• Tidak ada hasil yang ditemukan

TRANSFER PRAGMATIK PADA RESPON TERHADAP PUJIAN OLEH PEMBELAJAR BAHASA JEPANG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TRANSFER PRAGMATIK PADA RESPON TERHADAP PUJIAN OLEH PEMBELAJAR BAHASA JEPANG."

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

Rosi Rosiah, 2013

Transfer Pragmatik Oleh Pembelajar Bahasa Jepang Dalam Respon Terhadap Pujian

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

TRANSFER PRAGMATIK OLEH PEMBELAJAR BAHASA

JEPANG DALAM RESPON TERHADAP UNGKAPAN

PUJIAN

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Gelar Master pada Program Pendidikan Bahasa Jepang

Oleh:

Rosi Rosiah

1004824

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

SEKOLAH PASCASARJANA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG

(2)

Rosi Rosiah, 2013

Transfer Pragmatik Oleh Pembelajar Bahasa Jepang Dalam Respon Terhadap Pujian

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

TRANSFER PRAGMATIK OLEH PEMBELAJAR BAHASA

JEPANG DALAM RESPON TERHADAP UNGKAPAN

PUJIAN

Oleh

Rosi Rosiah

S.Pd Universitas Pendidikan Indonesia, 2008

Sebuah tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd) pada Sekolah

Pasca Sarjana

© Rosi Rosiah 2013

Universitas Pendidikan Indonesia

September 2013

Hak Cipta dilindungi undang- undang. Tesis ini tidak boleh

diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang,

(3)

Rosi Rosiah, 2013

Transfer Pragmatik Oleh Pembelajar Bahasa Jepang Dalam Respon Terhadap Pujian

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

LEMBAR PENGESAHAN

Menyetujui, Pembimbing I,

Nandang Rahmat, M.A, Ph.D

NIP. 195706251983031002

Pembingbing II,

Dr. Wawan Danasasmitha, M. Ed

NIP. 195201281982031002

Mengetahui,

Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang Sekolah Pasca Sarjana

Universitas Pendidikan Indonesia

Dr. Dedi Sutedi, M.A, M.Ed

(4)

Rosi Rosiah, 2013

Transfer Pragmatik Oleh Pembelajar Bahasa Jepang Dalam Respon Terhadap Pujian

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Rosi Rosiah. 1004824. Transfer Pragmatik Pada Respon Terhadap Pujian oleh Pembelajar Bahasa Jepang

Penelitian ini menganai transfer pragmatik pada respon terhadap pujian oleh pembelajar bahasa Jepang, khususnya pembelajar bahasa Jepang UPI tingkat IV. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui bagaimana pembelajar bahasa Jepang merespon pujian dalam bahasa Jepang, sebagai pembanding bagaimana native merespon pujian dalam bahasa Jepang, adakah perbedaan dalam merespon pujian antara pembeajar bahasa Jepang dan native, dan untuk mengetahui transfer pragmatik yang terjadi pada tuturan respon terhadap pujian.

Data dikumpulkan dengan DCT , yang terdiri dari 18 situasi yang berbeda yang dibuat berdasarkan jarak sosial, kekuasaan, tingkat pembebanan, latar, dan objek pujian.

Dari data yang terkumpul terdapat tiga kategori dan 18 strategi dalam merespon pujian. Pembelajar bahasa Jepang banyak merespon pujian dengan kategori menerima dan dengan strategi yang paling banyak digunakan adalah menolak pujian, sedangkan native banyak merespon pujian dengan kategori menerima dan dengan strategi berterimakasih.

Pembelajar bahasa Jepang maupun native menggunakan kategori menerima sesuai dengan teori kesantunan apabila kita menerima pujian maka, dianggap menjaga positif face lawan bicara. Selain itu transfer pragmatik yang terjadi teridentifikasi dengan transfer pragmalinguistik dan sosiopragmatik.

Keyword : Transfer Pragmatik, Respon Terhadap Pujian, Pembelajar bahasa Jepang, Native bahasa Jepang

(5)

Rosi Rosiah, 2013

Transfer Pragmatik Oleh Pembelajar Bahasa Jepang Dalam Respon Terhadap Pujian

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

要旨

日本 学習者 け ほ 対 返答 語用論的転移

本研究 日本 学習者 け ほ 対 返答 語用論的転

移 関 行う 特 ン ネ 教育大学 四年生 学習

者 あ 本研究 目的 日本語学習者 日本語 ほ 対

う 返答 を知 た 日本語母語話者 ほ 対

う 返答を を知 た 日本語学習者 日本

語母語話者 ほ 対 返答 う 共通点 相違点

あ を知 た ほ 対 返答 中 日本語 表現 中

ン ネ 語 語用論的転移 見 を知 た

関係 親疎関係 及び ェン を設定 た 18 場面 DCT

を収集

収集 た ほ 対 返答 3 及び

15 分類 日本 学習者 受け入

型及び不賛成発言 ほ 対 返答 一番多い 分

そ 対 日本人母語話者 受け入 型 同 一番多

い ほ 対 一番多い 感謝 あ

そ 日本語母語話者及び日本人学習者 同 ほ 受け

入 相手 ポ ェ を守 分

また 語用言語学転移及び社会語用論転移 関 分析

キ ワ :語用論的転移 ほ 対 返答 日本 学習者

(6)

Rosi Rosiah, 2013

Transfer Pragmatik Oleh Pembelajar Bahasa Jepang Dalam Respon Terhadap Pujian

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

ABSTRAKSI i

KATA PENGANTAR ii

UCAPAN TERIMAKASIH iii

DAFTAR ISI v

DAFTAR TABEL x

DAFTAR GAMBAR xii

DAFTAR LAMPIRAN xiii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

1.2 Rumusan Dan Batasan Masalah 1.3 Tujuan Penelitian

1.4 Manfaat Penelitian 1.5 Definisi Operasional 1.6 Metode Penelitian

1.7 Objek dan Sapel Penelitian 1.8 Teknik Pengumpulan Data 1.9 Analisis Data

1.10 Sistematika Pembahasan

1 BAB II LANDASAN TEORITIS

2.1 Transfer Bahasa

(7)

Rosi Rosiah, 2013

Transfer Pragmatik Oleh Pembelajar Bahasa Jepang Dalam Respon Terhadap Pujian

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2.2.1. Transfer Positif dan Transfer Negatif 2.2 Transfer Pragmatik

2.2.1. Pengertian Transfer Pragmatik

2.2.2 Bagaimana Mengidentifikasi Transfer Pragmatik 2.2.3 Jenis- Jenis Transfer Pragmatik

2.3. Pragmatik 2.4. Home (Pujian)

2.4.1. Fungsi Home

2.4.2. Jenis- Jenis Respon Terhadap Home (Pujian) dalam bahasa Jepang 2.4.3. Ciri Khas Respon Terhadap Home (Pujian) dalam Bahasa Jepang 2.4.4 Objek Pujian

