• Tidak ada hasil yang ditemukan

KLASIFIKASI BERAT BADAN ANAK USIA SEKOLAH DI SDN GAYAMAN MOJOANYAR MOJOKERTO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "KLASIFIKASI BERAT BADAN ANAK USIA SEKOLAH DI SDN GAYAMAN MOJOANYAR MOJOKERTO"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

KLASIFIKASI BERAT BADAN ANAK USIA SEKOLAH

DI SDN GAYAMAN MOJOANYAR

MOJOKERTO

NURUL ANSORI 11001127

Subject : Berat Badan, Obesitas, Anak Usia Sekolah

DESCRIPTION

Masalah gizi pada anak di Indonesia akhir-akhir ini cenderung menunjukkan masalah gizi ganda yang berarti. Menurut WHO, angka tersebut menempati peringkat kelima penyebab utama kematian di dunia. Secara global ada 400 juta orang yang mengalami obesitas. Kelebihan berat badan pada anak usia juga dapat menurunkan tingkat kecerdasan karena aktivitas dan kreativitas anak menjadi menurun. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui klasifikasi berat badan anak usia sekolah di SDN Gayaman Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto.

Jenis penelitian ini penelitian deskriptif, variabel dalam penelitian ini klasifikasi berat badan, populasi anak usia sekolah sebanyak 139 responden, teknik simple random sampling, sampel sebanyak 103 anak, penelitian dilaksanakan pada tanggal 28-30 April 2013 di SDN Gayaman Kecamatan Mojoanyar Mojokerto. Instrument penelitian menggunakan alat ukur berat dan tinggi badan. Data dikumpulkan melalui master tabel kemudian akan diolah melalui tahap editing, coding, entry data, cleaning data dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi.

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa sebagian besar responden memiliki berat badan normal yaitu sebanyak 76 responden (62,1%).

Kelebihan berat badan sebagai akibat dari penimbunan lemak tubuh yang berlebihan. Obesitas sering dikaitkan dengan banyaknya lemak dalam tubuh. Lemak sangat dibutuhkan oleh tubuh untuk menyimpan energi, sebagai penyekat panas, sebagai penyerap guncangan, dan lain-lainnya.

Simpulan dalam penelitian ini adalah berat badan anak usia sekolah dalam kategori normal. Oleh karena itu anak usia sekolah diharapkan dapat menjaga pola makan sehari-hari untuk mencegah terjadinya obesitas atau kelebihan berat badan, disamping itu tenaga kesehatan diharapkan dapat meningkatkan kinerja dan dapat memberikan konseling kepada anak-anak ataupun orang tua untuk tetap menjaga keadaan berat badan untuk untuk tetap normal.

ABSTRACT

(2)

This type of research is a descriptive study, the variables in this study weight classification, school-age population as much as 139 respondents, simple random sampling technique, a sample of 103 children, the research conducted on 28-30 April 2013 in the District Gayaman SDN Mojoanyar Mojokerto. Research instrument using a measuring instrument weight and height. Data were collected through the master table will then be processed through the stages of editing, coding, data entry, cleaning the data and presented in the form of a frequency distribution table.

Based on the results of the study showed that most respondents have a normal weight as many as 76 respondents (62.1%).

Being overweight as a result of excessive accumulation of body fat. Obesity is often associated with the amount of body fat. Fat is needed by the body to store energy as heat insulator, as a shock absorber, and others.

The conclusions in this study were school-age child's weight in the normal category. Therefore, school-age children are expected to maintain their daily diet to prevent obesity or being overweight, in addition to the health workers are expected to improve performance and to provide counseling to children or the elderly to keep weight to a state for remained normal.

Keywords : Weight Loss, Obesity, School Age Children

Contributor : Tri Peni, S.ST., M. Kes M. N Firdaus, S.Kep.Ns Date : Mei 2014

Type Material : Laporan Penelitian URL :

Right : Summary :

LATAR BELAKANG

Kelebihan berat badan pada masa anak dapat meningkatkan kejadian diabetes mellitus (DM) tipe 2. Selain itu, juga berisiko untuk menjadi obesitas pada saat dewasa dan berpotensi mengakibatkan gangguan metabolisme glukosa dan penyakit degeneratif seperti penyakit jantung, penyumbatan pembuluh darah dan lain-lain. Selain itu, kelebihan berat badan pada anak usia juga dapat menurunkan tingkat kecerdasan karena aktivitas dan kreativitas anak menjadi menurun dan cenderung malas akibat kelebihan berat badan (Sartika, 2011).

