• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Pola Diet Anak Kelebihan Berat Badan Usia 8-12 Tahun Dengan Skor Karies Di SD X Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan Pola Diet Anak Kelebihan Berat Badan Usia 8-12 Tahun Dengan Skor Karies Di SD X Bandung."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

iv ABSTRAK

HUBUNGAN POLA DIET ANAK KELEBIHAN BERAT BADAN USIA 8-12 TAHUN DENGAN SKOR KARIES

DI SD X BANDUNG

Aninditagari, 2013. Pembimbing I : Winny Suwindere, drg., M.S.

Pembimbing II : Linda Sari Sembiring, drg., Sp.KGA. Perilaku mengonsumsi makanan yang mengandung tinggi karbohidrat banyak dilakukan oleh anak di Indonesia. Anak cenderung mengonsumsi makanan manis yang mengandung rendah nutrisi tetapi tinggi kalori sehingga menyebabkan peningkatan berat badan dan karies pada gigi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan pola diet anak kelebihan berat badan dengan skor karies pada anak usia 8-12 tahun.

Subjek penelitian ini adalah murid sekolah dasar usia 8-12 tahun di SD Negeri Banjarsari Bandung. Pengambilan sampel sebanyak 71 anak dilakukan dengan teknik purposive sampling yaitu pengambilan sampel berdasarkan kriteria inklusi. Jenis penelitian adalah deskriptif analitik dengan rancangan cross sectional. Data yang dikumpulkan berupa skor karies anak yang didapatkan dari pemeriksaan dengan kriteria def-t dan DMF-T dan pola diet anak yang didapat dari hasil pengisian kuesioner. Analisis statistik menggunakan uji korelasi Spearman dengan p<0,05 dan Z hitung<Z tabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pola diet anak kelebihan berat badan dengan skor karies. Semakin baik pola diet, maka semakin rendah skor karies gigi anak.

(2)

v ABSTRACT

CORRELATION BETWEEN DIET PATTERN OF 8-12 YEARS OLD OVERWEIGHT CHILDREN WITH CARIES SCORE

AT X ELEMENTARY SCHOOL IN BANDUNG Aninditagari, 2013. 1st Tutor : Winny Suwindere, drg., M.S.

2nd Tutor : Linda Sari Sembiring, drg., Sp. KGA.

School age children in Indonesia usually consume high carbohydrate food. Children prefer to eat sweet snacks that contain high calorie and low nutrition. It may cause increases of weight and dental caries score. This study aims to identify correlation between diet pattern of 8-12 years old overweight children with dental caries score.

Research samples were 8-12 years old students at Banjarsari Elementary School in Bandung. The 71 samples were selected by using purposive sampling technique which is taken based on inclusion criteria. This study is an descriptive research with cross sectional method. Data collected include dental caries score from def-t and DMF-T criteria examination and diet pattern of overweight children from the questioner. Statistical analysys performed using Sperman correlation with p<0.05 and Z count<Z table. The result showed that there is a significant correlation between diet pattern of overweight children with dental caries score. Children with better diet pattern have a lower dental caries score.

(3)

ix DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL... i

LEMBAR PERSETUJUAN... ii

SURAT PERNYATAAN... iii

ABSTRAK... iv

ABSTRACT... v

PRAKATA... vi

DAFTAR ISI... ix

DAFTAR TABEL... xii

DAFTAR GAMBAR... xiii

DAFTAR DIAGRAM... xiv

DAFTAR LAMPIRAN... xv

BAB I PENDAHULUAN... 1

1.1. Latar Belakan Penelitian... 1

1.2. Identifikasi Masalah. ... 3

1.3. Maksud dan Tujuan... 3

1.4. Manfaat Karya Tulis Ilmiah... 3

1.4.1. Manfaat Praktis. ... 3

1.4.2. Manfaat Akdemis... 3

(4)

