• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Perbandingan Pajak Penghasilan Pasal 21 Pegawai Tetap yang Dihitung Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 122/Pmk.010/2015 dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 101 /Pmk.010/2016.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Perbandingan Pajak Penghasilan Pasal 21 Pegawai Tetap yang Dihitung Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 122/Pmk.010/2015 dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 101 /Pmk.010/2016."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

vi Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Perubahan Pendapatan Tidak Kena Pajak (PTKP) yang diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 101/PMK.010/2016 memberi dampak pada menurunnya pendapatan pajak penghasilan pasal 21 pegawai tetap. Perubahan PTKP ini diharapkan dapat menghasilkan peningkatan yang signifikan terhadap

take home pay pegawai tetap sehingga daya beli masyarakat pun ikut meningkat.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah perbandingan antara perhitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 pegawai tetap PT X dengan menggunakan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 122/PMK.010/2015 dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 101 /PMK.010/2016 dan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara jumlah pajak Penghasilan Pasal 21 yang dihitung menggunakan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 122/PMK.010/ 2015 dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 101 /PMK.010/2016. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Daftar Gaji Karyawan Tetap PT X yang didapatkan dari data primer perusahaan. Uji paired

sample t-test digunakan untuk menguji tingkat signifikansi perbedaan jumlah

pajak penghasilan Pasal 21. Dari uji data tersebut didapatkan bahwa jumlah pajak Penghasilan Pasal 21 yang dihitung menggunakan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 122/PMK.010/ 2015 dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 101 /PMK.010/2016 memiliki perbedaan yang signifikan.

(2)

vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

The change in Non Taxable Income which regulated in Ministry of Finance Regulation Number 101/PMK.010/2016 gives impact to the decreasing income of

permanent employee’s aticle 21 Income Tax. The change is expected to make a

significant increase on permanent employee’s take home pay which also resulted

to the increase of public purchasing power. Therefore, the research objective is to

compare the calculation of permanent employee’s article 21 income tax in

company ‘X’ using Ministry of Finance Regulation Number 122/PMK.010/2016 and Ministry of Finance Regulation Number 101/PMK.010/2016, and to find out if there any significant differencies in article 21 income tax amount which is calculated using Ministry of Finance Regulation Number 122/PMK.010/2016 and Ministry of Finance Regulation Number 101/PMK.010/2016. The sample used in

this research is company ‘X’ permanent employee’s payment list which acquired

from company primer data. Paired sample t-test method is used to test the significant level difference of article 21 income tax amount. From that data test obtained that there are significant difference in article 21 income tax amount which calculated using Ministry of Finance Regulation Number 122/PMK.010/2016 and Ministry of Finance Regulation Number 101/PMK.010/2016.

(3)

viii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

COVER ii

HALAMAN PENGESAHAN iii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI iv

2.1.1.2 Ciri-Ciri Yang Melekat Pada Definisi Pajak 9

2.1.1.3 Fungsi Pajak 9

2.1.1.4 Jenis-Jenis Pajak 10

2.1.1.5 Asas-Asas Pemungutan Pajak 11

2.1.1.6 Cara Pemungutan Pajak 14

2.1.1.7 Definisi Pajak Penghasilan 16

2.1.1.8 Subjek Pajak Penghasilan 17

2.1.1.9 Tidak Termasuk Subjek Pajak 18

2.1.1.10 Objek Pajak Penghasilan 19

2.1.1.11 Bukan Objek Pajak Penghasilan 22 2.1.1.12 Penghasilan Tidak Kena Pajak 25 2.1.1.13 Penghasilan Tidak Kena Pajak Bagi Wanita 27

2.1.1.14 Biaya Jabatan 27

2.1.1.15 Tarif Pajak Penghasilan 28

2.1.1.16 Definisi Pajak Penghasilan Pasal 21 30 2.1.1.17 Wajib Pajak Penghasilan Pasal 21 31 2.1.1.18 Tidak Termasuk Wajib Pajak PPh Pasal 21 33

