commit to user
PENGEMBANGAN MODUL FISIKA KELAS XI SMA PADA MATERI
HUKUM GRAVITASI NEWTON MENGGUNAKAN APLIKASI
SPREADSHEET BERBASIS EMPAT PILAR PENDIDIKAN
Dinda Ameilia Gunawan1*, Rini Budiharti1, Ahmad Fauzi1 Prodi Pendidikan Fisika
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret JL. Ir. Sutami 36 A, Surakarta, Telp/ Fax (0271)648939
*Email : dindaameilia@gmail.com
ABSTRACT
This study aims to produce a physic modules based on the four pillars of education (learning to do, learning to know, learning to live together, and learning to be) with the excel spreadsheet on Newton's Theory of Gravity materials for high school students grade XI who have good category.
The module developed in this research was done up to the sixth stage (needs analysis and curriculum analysis, module planning, module draft development, the initial trial, the revision of the results of early trials, and the main trial) of ten stages developed by Borg and Gall. The module draft was reviewed by two experts and a third reviewer, tested on 6 students for initial trials and 60 students for the main test.
As of the result, the test of physic module based on four pillars of education using spreadsheet application fulfilled good criteria on feasibility aspect of content, presentation, linguistic and graphic aspect (based on the results feasibility testing through questionnaires and interviews showed that modules generally have a good criterion). The material of physics module include Tycho Brahe, Newton's theory of gravity, Kepler's laws, and satellite motion.
Keywords: Physics Module, Four Education Pilars, Spreadsheet, Newton’s Gravity
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan modul fisika berbasis empat pilar pendidikan (learning
to do, learning to know, learning to live together, dan learning to be) dengan spreadsheet excel pada materi
Teori Gravitasi Newton untuk siswa SMA kelas XI yang memiliki kategori baik.
Modul yang dikembangkan pada penelitian ini dilakukan sampai tahap ke enam (analisis kebutuhan dan analisis kurikulum, perencanaan modul, pengembangan draf modul, uji coba awal, revisi hasil uji coba awal, dan uji coba utama) dari sepuluh tahapan yang dikembangkan oleh Borg and Gall. Draf modul ditinjau oleh 2 orang ahli dan 3 reviewer, kemudian uji coba awal pada 6 siswa dan uji coba utama pada 60 siswa.
Hasil uji modul Fisika berbasis empat pilar pendidikan menggunakan aplikasi spreadsheet ini memenuhi kriteria baik pada aspek keyalakan isi materi, penyajian, kebahasaan dan kegrafisan (berdasarkan hasil uji kelayakan melalui angket dan wawancara yang menunjukkan bahwa modul secara umum memiliki kriteria baik). Modul Fisika ini berisikan materi tentang Tycho Brahe, teori gravitasi Newton, hukum Kepler, dan gerak satelit.
commit to user
PENDAHULUAN
Kurikulum pendidikan terbaru yang
digunakan saat ini adalah kurikulum 2013.
Mengacu kepada Kurikulum 2013 (K-13),
pendidikan bertujuan untuk mempersiapkan insan
Indonesia agar memiliki kemampuan hidup
sebagai pribadi dan warga negara yang produktif, kreatif, inovatif, dan efektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia. Selain itu kurikulum 2013 memiliki karakteristik yang berbeda dengan kurikulum sebelum-sebelumnya yaitu isi atau konten kurikulum yaitu kompetensi dinyatakan dalam bentuk Kompetensi Inti (KI) kelas dan dirinci lebih lanjut dalam Kompetensi Dasar (KD) mata pelajaran kemudian Kompetensi Inti (KI) merupakan gambaran secara kategorial
mengenai kompetensi dalam aspek sikap,
pengetahuan, dan ketrampilan (kognitif dan
psikomotor) yang harus dipelajari peserta
didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran. Kompetensi Dasar (KD) merupakan kompetensi yang dipelajari peserta didik untuk suatu tema untuk SD/MI, dan untuk mata pelajaran di kelas tertentu untuk SMP/MTS, SMA/MA, SMK/MAK. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar di jenjang pendidikan dasar diutamakan pada ranah sikap sedangkan pada jenjang pendidikan menengah pada kemampuan intelektual (kemampuan kognitif tinggi). Kompetensi Inti menjadi unsur organisatoris (organizing elements) Kompetensi Dasar yaitu semua KD dan proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi dalam Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar yang dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antar mata pelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal). (Permendikbud: 2013)
Guna menunjang pelaksanaan
kurikulum 2013 maka pelaksanaan pembelajaran di sekolah sebaiknya memenuhi empat pilar pendidikan. Empat pilar pendidikan merupakan suatu proses pembelajaran yang saling berkaitan. Kemampuan untuk berbuat menuntut siswa agar terampil dalam mengaplikasikan pengetahuan yang
dimiliki sehingga lebih bermakna dan
menghasilkan keterampilan proses. Kemampuan kerjasama dimiliki siswa untuk mampu saling menghargai antar sesama. Kemampuan kognitif dihasilkan dari membangun pemahaman dalam mengenal sekitarnya, sehingga menghasilkan konsep, prinsip dan hukum. Siswa yang telah memiliki ketiga kemampuan sebelumnya akan menunjukkan sikap ilmiah yang terlihat dari cara berfikir dan bertindak dalam menghadapi masalah (Suwiyadi, 2007: 5).
Salah satu bentuk penggunaan prinsip empat pilar pendidikan adalah menggunakan
modul sebagai sarana pembelajaran. Modul
merupakan alat atau sarana pembelajaran yang berisi materi, metode, batasan-batasan materi pembelajaran, petunjuk kegiatan, latihan dan cara mengevaluasi yang dirancang secara sistematis dan
menarik untuk mencapai kompetensi yang
diharapkan dan dapat digunakan secara mandiri. Tujuan dari penyusunan modul salah satunya adalah untuk menyediakan bahan ajar yang sesuai
dengan tuntutan kurikulum dengan
mempertimbangkan kebutuhan siswa yang mana bahan ajar tersebut sesuai dengan karakteristik materi yang diajarkan dan karakteristik siswa serta latar belakang lingkungan sosialnya.
