• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KEIGO PADA PEMBELAJAR BAHASA JEPANG : Studi Deskriptif pada Mahasiswa Tingkat III Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia Tahun Ajaran 2012/2013).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KEIGO PADA PEMBELAJAR BAHASA JEPANG : Studi Deskriptif pada Mahasiswa Tingkat III Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia Tahun Ajaran 2012/2013)."

Copied!
51
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KEIGO PADA PEMBELAJAR

BAHASA JEPANG

(Studi Deskriptif pada Mahasiswa Tingkat III Jurusan Pendidikan Bahasa

Jepang Universitas Pendidikan Indonesia

Tahun Ajaran 2012/2013)

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Gelar Master pada Program Pendidikan Bahasa Jepang

Oleh:

Wistri Meisa, S. Pd 107037

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG SEKOLAH PASCASARJANA

(2)

2014

Analisis Kesalahan Penggunaan Keigo pada Pembelajar Bahasa Jepang

(Studi Deskriptif pada Mahasiswa Tingkat III Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang

Universitas Pendidikan Indonesia

Tahun Ajaran 2012/2013)

Oleh Wistri Meisa

S.Pd Universitas Pendidikan Indonesia, 2010

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

© Wistri Meisa 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

PENGUJI I

Dr. Wawan Danasasmita, M. Ed

NIP. 195201281982031002

PENGUJI II

Nuria Haristiani, M.Ed, Ph.D

NIP. 19829162010122002

PENGUJI III

Riswanda Setiadi, M.A, Ph.D

(4)

LEMBAR PENGESAHAN

Analisis Kesalahan Penggunaan Keigo pada Pembelajar Bahasa Jepang

(Studi Deskriptif pada Mahasiswa Tingkat III Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang

Universitas Pendidikan Indonesia

Tahun Ajaran 2012/2013)

Menyetujui,

Pembimbing I,

Dr. Wawan Danasasmita, M. Ed NIP 195201281982031002

Mengetahui,

Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang Sekolah Pascasarjana

Universitas Pendidikan Indonesia

(5)
(6)

Wistri Meisa, 2014

Analisis Kesalahan Penggunaan Keigo Pada Pembelajar Bahasa Jepang : Studi Deskriptif pada Mahasiswa Tingkat III Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia Tahun Ajaran 2012/2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

(7)

Wistri Meisa, 2014

Analisis Kesalahan Penggunaan Keigo Pada Pembelajar Bahasa Jepang : Studi Deskriptif pada Mahasiswa Tingkat III Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia Tahun Ajaran 2012/2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Ragam Bahasa ... Error! Bookmark not defined. 1. Keigo ... Error! Bookmark not defined. a. Definisi... Error! Bookmark not defined. b. Fungsi dan makna Keigo ... Error! Bookmark not defined. c. Jenis Keigo ... Error! Bookmark not defined. 1) Sonkeigo ... Error! Bookmark not defined. 2) Kenjoogo ... Error! Bookmark not defined. 3) Teineigo ... Error! Bookmark not defined. 4) Teichoogo ... Error! Bookmark not defined. 5) Bikago ... Error! Bookmark not defined. d. Pembentukan Keigo ... Error! Bookmark not defined. 1) Sonkeigo ... Error! Bookmark not defined. 2) Kenjoogo ... Error! Bookmark not defined. 3) Teichoogo ... Error! Bookmark not defined. 4) Teineigo ... Error! Bookmark not defined. 5) Bikago ... Error! Bookmark not defined. D. Keigo pada Bahan Ajar Bahasa Jepang di UPI ... Error! Bookmark not defined.

(8)

Wistri Meisa, 2014

Analisis Kesalahan Penggunaan Keigo Pada Pembelajar Bahasa Jepang : Studi Deskriptif pada Mahasiswa Tingkat III Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia Tahun Ajaran 2012/2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Tes Tertulis ... Error! Bookmark not defined. 2. Angket ... Error! Bookmark not defined. 3. Wawancara ... Error! Bookmark not defined. D. Teknik Pengumpulan dan Pengolahan DataError! Bookmark not defined.

1. Teknik Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined. 2. Teknik Analisis Data ... Error! Bookmark not defined. a. Analisis Tes ... Error! Bookmark not defined. b. Pengolahan Angket ... Error! Bookmark not defined. c. Penyimpulan Data... Error! Bookmark not defined. E. Hasil Uji Coba Instrumen ... Error! Bookmark not defined. a) Uji Validitas ... Error! Bookmark not defined. a) Tingkat Kesukaran ... Error! Bookmark not defined. b) Daya Pembeda ... Error! Bookmark not defined. 2. Uji Reliabilitas ... Error! Bookmark not defined. F. Rancangan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN . Error! Bookmark not defined. A. Data Hasil Tes ... Error! Bookmark not defined. B. Data Hasil Angket ... Error! Bookmark not defined. 1. Angket kombinasi (terbuka dan tertutup) ... Error! Bookmark not defined.

(9)

Wistri Meisa, 2014

Analisis Kesalahan Penggunaan Keigo Pada Pembelajar Bahasa Jepang : Studi Deskriptif pada Mahasiswa Tingkat III Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia Tahun Ajaran 2012/2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Kesalahan Penggunaan Keigo yang terjadi... Error! Bookmark not defined.

2. Penyebab Kesalahan ... Error! Bookmark not defined. 3. Upaya Mengatasi Kesalahan ... Error! Bookmark not defined. 4. Materi Keigo pada Atarashii Nihongo Gakunyuumon, Buku Chukyuu

Bunpou 1 dan Kumpulan Soal JLPT Tahun 2012 .... Error! Bookmark not defined.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... Error! Bookmark not defined. A. Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined. 1. Kesalahan yang muncul ... Error! Bookmark not defined. 2. Penyebab terjadinya kesalahan ... Error! Bookmark not defined. 3. Usaha penanggulangan kesalahan ... Error! Bookmark not defined. 4. Materi Keigo yang terdapat pada buku linguistik bahasa Jepang, buku

pelajaran bunpo UPI serta soal JLPT Tahun 2012. .. Error! Bookmark not defined.

B. Rekomendasi ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined.

(10)

Wistri Meisa, 2014

Analisis Kesalahan Penggunaan Keigo Pada Pembelajar Bahasa Jepang : Studi Deskriptif pada Mahasiswa Tingkat III Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia Tahun Ajaran 2012/2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Wistri Meisa.1007307. Analisis Kesalahan Penggunaan Keigo Pada Pembelajar Bahasa Jepang (Studi Deskriptif pada Mahasiswa Tingkat III Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia Tahun Ajaran 2012/2013

Penelitian ini mengenai kesalahan penggunaan Keigo yang terjadi pada pembelajar Bahasa Jepang. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui kesalahan macam apa yang terjadi, dan penyebab terjadinya kesalahantersebut. Selain itu juga untuk mengetahui perbedaan muatan materi Keigo yang ada pada buku linguistik bahasa Jepang, buku pelajaran UPI dan soal JLPT tahun 2012.

Data kesalahan dikumpulkan dengan instrumen tertulis berupa soal yang diteskan kepada mahasiswa. Dari hasil tes ditemukan kesalahan tertinggi terdapat pada kategori kesalahan penggunaan bentuk (78,07% ) dengan frekuensi tertinggi pada morfologi dan perubahan kata kerja khusus kenjoogo (59,5%). Sementara pada kesalahan penggunaan fungsi berdasarkan situasi (21,9%), kesalahan dengan frekuensi tertinggi ada pada situasi menyatakan opini (83%). Kemudian dari telaah materi Keigo yang terdapat pada buku linguistik bahasa Jepang serta soal JLPT tahun 2012, ditemukan perbedaan muatan materi meliputi jenis keigo dan fungsi serta muatan latihan soal aplikatif.

