• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KESALAHAN MAHASISWA DALAM MENGGUNAKAN KALIMAT KAUSATIF-PASIF BAHASA JEPANG (SHIEKI-UKEMI BUN): Studi Deskriptif pada Mahasiswa Tingkat III Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang FPBS UPI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS KESALAHAN MAHASISWA DALAM MENGGUNAKAN KALIMAT KAUSATIF-PASIF BAHASA JEPANG (SHIEKI-UKEMI BUN): Studi Deskriptif pada Mahasiswa Tingkat III Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang FPBS UPI."

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS KESALAHAN MAHASISWA DALAM MENGGUNAKAN KALIMAT KAUSATIF-PASIF BAHASA JEPANG (SHIEKI-UKEMI BUN) (Studi Deskriptif pada Mahasiswa Tingkat III Jurusan Pendidikan Bahasa

Jepang FPBS UPI)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang

Oleh Ummul Khaer

0906825

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

▸ Baca selengkapnya: shieki ukemi adalah

(2)

ANALISIS KESALAHAN MAHASISWA DALAM MENGGUNAKAN KALIMAT KAUSATIF-PASIF BAHASA JEPANG (SHIEKI-UKEMI BUN) (Studi Deskriptif pada Mahasiswa Tingkat III Jurusan Pendidikan Bahasa

Jepang FPBS UPI)

Oleh Ummul Khaer

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

©Ummul Khaer 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

UMMUL KHAER

ANALISIS KESALAHAN MAHASISWA DALAM MENGGUNAKAN KALIMAT KAUSATIF-PASIF BAHASA JEPANG (SHIEKI-UKEMI BUN)

Disetujui dan disahkan oleh pembimbing:

Pembimbing I

Drs. H. Sudjianto, M. Hum. NIP. 195906051985031004

Pembimbing II

Novia Hayati, S.Pd., M.Ed NIP. 197911062005012002

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang

(4)

Ummul Khaer, 2014

Analisis Kesalahan Mahasiswa Dalam Menggunakan Kalimat Kausatif-Pasif Bahasa Jepang (Shieki-UkemiBun)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ANALISIS KESALAHAN MAHASISWA DALAM MENGGUNAKAN KALIMAT KAUSATIF-PASIF BAHASA JEPANG (SHIEKI-UKEMI BUN) (Studi Deskriptif pada Mahasiswa Tingkat III Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang

FPBS UPI)

Ummul Khaer 0906825 ABSTRAK

Penelitian ini merupakan penelitian yang menganalisis kesalahan mahasiswa dalam menggunakan kalimat kausatif-pasif bahasa Jepang (shieki-ukemi bun). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kesalahan yang dilakukan oleh mahasiswa tingkat III Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni Universitas Pendidikan Indonesia tahun ajaran 2013/2014 dalam menggunakan kalimat kausatif-pasif bahasa Jepang (shieki-ukemi bun), apa saja faktor-faktor yang menyebabkan kesalahan, serta solusi untuk mencegah atau meminimalisir kesalahan mahasiswa tersebut.

Dalam penelitian ini digunakan metode deskriptif, dengan menjadikan penelitian survey sebagai desain penelitian. Untuk memperoleh data, instrumen yang digunakan berupa tes subjektif. Teknik yang dipakai dalam mengumpulkan data adalah one shoot model, dimana pengambilan data dilakukan dalam satu waktu. Sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa tingkat III Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni Universitas Pendidikan Indonesia tahun ajaran 2013/2014 dengan jumlah 30 orang.

(5)

Ummul Khaer, 2014

Analisis Kesalahan Mahasiswa Dalam Menggunakan Kalimat Kausatif-Pasif Bahasa Jepang (Shieki -UkemiBun)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Mempelajari bahasa kedua atau bahasa asing terjadi di seluruh dunia karena berbagai sebab dan alasan seperti imigrasi, kebutuhan perdagangan dan ilmu pengetahuan serta pendidikan. Belajar bahasa asing mungkin menjadi penting dalam aktivitas intelektual manusia setelah menguasai bahasa ibu.

Dalam upaya pemahaman bahasa asing (dalam hal ini bahasa Jepang) banyak dipengaruhi oleh bahasa ibu sebagai bahasa yang digunakan sehari-hari. Bahasa asing dengan bahasa ibu pembelajar tentunya memiliki persamaan dan perbedaan. Persamaan dalam kedua bahasa tersebut tentunya dapat mempermudah seseorang untuk mempelajari bahasa asing, sedangkan perbedaan kedua bahasa tersebut dapat memicu terjadinya kesalahan-kesalahan berbahasa.

Mistake dan error dalam pembelajaran bahasa, terutama bahasa asing yang menjadi bahasa sasaran, merupakan bagian atau proses yang tidak terpisahkan dari pembelajaran itu sendiri. Hal tersebut sepatutnya dipandang sebagai masukan (input) guna mengkaji dan memformulasi metode atau strategi pembelajaran yang lebih sesuai dengan kondisi yang dihadapi. Menurut Corder (Brown, H. Douglas, Principles of Language Learning and Teaching, 2000 : 217) bahwa kesalahan yang dilakukan oleh pembelajar bahasa merupakan suatu hal yang sangat signifikan karena dapat menjadi sumber informasi tentang cara suatu bahasa dipelajari dan prosedur atau strategi yang digunakan pembelajar dalam mempelajari bahasa tersebut.

(6)

Ummul Khaer, 2014

Analisis Kesalahan Mahasiswa Dalam Menggunakan Kalimat Kausatif-Pasif Bahasa Jepang (Shieki -UkemiBun)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bahasa Jepang. Hal ini mutlak diperlukan agar dapat berkomunikasi dengan orang lain menggunakan bahasa yang sedang kita pelajari, dalam arti bahwa kita harus dapat berkomunikasi dengan baik dan benar agar informasi yang kita sampaikan dapat diterima dengan baik oleh lawan bicara.

Dalam bahasa Jepang terdapat banyak sekali bentuk kalimat yang digunakan. Artinya terdapat banyak bentuk kalimat yang harus dikenali, dipahami dan dikuasai oleh pembelajar bahasa Jepang. Hal ini agar dapat memenuhi tujuan berbahasa, yaitu untuk mengekspresikan atau mengungkapkan segala sesuatu yang mengendap di dalam dunia batin seseorang, baik berupa gagasan, pikiran, perasaan maupun pengalaman yang dimilikinya (Mustakim, 1992:4). Salah satu bentuk kalimat dalam bahasa Jepang yaitu kalimat kausatif-pasif atau shieki-ukemi bun. Kalimat kausatif dan kalimat pasif merupakan jenis kalimat yang digunakan di bahasa manapun, termasuk bahasa Indonesia dan bahasa Jepang. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yang dimaksud dengan kalimat kausatif adalah bentuk verba yang menyatakan sebab akibat (2001:91). Sedangkan kalimat pasif yaitu bentuk kalimat untuk mengungkapkan dimana predikat yang menjadi pokok kalimat dikenai pekerjaan dari pihak lain, bukan berasal dari diri sendiri (Kindaichi dkk, 1997:80).