Seiring dengan perkembangan zaman, media pembelajaran pun juga ikut berkembang, salah satunya adalah penggunaan spreadsheet seperti Microsoft Excel. Meskipun masih terdengar asing, namun media pembelajaran yang satu ini
sangat direkomendasikan untuk dalam
penggambaran grafik pada pengambilan data berupa angka terutama data praktikum fisika untuk pemula, seperti siswa pada umumnya. Selain itu, pada kurikulum 2013 mata pelajaran TIK ditiadakan sehingga keterampilan siswa dalam penggunaan komputer sebagai media pembelajaran menjadi berkurang, maka dari itu penulis memilih untuk menggunakan media yang berbasis ICT
yaitu spreadsheet agar siswa memiliki
keterampilan pada penggunaan media berbasis ICT. Realitanya, sekarang ini keberadaan modul yang berbasis empat pilar pendidikan jumlahnya masih sangat terbatas terutama pada mata pelajaran fisika, sehingga tercapainya pembelajaran yang sesuai dengan prinsip empat pilar pendidikan sedikit terhambat. Modul yang ada saat ini pun belum banyak yang menggunakan media penunjang lain seperti spreadsheet yang
dapat membantu dalam penghitungan dan
penggambaran grafik.
Menurut Fauzi (2009) potensi Program Microsoft Excel dalam pembelajaran Fisika antara lain adanya kemampuan visualisasi, simulasi dan animasi suatu gejala Fisika dengan tampilan angka dan grafik dinamis yang dapat dibuat tanpa harus menggunakan bahasa pemrograman. Namun belum
banyak yang menggunakan karena kurang
populernya pemanfaatan Program Microsoft Excel untuk pembelajaran Fisika.
Menurut Aiken (2013) cara yang paling efektif untuk mengajarkan sains kepada siswa yaitu dengan cara siswa dituntut untuk belajar layaknya seorang ilmuwan profesional. Siswa harus dilatih agar mampu menguasai beberapa keahlian seperti
mendefinisikan masalah, model building,
merencanakan dan melakukan penelitian,
menganalisa dan menginterpretasikan data,
menggunakan penghitungan matematis,
membangun konsep, dan merancang
commit to user
Spreadsheet telah sering digunakan dalampenghitungan matematis yang ada hubungannya dengan kimia dan fisika. Hal ini menunjukkan
bahwa aplikasi spreadsheet cukup efektif
digunakan sebagai media pembelajaran yang menggunakan persamaan matematis.
Kurang populernya penggunaan
spreadsheet untuk pembelajaran Fisika membuat
sebagian dari modul-modul fisika yang ada tidak disertai dengan pemanfaatan media spreadsheet, padahal hasil penelitian dari Song Tae Pak dalam Sutardi (2008) menunjukan bahwa 70% guru merasa mendapatkan ide baru pembelajaran dengan pemanfaaatan Microsoft Excel dan 80% siswa merasa terbantu belajar fisikanya. Guru-guru yang belum berpengalaman menggunakan pemprograman menyatakan eksperimen berbasis komputer menyatakan bahwa model dengan
spreadsheet ini tidak sulit. Dalam penelitian tersebut belum diungkapakan secara eksplisit kemampuan siswa dalam berkomunikasi ilmiah (dalam hal ini memplot grafik), yang diukur hanyalah respon siswa dan guru.
Pada modul yang dikembangkan oleh
Sutardi (2008) yang dilengkapi dengan
penggunaan spreadsheet sebagai media belajar siswa masih memiliki kekurangan yaitu pada penerapan aspek learning to live together yang belum lengkap karena pada bagian diskusi masih sebatas dengan teman satu bangku, belum sampai tahapan diskusi yang lebih luas seperi diskusi kelompok atau diskusi kelas.
Berdasarkan penelitian buku ajar yang dilakukan oleh Rufaida (2014) ditemukan bahwa belum semua aspek pada kurikulum 2013 diterapkan. Penggunaan aspek learning to do dan
learning to live together masih terbatas pada
materi yang konkrit, sedangkan untuk materi yang abstrak belum diterapkan.
METODE PENELITIAN
Model penelitian yang akan digunakan adalah penelitian pengembangan (Research and
Development). Model pengembangan merupakan
dasar untuk mengembangkan produk. “Penelitian
pengembangan digunakan untuk mendesain produk atau prosedur baru yang teruji secara sistematis di lapangan, dievaluasi, dikembangkan sedemikian sehingga memenuhi kriteria efektivitas, kualitas atau kemiripan dengan suatu standar” (Borg dan
Gall, 2003:569).
Adapun yang akan dikembangkan dalam penelitian ini adalah modul Fisika SMA Kelas XI berbasis empat pilar pendidikan dengan aplikasi
spreadsheet. Model yang digunakan untuk dasar
pengembangan modul ini adalah mengacu pada model penelitian yang dikembangkan oleh Borg & Gall.
Langkah-langkah penelitian dan
pengembangan yang dirincikan oleh Borg & Gall dalam Sanjaya (2013: 133), yaitu:
1. Riset dan pengumpulan informasi termasuk
studi literatur dan observasi kelas.
2. Perencanaan yang meliputi merumuskan
tujuan, menetapkan sekuen pelajaran serta pengujian dalam skala terbatas.
3. Pengembangan produk awal (preliminary
form of product) termasuk mempersiapkan
bahan-bahan pelajaran, buku pegangan, dan perangkat penilaian.
4. Uji lapangan produk awal yang melibatkan
satu sampai tiga sekolah dengan
mengikutsertakan 6 hingga 12 subjek dan menggunakan teknik wawancara, observasi, dan angket dan hasilnya dianalisis untuk menemukan kelemahan-kelemahannya. Pada
tahap uji lapangan ini lebih banyak
menekankan pada proses di samping hasil belajar.
5. Berdasarkan hasil analisis, produk awal
tersebut direvisi sehingga menjadi produk yang lebih baik.
6. Uji lapangan terhadap produk yang diperbaiki
dalam skala yang lebih luas. Pada tahap ini selain data kualitatif untuk menilai proses, juga dikumpulkan data kuantitatif hasil tes tertulis.
7. Revisi produk berdasarkan hasil uji produk
tersebut.
8. Uji lapangan pada skala yang lebih luas lagi dengan menggunakan teknik wawancara, observasi, dan angket, selanjutnya data tersebut dianalisis.
9. Revisi akhir produk berdasarkan hasil analisis
data pada uji lapangan terakhir.