(3)

usia 12 – 19 tahun dan pada anak-anak usia 6 – 11 tahun sekitar 15 % yang mengidap penyakit obesitas (Alfyani, 2013) Sementara itu, di Indonesia terdapat 19,1 % orang berusia di atas 15 tahun menderita obesitas. Lalu, 19,8 % memiliki obesitas sentral atau perut buncit dan 48,2 % berusia diatas 10 tahun kekurangan aktivitas. Menurut data sensus RI 1989 prevelensi obesitas di daerah perkotaan adalah 1,1 % sedangkan di perdesaan adalah 0,7 %. Ternyata, pada tahun 2004 angka ini naik menjadi 5,3 % diperkotaan dan 4,3 % di desa. Pada tahun 2010 angka obesitas cukup tinggi pada penduduk di atas usia 18 tahun terdapat 21,7 % yang mengalami obesitas. Himpunan Studi Obesitas Indonesia menemukan angka obesitas pada pria naik menjadi 9,16 % dan untuk wanita 11,2 %. Hal tersebut menunjukkan bahwa obesitas merupakan persoalan serius karena jumlah penderitanya terus meningkat (Lakshita, 2012).

Kegemukan adalah ketidakseimbangan jumlah makanan yang masuk dibanding dengan pengeluaran energi oleh tubuh. Obesitas adalah kelebihan berat badan sebagai akibat dari penimbunan lemak tubuh yang berlebihan. Obesitas sering dikaitkan dengan banyaknya lemak dalam tubuh. Lemak adalah kawan sekaligus lawan. Lemak sangat dibutuhkan oleh tubuh untuk menyimpan energi, sebagai penyekat panas, sebagai penyerap guncangan, dan lain-lainnya. Rata-rata wanita memiliki lemak tubuh yang lebih banyak dibandingkan pria. Perbandingan yang normal antara lemak tubuh dengan berat badan pada wanita adalah sekitar 25-30% dan pada pria sekitar 18-23% (Vivin, 2012).

Beberapa faktor penyebab kelebihan berat badan pada anak antara lain asupan makanan berlebih yang berasal dari jenis makanan olahan serba instan, minuman soft drink, makanan jajanan seperti makanan cepat saji (burger, pizza, hot dog) dan makanan siap saji lainnya yang tersedia di gerai makanan. Selain itu, kelebihan berat badan dapat terjadi pada anak yang ketika masih bayi tidak dibiasakan mengkonsumsi air susu ibu (ASI), tetapi mengunakan susu formula dengan jumlah asupan yang melebihi porsi yang dibutuhkan bayi/anak. Akibatnya, anak akan mengalami kelebihan berat badan. Faktor penyebab kelebihan berat badan lainnya adalah kurangnya aktivitas fisik baik kegiatan harian maupun latihan fisik terstruktur. Aktivitas fisik yang dilakukan sejak masa anak sampai lansia akan mempengaruhi kesehatan seumur hidup. Kelebihan berat badan

dinilai sebagai ‘multikausal’ dan sangat multidimensional karena tidak hanya terjadi

pada golongan sosio-ekonomi tinggi, tetapi juga sering terdapat pada sosio-ekonomi menengah hingga menengah ke bawah (Sartika, 2011). Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilaksanakan di SDN Gayaman Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto pada tanggal 20 Februari 2014, dari 10 anak usia sekolah didapatkan 6 anak mengalami kelebihan berat badan, dan 4 anak usia sekolah memiliki berat badan normal.

(4)

Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Klasifikasi Berat Badan Anak Usia Sekolah.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian

deskriptif, yakni suatu penelitian yang dilakukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan suatu fenomena yang terjadi di dalam masyarakat (Notoatmodjo, 2010). Rancangan atau desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian survei, pendapat umum (public opinion survey), yaitu survei yang bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang pendapat umum terhadap suatu program pelayanan kesehatan yang berjalan, dan yang menyangkut seluruh lapisan masyarakat. Survei ini juga dapat digunakan untuk menggali pendapat masyarakat atau publik tentang pelayanan kesehatan, dan masalah-masalah kesehatan masyarakat (Notoatmodjo, 2010). Dalam penelitian ini adalah untuk menggambarkan klasifikasi berat badan anak usia sekolah.

