• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Melalui Model Missouri Mathematics Project (MMP) Pada Siswa Kelas IV SD Negeri I Mojoreno Kecamatan Sidoh

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Melalui Model Missouri Mathematics Project (MMP) Pada Siswa Kelas IV SD Negeri I Mojoreno Kecamatan Sidoh"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

MENINGKATKAN AK MATEMATIKA MEL (MMP) PADA KECAMAT

FAKULT UNIVER

AKTIVITAS BELAJAR SISWA DALAM PE ELALUI MODEL MISSOURI MATHEMA DA SISWA KELAS IV SD NEGERI I MOJO ATAN SIDOHARJO KABUPATEN WONO

TAHUN AJARAN 2011/2012

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Oleh:

WINDA NOFITA A 510 080 125

LTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIK ERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKART

2012

PEMBELAJARAN

MATICS PROJECT

JORENO NOGIRI

(2)

1 MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN

MATEMATIKA MELALUI MODEL MISSOURI MATHEMATICS PROJECT (MMP) PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI I MOJORENO

KECAMATAN SIDOHARJO KABUPATEN WONOGIRI TAHUN AJARAN 2011/2012

Oleh:

Winda Nofita, A510080125, Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah

Surakarta, 2012, 137 halaman.

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran matematika dengan menerapkan model Missouri

Mathematics Project (MMP) pada siswa kelas IV SD Negeri I Mojoreno,

Sidoharjo, Wonogiri Tahun ajaran 2011/2012 yang berjumlah 16 siswa. Jenis penelitian ini termasuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Metode pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan observasi, catatan lapangan, wawancara, dan dokumentasi. Untuk menjamin validitas data digunakan teknik triangulasi. Teknik triangulasi yang digunakan adalah triangulasi metode. Teknik analisis data yang digunakan terdiri dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.

Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran matematika. Aktivitas siswa meliputi a) menjawab pertanyaan dari guru, sebelum penelitian 18,75%, siklus I 31,25%, siklus II meningkat menjadi 50%, dan siklus III menjadi 68,75%. b) mengajukan pertanyaan, sebelum penelitian 18,75%, siklus I sebesar 25%, siklus II meningkat menjadi 37,5%, dan siklus III menjadi 56,25%. c) mengerjakan soal di depan kelas, sebelum penelitian 12,5%, siklus I sebesar 25%, siklus II menjadi 43,75%, dan siklus III meningkat menjadi 62,5%. d) mengemukakan ide atau pendapatnya, sebelum penelitian 25%, siklus I sebesar 37,5%, siklus II meningkat menjadi 50%, dan siklus III menjadi 62,5%. e) mengerjakan soal latihan, sebelum penelitian 25%, siklus I sebesar 43,75%, siklus II meningkat 56,25%, dan siklus III menjadi 81,25%. Dari hasil penelitian tersebut peneliti menyimpulkan bahwa dengan menerapkan model Missouri Mathematics Project (MMP) dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran matematika.

(3)

2 PENDAHULUAN

Pendidikan di sekolah tidak terlepas dari proses pembelajaran atau interaksi yang dilakukan antara guru dan siswa. Proses belajar mengajar merupakan suatu persoalan bagaimana guru melibatkan siswa agar terjadi proses pembelajaran yang Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAIKEM) untuk mencapai hasil yang telah direncanakan. Dalam meningkatkan kualitas pembelajaran tidak terlepas dari metode pembelajaran yang digunakan, karena berhasil tidaknya tujuan dipengaruhi oleh efektif tidaknya proses pembelajaran yang dilakukan.

Proses pembelajaran yang selama ini berlangsung di Sekolah Dasar (SD) masih belum maksimal. Hal ini dikarenakan proses pembelajaran yang masih cenderung konvensional dan terkesan monoton. Pada pembelajaran khususnya mata pelajaran matematika guru hanya menggunakan metode ceramah dan jarang menggunakan media atau alat peraga yang mendukung, sehingga materi yang disampaikan kurang diserap dan dipahami oleh siswa. Pembelajaran seperti ini akan mematikan kreatifitas siswa sehingga akan berdampak pada prestasi belajar siswa, karena kegiatan siswa hanya mendengar, mencatat, dan mengerjakan soal yang diberikan. Padahal aktivitas yang diharapkan adalah siswa aktif menjawab pertanyaan dari guru, mengajukan pertanyaan kepada guru, berani mengerjakan soal di depan kelas, berani mengemukakan ide atau pendapatnya, dan aktif mengerjakan soal latihan.