10. Diseminasi melaporkan produk akhir hasil penelitian dan pengembangan.
Prosedur pelaksanaan penelitian
pengem-bangan ini sampai pada tahap keenam yaitu uji lapangan terhadap produk yang diperbaiki dalam skala yang lebih luas
Prosedur penelitian untuk menghasilkan modul Fisika dijelaskan secara lebih terperinci sebagai berikut:
1. Analisis Kebutuhan
Tujuan dilakukan analisis
kebutuhan adalah untuk mengidentifikasi kebutuhan nyata dari pengembangan modul yang akan dibuat. Dengan adanya identifikasi, dapat diketahui seberapa besar kebutuhan terhadap penggunaan modul Fisika yang akan
dikembangkan. Data tentang analisis
commit to user
menjadi produk Fisika berbasis empat pilar pendidikan dengan aplikasi spreadsheet.
2. Perencanaan
Padatahap ini, peneliti menentukan KI, KD, judul, merumuskan indikator, serta format modul. Berdasarkan KI, KD, judul, dan indikator yang telah ditentukan, pada tahap ini peneliti juga merencanakan susunan materi mengenai teori gravitasi Newton
3. Pengumpulan Data Rancangan
Tahapan ini berupa pengumpulan data yang akan digunakan berdasarkan rancangan yang telah direncanakan pada tahap sebelumnya. Pengumpulan data yang dapat dilakukan berupa pengumpulan referensi yang dibutuhkan terkait materi.
4. Pembuatan Draft Modul
Pada tahap ini, peneliti menyusun
draft modul berdasarkan data-data yang telah
diperoleh sesuai dengan model pembelajaran empat pilar pendidikan dan format modul yang telah direncanakan.
5. Validasi Ahli dan Reviewer
Rancangan modul yang telah
disusun selanjutnya divalidasi oleh dosen ahli dan reviewer. Dosen ahli ialah (1) dosen yang memiliki keahlian dan pengalaman dalam penulisan bahan ajar, (2) telah menempuh jenjang pendidikan S-2 sesuai dengan jenjang keahlian pada bidang evaluasi. Reviewer merupakan (1) guru Fisika yang sudah berpengalaman mengajar materi Fisika, (2) telah menempuh pendidikan minimal S-1 untuk program studi pendidikan Fisika.
Tugas dari dosen ahli dan reviewer
adalah mengevaluasi buku dari segi
komponen materi, komponen bahasa dan gambar, komponen penyajian dan kegrafisan.
Draftmodul yang sudah divalidasi kepada
dosen ahli, dan reviewer akan memperoleh penilaian dan masukan untuk dapat dijadikan perbaikan draft modul sebelum dilakukan uji lapangan awal.
6. Revisi
Revisi dilakukan ketika
pengembangan media yang dibuat masih ada kekurangan. Jika dirasa tidak perlu, maka
draft modul tersebut siap untuk diujicobakan.
7. Uji Coba
Uji coba yang dilakukan yaitu uji coba lapangan awal dan uji coba lapangan utama. Uji coba lapangan awal dan uji coba lapangan utama dilakukan kepada siswa SMA Negeri 1 Surakarta.
Produk yang telah divalidasi oleh dosen
pembimbing dan reviewer direvisi dan
diujicobakan ke siswa. Kegiatan uji coba ini ditujukan untuk mengetahui respon siswa terhadap keterbacaan modul Fisika pada aspek kelayakan materi, bahasa dan gambar, penyajian, dan
kegrafisan. Dari hasil uji coba lapangan awal tersebut akan diperoleh data yang kemudian dapat dianalisis oleh peneliti sehingga dapat dilakukan revisi kembali sebelum akhirnya dihasilkan draft produk akhir modul Fisika.
Berikut penjelasan secara rinci uji coba modul Fisika:
1. Uji Coba Awal
Pada tahap ini, modul diujikan kepada kelompok kecil yang terdiri atas 6 siswa SMA kelas XI. Uji coba awal dilakukan dengan memberikan hasil draft modul kepada masing-masing siswa. Setelah siswa selesai
membaca draft modul, siswa diberikan
instrumen penilaian produk terkait aspek kelayakan materi, bahasa dan gambar, penyajian, dan kegrafisan. Hasil dari penilaian
siswa digunakan sebagai revisi untuk
perbaikan selanjutnya. 2. Uji Coba Utama
Uji coba kelompok besar ini
merupakan tahap akhir dari pengujian buku sekaligus sebagai tahap implementasi modul dalam pembelajaran Fisika. Uji coba utama dilakukan dengan melibatkan 60 siswa dari
SMA Negeri 1 Surakarta. Peneliti
mengadakan pembelajaran menggunakan
draft modul yang telah direvisi dan modul
dibagikan kepada setiap siswa. Pada akhir pembelajaran, siswa diberikan instrumen penilaian produk terkait aspek kelayakan materi, bahasa dan gambar, penyajian, dan kegrafisan. Hasil dari uji coba utama digunakan sebagai revisi dan menghasilkan
draft modul akhir.
3. Subyek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah 60 siswa SMA kelas XI yang berasal dari SMA Negeri 1 Surakarta.
4. Jenis Data dan Sumber Data a. Jenis data
Jenis data pada penelitian ini
ada dua, yaitu data kuantitatif dan
kualitatif.
1) Data Kuantitatif
Data kuantitatif diperoleh
dari tiga tahap penelitian
pengembangan penilaian produk dan tes tertulis untuk mengetahui hasil
implementasi modul dalam
peningkatan hasil belajar. Tiga tahap penelitian pengembangan penilaian produk terdiri dari tahap validasi, uji coba awal, dan uji coba utama. Penilaian produk dalam angket terdiri dari aspek kelayakan materi, bahasa
dan gambar, penyajian, dan
commit to user
skala Guttman yang diberi angka 0 atau 1 (dalam angket uji coba untuk
siswa). Angka-angka tersebut
kemudian direkapitulasi sehingga dapat disimpulkan tingkat kevalidan
draft modul. Data dari tes tertulis
berupa nilai dengan skala 0 – 100.
Nilai ini kemudian ditinjau
berdasarkan kriteria kelulusan
minimum pada mata pelajaran Fisika yang digunakan di sekolah untuk
dapat menyimpulkan hasil
implementasi modul. 2) Data Kualitatif
Data kualitatif diperoleh dari hasil wawancara serta saran dan komentar yang berada pada angket
penilaian produk sebagai
pertimbangan dalam melakukan
revisi terhadap draft modul
pembelajaran Fisika. Data yang juga diharapkan terkumpul adalah respon siswa tentang keterbacaan produk dari aspek materi, bahasa dan gambar, penyajian, dan kegrafisan.
b. Sumber Data
Sumber data penelitian ini terdiri dari ahli (dosen pembimbing),
reviewer (guru SMA), dan siswa SMA
kelas XI.
