• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jurnal Ilmiah K2310026

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Jurnal Ilmiah K2310026"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

PENGEMBANGAN MODUL FISIKA KELAS XI SMA PADA MATERI

HUKUM GRAVITASI NEWTON MENGGUNAKAN APLIKASI

SPREADSHEET BERBASIS EMPAT PILAR PENDIDIKAN

Dinda Ameilia Gunawan1*, Rini Budiharti1, Ahmad Fauzi1 Prodi Pendidikan Fisika

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret JL. Ir. Sutami 36 A, Surakarta, Telp/ Fax (0271)648939

*Email : dindaameilia@gmail.com

ABSTRACT

This study aims to produce a physic modules based on the four pillars of education (learning to do, learning to know, learning to live together, and learning to be) with the excel spreadsheet on Newton's Theory of Gravity materials for high school students grade XI who have good category.

The module developed in this research was done up to the sixth stage (needs analysis and curriculum analysis, module planning, module draft development, the initial trial, the revision of the results of early trials, and the main trial) of ten stages developed by Borg and Gall. The module draft was reviewed by two experts and a third reviewer, tested on 6 students for initial trials and 60 students for the main test.

As of the result, the test of physic module based on four pillars of education using spreadsheet application fulfilled good criteria on feasibility aspect of content, presentation, linguistic and graphic aspect (based on the results feasibility testing through questionnaires and interviews showed that modules generally have a good criterion). The material of physics module include Tycho Brahe, Newton's theory of gravity, Kepler's laws, and satellite motion.

Keywords: Physics Module, Four Education Pilars, Spreadsheet, Newtons Gravity

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan modul fisika berbasis empat pilar pendidikan (learning

to do, learning to know, learning to live together, dan learning to be) dengan spreadsheet excel pada materi

Teori Gravitasi Newton untuk siswa SMA kelas XI yang memiliki kategori baik.

Modul yang dikembangkan pada penelitian ini dilakukan sampai tahap ke enam (analisis kebutuhan dan analisis kurikulum, perencanaan modul, pengembangan draf modul, uji coba awal, revisi hasil uji coba awal, dan uji coba utama) dari sepuluh tahapan yang dikembangkan oleh Borg and Gall. Draf modul ditinjau oleh 2 orang ahli dan 3 reviewer, kemudian uji coba awal pada 6 siswa dan uji coba utama pada 60 siswa.

Hasil uji modul Fisika berbasis empat pilar pendidikan menggunakan aplikasi spreadsheet ini memenuhi kriteria baik pada aspek keyalakan isi materi, penyajian, kebahasaan dan kegrafisan (berdasarkan hasil uji kelayakan melalui angket dan wawancara yang menunjukkan bahwa modul secara umum memiliki kriteria baik). Modul Fisika ini berisikan materi tentang Tycho Brahe, teori gravitasi Newton, hukum Kepler, dan gerak satelit.

(2)

commit to user

PENDAHULUAN

Kurikulum pendidikan terbaru yang

digunakan saat ini adalah kurikulum 2013.

Mengacu kepada Kurikulum 2013 (K-13),

pendidikan bertujuan untuk mempersiapkan insan

Indonesia agar memiliki kemampuan hidup

sebagai pribadi dan warga negara yang produktif, kreatif, inovatif, dan efektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia. Selain itu kurikulum 2013 memiliki karakteristik yang berbeda dengan kurikulum sebelum-sebelumnya yaitu isi atau konten kurikulum yaitu kompetensi dinyatakan dalam bentuk Kompetensi Inti (KI) kelas dan dirinci lebih lanjut dalam Kompetensi Dasar (KD) mata pelajaran kemudian Kompetensi Inti (KI) merupakan gambaran secara kategorial

mengenai kompetensi dalam aspek sikap,

pengetahuan, dan ketrampilan (kognitif dan

psikomotor) yang harus dipelajari peserta

didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran. Kompetensi Dasar (KD) merupakan kompetensi yang dipelajari peserta didik untuk suatu tema untuk SD/MI, dan untuk mata pelajaran di kelas tertentu untuk SMP/MTS, SMA/MA, SMK/MAK. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar di jenjang pendidikan dasar diutamakan pada ranah sikap sedangkan pada jenjang pendidikan menengah pada kemampuan intelektual (kemampuan kognitif tinggi). Kompetensi Inti menjadi unsur organisatoris (organizing elements) Kompetensi Dasar yaitu semua KD dan proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi dalam Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar yang dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antar mata pelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal). (Permendikbud: 2013)

Guna menunjang pelaksanaan

kurikulum 2013 maka pelaksanaan pembelajaran di sekolah sebaiknya memenuhi empat pilar pendidikan. Empat pilar pendidikan merupakan suatu proses pembelajaran yang saling berkaitan. Kemampuan untuk berbuat menuntut siswa agar terampil dalam mengaplikasikan pengetahuan yang

dimiliki sehingga lebih bermakna dan

menghasilkan keterampilan proses. Kemampuan kerjasama dimiliki siswa untuk mampu saling menghargai antar sesama. Kemampuan kognitif dihasilkan dari membangun pemahaman dalam mengenal sekitarnya, sehingga menghasilkan konsep, prinsip dan hukum. Siswa yang telah memiliki ketiga kemampuan sebelumnya akan menunjukkan sikap ilmiah yang terlihat dari cara berfikir dan bertindak dalam menghadapi masalah (Suwiyadi, 2007: 5).

Salah satu bentuk penggunaan prinsip empat pilar pendidikan adalah menggunakan

modul sebagai sarana pembelajaran. Modul

merupakan alat atau sarana pembelajaran yang berisi materi, metode, batasan-batasan materi pembelajaran, petunjuk kegiatan, latihan dan cara mengevaluasi yang dirancang secara sistematis dan

menarik untuk mencapai kompetensi yang

diharapkan dan dapat digunakan secara mandiri. Tujuan dari penyusunan modul salah satunya adalah untuk menyediakan bahan ajar yang sesuai

dengan tuntutan kurikulum dengan

mempertimbangkan kebutuhan siswa yang mana bahan ajar tersebut sesuai dengan karakteristik materi yang diajarkan dan karakteristik siswa serta latar belakang lingkungan sosialnya.

