembelajaran lebih dipentingkan daripada hasil. Hal tersebut sejalan
denga buku yang ditulis oleh (Dharma, dkk, Contextual Teaching Learning).
Berbicara mengenai hasil belajar maka akan berkaitan tentang pendekatan,
metode, model, strategi, ataupun teknik yang digunakan oleh guru pada saat proses
pembelajaran dikelas. Suatu pendekatan, metode, model, strategi, ataupun teknik
yang digunakan oleh guru dikelas dikatakan berhasil secara sempurna apabila seluruh
siswa yang mengikuti pembelajaran pada saat itu memperoleh hasil belajar yang baik
(tidak ada siswa yang mendapat nilai dibawah KKM). Namun apabila dalam suatu
kelas terdapat beberapa siswa yang mendapatkan nilai rendah (dibawah KKM) belum
tentu pendekatan, metode, model, strategi ataupun teknik yang digunakan oleh guru
dikelas tidak berhasil. Hal tersebut bisa dikarenakan oleh faktor-faktor yang lain
misalnya : pada saat pembelajaran berlangsung siswa tidak memperhatikan dengan
baik, siswa dalam keadaan yang kurang sehat, siswa tidak bersemangat, serta
mungkin masih banyak lagi.
Rendahnya hasil belajar di kelas IV SDN Cilumber disebabkan oleh beberapa
hal, diantaranya:
Chitra Ariesta, 2014
Penerapan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan Proses dan Hasil Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. kegiatan belajar berpusat pada guru;
3. guru menghambat kreativitas siswa dengan menanamkan prinsip yang salah
kepada siswa yaitu ketika ada guru yang masuk semua siswa harus diam;
4. kurangnya interaksi antara guru dengan siswa sehingga tidak tercipta suasana
belajar yang menyenangkan; dan
5. guru menanamkan kebiasaan belajar dengan cara menghafal.
Kondisi proses pembelajaran yang telah disebutkan pada paragraf di atas,
membuat IPA menjadi salah satu pelajaran sulit dan membosankan bagi siswa karena
di dalamnya siswa tidak diberi kesempatan untuk berpengalaman langsung. Hal
tersebut mengakibatkan hakikat IPA bukan lagi merupakan suatu produk, proses, dan
aplikasi. Melainkan hanyalah sebuah pembelajaran IPA dimana guru hanya lebih
menekankan pada siswa dapat menghafal materi yang ia ajarkan.
Berdasarkan observasi kenyataannya tingkat penguasaan guru terhadap materi
pembelajaran cukup baik, namun tidak dapat melaksanakan pembelajaran secara
optimal. Ini dikarenakan guru tersebut kurang bisa memilih dan menempatkan
penggunaan pendektan yang tepat dalam pembelajaran IPA sehingga menyebabkan
rendahnya hasil belajar siswa terhadap materi. Begitupun nilai yang diperoleh siswa,
dibuktikan dengan hasil tes atau evaluasi yang diberikan guru, dapat dikatahui bahwa
dari 26 siswa, 15 orang siswa dengan persentase ….. memperoleh nilai di bawah
KKM dan 11 orang siswa dengan persentase …. % memperoleh nilai di atas KKM,
sementara Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan oleh sekolah yaitu
70.
Menurut Nasution (2006:36) “Hasil belajar adalah hasil dari suatu interaksi tindak belajar mengajar dan biasanya ditunjukkan dengan nilai tes yang diberikan guru”.
Sedangkan menurut Dimyati dan Mudjiono (2002:36) “Hasil belajar adalah
hasil yang ditunjukkan dari suatu interaksi tindak belajar dan biasanya ditunjukkan
Chitra Ariesta, 2014
Penerapan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan Proses dan Hasil Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan dari pemaparan dua ahli diatas dapat disimpulkan bahwa hasil
belajar merupakan sebuah hasil yang didapat atau diperoleh oleh siswa yang biasanya
berasal dari nilai tes dimana sebelumnya siswa mengalami suatu tindak belajar atau
proses belajar terlebih dahulu.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan di atas,
permasalahan yang akan diteliti adalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakan perencanaan penerapan pendekatan pembelajaran kontekstual
untuk meningkatkan hasil belajar IPA pada siswa kelas VI SDN Cilumber ?
2. Bagaimanakah pelaksanaan penerapan pendekatan pembelajaran kontekstual
untuk meningkatkan hasil belajar IPA pada siswa kelas VI SDN Cilumber ?