5. Teknik Pengambilan Data
Pengambilan data dalam penelitian
dilakukan menggunakan beberapa teknik,
yaitu wawancara, angket (quesioner) dan tes. a. Teknik wawancara
Wawancara dilakukan selama proses validasi kepada ahli dalam bentuk tanya jawab. Hal ini juga dilakukan kepada siswa yang menjadi subjek penelitian.
b. Teknik angket (quesioner)
Teknik ini bertujuan untuk mengukur kelayakan isi/materi dan draft modul Fisika yang telah dikembangkan. Angket diberikan kepada ahli, reviewer, dan siswa. Pada angket ini telah disediakan alternatif jawaban sehingga responden tinggal memilih yang sesuai dengan persepsinya. Bentuk dari angket tersebut adalah check list.
6. Instrumen Pengambilan Data
Instrumen dalam penelitian ini berupa daftar pertanyaan wawancara, angket yang telah divalidasi oleh dosen pembimbing dan soal tes tertulis. Daftar pertanyaan wawancara berupa pertanyaan tertulis yang diajukan pada responden. Angket yang telah divalidasi berupa daftar pernyataan yang harus ditanggapi oleh responden dengan
memilih alternatif jawaban yang sudah ada. Instrumen angket evaluasi produk ditujukan kepada dosen ahli, reviewer, dan siswa. Instrumen angket ini untuk mengetahui evaluasi produk dapat dilihat dari komponen
materi, komponen bahasa, komponen
penyajian dan, kegrafisan.Sedangkan tes tertulis berupa soal uraian. Adapun penjelasan masing-masing instrumen adalah sebagai berikut:
a. Daftar Pertanyaan Wawancara
Daftar pertanyaan untuk
wawancara ditulis sebagai pedoman saat
melakukan wawancara. Pertanyaan
wawancara untuk ahli/reviewer dibuat semi tersruktur yang bertujuan untuk
menemukan permasalahan dengan
meminta pendapat dari responden.
Pertanyaan wawancara untuk siswa dibuat terstruktur dengan menyediakan alternatif pilihan jawaban.
b. Angket Validasi untuk Ahli/Reviewer Angket yang disusun untuk
ahli/reviewer terdiri dari identitas,
petunjuk pengisian, komentar/saran dan
item pernyataan beserta pilihan
jawabannya. Angket tersebut secara umum berisi tentang aspek kelayakan materi, aspek sistematika penyajian, aspek ketepatan dalam penggunaan bahasa, ketepatan dalam penulisan dan kegrafisan. Dalam angket ini digunakan skala Likert dengan menggunakan empat pilihan jawaban yang berupa angka 1 (tidak sesuai), 2 (Kurang sesuai), 3 (Cukup Sesuai), 4 (Sesuai).
c. Angket Siswa
Angket yang disusun untuk siswa terdiri dari identitas, petunjuk pengisian dan pernyataan. Angket untuk siswa tersusun atas penilaian tentang materi, bahasa dan gambar, penyajian, dan tampilan modul. Dalam angket ini digunakan skala Guttman dengan dua pilihan jawaban ya (1) dan tidak (0). 7. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang
commit to user
a. Teknik Analisis Data Pengembangan
Data yang didapat dalam
penelitian ini yaitu data evaluasi produk. Variabel evaluasi modul Fisika yang telah disusun berdasarkan kriteria komponen materi, komponen bahasa dan gambar, komponen penyajian dan kegrafisan. Sebelum dianalisis, dilakukan proses kuantifikasi data dari angket selanjutnya
data tersebut dianalisis dengan
menggunakan statistik deskriptif. Data yang berupa saran dan komentar dianalisis dengan analisis kualitatif. Teknik analisis kualitatif menggunakan model interaktif dari Miles dan Hubertman (1984: 10-12). Dalam melakukan analisis data ada tiga
aktivitas yang dilakukan, yaitu data
reduction (reduksi data), data display
(penyajian data) dan conclusion drawning (penarikan kesimpulan).
Kuantisasi data dilakukan dengan
menjumlah skor setiap aspek dan
keseluruhan yang akan diuraikan dalam
analisis kualitatif. Skor tersebut
dikategorikan kedalam lima kriteria, dengan rumusan seperti yang digunakan oleh Syaifuddin Azwar (2007: 163) pada tabel 3.1.
Tabel 3.1 Kriteria Penilaian
Interval Nilai Kriteria ideal - skor terendah ideal)
Langkah selanjutnya adalah penghitungan skor maksimum ideal, skor minimum ideal, skor ideal, dan simpangan baku ideal pada setiapaspek. Jumlah skor untuk setiap aspek tersebut, kemudian
disubsitusikan ke dalam tingkat
kecenderungan yang dipakai sebagai kriteria dalam evaluasi atau penilaian.
Distribusi komponen aspek evaluasi
modulpenelitian ini, disajikan dalam tabel 3.2.
Tabel 3.2 Distribusi Komponen Aspek Evaluasi Modul
Evaluasi total modul Fisika oleh setiap validator menggunakan kriteria yang dikategorikan berdasarkan skor total keseluruhan aspek. Skor tertinggi ideal yang dicapai untuk keseluruhan aspek adalah 172, skor minimum ideal yang dicapai adalah 43 dengan mean ideal (Mi) 107,5 dan simpangan baku ideal (Sbi) 21,5. Kriteria yang dimaksud terdapat pada tabel 3.3.
Tabel 3.3 Kriteria Evaluasi Total Modul Fisika
1 X75,25 Sangat kurang
Keterangan: X = Skor validator
Setiap aspek yang mendukung
penelitian ini memiliki kategori komponen sendiri yang disesuaikan dengan masing-masing indikator yang akan diukurnya. Secara lebih terperinci, berikut ini akan dibahas komponen penilaian untuk setiap aspek.
1) Aspek Materi
Data kuantitatif tentang
kelayakan isi modul Fisika, dikumpulkan melalui instrumen angket. Jumlah skor dari ketiga instrumen akan memiliki skor tertinggi ideal 44, skor minimum ideal 11, mean ideal (Mi) 27,5 dan simpangan baku ideal (Sbi) 5,5. Berdasarkan data ini, kriteria baik atau tidaknya modul Fisika disajikan dalam tabel 3.4.