Seiring dengan perkembangan zaman, media pembelajaran pun juga ikut berkembang, salah satunya adalah penggunaan spreadsheet seperti Microsoft Excel. Meskipun masih terdengar asing, namun media pembelajaran yang satu ini

sangat direkomendasikan untuk dalam

penggambaran grafik pada pengambilan data berupa angka terutama data praktikum fisika untuk pemula, seperti siswa pada umumnya. Selain itu, pada kurikulum 2013 mata pelajaran TIK ditiadakan sehingga keterampilan siswa dalam penggunaan komputer sebagai media pembelajaran menjadi berkurang, maka dari itu penulis memilih untuk menggunakan media yang berbasis ICT

yaitu spreadsheet agar siswa memiliki

keterampilan pada penggunaan media berbasis ICT. Realitanya, sekarang ini keberadaan modul yang berbasis empat pilar pendidikan jumlahnya masih sangat terbatas terutama pada mata pelajaran fisika, sehingga tercapainya pembelajaran yang sesuai dengan prinsip empat pilar pendidikan sedikit terhambat. Modul yang ada saat ini pun belum banyak yang menggunakan media penunjang lain seperti spreadsheet yang

dapat membantu dalam penghitungan dan

penggambaran grafik.

Menurut Fauzi (2009) potensi Program Microsoft Excel dalam pembelajaran Fisika antara lain adanya kemampuan visualisasi, simulasi dan animasi suatu gejala Fisika dengan tampilan angka dan grafik dinamis yang dapat dibuat tanpa harus menggunakan bahasa pemrograman. Namun belum

banyak yang menggunakan karena kurang

populernya pemanfaatan Program Microsoft Excel untuk pembelajaran Fisika.

Menurut Aiken (2013) cara yang paling efektif untuk mengajarkan sains kepada siswa yaitu dengan cara siswa dituntut untuk belajar layaknya seorang ilmuwan profesional. Siswa harus dilatih agar mampu menguasai beberapa keahlian seperti

mendefinisikan masalah, model building,

merencanakan dan melakukan penelitian,

menganalisa dan menginterpretasikan data,

menggunakan penghitungan matematis,

membangun konsep, dan merancang

(3)

commit to user

Spreadsheet telah sering digunakan dalam

penghitungan matematis yang ada hubungannya dengan kimia dan fisika. Hal ini menunjukkan

bahwa aplikasi spreadsheet cukup efektif

digunakan sebagai media pembelajaran yang menggunakan persamaan matematis.

Kurang populernya penggunaan

spreadsheet untuk pembelajaran Fisika membuat

sebagian dari modul-modul fisika yang ada tidak disertai dengan pemanfaatan media spreadsheet, padahal hasil penelitian dari Song Tae Pak dalam Sutardi (2008) menunjukan bahwa 70% guru merasa mendapatkan ide baru pembelajaran dengan pemanfaaatan Microsoft Excel dan 80% siswa merasa terbantu belajar fisikanya. Guru-guru yang belum berpengalaman menggunakan pemprograman menyatakan eksperimen berbasis komputer menyatakan bahwa model dengan

spreadsheet ini tidak sulit. Dalam penelitian tersebut belum diungkapakan secara eksplisit kemampuan siswa dalam berkomunikasi ilmiah (dalam hal ini memplot grafik), yang diukur hanyalah respon siswa dan guru.

Pada modul yang dikembangkan oleh

Sutardi (2008) yang dilengkapi dengan

penggunaan spreadsheet sebagai media belajar siswa masih memiliki kekurangan yaitu pada penerapan aspek learning to live together yang belum lengkap karena pada bagian diskusi masih sebatas dengan teman satu bangku, belum sampai tahapan diskusi yang lebih luas seperi diskusi kelompok atau diskusi kelas.

Berdasarkan penelitian buku ajar yang dilakukan oleh Rufaida (2014) ditemukan bahwa belum semua aspek pada kurikulum 2013 diterapkan. Penggunaan aspek learning to do dan

learning to live together masih terbatas pada

materi yang konkrit, sedangkan untuk materi yang abstrak belum diterapkan.

METODE PENELITIAN

Model penelitian yang akan digunakan adalah penelitian pengembangan (Research and

Development). Model pengembangan merupakan

dasar untuk mengembangkan produk. “Penelitian

pengembangan digunakan untuk mendesain produk atau prosedur baru yang teruji secara sistematis di lapangan, dievaluasi, dikembangkan sedemikian sehingga memenuhi kriteria efektivitas, kualitas atau kemiripan dengan suatu standar” (Borg dan

Gall, 2003:569).

Adapun yang akan dikembangkan dalam penelitian ini adalah modul Fisika SMA Kelas XI berbasis empat pilar pendidikan dengan aplikasi

spreadsheet. Model yang digunakan untuk dasar

pengembangan modul ini adalah mengacu pada model penelitian yang dikembangkan oleh Borg & Gall.

Langkah-langkah penelitian dan

pengembangan yang dirincikan oleh Borg & Gall dalam Sanjaya (2013: 133), yaitu:

1. Riset dan pengumpulan informasi termasuk

studi literatur dan observasi kelas.

2. Perencanaan yang meliputi merumuskan

tujuan, menetapkan sekuen pelajaran serta pengujian dalam skala terbatas.

3. Pengembangan produk awal (preliminary

form of product) termasuk mempersiapkan

bahan-bahan pelajaran, buku pegangan, dan perangkat penilaian.

4. Uji lapangan produk awal yang melibatkan

satu sampai tiga sekolah dengan

mengikutsertakan 6 hingga 12 subjek dan menggunakan teknik wawancara, observasi, dan angket dan hasilnya dianalisis untuk menemukan kelemahan-kelemahannya. Pada

tahap uji lapangan ini lebih banyak

menekankan pada proses di samping hasil belajar.

5. Berdasarkan hasil analisis, produk awal

tersebut direvisi sehingga menjadi produk yang lebih baik.

6. Uji lapangan terhadap produk yang diperbaiki

dalam skala yang lebih luas. Pada tahap ini selain data kualitatif untuk menilai proses, juga dikumpulkan data kuantitatif hasil tes tertulis.

7. Revisi produk berdasarkan hasil uji produk

tersebut.

8. Uji lapangan pada skala yang lebih luas lagi dengan menggunakan teknik wawancara, observasi, dan angket, selanjutnya data tersebut dianalisis.

9. Revisi akhir produk berdasarkan hasil analisis

data pada uji lapangan terakhir.

10. Diseminasi melaporkan produk akhir hasil penelitian dan pengembangan.

Prosedur pelaksanaan penelitian

pengem-bangan ini sampai pada tahap keenam yaitu uji lapangan terhadap produk yang diperbaiki dalam skala yang lebih luas

Prosedur penelitian untuk menghasilkan modul Fisika dijelaskan secara lebih terperinci sebagai berikut:

1. Analisis Kebutuhan

Tujuan dilakukan analisis

kebutuhan adalah untuk mengidentifikasi kebutuhan nyata dari pengembangan modul yang akan dibuat. Dengan adanya identifikasi, dapat diketahui seberapa besar kebutuhan terhadap penggunaan modul Fisika yang akan

dikembangkan. Data tentang analisis

(4)

commit to user

menjadi produk Fisika berbasis empat pilar pendidikan dengan aplikasi spreadsheet.