Banyak siswa yang menganggap bahwa matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang sulit dan bahkan ada yang membenci. Tidak hanya ditemukan pada siswa Sekolah Dasar (SD), siswa pada jenjang yang lebih tinggi pun masih ada yang membenci matematika. Hal ini menyebabkan siswa kurang memiliki minat dan rendahnya aktivitas dalam pembelajaran matematika.

(4)

3 hanya sebagian kecil siswa yang aktif, siswa yang lain hanya mendengar dan melihat. Aktivitas siswa yang masih minim ini kurang menggambarkan adanya interaksi dalam proses pembelajaran di kelas. Dari 16 siswa hanya 5 siswa yang aktif dalam kegiatan belajar.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut diperlukan suatu model pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa di SD Negeri I Mojoreno. Salah satu model untuk merangsang keaktifan siswa adalah Missouri

Mathematics Project (MMP). Model ini adalah salah satu model pembelajaran

untuk mengembangkan ide dan memperluas konsep matematika yang dimiliki siswa. Model Missouri Mathematics Project (MMP) dirancang untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami konsep, menyelesaikan soal dan memecahkan masalah matematika hingga pada akhirnya peserta didik mampu menyusun jawaban mereka sendiri karena banyaknya pengalaman yang dimiliki dalam menyelesaikan soal-soal latihan.

Langkah-langkah model Missouri Mathematics Project (MMP) yang pertama adalah pendahuluan, guru dan siswa mengulang materi yang diberikan pada pertemuan yang lalu, dan membahas tugas apabila guru memberikan pekerjaan rumah (PR). Langkah yang kedua adalah pengembangan, dalam kegiatan ini guru menyiapkan materi baru dan memperluas konsep yang dimiliki siswa. Pengembangan akan lebih sempurna apabila dikombinasikan dengan latihan soal untuk meyakinkan bahwa siswa benar-benar mengikuti materi yang diberikan. Langkah ketiga adalah latihan dengan bimbingan guru, siswa diminta menyelesaikan satu rangkaian soal dan guru mengamati apabila terjadi miskonsepsi. Langkah keempat adalah kerja mandiri, pada kegiatan ini guru memberikan latihan kepada siswa dengan memperluas konsep yang disajikan guru pada langkah kedua yaitu pengembangan. Langkah terakhir adalah penutup, siswa membuat rangkuman pelajaran, membuat refleksi, dan guru memberikan Pekerjaan Rumah (PR) kepada siswa.

(5)

4

Mathematics Project (MMP) dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas IV

SD Negeri I Mojoreno tahun ajaran 2011/2012 ?”

Penelitian yang dilakukan pasti mempunyai tujuan, dan tujuan yang ingin dicapai adalah untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa dengan menerapkan model Missouri Mathematics Project (MMP) dalam pembelajaran matematika.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan secara berkolaborasi antara kepala sekolah, guru, dan peneliti. Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelas atau di sekolah tempat ia mengajar dengan penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan proses dan praktek pembelajaran. Penelitian Tindakan Kelas ditandai dengan adanya perbaikan terus menerus sehingga tercapainya sasaran dari penelitian tersebut. Dalam melakukan tindakan guru bukan sekedar mengajar biasa, tetapi harus mengandung suatu pengertian bahwa tindakan yang dilakukan harus didasarkan atas upaya untuk mengatasi permasalahan yang ada.

Penelitian ini dilakukan di kelas IV SD Negeri I Mojoreno yang beralamat di Desa Mojoreno, Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Wonogiri. Dimulai dari menyusun proposal sampai kegiatan menyusun laporan penelitian yang dilaksanakan dari bulan November sampai bulan Mei.

Subyek penelitiannya adalah guru dan siswa, siswa yang berjumlah 16 orang yang terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 6 siswa perempuan. Obyek penelitian ini adalah mata pelajaran Matematika dengan menerapkan model pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP) .