Tabel 3.4 Kriteria Kelayakan Isi
Kelompok Skor Kategori
35,75<X Sangat baik
30,25 X 35,75 Baik
24,75 X 30,25 Cukup
19,25 X 24,75 Kurang
X 19,25 Sangat kurang
Keterangan: X = Skor validator 2) Aspek Bahasa dan Gambar
commit to user
tertinggi ideal 52 dan skor minimum ideal 13, dengan mean ideal (Mi) 32,5 dan
simpangan baku ideal (Sbi) 6,5.
Berdasarkan data ini, kriteria baik atau tidaknya modul Fisika disajikan dalam tabel 3.5.
Tabel 3.5 Kriteria Bahasa dan Gambar
Kelompok Skor Kategori
42,25<X Sangat baik
35,75 X 42,25 Baik
29,25 X 35,75 Cukup
22,75 X 29,25 Kurang
X 22,75 Sangat kurang
Keterangan: X = Skor validator
3) Aspek Penyajian
Data kuantitatif tentang
penyajian modul Fisika, dikumpulkan
melalui instrumen angket. Jumlah skor dari ketiga instrumen akan memiliki skor tertinggi ideal 52 dan skor minimum ideal 13, dengan mean ideal (Mi) 32,5 dan
simpangan baku ideal (Sbi) 6,5.
Berdasarkan data ini, kriteria baik atau tidaknya modul Fisika disajikan dalam tabel 3.6. Keterangan: X = Skor validator
4) Aspek Kegrafisan
Data kuantitatif tentang
kegrafisan modul Fisika dikumpulkan
melalui instrumen angket. Jumlah skor dari ketiga instrumen akan memiliki skor tertinggi ideal 24 dan skor minimum ideal 6, dengan mean ideal (Mi) 15 dan
simpangan baku ideal (Sbi) 3.
Berdasarkan data ini, kriteria baik atau tidaknya modul Fisika disajikan dalam tabel 3.7.
X 10,5 Sangat kurang
Keterangan: X = Skor validator
Selanjutnya data kevalidan
modul untuk setiap validator berdasarkan skor total keseluruhan aspek tersebut
dianalisis dengan menggunakan statistik
deskriptif. Statistik deskriptif yang
digunakan adalah penentuan frekuensi dan persen. Hasil analisis ini akan menjadi referensi sebagai masukan perbaikan modul sebelum diujicobakan ke lapangan. b. Teknik Analisis Data Uji Coba
Data yang terkumpul
dikategorisasikan sesuai dengan aspek yang dinilai. Data hasil uji coba kepada siswa dianalisis untuk menggambarkan kekurangan modul dari sisi keterbacaan
dalam aspek komponen materi,
komponen bahasa dan gambar,
komponen penyajian dan kegrafisan. Data yang berupa saran dan komentar dianalisis dengan analisis kualitatif.
Teknik analisis kualitatif yang
digunakan adalah model interaktif dari Miles dan Huberman. Dalam melakukan analisis data ada tiga kegiatan yang dilakukan secara bersama, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan
kesimpulan. Ketiga kegiatan ini
dilakukan selama dan setelah proses pengumpulan data.
Analisis data hasil uji coba mula-mula dilakukan kuantisasi. Jika
responden atau siswa menjawab “ya”
diberi nilai 1, jika “tidak” 0. Setelah
didapatkan skor setiap item dalam uji coba, maka akan dianalisis terlebih dahulu dengan menggunakan statistik
deskriptif. Statistik deskriptif yang
digunakan dibatasi pada penentuan frekuensi, persen dan skor total.
Skor total yang didapat
digunakan dalam menentukan tingkat
kevalidan modul. Penentuan tingkat
kevalidan dilakukan dengan
mengkategori-kannya ke dalam lima kriteria seperti tahap sebelumnya, seperti yang digunakan oleh Azwar (2007: 163) pada tabel 3.8.
Tabel 3.8 Kriteria Penilaian Uji Coba
Interval Nilai Kriteria baku ideal Mi = ½ (skor tertinggi ideal + skor terendah ideal), Sbi= 1/6 (skor tertinggi ideal - skor terendah ideal)
commit to user
minimum ideal, skor ideal, dan
simpangan baku ideal pada setiap aspek. Jumlah skor untuk setiap aspek tersebut,
kemudian disubsitusikan ke dalam
tingkat kecenderungan yang dipakai sebagai kriteria dalam evaluasi atau penilaian. Distribusi komponen aspek evaluasi modul penelitian ini, disajikan dalam tabel 3.9.
Tabel 3.9 Distribusi Komponen Aspek Evaluasi Modul dalam Uji Coba
Untuk mengetahui evaluasi modul Fisika dalam uji coba dibutuhkan kriteria yang dikategorikan berdasarkan skor total keseluruhan aspek. Skor
tertinggi ideal yang dicapai untuk
keseluruhan aspek adalah 23, skor minimum ideal yang dicapai adalah 0 dengan mean ideal (Mi) 11,5 dan simpangan baku ideal (Sbi) 3,84. Kriteria yang dimaksud terdapat pada tabel 3.10:
Tabel 3.10 Kriteria Evaluasi Total Modul dalam Uji Coba
Selanjutnya data kevalidan
dari uji coba modul untuk setiap
responden atau siswa berdasarkan skor
total keseluruhan aspek tersebut
dianalisis dengan menggunakan statistik
deskriptif. Statistik deskriptif yang
digunakan adalah pada penentuan
frekuensi dan persen. c. Teknik Analisis Hasil Tes
Setelah melalui proses
pembelajaran, dilakukan tes tertulis untuk mengetahui sejauh mana terjadi peningkatan hasil belajar siswa terhadap
materi dalam pengembangan.
Pengukuran hasil belajar siswa
dilakukan dengan menganalisisnilai
siswa berdasarkan kriteria kelulusan minimum untuk mata pelajaran Fisika yang ditetapkan di sekolah uji, yaitu sebesar 75. Untuk mengetahui evaluasi
modul Fisika dalam tes tertulis
dibutuhkan kriteria yang dikategorikan berdasarkan jumlah siswa yang telah melampaui batas ketuntasan minimum. Kriteria yang dimaksud terdapat pada tabel 3.11 berikut:
Tabel 3.11 Kriteria Hasil Tes Tertulis
Kate-Data yang diperoleh pada penelitian pengembangan ini terdiri dari data hasil evaluasi produk oleh validator dan data hasil uji coba ke siswa pada aspek kelayakan materi, bahasa dan gambar, penyajian, dan kegrafisan. Berikut ini akan disajikan secara umum data hasil evaluasi modul Fisika menggunakan Spreadsheet Excel dengan judul Teori Gravitasi Newton yang diambil dari dosen ahli dan reviewer. Data hasil uji coba ke
Data hasil penilaian oleh validator menunjukkan bahwa jumlah skor keseluruhan untuk setiap validator yakni sebagai berikut: ahli I memberikan skor total 156, ahli II
memberikan skor total 154, reviewer I
memberikan skor total 162, reviewer II
memberikan skor total 150, dan reviewer III memberikan skor total 141. Semua penilaian yang dilakukan oleh validator tersebut masuk ke dalam kategori sangat baik.