2.1.1.19 Objek Pajak PPh Pasal 21 33

2.1.1.20 Bukan Objek Pajak PPh Pasal 21 35 2.1.1.21 Kebijakan atau Metode Pemotongan PPh Pasal 21 36 2.1.1.22 Penghitungan Pajak Penghasilan PPh Pasal 21 37

(4)

ix

Universitas Kristen Maranatha

2.1.3 Rerangka Teori 46

2.2 Rerangka Pemikiran 47

2.3 Pengembangan Hipotesis 48

BAB III METODE PENELITIAN 49

3.1 Jenis Penelitian 49

3.2 Populasi dan Sampel 49

3.3 Teknik Pengumpulan Data 51

3.4 Teknik Analisis Data 51

3.4.1 Uji Asumsi Klasik 51

3.4.2 Uji Hipotesis 52

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 54

4.1 Hasil Penelitian 54

4.1.1 Gambaran Perusahaan 54

4.1.2 Analisis Deskriptif 54

4.1.3 Pembahasan Hasil Penghitungan Pajak Penghasilan Pasal 21

Pegawai Tetap PT X 56

4.1.3.1 Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor

122/PMK.010/2015 56

4.1.3.2 Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor

101/PMK.010/2016 58

4.1.4 Perbandingan Hasil Penghitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 Pegawai Tetap PT X Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 122/PMK.010/2015 dan Peraturan Menteri Keuangan

Nomor 101/PMK.010/2016 61

4.2 Hasil Pengujian Hipotesis dan Pembahasan Hasil Pengujian Hipotesis

Penelitian 63

4.2.1 Hasil Uji Normalitas 63

4.2.2 Hasil Uji Paired Sample T-test 64

BAB V PENUTUP 66

5.1 Simpulan 66

5.2 Keterbatasan Penelitian 66

5.3 Saran 67

DAFTAR PUSTAKA 68

LAMPIRAN 70

(5)

x Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Rerangka Teori 46

(6)

xi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tarif Pajak Penghasilan 28

Tabel 2.2 Riset Empiris 41

Tabel 4.1 Daftar Gaji Pegawai PT X 55

Tabel 4.2 Penghitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 Pegawai Tetap PT X Menggunakan Peraturan Menteri Keuangan Nomor

122/PMK.010/2015 57

Tabel 4.3 Penghitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 Pegawai Tetap PT X Menggunakan Peraturan Menteri Keuangan Nomor

101/PMK.010/2016 59

Tabel 4.4 Perbandingan Penghitungan PPh Pasal 21 Teutang Sebulan Yang dihitung Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 122/PMK.010/2015 dan Peraturan Menteri

Keuangan Nomor 101/PMK.010/2016 62

Tabel 4.5 One Sample Kolmogorov Smirnov Test 64

(7)

xii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Uji Normalitas Data Tahun 2015 70

Lampiran 2 Uji Normalitas Data Tahun 2016 70

(8)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

(9)

2

Universitas Kristen Maranatha

26, pasal 4 ayat 2, dan pajak penghasilan bagi Orang Pribadi yang bertolak ke luar negeri.

Diantara berbagai objek pajak penghasilan, gaji atau upah (PPh Pasal 21) merupakan salah satu unsur pajak yang menjadi penyumbang terbesar bagi pemasukan negara. Pada tahun 2015, PPh Pasal 21 mencatatkan pertumbuhan pemasukan sebesar 11,78% yaitu Rp 79,696 triliun dibandingkan tahun 2014 yang hanya sebesar Rp 71,294 triliun (http://www.pajak.go.id/content/realisasi-penerimaan-pajak-31-agustus-2015). Tetapi pada akhir Juni 2016, total penerimaan pajak mengalami penurunan sebesar 3,92% dibanding tahun 2015 dan pajak penghasilan merupakan salah satu alasan dari penurunan tersebut (http://www.klinikpajak.co.id/berita+detail/?id=berita+pajak+-+akhir+juni%2C+ penerimaan+pajak+turun+3%2C92%25). Besarnya tarif PPh 21 dan pendapatan tidak kena pajak mempengaruhi besarnya take home pay yang didapatkan oleh pegawai. Semakin kecil take home pay yang didapatkan pegawai, semakin rendah pula daya beli atau konsumsi oleh masyarakat. Rendahnya daya beli masyarakat dapat mempengaruhi tingkat perekonomian negara. Oleh karena itu, pemerintah secara berkala menyesuaikan Pendapatan Tidak Kena Pajak (PTKP) dengan harapan take home pay yang didapatkan oleh pegawai dapat meningkat sehingga dapat meningkatkan pula daya beli masyarakat dan mendorong konsumsi (http://www.kemenkeu.go.id/Berita/mulai-januari-2016-ptkp-naik-jadi-rp54-juta-tahun).