(7)

Ummul Khaer, 2014

Analisis Kesalahan Mahasiswa Dalam Menggunakan Kalimat Kausatif-Pasif Bahasa Jepang (Shieki -UkemiBun)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sutedi dalam bukunya yang berjudul Dasar-dasar Linguistik dalam Bahasa Jepang (2008: 1), bahwa kesalahan berbahasa pada pembelajar, umumnya terjadi karena adanya transfer negatif bahasa ibu dengan bahasa Jepang. Kesalahan yang muncul bisa berupa penggunaan kosakata, penggunaan bentuk kalimat dan sebagainya.

Bagi pembelajar pemula, pembentukan kata kerja shieki-ukemi dinilai cukup menyulitkan. Hal ini terbukti setelah penulis melakukan wawancara terhadap 5 orang mahasiswa tingkat IV Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang. Dari 5 responden, semuanya menjawab shieki-ukemi adalah salah satu bagian materi yang menyulitkan. Terlebih ketika harus mengucapkannya secara spontan, karena panjangnya bentuk shieki-ukemi, sering sekali terjadi kesalahan yang menyebabkan terhambatnya komunikasi atau bahkan pembelajar tidak berani menggunakan kalimat tersebut dan cenderung menghindarinya jika sedang berbicara dengan orang Jepang.

Dengan dilatarbelakangi masalah di atas, penulis bermaksud untuk meneliti tentang analisis kesalahan penggunaan shieki-ukemi dalam skripsi yang berjudul “Analisis Kesalahan Mahasiswa dalam Menggunakan

Kalimat Kausatif-pasif Bahasa Jepang (shieki-ukemi bun)”.

B. Rumusan dan Batasan Masalah Penelitian 1. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah penulis uraikan, penulis merumuskan masalah penelitian sebagai berikut:

a. Kesalahan apa yang muncul pada mahasiswa dalam penggunaan kalimat kausatif-pasif bahasa Jepang (shieki-ukemi bun)?

b. Apa faktor penyebab munculnya kesalahan dalam penggunaan kalimat kausatif-pasif bahasa Jepang (shieki-ukemi bun)?

(8)

Ummul Khaer, 2014

Analisis Kesalahan Mahasiswa Dalam Menggunakan Kalimat Kausatif-Pasif Bahasa Jepang (Shieki -UkemiBun)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Batasan Masalah

Dengan mempertimbangkan luasnya ruang lingkup dalam penulisan ini, maka penulis merasa perlu membatasi permasalahan penulisan. Adapun batasan masalah dalam penulisan ini adalah:

a. Penulis hanya meneliti ada atau tidaknya kesalahan kalimat kausatif-pasif (shieki-ukemi bun) pada mahasiswa tingkat III semester 6 jurusan pendidikan bahasa Jepang Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni (FPBS) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).

b. Penulis hanya meneliti kesalahan penggunaan kalimat kausatif-pasif (shieki-ukemi bun) pada mahasiswa tingkat III semester 6 jurusan pendidikan bahasa Jepang FPBS UPI.

c. Penulis hanya meneliti jenis kesalahan penggunaan kalimat kausatif-pasif (shieki-ukemi bun) pada mahasiswa tingkat III semester 6 jurusan pendidikan bahasa Jepang FPBS UPI.

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini secara umum adalah untuk mengetahui kesulitan apa saja yang dialami mahasiswa tingkat III jurusan pendidikan bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia tahun ajaran 2013/2014 dalam penggunaan shieki-ukemi bun. Sedangkan tujuan khusus dari penelitian ini adalah:

a. Untuk mengetahui kesalahan yang sering dilakukan oleh mahasiswa dalam penggunaan kalimat kausatif-pasif (shieki-ukemi bun).

(9)

Ummul Khaer, 2014

Analisis Kesalahan Mahasiswa Dalam Menggunakan Kalimat Kausatif-Pasif Bahasa Jepang (Shieki -UkemiBun)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Untuk mengetahui solusi yang tepat agar kesalahan mahasiswa tersebut dapat teratasi bagi pembelajar di masa yang akan datang.

2. Manfaat Penelitian a. Manfaat Teoritis

Secara teoritis penelitian ini diharapkan memmberikan manfaat guna menambah wawasan mengenai penggunaan kalimat kausatif-pasif bahasa Jepang (shieki-ukemi bun). Sehingga dapat meminimalisir kesalahan dalam penggunaan kalimat kausatif-pasif (shieki-ukemi bun) tersebut.

b. Manfaat Praktis

1) Bagi penulis, dapat lebih memperdalam pengetahuan mengenai kalimat kausatif-pasif bahasa Jepang (shieki-ukemi bun).

2) Bagi pengajar, dapat dijadikan masukan untuk bahan pengajaran mengenai kalimat kausatif-pasif bahasa Jepang (shieki-ukemi bun).

3) Bagi peneliti lain, dapat menjadi bahan acuan dan referensi untuk penelitian selanjutnya.

D. Definisi Operasional 1. Analisis Kesalahan

(10)

Ummul Khaer, 2014

Analisis Kesalahan Mahasiswa Dalam Menggunakan Kalimat Kausatif-Pasif Bahasa Jepang (Shieki -UkemiBun)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam analisis kesalahan terdapat dua kategori kesalahan, yaitu error dan mistakes. Menurut tarigan (1995:76), kesalahan berbahasa dalam kategori error adalah penyimpangan yang disebabkan oleh faktor kompetensi yang terjadi karena pembelajar belum memahami kaidah bahasa, sedangkan mistake adalah kesalahan yang disebabkan oleh faktor performasi atau terjadi karena adanya pengaruh situasi dari dalam diri pembelajar bahasa.

Seperti yang dikatakan sebelumnya, kesalahan (error) disebabkan oleh faktor kompetensi. Artinya, siswa memang belum memahami sistem linguistik bahasa yang digunakannya. Kesalahan tersebut dapat berlangsung lama apabila tidak diperbaiki. Sering dikatakan bahwa siswa belum menguasai system bahasa yang sedang dipelajarinya. Bila tahap memahami siswa akan system bahasa kurang, maka kesalahan sering terjadi, dan kesalahan akan berkurang apabila tahap pemahaman semakin meningkat (Nazir, 1986:76).