3. Bagaimanakah peningkatan hasil belajar siswa kelas IV SDN Cilumber setelah
melalui penerapan pendekatan pembelajaran kontekstual pada materi bumi dan
alam semesta ?
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah yang telah ditentukan, maka tujuan yang
ingin dicapai dalam penelitian ini adalah mengetahui :
1. Perencanaan penerapan pendekatan pembelajaran kontekstual untuk
meningkatkan hasil belajar IPA pada siswa kelas VI SDN Cilumber
2. Pelaksanaan pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar dengan
menggunakan pendekatan pembelajaran kontekstual pada materi bumi dan alam
semesta untuk siswa kelas IV SDN Cilumber.
3. Peningkatan hasil belajar siswa didik kelas IV SDN Cilumber melalui penerapan
pendekatan pembelajaran kontekstual pada materi bumi dan alam semesta.
Chitra Ariesta, 2014
Penerapan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan Proses dan Hasil Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Adapun manfaat yang penulis harapkan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Manfaat teoretis, memberikan gambaran tentang bagaimana efektivitas
penggunaan penerapan pendekatan pembelajaran kontekstual pada materi bumi
dan alam semesta dalam meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Secara praktis, penelitian ini dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
a. Bagi siswa
Dapat membantu kesulitan-kesulitan yang dihadapi siswa terutama dalam
memahami materi tentang bumi dan alam semesta.
b. Bagi guru
Penelitian ini dapat dijadikan salah satu referensi ataupun alternatif bagi guru
dalam menggunakan pendekatan pembelajaran untuk meningkatkan hasil
belajar siswa.
c. Bagi peneliti
Dapat memahami lebih mendalam mengenai pendekatan pembelajaran
kontekstual, mengetahui proses atau tahapan yang terdapat dalam pendekatan
pembelajaran kontekstual, serta dapat mengetahui pengaruh penggunaan
pendekatan pembelajaran kontekstual terhadap hasil belajar siswa.
d. Bagi pihak yang berkepentingan
Dapat dijadikan acuan ataupun bahan belajar mengenai pendekatan
pembelajaran kontekstual bahkan dapat pula dijadikan sebagai bahan referensi
untuk mengadakan penelitian selanjutnya.
E. Definisi Operasional
Dalarn penelitian ini terdapat dua variabel yaitu pendekatan kontekstual
sebagai variabel bebas dan hasil belajar siswa sebagai variabel terikat. Untuk
mengarahkan peneliti dalam pengambilan data maka diperlukan adanya batasan
Chitra Ariesta, 2014
Penerapan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan Proses dan Hasil Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Pendekatan pembelajaran kontekstual atau Contextual Teaching Learning (CTL)
adalah konsep belajar yang membantu guru untuk mengaitkan materi yang sedang
diajarkan dengan situasi pada dunia yang nyata pada diri siswa, serta untuk
mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya
dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari hari. Langkah-langkah dari
pendekatan pembelajaran kontekstual yaitu harus mencakup 7 komponen utama
yang terdiri dari : 1) Kontruktivisme; 2) Bertanya; 3)Inkuiri; 4) Masyarakat
belajar; 5) Permodelan; 6) Refleksi atau umpan balik; 7) Penilaian yang
sebenarnya.
2. Hasil belajar merupakan sebuah hasil yang diperoleh oleh seorang siswa, dimana
sebelumnya siswa tersebut telah melewati sebuah proses pembelajaran terlebih dahulu.
Setelah siswa tersebut telah melewati rangkaian tahapan pembelajaran barulah bisa
Chitra Ariesta, 2014
Penerapan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan Proses dan Hasil Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini yaitu
metode Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang berusaha
menerapkan pendekatan kontekstual dengan tujuan untuk meningkatkan proses dan
hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA pokok bahasan bumi dan alam semesta.
PTK adalah suatu bentuk refleksi diri yang dilakukan oleh para partisipan (guru, siswa, atau kepala sekolah) dalam situasi-situasi sosial (termasuk pendidikan) untuk memperbaiki rasionalitas dan kebenaran praktik-praktik sosial atau pendidikan yang dilakukan sendiri, pengertian mengenai praktik-praktik ini, dan situasi-situasi (dan lembaga-lembaga) tempat praktik-praktik tersebut dilaksanakan (Harjodipuro, 1997 dalam Car dan Kemmis).
Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa Penelitian Tindakan
Kelas dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki sesuatu yang dilakukan oleh
seorang guru ataupun calon guru agar kemampuan para peserta didiknya bisa
meningkat.