2.5. Penelitian Terdahulu

12 BAB III METODELOGI PENELITIAN

3.1. Responden Penelitian 3.2. Prosedur Pengumpulan Data 3.3 Analisis Data

29 29 32 35 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Respon Terhadap Pujian Pembelajar Bahasa Jepang 4.1.1 Kategori 1 : Menerima Pujian

1. Ucapan Terimakasih 2. Ungkapan Persetujuan 3. Ungkapan Bahagia 4. Praise Upgrade

(8)

Rosi Rosiah, 2013

Transfer Pragmatik Oleh Pembelajar Bahasa Jepang Dalam Respon Terhadap Pujian

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. mencurigai maksud Pemuji 4.1.3. Kategori 3 menghindar

1. Comment History 2. Shift

3. Hikaemena Hatsugen 4. Return

5. Question

6. Mengganti Topik 7. Scale Down 8. Tersenyum

9. Strategi Ungkapan Malu dan Terkejut 4.1.4. Rangkaian Strategi 4.2 Respon Terhadap Pujian Native Bahasa Jepang

4.2.1 Kategori. 1 : Menerima Pujian 1. Ucapan Terimakasih

2. Ungkapan Persetujuan 3. Ungkapan Bahagia 4. Praise Upgrade

4.2.2. Kategori 2 : Menolak Pujian 1. Disagreement

2. mencurigai maksud Pemuji 4.2.3. Kategori 3 menghindar

(9)

Rosi Rosiah, 2013

Transfer Pragmatik Oleh Pembelajar Bahasa Jepang Dalam Respon Terhadap Pujian

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

7. Scale Down 8. Tersenyum

9. Strategi Ungkapan Malu dan Terkejut 4.2.4. Rangkaian Strategi

4.3 Perbandingan Antara Respon Terhadap Pujian Pembelajar Bahasa Jepang dan Penutur Asli Bahasa Jepang

4.3.1. Perbandingan frekuensi Respon terhadap pujian

4.3.2 Perbandingan Rangkaian strategi dalam merespon pujian 4.4 Pengaruh Teori Kesantunan Dalam Bahasa

4.5 Transfer Pragmatik

5.2. Rekomendasi Untuk Penelitian Selanjutnya

127 127 130

DAFTAR PUSTAKA 132

(10)

1

Rosi Rosiah, 2013

Transfer Pragmatik Oleh Pembelajar Bahasa Jepang Dalam Respon Terhadap Pujian

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

(11)

2

Rosi Rosiah, 2013

Transfer Pragmatik Oleh Pembelajar Bahasa Jepang Dalam Respon Terhadap Pujian

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam pembelajaran percakapan, mahasiswa berlatih menggunakan ungkapan- ungkapan komunikatif dalam bahasa Jepang, seperti meminta seseorang melakukan sesuatu, meminta maaf, menyatakan setuju dan tidak setuju, memuji, memberikan respon terhadap pujian, dan lain-lain. Para pembelajar menggunakana bahasa Jepang, namun gaya mereka berbicara seperti cara bicara bahasa Indonesia. sebagai contoh: あ う い 先 生 Arigataougozaimasu, sensei. (terimakasih, pak), pada tuturan di atas pembelajar membawa pengaruh bahasa Indonesia denga meletakan panggilan dibelakng kalimat, sedangkan dalam bahasa Jepang panggilan diletakan di depan kalimat 先生 あ う い

Sensei, arigatougozaimasu.

Contoh di atas termasuk kedalam salah satu transfer pragmatik, apabila diartikan dengan kasar transfer pragmatik adalah membawa pengetahuan pragmatik dari satu bahasa ke bahasa lain (Spenser, 2004: 84).

Refnaldi (2009) dalam penelitiannya mengemukakan transfer pragmatik yang terjadi.

(1) A: Kamu cantik sekali hari ini. (2) B: Ah kamu ada-ada saja

(3) A : You look really beautifu today. (4) B : Are you kidding?

Di dalam bahasa Indonesia, ungkapan “ah, kamu ada- ada saja” (kalimat

nomor 2) merupakan respon yang lazim digunakan untuk menanggapi pujian “kamu

cantik sekali hari ini”. (kalimat 1) tanggapan ini sering dipilih sebagai salah satu

(12)

3

Rosi Rosiah, 2013

Transfer Pragmatik Oleh Pembelajar Bahasa Jepang Dalam Respon Terhadap Pujian

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kidding (kalimat 4) yang maknanya bisa serupa dengan “kamu ada- ada saja” (kalimat 2) bukanlah merupakan respon yang tepat untuk pujian You look really beautiful today (kalimat no 3) karena secara pragmatis di dalam bahasa Inggris ungkapan

tersebut bisa bermakna “saya tidak cantik sama sekali, dan anda mungkin mencoba

mengejek saya dengan mengatakan saya cantik”.

Respon terhadap pujian menjadi salah satu ungkapan- ungkapan komunikatif yang menarik, karena dengan merespon pujian akan menunjukan suatu pandangan sosial yang berlaku. Menurut pendapat Maruyama(1996) mengemukakan bahwa sebagian besar pembelajar bahasa Jepang menggunakan bentuk respon mengelak saat mendapat pujian dalam bahasa Jepang.

contoh di bawah ini :

(5) A:日本語 上手 !

A: nihongo ga jouzu desune!

A:Bahasa Jepangnya pintar ya!

(6) B:いいえ そ い

B: iie, sonna koto nai yo.

B:Tidak kok, tidak seperti itu.

(Diktat shokyuu Kaiwa UPI:2012)

(13)

4

Rosi Rosiah, 2013

Transfer Pragmatik Oleh Pembelajar Bahasa Jepang Dalam Respon Terhadap Pujian

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

diberikan. Sikap merendahkan diri pada pembelajar bahasa Jepang ini, sesuai dengan konsep penerima pujian yang dikemukakan oleh Hilda, dkk 2011: 65 mengenai konsepsi Timur yang cenderung menolak. Dan konsep repon pujian seperti di di atas yang sering digunakan dalam bahan ajar matakuliah percakapan dan juga sering digunakan oleh pembelajar.

Tetapi, pada kenyataannya orang Jepang tidak hanya merespon pujian dengan menolak, Terao Rumi(1996) terdapat pula orang Jepang yang merespon dengan mengakui pujian tersebut, seperti dalam contoh di bawah ini:

(7) A: せ べい誰 買っ く た

Kono senbei darega katte kite kuretan?