Analisis kesalahan adalah suatu prosedur kerja, yang biasa digunakan oleh para penulis dan guru bahasa, yang meliputi pengumpulan sampel, pengidentifikasian kesalahan yang terdapat dalam sampel, penjelasan kesalahan tersebut, pengklasifikasian kesalahan itu berdasarkan penyebabnya, serta pengevaluasian atau penilaian taraf keseriusan kesalahan itu (Ellis, 1986:296).

Kesalahan berbahasa yang sering dilakukan oleh siswa akan mengganggu pencapaian tujuan pengajaran bahasa. Oleh karena itu, kesalahan berbahasa harus dikurangi bahkan dihilangkan. Hal ini baru tercapai apabila seluk beluk kesalahan berbahasa itu dikaji secara mendalam (Tarigan, 1995:67).

2. Shieki-ukemi

(11)

Ummul Khaer, 2014

Analisis Kesalahan Mahasiswa Dalam Menggunakan Kalimat Kausatif-Pasif Bahasa Jepang (Shieki -UkemiBun)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Shieki adalah salah satu jenis dari jodooshi atau verba bantu dalam bahasa Jepang yang menyatakan bahwa aktivitas tersebut merupakan suruhan untuk melakukan sesuatu kegiatan. Orang yang menyuruh melakukan kegiatan tersebut menjadi subjek dalam kalimat itu (Sudjianto, Dahidi, 2007:174).

b. Ukemi

Menurut Sutedi dalam jurnalnya yang berjudul Sebab-sebab Munculnya Kesalahan Penggunaan Kalimat Pasif Bahasa Jepang pada Pembelajar Orang Indonesia (2006), kalimat pasif atau dalam bahasa Jepang disebut ukemi biasanya digunakan untuk menyatakan arti perbuatan atau kejadian yang tidak disukai atau merupakan gangguan (meiwaku) bagi si penutur.

c. Shieki-ukemi

Kalimat kausatif-pasif atau shieki-ukemi bun berbeda dengan shieki bun dan ukemi bun. Shieki-ukemi bun menyatakan perintah atau paksaan yang tidak disukai oleh subjek kalimat atau merupakan ungkapan keluhan subjek (pembicara). Hal inilah yang tidak ada dalam bahasa Indonesia. Subjek dalam kalimat ini adalah orang yang diberikan perintah atau paksaan tersebut. Kalimat shieki-ukemi ini dapat dikatakan cukup unik, karena merupakan kombinasi antara kalimat kausatif –(s)ase dan pasif (r)are. Morfem –(s)ase dan (r)are tersebut akan digabungkan menjadi suatu kata kerja, proses ini dinamakan dengan pemasifan kalimat kausatif (Tsujimura, 1996:258).

(12)

Ummul Khaer, 2014

Analisis Kesalahan Mahasiswa Dalam Menggunakan Kalimat Kausatif-Pasif Bahasa Jepang (Shieki -UkemiBun)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kalimat adalah rangkaian kata yang dapat mengungkapkan gagasan, perasaan, atau pikiran yang relatif lengkap (Mustakim, 1992:65). Kalimat merupakan susunan kata-kata yang dilengkapi dengan tanda baca di akhir kalimat. Bahkan kalimat bisa saja terdiri dari satu kata dengan syarat terhadap tanda baca di akhir kalimat.

E. Metode Penelitian 1. Metode Penelitian

Pada penelitian ini penulis akan menggunakan metode analisis deskriptif, yaitu metode yang membicarakan beberapa kemungkinan untuk memecahkan masalah aktual dengan jalan mengumpulkan data, menyusun dengan mengklasifikasikannya, menganalisa dan menginterpretasikannya (Sukardi, 2003:14)

2. Populasi dan Sampel Penelitian

(13)

Ummul Khaer, 2014

Analisis Kesalahan Mahasiswa Dalam Menggunakan Kalimat Kausatif-Pasif Bahasa Jepang (Shieki -UkemiBun)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data

Penulisan ini menggunakan teknik analisis data yang mengacu pada teori para penulis terdahulu. Secara konkret langkah-langkah yang akan ditempuh dalam penulisan ini adalah sebagai berikut:

a. Pengumpulan Data

Mengumpulkan data dari penulis terdahulu, buku-buku, literatur, internet, serta sumber-sumber lainnya yang relevan. Serta melakukan tes kepada mahasiswa tingkat III semester 6 jurusan pendidikan bahasa Jepang FPBS UPI untuk mengambil data. b. Analisis Data

Setelah data terhimpun kemudian penulis akan membuat soal tes yang kemudian akan dikonsultasikan kepada pihak yang dinilai layak untuk menilai apakah soal tes tersebut cukup valid. Selanjutnya data tersebut akan diklasifikasikan menjadi dua kelompok data, yaitu data kuantitatif dan data kualitatif yang dinyatakan dalam kata-kata atau simbol (Arikunto, 2002:213). Data kualitatif yang berbentuk kata-kata tersebut disisihkan untuk sementara, karena akan sangat berguna untuk menyertai dan melengkapi gambaran yang diperoleh dari analisis kuantitatif. Data yang diperoleh, dikategorikan berdasarkan kesalahannya kemudian dihitung secara statistika deskriptif. Yaitu fase statistika dimana hanya berusaha melukiskan dan menganalisis kelompok yang diberikan tanpa membuat atau menarik kesimpulan tentang populasi atau kelompok yang lebih besar (Sudjana, 2002:7).

4. Instrumen dan Sumber Data Penelitian

(14)

Ummul Khaer, 2014

Analisis Kesalahan Mahasiswa Dalam Menggunakan Kalimat Kausatif-Pasif Bahasa Jepang (Shieki -UkemiBun)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penulisan ini adalah soal tes tulisan objektif dengan isian pendek. Dalam hal ini, variabelnya adalah jawaban mahasiswa tingkat III yang dijadikan sampel penulisan. Data yang didapat berupa data kuantitatif berupa contoh-contoh kalimat shieki-ukemi dari berbagai literatur yang berkaitan dengan penulisan, serta data kuantitatif yang berupa hasil tes yang dilakukan penulis.

5. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 19 Mei 2014, Semester Genap, tahun ajaran 2013-2014 di gedung Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni, Universitas Pendidikan Indonesia.