Penelitian tindakan kelas ini berlangsung bersamaan dengan prses belajar
mengajar dikelas sehingga siswa tidak merasa terbebani dengan adanya penelitian
yang kita jalani. Apabila kita melakukan penelitian diluar jam belajar para siswa
maka siswa akan merasakah berbagai hal seperti lelah, khawatir dan bahkan takut
dikarenakan mungkin para siswa tersebut menganggap penelitian yang kita lakukan
adalah sebuah ujian untuk menereka.
B. Model Penelitian
Model PTK yang digunakan dalam penelitian ini adalah model spiral seperti
Chitra Ariesta, 2014
Penerapan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan Proses dan Hasil Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.1 Model Spiral Kemmis & Mc. Taggart
(http://www.ishaqmadeamin.com/2012/11/metode-ptk-3-metode-spiral-dari-kemmis.html)
Berdasarkan dari gambar 3.1 yakni model spiral Kemmis & Mc. Taggart
ketika kita telah menemukan masalah dalam sebuah kelas maka tahapan awal yang
silakukan adalah membuat sebuah perencanaan I yaitu berupa sebuah RPP dan
menentukan instrument yang akan digunakan dalam pelaksanaan nanti. Setelah tahap
perencanaan selesai maka tahapan selanjutnya adalah pelaksanaan atas apa yang telah
kita rencanakan yang kemudian disusul dengan kegiatan observasi dan juga refleksi.
Chitra Ariesta, 2014
Penerapan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan Proses dan Hasil Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
apakah penelitian kita akan berhenti sampai disitu atau dilanjut dalam penelitian
tahap II dan seterusnya.
C. Lokasi dan Subjek Penelitian
1. Tempat Penelitian
Lokasi tempat dilaksanakannya penelitian ini adalah di ruang kelasIV SD
Negeri Cilumber yang berada di Kecamatan Lembang dan Kabupaten Bandung Barat.
Adapun alasan pemilihan tempat dikarenakan di SD Negeri Cilumber merupakan
tempat dimana peneliti melakukan PPL. Ketika melaksanakan PPL peneliti
menemukan permasalahan pada pembelajaran IPA khususnya pada siswa kelas IV
masih tergolong rendah terutama pada pokok bahasan bumi dan alam semesta.
2. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di kelas IV SD Negeri Cilumber yang berada di
Kecamatan Lembang dan Kabupaten Bandung Barat pada semester genap Tahun
ajaran 2013/2014. Waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan Penelitian Tindakan
kelas ini adalah 4 bulan. Dimulai dari bulan Februari 2014 sampai dengan bulan Mei
2014.
3. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa SD Negeri Cilumber Kecamatan
Lembang, Kabupaten Bandung Barat dengan jumlah 26 orang siswa yang terdiri dari
11 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan. Kelas ini dipilih oleh peneliti karena
menurut Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) materi mengenai bumi dan
alam semesta diberikan/ada di kelas IV.
D. Prosedur Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini dirancang untuk dilaksanakan dalam 3 siklus.
Setiap siklus masing-masing dirancang untuk 1 x pertemuan (@2x35 menit) serta
Chitra Ariesta, 2014
Penerapan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan Proses dan Hasil Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
yaitu perencanaan (Plan), tindakan (Action), pengamatan (Observation), dan refleksi
(Reflection).
Sebelum melakukan penelitian, terlebih dahulu peneliti melakukan tahap
persiapan penelitian dengan melakukan kegiatan pendahuluan setelah itu peneliti
melakukan tahap tindakan penelitian.
Siklus I
1. Tahap Pendahuluan (Pra Penelitian)
a. Menentukan lokasi yang akan dijadikan tempat penelitian, dan memilih subjek
penelitian yang akan diteliti
b. Meminta izin kepada Kepala Sekolah dan guru kelas IV SD Negeri Cilumber
beserta rekan sejawat untuk diajak sebagai tim pelaksanaan penelitian.
c. Melakukan observasi terhadap pembelajaran siswa di kelas yang akan dijadikan
subjek penelitian guna mendapatkan gambaran awal mengenai situasi dan kondisi
SD Negeri Cilumber secara keseluruhan, terutama siswa kelas IV.
d. Identifikasi permasalahan, dimulai dari:
1) Setelah melakukan observasi di dalam kelas, peneliti melakukan analisis
untuk mengetahui kesulitan-kesulitan yang dialami oleh siswa pada saat
kegiatan pembelajaran berlangsung, serta mencari kesulitan yang dialami oleh
guru.