2. Perencanaan

Padatahap ini, peneliti menentukan KI, KD, judul, merumuskan indikator, serta format modul. Berdasarkan KI, KD, judul, dan indikator yang telah ditentukan, pada tahap ini peneliti juga merencanakan susunan materi mengenai teori gravitasi Newton

3. Pengumpulan Data Rancangan

Tahapan ini berupa pengumpulan data yang akan digunakan berdasarkan rancangan yang telah direncanakan pada tahap sebelumnya. Pengumpulan data yang dapat dilakukan berupa pengumpulan referensi yang dibutuhkan terkait materi.

4. Pembuatan Draft Modul

Pada tahap ini, peneliti menyusun

draft modul berdasarkan data-data yang telah

diperoleh sesuai dengan model pembelajaran empat pilar pendidikan dan format modul yang telah direncanakan.

5. Validasi Ahli dan Reviewer

Rancangan modul yang telah

disusun selanjutnya divalidasi oleh dosen ahli dan reviewer. Dosen ahli ialah (1) dosen yang memiliki keahlian dan pengalaman dalam penulisan bahan ajar, (2) telah menempuh jenjang pendidikan S-2 sesuai dengan jenjang keahlian pada bidang evaluasi. Reviewer merupakan (1) guru Fisika yang sudah berpengalaman mengajar materi Fisika, (2) telah menempuh pendidikan minimal S-1 untuk program studi pendidikan Fisika.

Tugas dari dosen ahli dan reviewer

adalah mengevaluasi buku dari segi

komponen materi, komponen bahasa dan gambar, komponen penyajian dan kegrafisan.

Draftmodul yang sudah divalidasi kepada

dosen ahli, dan reviewer akan memperoleh penilaian dan masukan untuk dapat dijadikan perbaikan draft modul sebelum dilakukan uji lapangan awal.

6. Revisi

Revisi dilakukan ketika

pengembangan media yang dibuat masih ada kekurangan. Jika dirasa tidak perlu, maka

draft modul tersebut siap untuk diujicobakan.

7. Uji Coba

Uji coba yang dilakukan yaitu uji coba lapangan awal dan uji coba lapangan utama. Uji coba lapangan awal dan uji coba lapangan utama dilakukan kepada siswa SMA Negeri 1 Surakarta.

Produk yang telah divalidasi oleh dosen

pembimbing dan reviewer direvisi dan

diujicobakan ke siswa. Kegiatan uji coba ini ditujukan untuk mengetahui respon siswa terhadap keterbacaan modul Fisika pada aspek kelayakan materi, bahasa dan gambar, penyajian, dan

kegrafisan. Dari hasil uji coba lapangan awal tersebut akan diperoleh data yang kemudian dapat dianalisis oleh peneliti sehingga dapat dilakukan revisi kembali sebelum akhirnya dihasilkan draft produk akhir modul Fisika.

Berikut penjelasan secara rinci uji coba modul Fisika:

1. Uji Coba Awal

Pada tahap ini, modul diujikan kepada kelompok kecil yang terdiri atas 6 siswa SMA kelas XI. Uji coba awal dilakukan dengan memberikan hasil draft modul kepada masing-masing siswa. Setelah siswa selesai

membaca draft modul, siswa diberikan

instrumen penilaian produk terkait aspek kelayakan materi, bahasa dan gambar, penyajian, dan kegrafisan. Hasil dari penilaian

siswa digunakan sebagai revisi untuk

perbaikan selanjutnya. 2. Uji Coba Utama

Uji coba kelompok besar ini

merupakan tahap akhir dari pengujian buku sekaligus sebagai tahap implementasi modul dalam pembelajaran Fisika. Uji coba utama dilakukan dengan melibatkan 60 siswa dari

SMA Negeri 1 Surakarta. Peneliti

mengadakan pembelajaran menggunakan

draft modul yang telah direvisi dan modul

dibagikan kepada setiap siswa. Pada akhir pembelajaran, siswa diberikan instrumen penilaian produk terkait aspek kelayakan materi, bahasa dan gambar, penyajian, dan kegrafisan. Hasil dari uji coba utama digunakan sebagai revisi dan menghasilkan

draft modul akhir.

3. Subyek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah 60 siswa SMA kelas XI yang berasal dari SMA Negeri 1 Surakarta.

4. Jenis Data dan Sumber Data a. Jenis data

Jenis data pada penelitian ini

ada dua, yaitu data kuantitatif dan

kualitatif.

1) Data Kuantitatif

Data kuantitatif diperoleh

dari tiga tahap penelitian

pengembangan penilaian produk dan tes tertulis untuk mengetahui hasil

implementasi modul dalam

peningkatan hasil belajar. Tiga tahap penelitian pengembangan penilaian produk terdiri dari tahap validasi, uji coba awal, dan uji coba utama. Penilaian produk dalam angket terdiri dari aspek kelayakan materi, bahasa

dan gambar, penyajian, dan

(5)

commit to user

skala Guttman yang diberi angka 0 atau 1 (dalam angket uji coba untuk

siswa). Angka-angka tersebut

kemudian direkapitulasi sehingga dapat disimpulkan tingkat kevalidan

draft modul. Data dari tes tertulis

berupa nilai dengan skala 0 – 100.

Nilai ini kemudian ditinjau

berdasarkan kriteria kelulusan

minimum pada mata pelajaran Fisika yang digunakan di sekolah untuk

dapat menyimpulkan hasil

implementasi modul. 2) Data Kualitatif

Data kualitatif diperoleh dari hasil wawancara serta saran dan komentar yang berada pada angket

penilaian produk sebagai

pertimbangan dalam melakukan

revisi terhadap draft modul

pembelajaran Fisika. Data yang juga diharapkan terkumpul adalah respon siswa tentang keterbacaan produk dari aspek materi, bahasa dan gambar, penyajian, dan kegrafisan.

b. Sumber Data

Sumber data penelitian ini terdiri dari ahli (dosen pembimbing),

reviewer (guru SMA), dan siswa SMA

kelas XI.

5. Teknik Pengambilan Data

Pengambilan data dalam penelitian

dilakukan menggunakan beberapa teknik,

yaitu wawancara, angket (quesioner) dan tes. a. Teknik wawancara

Wawancara dilakukan selama proses validasi kepada ahli dalam bentuk tanya jawab. Hal ini juga dilakukan kepada siswa yang menjadi subjek penelitian.

b. Teknik angket (quesioner)

Teknik ini bertujuan untuk mengukur kelayakan isi/materi dan draft modul Fisika yang telah dikembangkan. Angket diberikan kepada ahli, reviewer, dan siswa. Pada angket ini telah disediakan alternatif jawaban sehingga responden tinggal memilih yang sesuai dengan persepsinya. Bentuk dari angket tersebut adalah check list.