(10)

3

Universitas Kristen Maranatha

kena pajak yang menjadi objek pajak penghasilan yang harus dibayar wajib pajak di Indonesia (https://id.m.wikipedia.org/wiki/Penghasilan_tidak_kena_pajak).

PTKP mulai diberlakukan sejak tahun 1984 dengan dikeluarkannya Undang-Undang No. 8 Tahun 1983 (https://m.kompasiana.com/giagimi/bagaimanakah-perubahan-ptkp-dari-1984-sampai-2015-check-it-out565aa7441cafbdb91b28afe3), dengan besaran PTKP pada saat itu adalah sebagai berikut:

 Untuk diri wajib pajak sebesar Rp 960.000;

 Tambahan untuk Wajib Pajak Kawin sebesar Rp 480.000;

 Tambahan untuk seorang isteri yang penghasilannya digabung dengan

penghasilan suami sebesar Rp 960.000;

 Tambahan untuk keluarga sedarah dan semenda dalam garis keturunan lurus

paling banyak tiga orang sebesar Rp 480.000.

Sejak diberlakukannya, PTKP telah mengalami penyesuaian sebanyak 9 kali hingga tahun 2015. Penyesuaian ini dilakukan dengan melihat perkembangan ekonomi sebagai patokannya. Di tahun 2015, sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 122/PMK.010/2015, tarif besaran PTKP adalah sebagai berikut:  Untuk diri wajib pajak sebesar Rp 36.000.000;

 Tambahan untuk Wajib Pajak Kawin sebesar Rp 3.000.000;

 Tambahan untuk seorang isteri yang penghasilannya digabung dengan

penghasilan suami sebesar Rp 36.000.000;

 Tambahan untuk keluarga sedarah dan semenda dalam garis keturunan lurus

(11)

4

Universitas Kristen Maranatha

Dan pada 27 Juni 2016, Menteri Keuangan mengeluarkan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 101 /PMK.010/2016 yang berisi tentang penyesuaian PTKP terbaru, dengan besaran PTKP sebagai berikut:

 Untuk diri wajib pajak sebesar Rp 54.000.000;

 Tambahan untuk Wajib Pajak Kawin sebesar Rp 4.500.000;

 Tambahan untuk seorang isteri yang penghasilannya digabung dengan

penghasilan suami sebesar Rp 54.000.000;

 Tambahan untuk keluarga sedarah dan semenda dalam garis keturunan lurus

paling banyak tiga orang sebesar Rp 4.500.000.

Kebijakan penyesuaian PTKP dilatarbelakangi oleh kondisi perekonomian yang menunjukkan kecenderungan perlambatan sejak tahun 2013. Hingga pada triwulan I tahun 2016, perekonomian hanya tumbuh sebesar 4,9% (http://www.pajakbro.com/2016/06/siaran-pers-ptkp-2016.html?m1). Dengan kenaikan PTKP, tentunya akan menimbulkan dampak negatif yaitu penurunan pemasukan Negara dari sektor PPh 21. Namun disamping itu kenaikan PTKP pun akan memberi dampak positif dari segi PPN, PPnBm dan pajak final atas tabungan dan investasi, dimana dengan kenaikan PTKP, daya beli masyarakat akan semakin meningkat seiring dengan meningkatnya take home pay yang didapatkan masyarakat. Oleh karena itu, kenaikan PTKP diharapkan dapat mendorong dan meningkatkan pertumbuhan perekonomian bersamaan dengan diberlakukannya tax amnesty pajak.

