JURNAL PENDIDIKAN LUAR BIASA
PENGARUH PELATIHAN VOKASIONAL
TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SISWA TUNARUNGU KELAS X
DI SLB-B YRTRW SURAKARTA
Nama
: Joko Mulato
NIM
: K5112035
: latoladi@gmail.com
No. HP
: 083865122527
Pembimbing : 1. Priyono, S.Pd, M.Si
2. Erma Kumala Sari, S.Psi, M.Psi
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
THE EFFECT OF VOCATIONAL TRAINING
TOWARDS THE ENTREPRENEURSHIP INTERESTS
HARD OF HEARING STUDENTS IN 10TH GRADE
IN SLB-B YRTRW SURAKARTA
Joko Mulato, Priyono, dan Erma Kumala Sari
Pendidikan Luar Biasa, FKIP Universitas Sebelas Maret
Surakarta, 57126, Indonesia
latoladi@gmail.com
ABSTRACT
This research aims to determine the effect of vocational training towards
entrepreneurship interest of hard of hearing students in SLB-B YRTRW Surakarta
2015/2016. The samplings of this research are six deaf students in 10th grade. This
research applies an experimental method with one group pretest-posttest design.
The data collection was accomplished by scale filling technique. The collected
data was analyzed by nonparametric statistical hypothesis test namely Wilcoxon Sign
Rank Test using the assistance of SPSS 23 program.
Based on the calculations accomplished by SPSS 23, the average of samplings
posttest score is higher than pretest score. According to the descriptive analysis result,
the average of pretest score is 100.33 and average of posttest score is 141.67.
According to nonparametric analysis results, the Z count = -2201 Asymp.Sig (2-tailed)
= .028 with a significance level (a) 5%.
This research shows that the application of vocational training affects the
increase of entrepreneurship interest of hard of hearing students in 10th grade in
SLB-B YRTRW Surakarta 2015/2016.
PENGARUH PELATIHAN VOKASIONAL
TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SISWA TUNARUNGU KELAS X
DI SLB-B YRTRW SURAKARTA
Joko Mulato, Priyono, dan Erma Kumala Sari
Pendidikan Luar Biasa, FKIP Universitas Sebelas Maret
Surakarta, 57126, Indonesia
latoladi@gmail.com
ABSTRAK
Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh pelatihan
vokasional terhadap minat berwirausaha siswa tunarungu di SLB-B YRTRW Surakarta
tahun ajaran 2015/2016. Sampel dalam penelitian adalah enam siswa tunarungu kelas
X. penelitian menggunakan metode eksperimen dengan desain One Group
Pretest-Posttest Design.
Pengumpulan data dilaksanakan dengan teknik pengisian skala. Data yang
diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan statistic non-parametrik uji ter
ranking bertanda (Wilcoxon Sign Rank Test) yang akan menggunakan bantuan program
SPSS 23.
Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan dengan menggunakan SPSS 23,
diketahui nilai rata-rata posttest sampel penelitian mangalami peningkatan dari nilai
pretest. Hasil analisis deskriptif diperoleh nilai rata-rata posttest (141.67) lebih besar
daripada nilai pretest 100.33 . hasil analisis non parametric diperoleh Z hitung = -2.201
dengan Asymp.Sig (2-tailed) = .028 dengan taraf signifikansi (a) 5%.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah penggunaan pelatihan vokasional
berpengaruh terhadap peningkatan minat berwirausaha siswa tunarungu kelas X di
SLB-B YRTRW Surakarta tahun ajaran 2015/2016.
PENDAHULUAN
Indonesia
merupakan
negara
berkembang yang sedang melakukan
pembangunan di sektor industri. Untuk
melaksanakan embangunan diperlukan
manusia yang cerdas dan berbakat di
bidangnya masing-masing. Salah satu
upaya untuk menghadapi industrialisasi
yaitu dengan berwirausaha. Salah satu
menanamkan
nilai
tentang
berwirausaha ialah dengan pendidikan.
Pendidikan merupakan hak setia warga
negara Indonesia, hal itu sesuai dengan
Undang Dasar 1945 pasal 31 ayat (1),
yang berbunyi, “Tiap-tiap warga negara
berhak
mendapatkan
pengajaran”.
Pasal tersebut menjelaskan bahwa
setiap
warga
Indonesia
berhak
mendapatkan pengajaran yang layak
dan setara. Hal tersebut juga sama
dengan
Undang-Undang
Republik
Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Pasal
5 ayat (2), “Warga negara yang
memiliki
kelainan
fisik,
mental/intelektual,
sosial,
dan
emosional
berhak
memperoleh
Pendidikan
Khusus”.