6. Prosedur penelitian

Secara garis besar, langkah-langkah penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Merumuskan masalah, membuat judul penelitian

b. Mengumpulkan berbagai macam teori yang diperlukan untuk penelitian

c. Mengumpulkan data

 Mengembangkan instrumen (tes, kuesioner)  Menguji instrument (tes, kuesioner)

d. Menganalisis data yang diperoleh e. Membuat kesimpulan dan saran

F. Sistematika Penulisan

(15)

Ummul Khaer, 2014

Analisis Kesalahan Mahasiswa Dalam Menggunakan Kalimat Kausatif-Pasif Bahasa Jepang (Shieki -UkemiBun)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(16)

Ummul Khaer, 2014

Analisis Kesalahan Mahasiswa Dalam Menggunakan Kalimat Kausatif-Pasif Bahasa Jepang (Shieki -UkemiBun)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode

Dalam sebuah penelitian, diperlukan metode yang tepat untuk melaksanakan penelitian tersebut agar dapat mencapai tujuan penelitian secara maksimal. Metode penelitian ini sangat erat kaitannya dengan teknik dan instrumen penelitian. Menurut Sudaryanto (1993:9) metode adalah cara yang harus dilaksanakan, teknik adalah cara melaksanakan metode, sedangkan intrumen adalah alat yang diguanakan. Sutedi (2009:53) mengemukakan bahwa dalam kegiatan penelitian, metode dapat diartikan sebagai cara atau prosedur yang harus ditempuh untuk menjawab masalah penelitian. Prosedur ini merupakan langkah kerja yang bersifat sistematis, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan pengambilan kesimpulan.

Banyak metode yang dapat digunakan dalam kegiatan penelitian berdasarkan tujuan dari penelitian tersebut. Misalnya penelitian deskriptif, penelitian eksperimental dan lain-lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimanakah kemampuan penggunaan kalimat kausatif-pasif (shieki-ukemi bun) mahasiswa tingkat III semester 6 jurusan pendidikan bahasa Jepang Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni Universitas Pendidikan Indonesia, mengetahui kesalahan yang sering dilakukan oleh mahasiswa dalam penggunaan kalimat kausatif-pasif (shieki-ukemi bun), mengetahui faktor penyebab kesalahan mahasiswa dalam penggunaan kalimat kausatif-pasif (shieki-ukemi bun), dan untuk mengetahui solusi yang tepat agar kesalahan mahasiswa tersebut dapat teratasi bagi pembelajar di masa yang akan datang.

(17)

Ummul Khaer, 2014

Analisis Kesalahan Mahasiswa Dalam Menggunakan Kalimat Kausatif-Pasif Bahasa Jepang (Shieki -UkemiBun)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni Universitas Pendidikan Indonesia sebanyak 30 orang mahasiswa sebagai responden yang diperoleh dengan instrumen berupa soal tes, angket dan pedoman wawancara.

Analisis data dilakukan melalui pendekatan non-eksperimen, karena di dalam objek penelitiannya tidak membutuhkan kegiatan mengontrol, memanipulasi dan observasi. Pada penelitian ini penulis akan menggunakan metode penulisan analisis deskriptif, yaitu metode yang membicarakan beberapa kemungkinan untuk memecahkan masalah aktual dengan jalan mengumpulkan data, menyusun dengan mengklasifikasikannya, menganalisa dan menginterpretasikannya (Sukardi, 2003:14). Masalah dalam penelitian deskriptif adalah masalah-masalah aktual yang terjadi pada masa penelitian ini dilakukan. Langkah kerja dalam penelitian deskriptif adalah memilih dan merumuskan masalah, menentukan jenis data dan prosedur pengumpulannya, menganalisa data, menyimpulkan dan membuat laporan. (Sutedi, 2009:58)

Menurut Suryabrata (1994:75) tujuan penelitian deskriptif adalah untuk membuat pencandraan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau daerah tertentu. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Arikunto (1991:76) bahwa tujuan penelitian deskriptif adalah mendeskripsikan suatu gejala atau fenomena dan situasi apa adanya. Dengan metode deskriptif, peneliti memungkinkan untuk melakukan hubungan antar variabel, menguji hipotesis, mengembangkan generalisasi dan mengembangkan teori yang memiliki validitas universal (West dalam Sukardi, 2003:157).

(18)

Ummul Khaer, 2014

Analisis Kesalahan Mahasiswa Dalam Menggunakan Kalimat Kausatif-Pasif Bahasa Jepang (Shieki -UkemiBun)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tersebut akan dideskripsikan seobjektif mungkin. Selain itu prosedur penelitian ini dapat dijalankan dari mulai tahap pengidentifikasian kesalahan mengenai shieki-ukemi bun yang kemudian akan dievaluasi seobjektif dan seilmiah mungkin berdasarkan analisa sesuai teori-teori yang relevan dan layak digunakan dalam penelitian ini.

B. Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data

1. Jenis Data a. Kuantitatif

Sutedi (2009:23) mengemukakan bahwa penelitian kuantitatif adalah penelitian yang datanya berupa angka-angka yang diolah dengan menggunakan metode statistik.

b. Kualitatif

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang datanya bukan berupa angka-angka dan tidak perlu diolah dengan menggunakan metode statistik. Data penelitian dapat berupa kalimat, rekaman atau dalam bentuk lainnya. (Sutedi, 2009:23)

2. Sumber Data

Menurut Arikunto (2010:172) yang dimaksud sumber data dalam penelitian adalah subjek darimana data diperoleh. Sumber data dalam penelitian ini yaitu mahasiswa tingkat III Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni Universitas Pendidikan Indonesia yang telah mempelajari kalimat kausatif-pasif bahasa Jepang (shieki-ukemi bun) dalam mata kuliah bunpou.

(19)

Ummul Khaer, 2014

Analisis Kesalahan Mahasiswa Dalam Menggunakan Kalimat Kausatif-Pasif Bahasa Jepang (Shieki -UkemiBun)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Instrumen penelitian yaitu alat yang digunakan untuk mengumpulkan atau menyediakan berbagai data yang diperlukan dalam kegiatan penelitian. Instrumen penelitian secara garis besar dapat digolongkan menjadi dua, yaitu yang berbentuk tes dan non-tes. Instrumen yang berupa tes terdiri atas tes tulisan, tes lisan dan tes tindakan. Instrumen non-tes dapat berupa angket, pedoman observasi, pedoman wawancara, skala, sosiometri, daftar, dan sebagainya (Sutedi, 2009: 155-156).