2) Melakukan kajian terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
tahun 2006, model- model pembelajaran IPA, buku sumber IPA kelas IV, dan
pembelajaran IPA di kelas IV.
3) Menentukan model atau pendekatan pembelajaran yang relevan dengan
karakteristik siswa, bahan ajar, dan proses belajar mengajar yang sedang
berlangsung pada pembelajaran IPA.
4) Menyusun RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) pada pembelajaran IPA
dengan menerapkan pendekatan kontekstual atau Contextual Teaching and
Chitra Ariesta, 2014
Penerapan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan Proses dan Hasil Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5) Menyusun serta menetapkan teknik pemantauan pada setiap tahap penelitian.
2. Tahap Tindakan
Tahapan tindakan pada penelitian tindakan kelas akan diuraikan sebagai berikut:
a. Tahap Perencanaan
1) Membuat kesepakatan dengan guru (rekan sejawat) sebagai observer dan
memberikan penjelasan kepada observer tentang hal-hal yang harus dilakukan
oleh observer serta menjelaskan tentang instrumen lembar observasi yang harus
diisi oleh observer sehingga observer bisa mengerti mengenail hal yang akan
mereka lakukan.
2) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) IPA dengan menerapkan 7
komponen utama pendekatan kontekstual yakni sebagai berikut : a)
contructuvism (kontruktivisme, membangun, membentuk); b) questioning
(bertanya); c) inquiry (menyelidiki, menemukan); d) learning community
(masyarakat belajar); e) modeling (permodelan); f) reflection (refleksi, umpan
balik); g) authentic assessment (penilaian yang sebenarnya).
3) Menyiapkan Lembar Kerja Siswa (LKS) yang nantinya akan dikerjakan oleh
siswa secara berkelompok dengan maksud agar mereka dapat belajar secara
berkelompok atau mengajarkan siswa mengenai pentingnya bekerjasama.
4) Menetapkan dan merancang media pembelajaran untuk menerapkan pendekatan
kontekstual pada mata pelajaran IPA kelas IV B pada pokok bahasan bumi dan
alam semesta.
5) Membuat alat evaluasi hasil bagi siswa untuk mengetahui peningkatan hasil
belajar di kelas IV B.
6) Menyiapkan instrumen tes tertulis berupa lembar soal tes uraian siklus I.
7) Menyiapkan instrument non tes berupa lembar observasi siswa dan guru dalam
pembelajaran.
Chitra Ariesta, 2014
Penerapan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan Proses dan Hasil Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1) Menyerahkan lembar observasi kepada observer agar mereka bisa mengamati
aktivitas guru dan siswa pada saat proses penelitian berlangsung.
2) Melaksanakan penelitian IPA berdasarkan dengan perencanaan pembelajaran dan
media pembelajaran yang telah guru siapkan sebelumnya.
3) Melakukan atau melaksaakan tes siklus I untuk mendapatkan data mengenai hasil
belajar siswa tentang sub pokok bahasan bumi dan alam semesta.
4) Mencatat dan merekam semua aktivitas belajar yang terjadi oleh pengamat
(observer) pada lembar observasi sebagai sumber data yang akan digunakan pada
tahap refleksi.
5) Melakukan diskusi dengan para pengamat (observer) untuk mengklarifikasi hasil
pengamatan pada lembar observasi yang telah mereka isi.
6) Guru melakukan penilaian terhadap proses pembelajaran yang telah berlangsung
dalam bentuk nilai individual dan nilai kelompok.
c. Tahap Observasi
1) Observer melakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa dan guru dalam
pembelajaran IPA dengan menerapkan pendekatan kontekstual.
2) Observer mengisi lembar observasi.
3) Peneliti melakukan observasi atau pengamatan selama proses pembelajaran
berlangsung dengan sub pokok bahasan bumi dan alam semesta.
4) Peneliti melakukan pengamatan mengenai hasil belajar siswa setelah menerapkan
pendekatan kontekstual.
d. Refleksi
Peneliti melakukan analisis terhadap semua data yang dikumpulkan dari
penelitian tindakan pada siklus I. Setelah hasil belajar siswa dan pengamatan observer
Chitra Ariesta, 2014
Penerapan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan Proses dan Hasil Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dilaksanakan pada siklus I. Temuan pada tahap refleksi pada siklus I digunakan untuk
memperbaiki RPP dan pembelajaran pada siklus II.
Siklus II
a. Tahap Perencanaan
1) Melakukan pendataan terhadap kelebihan dan kekurangan pada siklus I sebagai
bahan perbaikan pada pelaksanaan di siklus II.