(6)

5 Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian tindakan kelas yang terdiri dari 3 siklus. Langkah-langkah dalam tiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Siklus mengacu pada modifikasi Kurt Lewin yang dapat digambarkan sebagai berikut :

Permasalahan

Perencanaan

Siklus 1 Pelaksanaan Refleksi

Pengamatan

Permasalahan Baru (Hasil Refleksi)

Perencanaaan

Pelaksanaan Siklus 2

Refleksi

Pengamatan

(7)

6 Pengumpulan data dari penelitian ini adalah observasi, catatan lapangan, wawancara, dokumentasi. Untuk mendapatkan data secara valid, maka penelitian ini menggunakan triangulasi. Lexy J. Moleong (2002: 178) menyatakan bahwa triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu. Data penelitian ini menggunakan triangulasi metode. Triangulasi metode dilakukan dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda untuk mendapatkan yang sejenis yaitu dengan wawancara dan observasi.

Menurut Sugiyono (2010: 244) pengertian analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain. Dalam penelitian ini teknik analisis data yang dilakukan melalui langkah-langkah yang terdiri dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.

Penelitian ini dapat dikatakan berhasil apabila telah memenuhi indikator-indikator yang telah ditentukan. Indikator tersebut antara lain : aktif menjawab pertanyaan dari guru, mengajukan pertanyaan kepada guru, berani mengerjakan soal di depan kelas, berani mengemukakan ide atau pendapatnya, dan aktif mengerjakan soal latihan.

HASIL DAN PEMBAHASAN a. Kondisi Awal

(8)

7 di depan kelas sebanyak 2 siswa (12,5%), berani mengemukakan ide atau pendapatnya sebanyak 4 siswa (25%), aktif mengerjakan soal latihan sebanyak 4 siswa (25%).

b. Deskripsi Siklus I

Siklus I dilakukan pada tanggal 7 Maret 2012, guru kelas mengajar dengan bantuan peneliti dengan menerapkan model Misouri Mathematics

Project (MMP) pada pembelajaran matematika. Pada siklus I perhatian siswa

masih kurang, hal ini terbukti konsentrasi siswa kurang saat menerima materi. Suasana kelas masih ramai sehingga pembelajaran belum efektif.

c. Deskripsi Siklus II

Siklus II dilaksanakan pada tanggal 12 Maret 2012 sebagai tindak lanjut dan juga merupakan perbaikan pada siklus I. Guru masih menerapkan model

Missouri Mathematics Project (MMP). Pada siklus ini perhatian siswa sudah

mengalami perbaikan, setengah dari siswa sudah menunjukkan perubahannya. Terbukti saat guru bertanya, siswa yang sebelumnya pasif sudah mau mencoba menjawab. Keramaian di kelas sudah mulai berkurang.

d. Deskripsi Siklus III

Pada siklus III, aktivitas siswa yang diharapkan semakin baik dan menunjukkan peningkatan yang signifikan. Hal ini ditunjukkan dengan kondisi siswa antara lain : siswa aktif menjawab pertanyaan dari guru sebanyak 11 siswa (68,75%), mengajukan pertanyaan sebanyak 9 siswa (56,25%), berani mengerjakan soal di depan kelas sebanyak 10 siswa (62,5%), mengemukakan ide atau pendapatnya sebanyak 10 siswa (62,5%), dan aktif mengerjakan soal latihan sebanyak 13 siswa (81,25%).

(9)

No Aspek yang 1. Aktivitas sisw

menjawab pert 2. Aktivitas sisw

mengajukan pe 3. Aktivitas sisw mengerjakan depan kelas 4. Aktivitas sisw

mengemukakan pendapatnya 5. Aktivitas sisw

mengerjakan latihan

Atau dapat dilihat dala

18.75 18.75 12.5 25 25 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90

Pra Siklus Sik

g diamati Pra siklus Siklus I Siklus I siswa dalam

b pertanyaan (3 siswa) 18,75% (5 siswa) 31,25% (8 sisw 50% siswa dalam

n pertanyaan (3 siswa) 18,75% (4 siswa) 25% (6 sisw 37,5% siswa dalam

n soal di

(2 siswa) 12,5% (4 siswa) 25% (7 sisw 43,75%

siswa dalam kan ide atau

(4 siswa) 25% (6 siswa) 37,5% (8 sisw 50%

siswa dalam n soal

(4 siswa) 25% (7 siswa) 43,75% (9 sisw 56,25%

dalam grafik dibawah ini :