6. Instrumen Pengambilan Data

Instrumen dalam penelitian ini berupa daftar pertanyaan wawancara, angket yang telah divalidasi oleh dosen pembimbing dan soal tes tertulis. Daftar pertanyaan wawancara berupa pertanyaan tertulis yang diajukan pada responden. Angket yang telah divalidasi berupa daftar pernyataan yang harus ditanggapi oleh responden dengan

memilih alternatif jawaban yang sudah ada. Instrumen angket evaluasi produk ditujukan kepada dosen ahli, reviewer, dan siswa. Instrumen angket ini untuk mengetahui evaluasi produk dapat dilihat dari komponen

materi, komponen bahasa, komponen

penyajian dan, kegrafisan.Sedangkan tes tertulis berupa soal uraian. Adapun penjelasan masing-masing instrumen adalah sebagai berikut:

a. Daftar Pertanyaan Wawancara

Daftar pertanyaan untuk

wawancara ditulis sebagai pedoman saat

melakukan wawancara. Pertanyaan

wawancara untuk ahli/reviewer dibuat semi tersruktur yang bertujuan untuk

menemukan permasalahan dengan

meminta pendapat dari responden.

Pertanyaan wawancara untuk siswa dibuat terstruktur dengan menyediakan alternatif pilihan jawaban.

b. Angket Validasi untuk Ahli/Reviewer Angket yang disusun untuk

ahli/reviewer terdiri dari identitas,

petunjuk pengisian, komentar/saran dan

item pernyataan beserta pilihan

jawabannya. Angket tersebut secara umum berisi tentang aspek kelayakan materi, aspek sistematika penyajian, aspek ketepatan dalam penggunaan bahasa, ketepatan dalam penulisan dan kegrafisan. Dalam angket ini digunakan skala Likert dengan menggunakan empat pilihan jawaban yang berupa angka 1 (tidak sesuai), 2 (Kurang sesuai), 3 (Cukup Sesuai), 4 (Sesuai).

c. Angket Siswa

Angket yang disusun untuk siswa terdiri dari identitas, petunjuk pengisian dan pernyataan. Angket untuk siswa tersusun atas penilaian tentang materi, bahasa dan gambar, penyajian, dan tampilan modul. Dalam angket ini digunakan skala Guttman dengan dua pilihan jawaban ya (1) dan tidak (0). 7. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang

(6)

commit to user

a. Teknik Analisis Data Pengembangan

Data yang didapat dalam

penelitian ini yaitu data evaluasi produk. Variabel evaluasi modul Fisika yang telah disusun berdasarkan kriteria komponen materi, komponen bahasa dan gambar, komponen penyajian dan kegrafisan. Sebelum dianalisis, dilakukan proses kuantifikasi data dari angket selanjutnya

data tersebut dianalisis dengan

menggunakan statistik deskriptif. Data yang berupa saran dan komentar dianalisis dengan analisis kualitatif. Teknik analisis kualitatif menggunakan model interaktif dari Miles dan Hubertman (1984: 10-12). Dalam melakukan analisis data ada tiga

aktivitas yang dilakukan, yaitu data

reduction (reduksi data), data display

(penyajian data) dan conclusion drawning (penarikan kesimpulan).

Kuantisasi data dilakukan dengan

menjumlah skor setiap aspek dan

keseluruhan yang akan diuraikan dalam

analisis kualitatif. Skor tersebut

dikategorikan kedalam lima kriteria, dengan rumusan seperti yang digunakan oleh Syaifuddin Azwar (2007: 163) pada tabel 3.1.

Tabel 3.1 Kriteria Penilaian

Interval Nilai Kriteria ideal - skor terendah ideal)

Langkah selanjutnya adalah penghitungan skor maksimum ideal, skor minimum ideal, skor ideal, dan simpangan baku ideal pada setiapaspek. Jumlah skor untuk setiap aspek tersebut, kemudian

disubsitusikan ke dalam tingkat

kecenderungan yang dipakai sebagai kriteria dalam evaluasi atau penilaian.

Distribusi komponen aspek evaluasi

modulpenelitian ini, disajikan dalam tabel 3.2.

Tabel 3.2 Distribusi Komponen Aspek Evaluasi Modul

Evaluasi total modul Fisika oleh setiap validator menggunakan kriteria yang dikategorikan berdasarkan skor total keseluruhan aspek. Skor tertinggi ideal yang dicapai untuk keseluruhan aspek adalah 172, skor minimum ideal yang dicapai adalah 43 dengan mean ideal (Mi) 107,5 dan simpangan baku ideal (Sbi) 21,5. Kriteria yang dimaksud terdapat pada tabel 3.3.

Tabel 3.3 Kriteria Evaluasi Total Modul Fisika

1 X75,25 Sangat kurang

Keterangan: X = Skor validator

Setiap aspek yang mendukung

penelitian ini memiliki kategori komponen sendiri yang disesuaikan dengan masing-masing indikator yang akan diukurnya. Secara lebih terperinci, berikut ini akan dibahas komponen penilaian untuk setiap aspek.

1) Aspek Materi

Data kuantitatif tentang

kelayakan isi modul Fisika, dikumpulkan melalui instrumen angket. Jumlah skor dari ketiga instrumen akan memiliki skor tertinggi ideal 44, skor minimum ideal 11, mean ideal (Mi) 27,5 dan simpangan baku ideal (Sbi) 5,5. Berdasarkan data ini, kriteria baik atau tidaknya modul Fisika disajikan dalam tabel 3.4.

Tabel 3.4 Kriteria Kelayakan Isi

Kelompok Skor Kategori

35,75<X Sangat baik

30,25 X  35,75 Baik

24,75 X  30,25 Cukup

19,25 X  24,75 Kurang

X  19,25 Sangat kurang

Keterangan: X = Skor validator 2) Aspek Bahasa dan Gambar

(7)

commit to user

tertinggi ideal 52 dan skor minimum ideal 13, dengan mean ideal (Mi) 32,5 dan

simpangan baku ideal (Sbi) 6,5.

Berdasarkan data ini, kriteria baik atau tidaknya modul Fisika disajikan dalam tabel 3.5.