2) Menetapkan sub pokok bahasan yang lebih kompleks dari pokok bahasan siklus I,
dan dalam siklus II ini peneliti membahas mengenai kenampakan benda langit
yaitu bulan.
3) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan memperhatikan
refleksi pada siklus I.
4) Menyiapkan media pembelajaran yang sesuai dengan rencana pembelajaran pada
siklus II.
5) Menyiapkan instrumen tes tertulis berupa lembar soal tes pilihan ganda siklus II.
6) Menyiapkan instrumen non tes berupa lembar observasi siswa dan guru dalam
pembelajaran.
b. Tahap Pelaksanaan
1) Melaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus II dengan mempertimbangkan
perbaikan-perbaikan pada siklus I serta bobot materi yang lebih kompleks.
Diharapkan pada siklus II ini siswa mampu menguasai sub pokok bahasan bumi
dan alam semesta yaitu kenampakan benda langit khususnya bulan dalam
pembelajaran IPA dengan menerapkan pendekatan kontekstual sehingga hasil
belajar siswa dapat meningkat.
Chitra Ariesta, 2014
Penerapan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan Proses dan Hasil Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3) Mencatat dan merekam semua aktivitas belajar yang terjadi oleh pengamat pada
lembar observasi sebagai sumber data yang nantinya akan dipergunakan pada
tahap refleksi.
4) Melakukan diskusi dengan pengamat untuk mengklarifikasi hasil pengamatan
pada lembar observasi
5) Guru melakukan penilaian terhadap proses pembelajaran yang telah berlangsung
dalam bentuk nilai individual dan nilai kelompok yang ada di siklus II.
c. Tahap Pengamatan
Kegiatan pengamatan pada sikus II relatif sama dengan siklus I yaitu:
1) Observer melakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa dan guru dalam
pembelajaran IPA dengan menerapkan pendekatan kntekstual.
2) Observer mengisi lembar observasi.
3) Peneliti melakukan observasi atau pengamatan selama proses pembelajaran
berlangsung dengan sub pokok bumi dan alam semesta yaitu kenampakan benda
langit khususnya bulan.
4) Peneliti melakukan pengamatan terhadap hasil belajar siswa setelah menerapkan
pendekatan kontekstual.
d. Tahap Refleksi
Peneliti melakukan analisis terhadap semua data yang dikumpulkan dari
penelitian tindakan pada siklus II. Setelah hasil belajar siswa dan pengamatan
observer telah dikaji, selanjutnya peneliti menyususn perencanaan untuk siklus III.
Temuan pada tahap refleksi pada siklus I dan II digunakan untuk memperbaiki RPP
dan pembelajaran pada siklus III.
Siklus III
Chitra Ariesta, 2014
Penerapan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan Proses dan Hasil Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1) Melakukan pendataan terhadap kelebihan dan kekurangan pada siklus I dan siklus
II sebagai bahan perbaikan pada pelaksanaan di siklus III.
2) Menetapkan sub pokok bahasan yang lebih kompleks dari pokok bahasan siklus
II, dan dalam siklus III ini peneliti membahas mengenai kenampakan benda langit
yang dapat dilihat dari bumi tanpa menggunakan alat bantu.
3) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan memperhatikan
refleksi pada siklus I dan II.
4) Menyiapkan media pembelajaran yang sesuai dengan rencana pembelajaran pada
siklus III.
5) Menyiapkan instrumen tes tertulis berupa lembar soal tes pilihan ganda siklus III.
6) Menyiapkan instrumen non tes berupa lembar observasi siswa dan guru dalam
pembelajaran.
b. Tahap Pelaksanaan
1) Melaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus III dengan mempertimbangkan
perbaikan-perbaikan pada siklus I dan II serta bobot materi yang lebih kompleks.
Diharapkan pada siklus III ini siswa mampu menguasai sub pokok bahasan bumi
dan alam semesta yaitu kenampakan benda langit yang dapat dilihat dari bumi
tanpa menggunakan alat bantu dalam pembelajaran IPA dengan menerapkan
pendekatan kontekstual sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat.
2) Melakukan tes siklus untuk mendapatkan data hasil belajar siswa pada siklus III.
3) Mencatat dan merekam semua aktivitas belajar yang terjadi oleh pengamat pada
lembar observasi sebagai sumber data yang nantinya akan dipergunakan pada
tahap refleksi.