<Siapa yang membelikanSenbei ini?>

(8) B: い 手 挙

Hai. (Teo agete)

<Ya. Angkat tangan

(9) A:え い 前 ち 土産買っ く っ 信 た

Erai. Omae nara chanto omiyage kattekite kurerutte shinjitetayo.

<Hebat, Kalau kamu yang membelikannya saya percaya

(10) B:良 った 少 ネー ャー い たい

Yokatta, sukoshiwa mene-jya- rashii koto shitemitai.

(14)

5

Rosi Rosiah, 2013

Transfer Pragmatik Oleh Pembelajar Bahasa Jepang Dalam Respon Terhadap Pujian

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(Hilda, dkk. 2011: 70)

(Penerjemah: Rosi Rosiah)

Penutur A merupakan Complimenter dan penutur B adalah Receiver. Identitas A adalah kakak kelas dari B di klub olahraga. Penutur A berjenis kelamin laki-laki dan penutur B berjenis kelamin perempuan. Percakapan ini berlangsung pada saat melihat video pertandingan. Penggunaan tuturan pujian yang dikemukakan oleh Penutur A adalah memuji sikap penutur B yang memperhatikan anggota klub olah raga. Respon penutur B terhadap pujian tersebut adalah comment accepttance, yaitu menerima pujian dan kemudian memberikan komentar yang pantas tentang topik pujian yang diberikan. (Herbert (Dalam Nur &Wisnu, 2005:171).

Menerima sebuah pujian sebagai salah satu bentuk penghargaan terhadap pujian yang diberikan adalah dengan memberikan respon yang positif (Hilda, dkk. 2011:65). Ditinjau dari konsep positive politenes yang dikemukakan oleh Brown dan Levinson (dalam Longscope, 1994:70) bahwa respon dengan menerima pujian dapat dikategorisasikan sebagai strategi kesantunan.

Berdasarkan uraian di atas terdapat dua konsep dalam merespon pujian, konsep Barat dan konsep Timur. Kedua konsep tersebut dapat digunakan seperti dalam kedua contoh di atas, namun tergantung terhadap situasi dan lawan bicara yang memberikan pujian.

(15)

6

Rosi Rosiah, 2013

Transfer Pragmatik Oleh Pembelajar Bahasa Jepang Dalam Respon Terhadap Pujian

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Terhadap Pujian Oleh Pembelajar Bahasa Jepang (Penelitian Terhadap Mahasiswa Tingkat IV Tahun Ajaran 2012/2013 Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia.

1.2. Rumusan dan Batasan Masalah

1.2.1. Rumusan Masalah.

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pembelajar bahasa Jepang merespon pujian yang disampaikan dalam bahasa Jepang?

2. Bagaimana Native bahasa Jepang merespon pujian?

3. Bagaimanakah persamaan dan perbedaan pembelajar bahasa Jepang dan Native bahasa Jepang dalam respon terhadap pujian?

4. Apakah terdapat transfer pragmatik dalam respon terhadap pujian yang disampaikan pembelajar bahasa Jepang ini dari bahasa Indonesia ke dalam bahasa Jepang?

1.2.2 Batasan Masalah

(16)

7

Rosi Rosiah, 2013

Transfer Pragmatik Oleh Pembelajar Bahasa Jepang Dalam Respon Terhadap Pujian

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

transfer pragmatik dalam respon terhadap pujian yang disampaikan pembelajar bahasa Jepang.

1.3. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk:

1. Untuk mengetahui bagaimana pembelajar bahasa Jepang merespon pujian dalam bahasa Jepang.

2. Untuk mengetahui bagaimana Native bahasa Jepang merespon pujian.

3. Untuk mengetahui persamaan dan perbedaan Pembelajar bahasa Jepang dan Native bahasa Jepang dalam respon terhadap pujian.

4. Untuk mengetahui Apakah terdapat transfer pragmatik dalam respon terhadap pujian yang disampaikan pembelajar bahasa Jepang.

1.4 Manfaat Penelitian

1.3.1. Manfaat praktis.

1. Memberikan manfaat terhadap pembelajaran dan pengembangan bahan ajar bahasa Jepang khususnya mata kuliah kaiwa.

(17)

8

Rosi Rosiah, 2013

Transfer Pragmatik Oleh Pembelajar Bahasa Jepang Dalam Respon Terhadap Pujian

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1.3.2. Manfaat teoritis

1. Untuk merekomendasikan teori kepada pembaca yang memiliki minat dalam melakukan penelitian mengenai transfer pragmatik dalam komunikasi lintas Budaya.

2. Memberikan manfaat terhadap pengembangan teori bahan ajar bahasa Jepang khususnya mata kuliah kaiwa, sub bab memuji.

1.5. Definisi Operasional

1.5.1. Transfer Pragmatik

転移 いう用語 一般的 人 新た 知識 獲得 そ 人

持っ い 知識 そ 獲得 体系的 影響 与え 指 使わ (Spenser, 2004:85)

Teni toiu yougowa, ippantekiniwa, hitoga aratana chisikowo kakutokusuru tokini sonohitoga sudeni motteiru chishikiga sono kakutokuni taikeitekini eikyouwo ataerukotoo sasu mono toshite tsukawareru (Spenser, 2004:85)

Yang disebut dengan transfer adalah pengaruh secara sistematis dari pengetahuan yang sudah dimiliki sebelumnya terhadap pengetahuan baru. (Spenser, 2004:85)

(18)

9

Rosi Rosiah, 2013

Transfer Pragmatik Oleh Pembelajar Bahasa Jepang Dalam Respon Terhadap Pujian

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

語用論的転移 異文化コ ュニケー ョン 場 語用論領域 知識 転

移 あ Spenser, 2004:86

Goyourontekitenitowa, ibunka komyunike-shonno ba de goyouron ryouikino chisikino tenidearu. (Spenser, 2004:86)

Yang disebut dengan transfer pragmatik adalah transfer pengetahuan dalam ruang lingkup pragmatik yang terjadi pada saat melakukan komunikasi lintas budaya. (Spenser, 2004:86).

1.5.2 Ungkapan Pujian (ほ <Home )

Kumatoritani (1989) menyatakan bahwa, “pujian adalah tindakan penunjang penilaian positif (“肯 定 的 評 価 伴 う 支 援 行 為 Kouteiteki hyoukao tomonau shienkoi)”.