Adapun dari hasil angket dan wawancara, diketahui bahwa faktor kompetensi menjadi penyebab terjadinya kesalahan penggunaan Keigo pada mahasiswa pembelajar bahasa jepang. Untuk menanggulangi hal tersebut diperlukan usaha mandiri dan intensif baik dari pihak pembelajar maupun pengajar.

(11)

Wistri Meisa, 2014

Analisis Kesalahan Penggunaan Keigo Pada Pembelajar Bahasa Jepang : Studi Deskriptif pada Mahasiswa Tingkat III Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia Tahun Ajaran 2012/2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

要旨

日本語学習者 け 敬語 使用 誤用分析 ン ネシ 教育大

学日本語教育学科 3年生6学期 場合

ウ ス リメ サ 73 7

本研究 日本語学習者 特 ン ネシ 教育大学日本語教育学科

学生 け 敬語 誤用分析 あ 本研究 目的 対象者 表

敬語 誤用 種類 そ 原因を明 す あ ま 日本

語言語学参考書 ン ネシ 教育大学日本語教育学科 教科書

2012 年日本語能力試験問題集 あ 敬語 科目 う 違い

あ を明確す あ

誤用 タ 学習者 ス ンケ ンタビュ を行い

収 集 し ス 結 果 最 高 い 誤 用 率 敬 語 形 態 誤 用

(78,07%) あ 謙譲語・丁重語 け V 活用動詞 変化や

~す い す 文型構造 誤用(59,5%) 最 く表 こ

分 っ 場面 誤用 21,9% 意見を述べ 機能

誤用 最 く表 (83%) 日本語言語学参考書 ン ネシ 教

育大学日本語教育学科 教科書 2012 年日本語能力試験問題集を分析

し 結果 敬語 種類 場面 機能や実用的 練習数

部分 異 っ い

ンケ ンタビュ 結果 本研究 表 誤用 原因

学習者 能力不足 考え そ 解決策 し 学習者

(12)

Wistri Meisa, 2014

Analisis Kesalahan Penggunaan Keigo Pada Pembelajar Bahasa Jepang : Studi Deskriptif pada Mahasiswa Tingkat III Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia Tahun Ajaran 2012/2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(13)

Wistri Meisa, 2014

Analisis Kesalahan Penggunaan Keigo Pada Pembelajar Bahasa Jepang : Studi Deskriptif pada Mahasiswa Tingkat III Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia Tahun Ajaran 2012/2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bahasa sebagai alat komunikasi antar manusia memiliki kedudukan yang

sangat penting. Tentunya agar komunikasi berjalan lancar maka ia perlu didukung

oleh penguasaan bahasa yang baik dan benar. Bahasa tersebut pun tidak terbatas

pada bahasa ibu saja tetapi juga bahasa asing. Penguasaan terhadap bahasa asing

kini menjadi salah satu syarat dan tuntutan dalam pergaulan dunia internasional.

Dalam pembelajaran bahasa terdapat empat keterampilan berbahasa, yakni

keterampilan berbicara, menulis, mendengar, dan membaca. Keempat

keterampilan berbahasa tersebut memegang peranan sama pentingnya demi

kelancaran berbahasa sehingga kesemuanya wajib dikuasai. Namun perlu

digarisbawahi bahwa kelancaran berbahasa tidak hanya didukung oleh

penguasaan keterampilan bahasa secara mekanik, melainkan juga penguasaan

secara aplikatif.

Ketika kita mempelajari suatu bahasa, maka secara tidak langsung kita

mempelajari budaya dari pemilik bahasa tersebut. Keterikatan budaya dan bahasa

(14)

Wistri Meisa, 2014

Analisis Kesalahan Penggunaan Keigo Pada Pembelajar Bahasa Jepang : Studi Deskriptif pada Mahasiswa Tingkat III Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia Tahun Ajaran 2012/2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

antar suku, maupun antar bangsa. Dalam penggunaannya secara konteks sosial,

bahasa memiliki variasi atau ragam bahasa, tidak terkecuali bahasa Jepang.

Hartman dan Stork dalam Chaer (2010:63) menggolongkan variasi bahasa

berdasarkan kriteria (a)latar belakang geografi dan social penutur, (b) medium

yang digunakan, dan (c)pokok pembicaraan. Bahasa Jepang pun memiliki ragam

bahasa, salah satunya yaitu ragam bahasa berdasarkan social penutur, yakni

ragam bahasa sopan.

Ragam bahasa sopan atau hormat dalam bahasa Jepang dipakai dalam situasi

tertentu. Biasanya ragam ini digunakan untuk menghaluskan bahasa yang dipakai

orang pertama untuk menghormati orang kedua. Sementara itu dalam bahasa

Indonesia juga terdapat ragam bahasa baku yang digunakan pada situasi tertentu

seperti situasi formal. Namun ragam bahasa sopan dalam bahasa Indonesia dan

bahasa Jepang sangat berbeda. Sebagai contoh adalah seperti berikut ini.

1. く食う

Yoku kuu yatsu da.

(Dia orang yang banyak makan)

2. 昼 食べまし う

Hirugohan o tabemashoo (Mari kita makan siang!)

3. 先に 飯 い まし

Osaki ni gohan o itadakimashita (Saya sudah makan duluan)

(15)

Wistri Meisa, 2014

Analisis Kesalahan Penggunaan Keigo Pada Pembelajar Bahasa Jepang : Studi Deskriptif pada Mahasiswa Tingkat III Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia Tahun Ajaran 2012/2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Doozo gohan o agate irasshatte kudasai (Silakan makan!)

5. 何 召し上 ます

Nani o Meshiagarimasuka (Mau makan apa?)

(Sudjianto, 2007:188) Dari contoh di atas dapat kita lihat bahwa terdapat berbagai macam bentuk

kata yang menyatakan makna “makan” pada ragam bahasa hormat dalam bahasa

Jepang. Sementara itu dalam bahasa Indonesia, kata “makan” berlaku pada

seluruh situasi tanpa mengindahkan siapa lawan bicara. Perbedaan antara bahasa

Indonesia dan Jepang tersebut menimbulkan kesulitan tersendiri bagi pembelajar

bahasa Jepang dalam menguasai ragam tersebut sehingga kesalahan berbahasa

seringkali terjadi.

Selain itu, pada contoh kalimat percakapan berikut ini dapat kita lihat bahwa

penggunaan ragam bahasa sopan tidak dapat terpisah dari komunikasi dalam

kehidupan sehari-hari, baik dalam kehidupan pekerjaan, studi maupun pribadi.

1. 大家: う 暑いう に召し上 く い

客 : い (Bunka gaikokugo senmon gakkou, 2004:26)

2. 学生: 相談し い あ す 今晩 先生 宅に電

話し ろしい し う

先生:いい す (Bunka gaikokugo senmon gakkou, 2004:26)

(16)

Wistri Meisa, 2014

Analisis Kesalahan Penggunaan Keigo Pada Pembelajar Bahasa Jepang : Studi Deskriptif pada Mahasiswa Tingkat III Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia Tahun Ajaran 2012/2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

課長:あ う す (Kusanagi, 2006:18)

Dengan kata lain, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran ragam bahasa sopan

khususnya ragam bahasa sopan dalam bahasa Jepang diperlukan demi menunjang

keterampilan berbahasa Jepang. Tentunya lembaga pendidikan bahasa, terutama

jurusan bahasa Jepang pada tingkat universitas telah sewajarnya mengakomodasi

kebutuhan tersebut. Sebagai contoh, pada jurusan pendidikan bahasa Jepang

Universitas Pendidikan Indonesia, pembelajaran ragam bahasa sopan telah masuk

ke dalam materi mata kuliah Bunpo. Adapun materi pembelajaran Keigo pada

jurusan pendidikan bahasa Jepang UPI sendiri terdapat di dalam buku diktat dan

materi ini diperoleh mahasiswa pada tingkat III.