x

1.5.1. Kerangka Pemikiran... 3

1.5.2. Kerangka Konsep... 5

1.5.3. Hipotesis Penelitian... 5

1.6. Metodologi... 5

1.7. Lokasi dan Waktu Penelitian... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 6

2.1. Karies... 6

2.1.1. Pengertian... 6

2.1.2. Etiologi Karies... 7

2.1.2.1. Bakteri... 7

2.1.2.2. Host... 8

2.1.2.2.1. Struktur Gigi... 8

2.1.2.2.2. Saliva... 9

2.1.2.3. Waktu... 10

2.1.2.4. Diet... 11

2.2. Klasifikasi Nutrisional Karbohidrat... 11

2.2.1. Gula Sederhana... 12

2.2.1.1. Monosakarida... 12

2.2.1.2. Disakarida... 12

2.2.2. Karbohidrat Kompleks... 13

2.2.2.1. Oligosakarida... 13

(5)

xi

2.2.3. Serat Makanan... 14

2.3. Sifat Kariogenik Karbohidrat... 14

2.4. Tahap Perkembangan Karies... 16

2.5. Nutrisi... 19

2.5.1. Pemilihan Makanan dan Kebutuhan Nutrien... 19

2.5.2. Fungsi Fisiologis Nutrisi... 25

2.5.3. Piramida Makanan... 25

2.5.4. Kelebihan Berat Badan dan Obesitas... 27

2.5.4.1. Patogenesis Kelebihan Berat Badan dan Obesitas... 28

2.5.4.2. Penanganan Kelebihan Berat Badan dan Obesitas... 30

2.5.4.3. Pengaruh Kelebihan Berat Badan dan Obesitas Terhadap Kesehatan... 30

2.6. Pencegahan Karies... 31

2.6.1. Membersihkan Plak... 31

2.6.2. Pengendalian Diet... 32

2.6.4. Penggunaan Fluoride... 34

BAB III METODE PENELITIAN... 35

3.1. Metode Penelitian... 35

3.1.1. Jenis Penelitian... 35

3.2. Subjek Penelitian... 35

(6)

xii

3.2.2. Sampel... 35

3.3. Variabel Penelitian... 36

3.4. Definisi Operasional... 36

3.5. Alat dan Bahan... 39

3.6. Prosedur Penelitian... 40

3.6.1. Cara Penelitian... 40

3.6.2. Alur Penelitian... 41

3.7. Uji Validitas dan Realibilitas Kuesioner... 41

3.7.1. Uji Validitas... 42

3.7.2. Uji Reabilitas... 42

3.8. Pengolahan Data... 43

3.9. Metode Analisis... 43

3.9.1. Analisis Univariat... 43

3.9.2. Analisis Data Bivariat... 43

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 44

4.1. Analisis Deskriptif... 44

4.1.1. Distribusi Responden Berdasarkan Usia... 44

4.1.2. Deskriptif Pertanyaan... 45

4.1.3. Distribusi Pola Diet... 46

4.1.4. Distribusi Skor Karies... 47

4.1.5. Skor Karies dengan Pola Diet... 48

(7)

xiii

4.2. Analisis Statistik... 49

4.3. Pembahasan... 50

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN... 54

5.1. Simpulan... 54

5.2. Saran... 54

DAFTAR PUSTAKA………. 55

LAMPIRAN………. 58

(8)

xii

DAFTAR TABEL

No. Tabel Teks Halaman

Tabel 2.1. Kategori Persentil IMT Anak... 27

Tabel 2.2. Angka Kecukupan Gizi Rata-Rata yang Dianjurkan Per Hari... 30 Tabel 2.3. Program Pencegahan Karies Berdasarkan Diet... 34

Tabel 3.1. Skor Kuesioner... 36

Tabel 3.2. Skala Interval... 37

Tabel 4.1. Distribusi Responden Berdasarkan Usia... 44

Tabel 4.2. Hasil Kuesioner Pola Diet Anak Kelebihan Berat Badan di SD Negeri Banjarsari Bandung... 45

Tabel 4.3. Distribusi Pola Diet Anak Kelebihan Berat Badan di SD Negeri Banjarsari Bandung... 46

Tabel 4.4. Distribusi Skor Karies Kelebihan Berat Badan di SD Negeri Banjarsari Bandung... 47