Untuk mengukur kelayakan dari instrumen penelitian ini, maka penulis menempuh beberapa tahap. Tahap-tahap tersebut merupakan tahap yang sudah lazim dilewati sebelum tes diberikan kepada subjek penelitian. Dengan melalui tahap-tahap tersebut, maka akan menghasilkan instrumen penelitian berupa tes yang layak digunakan untuk menghasilkan data penelitian yang diharapkan akan menjawab seluruh masalah penelitian. Beberapa hal yang diperlukan untuk uji kelayakan instrument penelitian antara lain:

a. Validitas

Untuk menguji validitas isi dari instrumen penelitian, penulis menemuh beberapa tahap agar tes yang telah dibuat memiliki validitas isi. Tahapan yang dimaksud adalah:

(a) Merumuskan tujuan umum dan tujuan dari tiap butir soal. (b) Menginventarisir materi yang akan diteskan.

(c) Membuat kisi-kisi bahan tes.

(d) Menentukan jenis dan menyusun butir soal. (Sutedi, 2009:158) b. Reabilitas

(20)

Ummul Khaer, 2014

Analisis Kesalahan Mahasiswa Dalam Menggunakan Kalimat Kausatif-Pasif Bahasa Jepang (Shieki -UkemiBun)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

perbedaan yang signifikan (Sutedi, 2009:161). Untuk menguji reliabilitas dari instrument penelitian yang berupa tes tertulis ini, maka penulis menggunakan rumus statistik untuk menghitung tingkat kesukaran, daya pembeda, dan uji reabilitas yang hasilnya terlampir pada hasil uji coba tes tertulis.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1) Tes

Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Arikunto, 2010:193). Menurut Sutedi (2009:157), tes merupakan alat ukur yang biasanya digunakan untuk mengukur hasil belajar mahasiswa setelah selesai satu satuan program pengajaran tertentu. Menurut pengertian di atas maka penulis merasa bahwa tes berupa tes tertulis merupakan tes yang cocok dalam mencari data penelitian ini. Soal tes terdiri dari banyak butir tes (item) yang masing-masing mengukur satu jenis variable (Arikunto, 2010:194).

Tes tertulis (individu) ini berupa tes essay, yang terdiri dari tiga bagian tes. Bagian pertama berupa tes membuat kalimat kausatif menjadi kalimat kausatif-pasif, kemudian bagian kedua tes adalah menerjemahkan kalimat bahasa Indonesia ke dalam kalimat kausatif-pasif bahasa Jepang dan bagian terakhir tes adalah menerjemahkan kalimat kausatif-pasif bahasa Jepang ke dalam bahasa Indonesia.

2) Non-tes (angket)

(21)

Ummul Khaer, 2014

Analisis Kesalahan Mahasiswa Dalam Menggunakan Kalimat Kausatif-Pasif Bahasa Jepang (Shieki -UkemiBun)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dan disebarkan untuk mendapatkan informasi atau keterangan dari responden (Sutedi, 2009:164). Begitu pun Arikunto (2010:194) memaparkan bahwa kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui.

Dalam penelitian ini penyebaran angket berupa angket tertutup. Menurut Sutedi (2009:164) angket tertutup adalah angket yang alternatif jawabannya sudah disediakan oleh peneliti, sehingga responden tidak memiliki keleluasaan untuk menyampaikan jawaban dari pertanyaan yang diberikan kepadanya. Sakai dalam Sutedi (2009:165) memaparkan langkah-langkah dalam menyusun instrumen angket adalah sebagai berikut:

a. Merumuskan kisi-kisi dan item pertanyaan.

b. Merumuskan dan menetapkan bentuk jawaban yang diharapkan. c. Melampaskan bahasa agar mudah dipahami oleh responden. d. Merumuskan kategori jawabannya secara lengkap.

e. Membuat petunjuk dan perintah pengisian jawaban. f. Memilih bentuk yang ditetapkan.

g. Membuat kalimat pengantar. h. Uji coba.

i. Mengolah dan merevisinya.

j. Memperbaiki dan menetapkan bentuknya. k. Pencetakan dan penggandaan.

3) Pedoman Wawancara

(22)

Ummul Khaer, 2014

Analisis Kesalahan Mahasiswa Dalam Menggunakan Kalimat Kausatif-Pasif Bahasa Jepang (Shieki -UkemiBun)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Secara fisik interviu dapat dibedakan atas interviu terstruktur dan interviu tidak terstruktur. Interviu terstruktur terdiri dari serentetan pertanyaan dimana pewawancara tinggal memberikan tanda check pada pilihan jawaban yang telah disiapkan (Arikunto, 2010:198).

Ditinjau dari pelaksanaannya, Arikunto (2010:199) juga membedakan atas:

a. Interviu bebas (inguided interview), yaitu pewawancara bebas menanyakan apa saja, tetapi juga mengingat akan data apa yang akan dikumpulkan. Dalam pelaksanaannya pewawancara tidak membawa pedoman apa yang akan ditanyakan. Kebaikan metode ini adalah bahwa responden tidak menyadari sepenuhnya bahwa ia sedang diinterviu.

b. Interviu terpimpin (guided interview), yaitu interview yang dilakukan oleh pewawancara dengan membawa sederetan pertanyaan lengkap dan terperinci seperti yang dimaksud dalam interviu terstruktur.

c. Interviu bebas terpimpin, yakni kombinasi antara interviu bebas dan interviu terpimpin.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik interviu bebas

(unguided interview). Teknik ini dipergunakan dengan

mempertimbangkan keadaan psikis responden yang kadang merasa risih dan tidak nyaman bilamana mereka di wawancara secara formal. Bahkan tak jarang ditemukan responden yang enggan menjawab pertanyaan berdasarkan dengan keadaan yang sebenarnya.

C. Teknik Analisis dan Pengolahan Data 1. Teknik Pengumpulan Data Tes

(23)

Ummul Khaer, 2014

Analisis Kesalahan Mahasiswa Dalam Menggunakan Kalimat Kausatif-Pasif Bahasa Jepang (Shieki -UkemiBun)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yaitu menghimpun, meneliti dan mempelajari segala hal yang berhubungan dengan kalimat kausatif pasif bahasa Jepang (shieki-ukemi bun).