Hal
itu
membuktikan sebenarnya negara telah
menjamin bahwa setiap anak berhak
untuk mendapatkan pendidikan. Tak
terkecuali untuk anak berkebutuhan
khusus (ABK).
Istilah anak berkebutuhan khusus
(ABK) dalam keidupan sehari-hari
diartikan sebagai suatu kondisi yang
berbeda dari orang pada umumnya.
Perbedaan tersebut memiliki nilai lebih
atau kurang.
bahasa
melalui
pendengarannya
sehingga ia tidak dapat memahami
pembicaraan orang lain baik dengan
memakai maupun tidak memakai alat
bantu dengar. Orang yang kurang
dengar adalah orang yang mengalami
kehilangan pendengaran (sekitar 27
sampai 69 dB) yang biasanya dengan
menggunakan alat bentu dengar, sisa
pendengarannyamemungkinkan untuk
memproses informasi bahasa sehingga
dapat memahami pembicaraan orang
lain”.
Sebagai
anak
berkebutuhan
khusus, anak tunarungu diharapkan
bisa mandiri, apalagi setelah dia lulus
dari sekolah. Menurut Badan Pusat
Statistika pada tahun 2010, jumlah
penduduk Indonesia mencapai 234,2
juta jiwa dengan jumlah penyandang
tunarungu sebesar 2.962.500 jiwa (BPS
2010). Dari anak tunarungu yang lulus
dari SLB banyak yang belum bisa
mencari pekerjaan sendiri. Menurut
Syamsi
(2010:
91)
jumlah
pengangguran
untuk
anak
berkebutuhan khusus, jika dilihat
secara garis lurus tidak berbeda jauh
dengan pengangguran yang ada di
dalam masyarakat saat ini. Pada hal
prevalensi anak berkebutuhan khusus
yang ada di dalam masyarakat
diperkirakan 11,50% versi masyarakat
AS, 1,48% versi BPS, dan 81.438 orang
versi
Direktorat
PLB.
Hal
ini
menunjukkan bila pengangguran dalam
masyarakat di atas angka 10%, maka
jumlah pengangguran untuk anak
berkebutuhan khusus di kisaran
angka-angka ini.
bertujuan untuk mengisi lowongan
pekerjaan yang dibutuhkan.
Lowongan pekerjaan yang tidak
terisi
biasanya
disebabkan
oleh
kesiapan kerja atau keterampilan yang
kurang cocok dengan kebutuhan dunia
kerja. Oleh karena itu berwirausaha
adalah salah satu jalan agar setelah
lulus dari sekolah anak tunarungu bisa
bersaing dalam dunia kerja, akan tetapi
biasanya setelah lulus mereka sering
memilih bekerja sebagai pelayan atau
sebagai kuli, hal tersebut terjadi karena
kurang adanya minat untuk bekerja atau
berwirausaha.
Menurut Soemantri (2006 :95)
salah satu karakteristik anak tunarungu
ialah lingkungan melihat mereka
sebagai
individu
yang
memiliki
kekurangan dan menilainya sebagai
seseorang yang kurang berkarya.
Dengan penilaian lingkungan yang
demikian, anak tunarungu merasa
benar-benar kurang berharga. Dengan
adanya karakteristik kurang percaya
diri tersebut, hal itu bisa memurunkan
minat dalam bekerja atau berwirausaha
anak tunarungu. Dari hal tersebut maka
diperlukan suatu pemecahan masalah
untuk meningkatkan wirausaha siswa
tunarungu terebut.
Berdasarkan identifikasi masalah
dan pembahasan masalah maka dapat
dirumuskan masalah sebagai berikut.
“Apakah
pelatihan
vokasional
berpengaruh
terhadap
minat
berwirausaha siswa tunarungu kelas X
di SLB-B YRTRW Surakarta tahun
ajaran 2015/2016?”.
Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui pengaruh pelatihan
vokasional
terhadap
minat
berwirausaha siswa tunarungu kelas X
di SLB-B YRTRW Surakarta tahun
ajaean 2015/2016.
METODE PENELITIAN
Penelitian dilakukan di SLB-B
YRTRW Surakarta yang beralamatkan
di Jalan Gumunggung, Surakarta, yang
dilaksanakan selama 5 bulan, mulai
dari bulan Januari 2016 samapi bulan
Mei 2016. Pendekatan penelitian ini
menggunakan
kuantitatif
pra-eksperimen dengan desain pra-eksperimen
one group pretest-posttest design.