HASIL PENELITIAN

Berdasarkan hasil peneliatian di di SDN Gayaman Kecamatan Mojoanyar Mojokerto, didapatkan hasil data umum dan khusus. Data umum mencakup dua karakteristik reponden berdasarkan umur dan jenis kelamin. Karakteristik responden berdasarkan umur didapatkan bahwa kurang dari setengah responden berumur 10-12 tahun yaitu sebanyak 44 responden (42,7%) dan karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin didapatkan bahwa sebagian besar responden berjenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 64 responden (62,1%). Sedangkan pada data khusus didapatkan bahwa sebagian besar responden memiliki berat badan normal yaitu sebanyak 76 responden (62,1%).

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di SDN Gayaman Kecamatan Mojoanyar Mojokerto pada anak usia sekolah berdasarkan klasifikasi berat badan anak didapatkan bahwa sebagian kecil anak usia sekolah memiliki berat badan kurus yaitu sebanyak 21 responden (20%), sebagian besar anak usia sekolah memiliki berat badan normal yaitu sebanyak 76 responden (73,8%) dan sebagian kecil anak usia sekolah memiliki berat badan gemuk yaitu sebanyak 6 responden (5,8%).

Menurut Surono (2011) berat badan adalah ukuran yang lazim atau sering dipakai untuk menilai keadaan suatu gizi manusia. Berat badan diukur dengan alat ukur berat badan dengan suatu satuan kilogram. Dengan mengetahui berat badan seseorang maka kita akan dapat memperkirakan tingkat kesehatan atau gizi seseorang. Obesitas atau kegemukan adalah ketidakseimbangan jumlah makanan yang masuk dibanding dengan pengeluaran energi oleh tubuh. Obesitas adalah kelebihan berat badan sebagai akibat dari penimbunan lemak tubuh yang berlebihan. Obesitas sering dikaitkan dengan banyaknya lemak dalam tubuh. Lemak adalah kawan sekaligus lawan. Lemak sangat dibutuhkan oleh tubuh untuk menyimpan energi, sebagai penyekat panas, sebagai penyerap guncangan, dan lain-lainnya. Rata-rata wanita memiliki lemak tubuh yang lebih banyak dibandingkan pria. Perbandingan yang normal antara lemak tubuh dengan berat badan pada wanita adalah sekitar 25-30% dan pada pria sekitar 18-23% (Vivin, 2012).

(5)

memperhatikan kebiasaan makan mereka dengan jumlah yang terbatas, berbeda dengan anak usia sekolah yang mengalami berat badan gemuk hal tersebut disebabkan karena kebiasaan makan-makanan dalam jumlah tanpa batas serta anak mengkonsumsi makanan yang tidak boleh sering dimakan seperti makanan tinggi lemak, selain hal tersebut kekurangan aktifitas seperti olah raga juga menyebabkan berat badan gemuk pada anak usia sekolah.

Berdasarkan usia didapatkan bahwa kurang dari setengah responden berumur 10-12 tahun yaitu sebanyak 44 responden (42,7%). Umur merupakan faktor risiko obesitas sentral yang tidak dapat diubah. Seiring dengan bertambahnya umur, prevalensi obesitas sentral mengalami peningkatan. Peningkatan umur akan meningkatkan kandungan lemak tubuh total, terutama distribusi lemak pusat (Hidayati, 2012). Sebagian besar anak usia 10-12 tahun memiliki berat badan normal, hal ini tidak sejalan dengan yang diungkapkan Hidayati (2012) bahwa semakin bertambahnya usia maka prevalensi obesitas akan semakin meningkat.

Berdasarkan jenis kelamin anak usia sekolah didapatkan bahwa sebagian besar responden berjenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 64 responden (62,1%) dan berdasarkan hasil tabulasi silang didapatkan bahwa kurang dari setengah responden anak laki-laki memiliki berat badan normal yaitu sebanyak 45 responden (43,7%). Prevalensi obesitas umum dan obesitas sentral lebih tinggi pada perempuan dibandingkan dengan laki-laki. Obesitas sentral lebih umum dijumpai pada perempuan. Tingginya prevalensi obesitas pada perempuan menunjukkan bahwa kelebihan lemak pusat lebih banyak terdapat pada perempuan (Hidayati, 2012). Kurang dari setengah responden memiliki berat badan normal berjenis kelamin laki-laki, hal tersebut menunjukkan bahwa anak usia sekolah dengan jenis kelamin perempuan lebih rentan terhadap obesitas.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di SDN Gayaman Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto pada tanggal 28-30 April 2014 didapatkan bahwa sebagian besar responden memiliki berat badan normal yaitu sebanyak 76 responden (62,1%).

REKOMENDASI

1. Bagi Peneliti Selanjutnya

Peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan penelitiannya dengan wilayah dan jumlah yang lebih luas, serta dapat melakukan penelitiannya pada faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian obesitas pada anak usia sekolah secara analitik.

2. Bagi Anak Usia Sekolah

Anak usia sekolah diharapkan dapat menjaga pola makan sehari-hari untuk mencegah terjadinya obesitas atau kelebihan berat badan, selain hal tersebut anak usia sekolah diharapkan lebih meningkatkan aktifitasnya seperti olahraga guna menjaga berat badan untuk tetap normal.

3. Pihak Sekolah

(6)

dapat meningkatkan produktivitasnya di sekolah. Karena hampir sebagai waktunya di habiskan di sekolah. Hal ini membantu memberikan edukasi tentang makanan sehat kepada anak sekolah.

4. Bagi Tenaga Kesehatan

Tenaga kesehatan diharapkan dapat meningkatkan kinerja tenaga kesehatan dan mensosialisasikan atau memberikan konseling kepada anak-anak ataupun orang tua untuk tetap menjaga keadaan berat badan untuk untuk tetap normal.

ALAMAT CORRESPONDESI E-mail :

(7)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.

Alfyani (2013). Deteksi Dini Gejala Obesitas Pada Anak. (Online).

http://harisnaputri.blogspot.com/2013/12/deteksi-dini-gejala-obesitas-pada-anak.html, diakses pada tanggal 01 Maret 2013 jam 15.30 WIB

Hidayat, Alimul Aziz (2007). Metode Penelitian dan Teknik Analisis Data. Jakarta : Salemba Medika

Hurlock (2012). Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Erlangga : PT. Gelora Aksara Pratama

Hidayati (2012). Naskah Publikasi JurnalObesitas Pada Anak. Surabaya : FK Unair

Hardjana (2013). Gejala Obesitas, Penyebab, Faktor Resiko dan Pencegahan. (Online). http://gejalapenyakitmu.blogspot.com/2013/07/gejala-obesitas-penyebab-faktor-resiko.html, diakses pada tanggal 01 Maret 2013 jam 18.30 WIB

Notoatmodjo (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta Ilmu

Nursalam (2013). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika

Subardja (2004). Naskah Publikasi Jurnal Hubungan Antara Pola Makan Dan Aktivitas Fisik Dengan Kejadian Berat Badan Lebih Pada Remaja. Diponegoro : UNDIP

Sugiyono (2010). Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta

Sartika (2011). Naskah Publikasi Jurnal Faktor Risiko Obesitas Pada Anak 5-15 Tahun Di Indonesia. Jakarta : FKUI

Supariasa, I Dewa Nyoman (2012). Penilaian Status Gizi. Jakarta : EGC

Ronald, Sitorus (2010). Pedoman Perawatan Kesehatan Anak. Bandung : Irama Widya

Vivin (2012). Obesitas /Kegemukan penyebab dan solusinya. (online) http://info-herbalife-vivin.blogspot.com/p/obesitaskegemukan-penyebab-dan.html, diakses pada tanggal 01 Maret 2013 jam 15.30 WIB

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil simulasi dan eksperimen ditunjukkan bahwa dengan fungsi keanggotaan, kaidah fuzzy dan skala yang sama, pengendali fuzzy adaptif bertipe-.. 2 interval memiliki

kegiatan penyaluran dana merupakan kegiatan bank dalam memanfaatkan dan menyalurkan dana masyarakat yang telah terkumpul ke dalam sektor- sektor yang diperolehkan menurut

Metode yang sesuai untuk menilai kinerja Perguruan Tinggi Universitas Islam Madura secara keseluruhan adalah Balanced Scorecard (BSC).Kinerja keuangan Universitas Islam

Sehingga dapat dikatakan bahwa tingkat kecerdasan emosi remaja yang baik akan mempermudah keberhasilan pembinaan akhlakul karimah pada remaja Desa Wisata Bejalen

Kegiatan berkebun dapat dilakukan dengan menanam tumbuhan, hal ini bisa dilakukan dengan cara individu maupun kelompok, misalnya anak bekerja sama dengan temannya

Sedangkan Hakim menurut Pasal 1 butir (5) Undang-undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan kehakiman adalah hakim pada Mahkamah Agung dan hakim pada badan

Elekktroda Ag/AgCl dari hasil elektrolisis selanjutnya disambungkan dengan kawat tembaga dan dimasukkan ke dalam badan elektroda yang terbuat dari kaca, dimana terdapat

Endro Suratmin No.. Endro Suratmin No. Banyak sekolah-sekolah yang mewajibkan siswinya berkerudung. Dan tidak sedikit pula pelatihan soft skill khusus di dunia kampus