Adapun tahap-tahap yang akan penulis tempuh dalam penelitian ini adalah:

a. Tahap Persiapan

Dalam tahap persiapan ini penulis akan mengumpulkan buku-buku sumber yang berhubungan dengan masalah yang akan dijadikan bahan analisa dalam kegiatan penelitian, serta menghimpun hasil tes yang diberikan kepada mahasiswa yang akan di analisis mengenai kesalahan dalam menggunakan kalimat kausatif-pasif bahasa Jepang (shieki-ukemi bun)

b. Tahap Pelaksanaan

Penulis mengumpulkan sampel dan instrument penelitian hasil tes mahasiswa yang menjadi sampel penelitian, mengidentifikasi kesalahan-kesalahan penggunaan kalimat kausatif-pasif bahasa Jepang (shieki-ukemi bun), menjelaskan kesalahan-kesalahan tersebut, mengklasifikasikan kesalahan tersebut, dan mengevalusi kesalahan dengan cara memberikan contoh penggunaan kalimat kausatif-pasif bahasa jepang (shieki-ukemi bun) yang benar..

c. Tahap Penyimpulan

(24)

Ummul Khaer, 2014

Analisis Kesalahan Mahasiswa Dalam Menggunakan Kalimat Kausatif-Pasif Bahasa Jepang (Shieki -UkemiBun)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Teknik Pengolahan Data Tes

Setelah mengumpulkan data dari hasil tes yang telah dilaksanakan, maka selanjutnya adalah mengolah data tersebut. Data kuantitatif yang dikumpulkan dalam penelitian yang diolah dengan rumus-rumus statistik. Setelah datanya terkumpul kemudian diklasifikasikan menjadi dua kelompok data, yaitu data kuantitatif dan data kualitatif. Adapun tahapannya adalah sebagai berikut:

a. Memeriksa jawaban hasil tes.

b. Mengidentifikasi dan mengklasifikasikan kesalahan dengan membuat tabulasi data. Mengklasifikasikan kesalahan yang termasuk kedalam kategori errors dan kesalahan yang termasuk kedalam kategori mistakes. Namun, hanya kesalahan yang berupa errors saja yang akan dianalisis.

c. Memperingkat kesalahan berdasarkan frekuensi tingkat kesalahan dengan menggunakan rumus

P = Persentase

= Frekuensi jawaban salah = Jumlah responden

Tabel 3.1

Tabel Tingkat Kesalahan

Persentase Interpretasi 85%-100% Sangat tinggi

(25)

Ummul Khaer, 2014

Analisis Kesalahan Mahasiswa Dalam Menggunakan Kalimat Kausatif-Pasif Bahasa Jepang (Shieki -UkemiBun)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

45%-59% Sedang 30%-44% Cukup rendah 15%-29% Rendah

0%-14% Sangat rendah

d. Menjelaskan kesalahan dengan memberikan pembahasan pada setiap error tersebut berdasarkan hasil dari wawancara dan angket

e. Memprediksi bagian-bagian yang rawan tau yang sering terjadi kesalahan.

f. Mengoreksi kesalahan secara langsung setelah melakukan wawancara.

3. Teknik Pengolahan Data Angket

Langkah-langkah pengolahan data angket adalah sebagai berikut: a. Menjumlahkan setiap jawaban angket

b. Menyusun frekuensi jawaban c. Membuat tabel frekuensi

d. Menghitung persentase dari setiap jawaban dengan rumus:

Keterangan:

P = Persentase

= Frekuensi jawaban salah = Jumlah responden

(26)

Ummul Khaer, 2014

Analisis Kesalahan Mahasiswa Dalam Menggunakan Kalimat Kausatif-Pasif Bahasa Jepang (Shieki -UkemiBun)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pedoman yang digunakan dalam setiap pengujian data adalah sebagai berikut:

100% = seluruhnya

96%-99% = hampir seluruhnya 76%-95% = sebagian besar

51%-75% = lebih dari setengahnya 50% = setengahnya

26%-49% = kurang dari setengahnya 6%-25% = sebagian kecil

0% = tak seorangpun

D. Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian 1. Analisis Butir Soal

Analisis butir soal minimal mencakup tingkat kesukaran (TK), daya pembeda (DP) dan analisis distraktor. Peneliti ketika membuat soal biasanya menentukan terlebih dahulu berapa persen untuk soal kategori yang sulit dan berapa persen untuk soal kategori sedang dan murah.

Soal yang baik adalah soal yang dapat membedakan antara siswa yang tergolong mampu (kelompok atas) dengan siswa yang kurang mampu (kelompok bawah). Tetapi, pada kenyataannya sering terjadi ada soal yang bisa dijawab oleh kelompok bawah tetapi tidak bisa dijawab oleh kelompok atas. Soal seperti ini harus diperbaiki melalui kegiatan analisis tingkat kesukaran butir soal (Sutedi, 2009:212).

Tes esai bisa dilakukan misalnya dengan mengukur kemampuan membaca, menyimak dan menerjemahkan. Disini peneliti bisa menentukan skor ideal untuk tiap soal berbeda-beda tergantung dari tingkat kesulitan soal tersebut (Sutedi, 2099: 215).

(27)

Ummul Khaer, 2014

Analisis Kesalahan Mahasiswa Dalam Menggunakan Kalimat Kausatif-Pasif Bahasa Jepang (Shieki -UkemiBun)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keterangan:

TK = Tingkat kesukaran

SkA = Jumlah skor jawaban kelompok atas SkB = Jumlah skor jawaban kelompok bawah n = Jumlah sampel kelompok atas atau kelompok bawah

Skmin = Skor minimal Skmak = Skor maksimal

Tabel 3.2

Tabel Indeks Kesukaran tiap Butir Soal No. Soal Indeks Tafsiran

1 0,67 Sedang

2 0,50 Sedang

3 0,56 Sedang

4 0,44 Sedang

5 0,56 Sedang

6 0,25 Sukar

7 0,42 Sedang

8 0,42 Sedang

9 0,67 Sedang

(28)

Ummul Khaer, 2014

Analisis Kesalahan Mahasiswa Dalam Menggunakan Kalimat Kausatif-Pasif Bahasa Jepang (Shieki -UkemiBun)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

11 0,58 Sedang

12 0,50 Sedang

13 0,50 Sedang

14 0,58 Sedang

15 0,50 Sedang

16 0,58 Sedang

17 0,25 Sukar

18 0,67 Sedang

19 0,33 Sedang

20 0,83 Mudah

21 0,67 Sedang

22 0,58 Sedang

23 0,42 Sedang

24 0,83 Mudah

25 0,83 Mudah

26 0,83 Mudah

27 0,50 Sedang

28 0,67 Sedang

29 0,42 Sedang

30 0,67 Sedang

Penafsiran:

TK : 0,00 - 0,25 = Sukar TK : 0,26 - 0,75 = Sedang TK : 0,76 – 1,00 = Mudah

(29)