31.25 50 68.75 25 37.5 56.25 25 43.75 62.5 37.5 50 62.5 43.75 56.25 81.25

Siklus I Siklus II Siklus III

Akt ivit as sisw menjaw ab pe dari guru Akt ivit as sisw mengajukan pert anyaan Akt ivit as sisw mengerjakan depan kelas Akt ivit as sisw mengemukak at au pendapa Akt ivit as sisw mengerjakan lat ihan

8 klus II Siklus III 8 siswa) 50% (11 siswa) 68,75% 6 siswa) 37,5% (9 siswa) 56,25% 7 siswa) 43,75% (10 siswa) 62,5% 8 siswa) 50% (10 siswa) 62,5% 9 siswa) 56,25% (13 siswa) 81,25%

isw a dalam pert anyaan

isw a dalam n

isw a dalam n soal di

isw a dalam akan ide pat nya isw a dalam

(10)

9 Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka hipotesis tindakan terbukti “penerapan model pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP) dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran matematika pada siswa kelas IV SD Negeri I Mojoreno, Sidoharjo, Wonogiri tahun ajaran 2011/2012”.

SIMPULAN

Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini bahwa penerapan model

Missouri Mathematics Project (MMP) dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam

pembelajaran matematika. Indikator-indikator tersebut sudah tercapai, meliputi : a) menjawab pertanyaan dari guru, sebelum penelitian 18,75% dan siklus III menjadi 68,75%. b) mengajukan pertanyaan, sebelum penelitian 18,75% dan siklus III menjadi 56,25%. c) mengerjakan soal di depan kelas, sebelum penelitian 12,5% dan siklus III meningkat menjadi 62,5%. d) mengemukakan ide atau pendapatnya, sebelum penelitian 25% dan siklus III menjadi 62,5%. e) mengerjakan soal latihan, sebelum penelitian 25% dan siklus III menjadi 81,25%.

Penelitian ini juga memberikan saran kepada beberapa pihak, antara lain : a. Kepala Sekolah

Kepala sekolah hendaknya memberikan dukungan kepada guru agar dapat menerapkam model pembelajaran yang inovatif sehingga dapat meningkatkan pemahaman siswa tentang konsep materi yang diberikan.

b. Guru

Sebaiknya guru dapat menerapkan model Missouri Mathematics

Project (MMP) untuk meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran

matematika.

c. Peneliti Berikutnya

(11)

10 DAFTAR PUSTAKA

Kismanto, AL. 2003. “Beberapa Teknik Model dan Strategi dalam Pembelajaran

Matematika”. http://matematika/download/sma/strategi pembelajaran matematika

Widdiharto, Rahmadi. 2004. ”Model-Model Pembelajaran Matematika SMP”. Http://members.lycos.co.uk/linkmatematika/silabus/modelpembelajaran. pdf.smimilarpages. diakses tanggal 29 Februari 2012

Moleong, Lexy J. 2002. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta

Rubiyanto, Rubino. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta

Referensi

Dokumen terkait

This paper presents an assessment of the present management of Polychlorinated Biphenyls (PCBs) in the Philippines with emphasis on its inventory to develop safe and

[r]

Berdasarkan tabel rekapitulasi hasil pembahasan analisis faktor-faktor yang mempengaruhi brand switching pada telepon seluler merek Nokia dilihat bahwa karakteristik

Terjadinya Vaginosis Bakterial Pada Wanita Usia Subur Di Kota Makassar.Available from:.. pdf [Accessed 31

[r]

Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa: (1) Tidak terdapat perbedaan kualitas peningkatan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa yang belajar dengan

hasil peramalan beban listrik jangka pendek khusus hari

Penelitian ini direkomendasikan kepada orang tua, guru maupun peneliti selanjutnya, bahwa orang tua dapat peka menentukan pola asuh yang diterapkan sesuai dengan kondisi anak