Tabel 3.5 Kriteria Bahasa dan Gambar

Kelompok Skor Kategori

42,25<X Sangat baik

35,75 X 42,25 Baik

29,25 X 35,75 Cukup

22,75 X 29,25 Kurang

X  22,75 Sangat kurang

Keterangan: X = Skor validator

3) Aspek Penyajian

Data kuantitatif tentang

penyajian modul Fisika, dikumpulkan

melalui instrumen angket. Jumlah skor dari ketiga instrumen akan memiliki skor tertinggi ideal 52 dan skor minimum ideal 13, dengan mean ideal (Mi) 32,5 dan

simpangan baku ideal (Sbi) 6,5.

Berdasarkan data ini, kriteria baik atau tidaknya modul Fisika disajikan dalam tabel 3.6. Keterangan: X = Skor validator

4) Aspek Kegrafisan

Data kuantitatif tentang

kegrafisan modul Fisika dikumpulkan

melalui instrumen angket. Jumlah skor dari ketiga instrumen akan memiliki skor tertinggi ideal 24 dan skor minimum ideal 6, dengan mean ideal (Mi) 15 dan

simpangan baku ideal (Sbi) 3.

Berdasarkan data ini, kriteria baik atau tidaknya modul Fisika disajikan dalam tabel 3.7.

X  10,5 Sangat kurang

Keterangan: X = Skor validator

Selanjutnya data kevalidan

modul untuk setiap validator berdasarkan skor total keseluruhan aspek tersebut

dianalisis dengan menggunakan statistik

deskriptif. Statistik deskriptif yang

digunakan adalah penentuan frekuensi dan persen. Hasil analisis ini akan menjadi referensi sebagai masukan perbaikan modul sebelum diujicobakan ke lapangan. b. Teknik Analisis Data Uji Coba

Data yang terkumpul

dikategorisasikan sesuai dengan aspek yang dinilai. Data hasil uji coba kepada siswa dianalisis untuk menggambarkan kekurangan modul dari sisi keterbacaan

dalam aspek komponen materi,

komponen bahasa dan gambar,

komponen penyajian dan kegrafisan. Data yang berupa saran dan komentar dianalisis dengan analisis kualitatif.

Teknik analisis kualitatif yang

digunakan adalah model interaktif dari Miles dan Huberman. Dalam melakukan analisis data ada tiga kegiatan yang dilakukan secara bersama, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan

kesimpulan. Ketiga kegiatan ini

dilakukan selama dan setelah proses pengumpulan data.

Analisis data hasil uji coba mula-mula dilakukan kuantisasi. Jika

responden atau siswa menjawab “ya”

diberi nilai 1, jika “tidak” 0. Setelah

didapatkan skor setiap item dalam uji coba, maka akan dianalisis terlebih dahulu dengan menggunakan statistik

deskriptif. Statistik deskriptif yang

digunakan dibatasi pada penentuan frekuensi, persen dan skor total.

Skor total yang didapat

digunakan dalam menentukan tingkat

kevalidan modul. Penentuan tingkat

kevalidan dilakukan dengan

mengkategori-kannya ke dalam lima kriteria seperti tahap sebelumnya, seperti yang digunakan oleh Azwar (2007: 163) pada tabel 3.8.

Tabel 3.8 Kriteria Penilaian Uji Coba

Interval Nilai Kriteria baku ideal Mi = ½ (skor tertinggi ideal + skor terendah ideal), Sbi= 1/6 (skor tertinggi ideal - skor terendah ideal)

(8)

commit to user

minimum ideal, skor ideal, dan

simpangan baku ideal pada setiap aspek. Jumlah skor untuk setiap aspek tersebut,

kemudian disubsitusikan ke dalam

tingkat kecenderungan yang dipakai sebagai kriteria dalam evaluasi atau penilaian. Distribusi komponen aspek evaluasi modul penelitian ini, disajikan dalam tabel 3.9.

Tabel 3.9 Distribusi Komponen Aspek Evaluasi Modul dalam Uji Coba

Untuk mengetahui evaluasi modul Fisika dalam uji coba dibutuhkan kriteria yang dikategorikan berdasarkan skor total keseluruhan aspek. Skor

tertinggi ideal yang dicapai untuk

keseluruhan aspek adalah 23, skor minimum ideal yang dicapai adalah 0 dengan mean ideal (Mi) 11,5 dan simpangan baku ideal (Sbi) 3,84. Kriteria yang dimaksud terdapat pada tabel 3.10:

Tabel 3.10 Kriteria Evaluasi Total Modul dalam Uji Coba

Selanjutnya data kevalidan

dari uji coba modul untuk setiap

responden atau siswa berdasarkan skor

total keseluruhan aspek tersebut

dianalisis dengan menggunakan statistik

deskriptif. Statistik deskriptif yang

digunakan adalah pada penentuan

frekuensi dan persen. c. Teknik Analisis Hasil Tes

Setelah melalui proses

pembelajaran, dilakukan tes tertulis untuk mengetahui sejauh mana terjadi peningkatan hasil belajar siswa terhadap

materi dalam pengembangan.

Pengukuran hasil belajar siswa

dilakukan dengan menganalisisnilai

siswa berdasarkan kriteria kelulusan minimum untuk mata pelajaran Fisika yang ditetapkan di sekolah uji, yaitu sebesar 75. Untuk mengetahui evaluasi

modul Fisika dalam tes tertulis

dibutuhkan kriteria yang dikategorikan berdasarkan jumlah siswa yang telah melampaui batas ketuntasan minimum. Kriteria yang dimaksud terdapat pada tabel 3.11 berikut:

Tabel 3.11 Kriteria Hasil Tes Tertulis

Kate-Data yang diperoleh pada penelitian pengembangan ini terdiri dari data hasil evaluasi produk oleh validator dan data hasil uji coba ke siswa pada aspek kelayakan materi, bahasa dan gambar, penyajian, dan kegrafisan. Berikut ini akan disajikan secara umum data hasil evaluasi modul Fisika menggunakan Spreadsheet Excel dengan judul Teori Gravitasi Newton yang diambil dari dosen ahli dan reviewer. Data hasil uji coba ke

Data hasil penilaian oleh validator menunjukkan bahwa jumlah skor keseluruhan untuk setiap validator yakni sebagai berikut: ahli I memberikan skor total 156, ahli II

memberikan skor total 154, reviewer I

memberikan skor total 162, reviewer II

memberikan skor total 150, dan reviewer III memberikan skor total 141. Semua penilaian yang dilakukan oleh validator tersebut masuk ke dalam kategori sangat baik.

Berdasarkan hasil analisis validasi ahli dapat dikemukakan bahwa semua validator menilai sangat baik pada modul Fisika

menggunakan Spreadsheet Excel yang

(9)

commit to user

Hasil penilaian modul oleh validator didukung oleh data yang diperoleh dari masing-masing aspek yang diuraikan sebagai berikut: a. Aspek Materi

Hasil evaluasi modul Fisika

dalam aspek materi memperoleh kriteria sangat baik dari semua validator dengan skor yang bervariasi. Ahli I dan Ahli II

memberi nilai yang sama yaitu 39.