(12)

5

Universitas Kristen Maranatha

kehidupan sosial dan ekonomi yang terjadi pada masyarakat kelas bawah (Adelia, 2015). Oleh karena itu keputusan pemerintah untuk menaikkan PTKP dapat dianggap berjalan dengan efektif jika daya beli masyarakat yang tercermin dari

take home pay meningkat. Penelitian terdahulu oleh Prihartono (2015) dengan

judul “Analisis Perbandingan Pajak Penghasilan Pasal 21 Pegawai Tetap yang Dihitung Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 162/PMK.011/2012 dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 122 /PMK.010/2015”, menyatakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada Jumlah Pajak Penghasilan Pasal 21 Pegawai Tetap yang dihitung berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 162/PMK.011/2012 dengan Pajak Pajak Penghasilan Pasal 21 Pegawai Tetap yang dihitung berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 122/PMK.010/2015.

(13)

6

Universitas Kristen Maranatha

dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 101/PMK.010/2016. Oleh karena itu, penulis melakukan penelitian yang berjudul “Analisis Perbandingan Pajak Penghasilan Pasal 21 Pegawai Tetap yang Dihitung Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 122/PMK.010/2015 dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 101 /PMK.010/2016”.

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dari penelitian adalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah perbandingan antara perhitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 pegawai tetap PT X dengan menggunakan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 122/PMK.010/ 2015 dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 101 /PMK.010/2016?

2. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara jumlah pajak Penghasilan Pasal 21 yang dihitung menggunakan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 122/PMK.010/ 2015 dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 101 /PMK.010/2016?

1.3Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

(14)

7

Universitas Kristen Maranatha

Menteri Keuangan Nomor 122/PMK.010/ 2015 dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 101 /PMK.010/2016.

2. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara jumlah pajak Penghasilan Pasal 21 yang dihitung menggunakan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 122/PMK.010/ 2015 dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 101 /PMK.010/2016.

1.4Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan memiliki manfaat bagi: 1. Pemerintah

Membantu pemerintah, dalam hal ini Direktorat Jenderal Pajak dan setiap jajarannya untuk mengetahui efektivitas ketercapaian tujuan dari perubahan kebijakan Penghasilan Tidak Kena Pajak.

2. Peneliti selanjutnya

(15)

66 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang dilakukan menggunakan SPSS 16.0 atas daftar gaji pegawai tetap PT X, maka didapatkanlah simpulan sebagai berikut:

1. Total dari PPh Pasal 21 sebulan pegawai tetap berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 122/PMK.010/2015 adalah Rp 4.742.000 dan total dari PPh Pasal 21 sebulan pegawai tetap berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 101/PMK.010/2016 adalah Rp 1.279.900.

2. Hasil penghitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 karyawan tetap berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 122/PMK.010/2015 mempunyai perbedaan signifikan dengan hasil penghitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 karyawan tetap berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 101/PMK.010/2016.

5.2 Keterbatasan Penelitian

(16)

67

Universitas Kristen Maranatha

tergolong besar sehingga tidak mudah untuk meminta data dari perusahaan tersebut, apalagi data gaji pegawai yang tergolong data yang sensitif.

5.3 Saran

Beberapa saran yang dapat penulis berikan dengan harapan dapat bermanfaat, antara lain bagi:

1. Pemerintah

Dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa hasil penghitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 karyawan tetap berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 122/PMK.010/2015 mempunyai perbedaan signifikan dengan hasil penghitungan Pajak Penghasilan 21 karyawan tetap berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 101/PMK.010/2016, maka diharapkan pemerintah dapat dengan teratur menyesuaikan besaran PTKP dengan keadaan ekonomi masyarakat, sehingga besarnya pajak penghasilan tidak memberatkan masyarakat dan membuat masyarakat sengaja melalaikan kewajibannya untuk membayar pajak.