4) Melakukan diskusi dengan pengamat untuk mengklarifikasi hasil pengamatan
pada lembar observasi
5) Guru melakukan penilaian terhadap proses pembelajaran yang telah berlangsung
Chitra Ariesta, 2014
Penerapan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan Proses dan Hasil Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
c. Tahap Pengamatan
Kegiatan pengamatan pada sikus III relatif sama dengan siklus I dan siklus II
yaitu:
1) Observer melakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa dan guru dalam
pembelajaran IPA dengan menerapkan pendekatan kntekstual.
2) Observer mengisi lembar observasi.
3) Peneliti melakukan observasi atau pengamatan selama proses pembelajaran
berlangsung dengan sub pokok bumi dan alam semesta yaitu kenampakan benda
langit yang dapat dilihat dari bumi tanpa alat bantu.
4) Peneliti melakukan pengamatan terhadap hasil belajar siswa setelah menerapkan
pendekatan kontekstual.
d. Tahap Refleksi
Data yang diperoleh pada tahap pengamatan dikumpulkan kemudian
dianalisis oleh peneliti untuk mendapatkan suatu simpulan. Diharapkan setelah akhir
siklus III ini, hasil belajar siswa kelas IV B SDN Cilumber Kec. Lembang Kab.
Bandung Barat pada mata pelajaran IPA pokok bahasan bumi dan alam semesta
melalui pendekatan kontekstual dapat meningkat. Apabila data yang diharapkan
belum sesuai maka akan dilanjutkan pada silkus selanjutnya.
e. Membuat Kesimpulan Hasil Penelitian ( rekomendasi)
Setelah semua proses selesai dilaksanakan, maka dapat ditarik kesimpulan
yang mengacu pada hasil penelitian dan pembahasan
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
Chitra Ariesta, 2014
Penerapan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan Proses dan Hasil Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Dalam penelitian ini akan digunakan tiga RPP yang disesuaikan dengan Standar
Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD). Indikator-indikator yang tertera
pada setiap RPP merupakan hasil Analisis Materi Pelajaran (AMP).
b. Lembar Kerja Siswa (LKS)
LKS dalam penelitian ini yaitu LKS pada mata pelajaran IPA dengan menerapkan
pendekatan kontekstual tentang materi bumi dan alam semesta terdiri dari 3 paket
LKS (1 LKS untuk 1 kali pertemuan).
2. Instrumen Pengumpulan Data
a. Lembar Observasi
Lembar observasi dalam penelitian ini digunakan untuk melihat aktivitas belajar
guru dan siswa yang dilakukan oleh pengamat tentang aktivitas pembelajaran IPA
dalam menerapkan pendekatan kontekstual. Lembar obeservasi yang digunakan
berbentuk lembar observasi terbuka yang harus diisi oleh pengamat secara naratif
pada kolom deskripsi yang sesuai dengan item pertanyaan/ pernyataan. Teknik
observasi yang dilakukan adalah observasi langsung, yakni pengamat mengamati
dan mencatat objek yang diteliti (aktivitas guru dan siswa) selama proses
pembelajaran.
b. Tes Tertulis
Tes yang digunakan dalam penelitian ini yaitu post test. Digunakan untuk
mengetahui hasil belajar siswa mengenai materi bumi dan alam semesta pada
mata pelajaran IPA melalui pendekatan kontekstual.. Pelaksanaannya yaitu pada
Chitra Ariesta, 2014
Penerapan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan Proses dan Hasil Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
peningkatan dari hasil belajar siswa. Adapun bentuk tes yang digunakan yaitu tes
tertulis berbentuk pilihan ganda.
c. Dokumentasi
Merupakan penelaahan terhadap referensi-referensi yang berhubungan dengan
fokus permasalahan penelitian. Data ini dapat bermanfaat bagi peneliti untuk
menguji dan menafsirkan fokus permasalahan dalam penelitian.
F. Rancangan Analisis Data
Setelah penelitian telah selesai dilaksanakan maka tahapan selanjutnya adalah
data-data yang diperoleh saat penelitian dari awal pelaksanaan hingga akhir
pelaksanaan kemudian dikumpulkan untuk diolah dan dianalisis. Jenis data yang
didapat dalam penelitian ini yaitu data kualitatif dan data kuantitatif.