Ummul Khaer, 2014

Analisis Kesalahan Mahasiswa Dalam Menggunakan Kalimat Kausatif-Pasif Bahasa Jepang (Shieki -UkemiBun)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Rumus :

DP = Daya Pembeda

SkA = Jumlah skor jawaban kelompok atas SkB = Jumlah skor jawaban kelompok bawah n = Jumlah sampel kelompok atas atau kelompok bawah

Skmin = Skor minimal Skmak = Skor maksimal

Tabel 3.3

Tabel Indeks Daya Pembeda tiap Butir Soal No. Soal Indeks Tafsiran

1 0,67 Sedang

2 0,56 Sedang

3 0,22 Rendah

4 0,44 Sedang

5 0,17 Rendah

6 0,50 Sedang

7 0,17 Rendah

8 0,50 Sedang

9 0,17 Rendah

10 0,33 Sedang

(30)

Ummul Khaer, 2014

Analisis Kesalahan Mahasiswa Dalam Menggunakan Kalimat Kausatif-Pasif Bahasa Jepang (Shieki -UkemiBun)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

12 0,33 Sedang

13 0,33 Sedang

14 0,17 Rendah

15 0,33 Sedang

16 0,50 Sedang

17 0,17 Rendah

18 0,50 Sedang

19 0,77 Tinggi

20 0,33 Sedang

21 0,67 Sedang

22 0,50 Sedang

23 0,17 Rendah

24 0,67 Sedang

25 0,67 Sedang

26 0,33 Sedang

27 0,33 Sedang

28 0,67 Sedang

29 0,17 Rendah

30 0,17 Rendah

Penafsiran:

DP : 0,00 - 0,25 = Rendah/lemah DP : 0,26 - 0,75 = Sedang

DP : 0,76 – 1,00 = Tinggi/kuat

(31)

Ummul Khaer, 2014

Analisis Kesalahan Mahasiswa Dalam Menggunakan Kalimat Kausatif-Pasif Bahasa Jepang (Shieki -UkemiBun)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

( )

Keterangan:

r = Angka koefisien reabilitas yang dicari k = Jumlah butir soal

∑ = Jumlah varian seluruh butir = Varian total

Rumus mencari nilai tiap butir soal: ∑ ∑

[image:31.595.198.468.378.722.2]

Tabel 3.4

Tabel Hasil Perhitungan Nilai ∑Si2

Nomor Soal Si2

1 1,17

2 0,67

3 0,62

4 0,67

5 0,71

6 0,55

7 0,86

8 0,81

9 1,35

10 0,42

11 0,39

(32)

Ummul Khaer, 2014

Analisis Kesalahan Mahasiswa Dalam Menggunakan Kalimat Kausatif-Pasif Bahasa Jepang (Shieki -UkemiBun)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

13 0,63

14 0,45

15 0,58

16 0,44

17 0,34

18 0,52

19 0,29

20 0,72

21 0,72

22 0,47

23 0,37

24 0,67

25 0,72

26 0,72

27 0,67

28 0,63

29 0,42

30 0,67

18,88

Rumus mencari nilai :

∑ ∑

(33)

Ummul Khaer, 2014

Analisis Kesalahan Mahasiswa Dalam Menggunakan Kalimat Kausatif-Pasif Bahasa Jepang (Shieki -UkemiBun)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

reabilitas soal yang telah penulis buat cukup layak untuk digunakan sebagai instrumen penelitian.

(34)

Ummul Khaer, 2014

Analisis Kesalahan Mahasiswa Dalam Menggunakan Kalimat Kausatif-Pasif Bahasa Jepang (Shieki -UkemiBun)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab IV sebelumnya, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut :

a. Kesalahan mahasiswa tingkat III Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia tahun ajaran 2013-2014 dalam menggunakan kalimat kausatif-pasif bahasa Jepang (shieki-ukemi bun) dikategorikan menjadi tiga kategori, yaitu kesalahan yang paling banyak dilakukan adalah kesalahan perubahan kata kerja kausatif-pasif bahasa Jepang sebanyak (66,8%), kesalahan penyusunan kalimat yang tepat sesuai pola sebanyak (21,5%), serta kesalahan penggunaan partikel sebanyak (11,7%). Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa perubahan kata kerta kausatif-pasif bahasa Jepang (shieki-ukemi) menjadi kesalahan yang paling banyak dilakukan oleh mahasiswa tingkat III dalam menggunakan kalimat kausatif-pasif bahasa Jepang (shieki-ukemi bun).

b. Berdasarkan hasil analisis kesalahan tes mengenai penggunaan kalimat kausatif-pasif bahasa Jepang (shieki-ukemi bun), maka dapat disimpulkan faktor-faktor yang berpotensi menjadi penyebab kesalahan dalam menggunakan kalimat kausatif-pasif bahasa Jepang (shieki-ukemi bun) oleh mahasiswa tingkat III jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia adalah sebagai berikut :

(35)

Ummul Khaer, 2014

Analisis Kesalahan Mahasiswa Dalam Menggunakan Kalimat Kausatif-Pasif Bahasa Jepang (Shieki -UkemiBun)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mahasiswa kesulitan dalam menentukan subjek kalimat dan urutan kalimat yang benar sesuai pola.

2. Ketidak pahaman responden terhadap materi pelajaran kalimat kausatif (shieki bun) ataupun kalimat pasif (ukemi bun) bahasa Jepang yang memiliki keterkaitan yang cukup besar dalam memahami kalimat kausatif-pasif bahasa Jepang (shieki-ukemi bun).

3. Kebingungan dan kesulitan mahasiswa dalam membedakan antara penggunaan pola kalimat kausatif bahasa Jepang (shieki bun) dengan pola kalimat kausatif-pasif bahasa Jepang (shieki-ukemi bun), sehingga seringkali mahasiswa terkecoh dan tertukar antara penggunaan dua pola kalimat tersebut.

4. Kesalahan mahasiswa dalam menggunakan partikel. Partikel merupakan hal penting yang harus diperhatikan dalam membuat dan menyusun kalimat bahasa Jepang. c. Berdasarkan hasil analisis kesalahan tes, alternatif solusi yang

dapat digunakan untuk mengatasi atau meminimalisir kesalahan menggunakan kalimat kausatif-pasif bahasa Jepang (shieki-ukemi bun) adalah sebagai berikut :

1. Mahasiswa diharapkan teliti dalam menentukan partikel dan kata kerja.

2. Mahasiswa hendaknya memahami terlebih dahulu kalimat kausatif bahasa Jepang (shieki bun) dan kalimat pasif bahasa Jepang (ukemi bun).