Menurut Arikunto, (2013:123) Pra
sebagai
eksperimen
yang
tidak
sebenarnya atau eksperimen pura-pura.
Dikatakan demikian karena eksperimen
ini belum memenuhi persyaratan
seperti cara eksperimen yang dapat
dikatakan ilmiah mengikuti
peraturan-peraturan tertentu.
Penelitian ini diawali dengan
pretest 1 kali, kemudian diberi
perlakuan dengan pelatihan vokasional
selama 3 kali pertemuan dan diakhiri
dengan posttest 1 kali pertemuan.
Menurut Sugiyono (2013:74-75) desain
penelitian one group pretest-posttest
terdapat pretest sebelum diberikan
perlakuan (treatment) dan pemberian
posttest setelah diadakannya perlakuan.
Variabel bebas penelitian ini
adalah pelatihan vokasional, variael
terikat berupa minat berwirausaha.
Populasi yang diambil adalah
siswa tunarungu kelas X di SLB-B
YRTRW Surakarta, sedangkan sampel
penelitian ini adalah siswa tunarungu
kelas X di SLB-B YRTRW Surakarta
tahun ajaran 2015/2016 dengan jumlas
siswa sebanyak 6 orang. Teknik
pengambilan sampel menggunakan
sampling jenuh. Teknik pengumpulan
data
menggunakan
skala
miat
berwirausaha yang berguna untuk
mengetahui minat berwirausaha anak.
Dalam skala ini berisi
pernyataan-pernyataan tentang aspek-aspek minat
berwirausaha yang berjumlah 36
pernyataan. Tes dilakukan sebanyak
dua kali yaitu pertama pada saat
pre-test dan yang kedua pada saat post-pre-test.
Maka
dari
itu
penelitian
ini
menggunakan validitas isi. Menurut
Sukmadinata (2006: ) berkenaan
dengan isi dan format dari instrument.
Apakah instrument tepat mengukur hal
yang ingin diukur, apakah butir-butir
pertanyaan telah mewakili aspek-aspek
yang akan diukur dengan instrumen.
Berdasarkan validitas dalam penelitian
yang digunakan adalah validitas isi
melalui
pendapat
profesional
(profesional
judgment)
maka
reliabilitas yang digunakan adalah
reliabilitas hasil rating
(interater
reliability). Reliabilitas hasil rating
Teknik
analisis
data
menggunakan
kuantitatif
non-parametrik uji bertanda dari Wilcoxon
(sign rank test Wilcoxon). Penelitian ini
menggunakan One Group
PreTest-PostTest Design, yaitu sekelompok
subjek yang dikenai perlakuan dalam
jangka waktu tertentu, pengukuran
dilakukan
sebelum
dan
sesudah
perlakuan diberikan, dan pengaruh
perlakuan yang diukur dari perbedaan
antara pengukuran awal T1 dan
perlakuan akhir T2.
HASIL
PENELITIAN
DAN
PEMBAHASAN
Hasil
penelitian
ini
diolah
menggunakan statistik non parametrik
Wilcoxon signed rank test dengan
bantuan
SPSS
23.
Alasan
menggunakan analisa tersebut karena
disesuaikan dengan jenis eksperimen
data. Dari perolehan nilai dan analisis
data maka dapat diketahui pengaruh
penggunaan
pelatihan
vokasional
terhadap minat berwirausaha kelas X di
SLB-B YRTRW Surakarta. Berikut ini
adalah data kemampuan awal anak
sebelum diberi perlakuan.
Tabel
1.
Nilai
Siswa
Sebelum
Perlakuan (Pretest)
Berdasarkan dari data nilai
Pretest tersebut dapat diketahui nilai
rata-rata (mean), skor tertinggi, skor
terendah, simpangan baku dan standar
deviasi sebagai berikut:
Tabel 2 Deskriptif Statistik Nilai
Pretest.
Statistics
Pretest
N
Valid
6
Missing
0
Mean
100.33
Median
96.50
Mode
91a
Std. Deviation
9.288
Minimum
91
Maximum
113
Sum
602
No Subjek
Nama Siswa (Inisial)
Nilai
Pretest
Kategori Skor
1 AT 113 Sedang
2 DFKW 91 Sedang
3 RTS 96 Sedang
4 DA 97 Sedang
5 RU 111 Sedang
6 OLS 94 Sedang
Jumlah 602
Rata-rata 100.33
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Nilai
Pretest
posttest Freque
ncy Perce
nt
Valid Percent
Cumulativ e Percent V
al id
127 1 16.7 16.7 16.7 131 1 16.7 16.7 33.3 143 1 16.7 16.7 50.0 147 1 16.7 16.7 66.7 149 1 16.7 16.7 83.3 153 1 16.7 16.7 100.0 Tot
al 6
100.