2. Peneliti selanjutnya

(17)

ANALISIS PERBANDINGAN PAJAK PENGHASILAN

PASAL 21 PEGAWAI TETAP YANG DIHITUNG

BERDASARKAN PERATURAN MENTERI

KEUANGAN NOMOR 122/PMK.010/2015

DENGAN PERATURAN MENTERI

KEUANGAN NOMOR

101 /PMK.010/2016

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menempuh

Sidang Sarjana Strata 1 (S-1)

Oleh

THERESIA OKTAVIANA

1351064

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BANDUNG

(18)

v

COMPARATIVE ANALYSIS OF INCOME TAX

ARTICLE 21 OF PERMANENT EMPLOYEE

CALCULATE UNDER REGULATION

OF THE MINISTER OF FINANCE

NUMBER 122 /PMK.010/2015

AND REGULATION OF

THE MINISTER OF

FINANCE NUMBER

101 /PMK.010/2016

A THESIS

In Partial Fulfillment of The Requirements for The Degree of

Bachelor of Science in Accounting

By

THERESIA OKTAVIANA

1351064

BACHELOR PROGRAM IN ACCOUNTING

FACULTY OF ECONOMICS

MARANATHA CHRISTIAN UNIVERSITY

BANDUNG

(19)

vi

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus, karena atas rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Analisis Perbandingan Pajak Penghasilan Pasal 21 Pegawai Tetap Yang Dihitung Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 122/PMK.010/2015 Dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 101 /PMK.010/2016” dapat penulis selesaikan dengan baik.

Tentunya banyak pihak yang telah membantu dan memberi dukungan serta saran-saran kepada penulis selama pembuatan skripsi ini. Oleh karena itu penulis ingin berterimakasih kepada:

1. Ibu Elyzabet I. Marpaung, S.E., M.Si.,Ak.,CA., selaku dosen wali dan dosen pembimbing penulis yang dengan sabar membimbing penulis dari awal semester 1 hingga selesainya skripsi ini.

2. Papah dan mamah yang selalu memberikan dorongan, kepecayaan, serta selalu mendoakan penulis.

3. Ncek, Kokoh, Ci Tina, dan Ci Nita yang selalu memberikan dorongan, mendoakan, dan mengingatkan penulis.

4. Ku Swan yang telah membantu penulis dalam memberikan data yang dibutuhkan oleh penulis.

5. Aura, Bea, Grace, Hilda, Lusi, Nyoman, Rakub, Wenni, Vidya, dan Vina, teman-teman seperjuangan yang telah mendampingi penulis selama penulis berkuliah di Universitas Kristen Maranatha.

6. Ci Enny Prayogo, S.E., yang telah memberi saran-saran yang bermanfaat dalam penulisan skripsi ini.

7. Ibu Oktavianti, S.E., MS.Ak., CA., yang telah memberi dukungan dan inspirasi kepada penulis.

8. Seluruh dosen di Fakultas Ekonomi yang telah membagikan ilmunya selama penulis berkuliah di Universitas Kristen Maranatha.

9. Seluruh staf tata usaha khususnya Bapak Yitno dan Ibu Lenna yang telah membantu penulis selama penulis berkuliah di Universitas Kristen Maranatha.

10.Kepada seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini. Kritik dan saran yang membangun akan diterima dengan baik demi semakin baiknya skripsi ini. Akhir kata semoga skripsi ini dapat berguna untuk semua pihak yang membacanya, khususnya untuk peneliti selanjutnya. Tuhan memberkati.

Bandung, Januari 2017

(20)

68 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Adelia, Josephine. 2015. Analisis Perbandingan Sebelum dan Sesudah Kebijakan

Nilai Penghasilan Tidak Kena Pajak Tahun 2015 terhadap Peningkatan Penghasilan Karyawan di PT "X". Skripsi, Bandung : Program Sarjana

Universitas Kristen Maranatha.

Arikunto, Suharsimi. 2008. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Diana, A. dan Setiawati, L. (2014). Perpajakan: Teori dan Peraturan Terkini. Yogyakarta: Andi Offset.

Hartono, Jogiyanto (2014). Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan

Pengalaman-Pengalaman. Yogyakarta: BPFE.

Mardiasmo (2013). Perpajakan. Yogyakarta: Andi Offset.