Tabel 4.5. Pola Diet dengan Skor Karies di SD Negeri Banjarsari Bandung... 48

Tabel 4.6. Indeks Karies Berdasarkan Pola Diet………... 49

Tabel 4.7. Uji Normalitas Sebaran Variabel Bebas dan Variabel Terikat... 49

(9)

xiii

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Teks Halaman

Gambar 2.1. Etiologi Karies... 7

Gambar 2.2. Gambaran Klinis Karies Awal... 18

Gambar 2.3. Gambaran “white spot” dan Kavitas Pada Gigi... 19

Gambar 2.4. Makanan Mengandung Karbohidrat... 20

Gambar 2.5. Sumber Protein... 21

Gambar 2.6. Makanan Mengandung Lemak... 22

Gambar 2.7. Buah Merupakan Makanan Kaya Vitamin... 23

Gambar 2.8. Tumbuhan Merupakan Sumber Mineral... 24

Gambar 2.9. Piramida Makanan Untuk Anak... 26

Gambar 2.10. Orangtua Mengawasi Anak Menyikat Gigi... 31

(10)

xiv

DAFTAR DIAGRAM

No. Diagram Teks Halaman

Diagram 1.1. Kerangka Konsep... 5 Diagram 3.1. Alur Penelitian... 41 Diagram 4.1. Distribusi Responden Berdasarkan Usia... 44 Diagram 4.2. Distribusi Pola Diet Anak Kelebihan Berat Badan di

SD Negeri Banjarsari Bandung... 46 Diagram 4.3. Distribusi Skor Karies Kelebihan Berat Badan di SD

(11)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Teks Halaman

Lampiran 1 Surat Keputusan Komisi Etik Penelitian... 58

Lampiran 2 Surat Permohonan Penelitian... 59

Lampiran 3 Lembar Informed Concern... 60

Lampiran 4 Lembar Pemeriksaan... 61

Lampiran 5 Kuesioner Pola Diet... 62

Lampiran 6 Dokumentasi Penelitian... 63

Lampiran 7 Hasil Uji Statisti dengan Bantuan Perangkat Lunak SPSS 19... 64

(12)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Saat ini Indonesia tengah menghadapi masalah gizi ganda.1 Gizi buruk meningkat pada kelompok sosial ekonomi menengah ke bawah dan gizi lebih mulai meningkat khususnya pada kelompok sosial ekonomi menengah ke atas.2 Anak sekolah dasar mempunyai kebiasaan pola makan yang kurang sehat, makanan yang disukai berupa makanan kariogenik. Makanan kariogenik mempunyai jenis kandungan karbohidrat yang tinggi, selain menyebabkan karies juga dapat meningkatkan risiko kegemukan.3 Berdasarkan RISKESDAS 2007 data anak kelebihan berat badan maupun obesitas umur 6-14 tahun di Indonesia untuk anak laki-laki sebesar 9,5% dan perempuan 6,4% dimana prevalensi obesitas pada anak usia sekolah 5% dengan prevalensi terbesar 25% terdapat di Jakarta, 24,3% di Semarang, 24,3% di Medan dan 13,2% di Palembang.4

(13)

2

tinggi dari karbohidrat. Lemak yang berlebih akan diubah menjadi lemak tubuh terlebih dahulu dibandingkan karbohidrat.8

Makanan yang mengandung gula atau karbohidrat seperti karbohidrat yang dapat difermentasi, permen atau makanan manis lainnya akan dimetabolisme oleh bakteri di dalam plak.9 Bakteri menggunakan gula sebagai sumber energi dan kemudian menghasilkan asam yang akan menyebabkan demineralisasi enamel gigi.10 Tahun 2009 berdasarkan data Dinas Kesehatan jumlah anak yang mengalami permasalahan karies pada giginya sebanyak 31,04% dari jumlah siswa sekolah dasar di Jawa Barat.11

Penelitian skor karies pada siswa kegemukan sudah pernah dilakukan oleh Bailleul pada anak sekolah dasar di Perancis. Hasil penelitian Bailleul menunjukkan anak yang gemuk memiliki pengalaman karies tinggi. Hal ini terjadi karena konsumsi karbohidrat yang berlebihan menyebabkan karies gigi.12

(14)

3

1.2. Identifikasi Masalah

Apakah terdapat hubungan antara pola diet anak kelebihan berat badan usia 8-12 tahun dengan skor karies di Sekolah Dasar Negeri Banjarsari Bandung.