0 100.0
Dari perhitungan data nilai
pretest siswa tersebut dapat disajikan
dalam
bentuk histogram
sebagai
berikut:
Berikut ini deskripsi data nilai,
Grafik 1. Histogram Niali Pretest
minat
berwirausaha
siswa
tunarungu setelah diberikan perlakuan
pelatihan vokasional berupa gelang tali.
Tabel 4 Nilai Siswa Setelah Perlakuan
(Posttest)
No Subjek
Nama Inisial
Nilai
Posttest
Kategori skor
1 AT 127 Tinggi 2 DFKW 149 Tinggi 3 RTS 131 Tinggi 4 DA 143 Tinggi 5 RU 153 Tinggi 6 OLS 147 Tinggi
Jumlah 850
Rata-rata 141.67
Tinggi
Tabel 5 Deskriptif Statistik Nilai
Posttest
Statistics
Posttest
N Valid 6
Missing 0
Mean 141.67
Median 145.00
Mode 127a
Std. Deviation 10.405
Minimum 127
Maximum 153
Tabel 6 Distribusi Frekuensi Nilai
Posttest
posttest
Freq uenc y
Perc ent
Vali d Perc
ent
Cumulative Percent V
al id
127 1 16.7 16.7 16.7 131 1 16.7 16.7 33.3 143 1 16.7 16.7 50.0 147 1 16.7 16.7 66.7 149 1 16.7 16.7 83.3 153 1 16.7 16.7 100.0 Tot
al 6 100.
0 100.0
Dari perhitungan data nilai
posttest dapat disajikan dalam bentuk
histogram sebagai berikut:
Grafik 2. Histogram Nilai Posttest
Berikut
penjabaran
dari
pengolahan data yang didapat dari hasil
output SPSS versi 23. Dalam penelitian
ini
menggunakan
kepercayaan
kebenaran perhitungan sebesar 95%
yaitu
α= 0.05% atau 0.05. selain
perhitungan di atas proses selanjutnya
adalah menghitung ranking dari data
nilai pretest dan posttest.
Berdasarkan hasil statistik nilai
pretest dan posttest dari data yang telah
disajikan sebelumnya, maka diperoleh
nilai
Zhit ung= -2.201 dengan Asymp.
Sig.
(2-tailed)
=
0.028.
nilai
probabilitas dalam Zhitung kemudian
dibandingkan dengan probabilitas yang
telah ditentukan
α= 0.05.
Dari perhitungan diperoleh,
tingkat probabilitas yang digunakan
0,05 yang berarti tingkat kebenaran
perhitungan sebesar 95% dan terdapat
perbedaan signifikan Nilai p sebesar
0,028 yang lebih kecil dari probabilitas
sebesar 0.05 menunjukkan bahwa
hipotesis
peneliti
yang
berbunyi
“pelatihan vokasional berpengaruh
terhadap minat berwirausaha siswa
tunarungu kelas X di SLB-B YRTRW
Surakarta tahun ajaran 2015/2016”.
membekali,
meningkatkan,
dan
mengembangkan kompetensi kerja
guna
meningkatkan
kemampuan,
produktivitas,
dan
kesejahteraan.
Penggunaan pelatihan vokasional ini
bisa meningkatkan kemandirian dan
kesiapan diri mereka untuk bekal
bekerja di masa yang akan datang. Hal
tersebut sejalan dengan Siagian (2008:
77) tujuan dari pelatihan salah satunya
adalah
kesempatan
untuk
meningkatkan
karier
karyawan
semakin
besar,
karena
keahlian
keterampilan, dan prestasi kerjanya
lebih baik. Promosi ilmiah biasanya
didasarkan pada keahlian dan prestasi
kerja seseorang. Selain itu menurut
Alma (2010: 1) manfaat berwirausaha
adalah
menjadikan
karyawannyan
orang mandiri, disiplin, jujur, tekun
dalam menghadapi pekerjaan.
Berdasarkan
kenaikan
nilai
tersebut dapat dikatakan bahwa siswa
mengalami peningkatan skor skala
minat berwirausaha antara sebelum dan
sesudah
diberikan
perlakuan.