Materi mengenai keigo sendiri banyak terdapat di dalam buku, baik buku yang

khusus membahas mengenai keigo atau sebagai salah satu unsur pada buku,

majalah, komik hingga drama Jepang yang dapat dinilai mendekati penggunaan di

kehidupan nyata. Namun demikian, seringkali terdapat fenomena dimana

pembelajaran yang telah didapat berbeda dengan prakteknya pada kehidupan

nyata. Sehingga terdapat pertanyaan apakah materi yang disampaikan pada saat

perkuliahan dapat menunjang kebutuhan berbahasa pada praktek nyata secara

(17)

Wistri Meisa, 2014

Analisis Kesalahan Penggunaan Keigo Pada Pembelajar Bahasa Jepang : Studi Deskriptif pada Mahasiswa Tingkat III Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia Tahun Ajaran 2012/2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan hal tersebut, penulis tertarik untuk meneliti materi keigo yang

terdapat pada umumnya, dan juga pada khususnya yakni di dalam ujian standar

nihongo noryoku shiken serta pada materi perkuliahan jurusan pendidikan bahasa

Jepang UPI. Selain itu, sejauh mana pengetahuan mahasiswa mengenai ragam

bahasa sopan (Keigo) dan kesalahan apa saja yang muncul pada mahasiswa serta

apakah faktor penyebabnya. Adapun judul penelitian tersebut adalah “Analisis

Kesalahan Penggunaan Keigo Pada Pembelajar Bahasa Jepang (Mahasiswa

Tingkat III Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia

Tahun Ajaran 2012/2013)

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Kesalahan apakah yang muncul pada penggunaan ungkapan ragam bahasa

sopan (keigo) oleh mahasiswa tingkat III jurusan pendidikan bahasa

Jepang Universitas Pendidikan Indonesia Tahun Ajaran 2012/2013?

2. Apakah penyebab dari terjadinya kesalahan yang muncul pada

penggunaan ungkapan ragam bahasa sopan (keigo) oleh mahasiswa

tingkat III jurusan pendidikan bahasa Jepang Universitas Pendidikan

(18)

Wistri Meisa, 2014

Analisis Kesalahan Penggunaan Keigo Pada Pembelajar Bahasa Jepang : Studi Deskriptif pada Mahasiswa Tingkat III Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia Tahun Ajaran 2012/2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Bagaimana cara mengatasi terjadinya kesalahan penggunaan ungkapan

ragam bahasa sopan (keigo) yang muncul pada mahasiswa tingkat III

jurusan pendidikan bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia

Tahun Ajaran 2012/2013?

4. Perbedaan materi keigo yang terdapat pada buku linguistik Jepang umum,

dan soal nihongo noryoku shiken, serta bahan materi pembelajaran

khususnya buku teks bunpo yang digunakan pada mahasiswa tingkat III

jurusan pendidikan bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia

Tahun Ajaran 2012/2013?

C. Batasan Masalah

Penelitian ini hanya membahas mengenai rentang materi keigo pada

umumnya, yakni buku linguistik bahasa Jepang Atarashii Nihongo

Gakunyumon: kotoba no shikumi wo kangaeru dan pada khususnya yakni

Nihongo Noryoku Shiken Tahun 2012 serta pada buku teks Bunpo Chukyuu I

jurusan pendidikan bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia. Selain

itu penelitian ini juga hanya membahas kesalahan penggunaan ungkapan

ragam bahasa sopan (keigo) yang muncul pada mahasiswa tingkat III jurusan

pendidikan bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia Tahun Ajaran

(19)

Wistri Meisa, 2014

Analisis Kesalahan Penggunaan Keigo Pada Pembelajar Bahasa Jepang : Studi Deskriptif pada Mahasiswa Tingkat III Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia Tahun Ajaran 2012/2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui kesulitan apa saja yang

dialami pada mahasiswa tingkat III Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang

Universitas Pendidikan Indonesia Tahun Ajaran 2012/2013 dalam

menggunakan ragam bahasa sopan (keigo). Selain itu juga untuk mengetahui

perbandingan materi keigo yang ada pada buku ajar Bunpo Chukyuu I,

Atarashii Nihongo Gakunyuumon serta nihongo nouryoku shaken Tahun 2012.

2. Tujuan Khusus

a) Mencari kesalahan penggunaan ungkapan ragam bahasa sopan (keigo)

pada mahasiswa tingkat III jurusan pendidikan bahasa Jepang Universitas

Pendidikan Indonesia Tahun Ajaran 2012/2013.

b) Mengetahui penyebab terjadinya kesalahan penggunaan ungkapan ragam

bahasa sopan (keigo) pada mahasiswa tingkat III jurusan pendidikan

bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia Tahun Ajaran 2012/2013.

c) Menemukan solusi yang dapat menanggulangi ataupun mencegah

terjadinya kesalahan penggunaan ungkapan ragam bahasa sopan (keigo)

yang muncul pada mahasiswa tingkat III jurusan pendidikan bahasa

(20)

Wistri Meisa, 2014

Analisis Kesalahan Penggunaan Keigo Pada Pembelajar Bahasa Jepang : Studi Deskriptif pada Mahasiswa Tingkat III Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia Tahun Ajaran 2012/2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

d) Mengetahui perbedaan materi keigo yang ada pada Atarashii Nihongo

Gakunyuumon, Nihongo Nouryoku Shiken Tahun 2012, serta buku ajar

Bunpo Chukyuu I yang digunakan pada mata kuliah Bunpo di tingkat III

jurusan pendidikan bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia

Tahun Ajaran 2012/2013.

E. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Manfaat teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih bagi perkembangan

dunia penelitian pendidikan, khususnya pendidikan bahasa Jepang dalam

ranah permasalahan pembelajaran ragam bahasa sopan (keigo).

2. Manfaat praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat praktis baik sebagai umpan

balik (feedback) dalam menentukan tujuan, bahan ajar, prosedur pengajaran

maupun penilaian yang sudah dilaksanakannya.

F. Sistematika Penulisan

Bab II Landasan Teori

Bab ini berisi pembahasan secara teoritis mengenai analisis kesalahan, ragam

(21)

Wistri Meisa, 2014

Analisis Kesalahan Penggunaan Keigo Pada Pembelajar Bahasa Jepang : Studi Deskriptif pada Mahasiswa Tingkat III Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia Tahun Ajaran 2012/2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bab III Metodologi Penelitian

Bab ini berisi pembahasan mengenai metode penelitian yang digunakan,

populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, teknik pengolahan dan

analisis data.

Bab IV Hasil dan Pembahasan

Bab ini berisi pembahasan mengenai temuan hasil penelitian beserta

pembahasannya, yang dalam hal ini adalah kesalahan penggunaan keigo.

Bab V Kesimpulan dan Rekomendasi

Bab ini berisi pembahasan mengenai kesimpulan yang didapat dari penelitian

(22)

Wistri Meisa, 2014

Analisis Kesalahan Penggunaan Keigo Pada Pembelajar Bahasa Jepang : Studi Deskriptif pada Mahasiswa Tingkat III Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia Tahun Ajaran 2012/2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metodologi

deskriptif, yaitu penelitian yang dilakukan untuk menggambarkan, menjabarkan suatu

fenomena yang terjadi saat ini dengan menggunakan prosedur ilmiah untuk

menjawab masalah secara aktual (Sutedi, 2009:58).

Dalam hal ini metode ini digunakan dengan tujuan untuk menggambarkan

kesalahan penggunaan ungkapan ragam bahasa sopan (keigo) yang seperti apakah

yang muncul pada mahasiswa tingkat III semester VI jurusan pendidikan bahasa

Jepang Universitas Pendidikan Indonesia. melalui serangkaian prosedur berupa

pengumpulan data dengan tes dan angket, dan kemudian melakukan kategorisasi,

analisa dan menginterpretasikan untuk kemudian menemukan solusi atas

permasalahan tersebut.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif

dan kuantitatif (metode kombinasi) model concurrent embedded (campuran tidak

berimbang). Metode kombinasi model concurrent embedded adalah metode

(23)

Wistri Meisa, 2014

Analisis Kesalahan Penggunaan Keigo Pada Pembelajar Bahasa Jepang : Studi Deskriptif pada Mahasiswa Tingkat III Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia Tahun Ajaran 2012/2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dengan cara mencampur kedua metode secara tidak seimbang (Sugiyono, 2012:537).

Berdasarkan uraian itu, penelitian ini menggunakan metode kualitatif sebagai metode

primer dan metode kuantitatif sebagai metode sekunder.

Dengan menggunakan metode dan pendekatan tersebut, diharapkan dapat

mengungkapkan fenomena yang sedang terjadi terkait dengan kesalahan mahasiswa

dalam hal penggunaan ragam bahasa sopan (keigo) dan dapat menganalisa kesalahan

tersebut seobjektif mungkin. Dengan pendekatan tersebut juga diharapkan dapat

diperoleh gambaran mengenai materi keigo yang terdapat pada Atarashii Nihongo

Gakunyuumon, kumpulan soal Nihongo Noryoku Shiken tahun 2012 maupun pada

bahan ajar khususnya bahan ajar yang terdapat dalam buku ajar Chuukyuu Bunpo 1

UPI. Adapun prosedur penelitian dijalankan mulai dari tahap pengidentifikasian,

kesalahan penggunaan keigo, kategorisasi kesalahan berdasarkan jenis dan fungsi

yang kemudian dianalisa seobjektif mungkin berdasarkan teori-teori yang relevan.

B. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dari penelitian ini adalah mahasiswa tingkat III semester VI jurusan

pendidikan bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia yang telah mempelajari

keigo. Sementara itu pengambilan sampel dilakukan secara purposif, yakni teknik

penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2010: 61). Dalam hal ini,

(24)

Wistri Meisa, 2014

Analisis Kesalahan Penggunaan Keigo Pada Pembelajar Bahasa Jepang : Studi Deskriptif pada Mahasiswa Tingkat III Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia Tahun Ajaran 2012/2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pelajaran mengenai keigo, maka satu dari tiga kelas diambil sebagai sampel

penelitian. Adapun kelas yang dijadikan sampel penelitian adalah kelas B dengan

jumlah mahasiswa sebanyak 23 orang.

C. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan pada penelitian ini berbentuk tes dan non tes.

Tes adalah serangkaian pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur

keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh

individu atau kelompok (Arikunto, 1998:139). Instrumen yang berbentuk tes

berupa tes tertulis, sedangkan instrumen yang berbentuk non tes berupa angket

dan wawancara

1.Tes Tertulis

Tes tertulis berupa soal yang diberikan kepada mahasiswa untuk

mengukur tingkat kesalahan mahasiswa dalam penggunaan keigo. Adapun

materi keigo yang digunakan pada penelitian kali ini diambil dari Nihongo

Bunpou Enshuu: Keigo o Chuushin Toshita Taijin Kankei no Hyougen-Taiguu

Hyougen (Ogawa & Maeda, 2003), Diktat Chukyuu Bunpou I UPI dan

kumpulan soal Nihongo Nouryoku Shiken tahun 2012. Soal terdiri dari dua

kategori, yakni kategori jenis keigo (sonkeigo, kenjoogo, teichoogo, teineigo,

(25)

Wistri Meisa, 2014

Analisis Kesalahan Penggunaan Keigo Pada Pembelajar Bahasa Jepang : Studi Deskriptif pada Mahasiswa Tingkat III Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia Tahun Ajaran 2012/2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(meminta izin, meminta saran, menyampaikan opini, meminta maaf,

menyatakan terima kasih). Tes tertulis ini terdiri dari empat bagian, yaitu dua

bagian merubah kata kerja, satu bagian memilih jawaban yang tepat, dan satu

bagian melengkapi kalimat.

a. Bagian I (Merubah kata kerja ke dalam bentuk sonkeigo dan kenjoogo)

Bagian I terdiri dari 13 nomor soal berupa tabel perubahan kata kerja

kamus-sonkeigo-kenjoogo yang bersumber dari jitsurei. Sampel

diharuskan menuliskan perubahan kata kerja kamus ke dalam verba

sonkeigo dan kenjoogo yang benar.

b. Bagian II (Memilih kata kerja keigo yang tepat)

Bagian II terdiri dari 5 nomor soal berupa pilihan yang bersumber dari

jitsurei. Sampel diharuskan memilih jawaban yang tepat dari tiga

pilihan berdasarkan soal kalimat.

c. Bagian III (Merubah kata kerja ke dalam bentuk keigo)

Bagian III terdiri dari 7 nomor soal berupa kalimat yang diambil dari

jitsurei dengan kata kerja belum dirubah ke dalam verba keigo.

Sampel diharuskan merubah kata kerja yang tercantum di dalam

kurung ‘()’ ke dalam verba keigo berdasarkan soal kalimat.

(26)

Wistri Meisa, 2014

Analisis Kesalahan Penggunaan Keigo Pada Pembelajar Bahasa Jepang : Studi Deskriptif pada Mahasiswa Tingkat III Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia Tahun Ajaran 2012/2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bagian IV terdiri dari 12 soal berupa kalimat yang bersumber dari

jitsurei. Sampel diharuskan melengkapi bagian yang tidak lengkap

berdasarkan soal kalimat.

Dalam hal tertentu untuk tes yang telah disusun sesuai dengan materi

dan tujuannya agar memenuhi validitas isi dapat pula dimintakan bantuan para

ahli bidang studi untuk menelaah apakah konsep yang diajukan telah memadai

atau tidak sebagai sampel (Sudjana, 1995:13). Oleh karena itu, untuk

mendapatkan data yang akurat, peneliti melakukan uji validitas instrumen.

Dalam penelitian ini, peneliti meminta bantuan dosen pembimbing tesis untuk

menelaah instrumen yang diperlukan dalam penelitian ini, untuk memenuhi

validitas isi tes.

Tabel 1

Kisi-Kisi Penulisan Tes

Variabel Indikator No.soal

(27)

Wistri Meisa, 2014

Analisis Kesalahan Penggunaan Keigo Pada Pembelajar Bahasa Jepang : Studi Deskriptif pada Mahasiswa Tingkat III Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia Tahun Ajaran 2012/2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Teineigo

dari makna 1. fungsi irai/ sasoi

2. fungsi meminta saran

3. fungsi menyatakan opini

4. fungsi meminta izin

5. fungsi menyatakan terima kasih

6. fungsi meminta maaf

IV.9,10

Angket dalam penelitian ini merupakan pertanyaan tertulis yang

diberikan kepada mahasiswa untuk memperoleh informasi seputar

pemahaman penggunaan keigo dan mengetahui faktor-faktor kesulitan yang

(28)

Wistri Meisa, 2014

Analisis Kesalahan Penggunaan Keigo Pada Pembelajar Bahasa Jepang : Studi Deskriptif pada Mahasiswa Tingkat III Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia Tahun Ajaran 2012/2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Adapun angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket kombinasi

tertutup dan terbuka dimana jawaban sudah ditentukan tetapi kemudian

disusul dengan pertanyaan terbuka.

Tabel 2

Kisi-Kisi Penulisan Angket

N o

Variabel Indikator-indikator Nomo

r Soal

1

Penggunaan bahasa Ibu pada pembelajar

1. Bahasa ibu yang digunakan sehari-hari

2. Pengaruh bahasa ibu terhadap pembelajaran bahasa asing

1

2 2 Pemahaman pembelajar

tentang keigo

1. Pemahaman siswa tentang penggunaan keigo dari segi fungsi dan makna.

2. Pemahaman siswa tentang penggunaan keigo dari segi pembentukan.

3. Pengetahuan tentang jenis keigo. 4. Pengetahuan tentang fungsi dan

makna keigo.

5. Pemahaman siswa tentang konsep penggunaan keigo

10

8

9

11

3 Pengajaran keigo Waktu yang disediakan untuk pengajaran keigo

15

5 Pendapat pembelajar tentang keigo

1. Adanya kesulitan dalam penggunaan keigo pada pembelajar 2. Tingkat kesulitan penggunaan

keigo pada pembelajar

3. Kesulitan yang dihadapi dalam membedakan jenis keigo

4. Kesulitan yang dihadapi dalam menerapkan fungsi dan makna keigo dalam kalimat

(29)

Wistri Meisa, 2014

Analisis Kesalahan Penggunaan Keigo Pada Pembelajar Bahasa Jepang : Studi Deskriptif pada Mahasiswa Tingkat III Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia Tahun Ajaran 2012/2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kesulitan dalam menggunakan keigo

6. Bahasa Ibu yang tidak menggunakan honorifik sebagai salah satu faktor yang berpengaruh terhadap kesulitan penggunaan keigo

5

6 Usaha pembelajar untuk memahami penggunaan keigo.

1. Cara pembelajar memahami fungsi, makna dan pembentukan keigo

2. Usaha atau cara pembelajar untuk mengatasi kesulitan dalam memahami fungsi, makna dan struktur gramatikal keigo.

7

17

7 Harapan pembelajar untuk pengajaran keigo.

1. Perlunya buku pendukung untuk melengkapi kekurangan materi keigo pada buku ajar

2. Pengajar perlu menjelaskan lebih detail mengenai jenis dan fungsi keigo

3. Perlunya waktu khusus untuk pembahasan materi keigo secara terperinci.

4. Perlunya evaluasi pembelajaran mengenai keigo terhadap pembelajar.

Wawancara dilakukan untuk mengetahui dan memastikan letak dan

kategori kesalahan penggunaan keigo, apakah kesalahan tersebut merupakan

error atau mistake. Jika kesalahan tersebut termasuk error, maka penulis akan

menggali lebih dalam factor-faktor yang berpotensi sebagai penyebab

(30)

pertanyaan-Wistri Meisa, 2014

Analisis Kesalahan Penggunaan Keigo Pada Pembelajar Bahasa Jepang : Studi Deskriptif pada Mahasiswa Tingkat III Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia Tahun Ajaran 2012/2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pertanyaan secara langsung kepada sampel penelitian mengenai kesalahan

yang dilakukan tersebut..

D. Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data

1. Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data ialah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan

oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Metode menunjuk suatu kata yang abstrak

dan tidak diwujudkan dalam benda, tetapi hanya dapat dilihatkan penggunaannya

melalui angket, wawancara, pengamatan, ujian (tes), dokumentasi dan lainnya.

Peneliti dapat menggunakan salah satu atau gabungan tergantung dari masalah yang

dihadapi (Riduwan, 2008:97).

Pada penelitian ini pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan tes

tertulis serta angket. Sampel diminta untuk mengerjakan soal tes tertulis dan mengisi

angket yang telah disediakan. Berikut adalah langkah-langkah yang akan penulis

tempuh dalam proses pengumpulan data.

1. Menentukan subjek penelitian yaitu siswa tingkat III semester 6 Universitas

Pendidikan Indonesia

2. Sampel diharuskan menjawab atau mengisi lembar soal mengenai kesalahan

(31)

Wistri Meisa, 2014

Analisis Kesalahan Penggunaan Keigo Pada Pembelajar Bahasa Jepang : Studi Deskriptif pada Mahasiswa Tingkat III Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia Tahun Ajaran 2012/2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Mengklasifikasikan data yang berupa kesalahan-kesalahan untuk

dikelompokkan ke dalam jenis-jenis kesalahan yang sama

4. Meranking jumlah kesalahan-kesalahan yang ada

5. Menganalisis kesalahan-kesalahan tersebut.

6. Sampel diminta untuk mengisi angket.

7. Mengklasifikasikan jawaban angket

8. Menganalisis jawaban tersebut.

2. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke

dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan

dapat dirumuskan hipotesis kerja yang disarankan oleh data (Moleong, 2005:280).

Tahap ini merupakan tahap lanjutan dari pengumpulan data.

a. Analisis Tes

Data yang sudah diperoleh melalui tes selanjutnya diolah, dianalisis,

dan kemudian diinterprestasikan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Memeriksa jawaban salah dan benar dari setiap jawaban siswa.

b. Menjumlahkan jawaban yang salah dan benar.

c. Menghitung frekuensi dan presentase kesalahan dari setiap item jawaban

(32)

Wistri Meisa, 2014

Analisis Kesalahan Penggunaan Keigo Pada Pembelajar Bahasa Jepang : Studi Deskriptif pada Mahasiswa Tingkat III Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia Tahun Ajaran 2012/2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keterangan:

P= Presentase kesalahan

f= Frekuensi jumlah kesalahan

x= jumlah respon

d. Membuat tabel frekuensi dan presentase kesalahan dari masing-masing

item jawaban.

e. Menghitung tingkat kesalahan mahasiswa terhadap penggunaan keigo

secara keseluruhan, dengan mencari presentase aspek kesalahan.

f. Mendeskripsikan kesalahan mahasiswa terhadap penggunaan keigo.

g. Mengidentifikasi faktor-faktor kesulitan penggunaan keigo.

b. Pengolahan Angket

Untuk menghitung data angket dilakukan dengan cara berikut ini:

1) Menghitung frekuensi dan presentase jawaban dari setiap nomor

pertanyaan dengan rumus:

Keterangan:

(33)

Wistri Meisa, 2014

Analisis Kesalahan Penggunaan Keigo Pada Pembelajar Bahasa Jepang : Studi Deskriptif pada Mahasiswa Tingkat III Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia Tahun Ajaran 2012/2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

f= Frekuensi jumlah

x= jumlah respon

2) Menyusun tabel frekuensi dan persentase jawaban tiap-tiap nomor

pertanyaan

3) Analisis dan interpretasi jawaban sampel tiap nomor pertanyaan

c. Penyimpulan Data

Tahap ini merupakan tahap terakhir yang menyajikan kesimpulan dari

hasil analisis data yang telah dilakukan sebelumnya, yaitu analisis tes tertulis

yang didukung oleh analisis angket.

E. Hasil Uji Coba Instrumen

Sebelum instrumen tes tertulis yaitu soal tes diberikan kepada responden,

penulis terlebih dahulu mengadakan uji coba soal instrumen kepada 6 orang

mahasiswa pendidikan bahasa Jepang tingkat III Universitas Pendidikan

Indonesia tahun ajaran 2012/2013. Adapun keenam responden tersebut

merupakan responden yang diambil diluar dari sampel penelitian.

Berikut adalah hasil uji coba instrumen yang penulis dapatkan. Hasil data

diolah dengan menggunakan statistik praktis meliputi uji validitas meliputi

(34)

Wistri Meisa, 2014

Analisis Kesalahan Penggunaan Keigo Pada Pembelajar Bahasa Jepang : Studi Deskriptif pada Mahasiswa Tingkat III Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia Tahun Ajaran 2012/2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a) Uji Validitas

Sebuah instrumen harus bisa mengukur apa yang akan diukur dengan baik

(Sutedi, 2009:217). Oleh karena itu instrument tersebut harus memiliki

validitas. Adapun sesuai dengan jenisnya validitas dapat ditentukan oleh ahli

(expert judgement).

Adapun tingkat kesukaran dan daya pembeda dihitung dari hasil uji coba

sebagai berikut.

a) Tingkat Kesukaran

Untuk mengukur tingkat kesukaran soal digunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan :

TK : Tingkat kesukaran

BA : Jumlah skor jawaban kelompok atas

BB : Jumlah skor jawaban kelompok bawah

N : Jumlah sampel kelompok atas dan kelompok bawah

(35)

Wistri Meisa, 2014

Analisis Kesalahan Penggunaan Keigo Pada Pembelajar Bahasa Jepang : Studi Deskriptif pada Mahasiswa Tingkat III Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia Tahun Ajaran 2012/2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3

Klasifikasi Tingkat Kesukaran

Rentang Tingkat Kesukaran Klasifikasi Tingkat Kesukaran

0,00 – 0,25

Setelah dihitung menggunakan rumus di atas, terdapat hasil tingkat kesukaran

soal seperti tabel berikut ini.

(36)

Wistri Meisa, 2014

Analisis Kesalahan Penggunaan Keigo Pada Pembelajar Bahasa Jepang : Studi Deskriptif pada Mahasiswa Tingkat III Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia Tahun Ajaran 2012/2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

I12 1 Mudah IV7 0.5 sedang

I13 0.7 Sedang IV8 0.5 sedang

II1 0.3 Sedang IV9 0.7 sedang

II2 0.5 Sedang IV10 0.5 sedang

II3 0.5 Sedang IV11 0.5 sedang

II4 0.5 Sedang IV12 0.1 sukar

II5 0.7 Sedang IV13 0.5 sedang

III1 0.7 Sedang IV14 0.7 sedang

III2 0.1 Sukar IV15 0.5 sedang

b) Daya Pembeda

Untuk menghitung daya pembeda tiap butir soal, digunakan rumus seperti

berikut ini.

Keterangan:

DP : Daya Pembeda

BA : Jumlah skor jawaban kelompok atas

BB : Jumlah skor jawaban kelompok bawah

N : Jumlah sampel kelompok atas atau kelompok bawah

Tabel 5

(37)

Wistri Meisa, 2014

Analisis Kesalahan Penggunaan Keigo Pada Pembelajar Bahasa Jepang : Studi Deskriptif pada Mahasiswa Tingkat III Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia Tahun Ajaran 2012/2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Rentang Tingkat Kesukaran Klasifikasi Tingkat Kesukaran

0,00 – 0,25

Berikut adalah hasil penghitungan daya pembeda pada tes uji coba. Dalam

hal ini, soal yang masuk ke dalam klasifikasi rendah atau tidak mempunyai

daya pembeda (0/-1) diperbaiki, diganti atau ditiadakan sebelum mengambil

tes yang sebenarnya.

Daya Pembeda Daya Pembeda

(38)

Wistri Meisa, 2014

Analisis Kesalahan Penggunaan Keigo Pada Pembelajar Bahasa Jepang : Studi Deskriptif pada Mahasiswa Tingkat III Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia Tahun Ajaran 2012/2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

I12 0 Rendah IV7 0.5 sedang

reliabilitas, terdapat klasifikasi angka korelasi yang digunakan seperti tabel di

bawah ini.

Tabel 7

Klasifikasi Angka Korelasi

Rentang Reliabilitas Klasifikasi

(39)

Wistri Meisa, 2014

Analisis Kesalahan Penggunaan Keigo Pada Pembelajar Bahasa Jepang : Studi Deskriptif pada Mahasiswa Tingkat III Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia Tahun Ajaran 2012/2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sutedi (2009:221) menyatakan bahwa salah satu cara menguji

reliabilitas internal suatu perangkat tes adalah dengan menggunakan

menggunakan rumus Kuder Richardson yang dikenal dengan rumus KR 20

dan K21. Untuk mencari nilai KR 20 digunakan rumus:

Sedangkan untuk mencari nilai KR 21 digunakan rumus:

Keterangan:

r : Koefisien reliabilitas tes

k : Jumlah butir soal

p : Proporsi jawaban benar

q : Proporsi jawaban salah

St² : Varians total

(40)

Wistri Meisa, 2014

Analisis Kesalahan Penggunaan Keigo Pada Pembelajar Bahasa Jepang : Studi Deskriptif pada Mahasiswa Tingkat III Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia Tahun Ajaran 2012/2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Setelah dihitung dengan menggunakan rumus KR 20, diperoleh nilai

koefisien reliabilitas tes sebesar 0,88. Angka ini termasuk ke dalam kategori

reliabilitas sangat kuat. Kemudian setelah dihitung dengan menggunakan

rumus KR 21, diperoleh nilai koefisien reliabilitas tes sebesar 0,96. Angka ini

termasuk ke dalam kategori sangat kuat. Dengan melihat hasil nilai dari kedua

rumus tersebut, dapat disimpulkan bahwa perangkat tes tersebut dapat

digunakan sebagai instrumen penelitian.

F. Rancangan Penelitian

Langkah-langkah penelitian lebih menitikberatkan pada kegiatan administratif,

yaitu meliputi membuat rancangan penelitian, pelaksanaan penelitian, dan

pembuatan laporan penelitian (Arikunto, 2004:22). Tahap-tahap rancangan

penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut:

1. Mempersiapkan instrumen penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini

seperti tes dan angket.

2. Memberi penjelasan kepada siswa bahwa tujuan diadakan tes adalah untuk

keperluan penelitian.

3. Memberikan lembar soal tes mengenai penggunaan keigo kepada siswa.

4. Mengumpulkan jawaban dari siswa.

(41)

Wistri Meisa, 2014

Analisis Kesalahan Penggunaan Keigo Pada Pembelajar Bahasa Jepang : Studi Deskriptif pada Mahasiswa Tingkat III Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia Tahun Ajaran 2012/2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab IV sebelumnya,

maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Kesalahan yang muncul

Tingkat kesalahan dalam penggunaan keigo oleh mahasiswa tingkat III

semester 6 jurusan Pendidikan bahasa Jepang Universitas Pendidikan

Indonesia tahun ajaran 2012/2013 dikategorikan ke dalam kesalahan

penggunaan fungsi berdasarkan situasi (21,9%) dan kesalahan

penggunaan bentuk (78,07%). Adapun kesalahan tersebut diantaranya

adalah:

a) Kesalahan penggunaan bentuk yang mencakup morfologi dan

gramatikal, yaitu mengubah kata kerja Vるke dalam bentuk

kata kerja khusus sonkeigo dengan presentase sebesar 33,8%.

b) Kesalahan penggunaan bentuk yang mencakup morfologi dan

gramatikal, yaitu mengubah kata kerja Vるke dalam bentuk

(42)

Wistri Meisa, 2014

Analisis Kesalahan Penggunaan Keigo Pada Pembelajar Bahasa Jepang : Studi Deskriptif pada Mahasiswa Tingkat III Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia Tahun Ajaran 2012/2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Responden acapkali tertukar antara kata kerja bentuk khusus

kenjoogo dengan sonkeigo.

c) Kesalahan penggunaan bentuk yang mencakup morfologi dan

gramatikal, yaitu mengubah kata kerja Vるke dalam bentuk

kata kerja khusus teineigo dengan presentase sebesar 47,8%.

d) Kesalahan penggunaan bentuk yang mencakup morfologi dan

gramatikal, yaitu memasangkan Bikago お・ご pada kata

kerja maupun kata sifat dengan presentase sebesar 57,3%.

e) Kesalahan penggunaan fungsi berdasarkan situasi dengan

presentase sebesar 53,2%. Kesalahan ini meliputi fungsi keigo

berdasarkan situasi untuk menyatakan permohonan, meminta

saran, izin, terima kasih dan maaf.

f) Kesalahan penggunaan fungsi berdasarkan situasi yang

menyatakan permohonan dengan presentase sebesar 74%

g) Kesalahan penggunaan fungsi berdasarkan situasi yang

menyatakan permintaan saran dengan presentase sebesar 65%

h) Kesalahan penggunaan fungsi berdasarkan situasi yang

menyatakan opini dengan presentase sebesar 83%

i) Kesalahan penggunaan fungsi berdasarkan situasi yang

(43)

Wistri Meisa, 2014

Analisis Kesalahan Penggunaan Keigo Pada Pembelajar Bahasa Jepang : Studi Deskriptif pada Mahasiswa Tingkat III Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia Tahun Ajaran 2012/2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

j) Kesalahan penggunaan fungsi berdasarkan situasi yang

menyatakan terima kasih dan maaf dengan presentase sebesar

43%

2. Penyebab terjadinya kesalahan

Berdasarkan hasil analisis kesalahan tes dan informasi yang

berhubungan dengan

pemahaman, persepsi, dan usaha-usaha pembelajar terhadap

penggunaan keigo, maka dapat disimpulkan faktor-faktor yang

berpotensi menjadi penyebab kesalahan dalam penggunaan keigo oleh

mahasiswa tingkat III jurusan Pendidikan bahasa Jepang Universitas

Pendidikan Indonesia adalah sebagai berikut ini:

a) Over generalization atau generalisasi berlebihan, yaitu

pembelajar menganggap suatu bagian atau aturan berlaku pada

bagian lain yang mungkin diperkirakan sama oleh mereka.

b) Incomplete application of rules, yakni kecerobohan pembelajar

dalam menggunakan keigo khususnya ketika merubah kata

kerja ke dalam bentuk khusus setiap jenis keigo tersebut.

c) Ignorance rule of restrictrion, ketidaktahuan batas-batas

(44)

Wistri Meisa, 2014

Analisis Kesalahan Penggunaan Keigo Pada Pembelajar Bahasa Jepang : Studi Deskriptif pada Mahasiswa Tingkat III Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia Tahun Ajaran 2012/2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pengajar kurang jelas dalam menjelaskan materi keigo, seperti

struktur kalimat, konjugasi, penempatan verba dan sebagainya.

d) False concept of hypothesize, kesalahpahaman pembelajar

dalam memahami materi keigo, seperti salah

menginterpretasikan makna serta fungsi keigo.

3. Usaha penanggulangan kesalahan

Setelah ditelaah lebih dalam, secara keseluruhan penyebab terjadinya

kesalahan penggunaan keigo pada mahasiswa tingkat III semester 6 jurusan

Pendidikan bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia adalah

kurangnya kompetensi dari pembelajar itu sendiri. Kurangnya kompetensi

pembelajar juga dipengaruhi oleh kurangnya jam belajar serta referensi.

Berikut beberapa upaya untuk menanggulangi kesalahan tersebut.

a) Siswa melakukan pembelajaran mandiri secara intensif di luar jam

perkuliahan, seperti mengulang kembali materi keigo yang telah

didapat baik melalui tugas dari pengajar ataupun dari referensi lain.

b) Siswa hendaknya mencari sumber referensi lain selain buku

pelajaran seperti artikel, jurnal, majalah berbahasa Jepang hingga

sumber referensi yang bersifat audio maupun audio visual seperti

(45)

Wistri Meisa, 2014

Analisis Kesalahan Penggunaan Keigo Pada Pembelajar Bahasa Jepang : Studi Deskriptif pada Mahasiswa Tingkat III Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia Tahun Ajaran 2012/2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c) Siswa hendaknya membiasakan diri menggunakan keigo,

khususnya ketika berbicara dengan pengajar. Siswa juga

hendaknya bertanya bila ada materi yang tidak dimengerti dan

banyak melakukan latihan seperti membuat kalimat disertai

bimbingan dari pengajar atau orang yang memiliki potensi untuk

melakukan pengecekan jawaban latihan.

d) Pengajar hendaknya terus memelihara motivasi siswa. Dalam hal

ini pengajar dapat mengadakan kuis di akhir perkuliahan sebagai

alat evaluasi pemahaman siswa.

e) Pengajar hendaknya memperkaya referensi materi maupun soal

latihan dan tidak membatasi latihan pada buku pelajaran saja

tetapi juga melalui sumber lain.

f) Pengajar hendaknya memberi tugas rumah kepada pembelajar.

4. Materi Keigo yang terdapat pada buku linguistik bahasa Jepang, buku pelajaran bunpo UPI serta soal JLPT Tahun 2012.

a. Pada buku linguistik umum Atarashii Nihongo Gakunyuumon:

kotoba no shikumi o kangaeru yang ditulis oleh Iori, penjelasan

jenis keigo yang terdapat di dalamnya meliputi sonkeigo,

(46)

Wistri Meisa, 2014

Analisis Kesalahan Penggunaan Keigo Pada Pembelajar Bahasa Jepang : Studi Deskriptif pada Mahasiswa Tingkat III Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia Tahun Ajaran 2012/2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Namun karena buku ini bersifat informatif, maka tidak ada bagian

renshuu (latihan). Berbeda dengan buku Nihongo Bunpo Enshuu:

Keigo o chuushin toshita taijin kankei no hyougen yang ditulis

oleh Ogawa dan Maeda, karena buku ini memang ditujukan untuk

renshuu (latihan) maka buku ini dilengkapi dengan soal keigo

dengan berbagai variasi situasi.

Selain itu fungsi yang ditemukan pada buku ini hanya fungsi

menyatakan maksud/opini.

b. Pada buku diktat bunpo UPI, khususnya pada shokyu bunpo 1 dan

2, materi keigo tidak disampaikan secara khusus dan masih

berkisar pada penggunaan teineigo sederhana. Materi keigo baru

termuat secara utuh pada Chukyuu bunpo 1 meliputi sonkeigo,

kenjoogo, teineigo, bikago. penjelasan mengenai uchi soto serta

teichoogo tidak ditemukan dalam buku ini. Selain itu, soal latihan

sebanyak 5 nomor untuk setiap sesi materi dapat terbilang sedikit.

Sedangkan untuk fungsi keigo berdasarkan situasi, terdapat contoh

kalimat dengan fungsi permintaan izin/persetujuan, opini dan

pernyataan terima kasih.

c. Materi yang muncul pada JLPT Tahun 2012 meliputi sonkeigo,

(47)

Wistri Meisa, 2014

Analisis Kesalahan Penggunaan Keigo Pada Pembelajar Bahasa Jepang : Studi Deskriptif pada Mahasiswa Tingkat III Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia Tahun Ajaran 2012/2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bentuk pola kalimat di tiap jenis keigo muncul dalam soal JLPT

tersebut. Adapun fungsi yang muncul dalam JLPT meliputi fungsi

permohonan, permintaan izin/persetujuan, dan pernyataan terima

kasih.

B. Rekomendasi

1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi mereka

yang akan melakukan penelitian serupa atau melakukan perbaikan

maupun pencegahan terjadinya kesalahan penggunaan keigo pada

pembelajar bahasa Jepang, seperti metode pengajaran keigo yang

praktis bagi pembelajar.

2. Penelitian ini hanya membahas perbandingan materi yang terkandung

pada buku ajar bunpo UPI, Kumpulan soal JLPT tahun 2012, dan

literasi linguistik Nihongo gakunyuumon. Ketiga sumber materi ini

dirasa masih belum mencukupi, sehingga untuk selanjutnya penelitian

yang lebih dalam mengenai materi keigo yang cocok untuk pembelajar

perlu dilakukan.

3. Kesalahan keigo yang banyak ditemukan pada kategori fungsi keigo

dalam berbagai situasi mengisyaratkan masih kurangnya pemahaman

siswa dalam penggunaan keigo dalam berbagai situasi khusus tersebut.

(48)

Wistri Meisa, 2014

Analisis Kesalahan Penggunaan Keigo Pada Pembelajar Bahasa Jepang : Studi Deskriptif pada Mahasiswa Tingkat III Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia Tahun Ajaran 2012/2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ditelaah lebih lanjut secara terpisah dengan lebih spesifik. Misalnya,

penelitian penggunaan keigo dalam tindak tutur permohonan yang di

(49)

Wistri Meisa, 2014

Analisis Kesalahan Penggunaan Keigo Pada Pembelajar Bahasa Jepang : Studi Deskriptif pada Mahasiswa Tingkat III Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia Tahun Ajaran 2012/2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

( 2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia Offline.

(2012). Nihongo Nouryoku Shiken Mondaishuu.

Astami, Timur Sri. (2008). Analisis kesalahan ragam bahasa sopan pada mata

kuliah bisnis UBINUS. Tesis Magister UPI. Tidak diterbitkan

Chaer, dan Agustina Leonie. (2010). Sosiolinguistik Perkenalan Awal. Jakarta:

Rineka Cipta.

Chou. (2001). Nihongo Kyouiku no Tame no Goyou Bunseki. Tokyo: 3A

Corporation

Ellis. (1989). Understanding Second Language Acquisition. Oxford: Oxford

University Press.

Handayani. (2011). Analisis Kesalahan dalam Penguasaan Gairaigo. Proposal

Tesis Magister UPI. Tidak diterbitkan.

Iori. (2001). Atarashii Nihongo Gaku Nyuumon: Kotoba no Shikumi o Kangaeru.

(50)

Wistri Meisa, 2014

Analisis Kesalahan Penggunaan Keigo Pada Pembelajar Bahasa Jepang : Studi Deskriptif pada Mahasiswa Tingkat III Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia Tahun Ajaran 2012/2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Ito .( 2005). Taikei toshite no Keigo o Motanai Gengo wa Teineisa o dou Hyougen

suru noka?: kotowari bamen ni okeru Jawa go to Indonesia go. Kotoba

no Ningen: Journal of Human Linguistics Circle, 2, 11-10.

Kitahara. (2003). Meikyo Kokugo Jiten. Japan: Taishuukan.

Kusanagi.( 2006). Keigo Neitibu ni Narou. Tokyo: Kuroshio Publisher

Mulyana Dedi, Rakhmat Jalaludin. (2010). Komunikasi Antar Budaya: panduan

berkomunikasi dengan orang-orang berbeda budaya. Bandung:

Rosdakarya.

Nursheha, Siti. (2011). Analisis Kesalahan Mahasiswa dalam Penggunaan Keigo.

Skripsi Sarjana UPI. Tidak diterbitkan

Ogawa, Yoshimi; Maeda, Naoko. 2003. Nihongo Bunpou Enshuu: Keigo o

Chuushin Toshita Taijin Kankei no Hyougen-Taiguu Hyougen. Tokyo:

3A Corporation.

Sagawa. (1998). Nihongo Bunkei Jiten. Tokyo: Kurosio Publisher.

Sanjaya, Sonda (2011). Analisis Kesalahan Penggunaan Shiru dan Wakaru pada

pembelajar Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia. Tesis

Magister UPI. Tidak diterbitkan.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

(51)

Wistri Meisa, 2014

Analisis Kesalahan Penggunaan Keigo Pada Pembelajar Bahasa Jepang : Studi Deskriptif pada Mahasiswa Tingkat III Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia Tahun Ajaran 2012/2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang UPI. Shokyuu Bunpou 1. Bandung: UPI

Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang UPI. Shokyuu Bunpou 2. Bandung: UPI

Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang UPI. Chukyuu Bunpou 1. Bandung: UPI

Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang UPI. Chukyuu Bunpou 2. Bandung: UPI

Sudjianto, Daihidi. (2004). Pengantar Linguistik Bahasa Jepang. Jakarta: Kesaint

Blanc.

Supriatningsih, Rina. (2011). Shakai Kankei to Goi wa Keigo no Sinboru.

Makalah International Seminar on Japanese Linguistics and Japanese

Language Acquisition.

Sutedi, Dedi. (2003). Dasar-Dasar Linguistik Bahasa Jepang. Bandung:

Humaniora

Sutedi, Dedi. (2009). Penelitian Pendidikan Bahasa jepang (Panduan bagi guru

dan calon guru dalam meneliti bahasa Jepang dan pengajarannya).

Bandung : Humaniora

Tarigan.(2011). Pengajaran Analisis Kesalahan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Gambar

Tabel 1
Tabel 2
Tabel 3
Tabel 5
+3

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimanakah kemampuan penggunaan kalimat kausatif-pasif (shieki-ukemi bun) mahasiswa tingkat III semester 6 jurusan pendidikan

melakukan kesalahan karena pembelajar terpengaruh dengan perubahan kata kerja kanou dooshi (bentuk potensial) dalam kalimat bahasa Jepang, sehingga

Saran yang diberikan dari penelitian ini adalah diharapkan pembelajar bahasa Jepang dapat lebih memahami mengenai makna dan penggunaan kosa kata, kata sambung, dan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN ~BEKIDA DAN ~NAKEREBANARANAI DALAM KALIMAT BAHASA JEPANG (Studi

Judul : Pengaruh Konteks Kalimat dalam Memperkirakan Makna dan Penggunaan Giongo Gitaigo ( Penelitian terhadap Mahasiswa Tingkat III Jurusan Pendidikan

Penelitian ini merupakan penelitian yang membahas tentang analisis kesalahan penggunaan verba bahasa Jepang yang bermakna memakai yang dilakukan oleh mahasiswa

pada pembelajar bahasa Jepang yaitu kesalahan penggunaan partikel yang dalamb. bahasa Jepang disebut joshi. Joshi dalam bahasa Jepang mempunyai

kesulitan dalam bentuk penguasaan Keigo secara teoritis baik secara tata bahasa mau- pun situasi dan kondisi penggunaannya; 2) hampir setengah mahasiswa mengalami