1.3. Maksud dan Tujuan

Mengetahui hubungan antara pola diet anak kelebihan berat badan usia 8-12 tahun dengan skor karies di SD Negeri Banjarsari Bandung.

1.4. Manfaat Karya Tulis Ilmiah 1.4.1. Manfaat Praktis

1. Meningkatkan kesadaran orangtua tentang pola diet anak dengan kelebihan berat badan.

2. Tercapainya berat badan ideal dan tumbuh kembang yang optimal sekaligus menurunkan skor karies pada anak karena pola diet yang baik.

1.4.2. Manfaat Akademis

Menambah ilmu pengetahuan dalam bidang kedokteran gigi mengenai pengaruh pengaturan pola diet anak terhadap kesehatan gigi anak.

1.5. Kerangka Pemikiran, Kerangka Konsep dan Hipotesis Penelitian

1.5.1. Kerangka Pemikiran

(15)

4

semuanya membawa dampak positif pada anak. Anak sekarang cenderung menganut gaya hidup sedentary life.8 Hasil penelitian Sylvester menunjukkan bahwa anak menghabiskan banyak waktu di depan televsi sehingga berpengaruh terhadap perilaku anak, termasuk pola makannya.13 Penelitian Lewis tahun 1998 keinginan anak untuk mengonsumsi makanan manis bertambah setelah melihat makanan komersial yang ditayangkan di televisi.

Peningkatan frekuensi konsumsi gula menghasilkan peningkatan insidensi karies. Peningkatan semakin signifikan ketika gula dikonsumsi dalam bentuk yang retentif, terutama diantara jam makan. Jumlah gula yang dikonsumsi bukan menjadi suatu hal yang kritis bila dikonsumsi pada saat jam makan. Aktivitas karies menunjukkan variasi interpersonal yang luas dilakukan dalam kondisi yang seragam. Dari studi Vipehölm dapat disimpulkan bahwa frekuensi dan bentuk gula yang dikonsumsi lebih berpengaruh dibandingkan dengan kuantitasnya. Makanan yang lengket akan melekat pada gigi dalam waktu cukup lama dan melepaskan gula secara perlahan yang akan dimetabolisme oleh bakteri dalam plak. 8

(16)

5

dibandingkan dengan minuman bersoda karena lebih lama melekat pada permukaan gigi. Anak yang mengonsumsi makanan ringan seharian dengan jumlah sedikit mengalami kerusakan gigi yang lebih parah dibandingkan dengan anak yang mengonsumsi makanan ringan dalam jumlah besar namun hanya satu kali dalam sehari.9

1.5.2. Kerangka Konsep

Pola diet anak kelebihan Peningkatan skor berat badan karies

Diagram 1.1. Kerangka Konsep

1.5.3. Hipotesis Pemikiran

Terdapat hubungan antara pola diet anak kelebihan berat badan dengan skor karies anak usia 8-12 tahun di SD Negeri Banjarsari Bandung.

1.6. Metodologi

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan metode cross sectional. Sampel yang digunakan adalah anak perempuan dan anak laki-laki berusia 8-12 tahun yang dipilih sesuai dengan kriteria subjek yaitu sebanyak 71 anak.

1.7. Lokasi dan Waktu Penelitian

(17)

54 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Dari hasil penelitian sebanyak 71 anak didapatkan hubungan yang signifikan antara pola diet anak kelebihan berat badan usia 8-12 tahun dengan skor karies di Sekolah Dasar Negeri Banjarsari Bandung.

5.2. Saran

1. Revitalisasi UKS dan UKGS yang berjalan secara simultan berupa pembinaan puskesmas setempat dan kegiatan seperti dokter kecil dan dokter gigi kecil. Dilakukan penimbangan dan pengukuran berat badan anak secara rutin oleh UKS untuk memantau IMT anak untuk mencegah dan mengurangi risiko kelebihan berat badan dan obesitas pada anak, bahkan anak dengan malnutrisi juga dapat terpantau. Dilakukan penyuluhan, pemeriksaan dan perawatan giigi anak secara berkala untuk menjaga kesehatan gigi anak oleh UKGS.

2. Dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai hubungan pola diet anak kelebihan berat badan dengan skor karies dengan mempertimbangkan faktor lain yang tidak digunakan oleh penulis dalam penelitian ini.

(18)

68

RIWAYAT HIDUP

Nama : Aninditagari

NRP : 0912005

Tempat dan tanggal lahir : Semarang, 31 Januari 1991

Alamat : Suci Residence No. B6 Bandung

Riwayat Pendidikan :

TK Lokasari, Denpasar, tahun 1997-1998

SD Percobaan Negeri Sabang, Bandung, tahun 1998-2003 SMP Negeri 2, Bandung, tahun 2003-2006

(19)

55

DAFTAR PUSTAKA

1.Susianto. The Miracle of Vegan. Jakarta: PT Mizan Publika; 2012.

2.Noorkasiani, Heryati, Ismail R. Sosiologi Keperawatan. Jakarta: EGC; 2012. 3.WR Michael, JT Wright. Nonutritive, Low Caloric Substitutes For Food

Sugars: Clinical Implications For Addressing The Incidence of Dental Caries and Over Weight/ Obesity. International Journal of Dentistry [serial online]

2012 [cited 2012 Aug 20]. Available from: URL:

http://www.hindawi.com/journals/ijd/2012/625701

4. Depkes. Laporan Nasional Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS). Tidak Dipublikasikan. 2007. Available from: URL: http://www.ppid.depkes.go.id 5.Poleman, CM; Peckenpauhg, NJ. Nutritions: Essentials and Diet Therapy 6th

ed.Philadelphia: Saunders; 1991.

6.Behrman, Richard E; Kliegman, Robert; Jenson, Hal B. Nelson Textbook of Pediatrics 17th ed. Philadelphia: Saunders; 2004.

7.Hidayati S, Irawan S, Hidayat B. Obesitas Pada Anak: Ilmu Kesehatan Anak FK Unair.

8.Palmer AC, EdD, RD. Diet and Nutrition in Oral Health 2nd ed. Boston: Pearson; 2007. p: 61-63; 288-289; 291-292

9.Bird, Doni; Robinson, Debbie. Modern Dental Assisting 10th ed. St. Louis: Elsevier Saunders; 2012.

10. McDonald, Ralph E; Avery, David R; Dean, Jeffrey A. Dentistry for The Child and Adolescent 8thed. St. Louis : Mosby; 2004. p: 205; 211; 214; 219-220

11. Dinkes. Tidak Dipublikasikan. 2009. Available from: URL: http:// diskes.jabarprov.go.id

12. Bailleul IF, Karine L, Mourad S, Sylvie AL, Marie LF, Marie LBL. Caries Eperience in a Severely Obese Adolesent Population. J of Pediatric Dentistry 2007; 17: 358-63.

(20)

56

14. Hall, John E; Guyton, Arthur C. Textbook of Medical Physiology 7th ed. Philadeplhia: Elsevier Saunders; 2006. p: 198

15. Fejerskov, Ole; Kidd, Edwina A M. Dental Caries: The Disease and Its Clinical Management 2nd ed. Iowa : Blackwell Munksgaard; 2008. p: 4 15. Cappeli David P., Mobley Connie C. Prevention in Clinical Oral Health Care.

USA: Mosby Elsevier; 2008. p: 48-50;

16. Stegeman, Cynthia A; Davis, Judi Ratliff; Boyd, Linda D. The Dental Hygienist Guide To Nutritional Care 3rd ed. St. Louis: Saunders Elsevier; 2010. p: 343

17. Samaranayake Lakshman. Essential Microbiology for Dentistry. Philadeplhia: Elsevier Saunders.

18. Pinkham, Jimmy. Casamassimo, Paul. Fields, Henry. McTigue Dennis. Pediatric Dentistry: Infancy Through Adolescence 4th ed. St. Louis : Elsevier Saunders; 2005.