Rendahnya minat berwirausaha yang
diperoleh siswa merupakan hasil
kondisi awal sebelum dilaksanakan
pelatihan
vokasional.
Menurut
Somantri (2006 :95) salah satu
karakteristik anak tunarungu ialah
lingkungan melihat mereka sebagai
individu yang memiliki kekurangan
dan menilainya sebagai seseorang yang
kurang berkarya. Dengan penilaian
lingkungan yang demikian, anak
tunarungu merasa benar-benar kurang
berharga. Dengan adanya karakteristik
kurang percaya diri tersebut, hal itu bisa
memurunkan minat dalam bekerja atau
berwirausaha anak tunarungu.
kaitannya dengan persiapan mereka
memasuki dunia kerja. Oleh karena itu
keterampilan
vokasional
sangat
dianjurkan untuk diterapkan di SLB
untuk bekal masa depan kelak.
Pelatihan vokasional diharapkan
mampu menjadi salah satu alternative
atau cara untuk membuat minat bekerja
khususnya
minat
berwirausaha
meningkat.
Berdasarkan
analisis
data
penelitian,
peneliti
dapat
menyimpulkan bahwa penggunaan
pelatihan
pelatihan
vokasional
berpengruh
terhadap
minat
berwirausaha siswa tunarungu kelas X
di SLB-B YRTRW Surakarta tahun
ajaran 2015/2016.
SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan pembahasan hasil
penelitian dapat disimpulkan bahwa
pelatihan
vokasional
berpengaruh
terhadap minat berwirausaha siswa
tunarungu kelas X di SLB-B YRTRW
Surakarta tahun ajaran 2015/2016.
Berdasarkan
dengan
hasil
penelitian dan fakta di lapangan,
dengan ini peneliti memberikan saran
sebagai berikut :
Kepala
Sekolah
diharapkan
memasukkan kerajinan gelang tali
menjadi tambahan salah satu pelajaran
keterampulan
agar
dapat
mengembangkan minat berwirausaha
siswa tunarungu.
Guru diharapkan memberikan
kesempatan dan pelatihan vokasional
yang berupa gelang tal kepada anak
tunarungu agar minat berwirausaha
anak tunarungu meningkat.
Siswa diharapkan lebih banyak
berlatih
keterampilan
vokasional
melalu berbagai keterampilan termasuk
gelang tali yang terbukti meningkatkan
minat berwirausaha.
DAFTAR PUSTAKA
Alma, B. (2010). Kewirausahaan.
Bandung: Alfabeta.
Haenudin. (2013). Pendidikan Anak
Berkebutuhan
Khusus
Tunarungu:
Peserta
Didik
Berkebutuhan Khusus dengan
Hambatan
Pendengaran.
Jakarta:Luximia.
Hendro.
(2011).
Dasar-Dasar
Kewirausahaan.
PT
Gelora
Aksara Pratama.
Mangunsong, F. (2009). Psikologi dan
Pendidikan Anak Berkebutuhan
Khusus. Depok: LPSP3 UI.
Siagian,S.P.
(2008).
Manajemen
Sumber Daya Manusia. Jakarta :
PT. Bumi Aksara
Somantri, Sutjihati, Tjuju. (2006).
Psikologi Anak Luar Biasa.
Jakarta : Depdikbud Dirdjen
Pendidikan Tinggi.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian
Kuantitatif dan Kualitatif dan
R&D. Bandung: Alfabeta.
Sukmadinata, Nana S. (2006).
Metode
Penelitian
Pendidikan. Bandung ;
Rosdakarya.
Syamsi, I. (2010). Membuka Peluang
Berwirausaha
Untuk
Pemberdayaan
Anak
Berkebutuhan Khusus. Jurnal
Pendidikan & Kebudayaan. 16
(1):
90-103.
Diperoleh
18
Februari.
Dari
https://core.ac.uk/download/pdf/
11062337.pdf
Undang-undang Dasar 1945 Pasal 31
ayat 1 Tentang Hak Asasi untuk
mendapat pendidikan. Jakarta :
Departemen Pendidikan Nasional
Republik Indonesia.
Undang-undang Republik Indonesia
No. 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan
Nasional.
Jakarta : Departemen Pendidikan
Nasional Republik Indonesia.
Windyasari, H. (2014). Pendidikan
Keterampilan Vokasional Untuk
Meningkatkan
Kemandirian
Anak
Tunarungu
dalam
Mempersiapkan Diri Memasuki
Dunia Kerja di Kelas XII SLB
Negeri
Surakarta
Tahun