1. Analisis Data Kualitatif
Data kulitatif merupakan sebuah data yang didapatkan dari lembar
pengamatan aktivitas guru dan aktivitas siswa didalam kelas saat dilaksanakannya
penelitian. Data ini berupa pengamatan secara terbuka dan juga dokumentasi. Dalam
hal ini para pengamat atau observer harus mengisi kolom deskripsi jawaban
berbentuk narasi pada kolom yang sesuai dengan pertanyaan/pernyataan pada lembar
observasi yang telah disiapkan dan dibuat oleh peneliti. Dalam penelitian ini peneliti
meminta bantuan kepada 3 teman sejawat yang masih satu jurusan untuk menjadi
observer. Tujuan dari adanya observer yaitu untuk keakuratan data hasil pengamatan.
Cara mengolah data kualitatif yaitu dengan menerjemahkan serta mendiskusikan
dengan para observer (pengamat) apabila terdapat jawaban dari observer yang perlu
diklarifikasi atau kurang dipahami. Kemudian peneliti mengelompokkan jawaban
pengamat yang positif dan negatif dari setiap item pertanyaan/ pernyataan. Jika
banyaknya observer yang menjawab positif lebih banyak dari yang menjawab negatif,
Chitra Ariesta, 2014
Penerapan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan Proses dan Hasil Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
penelitian. Jika terjadi sebaliknya, maka aktivitas guru atau siswa dalam
pembelajaran tidak sesuai dengan harapan penelitian.
a. Pengolahan data aktivitas guru
Akitivitas guru dinilai oleh para observer yang pada saat penelitian berlangsung
telah berada di ruangan penelitian dan mengamati kinerja guru dalam proses
pembelajaran. Adapun tujuan dari diadakannya pengamatan terhadap aktivitas
guru agar guru bisa mengetahui kekurangannya pada saat mengajar dikelas
sehingg kinerja guru kedepannya bisa lebih baik lagi.
b. Pengolahan Dokumentasi
Dokumentasi diolah dengan memilah-milah dokumentasi yang sesuai dengan
pembelajaran. Dokumentasi ini akan dimasukkan ke dalam lampiran.
Dari hasil analisis data secara kualitatif secara keseluruhan, dapat disimpulkan
bahwa semua komponen utama dalam pendekatan kontekstual telah dilaksanakan
dengan baik dalam pembelajaran IPA mengenai materi bumi dan alam semesta
terhadap siswa kelas IV B pada semester dua di SD Negeri Cilumber.
2. Data Kuantitatif
Data kuantitatif diperoleh dari hasil prasiklus dan posttest untuk melihat hasil
belajar siswa dalam pembelajaran IPA di setiap siklusnya sehingga dapat disimpulkan
apakah terjadi peningkatan hasil belajar dalam pembelajaran IPA pokok bahasan
bumi dan alam semesta.
a. Pengolahan Hasil Tes
Data yang diperoleh dari hasil tes (pra siklus dan posttest), kemudian diolah
melalui penskoran yang telah direncanakan sebelumnya. Setelah iu skor tersebut
dirubah kedalam bentuk nilai, sehingga dapat dihitung nilai rata-ratanya.
Chitra Ariesta, 2014
Penerapan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan Proses dan Hasil Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pemberian nilai dari guru kapada siswa dilaksanakan melalui proses
membandingkan antara skor mentah hasil tes yang dimiliki oleh masing-masing
individu dengan skor maksimum ideal yang diperkirakan dapat dicapai. Adapun
tujuan dari pengubahan skor ini adalah untuk memudahkan peneliti dalam
membandingkan hasil.
Pengubahan skor mentah menjadi nilai standar dapat dihitung dengan
menggunakan rumus:
2) Menghitung rata-rata (mean)
Mean adalah teknik penulisan kelompok yang didasarkan atas nilai rata-rata
dari kelompok tersebut. (Sugiyono,2007)
Rata-rata hitung nilai pra siklus dan posttest dapat dihitung dengan menggunakan
rumus:
Keterangan:
x = rata-rata hitung ∑ x = jumlah seluruh skor n = banyaknya data
Nilai = Skor x 100
Chitra Ariesta, 2014
Penerapan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan Proses dan Hasil Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Simpulan
Berdasarkan pembahasan dalam penelitian mengenai penerapan pendekatan
kontekstual untuk meningkatkan proses dan hasil belajar siswa Kelas IV SD Negeri
Cilumberl Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat dalam pembelajaran IPA
pada pokok bahasan bumi dan alam semesta dapat ditarik simpulan sebagai berikut:
1. Perencanaan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan kontekstual ini
meliputi penyusunan RPP dengan melaksanakan tujuh komponen utama
pendekatan kontekstual yaitu kontruktivisme (membangun), bertanya, inkuiri
(menemukan), masyarakat belajar, permodelan, refleksi, dan penilaian yang
sesungguhnya. Pada siklus I, perencanaan masih jauh dari sempurna dan belum
cukup baik meningkatkan proses dan hasil belajar siswa. sedangkan perencanaan
tindakan siklus II dapat mengefektifkan waktu dan dapat memberikan peranan
dalam meningkatkan proses dan hasil belajar siswa. Dan setelah melaksanakan
siklus III barulah proses dan hasil belajar siswa ini benar-benar meningkat.
2. Pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan kontekstual mencakup
tujuh komponen utama yaitu: 1) kontruktivisme, membangun pengetahuan awal
siswa mengenai materi ajar; 2) bertanya, kegiatan yang dilakukan oleh guru dan
siswa dalam pembelajaran guna memunculkan rasa penasaran siswa terhadap
materi; 3) inkuiri, menemukan atau menyelidiki sesuatu hal yang berkaitan
dengan materi ajar; 4) masyarakat belajar, sebuah kegiatan dimana siswa harus
bisa belajar bekerjasama atau berkelompok; 5) permodelan, kegiatan belajar yang
bisa menunjukkan model yang dapat dijadikan bahan acuan dalam bentuk
penampilan tokoh, demonstrasi, penampilan hasil karya, cara mengoperasikan
sesuatu, dan sebagainya; 6) refleksi, kegiatan belajar peserta didik yang
Chitra Ariesta, 2014
Penerapan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan Proses dan Hasil Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mengenai masalah atau kesulitan yang dihadapi tiap peserta didik serta berusaha
memecahkannya secara bersama-sama; 7) penilaian yang sesungguhnya, kegiatan
belajar yang bisa mengamati perkembangan kompetensi peserta didik melalui
kegiatan-kegiatan yang nyata dalam ketika pembelajaran berlangsung.
Pada pelaksanaan siklus I peneliti kurang mampu mengkondisikan kelas, namun
dengan melakukan kontrak pembelajaran di siklus II dan III peneliti sudah
mampu menguasai kelas.
3. Terdapat peningkatan proses dan hasil belajar siswa Kelas IV SDN Cilumber
Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat dari siklus I ke siklus III. Pada
siklus I nilai rata siswa hanya mencapai 76,15. Pada siklus II nilai
rata-ratanya mengalami kenaikan hingga 81,15. Selanjutnya pada siklus III nilai siswa
mencapai rata-rata 89,23.
B. Rekomendasi
Sebagai implikasi dari hasil penelitian, berikut ini dikemukakan saran yang
diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam upaya meningkatkan
proses dan hasil belajar IPA di SD, khususnya dalam menerapkan dan
mengembangkan pendekatan kontekstual
1. Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas ini ternyata proses dan hasil belajar
siswa dapat meningkat dengan menerapkan pendekatan kontekstual, siswa lebih
antusias pada saat pembelajaran sehingga hasil belajar siswa pun dapat
meningkat. Untuk itu diharapkan kepada guru-guru untuk selalu menekankan
pembelajaran pada pengalaman langsung sehingga siswa bisa menemukan sendiri
pengetahuannya.
2. Penelitian-penelitian lain tentang penerapan pendekatan kontekstual perlu
dikembangkan lebih lanjut dengan pelaksanaan kegiatan yang lebih baik lagi
sehingga dapat dijadikan contoh atau alternative bagi pelaksanaan kegiatan
Chitra Ariesta, 2014
Penerapan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan Proses dan Hasil Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Analisis terhadap proses dan hasil belajar siswa melalui penerapan pendekatan
kontekstual menunjukkan adanya peningkatan, sehingga guru dapat
mempertimbangkan untuk menerapkan pendekatan kontekstual di kelas.
Chitra Ariesta, 2014
Penerapan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan Proses dan Hasil Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
RIWAYAT HIDUP
Chitra Ariesta, lahir di Indramayu 31 Maret 1992.
Penulis merupakan anak pertama dari tiga bersaudara dari
pasangan Bapak Ruslanto dan Ibu Neni Rosdiyawati.
Jenjang pendidikan yang penulis tempuh yaitu Sekolah
Dasar Negeri Karangampel Kidul II (Kabupaten
Indramayu), lulus pada tahun 2004. Kemudian
melanjutkan ke SMP Negeri 1 Karangampel (Kabupaten
Indramayu), lulus pada tahun 2007. Setelah itu, penulis
melanjutkan ke SMA Negeri 1 Krangkeng (Kabupaten Indramayu) dan lulus pada
tahun 2010. Kemudian pada tahun 2010, penulis melanjutkan pendidikan pada
jenjang Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu