• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penentuan Sistem Pola Tanam Proyek Irigasi Lubuk Laweh Kota Padang.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penentuan Sistem Pola Tanam Proyek Irigasi Lubuk Laweh Kota Padang."

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PENETUAI\ SISTEM POLA TANAM PROYEK IRIGASI LT'BUK LAWEI{ KOTA PADANG

TUGAS AKHIR

OLEII: NOFI SYAFRUL

02972

ott

J{JRUSAN TEKIYIK SIPIL

-

FAKTJLTAS TEKNIK

UMVERSITAS ANDALAS

P{)AI\G

(2)

ABSTRAK

Hujan

merupakan

proses alatn yang

pasti

terjadi,

disamping

itu

pertumbuhan pendudukpun

tidak bisa

kita

hindari. Kedua

hal

tersebut

terkait

dengan iumlah

lrebutuhan

air yang terjadi

di

alam.Hal

tersebut membuqt

manusia

untuk

berbuat sesuatu

agar

air

yang ada

dapat dimanfaatkan untuk tanaman padi.

Kebutuhan

air

yang dibutuh oleh

tanarnan

padi

mulai

dari

masa

pengolahan

tanah

sampai

pada

masa

pertumbuhan.

Jumlah

air

yang dibutuhlan oleh

tanaman

disesuqikan

dengan

tingkat pertumbuhan tanaman

itu

sendiri.

Ada

dua

fafuor

yang

menentulan kzbutuhan

air

tanaman, Yaitu

jumlah

kebutuhan

air

untuk

tatnman

dan

.iumlah

air

yang

tersedia.Untuk

menganalisa

jumlah air

yang sampai

ketanah

dilalatkan

dengan

rnemperhatikan

curah hujan

efefuif

serta

factor

efisiensi

saluran

irigasi

sacara keseluruhan, maka kebutuhan

air perhehar

lahan

dapat dihitung.

Berdasarkan

hqsil analisa diperoleh

kebutuhan

air

minimum

terjadi pada

skema

pola

tanam

II

yang dimulai

pada periode

Oliober

-

September.
(3)

BAB

I

PENDAIIULUAN

1.1

Latar

Belakang

Masyarakat kota Padang umumnya bermata pencarian bertani.

Hal

ini

didukung

juga

oleh keadaan tanahnya yang subur sehingga dapat ditanami bermacam

-

macam tanaman

terutama adalah tanaman

padi.

Karena

pertumbuhan

penduduk yang semakin

hari

semakin bertambah sehingga

kebutuhan

akan

air

akan

meningkat, terutama

dalam pertanian.

Di

kawasan

DI

Lubuk Laweh Kota

Padang masih

rerdapat

tanah yang bisa

dimanfaatkan

oleh

masyarakat

sebagai

tempat bercocok

tanam.

Sebagian penduduknya

sudah

ada

yang

memanfaatkan

lahan

mereka

untuk

menanam

padi, tapi

sangat

dikhawatirkan

karena mereka ] ang menanam

padi

tersebut harus berusaha keras untuk

nengalirkan

air.

Walaupun

ad4

mereka

harus

bergiliran

'antuk mengalirkan

air

kasawah

-

sawah mereka. Banyak

Jari

penduduk

sekitar

DI

Lubuk

Laweh

tersebut

yang
(4)

sebab

walaupun mereka

sudah memanfaatkannya mereka

harus

menanti

giliran

atau

hujan

supaya tanaman yang ditanam dapat tumbuh subur.

Apabila

masyarakat

dikawasan

DI

Lubuk

Laweh

ingin

lahan mereka dapat ditanami

mak4

mereka

harus

mengusahakan

untuk

membuat saluran

Irigasi.

Untuk

membuat saluran

ini

dibutulrkan

kerja

sama

antara

masyarakat

dengan

pihak yang akan

membuat

saluran'

Dalam

membuat saluran tersebut

banyak

hal

yang

harus

diperhatikan antamnya

mencari sumber

air,

setelah

ditemukan

sumber

air

mak4 dibuat

gambar perencanaan

saluran kemana air tersebut akan

di

alirkan.

1.2

Maksud

Dan

Tujuan

Maksudnya adalah

untuk

mengetahui kebutuhan air

yang

diperlukan

untuk

mengairi

sawah-sawah

di

kawasan

Lubuk Laweh.

Tujuannya adalah

untuk

membuat suatu skema pola

tanam yang cocok untuk

kawasan

irigasi

ini'

sehingga

dengan skema

pola

tanam

yang

ditentukan tersebut dapat

dihasilkan

produksi padi dan

palawija

yang

maximum
(5)

BABV

KESIMPULAN

DAIY

SARAN

5.1

Kesimpulan

Karena keterbatasan data curah hujan yang didapatkan

maka

data

yang dipakai yaitu

data curah

hujan

dari

St Gunung Nago. Data curah hujan yang didapatkan hanya dari

2

Stasiun, Stasiun

Tabing

Padang

dan

Stasiun

Gunung

Nago. Data

dari

Gunung

Nago

dianggap dapat

mewakili

data curah hujan pada daerah penelitian Lubuk Laweh.

Dari

hasil

perhitungan

dalz-data,

diatas

dapat

disimpulkan

bahwa

pola

tanarn

yang dipakai

adalah pola

tanam

III

dengan skema sebagai berikut:

Alasan

pengambilan

pola

tanam

ini

yaitu

karena dari

hasi perhitungan didapatkan

nilai

DR**

=

1,56 L/dt/ha dan okr Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Aq Sep

I 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1

Palawija

Penyi aPan Lahan

Padi

Penyi apan L"ahan

(6)

DAFTARPUSTAKA

Direktorat Jendral Pengairan, Departemen PU, 1989, KP 01 Galans Persad4 Bandung

Suroyono Sorodarsono, Kensaku Takeda, 1980.

Hidrologi

Pengairan,

Pradnya Paramitz, J akarla

Yandi Hermawan , RayK. Linsley, JR, 1986.

Hidrologi

Untuk

lnsinyur

Erlangg4 Jakarta

Vaughn E. Hanse4 1992. Dasar-dasar dan Praktek Irigasi Erlangg4 Jakarta

Rismunandar, 1984.

Air,

Frmgsi

&

Kegunaan

Bagi

Pertanian Sinar

Barq

Bandung

Kartasapoetr4

Mul

Mulyani

Sutedjo, 1990. Teknologi

Pengairan Pertanian

Referensi

Dokumen terkait

Beban temperatur kritis paling kecil diperoleh pada lantai paling atas disebabkan karena saat kondisi normal atau tidak terjadi kebakaran, ukuran profil kolom yang digunakan

Sebenarnya sudah ada apparel untuk kalangan urban yang biasanya digunakan oleh para pengendara sepeda Fixie , hanya saja biasanya tema-nya sangat “ youth” dan

Untuk mengetahui persentase terbentuknya fasa superkonduktor dan fasa impuritas maka dilakukan perhitungan Fraksi Volume (FV) pada masing- masing sampelsintering.Hasil

Penyiaran berita disampaikan disiarkan secara luas melalui stasiun radio pantai (SROP) dan/atau stasiun bumi pantai dalam jaringan telekomunikasi pelayaran sesuai

Metode analisis yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif, yaitu menganalisis data target dan realisasi penerimaan Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan

Metode penelitian yang dilakukan melalui survey kuesioner dengan target responden adalah pihak owner dan kon- traktor pelaksanaan proyek konstruksi bencana alam dan

Grobogan, ternyata guru secara konvensional masih menggunakan metode ceramah sebagai inti pembelajaran dan pembelajaran pun masih terpusat pada guru (teacher center). Hal

35 Prinsip Syariah adalah aturan perjanjian berdasarkan hukum Islam antara Bank dengan pihak lain untuk penyimpanan dana dan atau pembiayaan kegiatan usaha, atau kegiatan