Mulai Januari 2016, PTKP Naik Jadi Rp54 Juta Per Tahun.(2016). Diakses pada

2 Oktober 2016, dari http://www.kemenkeu.go.id/Berita/mulai-januari-2016-ptkp-naik-jadi-rp54-juta-tahun.

Muradi. (2016). Akhir Juni Penerimaan Pajak Turun 3,92%. Diakses pada 4 November 2016, dari http://www.klinikpajak.co.id/berita+ detail/?id=berita+pajak+-+akhir+juni%2C+penerimaan+pajak+turun

+3%2C92%25.

Penghasilan Tidak Kena Pajak. (2016). Diakses pada 3 Oktober 2016, dari https://id.m.wikipedia.org/wiki/Penghasilan_tidak_kena_pajak

Peraturan Menteri Keuangan No. 101/PMK.010/2016. (2016). Diakses pada 3 Oktober 2016, dari http://www.jdih.kemenkeu.go.id/fullText/2016/101 ~PMK.010~2016Per.pdf .

Peraturan Menteri Keuangan No. 122/PMK.010/2015.

Pohan, Chairil A. (2016). Manajemen Perpajakan : Strategi Perencanaan Pajak

dan Bisnis. Jakarta: Gramedia.

Prihartono, Ivan. 2016. Analisis Perbandingan Pajak Penghasilan Pasal 21

Pegawai Tetap Yang Dihitung Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 162/PMK.011/2012 Dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 122/PMK.010/2015. Skripsi, Bandung : Program Sarjana Universitas Kristen

(21)

69

Universitas Kristen Maranatha

PTKP 2016. (2016). Diakses pada 3 Oktober 2016, dari http://www.pajakbro.com/2016/06/siaran-pers-ptkp-2016.html?m1.

Realisasi Penerimaan Pajak per 31 Agustus 2015. (2015). Diakses pada 2 Oktober 2016, dari http://www.pajak.go.id/content/realisasi-penerimaan-pajak-31-agustus-2015 Mugiani, Giga. (2015). Bagaimanakah Perubahan PTKP dari 1984 sampai 2015. Diakses pada Minggu 2 Oktober 2016 , dari https://m.kompasiana.com/giagimi/bagaimanakah-perubahan-ptkp-dari-1984-sampai-2015-check-it-out_565aa7441cafbdb91b28afe3

Resmi, Siti (2014). Perpajakan: Teori dan Kasus. Jakarta: Salemba Empat.

Sari, Diana (2014). Perpajakan: Konsep, Teori, dan Aplikasi Pajak Penghasilan. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Sugiyono (2014). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Undang – Undang Ketentuan Umum dan Tatacara Perpajakan Nomor 16 Tahun 2009.

Gambar

Gambar 2.1 Gambar 2.2
Tabel 2.1 Tabel 2.2 Tabel 4.1

Referensi

Dokumen terkait

Wilayah Kabupaten Maros sebagai daerah pesisir dengan kontribusi pada sektor perikanan di Sulawesi Selatan cukup besar, terutama dalam memenuhi kebutuhan wilayah

Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat, bimbingan dan pertolongan-Nya sehingga penulis dapat melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh

Sistem chatbot tidak dapat menentukan semester mahasiswa ketika mengambil cuti kuliah, sehingga chatbot bisa tidak akurat dalam menjawab pertanyaan yang

Hambatan substansial dalam pelaksanaan perjanjian kredit pada kegiatan pinjaman bergulir Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri di Kelurahan

Ibu Lusia Permata Sari Hartanti, S.T., M.Eng., selaku Ketua Program Studi Teknik Industri, Dosen Pembimbing Akademik dan Dosen Pembimbing II yang telah memberikan

Sehubungan dengan pelaksanaan Pengadaan Langsung Jasa Konsultansi di lingkungan Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pesawaran Tahun Anggaran 2016 Pada Kegiatan

Menghitung ukuran gambar menjadi ukuran sebenarnya dengan skala yang ditentukan Mengidentifikasi simbol material bangunan Mengidentifikasi notasi gambar. 2 Menggambar

Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Kejuruan Kompetensi Keahlian : Teknik Konstruksi Baja2. Kode