Kemudian dari reviewer I, reviewer II,

reviewer III masing-masing memberi nilai

38, 41 dan 37.

Data hasil evaluasi modul Fisika menggunakan Spreadsheet Excel pada aspek materi merupakan rangkuman data yang

berasal dari 11 indikator pada aspek

tersebut. Data-data tersebut menunjukkan

bahwa setiap indikator dalam aspek

penyajian memiliki nilai baik (3) sampai sangat baik (4).

b. Bahasa dan Gambar

Pada aspek bahasa dan gambar, diperoleh kriteria yang sangat baik dari empat validator dan kriteria baik dari satu validator. Ahli I memberi nilai 50 dan Ahli

II memberi nilai 48. Kemudian ketiga

reviewer masing-masing memberi nilai 48,

47, dan 46.

Data hasil evaluasi modul Fisika menggunakan Spreadsheet Excel pada aspek bahasa dan gambar merupakan rangkuman data yang berasal dari 13 indikator pada aspek tersebut. Setiap indikator dalam aspek bahasa dan gambar memiliki nilai cukup baik (2) sampai sangat baik (4).

c. Penyajian

Pada aspek penyajian, diperoleh kriteria yang sangat baik sebesar 60 % dari 2 ahli dan 1 reviewer dan kriteria baik sebesar 40 % dari 2 reviewer. Ahli I dan Ahli II masing-masing memberikan nilai 44 dan 46. Kemudian reviewer I, reviewer II, dan

reviewer III masing-masing memberikan

nilai 52, 42, dan 40.

Aspek penyajian terdiri dari 13 indikator dengan perolehan skor yang bervariasi. Setiap indikator dalam apek penyajian memiliki nilai cukup baik (2) sampai sangat baik (4). Adapun saran dan komentar yang ada menjadi referensi revisi dan diuraikan dalam pembahasan.

d. Kegrafisan

Hasil evaluasi modul pada aspek kegrafisan memberikan hasil dengan kriteria sangat baik sebesar 80% dan kriteria baik sebesar 20%. Ahli I dan Ahli II

masing-masing memberikan nilai 23 dan 21.

Kemudian reviewer I, reviewer II, dan

reviewer III masing-masing memberikan

nilai 24, 20, dan 18.

Aspek kegrafisan terdiri dari 6 indikator dengan perolehan skor yang bervariasi.Setiap indikator dalam apek penyajian memiliki nilai baik (3) sampai sangat baik (4).

2. Data Hasil Uji Coba

Hasil uji coba pada siswa berupa skor dikonversikan menjadi skor 1 untuk jawaban

“Ya” dan nilai 0 untuk jawaban “Tidak”. Hasil

skor ini kemudian ditotal untuk setiap siswa dan dikategorikan dengan kriteria. Hasil uji coba menunjukkan bahwa jumlah skor keseluruhan untuk setiap siswa yakni sebagai berikut: a. Lapangan awal (Uji Coba I)

Hasil uji coba lapangan awal dapat diketahui dari angket yang disebarkan kepada 6 siswa SMA Negeri 1 Surakarta. Data hasil angket dari 6 siswa yang meliputi aspek materi, aspek bahasa dan gambar, aspek penyajian, dan aspek penyajian. Indikator dalam uji coba ini berjumlah 23 nomor. Secara keseluruhan sebaran untuk nilai 1 sebanyak 89,86% dengan skor total 124, sedangkan untuk nilai 0 sebanyak 10,14% dengan skor total 14.

Hasil analisis uji coba awal

menunjukkan, skor maksimal 23 dan

minimal 17 masing-masing diberikan oleh 1 siswa. Dari 6 siswa, terdapat 4 siswa

(66,67%) yang memberikan penilaian

dengan kategori sangat baik dan 2 siswa (33,33%) dengan penilaian dengan kategori baik. Dengan hasil yang telah diperoleh, penilaian pada uji coba awal bisa dikatakan berhasil. Walaupun demikian masih terdapat komentar dan saran dari siswa. Selanjutnya berdasarkan komentar dan saran dari siswa ditindaklanjuti dengan merevisi modul sebelum dilanjutkan ke uji coba lapangan utama.

b. Lapangan utama (Uji Coba II)

Hasil uji coba lapangan utama dapat diketahui dari angket yang disebarkan kepada 60 siswa dari SMA Negeri I Surakarta. Uji coba utama dilakukan di SMA tersebut dikarenakan sekolah tersebut

merupakan sekolah yang ditunjuk

melaksanakan kurikulum 2013.

Adapun hasil analisis uji coba II

menunjukkan bahwa jumlah skor

keseluruhan maksimal memberi skor 23 (sebanyak 17 siswa) dan minimal memberi skor 16 (sebanyak 7 siswa). Berdasarkan data tersebut, sebesar 81,67 % siswa menilai sangat baik dan 18,33 % siswa menilai baik.

Deskripsi data total uji coba utama menunjukkan sebaran penilaian modul Fisika menggunakan Spreadsheet

Excel dalam uji coba II. Uraian indikator

(10)

commit to user

keseluruhan sebaran untuk nilai 1 sebanyak 91,16% dengan skor total 1258, sedangkan sebaran untuk nilai 0 hanya sebanyak 8,84% dengan skor total 122. Jadi sebaran nilai 1 pada sebagian besar uraian indikator sangat dominan dibanding sebaran nilai 0. Oleh karena itu, penilaian pada uji coba utama bisa dikatakan berhasil. Adapun saran dan komentar yang ada menjadi referensi revisi dan diuraikan dalam pembahasan.

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk

mengembangkan modul Fisika SMA berbasis empat pilar pendidikan dengan aplikasi spreadsheet

pada materi Teori Gravitasi Newton yang

memenuhi kriteria baik. Enam tahapan penelitian yang dilalui yaitu: (1) tahap penelitian dan mencari informasi, (2) tahap perencanaan, (3) tahap pengembangan draft produk, (5) tahap uji coba lapangan awal, dan (6) tahap revisi uji coba lapangan utama. Hasil akhir produk penelitian ini adalah modul Fisika menggunakan Spreadsheet

Excel dengan materi Teori Gravitasi Newton untuk

SMA kelas XI.