Berdasarkan hasil analisis validasi ahli dapat dikemukakan bahwa semua validator menilai sangat baik pada modul Fisika
menggunakan Spreadsheet Excel yang
commit to user
Hasil penilaian modul oleh validator didukung oleh data yang diperoleh dari masing-masing aspek yang diuraikan sebagai berikut: a. Aspek Materi
Hasil evaluasi modul Fisika
dalam aspek materi memperoleh kriteria sangat baik dari semua validator dengan skor yang bervariasi. Ahli I dan Ahli II
memberi nilai yang sama yaitu 39.
Kemudian dari reviewer I, reviewer II,
reviewer III masing-masing memberi nilai
38, 41 dan 37.
Data hasil evaluasi modul Fisika menggunakan Spreadsheet Excel pada aspek materi merupakan rangkuman data yang
berasal dari 11 indikator pada aspek
tersebut. Data-data tersebut menunjukkan
bahwa setiap indikator dalam aspek
penyajian memiliki nilai baik (3) sampai sangat baik (4).
b. Bahasa dan Gambar
Pada aspek bahasa dan gambar, diperoleh kriteria yang sangat baik dari empat validator dan kriteria baik dari satu validator. Ahli I memberi nilai 50 dan Ahli
II memberi nilai 48. Kemudian ketiga
reviewer masing-masing memberi nilai 48,
47, dan 46.
Data hasil evaluasi modul Fisika menggunakan Spreadsheet Excel pada aspek bahasa dan gambar merupakan rangkuman data yang berasal dari 13 indikator pada aspek tersebut. Setiap indikator dalam aspek bahasa dan gambar memiliki nilai cukup baik (2) sampai sangat baik (4).
c. Penyajian
Pada aspek penyajian, diperoleh kriteria yang sangat baik sebesar 60 % dari 2 ahli dan 1 reviewer dan kriteria baik sebesar 40 % dari 2 reviewer. Ahli I dan Ahli II masing-masing memberikan nilai 44 dan 46. Kemudian reviewer I, reviewer II, dan
reviewer III masing-masing memberikan
nilai 52, 42, dan 40.
Aspek penyajian terdiri dari 13 indikator dengan perolehan skor yang bervariasi. Setiap indikator dalam apek penyajian memiliki nilai cukup baik (2) sampai sangat baik (4). Adapun saran dan komentar yang ada menjadi referensi revisi dan diuraikan dalam pembahasan.
d. Kegrafisan
Hasil evaluasi modul pada aspek kegrafisan memberikan hasil dengan kriteria sangat baik sebesar 80% dan kriteria baik sebesar 20%. Ahli I dan Ahli II
masing-masing memberikan nilai 23 dan 21.
Kemudian reviewer I, reviewer II, dan
reviewer III masing-masing memberikan
nilai 24, 20, dan 18.
Aspek kegrafisan terdiri dari 6 indikator dengan perolehan skor yang bervariasi.Setiap indikator dalam apek penyajian memiliki nilai baik (3) sampai sangat baik (4).
2. Data Hasil Uji Coba
Hasil uji coba pada siswa berupa skor dikonversikan menjadi skor 1 untuk jawaban
“Ya” dan nilai 0 untuk jawaban “Tidak”. Hasil
skor ini kemudian ditotal untuk setiap siswa dan dikategorikan dengan kriteria. Hasil uji coba menunjukkan bahwa jumlah skor keseluruhan untuk setiap siswa yakni sebagai berikut: a. Lapangan awal (Uji Coba I)
Hasil uji coba lapangan awal dapat diketahui dari angket yang disebarkan kepada 6 siswa SMA Negeri 1 Surakarta. Data hasil angket dari 6 siswa yang meliputi aspek materi, aspek bahasa dan gambar, aspek penyajian, dan aspek penyajian. Indikator dalam uji coba ini berjumlah 23 nomor. Secara keseluruhan sebaran untuk nilai 1 sebanyak 89,86% dengan skor total 124, sedangkan untuk nilai 0 sebanyak 10,14% dengan skor total 14.
Hasil analisis uji coba awal
menunjukkan, skor maksimal 23 dan
minimal 17 masing-masing diberikan oleh 1 siswa. Dari 6 siswa, terdapat 4 siswa
(66,67%) yang memberikan penilaian
dengan kategori sangat baik dan 2 siswa (33,33%) dengan penilaian dengan kategori baik. Dengan hasil yang telah diperoleh, penilaian pada uji coba awal bisa dikatakan berhasil. Walaupun demikian masih terdapat komentar dan saran dari siswa. Selanjutnya berdasarkan komentar dan saran dari siswa ditindaklanjuti dengan merevisi modul sebelum dilanjutkan ke uji coba lapangan utama.
b. Lapangan utama (Uji Coba II)
Hasil uji coba lapangan utama dapat diketahui dari angket yang disebarkan kepada 60 siswa dari SMA Negeri I Surakarta. Uji coba utama dilakukan di SMA tersebut dikarenakan sekolah tersebut
merupakan sekolah yang ditunjuk
melaksanakan kurikulum 2013.
Adapun hasil analisis uji coba II
menunjukkan bahwa jumlah skor
keseluruhan maksimal memberi skor 23 (sebanyak 17 siswa) dan minimal memberi skor 16 (sebanyak 7 siswa). Berdasarkan data tersebut, sebesar 81,67 % siswa menilai sangat baik dan 18,33 % siswa menilai baik.
Deskripsi data total uji coba utama menunjukkan sebaran penilaian modul Fisika menggunakan Spreadsheet
Excel dalam uji coba II. Uraian indikator
commit to user
keseluruhan sebaran untuk nilai 1 sebanyak 91,16% dengan skor total 1258, sedangkan sebaran untuk nilai 0 hanya sebanyak 8,84% dengan skor total 122. Jadi sebaran nilai 1 pada sebagian besar uraian indikator sangat dominan dibanding sebaran nilai 0. Oleh karena itu, penilaian pada uji coba utama bisa dikatakan berhasil. Adapun saran dan komentar yang ada menjadi referensi revisi dan diuraikan dalam pembahasan.