19. Sroda, Rebecca. Nutrition For A Healthy Mouth 2nd ed. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins; 2009. p: 214-215

20. Burt, Brian. Eklund, Steven. Dentistry, Dental Practice and The Community. Missouri: Elsevier; 2005.

21. Stoltzman, Stacy. Infant, Child & Adolescent Nutrition Journal. Inflammatory Markers in Pediatric Obesity: Health and Physical Activity Implications. [cited 2012 Aug 28]

22. Welbury Richard R., Duggal Monty S., Hosey M. T. Pediatric Dentistry 3rd ed. UK: Oxford University Press; 2005.

23. Bird, Doni; Robinson, Debbie. Modern Dental Assisting 10th ed. St. Louis : Elsevier Saunders; 2012.

24. Tull, Anita. Food & Nutririon. UK: Oxford University Press; 1996.

25. Insel, Paul. Ros, Don. McMahon, Kimberley. Bernstein, Melissa. Nutrition 4th ed. USA: Johns and Bartlett; 2011.

26. Sizer, Frances Sienkiewicz; Piché, Leonard A; Whitne, Eleanor Noss.

Nutritions: Concept and Controversies 2nd Canadian ed. Canada: Nelson; 2012. p: 108

(21)

57

28. Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak FK UI. Ilmu Kesehatan Anak, Buku Kuliah 1. Jakarta: Infomedika; 1988.

29. Rudolph, Abraham M; Hoffman, Julien; Rudolph, Colin D. Buku Ajar Pediatri Rudolph ed. 20 Volume1. Jakarta: EGC; 2006. p: 177-178 progress 30. Robinson, Corinne H. Basic Nutrition and Diet Therapy 3rd ed. New York:

Macmillan; 1975.

31. Ganong, William F. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 20. Jakarta: EGC; 2003.

32. Cameron, Angus C; Widmer, Richard P. Handbook of Pediatric Dentistry 3rd ed. New York: Mosby Elsevier; 2008. p: 43

33. Koch, Göran; Poulsen, Sven. Pediatric Dentistry: A Clinical Approach 2nd ed. Iowa : Wiley-Blackwell; 2009. p: 96-98

34. Sihadi. Makanan jajanan bagi Anak sekolah. Jurnal Kedokteran Yarsi; 2004:12.

35. Kang SA, Lee JW, Kim KE, Koo JO, Park DY. A study of the frequency of food purchase for snacking and its related ecological factors on elementary school children. Korean J Community Nutr 2004 Aug, 9 (4): 453-463.

36. Hang CM,Lin W,Yang HC, Pan WH. The Relationship Between Snack Intake And Its Availability of 4th-6th Graders in Taiwan. Asia Pac J Clin Nutr 2007;16. p. 547-553.

37. PeiLin H. Factors Influencing Students' Decisions To Choose Healthy Or Unhealthy Snacks At The University of Newcastle, Australia. Journal of Nursing Research 2004; 12(2). p. 83-91.

Gambar

Gambar 2.1.

Referensi

Dokumen terkait

kami mengundang Bapak/Sdr untuk melakukan pembuktiaan kualifikasi dengan membawa seluruh dokumen kualifikasi yang asli atau yang dilegalisir oleh pihak yang berwenang dan salinannya

Disisi lain dengan contoh-contoh yang nyata dalam kehidupan, materi pembelajaran yang relative sulit seperti statistika dapat lebih mudah diingat dan dipahami

Adapun beberapa rumusan masalah yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Apakah pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan kemampuan literasi sains siswa kelompok

Mereka hanya mengetahui bahwa keempat sisi taman ukurannya sama (taman berbentuk persegi) dan pada bagian taman yang berbentuk segitiga siku-siku, ukuran dua sisi yang

Simpulan dari penelitian ini adalah : (1) Model pembelajaran Course Review Horay dan model pembelajaran Two Stay Two Stray hanya berpengaruh terhadap

Fungsi kabur dapat diklasifikasikan dalam tiga kelompok, yaitu fungsi tegas dengan kendala kabur, fungsi tegas yang menularkan kekaburan dari varia- bel bebas ke variabel tak

Pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah 1) Bagaimana persepsi kepala sekolah tentang kompetensi profesional guru PAI di SMPN Kecamatan Pallangga?dan 2)

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “ Psychological