Penelitian pengembangan yang

dilakukan mengacu pada model penelitian yang dikembangkan oleh Borg & Gall. Proses penelitian produk ini dibantu oleh dua ahli materi dan media dan tiga guru SMA sebagai reviewer. Uji coba lapangan awal ini dilakukan pada awal Juni 2015 di SMA Negeri I Surakarta kelas XI semester ganjil dengan jumlah siswa 6 anak. Uji lapangan utama dilakukan pada akhir Juni 2015 di SMA Negeri 1 Surakarta dengan jumlah siswa 60 anak (dua kelas). Di dalam proses pengembangan draft produk, dilakukan validasi oleh dua dosen ahli dan tiga reviewer. Dalam proses validasi tersebut akan terdapat komentar dan saran dari kelimanya. Hal ini

dapat dijadikan revisi oleh peneliti. Revisi

dilakukan berdasarkan saran dan komentar dari para ahlidan reviewer, selain itu juga berdasarkan temuan di lapangan yaitu pada saat uji coba lapangan awal dan utama.Dengan demikian revisi dilaksanakan dua kali, revisi pertama dilakukan setelah mendapat saran dan komentar dari ahli dan

reviewer, selanjutnya revisi yang kedua dilakukan

setelah diperoleh temuan pada uji coba lapangan awal dan utama. Kedua tahap revisi tersebut adalah sebagai berikut:

1. Revisi Tahap Pertama

Revisi tahap pertama dilakukan setelah draft produk divalidasikan ke ahli dan

reviewer. Hasil validasi berupa penilaian, saran

dan komentar yang dijadikan pedoman dalam merevisi draft modul. Penilaian kuantitatif telah disajikan dalam data hasil penelitian. Jadi dalam pembahasan ini lebih meninjau tentang saran dan komentar sebagai penelitian kualitatif sebagai referensi revisi tahap pertama draft

modul. Revisi tahap pertama dari masing-masing validator akan diuraikan sebagai berikut:

a. Ahli

Komentar dan saran tentang

modul Teori Gravitasi Newton yang

diperoleh dari kedua responden ahli cukup

banyak. Hal ini dikarenakan ahli

memberikan saran dan komentar sejak tahap perencanaan pembuatan modul sampai tahap

evaluasi atau validasi sehingga

menghasilkan draft terevisi. Adapun saran dan komentar secara garis besar dari kedua ahli tersebut juga melingkupi aspek materi,

bahasa dan gambar, penyajian dan

kegrafisan.

Pada tahap perencanaan, peneliti

membuat modul dengan judul Teori

Gravitasi Newton sesuai materi kelas XI semester ganjil. Modul ini terdiri dari satu Kompetensi Dasar dan lima sub-bab. Dari

segi isi materi, peneliti berusaha

mengembangkan dari sebagian besar isi buku atau modul yang disusun oleh peneliti lain akan tetapi peneliti juga mencari sumber-sumber lain yang relevan.

Dalam segi materi ahli I dan ahli II berkomentar secara umum berkomentar sudah baik. Ahli I menyarankan untuk memperbaiki beberapa kesalahan penulisan vektor dan persamaan pada laju satelit. Ahli II memberi saran untuk mengganti beberapa

kalimat menjadi kalimat yang lebih

sederhana agar dapat dicerna siswa.

Modul Fisika ini dikembangkan

menggunakan empat pilar pendidikan

sehingga dalam penyajiannya memuat aspek

learning to do, learning to know, learning to live together dan learning to be.

Berdasarkan saran dari ahli II, modul Fisika

menggunakan Spreadsheet Excel ini

sebaiknya diberikan hipotesis pada kolom

kegiatan sehingga siswa mampu

memberikan kesimpulan dengan baik.

Komponen materi ini dinilai sudah sangat baik oleh kedua ahli.

Berkenaan dengan aspek gambar dan bahasa, secara umum memenuhi kriteria

baik setelah melalui proses revisi

berdasarkan saran dan komentar dari ahli. Revisi dari ahli I berkaitan dengan tata letak gambar dan penulisan persamaan yang menggunakan vektor. Sedangkan dari ahli II berkaitan dengan penggunaan bahasa yang

efektif dan efisien sehingga tidak

menimbulkan multitafsir.

Aspek selanjutnya yakni

penyajian modul Fisika menggunakan

(11)

commit to user

dinilai cukup baik oleh kedua ahli. Ahli I memberikan saran agar pemberian motivasi belajar diperbaiki lagi. Saran dan komentar yang diberikan oleh ahli II pada aspek ini

meliputi menambahkan glosarium pada

akhir modul.

Ada juga penilaian dalam aspek kegrafisan. Kedua ahli memberi nilai baik pada aspek ini.Saran dari ahli I dan ahli II untuk cover yaitu gambar sudah cukup mewakili isi, namun latar belakang modul perlu diberi warna yang menarik agar terlihat lebih menarik. Keterbacaan teks dan kesesuaian bentuk gambar sudah baik. Berdasarkan saran dan komentar kedua dosen ahli tersebut, peneliti melakukan revisi pertama.

b. Reviewer

Ada tiga Guru Fisika yang bertindak sebagai reviewer dalam penelitian ini. Guru-guru tersebut mengajar di SMA Negeri I Surakarta dan SMA ABBS

Surakarta. Reviewer menilai dengan

memberikan skor penilaian pada tiap indikator dan memberi saran serta komentar secara umum.

Saran dan komentar tersebut

meliputi ukuran modul yang perlu

diperbesar dan menambahkan beberapa gambar untuk melengkapi konsep gaya gravitasi Newton.

2. Revisi Tahap Kedua

Revisi tahap kedua dilakukan setelah revisi draft modul dari validator. Dengan kata lain, draft modul yang digunakan dalam uji lapangan awal adalah revisi draft modul dari validator dan draft modul yang digunakan dalam uji coba utama adalah revsisi draft modul dari uji coba tahap awal. Uji coba lapangan awal berupa penjelasan singkat mengenai modul sedangkan uji coba utama berupa kegiatan pembelajaran yang diakhiri dengan penilaian dari siswa tentang buku modul Fisika menggunakan Spreadsheet Excel dengan judul Teori Gravitasi Newton secara kualitatif dan

kuantitatif. Hal ini dikarenakan tujuan

penelitian untuk mengetahui hasil implementasi produk berupa modul Fisika menggunakan

Spreadsheet Excel yang memenuhi kriteria

baik. Penilaian kuantitatif telah disajikan dalam data hasil penelitian. Jadi dalam pembahasan ini lebih meninjau tentang saran dan komentar sebagai penelitian kualitatif sebagai referensi revisi tahap kedua. Revisi tahap kedua dari masing-masing uji coba akan diuraikan sebagai berikut:

a. Uji coba lapangan awal

Uji coba lapangan awal

dilaksanakan pada tanggal 8 Juni 2015 di SMA Negeri I Surakarta kelas XI semester

ganjil dengan jumlah siswa 6 orang. Setiap

siswa mendapatkan modul Fisika

berbantuan Spreadsheet Excel untuk dibaca, diteliti dan dinilai. Secara umum siswa-siswa menilai modul sudah baik, tetapi tetap ada saran dan pendapat yang bisa dijadikan masukan untuk revisi. Penilaian yang berupa saran dan pendapat dari 6 siswa dalam uji coba lapangan awal yang sering muncul yakni tentang cover dan gambar pada modul.