B. Pembahasan Hasil Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk
mengembangkan modul Fisika SMA berbasis empat pilar pendidikan dengan aplikasi spreadsheet
pada materi Teori Gravitasi Newton yang
memenuhi kriteria baik. Enam tahapan penelitian yang dilalui yaitu: (1) tahap penelitian dan mencari informasi, (2) tahap perencanaan, (3) tahap pengembangan draft produk, (5) tahap uji coba lapangan awal, dan (6) tahap revisi uji coba lapangan utama. Hasil akhir produk penelitian ini adalah modul Fisika menggunakan Spreadsheet
Excel dengan materi Teori Gravitasi Newton untuk
SMA kelas XI.
Penelitian pengembangan yang
dilakukan mengacu pada model penelitian yang dikembangkan oleh Borg & Gall. Proses penelitian produk ini dibantu oleh dua ahli materi dan media dan tiga guru SMA sebagai reviewer. Uji coba lapangan awal ini dilakukan pada awal Juni 2015 di SMA Negeri I Surakarta kelas XI semester ganjil dengan jumlah siswa 6 anak. Uji lapangan utama dilakukan pada akhir Juni 2015 di SMA Negeri 1 Surakarta dengan jumlah siswa 60 anak (dua kelas). Di dalam proses pengembangan draft produk, dilakukan validasi oleh dua dosen ahli dan tiga reviewer. Dalam proses validasi tersebut akan terdapat komentar dan saran dari kelimanya. Hal ini
dapat dijadikan revisi oleh peneliti. Revisi
dilakukan berdasarkan saran dan komentar dari para ahlidan reviewer, selain itu juga berdasarkan temuan di lapangan yaitu pada saat uji coba lapangan awal dan utama.Dengan demikian revisi dilaksanakan dua kali, revisi pertama dilakukan setelah mendapat saran dan komentar dari ahli dan
reviewer, selanjutnya revisi yang kedua dilakukan
setelah diperoleh temuan pada uji coba lapangan awal dan utama. Kedua tahap revisi tersebut adalah sebagai berikut:
1. Revisi Tahap Pertama
Revisi tahap pertama dilakukan setelah draft produk divalidasikan ke ahli dan
reviewer. Hasil validasi berupa penilaian, saran
dan komentar yang dijadikan pedoman dalam merevisi draft modul. Penilaian kuantitatif telah disajikan dalam data hasil penelitian. Jadi dalam pembahasan ini lebih meninjau tentang saran dan komentar sebagai penelitian kualitatif sebagai referensi revisi tahap pertama draft
modul. Revisi tahap pertama dari masing-masing validator akan diuraikan sebagai berikut:
a. Ahli
Komentar dan saran tentang
modul Teori Gravitasi Newton yang
diperoleh dari kedua responden ahli cukup
banyak. Hal ini dikarenakan ahli
memberikan saran dan komentar sejak tahap perencanaan pembuatan modul sampai tahap
evaluasi atau validasi sehingga
menghasilkan draft terevisi. Adapun saran dan komentar secara garis besar dari kedua ahli tersebut juga melingkupi aspek materi,
bahasa dan gambar, penyajian dan
kegrafisan.
Pada tahap perencanaan, peneliti
membuat modul dengan judul Teori
Gravitasi Newton sesuai materi kelas XI semester ganjil. Modul ini terdiri dari satu Kompetensi Dasar dan lima sub-bab. Dari
segi isi materi, peneliti berusaha
mengembangkan dari sebagian besar isi buku atau modul yang disusun oleh peneliti lain akan tetapi peneliti juga mencari sumber-sumber lain yang relevan.
Dalam segi materi ahli I dan ahli II berkomentar secara umum berkomentar sudah baik. Ahli I menyarankan untuk memperbaiki beberapa kesalahan penulisan vektor dan persamaan pada laju satelit. Ahli II memberi saran untuk mengganti beberapa
kalimat menjadi kalimat yang lebih
sederhana agar dapat dicerna siswa.
Modul Fisika ini dikembangkan
menggunakan empat pilar pendidikan
sehingga dalam penyajiannya memuat aspek
learning to do, learning to know, learning to live together dan learning to be.
Berdasarkan saran dari ahli II, modul Fisika
menggunakan Spreadsheet Excel ini
sebaiknya diberikan hipotesis pada kolom
kegiatan sehingga siswa mampu
memberikan kesimpulan dengan baik.
Komponen materi ini dinilai sudah sangat baik oleh kedua ahli.
Berkenaan dengan aspek gambar dan bahasa, secara umum memenuhi kriteria
baik setelah melalui proses revisi
berdasarkan saran dan komentar dari ahli. Revisi dari ahli I berkaitan dengan tata letak gambar dan penulisan persamaan yang menggunakan vektor. Sedangkan dari ahli II berkaitan dengan penggunaan bahasa yang
efektif dan efisien sehingga tidak
menimbulkan multitafsir.
Aspek selanjutnya yakni
penyajian modul Fisika menggunakan
commit to user
dinilai cukup baik oleh kedua ahli. Ahli I memberikan saran agar pemberian motivasi belajar diperbaiki lagi. Saran dan komentar yang diberikan oleh ahli II pada aspek ini
meliputi menambahkan glosarium pada
akhir modul.
Ada juga penilaian dalam aspek kegrafisan. Kedua ahli memberi nilai baik pada aspek ini.Saran dari ahli I dan ahli II untuk cover yaitu gambar sudah cukup mewakili isi, namun latar belakang modul perlu diberi warna yang menarik agar terlihat lebih menarik. Keterbacaan teks dan kesesuaian bentuk gambar sudah baik. Berdasarkan saran dan komentar kedua dosen ahli tersebut, peneliti melakukan revisi pertama.
b. Reviewer
Ada tiga Guru Fisika yang bertindak sebagai reviewer dalam penelitian ini. Guru-guru tersebut mengajar di SMA Negeri I Surakarta dan SMA ABBS
Surakarta. Reviewer menilai dengan
memberikan skor penilaian pada tiap indikator dan memberi saran serta komentar secara umum.
Saran dan komentar tersebut
meliputi ukuran modul yang perlu
diperbesar dan menambahkan beberapa gambar untuk melengkapi konsep gaya gravitasi Newton.
2. Revisi Tahap Kedua
Revisi tahap kedua dilakukan setelah revisi draft modul dari validator. Dengan kata lain, draft modul yang digunakan dalam uji lapangan awal adalah revisi draft modul dari validator dan draft modul yang digunakan dalam uji coba utama adalah revsisi draft modul dari uji coba tahap awal. Uji coba lapangan awal berupa penjelasan singkat mengenai modul sedangkan uji coba utama berupa kegiatan pembelajaran yang diakhiri dengan penilaian dari siswa tentang buku modul Fisika menggunakan Spreadsheet Excel dengan judul Teori Gravitasi Newton secara kualitatif dan
kuantitatif. Hal ini dikarenakan tujuan
penelitian untuk mengetahui hasil implementasi produk berupa modul Fisika menggunakan
Spreadsheet Excel yang memenuhi kriteria
baik. Penilaian kuantitatif telah disajikan dalam data hasil penelitian. Jadi dalam pembahasan ini lebih meninjau tentang saran dan komentar sebagai penelitian kualitatif sebagai referensi revisi tahap kedua. Revisi tahap kedua dari masing-masing uji coba akan diuraikan sebagai berikut:
a. Uji coba lapangan awal
Uji coba lapangan awal
dilaksanakan pada tanggal 8 Juni 2015 di SMA Negeri I Surakarta kelas XI semester
ganjil dengan jumlah siswa 6 orang. Setiap
siswa mendapatkan modul Fisika
berbantuan Spreadsheet Excel untuk dibaca, diteliti dan dinilai. Secara umum siswa-siswa menilai modul sudah baik, tetapi tetap ada saran dan pendapat yang bisa dijadikan masukan untuk revisi. Penilaian yang berupa saran dan pendapat dari 6 siswa dalam uji coba lapangan awal yang sering muncul yakni tentang cover dan gambar pada modul.
Peneliti memperbaiki dengan
memperbaiki desain cover dan untuk
komentar mengenai gambar yang kurang jelas dan kontras peneliti memperbaikinya dengan cara mengganti gambar dengan gambar lain yang lebih jelas dan resolusi yang lebih besar. Mengenai isi materi secara umum siswa menyatakan penyajiannya cukup runtun, jelas dan mudah dipahami. Hasil skor penilaian uji coba awal ini sebanyak 4 siswa menyatakan modul berkriteria sangat baik dan 2 orang sisanya menyatakan modul berkriteria baik.
b. Uji coba lapangan utama
Uji lapangan utama dilakukan pada tanggal 30 Juni 2015 dengan siswa dalam satu kelas di SMA Negeri I Surakarta dengan jumlah siswa 60 anak kelas XI. Secara umum siswa-siswa tersebut menilai modul sudah baik, tetapi tetap ada saran dan pendapat yang bisa dijadikan masukan untuk revisi sebelum menghasilkan produk akhir.
Berdasarkan saran dan pendapat tersebut, ternyata hampir sebagian besar menyatakan bahwa modul sudah sangat baik dari aspek materi, bahasa dan gambar, penyajian, serta kegrafisan. Untuk tampilan
Cover juga telah dibahas sebelumnya bahwa
akan diatasi dengan kualitas cetak yang lebih baik dan akan dicetak dengan kertas tebal secara digital printing.
KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian yang telah
dilakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa: Mengembangkan media pembelajaran berupa modul Fisika berbasis empat pilar
pendidikan menggunakan spreadsheet harus
melewati beberapa tahapan yaitu menganalisis
kebutuhan siswa, melakukan perencanaan
pembuatan produk berupa modul, mengembangkan produk awal, mengujicobakan produk awal, merevisi produk, dan melakukan uji coba utama.
Berdasarkan analisis data dapat
disimpulkan bahwa modul Fisika berbasis empat
pilar pendidikan dengan bantuan aplikasi
spreadsheet pada materí Teori Gravitasi Newton
commit to user
dipergunakan pada pembelajaran Fisika SMA kelas XI dengan baik (berdasarkan hasil uji kelayakan melalui angket dan wawancara yang menunjukkan bahwa modul secara umum memiliki kriteria baik, serta hasil tes tertulis yang dilakukan setelah
pembelajaran menggunakan modul Fisika
menggunakan Spreadsheet Excel yang juga
memperoleh kategori sangat baik). Modul Fisika berbasis empat pilar pendidikan ini terdiri atas 46 halaman yang berisi judul, kata pengantar, daftar isi, sajian isi modul, petunjuk penggunaan, peta
komptensi, peta konsep, submateri sejarah
penemuan planet-planet, submateri hukum
universal gravitasi Newton, submateri hukum
Kepler, submateri gerak satelit, submateri
hubungan hukum gravitasi Newton dengan hukum Kepler, rangkuman dan evaluasi.
DAFTAR PUSTAKA
Aiken, J.M. (2013) Transforming high school physics with modeling and computation. Physics and Astronomy Theses Department of Physics and Astronomy. Diperoleh tanggal 4 Agustus 2016, dari http://scholarworks.gsu.edu/phy_astr_the ses
Borg, Walter R dan Gall, Meredith D. 1983.
Educational Research: An Introduction Fourth Edition. New York: Longman.
Fauzi, A. 2009. Pengembangan Bahan Ajar Fisika
dengan Aplikasi Spreadsheet. Tesis.
Universitas Negeri Semarang.
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013.
Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013: Analisis Materi ajar
SD/SMP/SMA (Konsep Pendekatan
Scientific). Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Miles, M. B. dan Huberman, A .M. 1984. Analisis
Data Kualitatif. Jakarta: UI-Press.
Sufi Ani Rufaida dan Sarwanto. (2014). Fisika
Peminatan Matematikan dan Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMA dan MA Kelas XI. Mediatama: Jakarta.
Sutardi. 2008. Pengembangan Bahan Ajar Fisika
Berbasis Spreadsheet untuk
Meningkatkan Kemampuan
Berkomunikasi Ilmiah. Tesis. Universitas
Negeri Semarang.
Syaifuddin Azwar. (2007). Tes Prestasi: Fungsi
dan Pengembangan Pengukuran
Prestasi Belajar. Yogyakarta : Pustaka
Pelajar.
Persetujuan Pembimbing
Surakarta, Juli 2016
Pembimbing I
Dra. Rini Budiharti, M. Pd. NIP. 19580728 198403 2 003
Pembimbing II