Kodama (1996), ほ いう言語行為 話 手 聞 手あ い 聞

手 家族 そ 類 関 認 様々 あ い 対 聞 手 心地 く せ 前提 明示的 あ い 暗示 的 肯定的 評価 与え 行為 あ

(19)

10

Rosi Rosiah, 2013

Transfer Pragmatik Oleh Pembelajar Bahasa Jepang Dalam Respon Terhadap Pujian

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

“Suatu tindakan pembicara terhadap lawan bicara atau keluarga lawan bicara atau hal-hal lain mengenai lawan bicara yang masing-masing mengakui hal itu

“bagus”, memberikan penilaian positif secara sugestif atau dengan kejelasan dengan

syarat membuat perasaan lawan bicara nyaman.”

Dari definisi yang dikemukakan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa pujian adalah tindakanterhadap sesuatu yang berhubungan dengan lawan bicara, baik keluarga lawan bicara dan lain lain dengan objek misalnya penampilan fisik, aksesoris, tingkah laku dan hasil dari sebuah usaha yang menurut pembicara mangakui hal itu bagus serta baik.

1.6 Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik. Metode ini dilakukan untuk menggambarkan, menjabarkan suatu fenomena yang terjadi saat ini dengan menggunakan prosedur ilmiah untuk menjawab masalah secara aktual (Sutedi, 2009).

Sifat penelitian ini yaitu menjabarkan, memotret segala permasalahan yang dijadikan pusat perhatian peneliti kemudian di beberkan apa adanya.

1.7. Objek dan Sample Penelitian

(20)

11

Rosi Rosiah, 2013

Transfer Pragmatik Oleh Pembelajar Bahasa Jepang Dalam Respon Terhadap Pujian

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sampel pada penelitian ini adalah mahasiswa tingkat empat semester tujuh dan tingkat lima semester sembilan tahun ajaran 2012/2013 Sample dari penelitian ini adalah mahasiswa jurusan pendidikan bahasa Jepang sebanyak 20 orang Berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Miroy (1987) bahwa sample ditentukan dengan melihat kemampuan mahasiswa yang sudah memenuhi kompetensi komunikatif, dan linguistik yang mempuni dan juga berdasarkan. Best dan Kahn (1989 di Libugan 1997:36) menyatakan Ketika penelitian ini dimasukkan ke dalam penelitian linguistik yang mempunyai lebih perilaku homogen yang dibandingkan dengan jenis-jenis dari survei (Sankoff 1980 di Milroy 1987:21), Di samping itu, 20 responden, analisis data akan menjadi yang lebih sederhana itu, lebih banyak fokus, dan meyakinkan (Patton 1990). menggunakan metode purposefulsampling (Milroy: 1987) karena pada tingkatan ini kemampuan bahasa Jepang pembelajar sudah pada tahap lanjut dan mempunyai kompetensi komunikasi dan sintaksis bahasa Jepang. Dan sebagai pembanding untuk mengetahui perbedaan respon terhadap pujian pembelajar dan native bahasa Jepang, maka dalam penelitian ini juga menggunakan sample native bahasa Jepang yang berasal dari Kinjou university Nagoya sebanyak 20 orang.

1.8. Teknik Pengumpulan Data

(21)

12

Rosi Rosiah, 2013

Transfer Pragmatik Oleh Pembelajar Bahasa Jepang Dalam Respon Terhadap Pujian

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang harus diisi oleh setiap responden. Bentuk jawaban yang diminta berupa jenis pertuturan yang besar kemungkinan akan diucapkan oleh setiap penutur kalau mereka berada pada situasi yang sebenarnya.

1.9. Analisis Data

Data penelitian ini dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Pertama, data realisasi pertuturan diklasifikasi menjadi beberapa kategori berdasarkan pertimbangan kualitatif. Selanjutnya, frekuensi kemunculan dari setiap strategi tindak tutur dikuantifikasi, untuk mendeteksi kecenderungan-kecenderungan dalam realisasi tindak tutur, baik kecenderungan keseluruhan maupun setiap variabel sosial. Kecenderungan kecenderungan atau pola-pola ini kemudian dianalisis secara kualitatif, terutama untuk mengungkap keterkaitannya dengan aspek kesantunan berbahasa. Setelah itu transfer seperti apakah yang terjadi pada mahasiswa pembelajar bahasa Jepang ini

Analisis data dimulai dengan menyeleksi seluruh data yang terkumpul dari DTC. Kemudian dikategorisasikan berdasarkan pada kategori hasil penelitian Koosatianwon Saayan (2003) dan menentukan pola strategi yang muncul dengan mengunakan formula Semantik. Kategorisasi menurut Koosatianwon Saayan (2003), adalah sebagai berikut:

(22)

13

Rosi Rosiah, 2013

Transfer Pragmatik Oleh Pembelajar Bahasa Jepang Dalam Respon Terhadap Pujian

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. 打 ち 消 型 (Penolakan selanjutnya disingkat Re): Jawaban tidak menerima terhadap pujian dan memberikan respon negatif.

3. 回 避 型 (Menghindar selanjtnya disingkat Ev): Jawaban yang tidak menerima sepenuhnya pujian, atau tidak memerima secara langsung isi pujian, cenderung memberikan sikap mengabaikan dan menjawab dengan menjelaskan informasi dan alasan.

1.10. Sistematika Penulisan

Bab I, Pendahuluan, berisikan ringkasan mengenai latar belakang masalah, rumusan dan batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kajian teori, serta metodelogi penelitian.

Bab II, Kajian teori, berisikan ulasan keputusan mengenai landasan teori, penelitian terdahulu tentang ungkapan pujian.

Bab III, Metodelogi penelitian, yang berisi sumber data, metode dan teknik penelitian yang merinci mengenai pengumpulan data, metode, dan teknik analisis data.

Bab IV, Hasil penelitian, berisikan tentang hasil penelitian menganai Realisasi Respon Lawan Bicara Terhadap Tuturan Memuji Dalam Bahasa Jepang oleh pembelajar bahasa Jepang Indonesia.

(23)

14

Rosi Rosiah, 2013

Transfer Pragmatik Oleh Pembelajar Bahasa Jepang Dalam Respon Terhadap Pujian

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(24)

33

Rosi Rosiah, 2013

Transfer Pragmatik Oleh Pembelajar Bahasa Jepang Dalam Respon Terhadap Pujian

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Untuk memperlancar sebuah penelitian diperlukan metode penelitian yang merupakan serangkaian prosedur dan langkah-langkah kegiatan penelitian. Mulai dari tahapan perencanaan, pengumpulan data, pengolahan data sampai pada tahapan pengambilan kesimpulannya. Oleh sebab itu sesuai dengan penlitian yang dilaksanakan penulis, metodologi penlitian yang di ambil pada penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif.

Pada bagian 3.1. reponden penelitian; bagian 3.2. prosedur pengumpulan data; dan bagian 3.3. cara menganalisis data.

1.1. Responden Penelitian.

Metode sampling adalah pertama-tama dengan tujuan untuk memilih responden-responden. Di dalam penellitan bahasa, Milroy (1987:38) keterbatasan dalam memilih metoda-metoda sampling dengan tanpa melihat dimana apakah itu secara teknis mewakili atau tidak. Itu adalah karena kematangan sosiolinguistik sendiri sebagai suatu bagian penelitian. Bagaimanapun, suatu kerangka teoritis yang dapat dipertahankan diharapkan.

(25)

34

Rosi Rosiah, 2013

Transfer Pragmatik Oleh Pembelajar Bahasa Jepang Dalam Respon Terhadap Pujian

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sesuai dengan kategori-kategori yang ditetapkan. Pada dasarnya, ada dasar pertimbangan pemakaian sampling penilaian.

First, the samples in linguistic research are in general demonstrably not technically representative, and to claim that they are leaves a researcher open to quite proper academic criticism. Second, relatively small samples (too small to be considered technically representative) appear to be sufficient for useful accounts of language variation in large cities (Milroy 1987:27).

Sejak penelitian ini mencari tahu mengenai realisasi pragmatik, sampel untuk penelitian ini diperlukan sampel yang memiliki kemampuan linguistic dan dan kompetensi komunikasi. Pada penelitian ini sampel adalah mahasiswa tingkat empat semester tujuh dan tingkat tiga semester lima tahun ajaran 2012/2013 Universitas Pendidikan Indonesia Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang, yang telah memiliki kemampuan keduanya. Kemampuan bahasa jepang mahasiswa tingka tiga dan tingkat empat ini di kategorisasikan menjadi pembelajar tingkat atas menengah dan bawah berdasarkan kepada nilai akhir mata kuliah Kaiwa. Dan sebagi pembanding sampel dalam penelitian ini adalah penutur asli bahasa Jepang yaitu mahasiswa Universitas Kinjougakuin Nagoya Japan. Jadi memungkinkan untuk melakukan penelitan terhadap tindak respon terhadap pujian dalam bahasa Jepang pada pembelajar. Gumperz (1972:205) menjelaskan hal ini di Wardhaugh (1992:245)

(26)

35

Rosi Rosiah, 2013

Transfer Pragmatik Oleh Pembelajar Bahasa Jepang Dalam Respon Terhadap Pujian

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

available to him, forms which appropriately reflect the social norms governing behavior in specific encounters.

Untuk alasan ini, para mahasiswa tingkat tiga angkatan 2008 dilibatkan di dalam studi ini. Meskipun proporsinya sedikit, para mahasiswa angkatan 2008 juga dilibatkan di dalam penelitian ini untuk menguji variabilitas yang boleh diakibatkan oleh usia yang relatif dari sampel.

Langkah yang berikutnya yang dipertimbangkan setelah disiapkan dari siapa yang cocok untuk menjadi sampel penelitian ini, kemudian menetukan jumlah sampel yang akan di ambil. Untuk mendapat data yang memuaskan, ada tiga ukuran-ukuran di dalam memilih suatu sampel yang diusulkan oleh Hagood (Young 1982) diadopsi. Pertama-tama, "sample itu harus mewakili; menunjukkan alam semesta (yang tidak memihak)." Pertanyaan itu dapat ditujukan tentang bagaimana caranya mendapat satu sampel yang cukup yang secara penuh menguraikan masyarakat bahasa. Kedua, "contoh harus dari ukuran yang cukup untuk menghasilkan hasil-hasil yang dapat dipercaya." Yang untuk menentukan banyaknya responden-responden seperti juga variasi usia, seks, dan kelas sosial yang memberi pengaruh kepada bahasa dinggunakan. Ketiga, "contoh yang harus dirancang sedemikian untuk bersifat efisien." itulah yang dipertimbangkan; menganggap efisiensi dari ukuran contoh dan jumlah dari penting untuk dikumpulkan dari masing-masing sample

(27)

36

Rosi Rosiah, 2013

Transfer Pragmatik Oleh Pembelajar Bahasa Jepang Dalam Respon Terhadap Pujian

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dibandingkan dengan jenis-jenis dari survei (Sankoff 1980 di Milroy 1987:21), 20 responden yang sesuai yang dipertimbangkan (untuk distribusi dari tiap responden-responden, melihat Gambar 1)untuk mengungkapkan perwujudan-perwujudan respon terhadap pujian pembelajar bahasa Jepang.

Gambar 1

Jumlah Reponden menurut angkatan

Akhirnya, jumlah yang menjadi sampel dengan memuaskan dicapai, karena seperti Sankoff di Milroy (1987:21) menunjukkan "… even for quite complex speech communities, samples of more than about 150 individuals tend to be redundant, bringing increasing data handling problems with diminishing analytical returns ...• ” (1980:51-52). Ini disebabkan karena homogenitas grup sampel. Di samping itu, 20 responden, analisis data akan menjadi yang lebih sederhana itu, lebih banyak fokus, dan meyakinkan (Patton 1990).

1.2. Prosedur Pengumpulan Data

0 5 10 15 20

(28)

37

Rosi Rosiah, 2013

Transfer Pragmatik Oleh Pembelajar Bahasa Jepang Dalam Respon Terhadap Pujian

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pengumpulan data merupakan hal yang penting karena itu mempengaruhi data tersedia bagi analisa. Secara umum, masalah yang utama dihubungkan dengan pengumpulan data yang ‘natural’ karena data itu perlu datang dari kondisi yang alami sehingga data itu autentik. Bagaimanapun, ini akan menjadi hampir yang mustahil pada kondisi di lapangan. Instrumen-instrumen penelitian harus dirancang dengan baik, oleh karena itu. Keputusan untuk memilih instrumen-instrumen penelitian yang sesuai terutama didasarkan pada sasaran hasil dari penelitian. Dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti itu seperti waktu dan efisiensi, untuk mendapat sejumlah besar data dengan cepat, penelitian ini menggunakan angketdaam wujud Discourse Completion Test (DCT) sebagai instrumen utama. Sebagai satu usaha untuk memandu pengembangan situasi-situasi di dalam DCT suatu matriks dibangun (terlampir)

(29)

38

Rosi Rosiah, 2013

Transfer Pragmatik Oleh Pembelajar Bahasa Jepang Dalam Respon Terhadap Pujian

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Discourse Completion Test (DCT) adalah instrumen utama untuk mengumpulkan data di perilaku bahasa pembicara di dalam tuturan yang diposisikan. Test ini pada awalnya diusulkan oleh Blum-Kulka dalam 1982 untuk menyelidiki perwujudan tindak ujar para pembicara tidak asli dan yang asli tentang Ibrani dan itu sudah dikembangkan dan secara luas menggunakan untuk sejumlah studi-studi dari perwujudan tindak ujar seperti studi-studi dari permintaan, maaf, keluhan, penolakan, dan usul.

Sebagai contoh DTC: 1. Rose (1992)

あ 部屋 勉強し う し い 階 学生 部屋 音楽

聞 え あ そ 学生 知 い

音楽 音 くし く う 頼 し

あ : __________________________________________ 原文英語/訳筆者

1. (Koastinwon, 2004) Situasi #1

あ 指 教官 A先生 40 歳代 男性 優しい先生 あ

親しく い 相談 乗 いま あ 日 先生 研究

室 A先生 あ ういう言いまし

(30)

39

Rosi Rosiah, 2013

Transfer Pragmatik Oleh Pembelajar Bahasa Jepang Dalam Respon Terhadap Pujian

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

あ :_______________________

Mempertimbangkan bentuk DCT seperti itu yang diusulkan oleh Rose (1992) dan Koastinwon (2004). Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, Penelitian ini diharapkan untuk mengungkapkan respon pujian yang diucapkan para pembelajar bahasa Jepang dalam bahasa Jepang yang telah dipelajari. Berisi uraian singkat situasi, yang ditetapkan latar, jarak sosial antara peserta-peserta, status yang relatif. Ruang yang kosong disiapkan untuk responden-responden sehingga dapat menaruh tanggapan-tanggapan mereka atau ujaran penutur.

Pemakaian DCT di dalam mengumpulkan data mempunyai beberapa keuntungan-keuntungan. Bagaimanapun, paling nyata menurut Aziz (2000:49) berada di dalam faktor dari efisiensi waktu dan usaha dengan mana suatu corpus yang sangat besar dapat dikumpulkan. Karena situasi-situasi menyiapkan dalam bentuk DCT itu benar-benar luar biasa kepada percakapan responden yang sehari-hari dan nyata itu, masalah berhubungan dengan kesiap-siagaan responden itu boleh terjadi. Responden-responden itu adalah berhadapan dengan situasi-situasi dan peran-peran yang berbeda dari hidup mereka yang nyata dan akan jadi suatu batasan bagi mereka untuk mengisi DCT. Di sini, pembicara dan pendengar di dalam DCT itu bersifat secara hipotetis para pembicara tentang bahasa Jepang.

Beebe dan Cummings (1985 di Aziz 2000:51) meringkas keuntungan-keuntungan dan kerugian-kerugian dari DCT sebagai berikut:

Tabel 1

(31)

40

Rosi Rosiah, 2013

Transfer Pragmatik Oleh Pembelajar Bahasa Jepang Dalam Respon Terhadap Pujian

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kelebihan Kekurangan

DCT adalah suatu alat efektif dari sangat

DCT menanggapi tidak cukup mewakili; menunjukkan

1. Mengumpulkan sejumlah besar data dengan cepat.

2. Menciptakan satu penggolongan rumusan semantik yang terjadi di dalam ujaran alami

3. Mempelajari stereotypical, persyaratan-persyaratan yang dirasa untuk suatu secara sosial yang sesuai (meskipun [demikian] yang tidak selalu sopan) tanggapan.

4. Memperoleh pengertian yang mendalam ke dalam sosial dan faktor kejiwean yang mungkin untuk mempengaruhi ujaran dan kinerja.

5. Memastikan bentuk yang kanonik dari penolakan-penolakan, maaf-maaf, perpisahan, dll., di dalam pikiran dari para pembicara bahasa itu. .

1. Susunan kata yang nyata yang digunakan di dalam interaksi riil.

2. Cakupan dari penggunaan rumusan-rumusan dan strategi (sekitar, seperti penghindaran, cenderung untuk dihilangkan).

3. Panjang tanggapan atau banyaknya putaran diperlukan untuk memenuhi fungsi.

4. Kedalaman emosi bahwa pada gilirannya menurut mutu mempengaruhi nada, isi, dan wujud dari kinerja yang ilmu bahasa

5. Banyaknya pengulangan dan pengembangan-pengembangan terjadi

(32)

41

Rosi Rosiah, 2013

Transfer Pragmatik Oleh Pembelajar Bahasa Jepang Dalam Respon Terhadap Pujian

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

. di suatu situasi yang diberi.

1.3. Analisis Data

Data penelitian ini dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Pertama-tama, data realisasi pertuturan diklasifikasi menjadi beberapa kategori berdasarkan pertimbangan kualitatif. Selanjutnya, frekuensi kemunculan dari setiap strategi tindak tutur dikuantifikasi, untuk mendeteksi kecenderungan-kecenderungan dalam realisasi tindak tutur, baik kecenderungan keseluruhan maupun per variabel sosial. Kecenderungan kecenderungan atau pola-pola ini kemudian dianalisis secara kualitatif, terutama untuk mengungkap keterkaitannya dengan aspek kesantunan berbahasa. Setelah itu transfer seperti apakah yang terjadi pada mahasiswa pembelajar bahasa Jepang ini.

Analisis data dimulai dengan menyeleksi seluruh data yang terkumpul dari tes melengkapi wacana dan wawancara. Dalam mengolah hasil Tes melengkapi wacana diidentifikasi dan dianalisis. Dianalisis dengan mengkategorisasikan jawaban dari angket dengan merujuk pada cara menganalisis yang dilakukan oleh Konsatianwon Sayan (2003), yaitu dengan mengkategorikan ke dalam 4 jenis respon.

(33)

42

Rosi Rosiah, 2013

Transfer Pragmatik Oleh Pembelajar Bahasa Jepang Dalam Respon Terhadap Pujian

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. 回 避 型 (Menghindar selanjtnya disingkat Ev): Jawaban yang tidak menerima sepenuhnya pujian, atau tidak memerima secara langsung isi pujian, cenderung memberikan sikap mengabaikan dan menjawab dengan menjelaskan informasi dan alasan.

Jawaban dianalisis dengan menggunakan semantik formula berdasarkan tabel di bawah ini:

Tabel 2

ほ 対 返答 タイル 析表

日本語 イン ネ ア語

受け入 Ac

1.感謝 あ う/サンキュー Terimakasih

2.賛同発言 う /そう/そう /

/ ?/そう ?

/私 そう思う

Oh begitu? / saya fikir juga begitu

3.喜び 発言 う しいわ/ Wah senangnya/

Alhamdulillah

4.ほ 追加 料理 結構自信 あ

あ まえ !

Iya lah..

Secara aku gituloh

(34)

43

Rosi Rosiah, 2013

Transfer Pragmatik Oleh Pembelajar Bahasa Jepang Dalam Respon Terhadap Pujian

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(35)

44

Rosi Rosiah, 2013

Transfer Pragmatik Oleh Pembelajar Bahasa Jepang Dalam Respon Terhadap Pujian

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

8.笑い 笑い

9.照 .驚 発

(36)

136

Rosi Rosiah, 2013

Transfer Pragmatik Oleh Pembelajar Bahasa Jepang Dalam Respon Terhadap Pujian

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN

5.1 Simpulan

Penelitian ini terfokus pada transfer pragmatik dalam respon terhadap pujian pembelajar bahasa Jepang. Permasalahan penelitian terpusat pada empat hal yaitu realisasi tuturan pembelajar bahasa Jepang, realisasi tuturan native bahasa Jepang, pengaruh teori kesopanan pada realisasi tuturan dan transfer pragmatik yang terjadi pada realisasi tuturan.

Simpulan pertama merujuk pada permasalahan penelitian pertama yaitu realisasi tuturan pada pembelajar bahasa Jepang. teridentifikasi menjadi 3 kategori yang mengandungi 15 strategi, yaitu kategori Ucapan terimakasih, ungkapan persetujuan, ungkapan bahagia, praise upgrade, Ungkapan tidak setuju, mencurigai maksud pemberi pujian, komentar berupa informasi, shift, hikaemena hatsugen (ungkapan diplomatis), return, Question, Mengganti topik, scale down, tertawa, malu dan ungkapan terkejut

(37)

137

Rosi Rosiah, 2013

Transfer Pragmatik Oleh Pembelajar Bahasa Jepang Dalam Respon Terhadap Pujian

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Strategi tuturan yang paling banyak muncul adalah ungkapan ketidak setujuan (31,4%),berikutnya ucapan terimakasih (30,8%) kemudian 的確さへの疑問・ ま

い (12,2%), jyouhoukomento (6,4%), sandouhatsugen (5,6%), yorokobihatsuen (5,3%), homentsuika (1,9%), homeno kegen (1,4%), shifuto (1,4%), hikaemena hatsugen dan tereru. Odoroki hatsuen (1,1%) dan yang terakhir wadaino kirikae dan ito e no hatsugen (0,3%).

Simpulan kedua terkait merujuk pada permasalahan penelitian kedua yaitu realisasi tuturan pada native bahasa Jepang, adalah Kategori tuturan yang paling banyak muncul adalah Menerima pujian (61%) diikuti oleh kategori menghindar (Evade) (30%) dan katageri dengan kemunculan yang paling sedikit ialah Reject atau penolakan (12%).

Strategi tuturan yang paling banyak muncul adalah ucapan terimakasih (36,9%), kemudian ungkapan ketidaksetujuan (12,8%), berbeda dengan pembelajar bahasa Jepang,native bahasa Jepang banyak menggunakan home kegen (11,4%), kemudian yorokobi hatsugen (9,4%), hometsuika (7,5%), sandouhatsugen (7,2%), jyouhoukomneto (4,7%), shifuto (3,3%), tekikakusaenoutagai (2,8%), hikaemena hatsugen (1,7%), warai (1,4%), tereru odoroki hatsugen (0,6%) dan yang terakhir wadai no kirikae (0,3%)

(38)

138

Rosi Rosiah, 2013

Transfer Pragmatik Oleh Pembelajar Bahasa Jepang Dalam Respon Terhadap Pujian

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bahasa Jepang maupun Native bahasa Jepang adalah dengan kategori menerima, dan untuk strategi yang paling banyak digunakan oleh pembelajar bahasa Jepang adalah strategi ungkapan ketidak setujuan terhadap pujian, sedangkan strategi yang paling banyak digunakan oleh native bahasa Jepang adalah ungkapan terimakasih. dan dari prespektif kesantunan digunakan pembelajar bahasa Jepang menggunakan strategi ungkapan ketidak setujuan terhadap pujian (31%) hal ini menunjukan bahwa penutur menunjukan kerendahan hati dengan menolak pujian yang diutarakan, pembelajar bahasa Jepang tidak menggunakan strategi Shift dalam merespon pujian, sedangkan native bahasa Jepang menggunakan strategi shift dalam merespon pujian, terutama pujian dengan objek aksesoris.

Simpulan keempat mengacu pada transfer yang terjadi pada tuturan pembelajar bahasa Jepang. Menganalisis Dengan membagi kedalam dua jenis transfer, yaitu pragmalinguitik dan sosiopragmatik. Transfer pragmalinguistik adalah tindak pragmatik yang disampaikan penutur ke dalam ujaran tertentu sistematis berbeda dengan tindak yang biasanya digunakan oleh penutur asli atau bila strategi-strategi tindak tutur di transfer dari bahasa pertama ke bahasa kedua secara tidak tepat. Misalnya pola urutan bahasa Indonesia yang ditransfer langsung pada basa Jepang, ほ

わ け い 。Homeruwakenaideshou Bukan hal yang patut dipuji.

(39)

139

Rosi Rosiah, 2013

Transfer Pragmatik Oleh Pembelajar Bahasa Jepang Dalam Respon Terhadap Pujian

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dalam komunikasi lintas budaya. Apabila penutur bermaksud untuk mengungkapkan bukan hal yang patut dipuji dalam bahasa Indonesia maka ungkapan yang lebih tepat

digunakan. homerareruhodojyanaiyo ほ ほ い .

Transfer sosiopragmatik terjadi disebabkan oleh perbedaan budaya yang melatarbelakangi bahasa yang berbeda. Hal ini berakibat terhadap munculnya persepsi yang berbeda terhadap tindak linguistik yang sama. Misal penggunaan

penggunaan ええ?ほん う?い 。あん こそふ う わいい 。

Ee? Hontou? Iyada. Antakoso futsuuni kawaiiyo.

Eh benarkah? Tidak suka. Kamupun biasanya juga cantik.

Terdapat beberapa penggunaan ungkapan yang tidak lumrah digunakan dalam konteks bahasa Jepang, namun dalam bahasa Indonesia berterima, pengunaan ungkapan anta(あん ) sebagai kata ganti orang ke dua meskipun dalam hubungan sesama teman. Biasanya tidak digunakan, dalam bahasa Jepang biasanya langsung menyebutkan nama. Dan panggunaan kata Futsuuni ふ う dalam bahasa Jepang tidak boleh digunakan. Maksud penutur dalam konteks ini menunjukan bahwa pemberi pujian juga biasanya lucu, bermaksud untuk balik memuji pemberi pujian, namun dalam konteks bahasa Jepang dapat bermakna sindiran, cantik yang biasa saja. Sehingga menimbulkan kesan tidak sopan. Dan penggunaan ungkapan Alhamdulillah,

(40)

140

Rosi Rosiah, 2013

Transfer Pragmatik Oleh Pembelajar Bahasa Jepang Dalam Respon Terhadap Pujian

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

lawan bicara tidak akan mengerti pada awalnya. Penutur membuka percakapan dengan ucapan syukur Alhamdulillah yang merupakan jawaban khas Muslim, karena penutur adalah seorang muslim maka terjadilah transfer sosiopragmatik. Dalam ajaran Islam apabila kita mendapatkan pujian maka kita harus mengembalikan pujian tersebut kepada Allah tuhan yang sangat layak untuk medapatkan pujian.

Pemahaman budaya dan bahasa yang baik dapat memudahkan kita berkomunikasi pada bahasa kedua(dalam hal ini bahasa Jepang) dan meminimalisir kesalah pahaman yang akan terjadi.

Pada respon terhadap pujian dalam bahasa Jepang kebanyakan penutur asli bahasa Jepang tidak menjawab dengan kata pendek ya dan tidak saja, kebanyakan mereka menggunakan gabungan antara beberapa strategi.

(41)

141

Rosi Rosiah, 2013

Transfer Pragmatik Oleh Pembelajar Bahasa Jepang Dalam Respon Terhadap Pujian

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berkomunikasi agar makna yang dimaksudkan dapat ditangkap oleh pendengar (petutur).

5.2 Rekomendasi untuk penelitian selanjutnya

Penelitian ini masih memiliki keterbatasan, oleh karena itu disarankan untuk terus menggali penelitian interlanguage pragmatik sejenis agar manfaat terhadap pembelajaran dan pengembangan bahan ajar bahasa Jepang sebagai upaya mengembangkan ihwal komunikasi lintas budaya yang sangat diperlukan pada bahasa target. Selama ini pembelajaran bahasa Jepang hanya memfokuskan pada aspek kognitif. Dengan lebih sering membahas gramatikal bahasa target. Aspek afektif dan psikomotor pun perlu dipenuhi kebutuhannya, agar komunikasi interkultural bisa berjalan dengan baik.

Keutuhan pembelajaran bahasa Jepang sebagai bahasa target menjadi tuntutan dalam wujud komunikasi dilapangan. Maka pembelajaran pun di usahakan sedekat mungkin dengan realita masyarakat. Pada pemerolehan bahasa kedua, pengaruh bahasa pertama harus diperhitungkan guna mengatasi masalah kesulitan belajar bahasa target. Dengan pengajaran bahasa Jepang berdasarkan perkembangan kompetensi pragmatik.

(42)

142

Rosi Rosiah, 2013

Transfer Pragmatik Oleh Pembelajar Bahasa Jepang Dalam Respon Terhadap Pujian

(43)

141

Rosi Rosiah, 2013

Transfer Pragmatik Oleh Pembelajar Bahasa Jepang Dalam Respon Terhadap Pujian

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Alwasilah, A. Chaedar. 2008. Pokoknya Kualitatif. Jakarta: Pustaka Jaya.

Brown, Gillian dan Yule, George. 1996. Discourse Analisys (Analisis Wacana). Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Blum-Kulka et al. 1989. Cross-Cultural Pragmatics: Requests and Apologies. Norwood, NJ: Ablex Publishing Corporation.

Izzatika, Hilda, dkk. 2011. Tindak Tutur Home kotoba pada masyarakat penutur bahasa Jepang. Jakarta: Jurnal Bahasa Asing Volume 7

Kodama, Yasue. 1996. 対話インタビューに け ほめの機能

会話者の役割 とほ めの談話に け 位 置と言う観点 ら .

Jepang: 明治書院 号

Kosantinwon, Saayan.2003.ほめ言葉に対す 返答スタイル日タイ比較.

Jepang:日本語教育 号.

Koyanagi, Kaoru. 2004. 日本語教師のための新しい言語習得概論. Jepang: 3ACorporation

Levison, Stephen C. 1983. Pragmatics. Cambridge: Cambridge University Press

Maruyama, Akio. 1996. 男と女とほめ 大学キャンパスに け ほ

め行動の社会言語学的分析 . Jepang : 日本語学 号

(44)

142

Rosi Rosiah, 2013

Transfer Pragmatik Oleh Pembelajar Bahasa Jepang Dalam Respon Terhadap Pujian

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Radhiya, Januar R. 2011. インドネシア語のてに似寄 日本語学習者の謝罪

行動. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia (Tesis)

Shin fun,Kim. 2005. 会話に見ら ほめ の対象に関す 日韓対照研究.

Jepang: 日本語教育 号.

Spencer, Hellen. 2004. 異文化理解の語用論. Jepang: 研究社

Tarao, Rumi. 1996. ほめ言葉への返答スタイル. Jepang: 日本語学 号

Wanwimon, Rountheera. 2004. Transfer Pragmatik dalam ungkapan “Penolakan Terhadap Saran” Pembelajar bahasa Jepang Thailand -Perbandingan Pola Tuturan Bahasa Jepang dan Bahasa Thailand-. Jepang: 日本語教育

1号

Gambar

Gambar 1  Jumlah Reponden menurut angkatan
�ほ���対��返答�タイル��析表Tabel 2

Referensi

Dokumen terkait

seringkali diabaikan dan dianggap tidak penting oleh pembelajar bahasa Jepang. Hal ini dikarenakan pembelajaran fonetik tidak diajarkan secara khusus di kelas,

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana desain media dan pemaparan media pembelajaran onomatope bahasa Jepang, kemudian untuk mengetahui

Tujuan penulisan Tugas Akhir ini untuk mengetahui pengajaran bahasa Jepang di SMA 5 Semarang, memaparkan media yang digunakan dan alasan bahasa Jepang sebagai

Oleh karena itu, pihak penyelenggara pendidikan dapat meningkatkan kemampuan para pembelajar bahasa Jepang dengan banyak cara, sebagai contoh, memperbanyak kegiatan

Abstrak – Salah satu kesulitan yang dihadapi pengajar dalam mengajar mengarang bahasa Jepang adalah mengoreksi. Penelitian ini berfokus pada proses ketika kegiatan

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kesalahan dan faktor- faktor penyebab kesalahan penggunaan kakujoshi de, ni dan o pada kalimat pembelajar bahasa Jepang pada

Abstrak – Salah satu kesulitan yang dihadapi pengajar dalam mengajar mengarang bahasa Jepang adalah mengoreksi. Penelitian ini berfokus pada proses ketika kegiatan

Penelitian ini membahas mengenai aimai dalam implikatur percakapan bahasa Jepang. Untuk menghindari konflik dan menyamarkan ketidaksetujuan, masyarakat Jepang menggunakan