Peneliti memperbaiki dengan

memperbaiki desain cover dan untuk

komentar mengenai gambar yang kurang jelas dan kontras peneliti memperbaikinya dengan cara mengganti gambar dengan gambar lain yang lebih jelas dan resolusi yang lebih besar. Mengenai isi materi secara umum siswa menyatakan penyajiannya cukup runtun, jelas dan mudah dipahami. Hasil skor penilaian uji coba awal ini sebanyak 4 siswa menyatakan modul berkriteria sangat baik dan 2 orang sisanya menyatakan modul berkriteria baik.

b. Uji coba lapangan utama

Uji lapangan utama dilakukan pada tanggal 30 Juni 2015 dengan siswa dalam satu kelas di SMA Negeri I Surakarta dengan jumlah siswa 60 anak kelas XI. Secara umum siswa-siswa tersebut menilai modul sudah baik, tetapi tetap ada saran dan pendapat yang bisa dijadikan masukan untuk revisi sebelum menghasilkan produk akhir.

Berdasarkan saran dan pendapat tersebut, ternyata hampir sebagian besar menyatakan bahwa modul sudah sangat baik dari aspek materi, bahasa dan gambar, penyajian, serta kegrafisan. Untuk tampilan

Cover juga telah dibahas sebelumnya bahwa

akan diatasi dengan kualitas cetak yang lebih baik dan akan dicetak dengan kertas tebal secara digital printing.

KESIMPULAN

Berdasarkan penelitian yang telah

dilakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa: Mengembangkan media pembelajaran berupa modul Fisika berbasis empat pilar

pendidikan menggunakan spreadsheet harus

melewati beberapa tahapan yaitu menganalisis

kebutuhan siswa, melakukan perencanaan

pembuatan produk berupa modul, mengembangkan produk awal, mengujicobakan produk awal, merevisi produk, dan melakukan uji coba utama.

Berdasarkan analisis data dapat

disimpulkan bahwa modul Fisika berbasis empat

pilar pendidikan dengan bantuan aplikasi

spreadsheet pada materí Teori Gravitasi Newton

(12)

commit to user

dipergunakan pada pembelajaran Fisika SMA kelas XI dengan baik (berdasarkan hasil uji kelayakan melalui angket dan wawancara yang menunjukkan bahwa modul secara umum memiliki kriteria baik, serta hasil tes tertulis yang dilakukan setelah

pembelajaran menggunakan modul Fisika

menggunakan Spreadsheet Excel yang juga

memperoleh kategori sangat baik). Modul Fisika berbasis empat pilar pendidikan ini terdiri atas 46 halaman yang berisi judul, kata pengantar, daftar isi, sajian isi modul, petunjuk penggunaan, peta

komptensi, peta konsep, submateri sejarah

penemuan planet-planet, submateri hukum

universal gravitasi Newton, submateri hukum

Kepler, submateri gerak satelit, submateri

hubungan hukum gravitasi Newton dengan hukum Kepler, rangkuman dan evaluasi.

DAFTAR PUSTAKA

Aiken, J.M. (2013) Transforming high school physics with modeling and computation. Physics and Astronomy Theses Department of Physics and Astronomy. Diperoleh tanggal 4 Agustus 2016, dari http://scholarworks.gsu.edu/phy_astr_the ses

Borg, Walter R dan Gall, Meredith D. 1983.

Educational Research: An Introduction Fourth Edition. New York: Longman.

Fauzi, A. 2009. Pengembangan Bahan Ajar Fisika

dengan Aplikasi Spreadsheet. Tesis.

Universitas Negeri Semarang.

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013.

Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013: Analisis Materi ajar

SD/SMP/SMA (Konsep Pendekatan

Scientific). Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Miles, M. B. dan Huberman, A .M. 1984. Analisis

Data Kualitatif. Jakarta: UI-Press.

Sufi Ani Rufaida dan Sarwanto. (2014). Fisika

Peminatan Matematikan dan Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMA dan MA Kelas XI. Mediatama: Jakarta.

Sutardi. 2008. Pengembangan Bahan Ajar Fisika

Berbasis Spreadsheet untuk

Meningkatkan Kemampuan

Berkomunikasi Ilmiah. Tesis. Universitas

Negeri Semarang.

Syaifuddin Azwar. (2007). Tes Prestasi: Fungsi

dan Pengembangan Pengukuran

Prestasi Belajar. Yogyakarta : Pustaka

Pelajar.

Persetujuan Pembimbing

Surakarta, Juli 2016

Pembimbing I

Dra. Rini Budiharti, M. Pd. NIP. 19580728 198403 2 003

Pembimbing II

Gambar

Tabel 3.2 Distribusi Komponen AspekEvaluasi Modul
tabel 3.5.Tabel 3.5 Kriteria Bahasa dan GambarKelompok SkorKategori

Referensi

Dokumen terkait

Dalam mencapai kesinambungan suatu produksi pertanian, pupuk organik dan pupuk hayati memainkan peran penting karena berhubungan dengan ketersediaan nutrisi tanah yang

permukiman. b) Pusat ini ditandai dengan adanya pampatan agung/persimpangan jalan (catus patha) sebagai simbol kultural secara spasial. c) Pola ruang desa adat yang berorientasi

Berdasarkan penuturan dari bapak Mailul bahwa kendala-kendala yang menghambat kelancaran proses penyelenggaraan program layanan bimbingan konseling Islam ialah

Untuk proses selanjutnya adalah proses pengolahan gelondongan kayu menjadi chips,dimana log &#34;ood ini dipisahkan dari kulitnya di debarking drum dan selanjutnya

Menyetujui untuk mengangkat anggota Direksi dan Dewan Komisaris yang baru, untuk masa jabatan berikutnya yang berlaku efektif sejak ditutupnya Rapat ini sampai dengan ditutupnya

Dari kutipan di atas dapat disimpulkan bahwa Chest pass merupakan passing yang sangat penting dalam permainan bola basket dan juga passing ini adalah passing yang

Seiring dengan perkembangan lembaga kursus ini, proses akademik yang selama ini dijalankan dirasa kurang efektif dan efisien dan membutuhkan suatu sistem yang baru