(36)

Ummul Khaer, 2014

Analisis Kesalahan Mahasiswa Dalam Menggunakan Kalimat Kausatif-Pasif Bahasa Jepang (Shieki -UkemiBun)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Adanya penjelasan yang lebih detail dalam perkuliahan mengenai makna dan penggunaan antara kalimat kausatif (shieki-bun), kalimat pasif (ukemi bun), dan kalimat kausatif-pasif bahasa Jepang (shieki-ukemi bun) serta perbedaan masing-masing kalimat.

5. Oleh karena banyaknya kesalahan dalam penggunaan kalimat kausatif-pasif bahasa Jepang (shieki-ukemi bun), maka penulis merekomendasikan pembelajaran kalimat kausatif-pasif bahasa Jepang (shieki-ukemi bun) dengan menggunakan analisis wacana untuk mencegah atau meminimalisir kesalahan tersebut.

B. Saran dan Rekomendasi Penelitian

Tidak dapat dikatakan bahwa fenomena mistake dan error menunjukkan kegagalan dalam proses pembelajaran bahasa Jepang. Sebaliknya, kasus tersebut menunjukkan adanya proses belajar itu sendiri dengan catatan ada upaya untuk memperbaiki diri oleh pembelajar bahasa.

Berdasarkan kesalahan yang ditemukan serta hal-hal yang memungkinkan terjadinya kesalahan, penulis merekomendasikan saran sebagai berikut :

a. Kepada pembelajar agar lebih meningkatkan pemahaman mengenai kalimat kausatif-pasif bahasa Jepang (shieki-ukemi bun) dan memperbanyak baca buku sumber serta latihan agar lebih memahami penggunaan kalimat kausatif-pasif bahasa Jepang (shieki-ukemi bun). Selain itu, diharapkan ketelitian pembelajar dalam penggunaan partikel dan pembentukan kata kerja.

(37)

Ummul Khaer, 2014

Analisis Kesalahan Mahasiswa Dalam Menggunakan Kalimat Kausatif-Pasif Bahasa Jepang (Shieki -UkemiBun)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Jepang (shieki-ukemi bun) dengan menggunakan analisis wacana untuk mengatasi kesalahan tersebut.

(38)

Ummul Khaer, 2014

Analisis Kesalahan Mahasiswa Dalam Menggunakan Kalimat Kausatif-Pasif Bahasa Jepang (Shieki -UkemiBun)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.. Jakarta: Rineka Cipta.

Chaer, Abdul. 1994. Linguistik Umum. Bandung: Rineka Cipta.

Chino, Naoko. 2000. Nihongo Kihon Bunkei Jiten. Tokyo: Kondansha International Hd

Depdiknas. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Depdiknas, Universitas Pendidikan Indonesia. 2008. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI

Haruhiko, Kindaichi. 1989. Nihongo Daijiten. Tokyo: Kondansha

Matsura, Kenji. 1994. Nihongo Indonesiago Jiten. Kyoto: Kyoto Sangyo University Press

Mustakim. 1992. Membina Kemampuan Berbahasa. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Nazir, Moh. 1998. Metode Penulisan. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Pringgawidagda, Suwarna. 2002. Strategi Penguasaan Berbahasa. Yogyakarta: Adicita.

Putra, Jeni. 2011. Analisis Kesalahan Mahasiswa dalam Menggunakan Kalimat Kausatif Bahasa Jepang (Shieki). Skripsi pada Universitas Pendidikan Indonesia: Tidak diterbitkan.

(39)

Ummul Khaer, 2014

Analisis Kesalahan Mahasiswa Dalam Menggunakan Kalimat Kausatif-Pasif Bahasa Jepang (Shieki -UkemiBun)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Rahmi, Andhem. 2011. Analisis Hubungan Antara Kemampuan Bahasa Inggris dan Kemampuan Gairaigo dalam Bahasa Jepang. Skripsi pada Universitas Pendidikan Indonesia: tidak diterbitkan.

Ramli, Nasir. 1993. Eufemisme dalam Bahasa Jepang. Jakarta: Kesaint Blanc. Sudjana. 2002 Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.

Sudjianto, Ahmad Dahidi. 2008. Pengantar Linguistik Bahasa Jepang. Jakarta: Kesaint Blanc.

Sugihartono. 2001. Nihongo No Joshi. Bandung: Humaniora Utama Press Sukardi. 2003. Metodologi Penulisan Pendidikan. Bandung: Bumi Aksara.

Sutedi, Dedi. 2008. Dasar-dasar Linguistik Bahasa Jepang. Bandung: Humaniora. __________. 2009. Pengantar Pendidikan Bahasa Jepang. Bandung: UPI.

__________. 2006. Sebab-sebab Munculnya Kesalahan Penggunaan Kalimat Pasif Bahasa Jepang pada Pembelajar Orang Indonesia. 7, 57-66.

Tarigan, Henry Guntur. 1995. Pengajaran Analisis Kesalahan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Gambar

Tabel 3.1 Tabel Tingkat Kesalahan
Tabel Indeks Kesukaran tiap Butir Soal
Tabel Indeks Daya Pembeda tiap Butir Soal
Tabel Hasil Perhitungan Nilai ∑Si2

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian mengenai hubungan kadar low-density lipoprotein cholesterol (LDL-C) dengan stroke akut masih sangat sedikit, dengan hasil yang tidak konsisten.. Penelitian

You are required to complete three (3) copies of the Consolidated Monthly Taxes Form and deliver the forms with tax payments to Banco Nacional Ultra- marino (BNU), Dili, by the

Pnl merupakan suplai daya tiga phasa pada keadaan tanpa beban, maka. besar reaktansi

Pengaruh Penggunaan Media Audio Visual Dalam Pembelajaran Keterampilan Jurus Tae Geuk 1 Pada Siswa Yang Mengikuti Kegiatan Ekstrakurikuler Taekwondo Di SMP Negeri 3

Value stream mapping merupakan suatu alat perbaikan ( tool ) dalam perusahaan yang digunakan untuk membantu memvisualisasikan proses produksi secara.. menyeluruh, yang

Prosiding seminar Nasional sain dan Teknologi-II 2008, Rancangan Sistem Proses Produksi Dengan Menggunakan value stream mapping (VALSAT). The lean Enterprise

Universitas Sumatera Utara.. Universitas

Para os Pagadores de Prestações Mensais, as prestações para 2003 são devidos a 15 de cada mês a começar em Fevereiro de 2003.. O valôr das prestações é calculado como 1% do